Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014
ISSN:2338-6312
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN VPN BERBASIS MIKROTIK MENGGUNAKAN PROTOKOL PPTP DAN L2TP SEBAGAI MEDIA TRANSFER DATA 1
2
Joko Triyono , Rr. Yuliana Rachmawati K. , Fahmi Dhimas Irnawan
3
1,2,3
1
Teknik Informatika, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta 2 3
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRACT Virtual Private Network (VPN) is a computer networking technology which developed by the company's large-scale with network that connects other networks over the Internet using the path that requires privacy in communication. In VPN networks, the Internet is a media that becomes support facilities in the communication process. This case because the Internet becomes an access point to data transfer between different client location or location from VPN server.In the process of testing using three mechanisms analysis captured from the calculation of data transfer, video on demand, and reliability of access the website. The process of data transfer in a VPN network using FTP with 5 parameter files of different sizes in each file. Then the delay calculation using video on demand files saved on a server with a VPN client localhost with audio and video type of files. The reliability of access to the website using ping and trace route media. Differences between client location becomes an advantages with using a VPN network that is very useful to share data or resources. VPN network is also able to provide an alternative access to a website that is on the internal VPN server. So the website behind VPN server and accessed by the VPN client more closer than without using VPN. Keywords : VPN, encapsulation, data transfer INTISARI Virtual Private Network (VPN) adalah sebuah teknologi jaringan komputer yang dikembangkan oleh perusahaan skala besar yang menghubungkan antar jaringan diatas jaringan lain menggunakan internet yang membutuhkan jalur privacy dalam komunikasinya. Dalam jaringan VPN, internet adalah sebuah media pendukung yang menjadi fasilitas dalam proses komunikasinya. Hal tersebut dikarenakan internet menjadi jalur akses untuk melakukan transfer data antar klien yang berbeda letak atau lokasi dengan VPN server.Pada proses pengujian menggunakan 3 mekanisme analisis yang diambil dari perhitungan transfer data, video on demand, dan kehandalan akses website. Proses transfer data dalam jaringan VPN menggunakan FTP dengan menggunakan 5 parameter file dengan ukuran yang berbeda pada tiap file. Kemudian pada perhitungan delay video on demand menggunakan file yang disimpan pada localhost client VPN server dengan jenis file audio video. Sedangkan pada kehandalan akses website menggunkan media ping dan trace route. Perbedaan lokasi antar client menjadi sebuah kelebihan tersendiri dalam menggunakan jaringan VPN yang berguna untuk bertukar data ataupun sumber daya. Jaringan VPN juga mampu memberikan sarana alternatif dalam melakukan akses terhadap sebuah website yang berada pada internal VPN server. Sehingga website yang berdekatan dengan VPN server dan diakses oleh VPN client menjadi lebih dekat daripada tanpa menggunakan jaringan VPN. Kata Kunci : VPN, enkapsulasi, transfer data PENDAHULUAN Semakin berkembangnya teknologi informasi sekarang ini, maka kebutuhan akan informasi semakin meningkat. Dimana setiap orang membutuhkan informasi dalam waktu yang cepat, singkat dan akurat, oleh karena itu dibutuhkan suatu sarana yang dapat mendukung hal tersebut. Salah satunya adalah koneksi internet yang cepat dan stabil. Namun permasalahan yang sering timbul adalah faktor keamanan yang saat ini menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Maka dibutuhkan suatu cara agar dapat memperoleh suatu informasi data, tukar menukar data, dilakukan dengan aman dan stabil. Oleh karena itu lah VPN diciptakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam jaringan yang tidak aman.
112
Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014
ISSN:2338-6312
Teknologi private network (jaringan pribadi) adalah suatu komunikasi dalam jaringan sendiri yang terpisah dari jaringan umum. Private network sendiri dianggap lebih efisien karena kecepatan transfer data yang lebih besar dari pada kecepatan transfer data pada jaringan Internet, selain itu masalah keamanan dianggap lebih bagus karena hanya bergerak dalam lingkup terbatas saja. Secara umum, VPN (virtual private network) adalah sebuah proses dimana jaringan umum (public network atau internet) diamankan kemudian difungsikan menjadi sebuah jarigan privat (private network). Sebuah VPN tidak didefinisikan oleh rangkaian khusus atau router, tetapi didefinisikan oleh mekanisme keamanan dan prosedur-prosedur yang hanya mengijinkan penggunanya yang ditunjuk akses ke VPN dan informasi yang mengalir melaluiya. Permasalahan yang dihadapi saat ini yang berada dalam 1 area berhubungan dan berkomunikasi dengan menggunakan flashdisk dan disket, juga menggunakan sharing file bagi yang sudah memiliki LAN sendiri. Sementara untuk berhubungan dengan antara kantor dan antar kantor menggunakan internet dan email untuk mengirim data dan berkomunikasi. Sehingga dibutuhkan jaringan privat untuk mempermudah akses file terhadap suatu tempat yang berbeda lokasi. Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari skripsi ini adalah untuk menganalisis dan merancang VPN berbasis PPTP dengan MikroTik Router Operating System, Mengimplementasikan teknologi VPN di Mikrotik OS yang dimulai dari penginstalan, konfigurasi, hingga Proses uji coba.. METODE PENELITIAN Metodologi penelitian ini dilakukan menggunakan metode analisis terhadap kinerja suatu jaringan VPN pada MikroTik router. Metode ini lebih berkaitan dengan kinerja yang didasarkan oleh beberapa variabel dan parameter. MikroTik digunakan sebagai peralatan utama dalam proses penelitian tersebut. Penelitian ini disusun berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya, diantaranya dari penelitian yang berjudul “Analisis Perancangan Teknik VPN pada Departemen Komunikasi dan Informasi ” (Simatupang, 2009) . Dalam laporan penelitiannya VPN dibangun agar terjalinya antara kantor Depkominfo Kabupaten dengan Provinsi di DKI Jakarta. Kemudian penelitian skripsi tentang VPN-PPTP yang berjudul “ Desain Virtual Private Network (VPN) Server Sebagai Media Transfer Data Studi Kasus PT. PT. Grita Artha Kreamindo ” (Santoso, 2010) sebagai bahan acuan tentang pengembangan VPN-PPTP dan transfer data menggunakan sistem tunnelling jaringan privat. Adapun jurnal publikasi yang membahas tentang VPN-L2TP yang berjudul “ Implementasi VPN Pada Jaringan Komputer Kampus Politeknik Bali ” (I Gede & I Made Ari, 2012) yang menjelaskan beberapa metode instalasi jaringan VPN pada VLAN politeknik Bali. Berdasarkan dari penelitian tersebut maka dalam penelitian ini akan mengembangkan sistem yang lebih terrinci dengan membahas lebih lanjut tentang protokol dalam teknik VPN. Virtual Private Network (VPN) adalah sebuah jaringan komputer yang berlapis-lapis ( jaringan yang ada di atas jaringan komputer yang lain ). Sifat pribadi VPN berarti bahwa traffic data VPN umumnya tidak terlihat, atau di enkapsulasi, lalu lintas jaringan yang mendasarinya. Jaringan VPN mendasar pada suatu jaringan yang dilewatkan melalui sebuah terowongan atau tunneling. Tunneling merupakan metode untuk transfer data dari sebuah multicast paket yang di enkapsulasi dengan metode unicast yang dikirim dari satu jaringan ke jaringan lain dengan memanfaatkan jaringan internet secara terselubung (Forouzan, 2007). Pada VPN tunnel sendiri dapat diartikan sebagai logical point-to-point connection yang dilewatkan melalui enkripsi dan otentifikasi. Data yang akan ditransfer dapat berupa frame atau paket dari protocol yang lain. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1 tentang ilustrasi pengiriman data frame menggunakan metode tunnelling.
113
Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014
ISSN:2338-6312
Gambar 1: Ilustrasi penggunaan metode tunnelling (Shinder, 2001) Virtual Private Network (VPN) adalah sebuah teknologi jaringan komputer yang dikembangkan oleh perusahaan skala besar yang menghubungkan antar jaringan diatas jaringan lain menggunakan internet yang membutuhkan jalur privacy dalam komunikasinya (Forouzan, 2007). Sifat pribadi VPN berarti bahwa traffic data VPN yang pada umumnya tidak terlihat, atau di enkapsulasi oleh lalu lintas jaringan yang mendasarinya. Dalam istilah yang lebih teknis, di link lapisan protokol jaringan virtual dikatakan terowongan atau tunnel yang melewati jaringan transportasi yang mendasarinya. Istilah VPN dapat digunakan untuk menggambarkan berbagai macam konfigurasi jaringan dan protokol. Tiga fungsi utama VPN (Cisco System Inc., 2003) yaitu : 1. Enkripsi Pengirim dapat mengenkripsi paket data sebelum dikirim melewati jaringan, sehingga jika paket data disadap tidak akan terbaca. 2. Integritas Data Penerima dapat memastikan bahwa data dikirimkan melalui jaringan Internet tanpa mengalami perubahan. 3. Autentikasi Sumber Data Penerima dapat membuktikan keaslian sumber paket data, menjamin sumber informasi. Analisis berikut nantinya hanya berdasarkan 2 jenis jaringan VPN yaitu VPN-PPTP dan VPN-L2TP. Teknologi jaringan PPTP merupakan perluasan dari Remote Access Point-to-Point protocol yang telah dijelaskan dalam RFC 1171 yang berjudul “The Point-to-Point Protocol for the Transmission of Multi-Protocol Datagrams over Point-to-Point Links” (Shinder, 2001). PPTP adalah suatu protokol jaringan yang membungkus paket PPP ke dalam IP datagram sebagai transmisi yang dilewatkan melalui internet atau jaringan publik berbasis TCP/IP (Perkins, 1990). PPTP tidak hanya sebuah metode dari enkapsulasi, tetapi juga sebagai penyelesaian masalah terhadap beberapa protokol yang ada sekarang. Sedangkan L2TP adalah suatu standard IETF (RFC 2661) pada layer 2 yang merupakan kombinasi dari keunggulan-keunggulan fitur dari protokol L2F (dikembangkan oleh Cisco) dan PPTP (dikembangkan oleh Microsoft), yang didukung oleh vendor-vendor : Ascend, Cisco, IBM, Microsoft dan 3Com. Untuk mendapatkan tingkat keamanan yang lebih baik , L2TP dapat dikombinasikan dengan protocol tunneling IPSec pada layer 3. Demikian pula, lalu lintas dalam VPN muncul untuk jaringan yang mendasarinya hanya sebagai arus lalu lintas lain untuk diundangkan. Dengan kata lain VPN melakukan pengamanan komunikasi dan dapat diakses dari jaringan public sehingga tempat bukanlah masalah selama masih dalam area jaringan.
PEMBAHASAN Pada bagian ini, analisis pengujian dilakukan untuk mendapatkan perbandingan kinerja terhadap jaringan VPN-PPTP dan VPN L2TP sebagai media transfer data berbasis MikroTik. Analisa tersebut terfokus pada performa dari kinerja jaringan VPN-PPTP dan VPN-L2TP yang
114
Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014
ISSN:2338-6312
diuji dan mengacu pada transfer data, delay, dan kehandalan jaringan. Pengujian transfer data menggunakan variabel dengan beberapa file berbeda ekstensi yaitu meliputi: 1. File document ukuran 5798 Kb (.docx) 2. File gambar ukuran 587 Kb (.png) 3. File audio ukuran 5999 Kb (.mp3) 4. File video ukuran 15200 Kb (.mp4) 5. File kompresi ukuran 6852 Kb (.rar) File tersebut nantinya akan diuji coba menggunakan file transfer protocol (FTP) dengan melakukan upload dan download yang dilakukan melalui vpn client. Proses pengujian akan terbagi menjadi 3 kali percobaan. Percobaan pertama akan di simbolkan menggunkan T1, kemudian percobaan kedua disimbolkan menggunakan T2, dan percobaan ketiga disimbolkan menggunakan T3. Ketiga percobaan tersebut akan diambil rata-rata dan kemudian akan dijadikan sebagai bahan pembanding antara VPN-PPTP dan VPN-L2TP. Dari semua pengujian yang dilakukan menggunakan media akses internet berupa modem 3G USB dengan provider 3 (Tri). Dengan bandwidth sesuai yang disediakan oleh provider tersebut. Sehingga kecepatan bandwidth maupun throughput akan bersifat absolute tergantung kondisi cuaca dan tempat. Proses pengujian dilakukan dalam satu waktu bersamaan. Proses pengujian upload dituangkan pada Tabel 1 dan Tabel 2 yang menunjukan hasil kecepatan upload rate pada VPN-PPTP dan VPN-L2TP. Tabel 1 upload rate menggunakan VPN-PPTP Kbps Audio Compress file Document
Gambar
Video
T1
328,8
326,4
335,2
512
366,4
T2
332,8
298,4
326,4
341,6
354,4
T3
341,6
317,6
341,6
96
264,8
Rata-rata Upload
334,4
314,1
334,4
316,5
328,5
Tabel 2 upload rate menggunakan VPN-L2TP Audio
Compress file
T1
292,8
307,2
T2
257,6
T3 Rata-rata Upload
Kbps Document
Gambar
Video
283,2
171,2
272,8
300,8
267,2
260,8
264,8
282,4
307,2
302,4
257,6
278,4
277,6
305,1
284,3
229,9
272,0
Hasil analisa pengujian kemudian diambil rata-rata dari 3 kali percobaan kemudian digambarkan pada Gambar 2 sebagai bahan perbandingan.
Gambar 2: Grafik perbandingan Upload rate antara VPN-PPTP dan VPN-L2TP
115
Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014
ISSN:2338-6312
Proses pengujian download dituangkan pada Tabel 3 dan Tabel 4 yang menunjukan hasil kecepatan upload rate pada VPN-PPTP dan VPN-L2TP. Hasil analisa pengujian kemudian diambil rata-rata dari 3 kali percobaan kemudian digambarkan pada Gambar 3 dan tabel 3 serta tabel 4 sebagai bahan perbandingan.
Gambar 3: Grafik perbandingan download rate antara VPN-PPTP dan VPN-L2TP. Tabel 3 download rate menggunakan VPN-PPTP Kbps Audio Compress file Document
Gambar
Video
T1
484
495,2
470,4
722,4
485,6
T2
474,4
465,6
476,8
568,8
472
T3
493,6
460,8
486,4
578,4
476,8
Rata-rata Download
484,0
473,9
477,9
623,2
478,1
Tabel 4 download rate menggunakan VPN-L2TP Audio
Compress file
Kbps Document
Gambar
Video
T1
275,2
297,6
211,2
259,2
181,6
T2
250,4
332,8
252,8
308,8
219,2
T3
281,6
303,2
307,2
179,2
213,6
Rata-rata Download
269,1
311,2
257,1
249,1
204,8
Pengujian Delay Video On Demand Pada jaringan VPN-PPTP dan VPN L2TP diujikan menggunakan file audio video dengan ekstensi .mp4. Proses pengujian dibantu oleh aplikasi analisis jaringan wireshark untuk mengetahui jumlah delay pada proses video on demand. Video on demand diputar menggunakan web browser yang sebelumnya file uji telah disimpan pada localhost pada client VPN server. Pada Gambar 4 proses capture pada saat dimainkan menggunakan web browser dan Gambar 5 hasil capture pada wireshark untuk dilihat jumlah paket yang dikirim dan waktu tempuh hingga paket yang dikirim berakhir.
116
Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014
ISSN:2338-6312
Gambar 4: Proses Capture Video On demand pada VPN-PPTP dan VPN-L2TP Dari hasil capture wireshark diatas, dapat diketahui waktu paket yang dikirimkan dari awal hingga akhir serta jumlah paket yang dikirim dan diterima. Parameter tersebut dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: Delay(s) = Dengan menggunakan rumus diatas maka hasil perhitungan dan analisis dapat dituangkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Time elapsed download menggunakan VPN-L2TP second (s)
Delay
PPTP
L2TP
16,946868
23,3191605
Pada Gambar 5 yang menunjukkan grafik perbandingan delay video on demand pada VPN-PPTP dan VPN-L2TP.
Gambar 5: Grafik perbandingan delay video on demand pada VPN-PPTP dan VPN-L2TP Pada grafik gambar 5 menunjukkan bahwa angka delay pada jaringan VPN-L2TP lebih lama dibanding menggunakan VPN-PPTP. Dengan selisih perbandingan delay mencapai 5 detik akan menjadi pertimbangan dalam penggunaan jaringan VPN-L2TP dalam memuat konten video yang menyebabkan bufferring berlebihan dalam 1 kali pemutaran. Penggunaan jaringan VPN akan berdampak pada perubahan ip public pada sisi VPN client. Hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap akses situs web pada masing–masing
117
Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014
ISSN:2338-6312
jaringan VPN yang digunakan. Sehingga perlu adanya perbandingan akses antara kedua jaringan VPN tersebut. Terdapat beberapa situs web yang dijadikan bahan pembanding antara jaringan VPNPPTP dan VPN-L2TP. Kedua bahan pembanding akan diambil dari situs yang berada pada masing–masing kedua jaringan VPN tersebut. Pada bab sebelumnya telah diuraikan bahwa 2 jaringan VPN yang dibangun memiliki 2 ISP dan 2 ip public yang berbeda. Pada VPN-PPTP menggunakan ISP Speedy yang dimiliki oleh Telkom. Sedangankan VPN-L2TP menggunakan ISP dari IST Akprind, dalam hal ini menggunakan ISP dari Time Excelindo. Pada pengujian ini, akan mengambil 4 buah situs yang 2 diantaranya berdekatan dengan ISP Speedy dan 2 lainnya berdekatan dengan ISP Time Excelindo (ISP dari IST Akprind). Kemudian 10 situs yang terdiri dari situs populer yang sering diakses oleh pengguna internet serta beberapa situs yang berada diluar negri. Sehingga membutuhkan 14 situs web pembanding yang akan digunakan pada pengujian tersebut. Dari 14 situs tersebut akan diuji menggunakan ping dan trace route untuk mengetahui jumlah waktu time to live dan hops yang dilakukan menggunakan 2 jaringan VPN dan menggunakan ISP dari VPN client dalam hal ini adalah jaringan ISP 3 tanpa terhubung oleh kedua jaringan VPN. Dari proses ping terhadap 14 situs pembanding dapat dituangkan pada Tabel 6 dan tabel 7 yang berisi tentang kecepatan akses dan jumlah hops pada keempatbelas situs tersebut. Tabel 6. Rata – rata Kecepatan ping Average round trip times (ms) ISP three VPN-PPTP VPN-L2TP (3) telkomsel.com 197 252 450 useetv.com 212 236 415 ksl.akprind.ac.id 862 197 391 lab.akprind.ac.id 803 657 697 google.com 242 210 533 facebook.com 416 414 621 twitter.com 1111 435 928 yahoo.com 1007 513 881 gmail.com 760 257 589 livescore.com 1043 1428 971 weston.com.sg 634 1435 814 petronas.com.my 626 1396 606 telefonica.com 834 1515 826 wikipedia.com 691 1410 660 Tabel 7. Jumlah hops pada masing – masing situs Hops
telkomsel.com useetv.com ksl.akprind.ac.id lab.akprind.ac.id google.com facebook.com twitter.com yahoo.com
VPN-PPTP 9 7 12 12 13 16 11 16
VPN-L2TP 10 11 2 2 11 16 11 21
Jaringan ISP Three (3) 9 10 9 13 5 14 9 14
118
Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014
gmail.com livescore.com weston.com.sg petronas.com.my telefonica.com wikipedia.com
13 13 13 16 21 11
ISSN:2338-6312
13 22 11 23 22 16
9 11 11 14 19 12
Pada Gambar 6 dan Gambar 7 adalah grafik dari rata-rata kecepatan ping dan jumlah hops tiap situs yang telah diuji menggunakan ping dan trace route dengan command line.
Gambar 6: Grafik perbandingan masing – masing proses ping
Gambar 7: Grafik perbandingan masing – masing proses traceroute Hasil analisis menunjukkan bahwa round trip times pada situs yang berdekatan pada jaringan VPN-PPTP lebih cepat diakses dibanding situs yang berdekatan dengan VPN-L2TP. Akan tetapi, jaringan VPN-PPTP menjadi yang paling lambat untuk mengakses situs yang berdekatan pada VPN-L2TP yaitu situs ksl.akprind.ac.id dan lab.akprind.ac.id. Begitu juga dengan jaringan ISP 3 yang sedikit lebih cepat dibanding jaringan VPN-PPTP dalam melakukan akses pada situs yang berdekatan dengan VPN-L2TP. Namun untuk melakukan akses situs yang berdekatan dengan VPN-PPTP, ISP 3 menjadi yang paling lambat proses aksesnya. Dengan hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa metode akses VPN dapat membantu mempercepat akses pada sebuah situs yang lokasinya berdekatan dengan jaringan VPN itu sendiri. Sedangkan pada grafik trace route, situs telkomsel.com dengan penggunaan jaringan VPN-PPTP dan Jaringan tanpa VPN sama sekali tidak berbeda jumlah loncatanya. Namun pada VPN-L2TP agak sedikit berbeda dengan melakukan 10 kali loncatan. Sedangkan pada situs ksl.akprind.ac.id VPN-PPTP mengalami 11 kali loncatan jauh lebih banyak dibanding menggunakan VPN-L2TP yang hanya melakukan 2 kali loncatan. Akan tetapi, tiap routing yang dilakukan oleh jaringan ISP 3 sangat tidak akurat, dikarenakan semua dari proses trace route menunjukan RTO (Request Time Out) pada tiap loncatannya, hanya pada loncatan terakhir saja dari proses trace route yang tidak mengalami RTO. Walaupun secara loncatan atau hops jaringan 3 tidak ada satupun yang melebihi 20 kali loncatan.
119
Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014
ISSN:2338-6312
Secara fungsi dan kegunaan, penggunaan VPN sangat berdampak baik pada proses akses sebuah situs web lokal pada suatu jaringan lokal yang diakses dari lokasi berbeda. Hal ini disebabkan oleh proses jaringan VPN yang dapat memberikan sebuah alternatif untuk melakukan akses pada sebuah situs web yang berdekatan dengan dengan jaringan VPN itu sendiri. Pengaruh bandwidth mampu berdampak pada proses koneksi jaringan VPN. Jaringan VPN server dengan bandwidth 1 Mbps belum tentu dapat mencapai 1 Mbps pada sisi VPN client. Kemudian apabila pada VPN client menggunakan bandwidth 1 Mbps maka pada kecepatan akses saat terkoneksi ke jaringan VPN akan mengalami penurunan dari kecepatan yang sebenarnya. Sehingga penggunaan VPN lebih mendasar pada proses keamanan dan kompresi data yang dikirim daripada kecepatan transfer data itu sendiri. Penggunaan VPN sebagai jaringan alternatif mampu memberikan keuntungan sendiri bagi penggunanya. VPN menjadi suatu pendukung kemudahan dalam transfer data yang mudah dan aman. Pada Tabel 8 yaitu tabel rekomendasi bagi pengguna VPN terhadap media transfer data yang didasarkan pada beberapa percobaan dan pengujian yang telah dilaksanakan sebelumnya. Tabel 8 Tabel rekomendasi bagi pengguna VPN VPN-PPTP VPN-L2TP Keterangan Adanya penambahan Instalasi dan 6 langkah 7 Langkah instalasi Ipsec pada Konfigurasi VPN Server VPN-L2TP Media transfer data - Upload tersebut 334,4 Kbps 277,6 Kbps Hasil o Audio diambil dari 3 kali 314,1 Kbps 277,6 Kbps o Compres File 334,4 Kbps 284,3 Kbps percobaan dengan 5 o Document 316,5 Kbps 229,9 Kbps parameter file yang o Gambar 328,5 Kbps 272,0 Kbps diujikan. o Video - Download 484,4 Kbps 269,1 Kbps o Audio 473,9 Kbps 311,2 Kbps o Compres File 477,9 Kbps 257,1 Kbps o Document 623,2 Kbps 249,1 Kbps o Gambar 478,1 Kbps 204,8 Kbps o Video Hasil perhitungan diambil dalam 1 kali 16,9 23,3 percobaan Video on demand second second pemutaran audio video Hasil akses web internal diambil dari hasil rata rata ping terhadap 4 situs Akses website terdekat VPN server. - Web internal VPN Kemudian untuk 518,5 mS 335,5 mS server akses web internal 736,4 mS 901,3 mS - Web Eksternal VPN diambil dari rata-rata server ping terhadap 10 situs terjauh dari masing-masing VPN server. KESIMPULAN Jaringan VPN dapat menjadi sebuah sarana akses jaringan lokal dan penggunaan resources jaringan lokal yang tidak bergantung pada kondisi lokasi akses. Penggunaan MikroTik sebagai router dalam pembangunan jaringan VPN-PPTP memiliki konfigurasi yang tidak terlalu rumit. Namun pada jaringan VPN-L2TP yang dibangun menggunakan Ipsec yang
120
Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014
ISSN:2338-6312
berkaitan dengan konfigurasi algoritma enkripsi dibutuhkan ketelitian dan kecermatan konfigurasinya. Kecepatan transfer dan waktu tempuh upload atau download pada jaringan VPN masih sangat dipengaruhi oleh ukuran dan jenis file yang dikirimkan. Dari 3 kali percobaan dapat diasumsikan bahwa nilai rata-rata kecepatan transfer dan waktu tempuh jaringan VPN-PPTP memiliki prosentase 50% atau hampir 2 kali lipat lebih baik daripada VPN-L2TP . Disamping itu, penggunaan VPN-PPTP dalam melakukan live video streaming, video on demand, dan proses pengiriman data dalam bentuk video lebih layak digunakan dibanding menggunakan VPN-L2TP. Penggunaan jaringan VPN dapat memberikan sebuah alternatif untuk melakukan akses pada sebuah situs web yang berdekatan dengan dengan jaringan VPN itu sendiri. Penggunaan VPN-PPTP dianggap memiliki stabilitas kecepatan yang lebih baik dan layak digunakan unruk kepentingan home small corporate yang tidak membutuhkan enkripsi yang terlalu rumit. Sedangkan VPN-L2TP lebih unggul untuk digunakan dalam corporate skala besar yang membutuhkan kehandalan dalam melakukan enkripsi. Dalam pengembangan penelitian terhadap penggunaan VPN agar dapat mendukung keakuratan dan kestabilan dari hasil penelitian, lebih baik penelitian dilakukan dengan menggunakan jaringan ISP dedicated dengan upstream dan downstream 1:1 yang didukung menggunakan IP Public static. Perbandingan pengembangan penelitian menjadi jaringan VPN site-to-site atau penggabungan jaringan VPN dengan beberapa metode jaringan lain yang berguna untuk melihat kehandalan terhadap jaringan VPN. Kemudian pengembangan analisis terhadap enkripsi atau kompresi pada jaringan VPN dengan perbandingan terhadap jaringan VPN yang menggunakan platform berbeda. DAFTAR PUSTAKA Cisco System Inc. (2003). Cisco Certified Network Professional 2. California: Cisco system Inc. Forouzan, B. A. (2007). Data communications and networking. New York,: McGraw-Hill. I Gede, N. A., & I Made Ari, D. S. (2012). Implementasi VPN Pada Jaringan Komputer Kampus Politeknik Bali. Matrix Vol.2 , 43. Santoso, R. (2010). Desain Virtual Private Network (VPN) Sever Sebagai Media Transfer DataStudi Kasus di PT. Grita Arta Kreamindo. palembang: STMIK PalComTech Palembang. Shinder, D. L. (2001). Computer Networking Essentials. Indianapolis: Cisco Press. Simatupang, H. (2009). Analisis Perancangan Teknik VPN pada Departemen Komunikasi dan Informasi. Jakarta: Universitas Bina Nusantara.
121