RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER
KEPERAWATAN SISTEM PENCERNAAN
NS. DWI NOVRIANDA, S.KEP., M.KEP.
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2014
KEPERAWATAN SISTEM PENCERNAAN [3 SKS (2 SKS Kuliah, 1 SKS Praktik)
Dosen : Ns. Dwi Novrianda, S.Kep., M.Kep. (DN) Ns. Leni Merdawati, S.Kep., M.Kep. (LM) dr. Susmiati, M.Biomed (SM) Staf Ahli RS (Dokter/Perawat) A. Rencana Pembelajaran 1. Deskripsi Mata Kuliah Keperawatan sistem pencernaan merupakan mata kuliah keperawatan klinis yang mempelajari tentang asuhan keperawatan profesional pada klien dengan permasalahan pada sistem pencernaan mulai dari bayi hingga lanjut usia. Mata kuliah ini mencakup berbagai konsep dan prinsip ilmu keperawatan dasar yang berkaitan dengan sistem pencernaan pada semua tingkat usia sehingga mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Andalas mampu memahami konsep dan teori keperawatan sistem pencernaan tersebut. Lebih lanjut mahasiswa mampu menggali dan menerapkan hasil-hasil penelitian sebagai dasar ilmiah dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif. Akhirnya, mahasiswa mampu memberikan edukasi kesehatan dalam pencegahan primer, sekunder dan rehabilitasi pada klien dengan gangguan sistem pencernaan pada semua tingkat usia melalui pemanfaatan sumberdaya di komunitas. 2. Tujuan Pembelajaran Tujuan dari proses pembelajaran keperawatan sistem pencernaan adalah: a. Diketahuinya konsep dan teori keperawatan sistem pencernaan pada semua tingkat usia. b. Diketahuinya asuhan keperawatan sistem pencernaan pada semua tingkat usia dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan dan etika profesi sebagai tuntutan dalam melakukan praktik keperawatan profesional. c. Diketahuinya penerapan hasil-hasil penelitian sebagai dasar ilmiah dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pencernaan pada semua tingkat usia. d. Diketahuinya edukasi kesehatan dalam pencegahan primer, sekunder dan rehabilitasi pada klien dengan gangguan sistem pencernaan pada semua tingkat usia melalui pemanfaatan sumberdaya di komunitas.
3. Kriteria Hasil Pembelajaran Setelah mengikuti proses pembelajaran keperawatan sistem pencernaan diharapkan mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Andalas mampu: a. Menjelaskan konsep dan teori keperawatan sistem pencernaan pada semua tingkat usia. b. Menerapkan asuhan keperawatan sistem pencernaan pada semua tingkat usia dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan dan etika profesi sebagai tuntutan dalam melakukan praktik keperawatan profesional. c. Menganalisis penerapan hasil-hasil penelitian sebagai dasar ilmiah dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem pencernaan pada semua tingkat usia. d. Mensintesis edukasi kesehatan dalam pencegahan primer, sekunder dan rehabilitasi pada klien dengan gangguan sistem pencernaan pada semua tingkat usia melalui pemanfaatan sumberdaya di komunitas. B. Jadwal Pembelajaran
1. Topik per Minggu Pertemuan
Topik
Subtopik
Minggu 1-3
Konsep dan teori sistem pencernaan pada semua tingkat usia
- Anatomi sistem pencernaan bayi, anak-anak, dewasa, dan lansia - Fisiologi sistem pencernaan bayi, anak-anak, dewasa, dan lansia - Patofisiologi sistem pencernaan bayi, anak-anak, dewasa, dan lansia
Minggu 4-6
Asuhan keperawatan gangguan sistem pencernaan pada semua tingkat usia
- Pengkajian gangguan sistem pencernaan - Analisis data dan diagnosis keperawatan gangguan sistem
Metode pembelajaran Small Group Discussion
Pengajar
Case study
DN LM
DN SM
pencernaan menggunakan NANDA Domain 2: Nutrition, Kelas 15 (17 Diagnosis) - Tujuan, kriteria hasil dan intervensi keperawatan gangguan sistem pencernaan menggunakan NOC NIC - Evaluasi keperawatan gangguan sistem pencernaan Minggu 7-8
Hasil penelitian tentang sistem pencernaan
Telaah hasil-hasil penelitian terkait asuhan keperawatan pada sistem pencernaan - Prevalensi - Definisi - Penyebab - Dampak lanjut - Penatalaksanaan - Asuhan keperawatan
Small Group Discussion
DN LM
Minggu 9
Hospital malnutrition
Kuliah pakar dan diskusi
Staf Ahli RS
Minggu 1011
Edukasi kesehatan gangguan sistem pencernaan
- Pencegahan primer - Pencegahan sekunder - Pencegahan tersier
Small Group Discussion
DN SM
Minggu 1214
Prosedur tindakan keperawatan pada sistem pencernaan
- Pemasangan NGT - Bilas lambung - Menghitung kebutuhan kalori - Enema - Perawatan stoma
Praktik laboratorium
Fasilitator
2. Laboratorium Modul praktik adalah dokumen yang terlampir dan bagian integral dari rencana program kegiatan pembelajaran semester.
3. Penilaian Pembelajaran Aspek penilaian meliputi: No
Aspek
1.
Kognitif and Psikomotor
2.
Afektif (sikap)
3.
Kepemimpinan
Kegiatan pembelajaran
Skor
Persentase
Tugas Ujian tengah semester Tugas laboratorium Ujian akhir semester Keinginan untuk terlibat aktif dalam pembelajaran Penulisan resume Integritas Presentasi Partisipasi dalam kelas Total skor
7.5 15 15 25 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 100
Skor akhir: Skor
Mutu
Ekuivalen
Deskripsi
≥ 85 ≥ 80 - < 85 ≥ 75 - < 80 ≥ 70 - < 75 ≥ 65 - < 70 ≥ 60 - < 65 ≥ 55 - < 60 ≥ 50 - < 55 ≥ 40 - < 50 0 - ≤ 40
A AB+ B BC+ C CD E
4 3,50 3,25 3,00 2,75 2,25 2,00 1,75 1,00 0,00
Sangat baik Baik
Memuaskan
Gagal
4. Daftar Pustaka Bocock, M. A. & Keller, H. H. (2009). Hospital diagnosis of malnutrition: A call for action. Canadian Journal of Dietetic Practice and Research, 70 (1): 37-41. DOI: 10.3148/70.1.2009.37.
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., & Dochterman, J. M. (2012). Nursing intervention classification (NIC). Fifth Edition. St. Louis: Mosby Elsevier. Copstead, L. C. & Banasik, J. L. (2010). Pathophysiology. Fourth Edition. St. Louis, Missiouri: Saunders Elsevier. Herdman, T. H. (2012) (Ed). NANDA Internasional Nursing diagnosis: Definitions and classification, 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell. Johnson, M., Moorhead, S., Bulechek, G., Butcher, H., Maas, M., & Swawnson, E. (2012). NOC and NIC linkages to NANDA-I and clinical conditions: supporting critical reasoning and quality care. St. Louis, Missouri: Mosby Elsevier. Hart, A. M. (2013). Evidence-based recommendations for GERD treatment. The Nurse Practitioner Journal, 38(8): 26-34. DOI-10.1097/01. www.tnpj.com. Kozier, B., Erb, G., Blais, K., & Wilkinson, J. M. (1995). Fundamentals of nursing: Concepts, process, and practice. Fifth Edition. California: Addison-Wesley Publishing Company, Inc. McDonald, J. W. D., Burroughs, A. K., & Feagan, B. F. (2004). Evidence-based gastroenterology and hepatology. Second Edition. Massachusetts: Blackwell Publishing, Inc. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2012). Nursing outcomes classification (NOC). Fourth Edition. St. Louis: Mosby Elsevier. Perry, A. G., & Potter, P. A. (2010). Clinical nursing skills & techniques. Seventh Edition. St. Louis, Missouri: Mosby Elsevier. Potter, P. A., Perry, A. G., Stockert, P. A., & Hall, A. (2011). Basic nursing. Seventh Edition. St. Louis, Missouri: Mosby Elsevier. Smith, G. & Watson, R. (2005). Gastrointestinal nursing. United Kingdom: Blackwell Science Ltd. Taylor, C. R., Lillis, C., LeMone, P., & Lynn, P. (2008). Fundamentals of nursing: The art and science of nursing care. Sixth Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
MODUL PRAKTIK KEPERAWATAN SISTEM PENCERNAAN
DOSEN:
NS. DWI NOVRIANDA, S.KEP., M.KEP.
Nama
:
NIM
:
Program/Kelas
:
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamiin, penulis sampaikan kehadirat Allah swt, karena Modul Praktik Keperawatan Sistem Digestif dapat diselesaikan dengan baik. Modul ini dirancang untuk memaparkan pada mahasiswa gambaran berbagai kasus sistem pencernaan, menstimulasi proses berfikir kritis dalam mengelola kasus tersebut, dan menyediakan langkah-langkah prosedural dari intervensi khusus yang dapat dilaksanakan oleh perawat dalam menangani kasus tersebut. Pada akhirnya, dengan keberadaan modul ini diharapkan dapat menjadi panduan belajar bagi mahasiswa untuk mencapai kompetensi pembelajaran mata kuliah keperawatan sistem pencernaan. Penulis menyadari bahwa modul ini belumlah sempurna, maka dengan itu penulis mengharapkan berbagai saran dan umpan balik yang positif demi perbaikan di masa mendatang. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Andalas Padang.
Padang, Penulis
Januari 2014
PRAKTIK LABORATORIUM
KOMPETENSI UMUM Setelah mengikuti praktik laboratorium Keperawatan Sistem Pencernaan, mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Andalas Padang diharapkan mampu: 1. Menjelaskan berbagai kasus pada keperawatan sistem pencernaan dan manajemen kasusnya. 2. Melaksanakan prosedural keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat dalam mengelola kasus tersebut. PANDUAN PRAKTIK 1.
Terdapat lima materi praktik, yaitu: -
2.
Pemasangan NGT Bilas lambung Menghitung kebutuhan kalori Enema Perawatan stoma
Praktik ini akan diadakan pada: Modul
Minggu
A
12
Hari/Tanggal/Waktu Kelas A Kelas B ..................................... .....................................
B
13
.....................................
.....................................
C
14
.....................................
.....................................
3.
Praktik akan dimulai pada minggu kedua belas perkuliahan.
4.
Ketika jadwal praktikum bertepatan dengan Hari Libur Nasional, perwakilan kelompok diharapkan untuk menemui dosen penanggung jawab praktik dan mencari jadwal pengganti praktik yang telah disepakati dengan persetujuan fasilitator.
5.
Setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti keseluruhan kegiatan praktikum sesuai dengan jadwal kelompok.
6.
Dua hari sebelum jadwal praktik, setiap kelompok diwajibkan untuk mengingatkan fasilitator mengenai praktik.
7.
Inisial fasilitator: DN
:
Dwi Novrianda
EA
:
Esthika Ariany Maisa
IK
:
Ilfa Khairina
RO
:
Rola Oktorina
8.
Setiap mahasiswa diwajibkan untuk membawa modul praktik ini pada saat praktik laboratorium dilaksanakan.
9.
Setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti peraturan praktik.
MODUL A KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI ISI MODUL: 1. Kompetensi yang diharapkan (kognitif, afektif, and psikomotor) 2. Kasus pemicu 3. Prosedural 4. Referensi KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN A. Kognitif Mahasiswa diharapkan mampu: 1. Mengidentifikasi tipe ketidakseimbangan nutrisi dan faktor risiko ketidakseimbangan nutrisi. 2. Mengidentifikasi metode untuk mengkaji ketidakseimbangan nutrisi. 3. Mengidentifikasi terapi pilihan ketidakseimbangan nutrisi. 4. Mengidentifikasi metode untuk memasang selang nasogastrik dan menghitung kebutuhan kalori. B. Psikomotor and Afektif (terintegrasi) Kegiatan Tugas fasilitator Pencapaian mahasiswa Latihan Fasilitator Mahasiswa kasus mengarahkan menganalisis kasus mahasiswa untuk pemicu yang menganalisis kasus ditunjukkan oleh pemicu pada modul kemampuan A menjelaskan fokus pengkajian dari kasus, menentukan masalah keperawatan dan menyusun intervensi keperawatan Praktik Fasilitator Mahasiswa mampu mendemonstrasikan melakukan keterampilan topik redemonstrasi praktik keterampilan praktik Fasilitator Mahasiswa mampu mengobservasi dan mengkaji klien mengevaluasi hasil dengan pengkajian ketidakseimbangan nutrisi
Penilaian Hard skills Soft skills - Kemampuan Percaya diri sintesis dan Terampil analisis kasus Aktif - Kemampuan Berfikir untuk kritis memahami konsep dan aplikasi prosedural keperawatan - Kemampuan untuk berfikir kritis dalam prosedural keperawatan - Kemampuan untuk melaksanakan prosedural keperawatan
Fasilitator mengobservasi dan mengevaluasi analisis data dan pemilihan intervensi keperawatan
Mahasiswa mampu menganalisis data dan menyusun intervensi keperawatan pada klien dengan ketidakseimbangan nutrisi Fasilitator Mahasiswa mampu mengobservasi dan melaksanakan mengamati tindakan prosedural mahasiswa keperawatan (independen dan kolaboratif) pada klien dengan ketidakseimbangan nutrisi PENCAPAIAN KOMPETENSI KOGNITIF 1. Mahasiswa melaksanakan pembelajaran mandiri (student’s center learning) untuk mencapai kompetensi kognitif yang diharapkan. 2. Pertanyaan-pertanyaan pada kompetensi kognitif di bawah ini wajib diisi lengkap sebelum mengikuti praktikum dan dilengkapi dengan sumber pustaka. 3. Evaluasi dari pencapaian kompetensi dilaksanakan oleh fasilitator dan dosen penanggung jawab praktik. 4. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengumpulkan modul yang telah diisi kepada fasilitator untuk pertama kali (pada minggu akhir praktik modul A) dan dosen penanggung jawab praktik untuk yang terakhir (setelah menyelesaikan keseluruhan modul). Kompetensi Kognitif 1: Identifikasi tipe ketidakseimbangan nutrisi dan faktor risiko ketidakseimbangan nutrisi.
Kompetensi Kognitif 2: Identifikasi metode untuk mengkaji ketidakseimbangan nutrisi.
Kompetensi Kognitif 3: Identifikasi terapi pilihan dari ketidakseimbangan nutrisi.
Kompetensi Kognitif 4: Identifikasi metode untuk memasang selang nasogastrik dan menghitung kebutuhan kalori klien.
DOSEN PENANGGUNG JAWAB
( TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP
FASILITATOR
)
(
)
KASUS PEMICU a. Setiap mahasiswa dalam satu kelompok diwajibkan untuk memilih satu kasus pemicu yang berbeda satu sama lain. b. Setiap pilihan kasus hanya boleh sama untuk kurang dari tiga mahasiswa dalam satu kelompok. 1. Kasus pertama ....................... Jawaban: ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ .............................................................................................................................................. 2. Kasus kedua ....................... Jawaban: ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ .............................................................................................................................................. 3. Kasus ketiga ....................... Jawaban: ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ..............................................................................................................................................
PROSEDURAL A. Pemasangan selang nasogastrik Definisi Tujuan
NO. 1. 2. 3. 4. 5.
: Memasukkan selang lembut dan lentur melalui nasofaring klien hingga lambung. : Untuk memberikan makanan dan medikasi melalui selang pada klien yang tidak mampu makan dengan mulut atau menelan diet yang cukup tanpa aspirasi makanan atau cairan ke dalam paru-paru. Untuk menyedot kandungan lambung agar tidak terjadi distensi lambung, mual, dan muntah. Untuk mengambil cairan lambung yang digunakan untuk analisis labor. Untuk lavase (cuci lambung) pada kasus keracunan atau overdosis obatobatan. TINDAKAN
DILAKUKAN
TIDAK DILAKUKAN
Mencuci tangan Mempersiapkan pasien Mengkaji kepatenan jalan nafas klien Mempersiapkan alat Menentukan panjang selang yang akan dimasukkan dan menandai lokasinya dengan plester atau tinta permanen Memasukkan selang Memastikan ketepatan dan kebenaran penempatan selang pada lambung Mengamankan posisi selang dengan menempelkan plester pada batang hidung klien Menghubungkan ujung selang luar dengan peralatan makan sesuai perintah atau menjepit ujung selang luar Mengamankan selang pada pakaian klien Mendokumentasikan informasi yang relevan Menetapkan rencana untuk melakukan perawatan harian selang nasogastrik
6. 7. 8.
9.
10. 11. 12.
DOSEN PENANGGUNG JAWAB
( TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP
FASILITATOR
)
(
)
B. Menghitung kebutuhan kalori Definisi Tujuan
: :
NO. TINDAKAN 1. Menentukan berapa banyak berat badan klien yang akan dikurangi atau ditingkatkan sesuai dengan order 2. Menghitung basal metabolic rate klien 3. Menghitung kebutuhan kalori klien 4. Mendokumentasikan informasi yang relevan
DOSEN PENANGGUNG JAWAB
( TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP
REFERENSI
DILAKUKAN
TIDAK DILAKUKAN
FASILITATOR
)
(
)
MODUL B DISFUNGSIONAL MOTILITAS GASTROINTESTINAL ISI MODUL: 1. Kompetensi yang diharapkan (kognitif, afektif, and psikomotor) 2. Kasus pemicu 3. Prosedural 4. Referensi KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN A. Kognitif Mahasiswa diharapkan mampu: 1. Mengidentifikasi tipe disfungsional motilitas gastrointestinal dan faktor risiko disfungsional motilitas gastrointestinal. 2. Mengidentifikasi metode untuk mengkaji disfungsional motilitas gastrointestinal. 3. Mengidentifikasi metode untuk menurunkan disfungsional motilitas gastrointestinal. B. Psikomotorik and Afektif (terintegrasi) Kegiatan Tugas fasilitator Pencapaian mahasiswa Latihan Fasilitator Mahasiswa kasus mengarahkan menganalisis mahasiswa untuk kasus pemicu menganalisis kasus yang ditunjukkan pemicu pada modul oleh kemampuan B menjelaskan fokus pengkajian dari kasus, menentukan masalah keperawatan dan menyusun intervensi keperawatan Praktik Fasilitator Mahasiswa mendemonstrasikan mampu keterampilan topik melakukan praktik redemonstrasi keterampilan praktik Fasilitator Mahasiswa mengobservasi dan mampu mengkaji mengevaluasi hasil klien dengan pengkajian disfungsional motilitas
Penilaian Hard skills Soft skills - Kemampuan Percaya diri sintesis dan Terampil analisis kasus Aktif - Kemampuan Berfikir kritis untuk memahami konsep dan aplikasi prosedural keperawatan - Kemampuan untuk berfikir kritis dalam prosedural keperawatan - Kemampuan untuk melaksanakan prosedural keperawatan
Fasilitator mengobservasi dan mengevaluasi hasil pengkajian
Fasilitator mengobservasi dan mengamati tindakan mahasiswa
gastrointestinal Mahasiswa mampu menganalisis data dan menyusun intervensi keperawatan pada klien dengan disfungsional motilitas gastrointestinal Mahasiswa mampu melaksanakan prosedural keperawatan (independen dan kolaboratif) pada klien dengan disfungsional motilitas gastrointestinal
PENCAPAIAN KOMPETENSI KOGNITIF 1. Mahasiswa melaksanakan pembelajaran mandiri (student’s center learning) untuk mencapai kompetensi kognitif yang diharapkan. 2. Pertanyaan-pertanyaan pada kompetensi kognitif di bawah ini wajib diisi lengkap sebelum mengikuti praktikum dan dilengkapi dengan sumber pustaka. 3. Evaluasi dari pencapaian kompetensi dilaksanakan oleh fasilitator dan dosen penanggung jawab praktik. 4. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengumpulkan modul yang telah diisi kepada fasilitator untuk pertama kali (pada minggu akhir praktik modul B) dan dosen penanggung jawab praktik untuk yang terakhir (setelah menyelesaikan keseluruhan modul). Kompetensi Kognitif 1: Identifikasi tipe disfungsional motilitas gastrointestinal dan faktor risiko disfungsional motilitas gastrointestinal.
Kompetensi Kognitif 2: Identifikasi metode untuk mengkaji disfungsional motilitas gastrointestinal.
Kompetensi Kognitif 3: Identifikasi metode untuk menurunkan disfungsional motilitas gastrointestinal.
DOSEN PENANGGUNG JAWAB
( TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP
FASILITATOR
)
(
)
KASUS PEMICU a. Setiap mahasiswa dalam satu kelompok diwajibkan untuk memilih satu kasus pemicu yang berbeda satu sama lain. b. Setiap pilihan kasus hanya boleh sama untuk kurang dari tiga mahasiswa dalam satu kelompok. 1. Kasus pertama ....................... Jawaban: ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ .............................................................................................................................................. 2. Kasus kedua ....................... Jawaban: ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ .............................................................................................................................................. 3. Kasus ketiga ....................... Jawaban: ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ..............................................................................................................................................
PROSEDURAL A. Melakukan lavase lambung Definisi Tujuan
: : Untuk mengeluarkan kandungan lambung agar tidak terjadi distensi lambung, mual, dan muntah. Untuk lavase (cuci lambung) pada kasus-kasus keracunan atau overdosis obat-obatan.
NO. TINDAKAN 1. Mencuci tangan 2. Mempersiapkan klien 3. Memasang sarung tangan bersih, menghubungkan botol cairan irigasi (normal saline) dengan selang nasogastrik menggunakan konektor Y 4. Melekatkan selang isap atau drainase pada lengan konektor lainnya 5. Mengosongkan lambung, mengklem selang drain atau menutup alat pengisap, dan memasukkan cairan 50-200 ml ke dalam lambung 6. Menghentikan pemberian cairan dan mengeluarkan drain untuk mengosongkan lambung 7. Mengulang kembali hingga memenuhi jumlah yang dianjurkan atau hasil yang dicapai 8. Mengukur jumlah drainase, substrak jumlah cairan yang dimasukkan, untuk memperoleh haluaran lambung 9. Mendokumentasikan informasi yang relevan
DOSEN PENANGGUNG JAWAB
( TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP
REFERENSI
)
DILAKUKAN
TIDAK DILAKUKAN
FASILITATOR
(
)
MODUL C INKONTINENSIA BOWEL ISI MODUL: 1. Kompetensi yang diharapkan (kognitif, afektif, and psikomotor) 2. Kasus pemicu 3. Prosedural 4. Referensi KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN A. Kognitif Mahasiswa diharapkan mampu: 1. Mengidentifikasi tipe inkontinensia bowel dan penyebabnya. 2. Mengidentifikasi metode untuk mengkaji inkontinensia bowel. 3. Mengidentifikasi metode untuk menurunkan inkontinensia bowel. B. Psikomotorik and Afektif (terintegrasi) Kegiatan Tugas fasilitator Pencapaian mahasiswa Latihan Fasilitator Mahasiswa kasus mengarahkan menganalisis mahasiswa untuk kasus pemicu menganalisis kasus yang ditunjukkan pemicu pada modul oleh kemampuan C menjelaskan fokus pengkajian dari kasus, menentukan masalah keperawatan dan menyusun intervensi keperawatan Praktik Fasilitator Mahasiswa mendemonstrasikan mampu keterampilan topik melakukan praktik redemonstrasi keterampilan praktik Fasilitator Mahasiswa mengobservasi dan mampu mengkaji mengevaluasi hasil klien dengan pengkajian inkontinensia bowel Fasilitator Mahasiswa
Penilaian Hard skills Soft skills - Kemampuan Percaya diri sintesis dan Terampil analisis kasus Aktif - Kemampuan Berfikir kritis untuk memahami konsep dan aplikasi prosedural keperawatan - Kemampuan untuk berfikir kritis dalam prosedural keperawatan - Kemampuan untuk melaksanakan prosedural keperawatan
mengobservasi dan mampu mengevaluasi hasil menganalisis data pengkajian dan menyusun intervensi keperawatan pada klien dengan inkontinensia bowel Fasilitator Mahasiswa mengobservasi dan mampu mengamati melaksanakan tindakan mahasiswa prosedural keperawatan (independen dan kolaboratif) pada klien dengan inkontinensia bowel PENCAPAIAN KOMPETENSI KOGNITIF 1. Mahasiswa melaksanakan pembelajaran mandiri (student’s center learning) untuk mencapai kompetensi kognitif yang diharapkan. 2. Pertanyaan-pertanyaan pada kompetensi kognitif di bawah ini wajib diisi lengkap sebelum mengikuti praktikum dan dilengkapi dengan sumber pustaka. 3. Evaluasi dari pencapaian kompetensi dilaksanakan oleh fasilitator dan dosen penanggung jawab praktik. 4. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengumpulkan modul yang telah diisi kepada fasilitator untuk pertama kali (pada minggu akhir praktik modul B) dan dosen penanggung jawab praktik untuk yang terakhir (setelah menyelesaikan keseluruhan modul). Kompetensi Kognitif 1: Identifikasi tipe inkontinensia bowel dan penyebabnya.
Kompetensi Kognitif 2: Identifikasi metode untuk mengkaji inkontinensia bowel.
Kompetensi Kognitif 3: Identifikasi metode untuk menurunkan inkontinensia bowel.
DOSEN PENANGGUNG JAWAB
( TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP
FASILITATOR
)
(
)
KASUS PEMICU a. Setiap mahasiswa dalam satu kelompok diwajibkan untuk memilih satu kasus pemicu yang berbeda satu sama lain. b. Setiap pilihan kasus hanya boleh sama untuk kurang dari tiga mahasiswa dalam satu kelompok. 1. Kasus pertama ....................... Jawaban: ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ .............................................................................................................................................. 2. Kasus kedua ....................... Jawaban: ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ .............................................................................................................................................. 3. Kasus ketiga ....................... Jawaban: ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ..............................................................................................................................................
PROSEDURAL A. Melakukan enema Definisi Tujuan
NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
: Memasukkan cairan ke dalam rektum dan kolon sigmoid : Untuk merangsang peristaltis dan mengeluarkan feses atau flatus Untuk melunakkan feses dan lubrikasi rektum dan kolon Untuk membersihkan rektum dan kolon sebagai persiapan pemeriksaan laboratorium Untuk mengeluarkan feses sehubungan dengan prosedur bedah atau persalinan, sehingga untuk mencegah defekasi dan kontaminasi TINDAKAN
DILAKUKAN
TIDAK DILAKUKAN
Mencuci tangan. Mempersiapkan klien Mempersiapkan peralatan Memasang sarung tangan dan memasukkan selang rektal Memasukkan cairan enema secara perlahanlahan Meminta klien untuk menahan cairan enema Membantu klien untuk defekasi Mencatat dan melaporkan data yang relevan
DOSEN PENANGGUNG JAWAB
( TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP
)
FASILITATOR
(
)
B. Perawatan stoma Definisi Tujuan
: : Untuk mengkaji dan merawat kulit sekitar stoma Untuk mengumpulkan cairan stoma sebagai penilaian jumlah dan tipe haluaran Untuk meminimalkan bau sebagai kenyamanan dan harga diri klien
NO. TINDAKAN 1. Mencuci tangan 2. Menentukan kebutuhan untuk mengganti aplikasi kantong stoma 3. Memilih waktu yang tepat 4. Mempersiapkan klien dan orang yang mendukung/keluarga 5. Membersihkan/mencukur kulit sekitar stoma untuk mempertahankan keutuhan stoma sesuai kebutuhan 6. Mengosongkan dan mengganti aplikasi kantong stoma 7. Membersihkan dan mengeringkan kulit sekitar stoma dan stoma 8. Mengkaji stoma dan kulit sekitar stoma 9. Mengaplikasikan perekat kulit jika diperlukan 10. Mempersiapkan dan mengaplikasikan barrier kulit (segel peristomal) 11. Tempelkan pada setiap kulit yang terkena di sekitar stoma 12. Mempersiapkan dan mengaplikasikan aplikasi yang bersih 13. Membuang peralatan atau mencuci peralatan yang dapat digunakan kembali 14. Mencatat dan melaporkan data yang relevan
DILAKUKAN
DOSEN PENANGGUNG JAWAB
( TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP
REFERENSI
)
TIDAK DILAKUKAN
FASILITATOR
(
)