KATA PENGANTAR
Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap individu agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan pembangunan kesehatan yang berkesinambungan baik oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, Swasta dan
masyarakat.
Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan tersebut, dalam tiga decade ini, telah cukup berhasil meningkatkan derajat kesehatan. Di era sekarang ini sangat dirasakan bahwa pembangunan di bidang kesehatan menjadi sangat kompleks, berkembang cepat, berubah cepat dan bahkan terkadang menjadi tidak menentu.Menyadari keadaan seperti itu maka akselerasi pembangunan di bidang kesehatan haruslah terarah, saling terkait, dan bermakna sehingga sangat perlu suatu landasan yang kuat yaitu berupa prinsip dasar pembangunan kesehatan yang mantap dan konsisten serta berkesinambungan. Mengingat kompleksnya pembangunan dibidang kesehatan, maka diperlukan kemampuan penyusunan kebijakan dan program pembangunan kesehatan yang lebih sesuai,
melalui
perencanaan
strategis
pembangunan
kesehatan
yang
dapat
mengantisipasi dan mengakomodir segala bentuk perubahan-perubahan terjadi. Dari tinjauan diatas maka dapat dipahami bahwa untuk merencanakan pembangunan di bidang kesehatan diperlukan (1).Prinsip dasar yang dipergunakan
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
i
secara konsisten, (2).Perkembangan rencana pembangunan kesehatan dan (3) Strategi dan kebijakan guna mencapai tujuan. Guna menjawab kebutuhan tersebut maka Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur menyusun suatu perencanaan yang berkelanjutan dalam bentuk dokumen Rencana Strategis (Renstra) untuk lima(5) tahun ke depan (2013 – 2018). Harapan dari disusunnya dokumen ini adalah dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Kesehatan di Nusa Tenggara Timur untuk jangka waktu 5 tahun mendatang (2013 – 2018). Tiada gading yang tak retak demikian kata pepatah, demikian juga kami menyadari masih banyak kekurangan di sana-sini sehingga dengan berjalannya waktu tidak tertutup kemungkinan perubahan akan dilakukan demi sempurnanya dokumen ini dan demi kesesuaian dengan kondisi terkini, sehingga masukkan dari berbagai pihak terkait kami harapkan. Pada kesempatan ini tak lupa kami sampaikan terima kasih atas dukungan
Australia Indonesia Partnership Health Strenghtening System (AIPHSS) yang telah memberikan masukan-masukan pada setiap tahapan Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi NTT, serta mendatangkan para Expert untuk mendampingi Tim Penyusun Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan atas dukungannya pada tahap pelaksanaan Seminar Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi NTT. Terima kasih juga kami sampaikan kepada Narasumber dari Kementerian Kesehatan RI, Profesor Ascobat Gani, Kepala Bappeda Provinsi NTT dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
ii
Tim Penyusun Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta berbagai pihak yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan sehingga Dokumen Rencana Strategis ini dapat diterbitkan. Selamat Bekerja, Tuhan memberkati kita.
Kupang, 17 Februari2014
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
iii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………..
i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………
iii
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR: DINKES.SEK. 600/050/X/2013 TENTANG TIM PEMBAHAS RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) BIDANG KESEHATAN DAN PENYUSUN RENCANA STRATEGI (RENSTRA) DINAS KESEHATANPROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR YANG BERWAWASANSISTEM KESEHATAN NASIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERIODE 2013 – 2018 ..................................................................
vii
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATANPROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR: DINKES.SEK.43/050/I/2014 TENTANG TIM PEMBAHAS RPJMD BIDANG KESEHATAN DAN TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)TAHUN 2013 – 2018 ...............................................................
xvii
BAB I.
BAB II.
BAB III.
PENDAHULUAN…………………………………………………………..............
1
1.1.
Latar Belakang ……………………………………………….............
1
1.2.
Landasan Hukum ……………………………………………………….
2
1.3.
Maksud dan Tujuan …………………………............................
6
1.4.
Sistimatika Penulisan ………………………………………............
7
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR ……………………………………………………………….. 2.1. Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi ……….
8 8
2.2.
Sumber Daya Manusia ………………………………………………..
10
2.3.
Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi ………………….
13
2.4.
Tantangan Dan Peluang Pelayanan Dinas Kesehatan…….
38
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI …………
49
3.1. 3.2. 3.3. 3.4. 3.5
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi ……………………………. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ……………………………………………….. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Provinsi………………………………………………………………………. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis…………………………………………. Penentuan Isu-isu Strategis…………………………………………..
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
49 90 92 99 103 iv
BAB IV.
BAB V. BAB VI.
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN..
105
4.1.
VISI Dan MISI …………………………………………………………..
105
4.2.
Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan…
107
4.3.
Strategi Dan Kebijakan Pembangunan Lima Tahun Dinas Kesehatan…………………………………………………………………..
122
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF …………………
133
INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI NTT ………….
136
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
v
DAFTAR LAMPIRAN 1. KONTRIBUTOR 2. TAHAPAN PENYUSUNAN RENSTRA DINAS KESEHATAN PROVINSI NTT 3. TABEL 5.1. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
KINERJA,
4. TABEL 6.1. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
vi
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
DINAS KESEHATAN Jl. Palapa No. 22,
(0380) 822049 – 825734 Fax : 825735 K U P A N G - NTT
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR: DINKES.SEK. 600/050/X/2013 TENTANG TIM PEMBAHAS RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) BIDANG KESEHATAN DAN PENYUSUN RENCANASTRATEGI (RENSTRA) DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR YANG BERWAWASAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERIODE 2013 – 2018 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Menimbang
: a.
bahwa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional di bidang kesehatan, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perlu disusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi NTT;
b.
bahwa untuk mendukung perkembangan kebijakan Pemerintah Daerah di Bidang Kesehatan dalam upaya mendekatkan pelayanannya kepada masyarakat, diperlukan penyesuaian visi, misi dan nilai-nilai yang perlu diakomodir dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2014 – 2018;
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
vii
Mengingat
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2013 – 2014;
: 1.
Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara RI Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembar Negara RI Nomor 1649);
2.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 104, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4421);
3.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI. Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4844);
4.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438);
5.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4700);
6.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5063);
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah,
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
tentang
viii
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembar Negara RI Nomor 4741);
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 28, Tambahan Lembar Negara RI Nomor 4737);
10 .
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara RI Tahun 2008 Nomor 61);
11 .
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
12 .
Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Nasional;
13 .
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VII/2010 tentang Organissi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
14 .
Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 Nomor 010 Seri D Nomor 003, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 0019);
15 .
Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 2 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Sistem Kesehatan Provinsi NTT;
16 .
Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor 574/Menkes/SK/IV/2000 tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010;
17 .
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/MENKES/SK/V/2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
ix
18 .
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375/MENKES/SK/V/2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025;
19 .
Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor 1202/Menkes/SK/VII/2003 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten Sehat; MEMUTUSKAN
Menetapkan Pertama
: Tim Pembahas Rancangan RPJMD Bidang Kesehatan dan Penyusun Rencana Strategi (Renstra) Dinas KesehatanProvinsi Nusa Tenggara Timur yang Berwawasan Sistem Kesehatan Nasional Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013 - 2018
Kedua
: Tim menyusun Rancangan RPJMD dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2013-2018.
Ketiga
: Rancangan RPJMD dan Rencana Strategis sebagaimana dimaksud Diktum kedua digunakan sebagai acuan bagi Dinas Kesehatan dalam menetapkan RPJMD dan Renstra Bidang Kesehatan yang nantinya digunakan
dalam
penyelenggaraan
program
pembangunan
kesehatan di Provinsi NTT. Keempat
: Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Penyusun Rancangan Renstra sebagaimana
dimaksud
dalam
Diktum
Kesatu
Keputusan
ini
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kelima
: Segala
biaya
yang
dikeluarkan
sebagai
akibat
ditetapkannya
Keputusan ini dibebankan pada dana AIP HSS dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013.
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
x
Keenam
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan dan atau pembetulan seperlunya.
Tembusan : 1. Gubernur Nusa Tenggara Timur di Kupang (sebagai laporan); 2. Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur di Kupang; (sebagai laporan); 3. Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kupang (sebagai laporan); 4. Yang bersangkutan untuk dilaksanakan 5. A r s i p
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
xi
LAMPIRAN I : KEPUTUSANKEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : DINKES.SEK.600/050/X/2013 TENTANG TIM PEMBAHAS RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) BIDANG KESEHATAN DAN PENYUSUN RENCANASTRATEGI (RENSTRA) DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR YANG BERWAWASANSISTEM KESEHATAN NASIONAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERIODE 2013 – 2018
PENASEHAT
:
KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI NTT
TIM AHLI
:
DR.Dr. HIRONIMUS FERNANDEZ, MKES Dr. PAULA Y. TIBULUDJI,MPH, PhD DR. PIUS WERAMAN, SKM, M.Kes Dr. XAVERIUS SEIKKA Dr. HANAFI AZHARI Dr. FELICIANUS P. PIRA,MPH Dr. OLGA SANTOSA Drs. WILLY TOKAN,MS Drs. AGUSTINUS BEBOK,MS Drs. JAKOBUS ATASOGE,MM
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
xii
POKJA I : UPAYA KESEHATAN KOORDINATOR
:
KABID YANMEDIK/Dr. MINAH SUKRI,MARS
KETUA
:
Ir. ISBANDRIO, MM
ANGGOTA
:
1. DR. INA DEBORA RATULUDJI, S.Kep,M.Kes. 2. EMMA M.F. SIMANJUNTAK,SKM,MM, MScPH 3. YAHYA KIRANG, S.Sos 4. MAGDALENA D. SERAN, S.Si, MPH 5. ROBERTUS AKOIT, ST, M.Kes 6. AGUSTINA Y.R.KAMLASI, S.Si,MPH 7. DAMIANA DJAHARI, SKM 8. KHATARINA OLA, SKM 9. RASNAWATI, SKM 10. SYLVIA C. FRANCIS,S.Psi, MPHM 11. VINCE PANGGULA,SKM 12. EMERENSIANA KETE, SKM 13. HERMINA LEGIMA KANI, M.Kes
POKJA II : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOORDINATOR
:
KABID KESMAS/DR.drg. MINDO SINAGA,MKes
KETUA
:
Drg. IIEN ADRIYANI, M.Kes.
ANGGOTA
:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
DR. SABINA GERO, SKM,M.KES. JOSE NAIBUTTI,S.IP, M.Si. MADE SUMIARTHA, SKM, M.Kes. Drs. ALFRED FINA, M.Kes. MADE SUMIARTHA, SKM, M.Kes. TARSISIUS JELALU, SKM,M.Kes. HELENA TOMASOWA, SKM,M.KeS Dr. Y.T. KUSUMAWARDHANI SITI ROMLAH,SKM,M.Kes JEKIE L.PASANDE, SKM BUNGSU A.ZINA,SKM
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
xiii
POKJA III : MANAJEMEN, INFORMASI DAN REGULASI KESEHATAN KOORDINATOR
:
Plt. SEKRETARIS /A.P MAMUN PATTY,SH,MSi
KETUA
:
Ir. ERLINA R. SALMUN, M.Kes
ANGGOTA
:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Dr. S.M.J. KOAMESAH, MMR. MPPK DR. RAFAEL PAUN, SKM, M.Kes. Drg. MARIA SILALAHI, MPHM KANISIUS KARMI, S.Sos LUSI HERMANUS,SH,M.Hum DONNA HUTAHAEAN, SKM,M.Kes ERNAWATI ARKA, SE, MM FOLKES SAUDILA, SIP, M.Hum DOMINISEP OVIDIUS DODO,SKM,MPH FLORENCE BERIBE,SKM TADEUS ANDREAS,SKM,M.Kes. ELIS APRIANTI, SE USMAN HUSIN, SE SAIFUL,SKM YUDISTIRA YEWANGOE HENDRY BOEKY,SKM
POKJA IV : PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KOORDINATOR
:
Plt.SEKRETARIS /A.P MAMUN PATTY,SH,MSi
KETUA
:
Dr.THERESIA RALLO, MPH
ANGGOTA
:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
JOYCE TIBULUDJI,SKM,M.Kes. ARIJADI PRIYONO, SKM NYOMAN SWASTIKA,SKM,M.Kes. ACEP EFENDI, SKM, MSi MARIA R. UN, SKM, MM JANE NDAPAOLE,SKM,MSc APRIS L. ISU, SKM AMINA H. BAUN, SKM MELKI IBU, SKM
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
xiv
POKJA V : SDM KESEHATANPOKJA KOORDINATOR : KABID PENGEMBANGAN SDM KESEHATAN/A.P MAMUN PATTY,SH,MSi KETUA : LUKAS M. DJU, S.IP, MSI. ANGGOTA
:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
URBANUS MAHOKLORI,S.H,M.Si YUSTINA GOH,SKM,M.Kes. FLORENTINUS,S.KEP,M.Kes NI MADE OKA A.KASUMA, SP KARTINI MANIHURUK,SKM,MM. JOHANA DE ROZARI,S.Sos, MM PETRUS GURNING,SKM,M.Kes DERTY KOROH,SKM,M.Kes VIKTOR E. BATMALO,SE, MM YOSIAS HERE,S.KeS
POKJA VI : SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN DAN MAKANANKOORDINATOR KOORDINATOR : KA.UPTD POVABEKKES/Dra. STANY LAURENTZ,Apt KETUA
:
DRS. BUDI WINARKO,M.KES.
ANGGOTA
:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
URBANUS MAHOKLORI,S.H,M.Si I GEDE KABINAWA,SKM MARLINDA KITU, S.Si MARIA ANGGRAENI, S.Farm,Apt AMELIA INAWATI SURAT,S.Si DWI RAHAYU WIDYASTUTI,S.Si,Apt DEWISANTY O. DAY,SKM ANI TRISNAWATI,SKM PETUGAS BALAI POM PETUGAS RSUD JOHANES KUPANG
POKJA VII : PEMBIAYAAN KESEHATAN KOORDINATOR : Plt.SEKRETARIS /A.P MAMUN PATTY,SH,MSi KETUA
:
NYOMAN SANIAMBARA,SKM,MKES.
ANGGOTA
:
1. 2.
FLORA TAMPOBULON,SKM,M.Kes GOLDEFRIDUS KANISIUS,SKM
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
xv
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
THERESIA M.FLORENSIA,SE,Mec.Dev YENDRIS K.SAMRUT,SKM,M.Kes SHERLY LITIK, SP, MKM PETRUS ROMEO,SKM,MKes JEFRY ARYANDRA,SKM DECE M.N. PAY,SKM YUDISTIRA KIKHAU,SKM TONY TAPATAB, SE YANSEN MARTEN MBAU,SKM
PETUGAS ADMINISTRASI BENDAHARA
:
SIANE A. GALLA
ANGGOTA
:
1. ADRIANA KIKHAU, A.Md 2. MARSELINUS ATASOGE,A.Md 3. YOS D. RINI,S.Kom 4. ELISABETH BALUKH,AM.d
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
xvi
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
DINAS KESEHATAN Jl. Palapa No. 22,
(0380) 822049 – 825734 Fax : 825735 K U P A N G - NTT
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR: DINKES.SEK.43/050/I/2014 TENTANG TIM PEMBAHAS RPJMD BIDANG KESEHATAN DAN TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)TAHUN 2013 - 2018 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Menimbang
:
a.
Bahwa dalam rangka mencapai tujuan Pembangunan Nasional di bidang kesehatan, sesuai amanat Undangundang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perlu disusun Dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013 s/d 2018;
b.
Bahwa untuk efektifitas penyusunan dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013 s/d 2018 perlu dibentuk Tim Penyusun Dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara TimurTahun 2013 s/d 2018;
c.
Bahwa sesuai butir b diatas, maka ditunjuk nama-nama yang dianggap cakap dan mampu serta berdedikasi tinggi untuk duduk sebagai tim penyusun Dokumen Rencana
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
xvii
Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013 s/d 2018 dengan suatu Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mengingat
:
1.
Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah – daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur;
2.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara RI. Tahun 1992 Nomor100, Tambahan Lembaran Negara 3495);
3.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
4.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI. Tahun 2004 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);
5.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuanganantara Pemerintah Pusatdan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);
6.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Dekonsentrasi;
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan;
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
10.
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
xviii
11.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
12.
Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerinrah Daerah kepada Masyarakat;
13.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
14.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Evaluasi Kinerja Pemerintahan Otonomi Daerah ;
15.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Dana Dekonsentrasi danTugas Pembantuan;
16.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
17.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
18.
Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2005 – 2025;
19.
Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
20.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
21.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan dan Tata cara Penyusunan Renstra SKPD;
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
xix
Memperhatikan
:
22.
Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Provinsi Nusa Tenggara Timur;
23.
Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem Kesehatan Daerah Provinsi NTT;
a.
Rencana Pembangunan Jangka (RPJMN) Tahun 2010 s/d 2013
b.
Rencana Pembangunan Jangka (RPJMD) Tahun 2013 s/d 2018
Menengah Menengah
Nasional Daerah
MEMUTUSKAN Menetapkan
:
Pertama
:
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur tentang Pembentukan Tim Pembahas RPJMD Bidang Kesehatan dan Tim Penyusun Dokumen Rencana Strategis (Renstra) 2013 – 2018 Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan susunan keanggotaannya sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
Kedua
:
Tim sebagaimana dimaksud pada diktum pertama keputusan ini mempunyai tugas sebagai berikut : •
•
•
Bertanggungjawab terhadap kelancaran seluruh proses dan mekanisme diskusi, penyusunan, pembahasan dan seminar Rencana Strategis Bidang Kesehatan Tahun 2013-2018; Melakukan penyediaan dan penyusunan data, pengolahan data, pengolahan data, pencatatan dan pelaporan dan pengarsipan terhadap seluruh dokumen, surat-surat, naskah yang berkenaan dengan penyusunan rencana strategis bidang kesehatan tahun 2013-2018 sampai dengan tersusunnya Dokumen Rencana Strategis Bidang Kesehatan Tahun 2013-1018; Menyelesaikan semua tugas yang menjadi tanggungjawab dan selalu berkoordinasi serta melaporkan hasilnya kepada pejabat terkait yang berwenang;
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
xx
Ketiga
:
Kepada Tim Pembahas RPJMD Bidang Kesehatan dan Tim Penyusun Rencana Strategis Bidang Kesehatan Tahun 2013 s/d 2018 seperti dimaksud dalam dictum pertama dapat diberikan upah kerja sesuai jenis kegiatan yang telah ditetapkan bila anggaran tersedia.
Keempat
:
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
xxi
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR: DINKES.Sekr. 43/050/I/2014 TENTANG TIM PEMBAHAS RPJMD BIDANG KESEHATAN DAN TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2013 - 2018 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Pelindung / Penasihat
:
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur
Ketua
:
Klemens Kesule Hala, SH, M.Hum
Sekretaris
:
Ir. Erlina Salmun, M.Kes
Bendahara
:
Siane A. Galla
Anggota
:
• • • • • • • • • • • • • • • • • •
Dr. Xaverius Seikka Dr. Olga Santosa Dr. Felicianus P. Pira Drs. O.T Willy,MScPH Dr. Hanafi Azhari Drs. Jakobus Atasoge,MM Drs. Ad Do Hina, S.Th,MM Drs. Agus Bebok,MSi A.P. Mamun Patty,SH,MSi DR. dr. Paula Y. Tibuludji,MPH DR.Dr. Hironimus Fernades, M.Kes DR. Sabina Gero, SKM, M.Kes DR. Ina Ratuludji, S.Kep, M.Kes DR. Pius Wiraman, SKM, M.Kes DR. Rafael Baun, SKM, M.Kes DR. Ermi Ndun, SKM, MScPh Dr.S.M.J. Koamesah, MMR,MMPK DR. John S. Kotten,SH,MHum
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
xxii
Pokja Pelayanan Medik • Penanggungjawab • Anggota
: :
Pokja Pelayanan Kesehatan Masyarakat • Penanggungjawab • Anggota
Emma M.F. Simanjuntak,SKM,MM,MScPH • Drs. Budi Winarko, Apt • Nyoman Saniambara, SKM,MKes • Robertus Akoit, ST,MKes • Jefry Aryandra, SKM
: :
Pokja Pengembangan Tenaga Kesehatan • Penanggungjawab • Anggota
DR. • • • •
: :
Pokja Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan • Penanggungjawab • Anggota
Lusiana Hermanus, SH. MH • Lukas M, Dju, SIP,MSi • Serafina Kapilawi, S.Sos • Derty Koroh, SKM,MPH • Adriana Khikau, AmdKL
: :
Pokja UPT Laboratorium Kesehatan • Penanggungjawab • Anggota
dr. Theresia Ralo, MPH • Joyce Tibuludji, SKM,MKes • Arijadi Prijono, SKM • Acep Effendi, SKM,MKes • Bungzu A. Zina, SKM
: :
Drs. Agustinus Sally, Apt,MM • Yahya Kirang, Ssos • Maria Anggraeny, S.Farm
PokjaUPT PelatihanTenagaKesehatan • Penanggungjawab • Anggota
Drg. MindoSinaga, MKes Drg. Maria Silalahi, MPHM Drg. Iien Adriyani, MKes Ir. Isbandrio, MM Ni Made Oka Arpini, SP
: :
A. T. Berkanis,S.Kep,Ners,M.H.Kes • Kartini Manihuruk, SKM,MM • Marselinus Atasoge, AmdGz
:
• • •
Sekretariat Dinkes Pokja Sub Bagian PDE
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
Ernawati R. Arka, SE,MM Donna Hutahaean, SKM,MKes Folkes Saudila, SIP,MHum
xxiii
PokjaSub BagianKeuangan
:
• •
GoldefridusKanisius, SKM Maria R.Un, SKM,MM
Pokja Sub Bagian Kepegawaian Umum
:
• • •
Kanisius Karmi, S.Sos Yos D. Rini, S.Kom Elisabeth Baluk, AMdGz
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
xxiv
Lampiran :
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
xxv
BAB I PENDAHULUAN I.1.
Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat
kesehatan
Pembangunan
masyarakat
kesehatan
yang
setinggi-tingginya
diselenggarakan
dengan
dapat
terwujud.
berdasarkan
pada
perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin. Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui: 1) Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan yang berkelanjutan, 2) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen informasi dan regulasi kesehatan, 3) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan, 4) Meningkatkan pemenuhan SDM kesehatan, 5) Meningkatkan ketersediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan yang bermutu dan tepat guna bagi masyarakat, 6) Meningkatkan penelitian dan pengembangan bidang kesehatan, 7) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembiayaan kesehatan. Rencana Strategi (Renstra) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala SKPD
yang penyusunannya
berpedoman kepada, Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Sistem Kesehatan Nasional sesuai Perpres. No. 72 Tahun 2012, RPJM Daerah
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
1
sesuai Perda No. 1 Tahun 2014, dan Indikator pada MDG,s memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program satuan kerja perangkat daerah, lintas satuan kerja perangkat daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Renstra Tahun 2013-2018 merupakan kesinambungan dari pembangunan lima tahun sebelumnya dengan lebih mendorong sumber daya yang mampu meningkatkan dan mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mengeliminir kendala dan tantangan pembangunan sesuai hasil analis lingkungan strategis internal dan eksternal.
I.2.
Landasan Hukum : Landasan Hukum Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2013 – 2018 adalah sebagai berikut : •
Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerahdaerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649);
•
Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
•
Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; (Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437);
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
2
•
Undang-Undang Nomor : 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; (Lembaran Negara RI No. 126 tahun 2004 Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438);
•
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
•
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
•
Undang-Undang
Nomor 25 Tahun
2009 tentang
Pelayanan Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); •
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
•
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Dekonsentrasi;
•
Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan;
•
Peraturan Pemerintah Nomor
65 Tahun 2005 tentang
Pedoman
Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
3
•
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
•
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
•
Peraturan
Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006
tentang Tata
Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); •
Peraturan
Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006
tentang Tata
Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; •
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2006 Pengelolaan Keuangan Daerah;
•
Peraturan
Pemerintah
Nomor
3
Tahun
2007
tentang
Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat; •
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara
Pemerintah,
Pemerintah
Daerah
Provinsi
dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
4
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); •
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); •
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Evaluasi Kinerja Pemerintahan Otonomi Daerah;
•
Peraturan Pemerintah No.7 tahun 2008 tentang Dana Dekon dan Tugas Pembantuan;
•
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); •
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
Peraturan
Pemerintah
Nomor
15
Tahun
2010
tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103); •
Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014;
•
Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Nusa
Tenggara Timur Tahun 2005 – 2025; RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
5
•
Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas di Provinsi NTT;
•
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi NTT Tahun 2013 – 2018;
•
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
•
Peraturan
Menteri
Dalam
Negeri
Nomor
54
Tahun
2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; •
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 Tahun 2008 tentang SPM Bidang Kesehatan
•
Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor Dinkes.Sekt 43/050/1/2014 tentang Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013 – 2018.
I.3.
Maksud dan Tujuan : Maksud penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT ini adalah tersedianya
dokumen
perencanaan
kesehatan
lima
tahunan.
Tujuan
penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT ini adalah tersedianya suatu dokumen perencanaan strategic dan komperhensif yang menjamin adanya konsistensi perumusan masalah daerah, perencanaan arah kebijakan dan
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
6
strategi, hingga pemilihan program strategis yang sesuai dengan kebutuhan daerah di bidang kesehatan. Dokumen ini dapat dijadikan acuan dan pegangan Dinas Kesehatan Provinsi NTT serta penyelenggara Pemerintah Daerah dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan.
I.4.
Sistematika Penulisan : Sistematika Penulisan Renstra ini terdiri dari : • Bab I
: Pendahuluan
• Bab II
: Gambaran Pelayanan SKPD
• Bab III
: Isu-isu Strategis berdasarkanTugas dan Fungsi
• Bab IV
: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
• Bab V
: Rencana Program Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
•
Bab VI
: Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan Sasaran RPJMD
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
7
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 2.1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN PROVINSI 2.1.1. Tugas Pokok Dan Fungsi Berdasarkan Pasal 5 Peraturan Daerah Provinsi NTT Nomor: 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur ditetapkan bahwa: •
Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah di bidang kesehatan.
•
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;
penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan;
pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan;
pembinaan unit pelaksana teknis;
pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, sarana dan prasarana serta rumah tangga;
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2.1.2. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan
dipimpin oleh Kepala
Dinas Kesehatan dibantu 4 Bidang
Dinas dan Sekretariat serta 3 Unit Pelaksana Teknis : (1) Bidang Pengembangan SDM Kesehatan; (2) Bidang Kesehatan Masyarakat; (3) Bidang Pelayanan Medik; (4) Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
8
(5) Sekretariat
serta 3 Unit Pelaksana Teknis antara lain (1) UPT Pelatihan
Tenaga Kesehatan (2) UPT Laboratorium Kesehatan (3) UPT Pengelolaan Obat, Vaksin dan Perbekalan Kesehatan: •
Sekretariat terdiri dari 3 (tiga) Sub Bagian yaitu : a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum b. Sub Bagian Program, Data danEvaluasi c. Sub. Bagian Keuangan
•
Bidang Pengembangan SDM Kesehatan membawahi 3 (tiga) Seksi : a. Seksi Pengkajian dan pendayagunaan SDM Kesehatan ; b. Seksi Legilitas Tenaga dan Institusi Diklat; c. Seksi Pendidikan dan Latihan
•
Bidang Kesehatan Masyarakat membawahi 3 (tiga) seksi: a. Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat; b. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak; c. Seksi Promosi Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat
•
Bidang Pelayanan Medik membawahi 3 (tiga) seksi : a. Seksi Kefarmasian, Bahan dan PeralatanKesehatan; b. Seksi Pelayanan Kesehatan Strata 2 dan Strata 3; c. Seksi Asuransi Kesehatan dan Jaminan Pembiayaan dan Pemeliharaan Kesehastan Masyarakat
•
Bidang Pencegahan danPenanggulangan Masalah Kesehatan membawahi 3 (tiga) seksi : a. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit; b. Seksi Penyehatan Lingkungan; c. Seksi Penanggulangan Keadaan Darurat Kesehatan.
•
UPTD Pelatihan Tenaga Kesehatan Sub Bagian Tata Usaha;
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
9
•
UPTD Laboratorium Kesehatan; Sub Bagian Tata Usaha;
•
UPTD Pengelolaan Obat, Vaksin dan Perbekalan Kesehatan; Sub Bagian Tata Usaha; Dapat dilihat pada bagan berikut ini :
2.2. Sumber Daya Manusia Jumlah sumber daya manusia di Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur memadai. Namun demikian dari segi kualitas masih perlu ditingkatkan, mengingat tugas-tugas dimasa yang akan datang lebih berat, terutama dalam Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
10
rangka menjalankan tugas pokok sebagai koordinator, perumus kebijakan, pelaksanaan danpengendalian pembangunan bidang kesehatan. Tabel Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat, Golongan dan Jenis Kelamin Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2012 GOLONGAN
PANGKAT
I/a
JuruMuda
I/b
JuruMudaTk.I
I/c Juru I/d JuruTk.I JumlahGolongan I II/a PengaturMuda II/b PengaturMudaTk.I II/c Pengatur II/d PengaturTk.I JumlahGolongan II III/a PenataMuda III/b PenataMudaTk.I III/c Penata III/d PenataTk.I JumlahGolongan III IV/a Pembina IV/b Pembina Tk.I Pembina IV/c UtamaMuda Pembina IV/d UtamaMadya Jumlah Golongan IV Total
JENIS KELAMIN LAKIPEREMPUAN LAKI 0 0
JUMLAH 0
0
0
2 0 2 16 9 2 4 31 22 37 12 17 88 2 5
0 0 0 0 3 5 9 17 21 40 24 15 100 6 4
0 2 0 2 16 12 7 13 48 43 77 36 32 188 8 9
0
1
1
1 8 129
0 11 128
1 19 257
Dari jumlah tersebut pegawai yang berpendidikan S3 berjumlah 2 orang, S2 berjumlah 28 orang, S1 berjumlah 109 orang, D3 berjumlah 31 orang, D1 berjumlah 5 orang, SMA berjumlah 78 orang, SMP berjumlah 3 orang dan SD berjumlah 1 orang.
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
11
Tabel Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2012 JENIS KELAMIN LAKIPEREMPUAN LAKI 1 0
NO
PENDIDIKAN TERAKHIR
1
SD
2
SMP
3
0
3
3
SMA
55
23
78
4
D-1
4
1
5
5
D-3
8
23
31
6
S-1
44
65
109
7
S-2
12
16
28
8
S-3
2
0
2
129
128
257
Grand Total
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
JUMLAH 1
12
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Kinerja pelayanan Dinas kesehatan Provinsi NTT dapat dilihat dengan pencapaian indicator
Bidang Kesehatan
melaluicapaian indicator Renstra SKPD Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2009 – 2013 :
TABEL 2.1.Realisasi Pencapaian Target Renstra 5 Tahun yang lalu.
PENCAPAIAN KINERJA SKPD No
-1
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi RKPD
-2 Meningkatnya Usia Harapan Hidup (Tahun)
1
2
Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran Hidup
Target Target Target IKK Indikator SPM Lainnya
-3
-4
-5
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun ke
Rasio Capaian pada Tahun ke
1 -6
2 -7
3 -8
4 -9
5 -10
1 -11
2 -12
3 -13
4 -14
5 -15
1 -16
2 -17
3 -18
4 -19
5 -20
66
66.46
67.14
67.82
68.5
66.5
67.5
67.65
67.4
67.4
101
102
101
99
98
116 118
115
220 kasus 198 kasus 184 ksus 171 kasus 141 kasus 286 kasus 252 kasus 206 ksus 192 ksus 153 ksus 250
227
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
197 176
153
302
272
220
200
172
131
130
13
4
No
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi RKPD
3
menurunnya angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup
menurunnya angka kematian balita (AKABA) per 1.000 kelahiran hidup balita
Target Target Target IKK Indikator SPM Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun
4133 kasus
3664 3108 3461 ksus kasus kasus
47
42
6682 kasus
5758 Kasus 76
37
2490 kasus
32 27
5237 ksus 66
Realisasi Capaian Tahun ke
4468 kasus
56
4057 kasus 46
Rasio Capaian pada Tahun ke
1219 kasus
1305 kasus
1272 kasus
1350 kasus
1173 kasus
13.1
12.1
12.8
15.1
13.2
27
362 kasus 535 kasus 243 kasus 230 kasus 191 kasus
29
5
35
9
47
26
49
39
5
44
5
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 95 %
75
75
80
85
85
63,11
59,12
66,70
67,65
61,27
84,15
78,8
83,4
79,6
72,08
6
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani
76
76
80
80
80
45.6
43.26
56.41
52.16
55
110
108
47
69
69
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
14
No
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi RKPD
Target Target Target IKK Indikator SPM Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun ke
Rasio Capaian pada Tahun ke
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
7
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
85
85
85
85
85
87.48
71.77
78.43
81.71
76.18
89
89
90
95
90
8
Cakupan Pelayanan Nifas
85
85
85
85
85
69.48
58.28
65.12
70.69
69
82
69
77
83
81
9
Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani
73
73
75
80
80
7.9
11.53
15.4
15.72
82
78
49
37
10
Cakupan Pelayanan Anak Balita
77
77
80
80
80
27.2
35.3
50.9
50.1
52.6
35
46
64
63
66
11
Cakupan Peserta KB Aktif
67
67
70
75
75
70.2
57.4
68.9
67
69.5
105
86
98
89
93
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
-
15
No
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi RKPD
12
Cakupan Kunjungan Bayi
13
Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate
14
Persentase kesembuhan TB
15
16
Angka keberhasilan pengobatan penderita baru TB BTA (+) Prosentase peningkatan penemuan penderita baru TB BTA (+)
Target Target Target IKK Indikator SPM Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun ke
Rasio Capaian pada Tahun ke
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
85
85
85
85
85
82.29
83.3
92.3
92
61.72
97
98
109
108
73
Per 100.000
2
2
2
2
2
4.14
4
5
5.3
6.5
207
200
250
265
325
%
85
85
86
87
88
70
78.2
75.6
80
-
82
92
88
92
%
90
90
90
90
90
89
92
83
87
-
99
102
92
97
%
40
47
55
62
70
34.95
38
42.8
43
39.86
87
81
78
69
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
57
16
No
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi RKPD
Target SPM
Target Target IKK Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun
1
2
3
4
Realisasi Capaian Tahun ke
5
Rasio Capaian pada Tahun ke
1
2
3
4
5
9
41
11.8
1.11
3.02
1
2
3
4
5
17
Persentase penemuan dan pengobatan kasus Penumonia pada balita
%
18
Persentase Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditangani
%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
19
Prosentase penurunan Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 penduduk
%
11
6.68
2.68
2
1.8
9
9.22
6.7
3
10.7
84
138
250
150
594
20
Prosentase Angka Kematian rabies per 10.000 penduduk
%
0.2
0.2
0.1
0.1
0
0.21
0.48
0.23
0.1
0.01
105
240
230
100
#DIV/0!
21
Prosentase penurunan kesakitan diare /1000 penduduk
%
19
13.07
7.07
5.02
4
17.7
24.64
23.02
13.5
8.96
93
189
326
269
224
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
17
No
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi RKPD
Target Target Indikator Target IKK SPM Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun ke
Rasio Capaian pada Tahun ke
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
22
Prosentase penurunan kesakitan malaria per 1.000 penduduk
%
20
17
14
11
4
30
29
24
22
17
150
171
171
200
425
23
Prosentase penurunan Kesakitan kusta per 100.000 penduduk
%
1
1
1
1
1
0.9
0.7
0.7
0.8
0.6
90
70
70
80
60
24
Prosentase Penurunan prevalensi HIV/AIDS Per 1.000 penduduk
%
0.4
0.4
0.3
0.3
0.2
0.5
0.5
0.5
0.5
0.3
125
125
167
167
150
25
Prosentase penurunan angka kesakitan filariasis per 10.000 penduduk
%
8
6
4
2
1
0.01
0.01
0.02
0.01
0.023
0.1
0
1
1
2
26
Derajat rumah Sehat
%
51
55
60
65
70
51.01
45
48
47
50
99.8
82
80
72
71
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
18
No
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi RKPD
Target SPM
Target Indikator Target IKK Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun ke
Rasio Capaian pada Tahun ke
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
27
Persentase Rumah dengan MCK sendiri
%
51
55
60
65
70
68
70.51
73.4
78.59
80
134
128
122
121
114
28
Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Bersih
%
51
58
67
76
85
48.1
51.76
54.5
59.2
62.6
94.1
89
81
78
74
29
Frekwensi Tersedianya Informasi Bulanan Tentang Perkembangan Program Perbaikan Gizi di Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam Setahun
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
100
100
100
100
100
30
Persentase Pemerintahan Desa Yang Memiliki Dokumen Rencana Intervensi Masalah Gizi
20
30
40
60
80
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
0
-
-
-
-
19
No
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi RKPD
Target Target Target IKK Indikator SPM Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun ke
Rasio Capaian pada Tahun ke
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
31
Cakupan Balita Yang Mendapat KMS (K/S)
77
81
90
100
100
97.2
95.8
93.9
91.1
95.1
126.2
118
104
91
95
32
Prosentase Balita ditimbang Posyandu (D/S)
72
76
80
85
90
75.7
74.4
75.6
76.6
76.7
105.1
98
95
90
85
33
Cakupan Penanganan BALITA dengan pertumbuhan terganggu
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
34
Persentase penanganan BALITA GIZI buruk sesuai Standart
80
85
90
95
100
100
100
100
100
100
125
118
111
105
100
35
Persentase Ibu Hamil medapat tablet Fe 90 Tablet
85
86
87
88
90
62
66
67
72
72
72
77
77
82
80
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
20
No
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi RKPD
Target Target Target IKK Indikator SPM Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun ke
Rasio Capaian pada Tahun ke
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
36
Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapat Asi Eksklusif
23
30
37
44
50
16
22
34
60
72
70
74
93
135
144
37
Persentase Balita 6 59 bulan mendapat Vitamin A
76
79
82
86
90
79.3
82.2
84.3
84.8
84.5 104.342 104
103
99
94
38
Meningkatnya Persentase Cakupan Penanganan Balita Dengan Gejala Pertumbuhan Terganggu
84
88
92
96
100
100
100
100
100
100
109
104
100
39
Cakupan Desa Siaga Aktif
65
65
70
80
85
80
80
80
80
85
114
100
100
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
119.048 114
123
123
21
No
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi RKPD
Target SPM
Target Target IKK Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun ke
Rasio Capaian pada Tahun ke
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
129
89,55
80,41
40
Meningkatnya Persentase Bantuan Pendidikan Bagi Dokter Spesialis, Dokter Muda, Mahasiswa Kedokteran dan SDM Kesehatan Lainnya
6.57
Profil Dinkes
2007
7.4
8.2
8.8
9.6
10
14,96
10,46
7,88
7,72
5,07
41
Meningkatnya Persentase Registrasi dan Pemberian Ijin Tenaga Kesehatan Strategik Baik Pemerintah maupun Swasta
42.45
Profil Dinkes
2007
50
57
65
73
80
100
100
60
50
100
200
175
92
68
42
Meningkatnya Persentase Penyediaan Tenaga Kesehatan Strategis Pemerintah
71.3
Profil Dinkes
2005
74
76.3
78.8
81.3
82
60
65
30
45
95
81
85
38
55
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
202
5
50,7
125
-
22
No
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi RKPD
Target Target Target IKK Indikator SPM Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun ke
Rasio Capaian pada Tahun ke
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
2007
78
84
90
95
100
95
90
95
100
100
122
107
106
105
100
150
62
64
67
106 10
51
15
43
Meningkatnya Persentase Institusi Pendidikan dan Institusi Pelatihan Tenaga Kesehatan yang Terakreditasi
72
44
Persentase Tenaga Kesehatan Yang Profesional (Terlatih dan Bersertifikat)
0
2008
50
60
65
70
75
100
90
40
45
50
200
45
Persentase Kelengkapan dan Ketersediaan Alat dan Perlengkapan UPT Latnakes
0
2008
80
85
90
95
100
90
90
09
48
15
113
Profil Dinkes
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
23
No
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Target SPM TargetTarget IKK Indikator Lainnya Fungsi RKPD
46
Meningkatnya Persentase Terlaksananya Sistem Perencanaan dan Penganggaran, Pelaksanaan, Pengendalian dan Monev Terpadu di Tingkat Provinsi dan Seluruh Kabupaten/Kota
47
Meningkatnya Persentase Tertata dan Terlaksananya SIKDA Terpadu di Tingkat Provinsi dan Seluruh Kabupaten/Kota
Profil Dinkes
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun ke
Rasio Capaian pada Tahun ke
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
40
55
70
85
100
53
45
67
100
100
132.5
82
96
118
100
60
70
80
90
100
9.5
9.5
9.5
9.5
24
15.8333
14
12
11
24
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
24
No
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi RKPD
Target Target Target IKK Indikator SPM Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun ke
Rasio Capaian pada Tahun ke
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
48
Meningkatnya Persentase Tertata dan Terlaksananya SIKDA Terpadu di Tingkat Provinsi dan Seluruh Kabupaten/Kota
60
70
80
90
100
9.5
9.5
9.5
9.5
24
15.8333
14
12
11
24
49
Meningkatnya Persentase Terlaksananya Sistem Perencanaan dan Penganggaran, Pelaksanaan, Pengendalian dan Monev Terpadu di Tingkat Provinsi dan Seluruh Kabupaten/Kota
40
55
70
85
100
53
45
67
100
100
132.5
82
96
118
100
50
Jumlah Rumah Sakit
33
34
35
36
37
33
36
37
41
43
100
106
106
114
116
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
25
No
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi RKPD
Target Target Target IKK Indikator SPM Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun ke
Rasio Capaian pada Tahun ke
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
51
Prenstase jumlah rumha sakit yang memeliki Dokter Spesialis sesuai standart/Tipe RS
30
40
50
60
65
54.5
55.8
56.8
56.8
56.8
181.667
140
114
95
87
52
Rasio Puskesmas Pembantu terhadap 100.000 pddk
24
24
24.5
25
25
24.1
22.5
23.6
22
22
102.553
94
96
88
88
53
Ratio Puskesmas terhadap 100.000 pddk
6.4
6.5
6.5
6.6
6.6
6.5
6.6
6.6
7
7
101.563
102
102
106
106
54
Ratio Tempat Tidur RS/100.000 pddk
57
59
61
63
65
53.6
59.6
60.3
64
64
94.0351
101
99
102
98
55
Prosentase ketersediaan Obat Esensial, Generik, Bufer Stock
80
85
90
95
95
95
95
95
95
95
118.75
112
106
100
100
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
26
No
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi RKPD
Target Target Indikator Target IKK SPM Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun ke
Rasio Capaian pada Tahun ke
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
56
Prosentase Kab/Kota yang melakukan Pengawasan keamanan Pangan dan Bahan berbahaya
30
45
60
80
90
30
40
45
76
85
316.667
211
158
119
106
57
Prosentase pengawasan dan pembelalan terhadap rumah tangga, obat tradisonal, kosmetik, produk komplemen dan kroduk pangan
30
45
60
80
90
20
40
50
75
85
100
89
75
95
94
58
prosentase pengawasan efektif mutu, keamanan dan kasiat obat
30
45
60
80
90
20
40
75
75
85
66.6667
89
83
94
94
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
27
No
59
60
61
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi RKPD Prosentase Kab/Kota yanag melakukan pengendalian penyaluran Narkotika, Psikotopika, dan Obat Keras yang digunakan dalam pengobatan Prosentase ketersediaan Obat Terselenggaranya Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin dan tidak mampu di RS kelas III yang dijamin pemerintah sebesar 74,74 % menjadi 40%
Target Target Target IKK Indikator SPM Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun ke
Rasio Capaian pada Tahun ke
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
30
40
60
80
85
30
40
45
60
70
66.6667
100
125
94
100
80
85
90
95
95
80
85
90
90
90
37.5
47
50
63
74
80
80
85
90
100
90.9
100
97.14
97.3
97.3
113.625
125
114
108
97
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
28
No
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi RKPD
Target Target Target IKK Indikator SPM Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun
Realisasi Capaian Tahun ke
Rasio Capaian pada Tahun ke
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
62
Penduduk Miskin dan Tidak Mampu mendapatkan Akses jangkauan dan kepersetaan dalam Jaminan Pelayanan Kesehatan dari 57,61% menjadi 100%
66
75
84
92
100
92.8
100
90.48
100
100
140.606
133
108
109
100
63
Penduduk Miskin dan tidak mampu mendapat pelayanan kesehatan dari 74,4 % menjadi 100 %
80
85
90
95
100
100
100
100
100
100
125
118
111
105
100
64
Prosentase Pasien Miskin yang terlayani di Puskesmas
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
29
TABEL 2.2 ANGGARAN & REALISASI NO
ANGGARAN PADA TAHUN KE -
URAIAN 1
2009 2
2010 3
2011 4
2012 5
REALISASI PADA TAHUN KE 2013 6
2009 7
2010 8
2011 9
2012 10
2013 11
RASIO ANTARA REALISASI DAN ANGGARAN PADA RATA - RATA PERTUMBUHAN TAHUN KE 2009 2010 2011 2012 2013 ANGGARAN REALISASI 12 13 14 15 16 17 18
1
Program Pelayanan Administrasi 861,410,600 1,290,595,000 2,747,255,100 2,542,606,590 2,159,904,504 807,468,600.00 1,037,681,355 2,303,184,117 ########### 2,015,201,325 93.74% 80.40% 83.84% 94.46% perkantoran
93%
1,298,493,904.00
-0.01
2
Program Peningkatan sarana 272,000,000 304,133,000 564,828,000 & prasarana aparatur
555,344,610 893,211,096 266,950,000.00 290,681,731 467,900,567 548,873,032 860,160,987 98.14% 95.58% 82.84% 98.83%
96%
621,211,096.00
-0.02
3
Program Peningkatan disiplin 83,270,000 148,700,000 aparatur
15,000,000
-83,270,000.00
-1
4
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
99.92%
-25,000,000.00
-1
5
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kerja dan Keuangan
99.53%
-
25,000,000
3,025,000
30,000,000
74,649,000
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
83,190,750.00 148,655,450
25,000,000.00
29,975,000
74,298,000
3,024,500
-
99.90% 99.97% 99.98%
100%
0
-
30
ANGGARAN PADA TAHUN KE NO
URAIAN
1 6
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
ANGGARAN
REALISASI
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Program Obat dan 1,215,927,100 795,785,600 1,772,928,500 perbekalan kesh
Program Upaya 7 Kesehatan Masyarakat
1,077,534,600.00
296,212,625 302,656,100
Program Pembinaan 8 Upaya kesehatan Maysarakat
9
RASIO ANTARA REALISASI DAN ANGGARAN PADA RATA - RATA PERTUMBUHAN TAHUN KE -
REALISASI PADA TAHUN KE -
292,222,200.00
731,215,353 1,564,986,700
292,149,200
2,947,217,500
Program Pembinaan Upaya kesehatan
107,579,200 184,441,000
Program Promkes 11 dan Pemberdayaan Masyarakat
234,453,800 2,052,939,800
88.62% 91.89% 88.27%
98.65% 96.53%
2,863,176,900
15,684,280,000 6,842,571,600
Program 10 Pengawasan Obat dan Makanan
716,003,300
216,856,250
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
-296,212,625.00 -0.99
97.15%
14,612,310,683 5,856,927,688
107,530,200.00
181,625,675
223,381,900.00 1,759,113,000 202,706,250
-1,215,927,100.00 -0.89
-
-
93.17% 92.83% 6,842,571,600.00
0.93
99.95% 98.47%
-107,579,200.00
-1
95.28% 85.69% 93.47%
-234,453,800.00 -0.95
31
ANGGARAN PADA TAHUN KE NO
RASIO ANTARA REALISASI DAN ANGGARAN PADA RATA - RATA PERTUMBUHAN TAHUN KE -
REALISASI PADA TAHUN KE -
URAIAN
1 12
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
13
Program Perbaikan Gizi
14
Program Bina Gizi Kesh. Ibu & Anak
Program 15 Pengembangan Lingkungan Sehat Program Pencegahan dan 16 penanggulangan Penyakit Program Pencegahan dan 17 penanggulangan Penyakit Menular
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
ANGGARAN
REALISASI
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
-403,200,500.00
-1
403,200,500 1,828,800,000
403,061,200.00 1,826,527,050
1,697,171,800
99.97% 99.88%
1,520,343,600
1,681,940,000 3,724,511,900
322,252,000 634,859,200
1,175,457,600
1,512,556,300
1,681,757,824 3,662,880,600
86,998,000
321,083,250.00
558,575,400 27,346,000
205,536,900
1,165,832,200.00
203,411,270
110,000,000
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
89.58%
1,210,634,150
-
99.99% 98.35% 3,724,511,900.00
0.98
-322,252,000.00
-1
-1,175,457,600.00
-0.99
99.64% 87.98% 31.43%
99.18%
80,963,300
98.97%
80.04%
-
73.60%
-
-
32
ANGGARAN PADA TAHUN KE NO
RASIO ANTARA REALISASI DAN ANGGARAN PADA RATA - RATA PERTUMBUHAN TAHUN KE -
REALISASI PADA TAHUN KE -
URAIAN
1
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
ANGGARAN
REALISASI
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Program Standarisasi 18 Pelayanan Kesehatan
838,836,000
838,234,400.00
99.93%
-838,836,000.00
-1
Program Kemitraan 19 Pelayanan Kesehatan
129,465,250
126,415,250.00
97.64%
-129,465,250.00
-0.98
20
Program Sumber Daya Kesehatan
2,380,197,675 3,179,594,900
1,889,246,675.00 2,544,367,100
79.37% 80.02%
-2,380,197,675.00
-0.79
21
Upaya Kesehatan Perorangan
545,613,625 1,751,547,800
540,041,925.00 1,584,293,350
98.98% 90.45%
-545,613,625.00
-0.99
Program pengadaan, Peningkatan sarana 22 dan Prasaranan RS/RS Jiwa/RS Paru/RS Mata Pengembangan & 23 Pemberdayaan SDM Kes
1,598,040,000
1,598,040,000
1,797,551,850 1,380,933,900
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
100%
1,582,818,544 1,321,561,300
-
88.05% 95.70% 1,380,933,900.00
-
0.96
33
NO
ANGGARAN PADA TAHUN KE -
URAIAN
1
RASIO ANTARA REALISASI DAN ANGGARAN PADA TAHUN KE -
REALISASI PADA TAHUN KE -
RATA - RATA PERTUMBUHAN
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
ANGGARAN
REALISASI
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
24
Program Kebijakan dan Managemen Pembangunan Kesehatan
25
Dukungan Manajemen & Pelaksanaan Tgs Teknis lainnya
26
Program Kerjasama Lintas Bidang dan Lintas Wilayah
615,558,800
455,849,900
74.05%
-
-
27
Program Pendidikan Kesehatan
86,575,000
80,125,000
92.55
-
-
28
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
29
Program Kefarmasian & Alat Kesehatan
30
Program Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan
372,377,000
367,803,100
3,460,115,450
9,049,858,750
98.77%
3,231,823,216
8,256,958,577
20,000,000
11,750,000
750,000,000.00
893,867,300
829,810,225
146,914,500.00
2,012,194,750
1,551,325,850
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
145,032,047
-
93.40%
91.24%
9,049,858,750.00
-
0.91
58.75%
20,000,000.00
0.59
95.47%
92.83%
893,867,300.00
0.93
98.72%
77.10%
2,012,194,750.00
0.77
34
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
35
2.4. Tantangan Dan Peluang Pelayanan Dinas Kesehatan Status kesehatan masyarakat ditentukan berbagai determinan penting di luar kendali bidang kesehatan seperti faktor lingkungan (45%), faktor keturunan (5%) dan faktor perilaku (30%). Sehingga kendali bidang kesehatan hanya mempunyai kontribusi sebesar (20%) saja.Adapun tantangan dan peluang pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi NTT sebagai berikut :
2.4.1. Kondisi Geographis yang sulit dalam melaksanakan pelayanan kesehatan Provinsi NTT mempunyai luas daratan 47.350,00 km2 yang terdiri dari gugusan pulau besar dan kecil, jumlah seluruh pulau mencapai 1.192 buah, termasuk
4 (empat) pulau besar yaitu Flores, Sumba, Timor dan Alor
(FLOBAMORA). Posisi geografis Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah sebelah Utara berbatasan dengan laut Flores, sebelah Selatan dengan lautan Hindia, sebelah Timur dengan Negara Repoblik Demokratik Timor Leste (RDTL) dan Laut Timor dan sebelah Barat dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kedudukan Astronomis terletak pada 80 - 120 Lintang Selatan dan 1180 - 1250
Bujur
Timur. Selanjutnya Nusa Tenggara Timur memiliki kondisi geografis yang bervariasi, seperti Pulau Flores, Alor, Komodo, Solor, Lembata dan pulau-pulau sekitarnya di jalur utara terbentuk secara vulkanik. Sedangkan Pulau Sumba, Sabu, Rote, Semau, Timor dan pulau-pulau sekitarnya di selatan merupakan daerah karang, karena terbentuk dari dasar laut yang terangkat ke permukaan. Dengan kondisi seperti ini maka pulau-pulau yang terletak pada jalur vulkanik dapat dikategorikan sebagai daerah yang subur, sedangkan daerah karang pada umumnya kurang subur. Wilayah administratif Pemerintah Provinsi NTT telah berkembang dari tahun ke tahun sesuai dengan perkembangan kependudukan. Provinsi NTT terdiri dari 21 Kabupaten, 1 Kota, 306 Kecamatan dan 2.994
Desa/Kelurahan.
Luas
wilayah
masing-masing
kabupaten
cukup
bervariasi, dimana Kabupaten Kupang memiliki luas terbesar yaitu 5.417,79 km2 Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
36
dan yang terkecil adalah Kota Kupang dengan luas 160,3 km2. Dari segi topografis, keadaan permukaan tanahnya sebagian besar (±70%) merupakan daerah bergunung dan berbukit dengan kemiringan rata-rata 50 % ke atas dengan morfologi yang agak gundul. Berdasarkan zone agroklimat, iklim di Provinsi NTT adalah tipe D/E yaitu memiliki hari hujan <3 bulan atau sekitar 150 hari selama setahun dan selebihnya adalah musim kemarau. 2.4.2. Angka Kematian Ibu (AKI) Angka kematian Ibu merupakan indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. AKI mengacu pada jumlah kematian Ibu yang terkait dengan proses kehamilan, persalinan dan nifas. Untuk melihat kecenderungan AKI di Indonesia secara konsisten digunakan data hasil SKRT dan SDKI. AKI menurun dari 450 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986 dan kembali turun menjadi 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992. Selanjutnya pada tahun 1995 kembali menurun menjadi 373 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2002–2003 AKI sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2002–2003) dan kemudian menurun lagi menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI 2007). Selanjutnya pada tahun 2010, AKI turun menjadi 259 per 100.000 kelahiran hidup (SP, 2010). Walaupun cenderung terus menurun, namun bila dibandingkan dengan target yang ingin dicapai secara nasional pada tahun 2010 yaitu sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup,
maka
diperlukan
upaya-upaya
luar
biasa
untuk
mengatasi
permasalahan ini. AKI Provinsi NTT pada periode 2004–2010 cenderung mengalami penurunan yang cukup bermakna. Pada tahun 2004 AKI NTT sebesar 554 per 100.000 kelahiran hidup (Surkesnas) dan menurun menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007). Namun berdasarkan hasil Sensus Penduduk (SP) tahun 2010, AKI meningkat menjadi 536 per 100.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan angka nasional 259 per 100.000 kelahiran hidup (SP,2010) maka AKI NTT sangat tinggi. Untuk mengatasi Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
37
masalah ini maka Provinsi NTT telah menginisiasi terobosan-terobosan dengan Revolusi KIA dengan motto semua ibu melahirkan di Fasiitas Kesehatan yang memadai. Yang mana capaian indikator antaranya adalah menurunnya peran dukun dalam menolong persalinan atau meningkatkan peran tenaga kesehatan terampil dalam menolong persalinan. Laporan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2012 menunjukkan bahwa konversi AKI per 100.000 Kelahiran Hidup selama periode 5 (lima) tahun (Tahun 2008–2012) mengalami fluktuasi. Jumlah kasus kematian pada tahun 2008 menjadi 312 kematian atau 332 per 100.000 kelahiran hidup, selanjutnya menurun menjadi 286 kematian pada tahun 2009 atau 303 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan tahun 2010 mengalami penurunan lagi menjadi 250 atau 272 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2011 menurun lagi menjadi 208 atau 220 per 100.000 KH, dan pada tahun 2012 menurun menjadi 192 atau 200 per 100.000 KH. Selanjutnya Pada Tahun 2013 menurun lagi menjadi 170 Kasus atau 182/100.000 KH. Berikut ini digambarkan Kasus Kematian Ibu dan Konversi AKI per 100.000 KH Prov. NTT tahun 2008 – 2013, sedangkan rincian data per Kab/Kota dapat dilihat pada lampiran gambar 2.3 dan 2.4 Gambar 2.3 Jumlah Kematian Ibu dan Bayi Di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 – 2013
Sumber : Profil Kabupaten/Kota tahun 2012
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
38
Gambar 2.4 Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 – 2013 400 332
303
300
272 220 200
193
200
100
0 2008
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2012 Pencatatan dan Pelaporan Revolusi KIA
2.4.3. Angka Kematian Bayi (AKB) Data kematian pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survei karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan kematian di fasilitas kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Indikator ini terkait langsung dengan tingkat kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan tempat tinggal anak-anak termasuk pemeliharaan kesehatannya. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus Penduduk, Riskesdas, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) dan Sensus Penduduk (SP). Dalam beberapa tahun terakhir AKB di Indonesia telah banyak mengalami penurunan yang cukup besar. AKB Nasional menurut hasil Surkesnas/Susenas pada tahun 2001 sebesar 47 per 1.000 kelahiran hidup, tahun 2003 turun menjadi 35 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI 2002–2003). Pada tahun 2007 Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
39
kembali menurun menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2007), dan selanjutnya pada tahun 2012 terus turun menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Untuk Provinsi NTT, Angka Kematian Bayi juga menunjukkan penurunan yang cukup bermakna, yaitu 60 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 (SDKI), menurun menjadi 59 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI 2002–2003). Selanjutnya pada tahun 2007 menurun lagi menjadi 57 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2007), dan pada tahun 2012 kembali menurun hingga mencapai 45 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Walaupun angka ini sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan AKB secara nasional yaitu 32 per 1.000 kelahiran hidup, namun penurunan AKB NTT ini cukup bermakna. Berdasarkan hasil konversi jumlah kasus kematian pada bayi mengalami fluktuasi dari tahun 2008–2012. Pada tahun 2008 sebanyak 1.208 atau 12,8 per 1000 kelahiran hidup. Selanjutnya mengalami peningkatan pada tahun 2009 sebanyak 1.240 kematian atau 13,1 per 1.000 kelahiran hidup. Tahun 2010 mengalami penurunan kembali dimana kematian sebesar 1.159 atau 12,5 per 1000 kelahiran hidup, selanjutnya pada tahun 2011 sebesar 1.210 kematian atau 12,8 per 1000 Kelahiran Hidup. Pada tahun 2012 kasus kematian bayi sebanyak 1.450 kematian atau 15,1 per 1000 Kelahiran Hidup. Pada Tahun 2013 mengalami penurunan yaitu sebesar 1.173 kasus atau 13,2/1.000 KH. Berikut ini adalah gambaran Kasus Kematian Bayi dan Konversi Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup pada tahun 2008 – 2013 di Prov. NTT. (Gambar 2.5dan 2.6).
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
40
Gambar 2.5 Jumlah Kematian Bayi Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 – 2013 1600
1450
1400 1208 1200
1159
1240
1000
1173
1210
800 600 400 200 0 2008
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : Profil Kabupaten/Kota tahun 2008 s/d 2013 Gambar 2.6 Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 – 2013 20 15.1
15
13.1
12.5
13.2
12.8
12.8
10
5
0 2008
Sumber:
2009
2010
2011
2012
2013
Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2012 Pencatatan dan Pelaporan Revolusi KIA
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
41
2.4.4. Angka Kematian Anak Balita (AKABA) AKABA menggambarkan tingkat peluang untuk meninggal pada fase antara kelahiran dan sebelum usia lima tahun serta permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular, dan kecelakaan. Indikator ini juga menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial dalam arti besaran dan tingkat
kemiskinan
penduduk,
sehingga
kerap
kali
dipakai
untuk
mengidentifikasi tingkat kesulitan ekonomi penduduk. Angka Kematian Balita di Indonesia (menurut estimasi SUPAS 1995) dalam beberapa tahun terakhir terlihat mengalami penurunan yang cukup bermakna. Pada tahun 1993 AKABA Nasional diperkirakan 81 per 1.000 kelahiran hidup dan turun menjadi 44,7 pada tahun 2001 (Surkesnas, 2001). Selanjutnya turun lagi menjadi 44 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007), dan terus turun menjadi 40 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2012 (SDKI, 2012). Untuk Provinsi NTT, AKABA periode 2002–2012 mengalami fluktuasi. Hasil Survei Kesehatan dan Rumah Tangga (SKRT) 1995 menunjukkan AKABA NTT sebesar 81 per 1.000 kelahiran hidup yang menurun menjadi 68 per 1.000 kelahiran hidup. Dari hasil SDKI 2002-2003 terjadi peningkatan menjadi 72 per 1.000 kelahiran hidup dan kembali meningkat menjadi 80 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007). Selanjutnya pada tahun 2012, AKABA NTT kembali menurun menjadi 58 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Walaupun AKABA NTT masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan AKABA nasional yakni 40 per 1,000 kelahiran hidup, namun penurunan AKABA NTT ini cukup bermakna. Laporan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2012, berdasarkan hasil konversi, selama periode 5 (lima) tahun jumlah kasus kematian balita mengalami penurunan secara bermakna dari tahun 2008-2012. Pada tahun 2008 sebanyak 409 kematian atau 4,3 per 1.000 kelahiran hidup, pada tahun 2009 menurun menjadi 362 kematian atau 3,8 per 1000 kelahiran Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
42
hidup. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi 535 kematian atau 5,8 per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2011 kembali meningkat menjadi 1.400 atau 14,8 per 1.000 kelahiran hidup. Pada Tahun 2012 kasus kematian balita terus meningkat menjadi 1.714 atau 17,9 per 1.000 KH. Selanjutnya Pada Tahun 2013 terjadi penurunan Kematian Anak Balita secara signifikan menjadi 185 Kasus atau 2,7/1.000 KH. Berikut ini disajikan gambaran Kasus Kematian Anak Balita danKonversi AKABA per 1.000 KH Prov. NTT tahun 2007 –
2013, sedangkan rincian per Kab/Kota data dapat dilihat pada
lampiran gambar 2. 7 dan 2.8
Gambar 2.7 Jumlah Kematian Balitadi Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 – 2013
sumber : Profil Kabupaten/Kota tahun 2012
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
43
Gambar 2.8 Angka Kematian Balita per 1.000 Kelahiran Hidup Di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 – 2013 20
17.9 14.8
15 10 5.8
5
4.3
2.7
3.8
0 2008
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : Profil Kabupaten/Kota tahun 2012, Laporan Pencatatan dan Pelaporan 2013 Selanjutnya rincian jumlah kematian ibu, bayi, balita tahun 2008–2013 dapat dilihat pada Gambar 2.9 berikut:
Jumlah Kematian
Gambar 2.9 Jumlah Kematian Ibu,Bayi dan Balita Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 – 2013 1,800 1,600 1,400 1,200 1,000 800 600 400 200 -
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Jumlah Kematian Ibu
312
286
252
208
192
193
Jumlah Kematian Bayi
1,208
1,240
1,159
1,210
1,450
1,173
Jumlah Kematian Balita
409
362
535
1,400
1,717
185
Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota 2012 dan Lap.Pencatatan dan Pelaporan Rev.KIA
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
44
2.4.5. Presentase Balita Gizi Buruk Persentase balita gizi kurang sebanyak 18,68 %; persentase balita gizi buruk sebesar 1,5 %, dan gizi buruk sebesar 84,7 %. Kondisi status gizi balita tahun 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.10 Status Gizi balita Kabupaten/Kota tahun 2012 Kabupaten/Kota KOTA KUPANG KUPANG TTS TTU BELU ALOR LEMBATA FLORES TIMUR SIKKA ENDE NGADA NAGEKEO MANGGARAI MANGGARAI BARAT MANGGARAI TIMUR SUMBA BARAT DAYA SUMBA BARAT SUMBA TENGAH SUMBA TIMUR ROTE NDAO SABU RAIJUA Jumlah/Total
Balita Ditimbang
Status Gizi Balita (Orang) Buruk Kurang Baik
Status Gizi Balita (%) Buruk Kurang Baik
13.005 20.708 29.889 12.383 28.469 13.983 9.475 17.940 22.085 17.354 11.629 10.156 24.759
282 858 190 183 1.095 387 122 191 155 113 12 31 14
2.327 5.001 2.710 1.624 7.446 1.582 1.921 2.433 4.792 1.796 1.429 689 548
10.396 13.239 26.989 10.576 19.907 10.150 7.424 15.251 17.138 15.428 10.188 9.436 24.197
2,2 4,1 0,6 1,5 3,8 2,8 1,3 1,1 0,7 0,7 0,1 0,3 0,1
18,68 24,32 4,10 13,09 26,13 11,00 22,22 12,78 0,00 0,00 12,81 7,44 2,40
79,9 63,9 90,3 85,4 69,9 72,6 78,4 85,0 77,6 88,9 87,6 92,9 97,7
21.753
139
3.094
18.520
0,6
15,44
85,1
33.874
143
1.602
31.979
0,4
4,56
94,4
14.525
404
1.194
12.927
2,8
0,00
89,0
9.978 6.217 18.360 9.111 4.146 349.799
110 114 330 75 188 5.136
1.519 144 736 665 845 44.097
7.947 5.959 17.273 8.309 3.113 296.346
1,1 1,8 1,8 0,8 4,5 1,5
15,20 2,32 4,12 7,72 0,00 12,68
79,6 95,9 94,1 91,2 75,1 84,7
Sumber : Profil Dinkes. NTT Tahun 2012
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
45
2.4.6 Kondisi Tenaga Kesehatan di Provinsi NTT Dari jumlah 14.863 orang tenaga kesehatan yang bekerja di sarana pelayanan kesehatan di kabupaten/kota dan provinsi pada tahun 2012 terdiri dari Tenaga paramedis perawatan yang meliputi tenaga Perawat sebanyak 6.551orang, tenaga Bidan sebanyak 3.798 orang,tenaga Medis sebanyak 1.077 orang,tenaga Farmasi sebanyak 777 orang,tenaga Gizi sebanyak 526 orang,tenaga Teknisi Medis sebanyak 578 orang,tenaga Sanitasi sebanyak 685 orang, tenaga Kesehatan Masyarakat sebanyak 787 orang dan tenaga fisioterapis sebanyak 84 orang. Lampiran tabel 74 sampai 78 menyajikan rincian tenaga kesehatan yang bekerja di sarana pelayanan kesehatan di kabupaten/kota dan provinsi pada tahun 2012. Untuk rincian jenis tenaga kesehatan dengan perhitungan ratio per 100.000 penduduk menurut jenis tenaga kesehatan disajikan pada Tabel2.10 di bawah ini. Tabel 2.10 TENAGA KESEHATAN MENURUT JENISNYARATIO PER 100.000 PENDUDUK DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2012 JENIS TENAGA KESEHATAN 1.
Dokter Umum
2. Dokter Spesialis 3. Dokter Gigi 4. Perawat 5. Bidan 6. Ahli Gizi 7. Sanitarian 8. Tenaga Kefarmasian 9. Sarjana Kesehatan Masyarakat 10.Keterapian Fisik 11.Keteknisian Medis
NTT
NASIONAL
14
:
100
40
:
100
3 3 127 73 10 12 13 9 2 11
: : : : : : : : : :
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
6 11 11 7 100 22 40 10 40 30
: : : : : : : : : :
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
46
Dapat dilihat pada tabel di atas, ratio masing-masing jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk, menunjukkan bahwa ratio jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk yang terbanyak adalah tenaga keperawatan 127 per 100.000 penduduk dan terendah pada jenis tenaga kesehatan Keterapian Fisik 2 per 100.000 penduduk. Pada tabel ini juga dapat dilihat bahwa ratio Dokter Spesialis dan Dokter Gigi masih sangat rendah yakni 3 per 100.000, keadaan ini diharapkan akan meningkat sejalan dengan berbagai kebijakan tetang ketenagaan baik dari pemerintah pusat maupun daerah untuk menambah jumlah tenaga kesehatan terutama Dokter Umum, Dokter Spesialis dan Dokter Gigi di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Puskesmas merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumber daya manusia yang ada terutama ketersediaan tenaga kesehatan. Pada tahun 2012 terdapat 9.628 orang PNS dengan latar belakang pendidikan kesehatan yang bertugas di Puskesmas yang tersebar di 21 Kabupaten/Kota, dengan rincian tenaga Perawat dan Bidan sebesar 7.146 orang, tenaga medis 574 orang, Sanitarian 525 orang, tenaga Farmasi 380 orang, tenaga Gizi 343 orang, tenaga Teknisi Medis 290 orang, Tenaga Fisioterapi 21 orang dan tenaga Kesehatan Masyarakat sebanyak 349 orang. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui keterjangkauan penduduk
terhadap puskesmas adalah rasio puskesmas per 100.000
penduduk. Pada rentang waktu tahun 2008 sampai 2012, jumlah puskesmas rawat jalan dan rawat inap mengalami peningkatan yang berarti.Pada tahun Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
47
2008 sebesar 6.4, tahun 2009 sebesar 6.5, pada tahun 2010 meningkat menjadi 6.6, pada tahun 2011 terus meningkat menjadi 7.1 dan pada tahun 2012 ratio puskesmas tetap yakni 7.1. Jumlah dan ratio Puskesmas terhadap 100.000 penduduk pada tahun 2008 - 2012 disajikan pada Gambar 2.10berikut ini
GAMBAR 2.10 JUMLAH PUSKESMAS DAN RATIONYA TERHADAP 100.000 PENDUDU DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2008 – 2012
PELUANG : Adanya bantuan – bantuan Luar Negeri seperti : Australia Indonesia Partnership
Maternal Neonatal Health (AIPMNH), Australia Indonesia Partnership Health Support System (AIPHSS), World Health Organization (WHO), United Nation International Child Education Foundation (UNICEF), Nutrition Improvement through Community Emprovement (NICE)
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
48
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Beberapa isu-isu strategis yang dapat dikemukakan setelah dilakukan identifikasi masalah berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD Bidang Kesehatan adalah : Beberapa isu-isu strategis yang dapat dikemukakan setelah dilakukan identifikasi masalah berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD Bidang Kesehatan adalah : • Angka kematian Ibu (AKI) Laporan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2012 menunjukkan bahwa konversi AKI per 100.000 Kelahiran Hidup selama periode 5 (lima) tahun (Tahun 2008–2012) mengalami fluktuasi. Jumlah kasus kematian pada tahun 2008 menjadi 312 kematian atau 332 per 100.000 kelahiran hidup, selanjutnya menurun menjadi 286 kematian pada tahun 2009 atau 303 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan tahun 2010 mengalami penurunan lagi menjadi 250 atau 272 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2011 menurun lagi menjadi 208 atau 220 per 100.000 KH, dan pada tahun 2012 menurun menjadi 192 atau 200 per 100.000 KH . Selanjutnya Pada Tahun 2013 menurun lagi menjadi 170 Kasus atau 182/100.000 KH. Berikut ini digambarkan Kasus Kematian Ibu dan Konversi AKI per 100.000 KH Prov. Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
49
• Angka Kematian Bayi (AKB) Untuk Provinsi NTT, Angka Kematian Bayi juga menunjukkan penurunan yang cukup bermakna, yaitu 60 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 (SDKI), menurun menjadi 59 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI 2002–2003). Selanjutnya pada tahun 2007 menurun lagi menjadi 57 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2007), dan pada tahun 2012 kembali menurun hingga mencapai 45 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Walaupun angka ini sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan AKB secara nasional yaitu 32 per 1.000 kelahiran hidup, namun penurunan AKB NTT ini cukup bermakna. Berdasarkan hasil konversi jumlah kasus kematian pada bayi mengalami fluktuasi dari tahun 2008–2012. Pada tahun 2008 sebanyak 1.208 atau 12,8 per 1000 kelahiran hidup. Selanjutnya mengalami peningkatan pada tahun 2009 sebanyak 1.240 kematian atau 13,1 per 1.000 kelahiran hidup. Tahun 2010 mengalami penurunan kembali dimana kematian sebesar 1.159 atau 12,5 per 1000 kelahiran hidup, selanjutnya pada tahun 2011 sebesar 1.210kematian atau 12,8 per 1000 Kelahiran Hidup.Pada tahun 2012 kasus kematian bayi sebanyak1.450 kematian atau 15,1 per 1000 Kelahiran Hidup. Pada Tahun 2013 mengalami penurunan yaitu sebesar 1.173 kasus atau 13,2/1.000 KH. Berikut ini adalah gambaran Kasus Kematian Bayi dan Konversi Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup pada tahun 2008 – 2013 di Provinsi NTT.
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
50
• Angka Kematian Anak Balita (AKABA) Laporan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2012, berdasarkan hasil konversi, selama periode 5 (lima) tahun jumlah kasus kematian balita mengalami penurunan secara bermakna dari tahun 2008-2012. Pada tahun 2008 sebanyak 409 kematian atau 4,3 per 1.000 kelahiran hidup, pada tahun 2009 menurun menjadi 362 kematian atau 3,8 per 1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi 535 kematian atau 5,8 per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2011kembali meningkat menjadi1.400 atau 14,8 per 1.000 kelahiran hidup.Pada Tahun 2012 kasus kematian balita terus meningkat menjadi1.714 atau 17,9 per 1.000 KH. Selanjutnya Pada Tahun 2013 terjadi penurunan Kematian Anak Balita secara signifikan menjadi 185 Kasus atau 2,7/1.000 KH. Masalah Gizi Kurang dan Gizi Buruk Masalah
gizi
adalah
masalah
kesehatan
masyarakat
yang
penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Masalah gizi disamping merupakan sindrom kemiskinan yang erat kaitannya dengan masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan juga menyangkut aspek pengetahuan serta perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat. Keadaan gizi masyarakat akan mempengaruhi tingkat kesehatan dan umur harapan hidup yang merupakan salah satu unsur utama dalam penentuan keberhasilan pembangunan negara yang dikenal dengan istilah Human Development Index (HDI). Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
51
Secara umum di Indonesia terdapat dua masalah gizi utama yaitu kurang gizi makro dan kurang gizi mikro. Kurang gizi makro pada dasarnya merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kekurangan asupan energi dan protein. Masalah gizi makro adalah masalah gizi yang utamanya disebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan asupan energi dan protein. Kekurangan zat gizi makro umumnya disertai dengan kekurangan zat gizi mikro. Data menunjukkan di Provinsi NTT bahwa prevalensi gizi kurang menurun dari 20,4% (SDKI 2007) menjadi 13,0% (Riskesdas 2010) dan kondisi tersebut diikuti dengan penurunan prevalensi gizi buruk 9,0% (SDKI 2007) menjadi 4,9% (Riskesdas 2010). Gizi buruk adalah satu kondisi dimana seseorang dinyatakan kekurangan nutrisi, atau dengan ungkapan lain status nutrisinya berada di bawah standar rata-rata. Nutrisi yang dimaksud bisa berupa protein, karbohidrat dan kalori. Di Indonesia kasus KEP (Kurang Energi Protein) adalah salah satu masalah gizi utama yang banyak dijumpai pada balita. Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk. Menurut UNICEF ada dua penyebab langsung terjadinya gizi buruk, yaitu : -
Kurangnya asupan gizi dari makanan. Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah makanan yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsurgizi yang dibutuhkan karena alasan sosial dan ekonomi yaitu kemiskinan.
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
52
-
Akibat terjadinya penyakit yang mengakibatkan infeksi. Hal ini disebabkan oleh rusaknya beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat makanan secara baik.
Faktor lain yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi burukyaitu: - Faktor ketersediaan pangan yang bergizi dan terjangkau oleh masyarakat - Perilaku dan budaya dalam pengolahan pangan dan pengasuhan asuh anak - Pengelolaan yang buruk dan perawatan kesehatan yang tidak memadai. Untuk KEP yang ringan dan sedang/Gizi Kurang, gejala klinis yang bisa dijumpai pada anak adalah berupa kondisi badan yang tampak kurus. Sedangkan gejala klinis KEP berat/gizi buruk secara garis besar bisa dibedakan menjadi tiga tipe: marasmus, kwashiorkor dan marasmic-kwashiorkor. Prevalensi Masalah GiziBuruk danKurang diukur dengan membandingkan berat badan menurut umur. Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2011 pada kelompok balita gizi kurang yang dilaporkan sebesar 10,1% dan pada tahun 2012 sebesar 12,6%. Sedangkan prevalensi gizi buruk tahun 2011 sebesar 1,2% dan pada tahun 2012 sebesar 1,4%. Percepatan peningkatan status gizi perlu segera dilakukan karena masalah gizi kurang/buruk masih cukup banyak. Upaya perbaikan ekonomi, perubahan perilaku penduduk, memerlukan upaya yang terkoordinasi dan terintegrasi secara baik. Status gizi seseorang terkait dengan permasalahan kesehatan secara umum disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat memperberat Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
53
penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan secara individual. Bahkan status gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusui sangat dipengaruhi status gizi ibu hamil dan ibu menyusui. Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator, antara lain Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita usia subur ; Kurang Energi Kronis (KEK), Anemia gizi besi pada ibu dan pekerja wanita, dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) •
Pengendalian Penyakit Yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit Polio di Provinsi NTT telah melaksanakan program Eradikasi Polio (Erapo) yang terdiri dari pemberian imunisasi Polio secara rutin dan Surveilans Acute Flaccid
Paralysis (S-AFP). Berdasarkan data Profil Kesehatan Kabupaten/Kota seProvinsi NTT tahun 2012, menunjukkan bahwa cakupan imunisasi Polio-3 pada bayi pada tahun 2012 sebesar 97,5%, sedangkan pada tahun 2011 sebesar 74,6 %, berarti pada tahun 2012 terjadi peningkatan cakupan imunisasi Polio-4. Kabupaten/kota dengan cakupan Imunisasi Polio ≥ 100% ada 9 Kabupaten/Kota yakni Kota Kupang (102,9%), Kabupaten Flores Timur (196,8%), Sabu Raijua (184,4%), Sumba Timur (119,9%), Kupang (115,5%), TTU (114,8%), Belu (106,1%), Manggarai (104,7%)
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
54
dan Sikka (100,9%).Cakupan Imunisasi Polio dengan melihat pada gambar 3.1 di bawah ini.
GAMBAR 3.1 CAKUPAN IMUNISASI POLIO-3 MENURUT KABUPATEN KOTA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2012
Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012 Upaya lain untuk pencegahan dan pemberantasan penyakit Polio adalah kegiatan surveilans di Provinsi NTT, pertemuan antar Tim Ahli, Tim Teknis dan pengelola S-AFP kabupaten/kota, Sosialisasi, Advokasi, dan Asistensi Teknis di kabupaten/kota dan Rumah Sakit. Untuk mencari kemungkinan adanya virus Polio liar yang bekembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari
kasus
AFP
yang
menyerang
masyarakat
(Community
Based
Surveillance/CBS) dan Rumah Sakit (Hospital Based Surveillance/HBS). Berdasarkan kegiatan surveilans, AFP pada anak< 15 tahun pada tahun 2012 ditemukan sebanyak 96 kasus, dengan AFP rate sebesar 5,3 per 100.000 anak Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
55
usia < 15 tahun . Sedangkan tahun 2011 kasus AFP sebanyak 78 kasus, dengan AFP rate sebesar 5,0 per 100.000 anak usia < 15 tahun. Tahun 2013 jumlah kasus ditemukan sebanyak 112 dengan AFP rate sebesar 6,5 per 100.000 anak usia< 15 tahun •
Pengendalian TB-Paru Upaya pencegahan dan pemberantasan TB-Paru dilakukan dengan pendekatan DOTS (Directly Observe Treatment Shortcource) atau pengobatan TB-Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak pada suspek di sarana pelayanan kesehatan yang
ditindaklanjuti
dengan
pemberian
paket
pengobatan.
Upaya
pemberantasan penderita TB selama tahun 2008-2012 terlihat pada Gambar 3.2 berikut ini. GAMBAR 3.2 JUMLAH PENDERITA TB BTA+, DIOBATI DAN PENDERITA SEMBUH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2008 – 2012
Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
56
Gambar di atas menunjukkanbahwa pelaksanaan pemberantasan penyakit TB dari tahun 2008-2012 menunjukkan fluktuasi. Pada tahun 2008 penderita BTA (+) sebesar 3.178 penderita, yang diobati sebesar 2.995 penderita dan yang sembuh 1.920 penderita, pada tahun 2009 penderita BTA (+) mengalami penurunan menjadi 3.006 penderita, yang diobati sebanyak 3.419 dan yang mengalami kesembuhan sebanyak 2.346 penderita. Pada tahun 2010 dari 3.708 penderita BTA (+), yang diobati sebanyak 3.222 penderita dan mengalami kesembuhan sebanyak 2.277 penderita. Sedangkan pada tahun 2012 jumlah penderita BTA (+) naik menjadi 3.961 orang, ini menurun jika dibandingkan pada tahun 2011. Sedangkan yang diobati sebanyak 4.295 penderita dan sembuh sebesar 2.806 penderita. • Pengendalian Penyakit ISPA Upaya dalam rangka Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (P2 ISPA) lebih difokuskan pada upaya penemuan secara dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita Pneumonia Balita yang ditemukan. Upaya ini dikembangkan melalui suatu manajemen terpadu dalam penanganan balita sakit yang datang ke unit pelayanan kesehatan atau lebih dikenal dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Dengan pendekatan MTBS semua penderita ISPA langsung ditangani di unit yang menemukan penderita tersebut. Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT
cakupan
pneumonia pada balita yang ditangani pada tahun 2012 adalah sebesar Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
57
19,2% dibanding dengan tahun 2011 sebesar 14,5%, berarti ada peningkatan. Persentase penemuan dan pengobatan kasus Pneumonia pada balita tahun 2012 per Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran Tabel 13 profil kesehatan dan trend 2008-2012 pada Gambar 3.3 berikut ini.
GAMBAR 3.3 PERSENTASE, JUMLAH PENEMUAN DAN PENANGANAN (PENGOBATAN) KASUS PNEUMONIA PADA BALITA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2008 – 2012
Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012 Berdasarkan gambar tersebut di atas, jumlah balita yang ditangani selama tahun 2008-2012 mengalami fluktuasi penurunan yakni dari 100% pada tahun 2008 menjadi 99,5% pada tahun 2009. Menurun lagi menjadi 75,9% pada tahun 2010, dan 14,5% pada tahun 2011. Lalu pada tahun 2012 meningkat menjadi 19,2%.
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
58
•
Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMS Hasil Riskesdas tahun 2010 secara nasional menunjukkkan bahwa persentase penduduk yang mempunyai persepsi benar bahwa seseorang tidak dapat tertular HIV karena makanan yang disiapkan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sebesar 32,9% dan yang mempunyai persepsi benar bahwa seseorang tidak dapat tertular HIV melalui gigitan nyamuk 23,5%. Sedangkan penduduk yang mengetahui cara pencegahan yang benar bahwa HIV dapat dicegah dengan berhubungan seksual hanya dengan satu pasangan tetap yang tidak beresiko sebesar 49,4%, bahwa HIV dapat dicegah dengan berhubungan seksual suami/istri saja sebesar 50,3%, bahwa HIV dapat dicegah dengan menggunakan kondom saat berhubungan seksual dengan pasangan beresiko sebesar 41,9%. Selanjutnya 44,9% penduduk mengetahui bahwa HIV dapat dicegah dengan menggunakan jarum suntik bersama dan 21,8% mengetahui bahwa HIV tidak dapat dicegah dengan melakukan sunat/sirkumsisi. Upaya
pelayanan
kesehatan
dalam
rangka
penanggulangan
penyakit HIV/AIDS disamping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui penemuan penderita
secara
dini
dan
dilanjutkan
dengan
kegiatan
konseling.
Sedangkan upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV/AIDS terhadap darah donor dan upaya pemantauan dan pengobatan penderita penyakit menular seksual (PMS). Penyakit menular seksual termasuk
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
59
HIV/AIDS sudah menjadi masalah kesehatan di provinsi NTT, terlihat adanya kecenderungan penambahan kasus. Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam penanggulangan penyakit HIV/AIDS ini antara lain : sasaran penanggulangan adalah kelompok umur seksual aktif 15-45 tahun dan mencakup kelompok perilaku resiko tinggi dan rendah di daerah dengan prevalensi penyakit menular seksual yang tinggi; Upaya pencegahan dengan melakukan uji saring darah donor, promosi
kondom,
penerapan
kewaspadaan
universal,
pencegahan
penularan vertikal dan pencegahan penularan pada penyalahgunaan obat; Surveilans dilaksanakan melalui sentinel setahun dan sulveilans ad hoc dilaksanakan 2 kali setahun; KIE diarahkan pada kelompok resiko tinggi dan masyarakat umum yang dilaksanakan dengan metode yang tepat dan efektif yaitu lewat mimbar-mimbar dan lembaga keagamaan; Peningkatan koordinasi lintas program dan sektor dalam naungan KPAD Provinsi; Peningkatan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan dan masyarakat. •
Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, sering muncul sebagai KLB dan menimbulkan kepanikan di masyarakat karena menyebar sangat cepat dan dapat menyebabkan kematian. Penyebab DBD adalah virus dengue yang
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
60
ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti. Upaya pemberantasan DBD dititikberatkan pada penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M plus (Menguras, Menutup, Mengubur dan Menabur larvasida), penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencegah/memberantas nyamuk Aedes aegypti berkembang biak, juru pemantauan jentik (Jumantik) untuk memantau Angka Bebas Jentik (ABJ), serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga. Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2012 sebesar 1.542 kasus, sedangkan pada tahun 2011 sebesar 424 kasus, hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kasus pada tahun 2012. Rincian jumlah kasus DBD pada tahun 2012 dapat dilihat pada lampiran Tabel 23profil kesehatan dan Gambar 3.4 di bawah ini. GAMBAR 3.4 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2012
Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012 Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
61
Gambar tersebut di atas menunjukkan bahwa penyumbang penderita DBD tertinggi di Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2012 adalah Kota Kupang sebesar 890 penderita, Sikka sebesar 136 penderita, Ngada sebesar 117 penderita dan Sumba Timur sebesar 111 penderita. • Pengendalian Penyakit Kusta Upaya pelayanan terhadap penderita penyakit Kusta antara lain melakukan penemuan penderita melalui berbagai survei anak sekolah, survei kontak dan pemeriksaan intensif penderita yang datang ke sarana kesehatan dengan keluhan atau kontak dengan penderita penyakit Kusta. Pada penderita kusta yang ditemukan, diberikan pengobatan paket MDT (Multi Drag Therapy Pausi Basiler (RFT PB) selama 6-9 Bulan maupun
Multi Drag Therapy Multi Basiler (MDT MB) selama 12-15 bulan berupa Rifampicin dan
Lampren. Hasil pengumpulan data Profil Kesehatan
Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT pada tahun 2012 dilaporkan bahwa jumlah penderita kusta (baik PB dan MB) sebanyak 537 orang, sedangkan tahun 2011 sebanyak 155 orang, berarti ada peningkatan kasus pada tahun 2012. Prevalensi penderita kusta pada tahun 2012 sebesar 1,10 per 10.000 orang. • Pengendalian Penyakit Filaria Filariasis adalah penyakit menular (Penyakit Kaki Gajah) yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat kronis dan bila tidak mendapat pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
62
kelamin
baik
perempuan
maupun
laki-laki.
Penyakit
ini
dapat
mengakibatkan penderita tidak dapat bekerja secara optimal, bahkan hidupnya tergantung kepada orang lain sehingga menjadi beban keluarga, masyarakat dan negara. Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2011 penderita penyakit filariasis sebanyak 4.684 kasus, sedangkan tahun 2012 jumlah penderita penyakit filariasis sebanyak 501 kasus, ini berarti terjadi penurunan kasus. Dengan jumlah kasus tertinggi adalah Kabupaten Sumba Barat Daya sebanyak 313 penderita dan Kab. Rote Ndao sebanyak 94 penderita. •
Akses Terhadap Air Bersih Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari. Ketersediaan dalam jumlah yang cukup terutama untuk keperluan minum dan masak merupakan tujuan dari program penyediaan air bersih yang terus menerus diupayakan pemerintah. Oleh karena itu, salah satu indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan adalah ketersediaan sumber air bersih rumah tangga. Sumber air bersih yang digunakan rumah tangga dibedakan menurut Air Kemasan, Air Isi Ulang, Ledeng (meteran dan eceran), Sumur Pompa Tangan (SPT), Sumur Terlindungi, Mata Air Terlindungi, Air Hujan,Sumur Tak Terlindungi, Mata Air Tak terlindungi, Air Sungai dan lainnya. Dari beberapa jenis sumber air bersih tersebut diketahui bahwa
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
63
persentase keluarga yang sumber air minumnya terlindungi adalah Hanya sebesar 42,1%. Rincian data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se - Provinsi NTT tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 3.1 Tabel 3.1
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
64
•
Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam Berdarah Dengue adalah
penyakit menular berpotensi
KLB/wabah disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypty. Penyakit ini menyerang sebagian besar anak usia < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Pada tahun 2012 ditemukan kasus DBD sebanyak 1.542 kasus, dengan kasus tertinggi bahkan dinyatakan KLB oleh walikota yakni di Kota Kupang jumlah kasus sebanyak 890 kasus, kematian sebanyak 13 orang dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 0,8%, dan Angka kematian tertinggi di Kota Kupang yaitu sebanyak 8 orang (CFR 0,9%), menyusul Kab. Belu 3 orang meninggal, Kab. Ngada dan Sumba Timur masing-masing 1 orang meninggal. •
Diare Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita Diare bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tetapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam. Berdasarkan laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2012, terdapat 2 (dua) Kabupaten yang mengalami KLB yakni Kab. Rote Ndao dan Manggarai. Total penduduk terancam sebanyak 1.328 orang, total penderita 26 orang dengan jumlah kematian 1 orang dan CFR 3,85%.
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
65
•
Pengendalian Penyakit Malaria Hasil Riskesdas tahun 2010 menunjukkan bahwa Provinsi NTT merupakan Provinsi dengan Kasus Baru Malaria tertinggi dalam satu tahun terakhir yakni sebesar 117,50/00. Berdasarkan data pengumpulan data Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT menunjukkan bahwa pada tahun 2012 jumlah penderita malaria sebanyak 114.321 orang, sedangkan pada tahun 2011 sebesar 118.494, hal ini menunjukkan bahwa ada penurunan penderita malaria pada tahun 2012. GAMBAR 3.5 JUMLAH KASUS MALARIA MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2012
Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012
Gambar 3.5 di atas menunjukkan bahwa penderita malaria yang tertinggi pada tahun 2012 adalah Kabupaten Lembata sebanyak 22.083 orang, Kabupaten Sikka sebanyak 12.272 orang, Belu sebanyak 11.646dan Alor sebanyak 11.370 orang. Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
66
Penyakit Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan di Provinsi NTT, dimana penyakit ini masih menjadi penyebab kematian bagi bayi, balita dan ibu hamil serta dapat menurunkan produktifitas tenaga kerja. Penyakit ini juga salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi komitment global dalam Millenium Development Goals (MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit Plamodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah marah manusia yang ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina. Hampir 90% desa di Provinsi NTT hampir 100% desa endemis malaria. Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah desa-desa terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah, serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehat. Direktorat Lingkungan
Jenderal
Kementerian
Pengendalian Kesehatan
Penyakit
telah
dan
menetapkan
Penyehatan Stratifikasi
endemisitas malaria berdasarkan Annual Parasite Incidence (API) suatu wilayah di Indonesia menjadi 4 (empat) strata yaitu :Endemis Tinggi bila API > 5 per 1000 penduduk -
Endemis Sedang bila API 1 -5 per 1000 penduduk
-
Endemis Rendah bila API 0 - 1 per 1000 penduduk
-
Non Endemis bila tidak ada penularan malaria
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
67
Sejak tahun 2010 Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan telah menggunakan Indikator API di seluruh Provinsi di Indonesia. Berdasarkan laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, API per 1000 penduduk mengalami penurunan yang signifikan. Pada tahun 2008 API Provinsi NTT sebesar 33 per 1000 penduduk, pada tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 28 per 1000 penduduk. Pada tahun 2010 naik sedikit menjadi 30 per 1000 penduduk, pada tahun 2011 kembali menurun menjadi 25 per 1000 penduduk, dan pada tahun 2012 menurun lagi menjadi 23 per 1000 penduduk. menampilkan gambaran API menurut Kabupaten Kota Tahun 2008 - 2012. GAMBAR 3.6 ANNUAL PARASITE INCIDENCE (API) PER 1000 PENDUDUK MENURUT KAB/KOTA SE PROVINSI NTT TAHUN 2008 – 2012
Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012 Laporan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2012
Annual
Parasit
Incidence
(API)
mengalami
penurunan
dibandingtahun2011 yaitu sebesar 2 per 1000 penduduk. Angka ini sangat
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
68
bermakna karena diikuti dengan intensifikasi upaya pengendalian malaria yang salah satu hasilnya adalah peningkatan cakupan pemeriksaan sediaan darah (konfirmasi laboratorium). Tingginya cakupan pemeriksaan sediaan darah di laboratorium tersebut merupakan pelaksanaan kebijakan nasional pengendalian malaria dalam mencapai eliminasi malaria, yaitu semua kasus malaria klinis harus dikonfirmasi dengan laboratorium. Tahun 2012 kasus malaria positif tertinggi di Kabupaten Lembata sebanyak 22.083 kasus, sedangkan kasus terendah di Kota Kupang sebanyak 284 kasus. •
Filariasis Penyakit Filariasis adalahpenyakit yang disebabkan oleh parasit berupa cacing Filaris, yang terdiri dari 3 (tiga) spesies yaitu Wucherria
bancrofti, Brugaria malayi dan Brugaria timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe (getah bening). Filaria menular melalui gigitan nyamuk yang mengandung cacing Filaria dalam tubuhnya. Di dalam tubuh manusia cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di jaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di kaki, tungkai, payudara, lengan dan organ genital. Pada tahun 2012 ditemukan kasus baru Filariasis di Provinsi NTT sebesar 414 kasus, dimana kasus yang tertinggi ditemukan di Kabupaten Sumba Barat Daya yaitu sebesar 313 kasus.
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
69
•
Akses dan keterjangkauan terhadap fasilitas kesehatan yang belum memadai : Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Jumlah Puskesmas yang terdata sampai akhir 2012 sebanyak 348 unit dengan rincian jumlah puskesmas Perawatan 160 unit dan puskesmas Non Perawatan 188 unit. Salah
satu
indikator
yang
digunakan
untuk
mengetahui
keterjangkauan penduduk terhadap puskesmas adalah rasio puskesmas per 100.000 penduduk. Pada rentang waktu tahun 2008 sampai 2012, jumlah puskesmas rawat jalan dan rawat inap mengalami peningkatan yang berarti.Pada tahun 2008 sebesar 6.4, tahun 2009 sebesar 6.5, pada tahun 2010 meningkat menjadi 6.6, pada tahun 2011 terus meningkat menjadi 7.1 dan pada tahun 2012 ratio puskesmas tetap yakni 7.1. Jumlah dan ratio Puskesmas terhadap 100.000 penduduk pada tahun 2008 - 2012 disajikan pada Gambar 3.7
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
70
GAMBAR 3.7 JUMLAH PUSKESMAS DAN RATIONYA TERHADAP 100.000 PENDUDUK DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2008 – 2012
Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012
Dalam
upaya
peningkatan
mutu
pelayanan
kesehatan
di
Puskesmas, beberapa Puskesmas non perawatan ditingkatkan statusnya menjadi
Puskesmas
perawatan.Lokasi
Puskesmas
perawatan
ini
ditempatkan di daerah yang jauh dari rumah sakit, di jalur-jalur jalan raya yang rawan kecelakaan, serta di wilayah atau pulau-pulau yang terpencil.Perkembangan
jumlah
Puskesmas
perawatan
dari
tahun
2008–2012 mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2008 sebanyak 110 unit, tahun 2009 meningkat menjadi 112 unit, tahun 2010 menjadi 127 unit, tahun 2011 meningkat terus menjadi 140 unit dan pada tahun 2012 menjadi
160unit.Perkembangan
jumlah
Puskesmas
Perawatan
dan
Puskesmas Non Perawatan pada tahun 2008 – 2012 disajikan pada Gambar 3.8 berikut ini.
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
71
GAMBAR 3.8 JUMLAH PUSKESMAS PERAWATAN DAN PUSKESMAS NON PERAWATAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2008 – 2012
Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012
Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di wilayah kerjanya, puskesmas dibantu dengan sarana pelayanan kesehatan berupa Puskesmas Pembantu (Pustu). Pustu sebagai unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil pada tahun 2008 berjumlah 1.043 unit mengalami peningkatan menjadi 1.115 di tahun 2009, pada tahun 2010 menurun menjadi 1.054, pada tahun 2011 kembali menurun menjadi 1.050 unit dan pada tahun 2012 menjadi 1.045 unit. Rincian jumlah pustu dan rasio terhadap 100.000 penduduk
disajikan pada
gambar 3.9.
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
72
GAMBAR 3.9 JUMLAH PUSKESMAS PEMBANTU DAN RATIONYA TERHADAP 100.000 PENDUDUK DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2008 – 2012
Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012
Berdasarkan
keseluruhan
jumlah
Sarana
Pelayanan
Kesehatan
(Puskesmas) di Provinsi NTT, pada tahun 2012 sebanyak 348 sarana, jumlah sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas) terbanyak terdapat di KabupatenTTS (28 sarana) dan Belu (26 sarana),dan Kabupaten yang paling sedikit jumlahnya yaitu di Kabupaten Sabu Raijua yaitu 6 unit Puskesmas. Pada tahun 2012 jumlah Puskesmas Perawatan semakin meningkat dibandingkan dengan tahun lalu adalah merupakan salah satu upaya untuk mendukung Revolusi KIA yang dicanangkan pada tahun 2010 yaitu menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai agar ibu hamil dapat melahirkan selamat. Penurunan jumlah Puskesmas Pembantu (Pustu) dari tahun 2010 sampai 2012 dikarenakan beberapa faktor diantaranya terjadinya penambahan jumlah penduduk dan pemekaran wilayah sehingga status Pustu dinaikkan menjadi Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
73
Puskesmas.Untuk tahun 2012,Kabupaten dengan jumlah Pustu terbanyak yaitu Kabupaten Kupang yakni 151 sarana dan paling sedikit di Kabupaten Sumba Barat sebanyak 11 sarana. •
Rumah Sakit Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang bergerak di bidang kuratif dan rehabilitatif, dan juga sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan.Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan terhadap fasilitas pelayanan kesehatan, jumlah rumah sakit (umum dan khusus) dari tahun 2009 - 2012 mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 rumah sakit umum sebanyak 31 buah dan rumah sakit khusus 1 buah, tahun 2010rumah sakit umum sebanyak 33 buah dan rumah sakit khusus 3 buah, pada tahun 2011 jumlah rumah sakit umum bertambah menjadi 36 buah dan rumah sakit khusus 4 buah, dan pada tahun 2013 jumlah rumah sakit umum menjadi 37 buah dan rumah sakit khusus 4 buah. Rumah sakit tersebut dikelola oleh Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, TNI/POLRI, dan swasta. Untuk mengetahui jumlah rumah sakit umum dan khusus berdasarkan kepemilikannya pada periode tahun 2012 dapat dilihat pada lampiran Tabel 70. Kemampuan Rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dilihat dari jumlah dan rasio tempat tidur rumah sakit terhadap jumlah penduduk. Jumlah tempat tidur rumah sakit umum milik pemerintah dan rumah sakit umum milik swastapada kurun 3 tahun terakhir dari tahun 2008 - 2010 mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 jumlah tempat tidur rumah sakit umum mengalami peningkatan,
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
74
sedangkan jumlah tempat tidur rumah sakit swasta mengalami penurunan disebabkan beberapa rumah sakit swasta tidak melaporkan data mengenai jumlah tempat tidur. Dan pada tahun 2012 jumlah tempat tidur rumah sakit umum sebanyak 1.868 dan jumlah tempat tidur rumah sakit swasta sebanyak 894 buah. Gambaran peningkatan tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.10. GAMBAR 3.10 PERKEMBANGAN JUMLAH TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2008 – 2012
Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012
Ratio tempat tidur rumah sakit per 100.000 penduduk dihitung berdasarkan jumlah keseluruhan tempat tidur baik rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta. Selama tahun 2008 – 2012, ratio tempat tidur rumah sakit relatif berubah dimana pada tahun 2008 sebesar 55.6, namun mengalami sedikit penurunan pada tahun 2009 yakni sebesar 53.6, tahun 2010 meningkat menjadi 59.6, pada tahun 2011 kembali mengalami Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
75
penurunan menjadi 44.9, dan pada tahun 2012 kembali meningkat menjadi 56.4. Gambar 3.11 menyajikan jumlah tempat tidur dan rasio tempat tidur per 100.000 penduduk pada tahun 2008 – 2012. GAMBAR 3.11 JUMLAH TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT DAN RATIONYA PER 100.000 PENDUDUK, DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2008 – 2012
Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012
•
Adapun mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan masih rendah Untuk melihat mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan dapat dilihat dalam rincian table 3.2 berikut ini.
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
76
Tabel 3.2
Akses dan keterjangkauan perbekalan kesehatan (obat, vaksin, peralatan dan perbekalan kesehatan lainnya) pemenuhan penyediaannya belum optimal dapat dilihat melalui: •
Sarana Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Jumlah distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan merupakan salah satu indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan.Pada Gambar 3.12 disajikan jumlah sarana distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan menurut jenis dari tahun 2008 – 2012.
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
77
GAMBAR 3.12 JUMLAH SARANA DISTRIBUSI SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN MENURUT JENIS DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2008-2012
Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012
Pengembangan Promosi untuk ber perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Peran Serta Masyarakat (PSM) dalam pembangunan kesehatan belum optimal , hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : •
Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat Pengembangan
Sarana
Kesehatan
Bersumberdaya
Masyarakat
merupakan salah satu langkah dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang melibatkan potensi masyarakat didalamnya. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) di antaranya adalah Posyandu, Polindes (Pondok Bersalin Desa), Toga (Tanaman Obat Keluarga), Poskesdes (Pos Kesehatan Desa), Desa Siaga, POD (Pos Obat Desa), Pos UKK (Pos Upaya Kesehatan Kerja) dan sebagainya. Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
78
Posyandu, merupakan salah satu bentuk UKBM yang telah lama dikembangkan dan paling dikenal di masyarakat.Dalam menjalankan fungsinya di masyarakat, Posyandu diharapkan dapat menyelenggarakan 5 program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare.Untuk memantau perkembangan dan penilaian kinerjanya, Posyandu diklasifikasikan menjadi 4 strata yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu Mandiri.Pada tahun 2012 terdapat 9.329 Posyandu terdiri dari Posyandu Mandiri sebanyak 409 buah (4,4%) danPosyandu Purnama sebanyak 3.845 buah (41,2%). Perkembangan Posyandu menurut strata dalam periode tahun 2008-2012 disajikan pada Gambar 3.13. GAMBAR 3.13 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2008 - 2012
Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
79
•
Pos Kesehatan Desa Poskesdes merupakan salah satu indikator suatu desa disebut desa siaga. Poskesdes merupakan salah satu upaya mendekatkan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Kegiatan utama poskesdes yaitu pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans perilaku berisiko, lingkungan dan masalah kesehatan lainnya), penanganan kegawatdaruratan kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana serta pelayanan kesehatan. Pelayanan yang diberikan di Poskesdes juga mencakup pertolongan persalinan dan pelayanan KIA. Tenaga poskesdes minimal 1 (satu) orang bidan dan 2 (dua) orang kader. Jumlah poskesdes pada tahun 2010 sebanyak 485 unit, pada tahun 2011 berjumlah 364 unit dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 594 unit.
•
Desa Siaga Desa siaga adalah desa yang memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan secara
mandiri.
Menindaklanjuti
Kepmenkes
RI
Nomor
:
1529/Menkes/SK/X/2010, desa siaga dikembangkan menjadi desa siaga aktif. Desa Siaga Aktif adalah pembentukan bentuk pengembangan dari desa siaga yang penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau sarana kesehatan yang ada di wilayah tersebut seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu) atau sarana kesehatan lainnya, dan atau Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
80
penduduknya
mengembangkan
UKBM
dan
melaksanakan
surveilans
berbasis masyarakat (meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak,
gizi,
lingkungan,
penanggulangan
dan
bencana,
perilaku),
serta
kedaruratan
penyehatan
kesehatan
lingkungan
dan
sehingga
masyarakat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jumlah desa siaga pada tahun 2010 sebanyak 917 desa, pada tahun 2011 meningkat menjadi 1.138 desa dan pada tahun 2012 sebanyak 1.233 desa.KabupatenFlores Timurmemiliki jumlah desa siaga terbanyak (209 desa siaga) sedangkan terendah di kabupatenTTS (21 desa), adapun Kabupaten Sumba Barat Daya dan Sabu Raijua tidak melaporkan jumlah desa siaga. •
Ketersediaan Tenaga Kesehatan Ketersediaan Tenaga Kesehatan tidak saja berasal dari pihak pemerintah
tetapi
juga
mendapat
sumbangan
dari
pihak
swasta.Penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan jenjang Diploma yang berada dibawah binaan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah Politeknik Kesehatan dan Non Poltekkes (milik Swasta, TNI/POLRI dan Pemda). Program Pendidikan D-III tenaga kesehatan dan program studi (Prodi) berkembang pesat terutama dari sektor swasta karena semakin banyak diminati oleh masyarakat. Pada tahun 2008 – 2012, data tenaga kesehatan yang dihasilkan dari pendidikan yang disediakan
pemerintah
dan
swasta
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
mengalami
peningkatan
yang
81
memuaskan sehingga jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di sarana pelayanan kesehatan relatif mengalami peningkatan yaitu dari 10.529 orang pada tahun 2008, meningkat menjadi 10.833 orang pada tahun 2009, tahun 2010 meningkat menjadi 13.496 orang, pada tahun 2011 meningkat menjadi 14.253 orang dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 14.863 orang. Jumlah 14.863 orang tenaga kesehatan yang bekerja di sarana pelayanan kesehatan di kabupaten/kota dan provinsi pada tahun 2012 terdiri dari Tenaga Keperawatan yang meliputi tenaga Perawat sebanyak 6.551orang, tenaga Bidan sebanyak 3.798 orang, sedangkan tenaga Medis (dokter umum dan dokter gigi) sebanyak 1.077 orang,tenaga Farmasi sebanyak 777 orang,tenaga Gizi sebanyak 526 orang,tenaga Teknisi Medis sebanyak
578
orang,tenaga
Sanitasi
sebanyak
685 orang,
tenaga
Kesehatan Masyarakat sebanyak 787 orang dan tenaga fisioterapis sebanyak 84 orang. Lampiran tabel 74 sampai 78 menyajikan rincian tenaga kesehatan yang bekerja di sarana pelayanan kesehatan di kabupaten/kota dan provinsi pada tahun 2012. Untuk rincian jenis tenaga kesehatan dengan perhitungan ratio per 100.000 penduduk menurut jenis tenaga kesehatan, menunjukkan bahwa ratio jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk yang terbanyak adalah tenaga keperawatan 127 per 100.000 penduduk dan terendah pada jenis tenaga kesehatan Keterapian Fisik 2 per 100.000 penduduk. Pada tabel ini juga dapat dilihat bahwa ratio Dokter Spesialis dan Dokter Gigi masih sangat rendah yakni 3 per 100.000, keadaan ini Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
82
diharapkan akan meningkat sejalan dengan berbagai kebijakan tetang ketenagaan baik dari pemerintah pusat maupun daerah untuk menambah jumlah tenaga kesehatan terutama Dokter Umum, Dokter Spesialis dan Dokter Gigi di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mengenai Persebaran Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan belum terdata dengan baik . Pada tahun 2012, jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan latar belakang pendidikan kesehatan yang bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berjumlah 1.192 orang. Jumlah tersebut didapat dari tenaga Perawat dan Bidan sebesar 536 orang, tenaga Kesehatan Masyarakat sebesar 290 orang, tenaga Farmasi 124 orang, Sanitarian 92 orang, tenaga Gizi 61 orang, tenaga Medis 57 orang dan tenaga Teknisi Medis 32 orang. Untuk Dinas Kesehatan Provinsi, jumlah PNS dengan latar belakang pendidikan kesehatan sebanyak 95 orang. Jumlah tersebut berasal dari tenaga dokter 5 orang, dokter gigi 3 orang, Tenaga Kesehatan Masyarakat 51 orang, Perawat 13 orang, tenaga Farmasi 7 orang, tenaga Gizi 5 orang dan Tenaga Sanitarian 11 orang. Jumlah PNS dengan latar belakang pendidikan kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit yang tersebar 22 kabupaten/kota di Provinsi NTT sebanyak 3.870 orang. Tenaga Perawat menduduki urutan pertama dan terbanyak yaitu 2.013 orang, Tenaga Bidan 590 orang, Tenaga Medis 441 orang, tenaga Teknisi Medis 244 orang, tenaga Farmasi 250 orang, tenaga
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
83
Gizi 108 orang, tenaga Kesehatan Masyarakat 106 orang, Sanitarian 58 orang dan tenaga Fisioterapi sebanyak 60 orang Puskesmas merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumber daya manusia yang ada terutama ketersediaan tenaga kesehatan. Pada tahun 2012 terdapat 9.628 orang PNS dengan latar belakang pendidikan kesehatan
yang
bertugas
di
Puskesmas
yang
tersebar
di
21
Kabupaten/Kota, dengan rincian tenaga Perawat dan Bidan sebesar 7.146 orang, tenaga medis 574 orang, Sanitarian 525 orang, tenaga Farmasi 380 orang, tenaga Gizi 343 orang, tenaga Teknisi Medis 290 orang, Tenaga Fisioterapi 21 orang dan tenaga Kesehatan Masyarakat sebanyak 349 orang
Kualitas manajemen,sistem kesehatan
informasi
dan
regulasi
bidang
Masih perlunya ditingkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pembangunan kesehatan dengan prinsip tatalaksana pemerintahan yang baik secara eksternal maupun internal Hal ini untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan penyelenggaraan serta pengawasan pembangunan di bidang kesehatan, tersedianya sistem informasi kesehatan yang terintegrasi yaitu Sistem Informasi Kesehatan Daerah, serta penguatan implementasi perundang – undangan bidang kesehatan
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
84
Masih kurangnya di manfaatkan hasil penelitian dan teknologi di bidang kesehatan sebagai dasar perumusan kebijakan dan program kesehatan serta perlunya dikembangakan jumlah •
Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan kesehatan adalah salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam menjalankan pembangunan kesehatan. Untuk mendukung pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT tahun 2012 terdapat berbagai sumber pembiayaan kesehatan seperti Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN),
Pinjaman/Hibah
Luar
Negeri
(PHLN)
dan
Sumber
Pemerintah Lain dengan total anggaran sebesar Rp. 1.173.568.821.190,.Alokasi anggaran kesehatan bersumber APBD Kabupaten/Kota tahun 2012 sebesar Rp. 855.133.295.927,-atau 72,9% dari total anggaran kesehatan; sementara persentase APBD Kesehatan terhadap APBD Kabupaten/Kota sebesar 39,0%. Untuk Alokasi angggaran kesehatan bersumber APBD Provinsi sebesar Rp. 241.030.000,- atau 0,02% dari total anggaran kesehatan; kemudian untuk Alokasi angggaran kesehatan bersumber APBN ke
Kabupaten/Kota
se-Provinsi
NTT
tahun
2012
sebesar
Rp. 294.337.469.864,-atau 25,1% dari total anggaran kesehatan. Untuk alokasi angggaran kesehatan bersumber Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) sebesar Rp. 23.501.754.799,- atau 2,0% dari total anggaran kesehatan dan alokasi angggaran kesehatan bersumber Pemerintah Lain sebesar Rp. 355.270.600 atau 0,03% dari total anggaran kesehatan. Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
85
Besaran anggaran pelaksanaan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTT tahun 2012 yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi NTT sebesar Rp. 42.897.928.991,- dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp. 46.874.404.000,-. Alokasi dan realisasi pelaksanaan anggaran Dinas Kesehatan Provinsi NTT tahun 2012 disajikan pada Tabel 3.3 di bawah ini. TABEL 3.3 ALOKASI DAN REALISASI PELAKSANAAN ANGGARAN DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2012 NO
SUMBER DANA
1 APBD Dinkes Provinsi NTT :
- Belanja Tidak Langsung - Belanja Langsung 2 APBN (Dana
ALOKASI
42.897.928.991, 40.875.456.265,-
17.138.283.000,
15.874.029.571,-
25.759.645.991,
25.001.426.694,-
46.874.404.000,
Dekonsentrasi) TOTAL
REALISASI
89.772.332.991
% 95,29
92,62 97,06
44.244.688.221,- 94,39 85.120.144.486,-
94,82
Sumber : Subag. Program Data dan Evaluasi Sekretariat Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2012 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk bidang kesehatan Provinsi NTT tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Kesehatan Provinsi NTT tahun 2012. Dalam DPA SKPD tahun 2012, jenis pembiayaan dibagi menjadi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Belanja Tidak Langsung untuk Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
86
membiayai gaji pokok PNS/uang representatif; Tunjungan Keluarga, Tunjangan Jabatan;
Tunjangan
Fungsional;
Tunjangan
Umum;
Tunjangan
Beras;
Tunjangan PPH/Tunjangan Khusus; Pembulatan Gaji; iuran Asuransi Kesehatan; dan Tambahan Penghasilan Peningkatan Kesejahteraan Umum. Pembiayaan kesehatan bersumber dana APBD Belanja Langsung membiayai 9 Program yang terdiri dari : (1) Program pelayanan Administrasi Perkantoran (2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Capaian Kinerja dan Keuangan (4) Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat (5) Program Bina Gizi Kesehatan Ibu dan Anak (6) Program Pegendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (7) Program Peningkatan Gizi (8) Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (9) Program Program Dukungan Manajemen Pembangunan Kesehatan TABEL 5.3 ALOKASI DAN REALISASI KEUANGAN BELANJA LANGSUNG DINAS KESEHATAN DAN UPT LINGKUP DINAS KESEHATAN PROVINSI NTTTAHUN 2012 URAIAN -Dinas Kesehatan Provinsi NTT
ALOKASI (Rp)
REALISASI (Rp)
42.897.928.991,-
40.875.456.265,-
- Belanja Tidak Langsung
17.138.283.000,-
15.874.029.571,-
- Belanja Langsung
25.759.645.991,-
25.001.426.694,-
TOTAL
42.897.928.991,- 40.875.456.265,-
% 95,29
92,62 97,06
95,29
Sumber : Subag. Program Data dan Evaluasi Sekretariat Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2012 Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
87
Pada Tabel 5.3 di atas, alokasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Dinas Kesehatan dan UPT lingkup Dinas Kesehatan Provinsi NTT tahun 2012 berjumlah Rp. 42.897.928.991,- dibagi ke kantor Dinas Kesehatan Prov. NTT, UPTD Pelatihan Tenaga Kesehatan Kupang,
UPT Laboratorium
Kesehatan Kupang dan UPT Pengelolaan Obat, Vaksin dan Perbekalan Kesehatan Kupang. Dari keseluruhan dana tersebut, anggaran yang terealisasi sebesar 95,29% atau Rp. 40.875.456.265,Selain
APBD,
pembiayaan
kesehatan
juga
berasal
dari
dana
Dekonsenstrasi/APBN. Dana APBN (Dana Dekonsentrasi) membiayai 6 program yang terdiri dari : 1). Program Dukungan Manajemen dan Pelaksana Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan; 2). Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak; 3). Program Pembinaan Upaya Kesehatan; 4). Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; 5). Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan; 6). Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Pada tahun 2012 telah direalisasi sebanyak 94,39% atau sebesar Rp. 44.244.688.221,- dari total alokasi dana APBN (Dekonsentrasi) berjumlah
Rp.
46.874.404.000,-.
Rincian
Alokasi
dan
realisasi
dana
Dekonsentrasitahun 2012 dapat dilihat pada tabel 3.4.
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
88
TABEL 3.4 ALOKASI DAN REALISASI KEUANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (DEKONSENTRASI) DINAS KESEHATAN PROVINSI NTT TAHUN 2012 ALOKASI NO
PROGRAM (Rp)
1
REALISASI (Rp)
%
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
4.351.050.000,-
4.179.799.100,-
96,06
25.999.691.000,-
24.883.692.990,-
95,71
7.493.040.000,-
6.442.057.150,-
85,97
4.574.743.000,-
4.439.410.000,-
97,04
2.349.880.000,-
2.193.728.981,-
93,35
2.106.000.000,-
2.106.000.000,-
100,00
46.874.404.000,-
44.244.688.221,-
94,39
Kementerian Kesehatan 2
Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
3
Pembinaan Upaya Kesehatan
4
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
5
Kefarmasian dan Alat Kesehatan
6
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan TOTAL
Sumber : Subag. Program Data dan Evaluasi Sekretariat Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2012
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
89
Pada Tabel 5.4 disajikan Alokasi dan Realisasi Keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Dekonsentrasi) Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2012. Dapat dilihat bahwa Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak mendapatkan anggaran paling besar diantara keenam program lainnya, hal ini disebabkan dalam program ini terdapat bantuan NICE yang ditujukan untuk perbaikan gizi di 4 kabupaten yaitu Kota Kupang, Kab. Kupang, TTU dan Sumba Barat.
3.2
Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
VISI MISI , PROGRAM KEPALA DAERAH VISI : “terwujudnya masyarakat nusa tenggara timur yang berkualitas, sejahtera dan demokratis dalam bingkai negara kesatuan republik indonesia” MISI : Meningkatkan pelayanan pendidikan dalam rangka terwujudnya mutu pendidikan, kepemudaan dan keolahragaan yang berdaya saing; Meningkatkan derajat dan kualitas kesehatan masyarakat melalui pelayanan yang dapat dijangkau seluruh masyarakat; Memberdayakan ekonomi rakyat dan mengembangkan ekonomi keparawisataan dengan mendorong pelaku ekonomi untuk mampu memanfaatkan keunggulan potensi lokal;
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
VISI, MISI, PROGRAM SKPD VISI : “ Penggerak Utama Terwujudnya Pembangunan Kesehatan Masyarakat yang Berkualitas, Adil, Merata dan berkesinambungan MISI : Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang berkualitas dan profesional Peningkatan Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan
90
VISI MISI , PROGRAM KEPALA DAERAH Pembenahan sistem hukum dan reformasi birokrasi daerah;
•
VISI, MISI, PROGRAM SKPD Peningkatan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan
Mempercepat pembangunan infrastruktur yang berbasis tata ruang dan lingkungan hidup;
Peningkatan Upaya Kesehatan yang bermutu, adil, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat serta berkelanjutan
Meningkatkan kualitas kehidupan keluarga, pemberdayaan perempuan, serta perlindungan dan kesejahteraan anak;
Penyediaan pembiayaan kesehatan dalam rangka perlindungan kesehatan masyarakat
Mempercepat pembangunan Kelautan dan Perikanan;
Pembuatan penelitian/pengkajian dibidang kesehatan dan pengembangan kesehatan
Mempercepat penanggulangan kemiskinan, bencana dan pengembangan kawasan perbata PROGRAM RPJMD Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat
PROGRAM RENSTRA Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Program Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
Program Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Program Peningkatan Gizi
Program Peningkatan Gizi
Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
Program Manajemen, Informasi dan Regulasi Pembangunan Kesehatan
Program Manajemen, Informasi dan Regulasi Pembangunan Kesehatan
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
91
VISI MISI , PROGRAM KEPALA DAERAH Program Upaya Kesehatan Perorangan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Program Hibah Kemasyarakatan Bidang Kesehatan Program Bantuan Sosial Bidang KesehataN
VISI, MISI, PROGRAM SKPD Program Upaya Kesehatan Perorangan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Program Hibah Kemasyarakatan Bidang Kesehatan Program Bantuan Sosial Bidang KesehataN
3.3. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Provinsi Setelah dilihat perkembangan hasil pencapaian Renstra Kemenkes RI
Tahun
2010-2014 dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2009- 2013 maka isu yang menjadi prioritas untuk Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2013-2018 masih merupakan bagian dari draft Renstra Kemenkes RI Tahun 20152019 antara lain: ISU STRATEGIS KEMENKES RI •
Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
•
Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular
•
Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit tidak menular
•
Menurunnya disparitas status kesehatan dan gizi masyarakat antarwilayah dan antartingkat sosial ekonomi serta gender.
•
Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tingkat rumah tangga
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
92
•
Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan.
•
Meningkatnya cakupan jaminan kesehatan
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENKES RI
Pertama, Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, dan lanjut usia melalui (a) Peningkatan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan; (b) Peningkatan cakupan kesinambungan pelayanan (continuum of care) kesehatan ibu dan anak; (c) Peningkatan pemenuhan standar puskesmas PONEK dan RS PONEK; (d) Peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan ibu (24 jam/7 hari); (e) Peningkatan pelayanan kesehatan reproduksi; dan (f) Peningkatan pelayanan kesehatan lanjut usia.
Kedua, (a)
Meningkatkan
Peningkatan
akses
status
pelayanan
gizi gizi
masyarakat
untuk
remaja
melalui
perempuan
(suplementasi gizi mikro), ibu hamil dan ibu menyusui (suplementasi gizi mikro dan makro, konseling) dan bayi di bawah dua tahun (pemantauan pertumbuhan, pemberian ASI eksklusif, MP-ASI, suplemen gizi mikro, penanganan kurang gizi dan kecacingan); (b) Penguatan perencanaan, penyebaran dan kualifikasi tenaga gizi; (c) Penguatan pengaturan, pelaksanaan dan pemantauan regulasi dan standar gizi pada produk pangan; (d) Penguatan peran lintas sektor dalam penanganan gizi dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
93
institusionalisasi RAD-PG; dan (e) Peningkatan perubahan perilaku masyarakat
Ketiga, Meningkatkan pengendalian penyakit menular, tidak menular,
dan
penyehatan
lingkungan
melalui(a)
Peningkatan
surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah; (b) Penguatan sistem pengendalian zoonosis secara terpadu; (c) Peningkatan cakupan imunisasi pada bayi; (d) Peningkatan ketersediaan vaksin dan tenaga kesehatan;
(e)
Pemenuhan
kebutuhan
obat
program;
(f) eliminasi/eradikasi penyakit terabaikan (neglected tropical diseases); (g) Peningkatan penanggulangan faktor risiko penyakit tidak menular; (h)
Peningkatan
penemuan
penderita
dan
tata
laksana
kasus;
(i) Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi; (j) Peningkatan pelayanan kesehatan jiwa; dan (k) Peningkatan akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak, termasuk perubahan perilaku higine dan sanitasi (STBM).
Keempat,
Meningkatkan
ketersediaan,
keterjangkauan,
pemerataan, dan kualitas farmasi dan alat kesehatan melalui (a)Peningkatan ketersediaan dan manajemen supply chain obat program dan bufferstock di fasilitas kesehatan; (b) Peningkatan penelitian, pengembangan
dan
pemanfaatan
obat
tradisional
Indonesia;
(c) Peningkatan pelayanan kefarmasian; (d) Peningkatan ketersediaan vaksin yang sesuai dengan pola penyakit; (e) Peningkatan kemandirian produksi dan distribusi obat dan alat kesehatan dengan mendorong Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
94
regulasi untuk insentif produksi dalam negeri dan kerjasama dengan dunia industri; (f) Peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial generik dan penggunaan obat rasional; dan (g) Peningkatan pengawasan mutu dalam pengadaan obat dan alat kesehatan.
Kelima, Meningkatkan pengawasan obat dan makanan melalui (a) Peningkatan kualitas sarana produksi, distribusi, dan sarana obat dan makanan; (b) Peningkatan penelitian di bidang obat dan makanan; (c)
Penguatan
sistem
regulasi
pengawasan
obat
dan
makanan;
(d) Penguatan sistem laboratorium obat dan makanan; (e) Peningkatan kemampuan pengujian mutu obat dan makanan, termasuk peningkatan tenaga food inspector; (f) Peningkatan sarana dan prasarana laboratorium pengujian; (g) Peningkatan penerapan standar internasional laboratorium; (h) Penyusunan standar dan pedoman pengawasan obat dan makanan; (i) Peningkatan pemeriksaan sarana produksi dan distribusi obat dan makanan; (j) Pengembangan peraturan dalam rangka harmonisasi standar; dan (k) Peningkatan pengawasan sarana produksi dan distribusi obat dan makanan.
Keenam,
Menguatkan
Jaminan
Kesehatan
Nasional
melalui
(a) Peningkatan Cakupan Kepesertaan Jaminan Kesehatan kelompok informal dan integrasi kepesertaan jaminan pembiayaan kesehatan lainnya (Askes, TNI/Polri, Jasmostek, Jamkesda); (b) Peningkatan kerjasama dengan provider non pemerintah, pengembangan standar provider JKN, dan penguatan sistem rujukan; (c) Peningkatan standar kualitas Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
95
pelayanan kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan; (d) Pengembangan sistem pembayaran, monitoring, dan evaluasi termasuk
operation
research; dan (e) Meningkatkan cost-effectiveness pelayanan kesehatan antara lain melalui penyusunan HTA (Health Technology Assesment) atau NICE (National Institute of Health and Care Excellence).
Ketujuh, Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat melalui (a) Pengembangan kebijakan publik berwawasan kesehatan,
termasuk
pengembangan
lingkungan
yang
mendukung
aktivitas fisik; (b) Peningkatan regulasi mengenai produk makanan yang aman dan lebih sehat; (c) Penciptaan lingkungan yang mendukung perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS); (d) Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat termasuk pendidikan kesehatan kepada masyarakat dalam rangka peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan
individu; (e) Peningkatan upaya promosi kesehatan dan pencegahan di pelayanan kesehatan; termasuk peningkatan SDM kesehatan dalam pelayanan promotif.
Kedelapan,Manajemen
dan
Pembiayaan
Kesehatan
dengan
(a) Meningkatkan peran sektor kesehatan dalam pelayanan kesehatan primer, promosi dan pencegahan; (b) Memperkuat mekanisme monitoring evaluasi melalui sistem informasi menyeluruh dari fasilitas pelayanan, kabupaten/kota, provinsi dan kabupaten/kota; (c) Meningkatkan fokus penelitian
dan
pengembangan
sesuai
kebijakan
dan
program
pembangunan kesehatan; (d) Meningkatkan Penanggulangan krisis Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
96
kesehatan; (e) Memperkuat
standar pelayanan kesehatan, termasuk
Standar Pelayanan Minimum; (f) Memperbaiki mekanisme pembiayaan, termasuk BOK; (g) Meningkatkan cost-effectiveness pelayanan kesehatan antara lain melalui penyusunan HTA (Health Technology Assesment) atau NICE
(National
Institute
of
Health
and
Care
Excellence);
(h) Menyeimbangkan pembiayaan antara promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif; dan (i) Meningkatkan sumber pembiayaan kesehatan melalui PPP,
CSR,
dan
tarif/tax;
(j)
Meningkatkan
sinergitas
kebijakan
perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan di pusat dan daerah melalui pembagian urusan.
Kesembilan,
Meningkatkan
ketersediaan,
penyebaran
dan
kualitas sumber daya manusia kesehatan melalui (a)Pengembangan institusi/program studi untuk nakes tertentu, misal promkes, sanitarian, spesialis kesehatan primer, public health ners; (b) Peningkatan jumlah dokter spesialis; (c) Penyusunan standar dan prosedur penyelenggaraan pendidikan nakes di semua jenjang; (d) Peningkatan kemitraan dan kemandirian
institusi
perundangan/regulasi
pendidikan terkait
nakes,
pendidikan
tenaga
(e)
Penyelarasan
kesehatan
antara
Kemenkes dan Kemendikbud; (f) Pelaksanaan internsip nakes termasuk dokter, bidan, dan perawat, (g) Peningkatan kompetensi dan sertifikasi terhadap seluruh jenis tenaga kesehatan, (h) Pengembangan kurikulum pendidikan nakes yang mengacu pada standar nasional dan internasional, (i) Peningkatan diklat nakes dan Aparatur nakes secara terencana dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
97
berjenjang; (j) Penempatan nakes di pelayanan kesehatan dengan menerapkan
sistem
paket
(skill
mixed)
terutama
pada
DTPK,
(k) Peningkatan formasi nakes terutama pada daerah yang kekurangan tenaga, (l) Perluasan model sister hospital dan flying doctor terutama pada bagian timur Indonesia, (m) Pembuatan roadmap kebutuhan tenaga kesehatan seluruh jenis tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan, (n) Pengembangan insentif finansial dan non-finansial bagi bagi nakes yang ditempatkan di DTPK, dan (o) Penguatan affirmative policy penempatan tenaga kesehatan di DTPK
Kerangka Pendanaan, Kerangka Kelembagaan dan Kerangka Regulasi Dalam
rangka
pelaksanaan
pembangunan
kesehatan
diperlukan
peningkatan pendanaan kesehatan, baik bersumber dari dana publik (pemerintah) maupuan keterlibatan dari non-pemerintah dan masyarakat. Dalam kerangka kelembagaan dan regulasi perlu dilakukan peningkatan sinergitas kebijakan perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan di pusat dan daerah melalui pembagian urusan, termasuk nomenklatur kelembagaan antara pusat dan daerah, perkuatan mekanisme monitoring evaluasi Dalam kerangka regulasi maka untuk mewujudkan target pembangunan harus didukung dengan regulasi yang memadai. Berbagai UU terkait kesehatan harus didukung dengan berbagai peraturan turunannya
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
98
3.4.
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Keadaan Lingkungan Dalam menggambarkan keadaan lingkungan, disajikan indikator-indikator yang merupakan hasil dari upaya sektor kesehatan dan hasil upaya sektorsektor lain yang terkait. Salah satu sasaran dari lingkungan sehat adalah tercapainya pemukiman dan lingkungan perumahan yang memenuhi syarat kesehatan di pedesaan dan perkotaan serta terpenuhinya persyaratan kesehatan di tempat-tempat umum, termasuk sarana dan cara pengelolaannya. Indikator–indikator tersebut adalah persentase rumah sehat, persentase tempat - tempat umum sehat, dan persentase penduduk dengan akses air minum.
•
Rumah Sehat Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki sarana air bersih (perpipaan, sumur gali), memiliki jamban yang sehat dengan letak/jaraknya 10-11 meter dari Sumur Gali, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah yang kedap air dan tertutup sehingga tidak menjadi tempat bersarangnya vektor penyakit (lalat dan kecoak), ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah terbuat dari lantai/kedap air.
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
99
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, secara nasional hanya ada 24,9% rumah sehat, dan persentase yang terendah yaitu di Provinsi NTT yaitu sebesar (7,5%). Sedangkan menurut data yang dikumpulkan dari masing-masing profil kabupaten/kota se-Provinsi NTT Tahun 2012 terdapat 869.001 rumah. Jumlah rumah yang dilakukan pemeriksaan sebanyak 516.658 rumah (59,5%), rumah sehat sebanyak 315.832 buah (61,1%) meningkat dibanding tahun 2011 (54,3%)Tidak semua
rumah
dapat
diperiksa
oleh
karena
masalah
klasik,
yaitu
keterbatasan biaya dan tenaga. Gambaran persentase rumah sehat menurut Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT dapat dilihat pada Lampiran Tabel 62 profil kesehatan dan Gambar 3.14 berikut ini. GAMBAR 3.14 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA SE - PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2012
Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012 Gambar tersebut di atas ada 11 Kabupaten/Kota yang capaiannya di atas Rata-rata capaian Provinsi (61,1%) yaitu Kota Kupang, Kab. TTU, Belu, Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
100
Lembata, Flores Timur, Ngada, Nagekeo, Manggarai, Manggarai Barat, Sumba Barat dan Sabu Raijua. Perlu upaya program terkait untuk meningkatkan persentase rumah sehat di Provinsi NTT.
•
Tempat - Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan makanan (TUPM) merupakan suatu sarana yang dikunjungi oleh banyak orang dan berpotensi menjadi tempat penyebaran penyakit. TUPM meliputi hotel, restoran, pasar, dan lain-lain. TUPM sehat adalah tempat umum dan tempat pengelolaan makanan/minuman yang memenuhi syarat kesehatan yaitu yang memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruang) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung, dan memiliki pencahayaan ruang yang memadai. Data yang diperoleh dari Profil Kesehatan kabupaten/kota se-Provinsi NTT tahun 2012 memperlihatkan bahwa jumlah TUPM yang ada sebanyak 10.300 buah, yang diperiksa 4.684 buah, yang masuk kategori TUPM sehat sebanyak 2.877 buah (61,4%) berarti ada peningkatan dibanding pada tahun 2011 (59,0%). Kabupaten/kota dengan TUPM sehat tertinggi adalah Kab. Ende yakni sebesar 100%, sedangkan yang terendah di Kabupaten Alor (28,0%), dan ada 2 (dua) kabupatenyang tidak melaporkan datanya yakni Kab. Sabu Raijua dan Sumba Barat Daya. Rincian TUPM sehat
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
101
menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran Tabel 67 profil kesehatan dan pada Gambar 3.15 berikut ini. GAMBAR 3.15 PERSENTASE TUPM SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2012
Sumber : Profil Kabupaten/Kota Tahun 2012 • Akses Terhadap Air Bersih Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari. Ketersediaan dalam jumlah yang cukup terutama untuk keperluan minum dan masak merupakan tujuan dari program penyediaan air bersih yang terus menerus diupayakan pemerintah. Oleh karena itu, salah satu indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan adalah ketersediaan sumber air bersih rumah tangga. Sumber air bersih yang digunakan rumah tangga dibedakan menurut Air Kemasan, Air Isi Ulang, Ledeng (meteran dan eceran), Sumur Pompa Tangan (SPT), Sumur Terlindungi, Mata Air Terlindungi, Air Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
102
Hujan,Sumur Tak Terlindungi, Mata Air Tak terlindungi, Air Sungai dan lainnya. Dari beberapa jenis sumber air bersih tersebut diketahui bahwa persentase keluarga yang sumber air minumnya terlindungi adalah sebesar 42,1%. 3.5.. Penentuan Isu-isu Strategis Metode Penentuan Isu Strategis Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2013-2018 melalui analisis semua data perkembangan kinerja pelayanan kesehatan selama kurang lebih 5 (lima) tahun terakhir , dan dilakukan pertemuan lokakarya dengan tim pakar bidang kesehatan selama 3 (tiga) hari efektif guna membahas isu-isu strategis yang akan berkembang untuk 5 (lima) tahun kedepan. Beberapa isu-isu strategis yang dapat dikemukakan setelah dilakukan identifikasi masalah berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD Bidang Kesehatan adalah : 1.
Masih tingginya Kasus Kematian Ibu, bayi dan balita.
2.
Masih tingginya prevalensi balita gizi kurang dan gizi buruk
3.
Masih tingginya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular (PTM).
4.
Masih rendahnya akses masyarakat terhadap
Air
Bersih dan Sanitasi
Dasar 5.
Wilayah Provinsi NTT merupakan salah satu provinsi daerah yang rawan bencana.
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
103
6.
Masih rendahnya akses keterjangkauan terhadap fasilitas kesehatan yang memadai
7.
Belum optimalnya mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
8.
Akses dan keterjangkauan perbekalan kesehatan (obat, vaksin, peralatan dan perbekalan kesehatan lainnya) pemenuhan penyediaannya belum optimal.
9.
Laboratorium Kesehatan Provinsi NTT sebagai Laboratorium Rujukan belum optimal.
10.
Kondisi geografis Provinsi NTT berupa kepulauan dibutuhkan adanya sistem rujukan regional (Sumba Timur, Manggarai, Ende, Sikka, Belu,RSUD Johannes Kupang) .
11.
Pengembangan Promosi untuk ber perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Peran Serta Masyarakat (PSM) dalam pembangunan kesehatan belum optimal
12.
Belum terpenuhinya jumlah, jenis, kompetensi dan distribusi tenaga kesehatan
serta
belum
optimalnya
dukungan
regulasi
ketenagaan
kesehatan. 13.
Belum optimalnya kualitas manajemen dan pembiayaan kesehatan, sistim informasi dan penelitian di bidang kesehatan.
14.
Optimalisasi fungsi pelayanan internal di lingkup dinas kesehatan Provinsi NTT
15.
Optimalisasi Pemberi Pelayanan Kesehatan dalam
pelaksanaan Jaminan
Kesehatan Nasional Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
104
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN
4.1. 4.1.1.
VISI DAN MISI VISI Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 150 ayat (3) huruf b bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu
lima tahun merupakan penjabaran dari visi, misi dan
program kepala daerah yang pengesahannya berpedoman kepada RPJP Daerah dan dengan memperhatikan RPJM Nasional. Visi NTT lima tahun ke depan yaitu “TerwujudnyaMasyarakat Nusa Tenggara TimuryangBerkualitas, Sejahtera, Dan
Demokratis Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”. Berdasarkan rumusan di atas maka visi pembangunan Dinas Kesehatan Provinsi NTT: “ Penggerak Utama Terwujudnya Pembangunan Kesehatan Masyarakat yang Berkualitas, Adil, Merata dan Berkesinambungan.” Makna dari Visi Dinas Kesehatan Provinsi NTT tahun 2013-2018 : Penggerak Utama : Dinas Kesehatan Provinsi NTT berperan sebagai Penggerak Utama Pembangunan Kesehatan di Provinsi NTT sesuai dengan tugas dan fungsinya guna Terwujudnya Pembangunan Kesehatan Masyarakat yang Berkualitas, Adil dan Merata.
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
105
Pembangunan Kesehatan Masyarakat yang Berkualitas : Upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa: Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, maupun oleh Masyarakat
termasuk
Swasta
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan
kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan kualitas derajad kesehatan masyarakat NTT yang setingggi – tingginya dapat terwujud. Adil dan Merata : Bahwa dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, pemenuhan pelayanan kesehatan harus berkeadilan, sehingga setiap orang berhak mendapat akses atas pelayanan kesehatan dan merata ke seluruh wilayah NTT serta memperhatikan efisiensi, efektifitas sesuai kebutuhan, tanpa memandang perbedaan suku, golongan, agama, jenis kelamin, dan status sosial ekonominya untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi tingginya. Berkesinambungan : Untuk pencapaian indikator kinerja di bidang kesehatan dibutuhkan upaya dan ketersediaan anggaran yang berkelanjutan. 4.1.2. MISI Berdasarkan peran dan keterkaitan dengan berbagai bidang urusan pemerintahan sebagaimana ditetapkan
dalam Perda Nomor 7 tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Provinsi Nusa Tenggara Timur serta sesuai dengan visi pembangunan kesehatan RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
106
sebagaimana telah dirumuskan di atas, maka misi Dinas Kesehatan Provinsi NTT dirumuskan sebagai berikut: 1.
Peningkatan Upaya Kesehatan Yang Bermutu, Adil, Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat Yang Berkelanjutan.
2. Peningkatanpembiayaan kesehatan dalam rangka perlindungan kesehatan masyarakat 3. Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang berkualitas dan profesional 4. Peningkatan ketersediaan LogistikFarmasi, Alat Kesehatan dan Makanan 5. Peningkatan Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan 6. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan 7. Pembuatan
Penelitian/Pengkajian
dibidang
Kesehatan
dan
Pengembangan Kesehatan
4.2. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan : Berdasarkan Visi dan Misi tersebut di atas, maka tujuan pembangunan kesehatan dalam lima tahun ke depan dapatdilihatpadatabel 4.1 berikut:
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
107
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD NO.
1
TUJUAN
Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan yang bermutu, adil, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat yang berkelanjutan
SASARAN
1. Menurunnya AKI, AKB dan AKABA
INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
Program
1
2
3
4
5
1. Menurunnya kasus kematian ibu dar1 172
172
150
128
106
75
2. Menurun nya kasus kematian bayi dari 1.305
1.173
1.150
1.127
1.100
1.075
3. Menurun nya kasus kematian balita dari dari 133 5. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (Cakupan PN) dari 81,6 % 6. Persentase cakupan KN Lengkap
185
150
115
75
50
80%
82%
85%
90%
95%
68%
70%
75%
80%
85%
60%
63%
66%
69%
72%
43,50%
53%
56%
62%
70%
11%
15%
20%
40%
50%
65%
70%
75%
80%
85%
6. Persentase cakupan K4 dari 63% 7. Persentase penanganan komplikasi obstetri dari 52,2% 8. Persentase penanganan komplikasi neonatal dari 15,7 % 9. Meningkat nya persalinan di fasilitas kesehatan 70%
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
Prog. Peningka tan kesehatan ibu dan anak
108
NO.
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
2. Menurunkan kasus gizi buruk dan kurang dan peningkatan status gizi ibu hamil dan balita
1. Menurunnya prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan buruk) dari 33,2% jadi 25,7% 2. Meningkatnya Persentase ibu hamil yang mendapat tablet besi 90 dari 72 % jadi 93%. 3. Meningkatkan persentase bayi 0-5 bulan mendapat ASI Eksklusif dari 71,9 % jadi 83%. 4. Meningkatnya persentase balita yang ditimbang di Posyandu (D/S) dari 76,7% jadi 90% 5. Meningkatnya persentase balita 6-59 bulan yang mendapat vitamin A dari 84,5% 6. Persentase balita Gizi Buruk yang ditangani dari 100 %
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
Program
1
2
3
4
5
33,2
31,7%
30,2%
28,7
27,2
Prog-ram peningkat an Gizi 72%
81%
90%
91%
92%
71,9%
76%
80%
81%
82%
76,7%
81%
85%
87%
90%
84,5%
88%
90%
91%
92%
100%
100%
100%
100%
100%
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
109
NO.
TUJUAN
SASARAN
3. Meningkatnya Akses, Mutu dan Jumlah pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
Program
1
2
3
4
5
1. Penambahan jumlah Pelayanan Kesehatan Dasar (Puskesmas) dari 353 bh.
359
364
366
369
370
2. Penambahan jumlah Pustu dari 1.081
1.616
2.151
2.686
3.221
3.756
29
33
37
41
45
18
19
20
21
22
56
56
56
56
57
57
58
60
62
64
50
53
53
59
65
7
9
11
13
14
Prog. Upaya Kesehatan Perorangan
3. Penambahan jumlah Pusling dari ............. 4. Peningkatan jumlah Puskesmas PONED dari 25. 5. Penambahan sarana pelayanan kesehatan rujukan (RSUD) dari 17 bh 6. Peningkatan ratio tempat tidur per 100.000 penduduk dari 55,5 7. Persentase jumlah RS yang memiliki dokter spesialis dasar sesuai standar/tipe RS dari 57%. 8. Persentase RS yang melaksakan PONEK dari 50 %. 9. Meningkatnya jumlah RSUD Kelas C dan B dari 6 bh
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
110
NO.
TUJUAN
SASARAN
4. Pengendalian dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular
INDIKATOR SASARAN 10. Persentase RS Pemerintah dan Swasta yang melaksanaka n Pelayanan Gawat darurat 11.Tersediany a rumah sakit jiwa dari 0.
12. Persentase Pelayanan spesialis dasar dan NAPZA di RS 13. Meningkatnya kemampuan petugas laboratorium dalam pemeriksaan sampel sesuai standar 14. Meningkatnya persentase Laboratorium Puskesmas yang dilakukan Bimbingan Teknis 1.Meningkatnya penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) kurang dari 24 jam 2.Meningkatnya persentase desa yang mencapai UCI dari 65%
1 0
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE2 3 4 5 0 20 40 60
0
1
1
1
1
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
20%
30%
40%
50%
60%
100%
100%
100%
100%
100%
Program
Prog. Pengenda lian dan Penyehatan Lingkungan 65%
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
100%
100%
100%
100%
111
NO.
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN 3.Menurunnya Prevalensi Tuberku-losis dari 210 penduduk menjadi 125 per 100.000 penduduk. 4.Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi pendudukde wasa usia (15-49 tahun) dari 0,2 %. 5.Menurunnya angka kesakitan diare dari 8,96/1000 menjadi 4 /1000 6. Menurunnya kasus Malaria (Annual Paracite Index – API) dari 22 menjadi 4 per 1000 penduduk 7. Menurunnya angka kesakitan DBD dari 10,7/ 100.000 8. Menurunnya prevalensi Kusta menjadi 0,6/1000 penduduk.. 9.Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-11 bulan dari 75%
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
Program
1
2
3
4
5
210/ 100.000
170/ 100.00 0
160/ 100.00 0
150/ 100.00 0
125/ 100.000
0,2%
0,3%
0,3%
0,4%
0,5%
8,96/1000
7/1000
6/1000
5/1000
4/1000
15/ 1000
8/1000
4/1000
22/100
17/ 1000
10,7/100.0 00
8/100. 000
6/100. 000
4/100. 000
2/100.00 0
0,6/1000
0,5/ 1000
0,3/ 1000
0,2/ 1000
0,1/ 1000
75%
100%
100%
100%
100%
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
112
NO.
TUJUAN
SASARAN
5. Meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar
INDIKATOR SASARAN 10.Menurunnya prevalensi penyakit Filariasis menjadi ≤ 1/1000 penduduk. 1. Meningkatnya TTU yang memenuhi syarat dari 75% menjadi 85%.
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE1 2 3 4 5 ≤ 1/ 1000 ≤ 1/ ≤ 1/ ≤ 1/ ≤ 1/ 1000 1000 1000 1000
75%
76%
80%
82%
85%
2. Meningkatnya TPM yang memenuhi syarat dari 50 %% menjadi 75%.
55%
60%
65%
70%
75%
3. Meingkatnya pengelolaan Limbah medis di sarana pelayanan kesehatan dari 25% menjadi 90%.
30%
45%
60%
75%
90%
4. Meningkatnya Kab/Kota yang menyelenggarakan kota sehat dari 20% menjadi 75%.
20%
50%
55%
60%
65%
5. Meningkatnya jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan dari 85% menjadi 100%
76%
79%
82%
85%
88%
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
Program
Prog. Pengenda lian dan Penyehatan Lingku ngan
113
NO.
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE1
2
3
4
5
6. Meningkatnya jumlah desa yang melaksana kan STBM dari 850 menjadi 2300.
1.329
1.400
1.700
2.010
2.300
7. Meningkatnya persentase akses masyarakat terhadap air minum yang berkualitas dari 57% menjadi 67%.
62%
63%
63,5%
64%
67%
8. Meningkatnya persentase daerah potensial yang melaksanakan strategi adaptasi dampak kesehatan akibat perubahan iklim dari 20% menjadi 100%. 9. Meningkatnya persentase Kab/Kt yang melakukan pengawasan kualitas air minum
20%
40%
60%
80%
100%
40%
50%
60%
70%
80%
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
114
NO.
2
3.
TUJUAN
SASARAN
1
2
3
4
5
Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi resiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk terutama penduduk miskin
1. Meningkatnya perlindungan kesehatan bagi seluruh penduduk khususnya penduduk miskin.
Meningkatnya cakupan masyarakat miskin yang mendapat pembiayaan kesehatan dari 70%.
70%
70%
80%
90%
100%
2. Peningkatan pembiayaan kesehatan dalam rangka pencapaian luaran dan sasaran hasil.
1. Meningkatnya anggaran untuk fungsi kesehatan dari menja-di 15%
13%
13%
15%
15%
15%
2. Persentase Kab/Kota yang telah menjalan-kan DHA dari 30 %
30
35
40
45
50
3. Berjalannya PHA setiap tahun
100%
100%
100%
100%
100%
4. Persentase kab/ kota yang mempunyai perbup/perw ali untuk pembiayaan capaian SPM 20 %
20%
30%
40%
50%
60%
1. Meningkatnya jumlah dokter spesialis dari 52 or
65
65
65
65
65
Tersedianya Sumber Daya Kesehatan yang berkualitas dan Profesional sesuai standard.
Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan strategis sesuai ratio di semua level pelayanan kesehatan.
INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
Program
Prog. Manajem en, Informasi dan Regulasi Kesehatan
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
Prog. Pengemb angan dan pemberda yaan SDM Kesehatan
115
NO.
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
Program
1
2
3
4
5
2. Meningkatnya jumlah dokter umum dari 570 or
592
592
592
612
612
3. Meningkatnya jumlah dokter gigi dari 158 or
180
180
180
200
200
4. Meningkatnya jumlah perawat dari 3.939 or
3.983
3.983
3.983
4.027
4.027
5. Meningkatnya jumlah perawat gigi dari 474 or
484
484
484
494
494
6. Meningkatnya jumlah bidan 3.459 or
3.503
3.503
3.503
3.547
3.547
7. Meningkatnya jumlah ahli gizi dari 466
471
471
471
486
486
8. Meningkatnya jumlah tenaga sanitarian dari 657 or
672
672
672
692
692
9. Meningkatnya jumlah apoteker dari 113 or
133
133
133
153
153
10. Meningkatnya jumlah SKM dari 542
572
572
572
602
602
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
116
NO.
4
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN 11. Meningkatnya jumlah asisten apoteker dari 593 or
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE1 2 3 4 5 603 603 603 613 613
12. Meningkatnya jumlah Analis Laboratorium dari 106 or
111
111
111
116
116
100%
100%
100%
100%
Meningkatnyaa Ketersediaan perbekalan kesehatan (Obat, Vaksin, Alat Kesehatan, makanan, minuman.
1. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap sediaan obat, vaksin, Perbekalan dan Alat Kesehatan
1.Persen-tase Tersedianya obat, vaksin essential generik dan perbekalan kesehatan di Kab/Kota menjadi 100%
100%
dan perbekalan kesehatan lainnya) yang bermutu dan tepat guna bagi masyarakat
yang bermutu dan sesuai standar
2.Persen-tase tersedianya peralatan kesehatan yang mendukung hasil pemeriksaan sampel di Laboratorium 3.Persen-tase peralatan kesehatan yang dikalibrasi setiap tahun
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
1.Persen-tase Kab/kota yang diawasi mutu obat, sediaan farmasi dan produk pangan.
100%
100%
100%
100%
100%
2. Meningkatnya pengawasan terhadap obat, sediaan farmasi produk pangan dan konsumsi
Program
Prog. Pening katan Keseha tan Masya rakat
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
117
NO.
TUJUAN
SASARAN
3. Koordinasi pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi.
4. Menurunnya tingkat peyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang
5
Meningkatnya kualitas manajemen, sistem informasi dan regulasi di bidang kesehatan
a. Peningkatan kualitas perencanaan dan penganggara n dan pengawasan pembanguna n
INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
Program
1
2
3
4
5
2.Persen-tase Kab/Kota yang melakukan pengawasaan keamanan pangan dan bahan berbahaya dari 70% Persentase sekolah yang memiliki kantin sekolah yang layak
70
75
78
81
83
10
20
66
66
66
Jumlah Kab/Kota yang diawasi pengendalian penyaluran narkotika, psikotropikad an obat keras yang digunakan dalam pengobatan dari 70% 1. Persentase kab/kota yang melaksanakan Monev Terpadu
70
75
78
81
83
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
2. Persen tase kab/kota yang membuat Rencana Usulan Kegiatan berdasarkan data
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
Prog. Manajem en informasi dan regulasi Pembang unan Keseha tan
118
NO.
TUJUAN
SASARAN
b. Tersedianya sistem informasi kesehatan yang terintegrasi.
c. Penguatan peraturan perundangundangan di bidang kesehatan
INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
Program
1
2
3
4
5
1. Persentase KabKota yang telah menjalan-kan SIKDA manual dari 10%
10%
50%
100%
100%
100%
2. Persentase KabKota yang telah menjalan-kan SIKDA Elektronik dari 5 % 3. Persentase kab/kota yang mempunyai profil kesehatan 100%
5%
25%
30%
40%
50%
100%
100%
100%
100%
100%
1. Terlaksananya pemberian surat izin bagi tenaga kesehatan (SIB, SIP, STRTTK) 100 %.
100%
100%
100%
100%
100%
2.Terakreditasi tenaga kesehatan melalui pemberian surat tanda registrasi (STR) 60 %.
100%
100%
100%
100%
100%
3.Meningkatnya institusi pelatihan tenaga kesehatan yang terakredi-tasi menjadi akreditasi penuh
0
0
100%
100%
100%
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
119
NO.
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
Program
1
2
3
4
5
3
3
4
4
2
100%
100%
100%
100%
100%
7. Persentase RSUD yang mempunyai ijin operasional dari 94%.
94%
100%
100%
100%
100%
8. Jumlah RSUD yang menjadi BLUD dari 1 bh jadi 11
1 Bh
3 BH
4 BH
5 BH
6 BH
9. Meningkatnya Kab/Kota yang telah mempunyai regulasi tentang kawasan tanpa rokok..
100%
100%
100%
100%
100%
4. Terlaksananya pemberian. Rekomendasi izin pembukaan program studi/diploma bidang kesehatan milik swasta. 5. Terlaksananya penetapan angka kredit bagi pejabat fungsional tenaga kesehatan lingkup Dinas Kes. Prov.NTT dan RSUD. Prof. Johannes menjadi 100% 6. Persentase RSUD yang terakreditasi versi 2012..
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
120
NO. 6.
TUJUAN Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan Kesehatan.
SASARAN 1. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
2. Meningkatnya jumlah desa siaga aktif
INDIKATOR SASARAN 1. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).dari 50%
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE1 2 3 4 5 50% 52% 54% 56% 58%
2. Meningkatnya jumlah sekolah yang mempromosikan kesehatan dari 1638
1638
1650
1670
1700
1725
1638 1
1650 1
1670 1
1700 1
1725 1
Terlaksananya peneltian/pengkajian di bidang kesehatan yang dapat digunakan untuk pembuatan kebijakan program pembangunan dibidang kesehatan
Tersedianya hasil penelitan atau pengkajian di bidang kesehatan setiap tahun
1
1
1
1
1
Prog. Peningkat an Kesehatan Masyarak at
1. Meningkatnya jumlah Desa Siaga Aktif dari 1297 2. Tersedianya 1 (satu) kajian kesehatan setiap tahun
7
Program
Tersedianya 1 (satu) kajian kesehatan setiap tahun
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
Prog. Manajem en, Informasi dan Regulasi Kesehatan
Prog. Manajem en, Informasi dan Regulasi Kesehatan
121
4.3.
Strategi Dan Kebijakan Pembangunan Lima Tahun Dinas Kesehatan Berdasarkan Misi, Tujuan dan Sasaran tersebut di atas, maka strategi dan kebijakan pembangunan kesehatan dalam lima tahun ke depan adalah : Misi 1 : Tujuan :
Peningkatan Upaya Kesehatan Yang Bermutu, Adil, Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat Yang Berkelanjutan
1. Meningkatkan mutu upaya kesehatan yang bermutu, adil, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat yang berkelanjutan. 2.
Meningkatkanaksesketerjangkauanupayakesehatan yang bermutu, adil, meratadanterjangkaubagiseluruhmasyarkat.
3.
Mewujudkan
mutu
pengembangan
lingkungan
sistem
hidup
kesehatan
yang
lingkungan
lebih
sehat
kewilayahan
melalui untuk
menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan. Sasaran : 1. Menurunnya kasus kematian ibu, bayi dan balita. 2. Menurunkan prevalensi gizi buruk dan kurang dan peningkatan status gizi ibu hamil dan balita 3. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan 4. Meningkatkan jumlah pelayanan kesehatan rujukan (Rumah Sakit) 5. Pengendalian dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular 6. Meningkatnya akses masyarakat terhadap sanitasi dasar
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
122
Strategi : 1. Meningkatkan pelayanan Kesehatan Ibu, Bayi, Balita dan Anak termasuk KB. 2. Meningkatnya mutu sarana dan prasarana kesehatan dasar 3. Meningkatnya mutu sarana dan prasarana kesehatan rujukan. 4. Meningkatkan akses upaya kesehatan yang berkelanjutan baik dasar maupun rujukan 5. Mendorong terwujudnya pengambil keputusan di tingkat desa dalam penanganan Gizi dan masalah kesehatan. 6. Melakukan upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular. 7. Melakukan investigasi dan kesiap siagaan penanganan krisis dan masalah kesehatan lain. 8. Meningkatnya
persentase
Rumah
Sakit
Pemerintah
yang
menyelenggarakan pelayanan rujukan bagi Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) 9. Melakukan imunisasi calon Jemaah Haji dengan vaksin meningitis 100%. 10. Mewujudkan
mutu
pengembangan
lingkungan
sistem
hidup
kesehatan
yang
lingkungan
lebih
sehat
kewilayahan
melalui untuk
menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
123
Kebijakan : 1.
Peningkatan
mutu/kualitas
pelayanan
kesehatan
dalam
akselerasi
penurunan angka kematian ibu, bayi baru lahir dan anak melalui persalinan di fasilitas kesehatan yang memadai; 2.
Pembangunan puskesmas di daerah terpencil, perbatasan dan kepualauan serta penguatan kapasitas infrastruktur rumah sakit daerah kabupaten sebagai fasilitas rujukan .
3.
Peningkatan jumlah dan mutu
kapasitas institusi pelayanan kesehatan
dasar dan penguatan sistem rujukan; 4.
Pemberdayaan masyarakat serta pengembangan kebijakan kesehatan yang berkelanjutan dari hulu sampai hilir;
5.
Melakukan upaya Eradikasipenyakit Polio danFrambusia
6.
Pemberdayaan masyarakat dan koordinasi pelayanan KB dengan instansi.
7.
Pemenuhan ketersediaan logistik/perbekalan kesehatan (vaksin, obat, peralatan dan perbekalan kesehatan lainnya) yang bermutu dan aman serta pendistribusiannya.
8.
Peningkatan kualitas koordinasi lintas program dan sektor untuk perbaikan gizi
masyarakat,
lingkungan
hidup,
pemberdayaan
masyarakat,
peningkatan promosi dan pendidikan kesehatan. 9.
Pengembangan jejaring kerjasama antar daerah dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan terutama masalah kesehatan lintas wilayah;
10. Peningkatan upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit menular maupun tidak menular. RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
124
11. Peningkatan penanggulangan akibat bencana dan Kejadian Luar Biasa (KLB) serta penyehatan lingkungan; 12. Peningkatan pelayanan kesehatan komunitas, kesehatan matra, kesehatan kerja, kesehatan jiwa,
kesehatan khusus, dan kesehatan haji serta
pemerataan pelayanan kesehatan daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK); 13. Memprioritaskan pencapaian sasaran MDG’s, komitmen nasional dan internasional.
Misi2
:
Peningkatan
Pembiayaan
Kesehatan
Dalam
Rangka
Perlindungan Kesehatan Masyarakat Tujuan : Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi resiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk terutama penduduk miskin Sasaran : 1. Meningkatnya perlindungan kesehatan bagi seluruh penduduk khususnya penduduk miskin. 2. Peningkatan pembiayaan kesehatan dalam rangka pencapaian luaran dan sasaran hasil.
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
125
Strategi : 1. Meningkatkan kepesertaan masyarakat dalam JKN 2. Meningkatkan akses pembiayaan dan pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk khususnya penduduk miskin 3. Penyediaan subsidi/asuransi kesehatan bagi seluruh penduduk khususnya penduduk miskin. 4. Meningkatnya kerja sama masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerja sama nasional dan global. 5. Meningkatnya pembiayaan kesehatan untuk kegiatan preventif dan Promotif Kebijakan : 1. Pensinergian pembiyaan kesehatan masyarakat dengan JKN dan mitra Potensial 2. Penyediaan anggaran pembiayaan kesehatan bersumber APBD 3. Kemitraan dengan donor agencies dan pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan perorangan dan masyarakat 4. Realokasi anggaran secara proporsional di setiap sub sistem kesehatan daerah 5. Pengembangan
dan
pemantapan
kelangsungan
pembiayaan
dan
pemeliharaan sistem jaminan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. 6. Peningkatan pembiayaan untuk mencapai indikator SPM RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
126
Misi 3 :
Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang berkualitas dan profesional
Tujuan : Tersedianya Sumber Daya Kesehatan yang berkualitas dan profesional sesuai standard. Sasaran : Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan strategis sesuai ratio di semua level pelayanan kesehatan. Strategi : 1. Meningkatkan upaya pemenuhan Jumlah, Jenis, Kompetensi, Mutu dan distribusi tenaga kesehatan secara berkeadilan 2. Pemberian bantuan pendidikan/beasiswa bagi tenaga kesehatan untuk melanjutkan
pendidikan
kejenjang
yang
lebih
tinggi
sesuai
kompetensinya. 3. Pengusulan penambahan tenaga dokter PTT dan bidan setiap periode sesuai usulan Kab/Kota Kebijakan : 1. Peningkatan jumlah, jenis, Kompetensi dan kualitas SDM kesehatan serta pendistribusiannya di rumah sakit, Puskesmas dan jejaringnya termasuk daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan.
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
127
2. Pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan di setiap level pelayanan kesehatan 3. Kemitraan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam pemenuhan tenaga kesehatan (Sister Hospital). 4. Peningkatan advokasi dan sosialisasi dalam pengembangan kapasitas tenaga kesehatan. 5. Peningkatan kemampuan manajemen dan profesionalisme tenaga kesehatan (Program Performance Manajer Leadership). Misi 4 : Peningkatan Ketersediaan Logistik Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan Tujuan : Meningkatnya Ketersediaan Logistik Farmasi (Obat, Vaksin, Alat Kesehatan, makanan, minuman dan perbekalan kesehatan lainnya) yang bermutu dan tepat guna bagi masyarakat. Sasaran : 1. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap sediaan obat, vaksin, Perbekalan dan Alat Kesehatan yang bermutu dan aman, sesuai standar 2. Meningkatnya Pengawasan terhadap obat, sediaan farmasi, produk pangan dan konsumsi 3. Koordinasi Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi 4. Menurunnya Tingkat Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang.
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
128
Strategi : Meningkatkan sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan yang bermutu bagi masyarakat. Kebijakan : 1.
Kemitraan regional dalam penyediaan jumlah sediaan farmasi yang bermutu, aman dan terjangkau
2.
Peningkatan jumlah
sediaan
perbekalan kesehatan (obat, vaksin,
makanan, minuman, peralatan dan perbekalan kesehatan lainnya) yang terstandar di setiap level pelayanan kesehatan 3.
Pengetatan regulasi dan mekanisme pengawasan pangan dan konsumsi pangan.
4.
Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap sediaan farmasi yang bermutu, aman dan terjangkau
Misi 5 :
Peningkatan
Manajemen,
Informasi
dan
Regulasi
Kesehatan Tujuan : Meningkatnya kualitas manajemen, sistem informasi dan regulasi di bidang kesehatan Sasaran : a. Peningkatan kualitas perencanaan dan penganggaran serta pengawasan pembangunan. RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
129
b. Tersedianya sistem informasi kesehatan yang terintegrasi. c. Penguatan peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan Strategi : 1. Penataan
dan
Pengembangan
Sistim
Informasi
Kesehatan
melalui
Peningkatan kapasitas SDM Pengelola Sistem Informasi Kesehatan baik tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas dalam menjalankan Sistim Informsi Kesehatan terutama SIKDA Manual dan Elektronik untuk menjamin ketersediaan data dan informasi di semua level. 2. Penataan dan pengembangan sistem Perencanaan Penganggaran terpadu dan Pengawasan pelaksanaan terpadu serta internal services untuk peningkatan efektivitas dan efisiensi manajemen kesehatan. Kebijakan : a. Peningkatan kapasitas institusi dan terintegrasinya jaringan SIKDA di seluruh kabupaten/kota; b. Peningkatan kapasitas dinas kesehatan dalam pemahaman dan penguasaan regulasi serta implementasinya; c. Kemitraan dan koordinasi dengan organisasi profesi dan badan yudikatif; d. Peningkatan
advokasi
dan
pengawasan
terhadap
implementasi
kebijakan serta pemberdayaan masyarakat; e. Pemberdayaan masyarakat dan penatalaksanaan layanan publik yang memadai (customer focus);
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
130
f.
Kemitraan lintas sektor melalui pengembangan kebijakan berbasis bukti (Evidence Based Policy)
g. Peningkatan kapasitas SDM dan terintegrasinya sistem pencatatan dan pelaporan. h. Peningkatan sistim informasi kesehatan daerah, surveilans, monitoring dan evaluasi terpadu
Misi 6 :
Peningkatan
Pemberdayaan
Masyarakat
di
Bidang
Kesehatan Tujuan : Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan Kesehatan. Sasaran : 1. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dari 50 %
menjadi 70%. 2. Peningkatan proporsi desa siaga aktif dari 60 % menjadi 85% . Strategi : Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan Kebijakan : 1. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM); 2. Pengawasan melekat
dan penguatan regulasi mengenai kesehatan
lingkungan dan kesehatan kerja; RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
131
3. Pemberdayaan masyarakat; 4. Kemitraan dengan masyarakat dan eksternal agencies; 5. Peningkatan kegiatan advokasi dan kemitraan yang sustain dengan masyarakat.
Misi7 : Pembuatan Penelitian/Pengkajian di Bidang Kesehatan Dan Pengembangan Kesehatan Tujuan : Terlaksananya
peneltian/pengkajian
di
bidang
kesehatan
yang
dapat
digunakan untuk pembuatan kebijakan program pembangunan dibidang kesehatan Sasaran : Tersedianya hasil penelitan atau pengkajian di bidang kesehatan setiap tahun Strategi : 1. Pengembangan penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. 2. Menjalin kerja sama dalam hal penelitian/pengkajian di bidang kesehatan dengan Institusipendidikankesehatanlainnya. Kebijakan : 1. Pengembangan kegiatan penelitian sebagai masukan dalam perumusan kebijakan dan program pembangunan kesehatan; 2. Penyediaan biaya penelitan atau pengkajian bersumber dana APBD
RenstraDinasKesehatanProvinsi NTT 2013 - 2018
132
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Penyusunan Renstra
Dinas Kesehatan Provinsi NTT
Tahun 2013 – 2018
ini mengacu pada Visi Misi Pemerintah Daerah Provinsi NTT yang disesuaikan dengan Renstra
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan diharapkan dapat dijadikan
sebagai acuan dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi NTT dalam lima tahun kedepan berdasarkan Rencana Program dan Kegiatan, indicator kinerja dan pendanaan indikatif. Semoga upaya Dinas Kesehatan Provinsi NTT dalam lima tahun dapat lebih terarah dan terukur sesuai tabel 5.1 terlampir. Berdasarkan RPJMD Provinsi NTT Tahun 2013-2018, maka pendanaan indikatif per program pada Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2013-2018terlihat pada tabel 5.2 dibawah ini.
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
133
Tabel 5.2 TOTAL PAGU APBD PERPROGRAM PADA RENSTRA DINKES NTT 2013-2018 BERDASARKAN RPJMD NTT 2013-2018
No
Program Prioritas Pembangunan
1 Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat 2 Program Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak 3 Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 4 Program Peningkatan Gizi 5 Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan 6 Program Manajemen, Informasi dan Regulasi Pembangunan Kesehatan 7 Program Upaya Kesehatan Perorangan 8 Program Hibah Kemasyarakatan Bidang Kesehatan 9 Program Bantuan Sosial Bidang Kesehatan TOTAL………………………
THN 2013 Rp
THN 2014 Rp
(Juta)
(Juta)
THN 2015 Rp (Juta)
THN 2016 Rp (Juta)
THN THN 2017 2018 Rp Rp (Juta) (Juta)
3807.3
11,847
14,224
16,328
18,744 21,520
141
667
983
1,069
1,163 1,265
2012.2
652
717
789
3637
762
877
1,008
1,159 1,333
1381
2,666
2,799
2,939
3,086 3,240
1098
789
1009
1049
3876
25,449
26,721
28,057
29,460 30,933
0
4,850
5,093
5,347
5,614 5,895
9,810
10,791
11,870
13,057 14,363
57,492
63,214
68,457
74,244 80,642
7958
23,911
868
1092
955
1137
SUMBER : RPJMD Provinsi NTT 2013-2018
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
134
Grafik Perbandingan pagu APBD Per-Program pada Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT berdasarkan RPJMD Provinsi NTT Tahun 2013-2018 seperti terlihat dibawah ini :
GRAFIK PERBANDINGAN PAGU APBD PERPROGRAM PADA RENSTRA DINAS KESEHATAN PROVINSI NTT TAHUN 2013-2018 BERDASARKAN RPJMD PROVINSI NTT TAHUN 2013-2018 35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 0
Tahun 2013 Rp (Juta) Tahun 2014 Rp (Juta) Tahun 2015 Rp (Juta)
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
135
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI
Indikator
Kinerja
Dinas
kesehatan
Kesehatan
adalah
indikator
kinerja
yang
berhubungan dengan indikator makro bidang kesehatan pada RPJMD Provinsi NTT Tahu 2013-2018 (Tabel 9 RPJMD). Adapun Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2013-2015 dapat dilihat pada tabel 6.1 (Terlampir)
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Renstra ini disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi dan kerja keras demi tercapainya Visi Misi Pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan Provinsi NTT dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT 2013 - 2018
136
TABEL 6.1. INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI NTT Indikator Kinerja Data Capaian target kinerja program dan kerangka pendanaan Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 15 16 PROGRAM PENINGKATAN Meningkatnya Tersedianya 22 3,850 22 5,085 22 Kab/Kota 6,221 22 7,943 22 Kab/Kota 8,536 KESEHATAN MASYARAKAT kualitas pelayanan Obat Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota kesehatan perbelkes di masyarakat. 22 Kab/Kota program dan kegiatan
a
Penyediaan Reagensia Tersedianya reagen dan media dan bahan kimia Pemeriksaan specimen lainnya yang mendukung mutu laboratorium kesehatan
b
Monev Terpadu Tersedianya data dan Kegiatan Laboratorium laporan kegiatan Monev
c
Bimtek Laboratorium Kesehatan ke Puskesmas
d
Pengambilan sampel darah dan urine casis
e. Rujukan kemampuan teknis pemeriksaan laboratorium kesehatan
1 paket
Data Lab. Di 21 Kab/kota
1 paket
1,800 1 paket
1,800
1 paket
22 kab/kt
231
22 kab/kt
Jumlah Laboratorium adanya 21 Pada fasilitas laboratorium pelayanan kesehatan dan 21 RSUD yang mendapat yang di Bimtek bimbingan tehnis dan adanya laporan hasil bimtek
22 kab/kt
129
Terlaksananya ± 4000 Casis pemeriksaan terhadap sampel darah dan urine casis kesehatan di NTT
6 kab
Jumlah orang yang mengikuti rujukan pengetahuan
10 or
10 or
2,000
1 paket
2,338
1 paket
2,800
Unit Kerja Kondisi Kinerja pada SKPD target Rp Penanggun 17 18 19 22 12,394 Kab/Kota
1 paket
Lokasi 20
3,000 UPTD Labkes
UPTD Labkes
240 22 kab/kt
245 22 kab/kt
250
22 kab/kt
300 UPTD Labkes
22 Kab/Kota
44 Pusk
130
44 Pusk
132
44 Pusk
150
44 Pusk
153 UPTD Labkes
44 Pusk
570
6 kab
627
6 kab
699
6 kab
759
6 kab
835 UPTD Labkes
6 Kab
160
10 or
175
10 or
184
10 or
250
10 or
268 UPTD Labkes
Luar Provinsi
Page 1
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 tahun 2014 dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp target Rp Pendistribusian Obat, Terlaksanya kegiatan Tersedianya 22 135 22 200 Vaksin dan Perbekalan pendistribusian Obat Kab/Kota Kab/Kota Kesehatan di 22 OVABEKKES,Menjami perbelkes di Kab./Kota n kecukupan 22 Kab/Kota persediaan, menjamin mutu dan keamanan ovabekkes
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 target Rp target Rp target Rp 22 Kab/Kota 350 22 400 22 Kab/Kota 500 Kab/Kota
Unit Kerja Lokasi Kondisi Kinerja pada SKPD target Rp Penanggun 22 1,585 UPTD 22 Kab/Kota Kab/Kota Povabekkes
g
Penyediaan Obat , vaksin,Perbekalan Kesehatan untuk buffer stock
22 Kab/Kota
h
Pengadaan obat untuk Jumlah Paket KLB Pengadaan obat untuk KLB
i
Pengadaan bahan dan peralatan penunjang untuk pemeriksaan laboratorium
Tersedianya sarana dan prasarana laboratorium sesuai standar dan peningkatan mutu pemeriksaan
1 paket
a
Monitoring dan Evaluasi Pendistribusian Obat, Vaksin dan Perbekalan Kesehatan di 22 Kab/Kota
Terlaksananya kegiatan Monev pendistribusian ovabekkes, mendapatkan data laporan pendistribusian Ovabekes di IFK Kab/Kota
Tersedianya Obat perbelkes di 22 Kab/Kota
22 Kab/Kota
231
22 Kab/Kota
231
b
Bimbingan Teknis Jumlah Kab/Kota yang Tersedianya Pengelolaan Obat, di bimtek Obat Vaksin dan Perbekalan perbelkes di Kesehatan di 22 Kab/ 22 Kab/Kota Kota
22 Kab/Kota
250
22 Kab/Kota
250
program dan kegiatan f.
Tersedianya obat, 22 Kab/Kota vaksin dan perbekalan kesehatan untuk Buffer Stock di Kab/Kt.
1
22 Kab/Kota
400
22 Kab/Kota
250
22 Kab/Kota
1
500
260
500
1
1 paket
200 1 paket
200 1 paket
400
500
22 Kab/Kota
1
500 22 Kab/Kota
500
1
550
500
1
600 Bidang Yanmed
500
Bidang P2MK
Kab/Kota
22 Kab/Kota
200 1 paket
220 1 paket
242 1 paket
22 Kab/Kota
240
22 Kab/Kota
275 22 Kab/Kota
300
22 Kab/Kota
1,277 UPTD 22 Kab/Kota Povabekkes
22 Kab/Kota
300
22 Kab/Kota
350 22 Kab/Kota
400
22 Kab/Kota
1,550 UPTD 22 Kab/Kota Povabekkes
Page 2
266 UPTD Labkes
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada Tahun dan Kegiatan (Output) awal perenca Pengawasan makanan Jumlah sarana yang 100 sarana menjelang hari raya diawasi besar
program dan kegiatan c
d
tahun 2013 target Rp 100 50 sarana
tahun 2014 target Rp 100 50 sarana
target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja Lokasi tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun 200sarana 189 110 sarana 70 120 sarana 75 130 sarana 80 Bidang 12 sarana di Yanmed mana saja????
Pertemuan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
1 kl
e. Monev penggunaan Jumlah Kab/Kota yang 22 Kab/Kota obat rasional, obat di monitorobat tradisional dan NAPZA rasional, tradisional dan NAPZA
22 Kab/Kota
f.
Sosialisasi tentang Pengobatan Tradisional ke kab/kota
Jumlah Kab/kota yang tersosialisasi tentang pengobatan Tradisionalnya
22 Kab/Kota
g
Pendataan Pengobat Tradisional di Kab/Kota
Jumlah Kab/kota yang didata pengobat Tradisionalnya
a
Sampling bahan Jumlah Kab/Kota yang 16 Kab/Kota 16 makanan dan jajanan diambil samplingnya Kab/Kota anak sekolah
b
Pertemuan Advokasi Jumlah pertemuan Pembentukan UPT Advokasi Pengelolaan Obat, Vaksin dan Perbekalan Kesehatan di Kabupaten
5 Kab
22 Kab/Kota
280
22 Kab/Kota
461
22 Kab/Kota
100
360
Bidang Yanmed
860 22 Kab/Kota
960
22 Kab/Kota
300
22 Kab/Kota
22 Kab/Kota
150
59
22 Kab/Kota
59 22 Kab/Kota
59
22 Kab/Kota
125
5 Kab
200
5 Kab
175
5 Kab
Page 3
960 Bidang Yanmed
Kab/Kota
Bidang Yanmed
22 Kab/Kota
200
260 22 Kab/Kota
300
22 Kab/Kota
250
300
5 Kab
5 Kab
Bidang Yanmed
270 Bidang Yanmed
Kab/Kota
750 UPTD 5 Kab Povabekkes
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada Tahun dan Kegiatan (Output) awal perenca
tahun 2013 target Rp
Meningkatnya Akses dan Mutu Pelayanan RS
Meningkatny a jumlah puskesmas dari 353 unit
356
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016 target Rp target Rp
tahun 2014 target Rp
tahun 2017 target Rp
6,736
356
10,662
359
18,065
362
18,100
365
19,889
1 PT
3,000
1 PT
2,000
1 PT
3,000
a
Penyediaan dana Operational Rumah Sakit Jiwa
Tersedianya dana operasional Rumah Sakit Jiwa
0
0
-
1 PT
500
b
Penyusunan Master Plant
Tersedianya Master Plant RS Jiwa
0
0
-
1 PT
500
c. Penyediaan gedung RS Tersedianya gedung Jiwa RS Jiwa dari 2 gedung (poliklinik dan UGD) menjadi 7 gedung (24 ruangan)
2
1 pt
2,900
4 unit
3,772
1 pt
3,000
1 pt
2,000
1 pt
3,000
d. Penyediaan peralatan Tersedianya peralatan medik dan non medik RS Jiwa sesuai standar RS Jiwa
0
1 pt
-
1 pt
1,000
1 pt
1,500
1 pt
2,000
1 pt
e. Pelatihan dalam Terlatihnya tenaga rangka penguatan pelayanan medik dan SDM dan manajemen keperawatan serta manajemen
0
0
-
1 pt
150
2 kl
200
2 kl
250
f.
Penyediaan kendaraan Tersedianya roda-4 kendaraan operasional dan ambulance RS Jiwa
0
0
-
2 pt
600
2 pt
650
2 pt
g
Bimtek pelayanan kesehatan jiwa
Pelayanan kesehatan jiwa yang terbimtek
0
0
-
0
-
2 pt
100
2 pt
a
Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan untuk Laboratorium Kesehatan
Jumlah alat dan perlengkapan Laboratorium
1 paket
1 paket
1,500 1 paket
1,500
1 paket
Page 4
2,000
1 paket
Kondisi Kinerja pada target Rp
368
Lokasi
18,889
3,230 Bidang Yanmed
Provinsi
Bidang Yanmed
Provinsi
1 pt
3,230 Bidang Yanmed
Provinsi
3,000
3 pt
Bidang Yanmed
Provinsi
2 kl
300
3 pt
Bidang Yanmed
Provinsi
700
2 pt
700
Bidang Yanmed
Provinsi
100
2 pt
110
310 Bidang Yanmed
Provinsi
2,100
1 paket
2,800
1 PT
Unit Kerja SKPD Penanggun
6 pt
1 paket
3,000 UPTD Labkes
UPTD Labkes
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada Tahun dan Kegiatan (Output) awal perenca Pemenuhan Peralatan Tersedianya Paket PT untuk Penguatan Pengadaan Peralatan Rujukan Regionalisasi Kesehatan di Wilayah Flores (RS TC.Hillres Maumere, RS Ende, RS Ruteng), Timor (Atambua), Sumba (RS Waingapu) dan RS Rujukan RS Sabu dan Alor serta RS Lainnya
program dan kegiatan b
tahun 2013 target Rp 4 Pt 400
tahun 2014 target Rp 11Pt
9 unit
5 unit
4 unit
-
c
Pemenuhan Ambulance untuk kebutuhan Rujukan
Tersedianya Ambulance di Rumah Sakit dan P{uskesmas utk rujukan pasien
d
Pengadaan Tempat Tidur untuk Puskesmas
Tersedianya tempat tidur untuk Puskesmas bantuan Provinsi
521
a
Penilaian RS Sayang Ibu dan Bayi
Jumlah RS yang dilaksanakan Penilaian Sayang Ibu dan Bayi
0
Pertemuan Pemantapan Program Gerakan Sayang Ibu dan Bayi
Terlaksananya pertemuan pemantapan Program RS Sayang Ibu
0
Pelatihan teknis dlm rangka penguatan Program Sayang Ibu dan Bayi
Jumlah RS yang dilaksanakan Penilaian Sayang Ibu dan Bayi
0
b
c
23 RS
23 RS
1,750
-
-
186 22kab/ko ta
-
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016 target Rp target Rp 11Pt 2,000 11 Pt 3,400
1,400
10 Pt
-
3,500
10 Pt
66 buah
350 30kab/kota
350 30kab/kota
tahun 2017 target Rp 11 Pt 2,400
3,500
11 Pt
66 buah
350 30kab/kota
Unit Kerja Lokasi Kondisi Kinerja pada SKPD target Rp Penanggun 11 2,400 Bidang Kupang Yanmed
2,400
11
2,400 Bidang Yanmed
Kupang
66 buah
1,345 Bidang Yanmed
22 Kab/Kota
350 30 RS
30 RS
Kab/Kota Bidang Yanmed
200 1kl
220 1 kl
240 1kl
250 1 kl
1 kl
Kab/Kota Bidang Yanmed
-
300 2kl
300 2kl
300 2k
6 kl
Kab/Kota Bidang Yanmed
Page 5
program dan kegiatan d
Penilaian Gerakan RS Bersih dan Tertib
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada Tahun dan Kegiatan (Output) awal perenca Terlaksananya penilaian Gerakan RS Bersih dan Tertib
tahun 2013 target Rp
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp 350 30kab/kota 350 30kab/kota 350 30kab/kota 350 30 RS 30 RS
22kab/ko ta
f.
22kab/ko ta
22kab/ko ta
22kab/kota
terbim-teknya 22kab/ko 17 RSUD ta
22kab/ko ta
140 22kab/kota
22kab/ko ta
22kab/kota
g
h
i
j
Terselenggaranya pemetaan DTPK
Bimtek Pelayanan Rumah Sakit
Jumlah RS yang di lakukan bimtek
Pertemuan Evaluasi Program RS
Jumlah pertemuan evaluasi program RS
Sosialisasi & terlaksananya pemantauan sosialisasi, Akreditasi Puskesmas pemantauan akreditasi puskesmas Pertemuan Evaluasi Program Puskesmas
Jumlah pertemuan evaluasi program Pusk.
PROGRAM PENINGKATAN - Menurunnya Kasus KESEHATAN IBU DAN Kematian Ibu dari 172 ANAK Kasus
0
1 kali
Lokasi Kab/Kota
Bidang Yanmed
e. Pengumpulan data Jumlah kab/Kota yang Tersedianya 22kab/ko Sarana dan Prasarana didata data Sarana ta di Puskesmas dan dan Prasarana Rumah Sakit di Puskesmas di 22 Kab/Kota
Pemetaan DTPK
Unit Kerja SKPD Penanggun
22kab/ko ta
200 22kab/kota
100 22kab/kota
22kab/kota
118.6 22kab/kota
418.6
Kab/Kota
Bidang Yanmed
165 22kab/kota
165 22kab/kota
165 22kab/kota
495
Kab/Kota Bidang Yanmed
135 22kab/kota
150 22kab/kota
150 22kab/kota
575 Bidang Yanmed
165 22kab/kota
165 22kab/kota
165 22kab/kota
495
Kab/Kota Bidang Yanmed
22 Kab/Kota
22kab/kota
165 22kab/kota
165 22kab/kota
165 22kab/kota
495
Kab/Kota Bidang Yanmed
1 kali
22kab/ko ta
172
22kab/ko ta
172
150
- Menurunnya kasus kematian Bayi dari 1.305
1305
1.173
1.150
- Penurunan kasus kematian balita dari 133
133
185 kasus
150 kasus
22kab/kota
165 22kab/kota
165 22kab/kota
165 22kab/kota
495
Kab/Kota Bidang Yanmed
667
128
1.127
115 Kasus
Page 6
733
106
1.100
75 Kasus
807
75
1,075
55 kasus
887
70
1,025
40 kaus
976
program dan kegiatan a. Magang PONED di RSUD Kab
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp Terlaksananya 4 org /2 pusk 5 org/ 4 magang PONED pusk sebanyak 20 org (4 pusk) ditahun 2014 menjadi 25 org (24 pusk) di tahun 2018
118
Bidang Kesmas
Terlaksannya EPP 1 kali (2016) menjadi 2 kali (2018)
a. Pertemuan Tim AMP oleh Tim Provinsi ke Kabupaten/Kota
Terlaksananya pertemuan AMP TK.Kab dari 1 kali pertahun
1 kali
1 kali
153
1 kali
200
1 kali
165
2 kali
200
1 kali
a.
Terlaksananya pendampingan tim provinsi dalam meningkatkan kemampuan analisis manajemen dan data kia 1 kali per tahun
1 kali
1 kali
150
1 kali
170
2 kali
170
1 kali
156.1
1 kali
160 Bidang Kesmas
Terlaksananya monev terpadu Revolusi KIA dari 1 kali pertahun
1 kali
1 kali
150
1 kali
200
1 kali
175
1 kali
213
1 kali
178 Bidang Kesmas
1 kali
200
1 kali
195
1 kali
243
2 kali
209 Bidang Kesmas
Melakukan Bimbingan Terlaksananya teknis dalam Bimbingan teknis melaksanakan P4K dalam melaksanakan P4K 1 kali pertahun
2 org/6 pusk
2 org/7 pusk
a. EPP Pasca Pelatihan MTBS-MTBM
b
132.1
Unit Kerja SKPD Penanggun Bidang Kesmas
Terlaksananya pelatihan MTBMMTBS dari 2 org 5 pusk (2014) menjadi 2 org/8 pusk (2018)
a. Monev Terpadu Revolusi KIA
2 org/ 5 pusk
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada target Rp target Rp target Rp target Rp 5 org/12 162.9 5 org/12 165 5 org/24 318 5 org/24 320 pusk pusk pusk pusk
a. Pelatihan MTBMMTBS
Pendampingan Tim provinsi dalam analisis manajemen dan data PWS KIA di TK.Kab
2 org/3 pusk
tahun 2014 target Rp 5 org/6 96 pusk
-
132
134.1
0
-
Page 7
2 org /8 pusk
2 org/6 pusk
1 kali
118
173.9 1 kl
Bidang Kesmas
200
Bidang Kesmas
Lokasi
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada Tahun dan Kegiatan (Output) awal perenca Optimalisasi Pelayaan Terlaksananya PONEK di RSUD optimalisasi Pelayanan PONEK di RSUD
program dan kegiatan c
a. Pendamingan peserta Festifal Kariatif Siswa ttg Program UKS di Luar Prov.
tahun 2013 target Rp 0 -
tahun 2014 target Rp
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 target Rp target Rp target Rp 1 kali 200 1 kali 200 1 kali 243
Unit Kerja Kondisi Kinerja pada SKPD target Rp Penanggun 1 kali 209 Bidang Kesmas
Terlaksanayna pendampingan festifal kariatif siswa ttg program UKS di luar Prov
0
-
1 kali
200
1 kali
200
1 kali
243
1 kali
209 Bidang Kesmas
b
Pemantauan kegiatan Terlaksananya penjaringan anak pemantauan kegiatan sekolah penjaringan anak sekolah
0
-
1 kali
200
1 kali
200
1 kali
243
1 kali
209 Bidang Kesmas
c
Evaluasi Program UKS Terlaksanay evaluasi termasuk lintas sektor Program UKS termasuk lintas sektor
0
-
1 kali
200
1 kali
200
1 kali
243
1 kali
209 Bidang Kesmas
Lokasi
Bidang Kesmas Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Posyandu, Desa Siaga, UKS dan Desa yang Melaksanakan STBM
Persentase jumlah Posyandu meningkat dari
-
9,634
-
9,741
250
9,848
200 a. Promosi Kesehatan Jumlah Tenaga yang bagi masyarakat, PNS, medapatkan anak sekolah informasi kesehatan
b. Bimbingan teknis Posyanduke 22 kab/kota
Jumlah posyandu aktif
3 kali
3 kali
22 Kab/Kt
22 Kab/Kt
Page 8
40
263
9,955
213
276
10,062
226
3 kali
40
3 kali
22 Kab/Kt
100
22 Kab/Kt
40
289 Bidang Kesmas
239 Bidang Kesmas 3 kali
50 Bidang Kesmas
Kupang
22 Kab/Kt
100 Bidang Kesmas
Kupang
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada Tahun dan Kegiatan (Output) awal perenca a. Bimbingan teknis desa Jumlah desa siaga siaga ke 22 kab/kota aktif program dan kegiatan
a. Pertemuan Kebijakan berwawasan kesehatan terhadap LS/LP
Jumlah pertemuan
b. Pertemuan koordinasi tentang pelaksanaan Desa Siaga LS/LP Tk.Provinsi
Terlaksananya pertemuan koordinasi LP/LS TK Provinsi dari 1 kali pertahun
c
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada target Rp target Rp target Rp target Rp 22 Kab/Kt 100 22 Kab/Kt 22 Kab/Kt 100 22 Kab/Kt
tahun 2014 target Rp 22 Kab/Kt
2 kali
0
-
2 kali
2 kali
Penyediaan sarana program (alat antropometri, food model, HES; dan media penyuluhan : poster, leaflet, buku tulis pesan gizirevolusi KIA
Meningkatnya persentasi ibu hamil yang mendapat 90 tablet besi
72
31.7
81
30
2 kali
Pertemuan Lintas Sektor dan Program dalam rangka STBM
PROGRAM PENINGKATAN Meningkatnya Satatus Menurunnya GIZI Gizi Balita persentasi bayi gizi kurang dan gizi buruk dari 33,2 % menjadi
a
tahun 2013 target Rp
762
431
30
2 kali
40
2 kali
33
2 kali
50
2 kali
2 kali
36
50
2 kali
50
2 kali
50
2 kali
30.2
877
28.7
1,008
27.2
1,159
25.7
90
Page 9
533
91
200
92
200
50 Bidang Kesmas
80
2 kali
93
Unit Kerja Lokasi SKPD Penanggun Bidang Kupang Kesmas
Kupang
39 Bidang Kesmas
50 Bidang Kesmas
1,333
200
Bidang Kesmas
22 Kab/Kota
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada Tahun dan Kegiatan (Output) awal perenca Peningkatan kapasitas Meningkatnya 71.9 tenaga gizi dan tenaga persentasi bayi 0-5 kesehatan lain bulan yang mendapat (penanganan gizi ASI Eksklusif buruk, pemberian makan balita, teknis program)
program dan kegiatan b
tahun 2013 target Rp
tahun 2014 target Rp 76
c
Bimbingan teknis kegiatan Program (KLB gizi, PMT Bumil dan Balita, survailans, manajemen program)
Meningkatnya persentasi balita yang ditimbang di posyandu (D/S)
76.7
81
d
Pengembangan kemitraan untuk Pemberdayaan Masyarakat (Umpan balik dan bimbingan puskesmas untuk lembaga desa, MMD, dan pertemuan lintas sektor
Meningkatnya persentasi balita 6-59 bulan yang mendapat vitamin A
84.5
87.25
e
Peningkatan Persentasi balita gizi manajemen program buruk yang ditangani (pertemuan perencanaan, evaluasi program, kordinasi lintas program
100
100
PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN (P2PL)
Menurunnya angka Menurunnya kejadian penyakit jumlah angka pada penduduk dan kejadian meingkatnya kualitas penyakit kesehatan lingkungan. menular dari 12,29%
20
11.,60
315
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016 target Rp target Rp 80 81 106
85
328
90
16
652
100
10.92
Page 10
16
717
tahun 2017 target Rp 82 106
Kondisi Kinerja pada target Rp 83 106
Unit Kerja Lokasi SKPD Penanggun Bidang 22 Kab/Kota Kesmas
86.7
328
88.4
353
90
353
Bidang Kesmas
22 Kab/Kota
91
350
92
476
93
650
Bidang Kesmas
22 Kab/Kota
100
24
100
24
100
24
Bidang Kesmas
Kupang
955 Dinas Kesehatan (Bidang P2MK)
Dalam dan Luar Prov.NTT
10.24
789
9.56
868
8.87
program dan kegiatan a. Bimbingan dan Asistensi Teknis Program Malaria di Kabupaten/Kota
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada Tahun dan Kegiatan (Output) awal perenca Meningkatnya kelengkapan dan ketepatan laporan Program Malaria dari Kabupaten/Kota; dengan Kelengkapan minimal 90 % dan Ketepatan 80%
b. Pertemuan Koordinasi Tk. Provinsi dengan Lintas Program dan Lintas Sektor dalam Program Eliminasi Malaria Prov. NTT
Menurunkan API Malaria dari 24 per 1000 pddk
c. Pertemuan LS/LP utk penurunan prevalensi TB di tk Prov
Menurunnya angka prevalensi TB dari 210/1000 pddk
d
Terkendali prev HIV pd pddk dewasa dari 0.2 persen
Pertemuan LS/LP dlm rangka pengendalian prevalensi HIV/AIDS di tk Prov
tahun 2013 target Rp 17 20
tahun 2014 target Rp 15 150
1
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016 target Rp target Rp 12 152 9 160
tahun 2017 target Rp 6 200
Unit Kerja Kondisi Kinerja pada SKPD target Rp Penanggun 4 200 Bidang P2MK
50
1
65
1
70
1
80
2
-
1 kl
30
1 kl
40
1 kl
40
1 kl
40 Bidang P2MK
1 kl
30
1 kl
40
1 kl
30
1 kl
30 Bidang P2MK
Page 11
80
Lokasi
program dan kegiatan e
Bimtek dlm rangka peningkatan mutu klinik VCT
f
Investigasi Penanggulangan Kegawat Daruratan Kesehatan dan kasus potensial wabah/KLB di Kab/Kota
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada Tahun dan Kegiatan (Output) awal perenca Terkendali prev HIV pd pddk dewasa dari 0.2 persen
tahun 2013 target Rp
g. Surveilans dan Respon KLB penyakit potensial wabah di Kab/Kota
h
ininvestigasi laboratorium pd saat KLB
Jumlah Kab/Kota yang di investigasi
5 Kab/Kota
a. Bimbingan Teknis Program Diare di Kabupaten/Kota
Menurunnya Angka Kesakitan Diare dcari 8,96
a. Surveilans Kualitas Air di Kab/Kota
Menurunnya Angka Kesakitan Diare dcari 8,96
a. Penyediaan IPAL untuk Laboratorium Kesehatan
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016 target Rp target Rp 6 RS 40 6RS 40
tahun 2014 target Rp
5 Kab/Kota
5 Kab/Kota 8
117
2
100
1
35 5 Kab/Kota
80
70
2
1
30 5 Kab/Kota
80
90
Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin
12 Bln
390
12 Bln
2
1
59 5 Kab/Kota
80
70
Unit Kerja Kondisi Kinerja pada SKPD target Rp Penanggun 6 RS 40 Bidang P2MK
2
90 Bidang P2MK
1
70 Bidang P2MK
30 5 Kab/Kota
30 UPTD Labkes
100
7
150
6
130
5
130
5
130 Bidang P2MK
100
1
70
1
80
1
80
1
80 Bidang P2MK
1 Pt
88
1 Pt
165 UPTD Labkes
Jumlah IPAL yang dibangun
PROGRAM UPAYA Pelayanan kesehatan KESEHATAN PERORANGAN daasar dan rujukan bagi masyarakat Miskin
tahun 2017 target Rp 6 RS 40
2,026
12 Bln
664
2,920
660
Page 12
12 Bln
3,116
658
12 Bln
3,646
8,589
658
658
Lokasi
Sesuai Daerah KLB
Kupang
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada Tahun dan Kegiatan (Output) awal perenca Peningkatan Meningkatnya Kemampuan petugas pengetahuan petugas teknis RS dalamrangka teknis dalam JKN pelaksanaan ProgramJKN 40 % menjadi 100 %
program dan kegiatan a
b
Advokasi program ke DPR
c
Sosialisasi
d
Kajian pelaksanaan Jaminan Kesehatan bagi masyarakat
tahun 2013 target Rp
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016 target Rp target Rp
tahun 2014 target Rp
tahun 2017 target Rp
Kondisi Kinerja pada target Rp
- 43 RS
0
43 RS
129
43 RS
129
43 RS
129
43 RS
129 43 RS
129
- 22 Pengelola Program
0
22 PP
66
22 PP
66
22 PP
66
22 PP
66 22 PP
66
Peningkatan pembiayaan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu 100 %
Bidang Yanmed
- 10 Kali
1 kali
Meningkatnya pemahaman masyarakat dan petugas kesehatan dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat 20 % menjadi 100 %
20%
- 10 Kali Tercapainya pemecahan masalah dari 70 % menjadi 100 % - 5 Kali
Unit Kerja SKPD Penanggun Bidang Yanmed
2 kali
10
2 kali
10
2 kali
10
2 kali
10 2 kali
10 Bidang Yanmed
2 kali
352
2 kali
352
2 kali
352
2 kali
352 2 kali
352 Bidang Yanmed
1 kl
35
1 kl
Page 13
35
1 kl
35
1 kl
35 1 kl
35
Lokasi
program dan kegiatan e
f.
Promosi
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada Tahun dan Kegiatan (Output) awal perenca Meningkatnya pemahaman masyarakat dan petugas kesehatan dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat 20 % menjadi 100 %
tahun 2013 target Rp
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016 target Rp target Rp
tahun 2014 target Rp
tahun 2017 target Rp
Unit Kerja SKPD Penanggun Bidang Kesmas
Kondisi Kinerja pada target Rp
- Promosi Kesehatan cetak
5 PT
1 PKT
20
1 PKT
20
1 PKT
20
1 PKT
20 1 PKT
20 Bidang Kesmas
- Promosi Kesehatan Elektronik
38 PT
12 PKT
12
8 PKT
8
6 PKT
6
6 PKT
6 6 PKT
6 Bidang Kesmas
- leaflet/brosur Pertemuan LS/LP
10000 EX Meningkatnya kerjasama dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat 100%
2000ex
20
2000ex
20
2000ex
20
2000ex
20 2000ex
20 Bidang Bidang Yanmed
4 kl
20
4 kl 30 rs
20
4 kl 30 rs
20
4 kl 30 rs
20 KALI Jumlah RS dibimtek
a
Bimtek Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat miskin di RS
a
Rujukan dokter Spesialis
Jumlah Kab/Kota yang mendapat rujukan dokter specialis
a
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan Regional
Jumlah RS Regional yang dilakukan bimbingan teknis
0
234
4 Kab/Kota
6
-
390
-
4 Kab/Kota
-
698
6 rs
11 Kab/Kota
200
Page 14
200
700
6 rs
12 Kab/Kota
200
250
750 12 Kab/Kota
6 rs
6 rs
20 4 kl 260
750
200
Lokasi
20 30 rs
12 Kab/Kota
6 rs
710
Bidang Yanmed
2,898 Bidang Yanmed
200
Bidang Yanmed
Seluruh RSUD
Kab/Kota
6 RS Rujukan
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada Tahun dan Kegiatan (Output) awal perenca Jumlah RS yang sudah 6 terpenuhi pelayanan spesialis dasar
b
Peningkatan SDM Rumah Sakit Rujukan Regional
c
Sosialisasi, pemantauan, dlm rangka akreditasi RS
Terlaksananya sosialisasi,pemantaua n, dlm rangka akreditasi RS
d
Pengadaan Tempat Tidur untuk Rumah Sakit
Terpenuhinya kebutuhan tempat tidur di RS
e
Penataan Manajemen, Perencanaan, Penganggaran, di Puskesmas dan RS
Persentase RSUD yang melaksanakan perencanaan & penganggaran.
a
Pelatihan Pelayanan Persentase UTD dan Darah bagi petugas RS yang dilatih UTD dan Bank darah di Pelayanan Darah RS
b
Pertemuan pembentukan dan pemantapan jejaring pelayanan darah
Pertemuan pembentukan dan pemantapan jejaring pelayanan darah
c
Bimtek Pelayanan Darah di RS dan UTD
Jumlah RS dan UTD yang dibimtek Pelayanan Darah
d
Peningkatan kualitas pengelola alat kesehatan dan standarisasi, perbaikan alat kesehatan
Jumlah fasilitas kesehatan yang dikalibrasi peralatannya
0
tahun 2013 target Rp -
tahun 2014 target Rp 6 rs
-
-
-
30 rs
-
-
-
-
100
-
-
-
5 rsud
-
-
-
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016 target Rp target Rp 300 6 rs 300 6 rs
500
30 rs
100
30 rs
500
30 rs
Kondisi Kinerja pada target Rp 6 rs 300
500
Unit Kerja Lokasi SKPD Penanggun Bidang Seluruh RSUD Yanmed
Bidang Yanmed
1,345 Bidang Yanmed
Seluruh RSUD
66 buah
66 buah
66 buah
22 Kab/Kota
100
100
100
100
Dinas Kesehatan Prov. NTT
Seluruh RSUD
30 rs & 15 UTD
200
30 rs & 15 UTD
250
30 rs & 15 UTD
260
30 rs & 15 UTD
710
Bidang Yanmed
Seluruh RSUD
0
22 Kab/Kota
300
22 Kab/Kota
300
22 Kab/Kota
300
22 Kab/Kota
300
Bidang Yanmed
Seluruh RSUD
0
30 rs & 15 UTD
200
30 rs & 15 UTD
250
30 rs & 15 UTD
260
30 rs & 15 UTD
710
Bidang Yanmed
Seluruh RSUD
6 Kab
6 Kab
-
500
tahun 2017 target Rp 6 rs 300
6 Kab
Page 15
6 Kab
6 Kab
6 Kab
Bidang Yanmed
program dan kegiatan PROGRAM BANTUAN SOSIAL BIDANG KESEHATAN
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada Tahun tahun 2013 dan Kegiatan (Output) awal perenca target Rp - Bantuan Sosial Tersedianya 12 Bln Penanganan Masalah jaminan Gizi kesehatan bagi masyarakat setiap tahun (12 Bln)
target kinerja program dan kerangka pendanaan Unit Kerja tahun 2014 tahun 2015 tahun 2016 tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp Penanggun 12 Bln 13,646 12 Bln 18,431 12 Bln 19,642 12 Bln 20,972 12 Bln 22,435 Bidang Yanmed
- Bantuan Sosial Kejadian Luar Biasa Karena Penyakit dan Bencana
- Bantuan Sosial Jamkesda Provinsi
a
Bantuan Sosial Kejadian Luar Biasa Karena Penyakit dan Bencana
Terlaksananya bantuan Sosial Kejadian Luar Biasa Karena Penyakit dan Bencana
b
Bantuan sosial kesehatan
Seluruh masyarakat miskin dan tidakmampu mendapat pelayanan kesehatan yang memadai
Meningkatnya Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat yang tidak mendapatkan jaminan sosial kesehatan di RSUD dan Desa Mandiri Angguar Merah
3,500
3,500
Page 16
3,500
3,500
3,500 Bidang Yanmed
Lokasi
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada Tahun dan Kegiatan (Output) awal perenca 5 PT 1 pt
c
Bansos Penanganan masalah Gizi
d
Bansos KLB dan Bencana
e
Bansos Jamkesda di RS 5 PT dan Desa Anggurmerah
f
Bansos beasiswa Tersedianya dokter/ nakes lainnya beassiswa dr/drg, dan nakes lainnya dari 83 orang
5 PT
PROGRAM MANAJEMEN INFORMASI DAN REGULASI KESEHATAN
1. Meningkatnya efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pembangunan kesehatan sesuai dengan prinsip tatalaksana pemerintahan yang baik
a.
Persentase kab/kota yang membuat Rencana Usulan Kegiatan (RUK) berdasarkan data
Pendampingan Penyusunan Renja Prov, Kab/Kota dan Penyusunan RUK Pusk.
a. Monev Terpadu Persentase Pelaksanaan Prog. Kes. Kabupaten/Kota yang Di Kab/Kota meaksanakan monev terpadu berbasis data Hasil SIKDA TERPADU
tahun 2013 target Rp
tahun 2014 target Rp 1 pt 3,500
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016 target Rp target Rp 1 pt 7,000 1 pt 7,500
Unit Kerja tahun 2017 Kondisi Kinerja pada SKPD target Rp target Rp Penanggun 1 pt 8,399 1 pt 9,205 Bidang Kesmas
0
1 pt
3,146
1 pt
3,131
1 pt
3,712
1 pt
4,000 1 pt
4,500 Bidang P2MK
1 pt
1 pt
3,500
1 pt
3,500
1 pt
3,500
1 pt
3,500 1 pt
3,500 Bidang Yanmed
-
1,300
96
1,430
104
1,573
-
-
-
-
-
-
789
809
829
170
Lokasi
1,730 Dinkes/Bid. Nakes
850
871
22 Kab/Kt
360
22 Kab/Kt
22 Kab/Kt
200
22 Kab/Kt
200 22 Kab/Kt
200 Dinkes/ Sekret
Kab/Kota
22 Kab/Kt
300
22 Kab/Kt
300 22 Kab/Kt
200
22 Kab/Kt
250 22 Kab/Kt
250 Dinkes/ Sekret
Kab/Kota
Page 17
program dan kegiatan a. Bimtek SIKDA
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada Tahun dan Kegiatan (Output) awal perenca Persentase 10% Kabupaten/Kota yang melaksanakan SIKDA Manual
a. Pelatihan SIKDA Elektronik
Persentase Kabupaten/Kota yang menjalankan SIKDA Elektronik
a. Bimdal dan Pengumpulan Data UW-SPM
Persentase Kabupaten/Kota yang menyusun SPM berdasarkan data SIKDA.
a. Pertemuan Persiapan Akreditasi Laboratorium Kesehatan
Jumlah pertemuan
b
Persentase RSUD yang diakreditasi versi 2012
Pertemuan persiapan Akreditasi RS versi 2012
a. Pertemuan Persiapan Akreditasi UPT Latnakes
Jumlah pertemuan
a. Pengadaan sarana yang mendukung pelayanan informasi publik
Tersedianya sarana dan prasarana untuk pelayanan publik
4.8
tahun 2013 target Rp 10% 0
4.8
0
tahun 2014 target Rp 100%
4,8
-
22 Kab/Kt
129
2 kali pertemuan/ta hun
0
2 kali pertemuan/ta hun
-
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016 target Rp target Rp 100% 150 100% 199
25
22 Kab/Kt
kali pertemuan/t ahun
-
-
-
-
150
1 Pt
150
129 22 Kab/Kt
40
25
2 kali pertemuan/t ahun
35
2 kali pertemuan /tahun
2 kali pertemuan /tahun
45
22 Kab/Kt
40
25
40
tahun 2017 target Rp 100% 200
2 kali pertemuan/ tahun
2 kali pertemuan/ tahun 1 Pt
Page 18
50
120 22 Kab/Kt
40
25
40
Unit Kerja Kondisi Kinerja pada SKPD target Rp Penanggun 100% 161 Dinkes/ Sekret
40
Lokasi
Dinkes/ Sekret
200 Dinkes/ Sekret
22 Kab/Kota
2 kali pertemuan /tahun
Dinkes/ Sekret
Kupang
25
Bidang Yanmed
Seluruh RSUD
2 kali pertemuan /tahun 1 Pt
Dinkes.NTT Kupang /Bidang SDM 60 UPT Labkes. Kupang
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output) Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan teknologi di bidang kesehatan sebagai dasar perumusan kebijakan dan program kesehatan
Data Capaian pada Tahun awal perenca Jumlah penelitian yang dapat dijadikan rumusan
a. Penelitian/kajian di bidang kesehatan
Jumlah penelitian yang dapat dijadikan rumusan
PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
Meningkatnya Meningkatnya pemenuhan rasio tenaga kebutuhan SDM baik keseha-tan jumlah jenis, kualitas terhadap maupun pemerataan penduduk penyeba-rannya
tahun 2013 target Rp
tahun 2014 target Rp
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016 target Rp target Rp 1 Pt 200 1 Pt 220
1 Pt
1 Pt
95
900
200
95
a. Pelatihan TOT bagi tenaga kesehatan
0
b
EPP Pelatihan TOT bagi tenaga kesehatan
0
c
Pelatihan MOT bagi tenaga kesehatan
0
0
d
Pelatihan TOC bagi tenaga kesehatan
0
0
2,799
1 kl
1 Pt
220
1 Pt
242
95
2,939
96
3,066
287
0
Page 19
0
120
1 kl
159
-
0
0
0
0
Kondisi Kinerja pada target Rp 1 Pt 266,2
1 Pt
0
0 1 Kl
-
tahun 2017 target Rp 1 Pt 242
266,2
96
Unit Kerja SKPD Penanggun
Lokasi
Dinas Prov, kesehatan Kab/Kota & RSU D
3,240
0
UPT. Latnakes
Kupang
0
0
UPT. Latnakes
Kupang
-
0
UPT. Latnakes
Kupang
168
0
UPT. Latnakes
Kupang
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada Tahun dan Kegiatan (Output) awal perenca
tahun 2013 target Rp
tahun 2014 target Rp 0
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016 target Rp target Rp 0 0 -
e
EPP Pelatihan TOC bagi tenaga kesehatan
f
Pelatihan TNA bagi Nakes
0
0
g
Traning Need Assesment (TNA)
0
0
h
Pengembangan puskesmas binaan
0
1 Pt
i
Audit kontrol dalam rangka akreditasi institusi UPT
0
0
j
Pelat. Jabfung Tenaga kesehatan
0
2
k
Penempatan dan Tersedianya tenaga penarikan tenaga PTT dr/drg, dan Bidan PTT di Prov NT setiap periode per tahun
l
Bimbingan Teknis provinsi kepada Institusi Pemda dan Swasta dalam rangka wisuda/angkat sumpah (CHMK, Maranatha, Pemkab Waikabubak, Pemda Atambua, Unipa Maumere dan Lela)
3 angkatan tenaga PTT
3 angkatan tenaga PTT
800 3 angkatan tenaga PTT 6
900
1 kl
150
-
-
-
- 1 kl
122
1 Pt
128
1 Pt
128
-
1 Pt
50
1 Pt
55
1
1
80
1,300
96
1,430
6
104
6
203
Page 20
Unit Kerja Lokasi Kondisi Kinerja pada SKPD target Rp Penanggun 1 150 UPT. Kab....... Latnakes
tahun 2017 target Rp 0
104
6
- -
1 Kl
UPT. Latnakes
Kupang
133 UPT. Latnakes
Kupang
UPT. Latnakes
Kupang
UPT. Latnakes
Kupang
135 UPT. Latnakes
Kupang
1,573
170
1,730 Dinkes/Bid. Nakes
223
6
246 Dinkes/Bid. Nakes
program dan kegiatan m - Bimbingan Teknis provinsi kepada Institusi Pemda dan Swasta dalam rangka sipenmaru di CHMK, Maranatha, Pemkab Waikabubak, Pemda Atambua, Unipa Maumere dan Lela)
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada Tahun dan Kegiatan (Output) awal perenca
tahun 2013 target Rp
tahun 2014 target Rp 6
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016 target Rp target Rp 6 292 6 321
tahun 2017 target Rp 6 353
Unit Kerja Kondisi Kinerja pada SKPD target Rp Penanggun 6 389 Dinkes/Bid. Nakes
n
Bimbingan Teknis provinsi kepada Institusi Pemda dan Swasta dalam rangka UAP di CHMK, Maranatha, Pemkab Waikabubak, Pemda Atambua, Unipa Maumere dan Lela
6
6
38
6
42
6
46
6
o
Monev perkembangan peserta pendidikan tubel ke institusi pendidikan dalam dan luar provinsi
31
31
-
31
-
31
-
31
- Dinkes/Bid. Nakes
p
Pertemuan penjaringan peminatan pendidikan konsultan spesialis obgyn dan anak
20
20
-
20
-
20
-
20
- Dinkes/Bid. Nakes
Page 21
Lokasi
51 Dinkes/Bid. Kupang, Nakes Waikabubak, Pemda Atambua, Unipa Maumere dan Lela
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada Tahun dan Kegiatan (Output) awal perenca
tahun 2013 target Rp
tahun 2014 target Rp 1
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016 target Rp target Rp 1 1 -
tahun 2017 target Rp 1 -
Unit Kerja Kondisi Kinerja pada SKPD target Rp Penanggun 1 - Dinkes/Bid. Nakes
Lokasi
q
Pertemuan dan konsultasi perencanaan pendidikan bantuan bea siswa alokasi siswa, dll
r
Pengumpulan data dalam rangka kajian perencanaan kebutuhan pendayagunaan, pendistribusian strategis nakes
81.3
81.3
-
81.3
-
81.3
-
81.3
- Dinkes/Bid. Nakes
s
konsultasi perencanaan kebutuhan nakes strategis
81.3
81.3
-
81.3
-
81.3
-
81.3
- Dinkes/Bid. Jakarta Nakes
t
Pendayagunaan dan pendistribusia mahasiswa PKN Prodi Kebidanan dan Keperawatan Poltekes Kupang ke lokasi Desa Mandiri Anggur Merah di Kabupaten Kupang
81.3
81.3
-
81.3
-
81.3
-
81.3
- Dinkes/Bid. Nakes
Peningkatan profesionalisme dan kualitas SDM Kesehatan
Dinkes/Bid. Nakes
Page 22
program dan kegiatan a. Pemilihan tenaga kesehatan teladan
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada Tahun dan Kegiatan (Output) awal perenca
tahun 2013 target Rp
tahun 2014 target Rp 22
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016 target Rp target Rp 22 22 -
tahun 2017 target Rp 22 -
Unit Kerja Kondisi Kinerja pada SKPD target Rp Penanggun 22 - Dinkes/Bid. Nakes
b
Penilaian angka kredit jabatan fungsional
28
28
55
28
61
28
67
28
73 Dinkes/Bid. Nakes
c
Pelaksanaan registrasi tenaga kesehatan
1
1
8
1
8
1
9
1
10 Dinkes/Bid. Nakes
d
Pelaksanaan pemberian ijin rekomendasi Institusi Diklat Negri, Pemda dan Swasta
1
1
8
1
9
1
10
1
11 Dinkes/Bid. Nakes
e
Pelaksanaan uji kompetensi Nakes oleh MTKP
1
1
35
1
39
1
42
1
47 Dinkes/Bid. Nakes
f
Pelatihan pendamping dokter Intersip oleh KIDI Provinsi NTT
0
1
125
0
-
1
150
0
- Dinkes/Bid. Nakes
g
Peningkatan kompetensi Tim penilai Jafung Kesehatan
0
1
225
0
-
0
-
0
- Dinkes/Bid. Nakes
h
Pemberian rekomendasi ijin pembukaan program diploma bidang kesehatan pada institusi pendidikan swasta bidang kesehatan
0
1
140
1
154
1
169
1
186 Dinkes/Bid. Nakes
Page 23
Lokasi
program dan kegiatan i
Pertemuan koordinasi penempatan dokter intensif dan monev penempatan dokter intensif
Indikator Kinerja Data Capaian Program (Outcome) pada Tahun dan Kegiatan (Output) awal perenca
tahun 2013 target Rp
tahun 2014 target Rp 0
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016 target Rp target Rp 1 60 1 66
Page 24
tahun 2017 target Rp 1 73
Unit Kerja Kondisi Kinerja pada SKPD target Rp Penanggun 1 80 Dinkes/Bid. Nakes
Lokasi
TABEL 6.1. INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI NTT BERSUMBER DANA ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA (APBN) tahun 2013
program dan kegiatan
DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TUGAS PEMBANTUAN LAINNYA KEMENTERIAN KESEHATAN
1 Pembinaan Administrasi Kepegawaian
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
6 Meningkatnya Koordinasi Pelaksanaan Tugas, Pembinaan dan Pemberian Dukungan Manajemen Kementerian Kesehatan a. Persentase (%) Pemenuhan Kebutuhan Sdm Aparatur (Pns dan Ptt); b. Jumlah Tenaga Kesehatan yang didayagunakan dan diberi insentif di DTPK dan DBK; c. Jumlah residen yang didayagunakan dan diberi insentif; d. Persentase Produk Administrasi Kepegawaian yang dikelola melalui sistem layanan Kepegawaian
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
7
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
tahun 2017
Kondisi Kinerja pada akhir
target
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
8
9
10
11
12
13
14
15
15
16
17
18
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
19
20
Tersedianya tenaga dr/drg, dan Bidan PTT setiap periode per tahun
- Tenaga PTT dan Penugasan Khusus (00) - Penyelenggaraan PTT Provinsi NTT - Laporan Tahunan Kepegawaian
500 pegawai
250
22
500 pegawai
255 500 pegawai
25
306 500 pegawai
30
Page 1
357 500 pegawai
35
408 500 pegawai
40
459 Subag 22 kab/kota Kepegawaian 45 Subag Dinkes Provinsi Kepegawaian
tahun 2013
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
2 Pembinaan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara
Jumlah Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan yang sesuai dengan SAP dengan opini wajar tanpa pengecualian (WTP)
Tersedia-nya Laporan/ Tindak lanjut Laporan Keuangan Kemen-terian Kesehatan (SAK, SAB) dan LHP 100%
- Pemutahiran Data TL LHP Hasil Pemeriksaan Tim Pemeriksa Fungsional
Laporan Hasil Pemeriksaan Auditor dan Tindak Lanjut Penyelesaiann ya (00)
- Pelaksanaan Dan Evaluasi Pengelolaan Dana Dekonsentrasi
Rp
target
8
- Rekonsiliasi SIMAK-BMN Tingkat Wilayah ke Denpasar
12 laporan
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
96 12 laporan
112
Rp
target
32
67
Rp
target
38
12 laporan
117
80
140
Page 2
Rp
tahun 2017
target
45
12 laporan
94
164
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
51
12 laporan
107
187
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
58 Subag Denpasar Kepegawaian
12 laporan
121 Subag Keuangan
22 kab/kota
211 Subag Keuangan
Dinkes Provinsi
tahun 2013
program dan kegiatan
3 Perencanaan dan Penganggaran Program Pembangunan Kesehatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
Jumlah Dokumen Dokumen Perencanaan anggaran kebijakan, kebijakan dan evaluasi perenca-naan, pembangunan kesehatan yang angang-garan tersusun tepat waktu; Jumlah dan evaluasi review kegiatan dan anggaran Kemen-terian Kesehatan
- Perencanaan Anggaran Dan RKAKL/DIPA
6 Dokumen
733
12 Dokumen
1,118 12 Dokumen
- Kordinasi, Evaluasi Dan Pelaporan Kegiatan Program Pembangunan Kesehatan
8 Laporan
406 8 Laporan
429
8 Laporan
515
8 Laporan
601
8 Laporan
686
- Peningkatan Perencanaan Program Kesehatan
6 laporan
227 6 laporan
519
6 laporan
623
6 laporan
727
6 laporan
Pelatihan e-Renggar
65 orang
305 65 orang
257
65 orang
308
65 orang
360
65 orang
Page 3
1,342 12 Dokumen
1,565 12 Dokumen
1,789 12 Dokumen
2,012 Subag PDE
Jakarta dan 22 Kab/Kota
8 Laporan
772 Subag PDE
Jakarta dan 22 Kab/Kota
830
6 laporan
934 Subag PDE
Jakarta dan 22 Kab/Kota
411
65 orang
463 Subag PDE
Kupang
tahun 2013
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
0
1 laporan
359
1 laporan
431
1 laporan
503
1 laporan
574
1 laporan
50 bk
306
50 bk
367
50 bk
428
50 bk
490
50 bk
0
5 Pengelolaan Data dan Informasi
Persentase (%) Keterse-diaan Profil Kesehatan Nasional, Provinsi, dan Kab/Kota Per Tahun; Persentase Provinsi dan Kab/Kota yang memiliki bank data kesehatan;
50 bk
242
target
Page 4
Rp
target
Rp
target
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
Persentase (%) Pengelo-laan Pembaya-ran Gaji PNS, CPNS dan PTT Tepat Jumlah, Waktu, dan Sasaran
Rp
tahun 2017
target
4 Pengelolaan Urusan Tata Laporan Kegiatan dan Usaha, Keprotokolan, Rumah Pembinaan (00) Tangga, Keuangan, dan Gaji
Penerbitan Buku Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Dan Provinsi
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
646 Subag 22 kab/kota Kepegawaian
551 Subag PDE
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
tahun 2013
program dan kegiatan
6 Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
Pengelola Sik Provinsi Dan Kab/Kota
Provinsi Persentase dan 21 Provinsi dan Kab/Kota yang Kab/Kota menyelenggar akan sistem informasi kesehatan terintegrasi
Provinsi melaksanakan kegiatan pembiayaan dan jaminan kesehatan (00)
Persentase (%) Penduduk (Termasuk Seluruh Penduduk Miskin) yang Memiliki Jaminan Kesehatan; Tersedia nya data NHA setiap tahun
1. peningkatan pembiayaan jaminan kesehatan
21 Kab/Kota
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
68
Provinsi dan 21 Kab/Kota
1,162
21 Kab/Kota
Rp
target
70 Provinsi dan 21 Kab/Kota
1,492
21 Kab/Kota
- Penyusunan program dan rencana kerja/teknis/program
Page 5
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Rp
Kondisi Kinerja pada akhir
target
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
84 Provinsi dan 21 Kab/Kota
98 Provinsi dan 21 Kab/Kota
112 Provinsi dan 21 Kab/Kota
126 Subag PDE
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
1,790 21 Kab/Kota
2,089 21 Kab/Kota
2,387 21 Kab/Kota
2,686 Sie JP2KM
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
tahun 2013
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
- Evaluasi/laporan kegiatan - Pengamanan jamkesmas di 21 kab/kota 7 Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan
Persentase (%) Rumah Tangga Peningka tan yang Melaksanakan Perilaku Rumah tangga Hidup Bersih dan Sehat (Phbs Ber-PHBS; ); Desa dan Persentase Desa Siaga Aktif; Kelurahan Jumlah Pos Kesehatan Desa Siaga Aktif; yang Beroperasi Pelaksa naan kegiatan dan pembinaan; Dokumen perenca naan program dan anggaran; Poskesdes yang beroperasi
- Peningkatan Rumah Tangga Ber-PHBS
7 laporan
- Peningkatan Pengetahuan Yang benar tentang HIV AIDS
0
0
7 laporan
59
- Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
492 7 laporan 22 Kab/Kota
1,001 470
7 laporan 22 Kab/Kota
47
1,201
564 22 Kab/Kota
56
Page 6
7 laporan
1,401
7 laporan
658 22 Kab/Kota
66
1,602
7 laporan
752 22 Kab/Kota
75
1,802 Sie Promkes
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
846 Sie Promkes
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
85 Sie Promkes
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
tahun 2013
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
- Pergerakan masyarakat dalam pengendalian malaria
target
0
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
0
22 Kab/Kota
Rp
target
117
22 Kab/Kota
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
140 22 Kab/Kota
164 22 Kab/Kota
187 22 Kab/Kota
211 Sie Promkes
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Kabupaten dan Kota Yang Diadvokasi
3 laporan
432
0
-
0
605
0
648
0
691
0
778 Sie Promkes
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Laporan Kegiatan dan Pembinaan
21 Kab/Kota
185
0
-
0
259
0
278
0
296
0
333 Sie Promkes
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan
1 laporan
375
1 laporan
450
1 laporan
525
1 laporan
600
1 laporan
675 Sie Promkes
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
1 Dokumen
181
1 Dokumen
211
1 Dokumen
242
1 Dokumen
272 Sie Promkes
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
3,406 Sie Promkes
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
131 Sie Promkes
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
1,045 Sie Promkes
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
81 1 laporan
- Perencanaan Program Dan Anggaran
0
0
1 Dokumen
151
- Poskesdes yang beroperasi
0
0 1 laporan
1,892
- Penyebaran informasi kesehatan - Pengadaan media promosi, alat bantu promosi laboratorium keliling
BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
1 laporan
1 laporan
73
0
-
0
0
0
0
-
22 Kab/Kota
Meningkatnya Ketersediaan dan Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu Bagi Seluruh Masyarakat
Page 7
2,270
102
1 laporan
0
208 22 Kab/Kota
2,649
110
1 laporan
0
228 22 Kab/Kota
3,027
117
1 laporan
0
251 22 Kab/Kota
tahun 2013
program dan kegiatan
1 Pembinaan Gizi Masyarakat
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Rp
Lokasi
Persentase Balita Gizi Buruk yang mendapat perawatan; Persentase (%) Balita Ditimbang Berat Badannya (D/S) - Puskesmas Mampu Melaksanakan Tatalaksana Gizi Buruk, Pertumbuhan, Surveillens Gizi, Konseling Menyusui
110 puskesma s
324
110 puskesmas
220
110 puskesmas
264
110 puskesmas
308
110 puskesmas
352
110 puskesmas
396
Sie GIZI
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Kabupaten/Kota menyelenggarakan pembinaan Gizi masyarakat
10 kab/kota
200
0
0
0
280
0
300
0
320
0
360
Sie GIZI
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- SDM yang ditingkatkan kapasitas Teknis dan atau manajemen
262 orang
1,133 262 orang
933
262 orang
1,120
262 orang
1,306
262 orang
1,493
262 orang
1,679
Sie GIZI
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Laporan Kegiatan Sosialisasi, Advokasi, Kampanye/Gerakan Masyarakat Dalam Rangka Pembinaan Gizi
4 laporan
490 4 laporan
577
4 laporan
692
4 laporan
808
4 laporan
923
4 laporan
1,039
Sie GIZI
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Media Promosi
95000 lbr
93 95000 lbr
335
95000 lbr
402
95000 lbr
469
95000 lbr
536
95000 lbr
603
Sie GIZI
0
0 3 laporan
704
3 laporan
845
3 laporan
986
3 laporan
1,126
3 laporan
1,267
Sie GIZI
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
123
22 set
148
22 set
172
22 set
221
Sie GIZI
- Laporan Pembinaan, manajemen, fasilitasi dan monev - TPG Kit
2000 set
214
22 set
Page 8
197
22 set
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
tahun 2013
program dan kegiatan
2 Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
1,165
8 laporan
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
- Laporan Pembinaan teknis, supervisi, monitoring dan pendampingan
5 laporan
746 8 laporan
832
8 laporan
998
8 laporan
1,331
- Dokumen Perencanaan dan Anggaran
2 dokumen
116
6 dokumen
48
6 dokumen
58
6 dokumen
67
6 dokumen
77
- Dokumen Evaluasi dan Pelaporan kinerja
2 dokumen
240
2 dokumen
162
2 dokumen
194
2 dokumen
227
2 dokumen
259
232 org
615 74 or
8 laporan
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Rp
Lokasi
1,498
Sie GIZI
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
6 dokumen
86
Sie GIZI
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
2 dokumen
292
Sie GIZI
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1); Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi; Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita; Cakupan SD/MI melaksanakan Penjaringan siswa kelas 1
SDM Yang Ditingkatkan Kapasitas Teknis Dan Atau Manajemen 1. Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan dalam upaya kelangsungan Hidup Anak
314 74 or
377 74 or
Page 9
440 74 or
502 74 or
565 Sie KIA
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
tahun 2013
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
2. Laporan Pembinaan Teknis, Supervisi, Monitoring Dan Pendampingan
21 kab/kota
249 1 laporan
200 1 laporan
240 1 laporan
280 1 laporan
320 1 laporan
360 Sie KIA
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
3. Dukumen Evaluasi Dan Pelaporan Kinerja
1 dokumen
18 1 dokumen
485 1 dokumen
582 1 dokumen
679 1 dokumen
776 1 dokumen
873 Sie KIA
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
4. Laporan Kegiatan Koordinasi, Sosialisasi, Advokasi
2 laporan
773
1,391 Sie KIA
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Dokumen Hasil Pertemuan Teknis dan Manajemen
6 laporan
957 6 laporan
1,271 6 laporan
1,525 6 laporan
1,779 6 laporan
2,034 6 laporan
2,288 Sie KIA
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Data dan pelaporan program kesehatan ibu, KB dan reproduksi
2 laporan
241 2 laporan
232 2 laporan
278 2 laporan
325 2 laporan
371 2 laporan
418 Sie KIA
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
0
-
0
1,082
0
1,160
0
1,237
0
3 Pembinaan Pelayanan Persentase (%) Ibu Bersalin Kesehatan Ibu dan Reproduksi yang Ditolong Oleh Nakes Terlatih (Cakupan Pn); Persentase (%) Ibu Hamil yang Mendapatkan Pelayanan Antenatal (Cakupan K4); Persentase (%) Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang Memberikan Pelayanan Kb Sesuai Standar
Page 10
tahun 2013
program dan kegiatan
4 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
1,051 3 laporan
target
Rp
1,202 3 laporan
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
- Laporan pembinaan teknis, supervisi, monitoring dan pendampingan
3 laporan
353 3 laporan
751 3 laporan
901 3 laporan
1,352 Sie KIA
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Dokumen Perencanaan dan Anggaran
2 dokumen
232 2 dokumen
190 2 dokumen
228 2 dokumen
266 2 dokumen
304 2 dokumen
342 Sie KIA
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- SDM yang ditingkatkan Kapasitas Teknis dan atau Manajemen
174 orang
444 174 orang
423 174 orang
508 174 orang
592 174 orang
677 174 orang
761 Sie KIA
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Dokumen Pengelolangan Keuangan
1 dokumen
6 1 dokumen
6 1 dokumen
7 1 dokumen
8 1 dokumen
10 1 dokumen
11 Subag PDE
- Dokumen Perencanaan Program dan Penganggaran
4 dokumen
1,209 4 dokumen
1,303 4 dokumen
1,564 4 dokumen
1,824 4 dokumen
2,085 4 dokumen
2,345 Subag PDE
Provinsi dan Luar daerah
- Dokumen Evaluasi dan Pelaporan Kinerja
1 dokumen
139 Subag PDE
Provinsi dan Luar daerah
389 Sie S-2/3
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
Persetanse satuan kerja yang menyelenggarakan administrasi kepemerintahan sesuai ketentuan
77
0
-
0
108
0
116
0
123
0
Jakarta
5 Pembinaan Upaya Kesehatan Jumlah Puskesmas yang kerja dan Olahraga Melaksanakan Upaya Kesehatan Kerja di Kawasan Industri - Dokumen kegiatan koordinasi, sosialisasi, advokasi
1 dokumen
215 2 dokumen
216 2 dokumen
Page 11
259 2 dokumen
302 2 dokumen
346 2 dokumen
tahun 2013
program dan kegiatan
6 Pembinaan Pengembangan dan Pengawasan Program Pelayanan Kesehatan Tradisional, Komplementer dan Alternatif
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
Rp
tahun 2014
target
Rp
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
target
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Rp
Kondisi Kinerja pada akhir
target
- Laporan Pembinaan Teknis, Supervisi, Monitoring dan pendampingan
0
- 1 laporan
60 1 laporan
72 1 laporan
84 1 laporan
96 1 laporan
- Dokumen Evaluasi dan Pelaporan Kinerja Jumlah Rs yang Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Tradisional, yang Aman dan Bermanfaat sebagai Pelayanan Alternatif dan Komplementer; Cakupan Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan pembinaan pelayanan kesehatan Tradisional,Alternatif dan Komplementer
0
- 1 dokumen
45 1 dokumen
54 1 dokumen
63 1 dokumen
72 1 dokumen
- Laporan kegiatan koordinasi, sosialisasi, advokasi
4 laporan
80 4 laporan
68 4 laporan
82 4 laporan
95 4 laporan
- Provinsi yang mendapat dukungan program pelayanan kesehatan tradisional, alternatif, dan komplementer
0
0 Provinsi dan kab/kota
165 Provinsi dan kab/kota
Page 12
198 Provinsi dan kab/kota
231 Provinsi dan kab/kota
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
108 Sie S-2/3
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
81 Sie S-2/3
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
109 4 laporan
122 Sie S-2/3
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
264 Provinsi dan kab/kota
297 Sie S-2/3
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
tahun 2013
program dan kegiatan
7 Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
- Laporan pembinaan teknis, supervisi, monitoring dan pendampingan
8 laporan
- SDM yang ditingkatkan Kapasitas Teknis dan atau Manajemen Jumlah Puskesmasyang mendapatkan bantuanoperasional kesehatan dan menyelenggarakan lokakarya mini untuk menunjang pencapaian Standar Pelayanan Minimal
20 orang
1. Bantuan Operasional Kegiatan - Penyusunan Program dan Rencana Kerja Teknsi /Program - Pembinaan dan Monev di Kabupaten
Puskesma s
- BOK Kabupaten/Kota
362 pusk
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
Rp
32 5 laporan
186
1,001
target
Rp
25 5 laporan
0
-
target
Rp
30 5 laporan
0
478
260
574
90 22 Kab/kt
81 22 Kab/kt
97 22 Kab/kt
1,448,000 362 pusk
1,448,000 362 pusk
1,737,600 362 pusk
Page 13
tahun 2017
target
Rp
35 5 laporan
0
279
Kondisi Kinerja pada akhir
target
Rp
40 5 laporan
0
298
0
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
45 Sie S-2/3
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
335 Sie S-2/3
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
669
765
860 Sie JP2KM
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
113 22 Kab/kt
130 22 Kab/kt
146 Sie JP2KM
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
3,002,573 Sie JP2KM
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
2,085,120 362 pusk
2,502,144 362 pusk
tahun 2013
program dan kegiatan
PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
Rp
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
target
Rp
target
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
Meningkatkan Upaya Kesehatan Dasar, Rujukan, Tradisional, Alternatif dan Komplementer, Kesehatan Kerja, Olah Raga dan Matra, Serta Standarisasi, Akreditasi, dan Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
1 Pembinaan Upaya Kesehatan Jumlah Kabupaten/kota yang Dasar Memiliki RS Standar Kelas Dunia (World Class); Jumlah Puskesmas yang Menjadi Puskesmas Perawatan Di Perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar Berpenduduk
- Provinsi yang mendapat dukungan pelayanan kesehatan
Provinsi dan 21 Kab/kota
3,212
0
-
0
Page 14
4,497
0
4,818
0
5,139
0
5,782 Sie S-2/3
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
tahun 2013
program dan kegiatan
2 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
16 laporan
2,274 16 laporan
993
16 laporan
1,192
16 laporan
1,390
16 laporan
1,589
16 laporan
1 laporan
131 1 laporan
267
1 laporan
320
1 laporan
374
1 laporan
427
1 laporan
1,787 Sie S-2/3 dan Dinkes Provinsi dan Labkes 22 /Kota
Persentase RSJ yang memberikan layanan sub spesialis dasar dan napza sesuai standar; Jumlah Fasilitas Kesehatan yang memberikan pelayanan wajib lapor bagi pecandu narkotika
- Pembinaan dan Monitoring Program Keswa 4 Pengadaan Sarana Prasarana kesehatan rujukan
target
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Jumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Vertikal yang Ditingkatkan Sarana dan Prasarananya; Jumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Vertikal yang Ditingkatkan Sarana dan Prasarananya (New Initiative)
- Laporan Pembinaan Program dan Rencana Kerja/Teknis Program BUK 3 Pembinaan Pelayanan Kesehatan Jiwa
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
Presentase Sarana Prasarana kesehatan rujukan
22 kab/kota
110000 22 kab/kota
Page 15
132,000 22 kab/kota
154,000
22 kab/kota
176,000 22 kab/kota
481 Sie S-2/3
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
198,000 Sie S-2/3 dan Dinkes Provinsi dan Labkes 22 /Kota
tahun 2013
program dan kegiatan
5 Pengadaan Sarana Prasarana kesehatan dasar
PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
1 Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Presentase Sarana Prasarana kesehatan dasar
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
Rp
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
target
362 Puskesmas
Rp
target
55000
Puskesmas
Menurunnya Angka Kesakitan, Kematian dan Kecacatan Akibat Penyakit
Persentase (%) Bayi Usia 0-11 Bulan yang Mendapat Imunisasi Dasar Lengkap; Persentase desa yang mencapai UCI; Persentase faktor risiko potensial PHEIC yang terdeteksi di pintu negara; Persentase penanggulangan KLB < 24 jam; Persentase terlaksananya penanggulangan faktor risiko dan pelayanan kesehatan pada wilayah kondisi matra; Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapatkan imunisasi campak
Page 16
Rp
66,000
target
Puskesmas
Rp
77,000
tahun 2017
target
Puskesmas
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
88,000
target
Puskesmas
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
99,000 Sie S-2/3 dan Dinkes Provinsi dan Labkes 22 /Kota
tahun 2013
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
Rp
target
- Capaian cakupan bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap
1 Dokumen
229
- Tenaga Imunisasi yang terlatih - KLB Penyakit menular yang dapat ditangani <24 jam
37 Orang
231,010
0
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
10 dokumen
1,305
384 org
1,486
0 15 laporan
10 dokumen
384 org
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
1,566 10 dokumen
1,827 10 dokumen
2,088 10 dokumen
2,349 Sie P2
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
1,783
2,080
2,378
2,675 Sie P2
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
384 org
384 org
384 org
284
15 laporan
341
15 laporan
398
15 laporan
454
15 laporan
511 Sie PKDK
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Kab/Kota melaksanakan pengendalian faktor risiko penyelaman
1 Lokasi
89
7 lokasi
200
7 lokasi
240
7 lokasi
280
7 lokasi
320
7 lokasi
360 Sie PKDK
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Lokasi situasi khusus dan pengungsi yang dikendalikan faktor risikonya
4 Lokasi
116
0
-
0
162
0
174
0
186
0
209 Sie PKDK
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
1 Dokumen
90
3 dokumen
280
3 dokumen
336
3 dokumen
392
3 dokumen
448
3 dokumen
504 Sie PKDK
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
9 Kejadian
110
0
-
0
154
0
165
0
176
0
198 Sie PKDK
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
12 Dokumen
19
0
-
0
27
0
29
0
30
0
34 Sie PKDK
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Dokumen evaluasi dan pelaporan
6 Dokumen
320
0
-
0
448
0
480
0
512
0
576 Sie PKDK
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Bahan Kesehatan
305 Buah/Lite r/Kg/Box
130
0
-
0
182
0
195
0
208
0
234 Sie PKDK
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Penguatan Sistem Kewaspadaan Dini - Investigasi dan Penanggulangan KLB - Dokumen data dan informasi
Page 17
tahun 2013
program dan kegiatan
2 Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
Angka Kesakitan Penderita Dbd Per 100.000 Penduduk; Angka Penemuan Kasus Malaria Per 1000 Penduduk; Prosentase kasus zoonosa yang ditemukan, ditangani sesuai standar
- Laporan Pengendalian Arbovirosis (DBD/Chikungunya,JE)
1 Laporan
27 1 Laporan
128
1 Laporan
154
1 Laporan
179
1 Laporan
205
1 Laporan
230 Sie P2
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Laporan Pengendalian kasus zoonosis lainnya (rabies, antraks, pes, leptospirosis)
1 Laporan
31 1 Laporan
77
1 Laporan
92
1 Laporan
108
1 Laporan
123
1 Laporan
139 Sie P2
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Laporan Pengendalian Filariasis di daerah endemis
1 Laporan
21 1 Laporan
50
1 Laporan
60
1 Laporan
70
1 Laporan
80
1 Laporan
90 Sie P2
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Pemetaan vektor
22 Kabupate n/Kota 1 Pedoman
105
22 Kabupaten /Kota 19 1 Pedoman
80
96
22 Kabupaten/K ota 27 1 Pedoman
112
22 Kabupaten/K ota 30 1 Pedoman
144 Sie P2
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
29
22 Kabupaten/K ota 1 Pedoman
128
-
22 Kabupaten/K ota 1 Pedoman
34 Sie P2
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
25 Orang
55
-
25 Orang
77
83
25 Orang
88
99 Sie P2
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Pedoman Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang - Tenaga kesehatan terlatih bidang penyakit bersumber binatang
25 Orang
Page 18
25 Orang
25 Orang
tahun 2013
program dan kegiatan
3 Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk; Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang ditemukan; Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang disembuhkan; Jumlah kasus Diare per 1.000 penduduk; Persentase ODHA yang mendapatkan ART; Jumlah orang yang berumur 15 tahun atau lebih yang menerima konseling dan testing HIV; Persentase penduduk 15 tahun keatas menurut pengetahuan tentang HIV dan AIDS
- Laporan Pengendalian Kasus HIV pada orang dewasa
10 Laporan
27 10 Laporan
71
10 Laporan
85
10 Laporan
99
10 Laporan
114
10 Laporan
128 Sie P2
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Laporan Pengendalian kasus TB - Laporan Pengendalian Kasus Diare - Laporan Penemuan Kasus Neglected Disease
1 Laporan
76 1 Laporan
95
1 Laporan
114
1 Laporan
133
1 Laporan
152
1 Laporan
171 Sie P2
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
12 Laporan
66 12 Laporan
132
12 Laporan
158
12 Laporan
185
12 Laporan
211
12 Laporan
238 Sie P2
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
22 Laporan
75 22 Laporan
22 Laporan
222
22 Laporan
259
22 Laporan
296
22 Laporan
333 Sie P2
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
1 Dokumen
1,154
1 Dokumen
1,347
1 Dokumen
1,539
1 Dokumen
1,732 Sie P2
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Dokumen evaluasi dan pelaporan
0
0
1 Dokumen
185
962
Page 19
tahun 2013
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
target
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
Rp
0
target
1 Dokumen
254
122 Orang
544
0
0
544
0
- Advokasi Pengendalian PTM
1 Lokasi
110,940
1 Lokasi
- Supervisi Pengendalian PTM
1 Lokasi
116,550
1 Lokasi
- Surveilans Epidemiologi PPTM - Komunikasi, Informasi dan Edukasi - Penguatan jejaring kemitraan
1 Lokasi
13,400
1 Lokasi
45
1 Laporan
151
0
219,920 1 Laporan
- NSPK bidang Pengendalian Penyakit Menular Langsung 4 Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
-
Rp
0
target
356
Rp
0
tahun 2017
target
381
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
0
target
406
Rp
0
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
457 Sie P2
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
Persentase (%) Provinsi yang Memiliki Perda Tentang Kawasan Tanpa Rokok (Ktr); Persentase (%) Provinsi Yang Melakukan Pembinaan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (SE, deteksi dini, KIE dan penanganan kasus)
- Pengembangan SDM Pengendalian PTM - Pelatihan Program PTM
1 Laporan
0
762
0
816
0
870
0
979 Sie P2
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
0
0
0
762
0
816
0
870
0
979 Sie P2
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
41
1 Lokasi
49
1 Lokasi
57
1 Lokasi
66
1 Lokasi
74 Sie P2
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
1 Lokasi
127
1 Lokasi
148
1 Lokasi
170
1 Lokasi
191 Sie P2
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
1 Lokasi
54
1 Lokasi
63
1 Lokasi
72
1 Lokasi
81 Sie P2
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
0
0
211
0
227
0
242
0
272 Sie P2
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
66
1 Laporan
79
1 Laporan
92
1 Laporan
106
1 Laporan
119 Sie P2
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
106
Page 20
tahun 2013
program dan kegiatan
5 Penyehatan Lingkungan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
Persentase (%) Penduduk yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum Berkualitas; Persentase (%) Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat; Persentase (%) Penduduk yang Menggunakan Jamban Sehat; Jumlah Desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
- Dokumen Pelaksanaan Peningkatan Akses Air Minum
5 Dokumen
32
0
0
0
45
0
48
0
51
0
58 Sie Kesling
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Dokumen Pelaksanaan Higiene Sanitasi Pangan Siap Saji
3 Dokumen
188
1 Dokumen
71
1 Dokumen
85
1 Dokumen
99
1 Dokumen
114
1 Dokumen
128 Sie Kesling
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
14 12 Laporan
402
12 Laporan
482
12 Laporan
563
12 Laporan
643
12 Laporan
724 Sie Kesling
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
137
24 org
164
24 org
192
24 org
219
24 org
247 Sie Kesling
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Laporan keuangan dan BMN
12 Laporan
- Tenaga Teknis terlatih dalam bidang Pengawasan Kualitas Air Minum
80 Orang
183
24 org
Page 21
tahun 2013
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
target
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
Rp
target
1 Dokumen
87
3 Dokumen
167
- Dokumen data dan informasi
0
0
7 dokumen
- dokumen evaluasi pelaporan
0
0
1 Dokumen
- Dokumen Pelaksanaan STBM
2 Dokumen
245
3 Dokumen
- Dokumen pelaksanaan peningkatan akses jamban
1 Dokumen
34
- Tenaga teknis/masyarakat terlatih bidang penyediaan jamban sehat
8 Orang
- Dokumen pelaksanaan pengamanan limbah, udara dan radiasi
Rp
target
3 Dokumen
200
1,355
7 dokumen
404
1 Dokumen
102
1 Dokumen
244
26 org
0
0
2 Dokumen
- Dokumen perencanaan dan anggaran
2 Dokumen
206
2 Dokumen
- Dokumen evaluasi dan pelaporan
1 Dokumen
38
1 Dokumen
- Dokumen Pelaksanaan Pengawasan Kualitas Air
6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
Rp
tahun 2017
target
3 Dokumen
234
1,626
7 dokumen
485
1 Dokumen
3 Dokumen
122
30
1 Dokumen
1,491
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
3 Dokumen
267
1,897
7 dokumen
566
1 Dokumen
3 Dokumen
143
36
1 Dokumen
26 org
1,789
2 Dokumen
205
37
150
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
3 Dokumen
301 Sie Kesling
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
2,168
7 dokumen
2,439 Sie Kesling
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
646
1 Dokumen
727 Sie Kesling
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
3 Dokumen
163
3 Dokumen
184 Sie Kesling
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
42
1 Dokumen
48
1 Dokumen
54 Sie Kesling
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
26 org
2,087
26 org
2,386
26 org
2,684 Sie Kesling
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
180
2 Dokumen
210
2 Dokumen
240
2 Dokumen
270 Sie Kesling
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
2 Dokumen
246
2 Dokumen
287
2 Dokumen
328
2 Dokumen
369 Bidang P2MK Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
1 Dokumen
44
1 Dokumen
52
1 Dokumen
59
1 Dokumen
67 Bidang P2MK Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
Jumlah Upt Vertikal yang Ditingkatkan Sarana dan Prasarananya; Jumlah rancangan regulasi dan standar yang disusun
Page 22
tahun 2013
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
target
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
- Dokumen data dan informasi
0
0
1 Dokumen
108
1 Dokumen
130
1 Dokumen
151
1 Dokumen
173
1 Dokumen
- laporan hasil konsultasi dan perencanaan Program
0
38
0
-
0
53
0
57
0
61
0
68 Bidang P2MK Dinkes Provinsi
12 Laporan 1 Laporan
197 12 Laporan
231
12 Laporan
277
12 Laporan
323
12 Laporan
370
12 Laporan
416 Bidang P2MK Dinkes Provinsi
0
84
0
90
0
96
0
108 Bidang P2MK Dinkes Provinsi
4 Laporan
281 4 Laporan
4 Laporan
203
4 Laporan
237
4 Laporan
270
4 Laporan
304 Bidang P2MK Dinkes Provinsi
0
88
0
95
0
101
0
113 Bidang P2MK Dinkes Provinsi
115
1 keg
134
1 keg
154
1 keg
- Laporan keuangan - Laporan aset negara (BMN) - Kegiatan kehumasan, protokol dan pemberitaan
60
0
169
63
0
- Pengepakan, pengiriman, pengangkutan barang
264 Paket
231
1 keg
96
1 keg
- Tenaga Kesehatan Terlatih
82 Orang
509
60 Orang
360
60 Orang
432
60 Orang
504
60 Orang
576
60 Orang
648 Bidang P2MK Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Bahan Kesehatan
20 Paket
800
20 Paket
20 Paket
1,120
20 Paket
1,200
20 Paket
1,280
20 Paket
0
0
1 laporan
1 laporan
214
1 laporan
249
1 laporan
285
1 laporan
1,440 Bidang P2MK Dinkes Provinsi dan 22 /Kota 320 Bidang P2MK Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Pengendalian resiko lingkungan
-
194 Bidang P2MK Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
8 Unit
- Perangkat Pengolahan data dan Komunikasi
PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
178
Meningkatnya Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan yang Memenuhi Standar dan Terjangkau Oleh Masyarakat
Page 23
173 Bidang P2MK Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
tahun 2013
program dan kegiatan
1 Peningkatan Pelayanan Kefarmasian
2 Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
tahun 2014
Rp
target
Rp
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
target
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
Persentase (%) Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pemerintah yang Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian Sesuai Standar; Persentase (%) Puskesmas Perawatan yang Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian Sesuai Standar; Persentase (%) Penggunaan Obat Rasional di Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar Pemerintah
- Laporan kegiatan dan pembinaan Persentase (%) Ketersediaan Obat dan Vaksin
1 Laporan
225
315
338
360
405 Sie farmasi
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Laporan kegiatan dan pembinaan Umum
1 Laporan
415
581
623
664
747 Sie farmasi/ Povabekes
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Sistem Pelaporan Ketersediaan Obat dan Alat Kesehatan - Biaya Operasional Instalasi Farmasi
1 Laporan
85
119
128
136
153 Sie farmasi/ Povabekes
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
12 Bulan
738
1,033
1,107
1,181
1,328 Sie farmasi/ Povabekes
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
Page 24
tahun 2013
program dan kegiatan
3 Peningkatan Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
tahun 2014
Rp
target
Rp
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
target
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
Persentase (%) Sarana Produksi Alat Kesehatan dan PKRT yang Memenuhi Persyaratan Cara Produksi yang Baik; Persentase (%) Sarana Distribusi Alat Kesehatan yang Memenuhi Persyaratan Distribusi; Persentase (%) Produk Alat Kesehatan dan PKRT yang Beredar Memenuhi Persyaratan Keamanan, Mutu dan Manfaat; Jumlah standard produk kefarmasian yang disusun dalam rangka pembinaan produksi dan distribusi
- Laporan Kegiatan dan Pembinaan Umum Pemetaan Sarana Produksi Alkes dan PKRT dalam penerapan CPAKB/CPPKRTB serta Sarana Produksi Alkes dalam Penerapan CPAKB
1 Laporan
85
119
Page 25
128
136
153 Sie farmasi
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
tahun 2013
program dan kegiatan
4 Peningkatan Produksi dan Distribusi Kefarmasian
5 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
Jumlah bahan baku obat dan obat tradisional produksi di dalam negeri; Jumlah standard produk kefarmasian yang disusun dalam rangka pembinaan produksi dan distribusi - Laporan Kegiatan dan Pembinaan - Sistem Pelaporan dan Perizinan Distribusi Kefarmasian Persentase (%) satuan kerja yang menyelenggarakan administrasi keuangan dan pemerintahan sesuai ketentuan
1 Laporan
84
118
126
134
151 Sie farmasi
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
1 Laporan
306
428
459
490
551 Sie farmasi
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
- Laporan manajemen keuangan dan Kekayaan Negara - Dokumen perencanaan dan pengelolaan program dan anggaran - Laporan Kegiatan dan Pembinaan - Profil kefarmasian dan alat kesehatan - Pendidikan dan pelatihan teknis tenaga kefarmasian dan PAM center
1 laporan
42
59
63
67
76 Sie farmasi
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
0
0
1 dokumen
17
1 dokumen
31 Sie farmasi
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
1 Laporan
213
1 dokumen
43
1 Buku
180
0
-
0
0
355 org
1,540
20
1 dokumen
1 dokumen
52
0
252
355 org
Page 26
1,848
24
1 dokumen
1 dokumen
60
0
270
355 org
2,156
27
1 dokumen
1 dokumen
69
1 dokumen
77 Sie farmasi
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
0
288
0
324 Sie farmasi
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
355 org
2,772 Sie farmasi/ Povabekes
Dinkes Provinsi dan 22 /Kota
355 org
2,464
tahun 2013
program dan kegiatan
PROGRAM PENINGKATAN SUMBER DAYA KESEHATAN Pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Meningkatnya pemenuhan kebutuhan SDM kesehatan baik, jumlah, jenis, mutu dan pemerataan serta penyebaran
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
Rp
target
94
Meningkatny a ratio tenaga kesehatan terhadap penduduk, ratio tenaga terhadap kualifikasi faskes dan ABK
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
94
-
94
2,799
94
2,939
96
3,086
96
2
18
2
20
2
22
2
24
- Penyusunan profil dan Pengumpulan data Diklat dan SDM Kesehatan
1
4
22
255
22
476
22
524
22
576
22
634
Page 27
68 2,937
1 559
75 3,231
1
1 615
Lokasi
3,240 Dinas Luar dan dalam Kesehatan Provinsi NTT Provinsi NTT
17
1 508
22
Rp
2
62 2,670
1
target
43
1 462
20
Rp
1
43 1,540
1
target
- Pertemuan konsultasi pelaksanaan program Diklat
1
18
Rp
1
420
1
target
- Laporan kegiatan dan pembinaan - PNS Daerah bidang kesehatan yang mengikuti Tubel
402
17
Rp
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
1
1,632
1
target
Kondisi Kinerja pada akhir
- Penelaahan RKA/KL
382
22
Rp
tahun 2017
24
83 3,554
tahun 2013
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Rp
- Pembinaan dan pengawasan pendidikan jarak jauh
0
-
2
159
4
175
0
-
0
-
4
228
- Sosialisasi PPDS-PPDGSBK di Provinsi NTT
1
15
1
44
1
48
1
53
1
58
1
64
- Monev terpadu Perkembangan pendidikan mahasiswa Tubel di 14 center pendidikan diluar provinsi dan dalam Provinsi NTT
14
291
14
273
14
260
14
286
14
315
14
346
- Monev terpadu Perkembangan pendidikan mahasiswa PPDS-PPDGS-BK ke 12 center pendidikan
1
88
12
236
12
259
12
285
12
313
12
345
- Pertemuan dan pembinaan pengawasan mutu Nakes
0
-
22
287
0
-
22
344
22
379
22
413
- Pertemuan SAI
0
-
0
-
2
17
2
19
2
21
2
23
Page 28
Lokasi
tahun 2013
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Rp
- Peningkatan mutu Nakes melalui pendidikan berkelanjutan konsultan dokter spesialis obgyn dan anak
0
-
0
-
1
8,700
0
-
0
-
1
9,570
- Sosialisasi peminatan pendidikan berkelanjutan ke kabupatenkota institusi Diknakes
0
-
0
-
22
319
0
-
0
-
22
415
- Pelatihan Bendahara dan sertifikasi pengadaan barang dan jasa
0
-
0
-
2
32
2
35
2
39
2
43
0
-
0
-
2
25
0
-
0
-
2
33
- Pelatihan TOT bagi tenaga kesehatan
0
-
1
310
1
341
1
375
1
413
- EPP TOT bagi tenaga kesehatan
0
-
1
163
1
179
0
1
197
- Pembinaan dan pengawasan pendidikan jarak jauh '-Pengadaan Alat pengolah data
Page 29
-
Lokasi
tahun 2013
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
Rp
target
Rp
target
-Pengkajian kebutuhan pelatihan
0
-
1
82
1
-Pelatihan Manajemen Diklat
0
-
1
132
0
-Penyususan modul bidang kesehatan
0
-
1
126
1
-Pendampingan pembahasan RKAKL
0
-
1
20
-Pertemuan teknis perencanaan program
0
-
1
3
194
3
Rp
tahun 2017
target
90
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Rp
1
99
1
109
1
13
1
15
139
1
152
1
168
1
22
1
24
1
27
20
1
22
1
24
1
27
179
3
197
3
217
3
238
-
Lokasi
Perencanaan dan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan
- Monev Nakes kusus di 17 Kabupaten/Kota DTPK/DBK untuk mengetahui keberadaan dan penayagunaan Nakes kusus
3
114
Page 30
22 Kab/Kota
tahun 2013
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Rp
- Pertemuan Sinkronisasi dan informasi perencanaan kebutuhan Nakes di 3 regional daratan Sumba, Flores dan Timor
0
-
0
-
1
190
81.3
209
81.3
230
81.3
253
- Konsultasi perencanaan kebutuhan Nakes strategis (Biro Kepegawaian Kemenkes RI)
1
9
1
18
1
36
1
40
1
44
1
48
- Konsultasi penyidik PNS (Biro Hukum) di Jakarta
0
-
0
-
1
28
81.3
31
81.3
34
81.3
37
- Mobilisasi Pendayagunaan Nakes ke daerah Bencana di 10 Kab/Kota
0
-
0
-
10
125
10
138
10
151
10
166
- Bimtek pengelolaan data perencanaan kebutuhan Nakes ke 22 Kab/Kota
0
-
0
-
22
271
22
298
22
328
22
361
Page 31
Lokasi
Jakarta
Kabupaten Kupang
tahun 2013
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Rp
Lokasi
- Penyusunan Dokumen perencanaan kebutuhan Nakes Provinsi dan Kab/Kota
0
-
0
-
22
99
22
109
22
120
22
132
- Pengadaan Alat pengolah ketenagaan
0
-
0
-
1
25
1
28
1
30
1
33
441
202
10
98
10
108
10
119
10
130
10
143
- Pelatihan jabatan fungsional kesehatan
0
-
1
184
1
278
1
306
1
336
1
370
- Pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan WNA
0
-
7
163
7
179
7
197
7
217
7
239
7 Kabupaten/Kota
- Sertifikasi tenaga kesehatan (STR, SIP, SIP, STRTTK, Bukti Lapor Apoteker, dll)
0
-
100
100
347
462
22 Kab/Kota, Prov dan Jakarta
Peningkatan profesionalisme dan kualitas SDM Kesehatan Pelaksanaan ujian kompetensi tenaga kesehatan (Pembinaan tenaga kesehatan)
-
Page 32
100
382
100
420
100
tahun 2013
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
target
target kinerja program dan kerangka pendanaan tahun 2015 tahun 2016
tahun 2014
Rp
target
Rp
target
Rp
target
Rp
tahun 2017
target
Kondisi Kinerja pada akhir
Rp
target
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Rp
Lokasi
- Pembinaan dan pengawasan organisasi profesi oleh MTKP dan Dinas Kesehatan Provinsi NTT
0
-
0
-
20
218
20
240
20
264
20
290
Kupang dan Jakarta
- Pemberian rekomendasi ijin pembukaan program studi/diploma bidang kesehatan di Provinsi NTT
0
-
0
-
3
140
3
154
4
169
2
186
Kupang
-Peningkatan kompetensi Tim Penilai jabatan fungsional tenaga kesehatan
0
-
0
-
100
217
100
239
100
263
100
289
Kupang
- Pertemuan koordinasi komite internsip dokter indonesia provinsi NTT
0
-
0
-
100
60
100
66
100
73
100
80
Kupang
- Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penempatan dokter internsip di 12 RSUD Kab/Kota dan Provinsi NTT
0
-
0
-
12
175
12
193
12
212
12
233
Page 33
12 RSUD Kabupaten/Kota
TABEL 5.1. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BERSUMBER DANA BANTUAN LUAR NEGERI (BLN) target kinerja program dan kerangka pendanaan
Tujuan
1 Meningkatnya kualitas manajemen, sistem informasi dan regulasi di bidang kesehatan
sasaran
indikator sasaran
2 a) Peningkatan Kualitas Perencanaan dan Penganggaran serta pengawasan pembangunan
3 Persen tase kab/kota yang membuat Rencana Usulan Kegiatan berdasarkan data
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
6 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN Meningkatnya Koordinasi TUGAS PEMBANTUAN LAINNYA Pelaksanaan Tugas, KEMENTERIAN KESEHATAN Pembinaan dan Pemberian Dukungan Manajemen Kementerian Kesehatan
3
Perencanaan dan Penganggaran Program Pembangunan Kesehatan
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
7
tahun 2013
target 8
tahun 2014
Rp 9
target 10
tahun 2015
Rp 11
target 12
tahun 2016
Rp 13
target 14
Kondisi Kinerja pada akhir periode renstra SKPD (2018)
tahun 2017
Rp 15
target 15
Rp 16
target 17
Rp 18
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
19
20
Jumlah Dokumen Dokumen Perencanaan anggaran kebijakan, kebijakan dan evaluasi perenca-naan, pembangunan kesehatan yang angang-garan tersusun tepat waktu; Jumlah dan evaluasi review kegiatan dan anggaran Kemente rian Kesehatan
- Pelatihan DHA/PHA
65 orang
250 65 orang
250
- Monev terpadu program pembanguna kesehatan
22 kab/kota
250
250 22 kab/kota
- Perencanaan kesehatan terpadu
Provinsi dan 22 Kab/Kota
250
Page 1
22 kab/kota Provinsi dan 22 Kab/Kota
250
65 orang
Provinsi dan 22 Kab/Kota
250
65 orang
250
250 22 kab/kota
250
Provinsi dan 22 Kab/Kota
65 orang
250
250 22 kab/kota
250
Provinsi dan 22 Kab/Kota
65 orang
250 22 kab/kota
250
Provinsi dan 22 Kab/Kota
250
250 Subag PDE
Provinsi/ Kab/Kota
250 Subag PDE
Provinsi/ Kab/Kota
Subag PDE
Provinsi/ Kab/Kota
target kinerja program dan kerangka pendanaan
Tujuan
1
Hibah kepada organisasi PMI, KPAD, bantuan pembangunan fisik, RS AU dan RS Swasta
sasaran
indikator sasaran
2 Tersedia-nya sistem informasi kesehatan yang terintegrasi.
3 Persen-tase kab/kota yang mempunyai profil kesehatan 100%
organisasi PMI, KPAD, bantuan pembangunan fisik, RS AU dan RS Swasta
Meningkat-nya cakupan pelayanan kesehatan oleh organisasi PMI, KPAD, bantuan pembangunan fisik, RS AU dan RS Swasta
program dan kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
tahun 2013
target 6 7 8 Terlaksananya SIKDA Terpadu Persentase (%) Provinsi Ketersediaan dan 14 Kab/Kota Profil Kesehatan Nasional, Provinsi, dan Kab/Kota Per Tahun; Persentase Provinsi dan Kab/Kota yang memiliki bank data kesehatan;
5
Pengelolaan Data dan Informasi
6
Penyediaan sarana dan Seluruh kelompok rasio tinggi prasarana penyediaan sarana dapat diperiksa HIV/AIDS penunjang pemeriksaan HIV AIDS di PMI dan KPAD
tahun 2014
Rp 9
target 10 500
0
Rp 11
Provinsi dan 14 Kab/Kota
1 pt
tahun 2015
target 12
Rp 13
500 Provinsi dan 14 Kab/Kota
1 pt
target 14
Rp 15
target 15
500 Provinsi dan 14 Kab/Kota
400
1 pt
Kondisi Kinerja pada akhir periode renstra SKPD (2018)
tahun 2017
Rp 16
target 17
500 Provinsi dan 14 Kab/Kota
400
1 pt
Rp 18
500 Provinsi dan 14 Kab/Kota
400
1 pt
400
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
19
Lokasi
20
500 Subag PDE
Provinsi/ Kab/Kota
Sie JP2KM
Provinsi/ Kab/Kota
- Penyediaan bahan habis pakai di PMI, KPAD
0 pt
0
- Penyediaan sarana penunjang RS Kusta Damian Lewoleba
0 pt
0
0
1 pt
300
1 pt
300
1 pt
300
1 pt
300
1 pt
300 Sie JP2KM
Provinsi/ Kab/Kota
- Penyediaan sarana penunjangRS Kusta Damian Cancar
0 pt
0
0
1 pt
1,280
1 pt
523
1 pt
1,777
1 pt
2,044
1 pt
2,325 Sie JP2KM
Provinsi/ Kab/Kota
- Penyediaan sarana dan prasarana RS Swasta lainnya
1 pt
0
0
1 pt
1,280
1 pt
523
1 pt
1,777
1 pt
2,044
1 pt
2,325 Sie JP2KM
Provinsi/ Kab/Kota
Page 2
400
tahun 2016
target kinerja program dan kerangka pendanaan
Tujuan
1
sasaran
2
indikator sasaran
program dan kegiatan
3 2
3
4
Meningkat-kan akses dan mutu upaya kesehatan yang bermutu, adil, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat yang berkelanjutan
Meningkat-nya Akses, Mutu dan Jumlah pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
Meningkatnya anggaran untuk fungsi kesehatan dari menjadi 15%
Pembinaan
Bantuan fisik
Pertemuan LS/LP
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
6 Meningkatkan kapasitas PMI, RS Swasta 100%
7
- Pembinaan dan monitoring dan pelaksanaan hibah
0 pt
tahun 2013
target 8
0
tahun 2014
Rp 9
target 10
0
tahun 2015
Rp 11
1 pt
target 12
250
1 pt
tahun 2016
Rp 13
target 14
250
1 pt
Kondisi Kinerja pada akhir periode renstra SKPD (2018)
tahun 2017
Rp 15
target 15
250
1 pt
Rp 16
target 17
250
1 pt
Meningkatkan mutu pelayanan PMI dan RS 60% menjadi 80%
Rp 18
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
19
Lokasi
20
Sie JP2KM
Provinsi/ Kab/Kota
250 Sie JP2KM
Provinsi/ Kab/Kota
Sie JP2KM
Provinsi/ Kab/Kota
- Pembangunan gedung bank darah
0 pt
0
0
1 pt
600
1 pt
600
1 pt
600
1 pt
600
1 pt
600 Sie JP2KM
Provinsi/ Kab/Kota
- Bantuan ambulance
1 pt
0
0
5 pt
2,000
5 pt
2,000
5 pt
2,000
5 pt
2,000
5 pt
2,000 Sie JP2KM
Provinsi/ Kab/Kota
- Bantuan pembangunan rawat inap AU
0 pt
0 pt
0
0 pt
1000
-
- Sie JP2KM
Provinsi/ Kab/Kota
Meningkatnya kerjasama dalam pelaksanaan hibah
8 kl
0
0
2 kl
20 Sie JP2KM
Provinsi/ Kab/Kota
0
0
0
4 Kab (Flotim, Ngada, SBD, TTU)
1 pt
20
2 kl
20
0
2 kl
-
20
0
2 kl
-
20
0
2 kl
PROGRAM PEMBINAAN UPAYA Meningkatkan kualitas KESEHATAN pelayanan kesehatan masyarakat
1
Dukungan AIPHSS dalam pengembangan sistem rujukan kesehatan perorangan
Jumlah kab/kota yang mendapat dukungan AIP-HSS dalam pengembangan sistem rujukan kesehatan perorangan
Page 3
690 4 Kab (Flotim, Ngada, SBD, TTU)
1,000
4 Kab (Flotim, Ngada, SBD, TTU)
1,000 4 Kab (Flotim, Ngada, SBD, TTU)
1,000
4 Kab (Flotim, Ngada, SBD, TTU)
1,000 Dinas 4 Kab (Flotim, Ngada, Kesehatan SBD, TTU) Provinsi NTT
target kinerja program dan kerangka pendanaan
Tujuan
1
sasaran
2
indikator sasaran
program dan kegiatan
3
target 8 2 orang
Rp 9
tahun 2014
target 10 78 2 orang
Rp 11
tahun 2015
target 12 85 2 orang
Rp 13
tahun 2016
target 14 96 2 orang
Rp 15
tahun 2017
target 15 103 2 orang
Rp 16
Kondisi Kinerja pada akhir periode renstra SKPD (2018) target 17 114 2 orang
Rp 18
6 Meningkatnya kemampuan teknis dalam pembuatan media kultur dan dan resistensi TB / TB MDR
7 Jumlah orang yang mengikuti magang
b
Magang teknis magang Pemeriksaan Kultur dan Sensitivity TB
Meningkatnya kemampuan teknis dalam Pemeriksaan Kultur dan Sensitivity TB
Jumlah orang yang mengikuti magang
2 orang
65 2 orang
62 2 orang
68 2 orang
75 2 orang
82 2 orang
352
c
Magang teknis pemeriksaan HIV
Meningkatnya kemampuan Jumlah orang teknis dalam pemeriksaan HIV yang mengikuti magang
2 orang
75 2 orang
53 2 orang
58 2 orang
64 2 orang
71 2 orang
321
d
Pembentukan Jejaring Labkes Terbinanya Jejaring Labkes Provinsi dan Puskesmas, RS Provinsi dan Puskesmas, RS di 22 Kabupaten / Kota sekabupaten / Kota
250 50 orang
275 50 orang
303 50 orang
333 50 orang
366 50 orang
e
Magang teknis Pemeriksaan limbah domestik
650 2 orang
61 2 orang
68 2 orang
75 2 orang
82 2 orang
Pegawai UPT Terpenuhinya SDM yang Laboratorium mampu melaksanakan Terlatihnya 2 orang petugas Kesehatan Provinsi NTT pemeriksaan HIV magang Pemeriksaan pemeriksaan HIV
Meningkatkan jumlah, jenis, mutu, dan pemerataan serta penyebaran tenaga kesehatan termasuk SDM Kesehatan lainnya
tahun 2013
Magang teknis pembuatan media kultur dan dan resistensi TB / TB MDR
Pegawai UPT Terpenuhinya SDM yang Laboratorium mampu melaksanakan Terlatihnya 2 orang petugas Kesehatan Provinsi NTT pemeriksaan magang Pemeriksaan Kultur yang mengikuti magang dan Sensitivity TB
Terpenuhinya S Jejaring Labkes Provinsi dan Puskesmas, RS di 22 Kabupaten / Kota
Pegawai UPT Terpenuhinya SDM yang Laboratorium mampu melaksanakan Terlatihnya 2 orang petugas Kesehatan Provinsi NTT pemeriksaan yang mengikuti magang magang Teknik Pemeriksaan limbah domestik
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
a Pegawai UPT Terpenuhinya SDM yang Laboratorium Terlatihnya 2 orang petugas mampu melaksanakan magang pembuatan media Kesehatan Provinsi NTT pemeriksaan kultur dan dan resistensi TB yang mengikuti magang / TB MDR
Peserta Jejaring Labkes Provinsi dan Peningkatan SDM Jejaring Puskesmas, RS di 22 Kabupaten / Kota Labkes NTT dan Puskesmas, RS sekabupaten / Kota
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
PROGRAM PENINGKATAN SUMBER DAYA KESEHATAN
Jumlah orang 50 orang yang mengikuti Jejaring Labkes Provinsi dan Puskesmas, RS sekabupaten / Meningkatnya kemampuan Jumlah orang 2 orang teknis dalam Pemeriksaan yang Pemeriksaan limbah domestik mengikuti magang
Meningkatnya pemenuhan kebutuhan SDM kesehatan baik, jumlah, jenis, mutu dan pemerataan serta penyebaran
Page 4
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Lokasi
19 476
1,527
936
20 Surabaya
Surabaya
Surabaya
Kupang
Surabaya
target kinerja program dan kerangka pendanaan
Tujuan
1
Pemberdayaan profesi kesehatan dan pengembangannya sesuai dengan kebutuhan
sasaran
indikator sasaran
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
program dan kegiatan
2
3
Meningkatnya Sumber Daya Manusia Kesehatan dan lainnya
1 Terpenuhi tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan (sesuai rasio pertumbuhan penduduk)
6
Meningkatnya Sumber Daya Manusia Kesehatan sesuai dengan
1
Perencanaan dan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan
Meningkatnya pemenuhan kebutuhan SDM kesehatan baik, jumlah, jenis, mutu dan pemerataan serta penyebaran
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan (2012)
7
Meningkatny a ratio dr. spesialis S2, dr. umum 570, drg. 158, perawat 3939, perawat gigi 474, bidan 3459, ahli gizi 466, AKL 657, apoteker 113, SKM 542, Ass apoteker 593, laboratorium 106
tahun 2013
target 8
Rp 9
94
tahun 2014
target 10
tahun 2015
Rp 11
target 12
94
1
TOT Pengisian data
Page 5
94
51
Rp 13
tahun 2016
target 14 94
Rp 15
tahun 2017
target 15 94
Rp 16
Kondisi Kinerja pada akhir periode renstra SKPD (2018) target 17 94
Unit Kerja SKPD Penanggun kawab
Rp 18
Lokasi
19
20
SDM
Provinsi/ Kab/Kota
SDM
Kupang