1 KEBUTUHAN EKONOMIS akan AUDITING Penyebab Resiko Informasi Kecenderungan : Pembuat keputusan menerima informasi yang tidak dapat dipercaya Jauhnya s...
KEBUTUHAN EKONOMIS akan AUDITING • Penyebab Resiko Informasi – Kecenderungan : Pembuat keputusan menerima informasi yang tidak dapat dipercaya • • • •
Jauhnya sumber informasi Bias dan motif penyedia informasi Jumlah data yang sangat besar Transaksi pertukaran yang kompleks
• Pengurangan Resiko Informasi – Resiko informasi dihadapi dengan membiarkannya tetap pada tingkat yang relatif tinggi • Pengguna informasi menguji informasi yang diperolehnya • Pengguna informasi berbagi resiko informasi dengan manajemen • Laporan keuangan yang diaudit telah tersedia
Pengertian Auditing • Konrath (2002:5) “suatu proses sistematis untuk secara objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan dan kejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan” • Alvin A.Arens, Mark S.Beasley (2003:11) “Accumulation and evoluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person” • Sukrisno Agoes (2004:3) “Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan pembukuan dan bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”
Pengertian Auditing Secara Umum Pemeriksaan Akuntansi adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan yang telah ditetapkan serta menyampaikan hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Unsur-unsur pemeriksaan akuntansi: 1. Proses yang sistematik 2. Menghimpun dan mengevaluasi bukti secara objektif 3. Asersi-asersi tentang berbagai kegiatan dan kejadian ekonomi 4. Menentukan tingkat kesesuaian 5. Kriteria yang ditentukan atau ditetapkan 6. Menyampaikan hasil-hasilnya 7. Para pemakai yang berkepentingan
PERBEDAAN antara AUDITING dan AKUNTANSI Akuntansi: • Akuntansi Konstruktif • Standar SAK (Standar Akuntansi Keuangan)
JENIS AUDIT • Audit atas Laporan Keuangan – Untuk menentukan apakah seluruh laporan keuangan (informasi yang diuji) telah sesuai dengan kriteria tertentu (PSAK)
• Audit Kepatuhan – Tujuan : Menentukan apakah klien (auditee) telah mengikuti prosedur, tata cara, serta peraturan yang dibuat oleh otoritas yang lebih tinggi
• Audit Operasional – Tinjauan atas bagian tertentu dari prosedur serta metode operasional organisasi tertentu – Tujuan : Mengevaluasi efesiensi serta efektivitas prosedur serta metode yang digunakan – Hasil akhir : rekomendasi
JENIS-TYPE AUDITOR •
Auditor di Kantor Akuntan Publik (KAP) – Eksternal –
–
•
Bertanggungjawab pada audit atas Laporan Keuangan Historis yang dipublikasikan di bursa saham Auditor Eksternal/Auditor Independen (CPA)
Auditor Internal –
– – –
•
Bekerja pada masing-masing perusahaan untuk melakukan audit bagi manajemen Harus independen terhadap lini fungsi dalam suatu organisasi Tidak independen terhadap organisasi sepanjang masih terdapat hubungan antara perusahaan dan karyawan Sertifikasi Auditor Intern (CIA)
Meningkatkan kepercayaan atas LK karena manajemen berkepentingan untuk membuat LK yang bagus sebagai indikator keberhasilannya sehingga dibutuhkan pihak independen untuk menilai.
2
Perusahaan yang sudah go public harus memasukkan audited financial statement ke Bapepam (Badan Pengawasan Penanaman Modal)
3
SPT yang didukung oleh LK yang sudah diaudit lebih dipercaya pihak DJP dibandingkan dengan LK yang tidak diaudit.
4
Terkait ketentuan dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian untuk memasukkan Audited Financial Report.