ISSN 2087-4154
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 3 , No. 2
Januari 2013
HUBUNGAN MOTIVASI BIDAN DESA DENGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA DALAM PENURUNAN KEJADIAN HIPOTERMIA PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI KECAMATAN REMBANG TAHUN 2011 Sri Wahyuni dan Puji Hastuti, S.Si.T. ANALISA FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBUATAN PARTOGRAF OLEH BIDAN DI PUSKESMAS DUKUHSETI DAN PUSKESMAS TAYU II KABUPATEN PATI TAHUN 2011 Susilowati dan Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes. HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK BALITA (4-5 TAHUN) DI DUSUN KERNEKAN DESA TUNGGAK KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2012. Pramesti Y. S dan Uswatun Kasanah, S. Si.T. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WPS DALAM MEMANFAATKAN KLINIK IMS DI PUSKESMAS BATANGAN KABUPATEN PATI TAHUN 2012. Maulin Nikmah dan Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T., M.Kes. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN IBU MENGIMUNISASIKAN CAMPAK PADA BAYI UMUR 9 BULAN DI DESA GONDANGMANIS KECAMATAN BAE KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012 Lilis Sofiani dan Yuli Irnawati, S.Si.T. FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN IBU MENGHADAPI MASA MENOPAUSE DI DESA BOTO KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI TAHUN 2011 Muntiah dan Siti Ni’amah, S.Si.T. HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU TENTANG PENGGUNAKAN CAIRAN PEMBERSIH VAGINA PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMK NASIONAL PATI PADA TAHUN 2011 Sita Dyah Rahayu dan Etni Dwi Astuti, S. Si. T
Diterbitkan oleh Akademi Kebidanan Bakti Utama Pati Jurnal Kebidanan dan Kesehatan
Vol. 3 No. 2
Hal. 37-74
Pati Januari 2013
ISSN 2087-4154
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 3, No. 2
Januari 2013
Susunan Dewan Redaksi Penanggung jawab (Chairman): Direktur Akbid Bakti Utama Pati Ketua (Editor in Chief) : Suparjo, S.Kp., M.Kes. Sekretaris (Secretary Editor) : Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes. Anggota (Section Editors) : Uswatun Kasanah, S.Si.T., Yuli Irnawati, S.Si.T., Redaksi Teknis (Technical Editor): Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T.,M.Kes Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan terbit dua kali dalam setahun (Januari dan Juli)
Terbit pertama kali : Juli 2012 Administrasi dan Sekretariat : Khoirul Huda, S.Kom., Septi Diyah Ayu Wulandari Alamat : Jl. Ki Ageng Selo No.15 Pati, Website: http//www.akbidbup.ac.id E-mail :
[email protected] Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) merupakan wadah atau sarana yang menerbitkan tulisan ilmiah hasil-hasil penelitian maupun nonhasil penelitian di bidang ilmu-ilmu kebidanan khususnya dan ilmu-ilmu kesehatan pada umumnya yang belum pernah diterbitkan atau sedang dalam proses penerbitan di jurnal-jurnal ilmiah lain. Redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah maksud atau substansi dari naskah yang dikirimkan. Naskah yang belum layak diterbitkan dalam Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan tidak dikembalikan kepada pengirimnya, kecuali atas permintaan dari penulis yang bersangkutan.
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan
Vol. 3 No. 2
Hal. 37-74
Pati Januari 2013
ISSN 2087-4154
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 3, No. 2
Januari 2013
DAFTAR ISI HUBUNGAN MOTIVASI BIDAN DESA DENGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA DALAM PENURUNAN KEJADIAN HIPOTERMIA PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI KECAMATAN REMBANG TAHUN 2011 …………………………………………… 37-43 Sri Wahyuni dan Puji Hastuti, S.Si.T.
ANALISA FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBUATAN PARTOGRAF OLEH BIDAN DI PUSKESMAS DUKUHSETI DAN PUSKESMAS TAYU II KABUPATEN PATI TAHUN 2011........................................................................... 44-50 Susilowati dan Sri Hadi Sulistiyaningsih, S.Si.T., M.Kes. HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK BALITA (4-5 TAHUN) DI DUSUN KERNEKAN DESA TUNGGAK KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2012...................................................................... 51-56 Pramesti Y. S. dan Uswatun Kasanah, S.Si.T. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WPS DALAM MEMANFAATKAN KLINIK IMS DI PUSKESMAS BATANGAN KABUPATEN PATI TAHUN 2012 ........................ 57-63 Maulin Nikmah dan Irfana Tri Wijayanti, S.Si.T., M.Kes. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN IBU MENGIMUNISASIKAN CAMPAK PADA BAYI UMUR 9 BULAN DI DESA GONDANGMANIS KECAMATAN BAE KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012.................................................... 64-68 Lilis Sofiani dan Yuli Irnawati, S.SiT. FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN IBU MENGHADAPI MASA MENOPAUSE DI DESA BOTO KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI TAHUN 2011 ........................................................ ...................................................................... 69-74 Muntiah dan Siti Ni’amah, S.Si.T.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK BALITA (4-5 TAHUN) DI DUSUN KERNEKAN DESA TUNGGAKKECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2012 Pramesti Yuli Setyowati1 dan Uswatun Kasanah, S. Si.T.2 Alumni Akbid Bakti Utama1), Staf Pengajar Akbid Bakti Utama Pati2)
ABSTRAK HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK BALITA (4-5 TAHUN) DI DUSUN KERNEKAN DESA TUNGGAK KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2012. Sifat dan sikap anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang tua, bagaimana orang tua menanamkan dan mendidik anak (Muallifah 2009). Toilet training sangat penting dalam membentuk karakter anak dan membentuk rasa saling percaya dalam hubungan anak dan orang tua. Dampak orang tua tidak menerapkan toilet training pada anak diantaranya adalah anak menjadi keras kepala dan susah untuk diatur. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak Balita (4-5 Tahun) Di Dusun Kernekan Desa Tunggak Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan tahun 2012. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang mempunyai anak balita (4-5 tahun) di Dusun Kernekan Desa Tunggak Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan sebesar 41 orang. Pengambilan sampel dengan teknik total sampel. Analisa data terdiri dari 2 jenis yaitu univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian yaitu responden yang menerapkan pola asuh baik yaitu sebanyak 32 orang (78%) sedangkan yang buruk ada 8 orang (22%). Responden yang berhasil menerapkan toilet training sebanyak 30 orang (73,2%) sedangkan yang tidak berhasil ada 11 orang (26,3%). Sedangkan responden yang pola asuhnya dalam kategori baik balitanya berhasil dalam toilet training sebanyak 23 orang (56,1%) sedangkan yang tidak berhasil ada 9 orang (22%). Responden yang pola asuhnya dalam kategori buruk tetapi balitanya berhasil dalam toilet training ada 7 orang (17,1%) sedangkan yang tidak berhasil hanya 2 orang (4,9%). Kesimpulan tidak ada hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak balita (4-5 tahun) di Dusun Kernekan Desa Tunggak Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan tahun 2012, dengan pvalue (0,724). Bagi orang tua hendaknya menerapkan pola asuh yang sesuai bagi anaknya dengan cara mampu memberikan dukungan dan memperlakukan anak dengan baik sesuai dengan kodisi anaknya. Sehingga keberhasilan toilet training dapat dicapai seperti yang diharapkan. Kata Kunci : Pola asuh, Toilet Training
PENDAHULUAN Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita, dimana pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya (Soetjiningsih 1999). Anak tumbuh dan berkembang di bawah asuhan orang tua, melalui orang tua anak beradaptasi dengan lingkungannya dan mengenal dunia sekitarnya serta pola pergaulan hidup yang berlaku di lingkungannya. Ini disebabkan oleh orang tua merupakan dasar pertama bagi pembentukan pribadi anak (Tarmizi 2009) Pertumbuhan anak akan memuaskan bila ada hubungan yang baik antar ibu dan anak. Mendidik anak harus berarti memberikan pengertian tentang kebiasaan yang baik dan memperlakukannya dengan penuh kasih sayang (Alatas 1985).
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Keberhasilan Toilet Training.... (Pramesti Y. S. dan Uswatun K.)
51
Salah satu aspek penting dalam hubungan orang tua dan anak adalah gaya pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua. Studi klasik tentang hubungan orang tua dan anak yang dilakukan oleh Baumrind (1972) dalam Lerner dan Hultsch (1983) merekomendasikan tiga tipe pengasuhan yang dikaitkan dengan aspek-aspek yang berbeda dalam tingkah laku sosial anak, yaitu otoritatif, otoriter, dan permisif (Desmita 2005). Sifat dan sikap anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang tua, bagaimana orang tua menanamkan dan mendidik anak (Muallifah 2009). Baumrind (1971) dalam pandangannya yang tersebar luas percaya bahwa orang tua seharusnya tidak menghukum atau menarik diri, tetapi mereka seharusnya mengembangkan peraturan-peraturan untuk anak-anak dan menyayangi mereka. Dalam mengasuh anak orang tua bukan hanya mampu mengkomunikasikan fakta, gagasan, dan pengetahuan saja, melainkan membantu menumbuh kembangkan kepribadian anak (Riyanto 2002). Pada anak yang lebih besar yang sudah mampu berjalan dan berbicara akan senang melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap lingkungannya, yang merupakan perwujudan dari kompetensinya. Motif kompetensi yang bersifat bawaan ini dapat diperkuat atau diperlemah oleh lingkungannya, melalui jumlah reaksi yang diberikan terhadap perilaku anak tersebut. Reaksi yang sering diberikan terhadap perilaku anak akan mendorong anak untuk mengulang berbuat itu lagi (Soetjiningsih 1999), termasuk reaksi yang dipengaruhi oleh orang tua terhadap perilaku anak untuk menerapkan toilet training. Toilet training pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil dan buang air besar (Hidayat 2005). Hal demikian dapat dicapai dengan selalu memberikan contoh yang baik dan selalu berwibawa (Alatas 1985). Dan toilet training juga dapat menjadi awal terbentuknya kemandirian anak secara nyata sebab anak sudah bisa untuk melakukan hal-hal yang kecil seperti buang air kecil dan buang air besar (Harunyahya 2007). Pada usia antara 4-5 tahun permainan-permainannya sudah mengarah pada pembelajaran (Suryani dan Widyasih 2009). Rata-rata anak sudah bisa diajarkan di usia 2,5 tahun tapi tidak semua anak sama. Kuncinya adalah saat perkembangan fisik, emosi, dan psikologis anak siap. Tanda-tanda anak mulai siap diajarkan adalah dapat duduk tegak, punya ritme ke toilet dalam 2-3 jam, dapat membuka dan memakai celana sendiri, bisa memahami instruksi sederhana dan sudah bisa mengatakan keinginannya (http: m.medicalera.com/index.php ?t=14328). Anak akan menunjukkan sinyal kuat bahwa mereka sudah siap secara fisik, mental, dan emosional untuk menjalani latihan toilet sebelum usia 3 tahun. Meskipun begitu, setidaknya 15% anak usia tersebut belum menguasainya. Sedangkan, 4% anak tetap belum dapat melakukannya sampai umur 4 tahun (Gilbert 2003). Kerja sama yang baik akan memberikan rasa saling percaya pada orang tua dan anak. Menurut beberapa penyelidikan, sikap, tingkah laku dan cara berpikir anak kelak setelah ia dewasa akan sangat dipengaruhi pengalamannya pada saat ini. Toilet training sangat penting dalam membentuk karakter anak dan membentuk rasa saling percaya dalam hubungan anak dan orang tua. Dampak orang tua tidak menerapkan toilet training pada anak diantaranya adalah anak menjadi keras kepala dan susah untuk diatur. Toilet training yang tidak diajarkan sejak dini akan membuat orang tua semakin sulit untuk mengajarkan pada anak ketika anak bertambah usianya (Hidayat 2005). Berdasarkan data dari Susenas (2007) jumlah balita di Indonesia pada tahun 2007 sekitar 20.851.914 balita (anak usia 0-4 tahun). Sedangkan berdasarkan data dari Riskesdas (2010) jumlah balita di Indonesia sekitar 21.571.500 (anak usia 0 – 4 tahun). Menurut Badan Pusat Statistik (2008) jumlah balita usia 4 - 5 tahun di Indonesia 8.331.314 anak. Jumlah balita di Jawa Tengah terdapat 2.767.378 balita (http://www. Pkpu.or.id/ berita.php?id=19&no=131). Jumlah balita di Desa Tunggak Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan balita usia antara 2-5 tahun terdapat 457 balita, dan Dusun Kernekan jumlah balita usia 1-5 tahun 106 anak, balita usia 3-5 tahun 60 anak, dan balita usia 4 – 5 tahun 42 anak. Orang tua yang memiliki anak balita di Dusun Kernekan Desa Tunggak Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan belum semuanya berhasil melakukan toilet training pada anaknya dengan baik. Berdasarkan survei pendahuluan pada bulan oktober 2011 yang telah dilakukan di Dusun Kernekan Desa Tunggak, dilakukan dengan mewawancarai 10 orang tua yang mempunyai anak balita usia 4-5 tahun, didapatkan bahwa 2 orang tua memiliki pola asuh otoriter dengan toilet training 1 orang berhasil dan 1 orang tidak berhasil. Ada 6 orang yang mempunyai pola asuh authoritatif dengan toilet
52
J.Ilmu Kebid&Kesh, Vol. 3 No.(Pramesti 2, Januari 2013 (51-56) Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Keberhasilan Toilet Training.... Y. S. dan Uswatun K.) 52
training berhasil 4 orang dan 2 tidak berhasil. Sedangkan ada 2 orang tua yang mempunyai pola asuh permisif dengan toilet training 1 orang berhasil dan 1 orang tidak berhasil. Rata-rata orang tua balita sudah mengajari anaknya sejak dini tentang toilet training, namun belum begitu paham dengan toilet training yang benar dan tepat untuk anaknya , sehingga toilet training belum bisa berhasil dengan baik. Oleh sebab itu penulis ingin mengetahui lebih jelas sejauh mana tingkat keberhasilan toilet training pada anak balita 4-5 tahun.
BAHAN DAN CARA PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan hubungan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif analitik. Berdasarkan fokus penelitian tersebut, maka metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan Cross-Sectional dimana obyek penelitian ada beberapa populasi yang diamati pada waktu yang sama (Hidayat 2007). Penelitian ini penulis akan melakukan penelitian yang menjelaskan pola asuh orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak balita 4-5 tahun di Dusun Kernekan Desa Tunggak Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Tahun 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak balita (4-5 tahun) di Dusun Kernekan Desa Tunggak Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Tahun 2012. Dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita 4-5 tahun di Dusun Kernekan Desa Tunggak Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan pada bulan Januari – Februari. Adapun besarnya sampel sebesar 42 orang. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Sebanyak 41 responden menunjukkan bahwa pola asuh dalam kategori baik sebanyak 32 orang (78%) sedangkan yang buruk ada 8 orang (22%). Sedangkan pada tingkat keberhasilan toilet training menunjukkan bahwa balita yang berhasil menerapkan toilet training sebanyak 30 orang (73,2%) sedangkan yang tidak berhasil ada 11 orang (26,3%). Berdasarkan hasil uji korelasi chi square diperoleh pvalue=0,724 dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% maka pvalue (0,724) > (0,05), berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan keberhasilan toilet training di Dusun Kernekan Desa Tunggak Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan 2012. B. Pembahasan 1. Pola Asuh Orang Tua Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua yaitu 32 orang (78%) pola asuhnya dalam toilet training termasuk kategori baik. Sebagian besar orang tua sudah menerapkan pola asuh yang baik, hal ini dikarenakan mereka menyadari bahwa sifat dan sikap anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang tua, bagaimana orang tua menanamkan dan mendidik anak, dengan toilet training juga dapat menjadi awal terbentuknya kemandirian anak secara nyata. Dalam penelitian ini diketahui pola asuh orang tua dalam menerapkan toilet training pada balitanya cenderung dengan cara menasehati, memberikan perhatian dan pujian. Responden yang pola asuhnya dalam kategori buruk hanya sebagian kecil yaitu 8 orang (22%), mereka mendidik anaknya dalam melakukan toilet training cenderung dengan kekerasan atau hukuman.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Keberhasilan Toilet Training.... (Pramesti Y. S. dan Uswatun K.)
53
2. Tingkat Keberhasilan Toilet Training Hasil penelitian di Dusun Kernekan menunjukkan dari 41 balita sebanyak 30 orang (73,2%) sudah berhasil menerapkan toilet training sedangkan yang tidak berhasil ada 11 orang (26,3%). Dari wawancara diketahui responden yang balitanya berhasil dalam toilet training melakukan hal-hal seperti: mendorong anaknya untuk BAK/BAB di kamar mandi, menasehati dan memberikan pujian ketika anaknya berhasil BAK/BAB di kamar mandi, tidak membiasakan anak menggunakan diaper sejak kecil. Keberhasilan dalam toilet training tersebut antara lain: anak sudah bisa melepas celana sendiri, anak menuju kamar mandi ketika akan BAK/BAB. Keberhasilan anak dalam toilet training akan mendorong anak lebih mandiri dan bertanggung jawab. Dalam penelitian ini anak lebih banyak yang sudah berhasil dalam toilet training selain karena pembiasaan orang tua yang mengajarinya juga dipengaruhi oleh usia anak yang sudah diatas 3 tahun, dimana anak sudah semakin siap secara emosi dan perkembangan ketika diajarkan untuk melakukan toilet training, Dari 41 anak terdapat 11 anak yang belum berhasil dalam toilet training. Mereka belum berhasil melakukan toilet training disebabkan antara lain : kurangnya pembiasaan orang tua untuk mengajarkan anaknya BAB/BAK pada tempatnya, mulai bayi sering memakai diaper baik bepergian maupun dirumah. Berdasarkan hasil uji korelasi chi square diperoleh pvalue=0,724 dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% maka pvalue (0,724) > (0,05), berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan keberhasilan toilet training. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan responden yang pola asuhnya baik banyak anaknya yang berhasil dalam toilet training tetapi ada yang tidak berhasil, sedangkan meskipun responden pola asuhnya buruk tetapi ada yang berhasil. Hal ini tidak sesuai dengan teori Muallifah (2009) bahwa pola asuh orang tua yang menunjukkan sikap orang tua berinteraksi dengan anak dapat mempengaruhi perilaku anak yang nantinya akan berpengaruh terhadap kemandirian dan keberhasilan anak. Semakin baik pola asuh orangtua terhadap anak, semakin tinggi keberhasilannya untuk anak melakukan toilet training. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori, hal ini disebabkan keberhasilan toilet training tidak hanya dipengaruhi pola asuh orang tua tetapi ada faktor lain yang mempengaruhi anak, seperti karakter anak. Dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sri Wida Ustari pada tahun 2005 diperoleh kategori pola asuh orang tua autoritatif didapatkan sebanyak 85 % dengan toilet training berhasil dan 15 % dengan toilet training tidak berhasil, dan tidak didapatkan pola asuh orang tua yang otoriter,pemanja, ataupun penelantar.sehingga dari keterangan tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa pola asuh orang tua autoritatif lebih efektif terhadap keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah(4-6 tahun ) di TK Wahid Hasyim Malang. Penelitian lain yang dilakukan oleh Kaharni Aprianti didapatkan PA 27 orang (55,1%), PO 5 orang (10,2%) dan PP 17 orang (34,7%), sedangkan keberhasilan toilet training 30 orang (61,2%) dan tidak berhasil 19 orang (38,8%). Kesimpulan bahwa ada hubungan pola asuh orang tua dengan keberhasilan toilet training anak usia todler di Posyandu Sari Lestari I Desa Dadirejo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati tahun 2011. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan di Dusun Kernekan Desa Tunggak Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan ini yaitu: 1. Responden yang pola asuhnya dalam kategori baik lebih banyak yaitu sebanyak 32 orang (78%) sedangkan yang buruk ada 8 orang (22%).
54
J.Ilmu Kebid&Kesh, Vol. 3 No.(Pramesti 2, Januari 2013 (51-56) Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Keberhasilan Toilet Training.... Y. S. dan Uswatun K.) 54
2. Balita yang berhasil melakukan toilet training lebih banyak yaitu 30 orang (73,2%) sedangkan yang tidak berhasil hanya 11 orang (26,3%). 3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan keberhasilan toilet training yaitu dengan nilai X2 = 0,125 atau Pvalue=0,724 B. Saran 1. Bagi Tenaga Kesehatan Diharapkan tenaga kesehatan merencanakan program yang berkaitan dengan perkembangan bagi anak balita 4-5 tahun yaitu dengan mengenalkan program Bina Keluarga, memberikan penyuluhan tentang bagaimana cara melakukan toilet training yang sesuai. 2. Bagi Akademik Diharapkan akademik dapat memberi dorongan untuk penelitian selanjutnya, serta dapat menambah wawasan bagi mahasiswa tentang pola asuh yang baik untuk anak dan bagaimana melakukan toilet training bisa berhasil. 3. Bagi masyarakat/ Orang tua Bagi orang tua agar mengajari anak melakukan toilet training dengan kasih sayang dan simpatik, selalu menasehati dengan baik dan mendukung serta memberikan pujian atas keberhasilannya, hindari kekerasan dan kemarahan. 4. Bagi Peneliti selanjutnya Penelitian ini hanya meneliti variabel pola asuh tanpa memperhitungkan variabel lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan anak dalam melakukan toilet training. Pada penelitian selanjutnya diharapkan diteliti lebih lengkap dari semua variabel yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam toilet training.
DAFTAR PUSTAKA
Alatas, Husein. (1985). Buku Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Budiarto, Eko. (2002). Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta: EGC Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset Eveline dan Nanang. (2010). Panduan Pintar Merawat Bayi dan Balita. Jakarta: Wahyu Media Gilbert, Jane. (2003). Latihan toilet. Jakarta: Erlangga Gunarsa. (2002). Cara Mengasuh Anak yang Baik http://organisasi.org/jenis-macam-tipe-pola-asuh-orangtua-pada-anak-cara-mendidik-mengasuh-anakyang-baik Hastuti, Puji dkk. (2011). Standart Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Untuk kalangan sendiri tidak dipublikasikan Hermawan, Didik. (2003). Saat Anak Tumbuh. Surakarta: Media Insani Press Hidayat, Alimul Aziz A. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba Medika Hidayat, Alimul Aziz A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknis Analisis Data. Jakarta: Salemba medika
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Keberhasilan Toilet Training.... (Pramesti Y. S. dan Uswatun K.)
55
Hurlock, Elizabeth B. (2003). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga Ithasartika (2011). Tugas Perkembangan Masa Kanak-kanak (http://ithasartika91.blogspot.com/2011/02/tugas-perkembangan-masa-kanak-kanak.html). Muallifah. (2009). Psycho Islamic Smart Parenting. Jogjakarta: Diva Press Notoatmodjo, Soekidjo. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Riwidikdo, Handoko. (2010). Statistik Kesehatan. Jogjakarta: Nuha Offset Soetjiningsih. (1999). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&d. alfabeta: Bandung Suryani E dan Widyasih H. (2009). Psikologi Ibu dan Anak. Jogjakarta: Fitramaya Suyanto dan Umi S. (2004). Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi. Jogjakarta: Fitramaya Tarmizi. (2009). Pola Asuh orang tua dalam Mengarahkan Perilaku Anak http://tarmizi.wordpress.com/2009/26/pola-asuh-orang-tua-dalam-mengarahkan-perilaku-anak/ Wawan A dan Dewi M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Jogjakarta: Nuha Medika (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24528/4/Chapter%20II.pdf)
56
J.Ilmu Kebid&Kesh, Vol. 3 No. (Pramesti 2, Januari 2013 (51-56) Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Keberhasilan Toilet Training.... Y. S. dan Uswatun K.) 56