31
KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi merupakan salah satu program pemerintah (dalam hal ini Kementrian Pertanian) untuk meningkatkan adopsi teknologi pertanian yang dianggap dapat meningkatkan produksi padi dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan yang semakin meningkat, sejalan dengan meningkatnya populasi penduduk. Program ini merupakan forum pembelajaran bagi petani yang dilakukan secara langsung di lahan pertanian yang dikelola petani, dimana pada lokasi tersebut semua teknologi pertanian yang dihasilkan lembaga-lembaga penelitian diterapkan. Teknologi pertanian dimaksud meliputi komponen dasar dan komponen pilihan. Komponen teknologi dasar (compulsory) adalah komponen teknologi yang dapat berlaku umum di wilayah yang luas, meliputi varietas unggul, bibit bermutu, pemupukan yang efisien serta pengendalian hama terpadu (PHT). Komponen pilihan teknologi pilihan, yaitu komponen teknologi spesifik lokasi yang mencakup pengelolaan tanaman, bibit muda (umur 14 hari), penggunaan pupuk organik, irigasi berselang, pupuk cair, penanganan panen dan pasca-panen (Suryana dkk, 2008). Hasil kajian referensi dan data evaluasi pelaksanaan program SL-PTT di berbagai daerah yang dilaksanakan oleh BP2TP menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap keefektivan komunikasi dalam pelaksanaan program SL-PTT padi, yaitu pemandu lapang, inovasi teknologi yang di diseminasikan, karakteristik petani serta saluran komunikasi. Oleh karena itu, keempat faktor tersebut dianggap sebagai peubah bebas. Faktor-faktor dimaksud secara langsung berhubungan terhadap partisipasi petani dalam mendukung dan melaksanakan program diseminasi teknologi tersebut, sehingga partisipasi petani dianggap sebagai peubah antara. Sedangkan keefektivan komunikasi sebagai parameter utama keberhasilan proses komunikasi dalam program SL-PTT padi dianggap sebagai peubah tak-bebas dalam penelitian ini. Berikut ini diuraikan mengenai indikator-indikator dari setiap peubah yang disebutkan di atas. Dalam diseminasi program ini, komponen utama yang terlibat sebagai sumber informasi adalah pemandu lapang. Pemandu lapang adalah penyuluh
32
pertanian yang telah memperoleh pembekalan secara berjenjang dari Team TOT (Training of Trainer) Pemandu Lapang II di tingkat kabupaten berkaitan dengan teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) padi. Besarnya pengaruh yang diberikan oleh pemandu lapang terhadap keefektivan komunikasi SL-PTT padi dalam hal ini dapat diamati melalui beberapa indikator, meliputi penguasaan materi SL-PTT padi, pengalaman pemandu lapang serta kemampuan mereka dalam berkomunikasi dengan petani di lapangan. Menurut Rogers (2003), penerimaan masyarakat terhadap suatu inovasi teknologi pertanian yang baru diperkenalkan dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu keuntungan relatif dari teknologi yang diperkenalkan dengan apa yang sudah diketahui dan diterapkan selama ini, kesesuaian terhadap kondisi lingkungan dan sosial budaya masyarakat setempat,
tingkat kerumitan
dari teknologi yang
diperkenalkan, dapat dicoba dan mudah diamati. Faktor-faktor tersebut akan menjadi kajian dalam penelitian ini, khususnya hubungannya dengan keefektivan komunikasi SL-PTT padi di area penelitian. Berdasarkan beberapa referensi dan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada uraian terdahulu, faktor karakteristik petani yang meliputi umur, tingkat pendidikan, luas tanah garapan, status petani serta pengalaman melakukan usaha tani juga sangat berpengaruh terhadap kecepatan adopsi inovasi teknologi oleh suatu kelompok masyarakat. Oleh karena itu, faktor-faktor tersebut juga menjadi kajian dalam penelitian ini. Data parameter-parameter di atas akan dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan petani di area penelitian. Faktor lain yang berpengaruh terhadap keefektivan komunikasi SL-PTT padi yang juga dianggap perlu untuk dikaji dalam penelitian ini adalah saluran informasi. Dalam pedoman pelaksanaan SL-PTT padi yang dikeluarkan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian dijelaskan mengenai jenis saluran informasi (media komunikasi) yang digunakan dalam program tersebut meliputi tatap muka langsung, studi banding, diskusi, brosur dan buku panduan. Berkaitan dengan penelitian ini, kajian pengaruh saluran informasi terhadap keefektivan komunikasi difokuskan pada tiga indikator, yaitu jenis saluran, waktu dan tempat pelaksanaan.
33
Sementara faktor partisipasi petani (sebagai peubah antara) yang dipengaruhi langsung oleh peubah bebas (karakteristik pemandu lapang, karakteristik petani, inovasi teknologi dan saluran komunikasi) difokuskan pada beberapa indikator, meliputi Participatory Rural Appraisal (PRA), pertemuan (rutin dan khusus), diskusi (kelompok dan pleno), praktek lapang dan temu lapang. Indikator-indikator tersebut diduga berpengaruh langsung terhadap keefektivan komunikasi (peubah tak-bebas). Uraian mengenai kerangka pemikiran dan hubungan-hubungan antar setiap peubah tersebut di atas dapat digambarkan secara sederhana pada Gambar lima berikut ini.
34
SL - PTT
Pemandu (X1) Penguasaan Materi SL - PTT Padi Pengalaman Pemandu Lapang Kemampuan Berkomunikasi
Inovasi (X2) Keuntungan Relatif Kesesuaian Kerumitan Dapat dicoba Mudah diawasi
H1
H2
Peubah Antara
Petani (X3) Umur Pendidikan Luas Lahan Status Petani Pengalaman Bertani
H3
Partisipasi Komunikasi Petani PRA
Pertemuan Diskusi Praktek Lapang Temu Lapang
H5
Keefektivan Komunikasi (Y1) Kognitif Afektif Konatif
H4 Saluran Komunikasi (X4) Jenis Media Waktu Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan
Gambar 5 . Kerangka pemikiran faktor-faktor efektivitas komunikasi di dalam SL PTT Padi
35
Hipotesis Berdasarkan literatur yang tertuang dalam bab Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pemikiran di atas, maka hipotesis yang harus diuji kebenarannya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
(1)
= Terdapat hubungan positif nyata antara karakteristik pemandu lapang dengan partisipasi petani dalam SL-PTT Padi.
(2)
= Terdapat hubungan positif nyata antara peubah inovasi teknologi dengan partisipasi petani dalam SL-PTT Padi.
(3)
= Terdapat hubungan positif nyata antara peubah karakteristik petani dengan partisipasi petani dalam SL-PTT Padi.
(4)
= Terdapat hubungan positif nyata antara peubah saluran komunikasi dalam SL-PTT Padi dengan partisipasi petani dalam SL-PTT Padi.
(5)
= Terdapat hubungan positif nyata peubah partisipasi petani dalam SL-PTT Padi dengan keefektivan komunikasi.