PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN BIMBINGAN ORANG TUA SEBAGAI FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR IPS (STUDI KASUS PADA SISWA YANG BELAJAR IPS DAN AKTIF KE PERPUSTAKAAN DI SMP NEGERI 2 MERTOYUDAN)
JURNAL SKRIPSI
Disusun oleh : AFIFAH LUTHFANI 09416241032
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014
PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN BIMBINGAN ORANG TUA SEBAGAI FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR IPS (STUDI KASUS PADA SISWA YANG BELAJAR IPS DAN AKTIF KE PERPUSTAKAAN DI SMP NEGERI 2 MERTOYUDAN) THE USE OF LIBRARY AND PARENTAL GUIDANCE AS INFLUENCING FACTOR FOR SOCIAL LEARNING MOTIVATION (A STUDY CASE FOR STUDENTS WHO ARE LEARNING IPS AND ACTIVELY TO THE LIBRARY IN SMP NEGERI 2 MERTOYUDAN) Oleh : afifah luthfani, universitas negeri yogyakarta,
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan perpustakaan dan bimbingan orang sebagai faktor yang berpengaruh terhadap motivasi siswa yang belajar IPS dan aktif ke perpustakaan SMP Negeri 2 Mertoyudan. Penelitian ini merupakan Penelitian Studi Kasus dengan populasi seluruh siswa SMP Negeri 2 Mertoyudan yang belajar IPS dan aktif ke perpustakaan yang berjumlah 21 orang. Pengambilan responden dilakukan dengan menentukan kriteria sehingga diperoleh 21 siswa yang belajar IPS dan aktif ke perpustakaan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket dan dokumentasi. Uji validitas instrumen dilakukan dengan teknik expert judgment (pakar keilmuan). Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa a) siswa yang datang ke perpustakaan dengan intensitas kunjungan 4-6 kali dalam seminggu hanya sebanyak 9,8%, b) siswa yang belajar IPS di perpustakaan hanya 6,2% 23 siswa dari 393 siswa, c) rata-rata siswa berkunjung ke perpustakaan sebanyak 1-2 kali dalam seminggu yaitu sebesar 62%, d) siswa yang tidak pernah berkunjung ke perpustakaan sebanyak 69 siswa atau sebesar 17,6% dari 393 siswa, e) sebanyak 45% (170 siswa) dari 393 siswa didampingi saat belajar IPS, f) sebanyak 39% (148 siswa) dari 393 siswa difasilitasi dalam belajar IPS, g) pemanfaatan perpustakaan memilki pengaruh sebesar 49% terhadap motivasi belajar IPS pada 21 siswa, h) bimbingan orang tua memiliki pengaruh sebesar 51% terhadap motivasi belajar IPS pada 21 siswa. Kata Kunci: Pemanfaatan Perpustakaan, Bimbingan Orang Tua, Motivasi Belajar
Abstract This research aims to know the use of library and parental guidance as influencing factor for students’ motivation who are learning IPS and actively going to the library in SMP Negeri 2 Mertoyudan. This research is a study case with all of students at SMP Negeri 2 Mertoyudan who are learning IPS and actively going to the library that consist of 21 students as the population of research. The data colleting was done by using questionnaire and documentation. The instrument validity of this research is expert judgment technique. The data analysis technique used in this research was descriptive analysis technique by using percentage. The research finding show that a) the students who came to the library with the visit intensity 4-6 times a week were 9,8 %, b) the students who learnt IPS in the library were 6,2% (21 students) from the total 393 students, c) the students who visited library 1-2 2
times a week were 62%, d) the students who never came to the library were 69 students or 17,6% from the total 393 students, e) about 45% (170 students) from the total 393 students were guided in learning IPS, f) about 39% (148 students) from the total 393 students were facilitated in learning IPS, g) the use of library had influence to the IPS learning motivation for 21 students was 49%, and h) parental guidance had influence to the IPS learning motivation for 21 students was 51%. Keywords: The Use of Library, Parental Guidance, Learning Motivation
PENDAHULUAN Pada hakikatnya, IPS mendidik
perkembangan
siswa agar peduli dan tanggap terhadap
pengetahuan dan teknologi, guru dituntut
masalah-masalah yang ada di masyarakat
untuk
serta mampu menyelesaikannya dengan
menyelenggarakan pengajaran IPS dalam
kemampuan dasar
rangka
Pengajaran bertujuan
IPS
yang dimilikinya. pada
agar
tingkat
lebih
kemajuan
inovatif
meningkatkan
pembelajaran.
dalam
mutu
Berbagai
ilmu
proses
usaha
yang
mampu
dilakukan oleh guru bertujuan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan
meningkatkan pembelajaran agar lebih
keterampilan yang berguna bagi dirinya
efektif dan efisien yang pada akhirnya
sendiri
dalam
tujuan IPS tercapai. Salah satunya terkait
kehidupan sehari-hari. Pada tingkat SMP
dengan sumber belajar. Resource Based
tujuan mata pelajaran IPS menurut
Learning atau belajar berdasarkan sumber
Muhammad Numan Somantri (2001: 44),
bukanlah hal baru dalam pendidikan.
yaitu 1) menekankan pada tumbuhnya
Sumber belajar menjadi sarana penting
nilai-nilai
yang
maupun
ideologi
siswa
SMP
dan
masyarakat
kewarganegaraan, negara,
dan
moral
agama,
diberdayakan
untuk
mencapai
2)
standar isi tertentu dari suatu mata
menekankan pada isi dan metode berpikir
pelajaran, dalam hal ini adalah mata
keilmuan sosial, dan 3) menekankan pada
pelajaran IPS.
reflective inquiry.
Sesuai
Pengajaran IPS pada tingkat SMP
bertujuan agar
Silabus
Panduan Pembelajaran
mampu
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), terdapat
mengembangkan ilmu pengetahuan dan
sembilan komponen yang harus tercakup
keterampilan yang berguna bagi dirinya
di dalamnya, antara lain a) identitas
sendiri
silabus
maupun
siswa
Pengembangan
dengan
masyarakat
kehidupan sehari-hari.
dalam
Seiring dengan
pembelajaran;
b)
Standar
Kompetensi; c) Kompetensi dasar; d) 3
Indikator pencapaian kompetensi; e)
diperbaharui yaitu peta, atlas, artikel,
Materi
Kegiatan
majalah, koran, dan buku referensi selain
Pembelajaran; g) penilaian; h) alokasi
buku paket. Selain itu, dibuatnya jadwal
waktu; dan i) sumber belajar.
Dari
kunjungan
ke
silabus tersebut diketahui bahwa sumber
membatasi
siswa
belajar merupakan komponen penting
perpustakaan.
pembelajaran;
dalam belajar. dapat
f)
Perpustakaan sekolah
dimanfaatkan
untuk
ternyata
datang
ke
Perpustakaan sebagai sumber
sumber
belajar yang paling dekat dengan siswa,
untuk
senantiasa menjadi pendukung muncul
memenuhi minat baca dengan koleksi
dan tumbuhnya motivasi belajar siswa,
bahan pustaka yang disediakan berkaitan
sehingga terdapat suatu kegiatan belajar.
dengan mata pelajaran IPS. Pemanfaatan
Agar kegiatan belajar berlangsung secara
perpustakaan
sekolah
meliputi
berkesinambungan, faktor-faktor dalam
pengumpulan
informasi,
pengambilan
motivasi hendaknya tidak dilupakan,
dan pemilihan informasi sesuai dengan
salah satunya adalah sumber belajar di
kebutuhan atau masalah, menganalisis
perpustakaan.
informasi, memahami bahan pustaka
belajar di perpustakaan memilki kaitan
yang dibaca, dan kemudian digunakan
erat dengan motivasi. Salah satu ciri
atau dimanfaatkan untuk memecahkan
siswa yang termotivasi dalam belajarnya
masalah.
yaitu senang bekerja mandiri, dalam hal
belajar
dan
sebagai
perpustakaan
sebagai
sarana
ini
Berkaitan dengan pemanfaatan koleksi
bahan
pustaka,
Pemanfaatan
sumber
ini adalah mengerjakan tugas sekolah.
adanya
Adanya perpustakaan sebagai sumber
pembaharuan koleksi perpustakaan secara
belajar
berkala dan peningkatan pelayanan juga
dimanfaatkan untuk mendukung siswa
penting dilakukan, mengingat informasi
bekerja
merupakan suatu hal yang berkembang
memanfaatkan
dengan sangat cepat, sehingga siswa
perpustakaan, siswa akan merasa lebih
perlu untuk mengakses informasi tersebut
mudah dan terbantu dalam mengerjakan
dengan
tugas sekolah.
mudah.
peprpustakaan Mertoyudan
Akan SMP
tidak
tetapi, Negeri
semua
perpustakaan diperbaharui.
di
yang
lebih
paling
dekat
mandiri. sumber
dapat
Dengan belajar
di
2
Faktor lain pendukung motivasi
koleksi
yang akan dikaji dalam penelitian ini
Terdapat
adalah
beberapa koleksi ke-IPS-an yang tidak
partisipasi
orang
tua
dalam
pendidikan anak. Terdapat tiga macam 4
jalur pendidikan yang dapat ditempuh
memecahkan
oleh anak yaitu pendidikan formal, non
mengenai materi ke-IPS-an seperti yang
formal, dan informal.
tercantum pada Undang-undang Sistem
sekolah
sebagai
Pendidikan di
pendidikan
masalah
belajar
anak
formal
Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun
haruslah di dukung oleh pendidikan di
2003 pasal 7 yaitu : “Orang tua dari anak
rumah.
usia
Menurut Soerjono Soekanto,
wajib
belajar,
berkewajiban
keluarga merupakan pihak yang paling
memberikan pendidikan dasar kepada
dekat dengan siswa. Sedangkan menurut
anaknya”.
UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor
Dalam tahap perkembangannya,
20 tahun 2003 pasal 1 menyatakan
siswa SMP berada pada tahap periode
bahwa: “Pendidikan informal adalah jalur
perkembangan
pendidikan keluarga dan lingkungan.”
Perkembangan peserta didik ini erat
Oleh karena itu, lingkungan yang terdekat
kaitannya
senantiasa harus siap membimbing dan
Perkembangan
membantu sang anak ketika menghadapi
kognitif,
masalah
Peserta didik lahir dengan perasaan dan
maupun
sedang
tidak
menghadapi masalah.
yang
dengan
pesat.
pembelajaran.
terjadi
psikomotorik,
pada dan
aspek afektif.
pikiran serta keinginan dan aspirasi.
Mengingat mata pelajaran IPS
Pemahaman terhadap apa yang dirasakan
adalah mata pelajaran dengan materi
dan diaspirasikan merupakan hal penting
yang
dalam
sangat
kompleks,
ada
penguasaan
kecenderungan siswa/anak mengalami
pembelajaran.
kesulitan
materi
Dalam hal penguasaan
pemahaman
dan
materi IPS, terdapat faktor yang turut
pelajaran
IPS.
mempengaruhinya seperti: a) self esteem
Kompleksnya materi IPS tidak dipahami
(penghargaan yang diberikan oleh orang
oleh semua orang tua siswa, terbukti dari
lain kepada dirinya sendiri); b) Inhibition
hasil angket bahwa sebagian besar (lebih
(mempertahankan
dari
tidak
(kecemasan, frustasi, khawatir dll); d)
mendampingi anak belajar, kemudian
motivasi, dorongan untuk melakukan
hanya 39% orang tua yang memberikan
sesuatu;
perhatian dalam belajar IPS.
Sehingga
mengambil resiko); f) empati, sifat yang
penulis menganggap bahwa bimbingan
berkaitan dengan pelibatan diri individu
dari orangtua terhadap anaknya perlu
pada perasaan orang lain (BSNP,2010).
dilakukan
Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa
penguasaan
50%)
dalam
berbagai
materi
orang
untuk
tua
siswa
membantu
dalam 5
e)
ego);
risk-taking
c)
anxiety
(keberanian
motivasi
merupakan
bagian
penting
baru. Penelitian ini berusaha untuk
dalam penguasaan materi pelajaran IPS.
menggambarkan,
Agar semua terpelihara dengan baik,
mengetahui pemanfaatan perpustakaan
maka harus ada komunikasi timbal balik
dan bimbingan orang tua sebagai faktor
antara sekolah dengan semua pihak yang
yang mempengaruhi motivasi belajar IPS
berkepentingan, terutama sekolah dan
pada siswa yang belajar IPS dan aktif ke
orang tua murid, sehingga sekolah,
perpustakaan
masyarakat dan orang tua merupakan satu
Mertoyudan.
kesatuan
Tempat dan Waktu Penelitian
yang
menyelenggarakan
utuh proses
yang bermutu di sekolah. pemikiran
di
atas,
dalam
di
melukiskan
SMP
atau
Negeri
2
pendidikan
Penelitian ini dilaksanakan di
Berdasarkan
SMP Negeri 2 Mertoyudan pada bulan
maka
penulis
Juni
2013.
Peneliti
memilih
menganggap perlu untuk mengkaji lebih
perpustakaan SMP Negeri 2 Mertoyudan
lanjut mengenai bimbingan orang tua dan
sebagai
pemanfaatan sumber belajar IPS di
perpustakaan
perpustakaan
memenuhi
sebagai
faktor
yang
tempat di
penelitian sekolah
sebagian
karena
ini
besar
sudah kriteria
berpengaruh terhadap motivasi siswa
perpustakaan
yang
perpustakaan dapat digunakan sebagai
belajar
IPS
dan
aktif
ke
perpustakaan ( studi kasus di SMP Negeri
tempat penelitian.
2 Mertoyudan).
Subjek Penelitian
METODE PENELITIAN
sehingga
Subjek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah siswa
Jenis Penelitian Jenis
ideal,
adalah
SMP Negeri 2 Mertoyudan yang belajar
penelitian deskriptif, untuk memberikan
IPS dan aktif datang ke perpustakaan.
gambaran tentang keadaan atau fenomena
Subjek
yang
diperoleh melalui pengembangan empat
terjadi
penelitian
di
ini
lapangan
dengan
penelitian
pendekatan kualitatif. Metode penelitian
pertanyaan, yaitu:
yang digunakan adalah studi kasus
1.
intrinsik, dengan memusatkan perhatian
frekuensi
atau
responden
kunjungan
ke
perpustakaan,
pada satu kasus secara lebih intensif dan
2.
sumber belajar IPS di perpustakaan,
rinci,
3.
pemberian fasilitas belajar IPS oleh
serta
bertujuan
untuk
menghilangkan generalisasi dan tidak
orang tua, dan
dimaksudkan untuk membentuk teori
4. 6
pendampingan belajar IPS.
Kriteria yang ditentukan oleh
bahwa
variabel
penelitiannya
lebih
peneliti, akan menjadikan unit analisis
spesifik. Kemudian, dalam penelitian ini,
menjadi sedikit dan terfokus sehingga
validitas
sampel yang diambil juga semakin sedikit
melalui metode expert judgmnent (pakar
(Muhammad Idrus, 2009:94).
Setelah
keilmuan) dan instrumen dinyatakan telah
dilakukan pemetaan terhadap siswa SMP
sesuai dengan rumusan masalah dan
Negeri 2 Mertoyudan, maka diperoleh
tujuan penelitian, sehingga layak untuk
jumlah responden sebanyak 21 orang.
digunakan dalam penelitian ini.
Sesuai dengan kriteria penentuan jumlah
Teknik Analisis Data
responden sebelumnya, penelitian
yang
telah
maka populasi
disebutkan
akan
reliabilitas
Teknik
dilakukan
dengan
dan
analisis
ditentukan
data
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
subyek
analisis
statistik
deskriptif
penelitian sebanyak 21 siswa.
mencakup
Teknik Pengumpulan Data
rentang, dan deviasi (Muhammad Idrus,
Teknik pengumpulan data dalam
mode,
2009 : 164).
mean,
yang
persentase,
Berikut adalah tahapan
penelitian ini antara lain: angket atau
kegiatan analisis dalam penelitian ini,
kuisioner dan dokumentasi.
yaitu:
Instrumen Penelitian
1.
melakukan persentase terhadap data yang telah didapatkan, 2. penentuan kriteria atau kategorisasi, 3. penyajian data menggunakan Pie Chart, 4. melakukan interpretasi dan analisis data, dan 5. membuat kesimpulan dari data yang telah diinterpretasi dan dianalisis. HASIL PENELITIAN DAN
Instrumen dalam penelitian ini adalah kisi-kisi angket atau kuisioner. Ujicoba Instrumen Instrumen yang baik menurut Arikunto (2006:168) adalah instrumen yang memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel.
Uji coba
PEMBAHASAN
instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
validitas
dan
Hasil
reliabilitas
rata-rata
skor
dan
Muhammad Idrus
persentase untuk setiap faktor yang
(2009:124) mengatakan bahwa validitas
mempengaruhi motivasi dapat dilihat
penelitian mengandung dua konsep, yaitu
pada table berikut ini:
instrumen tersebut.
validitas
internal
dan
Tabel. 1.
eksternal.
Persentase Faktor
Penelitian ini menggunakan validitas internal oleh ahli dengan pertimbangan 7
Rata-rata Skor dan
No
Faktor
1.
Pemanfaatan Perpustakaan
2.
Bimbingan Orang Tua Total
Ratarata
Persen
3,3
49%
3,4
51%
responden yang termasuk dalam kategori sedang ada 14 responden. Sehingga
pemanfaatan
sumber
belajar IPS di perpustakaan tidak
100%
mempengaruhi
dapat dikatakan berpengaruh tinggi
tersebut akan diuraikan dalam deskripsi
tetapi memiliki pengaruh sedang
data sebagai berikut:
terhadap motivasi belajar IPS.
1.
2.
Faktor
yang
Faktor Pemanfaatan Sumber Belajar
Faktor Bimbingan Orang Tua Data
di Perpustakaan
angket
faktor
bimbingan
orang
tua
yang
pemanfaatan sumber belajar IPS di
dibagikan
kepada
21
siswa
perpustakaan yang dibagikan kepada
dengan
21 siswa dengan 20 butir pertanyaan
menunjukkan
menunjukkan bahwa skor tertinggi
tertinggi yang diperoleh adalah
yang diperoleh adalah 80 dan skor
89 dan skor terendah yang
terendah yang diperoleh sebesar 49.
diperoleh sebesar 61.
Tabel 2. Identifikasi Kategori Faktor
Tabel 3.
Data
angket
iPemanfaatan
faktor
Orang Tua
80,6 ke atas
5
23,8
Tinggi
Sedang
51,4 – 80,6 Total
16
76,2
Sedang
21
100,00
7
33,3
46,7 – 73,3
14
66,7
Total
21
100,00
Tabel tersebut menunjukkan
Tabel
bahwa pemanfaatan sumber belajar
berpengaruh
sebesar 66,7%.
tersebut
menunjukkan bahwa bimbingan
yang
orang tua yang termasuk dalam
terhadap
kategori Tinggi sebesar 23,8%,
motivasi belajar IPS sebesar 33,3% yang
Bimbingan
Tinggi
73,3 ke atas
dan
Identifikasi Kategori
Kateg ori
Katego ri
Tinggi
skor
Frekue nsi Relatif (%)
Frekuensi Relatif (%)
berpengaruh
bahwa
Frekue nsi Absolut
Frekuens i Absolut
perpustakaan
pertanyaan
Kelas Interv al
Kelas Interval
di
butir
Faktor
Sumber
iBelajar IPS di Perpustakaan
IPS
22
kategori Sedang sebesar 76,2%.
Sedang
Jumlah
Jumlah responden
responden
yang
termasuk dalam kategori tinggi
yang termasuk dalam kategori tinggi
ada 5 responden, sedangkan
ada 7 responden, sedangkan jumlah
jumlah responden yang termasuk 8
dalam kategori sedang ada 16
pemanfaatan sumber belajar IPS di
responden. Sehingga bimbingan
perpustakaan
orang tua tidak dapat dikatakan
memperhatikan
serta
berpengaruh
masukan-masukan
memiliki
tinggi
tetapi
nasehat
pengaruh
sedang
positif
terhadap motivasi belajar IPS. b.
Kesimpulan
dari
menerima
orang
tua
demi
Sekolah
sebagai
menuntut
ilmu
tempat
untuk
hendaknya:
1)
penelitian,
melengkapi, memperbaharui, serta
diketahui bahwa terdapat 21 siswa yang
memperbaiki fasilitas perpustakaan
belajar
IPS
hasil
dan
tetap
meningkatkan motivasi belajar IPS.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan
serta
dan
aktif
datang
ke
dan koleksi-koleksinya, 2) sekolah
di
SMP
Negeri
2
melibatkan orang tua murid dalam
Mertoyudan. Kontribusi untuk masing-
penyelenggaraan pendidikan, 3) guru
masing
mempengaruhi
lebih mengoptimalkan perpustakaan
motivasi belajar IPS pada siswa yang
sebagai salah satu sumber belajar
belajar IPS dan aktif ke perpustakaan
yang dekat dengan siswa.
perpustakaan
faktor
sebagai
yang
berikut:
pemanfaatan
c.
Orang
tua
hendaknya
perpustakaan=49% dan bimbingan orang
mendukung
tua=51%. Pemanfaatan perpustakaan dan
terhadap program sekolah dalam
bimbingan
rangka meningkatkan motivasi untuk
orang
tua
mempunyai
dan
ikut
persentase yang hampir sama yang berarti
belajar
bahwa keduanya sama-sama memilki
membudayakan
faktor
sehinngga
yang kuat terhadap motivasi
IPS,
anak
berpartisipasi
serta gemar
ikut
membaca,
terbiasa
untuk
belajar IPS pada siswa yang belajar IPS
berkunjung ke perpustakaan sekolah
dan aktif datang ke perpustakaan di SMP
maupun perpustakaan umum.
Negeri 2 Mertoyudan.
d.
Banyaknya faktor yang mungkin mempengaruhi motivasi belajar IPS
Saran Berdasarkan penelitian yang telah
selain pemanfaatan sumber belajar
dilakukan peneliti memiliki beberapa
IPS di perpustakaan dan bimbingan
saran, diantaranya :
orang tua,
a.
Untuk
menumbuhkan
hendaknya
dilakukan
dan
penelitian lebih lanjut mengingat
meningkatkan motivasi belajar, siswa
hanya dua faktor yang diteliti dalam
diharapkan
penelitian ini yaitu pemanfaatan
mengoptimalkan 9
sumber belajar IPS di perpustakaan
Sardiman, dkk. 2009. Panduan Pengembangan Pembelajaran Terpadu dalam IPS Sekolah Menengah Pertama. Departemen pendidikan Nsional Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
dan bimbingan orang tua. Penelitian serupa
dapat
dilakukan
guna
melengkapi penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Azhar
Arsyad. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta:Rajawali Pers.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Darmono. 2007. Jurnal Perpustakaan sekolah. Jurnal Universitas Negeri Malang.Nomor 1 tahun 2007.Surabaya:Universitas Negeri Malang
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Asdi Mahasatya. Sulistyo-Basuki. 1994. Periodisasi Perpustakaan Indonesia. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Muhammad Idrus. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Penerbit Erlangga. Muhammad Numan Somantri. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Syaiful Bahri Djamarah. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga, Sebuah Perspektif Pendidikan Islam. Jakarta:Rineka Cipta.
Oemar Hamalik. 2004. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung:Sinar Baru Algesindo.
Wiji Suwarno. 2010. Ilmu Perpustakaan dan Kode Etik Pustakawan. Yogyakarta:AR-RUZZ Media.
Yogyakarta,
Maret 2014
Mengetahui, Narasumber
Pembimbing
Supardi, M.Pd
Muhammad Nursa’ban, M.Pd
NIP. 19730315 200312 1 001
NIP. 19780710 200501 1 003
10