KERAGAMAN FENOTIPIK MORFOMETRIK TUBUH DAN PENDUGAAN JARAK GENETIK KERBAU RAWA DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN PROPINSI SUMATERA UTARA
SKRIPSI RIZKI KAMPAS
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN RIZKI KAMPAS D14104011 Tahun 2008. Keragaman Fenotipik Morfometrik Tubuh dan Pendugaan Jarak Genetik Kerbau Rawa di Kabupaten Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara. Skripsi. Program Studi Teknologi Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pembimbing Utama : Dr.Ir. Cece Sumantri M.Agr.Sc. Pembimbing Anggota : Ir. Anneke Anggraeni M.Si, Ph.D Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karakteristik morfologi dan hubungan kekerabatan antara kerbau rawa lokal di Kabupaten Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada bulan Januari sampai dengan Maret 2008. Ternak yang diteliti sebanyak 150 ekor kerbau jantan dan betina dewasa. Karakteristik morfologi yang diamati adalah sifat kualitatif dan kuantitaif yaitu tinggi pundak, tinggi pinggul, panjang badan, lebar pinggul, lebar dada, dalam dada dan lingkar dada. Sifat kualitatif dianalisis secara deskriptif menggunakan rumus frekuensi relatif. Data ukuran tubuh dikoreksi pada umur tiga tahun dan distandarisasi terhadap jenis kelamin jantan, dihitung nilai rata-rata ( X ) dan simpangan baku (SB), selanjutnya dilakukan uji-t untuk uji beda nyata nilai rataan. Dilakukan analisis fungsi diskriminan sederhana melalui pendekatan jarak Mahalanobis untuk penentuan jarak genetik dan mendapatkan pohon fenogram. Karakteristik sifat kualitatif pada hasil pengamatan muncul sifat atau ciri khas dari kelompok kerbau rawa seperti warna kulit dominan abu-abu, tanduk melengkung keatas, garis kalung double, unyeng-unyeng terdapat pada pinggang, dan terdapat warna kaki. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rataan ukuran tubuh terbesar kerbau jantan dan betina umumnya ditemukan di daerah Sibuhuan. Ukuran-ukuran tubuh kerbau jantan dan betina secara umum memperlihatkan perbedaan yang nyata (P<0,05) dan dengan tingkat keragaman cukup besar pada beberapa kelompok kerbau diseluruh lokasi penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa kelompok kerbau Padangsidimpuan Timur dan Janjiraja memiliki kemurnian yang sangat tinggi yaitu sebesar 100% dan 96,67%. Berdasarkan analisis ukuran kelompok kerbau Padangsidimpuan Timur tidak ada campuran dari kelompok kerbau yang lain. Kelompok kerbau daerah Janjiraja mendapat pengaruh campuran sebesar 3,33% dari daerah Gunungtua. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa peubah-peubah ukuran tubuh yang memberi pengaruh kuat untuk membedakan antar kelompok kerbau adalah panjang badan (0.741132) terhadap kanonikal 1. Pada kanonikal 2 yang berpengaruh kuat meliputi tinggi pundak (0.920639), tinggi pinggul (0.908289), lebar pinggul (0.836785) dan lingkar dada (0,747760). Penentuan jarak genetik berdasarkan karakteristik ukuran tubuh menunjukkan bahwa jarak genetik paling jauh diperlihatkan antara kerbau daerah Padangsidimpuan Timur dan Gunungtua yaitu sebesar 5,6713 dan sebaliknya jarak genetik paling dekat diperlihatkan antara daerah Gunungtua dan Janjiraja sebesar 2,829. Kata-kata kunci: kerbau, jarak genetik, dan ukuran tubuh
ABSTRACT Fenotypic Variation of Body Measurements and Estimation of Genetic Distance of Swamp Buffaloes in South Tapanuli District North Sumatera Province Kampas R., C. Sumantri and A. Anggraeni The objectives of this research were to study fenotipic variation of body measurement and to estimate genetic distance among local swamp buffaloes from five sub-districts of Sibuhuan, Binanga, Janjiraja, East Padangsidimpuan and Gunungtua in South Tapanuli district, North Sumatera Province. A total number of swamp buffaloes studied were 150 hd, both males and females. Morphological characters studied were quantitative and qualitative traits. Quantitative traits studied were various body measurements consisting of body length, wither height, chest width, chest depth, hip height, hip width, and chest girth. Data of body measurements of buffaloes in five sub-districts were individually standardized to males to calculate mean ( X ) and standar deviation (SB), while mean differences were tested by t-test. Discriminant analysis was conducted through Mahalanobis distance to estimate genetic distance and phylogenic phenogram. Descriptive analyses were conducted for qualitative traits. The results generally showed that body measurements both males and females were statistically different (P<0,05) with the largest was identified for local buffaloes in Sibuhuan. Variation of body measurements was quite large among buffaloes in some sub-districts. Variation of qualitative traits was relatively small as expressed by more typical characters of local buffaloes among five subdistricts. Determination of the genetic distance based on body measurements indicated that the shortest was found beween buffaloes in Gunungtua and Janjiraja districs (2.829). While the genetic distance between buffaloes in East Padangsidimpuan and Gunungtua district was the longest (5.671). Key Words :swamp buffalo, genetic distance, and body measurement.
KERAGAMAN FENOTIPIK MORFOMETRIK TUBUH DAN PENDUGAAN JARAK GENETIK KERBAU RAWA DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN PROPINSI SUMATERA UTARA
RIZKI KAMPAS D14104011
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
KERAGAMAN FENOTIPIK MORFOMETRIK TUBUH DAN PENDUGAAN JARAK GENETIK KERBAU RAWA DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN PROPINSI SUMATERA UTARA
Oleh RIZKI KAMPAS D14104011
Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan dihadapan Komisi Ujian Lisan pada tanggal 22 Agustus 2008
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota
Dr.Ir.Cece Sumantri M.Agr.Sc NIP. 131 624 187
Ir.Anneke Anggraeni M.Si, Ph.D NIP. 080 124 356
Dekan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Luki Abdullah, M.Sc.Agr NIP. 131 955 531
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 07 Januari 1986 di Sibuhuan Kabupaten Tapanuli Selatan. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara, dari pasangan Bapak Darman Ali Syahbana Siregar dan Ibu Juliana Hasibuan. Pendidikan dasar penulis diselesaikan di SDN 2 Barumun pada tahun 1998. Pendidikan Lanjutan Tingkat Pertama diselesaikan pada tahun 2002 MTsN Sibuhuan, dan pendidikan Lanjutan Tingkat Atas diselesaikan pada tahun 2004 di SMUN 1 Barumun Kabupaten Tapanuli Selatan. Pada tahun 2004 penulis diterima untuk menimba ilmu di Institut Pertanian Bogor dan diterima sebagai mahasiswa pada Program Studi Teknologi Produksi Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI). Selama menjadi mahasiswa penulis pernah menjadi pengurus Club NRSH (Non Ruminansia dan Satwa Harapan) di Himpunan Mahasiswa Produksi Peternakan (HIMAPROTER) periode 2006 – 2007. Penulis juga mulai dari Tingkat Persiapan bersama aktif pada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sepakbola dan Futsal, dan penulis pernah menjadi Ketua UKM sepakbola pada priode 2006-2007. Pernah bermain di Liga Pro Futsal pada tahun 2007 membela tim Produta Bandung dan pada 2008 membela tim Mastrans Jakarta.
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji hanyalah milik Allah SWT karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi yang berjudul Keragaman Fenotipik Morfometrik Tubuh dan Pendugaan Jarak Genetik Kerbau Rawa di Kabupaten Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara. Skripsi ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Sholawat beriring salam semoga senantiasa tercurah dan terlimpah kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat dan kepada umatnya sampai akhir zaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
karakteristik morfologi dan
hubungan kekerabatan antara kerbau lokal rawa di Kabupaten Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara melalui pendugaan jarak genetik. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar skripsi ini menjadi lebih baik. Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat memberikan informasi baru dalam dunia peternakan dan dapat bermanfaat bagi Penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Tak lupa ucapan terima kasih Penulis sampaikan kepada semua pihak yang turut membantu pada penyusunan skripsi ini.
Bogor, September 2008
Penulis
DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN................................................................................................
i
ABSTRACT...................................................................................................
ii
RIWAYAT HIDUP......................................................................................
iii
KATA PENGANTAR.................................................................................
iv
DAFTAR ISI.................................................................................................
v
DAFTAR TABEL.........................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................
ix
PENDAHULUAN..........................................................................................
1
Latar Belakang.................................................................................... Tujuan.................................................................................................
1 2
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................
3
Status dan Penyebaran Kerbau........................................................... Potensi Biologis Kerbau Rawa............................................................ Klasifikasi............................................................................... Kerbau Rawa (Swamp Buffalo)............................................... Keragaman Fenotipik.............................................................. Keragaman Morfologi........................................................................ Jarak Genetik....................................................................................... Pohon Filogenetik................................................................................ Analisa Kanonikal.............................................................................. .
3 5 5 5 5 6 7 7 8
METODE........................................................................................................
10
Lokasi dan Waktu.............................................................................. Materi................................................................................................. Ternak.................................................................................... Peralatan................................................................................. Prosedur............................................................................................. Pengukuran Bagian Tubuh..................................................... Pengamatan Sifat-Sifat Kualitatif...................................................... Analisis Data...................................................................................... Sifat Kualitatif...................................................................... Sifat Kuantitatif...................................................................... Analisa Data Keragaman Morfometrik..................................
10 11 11 12 12 12 13 14 14 14 15
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... ....
17
Kondisi Umum Kabupaten Tapanuli Selatan................................... Manajemen Pemeliharaan ................................................................ Sifat Kualitatif .......................................................................... ….
17 17 18
Warna Kulit…………………………………………………. Tanduk…………………................................................... …. Chevron atau Garis Kalung ............................................... …. Unyeng-unyeng (Whorls) .................................................. …. Warna Kaki ….………………………………………… . …. Sifat Kuantitatif ............................................................................ … Ukuran-Ukuran Tubuh Kerbau Rawa Jantan di Kabupaten Tapanuli Selatan .................................................................... Ukuran-Ukuran Tubuh Kerbau Rawa Betina di Kabupaten Tapanuli Selatan .................................................................... Pendugaan Jarak Genetik …………………………………………… Peta Penyebaran Kelompok Kerbau ……………………….. Nilai Campuran Fenotipik Antar Kelompok ……………….. Peubah Pembeda Kelompok Kerbau………………………… Penentuan Jarak Genetik dan Dendogram Kerbau Antar Kelompok ............................................................... ......
18 20 21 21 22 23
KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………...
36
UCAPAN TERIMA KASIH .........................................................................
37
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
38
LAMPIRAN....................................................................................................
41
23 27 30 30 32 33 34
vi
DAFTAR TABEL Nomor
Halaman
1.
Populasi Kerbau Terbanyak Sepuluh Propinsi di Indonesia...............
3
2.
Populasi Kerbau Terbanyak Sepuluh Kabupaten di Sumatera Utara..................................................................................................
4
3.
Jarak (Km) Antar Masing-masing Kecamatan...................................
11
4.
Jumlah Ternak Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur yang Diamati Pada Masing-masing Lokasi................................................
11
5.
Kriteria Penentuan Umur Kerbau Berdasarkan Pergantian Gigi Seri.......................................................................................................
12
6.
Kondisi dan Potensi Wilayah Kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan ................................................................................
7.
Variasi Warna Kulit Kerbau................................................................
17 19
8.
Jenis Tanduk Pada Kerbau Rawa........................................................
20
9.
Penandaan Garis Kalung (Chevron) Terhadap Kerbau Rawa.............
21
10.
Unyeng-unyeng (Whorls) Pada Kerbau Rawa....................................
22
11.
Warna Kaki Pada Kerbau Rawa.........................................................
22
12.
Rataan dan Simpangan Baku Ukuran-ukuran Tubuh Kerbau Rawa Jantan pada Lokasi yang Berbeda ...........................................
25
13. Rataan dan Simpangan Baku Ukuran-ukuran Tubuh Kerbau Rawa Betina pada Lokasi yang berbeda.............................................
29
14. Persentase Nilai Kesamaan (%) dan Campuran (%) di Dalam dan di antara Kelompok Kerbau.................................................................
33
15.
Total Struktur Kanonikal Kerbau........................................................
34
16.
Matriks Jarak Genetik Kerbau.............................................................
34