JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA DI KELOMPOK B-2 TK DHARMA WANITA REJOMULYO KECAMATAN KOTA KEDIRI INCREASING CHILDREN COGNITIVE ABILITY THROUGH SNAKES AND LADDERS GAME ON B-2 GROUP TK DHARMA WANITA REJOMULYO DISTRICTS KOTA KEDIRI
Oleh: KASIH SAMIYANI NPM: 14.1.01.11.0344P Dibimbing oleh: 1. Drs. Kuntjojo, M.Pd., M.Psi. 2. Linda Dwiyanti, M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
KASIH SAMIYANI| 14.1.01.11.0344P FKIP – PG-PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA DI KELOMPOK B-2 TK DHARMA WANITA REJOMULYO KECAMATAN KOTA KEDIRI
KASIH SAMIYANI 14.1.01.11.0344P FKIP – PG-PAUD Drs. Kuntjojo, M.Pd., M.Psi. dan Linda Dwiyanti, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
KasihSamiyani: Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Permainan Ular Tangga Di Kelompok B-2 TK. Dharma Wanita Rejomulyo Kecamatan Kota Kediri. Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa anakanak kelompok B-2 TK. Dharma Wanita Rejomulyo mengalami permasalahan dalam mengenal dan menyebutkan lambang bilangan 1-25 serta berhitung dengan menyebutkan hasil penjumlahan dan pengurangan. Hal ini disebabkan kurang adanya media yang mendukung supaya anak tidak merasa bosan dalam pembelajaran. Permasalahan penelitian ini adalah “Apakah penerapan permainan ular tangga dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak Kelompok B-2 TK. Dharma Wanita Rejomulyo Kecamatan Kota Kediri?” Penelitian ini menggunakan pendekatan PenelitianTindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian siswa Kelompok B-2 TK. Dharma Wanita Rejomulyo Kecamatan Kota Kediri. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian, lembar observasi anak, lembar evaluasi anak. Kesimpulan hasil penelitian adalah: penerapan permainan ular tangga dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak Kelompok B-2 TK. Dharma Wanita Rejomulyo Kecamatan Kota Kediri. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan penerapan permainan ular tangga dapat dijadikan alternative dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak. Kata kunci: kemampuan kognitif, permainan ular tangga.
KASIH SAMIYANI| 14.1.01.11.0344P FKIP – PG-PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
berhitung dan mengenal konsep
LATAR BELAKANG Masa usia dini ini merupakan masa
keemasan perkembangan anak (golden age) dimana semua aspek perkembangan dapat dengan mudah distimulasi. Aspek perkembangan kognitf merupakan salah satu aspek perkembangan yang perlu dikembangkan pada anak. Salah satu cara pembelajaran yang menyenangkan anak didik adalah melalui kegiatan bermain, dimanan
anak
akan
mendapatkan
bilangan. 2. Anak-anak
kurang
saat
mengikuti pembelajaran. 3. Masih terfokusnya penggunaan buku paket dan LKA. 4. Keterbatasan media yang ada di kelas B. Pembatasan Masalah Agar
penelitian
tindakan
kelas dapat memperoleh hasil yang
pengalaman yang baru dan permasalahan
maksimal,
baru, serta berpikir untuk mengatasi
membatasi pada:
masalah yang dihadapinya saat itu.
1. Penelitian
Berdasarkan pengamatan terhadap
aktif
maka
kelompok
peneliti
hanya
dilaksanakan B-2
TK
pada Dharma
pembelajaran di kelompok B-2 TK Dharma
Wanita Rejomulyo Kecamatan
Wanita Rejomulyo Kecamatan Kota Kediri,
Kota Kediri untuk tahun ajaran
ditemukan masih ada anak yang kurang
2015/2016.
antusias
dalam
aspek
perkembangan
2. Kemampuan kognitif anak, yaitu
kognitif. Dalam kelompok B-2 ini terdapat
kemampuan
18 anak didik, terdiri dari 10 anak laki-laki
menyebutkan lambang bilangan
dan 8 anak perempuan. Kemampuan anak
1-25
dalam mengenal dan menyebutkan lambang
menyebutkan hasil penjumlahan
bilangan
dan pengurangan.
1-25
menyebutkan
serta hasil
berhitung
dengan
penjumlahan
dan
pengurangan ditemukan hanya 27,78% (5
serta
tersebut peneliti mencoba mengajak anak
Masalah
perbaikan kegiatan belajar mengajar. A. Identifikasi Masalah
dengan
ular tangga. C. Perumusan
media permainan ular tangga, dalam upaya
berhitung
dan
3. Menggunakan media permainan
anak). Maka untuk mengatasi permasalahan
bermain sambil berhitung menggunakan
mengenal
dan
Pemecahan
Adapun rumusan
masalah
yang muncul sebagai berikut: Apakah penerapan permainan ular tangga dalam pembelajaran dapat
1. Masih banyak anak didik yang
meningkatkan kemampuan kognitif
belum optimal dalam kegiatan
anak kelompok B-2 TK Dharma
KASIH SAMIYANI| 14.1.01.11.0344P FKIP – PG-PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Wanita Rejomulyo Kecamatan Kota
Kota Kediri antara waktu sebelum
Kediri?
dan sesudah tindakan. Tindakan berupa penerapan
permainan
ular
tangga
untuk
E. Kegunaan Penelitian Adapun
kegunaan
meningkatkan kemampuan kognitif
penelitian ini adalah:
anak
1. Kegunaan Teoritis
dalam
mengenal
dan
dari
menyebutkan lambang bilangan 1 -
Hasil penelitian diharapkan dapat
25,
memberikan
serta
berhitung
dengan
sumbangan
pada
menyebutkan hasil penjumlahan dan
khasanah
ilmu
pengetahuan,
pengurangan lebih baik daripada
khususnya
yang
berhubungan
sebelum dilakukan tindakan.
dengan
Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: data
tentang
kognitif B-2
TK
anak Dharma
Wanita Rejomulyo Kecamatan Kota Kediri. 2. Melakukan
2. Kegunaan Praktis a. Bagi anak didik
1. Memperoleh
Kelompok
potensi
belajar anak usia dini.
D. Tujuan Penelitian
kemampuan
peningkatan
1) Memberikan
motivasi
belajar bagi anak didik terhadap
pelajaran
berhitung. 2) Diharapkan kemampuan
tindakan
berupa
anak dalam penguasaan
penerapan permainan ular tangga
konsep bilangan dapat
dalam
pembelajaran
sebagai
meningkat, yang meliputi
upaya
meningkatkan
kualitas
pengenalan
pembelajaran
dan
kemampuan
kognitif anak kelompok B-2. 3. Mengumpulkan
data
kemampuan
kognitif
anak
kelompok B-2 sesudah dilakukan tindakan. 4. Mengetahui
bilangan dan berhitung. 3) Dapat
tentang
lambang
meningkatkan
keaktifan anak. b. Bagi sekolah 1) Bahan
evaluasi
guna
meningkatkan mutu dan ada
tidaknya
kualitas
pendidikan
perbedaan kemampuan kognitif
Taman Kanak-kanak.
anak kelompok B-2 TK Dharma
2) Kegiatan di kelas akan
Wanita Rejomulyo Kecamatan
KASIH SAMIYANI| 14.1.01.11.0344P FKIP – PG-PAUD
lebih efektif dan efisien.
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
3) Dapat sumber
menghasilkan
tahun yang dilakukan melalui
daya
pemberian rangsangan pendidikan
yang
berkualitas.
untuk
c. Bagi guru
membantu
pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan
1) Menambah untuk
pengetahuan
mengembangkan
kemampuan penggunakan
dan metode
pembelajaran yang lebih menarik bagi anak
rohani
anak
kesiapan
dalam
pendidikan
lebih
memiliki memasuki
lanjut
(UU
Sisdiknas No. 20 Th. 2003 pasal 1 angka 14).
dan
menyenangkan.
agar
Dapat
diartikan
juga
bahwa pendidikan anak usia dini
2) Membangkitkan kreatifitas
adalah
pendidikan
sebelum
guru dalam menerapkan
jenjang pendidikan dasar yang
dan menciptakan inovasi
merupakan
dalam
bagi anak sejak lahir sampai usia
kegiatan
pembelajaran. 3) Hasil
penelitian
upaya
enam tahun, dilakukan melalui dapat
pemberian rangsangan
digunakan sebagai dasar
dengan tahap
acuan untuk melakukan
anak
dan
dalam
mengembangkan
penelitian selanjutnya.
agar
ular
tangga dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan kognitif
kesiapan
memasuki
jenjang
lebih
lanjut,
diselenggarakan permainan
sesuai
perkembangan
memiliki
pendidikan
F. Hipotesa Tindakan Penerapan
pembinaan
pada
jalur
formal, non formal dan informal. b. Kemampuan Kognitif Tahapan
perkembangan
anak kelompok B-2 TK Dharma
kognitif menurut Piaget (dalam
Wanita Rejomulyo Kecamatan Kota
Sujiono, 2006:3.6) dibagi menjadi
Kediri.
4 tingkat, yaitu tahap sensori
a. Hakikat
Pendidikan Anak Usia
Dini
motor (usia 0-2 tahun), tahap praoperasional (2-7 tahun), tahap
Pendidikan anak usia dini
konkret operasional (7-11tahun),
adalah suatu upaya pembinaan
dan tahap formal operasional
yang ditujukan kepada anak sejak
(mulai 11 tahun). Anak usia dini
lahir sampai dengan usia enam
berada pada tahap praoperasional
KASIH SAMIYANI| 14.1.01.11.0344P FKIP – PG-PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
(2-7 tahun), pada tahap ini anak
dibagi dalam kotak-kotak kecil
telah mampu menggunakan logika
dan di beberapa kotak terdapat
pada tempatnya.
gambar “tangga” atau “ular”.
c. Media
Dalam penelitian ini, dipakai Media
segala
ular tangga lantai. Permainannya
sesuatu yang dapat dipakai atau
dilakukan secara berkelompok.
dimanfaatkan untuk merangsang
Pemain
daya pikir, perasaan, perhatian
pelempar dadu dan pemain kedua
dan kemampuan anak sehingga ia
sebagai bidak/pion..
mampu
adalah
mendorong
terjadinya
pertama
Alat/bahan
menjadi
yang
perlu
proses belajar mengajar pada diri
dipersiapkan adalah: pola ular
anak (Sujiono, 2006:817).
tangga lantai yang terbuat dari
d. Bermain
plastik, dadu bertitik, topi kertas
Salah satu ahli, Vygotsky (1976)
(dalam
sebagai
Montolalu,
yang
erat
antara
ular tangga bagi anak adalah: a. Anak dapat mengenal dan
kognitif.
menyebutkan
Bermain kesempatan
bagi
bereksplorasi, penelitian,
merupakan anak
bilangan
untuk
untuk
c. Dapat menumbuhkan sikap kooperatif dengan teman.
dan
d. Belajar menaati peraturan.
permaina pasif, hal ini menurut Hurlock
(1978)
menang. f.
e. Permainan Ular Tangga tangga
e. Dapat mengenal kalah dan
(dalam
Montolalu, 2007:6.15)
Ular
media
melangkah.
Ada dua jenis permainan, aktif
dengan
b. Belajar berhitung awal ketika
memperoleh pengetahuan.
permainan
lambang
konkrit.
mengadakan percobaan
kartu
Manfaat dari permainan
bermain dengan perkembangan
yaitu
dan
permainan.
2007:1.15) membenarkan adanya hubungan
penanda,
merupakan
Kerangka Berpikir Salah pembelajaran
satu yang
metode dapat
permainan papan untuk anak-anak
diterapkan untuk meningkatkan
yang dimainkan oleh dua orang
kemampuan
atau lebih.
adalah matode bermain, karena
Papan permainan
KASIH SAMIYANI| 14.1.01.11.0344P FKIP – PG-PAUD
kognitif
anak
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
anak
akan
pengalaman
mendapatkan dan menemukan
8.
M. Alfan Maulana
L
9.
Vika Nur Puspitasari
P
10.
Ananta Muhti
L
permasalahan yang baru serta
11.
Elvano Faza Ramadhani
L
berpikir
untuk
mengatasi
12.
Ely Febrian
P
masalah
tersebut.
Melalui
13.
Fariski Mulya Trihapsari
P
14.
M. Zainudin P.
L
15.
Noval Herlambang
L
diharapkan kemampuan kognitif
16.
Risqi Suryaningtyas
P
anak
17.
Marcella Alvio N.
P
18.
Tiara Aulia Waisna
P
permainan
ular
dalam
tangga
mengenal
ini
dan
menyebutkan lambang bilangan serta
berhitung
dengan
B. Prosedur Penelitian
menyebutkan hasil penambahan dan
pengurangan
menjadi
meningkat.
penelitian
untuk tindakan
kelas ini dilakukan di TK Dharma Wanita Rejomulyo Kecamatan Kota Kediri, karena peneliti mengajar di TK tersebut sehingga terlibat langsung dalam proses pembelajaran di kelas dan dapat mengamati berbagai permasalahan yang muncul dalam proses mengajar.
kelas,
yakni
penelitian
yang
sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan
A. Subjek dan Setting Penelitian
belajar
tindakan
dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
II. METODE PENELITAN
Pelaksanaan
Pada penelitian ini dipilih penelitian
Sedangkan
subjek
penelitian adalah anak Kelompok B-2 dengan jumlah siswa 18 anak, terdiri dari 10 anak laki-laki dan 8 anak perempuan.
memperbaiki
kualitas
proses
pembelajaran di kelas, sehingga hasil belajar siswa
dapat
ditingkatkan
(Daryanto,
melakukan
penelitian
2014:4). Sebelum tindakan
kelas,
pendahuluan
dilakukan berupa
tindakan identifikasi
permasalahan. Langkah selanjutnya: 1. Menyusun perencanaan (planning) Kegiatan
menyiapkan
rencana
mengajar, bahan untuk pembelajaran dan hal lain yang diperlukan dalam
Tabel 3.1 Daftar Nama Anak Kelompok B-2
proses pembelajaran. No.
Nama Anak
Jenis Kelamin L/P
2. Melaksanakan tindakan (action) 1.
Alfida Auliya Putri A.
P
2.
Melliza Putri S.
P
3.
Bagus Romadhoni
L
4.
David Setiawan
L
5.
M. Ferdinan
L
6.
M. Asrul Ramadhan A.
L
7.
Syahrul Romadhon
L
KASIH SAMIYANI| 14.1.01.11.0344P FKIP – PG-PAUD
Kegiatan yang dilakukan berupa tindakan
penerapan
model/cara
mengajar yang baru. 3. Melakukan
observasi/pengamatan
(observation)
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
4. Membuat analisis dan dilanjutkan
1.
refleksi (reflection) Digunakan
Observasi Pengumpulan data untuk mendapatkan
untuk
melakukan
informasi dengan cara pengamatan
perbaikan pada perencanaan di siklus
langsung
berikutnya. (Arikunto, 2015:144):
mengajar.
Pada
penelitian
ini
proses
belajar
Tabel 3.3 Format Observasi
dilakukan No.
sebanyak tiga siklus, masing-masing siklus
Observasi
SB
B
C
K
Guru
terdiri dari empat tahapan. 1.
selama
1.
Kesiapan guru
2.
Membuat
Siklus I a. b. c.
Penyusunan rencana tindakan
RPPH 3.
Pelaksanaan tindakan 1
Alat atau sarana prasarana
4.
Melakukan pengamatan /observasi
Mempersiapkan kelas sesuai
d.
Refleksi
dengan tema dan kegiatan
Jika kemampuan kognitif anak masih kurang
yang dilakukan 5.
optimal berarti masih perlu melakukan
Penguasaan materi
perbaikan dalam membuat rancangan pada
Anak didik
siklus berikutnya.
1.
Perilaku siswa
2.
Siklus II
2.
Kreatifitas
Pada siklus II dilakukan tahapan seperti
3.
3.
siswa Hasil belajar
pada siklus I dengan mengadakan
Keterangan:
perencanaan
SB : sangat baik C : cukup
ulang
lebih
dahulu
berdasarkan hasil tindakan siklus I.
B : baik
Siklus III
2.
K : kurang baik
Unjuk kerja
Pada siklus III juga dilakukan tahapan-
Penilaian
tahapan seperti siklus I dan siklus II
aktivitas anak secara langsung .Aspek
dengan membuat perencanaan ulang
yang dinilai adalah indikator yang
berdasarkan hasil siklus II. Diharapkan
diharapkan
pada siklus III ini terjadi peningkatan
kemampuan kognitif anak.
yang
dilakukan
dalam
terhadap
meningkatkan
dari hasil pembelajaran, dibandingkan siklus II. C. Instrumen Pengumpulan Data Dalam penelitian ini digunakan tiga, teknik pengumpulan data, yaitu melalui observasi, unjuk kerja, dan dokumentasi. KASIH SAMIYANI| 14.1.01.11.0344P FKIP – PG-PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kriteria untuk indikator berhitung dengan menyebutkan Tabel 3.4 Aspek Penilaian Kemampuan Kognitif
hasil
penambahan
dan
pengurangan:
Penilaian Anak dalam Permainan
a) Bintang 4, bila mampu berhitung
Ular Tangga No.
Nama
Mengenal dan
Berhitung
menyebut
dengan
lambang
menyebutkan
bilangan 1-25
hasil
menyebutkan hasil penambahan dan pengurangan secara mandiri. b) Bintang 3, bila mampu berhitung
penambahan
menyebutkan hasil penambahan dan
dan
pengurangan,masih dibimbing guru.
pengurangan
c) Bintang 1
2
3
4
1
2
3
2,
bila
berhitung
4
1.
menyebutkan hasil penambahan dan
2.
pengurangan dibimbing guru, tetapi
3.
masih menemui kekeliruan.
4.
d) Bintang
5. 6.
1,
bila
belum
mampu
berhitung dengan menyebutkan hasil
7.
penambahan
8. Jumlah
dan
pengurangan,
walaupun dibimbing guru.
Persentase
3. Kriteria untuk indikator mengenal dan
Bintang 4, bila anak mampu mengenal dan menyebut lambang bilangan 1-25
Bintang 3, bila anak mampu mengenal dan menyebut lambang bilangan 1-25
Bintang 2, bila
anak mengenal dan
menyebut lambang
bilangan 1-25
dibimbing guru, tetapi masih masih
Bintang 1, bila anak belum mampu mengenal
kuantitatif ketuntasan
dengan belajar
membandingkan (prosentase
yang
tetapi
waktu sebelum dilakukan tindakan, tindakan siklus 1, tindakan siklus 2 dan tindakan siklus 3. Adapun kriteria nilai sebagai berikut:
menemui kekeliruan. d)
Teknik analisa data untuk menguji
memperoleh bintang 3 dan bintang 4) antara
dibimbing guru. c)
D. Teknik Analisis Data
hipotesis tindakan adalah teknik deskriptif
secara mandiri. b)
Dokumentasi dari hasil kegiatan anak dapat dilihat dalam lembar foto.
menyebut lambang bilangan 1-25: a)
Dokumentasi
hanya
mampu
menyebut lambang bilangan 1-25, walau dibimbing guru. KASIH SAMIYANI| 14.1.01.11.0344P FKIP – PG-PAUD
1. Nilai/bintang 4; sangat baik 2. Nilai/bintang 3; baik 3. Nilai/bintang 2; cukup baik 4. Nilai/bintang 1; kurang baik simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Langkah-langkah analisa data:
Penelitian Tindakan Kelas
1. Menghitung persentase anak yang
dilakukan
di
TK
Dharma
yang Wanita
mendapatkan bintang 1, 2, 3 dan 4
Rejomulyo, Kecamatan Kota, Kotamadya
dengan rumus
Kediri ini menggunakan metode permainan
f P = ─ x 100 % N P :persentase
ular
anak
meningkatkan
yang
1-25. Subyek penelitiannya adalah anak
nilai/bintang
kelompok B-2 yang berjumlah 18 anak,
tertentu
terdiri dari 10 anak laki-laki dan 8 anak
f : jumlah anak yang mendapatkan nilai/bintang tertentu
penelitian
1. Rencana
Umum
Pelaksanaan
Tindakan
Kelas
Tindakan
2. Membandingkan ketuntasan belajar persentase
anak
nilai/bintang
nilai/bintang
perempuan. B. Deskripsi Temuan Penelitian
N : jumlah anak keseluruhan dalam
mendapat
untuk
kemampuan kognitif anak dalam berhitung
mendapatkan
(jumlah
tangga
4)
yang
3
antara
dan waktu
Penelitian
yang
dilakukan di TK Dharma Wanita Rejomulyo ini sebanyak tiga siklus. 2. Pelaksanaan
sebelum dengan setelah dilakukan
Tindakan Pembelajaran Siklus I
tindakan pada siklus 1, 2 dan 3.
a. Penyusunan Rencana Tindakan I
3. Kriteria keberhasilan tindakan adalah terjadinya
kenaikan
b. Pelaksanaan Tindakan I
ketuntasan
Pelaksanaan tindakan siklus I
belajar (setelah tindakan siklus 3
pada hari Rabu, 27 April 2016
ketuntasan belajar mencapai 75%).
dengan tema Negaraku. 1) Kegiatan Awal
E. Rencana Jadwal Penelitian Peneliti
melaksanakan
penelitian
2) Kegiatan Inti
pada Kelompok B-2 TK Dharma Wanita
3) Istirahat
Rejomulyo Kecamatan Kota Kediri, dengan
4) Kegiatan Akhir
jadwal sebagai berikut:
c. Tahap Observasi
Siklus I: 27 April 2016
Dilakukan
Siklus II : 2 Mei 2016
dengan format yang telah dibuat,
Siklus III: 12 Mei 2016
untuk
III. HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN A. Gambaran Selintas Setting Penelitian KASIH SAMIYANI| 14.1.01.11.0344P FKIP – PG-PAUD
pengamatan
mengetahui
sesuai
tentang
kemampuan dan perkembangan proses belajar mengajar yang berlangsung di kelas. simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Tabel 4.8 Rekapitulasi Persentase KetuntasanBelajar AnakSiklus II
Tabel 4.4 Rekapitulasi Persentase Ketuntasan Belajar Anak Siklus I Kriteria ketuntasan Aspek
Jumlah Anak
minimal
yang
Kriteria
3 Aspek
(75%)
diamat
yang
i
diamati
1
%
2
%
3
%
4
%
B
%
T
Jumlah Anak
%
2
%
3
%
4
%
%
T
%
9
50
9
50
27,7
1
55,
8
44
8
0
56
T Mengena -
-
6
3
7
3
5
2
6
3
1 2
66,67
l dan
1
menyebu
dan
3,
8,
7,
3,
menye
3
8
7
3
tkan
butkan
3
9
8
3
bilangan
an 1-
8
6
44,
4
44
22,
5
27,7
22
8
Berhitun
25
g dengan
Berhit
menyebu
ung
tkan hasil 1
5,
7
3
5
2
5
2
8
4
1 0
55,56
2
11,
8
11
44,
3
44
16,
5
67
penjumla
menye
5
8,
7,
7,
4,
butkan
6
8
7
7
4
penguran
8
8
8
4
gan
hasil
5,5
1-25
bilang
dengan
B T
Menge nal
3
(75%)
1
%
ketuntasan minimal
,4 4
han dan
penju mlaha n dan
Persentas
52,
47
e
78
,2
Rata-rata
2
pengur angan Persen
3
tase
8.
Rata-
8
rata
9
61,11
Di sini sudah ada peningkatan, namun masih belum mencapai ketuntasan belajar. d.
Refleksi Karena
Pada siklus I ini belum mencapai ketuntasan belajar. d. Refleksi 2.
belum
mencapai
kriteria
ketuntasan yang diharapkan peneliti, maka dilanjutkan pada siklus III 3. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan
Pembelajaran Siklus III
Tindakan Pembelajaran Siklus II
a. Penyusunan Rencana Tindakan III
a. Penyusunan Rencana Tindakan II b. Pelaksanaan Tindakan II
b. Pelaksanaan Tindakan III Pelaksanaan tindakan permainan
1) Kegiatan Awal
ular tangga untuk siklus
2) Kegiatan Inti
dilaksanakan pada hari Kamis, 12
3) Istirahat
Mei 2016 dengan tema Alam
4) Kegiatan Akhir
Semesta.
c. Tahap Observasi KASIH SAMIYANI| 14.1.01.11.0344P FKIP – PG-PAUD
III
1) Kegiatan Awal simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2) Kegiatan Inti
Pembelajaran telah
mencapai
3) Istirahat
nilai
sehingga
4) Kegiatan Akhir
kegiatan pada Siklus III dapat
c. Tahap Observasi
ketuntasan,
dikatakan berhasil.
Tabel 4.12 Rekapitulasi Persentase Ketuntasan Belajar Anak Siklus III
C. Pembahasan
dan
Pengambilan
Simpulan Kriteria Aspek
Jumlah Anak Didik
1. Siklus I
ketuntasan
yang
minimal
diamati
3
Pada
(75%)
Siklus
pembelajaran 1
%
2
%
3
%
4
%
B
%
T
mengenal
T
-
-
2
1
9
5
7
0
3
2
1
1
8
6
8,
menye
1,
8,
1,
butkan
1
8
1
8
bilanga
1
9
1
9
n 1-25
ng -
-
4
2
8
4
6
3
4
kognitif
2
1
7
4
7,
menye
2,
4,
3,
2,
butkan
2
4
3
2
7
hasil
2
4
3
2
8
penjum
dan
bilangan
1-20
dengan
dalam
menyebutkan serta
penjumlahan
dan
dan
hasil
pengurangan
permainan
ular
tangga
belum mencapai tingkat ketuntasan yang diharapkan.
Persentase rata-
rata ketuntasan belajar anak masih mencapai 47,22%,
lahan
berhitung
menyebutkan
melalui
Berhitu
dengan
kegiatan
%
Menge nal dan
I
dikarenakan
sebagian besar anak baru mengenal
pengur
permainan tersebut sehingga anak
angan Persent ase
1
8
Rata-
6,
3,
rata
6
3
7
3
masih merasa asing dan belum muncul kreativitasnya. 2. Siklus II Sebelum melakukan kegiatan
Keterangan:
bermain ular tangga, guru memberi
BT = Belum Tuntas
penjelasan lagi dan membimbing
T = Tuntas
anak
yang
masih
mengalami
Hasil persentase rata-rata ketuntasan belajar
kesulitan. Supaya anak bisa adaptasi
anak pada siklus III sudah mencapai
dengan media ular tangga dan
83,33%, berarti melampaui batas kriteria
termotivasi
minimal, yaitu 75%. Hal ini menunjukkan
permainan ular tangga. Sehingga
kegiatan pembelajaran dapat dikategorikan
persentase
tuntas.
mengalami peningkatan mencapai d. Refleksi
KASIH SAMIYANI| 14.1.01.11.0344P FKIP – PG-PAUD
61,11%.
untuk
rata-rata
Kegiatan
melakukan
ketuntasan
pembelajaran
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pada
Siklus
II
ini
masih
dikategorikan belum tuntas
pengurangan juga mengalami kemajuan sebanyak 14 anak dengan persentase
3. Siklus III
77,78%.
Hasil kegiatan pembelajaran
Maka dapat disimpulkan bahwa
pada Siklus III dapat dikategorikan
kegiatan permainan ular tangga dalam
tuntas dengan persentase rata-rata
upaya
ketuntasan
kognitif anak di Kelompok B-2 TK
belajar
mencapai
83,33%.
meningkatkan
kemampuan
Dharma Wanita Rejomulyo Kecamatan
Peningkatan persentase rata-
Kota
Kotamadya
Kediri
dikatakan
rata peningkatan belajar anak dapat
berhasil. Hal ini berarti hipotesis yang
dilihat pada table dan grafik berikut:
berbunyi “Penerapan permainan ular
Tabel 4.13 Persentase Rata-rata Ketuntasan Belajar Anak pada Siklus I, II dan
tangga
Jumlah
anak
Penelitian
dalam
pembelajaran
meningkatkan
kemampuan
kelompok
B-2
dapat kognitif
TK.
Dharma
Hasil No.
Anak
Siklus II
Siklus
47,22%
61,11%
83,33%
Didik 1
18
Wanita Rejomulyo Kecamatan Kota
Siklus I
III
Kotamadya
Kediri
tahun
pelajaran
2015/2016 “ diterima. Grafik 4.14 Persentase Rata-rata Ketuntasan Belajar Siklus I, II dan III
100 80 60 40 20 0
D. Kendala dan Keterbatasan Kendala
yang
muncul
pada
waktu pelaksanaan Siklus I, karena Belum Tuntas
anak baru mengenal bentuk media ular
Tuntas
tangga dan belum pernah melakukan
Berdasarkan data tabel dan
permainannya.
Anak
antusias
kreativitasnya
belajar
pengembangan
belum
Adapun keterbatasannya adalah
dalam
kurangnya sarana media yang dapat
mengalami
digunakan dalam kegiatan pengaman
anak
kognitif
kurang
muncul.
grafik di atas menunjukkan bahwa ketuntasan
dan
jadi
peningkatan, anak sudah mengalami
untuk
kemajuan
melakukan kegiatan, lebih dahulu.
dalam
mengenal
dan
menyebutkan bilangan 1-25 sebanyak
anak
yang
sudah
selesai
A. Simpulan
16 anak dengan persentase 88,89%.
Berdasarkan hipotesis maka
Sedangkan dalam berhitung dengan
dapat ditarik kesimpulan bahwa
menyebut
penerapan permainan ular tangga
hasil
penjumlahan
KASIH SAMIYANI| 14.1.01.11.0344P FKIP – PG-PAUD
dan
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dalam
pembelajaran
dapat
meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok B-2 TK Dharma Wanita
Rejomulyo,
Kecamatan
Muslich, Masnur.2013. Melaksanakan PTK Itu Mudah.Jakarta: Bumi Aksara Sujiono, Yuliani Nurani, dkk. 2006. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka.
Kota, Kotamadya Kediri. Sujiono, Yuliani Nurani. 2013. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT INDEKS
B. Saran-saran 1. Bagi Kepala Sekolah Pengadaan media permainan ular tangga lantai bagi anak didik terbukti
dapat
meningkatkan
kemampuan kognitif anak. 2. Bagi Guru TK Bagi
guru
disarankan
agar
memanfaatkan permainan ular tangga
lantai
meningkatkan
dalam
kemampuan
Kanak-kanak.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Daryanto.2014. Penelitian Tinakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.Yogyakarta: Gava Media. Hasan, Maimunah. 2009. (PAUD)Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta: DIVA Press. Moeslichatoen.2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak.Jakarta: Montolalu, B. E. F., dkk. 2007. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka RinekaCipta.
KASIH SAMIYANI| 14.1.01.11.0344P FKIP – PG-PAUD
Undang-undang Sisdiknas N0. 20 Tahun 2003 , 2010. Pedoman Pembelajaran Bidang Kognitif di Taman Kanakkanak.Jakarta: Direktorat Pembinaan TK dan SD
upaya
kognitif peserta didik di Taman
IV.
Ula, S. Shoimatul. 2013. Revolusi Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Aratiara. 2014. Proposal Peningkatan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Permainan Balon Angka. (Online). Tersedia: http://blogspot.co.id. Diakses 20 Januari 2016 Belia.2014. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Metode Bermain Dengan Media Ular Tangga.(Online). Tersedia: http://www.e-journal.ikipveteran.ac.id/Lusi Dwi Martiana. Diakses 20 Januari 2016 Media Wiki. 2013. Ular Tangga. (Online). Tersedia: http://wikimedia.org/wiki. Diakses 14 Januari 2016 Marifah. 2015. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Menggunakan Permainan Ular Tangga. (Online). Tersedia:http://blogspot.co.id. Diakses 20 Januari 2016 Yusnitahakiem.2012.Balita Psikolog.(Online) Tersedia:http://www.ayahbunda.co.id. Diakses 16 Januari 2016
simki.unpkediri.ac.id || 14||