Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014
ISSN:2338-6312
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN JARINGAN VLAN PADA DILI INSTITUTE OF TECHNOLOGI (DIT) TIMOR LESTE MENGGUNAKAN PACKET TRACER 1
2
Lilia Ervina Jeronimo Guterres , JokoTriyono , Erna Kumalasari Nurnawati
3
1,2,3
Teknik Informatika, institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRACT Virtual LAN (VLAN) is a network of networks that are connected together despite different locations to do with the configuration of the equipment switch trunking method, the switch can be connected to the network router to connect a specified VLAN. This research will design a virtual network environment LAN in Dili Institute Of Tecnhology (DIT) Timor Leste provide results that can improve perfroma VLAN network, the distribution network based on the existing department, enabling administrators to manage the network, minimizing costs, and security methods.In the trials conducted on two network design is to test connectivity, data transmission and download / upload, on each VLAN to know the results of the average and will be compared with two network design and good where it will be used. Keywords: VLAN, Trunking Switch, Router INTISARI Virtual LAN (VLAN) merupakan jaringan yang dihubungkan jaringan yang sama walaupun berbeda lokasi dengan dilakukan konfigurasi dalam peralatan switch dengan metode trunking, switch dapat dihubungkan dengan router untuk menghubungkan sebuah jaringan VLAN yang telah ditentukan. Pada penelitian ini akan merancang sebuah jaringan Virtual LAN di lingkungan Dili Institute Of Tecnhology (DIT) Timor Leste memberikan hasil bahwa VLAN dapat meningkatkan perfroma jaringan, pembagian jaringan berdasarkan department yang ada, mempermudah administrator untuk mengelola jaringan, meminimalkan biaya, dan metode keamanan. Pada uji coba dilakukan pada dua rancangan jaringan yaitu dengan melakukan uji coba konektivitas, pengiriman data dan download/upload, pada masing-masing VLAN untuk mengetahui hasil dari rata-rata dan akan di bandingkan dengan dua rancangan jaringan dan dimana yang baik maka akan digunakan. Kata Kunci : VLAN, Switch Trunking, Router PENDAHULUAN Perkembangan teknologi telekomunikasi menunjukkan peningkatan yang sangat pesat seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan fasilitas komunikasi. Sekarang ini manusia bisa berkomunikasi dengan jarak yang jauh serta menikmati layanan yang sama dengan bandwidth yang tersedia. Salah satu kebutuhan perusahaan adalah untuk membangun suatu jaringan pada suatu daerah dengan biaya yang murah dan cepat dengan bantuan sebuah perangkat lunak yang dapat mensimulasikan bagaimana sebuah acuan dokumentasi untuk pembangunan ataupun pengembangan jaringan selanjutnya lebih mudah untuk pengembangan selanjutnya. Data ini juga dapat memberikan petunjuk bagi para pengguna jaringan sehingga tidak salah dalam menggunakan layanan yang tersedia pada sebuah jaringan. Sedangakan jaringan yang dibangun adalah jaringan virtual LAN. Sebuah Virtual LAN merupakan sebuah fungsi logic dari switch, yaitu sebuah fungsi yang dikonfigurasi khusus menggunakan software. Fungsi ini akan membagi jaringan ke dalam beberapa jaringan virtual yang secara fisik masih terhubung pada switch yang sama. Dengan fungsi ini, jaringan komputer dapat dibuat tanpa bergantung pada lokasi fisik medianya, tetapi dapat dibuat berdasarkan kebutuhan dan fungsi yang ada. Dili Institute Technology (DIT) adalah salah satu Institut favorit yang berada di Ibu Kota Dili Timor Leste, seiring dengan peningkatan kebutuhan akan informasi dan teknologi, Institut ini
131
Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014
ISSN:2338-6312
juga membutuhkan pengembangan jaringan komputer menjadi lebih besar dan diharapkan nantinya jaringan yang telah dibangun tersebut dapat pula dikembangkan dengan mudah dan fleksibel. Selama ini Dili Institute of Technology (DIT), telah mempunyai beberapa fasilitas koneksi jaringan yang digunakan dalam proses pembelajaran maupun proses administrasi, seperti laboratorium, akses internet untuk mahasiswa menggunakan jaringan tanpa kabel atau wireless dibeberapa titik area kampus dan untuk beberapa ruangan Dosen. Kedepan jaringan yang telah tersedia ini akan ditata dan dikembangkan sesuai dengan fungsi dan kebutuhanya. Sehingga diharapkan dengan fasilitas yang ada, dapat meningkatkan pelayanan dan kualitas sumber daya manusia yang ada di Dili Institute of Technology (DIT) ini. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, terdapat beberapa permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini, antara lain: 1. Membangun Jaringan LAN Menjadi VLAN pada Dili Institute Of Technology dengan menggunakan Packet Tracer. 2. Bagaimana cara membagikan jaringan ke lokasi yang berbeda. Dalam pembuatan penelitian ini dibuat beberapa batasan masalah agar pembahasan lebih terfokus pada jaringan komputer yang meliputi : 1. Bagaimana Perancangan dan Cara mengkonfigurasi LAN, VLAN, ROUTER dan Switch , Teknologi VLAN dan IP CLASS C. 2. Bagaimana perancangan jaringan Infrastruktur VLAN di DIT 3. Bagaimana penerapan Estimasi biaya perancangan jaringan VLAN di DIT Tujuan penelitian ini untuk membangun dan merancang jaringan baru yang lebih optimal pada Dili Institute of Technology (DIT) Timor Leste dengan melakukan segmentasi VLAN pada jaringan agar bisa mengakomodasikan layana-layanan yang ada. Dari hasil penelitian ini diharapkan peneliti dan pembaca bisa memahami konsep pembagian jaringan secara fisik sebagai salah satu konsep pengembangan jaringan dan bisa di gunakan sebagai acuan pada Dili Institute of Technology untuk membangun jaringan. Dalam melaksanakan penelitian ini digunakan beberapa referensi yang berhubungan dengan obyek penelitian. Referensi itu diambil dari penelitian sebelumnya yang berhubungan penelitian ini, diantaranya adalah 1. Dwiningsih (2011). Penelitian ini membahas tentang Simulasi Virtual LAN (VLAN) Menggunakan packet tracer 5.3 sebagai pengembangan jaringan di PT. Mekar Armada Jaya Magelang. 2. (Pratama, 2008), jaringan lebih efektif jika disesuaikan dengan fungsinya masing-masing. dengan menggunakan VLAN, maka jaringan LAN bisa dibagi menjadi beberapa broadcast domain yang lebih kecil. Metode ini dapat menghemat biaya instalasi jaringan, karena biasanya untuk membagi broadcast domain diperlukan perangkat router. Dalam implementasinya VLAN mempunyai keunggulan karena tidak memerlukan perubahan fisik pada jaringan, tetapi dapat memberikan berbagai tambahan pelayanan pada teknologi jaringan. 3. Penelitian mengenai Jaringan LAN yang dilakukan oleh (Syarifah, 2011). Penelitian ini membahas Simulasi Segmentasi Jaringan LAN berbasis VLAN dalam lingkup jaringan LAN yang diterapkan di PT. Mekar Armada Jaya. 4. Penelitian sejenis juga dilakukan oleh (Susanti, 2010) yang membahas mengenai perancan gan dan simulasi jaringan berbasis VLAN diarea kampus. Pada penelitian ini implementasi penelitian ini tidak dilakukan secara langsung, tetapi hanya disimulasikan menggunakan Cisco Catalyst. Penelitian ini dihasilkan dasain jaringan kampus baru yang berbasis virtual. Dalam penelitian ini, akan membahas mengenai infrastruktur jaringan Local Area Network (LAN) yang terdapat pada Dili Institut Teknologi ( DIT ), meliputi pembahasan mengenai topologi jaringan, komponen jaringan serta konfigurasi alamat IP. Dari hasil tinjauan diketahui bahwa jaringan di Dili Institut Teknologi (DIT) masih menggunakan jaringan LAN konvensional tanpa adanya segmentasi jaringan setiap devisi. Topologi Jaringan, Menurut Sofana (2008) topologi adalah salah satu aturan bagaimana menghubungkan komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen-komponen yang berkomunikasi melalui media/ peralatan jaringan, seperti: server, workstation, hub/switch, dan pemasangan kabel (media transmisi data). Topologi fisik berkaitan dengan bentuk jaringan, seperti bagaimana memilih perangkat dan melakukan instalasi
132
Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014
ISSN:2338-6312
perangkat jaringan. Sedangkan topologi logika berkaitan dengan bagaimana data mengalir di dalam topologi fisik. 1. Topologi bus disebut juga linear bus karena dihubungkan hanya melalui satu kabel yang linear, kabel yang umum digunakan adalah kabel koaksial. Semua Node dihubungkan secara seri menggunakan kabel tersebut. 2. Penempatan kabel yang digunakan dalam ring menggunakan desain yang sederhana. Pada topologi ring, setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya, dengan komputer terakhir terhubung ke komputer yang pertama 3. Dalam topologi star, semua kabel dihubungkan dari komputer-komputer ke lokasi pusat (central location), dimana semuanya terhubung ke suatu alat yang dinamakan hub. 4. Topologi mesh dapat dikenali dengan hubungan point-to-point atau satu-satu ke setiap komputer. Setiap komputer terhubung ke komputer lain melalui kabel, bisa menggunakan kabel coaxial, twisted pair, bahkan serat optic. Topologi mesh cocok digunakan pada jaringan yang sangat kritis. IP ( Internet Protocol) address merupakan alamat yang diberikan kepada komputerkomputer yang terhubung dalam suatu jaringan. IP Address terdiri dari dua bagian, yaitu Netwotk ID dan Host ID. Network ID menetukan alamat dalam jaringan ( network address) sedangkan Host ID menentukan alamat dari peralatan jaringan yang sifatnya unik untuk membedakan antara satu mesin dengan mesin yang lain, (Andi, 2009). IP address dikelompokkan dalam kelas-kelas. Dasar pertimbangan pembagian IP address ke dalam kelaskelas adalah untuk memudahkan pendistribusian pendaftaran IP address. Dengan memberikan sebuah ruang nomor jaringan (beberapa blok IP address) kepada ISP (Internet Service Provider) di suatu area diasumsikan penanganan komunitas lokal tersebut akan lebih baik, dibandingkan dengan jika setiap pemakai individual harus meminta IP address ke otoritas pusat, yaitu Internet Assigned Numbers Authority (IANA). Ketika sebuah jaringan dikonfigurasikan untuk mendukung pengalamatan subnet, subnet mask harus diberikan , walaupun memungkinkan tidak ada subnetting yang digunakan. Subnet mask adalah sebuah bilangan 32 bit, dimana angka digit 1 pada subnetmask menunjukkan bahwa bit tersebut pada alamat IP adalah bagian dari net Id, angka 0 pada subnetmask menandakan bahwa bit tersebut adalah bagian dari host id. Menurut Forouzan, 2007 : Virtual LAN (Virtual Local Area Network) atau VLAN adalah kelompok device dalam sebuah LAN yang dikonfigurasi (menggunakan software manajemen) sehingga mereka dapat saling berkomunikasi asalkan dihubungkan dengan jaringan yang sama walaupun secara fisikal mereka berada pada segmen LAN yang berbeda. Cara Kerja VLAN, VLAN di klasifikasikan berdasarkan tipe yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port atau MAC address. Semua informasi yang mengandung penandaan atau pengalamatan suatu VLAN di simpan dalam suatu database, jika pengalamatannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi ke suatu VLAN dan dipastikan semua switch mempunyai informasi yang sama. Switch akan menentukan kemana data-data akan di teruskan dan sebagainnya atau dapat pula digunakan suatu software pengalamatan yang berfungsi mencatat atau menandai suatu VLAN beserta workstation yang di dalamnya untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router. Tipe – Tipe VLAN, Berdasarkan port. Keanggotaan pada suatu VLAN dapat didasarkan pada port yang digunakan oleh VLAN tersebut. Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah-pindah, apabila harus berpindah maka network administrator harus mengkonfigurasi ulang penetapan VLAN. Berdasarkan MAC address, Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap workstation atau komputer yang dimiliki oleh user. Switch mendeteksi dan mencatat semua MAC address yang dimiliki oleh setiap VLAN. MAC address merupakan suatu bagian yang dimiliki oleh NIC (Network interface card) di setiap workstation. Kelebihannya apabila user berpindah-pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN tersebut. Sedangkan kekurangannya bahwa setiap mesin harus dikonfigurasikan secara manual dan untuk jaringan yang memiliki ratusan workstation maka tipe ini kurang efisien untuk dilakukan. Berdasarkan alamat subnet IP, Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasikan suatu VLAN. Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga tidak mempermasalahkan fungsi router. IP address digunakan untuk memetakan keanggotaan VLAN. Keuntungannya seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan
133
Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014
ISSN:2338-6312
ulang alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di layer yang lebih tinggi maka akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan paket dibanding menggunakan MAC address. Berdasarkan protokol, Karena VLAN bekerja pada layer 2 (OSI) maka penggunaan protokol sebagai dasar VLAN dapat dilakukan. Berdasarkan Autentifikasi Device atau komputer bisa diletakkan secara otomatis di dalam jaringan VLAN yang didasarkan pada autentifikasi user. Perbedaan yang sangat jelas dari model jaringan Local Area Network dengan Virtual Local Area Network adalah jaringan yang menghubungkan perangkat di dalam sebuah gedung atau bangunan yang saling berdekatan dengan bangunan lain nya. Sedangkan yang menjadi salah satu kelebihan dari model jaringan dengan VLAN adalah bahwa tiap-tiap workstation/user yang tergabung dalam satu VLAN/bagian (organisasi, kelompok dsb) dapat tetap saling berhubungan walaupun terpisah secara fisik. (Sumber : Forouzan,2008) VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur layer 2 yang terdapat pada jajaran Switch Cisco Catalyst. Tujuan utama VTP adalah untuk menyediakan fasilitas sehingga switch Cisco dapat diatur sebagai sebagai suatu grup. Sebagai contoh, jika VTP dijalankan pada semua switch Cisco Anda, pembuatan VLAN baru pada satu switch akan menyebabkan VLAN tersebut tersedia pada semua switch yang terdapat VTP management domain yang sama. VTP management domain merupakan sekelompok switch yang berbagi informasi VTP. Suatu switch hanya dapat menjadi bagian dari satu VTP management domain, dan secara default tidak menjadi bagian dari VTP management domain mana pun. Saat membuat switch menjadi bagian dari suatu VTP management domain, setiap switch harus dikonfigurasi dalam satu dari tiga mode VTP yang dapat digunakan. Mode VTP yang digunakan pada switch akan menentukan bagaimana switch berinteraksi dengan switch VTP lainnya dalam management domain tersebut. Mode VTP yang dapat digunakan pada switch Cisco adalah mode server, mode client, dan mode transparent. VTP server mempunyai kontrol penuh atas pembuatan VLAN atau pengubahan domain mereka. Semua informasi VTP disebarkan ke switch lainnya yang terdapat dalam domain tersebut, sementara semua informasi VTP yang diterima disinkronisasikan dengan switch lain. Secara default, switch berada dalam mode VTP server. Perlu dicatat bahwa setiap VTP domain paling sedikit harus mempunya satu server sehingga VLAN dapat dibuat, dimodifikasi, atau dihapus, dan juga agar informasi VLAN dapat disebarkan. VTP client tidak memperbolehkan administrator untuk membuat, mengubah, atau menghapus VLAN manapun. Pada waktu menggunakan mode client mereka mendengarkan penyebaran VTP dari switch yang lain dan kemudian memodifkasi konfigurasi VLAN mereka. Oleh karena itu, ini merupakan mode mendengar yang pasif. Informasi VTP yang diterima diteruskan ke switch tetangganya dalam domain tersebut. Switch dalam mode transparent tidak berpartisipasi dalam VTP. Pada waktu dalam mode transparent, switch tidak menyebarkan konfigurasi VLAN-nya sendiri, dan switch tidak mensinkronisasi database VLAN-nya dengan advertisement yang diterima. Pada waktu VLAN ditambah, dihapus, atau diubah pada switch yang berjalan dalam mode transparent, perubahan tersebut hanya bersifat lokal ke switch itu sendiri, dan tidak disebarkan ke switch lainnya dalam domain tersebut. Packet Tracert adalah sebuah software dikembangkan oleh Cisco. Packet tracer merupakan sebuah program semulasi jaringan. Software ini berfungsi untuk membuat model suatu jaringan komputer dan mensimulasikan suatu jaringan. Packet tracer memberikan simulasi, visualisasi, perancangan, penilaian, dan kemampuan kolaborasi serta memfasilitasi belajar dan mengajar dengan konsep teknologi yang kompleks. Rancangan dan Desain Jaringan Rancangan Logical Design, Perancangan jaringan VLAN nantinya diharapkan bisa dijadikan alternatif pengembangan jaringan sehingga mendukung kebutuhan semua kegiatan. Melalui jaringan VLAN ini, selain mempermudah administrator jaringan dalam melakukan pemeliharaan dan pengembangan jaringan, setiap pengguna akan merasa lebih nyaman dalam menggunakan jaringan komputer di instansi. Keamanaan dan kemudahan penggunaan karena manajemen jaringan yang terpusat menjadi salah satu manfaat yang akan dirasakan oleh pengguna jaringan. Jaringan VLAN di bagi atas banyak kepentingan berdasarkan kebutuhan masing-masing pengguna. Oleh karena itu dibutuhkan segmentasi untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-
134
Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014
ISSN:2338-6312
beda tersebut. Contohnya adalah jaringan untuk divisi Bisman dan jaringan untuk Divisi Teknik sebaiknya dipisah karena kebutuhan dan penggunaan masing-masing kemungkinan berbeda. Segmentasi dilakukan dengan menggunakan VLAN dimana perbedaan kepentingan yang satu dengan yang lain akan ditunjukkan dengan perbedaan keanggotaan VLAN sehingga dapat dilakukan control terhadap komunikasi antar VLAN tersebut. Pembagian segmentasi dilakukan berdasarkan Divisi.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tabel 1. Segmentasi Jaringan berdasarkan Divisi Nama Segmen Jumlah PC Keterangan Dept_Management 4 Pengguna PC di Div.ICT Divisi Dept_Petro 10 Pengguna PC di Dept_Teknik Divisi Dept_Bisman 20 Pengguna PC di Div.Bisman Divisi Dept_Teknik 30 Pengguna PC di Div. Petroleum Divisi Dept_Turismo 10 Pengguna PC di Div. Turismo Divisi Academic 10 Pengguna PC di Div.Academic Divisi Administrasi 10 Pengguna PC di Div. Dosen Divisi Financas 10 Pengguna PC di Div. Financas Divisi Dept_Tetum 10 Pengguna PC di Div. Administrasi Divisi Perpus 10 Pengguna PC di Div. Perpus
Pembagian Alamat / Network Layer Addressing, berdasarkan segmentasi jaringan yang terdapat pada tabel 1, maka dilakukan pembagian alamat jaringan sesuai dengan jumlah user dari masing-masing segmen. Hal ini dilakukan agar jumlah user yang terhubung pada jaringan tetap dapat dikontrol. Selain itu, pengalamatan jaringan juga diperlukan untuk melakukan dokumentasi pengalamatan sehingga mudah dalam melakukan identifikasi bila terjadi masalah. Tabel 2 menunjukkan data lengkap alokasi IP address dari network Vlan yang akan di bangun.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
VLAN ID VLAN 10 VLAN 20 VLAN 30 VLAN 40 VLAN 50 VLAN 60 VLAN 70 VLAN 80 VLAN 90 VLAN 99
Tabel 2. Pembagian IP address VLAN Name IP Address Dept_Petro 192.168.10.1/28 Dept_Bisman 192.168.20.1/27 Dept_Teknik 192.168.30.1/26 Dept_Turismo 192.168.40.1/28 Dept_Tetum 192.168.50.1/28 Administrasi 192.168.60.1/28 Financas 192.168.70.1/28 Academica 192.168.80.1/28 Perpustakaan 192.168.90.1/28 Manajemen 192.168.99.1/30
Subnet Mask 255.255.255.240 255.255.255.224 255.255.255.192 255.255.255.240 255.255.255.240 255.255.255.240 255.255.255.240 255.255.255.240 255.255.255.240 255.255.255.252
Pada Tabel 2 menunjukkan pembagian alamat network dan alokasi IP address untuk setiap Divisi. Dari pembagian alamat tersebut maka setiap divisi memiliki alamat jaringan yang berbeda-beda. Bedasarkan tabel 1, diketahui bahwa jumlah user dalam masing-masing segmen berbeda-beda, sehingga pengalamatan disesuaikan dengan jumlah user dalam tiap segmen. Untuk menentukan prefix dalam satu alamat jaringan di gunakan rumus sebagai berikut : n 2 - 2 ≥ Jumlah PC Keterangan : n=5 ( jumlah bit 0 dalam 32 bit alamat IP) Misalnya, Untuk segmen Divisi Dept_Teknik yang berjumlah 30 user, maka : n 2 – 2 ≥ 30 6 2 – 2 ≥ 30 64– 2 ≥ 30 62 ≥ 30 Maka jumlah maksimal user yang terbentuk adalah 62 user sehingga prefix yang digunakan adalah /26 ( 11111111.11111111.11111111.11000000)
135
Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014
ISSN:2338-6312
Kebutuhan Perangkat Switching, untuk membuat jaringan dengan kemampuan tinggi di tingkat permasalahan yang sedikit, maka diperlukan manajemen jaringan yang baik dan disertai backup serta redundant network di titik untuk menghindari down time yang terlalu lama pada saat jaringan mati. Berdasarkan hasil identifikasi, maka diperlukan beberapa perangkat jaringan yang dibutuhkan dalam pembuatan jaringan VLAN ini. Perangkat switching yang di perlukan, dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Kebutuhan perangkat jaringan No Nama Perangkat Jumlah Keterangan 1 Catalyst 2960 G 24 Port 1 Bertindak sebagai distribution dan access switch 2 Catalyst 2960 24 Port 5 Bertindak sebagai distribution dan access switch Sebagai gateway dan filtering 3 Cisco 1841 1 PEMBAHASAN Dalam perancangan topologi yang baru, digunakan aplikasi Cisco Packet Tracer 5.3 sebagai alat untuk melakukan simulasi. Alasan penggunaan alat simulasi ini adalah untuk memudahkan dalam penggunaan aplikasi karena dilengkapi dengan berbagai macam perangkat yang dibutuhkan dalam perancangan topologi serta beberapa fitur-fitur dan tampilan yang mendukung saat proses pengiriman dan penerimaan data pada jaringan komputer. Rancangan Jaringan Existing Gambar 1 menunjukkan gambar sistem jaringan Dili Institute Of Technology masih menggunakan LAN standar dimana LAN standar ini sudah tidak efisien lagi dengan kemajuan teknologi jaringan saat ini. Dalam melakukan komunikasi data dan akses data sering mengalami kendala diantaranya kemacetan jaringan sehingga data tersebut lama sampai ke tujuan dan bisa saja data tersebut gagal saat pengiriman berlangsung, ini disebabkan karena LAN standar memungkinkan data terbesar secara broadcast seluruh jaringan, hal ini akan mengakibatkan mudahnya pengguna yang tidak dikenal (unauthorized user) untuk dapat mengakses semua bagian dari broadcast tersebut sehingga dari pada itu kinerja jaringan LAN itu sendiri menjadi lambat.
Gambar 1. Jaringan Existing
Rancangan Jaringan VLAN Gambar 2 menunjukkan rancangan topologi yang akan digunakan sebagai sistem jaringan baru pada Dili Institute Of Technology.
136
Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014
ISSN:2338-6312
Gambar 2. Rancangan Jaringan VLAN Menggunakan Packet Tracert Koneksi Antar Jaringan Untuk dapat melihat apakah sesama PC dapat berkomunikasi atau tidak dilakukan peringtah “ping” pada command prompt. Setelah dalam command prompt gunakan perintah “ipconfig” untuk mengetahui ip address dalam PC tersebut. Setelah itu gunakan perintah “ping ip address (tujuan). Kalau ada balasan replay dari Ip address tujuan berarti PC tersebut sudah bisa berkomunikasi. Dan kalau ada perintah-perintah lain selain hal tersebut berarti komunikasi gagal dilakukan dan ada masalah. 1) Uji coba Ping Jaringan Usulan Pertama (Topologi Ring) Pada jaringan Usulan pertama in, akan di uji dilingkungan VLAN 30 dengan Ip 192.168.30.2 menuju 192.168.30.4
Gambar 3. Uji konektivitas VLAN 30 Gambar 3 berhasil dilakukan dilingkungan VLAN 30 karena berada dalam satu VLAN yang sama.Untuk mengetahui berhasil dilakukan ada tulisan reply from 192.168.30.4 bytes=32 time=53ms TTL=128 perintah tersebut dilakukan tidak hanya ke PC Teknik_2 saja pengiriman data juga bisa dilakukan ke bagian-bagian lainnya dilingkungan VLAN 30. Gambar 4 menunjukkan komunikasi antar VLAN dari PC Dept_Bisman pada VLAN 10 dengan ip address 192.168.10.6 ke PC Dept_Turismo pada VLAN 40 dengan ip address 192.168.40.3, berhasil dilakukan karena telah dikonfigurasi melalui Router. Komunikasi berhasil dengan adanya tulisan pada command promt : Reply from 192.168.40.3: bytes=32 time=88ms TTL=127. 2) Uji coba Ping Jaringan Usulan Kedua (Topologi Bus) Pada jaringan Topologi Bus ini, akan di uji dilingkungan VLAN 30 dengan Ip 192.168.30.2 menuju 192.168.30.4
137
Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014
ISSN:2338-6312
Gambar 4. Uji konektivitas VLAN 40
Gambar 5 komunikasi data VLAN 30 Gambar 5 berhasil dilakukan dilingkungan VLAN 30 karena berada dalam satu VLAN yang sama.Untuk mengetahui berhasil dilakukan ada tulisan reply from 192.168.30.4 bytes=32 time=65ms TTL=128 perintah tersebut dilakukan tidak hanya ke PC Teknik_2 saja pengiriman data juga bisa dilakukan ke bagian-bagian lainnya dilingkungan VLAN 30.
Gambar 6 komunikasi data antar VLAN Gambar 6 komunikasi antar VLAN dari PC Dept_Bisman pada VLAN 10 dengan ip address 192.168.10.6 ke PC Dept_Turismo pada VLAN 40 dengan ip address 192.168.40.3, berhasil dilakukan karena telah dikonfigurasi melalui Router. Komunikasi berhasil dengan adanya tulisan pada command prompt : Reply from 192.168.40.3: bytes=32 time=190ms TTL=127.
138
Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014
ISSN:2338-6312
SIMULASI KINERJA Pada simulasi kinerja ini, ada 3 topologi jaringan yang akan digunakan untuk membandingan yaitu Jaringan Lama, jaringan topologi bus dan jaringan topologi ring dimana ketiga jaringan akan di uji coba kecepatan pada masing-masing tiap jaringan. a. Perbandingan Pengiriman Data Antar Jaringan Pada hasil yang telah di uji sebelumnya di Tabel 1, tabel 2, Tabel 3 dibuat perbandingan data antar jaringan. Lebih jelasnya lagi dapat di lihat pada tabel 4. Tabel 4 Hasil Perbandingan Pengiriman Packet Antar Jaringan Topologi Star Topologi Ring Topologi Bus Rata-Rata 83.16979s 17.95817 18.63677 Dari ketiga topologi ini dapat dibandingan bahwa nilai rata – rata Jaringan Lama ( Topologi Star) lebih besar dari pada Topologi usulan pertama ( Topologi Ring) dan Usulan kedua (Topologi Bus) dan selanjutnya topologi baru usualan pertama lebih kecil dari pada topologi baru usulan kedua. maka perbandingan antara ketiga jaringan tersebut dapat disimpulkan bahwah topologi baru usulan pertama (Topologi Ring) pengirimannya lebih baik dari topologi jaringan lainnya. b. Perbandingan Data Download/Upload Antar Jaringan Pada hasil yang telah di uji sebelumnya pada jaringan Topologi Ring dan Topologi Bus. dapat dilihat perbandingan download dan upload antar jaringan. Untuk menguji jaringan ini, penulis menggunakan 2 VLAN yaitu VLAN 30 dan VLAN 10, pada masing-masing VLAN di uji download dan upload. Hasil yang di uji masing-masing dapat nilai Rata-Rata untuk melalukan perbandingan antar Jaringan. Untuk lebih jelasnya lagi dapat di lihat pada tabel 5. Tabel 5 Hasil Perbandingan Download/Upload Antar VLAN Topologi Ring Rata-Rata Download VLAN VLAN 10 VLAN 30
Topologi Bus
Rata-Rata Upload
Rata-Rata Download
Rata-Rata Upload
Time/s 295.86 4
Byte/2 173742
Time/s 174.8144
Byte/2 10082.8
Time/s 329.9444
Byte/2 13884.2
Time/s 295.756
Byte/2 13885. 6
302.85 6
21625.4
248.3524
17637.6
396.546
20519.6
751.442
8111.8
Kelebihan dan Kelemahan Jaringan a. Kelebihan dan kelemahan Jaringan Usulan (VLAN) - Kelebihan Kemampuan untuk memberikan hak akses kepada client yang telah ditentukan pada tiap Departement atau VLAN. Kemudahan mengontrol dan megawasi tiap jaringan yang akses sehinngga dapat memudahkan dalam manajemen suatu jaringan untuk setiap aktivitas yang dilakukan oleh user. Meningkatkan kinerja jaringan. Menggurangi biaya. VLAN menggabungkan para pengguna jaringan dan peralatan jaringan untuk mendukung perusahaan dan menangani permasalahan kondisi geografis. - Kelemahan Dalam rancangan Topologi ini, mempuyai kelemahan yaitu pemborosan kabel konektivitas pada masing-masing gedung. Pada rancangan topologi sudah ada keamanan menggunakan password namun belum menggunakan keamanan lain seperti firewall. b. Kelebihan dan kelemahan Jaringan Lama - Kelebihan
139
Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014
ISSN:2338-6312
Jaringan LAN ini mempuyai konektivitas yang otomatis, jika memggunakan LAN CARD bila mana sewaktu ingin terkoneksi karena pada rancangan tersebuat IP localnya sudah dikonfigurasi di Router. - Kelemahan Speed modem lambat. Semakin banyak PC yang terkoneksi maka konektivitasnya semakin lambat. Adanya kemungkinan password dapat ditembus. Jika pada satu PC yang terkoneksi jaringan terkena virus , maka PC yang lain ikut tertular. ANALISIS HASIL PENGUJIAN JARINGAN Dari hasil pemgujian dari Koneksi dengan perintah “Ping” dan pengujian Pengiriman data dengan simulation panel dan Uji download dengan perintah “Get” dan Upload dengan perintah “Put”. Dalam pengujian ini, penulis mengguji di lingkungan VLAN 10 dengan IP 192.168.10.2 dan VLAN 30 dengan IP 192.168.30.20 menuju ke server dengan ip 192.168.99.2. Pada pengujian Komunikasi antar Jaringan, penulis menguji tiga jaringan yaitu jaringan Topologi Star, Topologi Ring dan Topologi Bus. Ketiga jaringan tersebut masing-masing mempuyai hasil rata-rata. Dari hasil rata-rata tersebut yang akan menunjukkan topologi yang mana yang akan baik di banding topologi yang lain, maka dari hasil yang telah di uji coba komunikasi antar jaringan di bahas pada tabel 5 maka hasil perbandingan perbandingan antar jaringan yang lebih baik adalah Topologi Ring. Ada dua rancangan baru yang diusulkan yaitu Rancangan rancangan topologi Ring dan rancangan topologi Bus. Dalam kedua rancangan tersebut akan di bandingkan dengan hasil rata-rat uji coba pada download dan upload. Rancagan yang akan dipilih adalah rancangan yang mempunyai hasil yang lebih kecil dari jaringan lainnya. Oleh sebab itu rancangan yang akan dipilih oleh penulis untuk rancangan jaringan baru pada Dit Of Technology (DIT) adalah rancangan jaringan topologi Ring, dimana telah dijelaskan bahwa dalam jaringan tedapat hasil akhir yang kecil maka hasil itu yang lebih baik. Jadi dalam hasil rata-rata pengujian telah terbukti dengan uji coba download/upload pada tabel 5, hasil yang terkecil di antara dua jaringan usulan tersebut adalah jaringan topologi Ring. . Gangguan atau Kerusakan pada Switch Switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Switch mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada switch dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing-masing workstation. Apabila lampu indikator power switch mati berarti kemungkinan besar switch tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut. Jika terjadi kerusakan pada switch maka pertama kita harus mengecek apakah switch yang kita gunakan memang sudah rusak atau hanya mengalami gangguan saja, namun jika switch yang kita gunakan memang benar-benar positif rusak maka kita perlu menggantinya dengan switch yang baru atau dapat diperbaiki ditempat service khusus. Estimasi Biaya Dari hasil yang telah di bahas diatas. Jaringan topologi Ring yang menjadi solusinya. Untuk merancang jaringan ini diperlukan estimasi biaya yang mendukung untuk rancangan tersebut. Biaya yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 19.550.000,- lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada tabel 6.
140
Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 2 Januari 2014
No 1 2 3 4 5
Tabel 6. Biaya Pembangunan VLAN Harga Nama Bahan Jumlah Satuan Konektor RJ-45 50 Dus Rp.45000,-/Dus Balden UTP 1000 10 Roll Rp. 300.000,-/roll Pipa Kabel 100 Buah Rp. 30.000,-/Set Router 1 Buah Rp. 5.000.000,Switch Manageable 6 Buah Rp. 1.500.000,JUMLAH
ISSN:2338-6312
Jumlah Rp. 2.250.000,Rp. 3.000.000,Rp.300.000,Rp. 5.000.000,Rp. 9.000.000,Rp. 19.550.000,-
KESIMPULAN Berdasarkan perancangan sistem, hasil, dan pengujian yang dilakukan pada penilitian ini, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada Rancangan yang di lakukan dengan Packet Tracert belum sempurna karena belum bisa di uji coba pengiriman data secara bersamaan dalam satu kali pengiriman. 2. Adanya Router dari protocol Dot1q jaringan yang di rancang dapat saling berkomunikasi antar VLAN karena mempunyai koneksi Inter-VLAN. 3. Kemampuan untuk membagi VLAN sesuai Departement yang ada di Dili Institute Of Tecnhology dan di samping itu memberikan hak akses VLAN berdasarkan hak akses yang telah ditentukan. 4. Memudahkan dalam pengontrolan dan pembagian hak akses kepada seluruh anggota VLAN. Beberapa saran yang diperlukan pada masa yang akan datang dalam penilitian ini bisa lebih optimal diantaranya yaitu: 1. Jaringan VLAN yang dibuat masih sangat memerlukan berbagai tambahan untuk meningkatkan keamanan jaringan itu sendiri seperti firewall. 2. Menggunakan MVSTP ( Multi VLAN Spanning Tree) yang bertujuan untuk mempercepat aliran Pengiriman Data VLAN. 3. Penulis mengharapkan agar perancangan ini dapat berguna dan dapat dikembangkan dikemudian hari sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada. Salah satunya adalah Jaringan VPN, sebuah Jaringan Teknologi yang memungkinkan sebuah organisasi menciptakan sebuah private network di dalam infrastruktur. DAFTAR PUSTAKA Andrew Froehlich, 2010, CCNA® Voice STUDY GUIDE B.A. Forouzan, 2007, Data Communications and Networking, 4rd edition. McGraw-Hill: Forouzan Networking Series2007 Dwiningsih (2011), Simulasi Virtual LAN (VLAN) Menggunakan packet tracer 5.3 sebagai pengembangan jaringan di PT. Mekar Armada Jaya Magelang. Iwan Sofana, 2008, CISCO CCNA & Jaringan Komputer. Indonesia: informatika Bandung Iwan Sofana, 2012, CISCO CCNA & Jaringan Komputer Syarifah Arnie, 2011, “Analisis Konfigurasi Jaringan pada PT. Mekar Armada Jaya”, IST AKPRIND, Yogyakarta. http://www.cisco.com/image/gif/paws/14976/50.pdf diunduh pada tanggal 13 Juni 2013, pukul 18:00 WIB http://www.cisco.com diunduh pada tanggal 13 Juni 2013, pukul 18:00 WIB http://www.cse.wustl.edu/~jain/cis78897/ftp/virtual_lans/index.htm(VLAN) diunduh pada tanggal 10 Agustus 2013, pukul 09:30 WIB http://tantowiramadhan.blogspot.com/2013/01/definisi-cisco-packet-tracer-simulasinya.html diunduh pada tanggal 14 Agustus 2013, pukul 11:15 WIB
141