JURNAL SIWALIMA V0L 2, NO. 2, SEPTEMBER 2014 PENGARUH PENGUATAN POTENSI LOKAL SURVEY PENGARUH ASAL TEMPAT TINGGAL MAHASISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE Mizan Jurusan Tata NiagaPoliteknik Negeri Lhokseumawe Email :
[email protected]
ABSTRACT This study aims at determining the influent of students’ residence on the students learning achievement at Politeknik Negeri Lhokseumawe. The population was all students who come from outside of Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara district such as Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Tengah, Pidie, Bener Meriah, Aceh Tenggara, Aceh Barat, Sabang and Aceh timur districts. This study used 150 respondents a sample which was selected 15 students from each district. The results showed that Chi Square calculation X2t = 31.2. It means that Chi Square result was smaller than t table score or ( X2t (31.2 <9,488) . Therefore the hypotehesis of Ha was rejected. So there is an influence of students living on their learning achievement at Politeknik Negeri Lhokseumawe. Keywords: students , living and learning achievement akan mendapatkan prestasi belajar yang optimal. Namun terkadang tidak sedikit dari mereka memperoleh nilai studi jelek dan terancam kehilangan studi. Beberapa penyebab keberhasilan dan kegagalan studi mahasiswa selalu menjadi perhatian bersama. Upaya perbaikan terus dilakukan, sehingga tujuan dari proses belajar dapat dicapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asal tempat tinggal mahasiswa terhadap prestasi belajar. Data diperoleh melalui wawancara langsung dan laporan perkembangan akademik mahasiswa yang bersumber dari program studi pada Jurusan Tata Niaga Politenik Negeri Lhokseumawe. Beberapa penelitian sebelumnya menemukan, bahwa terdapat beberapa faktor penyebab kegagalan studi mahasiswa, salah satunya adalah lingkungan tempat tinggal. Lingkungan tempat tinggal dapat mendukung atau bahkan dapat mendorong kegagalan proses belajar. Untuk memperoleh bukti empiris diperlukan pengujian kembali. Studi empiris pada Politeknik Negeri Lhokseumawe dengan menganalisis tingkat prestasi mahasiswa yang berasal dari luar Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa.
1. PENDAHULUAN Belajar mempunyai peran penting dalam penetuan hidup seseorang di masa yang akan datang. Belajar merupakan konsep pendidikan yang berlangsung terus-menerus sepanjang hidup. Berhasil atau gagalnya seseorang sangat dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang dilakukanya dimasa lalu. Dengan belajar seseorang berupaya untuk memperoleh kemampuan diri dan pengembangan pengetahuan. Belajar juga dapat membentuk prilaku. Untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik, seseorang dituntut untuk disiplin dalam belajar. Pendidikan tinggi merupakan proses pendidikan yang diselengarakan oleh perguruan tinggi. Pendidikan tinggi memiliki peran penting dalam pengembangan mahasiswa sesuai dengan kepribadian, kemapuan dan bakat yang dimilikinya. Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) merupakan salah satu perguruan tinggi yang berlokasi di Kota Lhokseumawe. Proses pembelajaran yang baik, telah menjadikan PNL salah satu perguruan tinggi yang sangat diminati oleh masyarakat di Provinsi Aceh. Sehingga calon mahasiswanya pun berasal dari seluruh provinsi Aceh dan luar Aceh.
Jauh dari tempat tinggal tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa. Proses pembelajaran yang baik, dengan harapan mahasiswa
51
JURNAL SIWALIMA V0L 2, NO. 2, SEPTEMBER 2014 Yang dimaksud dengan faktor dari diri mahasiswa atau Faktor Internal adalah: intelegensi, minat, bakat, dan motivasi. a. Intelegensi Intelegensi, atau kecerdasan merupakan kemampuan dasar yang dimiliki oleh seorang. Orang yang mempunyai kecerdasan tinggi akan lebih mampu belajar dibandingkan dengan orang yang kecerdasannya rendah. Dalam hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Wasti Soemanto (1998:143) sebagai berikut: “Intelegensi menyangkut kemampuan untuk belajar dan menggunakan apa yang telah dipelajari dalam usaha penyesuaian terhadap situasi-situasi yang kurang di kenal atau dalam pemecahan masalah-masalah. Manusia yang belajar sering menghadapi situasi-situasi baru serta permasalahan. Hal ini tentunya memerlukan kemampuan individu yang berlajar untuk melakukan dan menyesuaikan diri serta memecahkan setiap permasalahan yang terjadi”. b. Bakat Bakat merupakan salah satu potensi yang ada pada seseorang yang dapat dikembangkan melalui proses belajar. Seseorang akan lebih berhasil dalam berbagai kegiatan apabila ia belajar atau bekerja sesuai dengan bakatnya. Sehubungan dengan ini Sumardi Suryabrata (1984:169) menjelaskan bahwa: “Seseorang akan lebih berhasil kalau dia belajar dalam lapangan yang sesuai dengan bakatnya. Demikian pula dengan lapangan kerja. Seseorang akan lebih berhasil kalau dia bekerja dalam lapangan sesuai dengan bakanya”. c. Minat
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Belajar Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung secara kontinu. Dari proses itu akan diperoleh suatu hasil yang disebut hasil belajar. Pada perguruan Tinggi hasil belajar mahasiswa sering disebut indeks prestasi. Prestasi akademik seorang mahasiswa dapat diartikan sebagai suatu penguasaan mahasiswa terhadap ilmu yang mereka peroleh sebelumnya. Prestasi tersebut dapat diuji dengan memberikan pernyataan-pernyataan atas apa yang sudah mereka pelajari. Dari hasil jawaban mahasiswa tersebut, ada yang mendapatkan nilai A, B, C, D, dan E. Sebagaimana dikemukakan oleh Sudirman Am (2000:48) mengatakan bahwa hasil belajar itu dikatakan begitu baik apabila memiliki cirri-ciri : a. Hasil itu tahan lama dapat digunakan oleh mahasiswa. Dalam hal ini dosen senantiasa akan menjadi pembimbing dan pelatih yang baik bagi mahasiswa yang akan menghadapi ujian. Kalau hasil pengajaran itu tidak tahan lama dan lekas menghilang berarti hasil pengajaran itu tidak efektif. b. Hasil itu merupakan pengetahuan „Asli” otentik, kapan dan dimana saja diminta mahasiswa tersebut dapat mengingatkan kembali apapun persoalan yang dinyatakan kepadanya yang berhubungan dengan materi yang sudah diajarkan. Penggabungan nilai dari mata kuliah yang diuji itu disebut indek prestasi mahasiswa sebagaimana peraturan pendidikan Politeknik Negeri Lhokseumawe (2001:24): a. Masa pendidikan efektif 3-4 tahun akademik, tahun akademik dimulai pada bulan September dan berakhir pada Agustus tahun berikutnya. b. Satu tahun akademik terdiri dari 2 Semester, setiap semester terdiri dari 20 minggu dan setiap minggu terdiri dari 38 jam. c. Pendidikan terdiri dari Teori dan praktek di Laboratorium tergantung kepada kurikulum dari tiap jurusan dan prodi. d. Orientasi pendidikan mahasiswa baru diselenggarakan sebelum tahun ajaran pertama dimulai. 2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu: faktor-faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa dan faktor-faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa.
Minat merupakan salah satu potensi yang ada pada seseorang yang dapat mendorong orang tersebut untuk melakukan suatu kegiatan. Dalam proses belajar minat merupakan sesuatu hal yang sangat perlu diperhatikan. Menurut Sumardi Suryabrata (1982:210) “kalau seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu, tidak dapat diharapkan bahwa ia akan berhasil baik dalam mempelajari hal tersebut. Sebaliknya kalu seseorang mempelajari sesuatu dengan penuh minat, maka dapat diharpkan bahwa hasilnya akan lebih baik”.
d. Motivasi Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu kegitan sesuai denga tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini Sumardi Suryabrata (1984:85) mengemukann bahwa: “Motivasi adalah keadaan
52
JURNAL SIWALIMA V0L 2, NO. 2, SEPTEMBER 2014 dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melaksanakan aktivitas-aktifitas tertentu untuk mencapai tujuan”. Sedangkan fakto-faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa adalah lingkungan, baik lingkungan rumah tangga, masyarakat, maupun lembaga pendidikan dimana mahasiswa belajar. Faktor ekternal adala faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Faktor ini terdiri dari lingkungan alamiah dan lingkungansosial. a. Lingkungan alamiah Suasana rungan belajar harus bersih dan rapi, begitu pula dengan suhu udara dalam ruangan belajar perlu dijaga agar jangan terlalu panas atau terlalu dingin. The Liang Gei (1986:38) menjelasan bahwa: „Kamar tanpa peredaran udara yang baik akan membuat seseorang mahasiswa mengantuk sehingga tidak bisa belajar dengan baik. Sebaliknya peredaran udara segar dan lancar menjamin tersedianya zat asam yang cukup dalam kamar belajar dan zat asam ini merupakan makanan otak yang utama”. b. Lingkungan sosial Lingkungan sosial ini meliputi: lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Linkungan keluarga merupakan tempat yang pertama sekali seoarng anak memperoleh pendidikan dari orang tuanya, Winarno Seurahmad (1977:31) mengatakan bahwa “Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama yang memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, keluarga besar atau kecil, warga miskin atau kaya, karena itu sebagaiwaktu yang tersedia untuk belajar adalah di rumah”. Selanjutnya, Nasution (2006:131) menyatakan sebagai berikut: “Perkembangan intelektual (belajar) seorang mahasiswa banyak dipengaruhi oleh lingkungan terhadap mana dia senantiasa berinteraksi. Demi kelancaran studi seorang mahasiswa atau siswa, maka perlu mengatur lingkungan tempat tinggal mereka, karena hal ini merupakan tanggung jawab masyarakat dimana mereka tinggal”. 2.3 Efesiensi dan Relevansi
tinggi dan bermutu dengan kata lain pengupayaan pengelolaan suatu sistim pendidikan secara lebih ekonomis dengan mendatangkan hasil yang tinggi atau maksimal. Menurut Anwar (2003:120) mengatakan “pemikiran mengenai masalah efisiensi dan relevan antara biaya dan mutu pendidikan merupakan variabel produktifitas selaku para meter utama untuk menerangkan sejauh mana suatu pengorbanan pendidikan secara langsung dapat memberikan hasil yang maksimal”. 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Pengambilan Sampel Populasi penelitian ini adalah semua mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe yang bertempat tinggal diluar Kota Lhoseumawe dan Aceh Urata, yang berasal dari, meliputi dari: Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Tengah, Pidie, Benermeriah, Aceh Tenggara, Aceh Barat, Sabang dan Aceh Timur. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian masing-masing yang ditetapkan masing-masing 15 mahasiswa. 3.2 Metoda Analisa Data Setelah didapat jumlah sampel dan nilai ratarata untuk setiap semester I dan II pada tahun ajaran 2008-2009. Selanjutnya dilakukan pengelompokkan nilai rata-rata tersbut. Setelah itu peneliti menggunakan statistic yang ditetapkan dengan rumus Chi Kuadrat oleh Sugiono=((2004:226):−)2
Dimana : 2 X = Chi Kuadrat F0 = Jumlah keseluruhan prestasi Fn = Jumlah simple yang berprestasi menurut katagorinya n = Jumlah kesluruhan sample Jumlah keseluruhan diperoleh (D0) adalah nilai
rata-rata yang di ambil dari nilai raport semester 1 s/d II, sedangkan jumlah sampel berdasarkan katagori prestasi yang didapat (Fn) adalah jumlah sampel yang telah di kelompok-kelompokkan sesuai dengan tingkatan kategori prestasi yang di dapat. Jumlah keseluruhan (n) adalah jumlah sampel data yang diteliti. Sugionao menyatakan : 2
2
“Jika harga (X 0) lebih besar dari pada (X t) (berarti bahwa diantara factor yang diselidiki perbedaannya itu ternyata secara signifikan berbeda), maka adanya perbedaan signifikan itu mengandung makna pula bahwa diantara factor yang sedang diteliti
Masalah efisiensi dan relevansi dari pendidikan
mempunyai kaitan langsung dengan konsep pembiayaan yang dilihat bukan hanya jumlah akan tetapi juga dilihat dari segi kualitasnya, dimana setiap upaya dan pengorbanan yang diberikan untuk suatu tindakan yang dapat memberikan hasil yang lebih
53
JURNAL SIWALIMA V0L 2, NO. 2, SEPTEMBER 2014 atau dicari kolerasinya itu, ternyata terdapat kolerasin diantara faktor tersebut yang signifikan”.
Tabel 2.2 Kelompok Nilai Rata-Rata Responden Prestasi Belajar Istimewa Amat baik Baik Sedang Kurang
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Peneliti menggunakan sebanyak 150 sampel guna mendukung penelitian. pemilihan sampel dilakukan berdasarkan purpose rendom sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa. Data-data yang diperoleh melalui kuesioner selanjunya di cocokkan dengan laporan perkembangan akademik yang dikeluarkan oleh prodi masing-masing. Berikut ini tabel karakteristik respoden sebagaimana terdapat dalam tabel 2.1 di bawah ini:
No Skala Nilai Perstasi Belajar 1 8.6 s/d 10 Istimewa 2 7.6 s/d 8.5 Amat baik 3 6.6 s/d 7.5 Baik 4 6.5 s/d 6.5 Sedang 5 0 s/d 5.5 Kurang Dari data kelompok nilai rata-rata pada table 2.3 di atas, peneliti memasukkan data tersebut ke dalam rencana pengolahan data sebagai berikut :
No Nama Kabupaten Jumlah 1 Banda Aceh 15Orang 2 Aceh Besar 15 Orang 3 Sigli 15 Orang 4 Aceh barat 15 Orang 5 Aceh Selatan 15 Orang 6 Aceh Tenggara 15 Orang 7 Aceh Tengah 15 Orang 8 Aceh Timur 15 Orang 9 Bener Meriah 15 Orang 10 Sabang 15 Orang Setelah didapat jumlah sample dan nilai ratarata untuk sampel pada semester II tahun ajaran 2008/2009, selajudnya dilakukan pegelompokkan nilai rata-rata tersebut dalam kelompok nilai-nilai sebagai berikut:
Tabel 2.4 Rencana Pengolahan Data Prestasi Belajar Nilai Jumlah Orang Istimewa 100 25 Orang Amat baik 1005 35 Orang Baik 110 55 Orang Sedang 20 20 Orang Kurang 0 15 Orang Total 335 150Orang Setelah data dimasukkan ke dalam table di atas, selanjudnya dilakukan pembuktikan hepotesa. Peneliti menggunakan rumus chi Kuadrat. Untuk mengethui hasil pengujian dengan menggunakan rumus tersbut, data tersebut perlu dimasukkan ke dalam pengolahan data sebagai berikut:
Tabel 2.5 Pengolahan Data Sel : fo : fn = 1 : 100 :
: 55.83 : 44,17 : 1.950 : 13.01
2 : 105 :
: 76.14 : 28.86 : 833 : 5.55
3 : 110 :
: 122.83 : -12,83 : 164 : 1.10
5:0:
Jumlah Orang 25 Orang 35 Orang 55 Orang 20 Orang 15 Orang
Tabel 2.3 Kelompok Nilai Rata-rata Responden
Tabel 2.1 Karakteristik Responden
4 : 20 :
Nilai A B C D E
: 44.67 : -12,83 : 609 : 4.06 : 33.5 : -33.5 : 1122 : 7.48
Jumlah 335 : 15 : -- : 0 : -- : 31.2
54
JURNAL SIWALIMA V0L 2, NO. 2, SEPTEMBER 2014 4.2
Uji Simultan Berdasarkan kalkulasi di atas dapat di ketahui 2 bahwa Chi Kuadrat hitung (X 0 = 31.2 untuk 2 mengetahui nilai X t perlu diketahui terlebih dahulu df (degree of the freedom) yaitu dalam hal ini dk = n1 = 5 – 1 = 5 berdasarkan dk = 4 dan kesalahannya 5 % maka diperolehlah harga chi Kuadrat table = 9.488. Ternyata harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil 2 dari harga X t (31.2 < 9.488) dengan demikan Ha diterima dan Ho ditolak.
5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari penelitian diperoleh pembuktian secara empiris, bahwa terdapat beberapa faktor yang akan mempengaruhi presasi belajar mahasiswa, dan satu faktor tersebut adalah asal tempat tinggal. Tempat tinggal yang berdekatan kampus akan meningkatkan semangat belajar. Untuk meningkatkan prestasi belajar yang baik, mahasiswa diharapkan untuk bertempat tinggal dekat dengan kampus. Pasilitas asrama mahasiswa sebagai sarana tempat tinggal sangat mendukung peningkatan prestasi belajar. Pengawasan dari orang tua menjadi kunci keberhasilan. Sedapat mungkin mahasiswa bertempat tinggal tidak jauh dari kampus. Ini diperlukan agar mahasiswa tidak kelelahan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Dari hasil penelitian membuktikan bahwa ada pengaruh asal tempat tinggal mahasiswa terhadap prestasi belajar pada Politeknik Negeri Lhokseumawe.
DAFTAR PUSTAKA Hidochi, Anwar, MA.2004 Administrasi Pendidikan dan Manajeman Pendidikan, Bandung, Alfabeta. Nasution, 2006. Berbagai pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta LIPI, Bina Aksara. Slamento, 2006. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta LIPI. Bina Aksara.
Rineka Cipta. Sudirman Am 2000. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta. Sugiono, 2004. Metoda Penelitian Bisnis. Bandung, CV. Alfa Beta Suryabrata Sumardi, 1982. Pengukuran Dalam Fisikologi Kepribadian. Jakarta : Rajawali The Liang Gie, 1986. Cara Belajar yang Efesien. Yogjakarta: Gajah Mada University Press. Politeknik, 2001:24. Peraturan Politeknik Negeri Lhokseumawe, Lhokseumawe.
55