KEPENTINGAN INDONESIA BEKERJASAMA DENGAN BRAZIL DALAM BIDANG PERTAHANAN MILITER TAHUN 2010-2014
Oleh : Hotmauli Sihite Email:
[email protected] Pembimbing : Ahmad Jamaan, S.IP, M.Si Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Riau Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Pekaanbaru 28293 Telp/Fax. 0761-63277 ABSTRACT This research aims to explain the interests of Indonesia cooperate with Brazil in the field of military defense in 2010-2014. Brazil was chosen because it has excess in defense industry and plays an important role in the modernization of Indonesia’s defense equipment. The signed of MoU, has been done between the two countries since November 2010 which includes the purchased of Super Tucano EMB-314, Trasfer of Technology MLRS Astros II, the placement of the defense attache, and joint military exercises. The foreign policy decision-making models of Graham T.Allison consists of a rational actor model, organizational model, and bureaucratic model. This research used rational actor model. In this model, various actions of state analyzed under the assumption that a country considered all the options and act rationally to maximize profits. The government is regarded as the main actor who examines a set of goals, evaluate them based on the profit and then choose the one that gives an advantage. The result of this research show that when cooperate with Brazil, there are benefits for Indonesia, such as Indonesian defense equipment is getting better, education for soldiers, military equipment which are sophisticated, and placed the defense attache at the Embassy, Jakarta
Key words: foreign policy, military defense cooperation, modernization of defense equipment
Jom FISIP Vol 2 No.1- Februari 2015
Page 1
negara
Pendahuluan Setiap negara berhak untuk memiliki
kebijakannya
masing-
masing, termasuk dalam kebijakan
memilih
pertahanan
Kebijakan
yang
negara.
dibuat harus
disesuaikan dengan
kemampuan
negara
memberikan
dalam
dukungannya terhadap
kebijakan
pertahanan yang diambil.
Sistem
pertahanan yang diterapkan oleh negara didasari oleh beberapa faktor, seperti letak
geografis
negara,
untuk
alat
yang
merealisasikan
digunakan sistem
menghadapi
Mengingat
kompleksitas
ancaman yang dihadapi Indonesia, semua komponen pertahanan negara dan unsur di luar bidang pertahanan dituntut untuk saling mendukung dan bersinergi satu sama lain. Ancaman aktual yang menuntut sinergitas yang tinggi
adalah
ancaman
terhadap
konflik di wilayah perbatasan dan keamanan pulau-pulau kecil terluar, ancaman
separatisme,
terorisme,
bencana alam, konflik horizontal, radikalisme, dan berbagai kegiatan ilegal baik di darat maupun di laut yang
membahayakan
kedaulatan
Jom FISIP Vol 2 No.1- Februari 2015
wilayah.
ancaman
potensial
seperti krisis finansial, pencemaran lingkungan,
cyber
crime,
agresi
militer, dan ancaman yang muncul di sepanjang
alur
laut
kepulauan
Indonesia tetap menjadi perhatian pembangunan
pertahanan
negara.
Ancaman aktual maupun ancaman potensial yang sifatnya militer akan berpengaruh
langsung
terhadap
pertahanan negara. Mencermati ancaman
yang
perkiraan
mungkin
timbul,
maka Tentara Nasional Indonesia (TNI)
pertahanan adalah militer.
keutuhan
Kesiapan pertahanan negara dalam
politik luar negeri, dan sebagainya. Sedangkan
dan
harus
melakukan
mengantisipasi operasi
dan
militer
pengamanan wilayah NKRI dari setiap bentuk ancaman di atas. Menyusun pertahanan negara yang kuat bukanlah suatu kemewahan, melainkan suatu keharusan untuk menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa.
Namun,
sebagian
besar
alutsista TNI rata-rata usia pakainya sudah tua (25 sampai dengan 40 tahun)
dan
banyak
mengalami
penurunan fungsi maupun kualitas. Masih kurang memadainya jumlah alutsista TNI, sarana dan prasarana pertahanan
berpengaruh
cukup
Page 2
signifikan kekuatan
terhadap TNI
penggelaran
Salah satu negara berkembang yang
mengatasi
menjadi mitra strategis Indonesia
dalam
berbagai bentuk ancaman. Dengan
yaitu Brazil. Indonesia melakukan
kondisi
tingkat
kerjasama pertahanan militer dengan
kesiapan alutsista yang relatif masih
Brazil
rendah, sejalan dengan pemenuhan
pesawat
tugas-tugas yang harus dilakukan
MLRS Astros II, penempatan atase
oleh TNI pada saat ini dan beberapa
pertahanan, dan latihan bersama
tahun ke depan dikaitkan dengan
militer.
kebutuhan penggantian, pemenuhan
dalam
bentuk
tempur
Kemajuan
pembelian
Super
Tucano,
Brazil
dalam
dan perawatan alutsista TNI, maka
bidang pertahanan dan militer adalah
kebijakan
untuk
memodernisasi
Brazil termasuk salah satu dari 10
alutsista
mutlak
diperlukan.
negara yang memiliki armada perang
Kebijakan ini sebagai bagian dari
terkuat di dunia dengan power index
strategi
0,67,
pertahanan
negara
yang
anggaran
pertahanan
dan
berupa Minimum Essential Force
militer sebesar US$ 33,142 miliar,
(MEF).
dari
personel
militer
aktif
sebanyak
pemenuhan
371.199
orang,
jumlah
pesawat
Salah
pelaksanaan alutsista
satu
wujud
strategi
TNI
adalah
melalui
militer sebanyak 748 unit, dan
pembelian alutsista secara impor
kekuatan
sesuai
sejumlah 109. Industri pertahanan
dengan
ketentuan
dan
prosedur yang berlaku. Dalam Indonesia
perang
angkatan
laut
Brazil seperti Embraer, Emgepron, perjalanannya,
pernah
membeli
Imbel, Avibras, Mectron, Britannite, Forjas
taurus,
CBC
dan
persenjataan militer dari produsen
Aeroelectronica merupakan industri
senjata terbesar dunia yaitu Amerika
pertahanan yang terkuat di kawasan.
Serikat. Namun, setelah Amerika
Tidak hanya industri pertahanannya
mengenakan sanksi embargo senjata
yang cukup populer di kawasan
terhadap
Indonesia
Amerika Latin, sebagian Afrika dan
membuka lembaran baru kerja sama
beberapa negara Eropa, Brazil juga
pertahanan militer dengan negara
merupakan kekuatan ekonomi baru
lain dalam hal pengadaan alutsista.
dalam kelompok BRIC.
Indonesia,
Jom FISIP Vol 2 No.1- Februari 2015
Page 3
Indonesia dan Brazil menjalin hubungan diplomatik sejak tahun
sekaligus
memodernisasi
persenjataan.
1953. Dalam kerjasama pertahanan militer,
penandatanganan
Memorandum
of
Pembahasan
Understanding
Kesenjangan
antara
(MoU) pembelian pesawat Super
kebutuhan dan alokasi anggaran
Tucano
pertahanan
telah
dilakukan
pada
yang
tersedia
November 2010 dengan produsen
mengharuskan Indonesia melakukan
Tucano, Embraer Brazil. Sementara
kerja sama militer dengan negara-
untuk Transfer of Technology (TOT)
negara yang memiliki kemampuan
Multi
Launcher
Rocket
System
teknologi kemiliteran yang jauh lebih
kedua
negara
maju daripada Indonesia. Kualitas
dilakukan saat berlangsungnya Indo
dan kuantitas alutsista yang dimiliki
Defence 2012. Pembelian alutsista
Indonesia
tersebut
mempengaruhi kedudukan Indonesia
(MLRS)
antara
merupakan
program
pembangunan kekuatan pertahanan
Brazil
sangat
dalam kancah politik Internasional.
untuk mewujudkan kekuatan pokok minimum/ MEF.
akan
Berdasarkan kondisi alutsista yang telah dijelaskan sebelumnya,
Indonesia
sudah
memiliki
meremajakan secara bertahap seluruh
peranan penting bagi stabilitas di
alutsista yang sudah tidak layak
kawasan Asia Tenggara dan kawasan
pakai yang dapat membahayakan
Asia Pasifik, selain itu pemerintah
keselamatan prajurit dan modernisasi
Brazil juga mendukung integritas
mutlak dilakukan. Dalam konteks
wilayah NKRI. Kerja sama bidang
tersebut, Kekuatan Pokok Minimum
pertahanan militer antara Indonesia
(MEF)
dan Brazil semakin konkret, baik
dilaksanakan. Berdasarkan Peraturan
dalam bentuk pembelian alat utama
Presiden Nomor 41 Tahun 2010,
sistem
persenjataan
pengertian MEF adalah suatu standar
pelatihan
dan
sebagai
menilai
negara
yang
maupun
pendidikan
bagi
seharusnya
pemerintah
mendesak
untuk
kekuatan pokok dan minimum TNI
prajurit. Kerja sama tersebut untuk
yang
mutlak
disiapkan
sebagai
meningkatkan profesionalitas TNI
prasyarat utama serta mendasar bagi
Jom FISIP Vol 2 No.1- Februari 2015
Page 4
terlaksananya secara efektif tugas
keenam,
pokok
ketujuh, terintegrasi bersinergi dari
dan
fungsi
TNI
dalam
menghadapi ancaman aktual.
semua
Upaya modernisasi alutsista Tentara
Nasional
kesesuaian
Indonesia
geografi;
pemangku
kepentingan
(stake holder), dan kedelapan, dapat dipertanggungjawabkan
dilakukan pada saat pemerintahan
(Akuntabilitas) dan dukungan semua
Presiden
pihak.
Susilo
Bambang
Yudhoyono. Modernisasi alutsista
Dalam periode 2010-2014,
menjadi salah satu prioritas TNI
program
sejak memasuki
membawa
tahun anggaran
MEF
Renstra
banyak
I
telah
penambahan
2010. Modernisasi alutsista bertujuan
kekuatan alutsista Indonesia. Selain
untuk
dan
peningkatan kesejahteraan prajurit,
matra
juga terjadi penambahan alutsista
darat, matra laut, dan matra udara,
yang signifikan serta penambahan
kemandirian
sarana
memantapkan
mengembangkan
kekuatan
industri
pertahanan
pendukungnya. Force
Minimum
serta meningkatkan profesionalisme
Essential
(MEF)
rencana
TNI.
strategis I (Renstra I: 2010-2014) Beberapa strategi yang perlu
untuk Angkatan Darat dialokasikan
diperhatikan dalam memodernisasi
dengan pembelian alutsista yang
Alutsista TNI meliputi: pertama,
salah satunya adalah MLRS Astros
mengetahui dan memahami ciri-ciri
II,
keunggulan
alutsista
dialokasikan dengan pembelian satu
dengan
keperluan
skuadron (16) pesawat tempur Super
pertahanan
negara;
kedua,
Tucano buatan industri pertahanan
keselarasan
dengan
strategi
Brazil, Embraer, untuk tempur taktis
ketiga,
“close air support”, pengintaian, dan
keselarasan dengan faktor ancaman
serangan anti-gerilya. Pada tahun
yang
2014, kekuatan pokok minimum
yang
sesuai
pertahanan
modernisasi
yang
ada;
ada;
keempat,
penguasaan
untuk
pada
industri pertahanan dalam negeri;
mencapai 40-42 persen, sebelumnya
kelima,
MEF
Industri
Pertahanan (Inhan) dalam negeri;
Jom FISIP Vol 2 No.1- Februari 2015
pada
strategis
Udara
teknologi terutama dalam bidang
pengembangan
rencana
Angkatan
tahun
I
2013
dapat
telah
melampaui target 28,7 persen
Page 5
Anggaran Rencana Strategi (Renstra)
2010-2014
modernisasi
untuk
alutsista
TNI
Amerika Serikat, Rusia, China, India, Inggris, Perancis, Jerman, Korea Selatan, Italia, dan Brazil.
dianggarkan Rp 156 Triliun, dengan
Beberapa industri pertahanan
dana minimal Rp. 99 triliun dan dana
terbesar Brazil yang memproduksi
cadangan sebesar Rp 57 triliun. Hasil
alutsista
alutsista yang datang pada Renstra I
Tucano dan MLRS Astros II adalah
cukup membanggakan, karena 50%
Embraer
dari anggaran tersebut digunakan
didirikan pada tahun 1969 dari
untuk
sebuah
pengembangan
modernisasi
alutsista
dan Angkatan
Darat.
pesawat
dan
Avibras.
Indonesia
ini
strategis
pengembangan
industri pemerintah
Brazil
pasca Perang Dunia II. Kini menjadi
membawa
industri pesawat terbesar ketiga di
perubahan berarti bagi pertahanan
dunia setelah industri raksasa Boeing
militer Indonesia. Dengan banyaknya
asal Amerika dan Airbus asal Eropa.
penambahan alutsista, kemampuan
Embraer memproduksi beragam tipe
tempur
pesawat
TNI
signifikan. melalui
telah
Super
Embraer
proyek
kedirgantaraan Program modernisasi militer
tempur
meningkat Bahkan
Kementerian
berencana
secara
jet
komersial, jet pribadi atau eksekutif,
Pertahanan
serta
militer
untuk
hightech
Asia Tenggara mengingat pada tahun
people,
2014 ini sejumlah alutsista milik tiga
infensiveness
matra
Pengakuan
semakin
membaik
dan
AU)
kualitas
dan
kuantitasnya.
kepentingan
militer.
Kelebihan Embraer terletak pada
Indonesia sebagai yang terbesar di
AD,AL,
keperluan
pemerintah
menjadikan
(TNI
untuk
technology, global
qualified
presence, and
cash
flexibility.
internasional
atas
keberhasilan Avibras yang luar biasa datang dari produk-produknya yang
Global
Firepower
terjual ke beberapa negara, terutama
militer
dengan inovasi Astros II (Artileri
Indonesia berada pada posisi ke-15
Rocket Saturation System), teknologi
dunia, pada tahun 2014. Sedangkan
canggih yang dikembangkan oleh
10 besar negara lainnya ditempati
Avibras terbukti dalam pertempuran
Jom FISIP Vol 2 No.1- Februari 2015
Page 6
menempatkan
kekuatan
perang Teluk. Dengan dimilikinya
Hubungan bilateral Indonesia
industri pertahanan terbesar tersebut,
dan Brazil telah berjalan selama 60
semakin
tahun dan telah banyak menghasilkan
meningkatkan
kekuatan
militer Brazil.
kerjasama konkrit di berbagai bidang
Kerjasama dalam pembelian pesawat tempur dan MLRS Astros yang
telah
salah satunya di bidang pertahanan militer.
terlaksana
Beberapa bentuk kerjasama
menguntungkan Indonesia dalam hal
pertahanan militer yang dijalin oleh
modernisasi militer. Kerjasama ini
Indonesia-Brazil pada tahun 2010-
terbentuk
2014
karena
pemerintah
yaitu
penandatangan
Indonesia menyadari bahwa banyak
Memorandum
alutsista yang harus diperbaharui dan
(MoU) pembelian Pesawat Super
diganti.
Selain
itu,
Tucano,
alutsista
yang
belum
modernisasi
of
Transfer
Understanding
of
technology
maksimal
(TOT) MLRS Astros II, Latihan
menjalin
bersama militer. Di samping itu,
kerjasama atau membangun mitra
kemajuan signifikan dari kemitraan
kerja yang siap membantu Indonesia
srategis kedua negara di bidang
dalam hal peningkatan kekuatan
pertahanan
militer,
penempatan 3
membuat
Indonesia
agar
tercapainya
tujuan
dapat
dilihat
Atase
dari
Pertahanan
nasioal dalam bentuk pertahanan dan
Brazil (Darat. Laut dan Udara) pada
militer yang lebih baik. Keuntungan
Kedutaan besar Brazil di Jakarta.
yang
Indonesia
Penempatan Atase Pertahanan Brazil
adalah
di Jakarta tersebut sejalan dengan
telah
melalui
diperoleh
kerjasama
penambahan
alutsista
ini pada
TNI
pandangan
Brazil
Angkatan Darat dan TNI Angkatan
pentingnya
Udara, yaitu sebanyak 18 unit Super
tingkat kawasan maupun global.
posisi
mengenai Indonesia
di
Tucano dan 36 unit MLRS Astros II
Sesuai dengan teori Aktor
yang telah dipesan Indonesia dari
Rasional dari Graham T. Allison,
perusahaan industri Brazil.
Indonesia bertindak sebagai aktor yang
Simpulan
berupaya
memodernisasi
untuk
meningkatkan
alutsista pertahanan
Jom FISIP Vol 2 No.1- Februari 2015
negara.
Dari
sekian
Page 7
banyak pilihan, Indonesia memilih
pencapaian MEF I untuk TNI AD.
bekerjasama dengan Brazil karena
Astros merupakan lompatan penting
tidak memberatkan Indonesia dalam
dalam hal adopsi teknologi baru,
pembelian alutsista. Salah satunya
sistem persenjataan yang mampu
pesawat tempur Super Tucano yang
menembakkan
dipesan dari industri Embraer Brazil,
dengan kaliber 127 mm hingga 300
lebih sesuai dengan kondisi geografis
mm. Peluncur roket ini dinilai lebih
wilayah Indonesia dan menunjang
unggul karena daya jangkau yang
keberhasilan tugas-tugas TNI AU
luas serta anti terhadap serangan zat
karena kelebihan yang dimilikinya
kimia dan teknologi.
dibandingkan
dengan
pesawat
Sukhoi atau F-16.
multi
laras
Brazil memiliki keunggulan dalam
Kerjasama yang dilakukan
roket
teknologi
kedirgantaraan,
bidang
persenjataan
dan
oleh kedua negara lebih mudah
amunisi, informatika, eletronika, bio-
karena
teknologi;
Brazil
menempatkan
memiliki
industri
Indonesia sebagai mitra strategisnya
pertahanan dalam negeri terkuat dan
dalam kerjasama di berbagai bidang
terpopuler
dan hubungan baik telah terjalin
Latin, sebagian Afrika dan beberapa
antara
negara
kedua
negara.
Alasan
di
Eropa
kawasan
yang
Amerika
terdiri
dari
pembelian Pesawat Super Tucano
Embraer, Emgepron, Imbel, Avibras,
EMB-314
adalah
untuk
Mectron, Britannite, Forjas taurus,
menggantikan
pesawat
OV-10F
CBC dan Aeroelectronica; Brazil
Bronco buatan Rockwell, Amerika
juga menjadi kekuatan ekonomi baru
Serikat. Pembelian pesawat tersebut
dalam kelompok BRIC.
merupakan
bagian dari program
Bagi negara Brazil, Indonesia
pembangunan kekuatan pertahanan
adalah negara besar sehingga mereka
untuk mewujudkan kekuatan pokok
juga
minimum (MEF) dan dalam rangka
militer Indonesia. Indonesia adalah
membangun kekuatan TNI menuju
mitra
the first class air force.
hubungan
Pembelian MLRS Astros II Mk6
merupakan
salah
memperhitungkan
bidang.
terdekat
dalam
bilateral Kedua
kekuatan
menjalin
di
berbagai
negara
memiliki
satu
kesamaan, baik dalam hal geografi,
Jom FISIP Vol 2 No.1- Februari 2015
Page 8
politik luar negeri, dan lainnya. Hal
untuk lebih meningkatkan kemajuan
tersebut membuat kerjasama kedua
kerja sama di bidang pertahanan di
negara semakin mudah dilakukan.
masa mendatang
Kepentingan
Indonesia
melakukan kerjasama dengan Brazil pada
tahun
bidang
2010-2014
meliputi
pertahanan
Nasional Indonesia dalam latihan militer.
pertahanan
Pada
militer,
melakukan memodernisasi
JURNAL
militer,
meningkatkan pengetahuan Tentara
bersama
DAFTAR PUSTAKA
bidang Indonesia
kerjasama
demi
alutsista
Tentara
Nasional Indonesia. Dalam menjalin kerjasama, Indonesia harus berhati-hati dalam
Hartawan, Bambang, 2013. “Transformasi Peran Angkatan Darat dalam Menghadapi Perubahan.” Jurnal Yudhagama , Vol. 33, No.1, Maret 2013 Laksmana Evan, 2010. “Dari „Reformasi Militer Menuju „Transformasi Pertahanan‟: Tantangan dan Prospek ke Depan.” Indonesian Review RSK & Media, Vol. 1, Agustus 2010.
mengambil keputusan dan juga harus menjaga stabilitas negara, untuk menghindari
embargo
dengan
transparansi
demokrasi
dan
Margono, Among, 2012. “Kebijakan Modernisasi Alusista TNI Dihadapkan pada Tuntutan Tugas.” Jurnal Yudhagama, Vol.32, No. 1, Maret 2012
penegakan HAM. Di samping itu, semangat
dan
memperkuat melalui
optimisme
untuk
ketahanan
nasional
pengembangan
teknologi
pertahanan
hasil
dari
produksi
industri pertahanan dalam negeri harus semakin menguat. Sehingga untuk kedepannya, Indonesia tidak bergantung alutsista
luar
sepenuhnya negeri.
kepada Kemitraan
Strategis Indonesia-Brazil yang telah
Santoso, Puguh. Strategi Modernisasi Alutsista TNI dalam Mewujudkan Pertahanan negara yang Tangguh. Jurnal Yudhagama Media Informasi dan Komunikasi TNI AD, Vol. 32, No.1. BUKU Amstutz, Mark R. 1995. International Conflict and Cooperation: An Introduction to World Politics. Dubuque: Brown & Benchmark
terjalin juga dapat menjadi platform
Jom FISIP Vol 2 No.1- Februari 2015
Page 9
Eby Hara, Abubakar. 2011. Analisis Politik Luar Negeri: Dari Realisme Sampai Konstruktivisme. Bandung: Nuansa Jemadu, Aleksius. 2008. Politik Global dalam Teori dan Praktik, Yogyakarta: Graha Ilmu Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Cetakan Keempat, Balai Pustaka, Edisi Kedua, Jakarta Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. 2011. Buku Putih Pertahanan Indonesia 2011. Jakarta : Kemenhan RI. Krisna, Didi. 1993. Kamus Politik Internasional. Jakarta: PT. Gramedia Marbun, BN. 2002. Kamus Politik, Jakarta: Pustaka Harapan Mas‟oed, Mohtar. Hubungan Disiplin dan Jakarta: LP3ES
1993. Ilmu Internasional, Metodologi,
Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2012 tentang kebijakan Penyelarasan Minimum Essential Force Komponen utama Perwita, Anak Agung Banyu & M, Nyanyan. 2005. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Perspektif dan Tema, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Suryohadiprojo, Sayidiman. 2005. “Si Vis Pacem Para Bellum”, Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi
SKRIPSI Faradisah, Rindhu. 2010. Kerjasama Indonesia Dengan Rusia Dalam Bidang Pertahanan Militer Pada Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono Periode 20042009. Pekanbaru: Universitas Riau Iskandar, Nanda. 2014. Strategi Modernisasi Militer Indonesia dalam Penyeimbangan Kekuatan Militer dengan Negara-negara di Asia Tenggara Tahun 2008-2014. Pekanbaru: Universitas Riau Putra,
Reza Ramandra. 2014. Kepentingan Indonesia Bekerjasama dengan Spanyol dalam Bidang Pertahanan dan Militer 2013. Pekanbaru: Universitas Riau
TABLOID: Kemenlu, RI-Brazil Kerjasama Pertahanan. Tabloid Diplomasi (15 Agustus-14 September 2012) No. 58, Tahun V. Tersedia di: www.tabloiddiplomasi.org INTERNET
Steans, Jill & Pettiford, Lloyd. 2009. Hubungan Internasional:
Agence France-presse. 2012. Brazil’s Defense Industry Booming. Tersedia di:
Jom FISIP Vol 2 No.1- Februari 2015
Page 10
http://archive.defensenews.com /article/20120822/DEFREG02/ 308220001/Brazil-8217-sDefense-Industry-Booming. [Diakses 06 Desember 2014] Astros II Artillery Saturation Rocket System, Brazil. Tersedia di: http://www.armytechnology.com/projects/astros /. [Diakses 20 November 2014] Astros II System Dual Application. Tersedia di: http://www.armyguide.com/eng/firm1416.html. [Diakses 20 November 2014] Brazil’s Defense Industry-Market Report 2012-2017. Tersedia di: http://defenseupdate.com/20130407_brazilsdefense-industry-marketreport-20122017.html#.VLIJ_cnP7D0. [Diakses 06 Desember 2014] Candra, Kartika 2012. Pemerintah Datangkan Super Tucano. Tersedia di: http://www.tempo.co/read/new s/2011/06/30/078344071/2012 [diakses 14 September 2014] CBC - Companhia Brasileira de Cartuchos. Tersedia di: http://www.epicos.com/EPCo mpanyProfileWeb/GeneralInfo rmation.aspx?id=627. [Diakses 22 November 2014] Defence Media Center, 2012. Empat Unit Pesawat Super Tucano EMB-314 Resmi Perkuat Alutsista TNI AU Tersedia di: http://www.kemhan.go.id/kem han/?pg=63&id=561 [diakses 15 September 2014]
Jom FISIP Vol 2 No.1- Februari 2015
Dreyfus, Pablo. Small Arms in Brazil: Production, Trade, and Holdings. Tersedia di: http://www.smallarmssurvey.or g/fileadmin/docs/C-Specialreports/SAS-SR11-SmallArms-in-Brazil.pdf. [diakses 07 Desember 2014] Empat Unit Pesawat Super Tucano EMB-314 Resmi Perkuat Alutsista TNI AU Tersedia di: (http://www.kemhan.go.id/kem han/?pg=63&id=561) [diakses 15 September 2014] Forjas Taurus SA. Tersedia di: http://www.reuters.com/financ e/stocks/companyProfile?rpc=6 6&symbol=FJTA4.SA. [Diakses 21 November] Global Fire Power, 2014. Brazil Military Strength Tersedia di: http://www.globalfirepower.co m/country-military-strength detail.asp?country_id=Brazil [diakses 13 September 2014] Hakim, Syaiful 2014. Postur Kekuatan Alutsista Indonesia. Tersedia di: http://jakartagreater.com [diakses 14 September 2014] Indonesia Defence, 2012. IndonesiaBrazil jalin Kerjasama Teknologi MLRS. Tersedia di: www.indodefence.com [diakses 14 September 2014] Kemajuan Kerja Sama Indonesia dan Brazil di Bidang Hankam. Tersedia di: www.kemlu.go.id/brasilia/Page s/Embassies.aspx?IDP=235&l =id. [Diakses 10 Desember 2014]
Page 11
Kementerian Luar Negeri, 2014. Kemajuan Kerja Sama Indonesia dan Brazil di Bidang Hankam Wujud Nyata Kemitraan Strategis yang Makin Kuat. Tersedia di: http://www.kemlu.go.id/brasili a/Pages/Embassies.aspx?IDP= 235&l=id [diakses pada 15 September 2014 Pukul 09.00 WIB]
/umum/11601/embraerindustri-pesawat-brasil-yangberhasil-mendominasi-dunia-. [Diakses 18 November 2014] Super Tucano dan Perananannya di Angkatan Udara Indonesia. Tersedia di; http://www.militerys.com/2014 /09/super-tucano-danperanannya-di-angkatan.html. [Diakses 09 Desember 2014]
Modern Firearms Assault Rifles. Tersedia di: http://world.guns.ru/assault/bra z/imbel-md-97-. e.html. [Diakses 18 November 2014] Peningkatan Kemampuan Pertahanan Negara, Tersedia di http://www.bappenas.go.id/file s/9213/5228/3555/bab7__20091007094529__2158__ 8.pdf [diakses 12 September 2014] Santini, Daniel. 2012. Brazil arms Export. Tersedia di: http://apublica.org/2012/03/bra zil-arms-exports-countrypreaches-peace-sells-tonsarms/. [diakses 07 Desember 2014]\ SBY dan kekuatan Militer Indonesia. Tersedia di: http://www.detikmiliter.com/2 014/09/sby-dan-kekuatanmiliter-indonesia.html. [Diakses 09 Desember 2014] Sinaga, Kastorius. 2012. Embraer, Industri Pesawat Brasil yang Berhasil Mendominasi Dunia.. Tersedia di: http://jaringnews.com/ekonomi
Jom FISIP Vol 2 No.1- Februari 2015
Page 12