KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya
hingga
laporan
kegiatan
pelatihan
pemantauan
berbasis
masyarakat (CREEL) di wilayah Kabupaten Lingga ini dapat terselesaikan dengan baik. Pemantauan perikanan berbasis masyarakat (CREEL) merupakan salah satu komponen Benefit Monitoring Evaluation (BME) dalam program COREMAP II, yang menjadi tanggung jawab CRITC dengan bantuan CBM. Pelatihan CREEL di Kabupaten Lingga dilaksanakan pada tanggal 6– 10 Juni 2008.
Tujuan dari pelatihan ini adalah
untuk meningkatkan kompetensi
semua pihak yang terlibat dalam CREEL, seperti CRITC daerah, komponen CBM (motivator, fasilitator, LPSTK), dan pencatat dari masyarakat nelayan sebagai pihak yang terlibat langsung dalam proses pengambilan data. Pelatihan ini diikuti oleh 16 orang yang berasal dari desa-desa COREMAP di Kabupaten Lingga, anggota CRITC Daerah, fasilitator, serta motivator. Dengan pelatihan ini, diharapkan kualitas maupun kuantitas data CREEL
yang
diambil
menjadi
lebih
akurat
dan
berkesinambungan.
Selanjutnya, data perikanan yang telah terkumpul dapat dijadikan acuan bagi daerah
masing-masing
meningkatkan
untuk
kesejahteraan
perumusan
masyarakat
kebijakan
tanpa
yang
merusak
mampu
lingkungan,
khususnya terumbu karang. Laporan ini berisi rincian seluruh kegiatan yang dilakukan selama pelatihan sesuai dengan materi yang telah direncanakan. Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bpk Prof. Dr.Ir. Ono Kurnaen Sumadhiharga sebagai direktur NPIU CRITC, Bapak Slamet, SPi sebagai Koordinator CRITC daerah Kabupaten Lingga serta semua pihak yang telah membantu terselenggaranya pelatihan ini sampai dengan laporan ini dibuat. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, untuk itu saran maupun kritik yang membangun sangat kami harapkan.
Jakarta, Agustus 2008 Tim Pelatihan CREEL CRITC Jakarta
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................
i
DAFTAR ISI ..................................................................................... ii BAGIAN I : LAPORAN PELATIHAN CREEL LINGGA ............................ 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ...............................................................
2
1.2. Tujuan ..........................................................................
4
1.3. Hasil yang diharapkan ......................................................
4
II. MATERI DAN METODE 2.1. Metode Pelatihan ............................................................
5
2.2. Alat dan Bahan ...............................................................
5
2.3. Waktu dan Tempat Pelatihan ............................................
5
2.4. Agenda Pelatihan ............................................................
6
2.5. Peserta Pelatihan ............................................................
7
2.6. Instruktur ......................................................................
7
2.7. Kepanitiaan ...................................................................
7
III. DINAMIKA PELATIHAN ............................................................. 8 IV. EVALUASI KEGIATAN 4.1. Materi Pelatihan ............................................................. 18 4.2. Penyelenggaraan Pelatihan .............................................. 21 4.3. Komentar Peserta Mengenai Pelatihan ................................ 23 V. CATATAN .................................................................................... 24 LAMPIRAN BAGIAN II : SURVEI CREEL .............................................................. 56 1. STUDI AWAL ............................................................................... 57 2. PEMANTAUAN PENDARATAN IKAN .............................................. 61 3. CATCH PER UNIT EFFORT .............................................................66
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
BAGIAN I LAPORAN PELATIHAN CREEL LINGGA
1
2
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Coral Reef Rehabilitation and Management Program (COREMAP) merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk menyelamatkan terumbu karang di Indonesia. Program COREMAP
sekarang
telah
memasuki
fase
kedua
yaitu
implementasi, yang akan berakhir pada tahun 2009. Pada
fase
kedua Asian
mendanai COREMAP di wilayah
Development
Bank (ADB)
Indonesia bagian barat,
meliputi: Kota Batam, Lingga, Kepulauan Natuna, Bintan, Nias, Nias Selatan, Tapanuli Tengah, dan Mentawai. Dalam rangka melihat pencapaian program, ADB telah menentukan indikator keberhasilan. Keberhasilan ini antara lain dilihat dari aspek ekologi dan sosial-ekonomi yang ditetapkan sebagai berikut : Indikator keberhasilan Biofisik Presentase tutupan karang hidup naik sebesar 2% per tahun.
Sosial ekonomi Pendapatan per kapita masyarakat di lokasi target COREMAP naik sebesar 2% per tahun
Jumlah ikan kepe-kepe untuk spesies yang ada bertambah rata-rata 20% selama 10 th. Penangkapan per satuan usaha (CPUE) meningkat
Untuk mengukur pencapaian indikator keberhasilan COREMAP tersebut di atas, maka telah didesain suatu metode monitoring yang dikenal sebagai Benefit Monitoring Evaluation (BME). Kegiatan utama dari BME antara lain :
3
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
INDIKATOR KEBERHASILAN
METODA MONITORING
FREKUENSI MONITORING
Kesehatan Terumbu Karang
Reef Health Monitoring
1 x setahun
Penangkapan per Satuan Usaha (Catch per Unit Effort)
Pemantauan perikanan berbasis masyarakat (CREEL)
1 bulan sekali
Kesejahteraan masyarakat
Survei sosial ekonomi
Pertengahan dan akhir program
CRITC Nasional maupun CRITC daerah memegang peranan utama dalam kegiatan BME. Dalam prakteknya, kegiatan Reef Health Monitoring dan Survei sosial ekonomi sepenuhnya
menjadi
tanggung
jawab
CRITC,
sementara
kegiatan pemantauan perikanan berbasis masyarakat (CREEL) adalah tanggung jawab bersama antara CBM dan CRITC. Untuk menunjang pelaksanaan survei CREEL ini, telah dilakukan Training of Trainers (TOT) bagi staf CRITC daerah pada tahun 2006 di Jakarta. TOT ini lebih ditujukan untuk menyamakan persepsi mengenai metode pengumpulan dan analisa data di daerah. Sedangkan untuk pelaksanaanya di lapangan, diharapkan staf CRITC daerah dapat berkoordinasi dan bekerjasama dengan komponen CBM daerah seperti Fasilitator lapangan, Motivatior maupun LPSTK. Dari hasil survei CREEL di lokasi COREMAP yang telah diterima oleh CRITC Nasional, masih didapatkan banyak kekurangan, antara lain dalam hal kelengkapan maupun analisa data. Hal ini dimungkinkan karena kondisi lapangan yang berbeda-beda untuk setiap lokasi. Sebagai antisipasi hal ini, CRITC nasional telah mengupayakan beberapa perbaikan metode pengambilan data maupun software entry data CREEL.
4
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
Untuk
itu
perlu
diadakan
observasi
langsung
ke
lokasi
COREMAP untuk mengidentifikasi kendala yang dialami setiap lokasi, sekaligus memberikan pelatihan lanjutan dalam rangka meningkatkan kompetensi staf CRITC dan CBM daerah dalam mengambil dan menganalisa data CREEL, serta deseminasi revisi metode pengumpulan data serta software entry data CREEL.
1.2
TUJUAN Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
staf CRITC daerah Lingga dan Komponen CBM (Fasilitator, Motivator, dan LPSTK) di Lingga dalam pelaksanaan survei pemantauan perikanan berbasis masyarkat (CREEL)
1.3
HASIL YANG DIHARAPKAN Dengan pelaksanaan pelatihan ini, diharapkan: Peserta
mengerti maksud dan tujuan survei pemantauan perikanan berbasis masyarakat Peserta dari komponen CBM Lingga mampu melakukan pengambilan data secara baik dan kontinyu, serta melakukan pengisian formulir 1 - 5 sesuai dengan pedoman yang ada. Peserta dari komponen CRITC daerah Lingga mampu menggunakan software entry data CREEL yang telah direvisi, serta mampu melakukan analisa data dan pelaporan hasil data creel secara baik dan kontinyu. Melalui memahami perikanan
pelatihan
pentingnya di
ini
diharapkan
pelaksanaan
wilayahnya
para
program
masing-masing
peserta
pemantauan
serta
mampu
melaksanakan program pemantauan perikanan di daerahnya dengan dukungan oleh CRITC daerahnya.
5
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
2. METODOLOGI PELATIHAN 2.1. Waktu dan Tempat Pelatihan Kegiatan
Pelatihan
Pemantauan
Perikanan
Berbasis
Masyarakat atau sering disebut CREEL ini dilaksanakan pada tanggal 6 -10 Juni 2008 di Sekretariat COREMAP Lingga.
2. 2. Peralatan dan Bahan Peralatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah peralatan yang sering digunakan dalam kegiatan prsentasi seperti: LCD projector, komputer, poster, whiteboard serta alat tulis. Materi pelatihan dirangkum dalam dua buku manual
CREEL.
Untuk
mengambil
data
di
lapangan
disediakan formulir-formulir isian (form 1 – form 5) serta kuesioner tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan.
2.3 Metode Pelatihan Kegiatan pelatihan ini terdiri dari pengenalan dan asistensi
CREEL
di
kelas
pada
hari
pertama,
praktek
pengambilan data CREEL di lapangan pada hari kedua sampai hari keempat, selanjutnya praktek teknik entry data CREEL ke dalam komputer kepada petugas entry data yang berasal dari tim CRITC daerah. Masing-masing peserta diberi dua buku manual CREEL. Salah satu buku berisi tentang pengertian, tujuan, manfaat dan teknik pengisian formulir-formulir CREEL, sedangkan buku lainnya berisi tentang gambar dari spesies-spesies ikan karang dalam tiap familianya beserta nama latin dan kode ikannya.
6
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
2.4. Materi Pelatihan Materi Pelatihan yang diberikan adalah sebagai berikut: No.
Materi Pelatihan
tentang
Uraian Materi Pelatihan
1
Penjelasan CREEL
2
Penjelasan masingmasing formulir CREEL
Formulir 1: Studi awal, diisi diawal kegiatan CREEL Formulir 2: Survei pendaratan ikan, diisi sebulan sekali, selama 3 hari berturut turut Formulir 3: Catatan harian pendaratan ini, diisi sebulan sekali selama 3 hari berturut-turut Formulir 4: Kapasitas penangkapan ikan, diisi setiap musim (3 bulan sekali, sejumlah responden) Formulir 5 : Inventarisasi nelayan, alat tangkap dan perahu, diisi tiap 6 bulan sekali
3
Asistensi pengisian masing-masing formulir CREEL
Peserta dibagi dalam beberapa 3 kelompok dan tiap kelompok didampingi oleh seorang instruktur
Pengertian CREEL, kegiatan-kegiatan yang rutin dilakukan dalam melaksanakan CREEL serta manfaat CREEL bagi masyarakat pesisir
7
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
4
Praktek pengambilan data di lapangan
Masing-masing peserta diberi waktu selama 3 hari untuk langsung mengambil data CREEL di lokasi-lokasi yang telah disepakati dan langsung diserahkan kepada panitia pada sore harinya. Instruktur langsung mengoreksi hasil pengisian formulir dari masing-masing peserta
5
Praktek entry data
Sebagai tahap akhir, dilakukan pelatihan entry data kepada para petugas entry data dari staf CRITCCOREMAP setempat
2.5. Peserta Peserta
pelatihan
CREEL
adalah
CBM
(nelayan,
motivator, fasilitator lapangan dan LPSTK) dan staf CRITC daerah. CBM berperan dalam pengambilan data di lapangan, sedangkan staf CRITC daerah berperan dalam entry data.
2.6 Instruktur Instruktur pelatihan CREEL tahun 2008 ini adalah staf CRITC COREMAP Pusat yang terdiri dari Nurul Dhewani, M.Si, Supono, Pipin Kusumawati dan Eliya Nurul Khasanah.
2.7. Panitia Pelaksanaan
kegiatan
ini
dilakukan
oleh
CRITC
Nasional, dibantu oleh beberapa tenaga lokal dari CRITC daerah Bintan.
8
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
3. PROSES KEGIATAN Berbeda merupakan
dengan
pelatihan
penyegaran
CREEL
kembali
di
(refresh)
Bintan
yang
bagi
para
pesertanya, pelatihan CREEL di Lingga dimulai dari awal karena belum ada sama sekali data CREEL Lingga yang masuk kepada CRITC pusat. Program pelatihan CREEL ini pernah sekali dilakukan sebelumnya, yaitu pada tahun 2007, akan tetapi karena banyaknya kendala mengakibatkan tidak adanya keberlanjutan program tersebut. Beberapa kendala tersebut adalah letak desa-desa yang merupakan desa binaan COREMAP di Lingga saling berjauhan sehingga sulit untuk dijangkau. Selain itu adanya keterbatasan sumber daya manusia di daerah Lingga mengakibatkan kesulitan para pencatat untuk memahami teknik pencatatan CREEL. Atas pertimbangan tersebut, maka para peserta pelatihan dipilih dari para motivator desa, fasilitator lapangan dan pengurus LPSTK desa-desa binaan COREMAP di Lingga yang relatif
telah
Sehingga
memahami
diharapkan
program-program
mulai
tahun
ini
dan
COREMAP. seterusnya,
program CREEL akan dapat direalisasikan di Kabupaten Lingga. Tim CRITC Jakarta sampai di Lingga tepatnya di Daik Lingga pukul 16.00 dan langsung menuju ke kantor CRITC Lingga dan bertemu dengan Ibu Noordinar, Kepala Bidang Perikanan Kabupaten Lingga untuk koordinasi mengenai pelaksanaan pelatihan CREEL keesokan harinya. Malam harinya setelah makan malam, tim instruktur dibagi menjadi dua bagian. Satu bagian tim menghadiri acara ramah tamah yang diadakan staf COREMAP untuk koordinasi lebih
lanjut
dilaksanakan,
mengenai sementara
pelatihan satu
CREEL
bagian
tim
yang yang
akan lain
9
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
menyiapkan segala hal yang diperlukan untuk pelatihan keesokan harinya.
Hari 1 (Jumat, 6 Juni 2008) Pukul 09.30 acara pelatihan dibuka dengan pembukaan dari Pak Selamat selaku Kepala CRITC COREMAP Lingga kemudian dilanjutkan oleh Ibu Nurul Dhewani dari CRTIC pusat, selanjutnya perkenalan masing-masing peserta dan instruktur pelatihan. Pelatihan ini dihadiri oleh jajaran staf COREMAP Lingga dan peserta yang terdiri dari para fasilitator lapangan, pengurus LPSTK dan motivator desa di tujuh lokasi binaan COREMAP Lingga, yaitu Limbung, Temiang, Penaah, Sekanah, Mamut, Benan dan Berjung. Presentasi dimulai dengan menjelaskan apa itu COREMAP dan bidang-bidangnya serta pengertian CREEL atau pemantauan perikanan berbasis masyarakat dan teknik pengisian masing-masing formulir CREEL. Selanjutnya
acara
diisi
dengan
penetapan
lokasi
pendaratan ikan di tiap-tiap lokasi pengambilan data. Di sini diperoleh kesepakatan bahwa tempat-tempat yang akan dicacah yaitu:
NAMA DESA Temiang Benan Sekanah Limbung Berjung
LOKASI PENDARATAN IKAN Tauke Awang Tauke Wardi Tauke Sarnan Tauke Katon Tauke Awang Krini Tauke Bakar Tauke Jali Tauke Sapri Tauke Asung Tauke Tokia
PENCATAT Kamil Lakini Efendi Amran Rusli Yusran Karmizan Lek Huak Erik M. Hatta
10
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
Mamut
Tauke Tauke Tauke Tauke
Penaah
Yahya Hang Bo Kamran Sahrun
M. Nasir Tengku Salwa Kamran Rozi
Gambar 1. Para peserta pelatihan CREEL Lingga
Setelah
sholat
Jumat
dan
istirahat
makan
siang,
dilakukan asistensi atau pendampingan pengisian formulir, mulai formulir 1 hingga formulir 5. Hal ini dilakukan untuk menyamakan persepsi antara data-data yang diharapkan CRITC pusat dengan data yang akan dimasukkan oleh pencatat CREEL. Para pencatat umumnya kesulitan mengisi formulir 5 karena umumnya masing-masing desa tidak memiliki catatan monografi desa.
11
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
Gambar 2. Asistensi pengisian formulir dan foto bersama peserta Atas dasar pertimbangan jauhnya desa-desa lokasi binaan COREMAP tersebut dan keterbatasan anggaran yang dimiliki tim instruktur, maka diambil kesepakatan dengan pihak CRITC Lingga, yaitu rencana awal tim instruktur untuk meminta data CREEL masing-masing lokasi dikembalikan ke Daik oleh pencatatnya pada tanggal 9 Juni dibatalkan dan digantikan
dengan
tim
instruktur
yang
akan
langsung
mendatangi masing-masing lokasi binaan COREMAP Lingga dengan
kapal
yang
di-carter,
sekaligus
nantinya
akan
dilakukan pengoreksian hasil pengisian formulir CREEL di masing-masing lokasi dan penyerahan sertifikat kepada peserta.
12
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
Pukul
16.00
acara
pelatihan
ditutup,
peserta
dipersilahkan pulang ke penginapan. Para pencatat keesokan harinya pulang ke daerah masing-masing untuk mengambil data selama 2 hari.
Hari 2 (Sabtu, 07 Juni 2008) Para pencatat kembali ke daerahnya masing-masing untuk mengambil data di lapangan. Sesuai kesepakatan mereka akan menyerahkan kembali hasil pengisian data dari lapangan pada hari Senin, 9 Juni 2008. Sementara instruktur tetap stand by di penginapan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan ke lapangan pada hari Senin serta membuat laporan kegiatan dan laporan keuangan.
Hari 3 (Minggu, 08 Juni 2008) Pada pukul 15.00, Pak Karmizan dan Pak Lek Huak, para pencatat dari desa Limbung datang untuk menyerahkan data hasil CREEL di desanya. Hasil pengisian semua formulir lengkap terisi, hanya saja pada formulir 2, responden yang dimasukkan datanya antara hari ke-1 dan hari ke-2 berbeda. Kedua pencatat menceritakan antusiasme mereka terhadap program CREEL ini yang dirasa menguntungkan bagi desa mereka.
Dengan
demikian
mereka
berjanji
akan
melaksanakan program CREEL ini seterusnya.
Hari 4 (Senin, 09 Juni 2008) Agenda hari keempat adalah evaluasi data yang telah diambil oleh pencatat di lokasi masing-masing peserta. Evaluasi dilakukan di 5 desa yaitu Benan, Temiang, Mamut, Sekanah, dan Penaah. Dua desa sisanya yaitu Limbung dan Berjung tidak di kunjungi dikarenakan data desa Limbung
13
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
sudah diserahkan dan dievaluasi kekurangannya, sedangkan desa Berjung karena lokasinya sangat jauh sehingga tidak memungkinkan untuk dikunjungi. Tim CRITC COREMAP ditemani RA (Regional Adviser) Lingga,
Pak
Alexander
Khan
dan
Pak
Selamat
selaku
koordinator CRITC Lingga berangkat dari penginapan pada pukul 09.45. Perjalanan menuju lokasi yang akan dievaluasi dimulai dengan perjalanan menuju Resun menggunakan mobil. Sesampainya di pelabuhan Resun yaitu pada pukul 10.30 tim CRITC langsung naik perahu speed menuju Pancur. Rencana awal untuk peserta yang berasal dari Penaah akan dilakukan evaluasi di desa Pancur. Akan tetapi setelah sampai di Pancur sekitar pukul 11.30 peserta dari Penaah belum sampai ditempat. Akhirnya perjalanan dilanjutkan menuju Benan. Benan adalah lokasi paling jauh dari semua lokasi yang akan dikunjungi. Untuk mengantisipasi cuaca buruk maka Benan adalah lokasi pertama yang dikunjungi. Selama
perjalanan
menuju
Benan
cuaca sangat
teduh
sehingga perjalanan tidak mengalami kendala. Sesampainya di Benan pada pukul 14.00 peserta dari Benan telah siap membawa data yang akan dievaluasi. Data yang diperoleh cukup bagus dan lengkap. Kesulitan yang dialami peserta adalah menjawab pertanyaan responden mengenai untuk apa pendataan yang dilakukan. Reponden selama ini merasa sudah
sering
diambil
datanya
dan
mereka
mengira
pendataan yang dilakukan berhubungan dengan pemberian bantuan. Setelah ditunggu ternyata bantuan tidak diberikan juga. Selain itu ternyata formulir 4 yang diberikan kurang dari jumlah responden yang dicatat. Untuk itu diberikan formulir tambahan untuk melengkapi data responden yang masih kurang.
14
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
Gambar 3. Evaluasi isian formulir peserta dari Benan
Setelah evaluasi di desa Benan selesai, tim melanjutkan perjalanan menuju desa Tajur Biru (Temiang). Perjalanan ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam. Sesampainya di Temiang peserta pelatihan (Pak Kamil) sudah menunggu untuk
evaluasi
pengisian
dievaluasi ternyata
formulir.
Setelah
formulir
hasil pengisian formulir sudah cukup
bagus. Hanya saja, responden yang diambil hari pertama berbeda dengan yang diambil pada hari kedua. Pak Kamil mengambil data responden sebanyak 8 orang baik pada hari pertama dan hari kedua. Akan tetapi responden yang diambil tidak sama. Menurut Pak Kamil hasil tangkapan di daerah ini agak menurun pada musim selatan dikarenakan beberapa faktor. Salah satunya adalah naiknya harga BBM sehingga nelayan banyak yang memilih tidak melaut. Kalau pun melaut hanya di lokasi yang dekat dengan pemukiman nelayan. Faktor lain adalah pada musim selatan air sangat kotor karena aliran air yang berasal dari perairan sumatra. Setelah diberikan penjelasan mengenai kekurangan dalam pengisian formulir dan peserta mengerti akhirnya tim melanjutkan perjalanan ke Rejai.
15
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
Perjalanan dari Tajur Biru (Temiang) menuju Rejai ditempuh kurang lebih 30 menit. Rejai sebenarnya tidak termasuk dalam kesepakatan mengenai lokasi pendaratan ikan. Kunjungan ke Rejai adalah untuk evaluasi pengisian formulir peserta yang berasal dari Berjung. Berjung adalah salah satu desa binaan COREMAP II di Kabupaten Lingga yang paling jauh, oleh karena itu instruktur dan peserta sepakat untuk bertemu dan mengevaluasi hasil pencatatan di Rejai. Sesampainya di Rejai ternyata Tim tidak bisa bertemu dengan pencatat desa Berjung dikarenakan peserta sudah pulang
terlebih
dahulu
dan
menitipkan
hasil
pengisian
formulir pada salah satu penduduk di dekat pelabuhan Rejai. Setelah diteliti ternyata hasilnya sudah bagus. Formulirformulir sudah terisi lengkap dan sesuai yang diajarkan saat pelatihan. Bahkan untuk jenis ikan hasil tangkap sudah langsung diisi dengan kode tiap jenis ikan. Perjalanan dilanjutkan menuju ke arah Mamut yang ditempuh dalam waktu kurang lebih 20 menit. Pencatat Mamut, yaitu Pak M. Nasir dan Ibu Teuku Salwa ternyata telah menunggu tim instruktur sejak siang hari. Proses pengisian formulir 2 cukup mengalami kesulitan di Mamut karena kendala pada cuaca yang sempat hujan beberapa kali dalam satu hari itu, akan tetapi para pencatat tetap berhasil mengumpulkan data yang diharapkan, karena kebetulan, Tauke yang dicatat berada di dekat rumah Pak M. Nasir. Hasil evaluasi tim terhadap kedua pencatat sudah sangat baik, karena semua formulir diisi dengan lengkap dan terperinci. Nama-nama ikan di formulir 2 ditulis dalam nama daerah yang dilengkapi pula dengan kode jenis ikannya masingmasing.
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
16
Tim selanjutnya berpamitan dengan kedua pencatat dan melanjutkan perjalanan kembali ke Sekanah, sebagai lokasi terakhir yang akan dikunjungi. Perjalanan ke Sekanah ditempuh dalam waktu kurang lebih 20 menit. Sesampainya di Sekanah, tim menunggu kedatangan Pak Rusli kira-kira 10 menit. Pak Rusli adalah Ketua LPSTK Sekanah sekaligus salah satu pencatat CREEL Sekanah, desa binaan COREMAP II di Lingga yang membawa hasil data CREEL yang telah dikumpulkan di Sekanah. Hasil pengisian data dari Sekanah secara umum sudah lengkap dan benar, hanya saja nama-nama masing-masing ikan belum diberi kode jenis ikan yang sesuai dengan buku panduan Jenis-Jenis Ikan Karang Ekonomis di Indonesia.
Gambar 4. Evaluasi isian formulir di desa Mamut dan Sekanah
Tim selanjutnya melanjutkan perjalanan kembali ke Resun, tetapi singgah sebentar di Pancur untuk mengambil data CREEL dari pencatat Penaah (Pak Kamran dan Pak Rozita) yang rencananya dititipkan ke pemilik sebuah rumah makan di Pancur. Akan tetapi data tersebut tidak dititipkan ke pemilik rumah makan di Pancur. Maka pak Selamat
17
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
menduga data tersebut telah dibawa langsung ke kantor Sumber Daya Alam Lingga di Daik. Akhirnya tim melanjutkan perjalanan
kembali
ke
Resun
untuk
selanjutnya
menggunakan mobil kembali ke Daik.
Hari 5, Selasa (10 Juni 2008) Agenda hari ke 5 adalah pelatihan entry data. Pukul 09.30 tim instruktur berangkat dari penginapan menuju ke tempat pelatihan entry data yaitu di sekretariat COREMAP Lingga di daerah bukit Cengkeh. Di sana telah menunggu 2 orang petugas entry data dari CRITC daerah yaitu Suhardi dan Fahmi. Masing-masing petugas entry data didampingi oleh seorang instruktur yang menjelaskan secara detail bagaimana cara memindahkan data dari formulir CREEL ke dalam template entry data dalam bentuk Ms-Excel. Hal ini dilakukan karena kegiatan CREEL di Lingga baru berlangsung pertama kali sehingga mereka belum tahu sama sekali cara entry data yang benar. Disamping itu, para petugas entry data ditekankan untuk selalu menuliskan tanggal survei dengan format yang benar dan tidak dianjurkan untuk senantiasa
menggunakan
copy
paste
karena
akan
berpengaruh pada hasil analisa data. Setelah dilanjutkan
istirahat
makan
sementara
siang,
salah
entry
seorang
data
tetap
instruktur
membereskan urusan administrasi dengan Pak Selamat selaku koordinator CRITC Lingga. Waktu yang terbatas sementara data yang harus dimasukkan cukup banyak menyebabkan kegiatan entry data tidak semuanya selesai. Akan
tetapi,
petugas
telah
dibekali
pengetahuan
cara
pengisian data formulir 1 sampai formulir 5 ke dalam format entry data. Instruktur juga telah mengkopi data isian formulir
18
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
masing-masing pencatat sebagai back-up data. Selain itu, instruktur juga telah memberikan petunjuk apa saja yang harus dilakukan oleh CRTIC daerah setiap bulan dalam rangka mengumpulkan data ke lapangan dan cara pelaporan ke CRITC pusat. Dengan ini diharapkan kegiatan CREEL Lingga bisa berlangsung dengan baik dan dapat berlanjut sampai beberapa waktu ke depan. Hasil entry data diolah dalam bentuk grafik sederhana yang ditempel di Pondok Informasi, sehingga dapat menjadi informasi bagi masyarakat setempat tentang hasil kegiatan CREEL yang telah dilakukan.
4. EVALUASI KEGIATAN A. Materi Pelatihan x
Pemahaman maksud dan tujuan pengisian masingmasing formulir 100 90 80 70
Form 1
60
Form 2
50
Form 3
40
Form 4
30
Form 5
20 10 0 Mengerti
Kurang mengerti
Tidak Mengerti
Histogram 1. Pemahaman maksud dan tujuan pengisian formulir
Histogram
diatas
menunjukkan
tingkat
pemahaman peserta pelatihan terhadap maksud dan tujuan formulir
1-5. Sebagian besar peserta mengerti
dan memahami dengan baik mengenai tujuan pengisian masing-masing
formulir.
Peserta
pelatihan
kurang
mengerti pada pengisian formulir 4 dan 5. sebenarnya
19
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
tujuan formulir 4 dan 5 sudah dijelaskan dengan rinci, hanya saja peserta merasa kesulitan dalam mengambil data formulir tersebut. x
Pemahaman maksud dan tujuan pengisian entry data Mengerti 60 50
Kurang Mengerti
40 30 20 10
Tidak Mengerti
0
Histogram 2. Pemahaman maksud dan tujuan pengisian entry data
Dari 7 orang yang mengisi lembar evaluasi pemahaman maksud dan tujuan pengisian entry data 4 diantaranya sudah paham dan 3 orang sisanya kurang begitu paham. Hal ini wajar karena pengisian entry data ditujukan kepada staf CRITC daerah.
20
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
x
Pemahaman maksud dan tujuan pelaporan CREEL
80
Mengerti
70 60 50 40
Kurang Mengerti
30 20 Tidak Mengerti
10 0
Histogram 3. Pemahaman maksud dan tujuan pelaporan CREEL
Evaluasi
terhadap
tujuan pelaporan CREEL
pemahaman
maksud
dan
menunjukkan bahwa seluruh
peserta mengerti dengan baik
karena instruktur telah
menjelaskan secara rinci baik mengenai tujuan tiap-tiap formlir, tujuan entry data dan tujuan pelaporan CREEL. Mereka yang kurang mengerti umumnya adalah para pencatat.
x
Bagian yang dianggap sangat sulit 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Formulir1
Formulir 3
Formulir 5
Pelaporan
Histogram 4. Bagian yang dianggap sulit oleh peserta
21
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
Dari
histogram
menunjukkan
bahwa
secara
keseluruhan peserta mengerti dengan baik formulir 1-3. Dari evaluasi data yang telah diserahkan sudah cukup bagus. Kekurangannya adalah data responden yang diambil pada hari pertama dan hari berikutnya berbeda, padahal
data
responden
baik
hari
pertama
dan
berikutnya seharusnya sama. Peserta pelatihan merasa kesulitan untuk mengisi formulir 5 dan pelaporan. Sebenarnya data formulir 5 bisa diperoleh melalui monografi
penduduk
dimasing-masing
lokasi.
Akan
tetapi hampir sebagian besar desa tidak mempunyai monografi,
sehingga
mendapatkan
data
peserta
tersebut.
kesulitan
Sedangkan
dalam
pelaporan
adalah tugas dari staf CRITC daerah. B. Pelaksanaan Pelatihan x
Waktu pelatihan
Cukup 90 80 70 60 50 40 30 20 10
Kurang Sangat Singkat
0
Histogram 5. Waktu pelatihan
Waktu pelaksanaan pelatihan dinilai cukup oleh sebagian peserta pelatihan. Namum terdapat beberapa
22
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
peserta yang menyatakan waktu pelatihan kurang karena
untuk
mendapatkan
hasil
yang
maksimal
seharusnya waktu pelatihan lebih lama. Hal ini untuk mengantisipasi jika setelah pengambilan data terdapat kekurangan
masih
ada
waktu
untuk
evaluasi
kekurangan yang harus dilengkapi.
x
Pelaksanaan pelatihan
Baik
80 70 60 50
Cukup Baik
40 30 20
Kurang Baik
10 0
Histogram 6. Pelaksanaan pelatihan
Pelaksanaan pelatihan dinilai cukup baik oleh peserta. Berbeda dengan pelaksanaan pelatihan CREEL sebelumnya. Pada pelatihan kali ini selain penjelasan materi tiap-tiap formulir juga dilakukan asistensi latihan mengisi formulir secara langsung. Setiap instruktur mendampingi 3 orang peserta dan latihan mengisi formulir dilakukan secara bersama sama. Jika terdapat ketidakpahaman
dari
peserta
langsung
diberikan
pengertian oleh instruktur bagaimana mengisi formulir yang benar.
23
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
C. Instruktur x
Cara penyampaian instruktur
Di mengerti 90 80 70 60 50 40 Cukup Mengerti
30 20
Kurang Mengerti
10 0
Histogram 7. Cara penyampaian instruktur
Histogram menunjukkan bahwa penyampaian materi oleh instruktur sudah dapat dimengerti oleh seluruh peserta pelatihan. terdapat
sedikit
Pada saat penyampaian
kendala
bagi
instruktur
yaitu
penggunaan bahasa lokal. Beberapa peserta kurang memahami terlalu
jika
rumit
disampaikan
untuk
dicerna,
dengan akan
bahasa tetapi
yang
setelah
dijelaskan kembali peserta dapat memahami materi yang disampaikan.
D. Komentar peserta tentang pelatihan CREEL Lingga 2008: a. Waktu pelatihan perlu ditambah b. Insentif untuk enumerator perlu ditinjau agar mereka lebih fokus dalam bekerja mengambil data di lapangan c. Sebelum dijelaskan kelihatannya pengisian formulir itu susah, ternyata setelah diterangkan dapat dikerjakan dengan baik
24
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
d. Instruktur melakukan presentasi dengan jelas sehingga mudah dimengerti oleh peserta e. Tim
instruktur
sangat
mudah
menyatu
dengan
masyarakat sehingga peserta merasa tidak canggung dengan tim COREMAP pusat f.
Diharapkan dilaksanakan lagi pelatihan serupa di Kab. Lingga
g. Sebaiknya ada staf CRITC daerah yang mengikuti pelatihan sehingga sewaktu-waktu bisa memberikan masukan kepada para pencatat
5. CATATAN Dari hasil pelatihan disimpulkan beberapa point : Î sebagian besar materi pelatihan cukup dimengerti oleh para peserta. Î Para peserta telah memahami cara pengisian masing-masing formulir (form 1 – form 5). Hal ini terlihat dari hasil pengambilan data di lapangan, pengisian formulir 2-4 relatif bagus
dan
hampir
semuanya
terisi.
Hanya
saja
perlu
ditekankan pada beberapa peserta agar mencatat responden yang sama tiap kali mengambil data di lapangan. Î formulir 5 paling sukar karena data harus diambil dari kelurahan atau data statistik perikanan daerah setempat. Î Adanya buku panduan ikan–ikan karang cukup membantu peserta dalam penulisan jenis ikan yang ditangkap. Selain itu, para peserta terlihat sangat antusias menjalankan program ini. Walaupun ini baru pertama kali tetapi mereka yakin akan menghasilkan dampak baik di masa mendatang. Î Kendala utama di sini adalah jarak antara daerah-daerah lokasi binaan COREMAP dengan kantor CRITC Lingga sangat jauh dan harus
menyeberangi
pulau.
Sehingga
dikhawatirkan
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
25
pengawasan pelaksanaan pengambilan data kurang maksimal. Oleh karena itu diperlukan koordinasi yang baik antara pencatat dan CRITC Lingga yang menjamin kelancaran data setiap bulannya. Î Dari saran dan komentar yang diberikan peserta menunjukkan tim instruktur telah menjalankan tugasnya dengan baik, dapat menyatu dengan peserta sehingga mereka bisa menjalankan tugas tanpa beban. Î Adanya insentif dan uang transport perlu diperhatikan agar mereka bisa lebih baik dan fokus dalam menjalankan tugas.
26
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
LAMPIRAN 1. DATA PESERTA PELATIHAN CREEL LINGGA No.
Nama
Tempat Tanggal Lahir
Alamat Rumah
HP
Instansi/ Jabatan
1
Rusli
Teregeh, 01 Mei 1977
Teregeh, Sekanah
085668878053
Ket.LPSTK Sekanah
2.
Amran
Jl. Raja Ali Haji RT I/XVI
085668219738
Ket.LPSTK Benan
3.
Effendi
Dabo Singkep, 18 Februari 1965 Benan, 14 Februari 1966
RT. II RW. I Desa Benan
Motivator Benan
4.
Kamil
Tanjung Ambat, 3 Februari 1969
Ketua LPSTK Temiang
5.
Karmizan
6.
Lek Huak
M. Nasir
8.
Yusran
Pasir Lulun, 10 Mei 1974
9.
Lakini
Buton Kaledupa, 1936
RT/RT 02/01 Pengkalan Buluh RT/RW 03/01 Desa Mamut RT/RW 03/01 Teregeh Sekanah Tajur Biru
Motivator Limbung
7.
Air Berani, 9 April 1981 Pengkalan Buluh, 2 Oktober 1962 Mamut, 1955
RT/RW 06/02 Tajur Biru, Desa Temiang RT/RW 02/02 Air Berani
10.
Muhammad Hatta
Berjung, 30 Januari 1982
RT/RW 05/03 Desa Batu Lubang Berjung
Ketua LPSTK Limbung
Motivator Mamut
Sekt. LPSTK Sekanah
Motivator Temiang 085668490616
LPSTK Berjung
27
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008 11
Rozita
2 Juni 1972
RT/RW 21/08 Penaah
085668192719
Ketua LPSTK Penaah
12
Kamran
Mepat, 21 Juni 1973
RT/RW 21/08 Penaah
08566711393
Bendahara LPSTK Penaah
13
Erik
Riau, 1 Januari 1972
Komp. Perum Setajan Dabo Singkep
081268404905 085668825642
Senior FF (Berjung)/LS M Benaung
14
Tengku Salwa Asmalia
Dabo Singkep, 18 Februari 1965
Jl.Raja Ali Haji RT RW 01/16 Dabo SingkepKab.Lingga
085668219738
FF Mamut/LSM Benaung
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
2. Formulir-Formulir CREEL
28
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
29
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
30
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
31
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
32
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
33
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
34
35
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
3. Buku Panduan Entry Data CORAL REEF REHABILITATION (COREMAP) Phase II
AND
MANAGEMENT
Coral Reef Information and Training Centers (CRITC)
Panduan Data Entry Data Creel (Fish Landing) Menggunakan MS Excel
September 2007
PROJECT
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
36
1. PENDAHULUAN COREMAP merupakan salah satu upaya untuk menjaga dan melestarikan keberadaan terumbu karang di Indonesia. Terjaganya terumbu karang akan mempunyai efek berantai pada berbagai segi kehidupan khususnya untuk daerah-daerah di pesisir dimana sebagian besar masyaraktnya menggangtungkan hidupnya pada sumber daya laut termasuk terumbu karang di dalamnya. Terumbu karang yang baik dan terjaga merupakn jaminan akan tersedianya ikan serta biota laut lain yang sangat diperlukan oleh sebagian besar masyarakt di pesisir untuk menopang hidupnya. Dengan demikian keberhasilan maupun sebaliknya dari COREMAP akan sangat bepengaruh langsung kepada masyarakat pesisir yang secara sosial ekonomi ‘agak terpinggirkan’. Salah satu indicator pencapaian keberhasilan COREMAP adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar terumbu karang atau yang menggantungkan hidupnya di daerah terumbu karang adalah adanya peningkatan pendapatan biota laut/ikan dari waktu ke waktu yang berarti juga peningkatan pendapatan rumah tangga. Muaranya adalah peningkatan kesejahteraan social ekonomi dari masyarakat yang dalam kehidupan sehariharinya berhubungan dengan laut dan terumbu karang sebagai habitat biota laut dan ikan. Indikator pencapaian tersebut diukur dengan upaya-upaya yang telah dilakukan nelayan dari hasil yang diperoleh setiap kali melaut dari waktu ke waktu secara periodik. Dan salah satu cara mengukur indicator pencapaian ini adalah mencatat, mengamati dan menghitung pada suatu tempat pendaratan ikan tentang apa yang diperoleh nelayan secara kontinu yang biasa dinamakan dengan Creel (fish landing). Creel dilakukan langsung di lapangan dan hasilnya kemudian dicatat dan dikumpulkan untuk kemudian diolah untuk dapat memberikan gambaran tentang hasil yang diperoleh nelayan. Untuk membantu para pengelola data Creel, telah dikembangkan aplikasi ringan menggunakan Microsoft Excel yang selanjutnya digunakan sebagai tempat menampung, mengelola dan mengeolah data Creel di wilayah kerja COREMAP. Pengembangan aplikasi dengan MS Excel ini semata untuk memudahkan staf CRITC daerah dalam mengelola data Creel serta melakukan analisa untuk selanjutnya mempublikasikan hasil analisa dalam perbagai bentuk yang sesuai dengan tingkat pengguna yang memerlukan data Creel ini. Dan buku manual data entry data Creel ini dibuat untuk lebih memudahkan staf pengelola data di daerah dalam melekukan data entry dari data Creel yang sebelumnya telah dikumpulkan petugas lapangan. Secara tahap demi tahap langkah memasukkan data dan selanjutnya mengolah data diharapkan tidak menjadi beban tambahan bagi staf CRITC daerah selaku pengelola database COREMAP di daerah, namun menjadi pemicu untuk lebih memanfaatkan dan mendayagunakan perangkat lunak yang selama ini sudah akrab dalam kegiatan administrasi sehari-hari serta dalam upaya membangun dan mengembangkan database terumbu karang di masing-masing wilayah kerja COREMAP.
37
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
PENAMAANȱFILEȱ Penamaan file dalam melakukan data entry dari data Creel dibuat sedemikian rupa secara sistematis dan terstruktur agar nantinya file data Creel dapat dengan mudah ditemukan dan dikenali isinya dari nama filenya saja, hal ini mengingat bahwa data creel ini merupakan salah satu dari sekian banyak data pada database terumbu karang. Cara penamaan file untuk data Creel seperti berikut: CREEL_XXX_yy.XLS
XXX
: Kode nama dari nama Kabupaten (lihat tabel di bawah )
yy
: dua digit terakhir dari tahun dilakukannya survei
Pemberian nama area ini mengikuti penamaan kabupaten seperti berikut :
Tabel Nama dan kode nama untuk penamaan file NO
NAMA AREA/WILAYAH
SINGKATAN
KODE NAMA
1.
Batam
Batam
BTM
2.
Kepulauan Riau/Bintan
Kepri
KRI
3.
Natuna
Natuna
NTN
4.
Lingga
Lingga
LIN
5.
Nias
Nias
NIA
6.
Nias Selatan
Niasel
NIS
7.
Tapanuli Tengah
Tapteng
TPT
8.
Kepulauan Mentawai
Mentawai
MTW
9.
Biak Numfor
Biak
BIA
10.
Buton
Buton
BTN
11.
Pangkajene Kepulauan
Pangkep
PGK
12.
Raja Ampat
Rajampat
RJA
13.
Kepulauan Selayar
Selayar
SLY
14.
Sikka
Sikka
SIK
15.
Wakatobi
Wakatobi
WKT
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
38
MEMBUATȱFILEȱBARUȱDARIȱFILEȱTEMPLATEȱ Sebelum melakukan pemasukan data (data entry) perlu dipersiapkan terlebih dahulu file MS Excel (workbook) yang akan dipergunakan sebagai penyimpan datanya. Berikut ini adalah cara membuat file baru tersebut:
1). Buka/aktifkan aplikasi Microsoft Excel 2). Klik menu File dilanjutkan klik sub-menu Open… atau shortkey Ctrl + O 3). Posisikan kursor pada direktori dimana file template dengan nama : Creel_Template.XLS berada
4). Klik tombol Open untuk membuka file template tersebut 5). Setelah aplikasi aktif dan file sudah terbuka, klik menu View atau tekan tombol Alt+I.
6). Setelah itu pada sub-menu klik Toolbars dan akan ditampilkan pilihan submenu berikutnya
7). Arahkan kursor ke baris menu Visual Basic dan klik menu tersebut. 8). Selanjutnya akan dimunculkan toolbar Visual Basic seperti gambar berikut ini :
9). Arahkan kursor pada toolbar Visual Basic dan klik menu Security..., dan kemudian akan muncul form seperti berikut :
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
39
10). Pada tab Security Level pilih Low, kemudian klik tombol OK 11). Simpan file tersebut dengan nama lain,
caranya : klik menu File dilanjutkan klik sub-menu Save As…, kemudian posisikan kursor pada direktori sebagai tempat file baru akan disimpan
12). Ubah nama dengan mengetikan pada text box File Name : Creel_xxx_yy.xls nama file tersebut disesuaikan dengan cara pemberian nama file pada bagian di depan (halaman 4)
13). Klik tombol Save untuk menyimpan file baru yang dibuat 14). Tutup file yang baru dibuat dengan klik menu File dilanjutkan klik Close PEMASUKANȱDATAȱ(Dataȱentry)ȱ Setelah file baru dibuat selanjutnya adalah mengaktifkan dan membuka file baru tersebut untuk siap melakukan proses pemasukan data. Prinsip data entry adalah memasukkan data satu persatu karena pemasukkan data dengan cara copy-paste menyebabkan beberapa pemrosesan data tidak bisa berjalan. Langkah-langkah pemasukan data adalah sebagai berikut :
15). Buka dan aktifkan aplikasi Microsoft Excel 16). Klik menu File dilanjutkan klik sub-menu Open… atau shortkey Ctrl + O 17). Posisikan kursor pada direktori dimana file Creel_BIA_06.xls (data Creel kab. Biak tahun survey tahun 2006)
18). Klik tombol Open untuk membuka file tersebut 19). Selanjutnya akan ditampilan form dialog Security Warning ( Namun bila form dialog ini tidak muncul abaikan langkah 6 dan langsung ke langkah 7)
20). Klik tombol Enable Macro 21). Dan akan ditampilkan Menu Utama seperti gambar berikut ini :
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
40
Menu pada sheet Menu Utama disajikan dalam bentuk tekstual. Untuk memilih menu tinggal memposisikan kursor pada teks menu yang dikehendaki (pilihan menu ini juga ditunjukkan dengan segitiga berwarna hijau yang terletak dibagian kiri teks menu), kemudian klik pada teks tersebut.
Studi Awal Lokasi Pendaratan Ikan Data Studi Awal Lokasi Pendaratan Ikan berisi data yang mencatat segala sesuatu yang dalam kegiatan studi awal Creel. Gambar di bawah ini menunjukkan sheet data entry untuk Survey Awal.
1). Posisikan kursor pada Menu Utama ke teks Studi Awal Lokasi Pendaratan Ikan.
2). Klik pada teks tersebut, selanjutnya ditayangkan lembar kerja seperti ini:
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
41
3). Masukkan data survei awal dengan mengetikkan pada tiap kolom yang disediakan. x Kolom Tanggal : diisi dengan tanggal dilakukannya survei awal dengan format data : dd-mmm-yy (contoh : 12-Des-06 atau 09-Jun05) x Kolom Pencatat : diisi nama petugas pencatat pada survei awal x Kolom Desa :diisi dengan data nama desa tempat survei dilakukan x Kolom Jml RT : diisi dengan jumlah rumah tangga di desa yang disurvei x Kolom RT Nelayan : diisi dengan data jumlah rumath tangga (RT) nelayan di di desa yang disurvei x Kolom Jml Nelayan : diisi dengan jumlah nelayan (jiwa) yang ada x Kolom Jml Tauke : diisi dengan jumlah tauke/juragan di desa yang disurvei
4). Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S.
5). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Menu Utama yang terdapat pada bagian bawah worksheet. Informasi Lokasi & Skala Pendaratan Data informasi lokasi dan skala pendaratan di Desa merupakan bagian dari studi awal untuk mensurvei keberadaan dan skala pendaratan hasil tangkapan ikan yang ada di desa yang disurvei. Langkah-langkah berikut untuk memasukkan informasi ini adalah :
1). Dari sheet Data Desa posisikan kursor pada kolom paling kanan, dimana pada kolom tersebut terdapat susunan beberapa tombol perintah.
2). Klik pada tombol Lokasi & Skala Pendaratan (tombol pertama). 3). Kemudian akan ditampilkan tabel seperti gambar berikut ini :
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
42
4). Isikan data desa pada kolom Desa (dengan memilih nama desa yang sebelumnya telah diinput), Nama Lokasi Pendaratan Ikan serta Skala Pendaratan dengan memilih salah satu pilihan (Kecil, Sedang, Besar).
5). Setelah selesai memasukkan semua data, simpan dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S.
6). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Data Desa dilanjutkan klik sheet Menu Utama. Informasi Musim Setelah mengisi semua data dari Studi Awal, selanjutnya data yang akan dimasukkan adalah Infomasi musim yang berisi data catatan musim yang ada di daerah yang bersangkutan. Cara mengaktifan sheet Info musim seperti berikut :
1). Pada sheet Data Desa (dengan judul tabel Formulir 1. Survei Awal) posisikan kursor pada kolom paling kanan, dimana pada kolom tersebut terdapat susunan beberapa tombol perintah.
2). Klik pada tombol Informasi Musim dan selanjutnya akan ditampilkan sheet yang nampak gambar seperti berikut :
3). Masukkan data musim dengan ketentuan sebagai berikut : Kolom Nama Musim :diisi dengan nama-nama musim (nama lokal) yang ada di lokasi survei. Disediakan tempat maksimum 4 musim. Kolom Periode Musim : diisi dengan nama bulan mulai berlangsung dan berakhirnya musim yang bersangkutan. Nama bulan tinggal memilih dari pilihan yang disediakan.
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
43
4). Setelah selesai mengisikan data informasi musim, selanjutnya klik sheet Info Lokasi Penangkapan yang terletak pada deretan sheet bar. Gambar berikut menampilkan sheet yang dibuka :
5). Isikan pada kolom Desa dengan nama desa tempat survei dilaksanakan. Selanjutnya isikan pada kolom Nama Lokasi dengan nama lokasi tempat penangkapan ikan.
6). Kolom Nama Lokasi diisi dengan nama lokasi tempat kegiatan di lakukan (misal : Lokasi A atau Karang Kapota dsb)
7). Pada kolom Periode Musim diisi dengan pilihan Ya atau Tidak pada masingmasing kolom musim sesuai dengan waktu/periode jenis kegiatan dilakukan.
8). Setelah selesai memasukkan semua simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau tombol Ctr + S.
9). Untuk kembali ke Menu Utama, klik sheet Data Desa selanjutnya klik sheet Menu Utama.
Lokasi Survei Pendaratan Ikan Data Lokasi pendaratan ikan berisi data tempat-tempat pendaratan ikan yang telah disepakati (keputusan bersama) sebagai lokasi tempat survei Creel dilakukan. Berikut ini langkah-langkah untuk mengisi datanya :
1). Dari sheet Data Desa posisikan kursor pada kolom paling kanan, dimana pada kolom tersebut terdapat susunan beberapa tombol perintah.
2). Klik pada tombol Lokasi Survei (tombol ketiga).
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
44
3). Selanjutnya akan nampak tabel seperti gambar berikut ini :
4). Isikan kolom Desa dengan nama desa tempat lokasi survei dilakukan. x
Kolom No Di Peta diisi dengan nomor lokasi pendaratan ikan di peta
x
Kolom Kode diisi dengan kode/inisial lokasi pendaratan ikan
x
Kolom Nama Lokasi diisi denga nama lokasi pendaratan ikan
x
Kolom Latitude dan Longitude diisi dengan angka koordinat lintang dan bujur lokasi pendaratan ikan yang telah ditetapkan sebagai lokasi survei
5). Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S
6). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Data Desa dilanjutkan klik sheet Menu Utama. Kapasitas Penangkapan Ikan Data kapasitas penangkapan ikan oleh masyarakat nelayan berisi data individual dari nelayan (responden) yang menjadi sumber data dari survei Creel ini. Langkah-langkah untuk memasukkan data kapasitas penangkapan ikan oleh masyarakat masyarakat nelayan seperti berikut :
1). Posisikan kursor pada Menu Utama ke Kapasitas Penangkapan Ikan.
45
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
2). Selanjutnya akan ditampilkan sheet
Data Nelayan yang berisi tabel
informasi data Reponden individu seperti gambar berikut :
3). Isikan kolom Tanggal, Pencatat, Musim, Desa, Nama Responden (nelayan), Umur, jumlah Anggota Keluarga serta Status Usaha sesuai dengan data yang tercatat pada Formulir 4.
4). Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S.
5). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Menu Utama. Perahu Yang Dimiliki Untuk memasukkan data perahu yang dimiliki oleh responden, ikuti langkahlangkah berikut ini :
6). Pada sheet Data Nelayan posisikan kursor pada kolom paling kanan, dimana pada kolom tersebut terdapat susunan beberapa tombol perintah.
7). Klik pada tombol Perahu Yang Dimiliki (tombol pertama). 8). Kemudian akan ditayangkan sheet Perahu yang berisi data/tabel Perahu yang dimliki oleh reponden seperti gambar berikut ini :
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
46
9). Isikan pada kolom yang ada sesuai dengan catatan pada formulir tentang perahu yang dimiliki oleh responden.
10).
Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S.
11). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Data Nelayan dilanjutkan klik sheet Menu Utama.
Alat Tangkap Yang Dimiliki
1). Pada sheet Data Nelayan posisikan kursor pada kolom paling kanan, dimana pada kolom tersebut terdapat susunan beberapa tombol perintah.
2). Klik pada tombol Alat Tangkap (tombol kedua). 3). Tampilan sheet Alat Tangkap yang dimiliki Responden seperti berikut:
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
47
4). Isikan pada kolom yang ada sesuai dengan catatan pada formulir tentang alat tangkap yang dimiliki oleh responden.
5). Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S.
6). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Data Nelayan dilanjutkan klik sheet Menu Utama.
Kegiatan Penangkapan Ikan
1). Pada sheet Data Nelayan posisikan kursor pada kolom paling kanan, dimana pada kolom tersebut terdapat susunan beberapa tombol perintah.
2). Klik pada tombol Kegiatan Penangkapan Ikan (tombol terakhir). 3). Tampilan sheet Kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan oleh responden seperti gambar berikut :
4). Isikan pada kolom yang ada sesuai dengan catatan pada formulir tentang kegiatan dalam penangkapan ikan yang dilakukan oleh responden.
5). Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S.
6). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Data Nelayan dilanjutkan klik sheet Menu Utama.
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
48
Inventarisasi Nelayan, Alat Tangkap & Perahu Inventarisasi nelayan, alat tangkap dan perahu adalah upaya untuk memperoleh gambaran jenis alat tangkap yagn digunakan serta armada penangkapan ikan yang ada. Langkahh berikut untuk mengisi data inventariasi perahu :
1). Dari sheet Data Desa posisikan kursor pada kolom paling kanan, dimana pada kolom tersebut terdapat susunan beberapa tombol perintah.
2). Klik pada tombol Inventarisasi Perahu (atau bila berada pada Menu Utama klik pada teks Inventarisasi Nelayan/Alat Tangkap.
3). Selanjutnya akan ditampilkan tabel Formulir 5. Inventarisasi Nelayan, Alat Tangkap & Perahu seperti gambar di bawah ini :
4). Isikan kolom Tanggal, Pencatat, Musim, Desa, Nama Responden (nelayan), Jumlah Anggota keluarga, Nama anggota keluarga yang menjadi nelayan , waktu kerja dst sesuai dengan data yang tercatat pada formulir 5.
5). Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S.
6). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Data Desa dilanjutkan klik sheet Menu Utama. Survei Di Lokasi Pendaratan Ikan Pada bagian ini akan dilakukan pemasukan data hasil tangkapan yang dilakukan oleh masing-masing responden. Data yang akan dimasukkan adalah data
49
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
responden selama tiga hari berturut-turut setiap bulannya. Langkah-langkah untuk memasukkan data hasil tangkapan seperti berikut ini :
1). Posisikan kursor pada Menu Utama ke teks Hasil Penangkapan Ikan. 2). Selanjutnya akan ditampilkan sheet
Formulir 2. Survei Pendaratan
Ikan yang berupa tabel seperti gambar berikut :
3). Tabel Daftar Hasil Tangkapan terdiri dari beberapa kolom yang cara pengisiaannya seperti berikut : x
Kolom Tanggal diisi dengan tanggal survei dilakukan dengan format data : dd-mmm-yy
x
Kolom Pencatat diisi dengan nama petugas pencatat
x
Kolom Desa diisi dengan nama desa tempat survei dilakukan
x
Kolom Lokasi Pendaratan diisi dengan nama kode lokasi tempat pedaratan (hasil keputusan bersama)
x
Kolom Nama Responden diisi dengan nama responden (nelayan)
x
Kolom Penanganan Hasil Tangkap diisi dengan memilih salah satu cara penanganan terhadap hasil tangkapan
x
Kolom Lokasi Penangkapan diisi dengan nama lokasi penangkapan ikan
x
Kolom Alat Tangkap dengan alat tangkap yang digunakan oleh responden
x
Kolom Jml Alat diisi dengan jumlah alat tangkap yang dipergunakan responden
x
Kolom Lama Waktu diisi dengan angka jumlah jam dalam melakukan kegiatan penangkapan ikan
x
Kolom Jenis Ikan diisi dengan nama ikan (lokal) yang diperoleh
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
50
x
Kolom Berat Total berisi data berat total dari jenis ikan yang diperoleh
x
Kolom Jml Ikan berisi data jumlah ikan (ekor) dari jenis ikan yang diperoleh
x
Kolom Harga diisi dengan informasi harga pasaran dari jenis ikan yang diperoleh
4). Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S.
5). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Survei di Lokasi Pendaratan dilanjutkan klik sheet Menu Utama. ANALISAȱDATAȱȱ Disamping untuk keperluan pemasukan data (data entry), aplikasi ini juga dilengkapi dengan kemampuan untuk mengolah data awal/dasar dari data-data yang ada. Analisa data yang disediakan dalam pengelolaan data Creel ada tiga jenis yang masing-masing hasil analisanya seperti berikut ini : Tangkapan Per Jenis Alat Tangkap
1). Dari Main Menu posisikan kursor ke teks Tangkapan Per Jenis Alat Tangkap yang terdapat di bawah teks menu Analisa Data.
2). Klik pada teks tersebut, dan tunggu sebentar karena akan dilakukan pegolahan dan analisa data yang hasilnya seperti terdapat pada gambar berikut ini :
3). Hasil analisa tangkapan bulanan per jenis alat tangkap tersebut dapat diproses berikutnya untuk ditampilkan dalam bentuk grafik atau untuk keperluan pembuatan laporan, dapat dicopy dengan tombol Ctrl+C (copy) dan selanjutnya hasilnya di letakkan pada file MS Excel lain dengan menekan tombol Ctrl+V (paste).
4). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Menu Utama. Tangkapan Per Jenis Ikan
1). Dari Main Menu posisikan kursor ke teks Tangkapan Per Jenis Ikan yang terdapat di bawah teks menu Analisa Data.
2). Klik pada teks tersebut, dan tunggu sebentar karena akan dilakukan pegolahan dan analisa data yang hasilnya seperti terdapat pada gambar berikut ini :
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
51
3). Hasil analisa tangkapan bulanan per jenis ikan tersebut dapat diproses berikutnya untuk ditampilkan dalam bentuk grafik atau untuk keperluan pembuatan laporan, dapat dicopy dengan tombol Ctrl+C (copy) dan selanjutnya hasilnya di letakkan pada file MS Excel lain dengan menekan tombol Ctrl+V (paste).
4). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Menu Utama.
Catch Per Unit Effort (CPUE)
1). Dari Main Menu posisikan kursor ke teks Catch Per Unit Effort (CPUE) yang terdapat di bawah teks menu Analisa Data.
2). Klik pada teks tersebut, dan tunggu sebentar karena akan dilakukan pegolahan dan analisa data yang hasilnya seperti terdapat pada gambar berikut ini :
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
52
3). Hasil analisa CPUE bulanan per jenis alat tangkap tersebut dapat diproses berikutnya untuk ditampilkan dalam bentuk grafik atau untuk keperluan pembuatan laporan, dapat dicopy dengan tombol Ctrl+C (copy) dan selanjutnya hasilnya di letakkan pada file MS Excel lain dengan menekan tombol Ctrl+V (paste).
4). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Menu Utama.
CATATANȱHARIANȱ(Logbook)ȱ Catatan harian atau Logbook merupakan rekaman kegiatan dari petugas pencatat di lapangan. Catatan harian ini akan merekam kondisi di sekitar daerah yang disurvei serta berisi catatan kegiatan kegiatan penangkapan dan pendaratan di lokasi survei. Berikut diuraikan langkah-langkah untuk memasukkan data Catatan Harian ke dalam aplikasi :
1). Dari Main Menu posisikan kursor ke teks Catatan Harian (Logbook). 2). Klik pada teks tersebut, dan hasilnya seperti terdapat pada gambar berikut :
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
53
3). Isikan pada kolom yang ada sesuai dengan catatan pada formulir tentang catatan harian survei yang dilakukan di lokasi pendaratan ikan.
4). Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S
5). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Menu Utama. tabelȱbantuȱ(lookupȱtables)ȱ Tabel pendukung (supporting table) merupakan sekumpulan data dalam bentuk tabel yang berfungsi untuk mendukung proses-proses data entry dan pengolahan data. Tabel pendukung ini sifatnya statis dan tidak dapat diubahubah isinya oleh siapapun kecuali oleh pengguna yang mempunyai ijin untuk melakukan perubahan isi. Pada aplikasi data entry Creel terdapat dua tabel pendukung yaitu table LUT Alat Tangkap dan table LUT Ikan. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuka table-tabel tersebut dan mengubah isisnya.
6). Dari Main Menu posisikan kursor ke teks menu Lookup Tables dan klik pada teks tersebut.
7). Selanjutnya akan ditampilkan sheet seperti pada gambar berikut ini :
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
54
8). Untuk melakukan pengubahan (penambahan, pengurangan maupun pembaruan data) terhadap isi dari tabel tersebut, lakukan dengan mengisikan atau mengubah pada kolom-kolom yang dikehendaki
9). Setelah selesai melakukan pengubahan data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S
10). Untuk mengubah data Jenis Ikan, dari sheet tersebut klik sheet LUTIKan dan akan ditampilkan tabel sepeti berikut ini :
11). Untuk melakukan pengubahan (penambahan, pengurangan maupun pembaruan data) terhadap isi dari tabel tersebut, lakukan dengan mengisikan atau mengubah pada kolom-kolom yang dikehendaki
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
55
12). Setelah selesai melakukan pengubahan data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S
13). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Menu Utama.
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
BAGIAN II SURVEI CREEL LINGGA 2008
56
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
57
A. STUDI AWAL Kabupaten Lingga merupakan salah satu Kabupaten yang baru terbentuk setelah adanya pemekaran wilayah di Propinsi Kepulauan Riau. Secara geografi wilayah Kabupaten Lingga terletak antara 0o – 1o Lintang Selatan dan 103o 30’ – 105o 00’ Bujur Timur, dengan luas wilayah r 211.772 km2. Terdapat lima kecamatan di Kabupaten ini, yaitu Kecamatan Singkep, Kecamatan Singkep Barat, Kecamatan Lingga, Kecamatan Lingga Utara, dan Kecamatan Senayang. Wilayah kabupaten ini terdiri dari 377 pulau besar dan kecil, 94 diantaranya telah berpenghuni dan sisanya belum dihuni. Luas perairan Lingga yaitu 241.898, 28 km2, lebih luas dibandingkan dengan daratannya. Hal tersebut membuat pekerjaan utama penduduk Lingga adalah sebagai nelayan (Manuputty, 2007). Keadaan laut di beberapa lokasi COREMAP di Lingga umumnya masih baik, yaitu lautnya bersih, keadaan terumbu karangnya juga relatif terpelihara dengan baik, kecuali di dua lokasi pulau terjauh, yaitu yaitu Berjung dan Penaah. Kedua lokasi ini berbatasan dengan Laut Cina Selatan sehingga banyak nelayan dari berbagai kabupaten Bintan, Batam maupun dari negara lain yang seringkali menangkap ikan dengan menggunakan bom, potas ataupun sianida sehingga keadaan terumbu karang di kedua lokasi COREMAP ini yang paling rusak. Bahkan nelayan luar daerah tersebut berani mengebom di daerah perlindungan laut yang telah ditetapkan oleh COREMAP. Nelayan setempat tidak mampu melakukan apapun untuk menghalau kegiatan penangkapan ikan yang destruktif tersebut karena keterbatasan kemampuan perahu yang dimiliki.
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
Gambar 1. Peta Lokasi COREMAP Kabupaten Lingga
58
59
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
A.1. Lokasi Penangkapan Menurut Romdiati dkk. (2006), masyarakat nelayan di Lingga mengenal empat musim, yaitu Musim Timur dari bulan Maret-Mei, Musim Barat pada bulan September-Desember, Musim Selatan dari bulan JuniSeptember dan Musim Utara dari bulan Januari-awal Maret.
Keadaan
gelombang laut pada musim Timur lemah. Pada musim ini, nelayan melaut namun hasilnya minimal dan tidak dapat diperhitungkan sehingga nelayan umumnya hanya mencari rajungan. Pada musim ini umumnya dimanfaatkan nelayan untuk membuat dan memperbaiki berbagai macam alat tangkap, misalnya kelong atau bagan. Musim Barat merupakan musim pancaroba karena keadaan cuaca yang sering mendung dan hujan, angin tidak menentu dan terkadang disertai dengan badai. Pencarian sumber daya laut hanya di lokasi yang tidak jauh dari pantai, yaitu mencari ikan-ikan kecil dan rajungan. Keadaan gelombang pada Musim Selatan kuat namun keadaan laut di bagian Selatan relatif terlindungi, sehingga kegiatan nelayan normal karena dapat melaut setiap hari. Hasil utama masyarakat diantaranya ikan teri, cumicumi, ikan pari, teripang, ikan-ikan karang, dll. Keadaan Musim Utara hampir identik dengan Musim Barat, yaitu keadaan gelombang laut kuat sehingga para nelayan hanya bisa mencari ikan di
lokasi
dekat
dengan
pantai,
yang
umumnya
hanya
menghasilkan
tangkapan berupa rajungan dan ikan kecil. Kegiatan melaut pada musim ini umumnya dilakukan oleh sebagian nelayan (± 40-50%) tetapi tidak penuh waktu. Terdapat berbagai titik pusat penangkapan ikan di berbagai lokasi COREMAP di Kabupaten Lingga. Beberapa lokasi penangkapan ikan di Temiang, yaitu Laut Nyamuk, Remang, Ompos, Air Tombu, Tue, Terumbu Raye, Tajur, Pulau Belang, ujung Pulau Batang, Cik Nen, Pulau Senang, Kibon, Air Jambu, Pulau Tuju, Pulau Paku Tinjul dan Teban. Lokasi penangkapan ikan di Benan diantaranya Benan, Kepala Katang, Laut Timor, Malang Tongkang, Karang Laut dan Karang Pesisir. Lokasi penangkapan ikan di Sekanah diantaranya Karang Pulau, Selat Putut, Karang Sasah, Karang Laut dan Pulau Burung. Lokasi penangkapan ikan di Limbung diantaranya
60
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008 Pulau
Barok,
Pulau
Kekek,
Muara
Sakeke
dan
Pulau
Telom.
Lokasi
penangkapan ikan di Berjung diantaranya Pulau Buaya, Pulau Bulat, Pulau Sipat dan Pulau Sadai. Lokasi penangkapan ikan di Mamut diantaranya Pulau Bugai, Pulau Kalan, Sungai Sebong, Suak Ratai, Pulau Malim, Pulau Laya, Terumbu Panjang, Pulau Pelonggot, Pulau Peragi dan Pulau Paku. Sementara data
perikanan
dari
Penaah
belum
dapat
terkumpul
karena
adanya
keterbatasan waktu pada saat pelatihan ini dan akan disusulkan dalam laporan pemantauan perikanan dari pengurus COREMAP di Kabupaten Lingga.
A.2. Lokasi Pendaratan Ikan Lokasi pendaratan ikan yang akan disurvey setiap bulan oleh para pencatat disarikan dalam tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Hasil Kesepakatan Lokasi Survey Creel di Kabupaten Lingga
Jumlah Nama Lokasi
Tempat Pendaratan Ikan yang Disurvei dan Kodenya
Pencatat
Responden Nelayan Yang Akan Disurvei
Temiang
Benan
Sekanah
Limbung
Berjung
Mamut
Penaah
Tauke Awang (TMTA)
Kamil
8
Tauke Wardi (TMTW)
Lakini
8
Tauke Sarnan (BNTS)
Efendi
10
Tauke Gol Bahar (BNGB)
Amran
10
Tauke Awang Krini (SKSK)
Rusli
5
Tauke Bahar (SKTB)
Yusran
6
Tauke Jali (LBTJ)
Karmizan
7
Tauke Sapri (LBTS)
Lek Huak
7
Tauke Asung (BJTA)
Erik
3
Tauke Tokia (BJTT)
M. Hatta
5
Tauke Yahya (MTTY)
M. Nasir
8
Tengku
6
Tauke Hang Bo (MTHB)
Salwa
Tauke Kamran (PNTK)
Kamran
5
Tauke Sahrun (PNTS)
Rozi
5
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
61
B. PEMANTAUAN PENDARATAN IKAN B.1. Jumlah Tangkapan
Hasil tangkapan nelayan dari lokasi-lokasi COREMAP di Lingga cukup beragam dan dapat diklasifikasikan secara umum menjadi dua bagian, yaitu hasil tangkapan berupa ikan dan hasil tangkapan non ikan. Hasil tangkapan ikan umumnya ikan karang dan ikan demersal. Sementara hasil tangkapan non ikan berupa rajungan, cumi-cumi, udang dan sotong. Berdasarkan sampel data perikanan yang diambil tim pencatat dari masing-masing lokasi selama 2 hari, diketahui bahwa jumlah total tangkapan perikanan nelayan Lingga, sekitar 1003,49 kg, dengan 829,92 kg berupa ikan dan sisanya adalah hasil perikanan non ikan. Desa Sekanah merupakan desa dengan hasil tangkapan rata-rata per nelayan tertinggi dibandingkan dengan 5 desa lainnya, yaitu 26,725 kg (Gambar 2). Lokasi pendaratan ikan oleh nelayan-nelayan di Sekanah memang mayoritas terkonsentrasi di dua tauke besar, yaitu Tauke Awang Krini dan Tauke Bakar sehingga memudahkan pencatat dalam mengumpulkan data responden. Selain itu, keadaan terumbu karang di sekitar Sekanah masih baik sehingga ikannya juga melimpah. Sementara desa yang hasil tangkapan rata-rata per nelayannya paling kecil adalah Limbung, yaitu 3,45 kg. Hal tersebut karena dampak musim Timur di desa Limbung membuat perairan Limbung menjadi keruh sehingga hasil perikanan utama yang tangkap pada musim ini adalah rajungan, walau hasilnya juga minimal.
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
62
Gambar 2. Diagram Jumlah Tangkapan Rata-Rata per Nelayan di Lingga Alat tangkap yg digunakan nelayan di lokasi-lokasi COREMAP cukup beragam, mulai dari bubu, bubu ketam, candit, jala, jaring, jaring ketam, jaring pantai, kelong, pancing, pancing rawai, serong, tangguk dan tombak. Tiap alat memiliki spesifikasi tangkapan target yang berbeda. Misalkan bubu, jaring, pancing dan pancing rawai untuk menangkap ikan, bubu dan jaring ketam khusus untuk menangkap rajungan, kelong untuk menangkap ikan dan cumi-cumi dan candit serta serong untuk menangkap cumi-cumi.
Gambar 3. Grafik Jumlah Tangkapan Ikan Per Jenis Alat Tangkap di Lingga Berdasarkan Gambar 3, diantara berbagai jenis alat tangkap yang dimiliki nelayan, alat tangkap dominan yang paling dominan digunakan untuk menangkap ikan, terutama ikan-ikan karang adalah pancing. Hasil tangkapan dengan pancing umumnya memang paling efektif dan ramah lingkungan
63
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
dibandingkan dengan alat-alat tangkap lainnya. Pancing umumnya digunakan oleh nelayan dihampir seluruh lokasi COREMAP Lingga, kecuali Limbung yang hasil utamanya pada musim ini adalah rajungan, sehingga menggunakan alat tangkap bubu ketam maupun jaring ketam. Penggunaan bubu sebagai alat tangkap yang cukup dominan di Lingga masih menjadi kontroversi. Hal ini karena penggunaan bubu dianggap nelayan setempat ramah lingkungan, padahal secara tidak sadar umumnya penggunaan
bubu
membutuhkan
pemberat,
dan
nelayan
umumnya
menggunakan karang-karang dari terumbu karang sebagai pemberat bubu sekaligus untuk mengelabui bentuknya agar mirip terumbu karang dan mampu memikat ikan. Hal tersebut juga akhirnya merusak terumbu karang. Hal
tersebut
membuat
kami
lebih
menyarankan
para
nelayan
untuk
menangkap ikan karang menggunakan pancing dibandingkan dengan alat tangkap bubu.
B.2. Jenis Tangkapan Famili
ikan
karang
yang
paling
tinggi
keragamannya
adalah
Lutjanidae (kakap). Spesies golongan famili Lutjanidae yang ditemui di Lingga diantaranya Lutjanus argentimaculatus, L. bohar, L. decussatus, L. ehrenbergi dan Lutjanus fulvus. Lutjanus decussatus atau nama daerahnya ikan mentimun
merupakan
spesies
yang
paling
tinggi
kemelimpahannya
dibandingkan spesies lain dari famili Lutjanidae. Famili
ikan
karang
lain
seperti
Famili
Serranidae
(kerapu),
Caesionidae (ekor kuning), Carangidae (kue atau bulan), Mullidae (janggut), Siganidae (baronang), Lethrinidae (lencam), Acanthuridae (butana), Labridae (cina-cina), Scaridae (kaka tua), Haemulidae (bibir tebal) dan Mugilidae (belanak) juga ditemui di Lingga akan tetapi dengan keragaman dan kemelimpahan yang relatif kecil dibandingkan dengan famili Lutjanidae (kakap). Ikan demersal yang paling melimpah adalah pari yang dijumpai hampir disetiap lokasi COREMAP Lingga. Sementara ikan-ikan lain yang dicatat oleh para pencatat banyak yang tidak tercantum dalam buku panduan jenis-jenis ikan ekonomis di terumbu karang sehingga hanya diketahui nama daerahnya dan tidak diketahui famili dan nama spesiesnya. Kemungkinan ikan-ikan tersebut merupakan ikan pelagis ataupun ikan laut dalam. Daftar
64
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
nama ikan yang dijumpai di Lingga beserta kisaran harganya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. Data Ikan dan non Ikan Hasil Tangkapan Nelayan di Lokasi-Lokasi COREMAP Lingga Beserta Kisaran Harganya
Nama Daerah
Nama Ilmiah
Total (kg)
Harga (Rp) per kg
Babaji
-
1
3000
Barat
Naso unicornis
1.54
4000
CAE 3
Caesio lunaris
0.32
-
Debam
Siganus guttatus
46.96
8000-20000
Delah
Caesio teres
8.6
10000
Didip
11.28
5000-15000
13.9
10000-12500
Gelam
Siganus argenteus -
10.4
11000
Hiu
-
54.1
4000
Ikan Bulat
Seriola rivoliana
7
7000
Ikan cine
-
2
13000
Ikan karang
-
0.7
10000
Jahan
-
93.2
6000-8000
Jampong
Scarus pyrrhurus
10
2000-4000
Kacang-kacang
Plectorhinchus chaetodontides
2.6
4000
35.9
6000-10000
Kerapu
-
1.2
25000
Kerisi
-
5
5000
Ketambak
Lethrinus lentjan
3
10000
Ketarap
Scarus sp.
5.8
12000-68000
Koke
Lutjanus argentimaculatus Lutjanus bohar Lutjanus ehrenbergi
3.5
500
5
10000
3
10000
17
10000
-
Lutjanus fulvus
17
10000
Majit
Caranx sexfasciatus
1
2000
2.6
7000
Dingkis
Kaci
-
Mamong
65
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008 Mas papan
-
5.2
15000
Mentimah
24.7
4000
1.2
10000
Muyung
Lutjanus decussatus -
125.1
3000
Pari
-
22.3
7000
Rapang
Valamugil sp. Caranx caeruleopinnatus
117.5
13000-15000
17
17000
Sagai
-
6.5
15000-20000
-
Scarus rivulatus
33.5
4000
Selar
Decapterus tabl
5
10000-11000
Selikor
16.7
7000
3
5000
4.9
102000-320000
Talang
Parupeneus barberinus Cephalopholis miniata -
37.58
5000
Tamban
-
1.3
500
Tamok
-
6
5000
Tenggiri
-
16
32000
Timun
Choerodon anchorago
0.44
5000
4
4000
Unga
-
3.2
20000
TOTAL (Kg)
-
829.92
Mentimun
Rentek
Sembilang -
Tokak
Cumi-cumi
20.7
10000-11000
Rajungan
34.5
12000-32000
Sotong
39.5
8000-11000
Sotong Batu
40.11
8000-10000
Sotong Karang
21.26
10000-11000
Udang
7.5
20000
TOTAL (kg)
163.57
Berdasarkan 10 jenis tangkapan ikan yang paling dominan dapat dilihat dalam Gambar 3.
Dari gambar tersebut terlihat bahwa ikan yang
paling dominan di Lingga pada musim ini adalah mentimun, pari, jahan, hiu, debam, sunu, kaci, sagai dan mas papan. Ikan hasil utama yg umumnya
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
66
diharapkan para nelayan adalah ikan-ikan karang, terutama yang bernilai jual tinggi, yaitu kerapu, kakap, dll. Sedangkan pari dan hiu merupakan hasil tangkapan samping (by catch), karena pari dan hiu tersebut ikut tertangkap pancing nelayan ketika nelayan menangkap ikan di sekitar wilayah terumbu karang. Pari dan Hiu memang jenis-jenis ikan yang berasosiasi dengan terumbu karang karena banyak mencari mangsa ikan-ikan yang tinggal di terumbu karang.
Gambar 3. Grafik 10 jenis ikan Dominan Hasil Tangkapan di Kabupaten Lingga 2008
B.3. Catch Per Unit Effort (CPUE) Catch per Unit Effort (CPUE) merupakan suatu kapasitas tangkapan rata-rata nelayan per jenis alat per satuan waktu, yang dalam hal ini satu hari. CPUE di Lingga dihitung berdasarkan hasil tangkapan nelayan per hari menggunakan pancing, hal tersebut karena pancing merupakan alat tangkap paling dominan digunakan nelayan yang menangkap ikan di wilayah terumbu karang.
67
Laporan Kegiatan CREEL di Lingga, 2008
Gambar 4. Grafik CPUE per Lokasi di Lingga
Berdasarkan diagram diatas, diketahui bahwa CPUE pancing oleh nelayan-nelayan di Sekanah adalah yang terbesar dibandingkan dengan daerah yang lainnya, yaitu mampu mencapai 64,75 kg/hari.
DAFTAR PUSTAKA
Manuputty,
A.
E.
W.
Rehabilitation
2007. and
Monitoring
Ekologi
Management
Lingga.
Program.
Coral
Lembaga
Reef Ilmu
Pengetahuan Indonesia. Romdiati, H., E. Djohan, S. Rahayu. 2006. Data Dasar Aspek Sosial Terumbu Karang
Indonesia,
Desa
Limbung
Kecamatan
Lingga
Utara
Kabupaten Lingga, Propinsi Kepulauan Riau. Pusat Penelitian Kependudukan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.