Kebiasaan Merokok, Minum Kopi dan Risiko Hipertensi Nunik Kusumawardani, Iin Nurlinawati, Ekowati Rahajeng
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
ICTOH 2017 JAKARTA
Latar Belakang • Konsumsi tembakau (merokok) dan minuman berkafein (kopi) meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler termasuk hipertensi – Efek adiksi – Dampak negatif nicotine dan caffeine pada kesehatan
• Prevalensi merokok yang cenderung tinggi pada laki-laki serta kebiasaan minum kopi masyarakat Indonesia meningkatkan kecenderungan penyakit pembuluh darah. • Perlunya informasi prevalensi nasional hipertensi pada perokok dan peminum kopi di Indonesia
• Pertanyaan penelitian: – Seberapa besar permasalahan kebiasaan merokok yang disertai minum kopi berlebihan pada masyarakat Indonesia – Apakah ada hubungan antara kebiasaan merokok dan minum kopi terhadap tekanan darah tinggi
Method • Disain penelitian adalah cross sectional. • Analisis yang dilakukan menggunakan data set (sekunder) dari RISKESDAS 2013 dari Badan Litbangkes. Sampel dalam analisis mencakup usia 18 tahun ke atas, yaitu sejumlah 661,239 individu (316,584 laki-laki dan 344, 655 perempuan).
• Hipertensi: merujuk pada kriteria diagnosis JNC VII 2003, yaitu hasil pengukuran tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg untuk usia 18+ tahun
•
Merokok Berat: IB > 200 (rata2 batang per hari selama tahun merokok) Ringan/Sedang : IB sebesar 1 – 200 Tidak merokok : IB = 0
•
Minum Kopi Peminum kopi : frekwensi minum kopi >-3 x per minggu s.d >= 1 per hari Jarang minum kopi: 1- 2x per minggu s.d < 3x per bulan Tidak minum kopi : tidak pernah minum kopi.
• Analsis data – Chi Square untuk analisis bi variate – Log regression untuk analisis multivariate
Prevalensi Hipertensi Ukur Menurut Provinsi, 2013
Note : Hasil sirkesnas 2016 Prevalensi hipertensi di Indonesia menunjukkan sebesar 32,4%
website: www.litbang.depkes.go.id
100% 90% 80% 70% 64% 58% 60% 46% 50% 36% 27% 40% 32% 26% 31% 25% 29% 22% 26% 26% 26% 25% 25% 30% 23% 24% 19% 15% 20% 10% 9% 10% 0% kuintil 1 kuintil 2 kuintil 3 kuintil 4 kuintil 5
kota desa
sedang mencari… bekerja sekolah
SD ke bawah SMP/SMA Akademi/PT
18-24 tahun 25-34 tahun 35-44 tahun 45-54 tahun 55-64 tahun 65-74 tahun 75+ tahun
laki-laki Perempuan
Prevalensi Hipertensi Berdasarkan Karakteristik Populasi Usia 18+ tahun
100.0% 80.0%
Prevalensi Merokok berdasarkan karakteristik populasi usia 18+ tahun
67.8%
60.0% 40.0%
47.4% 38.2% 37.0% 33.8% 36.5% 36.3% 39.1%36.3% 36.5% 36.8% 33.4% 34.1% 35.0% 31.8% 29.1% 28.4% 24.6% 23.6% 23.2%
20.0%
12.1% 2.3%
0.0%
Prevalensi kebiasaan minum kopi sering/setiap hari berdasarkan karakteristik populasi 100.0% 90.0% 80.0% 70.0% 58.5% 45.4% 60.0% 46.3% 50.0% 35.0% 49.4% 45.3% 45.6% 44.9% 50.0% 44.6% 42.2% 40.2% 40.1% 38.6% 39.0% 38.6% 40.0% 32.8% 34.8% 31.9% 27.7% 27.9% 30.0% 24.7% 20.0% 10.0% 0.0%
Prevalensi Merokok* berdasarkan Kebiasaan Minum Kopi 100.00% 90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%
79.80% 57.50%
50.90%
18.90% 5.20% TOTAl SERING/TIAP HARI MINUM KOPI
LAKI-LAKI
1.30%
PEREMPUAN
JARANG/TIDAK MINUM KOPI
*) saat ini merokok setiap hari dan kadang-kadang
Prevalensi Hipertensi Berdasarkan Kebiasaan Merokok 100.0% 90.0% 80.0% 70.0% 60.0% 50.0% 40.0% 30.0% 20.0% 10.0% 0.0%
37.5% 27.0%
31.1%
28.7%
IB 1 - 200
IB = 0
24.3%
16.9%
IB> 200
IB 1 - 200 laki-laki
IB = 0
IB> 200
Perempuan
Prevalensi hipertensi berdasarkan kebiasaan minum kopi 100.0% 90.0% 80.0%
70.0% 60.0% 50.0% 40.0% 30.0%
21.6%
24.4%
sering/tiap hari minum kopi
jarang/tidak pernah
31.1%
28.1%
sering/tiap hari minum kopi
jarang/tidak pernah
20.0% 10.0% 0.0%
laki-laki
Perempuan
Prevalensi Hipertensi pada laki-laki berdasarkan kebiasaan merokok dan minum kopi
Laki-laki
tidak merokok dan tidak minum kopi
25%
perokok sedan dan bukan peminum kopi Perokok berat dan bukan peminum kopi
20% 30%
Peminum kopi tetapi tidak merokok Perokok sedang dan minum kopi Perokok berat dan minum kopi
24% 16%
26% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35%
Prevalensi Hipertensi pada perempuan berdasarkan kebiasaan merokok dan minum kopi tidak merokok dan tidak minum kopi
25%
Perempuan
perokok sedan dan bukan peminum kopi
30%
Perokok berat dan bukan peminum kopi
42%
Peminum kopi tetapi tidak merokok
31%
Perokok sedang dan minum kopi
32%
Perokok berat dan minum kopi
35% 0%
10% 20% 30% 40% 50%
Risiko (OR) hipertensi berdasarkan kebiasaan merokok dan minum kopi pada Populasi Laki-Laki usia 18 + tahun, RISKESDAS 2013 Odds Ratio
95% Confidence Interval
Prevalensi Hipertensi Upper
Lower
Perokok berat dan Peminum kopi
1,051
1,013
1,090
Perokok sedang dan peminum kopi
0,555
0,531
0,580
Tidak merokok dan peminum kopi
0,939
0,905
0,974
Perokok berat dan bukan pe minum kopi
1,306
1,245
1,369
Perokok sedang dan bukan pe minum kopi
0,734
0,698
0,772
Note: Reff: Tidak merokok dan bukan peminum kopi Cut off perokok : berat (IB>200); sedang (IB 1 – 200); tidak merokok (IB=0) Peminum kopi: sering dan tiap hari minum kopi (>=3 x per minggu/>=1x setiap hari)
Risiko (OR) hipertensi berdasarkan kebiasaan merokok dan minum kopi pada Populasi Perempuan usia 18 + tahun, RISKESDAS 2013 Odds Ratio
95% Confidence Interval
Prevalensi Hipertensi Upper
Lower
Perokok berat dan Peminum kopi
1.379
1.142
1.666
Perokok sedang dan peminum kopi
1.186
1.010
1.393
Tidak merokok dan peminum kopi
1.156
1.126
1.187
Perokok berat dan bukan pe minum kopi
1.837
1.413
2.389
Perokok sedang dan bukan pe minum kopi
1.121
0.940
1.336
Note: Reff: Tidak merokok dan bukan peminum kopi Cut off perokok : berat (IB>200); sedang (IB 1 – 200); tidak merokok (IB=0) Peminum kopi: sering dan tiap hari minum kopi (>=3 x per minggu/>=1x setiap hari)
Hasil Studi Lain • Smoking plus coffee ingestion shifted the BP from acceptable (155/94 mm Hg) to poor control (175/107 mm Hg). (Freestone S; 1995; Effect of coffee and cigarette smoking on the blood pressure of patients with accelerated (malignant) hypertension)
• These data show that coffee consumption increases the risk of CVE in a linear fashion in hypertension. (Palatini P, et al; 2016; Coffee consumption and risk of cardiovascular events in hypertensive patients)
• Our findings provide support for a relationship between coffee consumption and higher blood pressure. Trials of coffee cessation of longer duration and in persons with hypertension should be performed. (Jee SH dkk; 1999; The Effect of Chronic Coffee Drinking on Blood Pressure. Hypertension)
Kesimpulan • Prevalensi hipertensi cenderung lebih tinggi pada populasi perokok berat perempuan (OR= 1.8) dan pada laki-laki (OR= 1,05) juga pada populasi perokok berat dan biasa minum kopi pada perempuan (OR=1.3) dan pada laki-laki (OR= 0,7). • Merokok baik secara tunggal maupun disertai kebiasaan minum kopi cenderung dapat meningkatkan risiko hipertensi • Prevalensi hipertensi yang cenderung lebih tinggi terlihat pada populasi perempuan yang merokok berat dan biasa minum kopi
Saran • Strategi intervensi dapat dilakukan secara terintegrasi dengan upaya berhenti merokok yang disertai pengurangan konsumsi kopi yang berlebihan. • Hasil analisis masih terbatas pada disain studi cross sectional, dan studi ini perlu dilakukan pada disain studi kohort ataupun kasus kontrol untuk lebih dapat menggambarkan kekuatan hubungan dan risiko kejadian hipertensi pada mereka yang biasa merokok dan minum kopi