Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan berkatNya sehingga dapat disusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe periode 2007-2011. Maksud disusunnya Rencana Strategis adalah sebagai pedoman bagi setiap instansi pemerintah dalam menyusun sasaran, program dan kegiatan pembangunan daerah. Tujuan disusunnya Rencana Strategis adalah untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan masyarakat yang lebih berdaya guna dan berhasil guna, serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi, dan tujuan pembangunan daerah. Pencapaian tujuan ini tergantung pada konsistensi komitmen, dukungan seluruh komponen pendidikan, pemuda dan olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe. Rencana ini diharapkan dapat mendorong adanya perubahan dan peningkatan mutu pelayanan pendidikan seiring pada saat yang sama menghendaki adanya perhatian yang lebih serius terhadap isu-isu strategik perkembangan pendidikan. Adanya rencana strategis yang disepakati bersama diharapkan akan meningkatkan ketepatan waktu, efisiensi, dan koordinasi dalam pelaksanaan program dan kegiatan pendidikan. Dalam mewujudkan Renstra SKPD ini diperlukan adanya kerja keras dari semua pihak dilingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe. Renstra Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ini merupakan revisi terhadap renstra sebelumnya dalam upaya penyesuaian terhadap petunjuk penyusunan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sekaligus penyesuaian terhadap aturan perundang-undangan yang terbaru. Disadari bahwa Renstra SKPD belum lengkap sesuai dengan harapan oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan dalam rangka perbaikan Renstra SKPD berikutnya. Semoga Renstra SKPD ini dapat bermanfaat untuk bahan perencanaan dan evaluasi di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Tahuna, Februari 2009 Kepala Dinas,
Drs. Albert Kasilinsina NIP. 131597601 i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................... i DAFTAR ISI ............................................................................................... ii Daftar Tabel .............................................................................................. iv BAB I ......................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A.
Latar Belakang ............................................................................. 1
B.
Maksud dan Tujuan ...................................................................... 2
C.
Landasan Hukum .......................................................................... 2
D.
Hubungan Antara Renstra Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya ......................................... 3
E.
Sitematika Penyusunan ................................................................. 4
BAB II ....................................................................................................... 6 GAMBARAN UMUM .................................................................................. 6 A.
Geografis Kultural Kabupaten Kepulauan Sangihe ........................... 6
B.
Kondisi Pendidikan 3 (tiga) Tahun Terakhir .................................... 8
C.
Identifikasi Faktor Internal, Exsternal dan isu-isu strategis ............ 18
D.
Analisa SWOT ............................................................................. 19
E.
Kondisi yang di inginkan.............................................................. 22
BAB III .................................................................................................... 25 TUGAS POKOK DAN FUNGSI .................................................................. 25 BAB IV ..................................................................................................... 27 VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN .................................... 27 ii
A.
Visi dan Misi ............................................................................... 27
B.
Tujuan ....................................................................................... 28
C.
Strategi ...................................................................................... 31
D.
Kebijakan ................................................................................... 32
BAB V ...................................................................................................... 40 PROGRAM DAN KEGIATAN .................................................................... 40 A.
Rencana Kerja Jangka Menengah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga .................................................................................... 40
B.
Program dan Kegiatan Lokalitas Kewenangan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupeten Kepulauan Sangihe. .................. 41
BAB VI ..................................................................................................... 45 PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA.................................................. 45 A.
Kerangka Pengukuran Kinerja ...................................................... 45
B.
Evaluasi Kinerja .......................................................................... 46
PENUTUP ................................................................................................. 52 LAMPIRAN ............................................................................................... 54
iii
Daftar Tabel Table II-1. Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2007 .......................... 8 Table II-2. APK dan APM Tingkat Pendidikan SD Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2007 ............................................................................. 9 Table II-3. Angka Partisipasi Kasar(APK) dan Angka Partisipasi Murni(APM) Tingkat Pendidikan SMP di Kabupaten Kepulauan Sangihe periode 2005 sampai 2007.................................................................. 10 Table II-4. APK dan APM jenjang Pendidikan SMA/SMK di Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2007 .............................................. 12 Table II-5. Rata-rata Jumlah Kelas Jenjang Sekolah dan Rata-rata Jumlah Siswa per Kelas(Tahun 2007) ........................................................... 14 Table II-6. Tenaga Tutor Pendidikan Non Formal dan PAUD ........................... 15 Table II-7. Keadaan guru/pendidik SMA/SMK ................................................ 16 Table II-8. Keadaan Guru/Pendidik SMP ........................................................ 16 Table II-9. Keadaan Guru/Pendidik SD/TK/SDLB ........................................... 17 Table IV-1.
Kebijakan Strategis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tahun 2007-2011 ............................................................................. 32
Table VI-1. Kerangka Logis .......................................................................... 46 Table VI-2. Pengukuran Pencapaian Sasaran ................................................ 48 Table VI-3. Pengukuran Kinerja Kegiatan ..................................................... 49 Table VI-4. Evaluasi Kinerja Kebijakan ......................................................... 50 Table VI-5. Kategori Penilaian ..................................................................... 50
iv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 10 menyatakan bahwa, Pemerintah dan pemerintah daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe, adalah salah satu SKPD yang mengembang amanah dan wewenang Pemerintah khususnya dalam pengembangan, pengelolaaan dan pelaksanaan pembangunan pendidikan di daerah diharapkan
mampu mengaktualisasikan amanah dan wewenang ,
dalam wujud kinerja yang dituangkan dalam suatu dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe. Renstra merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
dalam
kurun
waktu
1
(satu)
hingga
5
(lima)
Tahun
dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin dihadapi. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pasal 151 ayat (1) dan undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, menyatakan bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah wajib menyusun Rencana Stategis yang selanjutnya disebut Renstra SKPD yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat daerah yang ditidak lajuti dengan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2008 tentang Oeganisasi Pemerintah Daerah maka Rencana Strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga perlu direvisi sesuai dengan perundangundangan yang berlaku dan perkembangan kebutuhan masyarakat.
B. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah : 1. Memberikan arah dan pedoman bagi semua personil dalam melaksanakan tugas untuk menentukan prioritas-prioritas di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga sehingga tujuan, program sasaran dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 2007 – 2011 dapat tercapai, 2. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait, monitoring, analisis, evaluasi kegiatan baik secara internal maupun eksternal, 3. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (stakeholders) tentang rencana pembangunan tahunan, 4. Menjadi kerangka dasar bagi Dinas Pendidkan Pemuda dan Olahraga dalam upaya meningkatkan kualitas perencanaan, pengelolaan dan pelaksanaan pembangunan pendidikan. Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah : 1. Merencanakan pelaksananan dan pengelolaan pembangunan pendidikan pada lingkungan yang semakin kompetitif. 2. Mengelola keberhasilan organisasi organisasi secara sitematik, terara, terkendali dan berkesinambungan. 3. Mengembangkan pemikiran, sikap dan tindakan yang berorientasi pada masa depan. 4. Meningkatkan pelayanan dan pengelolaan pendidikan menuju terciptanya pelayanan prima. 5. Meningkatkan komunikasi antar pemangku kepentingan (stakeholders). C. Landasan Hukum Landasan Renstra Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah sebagai berikut : 1. Undang–undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 2
2. Undang–undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 3. Undang–undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ; 6. Peraturan
Pemerintah
Nomor
56
Tahun
2001
tentang
Pelaopran
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP); 8. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009 ; 9. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar ; 10. Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2004 tentang Kawasan Tertinggal dan Perbatasan ; 11. Surat Edaran Mendagri No. 050/2020/SJ, tanggal 11 Agusutus 2005 tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah ; 12. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan RPJP Daerah, RPJM Daerah, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD dan Pelaksanaan Musrenbang Daerah; 13. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe 2005 – 2025; 14. Peraturan Daerah Nomor .16.. Tahun 2008 tentang Orrganisasi Perangkat Daerah. D. Hubungan Antara Renstra Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Hubungan dokumen Rencana Strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Tahun 2007 – 2011 dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2007 – 2011 adalah bahwa Rencana Strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga merupakan sala satu dokumen teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis dari 3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2007 – 2011 yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, kebijakan dan Program, meliputi program internal maupun eksternal organisasi dalam target capaian 1 (satu) hingga 5 (lima) Tahun. E. Sitematika Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe disusun berdasarkan Sitematika sebagai Berikut : Bab I. Pendahuluan Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai: Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Landasan Hukum dan Sistematika Penyusunan, Bab II. Gambaran Umum Pada bagian ini menjabarkan tentang kondisi Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yang mencakup analisa kekuatan, kelemahan serta peluang dan ancaman yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. Pada bagian ini juga diuraikan mengenai kondisi statistik dan gambaran umum masa kini pembangunan di bidang pendidikan,
pemuda
dan
olahraga
yang
merupakan
dasar
perencanaan ke depan dalam jangka waktu 5 (lima) Tahun. Statistik ini dibuat menggunakan statistik sektoral dan merupakan proyeksi kondisi yang diharapkan lima tahun kedepan, sehingga kondisi masa kini dapat dibandingkan dengan kondisi yang diharapkan lima tahun mendatang. Bab III. Tugas Pokok dan Fungsi Bab ini menjabarkan tentang tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yang jabarkan ke dalam Bidang dan Bagian yang merupakan impelementasi PP 41 Tahun 2008 yang miskin struktur kaya fungsi . Tupoksi ini akan digunakan sebagai landasan di dalam menyusun indikasi rencana program lima dan satu tahunan setiap unit kerja. Bab IV. Visi, Misi, Tujuan, Strategi
4
Bab ini menjabarkan visi dan misi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga serta sasaran dan target yang ingin dicapai dalam waktu lima tahun ke depan. Bab ini juga menjabarkan beberapa tujuan strategis dan sasaran, target yang berkorelasi dengan tujuan tersebut.
Peta
strategis
juga
dipaparkan
di
bab
ini untuk
menggambarkan secara jelas keterhubungan antara tujuan-tujuan strategis dengan upaya pencapaian visi dan misi organisasi. Bab V. Rencana Program dan Kegiatan Indikatif Bab ini menjabarkan matriks rencana program dan kegiatan indikatif Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga untuk jangka waktu lima tahun ke depan. Bab VI.Penutup Bab ini mengemukakan tinjauan secara umum tentang fungsi renstra bagi, sasaran dan tujuan dan rencana strategis yang merupakan penjabaran visi dan misi serta keterkaitanya dengan berbagai kendala, hambatan, ancaman serta peluang yang dihadapi lampiran-lampiran Terdiri dari data pendukung dalam bentuk Tabel dan grafik.
5
BAB II GAMBARAN UMUM A. Geografis Kultural Kabupaten Kepulauan Sangihe Kabupaten
Kepulauan
sangihe
yang
terletak
diantar
Kabupaten
Kepulauan SITARO di sebelah selatan dan Pulau Mindanao (Republik Filipina) di sebelah utara menghampar dengan luas
Lautan 11.126,61 km2 dan Daratan
736,97 km2. Kepulauan Sangihe terdiri dari 79 pulau berpenghuni dan 26 pulau yang belum berpenghuni membentuk tiga klaster kepulauan yang memiliki ciri dan keunikan masing-masing. Tiga klaster dimaksud adalah : 1. Klaster Pulau-pulau Perbatasan yang meliputi kepulauan Marore, Matutuang, Mamanuk, Kawio dan Kawaluso 2. Klaster Pulau sangihe, yang merupakan pulau terbesar dalam gugusan kepulauan sangihe. 3. Klaster Pulau Tatoareng yang meliputi gugusan pulau antara Pulau Sangihe dan Kabupaten Kepulauan SITARO. Wilayah ini meliputi pulau Para, Kahakitang, Mahengetang dan Kalama. Kepulauan Sangihe juga dikenal dengan karakteristik wilayah yang : merupakan kawasan perbatasan, kawasan kepulauan, kawasan rawan bencana dan kawasan tertinggal/miskin, menjadikan tantangan yang besar dalam pengembangan bidang pendidikan, pemuda dan olahraga. Dengan adanya pemekaran wilayah,
Kabupaten Kepulauan Sangihe
yang sebelumnya merupakan satu kabupaten dengan kepulauan Siau, Tagulandang dan Biaro. Sejak 2 Januari 2007 berdasarkan UU Republik Indonesia No. 15 Tahun 2007 Wilayah Siau Tagulandang dan Biaro ditetapkan sebagai satu kabupaten terpisah dengan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pada kondisi saat ini, Kabupaten Kepulauan Sangihe terdiri dari 14 Kecamatan, 125 Kampung dan 22 Kelurahan tersebar pada tiga klaster kepulauan. Penyebaran penduduk masih belum merata pada tiga klaster tersebut masih lebih banyak terkosentrasi pada klaster Pulau sangihe. Berdasarkan data
Dinas Kependudukan dan Tenaga Kerja Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2007, jumlah penduduk sebesar 130.129 jiwa terdiri dari 37.543 Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk laki-laki 67.011 jiwa dan perempuan 63.118 jiwa, dengan kepadatan penduduk 177 jiwa per km2 (Sangihe dalam Angka : 2008:54). Secara
umum
kondisi
social
budaya
daerah
ini
menunjukkan
perkembangan yang signifikan, dimana masyarakat dari aspek kehidupan beragama, kesadaran melakukan ibadah keagamaan telah berkembang dengan signifikan. Hal ini dapat terlihat menguatnya kesadaran di kalangan pemuka agama dan tokoh maqsyarakat untuk membangun harmonisasi social, hubungan internal dan eksternal antar umat beragama guna menciptakan rasa aman, damai, dan saling mengahargai. Selain pertumbuhan secara spiritual, pertumbuhan fisik berupa sarana prasarana peribadatan yang dibangun atas swadaya masyarakat maupun melalui dukungan pemerintah tercatat meningkat, pada tahun 1995 terdapat 472 buah Gereja dengan jumlah pemeluk agama Kristen protestan sebanyak 143.940 jiwa. Pada tahun 2005 terdapat 541 Gereja dengan jumlah umat 180.326 jiwa. Pertumbuhan serupa dalam satu decade terakhir juga terjadi pada agama Kristen katolik dan Islam. Pada tahun 1995 tercatat 8 buah Gereja katolik dengan jumlah umat 1.798 dan pada tahun 2005 menjadi 12 gedung dengan jumlah umat 1.848 jiwa. Agama islam pada tahun 1995 tercatat 84 Mesjid dengan jumlah jemaah 26.025jiwa. Pada tahun 2005 berkembang menjadi 92 Mesjid dengan 26.025 jemaah. Kondisi ini turut mendukung perkembangan pendidikan moral dan pembentukan watak peserta didik, sebab dengan perkembangan kegiatan keagamaan ke arah positif turut membeir sumbangsi signifikan terhadap perkembangan watak karakter dan prilaku peserta didik dan segenap insan pendidikan. Kabupaten Kepulauan Sangihe pun terkenal dengan kebudayaannya yang menjadi ciri khas daerah. Seni music, Seni Tari, Seni ukir dan kerajinan yang telah mengalami modernisasi,
turut menjadi modal pengembangan 7
pendidikan berbasis muatan local. Perayaan-perayaan ritual kebudayaan diantaranya Upacara Tulude yang dilaksanakan setiap tanggal 31 Januari turut serta dalam pengembangan pendidikan berbasis kebudayaan local. B. Kondisi Pendidikan 3 (tiga) Tahun Terakhir 1) Aksesbilitas Pendidikan di Kabupaten Kepulauan Sangihe Data penduduk usia sekolah di tahun 2007 dapat memberi gambaran
kondisi
pendidikan
di
kabupaten
Kepulauan
Sangihe.
Penduduk Usia SD(7-12 tahun) sebanyak 12.484 jiwa atau 9,4 % dari jumlah total penduduk Kabupaten Kepulauan Sangihe; penduduk usia SLTP(13-15 tahun) sebanyak 7.871 jiwa atau 5,92 % dari jumlah total penduduk; penduduk usia SLTA(16-18 tahun) sebanyak 7.325 jiwa atau 5,5 % dari jumlah total penduduk; Data tersebut dapat digambarkan dalam tabel di bawah ini Table II-1. Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2007
Kelompok Umur
Jumlah Penduduk
% Thd Total Penduduk
7-12
12.484
9,4
13-15
7.871
5,92
16-18
7.325
5,5
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kab. Kepulauan Sangihe
2) Angka Partisipasi Kasar(APK) dan Angka Partisipasi Murni(APM) Kabupaten kepulauan Sangihe. Angka Partisipasi Kasar(APK) adalah proporsi jumlah murid sekolah
pada
jenjang
tertentu
dimana
kelompok
umur
tidak
diperhitungkan(misalnya di SD masih terdapat siswa yang berusia di 8
bawah 7(tujuh) tahun dan di atas 12 tahun) Sedangkan Angka Partisipasi Murni(APM) adalah proporsi anak sekolah pada satu kelompok umur tertentu yang bersekolah pada jenjang yang sesuai dengan kelompok umurnya. Secara umum kondisi pendidikan di Kabupaten Kepulauan Sangihe, tidak jauh berbeda dengan kondisi di daerah lain di Indonesia. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Kepulauan Sangihe
Table II-2. APK dan APM Tingkat Pendidikan SD Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2007
Tahun
Penduduk
Siswa (SD/MI)
APK
APM
(7 – 12
Siswa
Siswa
Thn)
(7-12 thn)
Seluruh
2005
12.203
10.209
12.876
105,51
83,28
2006
12.325
10.474
13.532
109,79
86,50
2007
12.484
10.885
14.190
113,67
87,19
Sumber Dinas Pendidikan Nasional Kab. Kepl. Sangihe
APK untuk SD/MI selama tiga tahun terakhir yaitu dari tahun 2005 sampai dengan 2007, mengalami peningkatan menjadi 113,67 tetapi belum sesuai dengan rata-rata capaian dan target nasional tahun 2007(114,47), sedangkan APM pada tahun 2007 masih berada pada 87,19 dan belum mencapai target nasional(94,66). Berdasarkan data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa masih terdapat 12,81 % atau 1599 penduduk usia 7-12 tahun tidak tertampung 9
di Sekolah Dasar di tahun 2007. Walapun telah mengalami penurunan presentasi yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2005. Jika ditinjau dari Angka partisipasi kasar (APK) di tahun 2007, maka kemungkinan lain dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa SD yang tidak dapat menyelasaikan pendidikan tepat pada waktunya dan atau masih terdapat siswa yang tidak masuk SD sesuai Usia SD. Hal ini mengidikasikan masih kurang tertatanya manajemen pendidikan dengan baik sehingga memungkinkan siswa dapat diterima di SD belum sesuai Usia yang ditentukan dan atau siswa tidak dapat menyelesaikan studinya sesuai waktu yang ditentukan. Kondisi geografis dan sosio cultural turut mempengaruhi Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM). Hampir disemua Sekolah Dasar belum tersedia fasilitas pendidikan sesuai standar peningkatan mutu, terutama di Pulau pulau terluar dan daerah.
Table II-3. Angka Partisipasi Kasar(APK) dan Angka Partisipasi Murni(APM) Tingkat Pendidikan SMP di Kabupaten Kepulauan Sangihe periode 2005 sampai 2007
Tahun Penduduk (13-15
Siswa (SMP) Siswa (13-15)
Siswa Seluruh
APK
APM
2005
thn) 11.004
Thn) 7150
8.600
78,15
64,98
2006
11.198
7.253
8.750
78,13
64,77
2007
7.871
4.130
5.951
75,61
52,47
Sumber data : Dinas Pendidikan Nasional Kab. Kepl. Sangihe
10
Dari tabel di atas jumlah Penduduk 13-15 tahun dimana pada tahun 2006 berjumlah 11.198, sedangkan tahun 2007 terjadi penurunan yang drastis menjadi 7.871 jiwa, hal ini terjadi karena tahun 2007 pulau Siau, pulau tangulandang dan pulau biaro telah menjadi daerah otonom yang baru atau Kabupaten baru pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Sangihe(Induk). Khusus untuk nilai APK terjadi peningkatan. Pada tahun 2005 sebesar 78,15, tahun 2006 naik menjadi 78,13 dan pada tahun 2007 naik lagi menjadi 75,61. Namun masih jauh dibawah rata-rata capaian dan target nasional tahun 2007 (APK sebesar 92,52). Pada tingkatan usia 13-15 tahun atau usia SLTP, Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) pun mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir sejak 2005 hingga 2007. Tetapi masih sangat jauh di bawah target Nasional. Belum tersedianya bangunan SMP di daerah terpencil adalah salah satu faktor penyebabnya disamping masih rendahnya tingkat ekonomi dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan. Walaupun telah dicanangkan program sekolah gratis untuk tingkat pendidikan dasar dengan diberikannya
Dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS),
namun faktor ekonomi masyarakat terutama di daerah terpencil terutama dalam memenuhi kebutuhan siswa yang tidak termasuk dalam komponen biaya yang ditetapkan dalam Dana BOS adalah faktor utama penyebabnya. Pada wilayah Klaster pulau sangihe pun jumlah SLTP belum mampu menampung lulusan SD. Diperburuk lagi dengan minimnya fasilitas sarana pendidikan yang bermutu dan kurangnya tenaga guru.
11
Table II-4. APK dan APM jenjang Pendidikan SMA/SMK di Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2007
Tahun
Penduduk
Siswa (SMA/SMK)
APK
APM
(16-18 thn)
Siswa (16-18)
Siswa
2005
7.125
Thn) 2.275
Seluruh 3.125
43,85
31,92
2006
7.231
2.321
3.200
44,25
32,10
2007
7.325
2.425
3.814
52,07
33,11
Sumber data : Dinas Pendidikan Nasional Kab. Kepl. Sangihe
APK dan APM jenjang pendidikan SMA/SMK di Kabupaten Kepulauan Sangihe terjadi peningkatan tahun 2007 dimana APK sebesar 52,07, dan APM sebesar 33,11 belum mencapai target nasional tahun 2007 APK sebesar 60,20 dan APM sebesar 50,79. Selain karena belum tersedianya SMA/SMK di semua kecamatan, faktor penyebab lainya adalah banyak orang tua terutama mereka yang berkemampuan secara ekonomi memilih menyekolakan anaknya di ibu kota provinsi (Manado) atau di daerah lain yang memiliki kualitas dan fasilitas pendidikan yang lebih baik, sehingga sangat mempengaruhi nilai APK SMA/SMK Kabupaten, disamping itu tamatan SMP yang berdomisili di pulau-pulau kecil memilih untuk bekerja dan tidak melanjutkan disebabkan faktor ekonomi orang tua. 3) Daya Absorbsi Sekolah dan Potensi Pengangguran Jumlah sekolah yang ada saat ini berdasarkan data tahun 2007 pada setiap jenjang sekolah adalah Taman kanak-kanak berjumlah 83 sekolah, SD/MI Negeri dan Swasta berjumlah 216 sekolah, SLTP/MTs Negeri dan Swasta berjumlah 52 sekolah, SMA Negeri dan Swasta berjumlah 13 sekolah, dan SMK Negeri dan swasta berjumlah 6 sekolah 12
Berdasarkan data di atas dapat dilihat minimnya sarana prasarana pendidikan terutama untuk kelompok usia Taman Kanak (TK) Baru terdapat 2 TK Negeri dan
81 TK Swasta. Sebagian besar TK hanya
berada di Kecamatan Tahuna dan sebagian lagi berada di kecamatan Tabukan Utara, Manganitu dan Tamako. Masih terdapat 4 kecamatan yang sangat minim bahkan tidak memiliki TK. Pada jenjang SD/MI, secara umum ratio jumlah siswa dengan ruang kelas tergolong mencukupi. Namun karena factor geografis sebagai daerah kepulauan kebutuhan sekolah masih sangat perlu mendapat perhatian terutama didaerah yang sulit terjangkau, terisolir dan daerah pulau terluar. Pada Jenjang SMP/ SMA dan SMK permasalahannya subtansional sama dengan SD/MI. Pada
Tahun
2008
Jumlah
Bangunan
Sekolah
mengalami
peningkatan terutama pada tingkat TK, SD dan SMP. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Nasional 2008 tercatat jumlah TK menjadi 83 Sekolah, SD/MI menjadi Mengingat Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah kepulauan yang terdiri dari 105 pulau, dimana masyarakatnya tersebar di 26 pulau maka faktor geografis sangat menentukan untuk kebutuhan jumlah sekolah walaupun dari analisis rata-rata jumlah kelas dengan jumlah siswa sudah memenuhi. Faktor geografis serta adanya 4(empat) karakteristik Kabupaten Kepulauan Sangihe sangat lebih dominan menjadi salah satu factor penentu menghitung kebutuhan jumlah sekolah di Kabupaten Kepulauan Sangihe.
13
Table II-5. Rata-rata Jumlah Kelas Jenjang Sekolah dan Rata-rata Jumlah Siswa per Kelas(Tahun 2007)
Jenjang Status sekolah Sekolah TK
SD
SLTP
SMA
SMK
Sekolah
Rata-rata Jumlah Kelas Per sekolah
Kelas
Rata-rata Jumlah Siswa Per Kelas
Negeri
2
4
2
12
Swasta
81
120
1
10
Jumlah
83
124
1
10
Negeri
128
724
6
8
Swasta
88
494
6
7
Jumlah
216
1.218
6
12
Negeri
45
263
6
15
Swasta
7
21
3
10
Jumlah
52
284
6
10
Negeri
8
70
9
20
Swasta
5
9
2
10
Jumlah
13
79
6
30
Negeri
5
51
10
28
Swasta
1
9
9
10
Jumlah
6
60
10
30
Dari tabel II-5 di atas dapat kita lihat jumlah kelas yang dimiliki setiap sekolah pada setiap jenjang dan rata-rata jumlah siswa perkelas.
14
Pada table II-5, Rata – rata jumlah kelas per sekolah untuk jenjang sekolah TK sebesar 1 (negeri dan swasta) ini berarti masih banyak TK yang hanya memiliki kelas hanya satu kelas tanpa ada ruang kantor guru, maka sagat perlu penambahan ruang kelas ataupun ruang kantor guru minimal sebanyak 81 ruang untuk 81 TK swasta. Sedangkan di seluruh Kabupaten Kepulauan Sangihe hanya terdapat 2(dua) TK Negeri sedangkan target nasional mengharuskan setiap kecamatan harus ada dibangun 1(Satu) TK Negeri, guna untuk meningkatkan APK TK secara nasional pada tahun 2009 sebesar 53,90. Maka untuk mencapai target Nasional APK TK/PAUD sebesar 53,90 pada tahun 2009 perlu intervensi pemerintah pusat dan daerah untuk membangun TK sebanyak 12 TK Negeri yang tersebar di 12 kecamatan (kondisi Tahun 2007) yang belum memiliki lembaga TK Negeri. Pada tabel II-5, Rata-rata jumlah kelas per sekolah untuk jenjang sekolah Dasar/MI adalah sebesar 6 ini berarti hampir seluruh SD belum memliki ruang perpustakaan dan masih ada SD yang hanya memiliki ruang kelas 5 ruang, maka penambahan RKB masih diperlukan di SD/MI.
4) Kuantitas dan Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan Table II-6. Tenaga Tutor Pendidikan Non Formal dan PAUD
No 1
2
Uraian
TAHUN 2005
2006
2007
a. Paket A
31
39
44
b. Paket B
60
76
78
c. Paket C
18
12
30
a) Sarjana
30
32
37
b) Diploma
13
15
15
c) SLTA
50
56
58
Jumlah Tutor
Jumlah menurut Pendidikan
15
d) SMP 3
Yang Penah mengikuti
16
20
22
6
15
68
6
11
39
Pelatihan PAUD 4
Jumlah Lembaga PAUD
Table II-7. Keadaan guru/pendidik SMA/SMK
No
Uraian
2005
2006
2007
301
301
225
a) Sarjana
243
243
206
b) Diploma
58
58
49
c) SLTA
0
0
0
d) SMP
0
0
0
Pelatian Peningkatan Mutu
20
40
20
Non PNS
8
10
9
Guru tersertifikasi
0
0
65
Jumlah Sekolah
24
24
19
1
Jumlah Guru
2
Jumlah menurut Pendidikan
3 4 5
TAHUN
Yang Penah mengikuti
Table II-8. Keadaan Guru/Pendidik SMP
No
Uraian
TAHUN 2005
2006
2007
504
508
324
a) Sarjana
220
224
162
b) Diploma
284
284
162
0
0
0
1
Jumlah Guru
2
Jumlah menurut Pendidikan
c) SLTA
16
d) SMP
0
0
0
Pelatian Peningkatan Mutu
29
29
21
4
Non PNS
18
18
12
5
Guru tersertifikasi
0
6
58
Jumlah Sekolah
90
95
52
3
Yang Penah mengikuti
Table II-9. Keadaan Guru/Pendidik SD/TK/SDLB
No
Uraian
TAHUN 2005
2006
2007
1883
1923
1394
a) Sarjana
31
31
21
b) Diploma
970
980
685
c) SLTA
882
912
689
Pelatian Peningkatan Mutu
30
30
35
4
Non PNS
10
15
12
5
Guru tersertifikasi
0
6
26
6
Jumlah Sekolah
122/299/1
130/302/1
83/218/1
1
Jumlah Guru
2
Jumlah menurut Pendidikan
d) SMP 3
Yang Penah mengikuti
TK/SD/SDLB
Dengan adanya pemekaran wilayah ditahun 2007, Kepulauan Siau Tagulandang Biaro menjadi satu Kabupaten Baru terpisah dari Kabupaten Sangihe, turut mempengaruhi data kependidikan. Hampir pada semua komponen mengalami penurunan dengan persentasi rata-rata 60 -80 %. Jika dibandingkan rasio guru terhadap siswa ditahun 2007 pada tingkat pendidikan SD 1:10, jumlah guru telah memenuhi standar. Tetapi karena kondisi geografis daerah kepulauan, maka keadaan ini belum menjadi acuan 17
telah terpenuhinya tenaga guru. Untuk tingkat SMP, SMA dan SMK rasio guru terhadap siswa berturut-turut adalah 1: 26 dan 1 : 14, memang telah memenuhi standar Nasional. Tetapi karena tingkatan SMP SMA dan SMK telah mengenal pembagian jurusan dan dikenal sebagai guru mata pelajaran maka jumlah ini belum memenuhi kebutuhan terutama pada mata pelajaran Eksata dan Teknik Komputer. Pada pendidikan Non Formal PAUD masih sangat dibutukan tenaga Tutor karena masih banyak anak usia dini belum terlayani pendidikannya. Data ini akan menjadi acuan kedepan dalam menganalisa kemajuan dan ataupun kemunduran
pelaksanaan
pembangunan
dan
pelayanan
pendidikan
di
Kabupaten Sangihe. C. Identifikasi Faktor Internal, Exsternal dan isu-isu strategis Isu-isu strategis yang berpengaruh terhadap perencanaan strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe timbul baik dari sudut kelebihan maupun kekurangan yang disebabkan oleh faktor internal dan exsternal..
1. Isu-isu internal dilingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga antara lain : a. SDM yang belum profesional b. Sarana Prasarana yang belum memadai c. Sistem kerja yang belum optimal d. Administrasi yang belum tertib e. Pengetahuan dan pemahaman tehadap perudang-undangan relatif rendah f. Semangat dan etos kerja belum maksimal Selain terdapat isu-isu iternal dalam organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, terdapat pula isu-isu eksternal yang turt menjadi kajian perencanaan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga. 18
2. Isu-isu Strategis external antara lain : a. Masyarakat dan dunia usaha belum berperan secara aktif dalam pembangunan pendidikan, olahraga dan kepemudaan b. Terbatasnya lapangan pekerjaan untuk lulusan SMK c. Masih sangat terbatasnya biaya oprasional pendidikan di sekolahsekolah terutama di tingkat TK dan SD. d. Pendidikan anak usia dini belum terlaksanan dengan baik e. Dampak modernisasi dan globalisasi semakin nyata f. Kepastian hukum di kalangan masyarakat belum terjamin g. Perkembangan dan perubahan kurikulum belum mampu di ikuti dengan cepat h. Akses informasi dan komunikasi di bidang pendidikan masih sangat terbatas i.
Belum
meratanya
kesempatan
memperoleh
pendidikan
bermutu
terutama pada pulau-pulau dan daerah-daerah terisolir j.
Sangat minimnya fasilitas pembinaan olahraga dan kepemudaan
k. Mulai terkikisnya nilai budaya masyarakat
D. Analisa SWOT Perencanaan stategik instansi Pemerintah memerlukan intergrasi antara keahlian Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis, nasional dan global. Analisis terhadap lingkungan organisasi baik internal maupun exsternal merupakan langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (threats) yang ada. Analisis SWOT yang dipergunakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga di dasarkan kepada potensi, peluang dan kendala yang ada yakni : 19
1. Kekuatan ( Strengths ) a. Tatanan Kehidupan Masyarakat yang menjunjung tinggi asas gotong royong dan kebersamaan santun dan saling menghargai. b. Kehidupan beragama yang rukun dan damai c. Sumbangsi dan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan mulai meningkat d. Kesadaran tenaga kependidikan untuk meningkatkan kualifikasi e. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan. f. Peran serta Tokoh Agama dan Organisasi keagamaan terhadap pendidikan sangat signifikan g. Nilai-nilai positif budaya h. Luas daratan, laut dan hasil bumi yang memungkinkan pengembangan pendidikan berbasis keunggulan lokal i. Kepedulian pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat sangat tinggi j. Adanya pusat Kegiatan Masyarakat
2. Kelemahan ( Weakness ) a. Sarana prasarana pendidikan, olahraga dan kepemudaan masih minim b. Pelayanan dan pengelolaan masih belum prima c. Aparatur belum propesional d. Semangat dan pengabdian pendidik dan tenaga kependidikan terutama di daerah terpencil masih kurang e. Administrasi kependidikan belum tertib f. Sarana dan fasilitas pendidikan belum merata tersebar
20
g. Sarana transportasi relative minim terutama pada daerah pulau-pulau terluar h. Bangunan dan fasilitas olahraga dan kepemudaan sangat minim. i. Sarana informasi dan akses pendidikan masih sangat minim j. Sentra industry, pabrik dan kawasan perekonomian masih minim yang menampung lulusan SMK/SMA. k. Belum dimilikinya standarisasi budaya daerah yang jelas untuk dijadikan acuan pembelajaran berbasis kebudayaan local
3. Peluang ( Opportunites ) a. Kawasan perbatasan yang memungkinkan kerja sama di bidang pendidikan, pengembangan olahraga dan kepemudaan dengan Negara tetangga Filipina. b. Tokoh
pendidikan
diluar
daerah
yang
tetap
peduli
terhadap
perkembangan daerah sangihe. c. Perkembangan ekonomi masyarakat mulai membaik d. Sarana transportasi ke ibu kota provinsi mulai lancar dan aman e. Tenaga pendidik yang sedang melanjutkan pendidikan ke tingkat D2, D3, S1, dan S2 di dalam dan luar Negeri. f. Prioritas pembangunan nasional pada wilayah Indonesia bagian timur dan daerah terpencil/kepulauan. g. Paradikma
baru
pendidikan
yang
memberdayakan
sekolah
masyarakat dalam mengelola dan meningkatkan mutu pendidikan
4. Ancaman ( Threats )
21
dan
a. Arus lintas batas Negara dengan Negara tetangga Filipina relative kurang terkendali b. Kawasan rawan bencana terutama dengan terjadinya perubahan global cuaca c. Perbedaan kualitas dan sarana pendidikan dengan Negara tetangga Filipina sangat signifikan d. Nilai budaya semakin terkikis oleh modernisasi dan globalisasi e. Kecenderungan penyalagunaan Narkoba, dan obat-obatan terlarang serta kemudahan memperoleh informasi yang berbauh pornografi dan kekerasan dikalangan generasi muda. f.
Melemahnya sikap/nilai patriotism dikalangan siswa dan generasi muda
g. Masuknya tenaga kerja Asing yang lebih professional dan menguasai ketrampilan dan teknologi h. Meningkatnya persaingan memperoleh kesempatan kerja
E. Kondisi yang di inginkan Setelah menganalisas kekuatan, kelemahan peluang dan ancaman yang ada, maka sangat perlu menentukan factor kunci keberhasilan agar pelaksanaan Pembangunan pendidikan, olahraga dan kegiatan kepemudaan mencapai hasil maksimal. Faktor kunci keberhasilan tersebut merupakan implementasi Visi dan Misi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sekaligus dalam rangka ikut mensukseskan Visi dan Misi Kabupaten Kepulauan Sangihe. Faktor penentu yang merupakan langkah strategis yang harus dilakukan adalah: Bidang Pendidikan 1) Meningkatkan pendidikan dan kegiatan keagamaan, kebudayaan dalam rangka pembentukan watak dan moral peserta didik serta segenap insan pendidikan. 22
2) Meningkatkan penerapan Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah (MBS) dengan kebebasan seluas-luasnya pada satuan pendidikan secara otonom mengembang segala potensi dan sumber daya yang dimiliki 3) Meningkatkan angka partisipasi pada semua jenjang (APK dan APM) 4) Meningkatkan kualitas setiap jalur dan jenjang pendidikan dengan menitik beratkan pada pengembangan kurikulum, proses pembelajaran sarana pendidikan , ketenagaan dan pendanaan 5) Melaksanakan pelayanan administrasi pendidikan dengan berbasis pada pelayanan prima dengan mengedepankan ketepatan dan
kecepatan
akses data dan informasi. 6) Menata program keahlian dan pendidikan kejuruan dalam rangka memwujudkan sitem keahlian persiapan kerja dengan berorientasi pada kebutuhan pasar . 7) Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan olahraga dan kepemudaan dalam rangka peningkatan prestasi dan memupuk sikap hidup sehat , demokrasi dan kebersamaan. 8) Menyediakan
layanan
pendidikan
dan
kesempatan
memperoleh
pendidikan yang seluas-luasnya pada semua jenjang 9) Perluasan akses pendidikan dengan mengupayakan pembangunan dan rehabilitasi sekolah dengan mengacu pada standar minimum sarana prasarana. 10) Penataan dan Pemerataan penempatan tenaga guru dengan tetap memperhatikan kelayakan dan kesejahteraan 11) Berusaha meningkatkan profesionalisme, kompetensi,
daya saing
pendidik dan tenaga kependidikan serta mengupayakan Kesejahteraan dengan criteria kinerja dan tempat bertugas 12) Menyiapkan dana oprasional sekolah pada semua jenjang pendidikan 13) Berusaha meningkatkan kualitas lulusan pada semua jenjang pendidikan dan mengupayakan peningkatan daya serap lulusan ditingkat peguruan tinggi dan lapangan kerja 14) Meningkatkan peran serta dan keikut sertaan siswa dalam kegiatan peningkatan mutu ditingkat provinsi dan atau nasional 15) Pembentukan lembaga pendidikan non formal 23
16) Memaksimalkan peran dunia usaha/industry dan masyarakat pada umumnya 17) Meningkatkan manajemen monitoring, evaluasi pengawasan. Bidang Kepemudaan dan Olahraga 1) Mengembangkan kegiatan kepemudaan dan olahraga yang berorientasi pada peningkatan kesehatan, seni budaya, ekonomi produktif dan prestasi 2) Meningkatkan aspek metal dan moral melalui system pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah, khususnya melalui pendidikan agama, pendidikan jasmani dan, olahraga dan kesehatan, Pendidikan Budi pekerti dan kewarganegaraan serta ketrampilan. 3) Pengembangan kegiatan ekonomi produktif, ketrampilan dan keahlian sesuai kebutuhan pasar di kalangan pemuda melalui kegiatan kursus dan pelatihan. 4) Peningkatan wawasan kebangsaan dan kebudayaan daerah dalam rangka mencega ancaman desintegrasi bangsa, serta memupuk rasa kerja sama, demokratis dan saling menghargai. 5) Penerapan system pengembangan olahraga yang lebih efisien 6) Memberi perhatian dan penghargaan nyata kepada siswa dan Pembina olahraga dan kesenian berprestasi.
24
BAB III TUGAS POKOK DAN FUNGSI Dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang menjiwai Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, maka dengan demikian Struktur dan Fungsi serta Tugas Pokok Dinas
Pendidikan
Pemuda
dan
Olahraga
pun
mengalami
perubahan
menyesuaikan dengan aturan perudang-undangan yang berlaku. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dengan mandat yang diberikan pada Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga Daerah di Bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga melui jalur pendidikan formal dan non formal, dalam rangka
kewenangan desentralisasi dan
dekonsentrasi.
sebagaimana
Untuk
melaksanakan
tugas
dimaksud,
Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijaksanaan teknis dibidang penyelenggaraan pendidikan pendidikan, pemuda dan olahraga yang meliputi pendidikan dasar; pendidikan menengah dan kejuruan, pendidikan anak usia dini, pendidikan luar sekolah, kepemudaan dan olahraga. b. Perencanaan meliputi perumusan rencana dan program di bidang pendidikan pendidikan, pemuda dan olahraga yang meliputi pendidikan dasar; pendidikan menengah dan kejuruan, pendidikan anak usia dini, pendidikan luar sekolah, kepemudaan dan olahraga; c. Pembinaan administrasi yang meliputi pembinaan tata usaha pengelolaan dan pembinaan kepegawaian, pengelolaan dan pembinaan keuangan, pengelolaan dan pembinaan sarana dan prasarana pendidikan meliputi pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan anak usia dini, pendidikan luar sekolah, d. Pengaturan dan pengawasan kesiswaan, keuangan, ketatalaksanaan, alatalat perlengkapan,
pembangunan gedung sekolah,
tenaga teknis dan
kurikulum; e. Penyelenggaraan dan pembinaan pemuda dan olahraga dan serta kerjasama dengan instansi lain dalammengembangkan seni budaya;
f. Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan peralatan dinas; g. Pembinaan teknis terhadap Unit pelaksana teknis Dinas. h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pemerintah Daerah; Sebagai implementasi dari wewenang dan mandat yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2000 yang kemudian disempurnakan dengan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga dibagi dalam 4 (empat) Bidang dan 3 (tiga) Bagian, yang selanjutnya setiap bidang dan bagian memiliki 3 (tiga) Seksi dan Sub Bagian. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga adalah seperti berikut ini STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA (menurut PP. Nomor 41. Tahun 2007)
26
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Setelah memperhatikan berbagai aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta memperhatikan Visi dan Misi Kabupaten Kepulauan Sangihe, maka Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga menetap langka-langka stategis dalam yang dituangkan dalan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan. A. Visi dan Misi Orientasi pelayanan dibidang pendidikan, pemuda dan olahraga dengan segala
kemampuan
kekuatan,
kelemahan,
peluang
dan
ancaman,
maka
ditetapkanlah Visi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sebagai berikut : ” Masyarakat yang Beriman, Berbudaya, Sehat, Menguasai IPTEK
dan Cinta Tanah Air”. Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut diatas maka ditetapkanlah Misi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sebagai berikut: 1. Mewujudkan masyarakat yang bermoral, cinta damai, sehat jasmani dan rohani 2. Melestarikan nilai-nilai budaya sebagai khasana budaya bangsa dan menjadi filter terhadap dampak negatif modernisasi dan globalisasi 3. Mewujudkan manajemen pendidikan yang efisien dan efektif 4. Meningkatkan
perluasan
dan
pemerataan
kesempatan
memperoleh
pendidikan yang bermutu secara terkendali melalui jalur formal dan non formal dengan fokus wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun serta rintisan wajib belajar 12 tahun. 5. Memberikan kesempatan seluas-luasnya pada insan pendidikan untuk mengembangkan diri dan meningkatkan profesionalisme, kompetensi, kreatifitas dengan memperhatikan fungsi, manfaat dan kelayakan.
6. Menjalin kemitraan dengan instansi terkait, dunia usaha/industri, peguruan tinggi baik nasional maupun internasional dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan lingkungan. B. Tujuan Tujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi serta faktor–faktor penentu kebehasilan pad Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe dalam jangka waktu 5 (lima) tahun dan bersifat idealistik, mengandung nilai–nilai keluhuran dan keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik, serta menjadi arah perjalanan Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olahraga berdasarkan kriteria yang mudah dipahami seluruh pihak–pihak yang berkepentingan (stakeholders). Adapun yang menjadi tujuan Strategis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam kurun waktu 1 (satu) hingga 5 (lima) Tahun kedepan adalah : Misi 1 1.1. Mewujudkan terciptanya masyarakat rukun tertib memiliki rasa toleransi antar umat beragama 1.2. Menciptakan sumberdaya manusia yang sehat, tangguh dan kompetitif 1.3. Meningkatkan disiplin dan ketaatan/kepatuhan hokum dan peraturan perundang-undangan insan pendidikan. Misi 2 2.1. Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadapap seni budaya serta adat istiadat daerah 2.2. Menciptakan masyarakat pendidikan yang menjunjung tinggi nilai budaya serta adat istiadat daerah. Misi 3 3.1. Meningkatkan mutu pelayanan administrasi bagi stakeholder pendidikan 3.2. Menyediakan anggaran/ sarana dan prasarana administrasi dan kebutuhan rumah tangga dinas sesuai kebutuhan
28
3.3. Menyediakan dokumen Data dan informasi asset dan kekayaan Dinas, UPTD dan Satuan Pendidikan 3.4. Menyediakan layanan informasi, surat menyurat, keprotokolan yang mewujudkan pelayanan prima 3.5. Mewujudkan pelayanan administrasi keuangan yang transparan, akuntabel, cepat dan tepat. 3.6. Menciptakan mekanisme perencanaan pembangunan pendidikan yang efektif, efisien, transparan, akuntabel dan berkesinambungan. 3.7. Meningkatkan layanan data dan informasi pendidikan yang akurat, tervalidasi dan mutahir. 3.8. Meningkatkan pelaksanaan evaluasi dan monitoring program, kegiatan dan anggaran dalam rangka pengukuran akuntabilitas kinerja. 3.9. Meningkatkan hasil belajar akademis siswa/peserta didik pada semua jenjang dan jalur pendidikan. 3.10. Meningkatkan manajemen pelaksanaan kegiatan olahraga yang efektif dan efisien berorientasi pada prestasi. 3.11. Meningkatkan manajemen pelaksanaan kegiatan kesiswaan dan kepemudaan yang efektif dan efisien berorientasi pada peningkatan prestasi dan kecakapan hidup. 3.12. Meningkatkan manajemen pengelolaan kursus Diklusemas 3.13. Menyediakan layanan informasi dan data kependidikan melalui internet. 3.14. Meningkatkan manajemen mutu berbasis sekolah (MBS) Misi 4 4.1.
Menyediakan sarana prasarana pendidikan pada semua jalur, jenjang sesuai kebutuhan
4.2.
Membentuk lembaga pendidikan formal dan non formal sesuai kebutuhan masyarakat
29
4.3.
Menyediakan layanan pendidikan bermutu pada semua jalur dan jenjang sesuai kebutuhan
4.4.
Menyediakan sumber belajar yang bermutu dan mutahir pada semua jenjang dan jalur pendidikan sesuai kebutuhan
4.5.
Meningkatkan kualitas pengelolaan administrasi pembelajaran pada setiap jenjang dan jalur pendidikan
4.6.
Menciptakan lembaga pendidikan yang berstandar Nasional dan Internasional
4.7.
Meningkatkan pembiayaan oprasional pelayanan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non formal
4.8.
Meningkatkan kompetensi ICT siswa dan peserta didik
4.9.
Meningkatkan prestasi akademik dan kualitas lulusansatuan pendidikan dan lembaga pendidikan non formal
Misi 5 5.1. Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi guru/ tenaga kependidikan 5.2. Meningkatkan profesiolisme dan kompetensi pelatih, Pembina dan pelaksana kegiatan keolahragaan 5.3. Meningkatkan profesiolisme dan kompetensi pelatih, Pembina dan pelaksana kegiatan kesiswaan dan kepemudaan 5.4. Meningkatkan kompetensi pimpinan, pengelola dan pelaksana satuan pendidikan dan lembaga pendidikan non formal 5.5. Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi tenaga structural di lingkungan dinas pendidikan pemuda dan olahraga 5.6. Membentuk dan membina kelompok kreatifitas/kaahlian, club belajar siswa
30
5.7. Meningkatkan penghargaan dan perlindungan profesi guru, tenaga kependidikan, Pembina dan pelatih olahraga dan Pembina/pelati kegiatan kesiswaan/kepemudaan Misi 6 6.1. Menciptakan kerjasama dengan dunia usaha dan industry dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi 6.2. Menciptakan kerjasama dengan lembaga pendidikan tinggi dan lembaga pemerintah lainnya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi 6.3. Menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan industry baik dalam negeri maupun luar negeri dalam pembiayaan pendidikan guru dan siswa berprestasi 6.4. Menciptakan masyarakat pendidikan yang kreatif, inovatif, gemar meneliti, dan berwawasan EfSD. 6.5. Meningkatkan peran komite sekolah dan dewan pendidikan dalam rangka pendampingan, pengawasan dan pendanaan pendidikan pada setiap satuan pendidikan. C. Strategi Strategi dan kebijakan adalah arah yang hendak dicapai untuk mewujudkan visi dan misi. Adapun strategi dan kebijakan Pembangunan Bidang Pendidikan Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 2007-2011 adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan disiplin, solidaritas, moralitas, ketaatan terhadap hukum dan aturan dalam rangka menciptakan masyarakat yang sehat jasmani dan rohani secara berkesinambungan. 2. Peningkatan pengetahuan dan implementasi nilai-nilai budaya dalam kehidupan berbangsa bernegara dalam rangka menciptakan tatanan kehidupan pendidikan yang selektif terhadap dampak negatif modernisasi dan globalisasi 3. Peningkatan manajemen pendidikan yang efisien dan efektif 31
4. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan untuk memberi kesempatan memperoleh pendidikan dalam rangka menuntaskan Wajar Dikdas 9 Tahun dan menyongsong Wajar 12 Tahun, dengan tetap memfokuskan pada pengutamaan jender dan mengendalikan ratsio SMK-SMA (70:30). 5. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan dasar dan menengah 6. Penguatan Manajemen Institusi Pendidikan menuju era profesionalisme, transparansi, partisipatif, akuntabel dan responsif dengan melibatkan peran serta Dewan Pendidikan, Komite Sekolah, Peguruan tinggi, Dunia Usaha dan Masyarakat. 7. Pembinaan dan pengendalian pendidikan non formal dengan melibatkan peran masyarakat. 8. Pembinaan olahraga, seni, budaya dan kesiswaan/kepemudaan dengan melakukan pengembangan kelembagaan organisasi dan peningkatan kompetensi profesionalisme dan kualifikasi pendidikan ketenagaan. 9. Peningkatan kompetensi, profesionalisme dan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan serta aparatur pendidikan dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya pada insan pendidikan untuk mengembangkan diri dengan memperhatikan fungsi, manfaat dan kelayakan.
D. Kebijakan Untuk mencapai stategi tersebut di atas maka ditetapkanlah kebijakankebijakan dalam rangka lebih memperjelas langkah strategi yang akan dilakukan dari setiap program dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Table IV-1.
Kebijakan Strategis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tahun 20072011
1.1.1.1.1
Membinaan mental spiritual secara rutin dan berkesinambungan di lembaga pendidikan formal dan non formal melalui mata pelajaran bersesuain dan kegiatan keagamaan
1.1.1.1.1
Mendorong terciptanya rasa social dan toleransi antar umat beragama disetiap satuan dan lembaga pendidikan
1.2.1.1.1
Membina dan mengembangkan kegiatan keolaragaan
32
1.2.2.1.1
Mengoptimalkan pembinaan olahragawan
1.2.3.1.1
Melakukan monitoring dan evaluasi serta analisis SDI secara berkala
1.2.4.1.1
Melaksanakan kegiatan olahraga rekreasi terutama pada hari libur dan saat perayaan hari nasional
1.2.5.1.1
Mengembangkan olahraga tradisional
1.2.6.1.1
Membina dan mengembangkan kegiatan kesiswaan dan kepemudaan
1.2.7.1.1
Melakukan pembinaan siswa secara berkesinambungan
1.3.1.1.1
Membina dan meningkatkan disiplin di setiap lembaga dan satuan pendidikan
1.3.1.2.1
Membina dan meningkatkan disiplin dikalangan guru dan pegawai Dinas Dikpora Kabupaten dan UPTD
1.3.1.3.1
Melaksanakan pembinaan dan pengawasan dan penindakan disiplin secara berjenjang dan konsisten
2.1.1.1.1
Menyusun silabus, bahan ajar yang yang digunakan sebagai alternatif mata pelajaran muatan lokal
2.1.2.1.1
Melaksanakan kegiatan lomba, pagelaran seni, pameran pada perayaan hari besar nasional
2.1.3.1.1
Membentuk badan/organisasi pengkajian nilai budaya yang bermanfaat bagi pembentukan kepribadian
2.2.1.1.1
Melaksanakan pembinaan seni dan budaya secara berkesinambungan
2.2.2.1.1
Melaksanakan pembinaan, pelatihan ketrampilan yang berbasis pada ketrampilan tradisonal
2.2.2.2.1
Menyiapkan utusan/duta kebudayaan dari kalangan siswa dan pemuda untuk menunjang promosi kebudayaan daerah
3.1.1.1.1
Meningkatkan pelayanan dengan memperbaiki data kepegawaian secara berkala
3.1.1.2.1
Meningkatkan pelayanan dengan memperbaiki data kepegawaian 33
secara berkala 3.1.1.3.1
Meningkatkan pelayanan dengan memperbaiki data kepegawaian secara berkala
3.1.1.4.1
Meningkatkan pelayanan dengan memperbaiki sistem metode dokumentasi data
3.1.1.5.1
Meningkatkan pelayanan pengurusan usulan Pensiun PNS
3.2.1.1.1
Menyediakan ATK sesuai kebutuhan dengan menekankan pada prinsip efektifitas dan efisiensi kebutuhan
3.2.1.2.1
Menyediakan sumberdaya Air dan listrik sesuai kebutuhan
3.2.1.3.1
Menyediakan sarana komunikasi dan akses informasi sesuai kebutuhan
3.2.1.4.1
Menyediakan sarana tranportasi sesuai kebutuhan
3.2.1.5.1
Menyediakan perlengkapan administrasi dan rumah tangga Dinas sesuai kebutuhan
3.2.1.6.1
Menyediakan fasilitas/anggaran pelaksanaan rapat kordinasi sesuai kebutuhan
3.2.2.1.1
Membangun dan merehabilitasi gedung kantor dan sarana prasarana sesuai kebutuhan
3.3.1.1.1
Melakukan pendataan aset secara berkala dan meningkatkan akurasi data
3.3.1.2.1
Melakukan pendataan aset dan kekayaan secara berkala
3.3.1.3.1
Menyusun analisis kebutuhan dan rencana pengadaan aset Dinas
3.4.1.1.1
Menata distribusi dokumen informasi/surat dengan mengedepankan prinsip pelayanan prima
3.5.1.1.1
Menyiapkan dokumen keuangan tepat waktu
3.5.1.2.1
Melakukan pelayanan realisaisi anggaran cepat dan tepat
3.5.2.1.1
Melakukan pengawasan dan disiplin pemantauan terhadap pelaksanaan pelaporan kegiatan secara berkala
34
3.5.3.1.1
Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pemanfaatan anggaran dan pelaksanaan kegiatan
3.6.1.1.1
Melakukan perencaan dengan menggunakan prinsip efisiensi dan urgenitas prog. Dan kegiatan
3.6.1.2.1
Melakukan konsultasi dan pendekatan dengan pihak-pihak penerima proposal/usulan program dan kegiatan
3.7.1.1.1
Memperbaiki manajemen dan teknik pengimputan data dan menggunakan teknologi dalam pengolahannya
3.7.1.2.1
Menyediakan layanan data dan informasi dan meningkatkan kompetensi tenaga pengelola data
3.8.1.1.1
Menyusun rencana kerja program monitoring dan evaluasi
3.8.2.1.1
Melakukan evaluasi berkala terhadap laporan hasil monitoring program dan kegiatan
3.8.2.2.1
Melakukan langka cepat tanggap terhadap laporan hasil monitoring dan evaluasi
3.9.1.1.1
Melakukan pengawasan secara berkala terhadap proses belajar pada semua satuan dan lembaga pendidikan secara berjenjang
3.9.1.2.1
Menyusun rencana pelaksanaan UN/UASBN, melakukan pendampingan pengawasan dan pemantauan persiapan dan pelaksanaannya.
3.9.1.3.1
Meningkatkan kualitas pembelajaran terutama pada mata pelajaran yang di jadikan sampel Mutu Pendidikan
3.10.1.1.1 Membentuk kelembagaan olahraga sesuai kebutuhan berorientasi pada prestasi 3.10.1.2.1 Melakukan pembinaan kelembagaan olahraga secara berkesinambungan dan berusaha menyediakan dana pengembangan. 3.11.1.1.1 Membentuk organisasi kesiswaan dan kepemudaan sesuai kebutuhan terutama yang menunjang prestasi akademik, kreatifitas, kemandirian dan kepribadian siswa/pemuda 3.11.1.2.1 Melakukan pembinaan dan pengembangan organisasi siswa dan kepemudaan secara efektif dan efisien 35
3.11.2.1.1 Melakukan pembinaan dan pengembangan organisasi siswa dan kepemudaan secara konsisten dan berkesinambungan 3.12.1.1.1 Melakukan pembinaan dan pengembangan kursus dan lembaga masyarakat yang berorientasi pada peningkatan life skill 3.12.1.2.1 Membentuk kursus dan lembaga pelatihan berdasarkan kebutuhan lapangan kerja 3.13.1.1.1 Meningkatkan kualitas sarana akses internet dan kempetensi tenaga/pengelola data 3.13.1.2.1 Melakukan sosialisasi konten jardiknas dan cara pemanfaatannya 3.14.1.1.1 Melakukan pendampingan pembimbingan dan evaluasi RAPBS satuan pendidikan 3.14.2.1.1 Melakukan pengendalian penerimaan Siswa Baru dan manajemen pembelajaran sesuai prinsip ketuntasan belajar 3.14.3.1.1 Meningkatkan manajemen pembelajaran dan memaksimalkan peran pendidikan non formal 3.14.3.2.1 Meningkatkan manajemen pembelajaran 3.14.3.3.1 Mengoptimalkan pelaksanaan sekolah gratis SD dan SMP serta melakukan kemitraan dengan PT untuk siswa lulusan SLTA 4.1.1.1.1
Membangun gedung TK/RA dan PAUD
4.1.1.2.1
Membangun gedung SD/MI
4.1.1.3.1
Membangun gedung SMP, dan SATAP SMP-SD.
4.1.1.4.1
Membangun Gedung SMA dan SMK dengan memprioritaskan pada gedung SMK
4.1.2.1.1
Melakukan rehabilitasi ruang kelas,ruang perpustakaan, laboratorium dan ruang ketrampilan
4.1.3.1.1
Menyediakan sarana penunjang peningkatan mutu
4.1.4.1.1
Membangun dan merehabilitasi sarana sanitasi dan air bersih
4.1.5.1.1
Menyediakan sarana informasi dan telekomuikasi sesuai kondisi 36
4.1.6.1.1
Membangun dan menyediakan fasilitas olahraga di setiap satuan pendidikan
4.1.6.1.1
Berusaha menyediakan fasilitas dan sarana prasarana pembinaan kegiatan dengan mengusahakan kemitraan dalam pendanaan
4.1.8.1.1
Mengadakan dan memfasilitasi pengadaan STTB dan RAPORT sesuai ketentuan .
4.2.1.1.1
Mengeluarkan dan menetapkan ijin oprasional sekolah sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku
4.2.1.2.1
Mengeluarkan dan menetapkan ijin oprasional lembaga Pendendidikan sesuai persyaratan dan ketentuan yang berlaku
4.3.1.1.1
Melakukan akreditasi sekolah
4.3.1.2.1
Melakukan pelayanan pendidikan terkendali pada anak usia dini
4.3.2.1.1
Melakukan akreditasi sekolah
4.3.1.2.1
Melaksanakan kegiatan yang dapat meningkatkan prestasi akademik
4.3.3.1.1
Melakukan akreditasi sekolah
4.3.3.2.1
Melaksanakan kegiatan yang dapat meningkatkan prestasi akademik
4.3.4.1.1
Menata jurusan SMK sesuai kebutuhan dunia usaha dan industri
4.3.5.1.1
Meningkatkan pelayanan pendidikan Keaksaraan
4.4.1.1.1
Meningkatkan jumlah buku melalui berbagai sumber pendanaan
4.4.2.1.1
Meningkatkan jumlah sumber belajar multimedia melalui berbagai sumber pendanaan
4.4.3.1.1
Meningkatkan jimlah alat peraga dan media pembelajaran melalui berbagai sumber pendanaan
4.5.1.1.1
Mengevaluasi dan memonitoring ketersediaan KTSP pada setiap satuan pendidikan
4.5.2.2.1
Meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan KTSP pada Satuan Pendidikan. 37
4.6.1.1.1
Mengupayakan pendanaan kegiatan peningkatan mutu satuan pendidikan Standar Nasional
4.6.2.1.1
Mengupayakan pendanaan kegiatan peningkatan mutu satuan pendidikan Standar Nasional
4.7.1.1.1
Menyediakan dana oprasional penyelenggaraan pendidikan formal
4.7.2.1.1
Menyediakan dana oprasional penyelenggaraan pendidikan formal
4.8.1.1.1
Mengupayakan tersedianya sarana pendidikan berbasis ICT terutama pada Sekolah Standar Nasional dan internasional
4.8.2.1.1
Meningkatkan pembelajaran berbasis ICT
4.9.1.1.1
Meningkatkan kegiatan peningkatan prestasi siswa
4.9.2.1.1
Meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran sesuai standar nasional pendidikan
4.9.3.1.1
Meningkatkan manajemen pembelajaran dan penilaian hasil belajar
4.9.3.2.1
Meningkatkan manajemen pelaksanaan ujian nasional
5.1.1.1.1
Memfasilitasi pelaksanaan pendidikan lanjut bagi guru dan tenaga kependidikan
5.1.2.1.1
Meningkatkan pelaksanaan workshop, diklat pengembangan kompetensi guru
5.1.2.2.1
Memfasilitasi pelaksanaan sertifikasi pendidik
5.1.3.1.1
Meningkatkan kegiatan peningkatan prestasi guru dan tenaga kependidikan
5.2.1.1.1
Meningkatkan pelaksanaan kegiatan workshop, diklat tenaga Pembina olahraga
5.2.2.1.1
Mengupayakan pendanaan kegiatan pelatihan pelatih dan Pembina olahraga
5.3.1.1.1
Meningkatkan pelaksanaan kegiatan workshop, diklat tenaga Pembina kesiswaan dan kepemudaan 38
5.3.1.2.1
Mengupayakan pendanaan kegiatan pelatihan pelatih dan Pembina kesiswaan dan kepemudaan
5.4.1.1.1
Meningkatkan pelaksanaan kegiatan workshop, diklat tenaga Pembina lembaga pendidikan non formal
5.5.1.1.1
Mengupayakan pendanaan kegiatan pelatihan pelatih dan Pembina pendidikan non formal
5.6.1.1.1
Membentuk dan membina club pelajar
5.7.1.1.1
Mengupayakan terlaksananya pemberian penghargaan kepada guru, tenaga pendidik non formal, pelatih dan pembina kegiatan
5.7.2.1.1
Mengupayakan tersedianya dana dan sumber dana pembiayaan tenaga honorer.
6.1.1.1.1
Melakukan kerjasama dengan dunia usaha dan industri
6.1.2.1.1
Mefasilitasi pelaksanaan pengembangan IPTEK di dunia usaha dan industri
6.2.1.1.1
Melakukan kerjasama dengan pendidikan tinggi dan instansi pemerintah lainnya dalam pengembanagn IPTEK
6.2.2.1.1
Melakukan kerjasama dalam rangka pendanaan beasiswa siswa
6.3.1.1.1
Mengupayakan tersedianya beasiswa siswa miskin
6.3.2.1
Mengupayakan tersedianya beasiswa bagi guru dan pegawaai yang melanjutkan studi
6.4.1.1
Meningkatkan wawasan EfSD dalam pembelajaran
6.4.2.1
Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengkajian IPTEK
6.4.2.2
Meningkatkan kualitas hasil penelitian melalui pembimbingan
6.5.1.1
Menjalin kemitraan dengan dewan pendidikan dan komite sekolah dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan
39
BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN Dari tujuan dan strategi yang telah ditetapkan maka perlu ditentukan program dan kegiatan guna mewujudkan tercapainya Visi dan
Misi Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe. Program dan kegiatan dilaksanakan dalam selang waktu 1 (satu) hingga 5 (lima) tahun. Program dan kegiatan ini disusun sebagai implementasi program dan kegiatan Pemerintah Pusat (Departemen Pendidikan Nasional), Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara ( Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara) dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe. A. Rencana Kerja Jangka Menengah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Rencana kerja jangka menengah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe adalaha implementasi Rencana Kerja Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten kepulauan Sangihe yang diselaraskan dengan 3 (tiga) pilar Pendidikan Nasional yaitu : 1) Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan; 2) Peningkatan Mutu, relevansi dan daya saing keluaran pendidikan; 3) Peningkatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Citra Publik pengelolaan Pendidikan Berdasarkan pada 3 (tiga) pilar pendidikan nasional tersebut telah disusun rencana kerja jangka menengah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe dalam program-program sebagai berikut : 1.
Program administrasi perkantoran
2.
Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur
3.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
5.
Program pendidikan Anak Usia Dini
6.
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
7.
Program Pendidikan Menengah
8.
Program Pendidikan Non Formal
9.
Program Pendidikan Luar Biasa
10. Program Peningkatan mutu pendidik dan Tenaga Kependidikan 11. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan 12. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 13. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 14. Program Pengelolaan Keragaman Budaya 15. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda 16. Program Peningkatan upaya penumbuhan kewira usahaan dan kecakapan hidup pemuda 17. Peningkatan Peran Serta Kepemudaan 18. Program pengembangan kebijakan dan Manajemen olahraga 19. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga 20. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa Program-program tersebut dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan yang diupayakan dicapai dalam waktu 1 (satu) hingga 5 (lima) tahun dengan target capaian masing-masing. Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dijabarkan dalam Rencana Kerja Tahunan (Renja). Uraian secara lengkap Program dan Kegiatan Dinas Pendidikan dapat dilihat pada lampiran Rencana Strategi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kepulauan Sangihe Tahun 20072011 B. Program dan Kegiatan Lokalitas Kewenangan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupeten Kepulauan Sangihe. Program dan kegiatan lokalisasi kewenanagan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga mengacu pada target-target Pendidikan Nasional yang dituangkan dalam 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan (SNP) Meliputi: a. standar isi; b. standar proses; 41
c. standar kompetensi lulusan; d. standar pendidik dan tenaga kependidikan; e. standar sarana dan prasarana; f. standar pengelolaan; g. standar pembiayaan;dan h. standar penilaian pendidikan. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan adalah dalam rangka mencapai Standar Nasional Pendidikan. Usaha pencapaian standar nasionala pendidikan diwujudkan melalui kebijakan-kebijakan: A. Peningkatan mutu dan kualitas pelayanan pendidikan pada semua jenjang dan jalur pendidikan dengan sasaran peningkatan kualitas dan kuantitas lulusan, serta prestasi akademik dalam berbagai lombah mata pelajaran tingkat kabupaten, propinsi dan bahkan nasional. B. Peningkatan
kualitas
mengajar,
administrasi
proses
pembelajaran,
pembelajaran
kegiatan
serta dokumen
belajar rencana
pelaksanaan pembelajaran termasuk dokumen KTSP disemua jenjang dan jalur pendidikan. C. Peningkatan dan perluasan akses pendidikan dengan meningkatkan daya tampung serta kualitas gedung sekolah dan sarana prasaran penunjang dalam rangka meningkatkan APK dan APM semua jenjang dan jalur pendidikan. D. Peningkatan kualitas pengelolaan satuan pendidikan dan lembaga pendidikan non formal dengan berbasis pada manajemen berbasis sekolah (MBS), termasuk mendorong tersedianya pembiayaan dan pendanaan secara mandiri dari setiap satuan pendidikan. E. Peningkatan dana dan sumber pendanaan pendidikan melalui pemerintah, masyarakat dan lembaga-lembaga donor dalam bentuk kerjasama pengembangan mutu pendidikan. F. Peningkatan akuntabilitas dan trasparansi penilaian pendidikan dan pelaksanaan kegiatan dan program secara menyeluruh, melalui
42
upaya perbaikan kualitas alat ukur (soal), kualitas pengawasan ujian dan kualitas pemeriksaan hasil ujian. C. Program dan Kegiatan Lintas SKPD Disamping program dan kegiatan lintas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, juga diupayakan usaha kerjasama dengan berbagai instansi dalam rangka pengembanagn kualitas pelayaan pendidikan, pengawasan dan pendanaan pendidikan. Dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe Keterlibatan dan keterkaitan dengan Dinas dan Instansi Pemerintah lainnya sangat dibutuhkan. Keterkaitan dan keterlibatan Dinas dan Instansi lain diwujudkan dalam bentuk kerja sama pengelolaan Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam rangka mensuseskan visi dan misi Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kerja sama dimaksud adalah sebagai berikut : 1) Kerjasama perencanaan dan penyusunan anggaran pembangunan pendidikan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA). 2) Kerjasama Pembinaan dan pengembangan pendidikan anak usia dini dengan dengan Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi 3) Kerjasama dalam rangka pembinaan dan pengembangan seni budaya sebagai sarana dan sumber belajar dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. 4) Kerjasama dalam rangka pembinaan apartur dengan Badan Kepegawaian Daerah. 5) Kerjasama dalam rangka monitoring dan evaluasi dengan Inspektorat Daerah. D. Program dan Kegiatan Kewilayahan Dalam pengembangan pendidikan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe akan melakukan kerjasama lintas daerah terutama 43
dengan Dinas Pendidikan di wilayah lain. Program kegiatan dimaksud dalam bentuk kerjasama pengembangan kurikulum, bahan ajar, pengelolaan mutasi siswa yang dikoordinasikan langsung dengan tingkat propinsi Secara sitematis Perencanaan Strategis yang merupakan penjabaran Visi, Misi, Tujuan Sasaran dan Kebijakan dan Program dapat dilihat pada bagian lampiran Renstra ini.
44
BAB VI PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA A. Kerangka Pengukuran Kinerja 1) Pengertian Pengukuran kinerja merupakan suatu proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian sasaran, tujuan, misi dan visi melalui hasil-hasil yang ditampilkan beberapa produk, jasa ataupun proses pelaksanaan suatu kegiatan. Keberhasilan instansi pemerintah (pemerintah daerah) sering diukur dari sudut pandang masing-masing stakeholders.
2) Penetapan Indikator Kinerja Indikator kinerja merupakan ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kerangka manajemen strategis, terdapat bagian perencanaan strategis yang meliputi penentuan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta cara mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi kebijakan, program dan kegiatan, dari rencana strategis tersebut. Yang akan diukur kinerjanya adalah kebijakan, program dan kegiatan. Untuk mengukur kinerja ketiganya diperlukan indikator kinerja yang terbagi dalam lima kelompok indikator kinerja, yaitu indikator masukan (inputs), keluaran (outputs), hasil (outcomes), manfaat (benefits) dan dampak (impacts). Dalam menyusun indikator kinerja diperlukan pemahaman yang baik tentang kegiatan, tujuannya, sumber daya yang tersedia, ruang lingkup kegiatan , keterkaitan dengan kegiatan lain untuk memperoleh hasil, manfaat dan dampak yang diharapkan. Untuk mendapatkan pemahaman dan pencapaian kesepakatan terhadap keterkaitan antar indikator kinerja yang disusun dapat ditempuh melalui
pendekatan kerangka kerja logis, yang mencakup indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Table VI-1. Kerangka Logis
NO
Ringkasan Narasi
1
Masukan :
2
Keluaran :
3
Hasil :
4
Manfaat :
5
Dampak
Indikator Rencana
Realisasi
Sumber
Asumsi
Pembuktian
Penting
B. Evaluasi Kinerja 3) Pengertian Evaluasi kinerja merupakan kegiatan lebih lanjut dari kegiatan pengukuran kinerja dan pengembangan indikator kinerja; oleh karena itu dalam melakukan evaluasi kinerja harus berpedoman pada ukuran-ukuran dan indikator yang telah disepakati dan ditetapkan. Evaluasi kinerja juga merupakan suatu proses umpan balik atas kinerja masa lalu yang berguna untuk meningkatkan produktivitas dimasa datang, sebagai suatu proses yang berkelanjutan, evaluasi kinerja menyediakan informasi mengenai kinerja dalam hubungannya terhadap tujuan dan sasaran. Evaluasi
kinerja
merupakan
kegiatan
untuk
menilai
atau
melihat
keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang dibebankan, dalam kaitan ini adalah keberhasilan atau kegagalan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam mengemban Visi dan Misi. Evaluasi kinerja merupakan analisis dan interpretasi keberhasilan atau kegagalan pencapaian kinerja. Evaluasi kinerja berfungsi untuk : 46
a. Mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan kinerja suatu organisasi b. Memberikan masukan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Melalui evaluasi kinerja dapat diketahui apakah pencapaian hasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan misi dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang.
4) Metode Evaluasi Metode Evaluasi teknik-teknik yang digunakan dalam evaluasi kinerja antara lain : a. Analisis Biaya Manfaat; Analisis ini dilakukan dengan mengidentifikasi item-item yang menjadi
benefits (manfaat) dan item-item yang merupakan costs (biaya); yang dapat bersifat tangible (nyata) dan intangible (tidak nyata), dengan analisis cost-benefit ini masalah yang harus diperhatikan adalah itemitem yang dipilih dan pemberian nilai atau harga terhadap item tersebut. b.
Metode Evaluasi Program dan Kebijakan Terdiri atas tiga jenis, yaitu : i.
Evaluasi Semu;
ii.
Evaluasi Formal;
iii.
Evaluasi Keputusan Teoritis.
Evaluasi Semu adalah evaluasi yang menggunakan metode deskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai hasil kebijakan, tanpa berusaha untuk menanyakan tentang manfaat atau nilai dari hasil-hasil tersebut terhadap perseorangan, kelompok maupun masyarakat.
Evaluasi Formal adalah evaluasi yang menggunakan metode deskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai hasil kebijakan, dengan melakukan evaluasi atas dasar tujuan program kebijakan yang secara formal telah diumumkan oleh para pembuat kebijakan dan administrator program.
47
Evaluasi Keputusan Teoritis adalah evaluasi yang menggunakan pendekatan deskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai hasil-hasil kebijakan yang secara eksplisit dinilai oleh berbagai pelaku kebijakan 5) Ruang Lingkup Evaluasi Kinerja Dalam akuntabilitas kinerja sesuai dengan substansinya, maka suatu akuntabilitas akan mencerminkan akuntabilitas kebijakan, program, manajemen, proses dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Ruang lingkup atau tingkatan evaluasi yang akan dilakukan meliputi : a. Evaluasi Pencapaian Sasaran Evaluasi terhadap sasaran adalah evaluasi terhadap segala sesuatu yang yang akan dicapai secara nyata dalam kurun waktu yang lebih pendek 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Sebagai mana rumusan sasaran harus lebih spesifik, terukur, berorientasi pada hasil dalam kurun waktu yang pendek, Maka sasaran merupakan penjabaran dari tujuan. Pengukuran Pencapaian Sasaran digunakan table berikut: Table VI-2. Pengukuran Pencapaian Sasaran
Sasaran
Indikator Sasaran
Rencana Tingkat Capaian
Realisasi
Persentasi Capain Target
Ket
b. Evaluasi Kinerja Kegiatan Evaluasi Kinerja Kegiatan menunjukkan pencapaian kinerja suatu unit instansi pemerintahan dalam suatu kurun waktu tertentu. Evaluasi ini 48
setidaknya menunjukkan penilaian atas keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam kerangka perencanaan strategis. Selanjutnya dengan atribut indikator kinerja dan capaian kinerja kegiatan yang telah ditetapkan, evaluasi kinerja kegiatan dilakukan. Table VI-3. Pengukuran Kinerja Kegiatan
Kegiatan Program
Uraian
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Persentasi Pencapaian Target
Ket.
Masukan Keluaran Hasil Manfaat Dampak Dst.
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor : 589/ IX/ 6/ Y/ 99 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa indikator kinerja inputs dan outputs dapat dinilai sebelum kegiatan-kegiatan yang dilakukan selesai, sedangkan untuk indikator outcomes, benefits, dan impacts akan diperoleh setelah kegiatan selesai dalam beberapa tahun kemudian. c. Evaluasi Kinerja Kebijakan Evaluasi Kinerja Kebijakan merupakan evaluasi terhadap ketentuanketentuan yang telah disepakati pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan aparatur pemerintah ataupun masyarakat agar tercapai
49
kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Evaluasi dan analisis kebijakan merupakan suatu kegiatan awal (bukan akhir) dari upaya untuk meningkatkan proses pembuatan kebijakan berikut hasilnya, dengan demikian analisis kebijakan merupakan pengkomunikasian atau penciptaan dan penilaian yang kritis mengenai suatu kebijakan. Oleh karena itu evaluasi kebijakan yang bermutu sangat berguna untuk memperbaiki kebijakan dan hasilnya. Cara dan metode yang digunakan untuk mendapatkan nilai capaian kinerja program dapat digunakan formulir evaluasi kinerja kebijakan sebagai berikut : Table VI-4. Evaluasi Kinerja Kebijakan
No
Program
Nilai Capaian Program
Kegiatan
Bobot (%)
Nilai Capaian Akhir (%)
6) Kesimpulan Hasil Evaluasi Kinerja Kesimpulan hasil evaluasi akan memberikan gambaran kepada penerima informasi mengenai nilai kinerja instansi pemerintah. Kinerja instansi pemerintah dapat dinilai dengan skala pengukuran ordinal yang dibuat sesuai dengan pertimbangan masing-masing instansi pemerintah, misalnya : Table VI-5. Kategori Penilaian
Interval
Kategori
85≤N≤100
Sangat Berhasil
70≤N<85
Berhasil
55≤N<69
Cukup Berhasil
N<54
Tidak Berhasil
50
7) Analisis Pencapaian Akuntabilitas Kinerja. Analisis pencapaian akuntabilitas kinerja pada dasarnya menggambarkan muatan substansi akuntabilitas kinerja, yaitu perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah
untuk
mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau
kegagalan
pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Analisis pencapaian akuntabilitas kinerja secara keseluruhan merupakan hasil evaluasi secara komprehensif terhadap kinerja, oleh karenanya termasuk hasil analisis dan evaluasi terhadap perencanaan strtategis, akuntabilitas kinerja, aspek keuangan dan lain-lain. Analisis pencapaian akuntabilitas kinerja ini paling tidak mencoba merangkum dan mencari kesesuaian antar perencanaan strategis dengan kinerjanya (vertikal), maupun manfaat dari kebijakan, program maupun kinerja bagi pihak-pihak yang menerima manfaat, dari jasa yang diterimanya (horisontal). Dalam tataran operasional maka akuntabilitas kinerja berkaitan dengan implementasi strategi dan pengawasannya. Evaluasi tataran operasional ini secara mendetail dilakukan pada evaluasi kinerja dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Hal penting yang perlu dilakukan adalah evaluasi dan analisis secara komprehensif dalam tataran operasional. Paling tidak akan mampu melihat keterkaitan antara kinerja dengan perencanaan strrategisnya. Oleh karena itu, dari kesimpulan hasil evaluasi perlu suatu analisis tentang pencapaian akuntabilitas kinerja instansi secara keseluruhan. Analisis tersebut meliputi uraian tentang keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dan program dengan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi yang ditetapkan dalam perencanaan strategis. Dalam analisis ini perlu pula dijelaskan proses dan nuansa pencapaian sasaran dan tujuan secara efisien, efektif dan ekonomis sesuai dengan kebijakan, program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan informasi/data yang diperoleh secara lengkap dan rinci. 51
PENUTUP Rencana Strategis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga berfungsi sebagai pedoman, penentu arah, sasaran dan tujuan bagi aparatur Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam melaksanakan tugas pembangunan, dan pelaksanaan pelayanan kepada stakeholders yang ada. Rencana Strategis ini merupakan penjabaran dari visi dan misi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga yang diberi mandate mengelolah rumah tangga daerah khususnya dalam bidang Pendidikan Pemuda dan Olahraga, diharapkan mampu meaktualisasikan mandate dan wewenang yang diberikan dalan suatu perenanaan yang jelas terara dan berkesinambungan yang didasarkan pada peningkatan kinerja dan kualitas stakeholder pendidikan pada khususny dan masyarakat pada umumnya. Dalam melaksanakan Rencana Strategis ini sangat diperlukan partisipasi, semangat, dan komitmen dari seluruh aparatur, karena akan menentukan keberhasilan program dan kegiatan yang telah disusun. Dengan demikian Rencana Strategis ini nantinya bukan hanya sebagai dokumen administrasi saja, karena secara substansial merupakan pencerminan tuntutan pembangunan yang memang dibutuhkan oleh stakeholders sesuai dengan visi dan misi daerah yang ingin dicapai. Rencana Strategis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga menjadi dasar penentuan dan pengukuran kinerja sekaligus menjadi bahan kajian dalam pembuatan laporan Kepala dinas dalam selang waktu 2007 – 2011. Renstra ini pun diharapkan mampu menjamin terselenggaranya pembangunan dan pelayan di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga yang terarah, bermakna dan berkesinambungan. Sasaran utama Renstra Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah mewujudkan terciptanya kualitas pendidikan, pemuda dan olahraga yang didukung oleh kecukupan ketenagaan, profesionalisme dan 52
kompetensi ketenagaan , serta kesiapan fasilitas sarana dan prasarana. Sasaran utama ini dapat diukur melalui indicator-indikator yang telah ditetapkan dalam dari setiap sasaran pencapaian.
53
LAMPIRAN
54