Kabar Assalaamu'alaikum Wr. Wb. Banyak hal menarik terjadi di Pebruari 2009 kemarin. Alhamdulillah, makin bertambah saja pihakpihak yang memberi kepercayaan kepada kami. Salah satu diantara donatur yang baik hati itu adalah mantan dirut sebuah bank terkenal di Sumut. Dengan kedermawanannya, ia mewakafkan tanahnya yang terletak di daerah Sari Rejo untuk dimanfaatkan oleh UA. Proses penyerahan sudah hampir tuntas. Tinggal sedikit membereskan masalah administrasi. Untuk pemanfaatan selanjutnya, insya Allah sedang kami godok. Atau mungkin donatur sekalian punya ide ? Yang jelas, kami ingin keberadaan tanah itu dapat memberi manfaat yang luas kepada semua pihak. Khusus untuk pewakaf, kami ingin mewujudkan keberadaan tanah tersebut, agar dapat menjadi ladang amal jariyah yang tak putus-putus pahalanya mengalir bagi mereka, amin. Di awal Pebruari lalu, kami juga kedatangan tamu jauh. Mereka adalah pengurus atau Jawatan Kuasa Pertubuhan Kebajikan Al-Nidaa Malaysia (AnNidaa). Sebenarnya, walaupun tidak secara langsung, UA sendiri telah lama memiliki hubungan dengan AnNidaa. Tsunami di Aceh akhir 2004 adalah awalnya, yang berlanjut bersama beberapa organisasi lain membentuk Forum Peduli Nias sesudah terjadi gempa dahsyat di Nias. Silaturahmi An-Nidaa ini sendiri memiliki misi khusus, yaitu menindaklanjuti pembicaraan sebelumnya. Pada pertemuan awal, pihak An-Nidaa
2
U L I L A L B A B Edisi 38 Tahun Ke-4 / Rabiul Awal 1430 H
telah menyepakati untuk membantu beberapa aktifitas UA. Bentuk dukungan agak sedikit berbeda. Pihak An-Nidaa akan menitipkan kepada UA sejumlah dana pinjaman yang akan dikelola. Dari keuntungan yang didapat, akan dipergunakan sebagiannya guna mendukung aktifitas layanan dakwah yang difasilitasi UA. Cerita lengkap tentang ini dapat diikuti pada rubrik Selintas. Donatur sekalian, pertengahan Pebruari lalu kami juga mengadakan rapat sekaligus konsolidasi salah satu Jala (Jaringan Layanan) kami, yaitu LKMS Sahabat. Rapat yang diadakan di Kantor Sahabat di Marelan ini, merupakan upaya untuk menyamakan persepsi dan gerak langkah UA dan Sahabat. Dari pertemuan ini, terbangun kesepakatan guna memperkuat keberadaan LKMS agar makin bertenaga. Ini diperlukan agar manfaat yang diberikan Sahabat dalam bentuk pinjaman modal dan pengembangan produk, makin dirasakan oleh para pedagang atau pengusaha kecil/mikro khususnya di sekitar Marelan. Donatur, mohon do'anya agar kami istiqamah menjalankan misi menebar rahmah ini, amin ... Wassalam An Nida di Desa Kabung
Cermin Peduli Sebagai Bentuk Ukhuwah Oleh : Munawar Pemilik Klub Manchester City, Seorang Syeikh Arab, menawarkan 243 juta pound (3,6 trilyun) hanya untuk membeli pesepakbola terkenal, Kaka. Walaupun akhirnya pembelian batal, hal tersebut cukup merebut perhatian masyarakat dunia dikarenakan jumlah uang yang ditawarkan luar biasa dahsyat untuk ukuran pembelian pemain bola. Dalam kondisi berbeda, di berbagai belahan dunia, potret masyarakat miskin dan melarat menjadi kisah sedih yang cenderung tidak menjadi perhatian dunia dibanding kisah sensasi yang dibuat Sang Syeikh. Dari laporan organisasi Pangan dan Pertanian Dunia atau FAO mengenai "kondisi kelaparan dunia" yang dirilis Desember 2008 lalu, ternyata penduduk lapar di dunia pada tahun 2008 meningkat menjadi 963 juta jiwa atau bertambah 43 juta penduduk lapar dibanding tahun 2007. Info lebih penting lagi, sekitar 65 persen atau 2/3 dari penduduk lapar di dunia hidup di Indonesia, India, Pakistan, Bangladesh, China, Congo dan Ethiopia. Ya, Indonesia adalah salah satunya. Menyedihkan. Hanya itu kata yang tepat mengomentari bunyi laporan tersebut. Walaupun sebenarnya kemiskinan menjadi pemandangan seharihari yang dapat kita saksikan di sekeliling kita, namun data di atas seakan menjadi penegasan terhadap kondisi yang berjalan. Adalah sebuah fakta, betapa kondisi masyarakat kecil masih kurang mendapatkan perhatian dan pemihakan dari berbagai pihak. Kalaupun itu ada, untuk kondisi Indonesia, biasanya banyak terkait dengan situasi dan kepentingan dari pihak-pihak yang membantu. Contohnya, menjelang pemilu, banyak
digulirkan program yang kelihatannya memihak pada rakyat kecil. Realisasinya, jangan tanya. Biasanya tidak semudah yang diiklankan di media. Walaupun demikian, kita akui itu sudah lumayan dibanding tidak sama sekali. Namun, adalah lebih baik bila keseriusan untuk memberi perhatian bagi kalangan rakyat kecil menjadi kepedulian dari semua pihak. Insya Allah ini akan menjadi bagian dari jawaban terhadap kondisi prihatin yang mereka alami bertahun-tahun. Dari Hudzaifah Bin Yaman r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, ”Siapa yang tidak ihtimam (peduli) terhadap urusan umat Islam, maka bukan golongan mereka.” (HR At-Tabrani) Inilah terjemah konkrit dari makna ukhuwah Islamiyah yang sering kita gaungkan. Jelasnya, tiada ukhuwah tanpa kepedulian. Ukhuwah juga merupakan bukti dari keimanan seseorang. “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara….” (Al-Hujuraat 10).
Balik ke kisah awal, mungkin mustahil untuk mengharapkan Syeikh Arab tersebut menyumbangkan uang di atas guna menunjukkan pedulinya terhadap kalangan dhuafa. Namun, siapa tahu ada yang berhasil mengingatkan Sang Syeikh, bahwa membantu dhuafa tidak kalah kerennya dibanding membeli Kaka. Kalau membeli Kaka, ia hanya akan mendapatkan pujian di dunia. Tetapi, kalau dengan uang itu ia membantu dhuafa, bukan hanya pujian dunia, insya Allah pujian akhirat juga akan ia dapatkan. Ah .. sepertinya saya sedang bermimpi tentang amal shaleh Sang Syeikh ….. Wallahu'alam
U L I L A L B A B Edisi 37 Tahun Ke-4 / Safar 1430 H
3
Selintas Ternak Persiapan PTQ 1430 H
Ibadah qurban memang baru saja selesai. Namun, tidak ingin membuang waktu, Ulil Albab telah bersiap dengan strategi baru dalam mendukung Program Tebar Qurban (PTQ) 1430 H mendatang. Berawal dari hasil evaluasi terhadap pelaksanaan PTQ 1429 H lalu. Sebaran hewan qurban yang meliputi berbagai wilayah di sekitar Sumatera Utara dan NAD, menjadi sebuah tantangan tersendiri khususnya dalam penyediaan atau pasokan hewan qurban. Bertumpu pada satu pemasok seperti pengalaman yang lalu, membawa kesulitan tersendiri bagi kami. Bahkan pada hari H pelaksanaan qurban, relawan kami di lapangan sering merasa ketar-ketir dengan keterlambatan dan
keselamatan hewan qurban yang dikirim dari Medan ke berbagai daerah. Inilah alasan yang mendasari sehingga Ulil Albab mulai membangun aliansi dengan peternak lokal dalam hal pemeliharaan dan pembesaran ternak. Untuk awal, telah disepakati kerjasama dengan Bpk. M. Zaid Latif seorang peternak yang telah berpengalaman memelihara dan berdagang ternak di daerah Desa Paya Mabar Stabat Langkat. Bpk. Zaid bukanlah orang baru. Dalam 2 tahun terakhir, ia rutin memasok hewan qurban kebutuhan PTQ untuk daerah sekitar Binjai, Langkat, bahkan hingga mencapai perbatasan NAD (Aceh Tamiang). Dengan segenap pengalamannya ini, Ulil Albab pun mempercayakan pemeliharaan dan pembesaran sebanyak 50 ekor domba. Kami berharap, kerjasama ini akan berlanjut dengan petenak-peternak lokal di daerah lain, sehingga manfaat PTQ pun tidak hanya dirasakan dari sisi ibadah, namun juga ekonomi rakyat kecil dapat ikut terangkat. Inilah sisi strategis lain yang ingin dibangun melalui PTQ, yaitu terciptanya multiflier effect kegiatan yang dapat dirasakan dalam berbagai bentuk. Jadi, tidak hanya sisi ibadah semata, namun sisi positif lain bisa didapatkan dari kegiatan ini. Lebih jauh lagi, insya Allah suatu saat Ulil Albab berkeinginan untuk dapat membangun sebuah jaringan peternak yang menjadi bagian dari komunitas pemberdayaan dhu'afa, amin ■Deri
Selintas Geliat LKMS Sahabat “Pak, saya mau nanya, apa dalam masalah pemodalan benar di sini ada pembiayaan pengembangan usaha ini. dengan sistem syariah (tanpa Selama lebih 3 bulan bunga) ? Terus terang pak, saya beroperasi, LKMS yang sudah dengar kabar kerja beralamat di Jl. Veteran No. 4E, LKMS Sahabat (baca: Sahabat) Pasar VI Helvetia ini, tak henti satu minggu ini. Saya sudah dikunjungi masyarakat sekitar bertanya ke beberapa ustadz guna mencari tahu produk dan tentang sistem yang dijalankan layanannya. Informasi terbanyak LKMS ini. Gur u saya yang ditanyakan adalah tentang merekomendasikan saya untuk pembiayaan dan tabungan masuk menjadi anggota di sini. dengan sistem syariah. Malah mereka mengatakan, Saat ini Sahabat fokus pada kalo memang sistem yang Diskusi Manajer Sahabat (kiri) & Bpk. Dedi p e m b i a y a a n u s a h a k e c i l dijalankan itu benar-benar perorangan dengan maksimal syariah, insya Allah LKMS ini pinjaman Rp 2 juta. Insya Allah akan cepat maju, dan itu yang akan berhasil pola ini akan terus berkembang sesuai dengan menghapuskan rentenir.” peningkatan usaha dan sikap mental dari si Itulah cuplikan dialog pengelola Sahabat peminjam. dengan Bpk. Dedi seorang pedagang daging lembu Layanan tabungan juga menjadi salah satu yang berdagang di Pasar V Marelan. Dialog ini produk yang menarik bagi khalayak. Selain terjadi ketika awal berdirinya Sahabat ± 3 bulan membiasakan pola keuangan sehat, produk lalu. Alhamdulillah saat ini Pak Dedi telah menjadi tabungan ini juga menawarkan sistem bagi hasil salah seorang yang mendapatkan fasilitas yang menarik bagi para penabung. Saat ini telah pinjaman. Ia juga menjadi nasabah yang memiliki tersedia beragam produk tabungan yang menjadi rekening tabungan di Sahabat. bagian dari program layanan Sahabat. Dialog dengan pedagang daging yang Semoga dengan keberadaan Sahabat, kondisi memasok daging bagi sebagian besar pedagang ekonomi umat yang sedang terpuruk, dan mie dan bakso di sekitar Marelan ini, menjadi kurangnya lembaga keuangan yang benar-benar penambah semangat pengelola lembaga yang berpihak kepada usaha kecil, dapat menjadi dibentuk Ulil Albab guna melayani dan setawar dingin dan harapan bar u bagi mendukung usaha kecil dan mikro khususnya perkembangan usaha mereka., amin ■Eka W U L I L A L B A B Edisi 37 Tahun Ke-4 / Safar 1430 H
5
Ibrah
Fakir Yang Membawa Kufur Dalam setiap pembicaraan tentang pengentasan kemiskinan, para ustadz atau mubaligh biasanya selalu menyandarkan penjelasannya kepada sebuah hadits yang cukup populer di masyarakat, yaitu hadist yang berbunyi “Kefakiran itu hampir menjadi kekafiran, dan kedengkian itu hampir mendahului takdir”. Hadist ini diriwayatkan antara lain oleh Imam Abu Nu'aim al-Ishfahani dalam kitabnya Hilyah al-Auliya, Imam Abu Muslim alKasysyi dalam kitabnya al-Sunan, Imam Abu Ali bin al-Sakan dalam kitabnya al-Mushannaf, dan Imam al-Baihaqi dalam kitabnya Syu'ab al-Iman. Menurut disiplin ilmu hadist, dari segi sanad, sangat dha'if (lemah) bahkan sudah mendekati maudhu` (palsu), sehingga itu berarti bahwa hadist ini tidak dapat dijadikan sandaran yang kuat untuk dijadikan dalil. Namun berkaitan dengan hal itu ada sebuah do'a Nabi saw. yang diriwayatkan oleh Imam al-Nasa`i, Imam Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya, dari Abu Sa'id al-Khudri, bahwa Nabi saw. berkata: “Wahai Allah, saya mohon perlindungan kepadamu dari kefakiran dan kekafiran”. Kemudian ada seorang bertanya,
6
U L I L A L B A B Edisi 38 Tahun Ke-4 / Rabiul Awal 1430 H
“Apakah dua hal itu setara?”. Nabi saw. menjawab: “ya”. Imam al-Zakarsyi menjadikan hadist terakhir di atas sebagai syahid (penguat) bagi hadist pengentasan kemiskinan di atas. Alasannya, Nabi saw. telah menyetarakan antara dua hal, yaitu kemiskinan atau kefakiran dengan kekafiran. Sementara dari segi sanad, hadist terakhir ini sahih. Dengan demikian, menurut al-Zarkasyi, hadist pengentasan kemiskinan tersebut di atas dapat dijadikan dalil. Terlepas dari perbedaan kualitas hadist pertama di atas –menurut pakar hadist Indonesia Prof. Ali Mushtafa Ya'kub, bahwa Nabi saw berdoa kepada Allah agar dilindungi dari kefakiran dan kekafiran adalah benar, karena hadist yang berkaitan dengan hal itu nilainya sahih. Tetapi bukan berarti bahwa orang-orang yang miskin atau fakir itu nilainya buruk di hadapan Allah. Bahkan dalam hadisthadist sahih lainnya, Nabi saw. mengatakan bahwa orang-orang fakir itu akan memasuki surga lebih dahulu sebelum orang kaya dengan jarak 500 tahun. Hadist ini menunjukkan bahwa orang-orang fakir itu memiliki nilai lebih dibanding orang-orang
Ibrah ini, kita pasti masih ingat bagaimana reaksi umat Islam bahkan dunia terhadap peristiwa Tsunami yang melanda Aceh dan sebagian Sumatera Utara beberapa waktu lalu. Saat itu di mana-mana gerakan untuk membangun kepedulian terhadap sesama, khususnya saudara kita yang memerlukan bantuan benar-benar dapat dirasakan semangat dan geloranya. Dalam waktu sesingkatsingkatnya dana dan bantuan lainnya berupa bahan sandang dan pangan serta obat-abatan dapat dikumpulkan dan segera disalurkan. Dalam waktu yang sama dan juga masih terus berlangsung hingga saat ini, perhatikanlah di tengah-tengah kehidupan kita masih dijumpai saudara-saudara kita yang lemah (dhu'afa`) -yang terkadang sangat mendesak untuk mendapatkan pertolongan kita- yang tidak mendapatkan perhatian apalagi pertolongan dan bantuan. Haruskah mereka lebih dulu diuji dengan bencana atau kemanusian lainnya bar u mereka mendapatkan bantuan dan kepedulian dari kita? Sungguh hal ini merupakan keperihatinan yang harus menjadi renungan kita bersama. Islam mengajarkan kita untuk senantiasa peduli kepada sesama, kapan dan di mana saja. Tidak harus menunggu adanya bencana dan juga tidak harus menunggu mereka yang lemah
memohon bantuan dan pertolongan. Sesungguhnya kepedulian kita tidak diukur dengan kapan dan kepada siapa bantuan itu kita berikan. Tetapi di mata Allah, kepedulian kita senantiasa akan diminta melalui sikap kita ketika menerima karunia-Nya berupa rezeki. Kemana saja rezeki itu kita rencanakan untuk didistribusikan. Adakah sebagiannya kita rencanakan untuk membantu saudara-saudara kita yang lemah dengan mencarinya di sekitar kita atau di tempat-tempat lainnya. Menolong saudara kita yang sedang ditimpah musibah berupa bencana dan lainnya tentu merupakan bentuk kepedulian yang perlu dan penting untuk kita tunjukkan. Tetapi mencari saudara-saudara kita yang memerlukan bantuan untuk kemudian kita tunjukkan kepedulian itu kepada mereka adalah tindakan yang tidak hanya penting dan perlu tapi juga lebih mulia dan akan penuh dengan berkah. Renungkanlah, sampai di manakah kepedulian kita terhadap sesama selama ini? Oleh karenanya, mari berlomba untuk membangun dan menebarkan kepedulian sesuai kemampuan yang kita miliki. Yakinlah! Allah Swt. tidak akan pernah menyia-nyiakan usaha kita itu. Sesungguhnya Dia Mahamelihat dan membalasi. Wallahu a'lam! U L I L A L B A B Edisi 37 Tahun Ke-4 Safar 1430 H
7
Noktah dr. Ridha Dharmajaya Sp.B S (Spesialis Bedah Syaraf) Salah satu bidang kedokteran yang masih minim jumlah tenaga spesialisnya adalah bidang spesialis syaraf. Kondisi ini tidak hanya terjadi di Medan, namun merata di selur uh Indonesia. Salah seorang dari sedikit tenaga spesialis bedah syaraf itu, adalah dr. Ridha Dharmajaya. Dokter muda ini, menamatkan program spesialis bedah syarafnya di Universitas Indonesia. Lahir dari pasangan Drs. Razali dan Prof. Dr. dr. Ratna Ghani, darah dokter mengalir melalui ibunya. Salah seorang diantara dua adiknya juga seorang dokter spesialis kulit. Istrinya pun seorang dokter spesialis gizi, Dr. Dina Keumala Sari. Selepas menjalani pendidikan dokternya di Universitas Sumatera Utara di tahun 1997, dr. Ridha, demikian ia biasa disapa, mendapatkan sebuah pelajaran berharga ketika menjalani PTT di daerah Kuala Bali, Galang. Beliau harus menjadi Kepala Pelaksana Harian di sebuah puskesmas pembantu yang baru saja berubah menjadi puskesmas induk. ”Di tempat itulah saya dapat pelajaran berharga tentang manajerial dan pengelolaan sebuah puskesmas. Dari pengalaman mengelola puskesmas tersebut, saya kemudian membuka klinik pribadi “AZIZI” kisah dokter tamatan SMAN 1 Medan ini. Setelah beberapa tahun mengelola Klinik AZIZI, ia berkeinginan melanjutkan pendidikan S2 nya. Ayah 3 orang anak ini pun kemudian menyerahkan pengelolaan klinik kepada adiknya. Di Fakultas Kedokteran UI, ia memilih bedah syaraf sebagai program spesialisnya. “Saya menyukai bedah syaraf karena syaraf itu merupakan bidang yang sangat menantang. Kemudian ilmu tentang syaraf itu adalah ilmu yang pasti, artinya jika yang sakit X maka yang ditangani pasti X juga. Lagi pula ketika
8
U L I L A L B A B Edisi 37 Tahun Ke-4 / Safar 1430 H
masih kuliah S1, saya sangat tertarik tentang ilmu bedah syaraf ini” ungkap dokter kelahiran Medan, 14 Mei 1973 ini. Selesai menjalani pendidikan Spesialis Bedah Syaraf pada tahun 2007, ia pun kembali ke Medan. RSU Adam Malik Medan adalah salah satu tempatnya bertugas. Di RS yang banyak dikunjungi pasien miskin ini, dr. Ridha rutin melayani puluhan pasien Jamkesmas setiap bulannya. Sering dokter yang juga donatur tetap Ulil Albab ini harus merelakan tidak mendapatkan bayaran atas pekerjaannya demi meringankan para pasien mskin. “Bagi saya kepuasan ekonomi bukanlah segalanya. Kita butuh udara untuk hidup, tetapi bukan hanya dengan udara kita bisa bahagia. Dengan membantu orang lain adalah salah satunya yang membuat kita bisa bahagia. Dalam profesi saya, ketika menangani pasien yang “berpunya”, di sinilah saya mendapatkan hak sebagaimana adanya. Tetapi bagi pasien–pasien Jamkesmas, saya dituntut untuk juga melihat sisi kemanusiaannya” terang lelaki ramah dan mudah senyum ini. “Sebenarnya fasilitas bedah syaraf di Kota Medan sangat memadai, karena hampir 90% penyakit syaraf bisa ditangani di sini. Yang kurang adalah dari segi penanganan dan pelayanannya. Seharusnya, dari awal si pasien sudah mengetahui penanganan seperti apa yang didapatkannya, berapa biayanya, berapa lama, dan info terkait lainnya. Dengan begitu, pasien tahu tentang segala sesuatunya. Inilah yang selalu saya terapkan kepada seluruh pasien saya,” urainya menjelaskan kondisi umum penanganan pasien di Medan. Saya berharap, ke depan dapat membangun sebuah center pelayanan bedah syaraf yang baik. Yang bisa memberikan pelayanan yang baik, dan kecepatan pelayanan yang baik pula. Agar dapat membantu orang–orang lebih baik lagi,” ujarnya menutup pembicaraan, amin ■ASH
Qudwah
Separuh Kurma, Hindari Neraka Oleh : Mutia Rini
Alkisah, sepasang suami istri sudah sangat lama sekali mendambakan kehadiran buah hati di tengah kehidupan mereka. Bahkan tak jarang buah hati yang tak kunjung hadir, menjadi topik utama dalam pertengkaran mereka. Sampai suatu ketika mereka berdua mendengar kesulitan seorang juru masak (koki). Koki itu bercerita “Aku bekerja di sebuah rumah makan. Namun suatu hari si pemilik menjual rumah makan tersebut. Sehingga aku pun menjadi tanggungan pemilik baru. Yang menyiksa batinku, setiap hari aku mendengar musik yang disetel keras. Karenanya, aku selalu berusaha untuk kembali kepada majikanku yang pertama, tapi tidak bisa. Akhirnya aku meminta kepada majikanku yang baru untuk mengembalikanku kepada majikan yang pertama dengan 500 riyal sebagai tebusan. Ia pun setuju. Tak ada lagi uangku yang tersisa. Padahal uang 500 riyal itu aku kumpulkan selama ini guna menjemput istriku untuk tinggal bersamaku. Sudah lama sekali dia menginginkan agar aku menjemputnya”. Mendengar cerita itu, pasangan suami istri itu sangat iba. Lalu sang istri memberikan 500 riyal untuk membantu si koki tanpa mengharapkan apa-
apa darinya selain do'a. Karena begitu gembiranya, si koki terduduk dan menangis. Ia tidak bisa tidur pada malam itu dan terus mendo'akan si suami istri. Dengan karunia Allah, tak lama setelah pemberian itu sang istri mulai mengandung. Kondisi kandungannya pun normal. Allahu Razzaaq... Siapa yang menyangka! Kebahagiaan yang sangat lama mereka tunggu-tunggu, akhirnya datang sebagai hadiah istimewa dari Robbul 'Izzati karena sedekah yang mereka keluarkan. Demikianlah. Kita tidak pernah tahu kejutankejutan apa yang Allah hadiahkan di balik sedekah yang kita keluarkan. Yang perlu kita lakukan adalah tetap menyisihkan sebagian harta untuk mereka yang berhak. Tak perlu takut miskin atau menunggu kaya untuk bersedekah. Selain manfaat di atas, banyak keutamaan lain dari bersedekah. Diantaranya, sedekah adalah satu dari banyak cara untuk menghindari siksa neraka. Ini sejalan dengan sabda Rasulullah “Hindarilah api neraka, meski dengan separuh kurma”. Pertanyaannya, dengan segala manfaat dan keringanan tersebut, tidakkah kita tertarik untuk bersedekah ? Wallahua'lam U L I L A L B A B Edisi 37 Tahun Ke-4 / Safar 1430 H
9
Muhibah Sudah 7 Tahun Tidak Mengaji Telah puluhan dusun dan desa di seantero Sumatera Utara dikunjungi relawan dakwah UA. Selain berkomitmen dalam penyampaian risalah dakwah, kunjungan ini juga diniatkan para relawan guna menguatkan ikatan silaturrahim dengan kaum muslimin yang berada di pelosok dan daerah terpencil lainnya. Setidaknya dengan silaturrahmi tersebut, ummat Islam yang dikunjungi tetap merasa diperhatikan oleh saudara-saudaranya. Itulah yang juga terjadi dengan ummat Islam di Dusun Bangun Mulia. Dengan niat bersilaturrahim, dusun ini awalnya dikunjungi oleh relawan UA pada November 2008. Sebelumnya, semua ini bermula ketika UA berulang kali berdakwah di beberapa desa sekitar Kecamatan Sei Bingei Langkat, seperti Desa Buah Raja dan Tanjung Morawa, didapatlah info tentang keberadaan ummat Islam di dusun tersebut. Selanjutnya disusunlah rencana kunjungan ke dusun ini. Ketika pertama berkunjung ke dusun yang tepat berada di atas bukit ini, relawan UA menghadapi tantangan tersendiri. Tantangan dimaksud adalah kondisi jalan yang rusak dan licin
10
U L I L A L B A B Edisi 37 Tahun Ke-4 / Safar 1430 H
serta diselingi kubangan lumpur. Tidak heran, sepeda motor plus para relawan pun harus rela berkali-kali terpeleset kesana-kemari, baik ketika menuju ataupun meninggalkan dusun yang terletak persis di Desa Blinteng Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat tersebut. Bangun Mulia berpenduduk ± 30 KK, dimana mayoritasnya beragama Islam (27 KK) yang berasal dari Suku Karo. Sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani karet. Boleh dikata, tingkat kesejahteraan masyarakat berada pada kondisi memprihatinkan. Hingga sekarang, dusun ini sama sekali belum tersentuh sarana penerangan listrik PLN. Fasilitasfasilitas lainnya juga sangat minim. Dengan segala keterbatasan itulah, UA mencoba merintis kembali pembinaan kepada ummat Islam setempat dalam bentuk pengajian. Disebut merintis kembali, karena hampir 7 tahun terakhir ini ummat Islam sudah tidak pernah lagi mendapat pembinaan oleh para muballigh atau da'i baik dari individu maupun organisasi.
Laporan Keuangan Agustus 2008 Tidak heran, ketika UA memulai pengajian 2 bulan lalu, begitu luar biasa sambutan serta antusiasme masyarakat yang memang sudah lama merasakan dahaga akan siraman ilmu agama. Sampai saat ini, sudah terjalin komitmen, setiap 2 mingguan relawan akan berkunjung melaksanakan pembinaan. Otomatis dengan penambahan wilayah binaan
Muhibah
ini, membuat UA harus bekerja lebih keras guna melayani para mustadh'afin yang nun jauh di pelosok. Namun dengan keyakinan bahwa Allah akan membantu kemudahan urusan hambaNya yang membantu urusan dakwah Islam, insya Allah kami akan terus bersemangat melangkah ... Allahu Akbar ■ Deri
Jalan 1 KM Untuk Berwudhu’ Islam telah masuk di Bangun Mulia semenjak 20 dibereskan. “Di dusun ini ada sekitar 30 anak tahun lalu. Masjid juga telah berdiri di dusun ini, muslim yang sebagian besar enggak bisa baca yaitu Masjid Al Ikhlas. Masjid ini cukup mungil, qur'an, berwudhu, dan shalat. Termasuk juga kami sekitar 5x5 meter. Jangan tanya fasilitasnya. Sangat sebagai orang tuanya,” komentar serempak minim. beberapa ummat Islam Selain memang tidak setempat menambahkan ada listrik (pengajian persoalan lain di sekitar selalu ditemani lampu mereka. Di balik keluhan petromax), pengeras ini ummat Islam setempat suara atau sound system berharap ada da'i yang juga tidak ada (mau dapat rutin mengajar ambil aliran listrik dari mereka. mana ?), masjid juga Begitulah. Deng an tidak tidak memiliki segenap nada getir fasilitas kamar mandi sekaligus kekhawatiran dan tempat wudhu. yang mereka lontarkan, Akibatnya, bila jama'ah masih terbersit harapan ingin buang air (maaf) mereka. Harapan agar ataupun mengambil Penyerahan Bantuan Tafsir Akademi Dakwah As Sunnah ummat Islam di Dusun wudhu, terpaksa mesti Bangun Mulia dapat menuruni bukit dan berjalan sejauh ± 1 km. ter”Bangun” aqidahnya sehingga dapat menjadi Bila diamati dari kunjungan sebelumnya, manusia yang “Mulia” sesuai dengan nama memang disana-sini begitu banyak PR yang harus dusunnya, amin ■ U L I L A L B A B Edisi 37 Tahun Ke-4 / Safar 1430 H
11
Konsultasi Pendidikan
Pintar Saja Tidak Cukup Setiap menghadapi ujian di sekolah, banyak orangtua yang mulai uring-uringan. Mereka disibukkan dengan persiapan anak-anak menghadapi ujiannya. Mereka merasa perlu memacu anak-anaknya untuk lebih rajin belajar. Harapan mereka anak-anak akan mendapatkan hasil yang bagus dan bahkan mendapat rangking yang bagus pula. Beberapa anggapan umum yang menganggap bahwa nilai bagus sebagai penentu keberhasilan hidup seseorang. Makin tinggi peringkat yang diperoleh, dijadikan indikasi makin besarnya sukses hidup yang akan diraih. Paling tidak, jika anak memperoleh nilai tinggi pada tiap mata pelajaran akan memudahkannya untuk memilih sekolah unggulan atau yang lebih baik kualitasnya. Tapi apakah benar bahwa orang yang memiliki IQ tinggi, pasti akan berhasil dalam kehidupannya. Pada kenyataannya, pintar saja tidak cukup untuk berhasil dalam kehidupan. Banyak kasus yang ditemukan bahwa orang yang tidak terlalu pandai tapi memiliki kemampuan sosial yang tinggi mampu mengarungi kehidupan dan berhasil. Persoalannya adalah bag aimana mengembangkan seorang anak yang memiliki intelegensi yang tinggi sekaligus memiliki wawasan yang kaya, agama yang baik, berkepribadian santun
12
U L I L A L B A B Edisi 37 Tahun Ke-4 / Safar 1430 H
Ibu Laila Sari S.Psi
Psikolog dan Konsultan Pendidikan
dan bisa membawa diri serta emosi yang stabil. Keseimbangan kepribadian ini akan membawanya menjadi orang yang sukses menjalani kehidupan. Untuk mendidik anak berkembang dengan baik, diperlukan kesabaran, kemampuan dan keahlian serta cinta yang tulus dari orangtua. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah mengajar anak agar memiliki kemampuan dan keahlian dalam memecahkan masalah sekaligus mencari solusi yang terbaik, atau mengajarkan anak membuat strategi dalam menghadapi berbagai masalah. Dengan ini anak dididik untuk menentukan pilihan sendiri, memecahkan masalah dan strategi. Hal ini dapat dilakukan dalam lingkungan sekolah maupun di rumah. Bagi orangtua yang masih suka “memaksakan kehendak” pada anaknya untuk memperoleh nilai tinggi, sebaiknya memikirkan ulang tindakannya. Yakinlah bahwa masyarakat dan dunia pekerjaan, tidak menuntut semata-mata hanya kemampuan kognitif saja. Kesuksesan dalam hidup dan jaminan karir bukanlah mereka yang memiliki NEM atau IP yang tinggi, tapi terletak pada kemampuan seseorang dalam mengelola emosinya.
Konsultasi ZIS Ust. Irwan Syahputra,M.A Dewan Pengawas Syari’ah Ulil Albab Pertanyaan : Bagaimanakah kedudukan hukum dan cara pengucapan akad ketika seseorang menunaikan atau membayar zakat (Bpk. Tavip – Medan) Akad adalah ucapan atau pernyataan ketika memberi dan atau menerima. Dalam Al-Mughni jilid 2 hal. 647 disebutkan: ”Apabila seseorang menyerahkan zakat kepada orang yang dikira fakir, maka tidak boleh memberitahukan, bahwa yang diberikan itu adalah zakat.” Berkata Hasan, ”Apakah engkau bermaksud kasar kepadanya? Jangan diberitahu hal itu kepadanya”. Berkata Ahmad bin Hasan, ”Aku bertanya kepada Ahmad: ”Seseorang menyerahkan zakatnya kepada orang lain, apakah dia harus berkata bahwa ini adalah zakat atau diam?” Berkata Ahmad, ”Tidakkah ia memukulnya dengan ucapan itu? Berikan dan diamlah, apa perlunya berkata kasar kepadanya.” Bahkan sebagian ulama Maliki berpendapat bahwa hal itu dimakruhkan, karena hanya akan menyakitkan hati si fakir (Hasyiah al-Shawi Jilid 1, hal. 335) Pendapat mazhab Ja'fari dalam masalah ini hampir sama dengan pendapat ahlus-Sunnah, bahwa tidak harus memberiatahukan kepada si fakir, ketika menyerahkan zakat ataupun sesudahnya. Berkata Abu
Bashir, ”Aku bertanya kepada Imam Baqir: ”Seseorang dari ashab kami malu mengambil zakat, kemudian aku memberinya zakat tanpa menyebutkan bahwa itu adalah zakat.” Ia menjawab: ”Berikanlah dan jangan menyebut dan jangan menghinakan orang mukmin. (Fikih Imam Ja'far al-Shadiq Jilid 2, hal. 88) Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat dipahami bahwa kedudukan akad dalam pembayaran zakat bukanlah sesuatu yang menjadi syarat atau bahkan wajib, bahkan ada yang berpendapat makruh sebagaimana pendapat sebagian ulama Maliki- apabila dengan akad itu dapat menyakitkan si fakir (mustahik zakat). Syarat yang terpenting adalah niat si pemberi zakat (muzakki) dan niat itu adanya terletak di hati. Jika demikian halnya, tidaklah salah dan tetap dianggap sah zakat yang disalurkan melalui lembagalembaga amil zakat seperti sekarang ini. Termasuk menyerahkan melalui transfer bank dan sebagainya, karena zakat pada hakekatnya juga boleh diwakilkan dalam penyerahan dan pembayarannya, tidak harus si muzakki secara langsung. Pada intinya selama hal itu tidak melanggar dan membelokkan tujuan syari'at (maqasid syari'ah)nya dan tidak bertentangan dengan dalil yang qath'i, segala kemudahan yang dapat dilakukan untuk tertunaikannya pembayaran dan penyaluran zakat itu adalah dibolehkan. Wallahu a'lam! U L I L A L B A B Edisi 37 Tahun Ke-4 / Safar 1430 H
13
Laporan Keuangan Januari 2009 A PEMASUKAN Zakat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Adnan Armas Deddy Rahman Dedi H/Manna Lubis Dedy Drg. Hasbina Wildani Emilzam Lubis Fawida H/Ganda W Fredi Matura Hamba Allah Hj. Nurlela Ir. M. Satria KS Joko Suzatmiko Mahruzar Mekar Meilissa Amelia My Star Digital Printing N & K Corp Rahma Bachtiar Syahid Syawal P Sirait Zulfadli
Infaq 1,500,000 125,000 250,000 600,000 200,000 100,000 170,000 100,000 2,500,000 50,000 150,000 85,000 100,000 100,000 77,000 310,000 750,000 60,450 100,000 314,200
Waqaf 1 Ibu Khairani
100,000
ZIS Da'wah/Da'i 1 A Ridho 2 Indra 3 Mode Fashion Group
152,100 100,000 300,000
ZIS Pendidikan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bidan Mariani Dessy Gorga Rita Hamba Allah Ivan Lazuardi Ananda M. Arif Triwibowo Masytha Nike Lasmi PT ABS Syarifah Haflah Syarifah Hasmah Syarifah Mastura
14
150,000 50,000 20,000 500,000 150,000 200,000 30,000 50,000 250,000 30,000 40,000 50,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
9 Art Digital Printing Abdul Aziz Tarigan Abdullah Azzam Al Ghifary Abu Ishak Muslim Al Bantani Ahmad Yani Akhwat Alya Dinda Fadhila Andi Prayogi Andre Anggi Dwi Iswari Apotik Fatimah Aqua Project Marchandiser Arif Kurniawan Asfara Astri Aswita Br Sembiring Asyuniar Baby Arlita Lubis Bagus Rukmantara Bahtera Sebayang Baihaqi Basyariah Nasution Betty Br Sembiring Burger Fitri Café B' Rajab Chairul Cut Meutia Cut Nurlita D Datuk Pamuncak DJS Dodi Anshari DP Pergendangan Dr. Abdul Muluk Drg. H. M. Suparno KS Drg. Riny Zulfianty DS Hidayat Dudi Rohyati DWK Edi R Edi Supriono Edy S EEN Ekawaty Elsya
U L I L A L B A B Edisi 37 Tahun Ke-4 / Safar 1430 H
91,200 30,000 25,000 20,400 35,000 43,000 25,000 59,900 20,000 24,000 12,650 26,650 13,700 254,600 23,000 11,000 15,000 155,000 50,000 19,000 41,500 10,000 30,000 8,500 27,000 50,000 20,000 34,000 50,000 52,000 100,000 10,000 29,600 59,600 5,000,000 44,100 18,950 34,500 114,100 60,000 8,600 20,000 20,500 20,000
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89
Elya Afrida Emilia Ramadhani Endang Kartini Endang Kusnadi Endang S Ramadiana Erma Br Sembiring Fajar Ponsel Fathia Craft Fauziahtul Husna Fitri S Gatot Subroto Gema Ruswinta Gita Rahmenda H. Bahrum Hamba Allah Hamba Allah Hamba Allah Hamba Allah Hendry Purnama Heri Gunawan Herlina Fitri Hj. Maryam Usman Ibnu Dzaka Daulay Ibnu Sukri Ibu Hadi Ibu Khairani Ibu Tiwi Iffah Collection Imam Fauzan Irwan Hariyanto Ismah Khairani Ismail Ghafur Daulay Isman Harianda Iwan Jauhari Ginting Jepara Furniture Joko Handoko Joko Suzatmiko Jumaliati K B A Kamsiah Tarigan Kedai Roti & Kue Hafiza Kembang Sri Rezeki Khairul Fuad Kiki
16,500 25,100 43,750 100,000 104,500 46,500 8,000 21,000 29,500 58,400 41,000 134,600 115,450 70,100 30,000 20,000 23,300 50,000 134,050 13,000 30,000 50,800 155,000 23,300 38,800 65,500 58,900 41,000 47,000 25,000 9,800 67,700 25,400 20,000 232,000 10,600 25,000 15,000 95,200 19,000 200,700 9,000 52,500 25,100 23,750
Laporan Keuangan Januari Laporan Keuangan Agustus 20082009 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134
Kusmani L A D Lily LP3I GM M. Ali Shodiqin M. Anshori M. Ayyub M. Azka Muflih M. Dahlan M. Ganti M. Ilyas Tarigan M. Nur Dolok Saribu M. Ridha Habibi M. Yunus M. Zulfiansyah Lubis Madinah Syariah Mahmud Mahriani Marhamah Rizkina Masytha Mawardi Maya Jamilah Medaxy Meyga Lestari Mie Aceh Titi Bobrok Mifta Meirissa Mujahid Sunni Mulyono Muslim Nur My Star Digital Printing Nabila Nana Indrayani Nasrun Daulay Nina Nizamuddin NN Nurdjani Oriza Sativa PT ABS PT Bonita Jaya Suara Medan PT Era Husada PT HARFA PT WIS Puskom UMA Radhial, ST
39,700 30,000 40,100 49,000 175,700 25,400 16,700 120,000 36,000 28,000 304,900 22,500 50,000 12,800 17,600 52,300 16,000 36,200 61,000 70,000 12,200 9,500 34,400 16,200 6,600 2,000 11,400 11,900 17,000 34,300 20,000 57,500 10,300 16,900 133,000 10,000 55,000 15,000 100,000 34,700 35,200 92,600 44,100 86,400 83,000
135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178
Rafiqa Sadri Rahman Hidayat Rahmat Kaban Ratna Sari Harahap Ricky B Subakti, S S Ridha Amalia Ridha Yuanita S Rio Elcorino Riswandi Risza Setiawan RM Islam Roslina Hrp Rosmalia Devi Rudi S Ruswadi S Ibnu AR Safira Bianka Putri Said Hasan Septrianing Tyas Siti Masniar Noor Sri Br Ginting Sri Irianti Sri R Mulyati Sembiring Subroto Sujianto Supardi Supomo Suriana Susilawati Sutrisno Suwarni Syamsinar Ukur Syefri Nurdiansyah T Inwan Rasyid Tantawi J Teguh Adi Kasno Thurmizi K Titik Wirdawati Toko Harapan Baru UD Amanah UD Permai UNI CELL Vhira Fujita W E P E
102,800 10,000 20,000 53,400 29,150 20,000 100,000 37,650 33,000 50,000 11,500 26,500 17,000 28,500 7,800 14,900 18,000 70,000 20,000 65,000 30,000 22,200 18,000 42,200 70,600 20,000 208,000 5,000 34,200 121,200 102,200 125,600 19,400 31,500 20,000 10,900 9,400 45,000 75,100 26,600 26,500 50,000 40,000 6,000
179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194
Warung ERNA Warung Mbak Tuti Warung Mie Aceh Al Azhar Warung Qta-Qta Widya Winda D/Kanthi W Windy Hairani Wiyah Sari Wiyani WSY YEP Yona Yudal Mahyuni Yunita W Yusro Zaki
31,400 10,800 52,400 47,900 71,800 7,750 33,600 20,000 13,700 40,400 50,400 36,500 21,000 13,600 14,600 10,450
Pemasukan Lain 1 Pengembalian QH 2 Piutang Kegiatan Seminar
2,808,000 600,000
Total Pemasukan
27,013,800
B PENGELUARAN 1. Layanan Pendidikan/Training
10,045,000
2. Layanan Da'wah/Masjid
750,000
3. Layanan Sosial
300,000
4. Layanan Ekonomi
21,475,000
5. Operasional/Administrasi
2,018,550
6. Publikasi/Promosi
1,878,400
7. Inventaris/Referensi 8. Amil
Total Pengeluaran
185,000 5,823,000
42,474,950
C Saldo Awal
32,784,600
D Saldo Akhir
17,323,450
U L I L A L B A B Edisi 37 Tahun Ke-4 / Safar 1430 H
15