KEEFEKTIFAN MEDIA VIDEO ANIMASI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI BANDUNGREJO 02 MRANGGEN Henry Januar Saputra1, Vina Mardliyatus Shofa 2 UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan menulis karangan narasi dan hasil belajar Bahasa Indonesia dan guru tidak menggunakan model pembelajaran atau media dalam pembelajaran. Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat keefektifan media video animasi terhadap kemampuan menulis karangan narasi dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Bandungrejo 02 Mranggen?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan media video animasi terhadap kemampuan menulis karangan narasi dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Bandungrejo 02 Mranggen.Hasil analisis data penelitian uji hipotesis diperoleh harga thitung sebesar 3,705 ttabel sebesar 1,68 dengan demikian thitung > ttabel atau 3,705 > 1,68 maka maka Ho ditolak dan H1 diterima atau dapat dikatakan bahwa perbedaan rata-rata kondisi awal dengan kondisi akhir signifikan. Kesimpulannya adalah terdapat keefektifan media video animasi terhadap kemampuan menulis karangan narasi dan hasil belajar siswa SD Negeri Bandungrejo 02 Mranggen” Kata Kunci : Media Pembelajaran, Video Animasi, Hasil Belajar Bahasa Indonesia, Kemampuan Menulis Karangan Narasi.
ABSTRACT 1 2
Dosen Universitas PGRI Semarang Dosen Universitas PGRI Semarang 330
This research is motivated by the lack of the ability to write narrative essays and Indonesian learning outcomes and teachers do not use the media in a model of learning or learning. The problem in this research is "Is there an animated video media effectiveness against narrative essay writing skills and learning outcomes Elementary School fourth grade students Bandungrejo 02 Mranggen?". This study aims to determine the effectiveness of the animated video media narrative essay writing skills and learning outcomes Elementary School fourth grade students Bandungrejo 02 Mranggen.Hasil data analysis research hypothesis test obtained t count of 3,705 ttable price of 1.68 thus thitung> ttable or 3,705> then 1.68, then Ho is rejected and H1 is accepted or it can be said that the difference in the average initial conditions with significant end conditions. The conclusion is that there is an animated video media effectiveness of the ability to write narrative essays and student learning outcomes Elementary School Bandungrejo 02 Mranggen " Keywords : Learning Media, Video Animation, Indonesian Learning Outcomes, Narrative Essay Writing Ability PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Kegiatan tersebut diselenggarakan disemua jenjang pendidikan sekolah dasar Sembilan tahun, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan saat ini dapat dilakukan dimanapun berada dan untuk mencaai tujuan pembelajaran. Sebagaimana tercantum dalam Undangundang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Salah satu wujud dari perkembangan pendidikan yaitu salah satunya perkembangan teknologi. Kini Komputer bukan lagi hal yang baru di kalangan pengajar. Banyak pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Selain itu, penelitian-penelitian pendidikan yang menggunakan Komputer sebagai media pembelajaran mulai banyak dilakukan oleh kalangan pelajar. Hal itu dilakukan karena sudah banyak sekolah yang menyediakan sarana penunjang pelajaran berbasis kompuetr. Ini merupakan suatu bukti bahwa dunia pendidikan di Indonesia tengah menuju era kemajuan. Perkembangan teknologi dan komputerisasi juga berpengaruh pada dunia hiburan. Berbagai macam tontonan berbasis animasi menjadi salah satu bukti. Dari berbagai macam acara televisi, serial animasi menjadi salah satu bukti. Dari berbagai macam acara televisi, serial animasi selalu menajadi perhatian penonton. Terutama dikalangan anak-anak remaja, saat ini animasi tidak hanya dibuat oleh 331
orang luar negeri namun juga dibuat oleh anak bangsa. Animasi buatan anak bangsa tidak kalah saing bahkan lebih menarik. Namun sangat disayangkan jika apabila potensi animasi hanya dikembangakan semata-mata hanya untuk hiburan. Jika pemanfaatan animasi dapat dikembangkan untuk kepentingan pendidikan, maka akan lebih memilki daya tarik tersendiri bagi siswa yang pada dasarnya tergolong usia anak-anak. Dalam pembelajaran bahasa, ada empat aspek penting yang harus dikembangkan, yaitu ketrampilan mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan
membaca
dan
keterampilan
menulis.
Tarigan
(1994:1)
mengungkapkan bahwa empat ketrampilan tersebut diperoleh manusia secara berurutan mulai dari ketrampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, Tarigan (1994:3-4) mengemukakakan bahwa keterampilan menulis membutuhkan latihan. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekpresif. Dalam kegiatan menuli ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latiha dan praktik yang banyak dan teratur. Pada penelitian ini, penulis sudah melakukan observasi dan wawancara mengenai pembelajaran di SDN Bandungrejo 02 . Menurut Bu Susi Safarini, S.Pd selaku guru Kelas IV A dalam kegiatan menulis anak-anak kurang mendapatkan suatu inspirasi atau suatu pemikiran apa yang akan di tulis, keterampilan menulis dari waktu ke waktu perlu dikembangkan mengingat bahwa banyak siswa yang masih kesulitan dalam memahami materi, pemahaman siswa yang masih rendah dalam menulis suatu karangan, serta masih banyak siswa yang ramai sendiri ketika guru menejelaskan materi, hal tersebut bisa dilihat ketika guru memberi batas waktu untuk selesai mengerjakan tugas tetapi masih banyak siswa yang mengerjakan tugas di luar batas waktu yang telah ditentukan oleh guru, bahkan saat mengajar guru masih menggunakan metode ceramah, metode tany jawab atau hanya menggunakan metode yang sama saja dan tidak menggunakan media sehingga siswa mengalami kebosanan saat proses pembelajaran berlangsung.
332
Hal yang diperlukan untuk menangani masalah tersebut dengan menggunakan media. Media ini harus mampu menyampaikan pengetahuan dan ketrampilan dalam menysusun tulisan, Arsyad (2011:3) menyatakan bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Bukan hanya itu saja media yang dibutuhkan adalah media yang mampu membuat siswa tertarik mengikuti proses pembelajaran hingga akhir. Salah satunya menggunakan animasi, dalam animasi, cerita disampaikan dengan gambar bergerak sehingga penyampainnya lebih jelas. Dengan begitu, pendengar akan lebih paham maksud dan arah pembicaraan. Untuk membujuk agar pendengar tertarik, yang perlu dilakukan adalah hanya mengemas animasi dengan gambar dan cerita yang menarik. Dengan begitu, menyampakan menggunakan animasi akan lebih membuat pendengar paham dari pada dengan bahasa verbal. (Asmani, 2011:250) berpendapat animasi mempunyai daya tarik utama. Animasi merupakan daya tarik utama dalam mengoperasikan program multimedia interaktif. Bukan saja mampu menjelaskan suatu konsep atau proses yang sukar di jelaskan dengan media lain, animasi juga memiliki daya tarik estetika, sehingga tampilan menarik dan memotivasi pengguna untuk terlibat dalam proses pembelajaran. Berdasarkan
paparan
di
atas
merupakan
faktor
utama
yang
melatarbelakangi peneliti untuk mengadakan penelitian siswa kelas IV SD Negeri Bandungrejo 02 Mranggen dengan judul “ Keefektifan Media Video Animasi Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Bandungrejo 02 Mranggen“ Tujuan penelitian ini adalah “Untuk mengetahui Keefektifan Media Video Animasi Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Bandungrejo 02 Mranggen“
MEDIA PEMBELAJARAN
333
“ Kata media dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan” (Sadiman, 2011:6). Menurut KBBI (2002, 892) media merupakan sarana komunikasi yang mengubungkan dua pihak. Menurut Sadiman (2011, 13-14), media adalah segala sesuatu yang dapat membantu menghilangkan hambatan
komunikasi antara pengirim pesan dan
penerima pesan. Berdasarkan pendapat ahli diatas penulis menyimpulkan bahwa media adalah alat yang menyampaikan pesan yang berupa sikap, ketrampilan, pengetahuan, dari komunikator ke komunikasi, dengan maksud pesan yang disampaikan lebih tepat sasaran , dalam pembelajaran media dapat membantu siswa dalam memahami suatu pelajaran. MEDIA ANIMASI Menurut Qirana (1990) dalam Ariesti Hadi (2002:54) Animasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang berarti jiwa hidup, semangat. Sedangkan karakter adalah orang , hewan maupun objek nyata lainnya yang dituangkan dalam bentuk gambar 2D maupun 3D. sehingga karakter animasi dapat diartikan sebagai gambar yang memuat objek yang seolah-olah hidup , disebabkan oleh kumpulan gambr yang beraturan dan bergantian ditampilkan. Objek gambar bisa berupa tulisan, bentuk benda, warna dan special efek. Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa animasi merupakan benda mati yang seolah-olah hidup . animasi bisa berupa gambar, fotografi, dan sebaginnya. Karakter dalam animasi bisa beragam jenisnya bisa berupa hewan, orang bahkan tulisan. Animasi merupakan salah satu daya tarik utama dalam mengoperasikan program multimedia interaktif. Bukan saja mampu menjelaskan suatu konsep atau proses yang sukar di jelaskan dengan media lain, animasi juga memiliki daya tarik estetika, sehingga tampilan yang menarik dan memotivassi pengguna terlibat dalam proses pembelajaran. JENIS ANIMASI
334
Pada awalnya animasi dibuat pada satu jenis saja, namun akibat perkembangan
teknologi
animasi
kini
menjadi
berkembang,
hal
itu
mengakibatkan animasi diklasifikasikan menjadi berbgai jenis. Menurut Qirana (1990) dalam Ariesti Hadi (2002:64) animasi dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan dimensi yang mempengaruhi animasi tersebut. Secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1.
Animasi 2D ( 2 Dimensi ) Animasi 2D merupakan jenis film yang sudah lama sekali dikembangkan. Pada film ini latar dan gambar seolah-olah hanya dapat dilihat dari satu sisi saja. Contoh animasi jenis ini adalah TOM and Jerry, Scoby-doo, Remi dan lain sebagiannya. Pencetus awal animasi dua dimensi adalah Walt Disney pada tahun 1930-an.
2.
Animasi 3D ( 3 Dimensi ) Perkembangan teknologi berpengaruh terhadap animasi yang berkembang. Hal itu berakibat pad pembuatan animasi 3D disebut 3D karena animasi ini seolah-olah memiliki dimensi yang lebih rumit. Ketika dilihat dilayar maka seolah-olah kita melihat ke luar cermin. Contoh dari animasi 3D adalah upinipin, Shrek dan lain sebaginya.
3.
Stop Motion Animation Stop motion animation animasi yang dibaut karena dengan boneka atau tanah liat. Animasi ini dibuat dengan memotret objek tanah liat dengan digerakan sedikit-sedikit. Kemudian disusun secara sistematis sehingga membentuk adegan. Contoh animasi ini adalah Nightmare Before Christmas.
4.
Animasi jepang ( anime ) Animasi yang khusus diproduksi oleh Negara jepang. Animasi ini biasanya dibuat berdasrkan komik yang popular dijepang. Contoh animasi ini adalah Astro Boy, Inuyasa dan sebagainya. Berdasarkan keterangan tersebut animasi yang penulis gunakan adalah
animasi 2D karena animasi gambar seolah-olah hanya dapat dilihat dari satu sisi saja.
335
MENULIS Tarigan (1994:3) mengatakan bahwa menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung , tidak secara tidak langsung , tidak secara tatap muka dengan orang lain. Selain itu, menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Jurnal internasional oleh David dalam (http://www.isetl.org/ijtlhe/) yang membicarakan tentang penelitian menulis (journal of writing research) mengemukakan beberapa hal yang terkait dengan menulis sebagai berikut : Writing contributes uniquely to learning. Through writing we can create new possibilities not inherent to speaking and observation (Emig, 1977). Yang berarti bahwa menulis dapat memberikan kontribusi unik untuk belajar. Melalui menulis kita dapat membuat kemungkinan-kemungkinan baru yang tidak melekat pada berbicara dan observasi semata (Emig, 1977). Morsey (1976:122) dalam Henry Guntur Tarigan (2008:4) mengatakan bahwa menulis merupakan aktivitas berbahasa yang bersifat aktif produktif. Menulis hanya mengungkapkan ide, gagasan atau pendapat dalam bahasa tertulis, lepas dari mudah tidaknya tulisan tersebut dipahami oleh pembaca. Ketrampilan
menulis
merupakan
kemampuan
seseorang
dalam
mengemukakakn gagasan pikiranya kepada orang atau pihak lain dengan media tulisan. Dengan menulis seseorang dapat menuangkan ide-ide yang tidak diungkapkan secar lisan. RAGAM KARANGAN Ragam karangan apabila didasarkan pada tujuan umum dapat dibedakan menjadi lima yaitu deskriptif, eksposisi, argumentasi, narasi dan persuasi. a. Deskripsi Suparno (2009:37) berpendapat paragraf deskripsi biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu (objek, peristiwa, suasana) agar orang yang mendeskripsikan itu seolah-olah melihat, merasakan, mendengar, atau dapat meraba sesuatu yang dideskripsikan itu. b. Eksposisi
336
Eksposisi berasal dari kata exposition yang berarti membuka, dapat pula diartikan sebagai tulisan yang bertujuan untuk memberitau, mengupas dan menerangkan. Menurtu Yustinah dan Iskak (2006:145-146) eksposisi atau pemaparan merupakan suatu bentuk tulisan untuk menerangkan atau menguraikan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca. Argumentasi c. Persuasi Persuasi merupakan tulisan yang bermaksud mempengaruhi orang lain, dalam persuasi, selain logika perasaan juga memegang peranan penting. Inti dari persuasi adalah retorika. Menurut Suparno (2009:153) paragraf persuasif biasannya digunakan untuk mengajak, mempengaruhi, membujuk, member saran atau meyakinkan orang agar mengikuti kemaunnya. d. Narasi Narasi atau naratif merupakan karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa atau kejadian menurut urutan waktu berlangsungnya maksud memberi makna kepada sebuah atau rentetan kejadian sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu. Menurut Yustinah dan Iskak (2006:144) narasi dapat berupa peristiwa fiktif khayalan atau nonilmiah, seperti contoh novel dan lain-lain peristiwa nonfiksi (bukan khayalan) atau sebenarnya. Seperti pengalaman pribadi atau orang lain. Peristiwa local, regional,nasional dan iternasional . PEMBELAJARAN Aqib (2013: 66) mengemukakan bahwa “pembelajaran adalah upaya secara sistematis yang dilakukan guru untuk mewujudkan proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi”. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diuraikan bahwa pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan guru/pembina untuk melaksanakan proses pembelajaran sesuai tujuan yang diharapkan dengan hasil yang optimal. Pembelajaran memiliki tiga sistem berupa input, proses dan output. Input yang berasal dari peran serta siswa dalam pembelajaran. Proses yang dimaksud disini
337
adalah pelaksanaan pembelajaran yang dipengaruhi oleh lingkungan dan kurikulum. Lingkungan belajar siswa dapat dijadikan sebagai media pembelajaran untuk mempelajari materi yang harus dikuasainya, sedangkan kurikulum menjadi tujuan belajar yang hendak dicapai oleh siswa. Output berupa hasil dari proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan optimal. BELAJAR Terdapat beberapa pengertian belajar menurut ahli, diantaranya adalah a) Djamarah (2010: 11) “belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan”; b) Dimyati dan Mudjiono (2009: 18) “belajar merupakan proses internal yang kompleks. Yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik”; dan c)Slameto (2010: 2)“belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperolehsuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Prinsip-prinsip belajar sebagi berikut: 1) Perhatian dan motivasi 2) Keaktifan 3) Keterlibatan langsung 4) Pengulangan 5) Tantangan 6) Balikan dan Penguatan 7) Perbedaan Individual.
METODE Penelitian ini bertujuan mengkaji: “Apakah terdapat keefektifan media video animasi terhadap kemampuan menulis karangan narasi dan hasil belajar siswa SD Negeri Bandungrejo 02 Mranggen?”. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuantitatif, dalam penelitian kuantitatif terdapat masalah yang jelas sebagai bahan penelitian. Penelitian ini menggunakan True Experimental Design (eksperimen yang betul-betul) dengan jenis PosttestOnly Control Design. Didalam desain ini, kelas kontrol tidak diberi perlakuan lalu diberi posttest, setelah itu kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan media video animasi lalu diberi posttest Tempat penelitian ini dilakukan di SD Negeri Bandungrejo 02 Mranggen pada tanggal 09-14 Februari 2015.
338
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Bandungrejo 02 Mranggen Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 63 siswa. Populasi yang berjumlah 63 siswa, Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Bandungrejo 02 Mranggen. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunkan teknik non probability sampling dengan jenis sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Kelas dilakukan uji normalitas. Uji normalitas digunakan untuk mengatahui kelas berasal dari distribusi normal atau tidak. Selanjutnya dilakukan pengukuran hassil dengan menggunkan uji hipotesis yaitu menggunkan uji t-test. Uji coba instrumen dilakukan di SD Negeri Mranggen 4. Soal uji coba menggunakan 50 butir soal pilihan ganda dan satu soal uraian, yang kemudian diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda, dari hasil uji tersebut diperoleh 30 butir soal pilihan ganda yang digunakan, 15 soal posttest kelas kontrol
dan 15 soal post-test kelas eksperimen. Variabel bebas dalam
penelitian ini yaitu media video animasi dan variabel terikat yaitu hasil belajar dan kemampuan menulis karangan narasi SD Negeri Bandungrejo 02 Mranggen.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok eksperimen
dengan
diterapkan metode pembelajaran menggunakan media video aminasi diperoleh hasil rata-rata untuk kemampuan menulis karangan narasi sebesar 72.40 dan sedangkan untuk kelompok kontrol diperoleh rata-rata sebesar 59,20. Untuk lebih jelasnya bias dilihat pada grafik dibawah ini.
339
93
100 90
81 72,4
80 70
56
60
59,2 Eksperimen
50
37
Kontrol
40 30 20 10 0 Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Rata-rata
Grafik Nilai karangan narasi Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Sedangkan hasil belajar siswa diperoleh rata-rata untuk kelas eksperimen sebesar 81.13 dan hasil belajar siswa diperoleh rata-rat untuk kelas kontrol sebesar 68.63. untuk lebih jelasnya bias dilihat pada grafik dibawah ini.
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
93
100 81.13 68.63 40 43
Kelas Kontrol 26 17
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Rata-rata
Kelas Eksperimen
Peserta Didik Tuntas
Grafik Nilai Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Hasil uji t menunjukkan bahwa dipeorleh hasil bahwa ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran menggunakan video aminasi dengan siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran konvenbsional. Hal ini berarti dengan menggunakan metode pembelajaran media
340
video aminasi lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi dan hasil belajar siswa dibandingkan dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional. Dalam proses belajar mengajar penggunaan media pembelajaran yang tepat akan berpengaruh terhadap prestasi belajar yang optimal. Sebaliknya, penggunaan media pembelajaran yang tidak tepat akan mempengaruhi prestasi belajar siswa yang akan dicapai. Media pembelajaran adalah alat bantu mengajar guna menciptakan lingkungan belajar yang menunjang terhadap proses pemeblajaran. Penggunaan media pembelajaran harus dibuat semenarik mungkin agar dapat menarik perhatian siswa. Media pembelajaran dan metode pembelajaran merupakan hal yang paling mempengaruhi dalam proses pembelajaran. Keterampilan menulis narasi merupakan kecakapan, kemampuan maupun ke-mampuan yang dimiliki seseorang dalam mengungkapkan apa yang dipikirkan, dilihat dan didengarnya melalui media tulisan berupa wacana yang menceritakan suatu peristiwa dalam jangka waktu tertentu yang dirangkaikan secara runtut. Aspek utama dalam menulis narasi adalah cerita yang meng-gambarkan peristiwa-peristiwa terangkai secara runtut. Pentingnya pembelajaran me-nulis dikarenakan menulis memiliki manfaat bagi siswa antara lain agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, dan pengalaman kepada orang lain yaitu melalui pembelajaran menulis narasi Penggunaan
media video aminasi memperoleh hasil
yang
lebih baik
dibandingkan dengan metode konvensional. Hal dikarenakan dalam media video animasi yang gambarnya memiliki alur yang runtut sesuai dengan unsur utama dari menulis narasi yaitu karangan yang menceritakan suatu peristiwa secara runtut. Sehingga penggunaan media video animasi sebagai media pembelajaran menulis narasi memiliki beberapa kelebihan antara lain mampu meningkatkan pemahaman, minat dan keterampilan siswa terhadap materi yang disampaikan guru, siswa menulis narasi menjadi lebih runtut karena pada film animasi menyajikan cerita yang memilki alur yang runtut sehingga keterampilan menulis narasi meningkat.Pada film animasi juga terdapat narasi dan dialog yang menggunakan ko-sakata yang variatif sehingga dapat menambah kosakata yang dapat digunakan siswa dalam menulis narasi.
341
Penggunaan media video animasi maka siswa akan dapat lebih memahami materi yang diberikan oleh guru, siswa yang dengan metode ceramah hanya mendengarkan saja, namun dengan media multimedia animasi siswa lebih bergairah untuk mengikuti pelajaran sehingga siswa akan mudah dalam memahami materi-materi yang diberikan oleh guru. Siswa tidak hanya sebgai subyek saja yaitu mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru, namun siswa lebih tertarik, karena dengan materi multimersia animasi siswa diberikan gambar-gambar sesuai dengan pokok materi yang diajarkan oleh guru. Karena media multimedia mempunyai beberapa karakterisktik antara lain : 1). Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual. 2). Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna. 3). Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan oran lain.
Selain memenuhi ketiga
karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran sebaiknya memenuhi fungsi sebagai berikut: 1). Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin. 2).
Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri. 3). Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan. 4). Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain-lain. Hasil analisis tingkat ketuntasan antara kelompok eksperimen dengan metode pembelajaran menggunakan media video aminasi
diperoleh tingkat
ketuntasan sebesar 83,87% sehingga siswa yang belum tuntas sebesar 16,16%. Sedangkan pada kelompok kontrol dengan pembelajaran metode konvensional diperoleh tingkat ketuntasan sebesar 53,13% sedangkan siswa yang belum tuntas sebesar
46,87%. Dengan demikian pada kelompok eksperimen dengan
penggunaan
metode pembelajaran menggunakan media video aminasi
memberikan hasil yang
lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol
dengan metode pembelajaran konvensional.
342
Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan: Kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Pembelajaran menggunakan media video inovasi pada kelas IV SD Negeri Bandungrejo 02 Mranggen setelah diberikan perlakuan diperoleh nilai rata-rata hasil karangan narasi sebesar 72,40 dan hasil belajar sebesar 81,13 dengan tingkat ketuntasan sebesar 83,87%. Kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Pembelajaran konvensional pada kelas IV SD Negeri Bandungrejo 02 Mranggen setelah diberikan perlakuan diperoleh nilai rata-rata hasil karangan narasi sebesar 59.20 dan hasil belajar sebesar 68.63 dengan tingkat ketuntasan sebesar 53.13%. Penggunaan media video animasi efektik terhadap kemampuan menulis karangan narasi dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Bandungrejo 02 Mranggen.
SARAN Berdasarkan pembahasan, kesimpulan dalam penelitian ini. Peneliti mengemukakan saran-saran sebagai beikut: Kepada guru diharapkan menerapkan dengan media pembelajaran media video aminasi dalam pembelajaran karena hasil yang efektif dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional. Untuk penelitian lebih lanjut diharapkan diterapkan media-media lainnya sehingga akan diperoleh hasil yang lebih valid lagi.
343
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsismi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Grafindo Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press. David, Holliway. 2009. Volume 20, Number 3, 447-461 2009, Volume 20, Nomor 3, 447-461. International Journal of Teaching and Learning in Higher Education. Towards a Sense-Making Pedagogy: Writing Activities in Pedagogi Sense an Undergraduate Learning Theories Course. Washington State University, Tri-Cities. http://www.isetl.org/ijtlhe/ http://www.isetl.org/ijtlhe/ pdf/IJTLHE387 Diunduh tanggal 10 Desember 2014 Departemen Pendidikan. 2002. KKBI. Jakarta: Balai Pustaka Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djiwandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: Indeks Irman, Mokhamd dkk. 2010. Bahasa Indonesia Untuk SMK/ MAK Program Keahlian 2. Jakarta: Pusat Pembukuan Keraf, Gorys.2007 Argumentasi dan Narasi Komposisi Lanjutan III. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kusmayadi, Ismail. 2008. Think Smart Bahasa Indonesia Kumpulan Soal Untuk Kelas XI SMA/MA Program Bahasa. Bandung. Grafindo. Mahmudi, dkk.Menulis Narasi Dengan Metode Karyawisata dan Pengamatan Objek Langsung Serta Gaya Belajarnya. Journal Of Primary Education Vol: 2 No: 1. Juni 2013. Mayawati, Lina. 2012.Penerapan Media Kartu Cerita Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidiyah (MI) Nurun Najah Sumberkimia. e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
344
Sadiman, Arief S .dkk. 2011. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatanya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sastromiharjo, Andoyo. 2007. Bahasa dan Sastra Indonesia 1 SMA Kelas X. Yogyakarta: Yudhistira. . 2007. Bahasa dan Sastra Indonesia 2 SMA Kelas XI. Yogyakarta: Yudhistira. Sudjana, Rivai. 2010. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Aglesindo Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2010. Metode Penlitian Kualitatif, Kuantitatif dan RnD. Bandung: Alfabeta. Sukmaniar, Fahma. 2012. Peningkatan Ketrampilan Menulis Narasi Dengan Menggunakan Media Pembelajaran Film Animasi.Skripsi. Surakarta: Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret. Suparno dan Mohammad Yunus.2007.Materi Pokok Ketrampilan dasar Menulis I. Jakarta: Universitas Terbuka. Suparno.2009. Bahasa Dan Sastra Indonesia SMA/MA Kelas X. Jakarta: Bumi Aksara. Sutopo, Ariesto Hadi. 2002. Animasi Dengan Macromedia Flash Berikut Actionscript. Jakarta: Salemba Infotek. Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menulis: Sebagai suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Yustinah Dan Ahmad Iskak. 2008. Bahasa Dan Sastra Indonesia Tataran Madia Untuk SMK Dan MAK Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
345