KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya
hingga
laporan
kegiatan
pelatihan
pemantauan
berbasis
masyarakat (CREEL) di wilayah Kabupaten Bintan ini dapat terselesaikan dengan baik. Pemantauan perikanan berbasis masyarakat (CREEL) merupakan salah satu komponen Benefit Monitoring Evaluation dalam program COREMAP II, yang menjadi tanggung jawab CRITC dengan bantuan CBM. Pelatihan CREEL di Kabupaten Bintan dilaksanakan pada tanggal 30 Mei – 3 Juni 2008. Tujuan dari pelatihan ini adalah
untuk meningkatkan kompetensi semua
pihak yang terlibat dalam CREEL, seperti CRITC daerah, komponen CBM (motivator, fasilitator, LPSTK), dan pencatat dari masyarakat nelayan sebagai pihak terlibat langsung dalam proses pengambilan data. Pelatihan ini diikuti oleh 14 orang yang berasal dari desa-desa COREMAP di Kabupaten Bintan, anggota CRITC Daerah, fasilitator, serta motivator. Dengan pelatihan ini, diharapkan kualitas maupun kuantitas data CREEL
yang
diambil
menjadi
lebih
akurat
dan
berkesinambungan.
Selanjutnya, data perikanan yang telah terkumpul mampu dijadikan acuan bagi daerah masing-masing untuk perumusan kebijakan yang mampu meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
tanpa
merusak
lingkungan,
khususnya terumbu karang. Laporan ini berisi rincian seluruh kegiatan yang dilakukan selama pelatihan sesuai dengan materi yang telah direncanakan. Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bpk Prof. Dr.Ir. Ono Kurnaen Sumadhiharga sebagai direktur NPIU CRITC, Bapak Hendri,S.Pi sebagai Koordinator CRITC daerah Kabupaten Bintan, serta semua pihak yang telah membantu terselenggaranya pelatihan ini sampai dengan laporan ini dibuat. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, untuk itu saran maupun kritik yang membangun sangat kami harapkan.
Jakarta, Agustus 2008 Tim Pelatihan CREEL CRITC Jakarta
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................
i
DAFTAR ISI .......................................................................... ii BAGIAN I : LAPORAN PELATIHAN CREEL BINTAN.................. 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ...................................................... 2 1.2. Tujuan .................................................................. 4 1.3. Hasil yang diharapkan ............................................. 4 II. MATERI DAN METODE 2.1. Metode Pelatihan .................................................... 5 2.2. Alat dan Bahan ...................................................... 5 2.3. Waktu dan Tempat Pelatihan ................................... 5 2.4. Agenda Pelatihan ................................................... 6 2.5. Peserta Pelatihan ................................................... 7 2.6. Instruktur ............................................................. 7 2.7. Kepanitiaan ........................................................... 7 III. DINAMIKA PELATIHAN ................................................... 8 IV. EVALUASI KEGIATAN 4.1. Materi Pelatihan ..................................................... 18 4.2. Penyelenggaraan Pelatihan ...................................... 21 4.3. Komentar Peserta Mengenai Pelatihan ....................... 23 V. KESIMPULAN ...................................................................24 LAMPIRAN BAGIAN II : SURVEI CREEL....................................................56 1. STUDI AWAL .....................................................................57 2. PEMANTAUAN PENDARATAN IKAN ....................................59 3. CATCH PER UNIT EFFORT...................................................68 DAFTAR PUSTAKA .................................................................70
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
BAGIAN I LAPORAN PELATIHAN CREEL BINTAN
1
2
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
1. PENDAHULUAN 1.1.
LATAR BELAKANG Coral Reef Rehabilitation and Management Program
(COREMAP) merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk menyelamatkan terumbu karang di Indonesia. Program COREMAP
sekarang
telah
memasuki
fase
kedua
yaitu
implementasi, yang akan berakhir pada tahun 2009. Fase kedua COREMAP di wilayah Indonesia bagian barat didanai oleh Asian Development Bank (ADB), yang meliputi 8 wilayah, yaitu : Kota Batam, Lingga, Kepulauan Natuna, Bintan, Nias, Nias Selatan, Tapanuli Tengah, dan Mentawai. Dalam
rangka
melihat
pencapaian
program,
ADB
telah
menentukan indikator-indikator keberhasilan. Keberhasilan ini antara lain dilihat dari aspek ekologi dan sosial-ekonomi yang ditetapkan sebagai berikut: Donor Asian Development Bank (ADB)
Indikator keberhasilan Biofisik Presentase tutupan karang hidup naik sebesar 2% per tahun. Jumlah ikan kepekepe untuk spesies yang ada bertambah rata-rata 20% selama 10 th.
Sosial ekonomi Pendapatan per kapita masyarakat di lokasi target COREMAP naik sebesar 2% per tahun
Penangkapan Per Unit Usaha (CPUE) meningkat Untuk mengukur pencapaian indikator keberhasilan COREMAP tersebut di atas, maka telah didesain suatu metode
3
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
monitoring yang dikenal sebagai Benefit Monitoring Evaluation (BME). Kegiatan utama dari BME antara lain :
INDIKATOR KEBERHASILAN
METODA MONITORING
FREKUENSI MONITORING
Kesehatan Terumbu Karang
Reef Health Monitoring
1 x setahun
Penangkapan per Satuan Usaha (Catch per Unit Effort)
Pemantauan perikanan berbasis masyarakat (CREEL)
1 bulan sekali
Kesejahteraan masyarakat
Survei sosial ekonomi
Pertengahan dan akhir program
Untuk menunjang pelaksanaan survei CREEL ini, telah dilakukan Training of Trainers (TOT) bagi staf CRITC daerah pada tahun 2006 di Jakarta. TOT ini lebih ditujukan untuk menyamakan persepsi mengenai metode pengumpulan dan analisa data di daerah. Sedangkan untuk pelaksanaanya di lapangan, diharapkan staf CRITC daerah dapat berkoordinasi dan bekerjasama dengan komponen CBM daerah seperti Fasilitator lapangan, Motivatior maupun LPSTK. Dari hasil survei CREEL di lokasi COREMAP yang telah diterima oleh CRITC Nasional, masih didapatkan banyak kekurangan, antara lain dalam hal kelengkapan maupun analisa data. Hal ini dimungkinkan karena kondisi lapangan yang berbeda-beda untuk setiap lokasi. Sebagai antisipasi hal ini, CRITC nasional telah mengupayakan beberapa perbaikan metode pengambilan data maupun software entry data CREEL. Untuk
itu
perlu
diadakan
observasi
langsung
ke
lokasi
COREMAP untuk mengidentifikasi kendala yang dialami setiap lokasi, sekaligus memberikan pelatihan lanjutan dalam rangka
4
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
meningkatkan kompetensi staf CRITC dan CBM daerah dalam mengambil dan menganalisa data CREEL, serta deseminasi revisi metode pengumpulan data serta software entry data CREEL.
1.2
TUJUAN Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
staf CRITC daerah Bintan dan Komponen CBM (Fasilitator, Motivator, dan LPSTK) di Bintan dalam pelaksanaan survei pemantauan perikanan berbasis masyarkat (CREEL)
1.3
HASIL YANG DIHARAPKAN Dengan pelaksanaan pelatihan ini, diharapkan peserta
mengerti maksud dan tujuan survei pemantauan perikanan berbasis masyarakat Peserta dari komponen CBM Bintan mampu melakukan pengambilan data secara baik dan kontinyu, serta melakukan pengisian formulir 1 - 5 sesuai dengan pedoman yang ada. Peserta dari komponen CRITC daerah Bintan mampu menggunakan software entry data CREEL yang telah direvisi, serta mampu melakukan analisa data dan pelaporan hasil data CREEL secara baik dan kontinu. Melalui memahami perikanan
pelatihan
pentingnya di
ini
diharapkan
pelaksanaan
wilayahnya
para
program
masing-masing
peserta
pemantauan
serta
mampu
melaksanakan program pemantauan perikanan di daerahnya dengan dukungan oleh CRITC daerahnya.
5
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
2. METODOLOGI PELATIHAN 2.1.
Waktu dan Tempat Kegiatan Kegiatan
Pelatihan
Pemantauan
Perikanan
Berbasis
Masyarakat atau sering disebut CREEL ini dilaksanakan di Kabupaten Bintan pada tanggal 30 Mei – 3 Juni 2008.
2. 2.
Peralatan dan Bahan Peralatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah
peralatan yang sering digunakan dalam kegiatan presentasi seperti : LCD projector, komputer, poster, whiteboard serta alat tulis. Materi pelatihan dirangkum dalam dua buku manual CREEL.
Untuk
mengambil
data
di
lapangan
disediakan
formulir-formulir isian (form 1 – form 5) serta kuesioner tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan.
2.3.
Metode Pelatihan Kegiatan pelatihan ini terdiri dari pengenalan CREEL dan
asistensi pengisian formulir di kelas pada hari pertama, praktek pengambilan data CREEL di lapangan pada hari kedua sampai hari keempat, selanjutnya praktek teknik entry data CREEL ke dalam komputer kepada petugas entry data yang berasal dari tim CRITC daerah. Masing-masing peserta diberi dua buku manual CREEL. Salah satu buku berisi tentang pengertian, tujuan, manfaat dan teknik pengisian formulir-formulir CREEL, sedangkan buku lainnya berisi tentang gambar dari spesies-spesies ikan karang dalam tiap familianya beserta nama latin dan kode ikannya.
6
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
2.4.
Materi Pelatihan Materi Pelatihan yang diberikan adalah sebagai berikut:
No.
Materi Pelatihan
Uraian Materi Pelatihan
1
Penjelasan mengenai CREEL
Pengertian CREEL, kegiatan-kegiatan yang rutin dilakukan dalam melaksanakan CREEL serta manfaat CREEL bagi masyarakat pesisir
2
Penjelasan masing-masing formulir CREEL
3
Asistensi pengisian masingmasing formulir CREEL
4
Praktek pengambilan data di lapangan
Formulir 1: Studi awal, diisi diawal kegiatan CREEL Formulir 2: Survei pendaratan ikan, diisi sebulan sekali, selama 3 hari berturut turut Formulir 3: Catatan harian pendaratan, diisi sebulan sekali selama 3 hari berturut-turut Formulir 4: Kapasitas penangkapan ikan, diisi setiap musim (3 bulan sekali) sejumlah responden) Formulir 5 : Inventarisasi nelayan, alat tangkap dan perahu, diisi tiap 6 bulan sekali Peserta dibagi dalam beberapa 3 kelompok dan tiap kelompok didampingi oleh seorang instruktur Masing-masing peserta diberi waktu selama 3 hari untuk langsung mengambil data CREEL di lokasi-lokasi yang
7
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
5
2.5.
telah disepakati dan langsung diserahkan kepada panitia pada sore harinya. Instruktur langsung mengoreksi hasil pengisian formulir dari masing-masing peserta Sebagai tahap akhir, dilakukan pelatihan entry data kepada para petugas entry data dari staf CRITC-COREMAP setempat
Praktek entry data
Peserta Peserta
pelatihan
CREEL
adalah
CBM
motivator desa, fasilitator lapangan dan pengurus
(nelayan, LPSTK) dan
staf CRITC daerah. CBM berperan dalam pengambilan data di lapangan, sedangkan staf CRITC daerah berperan dalam entry data untuk masing-masing lokasi COREMAP.
2.6.
Instruktur Instruktur pelatihan CREEL Bintan tahun 2008 adalah
staf CRITC COREMAP Pusat berjumlah 4 orang, yaitu Dra. Nurul Dhewani, M.Si, Supono, Pipin Kusumawati dan Eliya Nurul Khasanah.
2.7.
Panitia Pelaksanaan
kegiatan
ini
dilakukan
oleh
CRITC
Nasional, dibantu oleh beberapa tenaga lokal dari CRITC daerah Bintan.
8
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
3. PROSES KEGIATAN Pelatihan CREEL di Kabupaten Bintan dilaksanakan pada tanggal 30 Mei – 3 Juni 2008. Program pelatihan pemantauan perikanan berbasis masyarakat atau sering disebut CREEL tahun 2008 ini merupakan lanjutan kegiatan yang telah dilaksanakan tahun sebelumnya. Pelatihan tahun ini bertujuan untuk menyegarkan kembali (refresh) dengan memberikan kembali
materi
penangkapan
tentang
ikan.
pengisian
Setelah
formulir
diberikan
kegiatan
pelatihan
peserta
diharapkan dapat melengkapi data-data yang kurang lengkap pada tahun-tahun sebelumnya, sehingga analisa data lebih akurat. Peserta pelatihan adalah mereka yang mempunyai keterkaitan langsung dengan kegiatan penangkapan ikan seperti nelayan, motivator desa, fasilitator lapangan, pengurus LPSTK dan CRITC daerah yang berperan dalam entry data sekaligus menganalisa dalam bentuk informasi sederhana. Tim CRITC Jakarta sampai di Bintan tepatnya di Tanjung Pinang pukul 14.00 dan langsung menuju ke kantor CRITC
Bintan
untuk
koordinasi
mengenai
pelaksanaan
pelatihan CREEL pada esok harinya. Dalam kesempatan ini sekaligus
ditentukan
kepanitiaan,
acara,
lokasi
dan
perlengkapan selama pelatihan. Setelah itu tim instruktur menuju penginapan yang terletak
di
kelurahan
Kawal.
Lokasi
ini
dipilih
karena
berdekatan dengan tempat pelaksanaan pelatihan yaitu di UPT Kawal. Pada malam harinya dilakukan persiapan kelengkapan pelatihan CREEL yaitu menyiapkan training kit, formulirformulir CREEL, manual entry data, manual jenis-jenis ikan karang serta formulir pendaftaran dan biodata peserta.
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
9
Gambar 1. Koordinasi dengan CRITC daerah Bintan Hari 1 (Jumat, 30 Mei 2008) Pelatihan CREEL Bintan dilaksanakan di kantor UPT desa Kawal. Tim instruktur CRITC COREMAP berangkat menuju lokasi pukul 08.30 dan sampai di lokasi pada pukul 09.00. Sebelum acara dimulai dilakukan persiapan ruangan selama 15 menit. Acara dibuka oleh koordinator CRITC Bintan Bapak Hendri Suhendri, M.Si dan dilanjutkan sambutan oleh Ibu Dra. Nurul Dhewani, M.Si. Acara pembukaan dilanjutkan dengan perkenalan peserta pelatihan maupun tim CRITC Jakarta. Peserta pelatihan terdiri dari motivator desa dan fasilitator lapangan yang berasal dari 5 desa yaitu Gunung Kijang, Kawal, Teluk Bakau, Malang Rapat, dan Mapur. Akan tetapi untuk peserta yang berasal dari desa Malang rapat dan Mapur tidak bisa hadir saat pelatihan. Acara dimulai dengan presentasi tentang pengenalan CREEL yang dilanjutkan dengan presentasi tentang petunjuk pengisian masing-masing formulir CREEL termasuk gambaran kondisi data CREEL tahun 2007.
10
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
Gambar 2. Suasana presentasi pelatihan CREEL Bintan
Setelah semua materi selesai disampaikan kemudian dilanjutkan dengan penetapan lokasi pendaratan ikan di tiaptiap lokasi pengambilan data. Di sini diperoleh kesepakatan bahwa tempat-tempat yang akan dicacah serta pencatatnya yaitu : x
Desa
Gunung
Kijang
:
Tauke
Samsudin
oleh
pencatat Basir dan Tauke Masiran oleh pencatat Simadupa x
Kelurahan Kawal : Tauke Tan Ankok oleh pencatat M. Yani dan Tauke Siang Ho oleh pencatat Zamzam
x
Desa Teluk Bakau : Tauke Ati oleh pencatat M. Jamil
11
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
Gambar 3. Kesepakatan penentuan lokasi pendaratan ikan Setelah istirahat sholat Jumat dan makan siang, acara dilanjutkan
dengan
asistensi
pengisian
masing-masing
formulir. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok dan masingmasing kelompok didampingi oleh satu orang instruktur. Di sini para peserta diminta untuk mengisi formulir 1 sampai formulir 5, sementara instruktur mengoreksi jika ada kesalahan dalam pengisian formulir. Setelah asistensi selesai, tiap peserta dibekali formulir-formulir yang harus diisi saat mengambil data di lapangan pada hari berikutnya. Para peserta bersedia mengumpulkan data yang diperoleh dari lapangan pada esok harinya.
12
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
Gambar 4. Asistensi pengisian formulir
Hari 2 ( Sabtu, 31 Mei 2008) Instruktur berangkat dari penginapan pukul 09.00 menuju kantor UPT Kawal. Setibanya di sana, tim instruktur dan panitia dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok pertama tetap stand by di kantor UPT sementara kelompok kedua menuju desa Malang Rapat. Kelompok pertama menunggu para pencatat yang akan menyerahkan
formulir-formulir
yang
telah
diisi.
Semua
pencatat yang datang hari pertama menyerahkan formulir isian kemudian dikoreksi oleh instruktur. Secara keseluruhan hasil pengisian mereka telah benar. Formulir 2 – 4 telah terisi dengan baik. Hanya ada satu pencatat yang mengambil data dari responden yang berbeda selama 2 hari. Akan tetapi sudah diberi pengertian untuk tetap konsisten mengambil data dari responden yang sama. Di sini pencatat dari desa Teluk Bakau membawa satu pencatat baru bernama M. Rais yang akan mengambil data di Toke Bujang Lole. Bagi peserta baru dilakukan asistensi terlebih dahulu tentang pengisian masingmasing formulir.
13
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
Kelompok kedua menuju desa Malang Rapat untuk mendatangi 2 pencatat, yaitu Pak Karim dan Bu Kasidah. Kedua pencatat tersebut agak tersendat dalam mengumpulkan data
CREEL
wilayah
Malang Rapat
dikarenakan
masalah
kesibukan dan honor pencatat. Kedua pencatat tersebut merasa honor pencatat tidak sebanding dengan waktu melaut yang mereka korbankan untuk mengambil data sehingga data CREEL dari daerah Malang Rapat tidak terkumpul. Kedua pencatat tersebut kemudian “dirayu” dan akhirnya mereka setuju tetap berperan sebagai pencatat CREEL daerah Malang Rapat, dengan pembagian Pak Karim mengambil data di dusun Tanjung Keling (Tauke Razam) dan Bu Kasidah mengambil data di dusun Kampe (Tauke A Ho).
Hari 3 ( Minggu, 1 Juni 2008) Berhubung para pencatat dari Mapur berhalangan hadir pada hari 1, maka pada hari ini para instruktur dan panitia melakukan kunjungan ke Mapur sekaligus melakukan pelatihan CREEL di sana. Tim berangkat dari pelabuhan Kawal pada pukul 10.30 dan perjalanan ke Mapur ditempuh dalam waktu 1 jam. Setibanya di sana tim langsung menuju rumah Ketua LPSTK Mapur yaitu Bapak Jamaluddin. Di sini diketahui bahwa pencatat desa Mapur untuk tahun 2007 sudah tidak aktif lagi karena kesibukan yang semakin banyak. Oleh karena itu, diperlukan
penunjukan
pencatat
baru.
Ketua
LPSTK
merekomendasikan sekretaris LPSTK sebagai pencatat baru, yaitu Pak Nuna Aman. Akan tetapi Pak Nuna saat itu sedang melaut sehingga pelatihan pengisian formulir CREEL diberikan kepada
Pak
Jamaluddin
dengan
harapan
beliau
akan
meneruskan informasi tersebut ke Pak Nuna. Pencatat lain untuk sementara digantikan oleh fasilitator lapangan desa
14
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
Mapur yaitu Pak Arif. Dan di sini juga diperoleh kesepakatan lokasi pendaratan yang disurvei adalah Tauke Sulaiman dan Tauke Johan. Acara dilanjutkan dengan makan siang. Setelah selesai tim instruktur beserta panitia mohon pamit kepada tuan rumah. Perjalanan pulang ditempuh dalam waktu 1 jam ke pelabuhan Kawal. Pukul 20.00 Bapak Karim datang ke penginapan tim instruktur untuk memenuhi janjinya untuk membawa data CREEL Malang Rapat dari Tauke Razam. Hasil pencatatan Pak Karim tersebut secara umum sudah benar.
Hari 4 (Senin, 2 Juni 2008) Hari ini merupakan hari terakhir pelatihan pengisian formulir CREEL bagi para pencatat. Ternyata salah satu pencatat
dari
Kelurahan
Kawal
tidak
bisa
menjalankan
tugasnya sebagai pencacah, sehingga beliau digantikan oleh Pak Saridon. Para pencatat menyerahkan formulir-formulir yang telah diisi data dari lapangan dan langsung dikoreksi oleh para instruktur. Hasil yang diperoleh sangat menggembirakan karena sebagian besar formulir telah dapat diisi dengan benar. Acara penutupan dilaksanakan pukul 14.00 setelah makan siang, diisi dengan acara pengisian formulir evaluasi oleh para peserta, pembagian sertifikat beserta uang saku kepada masing-masing peserta.
15
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
Gambar 5. Penyerahan sertifikat serta foto bersama panitia dan peserta Untuk melihat lebih jelas lokasi pendaratan ikan di masing-masing lokasi serta pencatatnya bisa dilihat dari tabel di bawah ini :
Nama Desa Gunung Kijang Kelurahan Kawal Teluk Bakau Malang Rapat Mapur
Lokasi Pendaratan Ikan x x x x x x x x x x
Kampung Masiran Tauke Sarapudin Tauke Samsudin Tauke Tan Ankok Tauke Siang Ho Tauke Ati Tauke Bujang Lole Tauke Razam Kampung Kampe Tauke Sulaiman Tauke Johan
Pencatat x x
Basir Simadupa
x x x x x x x
M. Yani Saridon M. Kamil M. Rais Karim Kasidah Nuna Aman Afif
x
Pukul 15.00 Ibu Kasidah (pencatat Malang Rapat) datang untuk memenuhi janjinya, menyerahkan data CREEL Malang Rapat dari Tauke A Ho dan Tauke Samsudin.Hasil pencatatan Bu Kasidah secara umum sudah benar. Akan tetapi beliau mengeluh karena banyak nelayan di daerahnya yang
16
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
keberatan
memberikan
data
hasil
tangkapannya,
karena
mereka didata dengan iming-iming akan diberi bantuan dari pemerintah, akan tetapi tidak pernah terealisasi. Oleh karena itu, Bu Kasidah meminta tolong kepada pihak CRITC Bintan untuk mendampinginya sesekali ketika mengambil data ke lapangan untuk meluruskan persepsi nelayan di wilayah Malang
Rapat.
Pihak
CRITC
Bintan
telah
menyanggupi
permintaan Bu Kasidah. Tim instruktur selanjutnya dipindahkan ke Tanjung Pinang untuk memperdekat jarak ke lokasi pelatihan entry data ke dalam komputer keesokan harinya di kantor COREMAP Bintan di Tanjung Pinang.
Hari 5 (Selasa, 3 Juni 2008) Peserta pelatihan entry data berjumlah tiga orang, yang merupakan staf CRITC COREMAP Bintan. Akan tetapi karena kesibukan pekerjaan di kantor, maka hanya dua orang saja yang mengikuti pelatihan dan kedua peserta tersebut telah bersedia melanjutkan informasi yang telah mereka dapatkan mengenai entry data kepada teman mereka yang berhalangan mengikuti
pelatihan.
Masing-masing
peserta
entry
data
didampingi seorang instruktur. Terdapat sedikit masalah dalam entry data, yaitu ada beberapa data yang di-input tidak keluar pada saat dianalisa, akan tetapi data tersebut akhirnya muncul ketika dilakukan input ulang. Pelaksanaan pelatihan entry data berjalan lancar, hanya terjadi kurang fokusnya peserta selama pelatihan karena adanya kesibukan harian mereka di kantor. Pada pelatihan entry data masih ada beberapa data yang belum masuk diantaranya data dari desa Mapur dan sebagian dari desa Kawal. Hal ini disebabkan karena pencatat dari desa mapur tidak bisa hadir dalam pelatihan sehingga hanya bisa
17
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
dilakukan
asistensi.
Sedangkan
data
yang
diambil
akan
diserahkan pada kantor CRITC daerah. Sebagian data dari desa kawal juga blm bisa dientry terutama data yang diambil pak Saridon.
Hal
ini
disebabkan
karena
pak
Saridon
hanya
mengikuti asistensi pada hari terakhir. Data selanjutnya akan diambil oleh staf CRITC daerah. Hasil evaluasi peserta pelatihan terhadap pelatihan yang diadakan dan instruktur yang menyampaikan secara umum
dinilai
baik
karena
umumnya
peserta
mengerti
mengenai maksud dan tujuan CREEL dan teknik pengisian masing-masing
formulir.
Peserta
umumnya
mengalami
kesulitan mengisi formulir 5 karena umunya tidak terdapat data monografi desa di lokasi tempat tinggal peserta sehingga peserta kesulitan mencari informasi tersebut.
Gambar 6. Pelatihan entry data di kantor CRITC Bintan
18
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
4. EVALUASI KEGIATAN A. Materi Pelatihan x
Pemahaman maksud dan tujuan pengisian masingmasing formulir 100 90 80 70 Form 1
60
Form 2
50
Form 3
40
Form 4
30
Form 5
20 10 0 Mengerti
Kurang mengerti
Tidak Mengerti
Histogram 1. Pemahaman maksud dan tujuan pengisian formulir
Pada pengisian lembar evaluasi tidak semua peserta mengisi lembar evaluasi. Peserta yang mengisi lembar evaluasi hanya 10 orang. Hal ni disebabkan karena pengisian lembar evaluasi dilakukan pada hari terakhir setelah peserta melakukan pencatatan dilapangan dan pada saat evaluasi peserta ada yang tidak hadir dan hanya menitipkan formulir yang telah diisi pada peserta lain.
Dari
semua formulir
10 peserta yang ikut pelatihan hampir
memahami yang
responden.
maksud
digunakan
sebagian
dan untuk
besar
tujuan
pengisian
mengambil Peserta
data
pelatihan
memahami maksud dan tujuan pengisian formulir 1-4 dan hanya 1 orang yang mengalami kesulitan dalam memahami formulir 5.
19
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
x
Pemahaman maksud dan tujuan pengisian entry data Mengerti 60 50 40 Kurang Mengerti
30 20
Tidak Mengerti
10 0
Histogram 2. Pemahaman maksud dan tujuan pengisian entry data
Dari 8 orang yang mengisi lembar evaluasi pemahaman maksud dan tujuan pengisian entry data 6 diantaranya sudah paham dan 2 orang sisanya kurang begitu paham. Hal ini wajar karena pengisian entry data ditujukan
kepada
staf
CRITC
daerah.
Sedangkan
pencatat difokuskan untuk mengambil data responden, kemudian menyerahkan pada staf CRITC daerah untuk di entry.
20
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
x
Pemahaman maksud dan tujuan pelaporan CREEL Menge rti 80 70 60 50 40 30 20
Kurang Me ngerti
10
Tidak Me ngerti
0
Histogram 3. Pemahaman maksud dan tujuan pelaporan CREEL
Evaluasi terhadap pemahaman maksud dan tujuan pelaporan CREEL menunjukkan bahwa seluruh peserta mengerti
dengan
baik
karena
instruktur
telah
menjelaskan secara rinci baik mengenai tujuan tiap-tiap formlir, tujuan entry data dan tujuan pelaporan CREEL. Selain itu juga dilakukan diskusi dua arah antara peserta dan instruktur jika ada yang tidak mengerti mengenai tujuan CREEL.
x
Bagian yang dianggap sangat sulit 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Formulir1
Formulir 3
Formulir 5
Pelaporan
Histogram 4. Bagian yang dianggap sulit oleh peserta
21
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
Dari histogram menunjukkan bahwa secara keseluruhan peserta
mengerti
dengan
baik
formulir
1-4.
Dari
evaluasi data yang telah diserahkan sudah cukup bagus. Kekurangannya adalah data responden yang diambil pada hari pertama dan hari berikutnya berbeda. Padahal
data
responden
baik
hari
pertama
dan
berikutnya seharusnya sama. Peserta pelatihan hanya kesulitan mengisi formulir 5 dan pelaporan. Sebenarnya data
formulir
5
bisa
diperoleh
melalui
monografi
penduduk dimasing-masing lokasi. Akan tetapi hampir sebagian
besar
desa
tidak
mempunyai
monografi,
sehingga peserta kesulitan dalam mendapatkan data tersebut. Sedangkan pelaporan adalah tugas dari staf CRITC daerah untuk dikirim ke pusat.
B. Pelaksanaan Pelatihan x
Waktu pelatihan Cukup 90 80 70 60 50 40 30 20 10
Kurang Sangat Singkat
0
Histogram 5. Waktu pelatihan
Waktu
pelaksanaan
pelatihan
dinilai
cukup
oleh
sebagian peserta pelatihan. Namun, Beberapa peserta juga menyatakan waktu pelatihan kurang karena untuk mendapatkan hasil yang maksimal seharusnya waktu
22
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
pelatihan lebih lama. Hal ini untuk mengantisipasi jika setelah pengambilan data terdapat
kekurangan masih
ada waktu untuk evaluasi kekurangan yang harus dilengkapi.
x
Pelaksanaan pelatihan Baik
Cukup Baik
50 45 40 35 30 25 20 15 10
Kurang Baik
5 0
Histogram 6. Pelaksanaan pelatihan
Pelaksanaan pelatihan dinilai cukup baik oleh peserta. Berbeda
dengan
pelaksanaan
pelatihan
CREEL
sebelumnya. Pada pelatihan kali ini selain penjelasan materi tiap-tiap formulir juga dilakukan asistensi latihan mengisi formulir secara langsung. Setiap instruktur mendampingi 3 orang peserta dan latihan mengisi formulir dilakukan secara bersama sama. Jika terdapat ketidakpahaman
dari
peserta
langsung
diberikan
pengertian oleh instruktur bagaimana mengisi formulir yang benar.
23
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
C. Instruktur Cara penyampaian instruktur Di mengerti Cukup Mengerti
50 45 40 35 30 25 20 15
Kurang Mengerti
10 5 0
Histogram 7. Cara penyampaian instruktur
Histogram menunjukkan bahwa penyampaian materi oleh instruktur sudah dapat dimengerti oleh seluruh peserta pelatihan. sedikit
kendala
Pada saat penyampaian terdapat
bagi
instruktur
yaitu
penggunaan
bahasa lokal. Beberapa peserta kurang memahami jika disampaikan dengan bahasa yang terlalu rumit untuk dicerna, akan tetapi setelah dijelaskan kembali peserta dapat memahami materi yang disampaikan.
D. Komentar peserta tentang pelaksanaan pelatihan CREEL Bintan 2008 : a. Instruktur cukup baik dari segi penyampaian informasi kepada para peserta b. Instruktur harus dibekali dengan pemahaman bahasa daerah tempat pelaksanaan pelatihan c. Instruktur harus memahami terlebih dahulu karakter masyarakat peserta pelatihan d. Membatasi penggunaan bahasa yang sulit dimengerti peserta pada saat penyampaian materi
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
24
e. Komunikasi dua arah dengan peserta harus selalu diciptakan f.
Harapan agar data CREEL dapat menjadi bahan bagi informasi masyarakat dan manjadi bahan acuan dan evaluasi
bagi masyarakat setempat serta pihak-pihak
yang membutuhkan
5. KESIMPULAN Dari hasil evaluasi yang dilakukan setelah pelatihan dapat disimpulkan bahwa sebagian besar materi pelatihan cukup dimengerti oleh para peserta. Para peserta telah memahami cara pengisian masing-masing formulir (form 1 – form 5).
25
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
LAMPIRAN Daftar Peserta Pelatihan CREEL Bintan No.
Nama
1
Afidin
2.
Basir
3.
Jufry Suryadi
4.
M. Jamil
5.
M. Yani
6. 7.
Zam-zam Ade Yulkaidir
8.
Arif Fakhruddin
9.
Amril, S.IP
10.
Simadupa
Alamat
HP
Jl.Riau no.15 Tanjung Pinang (Kantor) Kampung Masiran
081326027798
Bintan Centre (Kantor)
081322336873
Kawal No.5
081270205195
Pania
Jl. Riau no.15 Tanjung Pinang (Kantor) Jl.DI.Panjaita n Kompleks Bintan Centre B/NC-28 (Kantor) Jl.Riau no.15 Tanjung Pinang (Kantor) Jl. Senayang no.9 Tanjung Pinang (Rumah) Kampung
08127062121
Instansi/ Jabatan DKP Kab.Bintan/ Staf COREMAP Pencatat CREEL Gunung Kijang LSM Pelita Alam/Fasilita tor Lapangan Pencatat CRELL Teluk bakau UPT. Kawal/Motiv ator DKP Bintan/Staff sekretariat
08126169529
LSM Pelita Alam/Fasilita tor
08117040703
CRITCCOREMAP 11 Kabupaten Bintan
08137225828
Motivator
26
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
Masiran Rt/Rw 07/02 11
M. Rais
085272724260
12
Kasidah
Malang Rapat
081364501342
13
Karim A
Malang Rapat
081364944572
14
Saridon
081364681233
Desa Gunung Kijang Pencatat CREEL Teluk Bakau Pencatat CREEL Malang Rapat Pencatat CREEL Malang Rapat Pencatat CREEL Kawal
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
Formulir CREEL
27
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
28
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
29
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
30
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
31
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
32
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
33
34
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
CORAL REEF (COREMAP)
REHABILITATION
AND
MANAGEMENT
Phase II
Coral Reef Information and Training Centers (CRITC)
Panduan Data Entry Data Creel (Fish Landing) Menggunakan MS Excel
September 2007
PROJECT
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
35
PENDAHULUAN COREMAP merupakan salah satu upaya untuk menjaga dan melestarikan keberadaan terumbu karang di Indonesia. Terjaganya terumbu karang akan mempunyai efek berantai pada berbagai segi kehidupan khususnya untuk daerah-daerah di pesisir dimana sebagian besar masyarakatnya menggantungkan hidupnya pada sumber daya laut termasuk terumbu karang di dalamnya. Terumbu karang yang baik dan terjaga merupakn jaminan akan tersedianya ikan serta biaota laut lain yang sangat diperlukan oleh sebagian besar masyarakt di pesisir untuk menopang hidupnya. Dengan demikian keberhasilan maupun sebaliknya dari COREMAP akan sangat bepengaruh langsung kepada masyarakat pesisir yang secara sosial ekonomi ‘agak terpinggirkan’. Salah satu indikator pencapaian keberhasilan COREMAP adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar terumbu karang atau yang menggantungkan hidupnya di daerah terumbu karang adalah adanya peningkatan pendapatan biota laut/ikan dari waktu ke waktu yang berarti juga peningkatan pendapatan rumah tangga. Muaranya adalah peningkatan kesejahteraan social ekonomi dari masyarakat yang dalam kehidupan sehariharinya berhubungan dengan laut dan terumbu karang sebagai habitat biota laut dan ikan. Indikator pencapaian tersebut diukur dengan upaya-upaya yang telah dilakukan nelayan dari hasil yang diperoleh setiap kali melaut dari waktu ke waktu secara periodik. Dan salah satu cara mengukur indicator pencapaian ini adalah mencatat, mengamati dan menghitung pada suatu tempat pendaratan ikan tentang apa yang diperoleh nelayan secara kontinyu yang biasa dinamakan dengan Creel (fish landing). Creel dilakukan langsung di lapangan dan hasilnya kemudian dicatat dan dikumpulkan untuk kemudian diolah untuk dapat memberikan gambaran tentang hasil yang diperoleh nelayan. Untuk membantu para pengelola data Creel, telah dikembangkan aplikasi ringan menggunakan Microsoft Excel yang selanjutnya digunakan sebagai tempat menampung, mengelola dan mengeolah data Creel di wilayah kerja COREMAP. Pengembangan aplikasi dengan MS Excel ini semata untuk memudahkan staf CRITC daerah dalam mengelola data Creel serta melakukan analisa untuk selanjutnya mempublikasikan hasil analisa dalam perbagai bentuk yang sesuai dengan tingkat pengguna yang memerlukan data Creel ini. Dan buku manual data entry data Creel ini dibuat untuk lebih memudahkan staf pengelola data di daerah dalam melakukan data entry dari data Creel yang sebelumnya telah dikumpulkan petugas lapangan. Secara tahap demi tahap langkah memasukkan data dan selanjutnya mengolah data diharapkan tidak menjadi beban tambahan bagi staf CRITC daerah selaku pengelola database COREMAP di daerah, namun menjadi pemicu untuk lebih memanfaatkan dan mendayagunakan perangkat lunak yang selama ini sudah akrab dalam kegiatan administrasi sehari-hari serta dalam upaya membangun
36
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
dan mengembangkan database terumbu karang di masing-masing wilayah kerja COREMAP. PENAMAANȱFILEȱ Penamaan file dalam melakukan data entry dari data Creel dibuat sedemikian rupa secara sistematis dan terstruktur agar nantinya file data Creel dapat dengan mudah ditemukan dan dikenali isinya dari nama filenya saja, hal ini mengingat bahwa data creel ini merupakan salah satu dari sekian banyak data pada database terumbu karang. Cara penamaan file untuk data Creel seperti berikut: CREEL_XXX_yy.XLS
XXX
: Kode nama dari nama Kabupaten (lihat tabel di bawah )
yy
: dua digit terakhir dari tahun dilakukannya survei
Pemberian nama area ini mengikuti penamaan kabupaten seperti berikut :
Tabel Nama dan kode nama untuk penamaan file NO
NAMA AREA/WILAYAH
SINGKATAN
KODE NAMA
1.
Batam
Batam
BTM
2.
Kepulauan Riau/Bintan
Kepri
KRI
3.
Natuna
Natuna
NTN
4.
Lingga
Lingga
LIN
5.
Nias
Nias
NIA
6.
Nias Selatan
Niasel
NIS
7.
Tapanuli Tengah
Tapteng
TPT
8.
Kepulauan Mentawai
Mentawai
MTW
9.
Biak Numfor
Biak
BIA
10.
Buton
Buton
BTN
11.
Pangkajene Kepulauan
Pangkep
PGK
12.
Raja Ampat
Rajampat
RJA
13.
Kepulauan Selayar
Selayar
SLY
37
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
14.
Sikka
Sikka
SIK
15.
Wakatobi
Wakatobi
WKT
MEMBUATȱFILEȱBARUȱDARIȱFILEȱTEMPLATEȱ Sebelum melakukan pemasukan data (data entry) perlu dipersiapkan terlebih dahulu file MS Excel (workbook) yang akan dipergunakan sebagai penyimpan datanya. Berikut ini adalah cara membuat file baru tersebut:
1). Buka/aktifkan aplikasi Microsoft Excel 2). Klik menu File dilanjutkan klik sub-menu Open… atau shortkey Ctrl + O 3). Posisikan kursor pada direktori dimana file template dengan nama : Creel_Template.XLS berada
4). Klik tombol Open untuk membuka file template tersebut 5). Setelah aplikasi aktif dan file sudah terbuka, klik menu View atau tekan tombol Alt+I.
6). Setelah itu pada sub-menu klik Toolbars dan akan ditampilkan pilihan submenu berikutnya
7). Arahkan kursor ke baris menu Visual Basic dan klik menu tersebut. 8). Selanjutnya akan dimunculkan toolbar Visual Basic seperti gambar berikut ini :
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
38
9). Arahkan kursor pada toolbar Visual Basic dan klik menu Security..., dan kemudian akan muncul form seperti berikut :
10). Pada tab Security Level pilih Low, kemudian klik tombol OK 11). Simpan file tersebut dengan nama lain,
caranya : klik menu File dilanjutkan klik sub-menu Save As…, kemudian posisikan kursor pada direktori sebagai tempat file baru akan disimpan
12). Ubah nama dengan mengetikkan pada text box File Name : Creel_xxx_yy.xls nama file tersebut disesuaikan dengan cara pemberian nama file pada bagian di depan (halaman 4)
13). Klik tombol Save untuk menyimpan file baru yang dibuat 14). Tutup file yang baru dibuat dengan klik menu File dilanjutkan klik Close PEMASUKANȱDATAȱ(Dataȱentry)ȱ Setelah file baru dibuat selanjutnya adalah mengaktifkan dan membuka file baru tersebut untuk siap melakukan proses pemasukan data. Prinsip data entry adalah memasukkan data satu persatu karena pemasukkan data dengan cara copy-paste menyebabkan beberapa pemrosesan data tidak bisa berjalan. Langkah-langkah pemasukan data adalah sebagai berikut :
1). Buka dan aktifkan aplikasi Microsoft Excel 2). Klik menu File dilanjutkan klik sub-menu Open… atau shortkey Ctrl + O 3). Posisikan kursor pada direktori dimana file Creel_BIA_06.xls (data Creel kab. Biak tahun survey tahun 2006)
4). Klik tombol Open untuk membuka file tersebut
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
39
5). Selanjutnya akan ditampilan form dialog Security Warning ( Namun bila form dialog ini tidak muncul abaikan langkah 6 dan langsung ke langkah 7)
6). Klik tombol Enable Macro 7). Dan akan ditampilkan Menu Utama seperti gambar berikut ini :
Menu pada sheet Menu Utama disajikan dalam bentuk tekstual. Untuk memilih menu tinggal memposisikan kursor pada teks menu yang dikehendaki (pilihan menu ini juga ditunjukkan dengan segitiga berwarna hijau yang terletak dibagian kiri teks menu), kemudian klik pada teks tersebut.
Studi Awal Lokasi Pendaratan Ikan Data Studi Awal Lokasi Pendaratan Ikan berisi data yang mencatat segala sesuatu yang dalam kegiatan studi awal Creel. Gambar di bawah ini menunjukkan sheet data entry untuk Survey Awal.
1). Posisikan kursor pada Menu Utama ke teks Studi Awal Lokasi Pendaratan Ikan.
2). Klik pada teks tersebut, selanjutnya ditayangkan lembar kerja seperti ini:
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
40
3). Masukkan data survei awal dengan mengetikkan pada tiap kolom yang disediakan. x Kolom Tanggal : diisi dengan tanggal dilakukannya survei awal dengan format data : dd-mmm-yy (contoh : 12-Des-06 atau 09-Jun05) x Kolom Pencatat : diisi nama petugas pencatat pada survei awal x Kolom Desa :diisi dengan data nama desa tempat survei dilakukan x Kolom Jml RT : diisi dengan jumlah rumah tangga di desa yang disurvei x Kolom RT Nelayan : diisi dengan data jumlah rumath tangga (RT) nelayan di di desa yang disurvei x Kolom Jml Nelayan : diisi dengan jumlah nelayan (jiwa) yang ada x Kolom Jml Tauke : diisi dengan jumlah tauke/juragan di desa yang disurvei
4). Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S.
5). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Menu Utama yang terdapat pada bagian bawah worksheet. Informasi Lokasi & Skala Pendaratan Data informasi lokasi dan skala pendaratan di Desa merupakan bagian dari studi awal untuk mensurvei keberadaan dan skala pendaratan hasil tangkapan ikan yang ada di desa yang disurvei. Langkah-langkah berikut untuk memasukkan informasi ini adalah :
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
41
1). Dari sheet Data Desa posisikan kursor pada kolom paling kanan, dimana pada kolom tersebut terdapat susunan beberapa tombol perintah.
2). Klik pada tombol Lokasi & Skala Pendaratan (tombol pertama). 3). Kemudian akan ditampilkan tabel seperti gambar berikut ini :
4). Isikan data desa pada kolom Desa (dengan memilih nama desa yang sebelumnya telah diinput), Nama Lokasi Pendaratan Ikan serta Skala Pendaratan dengan memilih salah satu pilihan (Kecil, Sedang, Besar).
5). Setelah selesai memasukkan semua data, simpan dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S.
6). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Data Desa dilanjutkan klik sheet Menu Utama. Informasi Musim Setelah mengisi semua data dari Studi Awal, selanjutnya data yang akan dimasukkan adalah Infomasi musim yang berisi data catatan musim yang ada di daerah yang bersangkutan. Cara mengaktifan sheet Info musim seperti berikut :
1). Pada sheet Data Desa (dengan judul tabel Formulir 1. Survei Awal) posisikan kursor pada kolom paling kanan, dimana pada kolom tersebut terdapat susunan beberapa tombol perintah.
2). Klik pada tombol Informasi Musim dan selanjutnya akan ditampilkan sheet yang nampak gambar seperti berikut :
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
42
3). Masukkan data musim dengan ketentuan sebagai berikut : Kolom Nama Musim :diisi dengan nama-nama musim (nama lokal) yang ada di lokasi survei. Disediakan tempat maksimum 4 musim. Kolom Periode Musim : diisi dengan nama bulan mulai berlangsung dan berakhirnya musim yang bersangkutan. Nama bulan tinggal memilih dari pilihan yang disediakan.
4). Setelah selesai mengisikan data informasi musim, selanjutnya klik sheet Info Lokasi Penangkapan yang terletak pada deretan sheet bar. Gambar berikut menampilkan sheet yang dibuka :
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
43
5). Isikan pada kolom Desa dengan nama desa tempat survei dilaksanakan. Selanjutnya isikan pada kolom Nama Lokasi dengan nama lokasi tempat penangkapan ikan.
6). Kolom Nama Lokasi diisi dengan nama lokasi tempat kegiatan di lakukan (misal : Lokasi A atau Karang Kapota dsb)
7). Pada kolom Periode Musim diisi dengan pilihan Ya atau Tidak pada masingmasing kolom musim sesuai dengan waktu/periode jenis kegiatan dilakukan.
8). Setelah selesai memasukkan semua simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau tombol Ctr + S.
9). Untuk kembali ke Menu Utama, klik sheet Data Desa selanjutnya klik sheet Menu Utama.
Lokasi Survei Pendaratan Ikan Data Lokasi pendaratan ikan berisi data tempat-tempat pendaratan ikan yang telah disepakati (keputusan bersama) sebagai lokasi tempat survei Creel dilakukan. Berikut ini langkah-langkah untuk mengisi datanya :
1). Dari sheet Data Desa posisikan kursor pada kolom paling kanan, dimana pada kolom tersebut terdapat susunan beberapa tombol perintah.
2). Klik pada tombol Lokasi Survei (tombol ketiga). 3). Selanjutnya akan nampak tabel seperti gambar berikut ini :
44
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
4). Isikan kolom Desa dengan nama desa tempat lokasi survei dilakukan. x
Kolom No Di Peta diisi dengan nomor lokasi pendaratan ikan di peta
x
Kolom Kode diisi dengan kode/inisial lokasi pendaratan ikan
x
Kolom Nama Lokasi diisi denga nama lokasi pendaratan ikan
x
Kolom Latitude dan Longitude diisi dengan angka koordinat lintang dan bujur lokasi pendaratan ikan yang telah ditetapkan sebagai lokasi survei
5). Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S
6). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Data Desa dilanjutkan klik sheet Menu Utama. Kapasitas Penangkapan Ikan Data kapasitas penangkapan ikan oleh masyarakat nelayan berisi data individual dari nelayan (responden) yang menjadi sumber data dari survei Creel ini. Langkah-langkah untuk memasukkan data kapasitas penangkapan ikan oleh masyarakat masyarakat nelayan seperti berikut :
1). Posisikan kursor pada Menu Utama ke Kapasitas Penangkapan Ikan. 2). Selanjutnya akan ditampilkan sheet
Data Nelayan yang berisi tabel
informasi data Reponden individu seperti gambar berikut :
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
45
3). Isikan kolom Tanggal, Pencatat, Musim, Desa, Nama Responden (nelayan), Umur, jumlah Anggota Keluarga serta Status Usaha sesuai dengan data yang tercatat pada Formulir 4.
4). Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S.
5). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Menu Utama. Perahu Yang Dimiliki Untuk memasukkan data perahu yang dimiliki oleh responden, ikuti langkahlangkah berikut ini :
1). Pada sheet Data Nelayan posisikan kursor pada kolom paling kanan, dimana pada kolom tersebut terdapat susunan beberapa tombol perintah.
2). Klik pada tombol Perahu Yang Dimiliki (tombol pertama). 3). Kemudian akan ditayangkan sheet Perahu yang berisi data/tabel Perahu yang dimliki oleh reponden seperti gambar berikut ini :
4). Isikan pada kolom yang ada sesuai dengan catatan pada formulir tentang perahu yang dimiliki oleh responden.
5). Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S.
6). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Data Nelayan dilanjutkan klik sheet Menu Utama.
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
46
Alat Tangkap Yang Dimiliki
1). Pada sheet Data Nelayan posisikan kursor pada kolom paling kanan, dimana pada kolom tersebut terdapat susunan beberapa tombol perintah.
2). Klik pada tombol Alat Tangkap (tombol kedua). 3). Tampilan sheet Alat Tangkap yang dimiliki Responden seperti berikut:
4). Isikan pada kolom yang ada sesuai dengan catatan pada formulir tentang alat tangkap yang dimiliki oleh responden.
5). Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S.
6). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Data Nelayan dilanjutkan klik sheet Menu Utama.
Kegiatan Penangkapan Ikan
1). Pada sheet Data Nelayan posisikan kursor pada kolom paling kanan, dimana pada kolom tersebut terdapat susunan beberapa tombol perintah.
2). Klik pada tombol Kegiatan Penangkapan Ikan (tombol terakhir). 3). Tampilan sheet Kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan oleh responden seperti gambar berikut :
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
47
4). Isikan pada kolom yang ada sesuai dengan catatan pada formulir tentang kegiatan dalam penangkapan ikan yang dilakukan oleh responden.
5). Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S.
6). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Data Nelayan dilanjutkan klik sheet Menu Utama.
Inventarisasi Nelayan, Alat Tangkap & Perahu Inventarisasi nelayan, alat tangkap dan perahu adalah upaya untuk memperoleh gambaran jenis alat tangkap yagn digunakan serta armada penangkapan ikan yang ada. Langkahh berikut untuk mengisi data inventariasi perahu :
1). Dari sheet Data Desa posisikan kursor pada kolom paling kanan, dimana pada kolom tersebut terdapat susunan beberapa tombol perintah.
2). Klik pada tombol Inventarisasi Perahu (atau bila berada pada Menu Utama klik pada teks Inventarisasi Nelayan/Alat Tangkap.
3). Selanjutnya akan ditampilkan tabel Formulir 5. Inventarisasi Nelayan, Alat Tangkap & Perahu seperti gambar di bawah ini :
48
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
4). Isikan kolom Tanggal, Pencatat, Musim, Desa, Nama Responden (nelayan), Jumlah Anggota keluarga, Nama anggota keluarga yang menjadi nelayan , waktu kerja dst sesuai dengan data yang tercatat pada formulir 5.
5). Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S.
6). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Data Desa dilanjutkan klik sheet Menu Utama. Survei Di Lokasi Pendaratan Ikan Pada bagian ini akan dilakukan pemasukan data hasil tangkapan yang dilakukan oleh masing-masing responden. Data yang akan dimasukkan adalah data responden selama tiga hari berturut-turut setiap bulannya. Langkah-langkah untuk memasukkan data hasil tangkapan seperti berikut ini :
1). Posisikan kursor pada Menu Utama ke teks Hasil Penangkapan Ikan. 2). Selanjutnya akan ditampilkan sheet
Formulir 2. Survei Pendaratan
Ikan yang berupa tabel seperti gambar berikut :
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
49
3). Tabel Daftar Hasil Tangkapan terdiri dari beberapa kolom yang cara pengisiaannya seperti berikut : x
Kolom Tanggal diisi dengan tanggal survei dilakukan dengan format data : dd-mmm-yy
x
Kolom Pencatat diisi dengan nama petugas pencatat
x
Kolom Desa diisi dengan nama desa tempat survei dilakukan
x
Kolom Lokasi Pendaratan diisi dengan nama kode lokasi tempat pedaratan (hasil keputusan bersama)
x
Kolom Nama Responden diisi dengan nama responden (nelayan)
x
Kolom Penanganan Hasil Tangkap diisi dengan memilih salah satu cara penanganan terhadap hasil tangkapan
x
Kolom Lokasi Penangkapan diisi dengan nama lokasi penangkapan ikan
x
Kolom Alat Tangkap dengan alat tangkap yang digunakan oleh responden
x
Kolom Jml Alat diisi dengan jumlah alat tangkap yang dipergunakan responden
x
Kolom Lama Waktu diisi dengan angka jumlah jam dalam melakukan kegiatan penangkapan ikan
x
Kolom Jenis Ikan diisi dengan nama ikan (lokal) yang diperoleh
x
Kolom Berat Total berisi data berat total dari jenis ikan yang diperoleh
x
Kolom Jml Ikan berisi data jumlah ikan (ekor) dari jenis ikan yang diperoleh
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
x
50
Kolom Harga diisi dengan informasi harga pasaran dari jenis ikan yang diperoleh
4). Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S.
5). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Survei di Lokasi Pendaratan dilanjutkan klik sheet Menu Utama. ȱ ANALISAȱDATAȱȱ Disamping untuk keperluan pemasukan data (data entry), aplikasi ini juga dilengkapi dengan kemampuan untuk mengolah data awal/dasar dari data-data yang ada. Analisa data yang disediakan dalam pengelolaan data Creel ada tiga jenis yang masing-masing hasil analisanya seperti berikut ini : Tangkapan Per Jenis Alat Tangkap
1). Dari Main Menu posisikan kursor ke teks Tangkapan Per Jenis Alat Tangkap yang terdapat di bawah teks menu Analisa Data.
2). Klik pada teks tersebut, dan tunggu sebentar karena akan dilakukan pegolahan dan analisa data yang hasilnya seperti terdapat pada gambar berikut ini :
3). Hasil analisa tangkapan bulanan per jenis alat tangkap tersebut dapat diproses berikutnya untuk ditampilkan dalam bentuk grafik atau untuk keperluan pembuatan laporan, dapat dicopy dengan tombol Ctrl+C (copy) dan selanjutnya hasilnya di letakkan pada file MS Excel lain dengan menekan tombol Ctrl+V (paste).
4). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Menu Utama. Tangkapan Per Jenis Ikan
1). Dari Main Menu posisikan kursor ke teks Tangkapan Per Jenis Ikan yang terdapat di bawah teks menu Analisa Data.
2). Klik pada teks tersebut, dan tunggu sebentar karena akan dilakukan pegolahan dan analisa data yang hasilnya seperti terdapat pada gambar berikut ini :
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
51
3). Hasil analisa tangkapan bulanan per jenis ikan tersebut dapat diproses berikutnya untuk ditampilkan dalam bentuk grafik atau untuk keperluan pembuatan laporan, dapat dicopy dengan tombol Ctrl+C (copy) dan selanjutnya hasilnya di letakkan pada file MS Excel lain dengan menekan tombol Ctrl+V (paste).
4). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Menu Utama. Catch Per Unit Effort (CPUE)
1). Dari Main Menu posisikan kursor ke teks Catch Per Unit Effort (CPUE) yang terdapat di bawah teks menu Analisa Data.
2). Klik pada teks tersebut, dan tunggu sebentar karena akan dilakukan pegolahan dan analisa data yang hasilnya seperti terdapat pada gambar berikut ini :
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
52
3). Hasil analisa CPUE bulanan per jenis alat tangkap tersebut dapat diproses berikutnya untuk ditampilkan dalam bentuk grafik atau untuk keperluan pembuatan laporan, dapat dicopy dengan tombol Ctrl+C (copy) dan selanjutnya hasilnya di letakkan pada file MS Excel lain dengan menekan tombol Ctrl+V (paste).
4). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Menu Utama.
CATATANȱHARIANȱ(Logbook)ȱ Catatan harian atau Logbook merupakan rekaman kegiatan dari petugas pencatat di lapangan. Catatan harian ini akan merekam kondisi di sekitar daerah yang disurvei serta berisi catatan kegiatan kegiatan penangkapan dan pendaratan di lokasi survei. Berikut diuraikan langkah-langkah untuk memasukkan data Catatan Harian ke dalam aplikasi :
1). Dari Main Menu posisikan kursor ke teks Catatan Harian (Logbook). 2). Klik pada teks tersebut, dan hasilnya seperti terdapat pada gambar berikut :
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
53
3). Isikan pada kolom yang ada sesuai dengan catatan pada formulir tentang catatan harian survei yang dilakukan di lokasi pendaratan ikan.
4). Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S
5). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Menu Utama. tabelȱbantuȱ(lookupȱtables)ȱ Tabel pendukung (supporting table) merupakan sekumpulan data dalam bentuk tabel yang berfungsi untuk mendukung proses-proses data entry dan pengolahan data. Tabel pendukung ini sifatnya statis dan tidak dapat diubahubah isinya oleh siapapun kecuali oleh pengguna yang mempunyai ijin untuk melakukan perubahan isi. Pada aplikasi data entry Creel terdapat dua tabel pendukung yaitu table LUT Alat Tangkap dan table LUT Ikan. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuka table-tabel tersebut dan mengubah isisnya.
1). Dari Main Menu posisikan kursor ke teks menu Lookup Tables dan klik pada teks tersebut.
2). Selanjutnya akan ditampilkan sheet seperti pada gambar berikut ini :
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
54
3). Untuk melakukan pengubahan (penambahan, pengurangan maupun pembaruan data) terhadap isi dari tabel tersebut, lakukan dengan mengisikan atau mengubah pada kolom-kolom yang dikehendaki
4). Setelah selesai melakukan pengubahan data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S
5). Untuk mengubah data Jenis Ikan, dari sheet tersebut klik sheet LUTIKan dan akan ditampilkan tabel sepeti berikut ini :
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
55
6). Untuk melakukan pengubahan (penambahan, pengurangan maupun pembaruan data) terhadap isi dari tabel tersebut, lakukan dengan mengisikan atau mengubah pada kolom-kolom yang dikehendaki
7). Setelah selesai melakukan pengubahan data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S
8). Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Menu Utama.
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
56
BAGIAN II SURVEI CREEL BINTAN 2008
57
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
SURVEI CREEL BINTAN 1.
Studi Awal Kabupaten
Bintan
merupakan
wilayah
kepulaun
yang
menyimpan kekayaan laut terutama terumbu karang yang berlimpah. Tutupan terumbu karang tersebar disekitar daerah bintan timur dan utara. Kabupaten bintan memiliki luas area 7.487,61 km2 dengan Koordinat 1o00’ Lintang Utara, 1o20’ Lintang Selatan, 104o00’ Bujur Timur, 108o30’ Bujur Barat.
Gambar 1. Peta Lokasi CREEL ADB COREMAP Kabupaten Bintan
58
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
DiKabupaten Bintan dikenal 4 musim yaitu musim Utara, Timur, Selatan dan Barat. Pada saat musim Utara banyak nelayan yang tidak melaut karena kondisi ombak yang besar. Nelayan pada umumnya menangkap ikan dilokasi yang dekat dengan tempat tinggal mereka. Hal ini disebabkan karena nelayan pada umumnya hanya menggunakan perahu jenis sampan dan pompong. Berikut adalah Lokasi penangkapan ikan untuk tiap-tiap desa: Tabel 1. Lokasi Penangkapan Ikan Desa
Lokasi Penangkapan
Gunung Kijang
Simapang Alur Busung Malang Pandan Laut Kampung Masiran
Kawal
Pulau Cengom
Teluk Bakau
Malang Buruk Pulau Ledang Pulau Sentot Tanjung Kelun Beruan Pulau Nikkoi
Malang Rapat
Karang Kampe
Berdasarkan keputusan bersama ditetapkan lokasi pendaratan ikan yang akan digunakan untuk mengambil data responden. Lokasi lokasi tersebut adalah sebagai berikut :
59
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
Tabel 2. Kesepakatan Lokasi Pendaratan Ikan Nama Desa Gunung Kijang
Kelurahan Kawal
Teluk Bakau Malang Rapat
Mapur
Lokasi Pendaratan Ikan x Kampung Masiran x Tauke Samsudin x Tauke Tan Ankok x Tauke Siang Ho
Kode
Pencatat
x GKKM
x Basir
x GKTS
x Sima Dupa
x KWTK
x M Yani
x KWSH
x Saridon
x Tauke Ati x Tauke Bujang Lole x Tauke Razam x Kampung Kampe
x TBTA x TBBL
x M Kamil x M Rais
x MRTR x MRAH
x Karim x Kasidah
x Tauke Sulaiman x Tauke Johan
x MPTS x MPTJ
x Nuna Aman x Afif
2. Pemantauan Pendaratan Ikan Jumlah Tangkapan Pengambilan data sebenarnya dilakukan selama 4 hari. Akan tetapi terjadi pergantian pencatat sehingga ada yang mencatat di hari terakhir yaitu hari ke 7.beberapa pencatat tidak bisa mencatat selama 4 hari berturut-turut dikarenakan responden yang akan diambil datanya tidak melaut saat itu. Selain itu beberapa pencatat yang baru ikut mengambil data pada hari terakhir hanya bisa mengambil data 1 atau 2 hari saja.
Berat total tangkapan nelayan selama pelatihan untuk empat desa (Gunung kijang, Kawal, Malang Rapat dan Teluk Bakau)
60
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
adalah 921,5 Kg. Berikut adalah jumlah tangkapan untuk tiap desa dan lokasi pendaratan : Tabel 3. Hasil Tangkapan Per Desa dan Lokasi Pendaratan
Hari
Desa
Lokasi Pendaratan Ikan
Jumlah Responden
Berat (Kg)
I
Teluk Bakau
Tauke Ati
4
132
II
Teluk Bakau
Tauke Ati
4
102
Bujang Lole
1
10
Kawal
Tan An Kok
4
125,5
Gunung Kijang
Kampung Masiran
3
21
Teluk Bakau
Bujang Lole
4
71,5
Gunung Kijang
Kampung Masiran
3
20
Tauke Samsudin
4
153
Kawal
Tan An Kok
3
138
Gunung Kijang
Kampung Masiran
3
20
Malang Rapat
Kampung Kampe
5
95
V
Kawal
Siang Ho
4
11,5
VI
Kawal
Siang Ho
4
12,5
VII
Kawal
Siang Ho
4
9,5
III
IV
Hasil
tangkapan
ikan
di
tabel
diatas
merupakan
total
tangkapan dengan berbagai alat tangkap. Nelayan dikabupaten
61
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
Bintan umumnya menggunakan alat tangkap yang bervariasi untuk tiap-tiap desa. Berikut adalah diagram hasil tangkapan per alat tangkap untuk tiap desa:
180
Bubu
160
Bubu Ketam
140
Candit
120
Jaring
100
Pancing Jaring Ketam
80
Kelong
60
Rawai
40
Rawai Pari
20
Spear Gun 0 Gunung Kijang
Malang Rapat
Kawal
Teluk Bakau
Histogram 1. Hasil Tangkapan Per Alat Tangkap Dari histogram diatas menunjukkan bahwa hasil tangkapan per alat tangkap berbeda antara desa satu dengan desa lainya. Desa gunung kijang hasil tangkapan paling tinggi dihasilkan dengan
menggunakan
alat
tangkap
bubu
ketam
yaitu
sebanyak 121 kg. Nelayan didesa ini cenderung memilih menangkap ketam rajungan karena hasil tangkapan sudah pasti dibutuhkan oleh pengumpul ketam rajungan. Nelayan Gunung Kijang merasa menangkap ketam rajungan lebih menjanjikan dibanding menangkap ikan
Di desa Malang Rapat hasil tangkapan paling tinggi dihasilkan dengan menggunakan alat tangkap kelong. Total tangkapan dengan alat ini mencapai 50 kg. Nelayan desa Malang Rapat
62
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
tidak menggunakan alat tangkap bubu ketam, pancing maupun jaring seperti hal nya ditiga desa lainnya.
Didesa Kawal alat tangkap yang digunakan lebih bervariasi, diantaranya pancing, jaring ketam, rawai dan spear gun. Dari semua alat yang digunakan, alat tangkap yang menghasilkan total tangkapan paling banyak adalah alat tangkap pancing sebanyak 104 kg. Alat tangkap kedua yang memiliki hasil tangkapan paling banyak adalah rawai. Alat ini menghasilkan total tangkapan sebanyak 90 kg.
Hasil tangkapan paling banyak untuk desa Teluk Bakau dihasilkan dengan alat tangkap jaring sebanyak 172,5 kg. hasil tangkapan terbesar kedua adalah menggunakan alat tangkap candit sebanyak 134 kg. Hasil tangkapan dengan kedua alat ini lebih tinggi jika dibandingkan desa gunung kijang yang samasama menggunakan kedua alat tersebut. Bahkan kedua alat ini mempunyai nilai total tangkapan tertinggi dibandingkan total tangkapan dengan alat tangkap yang sama didesa lain.
Jenis Tangkapan Selama 4 hari dilakukan pendataan hasil tangkapan terdapat 39 jenis. Hasil tangkapan ini terdiri dari ikan karang, non ikan karang
dan
jenis
non
ikan.
Jenis
tangkapan
nelayan
dikabupaten Bintan selama 4 hari pengambilan data adalah sebagai berikut :
63
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
Nama Lokal & Kode Asoh / LET 6
Berat
Nama Ilmiah Lethrinus nebulosus
(Kg) 32
Bilis
50
Cumi-cumi
136
Delah / CAE 1
Caesio teres
20
Dingkis / SIG 3
Siganus argenteus
7
Domol / HAE 3
Plectorhinchus chaetodontoides
5
Hiu
50
Ikan Cucut
15
Ikan Karang
5
Ikan Merah
5
Jahan
30
Jampung / SCA 3 Kaci / HAE 5
Scarus pyrrhurus Plectorhinchus flavomaculatus
11 16.5
Kerapu / SER 10
Epinephelus corallicola
5
Kerapu / SER 9
Epinephelus ongus
5.5
Ketam
3
Ketam Rajungan
180,5
Ketambak / LET 2
Lethrinus erythracanthus
17.5
Lebam / SIG 1
Siganus guttatus
43
Lebam / SIG 4
Siganus doliatus
2
Lunjuk / KYP 1
Kyphosus sp
40.5
Mentimun / LUT 3
Lutjanus decussates
3
Pari
90
Pasir
3
64
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
Pinang-pinang
34
Pinang-pinang / LET 3
Lethrinus harak
3
Pinang-pinang / LET 4
Lethrinus lentjan
4
Pinang-pinang / LET 6
Lethrinus nebulosus
2
Pinang-pinang / LUT 2
Lutjanus bohar
22.5
Selar
5
Selikur
5
Sotong
18
Sotong Batu
5
Sotong Karang
2
Sunu / SER 15
Variola lauti
7
Tanda / LUT 4
Lutjanus ehrenbergi
2
Tanda / LUT 6
Lutjanus russelli
2.5
Timun / HAE 4
Plectorhinchus
2
chrysotaenia
Todak
12
Tabel 4. Jenis Tangkapan
Hasil tangkapan ikan menunjukkan bahwa nelayan kabupaten bintan
pada
umumnya
banyak
menangkap-ikan
karang.
Berikut adalah 10 jenis ikan karang dominan dikabupaten Bintan :
65
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
10 Jenis Ikan Karang Dominan (kg) Lethrinus nebulosus
22.5 32
Liza sp
40.5
Caesio teres 20
Pinang-Pinang (Lethrinidae) Plectorhinchus flavomaculatus
20
Epinephelus ongus Lethrinus erythracanthus
43
Siganus guttatus 34 17.5
5.5
16.5
Kyphosus sp Lutjanus bohar
Diagram 1. 10 Jenis Ikan karang Dominan
Diagram 10 ikan karang dominan menunjukkan bahwa jenis ikan yang paling banyak ditangkap adalah famili Lethrinidae dengan berat total 83,5 kg. Famili ini terdiri dari 3 jenis yaitu Lethrinus nebulosus 32 kg, Lethrinus erythracanthus 17,5 kg dan 34 kg sisanya adalah ikan pinang-pinang yang oleh nelayan belum diidentifikasi lebih spesifik termasuk ke dalam spesies yang mana. Famili Lethrinidae paling banyak di temukan di desa Teluk Bakau, Gunung Kijang dan sedikit ditangkap di desa kawal. Famili terbesar kedua adalah Siganidae dengan berat total 45 kg. 43 kg merupakan jenis Siganus guttatus yang ditangkap didesa Teluk Bakau dan 2 kg jenis Siganus dolliatus
yang
ditangkap didesa Kawal. Sedangkan Famili terbesar ketiga yang ditangkap oleh nelayan adalah famili Kyphosidae dengan total tangkapan 40,5 kg. Famili ini hanya ditemukan oleh elayan yang berasal dari desa Teluk Bakau.
66
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil tangkapan ikan karang paling banyak ditemukan di desa teluk Bakau. desa
ini
terdapat
3
famili
ikan
karang
dominan
Di
yaitu
Lethrinidae, Siganidae dan Kyphosidae. Selama pengambilan data, famili Kyphosidae hanya ditemukan di desa teluk bakau. Selain ikan karang, nelayan juga menangkap jenis non ikan karang maupun non ikan. Seperti di desa Gunung kijang banyak nelayan yang hanya menangkap ketam ranjungan. Berikut adalah hasil tangkapan non ikan karang maupun non ikan : Hasil Tangkapan non Ikan karang (kg) 3 52
Bilis
50
Hiu
90 50
Ikan Cucut Ketam Ketam Rajungan
15 3
Pari Pasir Sotong Batu
180.5
Sotong Karang
Diagram 2. Hasil Tangkapan Non Ikan Karang
Hasil tangkapan non ikan karang maupun jenis non ikan dominan didapatkan didesa gunung kijang dan malang rapat. Jenis non ikan dominan yan terbesar adalah ketam rajungan yang ditangkap oleh hampir seluruh desa gunung kijang.
67
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
Sedangkan jenis tangkapan seperti hiu, pari dan bilis ditangkap oleh nelayan dari desa Malang Rapat.
Alat Tangkap Dari seluruh nelayan responden di kabupaten bintan,
jenis
perahu dominan yang digunakan untuk menangkap ikan adalah perahu jenis sampan dan pompong. Hal ini disebabkan karena umumnya nelayan setempat menangkap ikan dilokasi perairan sekitar. Berikut adalah prosentase jenis perahu yang digunakan nelayan :
38%
Pompong
Sampan 62%
Diagram 3. Prosentase jenis perahu nelayan
Sebanyak 62% nelayan menggunakan perahu jenis sampan dan 38% lainnya menggunakan perahu jenis Pompong. Alat tangkap yang dimiliki nelayan paling banyak adalah jenis pancing.
Hal
ini
bisa
dilihat
dari
jenis-jenis
ikan
hasil
tangkapan yang paling banyak adalah ikan karang. Alat tangkap lain yang juga banyak digunakan nelayan adalah jaring dan candit. Alat tangkap jaring dan candit ini juga
68
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
menghasilkan jenis ikan karang. Desa Gunung kijang karena nelayan menangkap ketam ranjungan maka alat tangkap dominan didesa ini adalah bubu ketam. Nelayan umumnya memasang alat tangkap berkisar 6-12 jam dalam sekali melaut. Berbeda dengan bubu dan bubu ketam, alat ini dipasang hingga 3-7 hari untuk mendapatkan tangkapan. Berikut adalah diagram jenis alat tangkap yang digunakan nelayan di kabupaten Bintan :
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Bubu Ketam
Pancing
Candit
Jaring
Pancing rawai
Bubu
Histogram 2. 5 Jenis Alat Tangkap Dominan
3. Catch Per Unit Effort (CPUE) Tangkapan
per
unit
usaha
nelayan
dikabupaten
Bintan
tertinggi adalah dengan menggunakan alat tangkap rawai. Tangkapan per unit usaha menggunakan alat tangkap rawai sebesar 90 per hari di lokasi pendaratan desa kawal. Berikut
69
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
adalah tabel tangkapan per unit usaha nelayan kabupaten Bintan pada bulan Mei 2008 : Lokasi
Jenis Alat
Jumlah Hari
Berat total
CPUE
KWTK
Rawai
1
90
90
TBTA
Jaring
2
130,5
65,3
KWTK
Pancing
1
61
61
KWTK
Bubu
1
60,5
60,5
GKTS
Bubu Ketam
1
60
60
TBTA
Candit
2
103,5
51,8
Tabel 5. Tangkapan per Unit Effort
70
Laporan Kegiatan CREEL di Bintan, 2008
DAFTAR PUSTAKA
Manuputty, A. E. W. 2007. Baseline Ekologi Bintan (Pulau Bintan). Coral Reef Rehabilitation and Management Program. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta Widayatun dan Mujiyani. 2005. Data Dasar Aspek Sosial Terumbu Karang
Indonesia
Desa
Mapur
Kecamatan
Bintan
Timur
Kabupaten Kepulauan Riau. Pusat Penelitian Kependudukan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta