JURNAL ANALISIS STRATEGI PENGELOLAAN PASAR JOHAR OLEH DINAS PASAR KOTA SEMARANG Oleh: Bekti Rahayu, R. Slamet Santoso, Maesaroh JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Jalan Prof. H. Soedarto SH, Tembalang, Semarang 12693 Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405 Laman : http://www.fisip.ac.id Email :
[email protected]
ABSTRAK Keberadaan pasar tradisional merupakan salah satu indikator paling nyata kegiatan ekonomi masyarakat di suatu wilayah. Kondisi Pasar Johar sampai saat ini masih memprihatinkan karena tidak adanya fasilitas pendukung dan faktor kenyamanan yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi yang harus dilakukan oleh Dinas Pasar Kota Semarang dalam meningkatkan pengelolaan Pasar Johar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah hasil wawancara. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Penulis mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dengan analisis SWOT, kemudian diperoleh isu-isu strategis. Langkah selanjutnya adalah mengukur skala prioritas menggunakan tes litmus untuk mengetahui isu yang paling strategis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengelolaan Pasar Johar yang telah dilakukan belum optimal dalam memecahkan permasalahan yang ada, sehingga dibutuhkan strategi baru. Strategi yang disarankan adalah meningkatkan fungsi dan peran stakeholder dalam mengembangkan potensi terutama daya saing Pasar Johar, mengembangkan kerjasama dengan pemerintah / swasta untuk meningkatkan pelayanan sarana prasarana, peningkatan koordinasi antara Dinas, Permerintah, UPTD, dan pedagang untuk melakukan perbaikan bangunan atau sarana prasarana sesuai aturan yang ada, mengembangkan kerjasama dengan pemerintah maupun swasta untuk mengatasi kekurangan anggaran, dan melakukan kerjasama dengan pedagang dalam penataan untuk mengatasi kurangnya daya tampung. Kata Kunci: Manajemen Strategi, Pengelolaan Pasar, Pasar Johar
1
JOURNAL ANALYSIS OF MANAGEMENT STRATEGY OF JOHAR MARKET BY MARKET SERVICE OF SEMARANG By: Bekti Rahayu, R. Slamet Santoso, Maesaroh JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Jalan Prof. H. Soedarto SH, Tembalang, Semarang 12693 Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405 Laman : http://www.fisip.ac.id Email :
[email protected]
ABSTRACT The existence of traditional markets is one of the most real indicators of economic activities in an area. Johar condition is still bad because there are no supporting facilities and unadequate comfort factor. The aim of this research is to formulate a strategy that must be done by the Market Service of Semarang to improve the management of Johar Market. This research used a qualitative descriptive study. The techniques of collecting data is from the result of the interview. This study used purposive sampling method to determine the informants. The writer identified the internal and external factors by using SWOT analysis, then will be gained strategic issues. The next step is measuring the priority scale by doing litmus test to know the most strategic issue. The results of this research showed that Johar market management strategy has not been optimal yet in solving the existing problems. so we need a new strategy. The recommended strategy is to improve the function and role of stakeholders in developing the potential of Johar market especially in competitiveness , develop the cooperation with government / private sector to improve infrastructure service, improve the coordination between the Market Service, Government, UPTD, and sellers to make renovation of buildings and infrastructure based on the rules from the government, develop cooperation with the government and private sectors to solve the lack of budget, and cooperate with sellers in the arrangement to solve the lack of capacity. Keywords: Management Strategy, Management Market, Johar Market
2
banyaknya
PENDAHULUAN
pedagang
menempati
A. Latar Belakang Keberadaan pasar, khususnya
dasaran
terbuka
yang dan
membuka dagangannnya di pinggir
yang tradisional merupakan salah
jalan
satu indikator paling nyata kegiatan
kondisi Pasar Johar. Atas dasar
ekonomi
uraian
masyarakat
di
suatu
menambah
kesemrawutan
permasalahan
dalam
wilayah. Dinas Pasar sesuai dengan
pengelolaan Pasar Johar di Kota
tugas dan fungsinya mempunyai
Semarang yang telah dipaparkan,
peranan strategis dalam menjadikan
penulis
pasar sebagai infrastruktur ekonomi
melakukan penelitian dengan judul
kota serta menyediakan sarana usaha
“Analisis
yang
Pasar Johar Oleh Dinas Pasar
layak
masyarakat
dan
nyaman
Kota
bagi
Semarang.
Pengelolaan pasar utamanya adalah
retribusi,
perijinan,
penataan tempat usaha keamanan dan ketertiban pasar, serta pelayanan penggunaan
fasilitas
perpasaran
lainnya.
Strategi
untuk
Pengelolaan
B. Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menggambarkan
pengelolaan
Pasar Johar yang telah dilakukan. 2. Menganalisis faktor pendukung dan
Pasar Johar merupakan pasar
tertarik
Kota Semarang”.
dalam hal pelayanan, yang meliputi pemungutan
merasa
faktor
penghambat
pengelolaan Pasar Johar.
tradisional yang terbesar di Kota
3. Merumuskan strategi pengelolaan
Semarang yang memiliki potensi
Pasar Johar yang harus dilakukan
penerimaan retribusi yang cukup
oleh Dinas Pasar Kota Semarang.
besar, namun dalam hal kondisi
C. Teori
bangunan sudah jelek dan sarana prasarananya
yang
sudah
tidak
Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
memadai lagi. Permasalahan lain
1. Menurut
Candler
dan
Plato
yang ada adalah jumlah pedagang
(Keban,
2008:3),
sudah melebihi daya tampung Pasar
publik adalah proses dimana
Johar, yang dapat dilihat dengan
sumber daya dan personel publik
administrasi
3
diorganisir dan dikoordinasikan
yang efektif untuk membantu
untuk
mencapai sasaran organisasi.
memformulasikan,
mengimplementasikan,
dan
5. Menurut Bryson (2004 : 30-51),
mengelola (manage) keputusan-
perencanaan
keputusan
inovasi manajemen yang dapat
dalam
kebijakan
publik.
strategis
bertahan
2. Menurut Stoner (Handoko, 2011:
karena
perencanaan strategis dibangun
8), manajemen adalah proses
di
perencanaan,
politik.
pengorganisasian,
lama,
adalah
atas
pembuat Proses
keputusan perencanaan
kepemimpinan, dan pengendalian
strategik dibagi menjadi sepuluh
upaya anggota organisasi dan
langkah, namun dalam penelitian
penggunaan semua sumber daya
ini hanya menggunakan sampai
organisasi untuk mencapai tujuan
langkah
yang telah ditetapkan.
sebagai berikut:
3. Menurut Wendell dan Brench
ketujuh,
antara
1) Memprakarsai
dan
dalam Handoko (2009 : 337),
menyepakati
pengembangan organisasi adalah
perencanaan awal.
suatu usaha jangka panjang untuk memperbaiki proses - proses pemecahan
masalah
pembaharuan terutama
melalui
dan
organisasi, manajemen
lain
suatu
2) Memperjelas
proses
mandat
organisasi. 3) Memperjelas misi dan nilainilai organisasi. 4) Menilai lingkungan eksternal.
budaya organisasi yang lebih
5) Menilai lingkungan internal.
efektif dan kolaboratif.
6) Mengidentifikasi isu strategis
4. Menurut Jaunch
dan
Glueck
(Purwanto, 2006:75), manajemen strategi
adalah
sejumlah
keputusan dan tindakan yang
yang dihadapi organisasi. 7) Merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu. D. Metode Penelitian
mengarah pada penyusunan suatu
Tipe
strategi atau sejumlah strategi
digunakan adalah kualitatif
penelitian
deskriptif
yang
deskriptif atau dan
teknik
4
pemilihan informan yang digunakan
kredibilitas
adalah purposive sampling. Lokasi
membandingkan
dalam penelirian ini adalah di Dinas
dari informan. Analisis data yang
Pasar Kota Semarang dan UPTD
digunakan
adalah
Pasar
penyajian
data,
Wilayah
Johar.
Informan
data,
dengan
hasil
cara
wawancara
reduksi dan
data,
penarikan
dalam penelitian ini, yaitu Sekretaris
kesimpulan. Dalam penelitian ini,
dan beberapa kepala sub bagian di
untuk mengidentifikasi isu strategis
Dinas Pasar Kota Semarang, Kepala
peneliti
UPTD Pasar Wilayah Johar, dan
SWOT
dan
paguyuban pedagang Pasar Johar.
evaluasi
terhadap
Sumber data berasal dari data
menggunakan untuk
analisis melakukan
isu
strategis,
peneliti menggunakan tes litmus.
primer yang diperoleh dari dari hasil wawancara informan
dan
Dinas
dari
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pasar
Kota
UPTD
Pasar
perencanaan awal. Pada tahap
data
pertama ini koordinasi antar
struktur
stakeholder dari internal yaitu
organisasi, renstra Dinas Pasar Kota
Dinas Pasar Kota Semarang,
Semarang, dan peraturan perundang-
sedangkan
undangan.
adalah
Semarang
di
dokumen
maupun
Wilayah
Johar,
sekunder
diperoleh
Teknik
sedangkan dari
pengumpulan
1.
data
Memprakarsai dan menyepakati
pihak
eksternal
paguyuban
pedagang,
komitmen
atau
kesepakatan
dengan observasi tak berstruktur
terkait peningkatan pengelolaan
karena peneliti hanya melakukan
Pasar Johar difokuskan pada
pengamatan ke lokus penelitian yaitu
perbaikan fisik bangunan dan
Dinas Pasar Kota Semarang dan
sarana
UPTD Pasar Wilayah Johar. Peneliti
penanganan rob.
menggunakan wawancara terstruktur
2.
prasarana,
serta
Memperjelas mandat organisasi.
yang diperoleh dengan menyiapkan
Dinas Pasar Kota Semarang dan
instrumen
berupa
UPTD Pasar Wilayah Johar
interview guide, serta menggunakan
memiliki mandat formal berupa
teknik triangulasi sumber menguji
Peraturan Daerah, dan dalam
penelitian
5
penerapan
4.
tersebut
Kondisi
sosial
budaya
sampai saat ini tidak mengalami
menunjukkan bahwa banyaknya
masalah
karena
peraturan
karateristik
tersebut
menjadi
pedoman
berbeda-beda
dalam
3.
peraturan
menjalankan
tupoksi
peraturan
pedagang
yang
dan
adanya
mengenai
larangan
dalam pengelolaan Pasar Johar.
mengubah bentuk asli Pasar
Memperjelas
Johar
misi
dan
nilai
dapat
menghambat
oranisasi. Visi dan misi antara
perbaikan
Dinas Pasar dan UPTD Pasar
pengaruh teknologi tidak terlalu
Wilayah Johar umumnya sudah
berpengaruh dalam pengelolaan.
selaras. Hal ini dapat dilihat dari
Pelanggan / klien menunjukkan
misi
ingin
tingginya partisipasi pedagang
mewujudkan Pasar Johar yang
dalam pengelolaan, dan pesaing
aman, nyaman, tertib, bersih,
dan kolabolator menunjukkan
dan tertata dengan mewujudkan
bahwa
peran aktif pedagang dalam
bersaing
kegiatan
dengan
pasar
serta meningkatkan pendapatan
Dinas
Pasar
sebagai penopang PAD.
dengan Pemkot, UPTD, DTIC,
Menilai lingkungan eksternal.
swasta dan pedagang dalam
Pada tahap ini dilihat kondisi
pengelolaan Pasar Johar.
politik
keduanya
yang
pengelolaan
menunjukkan
pasar,
bahwa
5.
Menilai
fisik
Pasar
bangunan,
Johar
dan
dapat
bekerjasama modern,
serta
berkolaborasi
lingkungan
internal.
pemerintahan Kota Semarang
Dilihat dari SDM Dinas Pasar
cukup responsif terhadap pasar
Kota
tradisional dan Perda tentang
kualitas
pasar
ada
kuantitas di petugas lapangan
ekonomi
Pasar Johar menunjukkan ada
perkembangan
kekurangan petugas keamanan.
ekonomi Kota Semarang baik
Anggaran Dinas Pasar dalam
dan ada peningkatan pendapatan
pengelolaan Pasar Johar terbatas
Pasar Johar setiap tahunnya.
dan dinilai kurang. Infrastruktur
tradisional
kesesuaian, menunjukkan
sudah
kondisi
Semarang yang
baik,
memiliki namun
6
di
Pasar
Johar
menujukkan
adanya
kerjasama
dalam pelayanan terkait listrik
dengan pemerintah maupun
dan
pihak swasta.
air
namun
sudah dari
mencukupi,
segi
penataan
pedagang belum baik. 6.
tinggi,
Mengidentifikasi
7. Merumuskan strategi.
Setelah
dilakukan analisis SWOT pada
isu
-
isu
isu-isu strategis yang ada dan
strategis. Tahap ini dilakukan
diuji menggunakan tes litmus
analisis SWOT, dengan hasil :
untuk
1) Faktor penghambat, antara lain:
Kurangnya
keamanan,
petugas
terbatasnya
mengetahui
tingkat
kestrategisan isu tersebut, maka strategi pengelolaan Pasar Johar: 1) Meningkatkan
fungsi
anggaran dinas, kurangnya
dan peran stakeholder dalam
daya
mengembangkan
tampung
pedagang,
potensi
karateristik pedagang yang
terutama daya saing Pasar
beraneka ragam, Pasar Johar
Johar.
sebagai cagar budaya, tidak adanya
penggunaan
teknologi. 2) Faktor
pendukung,
antara
adanya
kerjasama
dengan pemerintah / swasta untuk
lain: Kualitas SDM yang baik,
2) Mengembangkan
meningkatkan
pelayanan sarana prasarana. 3) Peningkatan
koordinasi
swadaya
antara Dinas, Permerintah,
pedagang, sarana prasarana
UPTD, dan pedagang untuk
yang
mencukupi,
melakukan
Perda
terkait
adanya
pengelolaan
pasar tradisional yang sudah sesuai,
pertumbuhan
dan
perbaikan
bangunan atau sarpras sesuai aturan yang ada. 4) Mengembangkan
kerjasama
perkembangan ekonomi yang
dengan pemerintah maupun
baik,
swasta
adanya
partisipasi
pedagang dalam pengelolaan yang
tinggi,
kemampuan
bersaing Pasar Johar yang
untuk
mengatasi
kekurangan anggaran. 5) Melakukan kerjasama dengan pedagang
dalam
penataan
7
untuk mengatasi kurangnya
dalam pelaksanaan tugas dalam
daya tampung.
pengelolaan Pasar Johar.
Hasil kelima
analisis
strategi
kelayakan,
tersebut
3.
Kejelasan dan kesesuaian misi
tidak
Dinas Pasar dan UPTD Pasar
bertentangan dengan peraturan yang
Wilayah Johar umumnya sudah
sudah ada terkait dengan pengaturan
selaras.
pasar tradisional, tidak bertentangan dengan nilai-nilai organisasi, misi, dan
tupoksi
Dinas
Pasar
Kota
4.
Menilai lingkungan eksternal. 1) Pemerintah Kota Semarang saat ini lebih memperhatikan
Semarang. Dari kondisi sosial juga
pasar
tradisional
dan
mendapat dukungan dari pedagang
peraturan daerah yang sudah
dan masyarakat, dari segi keuangan
sesuai dan tidak bermasalah.
akan berdampak pada penambahan
2) Kondisi ekonomi yang baik,
anggaran yang cukup besar untuk
pendapatan Pasar Johar yang
melakukan
terus
strategi
ini.
Kelima
meningkat
tiap
strategi ini juga memberikan inovasi
tahunnya,
dan
baru yang berbeda dengan strategi
kerjasama
yang dijalankan sebelumnya.
dengan pasar modern.
pedagang
3) Karateristik
dan
budaya dapat menghambat
pembahasan
kegiatan pengelolaan.
yang
telah
4) Teknologi ini tidak terlalu
Komitmen atau kesepakatan dari
berpengaruh
para stakeholder tersebut sudah
pengelolaan Pasar Johar.
terkoordinir dengan baik. 2.
pedagang
Berdasarkan hasil penelitian
dilakukan, maka disimpulkan bahwa: 1.
Johar
Pasar Johar sebagai cagar
KESIMPULAN
dan
adanya
5) Tingginya
terhadap
partisipasi
dari
Mandat formal Dinas Pasar Kota
pedagang dalam mengelola
Semarang
Pasar Johar.
dan
UPTD
Pasar
Wilayah Johar yaitu Perda dan
6) Pasar Johar mampu bersaing
Perwal yang menjadi pedoman
dengan pasar modern, dan adanya
kerjasama
antara
8
Dinas Pasar Kota Semarang dengan
5.
Pemkot,
DTIC,
adanya
penggunaan
teknologi
UPTD Pasar Wilayah Johar,
Faktor Pendukung (kekuatan dan
para pedagang, dan pihak
peluang), identifikasinya adalah
swasta.
sebagai berikut;
Menilai lingkungan internal :
a. Kualitas SDM yang baik
1) Kualitas SDM Dinas Pasar
b. Adanya swadaya pedagang
Kota Semarang sudah baik, namun
kuantitas
kekurangan
ada
pada
petugas
c. Sarana
prasarana
yang
mencukupi d. Adanya
Perda
terkait
lapangan yaitu kekurangan
pengelolaan pasar tradisional
petugas keamanan.
yang sudah sesuai
2) Anggaran Dinas Pasar dalam pengelolaan Johar terbatas dan dinilai kurang. 3) Infrastruktur pelayanan
penataan
e. Perkembangan ekonomi yang baik f. Adanya partisipasi pedagang
dari listrik
segi
dalam
sudah
tinggi
mencukupi, namun dari segi pedagang
yang
belum baik. 6.
f. Tidak
pengelolaan
g. Kemampuan bersaing pasar Johar yang tinggi h. Adanya
kerjasama
Faktor Penghambat (kelemahan
pemerintah
dan ancaman), identifikasinya
swasta
adalah sebagai berikut:
dengan
maupun
pihak
7. Strategi pengelolaan Pasar Johar:
a. Kurangnya petugas keamanan
1) Meningkatkan
fungsi
b. Terbatasnya anggaran dinas
peran
c. Kurangnya
mengembangkan
daya
yang
tampung
pedagang d. Karateristik pedagang yang beraneka ragam e. Pasar Johar sebagai cagar
stakeholder
dan dalam
potensi
terutama daya saing Pasar Johar. 2) Mengembangkan kerjasama dengan pemerintah / swasta
budaya
9
untuk
meningkatkan
pelayanan sarana prasarana. 3) Peningkatan
koordinasi
pasar
kerjasama
modern
perdagangan
dengan
dalam
dengan
hal
menjadi
antara Dinas, Permerintah,
pemasok buah, sayur maupun
UPTD, dan pedagang untuk
dagangan lain ke pasar modern,
melakukan
perbaikan
dengan mengadakan perjanjian
bangunan atau sarpras sesuai
kerjasama dengan pasar modern
aturan yang ada.
oleh Dinas Pasar Kota Semarang.
4) Mengembangkan kerjasama dengan pemerintah maupun swasta
untuk
mengatasi
kekurangan anggaran. 5) Melakukan dengan
kerjasama
pedagang
dalam
kurangnya daya tampung. Dari
hasil
analisis
implementasi strategi
ini
Strategi 2 1) Mengoptimalkan
penyediaan
sarana parkir. 2) Melakukan pengelolaan sampah
penataan untuk mengatasi
8.
1) Melakukan
kelayakan
strategi,
kelima
operasional
untuk
yang baik dengan 3R (reduce, reuse, dan recycle). 3) Pengadaan
pompa
untuk
menangani banjir. Strategi 3 1) Mengadakan pertemuan secara rutin
terkait
peningkatan
dilaksanakan oleh Dinas Pasar
pengelolaan Pasar Johar untuk
Kota Semarang.
mensosialisasikan
program-
program pengelolaan baru dari SARAN
Dinas Pasar Kota Semarang,
Berdasarkan hasil penelitian
dengan bentuk kegiatan seperti
diatas, maka penulis memberikan
acara kerja bakti, rapat, dan
saran yang dapat menjadi solusi bagi
workshop.
Dinas Pasar Kota Semarang dalam
2) Membentuk tim khusus dan
pengelolaan Pasar Johar, sebagai
pembuatan jadwal oleh Dinas
berikut:
Pasar Kota
Strategi 1
melakukan pemeliharaan rutin
Semarang untuk
terkait sarana prasarana dengan
10
pengecekan langsung ke Pasar Johar sebulan sekali. Strategi 4 1) Efisiensi penggunaan anggaran terkait pengelolaan Pasar Johar. 2) Membuka peluang bagi investor untuk ikut dalam membantu kekurangan
anggaran
dengan
melakukan promosi mengenai potensi Pasar Johar ke investor. Strategi 5 1) Pendataan
jumlah
pedagang
setiap tahunnya. 2) Melakukan
penertiban
administrasi ijin usaha. 3) Melakukan pembatasan jumlah pedagang sesuai dengan daya tampung Pasar Johar dengan
DAFTAR PUSTAKA Bryson, J. M. 2004. Strategic Planning for Public and Nonprofit Organizations - A Guide to Strenghtening and Sustaining Organizational Achievement Ed. Ke-3. San Francisco: Jossey-Bass. Handoko, T., Hani. 2011. Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Keban, Yeremias, T. 2008. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep, Teori dan Isu. Yogyakarta: Gava Media. Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta. Renstra Dinas Pasar Kota Semarang Tahun 2010-2015 Perda Nomor 9 Tahun 2013 Tentang Pengaturan Pasar Tradisional.
cara menindak tegas pedagang yang berjualan di daerah yang bukan
area
untuk
berjualan
dengan pemberian sanksi.
11