KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL MEMANG JODOH KARYA MARAH RUSLI DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Putut Hasanudin Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
[email protected] ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pandangan dunia pengarang dalam novel Memang Jodoh karya Marah Rusli; (2) sosial budaya dalam novel Memang Jodoh karya Marah Rusli; (3) nilai pendidikan dalam novel Memang Jodoh karya Marah Rusli; dan (4) pembelajaran novel Memang Jodoh di SMA. Objek penelitian penelitian ini adalah novel Memang Jodoh karya Marah Rusli. Fokus penelitian ini adalah pandangan dunia pengarang, sosial budaya, nilai pendidikan, dan pembelajaran novel di SMA. Sumber data penelitian ini adalah kutipan dan dialog dalam novel. pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka, observasi, dan catat. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) pandangan dunia pengarang dalam novel Memang Jodoh karya Marah Rulsi dapat ditinjau dari tiga hal yang meliputi pandangan dunia pengarang ditinjau dari penokohan tokoh utama, pandnagan dunia pengarang ditinjau dari latar sosial pengarang, dan pandangan dunia pengarang ditinjau dari latar belakang penciptaan novel; (2) sosial budaya yang terdapat dalam novel adalah kepercayaan, adat istiadat, status sosial, kebiasaan hidaup, hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain, serta hubungan manusia dengan masyarakat; (3) nilai pendidikan dalam novel Memang Jodoh karya Marah Rusli ada empat nilai, yaitu (a) nilai pendidikan religius, (b) nilai pendidikan sosial, (c) nilai pendidikan budaya, dan (4) nilai pendidikan sosial; (a) nilai pendidikan religius terdiri dari berdoa, tawakal, dan bersyukur; (b) nilai pendidikan moral terdiri dari berbakti kepada orang tua, kasih sayang, tekad kuat, kerja keras, mampu mengendalikan diri, tanggung jawab, rela berkorban, dan prasangka baik; (c) nilai pendidikan budaya terdiri dari melestarikan budaya berpantun; (d) nilai pendidikan sosial terdiri dari tolong menolong, persahabatan, memberi semangat, dermawan, dan musyawarah; (4) pembelajaran novel Memang Jodoh karya Marah Rusli di SMA sesuai dengan Standar Kompetensi memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/terjemahan dan Kompetensi Dasar menganalisis unsur ekstrinsik novel Memang Jodoh. Kata Kunci: sosiologi sastra, novel, pembelajaran
PENDAHULUAN Karya sastra itu unik karena perpaduan antara imajinasi pengarang dengan kehidupan sosial yang kompleks. Oleh sebab itu, sering dikatakan bahwa karya sastra dapat dianggap sebagai cermin kehidupan sosial masyarakatnya
karena masalah yang dilukiskan dalam karya sastra merupakan masalah-masalah yang ada dalam lingkungan kehidupan pengarangnya sebagai anggota masyarakat. Berkaitan dengan hal di atas, Damono (1978: 1) mengatakan bahwa sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium, bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri adalah kenyataan sosial. Dalam pengertian ini, kehidupan mencakup hubungan antarmasyarakat, masyarakat dengan orang seorang, antarmanusia, antarperistiwa yang terjadi dalam batin seseorang. Senada dengan perkembangan ilmu sastra dewasa ini, lahirlah pendekatan sosiologi sastra. Sosiologi sastra merupakan pendekatan terhadap sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan. Damono (1978:2) menyebutkan bahwa ada dua kecenderungan utama dalam telaah sosiologi sastra anatara lain adalah pendekatan yang berdasarkan pada anggapan bahwa sastra merupakan cerminan proses sosial ekonomi belaka dan pendekatan yang mengutamakan teks sastra sebagai bahan penelaahan yang kemudian dicari aspek-aspek sosial dari karya sastra tersebut. Adapaun klasifikasi masalah sosiologi sastra menurut Wellek dan Werren pertama, sosiologi pengarang yang memasalahkan status sosial, ideologi sosial, dan lain-lain yang menyangkut pengarang sebagai penghasil sastra. Kedua, sosiologi karya sastra yang memasalahkan karya sastra itu sendiri, yang menjadi pokok penelaahan adalah hal yang tersirat dalam karya sastra dan yang menjadi tujuannya. Ketiga, soiologi sastra yang memasalahkan pembaca dengan pengaruh sosial karya sastra (Damono, 1978: 3). Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah masalah sosial yang diceritakan pengarang dalam novel Memang Jodoh karya Marah Rusli. Masalah tersebut antara lain pandangan dunia pengarang dan sosial budaya. Selain itu, dibahas juga mengenai nilai-nilai pendidikan dan pembelajaran novel di SMA. Pengarang sebagai orang yang menulis dan mengalami kejadian yang
diceritkan dalam novel memberikan pemikiran dan ide-idenya agar tersampaikan kepada pembaca. Pembaca diharap memahami dan menikmati setiap kata yang diceritakan pengarang dalam novel. Dengan begitu, pembaca akan lebih memahami masalah apa yang ingin disampaikan pengarang melaui novel yang diciptakannya. Mengacu pada permasalahan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pandangan dunia pengarang, sosial budaya, nilai pendidikan, dan pembelajaran novel di SMA. Pembelajaran novel di SMA telah disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Silabus Bahasa dan Sastra Indonesia SMA.
METODE PENELITIAN Objek penelitian ini adalah novel Memang Jodoh karya Marah Rusli. Fokus penelitian ini adalah masalah sosial yang meliputi pandangan dunia pengarang dan sosial budaya. Selain itu, dibahas juga nilai pendidikan dan pembelajaran novel di SMA. Sumber data dalam penelitian ini diambil dari novel yang berupa kutipan-kutipan dan dialog. Instrumen penelitian yang digunakan adalah catatan, alat tulis, kartu catat, dan buku-buku teori yang relevan dengan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik catat, pustaka, dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis isi. Dalam penyajian hasil analisis data dalam penelitian ini digunakan metode informal.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini meliputi pandangan dunia pengarang dalam novel Memang Jodoh karya Marah Rusli, sosial budaya, nilai pendidikan, dan pembelajaran novel di SMA. 1.
Pandangan Dunia Pengarang dalam Novel Memang Jodoh Karya Marah Rusli
Pandangan dunia pengarang dalam novel Memang Jodoh karya Marah Rusli ada tiga, yaitu pandangan dunia pengarang ditinjau dari penokohan tokoh utama, pandangan dunia pengarang ditinjau dari latar sosial pengarang, dan pandangan dunia pengarang ditinjau dari latar belakang penciptaan novel. Pandangan dunia pengarang ditinjau dari penokohan tokoh utama adalah pengarang memberikan ide dan pemikirannya melalui tokoh utama yang diceritakan pengarang. Tokoh utama dalam novel ini menjadi corong penyampai pesan pengarang. Pandangan dunia pengarang ditinjau dari latar sosial pengarang merupakan keadaan sosial pengarang yang mempengaruhi terciptanya karya sastra tersebut. Pandangan dunia pengarang ditinjau dari latar belakang penciptaan novel adalah membahas mengapa novel tersebut diciptakan. Pengarang membuat novel berdasarkan masalah yang dialaminya sehingga cerita yang dihasilkan benar-benar terasa hidup. Pengarang menciptakan tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel juga disesuaikan dengan orang-orang yang ada di sekitarnya dengan menyamarkan nama-nama orang-orang tersebut. 2.
Sosial Budaya dalam Novel Memang Jodoh Karya Marah Rusli Sosial budya dalam novel Memang Jodoh karya Marah Rusli dibagi menjadi dua bagian, sosial dan budaya. Sosial yang terdapat dalam novel Memang Jodoh meliputi kepercayaan, status sosial, adat istiadat, dan kebiasaan hidup. Budaya dalam novel Memang Jodoh karya Marah Rusli terdiri dari hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain, dan hubungan manusia dengan masyarakat. Sosial budaya dalam novel ini memang sanat kental sekali karena kisah yang diceritakan dalam novel merupakan masalah sosial yang dialami pengarang. Keadaan sosial serta budaya yang diceritakan Marah Rusli sangat nyata dan hidup dengan memberikan pengalamnnya sendiri saat menceritakan kisah dalam novel tersebut.
3.
Nilai-Nilai Pendidikan dalam Novel Memang Jodoh Karya Marah Rusli Nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Memang Jodoh karya Marah Rusli sangat banyak dan baik untuk dijadikan bahan ajar bagi pendidik ataupun teladan yang baik bagi siswa. Nilai-nilai pendidikan tersebut adalah nilai pendidikan religius, nilai pendidikan budaya, nilai pendidikan moral, dan nilai pendidikan sosial. Nilai pendidikan religius terdiri dari bersyukur, tawakal, dan berdoa. Nilai pendidikan budaya terdiri dari melestarikan budaya berpantun. Nilai pendidikan moral terdiri dari berbakti kepada orang tua, kasih sayang, tekad kuat, kerja keras, mampu mengendalikan diri, tanggung jawab, rela berkorban, dan prasangka baik. Nilai pendidikan sosial terdiri dari tolong menolong, persahabatan, memberi semangat, dermawan, dan musyawarah. Semua nilai pendidikan tersebut sangat baik dan layak untuk dijadikan bahan ajar guru di sekolah ataupun sebagai contoh yang baik bagi siswa. Misalnya, nilai pendidikan religius, sangat baik untuk dicontoh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam novel tersebut, tokoh-tokoh yang diceritakan pengarang sangat bergantung kepada Tuhan terhadap semua masalah yang dialami. Mereka selalu bisa berdoa, bersyukur, dan tawakal atas semua hal yang terjadi dalam kehidupan.
4.
Pembelajaran Novel Memang Jodoh Karya Marah Rusli di SMA Pembelajaran novel di SMA dilaksanakan dengan menggunakan novel Memang Jodoh sebagai bahan ajar sangat baik dan sudah sesuai dengan Standar
Kompetensi
memahami
berbagai
hikayat,
novel
Indonesia/terjemahan dan Kompetensi Dasar menaganalisis unsur ekstrinsik novel Indonesia (Memang Jodoh karya Marah Rusli). Indikator pembelajaran novel ini adalah menganalisis unsur ekstrinsik novel dalam novel Memang Jodoh karya Marah Rusli. Bahan pembelajaran yang digunakan telah disesuaikan dengan tiga aspek. Tiga aspek tersebut adalah bahasa, kematangan jiwa (psikologi), dan latar belakang budaya.
Bahasa yang digunakan dalam novel Memang Jodoh karya Marah Rusli masih menggunakan bahasa Indonesia lama, tetapi masih bisa dibaca dengan baik dan nyaman. Hal tersebut karena penulisannya sesuai dengan kaidah yang baik dan benar sesuai dengan aturan pada masa pembuatan novel itu. Kematangan jiwa (psikologi) juga sesuai karena pada tingkatan usia anak SMA yang berkisar enam belas tahun ke atas sudah memasuki tahap generalisasi. Pada tahapan ini anak mulai tertarik pada hal-hal baru dan berminat untuk menemukan konsep-konsep abstrak dengan menganalsis fenomena yang terjadi. Dengan demikian, pemebelajaran novel di SMA dilaksanakan di kelas XI yang siswanya rata-rata sudah berusia enam belas tahun ke atas sudah sesuai jika dilihat dari segi psikologi. Latar belakang budaya yang terdapat dalam novel Memang Jodoh karya Marah Rusli adalah latar belakang orang Padang. Guru dalam memberikan pelajaran di kelas akan mengenalkan kepada siswanya bahwa latar belakang budaya yang berbeda dengan siwa akan menambah pengetahuan akan budaya-budaya yang ada di nusantara ini. Dengan demikian, siswa akan lebih tertarik mengikuti pembelajaran karena mendapat pengalaman dan pengetahuan baru yang belum pernah dialami siswa. Langkah-langkah pmbelajaran dengan menggunakan novel sebagai bahan ajar adalah dengan menyusun rencan pelaksanaan pembelajaran terlebih dahulu. Rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut terbagi menjadi tiga kegiatan yaitu, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan awal guru menyiapkan materi untuk diajarakan kepada siswa dan mengondisikan siswa supaya siap menerima materi. Kegiatan inti guru mulai memberikan materi dan memberikan tugas kepada siswa secara terrencana dan sistematis. Pada kegaiatan penutup guru memberikan penilaian kepada siswa. Selain itu, guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru juga menyampaikan materi yang akan dibahas pada
pembelajaran selanjutnya supaya siswa lebih siap dalam mengikuti pembelajaran.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan data diperoleh simpulan sebagai berikut. 1. Pandangan dunia pengarang yang terdapat dalam novel Memang Jodoh karya Marah Rusli ada 3, yaitu pandangan dunia pengarang ditinjau dari penokohan tokoh utama, pandangan dunia pengarang ditinjau dari latar sosial pengarang, dan pandangan dunia pengarang ditinjau dari latar belakang penciptaan novel. 2. Sosial budaya yang terdapat dalam novel Memang Jodoh karya Marah Rusli meliputi adat istiadat, status sosial, kepercayaan, dan kebiasaan hidup. Selain itu, dibahas juga mengenai hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lainnya, dan manusia dengan masyarakat. Unsur sosial budaya yang sangat menonjol dalam novel ini membahas mengenai keadaan sosial serta adat istiadat. 3. Nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Memang Jodoh karya Marah Rusli meliputi nilai pendidikan religi, moral, kebudayaan, dan sosial. 4. Pembelajaran menggunakan novel Memang Jodoh karya marah Rusli di SMA didasarkan pada standar kompetensi memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/terjemahan dan kompetensi dasar menganalisis unsur-unsur ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan. Kemudian, dalam merancang proses pembelajaran supaya berjalan dengan baik dan lancar telah disusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana tersebut tersusun dalam tiga langkah pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Berdasarkan simpulan di atas, penulis memiliki beberapa saran, yaitu (a) guru khususnya guru mata pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia SMA hendaknya lebih meningkatkan kemampuan dalam pengajaran sastra, (b) siswa
disarankan untuk rajin membaca, termasuk membaca novel-novel yang mengandung sastra, (c) peneliti berikutnya disarankan dapat menggunakan penelitian ini sebagai acuan dan lebih memperdalam pengetahuan tentang sastra dan teori-teorinya, serta penerapannya sehingga hasil penelitian akan lebih berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Damono, Sapardi Djoko. 1978. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud. Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius. Titscher, Stefan dkk. 2009. Metode Analisis Teks dan Wacana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.