Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Vol VI, No I, Januari
Juni 2017
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR PERDAGANGAN BESAR BARANG PRODUKSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2015 Indra Satriawan M. Thoyib SR Fatra Dwi Pertiwi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Pengaruh Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM) dan Return On Asset (ROA) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor Perdagangan Besar Barang Produksi Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015. Populasi pada penelitian ini terdiri dari 34 perusahaan. Terdapat 8 perusahaan terpilih dan memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa Current Ratio (CR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Harga Saham, Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham, Return On Asset (ROA) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham. Secara simultan Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor Perdagangan Besar Barang Produksi Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015. Pada level of Significance hanya Return On Asset (ROA) yang lebih dari 5% yaitu sebesar 0,920% dan Current Ratio (CR) dan Net Profit Margin (NPM) masing-masing memiliki nilai sebesar 0,002% dan 0,001 % . Kemampuan prediksi ketiga variabel tersebut terhadap Harga Saham sebesar 51 % sebagaimana ditunjukkan oleh besarnya adjusted R square sebesar 51% sedangkan sisanya 49% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam variabel penelitian. Kata Kunci : Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA) dan Harga Saham A.
Pengukuran
PENDAHULUAN Sektor Perdagangan merupakan salah satu yang
Indonesia,
mempengaruhi
hal
meningkatnya
ini
perekonomian
dikarenakan
semakin
masyarakat,
Dimana analisis laporan keuangan dapat dilakukan menggunakan rasio keuangan. Rasio-rasio yang digunakan
untuk
menilai
kinerja
keuangan
perusahaan pada penelitian ini adalah, rasio
pun
likuiditas yaitu Current Ratio (CR), dan rasio
meningkat. Perusahaan Perdagangan Besar Barang
profitabilitas yaitu Net Profit Margin (NPM), dan
Produksi dipilih sebagai objek pada penelitian ini.
Return
Perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak
memungkinkan
dalam bidang distributor jual beli dalam partai
mengetahui sehat atau tidaknya perusahaan.
akan
beli
dapat
maka
permintaan
daya
perusahaan
dilakukan menggunakan analisis laporan keuangan.
A.1. Latar Belakang Masalah sektor
kinerja
barang-barang
dagang
On
Asset pihak
(ROA).
Analisis
berkepentingan
rasio untuk
besar. Perusahaan ini melakukan transaksi jual beli
Current Ratio (CR) adalah salah satu rasio
ke pedagang lain seperti pengecer atau kepada
likuiditas yang digunakan untuk mengungkapkan
pemakai
besar.
jaminan keamanan perusahaan terhadap kreditor
Perkembangan yang cukup pesat dalam bidang ini
jangka pendek. Jika perbandingan utang lancar
membuat persaingan semakin ketat dan menuntut
melebihi aktiva lancar, maka perusahaan dikatakan
perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang ada
mengalami
secara
pendeknya. CR yang tinggi akan menimbulkan
industri
efektif
operasionalnya.
dan
dalam
efisien
jumlah
dalam
kegiatan
kepercayaan
kesulitan investor
melunasi untuk
utang
jangka
menginvestasikan
modalnya ke perusahaan. Hal ini dikarenakan
85
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Vol VI, No I, Januari
Juni 2017
perusahaan dinilai memiliki kemampuan melunasi
Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA)
utang
terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor
jangka
pendeknya,
sehingga
dapat
meningkatkan permintaan saham di perusahaan
Perdagangan
terkait.
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011Net Profit Margin (NPM) adalah salah salah
satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur
laba
bersih
penjualan.
Apabila
dibandingkan
rasio
NPM
dengan
besar
maka
Besar
Barang
Produksi
yang
. A.2. Rumusan Masalah Penelitian Permasalahan
yang
akan
diteliti
selanjutnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
menunjukan bahwa perusahaan memiliki kinerja
1. Bagaimana pengaruh Current Ratio, Net Profit
yang baik, karena dapat menghasilkan laba bersih
Margin, dan Return On Asset secara parsial
yang besar dari aktifitas penjualan. Apabila NPM
terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub
naik mengindikasikan laba perusahaan meningkat,
Sektor Perdagangan Besar Barang Produksi
dan investor akan tertarik dengan kenaikan laba
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
bersih perusahaan, maka akibatnya permintaan
2011-2015?
saham
perusahaan
meningkat
2. Bagaimana pengaruh Current Ratio, Net Profit
sehingga akan menaikkan harga saham karena
Margin, dan Return On Asset secara simultan
jumlah permintaan saham tersebut lebih besar
terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub
dibandingkan jumlah penawarannya. Laba yang
Sektor Perdagangan Besar Barang Produksi
mewakili
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
NPM
tersebut
akan
mempunyai
korelasi
positif
terhadap harga saham, sehingga laba perusahaan
2011-2015?
memengaruhi fluktuasi harga saham. Jadi, dapat
A.3. Tujuan Penelitian
disimpulkan bahwa, NPM adalah salah satu faktor
Sesuai
dengan
pernyataan
penelitian,
yang memengaruhi naik turunnya harga saham di
maka tujuan penelitian ini adalah:
pasar modal.
1. Untuk menganalisis pengaruh Current Ratio
Return On Asset (ROA) adalah salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada. ROA yang positif menunjukan bahwa dari total aktiva yang
dipergunakan
perusahaan perusahaan.
mampu
untuk
kegiatan
memberikan
Sebaliknya
jika
pengaruh
terhadap
(NPM) terhadap Harga Saham 3. Untuk menganalisis pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham
bagi
B. LANDASAN TEORI
negatif
B.1. Current Ratio (CR)
menunjukan total aktiva yang dipergunakan tidak memberikan
2. Untuk menganalisis pengaruh Net Profit Margin
operasi,
laba
ROA
(CR) terhadap Harga Saham.
keuntungan
maupun kerugian yang dialami perusahaan.
Kasmir (2016:134) menerangkan bahwa: current ratio). merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
Penelitian ini mencoba untuk mengetahui
membayar kewajiban jangka pendek atau utang
seberapa besar pengaruh masing-masing variabel
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
terhadap Harga Saham. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka peneliti mengambil judul
Mamduh (2016:75) menerangkan bahwa:
Current Ratio (CR),Net Profit
86
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
memenuhi
utang
jangka
Vol VI, No I, Januari
pendeknya
Juni 2017
dengan
Rasio ini menunjukkan berapa besar
menggunakan aktiva lancarnya (aktiva yang akan
persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari
berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau
setiap penjualan. Menurut Harahap (2007:304), semakin besar rasio ini semakin baik karena
S.
Munawir
(2007:72) Current
menerangkan
dianggap
ratio)
mendapatkan laba semakin baik.
yaitu
kemampuan
perusahaan
dalam
perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan
Profit margin yang tinggi menandakan
hutang lancar, rasio ini menunjukan bahwa nilai
kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang
kekayaan lancar (yang segera dapat dijadikan uang)
tinggi pada tingkat penjualan tertentu. B.3. Return On Asset (ROA)
Dari hasil pengukuran rasio, apabila rasio
Mamduh
(2016:81)
mendefinisikan
lancar rendah, dapat dikatakan bahwa perusahaan
Return On Asset adalah rasio yang mengukur
kurang modal untuk membayar utang. Namun,
kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
apabila hasil pengukuran rasio tinggi, belum tentu
berdasarkan tingkat aset yang tertentu.
kondisi perusahaan sedang baik. Hal ini dapat saja
Kasmir (2016:202) mendefinisikan Return
terjadi karena kas tidak digunakan sebaik mungkin
On Asset merupakan rasio yang menunjukkan hasil
(Kasmir,2016).
(return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam
B.2. Net Profit Margin (NPM)
perusahaan. Mamduh (2016:81) mengatakan bahwa,
Laba Bersih merupakan ukuran keuntungan dengan
Return
on
Assets
(ROA)
merupakan
rasio
membandingkan antara laba setelah bunga dan
keuangan perusahaan yang berhubungan dengan profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan
Net
menghasilkan keuntungan atau laba pada tingkat
Profit Margin (NPM) adalah menggambarkan
pendapatan, aset dan modal saham tertentu. Dengan
besarnya laba bersih yang diperoleh perusahaan
mengetahui ROA, kita dapat menilai apakah perusahaan telah efisien dalam menggunakan
Syamsuddin
(2007:62)
mendefinisikan
NPM
sebagai berikut,
aktivanya
dalam
kegiatan
operasi
untuk
menghasilkan keuntungan.
Net profit margin adalah merupakan rasio
Mardiyanto (2009:196) mengatakan bahwa,
antara laba bersih (Net Profit) yaitu penjualan sesudah
dikurangi
dengan
seluruh
expense
termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan.
mengukur
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas
Semakin tinggi NPM, semakin baik operasi suatu Rasio
ini
bisa
dihitung
sebagai
berikut
Harahap (2007:304) mendefinisikan NPM
(Mamduh, 2016:81): Return On Asset (ROA)
Net Profit Margin merupakan
memiliki tujuan dan manfaat yang tidak hanya bagi
bagian dari rasio profitabilitas dan menunjukkan
pihak pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi
berapa besar persentase pendapatan bersih yang
bagi pihak di luar perusahaan, terutama pihakpihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan.
87
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Munawir
(2007:89)
Vol VI, No I, Januari
mengatakan
bahwa
Juni 2017
a. Analisis teknikal, merupakan suatu teknik
besarnya Return On Asset (ROA) dipengaruhi oleh
analisis
dua faktor, yaitu:
catatan mengenai pasar itu sendiri untuk
1.
berusaha
Turnover dari operating assets (tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi). 2. Profit margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam persentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya.
yang
menggunakan
mengakses
data
permintaan
atau dan
penawaran suatu saham tertentu maupun pasar
secara
keseluruhan.
Pendekatan
analisis ini menggunakan data pasar yang dipublikasikan seperti: harga saham, volume perdagangan, indeks harga saham gabungan dan individu, serta faktor faktor lain yang
B.4. Harga Saham Darmadji
bersifat teknis. Oleh sebab itu, pendekatan dan
Fakhruddin
(2006:5)
mengungkapkan yang dimaksud dengan saham
ini juga disebut pendekatan analisis pasar (market analisys) atau analisis internal (internal analisys). Asumsi yang mendasari
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseorangan
terbatas.
Wujud
saham
adalah
selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan
surat
kepemilikan
ditentukan
penyertaan
berharga oleh
yang
ditanamkan
Bambang
Riyanto
tersebut.
Porsi
seberapa
besar
di
perusahaan
analisis teknikal adalah: 1) Terdapat ketergantungan sistematik di dalam
keuntungan
yang
dapat
dieksploitasi ke return ubnormal. 2) Pada pasar tidak efisien, tidak semua informasi harga masa lalu diamati ketika memprediksi
distribusi
keuntungan
sekuritas. (2001:240)
3) Nilai suatu saham merupakan fungsi permintaan dan penawaran. Beberapa
pengembalian bagian atau peserta dalam perseroan terbatas, bagi yang bersangkutan, yang diterima dari hasil penjualan sahamnya akan tetapi tertanam di dalam perusahaan tersebut selama hidupnya, meskipun bagi pemegang saham sendiri bukanlah merupakan peranan permanen, karena setiap waktu
kesimpulan
menyangkut
pendekatan
analisis teknikal adalah sebagai berikut: 4) Analisis teknikal didasarkan pada data pasar yang dipublikasikan. 5) Fokus analisis teknikal adalah ketepatan waktu,
penekanannya
hanya
pada
perubahan harga. Sunariyah (2006:168-179) mengatakan bahwa ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menilai harga suatu saham tetapi dua pendekatan berikut yang paling banyak digunakan, yaitu pendekatan tradisional dan pendekatan portofolio modern. 1. Pendekatan tradisional, untuk menganalisis surat berharga saham dengan pendekatan tradisional
6) Teknik analisis berfokus pada faktorfaktor
internal
melalui
analisis
pergerakan di dalam pasar atau suatu saham. 7) Para analisis teknikal cenderung lebih berkonsentrasi
pada
pasar
jangka
pendek, karena teknik-teknik analisis teknikal dirancang untuk mendeteksi
digunakan dua analisis yaitu:
88
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
b.
Vol VI, No I, Januari
Juni 2017
pergerakan harga dalam jangka waktu
Ratio (CR) sebagai X1, Net Profit Margin(NPM)
yang relatif lebih pendek.
sebagai X2 , dan Return On Asset (ROA) sebagai
Analisis
fundamental,
pendekatan
ini
X3 yang akan mempengaruhi variabel terikat
didasarkan pada suatu anggapan bahwa
(dependen) yaitu Harga Saham sebagai Y baik
setiap saham memiliki nilai intrinsik. Nilai
secara parsial maupun simultan.
intrinsik inilah yang diestimasi oleh para
B.6. Hipotesa Penelitian
investor atau analisis. Nilai intrinsik
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan
merupakan suatu fungsi dari variabel-
penelitian, dan kerangka pemikiran yang telah
variabel perusahaan yang dikombinasikan
diuraikan pada bagian sebelumnya maka peneliti
untuk
mengajukan hipotesis sebagai berikut:
menghasilkan
suatu
return
(keuntungan) yang diharapkan dan suatu
H1 = Current Ratio (CR),Net Profit Margin(NPM)
resiko yang melekat pada saham tersebut.
dan Return On Asset (ROA)secara parsial
Hasil estimasi nilai intrinsik kemudian
berpengaruh
dibandingkan dengan harga pasar yang
terhadapHarga Saham.
positif
dan
signifikan
sekarang (current market price). Harga
H2 = Current Ratio (CR),Net Profit Margin(NPM)
pasar saham merupakan refleksi dari rata-
dan Return On Asset (ROA) secara simultan
rata nilai intrinsiknya.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
2. Pendekatan portofolio modern, menekankan
Harga Saham.
pada aspek psikologi bursa dengan asumsi hipotesis mengenai bursa, yaitu hipotesis pasar
C. METODOLOGI PENELITIAN
efisien. Pasar efisien diartikan bahwa harga-
C.1. Jenis Penelitian
harga
saham
yang
terefleksikan
secara
Metode yang digunakan pada penelitian
menyeluruh pada seluruh informasi yang ada di
ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan
bursa.
variabel berupa rasio keuangan. Rasio keuangan
B.5. Kerangka Berpikir Berikut merupakan kerangka pemikiran
yang digunakan adalah Current Ratio (CR), Net
yang dikembangkan dalam penelitian ini:
Sedangkan objek penelitian ini adalah Perusahaan
CR
Sub Sektor Perdagangan Besar Barang Produksi
r1
NPM
r2
Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA).
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
Harga saham
2011-2015. C.2. Populasi dan Sampel C.2.1. Populasi
r3
ROA R
Gambar 1 Kerangka berpikir
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2009:80). Populasi dalam
Berdasarkan gambar Paradigma penelitian
penelitian ini adalah Perusahaan Sub Sektor
di atas, dapat dijelaskan bahwa variabel bebas
Perdagangan Besar Barang Produksi yang terdaftar
(independen) dalam penelitian ini adalah Current 89
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
di BEI periode 2011-2015. Adapun jumlah populasi dalam penelitian adalah 34 perusahaan. Sampel Pengertian purpose sampling menurut Suharsimi Arikunto (2010:183) adalah sebagai berikut: Sampel bertujuan atau mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena purpose sampling dilakukan dengan cara beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, dana, dan tenaga sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Sesuai dengan pengertian dari purposive sampling, peneliti menentukan sampel dengan kriterianya, yaitu: 1. Diambil 8 perusahaan atau 23,5% dari 34
Vol VI, No I, Januari
Juni 2017
Tabel 2 Sampel Penelitian No Nama Emiten Tanggal Perusahaan IPO 1 AKR AKRA 3/10/1994 Corporindo 2 Colorpak CLPI 30/11/2001 Indonesia 3 Enseval EPMT 1/8/1994 Putera Megatrading 4 Multi MICE 2/11/2005 Indocitra 5 Millenium SDPC 7/5/1990 Pharmacon Intern. 6 Tigaraksa TGKA 11/6/1990 Satria 7 Tunas TURI 6/5/1995 Ridean 8 United UNTR 19/9/1989 Tractors Jumlah Sampel Sumber : Data diolah oleh peneliti
perusahaan untuk sampel karena 8 perusahaan
C.3
Metode Pengumpulan Data
tersebutlah yang laporan keuangannya lengkap
C.3.1
Teknik Pengumpulan Data
mulai tahun 2011 hingga tahun 2015.
Jumlah Tahun 5 5 5 5 5 5 5 5 40
Data yang peneliti himpun dari tahun 2011
2. Didalam Laporan Keuangan 8 perusahaan
sampai dengan 2015, merupakan data runtut waktu
tersebut, perusahaan menghasilkan Laba setiap
(time series) dan lintas sektoral (cross section), data
tahunnya (tidak ada rugi).
tersebut dikategorikan sebagai data panel.
Berdasarkan kriteria tersebut, dari 34
Jenis
data
yang
digunakan
dalam
Perusahaan Sub Sektor Perdagang Barang Produksi
penelitian ini adalah data sekunder.Data tersebut
Besar di BEI diperoleh 8 perusahaan yang
berupa data laporan keuangan (Annual Report)
memenuhi syarat sebagai sampel dalam penelitian
perusahaan Perdagangan Besar Barang Produksi
ini, yang disajikan pada tabel dibawah ini :
(Wholesale) selama periode penelitian, yaitu tahun
No 1. 2. 3. 4.
Tabel 1 Purposive Sampling Karakteristik Jumlah Perusahaan Sub Sektor Perdagang 34 Barang Produksi Besar yang terdaftar di BEI Perusahaan yang tidak (11) menyajikan data laporan keuangan periode2011-2015 Perusahaan yang rugi pada (15) beberapa tahun tertentu di periode 2011-2015 Total Sampel 8 Sumber data : diolah oleh peneliti 2016
Berikut adalah sampel pada penelitian ini :
2011-2015.Sumber data penelitian ini diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Populasi
pada
penelitian
ini
adalah
perusahaan Perdagangan Besar Barang Produksi (Wholesale) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2011-2015.Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling,
yaitu
sampel
pertimbangan atau kriteria dengan
tujuan
agar
dipilih
dengan
kriteria tertentu,
diperoleh
sampel
yang
90
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Vol VI, No I, Januari
representative dengan penelitian yang dilakukan,
Tabel 3 Output Uji Statistik Deskriptif
sehingga diperoleh sampel sebanyak 8 perusahaan.
Descriptive Statistics
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi
dan
studi
pustaka.Berikut
penjelasannya: 1. Tahap
observasi
mengumpulkan
non
partisipant
dokumen-dokumen
yaitu berupa
laporan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diunduh melalui website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. 2. Teknik pengumpulan data pendukung berupa penelitian
terdahulu,
laporan
yang
dipublikasikan serta pendapat para ahli yang
Juni 2017
N Minimum 40 4,69
LN_CR
Maximu Std. m Mean Deviation 5,92 5,1580 ,29964
LN_NPM
40
-,89
2,50 1,1992
,85324
LN_ROA
40
,21
3,31 1,8345
,61572
LN_Harga Saham Valid N (listwise)
40
4,20
10,18 7,1495
1,60088
40
Sumber : Data sekunder diolah melalui SPSS 18, output SPSS 2016 Berdasarkan hasil tabel statistik deskriptif
bersumber dari buku- buku referensi.
diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Variabel Current Ratio (CR) memiliki nilai
D.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
D.1.
Analisa Hasil Penelitian
minimum 4,69, nilai maksimum sebesar 5,92,
D.1.1.
Analisa Deskriptif Variabel Penelitian
nilai
Penelitian
simpangan baku sebesar 0,29964.
ini
menggunakan
metode
statistik deskriptif, yang menurut Imam Ghozali
rata-rata
sebesar
5,1580
dan
nilai
2. Variabel Net Profit Margin (NPM) memiliki nilai minimum -0,89, nilai maksimum sebesar
mendeskriptifkan suatu data yang dilihat dari nilai
2,50, nilai rata-rata sebesar 1,1992 dan nilai
rata-rata
simpangan baku sebesar 0,85324.
(mean),
standar
deviasi,
varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan
3. Variabel Return On Asset (ROA) memiliki nilai
skewness. Pengujian statistik deskriptif merupakan
minimum 0,21, nilai maksimum sebesar 3,31,
proses analisis yang merupakan proses menyeleksi
nilai
data sehingga data yang akan dianalisis memiliki
simpangan baku sebesar 0,61572.
rata-rata
sebesar
1,8345
dan
nilai
4. Variabel HargaSaham memiliki nilai minimum dilakukan untuk memperoleh gambaran yang
4,20, nilai maksimum sebesar 10,18, nilai rata-
sebenarnya mengenai kondisi perusahaan dalam
rata sebesar 7,1495 dan nilai simpangan baku
analisis. Berikut akan diuraikan statistik deskriptif
sebesar 1,60088.
dari variabel-variabel independen dan variabel
D.1.2. Uji Regresi Linier Berganda Uji
dependennya.
regresi
linear
berganda
adalah
hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Dampak dari penggunaan analisis regresi berganda dapat digunakan untuk memutuskan naik atau menurunnya nilai dari variabel dependen yang dapat
dilakukan
melalui
menaikkan
atau
91
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Vol VI, No I, Januari
Juni 2017
menurunkan keadaan variabel independen. Hasil
harga saham, maka nilai harga saham adalah
dari analisis regresi berganda dapat dilihat pada
sebesar 19,111.
tabel berikut ini:
b. Nilai koefisien CR (X1) adalah sebesar -0,503. Nilai X1 yang negatif menunjukkan adanya
Tabel 4 OutputUji Regresi Linier Berganda
hubungan yang
Coefficientsa Model
tidak searah antara variabel
Current Ratio (CR) dengan harga saham. Ini
Stand ardize d Unstandardize Coeffi d Coefficients cients
berarti setiap terjadi kenaikan CR sebesar 1 maka akan menurunkan harga saham sebesar 0,503 (dengan asumsi nilai koefisien variabel lain tetap atau konstan).
1
B
Std. Error
(Con stant)
19,111
4,360
LN_C R
-2,689
,826
LN_N PM
1,677
LN_R OA
-,057
Beta
t
Sig.
4,383 ,000
c. Nilai koefisien NPM (X2) adalah sebesar 0,894. Nilai X2
yang positif menunjukkan adanya
hubungan yang searah antara variabel Net Profit Margin (NPM) dengan harga saham. Ini berarti
,476
-,503
- ,002 3,255
setiap tejadi kenaikan NPM sebesar 1, maka
,894 3,519 ,001
(dengan asumsi nilai koefisien variabel lain
akan meningkatkan harga saham sebesar 0,894 tetap atau konstan).
,563
-,022
-,101 ,920
d. Nilai koefisien ROA (X3) adalah sebesar 0,022. Nilai X3
yang negatif menunjukkan
adanya hubungan yang tidak searah antara
a. Dependent Variable: LN_HargaSaham Sumber : Data sekunder diolah melalui SPSS 18, output SPSS 2016 Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukkan nilai konstanta untuk persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah 19,111 dan nilai untuk koefisien regeresinya yaitu -0,503 untuk variabel X1 atau Current Ratio (CR), sedangkan untuk variabel X2 atau Net Profit Margin (NPM) memiliki koefisien regresi 0,894, dan untuk variabel X3 atau Return On Asset (ROA) yaitu 0,022. jadi dapat disimpulkan persamaan regresi linier bergandanya adalah sebagai berikut:
variabel Return On Asset (ROA) dengan harga saham. Ini berarti setiap tejadi kenaikan ROA sebesar 1, maka akan menurunkan harga saham sebesar 0,022 (dengan asumsi nilai koefisien variabel lain tetap atau konstan). D.1.3. Uji t Pengujian secara parsial (Uji t) ini bertujuan
untuk
mengetahui
apakah
terdapat
pengaruh secara parsial (individu) dari variabelvariabel independen (CR, NPM, ROA) terhadap variabel
dependen
(HargaSaham).
Berikut
ditunjukkan pengaruh ketiga variabel tersebut
Y = 19,111- 0,503X1 + 0,894X2 -0,022 X3+ ei Dari persamaan model regresi linear
terhadap ROA dalam grafik berikut :
berganda tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Nilai
Konstanta
(a)
sebesar
19,111
menunjukkan bahwa apabila variabel Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM) dan Return On Asset (ROA) bernilai nol atau tidak ada variabel independen yang mempengaruhi 92
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Vol VI, No I, Januari
0,002> 0,05. Artinya Ho ditolak dan Ha
Tabel 5 Output Uji t
diterima,
Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
1
bahwa
CR
secara
parsial
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Stand ardize d Coeffi cients
Harga Saham pada perusahaan Perdagangan Besar Barang Produksi yang terdaftar di BEI. 2. Pengaruh Net Profit Margin terhadap Harga Saham
Std. Error
B
Juni 2017
Beta
T
Sig.
Dengan menggunakan sampel (n) = 40 dan jumlah variabel independen dan dependen (k) =
(Constant)
19,111
4,360
4,383
,000
LN_CR
-2,689
,826
-,503 -3,255
,002
nilai ttabelsebesar 1.68830. Berdasarkan tabel
LN_NPM
1,677
,476
,894
3,519
,001
nilai thitunguntuk variabel NPM adalah sebesar
LN_ROA
-,057
,563
-,022
-,101
,920
4. Maka diperoleh df = 36 yang menunjukkan
a. Dependent Variable: LN_HargaSaham
3,519 dan ttabel dengan demikian
thitung
lebih
besar
dari
ttabel
(3,519<1.68830) dan nilai signifikasi sebesar
Sumber : Data sekunder diolah melalui SPSS 18, output SPSS 2015
0,001 > 0,05. Artinya Ho ditolak dan Ha diterima,
bahwa
NPM
secara
parsial
Pengaruh dari masing-masing variabel
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
CR, NPM, dan ROA terhadap HargaSaham dapat
Harga Saham pada perusahaan Perdagangan
dilihat dari nilai signifikansinya.Variabel CR
Besar Barang Produksi yang terdaftar di BEI.
berpengaruh
signifikan
terhadapHargaSaham
3. Pengaruh Return On Asset
terhadap Harga
karena nilai signifikannya sebesar 0,002 dengan
Saham
kata lain < 0,05.
Variabel NPM berpengaruh
Dengan menggunakan sampel (n) = 40 dan
signifikan terhadap Harga Saham karena nilai
jumlah variabel independen dan dependen (k) =
signifikannya sebesar 0,001 dengan kata lain <
4. Maka diperoleh df = 36 yang menunjukkan
0,05. Sedangkan variabel ROA tidak berpengaruh
nilai ttabel sebesar 1.68830. Berdasarkan tabel
terhadap Harga Saham karena nilainya sebesar
nilai thitung untuk variabel CR adalah sebesar -
0,920 dengan kata lain > 0,05.
0,101 dan ttabel dengan
Berikut ini hasil uji t untuk masing-masing variabel
independen
secara
parsial
terhadap
demikian thitung lebih kecil dari ttabel (0,101>1.68830) dan nilai signifikasi sebesar
variabel dependennya :
0,920< 0,05. Artinya Ho diterima dan Ha
1. Pengaruh Current Ratio terhadap HargaSaham
ditolak, bahwa ROA secara parsial memiliki
Dengan menggunakan sampel (n) = 40 dan
pengaruh
jumlah variabel independen dan dependen (k) =
perusahaan
4. Maka diperoleh df = 36 yang menunjukkan
Produksi yang terdaftar di BEI.
nilai ttabelsebesar 1.68830. Berdasarkan tabel
terhadap
Harga
Perdagangan
Saham Besar
pada Barang
D.1.4. Uji f
nilai thitunguntuk variabel CR adalah sebesar -
Uji F digunakan untuk menunjukkan
3,255 dan ttabel dengan
apakah
demikian thitung lebih kecil dari ttabel (-
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
3,255<1.68830) dan nilai signifikasi sebesar
secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
semua
variabel
independen
yang
93
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Vol VI, No I, Januari
Uji ini dilakukan dengan membandingkan fsig dengan
tingkat
signifikan
0.05.
Jika
Tabel 7 Output Uji Determinasi Model Summary
nilai
signifikasinya < 0,05 maka variabel independen secara simultan (bersama-sama) memiliki pengaruh
Model
signifikan terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikasinya > 0,05 maka variabel independen secara simultan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Berikut ini merupakan hasil uji f : Tabel 6 OutputUji f ANOVAb Sum of Mean Squares df Square
Model 1 Regression
50,986
3
16,995
Juni 2017
R ,714a
1
R Square ,510
Adjusted R Square ,469
Std. Error of the Estimate 1,16624
a. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_CR, LN_NPM Sumber : Data sekunder diolah melalui SPSS 18, output SPSS 2016 Pada tabel 4.8 di atas, dapat dilihat hasil regresi secara keseluruhan menunjukkan nilai R2
F 12,495
Sig.
sebesar 0,510 menunjukkan bahwa korelasi atau
,000a
hubungan antara Harga Saham (variabel dependen)
48,964 36 1,360 Residual 99,950 39 Total a. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_CR, LN_NPM b. Dependent Variable: LN_HargaSaham Sumber : Data sekunder diolah melalui SPSS 18, output SPSS 2015
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa jumlah variabel bebas dan terikat (k) = 4, dan jumlah sampel (n) = 40. Maka diperoleh df1 = 3 dan df2 = 36 yang menghasilkan nilai Ftabel sebesar 2,87 maka Fhitung> Ftabel (12,495> 2,87) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa Current Ratio, Net Profit
dengan Current Assets, Net Profit Margin, Return On Asset (variabel independen) mempunyai tingkat hubungan yangsedang yaitu sebesar 51%. Tingkat hubungan ini dapat dilihat dari tabel pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi. Tabel 8 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,000 0,199 Sangat Rendah 0,200 0,399 Rendah 0,400 0,599 Sedang 0,600 0,799 Kuat 0,800 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2013:257)
Margin, dan Return On Asset secara simultan
Nilai koefisien determinasi adalah sebesar
memiliki pengaruh terhadap Harga Saham di
0,510. Angka ini mengidentifikasi bahwa Harga
perusahaan Perdagangan Besar Barang Produksi
Saham (variabel dependen) mampu dijelaskan oleh
yang terdaftar di BEI.
Current Assets, Net Profit Margin, Return On
D.1.5. Uji Determinasi
Asset(variabel
independen)
sebesar
51%.
Koefisien determinasi digunakan untuk
Kemudian,standard error of the estimate adalah
mengukur kemampuan model dalam menerangkan
sebesar 1,16624 dimana semakin kecil angka ini
variasi dependen. Nilai koefisien determinasi
akan membuat model regresi semakin tepat dalam
2
adalah nol dan satu. Nilai R yang kecil berarti
memprediksi Harga Saham.
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel-variabel independen hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.
94
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
D.
Vol VI, No I, Januari
Juni 2017
Hal ini berarti Net Profit Margin (NPM)
Pembahasan
D.1. Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap
mempunyai pengaruh yang searah terhadap harga saham, artinya jika NPM naik maka harga saham
Harga Saham secara Parsial Variabel CR (X1) memiliki nilai thitung
akan
naik.
Net
Profit
Margin
yang tinggi
sebesar -3,255yang artinya thitung< ttabel (-3,255
menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan
<1.68830). Menujukkan bahwa CR
laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu.
pengaruh negatif
mempunyai
terhadap Harga Saham. Hasil
Menurut
Bastian
dan
Suhardjono
menunjukkan bahwa CR berpengaruh signifikan
(2006:299) Net Profit Margin adalah perbandingan
terhadap Harga Saham karena tingkat pengaruh
antara laba bersih dengan penjualan bersih.
signifikan CR terhadap Harga Saham lebih kecil
Semakin
dari level of significance yang ditentukan 5%
perusahaan yang produktif untuk memperoleh laba
(0,002 < 0,05) maka Ha1 diterima dan Ho1 ditolak,
yang tinggi melalui tingkat penjualan tertentu serta
yang artinya CR secara parsial berpengaruh negatif
kemampuan perusahaan yang baik dalam menekan
dan signifikan terhadap Harga Saham.
biaya-biaya oprasionalnya. Hal ini meningkatkan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
besar
kepercayaan
NPM
investor
menunjukan
untuk
kinerja
menginvestasikan
Current Ratio (CR) mempunyai pengaruh yang
modalnya pada perusahaan tersebut sehingga
berlawanan terhadap harga saham. Kenaikan CR
permintaan akan saham perusahaan meningkat
sebesar 1 akan menurunkan harga saham sebesar
yang otomatis akan diikuti peningkatan harga
0,503.
saham tersebut.
Hal
ini
dikarenakan
nilai
CR
dari
perusahaan yang dijadikan sampel telah memenuhi kriteria yaitu lebih tinggi dari 100% bahkan ada
D.3. Pengaruh Return On Asset(ROA) terhadap Harga Saham secara Parsial
yang melebihi 200% dan 300%. Sehingga dapat membuat
untuk
sebesar -0,101 yang artinya thitung
menginvestasikan dananya, dikarenakan nilai CR
<1.68830). Hal ini menujukkan bahwa ROA
yang terlalu tinggi menandakan bahwa perusahaan
mempunyai
mengalami penumpukan aset lancar. Yang juga
Saham yaitu jika nilai ROA meningkat maka nilai
berarti bahwa perusahaan tidak menggunakan aset
Harga Saham menurun dan sebaliknya. Tingkat
lancarnya secara optimal.
pengaruh signifikan ROA terhadap Harga Saham
D.2.
ragu
Pengaruh
para
Net
investor
Variabel ROA (X3) memiliki nilai thitung
Profit
Margin
(NPM)
terhadap Harga Saham secara Parsial Variabel NPM (X2) memiliki nilai thitung sebesar
3,519
(3,519>1.68830).
yang Hasil
artinya tersebut
thitung>ttabel
pengaruh
negatifterhadap
Harga
lebih kecil dari level of significanceyang ditentukan 5% (0,920 > 0,05) maka Ha3 ditolak dan Ho3 diterima,
yang
artinya
ROA
secara
parsial
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
menunjukkan
Harga Saham.
bahwa NPMberpengaruh positif terhadap Harga
Hasil
penelitian
ini
mengindikasikan
Saham dan tingkat pengaruh signifikan NPM
bahwa Return On Asset (ROA) memiliki pengaruh
terhadap Harga Saham lebih kecil dari level of
yang berlawanan terhadap Harga Saham. Kenaikan
significanceyang ditentukan 5% (0,001< 0,05)
ROA sebesar 1, akan menurunkan harga saham
maka Ha2 diterima dan H02 ditolak, yang artinya
sebesar 0,022. Hal ini menunjukkan bahwa
NPM secara parsial berpengaruh positif dan
perusahaan dengan kondisi ROA yang baik atau
signifikan terhadap Harga Saham.
meningkat
pada perusahaan
tidak
berpotensi
95
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Vol VI, No I, Januari
Juni 2017
terhadap daya tarik perusahaan oleh investor.
2. Net Profit Margin (NPM) secara parsial
Investor mempunyai keyakinan potensi saham pada
berpengaruh secara positif dan signifikan
perusahaan akan membaik meskipun pada suatu
terhadap Harga Saham. Hal ini ibuktikan
saat profitabilitas sedang tidak baik. Kondisi ini
dengan nilaithitung sebesar 3,519 yang artinya
dapat dilihat pada perusahaan yang dijadikan
thitung
sampel,
dimana
tiap
tahunnya
nilai
ROA
tabel(3,519
3. Return
On
>1,68830).
Assets (ROA)
secara parsial
perusahaan terus menurun, namun harga saham
berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan
perusahaan
dapat
terhadap Harga Saham. Hal ini dibuktikan
dikatakan bahwa nilai ROA yang semakin tinggi
dengan nilai thitung sebesar-0,101yang artinya
tidak
thitung
cenderung
memberi
naik.
Sehingga
jaminanbagi
investor
untuk
tabel(-0,101
< 1,68830).
menanamkan sebagian modalnya untuk investasi di
4. Current Ratio(CR),Net Profit Margin (NPM),
perusahaan Perdagangan Besar Barang Produksi
dan Return On Asset (ROA) secara simultan
yang tercatat di BEI.
berpengaruh secara positif dan signifikan
D.4.
Pengaruh
CR,
NPM,
dan
ROA
dengan nilaifhitung 12,495 yang artinya fhitung
terhadapHarga Saham secara Simultan Berdasarkan
hasil
pengujian
dengan
program SPSS 18.0 bahwa variabel independen CR,
DER,
dan
NPM
menunjukkan
terhadap Harga Saham. Hal ini dibuktikan tabel(12,495>2,87).
5. Koefisien determinasi (R2) adalah 0,510 atau 51
hasil
%, artinya kombinasi variabelin dependen (X)
berpengaruh secara signifikan terhadap Harga
yaitu X1 atau Current Ratio (CR), X2 atau Net
Saham. Hal ini ditunjukkan bahwa Fhitung memiliki
Profit Margin (NPM), dan X3 atau Return On
nilai yang lebih besar dari Ftabel (12,495 > 2,87).
Asset (ROA) mampu menjelaskan variable
Tingkat pengaruh signifikan variabel independen
dependen (Y) yaitu Harga Saham 51 % yang
yaitu CR, DER dan NPM terhadap Harga Saham
sisanya sebesar 49% (100% - 51%) hal tesebut
kurang dari 5% (0,000< 0,050) yang berarti secara
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
simultan berpengaruh terhadap Harga Saham pada
termasuk dalam variabel penelitian.
perusahaan Perdagangan Besar Barang Produksi yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015.
6. Berdasarkan hasil penelitian regresi berganda, variabel
yang
paling
dominan
dalam
meningkatkan harga saham adalah X2 atau Net E.
Profit Margin (NPM). Hal tesebut dapat dilihat
KESIMPULAN DAN SARAN
pada nilai koefisien untuk X2atau Net Profit
E.1. Kesimpulan Berdasarkan
hasil
analisis
dan
pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan pengujian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Margin (NPM) yang
memiliki nilai paling
besar diantara variabel lain yaitu sebesar 0,894. E.2. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan diatas mala
1. Current Ratio (CR) secara parsial berpengaruh
peneliti menyarankan sebagai berikut:
negatif dan signifikan terhadap Harga Saham.
1. Bagipara pemakai laporan keuangan yang akan
Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar -
mengambil suatu keputusan hendaknya tidak
3,255
hanya mengandalkan data mengenai Current
yang
3,255<1,68830).
artinya
thitung
(-
Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM) dan Return On Asset (ROA) tetapi perlu juga
96
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Vol VI, No I, Januari
memperhatikan faktor-faktor lain dan rasiorasio lain. 2. Bagi peneliti selanjutnya untuk memperbanyak variabel atau menggunakan variabel lain, selain
Juni 2017
Cetakan Ketiga. Penerbit : Raja Grafindo Persada. Jakarta. Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Kesembilan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
itu memperbanyak sampel penelitian agar hasil Penelitian selanjutnya menjadi lebih tepat dan akurat. 3. Keterbatasan adanya laba negatif di laporan keuangan yang tidak sesuai dengan hipotesis serta
adanya
faktor-faktor
lain
yang
mempengaruhi. Oleh karena itu seharusnya sampel yang digunakan harus diperbanyak agar hasilnya pun lebih tepat dan akurat.
Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim. 2016. Analisis Laporan Keuangan. AMPYKPN:Yogyakarta. Mardiyanto, Handoyo. 2009. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Grasindo.Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi Empat. Yogyakarta: BPFE. Sawir, Agnes. 2009. Analisis kinerja keuangan dan perencanaan keuangan perusahaan. Jakarta: PT Gramedia pustaka utama. S. Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Empat. Yogyakarta: PT. Liberty.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
---------. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.
Brigham, Eugene F & Joel F Houston. 2014. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Darmadji, T dan Fakhrudin M.H. 2006. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat. Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: Andi. Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan, Edisi kedua. Jakarta : Ghalia Indonesia. Ghozali, Imam. 2006. Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Sunariyah, 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, edisi ke lima, UPP-AMP YKPN, Yogyakarta. Sunyoto, Danang. 2016. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika Aditama. Syamsudin, Lukman. 2007. Manajemen keuangan perusahaan. Jakarta: Raja. www.idx.co.id diakses pada tanggal 13 Maret 2016. www.sahamok.com diakses pada tanggal 15 Maret 2016.
Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi Pertama, 97