ANALISIS STRATEGI PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL “BANGSRI” DI DINAS KOPERASI, UMKM DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN JEPARA Oleh: Ferninda Arlisa Widyasari, Tri Yuniningsih Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Jalan Profesor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 1269 Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405 Laman : http// www.fisip.undip.ac.id email
[email protected] ABSTRAK Pasar tradisional merupakan salah satu aspek penunjang pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Jepara. Namun, kondisi Pasar Tradisional Bangsri menunjukkan ketidakstabilan dari tahun ke tahun, masih banyak kekurangan-kekurangan sarana dan prasarana baik untuk masyarakat (pedagang maupun pembeli). Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi yang harus dilakukan oleh Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Jepara dalam meningkatkan pengelolaan Pasar Tradisional Bangsri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi, wawancara, observasi dan studi pustaka. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sample dan accidental sample. Penulis mengidentifikasi faktor internal dan eksternal organisasi dengan analisis SWOT, kemudian akan diperoleh isu-isu strategis. Langkah selanjutnya adalah dengan menentukan skala prioritas menggunakan uji litmus untuk mengetahui isu yang paling strategis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengelolaan Pasar Tradisional Bangsri yang telah dilakukan belum optimal, sehingga membutuhkan strategis baru untuk mengatasinya. Strategi yang disarankan adalah mengoptimalkan kerjasama dengan stakeholder dan pihak swasta meningkatkan pengelolaan Pasar Tradisional Bangsri, sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi pedagang bersama dengan pengelola Pasar Tradisional Bangsri, mengupayakan penambahan sarana dan prasarana di Pasar Tradisional Bangsri dan koordinasi antara Dinas, Pemerintah, DPR, pengelola pasar dan pedagang untuk meningkatkan anggaran Pasar Tradisional Bangsri. Kata Kunci: Strategi, Pengelolaan Pasar, Pasar Tradisional Bangsri A. Pendahuluan Pasar adalah area tempat jual beli
lainnya (Peraturan Menteri Dalam Negeri
barang dengan penjual lebih dari satu baik
Nomor 70 Tahun 2013 tentang Pedoman
yang disebut sebagai Pusat Perbelanjaan,
Penataan
Pasar Tradisional, Pertokoan, Mall, Plasa,
Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko
Pusat
Modern). Saat ini, perkembangan pasar
Perdagangan
maupun
sebutan
dan
Pembinaan
Pasar
sangat pesat hampir di setiap daerah.
Terminal, dilihat dari sisi K3 kurang
Masing-masing daerah berlomba untuk
menguntungkan karena tidak dilengkapi
menjadikan kawasan pasar sebagai sumber
dengan halaman parkir dan fasilitas umum
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam
lainnya yang kurang memadai. Kios-kios
bentuk retribusi.
yang
berdekatan
dengan
jalan
raya
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor
menambah kesan semrawut di Pasar
37 Tahun 2012 Tentang Penjabaran Tugas
Bangsri. Selain itu kondisi lingkungan
dan Fungsi Dinas Koperasi, Usaha Mikro
yang kurang menguntungkan tersebut,
Kecil
masih banyak kios/los yang kurang layak
Menengah
Pengelolaan
(UMKM)
Pasar
Kabupaten
dan Jepara.
Bidang Pengelolaan Pasar mempunyai tugas
melakukan
penataan
huni,
sehingga
semakin
menambah
permasalahan yang ada di Pasar Bangsri.
pedagang,
Dari pengamatan yang penulis lakukan
penetapan, penagihan dan penyelesaian
di Pasar Bangsri pada hari Jumat tanggal
keberatan atas besarnya wajib retribusi
30 Januari 2015, dengan luas pasar ± 8.040
pasar dan retribusi PKL, pemeliharaan
M² tidak mencukupi jumlah pedagang di
bangunan
Pasar
los/kios
serta
pengawasan
keamanan pasar.
Bangsri.
Sebab
banyak
sekali
pedagang musiman/pedagang deprokan
Pasar merupakan salah satu aspek
berjualan
di
Pasar
Bangsri
yang
penunjang pertumbuhan perekonomian di
sebelumnya belum terdaftar di dalam
Kabupaten Jepara. Jumlah pasar se-
kategori pedagang lesehan. Sehingga para
kabupaten Jepara adalah sebanyak 70
pedagang musiman/pedagang deprokan
pasar,
yang
akan
tetapi
kategori
berdasarkan
pengelolaannya
menjadi
yaitu
pasar
tidak
memiliki
tempat
untuk
dibagi
berjualan mengambil lahan parkir motor
Kabupaten
atau pun trotoar. Sementara itu TPS
dengan jumlah 14 pasar, Pasar Desa yang
(Tempat Penampungan Sampah) yang
pengelolaannya
tersedia juga tergolong sangat kurang
tiga
Pasar
dengan
Pemerintah
Kabupaten dengan jumlah 7 pasar dan
karena
Pasar Desa Pengelolaan Murni oleh Desa
pedagang di Pasar Bangsri yang mencapai
dengan jumlah sebanyak 49 pasar.
785 pedagang dan sampah yang dihasilkan
Pasar Bangsri yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Jepara sebagai
apabila
dilihat
dari
jumlah
oleh pedagang dapat dikatakan tidak memenuhi standart.
fokus pengamatan penulis. Pasar yang
Berdasarkan fenomena dan data yang
letaknya di jantung Kota Kecamataan
dikemukakan di atas serta wawancara
Bangsri
dengan Kepala Bidang Pengelolaan Pasar
dan
jadi
satu
dengan
Sub
dan Kepala Pasar Bangsri, maka Pasar
membantu mencapai sasaran organisasi
Bangsri masih belum optimal dalam
(Purwanto, 2006: 75).
pengelolaannya. Atas dasar permasalahan
2. Perencanaan Strategi
di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan “Analisis
penelitian Strategi
Menurut
Bryson
(1999)
dalam
dengan
judul
Tangkilisan (2003), perencanaan strategis
Pengelolaan
Pasar
adalah
sistem
dimana
para
manajer
Tradisional “Bangsri” Di Dinas Koperasi,
mengambil
UMKM Dan Pengelolaan Pasar Kabupaten
mengimplementasikan, dan mengkontrol
Jepara”.
keputusan penting tersebut. Proses ini ditempuh melalui sepuluh
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana
pengelolaan
Pasar
Tradisional “Bangsri”?
dilakukan
oleh
Dinas
Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar
Kabupaten
pengelolaan
Pasar
Jepara
dalam
Tradisional
“Bangsri”?
mengetahui
pengelolaan
3. Memperjelas
misi
yang seharusnya dilakukan oleh Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Kabupaten Pasar
dan
nilai-nilai
organisasi. 4. Menilai
lingkungan
internal
dan
organisasi
untuk
5. Mengidentifikasi isu-isu strategis yang dihadapi organisasi.
2. Untuk mengetahui strategi pengelolaan
mengelola
2. Mengidentifikasi mandat organisasi.
mengidentifikasi.
Tradisional “Bangsri”.
Pasar
perencanaan strategis.
eksternal
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk
tahapan sebagai berikut: 1. Memprakarsai dan menyetujui proses
2. Bagaimana strategi pengelolaan yang seharusnya
keputusan,
Jepara
dalam
Tradisional
“Bangsri”. D. Kajian Pustaka 1. Manajemen Strategi Menurut Lawrence R. Jauch & W. F. Glueck (1984) manajemen strategi adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk
6. Merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu tersebut. 7. Mereview dan menyetujui strategi dan rencana. 8. Menyusun suatu visi sukses organisasi. 9. Mengembangkan proses implementasi yang efektif. 10. Menilai kembali strategi dan proses perencanaan strategis. 3. Identifikasi Nilai-nilai Strategis a. Kesepakatan Awal Penetapan merupakan
kesepakatan
tahap
dimana
awal semua
stakeholder
daerah
bersama-sama
kemampuan organisasi mencapai sasaran
membangun pemahaman dan komitmen
masa depan yang diinginkan (Salusu,
atas pentingnya pencapaian cita-cita
2005: 492).
daerah.
6. Perumusan Strategi
b. Mandat
Strategi
merupakan
alat
untuk
Mandat
merupakan
pondasi
mencapai tujuan. Strategi dikembangkan
penyusunan
perencanaan
strategi,
guna menghadapi isu strategis dengan cara
pernyataan misi mewujudkan dengan
membuat garis besar tanggapan organisasi
jelas arti penting eksistensi organisasi,
terhadap pilihan kebijakan fundamental
karena misi mewakili aturan dasar
dan
untuk berdirinya organisasi.
mengalami
strategis
pada
umumnya
akan
apabila
tidak
kegagalan
mempersiapkan langkah spesifik untuk
4. Analisis Lingkungan Strategis Analisis Lingkungan terdiri dari dua,
mengimplementasikan strategi tersebut.
yaitu:
E. Pembahasan
1. Lingkungan Internal
a. Pengelolaan
Lingkungan internal adalah analisis
“Bangsri”
Pasar oleh
Dinas
organisasi secara internal dalam rangka
UMKM
menilai atau mengidentifikasikan kekuatan
Kabupaten Jepara
(strengths) dan kelemahan (weakness) dari
Pengelolaan
dan
Tradisional Koperasi,
Pengelolaan
Pasar
Pasar
Tradisional
satuan organisasi yang ada.
Bangsri belum optimal hal ini dapat
2. Lingkungan Eksternal
dilihat
dari
kurangnya
kesadaran
Dalam hal ini, diidentifikasi tentang
pedagang untuk menjaga kenyamanan
berbagai faktor yang berada di luar
pembeli, karena akses jalan banyak
organisasi,
yang mengalami penyempitan karena
dimana
mempunyai
organisasi
pengaruh
sama
tidak sekali
tindakan
pedagang
terhadapnya, namun perubahan-perubahan
dagangan
yang terjadi pada lingkungan ini akan
pengunjung.
Selain
mempengaruhi
pencahayaan
juga
kinerja
institusi
atau
di
yang
area
menaruh
jalan
bagi
itu
kondisi
sangat
kurang,
organisasi dalam suatu hubungan timbal
khususnya di los atau tempat jualan
balik.
yang tidak ditempati oleh pedagang.
5. Isu-isu Strategis
Hal ini menimbulkan kelembaban dan
Isu-isu strategis ialah konflik di antara
bau
tidak
sedap
yang
sangat
berbagai kekuatan atau konflik antara
mengganggu kenyamanan pengunjung
nilai-nilai
Pasar
yang
dapat
mempengaruhi
Bangsri.
Adapun
kesadaran
pedagang
terhadap
Pasar
para pedagang untuk memberikan upah
Bangsri juga kurang, karena mereka
tambahan kepada penjaga malam di Pasar
meninggalkan sampah atau limbah
Bangsri yang berjumlah enam orang.
hasil
2. Mandat Organisasi Yang Jelas
dagangan
kenyamanan
estetika
tanpa
dan
memikirkan
keindahan
Pasar
Setiap
pegawai
dituntut
untuk
Bangsri. Selain itu kondisi pedagang
mengetahui secara jelas apa tugas pokok
deprokan/pedagang
dan fungsi masing-masing. Dalam hal ini
musiman
yang
datang secara berkala juga perlu
para
dilakukan
Pengelolaan
pendataan,
agar
dapat
pegawai
dan
Pasar
maupun
Bidang pengelola
Pasar
masuk di Pasar Bangsri.
menjalankan tupoksinya sudah tercantum
Pengelolaan
Pasar
Tradisional “Bangsri” oleh Dinas
Pasar Kabupaten Jepara
Jepara Dati
Kesepakatan
Atas
Perda
Kabupaten
II Kabupaten Jepara
Nomer 2 Tahun 1999 tentang Retribusi Pelayanan Persampahan
Perencanaan Awal Kesepakatan ataupun komitmen dari
b. Perda Nomer 3 Tahun 2010 tentang
para stakeholder dalam rangka mendukung
Penataan
perencanaan
Perbelanjaan dan Toko Modern
terkoordinir
strategi dengan
dan
a. Perda Nomer 7 Tahun 2009 tentang Perubahan
Dan
mengerti
di dalam Perda berikut ini:
Koperasi, UMKM dan Pengelolaan
1. Prakarsa
sudah
di
mengetahui jumlah pedagang yang
b. Strategi
Bangsri
staff
juga baik.
sudah Hal
ini
Pasar
Tradisional
Pusat
c. Perda Nomer 9 Tahun 2013 tentang
dibuktikan dengan adanya pertemuan yang
Perubahan
dilakukan antar perwakilan paguyuban
Jepara Nomer 10 Tahun 2010 tentang
Pedagang Pasar Bangsri dengan pengelola
Retribusi Pelayanan Pasar
Pasar Bangsri.
Atas
Perda
Kabupaten
d. Rencana Strategis Dinas Tahun 2012-
Sedangkan koordinasi dengan SKPD
2017
terkait juga rutin dilakukan baik melalui
3. Misi
Dan
Nilai-Nilai
Organisasi
komunikasi langsung maupun komunikasi
Yang Jelas
tidak langsung. Apabila ada bantuan
Terkait kejelasan dan kesesuaian misi
keuangan
untuk
Pasar
ini adalah kesesuaian antara misi dan nilai
Bangsri dari SKPD lain, maka SKPD
organisasi merupakan hal yang sangat
tersebut
Dinas
penting. Misi harus dirumuskan melalui
Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar.
diskusi yang panjang dengan melibatkan
Selain itu adanya inisiatif swadaya dari
para
akan
pembangunan
menghubungi
stakeholder,
sehingga
diperoleh
rumusan yang komprehensif. Misi ini
sehingga dapat memenuhi target retribusi
dapat mendorong stakeholder lebih baik
pasar yang optimal dan pendapatan lainya
lagi dalam menjalankan fungsinya.
sesuai dengan aturan dan norma yang
Dinas
Koperasi,
Pengelolaan
Pasar
UMKM
dan
berlaku.
mempunyai
visi
4. Identifikasi Lingkungan Eksternal
“Terwujudnya koperasi dan usaha mikro
Variabel-variabel dalam lingkungan
kecil menengah yang mandiri, sehat dan
eksternal meliputi kecenderungan politik,
tangguh serta pasar yang bersih, aman,
ekonomi, sosial budaya, teknologi dan
nyaman, dan sehat yang bertumpu pada
geografi, pelanggan/klien, serta pesaing
potensi
dan kolaborator.
daerah
sebagai
dasar
pengembangan ekonomi kerakyatan dan
a. Kondisi Politik
masyarakat yang dinamis.”
Dukungan dari DPR dan Pemerintah
Misi:
Kabupaten Jepara dalam pembangunan
1. Menjadikan Koperasi, Usaha Mikro
Pasar Bangsri yang lebih baik belum
Kecil Menengah dan Pasar sebagai
sesuai harapan pengelola Pasar Bangsri
tulang punggung Perekonomian dan
dan
Masyarakat.
Pengelolaan Pasar.
Misi
ini
memenuhi
dilaksanakan
target
dengan
pendapatan
Dinas
Koperasi,
UMKM
dan
b. Kondisi Ekonomi
asli
Kemampuan pedagang Pasar Bangsri
Pasar
yang baik dan pendapatan retribusi Pasar
sebesar 100% dan juga terpenuhinya
Bangsri yang selalu memenuhi dan bahkan
karcis
melebihi target pendapatan bulanan pasar.
daerah (PAD) dari Retribusi
retribusi
pasar
penunjang
Pengelolaan Pendapatan Daerah bagi 21 pasar;
c. Kondisi Sosial Budaya Faktor yang mempengaruhi kondisi
2. Menjadikan Pasar Tradisional Bersih,
sosial budaya adalah adanya budaya
Sehat, Aman dan Nyaman Sehingga
leluhur serta beragamnya golongan, selain
Mampu
itu faktor sosial budaya juga berpengaruh
Bersaing
Dengan
Pasar
Modern.
terhadap karakteristik pedagang Pasar
Pelaksanaan misi ini dilakukan dengan
Bangsri. Ketertiban dan kebersihan Pasar
terus melakukan pemeliharanya sarana dan
Bangsri juga ada pengaruhnya terhadap
prasarana di 21 pasar yang dikelola
kondisi sosial budaya karena ada kaitannya
Pemerintah Kabupaten, penataan tempat
dengan mental masyarakat atau pembeli
dagangan (zonasi), mewujudkan pasar
yang berkunjung ke Pasar Bangsri. Pasar
yang bersih, sehat, aman dan nyaman
tradisional khususnya Pasar Bangsri juga
memiliki keunikan tersendiri dimana akan
dana secara swadaya kepada penjaga
ada kesepakatan harga antara penjual dan
malam di Pasar Bangsri.
pembeli.
g. Pesaing dan Kolaborator
d. Kondisi Teknologi
Terkait
Kemajuan teknologi saat ini tidak
kolaborator,
dengan
pesaing
dan
kondisi
persaingan
pasar
diiringi dengan kesiapan mental para
tradisional dengan pasar modern tidak
pengelola Pasar Bangsri, hal ini dibuktikan
berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat
dengan terbatasnya jumlah staff pengelola
dari segi pelayanan dan pengelolaan pasar
Pasar Bangsri yang dapat menggunakan
tradisional yang belum bisa bersaing
perangkat
Penggunaan
dengan pasar modern. Kolaborator dalam
tidak
pengelolaan
komputer.
teknologi
modern
diterapkan
di
juga
Pasar
Bangsri
pedagang tidak dapat
bisa karena
menerapkannya
Pasar
Bangsri,
Dinas
Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar bekerjasama
dengan
konsultan
dalam melakukan perdagangan.
perencanaan untuk pembangunan di Pasar
e. Kondisi Geografi
Bangsri.
Pasar Bangsri yang berdekatan dengan sub-terminal Bangsri menambah kesan semrawut
dan
berpengaruh
terhadap
5. Identifikasi Lingkungan Internal Variabel-variabel lingkungan internal dapat dilihat dari kesesuaian visi dan misi
kondisi lalu lintas di sekitar Pasar Bangsri
organisasi,
yang
keuangan atau anggaran, dan sarana
seringkali
macet.
Letak
Pasar
sumber
daya
manusia,
Bangsri cukup strategis yaitu berada di
prasarana maupun infrastruktur.
jantung kota Kecamatan juga membawa
a. Kesesuaian Visi dan Misi Organisasi
pengaruh
Pasar
Dilihat dari kesesuaian antara visi dan
dari
misi organisasi Dinas Koperasi, UMKM
terbatasnya area parkir yang dimiliki oleh
dan Pengelolaan Pasar dengan cara terus
Pasar Bangsri yang diantisipasi dengan
melakukan
mengambil area jalan desa dan jalan kota
sarana
untuk tempat parkir.
pelaksanaannya belum dapat dilakukan
f. Pelanggan/klien
secara maksimal karena kendala anggaran
Bangsri
terhadap hal
ini
pengelolaan dapat
dilihat
Partisipasi pedagang dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan Pasar Bangsri belum
baik.
Tetapi
para
pedagang
memiliki inisiatif untuk mengumpulkan
upaya
dan
perbaikan
prasarana,
terhadap
tetapi
dalam
yang terbatas. b. Sumber Daya Manusia Dilihat
dari
segi
kuantitas
SDM
pengelola Pasar Bangsri sudah cukup baik, tidak ada kekurangan personil. Akan tetapi
dari segi kualitas SDM pengelola Pasar
1. Stakeholder memanfaatkan peraturan
Bangsri belum baik, apabila dilihat dari
yang ada untuk meningkatkan
segi pendidikan rata-rata lulusan SMP dan
pengelolaan Pasar Bangsri.
SMA, sedangkan lulusan S1 masih sangat
2. Mengoptimalkan kerjasama dengan
sedikit.
stakeholder dan pihak swasta
c. Keuangan atau anggaran
meningkatkan pengelolaan Pasar
Anggaran yang di dapatkan oleh Dinas
Bangsri.
Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar
STRATEGI W-O
secara keseluruhan hanya 1,7 milyar,
1. Melakukan sosialisasi kepada
sementara ada 21 pasar yang dikelola oleh
pedagang untuk melakukan zonasi di
Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan
Pasar Bangsri.
Pasar. Terkait dengan anggaran yang
Mengupayakan penambahan sarana
didapatkan oleh Pasar Bangsri dinilai
dan prasarana di Pasar Bangsri.
masih sangat kurang, sedangkan untuk
STRATEGI S-T
merenovasi
1. Sosialisasi untuk meningkatkan
dan
merehabilitasi
Pasar
Bangsri membutuhkan paling tidak 60
partisipasi pedagang bersama dengan
milyar.
pengelola Pasar Bangsri.
d. Infrastruktur
2. Koordinasi dengan stakeholder dan
Sarana dan prasarana yang ada di
pedagang untuk bekerjasama dalam
kantor pengelola Pasar Bansgri sudah
rangka
memadai.
bersaing Pasar Bangsri.
Akan
tetapi
sarana
dan
meningkatkan
kemampuan
prasarana di Pasar Bangsri masih sangat
STRATEGI W-T
kurang, seperti area parkir yang terbatas,
1. Koordinasi antara Dinas, Pemkab,
kondisi toilet yang kotor dan bau, daya
DPR, pengelola pasar dan pedagang
tampung pedagang yang sudah tidak
untuk meningkatkan anggaran Pasar
mencukupi (overload) dan juga akses jalan
Bangsri.
bagi pembeli yang sempit.
2. Melakukan pelatihan dan pengadaan bantuan teknologi yang diperlukan
6. Isu-Isu Strategis Identifikasi
isu-isu
strategi
dapat
dirumuskan menggunakan hasil analisis SWOT dengan menghubungkan indikator-
untuk meningkatkan pengelolaan Pasar Bangsri. 7. Identifikasi Strategi Untuk
indikator yang terdapat dalam kekuatan,
Mengelola Isu-isu
kelemahan, peluang dan ancaman.
Berdasakan hasil evaluasi isu strategis
STRATEGI S-O
yang telah dilakukan, strategi dilakukan
dengan membuat program dan mengatur
untuk selalu menjaga kebersihan
tindakan sebagai cara untuk memecahkan
dan kenyamanan di Pasar Bangsri.
masalah,
dengan
memilih
berbagai
d. Mewajibkan setiap pedagang di
alternatif
sesuai
dengan
petunjuk,
Pasar Bangsri untuk menyediakan
pengarahan dan pedoman dari organisasi
sarana kebersihan minimal satu
atas dan berdasarkan perundang-undangan
tempat sampah.
yang berlaku.
e. Menindak tegas pedagang yang
Program strategi pengelolaan Pasar Bangsri untuk tiga tahun ke depan adalah: 1. Mengoptimalkan stakeholder
kerjasama
dan
meningkatkan
pihak
pengelolaan
melanggar peraturan. 3. Mengupayakan
penambahan
dengan
dan prasarana di Pasar Bangsri.
swasta
a. Peningkatan
Pasar
koordinasi
sarana
antara
Dinas, Pemkab, DPR, pengelola
Bangsri.
pasar
a. Melakukan kerjasama dengan pasar
melakukan penambahan sarana dan
modern dalam hal perdagangan. b. Meningkatkan fungsi dan peran stakeholder
dalam
mengembangkan
potensi
Pasar
Bangsri.
pedagang
untuk
prasarana. b. Mengoptimalkan
penyediaan
sarana parkir. c. Pengelolaan sampah yang baik dengan 3R (reduce, reuse dan
c. Melakukan stakeholder
kerjasama
dengan
dan
swasta
pihak
dalam perencanaan pembangunan di Pasar Bangsri. 2. Sosialisasi
dan
untuk
recycle); d. Pengadaan
bak
penampungan
sampah. 4. Koordinasi antara Dinas, Pemerintah,
meningkatkan
DPR, pengelola pasar dan pedagang
partisipasi pedagang bersama dengan
untuk meningkatkan anggaran Pasar
pengelola Pasar Bangsri.
Bangsri.
a. Melakukan pendataan pedagang
a. Efisiensi penggunaan anggaran.
secara menyeluruh.
b. Mengoptimalkan koordinasi antara
b. Melakukan pertemuan rutin terkait peningkatan
pengelolaan
Pasar
Bangsri. c. Melakukan
komunikasi
secara
langsung kepada setiap pedagang
Dinas, Pemerintah, DPR, pengelola pasar
dan
pedagang
terkait
peningkatan
anggaran
Pasar
Bangsri. c. Mengupayakan
dilakukannya
renovasi dan rehabilitasi total di
Pasar Bangsri untuk meningkatkan
dan Pengelolaan Pasar dikoordinasikan
kenyamanan.
kepada SKPD terkait, pengelola Pasar
d. Membuka peluang bagi investor untuk
turut
serta
kekurangan
Bangsri dan pedagang dinilai cukup
membantu
efektif,
namun
dengan
strategi
yang
anggaran,
melakukan promosi Pasar Bangsri.
pada
kenyataanya
difokuskan
pada
perbaikan sarana prasarana belum
F. Penutup
sepenuhnya berjalan optimal. Hal ini
1. Kesimpulan
dibuktikan
A. Pengelolaan “Bangsri” UMKM
Pasar oleh
dan
Tradisional
Dinas
Koperasi,
Pengelolaan
Pasar
Koperasi,
Pengelolaan
terealisasinya
belum
rencana
untuk
rehabilitasi total di Pasar Bangsri, melainkan hanya perbaikan-perbaikan yang tidak merata diseluruh bagian
Kabupaten Jepara Dinas
dengan
UMKM
Pasar
dan
melakukan
Pasar Bangsri karena keterbatasan anggaran.
Untuk
itu
diperlukan
pengelolaan terkait dengan perbaikan-
perencanaan strategi yang baru untuk
perbaikan
meningkatkan
fisik,
sarana
prasarana,
pembinaan pengelola, namun upayaupaya
tersebut
terlaksana
belum
dengan
sepenuhnya
baik
di
Pasar
pengelolaan
Bangsri yang lebih baik. 2. Saran A. Pengelolaan
Pasar
Bangsri. Kendala yang dihadapi adalah
“Bangsri”
kurangnya lahan baik untuk para
UMKM
pedagang maupun lahan fisik seperti
Kabupaten Jepara
lahan
parkir,
akses
oleh dan
Tradisional
Dinas
Koperasi,
Pengelolaan
Pasar
bagi
Saran yang dapat penulis berikan
pengunjung, pencahayaan yang sangat
kepada Dinas Koperasi, UMKM dan
minim
Pengelolaan Pasar sebagai berikut:
dibeberapa
jalan
Pasar
bagian
pasar,
anggaran dari pemerintah yang kurang,
1. Menyediakan bak penampungan
belum adanya zoning atau penataan
sampah yang lebih banyak untuk
sesuai dengan jenis dagangan dan
mengantisipasi
kurangnya
sampah di Pasar Bangsri.
kesadaran
pedagang
terhadap pengelolaan Pasar Bangsri. B. Strategi
Pengelolaan
Pasar
Tradisional “Bangsri” Strategi dalam pengelolaan Pasar Bangsri oleh Dinas Koperasi, UMKM
2. Melakukan
penumpukan
sosialisasi
kepada
pedagang akan pentingnya perilaku hidup bersih agar kenyamanan di Pasar Bangsri semakin baik.
3. Melakukan tindakan tegas kepada pedagang
yang
pelanggaran
melakukan
seperti
pelebaran
dagangan.
Daftar Pustaka Azwar,
Saifuddin.
2012.
Metode
Penelitian (13th ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
4. Pemanggilan
kepada
pedagang
Bryson, John M. (2007). Perencanaan
yang tidak menempati los atau
Strategis
tempat jualan di Pasar Bangsri.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
5. Menyediakan
lahan
untuk
Bagi
for
yang
seringkali
Organizations
di
Strengthening
mengganggu
estetika
Pasar
Bangsri. B. Strategi
Sosial.
Bryson, J. M. (2004). Strategic Planning
pedagang deprokan atau musiman keberadaannya
Organisasi
Public
and –
Nonprofit
A
Guide
and
to
Sustaining
Organizatinal Achievement Ed. Ke-3. Pengelolaan
Pasar
Tradisional “Bangsri”
San Fransisc: Josey-Bass. David,
Setelah dilakukan analisis SWOT
Fred
R.
Management,
(2009).
Strategic
Manajemen Strategik
pada isu-isu strategis yang ada dan
Konsep (12th ed.). Jakarta: Salemba
diuji menggunakan tes litmus untuk
Empat.
mengetahui tingkat kestrategisan isu
Handoko, T. Hani. (2011). Manajemen
tersebut maka berikut adalah strategi
Edisi
pengelolaan Pasar Bangsri:
Yogyakarta.
1. Mengoptimalkan kerjasama dengan stakeholder
dan
pihak
swasta
Ibrahim,
2.
Yogyakarta
Amin.
(2009).
Administrasi
:
BPFE-
Pokok-pokok
Publik
&
meningkatkan pengelolaan Pasar
Implementasinya. Bandung : Refika
Bangsri.
Aditama.
2. Sosialisasi partisipasi
untuk
meningkatkan
pedagang
bersama
dengan pengelola Pasar Bangsri. 3. Mengupayakan penambahan sarana dan prasarana di Pasar Bangsri. 4. Koordinasi
antara
Dinas,
Machfoedz, Ircham. (2007). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Fitramaya. Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nawawi, H. Hadari. (2005). Manajemen
Pemerintah, DPR, pengelola pasar
Strategik:
dan pedagang untuk meningkatkan
Bidang Pemerintahan dengan Ilustrasi
anggaran Pasar Bangsri.
di
Bidang
Organisasi
Pendidikan
Non
(3th
Profit
ed.).
Yogyakarta: Gadjah Mada University
Buku Putih Pasar Tradisional
Press.
Peraturan Bupati Nomor 37 Tahun 2012
Pasolong,
Harbani.
Administrasi
(2007).
Publik.
Teori
Tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi
Bandung:
Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil
Alfabeta. Purwanto,
Menengah (UMKM) Dan Pengelolaan Iwan.
(2006).
Manajemen
Strategi. Bandung: Yrama Widia.
Pasar Kabupaten Jepara Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT
70 Tahun 2013 tentang Pedoman
Teknik Membedah Suatu Kasus (12th
Penataan
ed.). Jakarta: Gramedia
Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan
Salusu, J. (2005). Pengambilan Keputusan Strategik Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non Profit (8th
ed.).
Jakarta: Grasindo.
Stratejik. Jakarta: Bumi Aksara. Damai
Darmadi.
(2011).
LaksBang PRESSindo. Sri.
(2009).
Konsep
Dasar
Penerbit Universitas Diponegoro. Inu
Kencana.
(2008).
Ilmu
Administrasi Publik. Jakarta: Rineka Cipta. Tangkilisan,
Hesel
Nogi.
(2003).
Manajemen Modern Untuk Sektor Publik. Yogyakarta: Balairung & Co.
Sumber lain: Arini Rachmiati. Strategi Optimalisasi Pengelolaan Pasar Tradisional Di Pasar Johar
Kota
Toko Modern Renstra Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar tahun 2012-2016
Semarang.
Universitas Diponegoro.
(diakses
pada 8 Mei 2015)
(diakses pada 11 Mei 2015) http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/pa sar-bangsri-prioritas-direnovasi/
Kebijakan Publik. Semarang : Badan
Syafiie,
Pasar
http://core.ac.uk/display/20033464
Administrasi Publik. Yogyakarta :
Suwitri,
Pembinaan
http://eprints.undip.ac.id/31615/
Siagian, Sondang P. (2005). Manajemen
Sukidin,
dan
Skripsi.
(diakses pada 24 Maret 2016)