iptek hortikultura
Kalender Budidaya Durian Durian merupakan komoditas buah tropika paling populer karena karakteristiknya yang unik dan kaya akan rasa. Lebih dari itu, si raja buah ini juga mengandung nilai gizi yang kadarnya berlipat kali dari buah yang lain. Bahkan rumor negatif berkaitan beberapa penyakit mematikan pun tidak mampu menyurutkan para penggemar untuk tetap menyantapnya.
yang baru mengenal durian. Fakta ini membuka peluang pasar yang lebih bagi produk buah durian. Indonesia merupakan produsen buah durian terbesar ke-3 di dunia setelah Thailand dan Malaysia. Total produksi buah durian di negara ini tahun 2011 mencapai 883.969 ton yang di panen dari areal setara 69.045 ha. Produksi ini menempatkan durian sebagai komoditas buah utama ke-4 di Indonesia setelah pisang, mangga, dan jeruk. Ironisnya, fakta produksi setinggi ini hampir seluruhnya dipanen dari tanaman pekarangan dan tegalan yang belum dikelola secara baik.
Tanaman yang dipercaya berasal dari Kalimantan ini telah berkembang dan menjadi komoditas buah utama di negara ASEAN termasuk Indonesia. Perkembangan terakhir menunjukkan minat terhadap buah durian juga telah mulai merambah benua Eropa dan Amerika, walaupun awalnya tidak diminati Perubahan lingkungan strategis, antara karena aromanya yang tidak biasa bagi konsumen lain adanya pembatasan impor buah telah
49
No. 10 - Agustus 2014
Gambar 1. Durian bukan hanya populer di kalangan orang ASEAN, tetapi sudah mulai diminati oleh bangsa Eropa, yang berarti memperlebar peluang pasar produk buah durian
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mulai menanam durian secara lebih baik. Beberapa tahun terakhir sudah tampak geliat budidaya durian yang lebih intensif sedang diusahakan oleh pekebun rakyat, perusahaan swasta, maupun badan usaha milik pemerintah.
tersebut, dalam makalah ini dibahas kalender budidaya agar dapat menjadi panduan dalam membudidayakan durian dengan baik. Tahapan Pertumbuhan Tanaman Durian Tanaman durian merupakan tanaman tahunan, yang secara garis besar tahapan pertumbuhannya dibagi dua yaitu masa remaja (juvenile) yang sering juga disebut dengan istilah tanaman belum menghasilkan (TBM) dan masa dewasa atau masa produksi yang sering disebut juga dengan istilah tanaman menghasilkan (TM). Berkaitan dengan pengelolaan kebun dan perawatan tanaman, dimana setiap tahapan pertumbuhan tanaman memerlukan perawatan dan nutrisi yang spesifik sesuai dengan fokus pembentukan organ tanaman, maka dari saat tanam sampai pengelolaan tanaman produktif, tanaman durian dapat dibagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut: (1) masa tanam, (2) masa remaja/juvenile, dan (3) masa produksi (vegetatif & generatif).
Sebagai tanaman budidaya yang dianggap baru, karena selama ini merupakan tanaman pekarangan yang tumbuh liar, masih banyak kendala dihadapi oleh para pengusaha durian. Kendala tersebut antara lain terbatasnya informasi berkaitan dengan masalah budidaya secara baik. Sejauh ini dikenal sebagai tanaman pekarangan yang cukup bandel, sehingga banyak yang beranggapan dengan dibiarkan begitu saja tanpa perawatan, tanaman durian akan tumbuh selayaknya di alam. Akibatnya tidak mengherankan jika pada kenyataannya banyak kebun durian yang hasilnya tidak menggembirakan, buahnya berkualitas rendah, Masa tanam meliputi saat persiapan benih mengkal, dan tanaman cepat meranggas, dan dan penanaman sampai melewati masa kritis. terserang penyakit. Lama waktunya berkisar 8–12 bulan. Saat ini yang Kesulitan yang sering dialami para pekebun perlu dilakukan adalah upaya mempertahankan durian antara lain belum adanya panduan daya hidup tanaman dari stress akibat perubahan pemeliharaan selama 1 tahun, dan secara khusus lingkungan tumbuh dari suasana pembibitan yang penentuan waktu yang tepat dalam aplikasi terkendali kepada lingkungan tumbuh sebenarnya pupuk dan pestisida. Berkaitan dengan hal yang tak terkendali. 50
iptek hortikultura
Masa remaja tanaman durian berlangsung dari saat setelah tanam sampai tanaman siap berproduksi, dimana pada saat ini pemeliharaan tanaman difokuskan dalam pembentukan postur dan tajuk tanaman. Tanaman yang dirawat dengan baik pada umur 3–4 tahun sudah mulai mampu menghasilkan bunga dan buah. Selain dari kualitas perawatan, lamanya masa remaja juga ditentukan oleh sifat genetik (varietas) dan lingkungan, terutama berkaitan dengan intensitas matahari yang diterima oleh tanaman. Tanaman yang terlindung oleh tanaman lain biasanya memerlukan waktu lebih lama untuk melewati masa remaja. Pemberian ZPT tertentu juga dapat memperpendek masa juvenile, namun cara ini tidak dianjurkan karena dapat merusak tanaman. Masa dewasa tanaman durian terjadi sejak tanaman menghasilkan buah pertama kali sampai waktu tanaman tidak mampu lagi menghasilkan buah. Panjang-pendeknya masa produktif durian terutama dipengaruhi oleh cara perawatan. Tanaman durian di alam dapat bertahan hidup sampai ratusan tahun karena siklus biologis berlangsung secara seimbang. Sebaliknya banyak ditemui kasus tanaman durian yang dikelola secara intensif sudah tidak mampu berproduksi lagi walaupun umur tanaman belum mencapai 20 tahun akibat dipacu berproduksi tetapi tidak memperoleh asupan yang cukup dan seimbang. Untuk dapat mempertahankan masa produksi yang lebih lama, tampaknya perlu memperhatikan kaitan antara masa vegetatif dan generatif tanaman dalam siklus 1 tahun. Perlu disadari bahwa masa pertumbuhan vegetatif (daun, akar, dan batang) yang ditandai dengan tumbuhnya pupus baru (flush) sebanyak 1–2 kali merupakan periode yang penting untuk menyediakan energi yang cukup bagi tanaman sebelum memasuki masa berbunga, sehingga keberhasilan pembungaan dan pembesaran buah sesungguhnya dimulai dari keberhasilan pertumbuhan daun dan organ vegetatif yang sempurna.
Kegiatan Pemeliharaan Per Tahapan Pertumbuhan Masa tanam (Tahun I) Masa tanam merupakan masa kritis pertama yang harus dilewati oleh tanaman durian. Kondisi lingkungan yang berubah secara drastis dapat menyebabkan tanaman stress, yang bila tidak segera tertangani akan menyebabkan kematian. Oleh karena itu kegiatan terpenting saat tanam selain lubang tanam yang memadai adalah naungan dan pengairan. Naungan untuk mengurangi intensitas matahari, terutama paparan langsung pada siang hari. Naungan dapat berupa tanaman hidup maupun buatan. Pengairan yang cukup bertujuan untuk mengimbangi laju penguapan karena perakaran tanaman yang belum berkembang. Oleh karena itu, saat tanam dianjurkan dilakukan pada awal musim hujan di sore hari dan langsung dilakukan penyiraman pada tanaman yang baru ditanam. Pada musim kemarau, bila perlakuan naungan ini dianggap masih kurang memadai, maka pemberian mulsa dapat dijadikan sebagai tambahan perlindungan bagi tanaman. Secara garis besar kegiatan masa tanam dapat dilihat pada Tabel 1. Pada tahun pertama selain pupuk dasar belum perlu diberikan pupuk tambahan. Disamping karena perakaran tanaman belum berkembang, nutrisi alami yang ada di tanah umumnya masih mencukupi. Bahkan pada tanah-tanah yang kandungan bahan organik cukup tinggi, pemberian kompos sebagai pupuk dasar juga dapat diabaikan. Perlu diperhatikan juga bila menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk dasar harus yang sudah matang yang ditandai dengan tekstur yang remah dan tidak berbau. Pupuk kandang yang difermentasi sangat dianjurkan karena umumnya sudah cukup matang. Masa Remaja (Tahun II-IV) Masa ini merupakan saat pembentukan postur tanaman dan tajuk yang baik dan proporsional. Kegiatan pemeliharaan terutama untuk membentuk batang utama yang kokoh 51
No. 10 - Agustus 2014
Gambar 2. Umur produktif tanaman durian alam vs durian budidaya. Durian alam umur > 60 tahun dalam kondisi masih sehat dan rimbun (kiri); durian budidaya umur 18 th sudah meranggas dan tidak mampu berproduksi optimal, ditengarai karena adanya ketimpangan source and sink Tabel 1. Kalender budidaya durian masa tanam (Tahun I)
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September
Kegiatan Keterangan • Perencanaan dan persiapan • Pengumpulan informasi, penentuan variumum etas dan saprodi
• • • • •
Pembukaan lahan Plotting Pembuatan lubang tanam Pupuk dasar, Anti rayap dan nematoda
• Pengadaan dan pemeliharaan benih di tempat transit (pembibitan sementara) • Pemeliharaan benih di tempat transit
Oktober
• Penanaman • Penyiraman • Pemasangan naungan
November Desember
• Penyiraman • Penyulaman tanaman mati
• Jarak tanam: 10x10m –15x15 m • • • • •
Ukuran: 60(p)x60(l)x40(d)cm Kompos 20–30 kg (+pengurai) SP36 100 g dolomit 100–200 g Benih dibeli ukuran 40–50 cm, kemudian diganti polibag yang lebih besar Selama 3 bulan dalam pemeliharaan akan bertambah tinggi 20–40 cm • Jumlahnya dilebihkan 10–20% untuk persiapan sulaman • Penanaman sore hari, langsung disiram dan dipasangi naungan • Penyiraman 2x1 minggu, bila tidak ada hujan
*) perkiraan hari mengikuti lokasi yang musim hujan dimulai bulan Oktober, bisa maju atau mundur beberapa waktu menyesuaikan kondisi setempat
dan cabang primer yang baik untuk menopang produksi. Tanaman dipastikan memiliki pertumbuhan ke atas dan ke samping secara optimal dengan menjaga asupan nutrisi dan air didukung dengan pemangkasan yang terstruktur. Oleh karena itu pemangkasan cabang dan wiwil 52
tunas air menjadi fokus kegiatan. Dalam 1 tahun target pertumbuhan ke atas minimal 80 cm dan kesamping 60 cm. Mulai tahun ke-2 pemupukan diberikan sebanyak 3x setahun dengan dosis berimbang antara pupuk organik dan anorganik. Pupuk
iptek hortikultura
organik berguna memperbaiki tekstur dan struktur tanah, sehingga mempertahankan kelimpahan mikroba dan biota tanah, juga untuk menyediakan hara mikro dan sejumlah asam humat. Pupuk anorganik diberikan untuk mensuplai kebutuhan hara makro yang berguna untuk pembentukan organ vegetatif yang proporsional antara akar, batang, dan daun. Secara garis besar kegiatan pemeliharaan masa remaja tahun ke-2 sampai ke-4 dapat dilihat urutannya pada Tabel 2.
patokan 60–70 lembar daun produktif sebanding dengan 1 kg buah. Masa Produksi (Tahun V dst.) Masa produksi menjadi masa kritis bagi daya tahan umur tanaman di samping produksi buah sebagai hasil utama dari tanaman durian. Tidak sedikit kebun durian yang awalnya tumbuh sangat baik, tetapi masa produksi tidak dapat bertahan lama. Setelah berbuah 3–5 kali tanaman mulai terserang penyakit, buahnya berkualitas rendah, bahkan tanaman mati meranggas. Oleh karena itu pada masa produksi, perawatan tanaman dititikberatkan pada bagaimana menjaga perimbangan pertumbuhan organ tanaman tiap fase dengan asupan nutrisi yang sesuai dan seimbang.
Pada tahun ke-3 atau ke-4 kadang ada tanaman yang mulai berbunga. Namun demikian, untuk menjaga kesehatan dan ketahanan tanaman, sebaiknya bunga pertama tidak dijadikan buah atau seluruh bunga dirontokkan. Setelah pembungaan ke-2, sebagian boleh dibiarkan Pada periode ini, dalam satu tahun menjadi buah, tetapi dibatasi jumlahnya dengan memperhatikan kemampuan tanaman. Sebagai pertumbuhan dan perkembangan tanaman dapat Tabel 2. Kalender budidaya durian masa remaja (Tahun II-IV) Bulan Uraian kegiatan Januari • Jeda/bera Pebruari Maret April Mei
• • • • •
•
Penyiangan gulma pada piringan Wiwil tunas air • Pemupukan I Pembumbunan • Jeda/bera
• • •
Penyiangan area dibawah tajuk tanaman Pemangkasan pembentukan tajuk dan mengatur proporsi cabang primer Wiwil tunas air Pemupukan II Pemberian mulsa
Juli
•
Pengairan/penyiraman
Agustus September
• • • • • •
Pengairan/penyiraman Pengairan/penyiraman Pembongkaran naungan Penyiangan area dibawah tajuk tanaman, Wiwil tunas air Pemupukan III
•
Masa jeda/bera
• Juni
Oktober
November Desember
• • • • •
• • • •
Keterangan
Penyiangan gulma di area lubang tanam (radius 30 cm dari batang durian) dengan cara dicabut Rumput dan semak yang tumbuh di luar areal lubang tanam dibiarkan sebagai penutup tanah (cover crop) dan dijaga ketinggiannya Areal kosong diluar lubang tanam bisa ditanami palawija sebagai tumpang sari atau pisang sebagai naungan Pupuk I: kompos 30 kg+ kaptan 200 g + NPK 50 g Pupuk II: NPK 50 g Pupuk III: NPK 50 g Tahun III-IV mengulangi urutan kegiatan tahun II (kecuali pembongkaran naungan) dan meningkatkan dosis pupuk 50% per tahun Cabang primer terendah 70 cm dari permukaan tanah Penyiraman saat tidak ada hujan minimal 2x1 minggu Pemberian mulsa untuk mempertahankan kelembaban tanah saat kemarau Waktu jeda/bera dapat dimanfaatkan untuk merawat tanaman sela/tumpangsari
53
No. 10 - Agustus 2014
diperinci sebagai berikut: (1) fase pertumbuhan vegetative, (2) fase stressing untuk inisisasi bunga, (3) fase perkembangan bunga, (4) fase perkembangan buah, (5) fase panen, dan 6) fase pemulihan setelah panen. Setiap fase memerlukan asupan hara yang khusus untuk pertumbuhan yang optimal. Dan hasil akhir buah secara umum ditentukan oleh serangkaian pemenuhan kebutuhan selama 1 tahun, mulai dari masa pemulihan sampai fase perkembangan buah. Secara garis besar kegiatan pemeliharaan masa produksi tanaman durian tahun ke-5 dan seterusnya dapat dilihat pada Tabel 3. Kalender Umum Budidaya Durian Siklus perkembangan tanaman durian pada umur dewasa secara garis besar berulang setiap tahun dengan ritme yang sama berdasarkan siklus iklim setempat. Perbedaan awal musim bunga yang berbeda antara satu daerah dengan daerah
lain berkaitan erat dengan musim kemarau, karena inisiasi bunga durian diawali oleh periode kering yang menyebabkan stressing tanaman. Berdasarkan fakta ini, maka pemeliharaan tanaman durian selama 1 tahun dapat dibuat satu kalender tetap sebagaimana Gambar 1. Bagian tengah (poros) dan kolom bulan pada Gambar 1 dapat dibuat bisa berputar, sehingga perbedaan bulan di masing-masing daerah dapat disesuaikan dengan menggerakkan bagian poros ke kanan untuk daerah yang musim duriannya lebih awal dan digerakkan ke kiri untuk daerah yang musim duriannya lebih lambat. Kesimpulan dan Implikasi Kebanyakan kebun durian yang tidak bertahan lama disebabkan pekebun hanya fokus di dalam menggenjot produksi tanpa memperhatikan kebutuhan tanaman selama
Tabel 3. Kalender budidaya durian masa produksi (Tahun V dst.) Bulan Januari Pebruari
Fase Masa pemasakan buah (akhir)
Uraian kegiatan •
Panen buah
•
Pemangkasan dan wiwil tunas air • Penyiangan area di bawah tajuk tanaman Pengomposan buah afkir Pemupukan I • Pembumbunan Pemotongan rumput area di luar tajuk • Pengendalian OPT
• Maret
April
Masa pemulihan
Masa pertunasan I
Keterangan
• • • • •
Juni
Masa pertunasan II
Juli
Periode kering •
• Pemangkasan dan wiwil tunas air Penyiangan area dibawah tajuk tanaman • Pemupukan II. Pemberian mulsa Pengendalian OPT Pemotongan rumput area di • luar tajuk • Stressing
Agustus
• Masa berbunga • •
Pengairan Pengendalian OPT Pengurangan bunga
Mei
• •
September
54
• • • •
Penyiangan gulma di area bawah tajuk dengan cara dicabut. Untuk menekan pertumbuhan gulma area ini diberi seresah atau mulsa organik. Pupuk I*: kombinasi bahan organik, anorganik (NPK), kapur Aplikasi akarisida untuk mengendalikan kutu
Pupuk II*: mengandung unsur ‘P’ tinggi, ‘K’ menengah dan rendah atau nol unsur ‘N’ Mulsa terdiri atas potongan/wiwilan ranting dan tunas air, potongan rumput dan semak disekitar tanaman Aplikasi akarisida untuk mengendalikan kutu daun Tanaman dibiarkan kekeringan untuk merangsang munculnya bunga • Penyiraman minimal 2x 1minggu Akarisida untuk mengendalikan kutu bunga
iptek hortikultura
Gambar 1. Kalender budidaya durian umur produksi. Bagian poros (kolom bulan) dapat diputar untuk menyesuaikan dengan iklim setempat
satu siklus musim durian yang terjadi 1 tahun. Dimana selama 1 tahun ini ada masa-masa tanaman melakukan pemulihan setelah masa panen untuk menjamin kelangsungan produksi musim berikutnya. Pelaksanaan budidaya durian dengan memperhatikan kebutuhan nutrisi dan perawatan di setiap fase pertumbuhan diharapkan dapat menjaga kondisi tanaman tetap prima, produksi dapat berkesinambungan, serta tanaman dapat lebih tahan terhadap serangan penyakit. Tersedianya kalender budidaya dapat membantu dalam pelaksanaan perawatan sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman durian. PUSTAKA 1. Brown, MJ 1997, Durio-A bibliographic review, Arora, RK, Rao, VR & Rao, AN (eds), IPGRI office for South Asia, New Delhi, pp. 188.
2. Bureau of Plant Industry 2005, Production technology in durian, Davao National Crop Research and Development Center, Bago Oshiro City, Republic of Philippine, File ppt., hlm. 104. 3. Jabatan Pertanian Malaysia 2009, Manual tanaman durian (Durio zibethinus Murr.), Kementerian Pertanian dan Industri Asas Tani, hlm. 40. 4. Kementrian Pertanian Republik Indonesia 2012, Statistik pertanian 2012, 306 hlm. 5. Nanthachai, S 1994, Durian: fruit development, post-harvest physiology, handling and marketing in ASEAN, ASEAN Food Handling Bureau. 156 hlm. 6. O’Gara, E, Guest, DI & Hassan, NM 2004, ‘Botany and production of durian(Durio zibethinus) in Southeast Asia’, in Drenth, A & Guest, DI (eds.), diversity and management of Phytophthora in Southeast Asia, BPA Print Group Pty Ltd. Australia, ACIAR Monograph, no. 114, pp. 180-6.
55
No. 10 - Agustus 2014
7. Priyono, A 2006, Pemupukan durian TM (unpublished), 10 hlm. 8. Santoso, PJ 2013, ‘Meningkatkan kualitas buah durian dengan pemupukan tepat dan berimbang’, Iptek Hortikultura, no. 9, hlm. 1-5. 9. Santoso, PJ & Hermanto, C 2012, ‘Keragaan budidaya dan sebaran musim panen durian di Indonesia’, Seminar Nasional PERHORTI 2012, UPN Veteran Surabaya. 13-14 November 2012.
56
10. Somsri, S 2007, Thai durian, Horticulture Research Institute, Department of Agriculture, Chauchak, Bangkok 10900, Thailand, pp. 52.
Santoso, PJ Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Jl. Raya Solok-Aripan Km. 8, P.O. Box 5 Solok, 27301 Sumatera Barat E-mail :
[email protected]