Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Vol VI, No I, Januari
Juni 2017
PENERAPAN AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN MASJID JAMIK AN-NUR SEKAYU Endang, S.E.,M.M Dosen Tetap STIE Rahmaniyah Sekayu Email:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengelolaan keuangan Masjid Jamik An-Nur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menganalisis data sekunder mengenai laporan keuangan. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa akuntabilitas yang diterapkan hanya berdasarkan lisan dan budaya tradisi dan belum dituangkan dalam aturan yang tertulis, namun pengelolaan keuangan telah disepakati dan diketahui oleh pengurus. Transparansi laporan keuangan telah dilakukan dengan cara menampilkan arus kas (kas masuk, kas keluar dan saldo) yang disajikan di papan yang disediakan khusus untuk laporan keuangan. Sehingga Laporan Keuangan yang dikelola secara sederhana dan tradisional oleh Masjid Jamik An-Nur kurang akuntabel tetapi cukup transparan. Kata kunci: akuntabilitas, transparansi ,pengelolaan keuangan A.
jamaah. Sumber dana masjid berasal dari amal.
PENDAHULUAN
para donator dan masyarakat seperti sedekah, infaq,
A.1. Latar Belakang Semua aktivitas lembaga baik publik
bantuan dari instansi pemerintah maupun swasta
maupun swasta selalu dituntut transparan dan
atau bentuk bantuan sosial lainnya. Dana tersebut
akuntabel. Akuntabilitas dan transparansi sangat
diperlukan untuk mendukung kegiatan peribadatan,
penting agar dapat bermanfaat bagi entitas publik
keagamaan, pengadaan sarana, dan prasarana, dan
lainnya atau pihak-pihak di luar organisasi tersebut
pengembangan masjid. Sehubungan dengan dana
dan memaksimalkan perannya pada domain sosial
masyarakat ini maka pengelolaan keuangan harus
budaya dimana entitas tersebut berada. Salah satu
mampu dipertanggungjawabkan yaitu dengan cara
entitas publik adalah organisasi nirlaba.
disajikan secara transparan dan akuntabel.
Organisasi nirlaba merupakan organisasi
Penyajian yang akuntabel dan transparan
yang bergerak dalam pelayanan sosial yang
dalam pelaporan keuangan menjadi kunci sukses
dikelola oleh masyarakat dan tidak bertujuan
dalam upaya menjaga kelangsungan hidup dan
mencari keuntungan. Suatu organisasi nirlaba
kemakmuran masjid. Namun dalam pengelolaan
memperoleh sumber dayanya dari penyumbang
dana masjid yang dilakukan oleh pengurus masjid
yang tidak mengharapkan imbalan, menghasilkan
terkadang ragu untuk menyampaikan informasi
barang atau jasa tanpa memupuk laba, dan tidak
keuangan yang berhubungan dengan laporan
memiliki kepemilikan.Organisasi nirlaba meliputi
penyumbang
organisasi keagamaan, sekolah, rumah sakit, dan
disumbangkan
klinik
beranggapan bahwa laporan sumbangan yang
publik,
organisasi
politis,
organisasi
(nama kepada
dan
jumlah
masjid),
yang
masyarakat
masyarakat, serikat buruh. Organisasi keagamaan mengacu pada organisasi dalam sebuah tempat peribadatan misalnya masjid.
Kehadiran akuntansi yang mengacu pada
Masjid merupakan organisasi keagamaan
PSAK 45 diharapkan hadir sebagai pedoman atau
yang mengelola keuangan dan sumberdaya lain dari
acuan yang dapat mendorong perubahan sosial,
41
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Vol VI, No I, Januari
Juni 2017
mengubah paradigma dan pola pikir masyarakat.
Transparansi Pengelolaan Keuangan Masjid Jamik
Penerapan
An-Nur Sekayu?
akuntabilitas mempersempit
akuntansi dan
merupakan
transparansi
kesenjangan
bentuk
yang
dapat
informasi
antara
pengelola masjid dengan masyarakat.
B.
LANDASN TEORI
B.1. Konsep Akuntabilitas
Masjid Jamik An-Nur merupakan masjid
B.1.1. Pengertian Akuntabilitas
yang berada di tengah Kota Sekayu, dan juga
Menurut Sutedi (2011:4), akuntabilitas
merupakan masjid yang aktif digunakan untuk
(accountability) adalah peran dan tanggungjawab,
kegiatan agama lainnya. Tidak seperti masjid-
serta
masjid yang ada di banyak kampung di Indonesia,
penyeimbangan
yang biasanya mempercayakan kepada seorang
pemegang saham, sebagaimana yang diawasi oleh
kyai atau ulama yang dipercayai untuk mengelola
dewan komisaris.
sumber
dayanya,
sehingga
akuntabilitas
mendukung
dan
usaha
kepentingan
untuk
menjamin
manajemen
Menurut Stanbury dalam
dan
Mardiasmo
transparansi tidak terlalu diperhatikan karena cukup
(2010:57), akuntabilitas
dengan adanya kepercayaan pada amanah yang
bentuk
diberikan. Selain itu masyarakat atau jamaah
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi
Masjid Jamik An-Nur didominasi oleh pegawai
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
yang bekerja, baik di instansi pemerintah maupun
telah ditetapkan sebelumnya, melalui suatu media
pendidikan dan swasta. Fenomena yang muncul
pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara
adanya kecurigaan di kalangan masyarakat tentang
periodik.
pengelolaan masjid yang di amanahkan kepada
kewajiban
dapat diartikan sebagai mempertanggungjawabkan
Akuntabilitas
adalah
perwujudan
pengurus masjid, kecenderungan dana digunakan
kewajiban seseorang atau unit organisasi untuk
secara pribadi oleh pengurus dengan mengaburkan
mempertanggungjawabkan
dana donasi dari masyarakat, hal ini dikarenakan
pengelolaan
lemahnya pengelolaan keuangan masjid, salahsatu
kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam
pemicunya adalah kurang pahamnya pengurus
rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
dalam
melalui
penyajian
laporan
keuangan
secara
sumber
media
daya
pengendalian dan
periodik.
keuangan selama ini hanya menampilkan total uang
B.1.2. Prinsip-Prinsip Akuntabilitas
masuk dan keluar serta posisi saldo dan tidak diuraikan secara rinci berdasarkan buku kas harian sehingga terkesan ada informasi dan data yang disembunyikan. Untuk itu diperlukan kajian ilmiah tentang Penerapan Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan
Keuangan Masjid Jamik An-Nur
A.2. Perumusan Masalah Berdasarkan
fenomena
yang
terjadi
maka
permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bagaimana
Penerapan
Akuntabilitas
dan
pelaksanaan
pertanggungjawaban
transparan daan akuntabel. Penyajian laporan
dan
secara
Menurut Effendi (2009:7), prinsip-prinsip akuntabilitas yaitu sebagai berikut: 1. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk melakukan pelaksanaan misi agar akuntabel. 2. Harus merupakan suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan sumberdaya secara konsisten. 3. Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang diperoleh. 4. Harus dapat menunjukan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
42
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Vol VI, No I, Januari
5. Harus jujur, objektif, transparan dan inovatif sebagai katalisator perubahan dan manajeman organisasi dalam bentuk pemuktahiran metode dan teknik pengukuran kinerja dan penyusunan laporan akuntabilitas. Menurut Triyuwono (2008:153), ada 3 (tiga)
manfaat
akuntansi
pada
organisasi
keagamaan, yaitu: 1. Penyediaan informasi yang akurat dan andal. 2. Menciptakan akuntabilitas publik. 3. Untuk pengendalian manajerial. B.1.3. Akuntabilitas Organisasi Peribadatan Randa (2011:259), mengatakan bahwa pola pertanggungjawaban di organisasi keagamaan dapat
bersifat
vertikal
Pertanggungjawaban
maupun
horizontal.
vertikal
adalah
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, seperti kepada pembina apabila organisasi keagamaan tersebut memakai sistem struktural. Atau dalam konteks yang lebih jauh lagi, pertanggungjawaban secara dapat
diartikan
sebagai
vertikal
pertanggungjawaban
kepada Tuhan, hal ini dapat menimbulkan motivasi instrinsik seseorang untuk menyusun laporan pertanggungjawaban secara jujur, benar, objektif, dan
adil.
Sedangkan
pertanggungjawaban
horizontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas,
khususnya pengguna atau
penerima layanan organisasi keagamaan yang bersangkutan. Apabila seseorang mengabaikan pola pertanggungjawaban horizontal ini akan berdampak ketidakpercayaan masyarakat terhadap pengurus dan timbul fitnah di masyarakat. B.1.4. Dimensi Akuntabilitas Publik Menurut
Ellwood
dalam
Mardiasmo
(2010:121), menjelaskan terdapat empat dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh organisasi sektor publik, yaitu : 1.
Akuntabilitas Hukum dan Kejujuran (Accountability for Probity and Legality) Akuntabilitas kejujuran (accountability for probity) terkait dengan penghindaran
Juni 2017
penyalahgunaan jabatan, sedangkan akuntabilitas hukum (legal accountability) terkait dengan jaminan adanya kepatuhan terhadap hukum dan peraturan lain yang diisyaratkan dalam penggunaan sumber dana publik. 2. Akuntabilitas Program (Program Accountability) Akuntabilitas program terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan dapat dicapai dan memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang minimal. Akuntabilitas program juga berkaitan dengan bagaimana organisasi melahirkan sebuah program yang mengacu pada strategi dalam pencapaian visi, misi organisasi. Diperlukan pengungkapan pelaporan hasil program kegiatan organisasi, sehingga dapat mengetahui besarnya sumberdaya yang dialokasikan kehasil yang telah terlaksana. Menurut Mahsun (2008:203), prinsipprinsip yang harus diperhatikan dalam akuntabilitas program antara lain: a. Adanya komitmen dari pimpinanan seluruh staf yang bersangkutan dalam melahirkan suatu program. b. Dapat menjamin penggunaan sumberdaya secara konsisten dengan ketentuan peraturan yang berlaku untuk menghindari penyalahgunaan sumber daya yang ada. 3. Akuntabilitas Proses (Process Accountability) Akuntabilitas proses harus menyajikan penjelasan tentang kesesuaian antara realisasi kegiatan dengan rencana awal, serta keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengurus organisasi yang akuntabel, tidak hanya bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukan, tetapi juga terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan. 4. Akuntabilitas Kebijakan (Policy Accountability) Akuntabilitas kebijakan terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah, baik pusat maupun daerah, atas kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah terhadap DPR/DPRD dan masyarakat luas. Suatu kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan yang harus dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap usaha dari para pengurus organisasi. Akuntabilitas bukan hanya pertanggungjawaban financial dalam bentuk laporan keuangan, tetapi juga petanggungjawaban atas segala kegiatan yang dilakukan oleh organisasi, sebagai pihak pemegang amanah untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, 43
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Vol VI, No I, Januari
Juni 2017
melaporkan, dan mengungkapkan segala aktifitas dan kegiatan pertanggungjawaban tersebut. B.2. Konsep Transparansi
peribadatan, seperti sholat, berdoa, berdzikir, dan
B.2.1. Pengertian Transparansi
strategis
adalah
lain sebagainya. Namun, sebenarnya tempat ibadah adalah salah satu organisasi yang memiliki peranan dalam
peningkatan
kesejahteraan
Menurut Efendi (2009:4), transparansi
masyarakat yaitu sebagai tempat melaksanakan
keterbukaan
pengaturan dan pengawasan sosial. Tempat untuk
pengambilan informasi
dalam pelaksanaan proses
keputusan materil
dan
yang
pengungkapan
relevan
mengenai
perusahaan. Sedangkan menurut Sutedi (2011:4),
mengumpulkan
dana,
menyimpan
dan
mengelolanya. B.3.2. Sumber Keuangan Masjid
transparansi adalah kegiatan pembangunan yang
Menurut
Halim
(2010:458),
sumber
harus dikelolah dengan setransparan mungkin bagi
pendanaan organisasi keagamaan berasal dari umat
masyarakat,
yang
dan sumbangan-sumbangan pihak tertentu. Aliran
bersangkutan, yang harus diberi wewenang berupa
dana dari umat ini dilakukan secara sukarela atau
kemudahan untuk mendapatkan informasi yang
bahkan
terkait
kewajiban sebagai umat suatu agama. Sumber dana
donator,
dengan
dan
kebijakan
organisasi
serta
kegiatan
dilakukan
dalam
rangka
memenuhi
pembangunan dalam pengelolaan organisasi.
dari umat bisa dalam berbagai bentuk seperti infak,
B.2.2. Prinsip-prinsip Transparansi
sedekah, zakat, fidyah, dan lain-lain sesuai dengan
Menurut Effendi (2009:45), prinsip pokok pelaksanaan transparansi adalah sebagi berikut: 1. Menyediakan informasi dan menjamin kemudahan didalam memperoleh informasi mengenai aktifitas-aktfitas yang dijalankan dalam organisasi tersebut. 2. Informasi harus diungkap secara lengkap, antara lain meliputi visi, misi, kondisi keuangan, susunan pengurus, bentuk perencanaan dan hasil dari kegiatan kepada masyarakat maupun donator. Harus bersikap terbuka, mudah diakses, diterbitkan secara teratur, dan mutakhir. 3. Adanya media untuk meyampaikan pendapat, saran dan kritik, terhadap perbaikan kondisi kinerja atau kegiatan yang lebih baik dan terarah. B.3. Konsep Masjid
Sumber keuangan masjid tersebut dapat berasal dari: 1. Donatur Tetap Donator tetap adalah donator yang memberikan sumbangan secara rutin. Donator tetap dapat yang bersimpati. Donator secara suka rela tiap bulan menyisihkan sebagian hartanya untuk infak diikuti dengan shadaqah atau zakat. 2. Donator Tidak Tetap Donator tidak tetap dapat berasal dengan cara mengajukan surat permohonan dana yang dilengkapi dengan proposal aktifitas yang dapat
B.3.1. Peran dan Tujuan Masjid tujuan
ajaran Islam.
Bastian (2007:216), mengatakan bahwa
diajukan kepada:
utama
a. Instansi pemerintah.
dari organisasi peribadatan atau
keagamaan adalah untuk memberikan pelayanan
b. Instansi swasta.
dan menyelenggarakan seluruh aktivitas yang
c. Lembaga donor.
dibutuhkan
d. Simpatisan.
maupun yang telah menjadi ritual
ibadah rutin dalam organisasi
keagamaan.
3. Donator Bebas
Menurut Halim (2010:452), selama ini
Donatur bebas adalah donatur yang dapat
tempat ibadah hanya dijadikan tempat untuk
berasal dari mana saja. Upaya yang dilakukan
melakukan
untuk menyerap dana bebas ini yaitu :
atau
melayani
aktivitas
ritual
44
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Vol VI, No I, Januari
a. Menyediakan kotak amal permanen di pintu
e. Melakukan
masjid
integrasi
pembiayaan
b. Himbauan untuk melaksanakan zakat, infak, shadaqah maupun wakaf.
dan
Juni 2017
keseluruhan
penerimaan
dengan
memperhatikan skala prioritas. 2. Penganggaran (budgeting)
c.
Melalui diedarkan pada saat pelaksanaan ibadah
Rapat Kerja pengurus menyusun
anggaran pengeluaran dan pemasukan sesuai dengan kegiatan yang akan diselenggarakan.
d. Melakukan penggalangan dana pada saat pelaksanaan
kegiatan
Diusahakan
dalam
penyusunan
anggaran
tertentu,misalnya:
pengurus memiliki sumber dana yang jelas
Shalat Idul Fitri, Shalat Idul Adha, kegiatan
supaya tidak mengalami defisit. Beberapa yang
Ramadhan, dan sebagainya.
perlu diperhatikan antara lain: a. Melakukan
B.4. Pengelolaan Keuangan Masjid Sumber dana masjid yang diproleh dari sumbangan yang halal dan tidak mengikat. Dana
perlu dikelola dengan baik. Adanya pedoman pengelolaan keuangan dimaksudkan agar dapat memberikan
acuan
kepada
pengurus
dalam
mengelolah dana organisasi tersebut. Menurut
Halim
kegiatan
yang
disesuaikan dengan kebutuhan dana b. Pos-pos
yang terkumpul merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan penggunaannya, karena itu
prioritas pengeluaran
dan
pemasukan
ditunjukkan secara jelas. c.
Jumlah pengeluaran masing-masing bidang dinyatakan angka-angkanya
d. Melakukan integrasi seluruh bidang dalam menyusun anggaran dengan
menetapkan
Rencana Kerja dan Anggaran Pengelolaan
(2010:464),
umumnya untuk mengelola keuangan
pada masjid,
(RKAP). 3. Pemasukan dan Pengeluaran
pertama kali diperlukan perencanaan keuangan
Setiap pemasukan dan pengeluaran sebaiknya
masjid yang sehat. Perencanaan ini meliputi
selalu dicatat secara teliti dan teratur dalam
pengeluaran dan penerimaan dana secara detail,
buku
sehingga
diakumulasikan
kebutuhan
biaya
operasi
dan
kas
harian
untuk
perbulannya.
kemudian Pencatatan
pemenuhannya dapat diperkirakan.
keuangan kas biasanya dikerjakan oleh seorang
1. Mekanisme Penyusunan Anggaran
bendahara yang ditunjuk dalam penyusunan
Mekanisme penyusunan anggaran meliputi:
kepengurusan masjid.
a. Masing-masing bidang kerja menjabarkan program kerja hasil musyawarah jamaah untuk kegiatan tahunan. b. Melakukan
identifikasi penghitungan
Dalam entitas sektor publik yang bersifat nirlaba atau organisasi yang tidak bertujuan
kegiatan
dan
penjadwalannya. c. Melakukan
B.5. Laporan Keuangan Sektor Publik
mencari keuntungan, menurut Bastian (2010:131), laporan keuangan entitas nirlaba meliputi posisi
biaya
dan
pendanaan atas masing-masing kegiatan d. Mengajukan anggaran yang telah disusun
keuangan, laporan aktifitas, serta laporan arus kas untuk satu periode. 1. Laporan Posisi Keuangan
masing-masing bidang pada Rapat Kerja
Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk
Pengurus.
menyediakan
informasi
mengenai
aktiva,
kewajiban, serta aktiva bersih dan informasi
45
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Vol VI, No I, Januari
mengenai hubungan di antara unsur-unsur
2. Menyediakan
tersebut pada waktu tertentu. Informasi dalam
mendanai
laporan
persyaratan kasnya.
posisi
keuangan
yang
digunakan
bersama pengungkapan, dan informasi dalam
informasi
penyumbang, anggota entitas nirlaba, kreditor,
perubahan didalamnya.
entitas
nirlaba
fleksibilitas
kemampuan
dan
hal biaya, jasa, efisiensi, dan pencapaian tujuan.
keuangan, C.
kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan
C.1. Objek Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada Masjid
eksternal. 2. Laporan Aktivitas utama
entitas
berguna dalam mengevaluasi kinerja entitas atas
untuk
kemampuan untuk memenuhi kewajiban-
Tujuan
memenuhi
4. Menyediakan informasi yang menyeluruh yang
memberikan jasa secara berkelanjutan; b. likuiditas,
dan
entitas
3. Menyediakan informasi yang berguna dalam mengevaluasi
a. kemampuan
bagaimana
aktifitasnya
laporan keuangan lainnya dapat membantu para dan pihak-pihak lain untuk menilai:
Juni 2017
Jamik An-Nur, yang beralamat di Jalan Kolonel laporan
aktivitas
adalah
Wahid Udin Lingkungan lll Kelurahan Serasan
menyediakan informasi mengenai pengaruh
Jaya
Kecamatan
Sekayu
transaksi dan peristiwa lain yang mengubah
Banyuasin.
jumlah dan sifat aktiva bersih, hubungan antar
C.2. Data yang digunakan
Kabupaten
Musi
transaksi dan peristiwa lain, dan bagaimana
Data yang digunakan dalam penelitian ini
penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan
adalah data primer berupa hasil wawancara dengan
berbagai program atau jasa.
pihak Masjid Jamik An-Anur Sekayu dan data sekunder berupa data laporan keuangan yang telah
3. Laporan Arus Kas adalah
ada di tempat terjadinya peristiwa dan hasil
menyajikan informasi mengenai penerimaan
pengamatan Penulis secara langsung pada objek
dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
penelitian.
Tujuan
utama
laporan
arus
kas
C.3 Teknik Pengumpulan Data
B.5.1. Tujuan Laporan Keuangan Masjid sebagai organisasi nirlaba yang
Teknik yang digunakan Penulis untuk
menggunakan sumber daya yang dipercayakan oleh
memperoleh dan mengumpulkan data penelitian
masyarakat
ini, menurut Sugiyono (2010:37), yaitu :
kepada
pemegang
tanggungjawab
dalam hal ini pengelola masjid, maka masjid termasuk salah satu yang sangat membutuhkan laporan keuangan. Menurut Mahsun (2008:205), tujuan umum pelaporan keuangan sektor publik adalah untuk menyediakan informasi atas sumber yang dipercayakan dengan: 1. Menyediakan informasi
mengenai sumber-
sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya finansial.
1. Studi Kepustakaan (Library Research) Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari masalah yang berhubungan dengan objek penelitian yang bersumber dari buku-buku, undang-undang, peraturan daerah dan Literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian dan penunjang atas dasar teori yang digunakan dalam permasalahan penelitian. 2. Studi Lapangan (Field Reserch) Yaitu data yang dikumpulkan secara langsung dengan melihat objek penelitian di lapangan sesuai dengan keadaan yang akan diteliti. Adapun cara yang dipakai dalam penelitian lapangan ini adalah sebagai berikut :
46
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Vol VI, No I, Januari
a) Pengamatan (Observasi) yaitu dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti. b) Wawancara (Interview) yaitu dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang dapat memberikan informasi dengan objek penelitian dengan berlandaskan pada tujuan penelitian. c) Dokumentasi Yaitu pengumpulan data dengan cara mengambil data-data yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.
Masjid Jamik An-Nur menyelenggarakan suatu bentuk pelayanan atas dasar tradisi yang dijalankan oleh organisasi dengan berasaskan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI). 2.
Akuntabilitas Kejujuran. Akuntabilitas kejujuran yang dijalankan oleh Masjid ketentuan
C.4. Teknik Analisis Data Menurut berupa
informasi
(2010:3),
teknik
Masjid
uraian
untuk
dokumentasi
data
serta
dapat
Jamik
An-Nur
belum
pernah
menghindari
terjadinya
kasus
penyimpangan. Namun pihak masjid bersedia
diperoleh, menyusun data, mengelola data dan sehingga
bentuk
sebagai bentuk pengawasan dan pemeriksaan
permasalahan mulai dari pengumpulan data yang
keputusan
dalam
melakukan proses pemeriksaan secara formal
sehingga
mendapatkan gambaran pemecahan dari suatu
menginterprestasikan
Jamik An-Nur sendiri belum ada
mengenai sistem punishment dan reward.
Sugiyono
analisis kualitatif yaitu suatu cara menganalisis data yang
Juni 2017
dan terbuka jika akan dilakukan proses
mengambil
pemeriksaan. Upaya Masjid Jamik An-Nur
memecahkan
untuk menghindari sebuah praktek yang tidak
permasalahan yang ada pada saat penelitian
sehat yaitu dengan mengadakan pertemuan
berlangsung.
rutin atau rapat pengurus
dengan periode
waktu yang tidak ditentukan. Belum ada D.
PEMBAHASAN
peraturan secara
D.1. Analisis Akuntabilitas Publik pada Masjid
ketentuan untuk mengatur dalam mekanisme
Jamik An-Nur Sekayu
penyelenggaraan publik. Walaupun demikian,
Akuntabilitas publik pada Masjid Jamik
selama ini tidak pernah ditemukan kasus
An-Nur Sekayu mengarah kepada semua pengurus
penyimpangan yang dilakukan oleh pengurus
karena mereka adalah satu organisasi yang bekerja sama dalam menjalankan semua kegiatan termasuk
masjid. D.1.2. Akuntabilitas Program pada Masjid
didalamnya yaitu pengelolaan keuangan masjid.
D.1.1.
tertulis yang dijadikan
Jamik An-Nur Sekayu
Akuntabilitas Hukum dan Kejujuran pada Masjid Jamik An-Nur Sekayu
Proses terciptanya program di Masjid Jamik An-Nur Sekayu yaitu adanya komitmen para
Akuntabilitas hukum dalam pelayanan
pengurus masjid dalam menciptakan suatu program
publik yang dijalankan oleh pengurus Masjid Jamik
kegiatan yaitu membuat masjid menjadi semarak
An-Nur Sekayu adalah sebagai berikut:
dan
1.
Ketentuan Peraturan dalam Penyelenggaraan
Komitmen tersebut membentuk program kegiatan
Kegiatan.
seperti
jamaah
masjid
menjadi
pengajian-pengajian,
lebih lomba
banyak. MTQ,
Ketentuan peraturan dalam penyelenggaraan kegiatan Masjid Jamik An-Nur adalah hukum
Islam dan program lainnya yang terbentuk mengalir
yang
berdasarkan tradisi yang sering dilakukan umat
merujuk
pada
pedoman
kebiasaan dalam organisasi.
hukum
Selama
ini
Islam. Komitmen pengurus Masjid Jamik An-Nur
47
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Vol VI, No I, Januari
Sekayu ini terbentuk dari sebuah visi yaitu
1.
Pembagian
Wewenang
Juni 2017
dan
Uraian
Tugas. Pendelegasian wewenang dan uraian Kemudian diturunkan ke dalam misi sebagai
tugas disusun dalam rapat pengurus dan
berikut:
hanya dilakukan secara lisan. jika akan
a.
Mengelola masjid menjadi tempat ibadah yang
melakukan
kondusif dan nyaman bagi umat Islam dan
mengundang semua pengurus masjid.
dijadikan tempat silaturahmi antar warga juga
Pembentukan panitia kegiatan dilakukan
dimanfaatkan untuk kepentingan multiguna
melalui rapat pengurus dan dibuatkan
yang bernafaskan lslam.
notulen dan kesimpulannya disampaikan
b.
Mengelola
masjid
sebagai
tempat
kegiatan
maka
akan
secara lisan.
menyelenggarakan kegiatan pendidikan lslam
2.
Periode Pelaksanaan Rapat. Rapat di Masjid Jamik An-Nur seringkali
c.
Menyelenggarakan kegiatan pengajian dan
hanya diumumkan secara lisan, dalam
dakwa.
prakteknya rapat pengurus dilakukan
Visi dan misi itu yang dijadikan sebagai suatu
dengan menyesuaikan program kegiatan
pedoman dalam pengelolaan masjid. Pelaporan program organisasi tidak dibuat secara detail mengenai sumber daya yang dibutuhkan dan
yang akan dilakukan oleh organisasi. b.
Kecukupan Informasi Manajemen 1.
Data Pengurus Organisasi.
digunakan serta hasil dari pelaksanaan program
Berikut struktur pengurus harian Masjid
kegiatan, pelaporan yang ada hanya berbentuk
Jamik An-Nur Sekayu :
rencana kegiatan. Terkait dengan penggunaan
Ketua
sumber daya belum ada ketentuan peraturan secara
Sekretaris : Yusrizal,S.Pd.I
tertulis dalam penggunaan sumber daya. Namun
Bendahara : Tamami Sugiarto
untuk menghindari penyalahgunaan sumber daya
Petugas Harian :
pengurus
a. Imam
Masjid
merumuskan
Jamik
melalui
An-Nur
musyawarah
Sekayu
: H. Abdul Hamid Bakar, BA
: Sulaiman KR
pengurus
: M. Riswan
sehingga kebutuhan sumber daya mendapatkan
b. Marbot
pengawasan
pihak.
c. Koordinasi Perlengkapan : Rustam
kas
d. Koordinasi Pemeliharaan Taman :
dari
Pertanggungjawaban
semua dalam
penggunaan
dilakukan dengan penyerahan kuitansi kepada
: M. Riswan
Arsi Arsyad
bendahara masjid yang nantinya akan masuk
e. Koordinasi Kebersihan : Andri
laporan keuangan masjid.
f. Koordinasi Keamanan : Destri
D.1.3. Akuntabilitas Proses pada Masjid Jamik An-Nur Sekayu Akuntabilitas proses pada Masjid Jamik AnNur Sekayu terdiri dari: a.
2.
Data Program. Data program Masjid Jamik An-Nur Sekayu berisikan perencanaan kegiatan yang disusun secara tertulis berdasarkan
Pembagian dan Pengarahan Kerja di Masjid
periode waktu pelaksanaan kegiatan yang
Jamik An-Nur
dilakukan, perbaikan
misalnya sarana
terkait
untuk
dengan
pengelolaan
48
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
masjid
dan
dijalankan 3.
Vol VI, No I, Januari
kegiatan-kegiatan
oleh
umat
Juni 2017
yang
Jamik An-Nur tidak mempunyai suatu pedoman
lslam seperti
dasar dalam pelaksanaan transparansi. Namun
pengajian-pengajian dan hari besar lslam.
keterbukaan
Data Keuangan.
pengurus masjid. Berikut praktek yang dijalankan
Laporan keuangan yang ada di Masjid
Masjid Jamik An-Nur Sekayu dengan mengacu
Jamik
pada prinsip pokok dari bentuk pelaksanaan
An-Nur
Sekayu
terdiri
dari
pemasukan dan pengeluaran kas yang
transparansi:
dibuat dalam periode bulanan. Dan pada
1.
informasi
tetap
dilakukan
oleh
Masjid Jamik An-Nur Sekayu memberikan
akhir tahun akan dibuat laporan berupa
adanya jaminan kemudahan yang diberikan
laporan posisi keuangan.
kepada pihak luar yang mempertanyakan
Data organisasi yang terdiri dari struktur kepengurusan, data program serta data keuangan
mengenai informasi hasil kinerja keuangan 2.
Visi misi dan tujuan yang dijadikan pedoman
hanya disimpan oleh pihak internal Masjid Jamik
program organisasi hanya tercantum dalam
An-Nur
draft
Sekayu.
Pihak
masjid
senantiasa
susunan kepengurusan dan bentuk
memberikan informasi yang dibutuhkan pihak luar
perencanaan program kegiatan Masjid Jamik
yang
mempertanyakan
Masjid
Jamik
An-Nur
mengenai
pengelolaan
An-Nur Sekayu hanya disimpan oleh pihak
Sekayu.
Pengukuran
internal organisasi. Kondisi keuangan masjid
keberhasilan kegiatan Masjid Jamik An-Nur diukur
hanya
dipublikasikan
dari acara yang berjalan lancar, jamaah yang hadir
pengumuman
banyak, serta program kegiatan yang dilaksanakan
pemasukan dan pengeluaran masjid sebelum
secara
dalam
sederhana
bentuk mengenai
memberikan kesan yang baik. D.1.4. Akuntabilitas Kebijakan pada Masjid
pihak masjid sebagai bentuk dari keterbukaan kepada publik.
Jamik An-Nur Sekayu Kebijakan mengenai pertanggungjawaban
Cara yang digunakan oleh Masjid Jamik An-
para pengurus masjid dalam pengelolaan masjid
Nur Sekayu masih menggunakan budaya lisan
telah dilakukan secara lisan dan belum disahkan
dalam penyampaiannya. Namun telah ada upaya
secara resmi. Meskipun telah disampaikan bahwa
perbaikan untuk lebih memperhatikan pembuatan
tanggungjawab pengurus yaitu, menyampaikan
laporan pertanggungjawaban yang dibuat secara
laporan pertanggungjawaban dalam musyawarah
tertulis. Laporan keuangan yang dibuat secara
namun
tertulis akan lebih mempermudah dalam proses
dalam
prakteknya
bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan program kerja
evaluasi untuk menilai kinerja keuangan masjid.
pengurus hanya dilakukan secara lisan.
D.3. Bentuk Pengelolaan Keuangan Masjid
D.2. Analisis Transparansi yang dilakukan oleh Masjid Jamik An-Nur Sekayu Transparansi dalam pengelolaan keuangan
Jamik An-Nur Sekayu D.3.1. Pedoman Pengelolaan Keuangan Masjid Jamik An-Nur Sekayu
sangat diperlukan oleh pengurus kepada jamaah.
Pedoman pengelolaan keuangan yang
Karena jamaah sekligus donatur mempunyai hak
dilakukan pengurus Masjid Jamik An-Nur dalam
untuk mengetahui arus kas masjid, sementara
mengatur keuangan organisasi meliputi sumber
pengurus masjid mempunyai kewajiban untuk
dana, penganggaran kegiatan dan lalu lintas
menyampaikan arus kas masjid, meskipun Masjid
keuangannya. Uang yang masuk dan keluar harus
49
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Vol VI, No I, Januari
Juni 2017
halal, jelas sumbernya, tercatat dengan rapi dan
Pengurus masjid menyadari bahwa untuk
dilaporkan secara periodik. Demikian pula prosedur
melaksanakan kegiatan haruslah memiliki
pemasukan dan pengeluaran dana harus ditata dan
sumber keuangan yang jelas supaya tidak
dilaksanakan dengan baik. Berikut cara yang
mengalami defisit anggaran, Oleh karena
dilakukan Masjid Jamik An-Nur dalam mengatur
pengurus Masjid Jamik An-Nur hanya
keuangan organisasi.
melakukan kegiatan yang sesuai dengan
1.
Sumber Dana yang Diperoleh.
ketersediaannya
Pendapatan keuangan Masjid Jamik An-Nur
pengeluaran
didominasi
dinyatakan dalam angka-angkanya.
oleh
pendapatan
infak,
yang
diperoleh dari donator tetap, bantuan instansi
3.
dana.
yang
Dan
akan
jumlah
dikeluarkan
Pemasukan dan Pengeluaran Keuangan.
pemerintah, infak yang diperoleh saat ada
Pencatatan keuangan kas dikerjakan oleh
pengadaan kegiatan atau peringatan hari besar
bendahara Masjid Jamik An-Nur dalam buku
lslam, dan juga infak atas nama pribadi
kas harian dan kemudian diakumulasikan per
donatur, namun pendapatan yang mendominasi
bulannya.
Pemasukan
dan
pengeluaran
keuangan Masjid Jamik An-Nur adalah sebagai berikut: dibandingkan dengan jamaah sholat fardhu. 2.
a.
Pengumpulan.
Penganggaran Kegiatan.
Dalam memenuhi kebutuhan pendanaan
Perencanaan keuangan Masjid Jamik An-Nur
untuk
dalam melaksanakan program kerja dilakukan
Pengurus melakukan beberapa aktivitas
apabila akan diadakannya kegiatan masjid.
penggalangan
Perencanaan ini meliputi pengeluaran dan
mengajukan proposal, membuat kotak
penerimaan dana secara detail, sehingga
amal, dan lain sebagainya.
kebutuhan
biaya
operasional
dan
b.
keseluruhan
aktivitas
dana,
masjid.
di
antaranya
Pemasukan dan Pengeluaran.
pemenuhannya, dapat diperkirakan.
Dana yang didapat baik dari kotak amal
a.
Mekanisme Penyusunan Anggaran.
atau berupa bantuan lainnya selanjutnya
Sebelum menyusun anggaran pengurus
akan diserahkan kepada bendahara dan
masjid akan terlebih dulu melakukan
diketahui
identifikasi kegiatan dan merencanakan
bendahara
kapan kegiatan tersebut akan dilakukan.
dimasukkan dan disimpan dalam kas
Setelah itu, pengurus akan melakukan
keuangan masjid atau rekening bank.
perhitungan biaya dan pendanaan untuk
Untuk
kegiatan yang akan dilakukan, dengan
memperhatikan
memperhatikan keseluruhan pembiayaan
anggaran yang telah ditetapkan. Jika ada
dan penerimaan.
keperluan
Penganggaran.
kepengurusan
Dalam melakukan penganggaran pengurus
mengajukan permohonan kepada ketua
Masjid Jamik An-Nur menyusun anggaran
dan harus mendapat otorisasi ketua.
b.
oleh
ketua
selanjutnya
pengeluaran
maka
masjid. dana
dana
tersebut
bendahara
kesesuaian koordinasi yang
Oleh
dengan bagian
bersangkutan
pengeluaran dan pemasukan sesuai dengan kegiatan
yang
akan
diselenggarakan.
50
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
c.
Vol VI, No I, Januari
Pengawasan Aktivitas
Juni 2017
Pencatatan keuangan di Masjid Jamik Ansumber
daya
Nur Sekayu dilakukan dengansederhana, yaitu
keuangan
oleh
mencatat uang masuk dan keluar saja, hal ini sudah
bendahara perlu dilakukan pengontrolan.
berlangsung cukup lama dan menjadi bukti bahwa
Pengawasan
pengelolaan keuangan masjid yang telah dilakukan
maupun
pengumpulan pengelolaan yang
dilakukan
adalah
melalui:
secara terbuka dan riil. Setiap minggu sebelum
1. Lembar Bukti. Lembar bukti yang bisa digunakan
jamaah. Hasil laporan juga dibuat dalam bentuk
dapat berupa kwitansi dan nota.
print out yang ditempel di papan pengumuman
2. Lembar Informasi.
masjid, yang bisa dibaca oleh semua jamaah
Informasi
pengumpulan
pengelolaan
dana
tiap
dan bulan
disampaikan oleh bendahara kepada ketua. akan
laporan pengelolaan
Pencatatan keuangan yang dipraktekkan di Selain transaksi yang cukup sedikit dan didominasi
menyampaikan
pertanggungjawaban keuangan
pada
rapat
pengurus.
didominasi biaya pemeliharaan masjid. Laporan keuangan Masjid Jamik An-Nur dibuat dalam bentuk 2 (dua) lajur yaitu lajur pemasukan dan lajur
4. Papan Pengumuman Informasi
pengurus kepada jamaah. Masjid Jamik An-Nur Sekayu sudah cukup baik.
3. Laporan Keuangan Bendahara
sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi
keuangan
pengeluaran. Laporan keuangan Masjid Jamik Anyang
Nur memuat darimana saja sumber dana diperoleh
ditempelkan pada papan pengumuman.
dan untuk apa dana tersebut dikeluarkan. Laporan
D.3.2. Pencatatan Laporan Keuangan Masjid
keuangan Masjid Jamik An-Nur dapat dilihat pada
Jamik An-Nur Sekayu
masjid
Tabel 4.1. di bawah ini :
Tabel 1. Keadaan Posisi Kas Masjid Jamik An-Nur Sekayu Periode : Desember 2015 Tanggal Penerimaan Rupiah Tanggal Pengeluaran Rupiah 1/12/2015 Saldo Kas Bulan 176.631.000 Honor petugas masjid 7.400.000 Lalu Honor petugas parkir 4/12/2015 6.617.000 1.200.000 11/12/2015 5.000.000 2.000.000 18/12/2015 6.450.000 Takmir masjid 300.000 25/12/2015 4.985.000 PLN 4.694.000 PDAM 205.000 Premium mesin rumput 150.000 Perbaikan ginset 1.300.000 Servis AC 1.775.000 2 bh pintu besi 1.900.000 2 bh kunci gembok 100.000 Racun rumput 290.000 Jumlah Jumlah Penerimaan 199.683.000 199.683.000 Penerimaan 21.314.000 Jumlah Pengeluaran 178.369.000 Saldo Sumber: Masjid Jamik An-Nur Sekayu. Tahun 2016, data diolah. 51
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Vol VI, No I, Januari
Berdasarkan data dari Tabel 1, diketahui bahwa pada setiap menyampaikan
minggu bendahara akan
laporan
keuangannya
setiap
Juni 2017
akhir tahun arus yang dibuat bulanan juga akan dijumlahkan untuk mengetahui posisi keuangan masjid. Laporan keuangan Masjid Jamik An-Nur dapat dilihat pada Tabel 2, berikut di bawah ini:
kedua lajur tersebut akan di jumlahkan dan menghasilkan laporan arus kas bulanan. Dan pada Tabel 2. Yayasan Masjid Jamik An-Nur Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin Laporan Posisi Keuangan Periode 1 Januari- 31 Desember 2015 Jumlah Tanggal Penerimaan Tanggal Pengeluaran Jumlah (Rp) (Rp) Saldo kas tahun lalu 149.426.000 Honor petugas masjid 98.760.000 Infaq Januari 35.133.000 19.780.000 Infaq Februari 20.130.000 26.000.000 Infaq Maret 20.299.000 PLN/ Listrik 60.544.000 Infaq April 25.140.000 PDAM/ Air 2.308.000 Infaq Mei 28.119.000 15 Al-Quran dan 1 3.200.000 Infaq Juni 31.094.000 asbabun nuzul. Infaq Juli 36.552.000 Takmir masjid 3.600.000 Infaq Agustus 24.971.000 Sajadah Masjid 42.000.000 Infaq September 20.891.000 1 kipas angin (central) 9.300.000 Infaq Oktober 23.287.000 dan servis 5 bh. Infaq Nopember 21.235.000 Perbaikan ginset 1.300.000 Infaq Desember 23.052.000 Perawatan liatrik dan Ac 7.105.000 Infaq Idul Fitri 1436 H 23.170.000 BBM, rinso, dll. 2.975.000 Infaq Idul Adha 13.511.000 Racun rumput 2.020.000 11436H Perbaikan rumah 10.780.000 marbot-wc Buka bersama, tarawih 23.570.000 dll. Mic dan perawatan 6.660.000 sound system. 2 bh pintu besi wc dan 2.000.000 gembok. 1 bh rak aluminium 850.000 1 bh baterai 70 A 910.000 Upah bersih kolam 400.000 Upah Las pagar, 2.350.000 Bedug, BMKT. Saldo Kas dan Jumlah Penerimaan 496.011.000 496.011.000 Penerimaan Jumlah Pengeluaran 326.412.000 SALDO 169.599.000 Sumber: Masjid Jamik An-Nur Sekayu. Tahun 2016, data diolah. Berdasarkan data dari Tabel 2, diketahui bahwa bendahara Masjid Jamik An-Nur telah berusaha menyampaikan laporan keuangannya meskipun
hanya
melalui
penyampaian
yang
sederhana, tetapi laporan keuangan tersebut cukup efektif dan mudah dipahami oleh seluruh jamaah. Berikut Dafttar Inventars Masjid Jamik An-Nur Sekayu dapat dilihat pada Tabel 3, di bawah ini:
Tabel 3. Daftar Inventaris Masjid Jamik An-Nur Sekayu Tahun 2016 No. 1. 2.
Nama Barang Karpet Rak Al-
Jumlah
Keterangan
129 buah 6 buah
Baik Baik 52
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Vol VI, No I, Januari
3. Rak Mukena 2 buah 4. Jam Dinding 3 buah 5. Jam Lemari 1 buah 6. Kipas Angin Kaki 6 buah 7. Kipas Angin Dinding 11 buah 8. Kipas Angin Gantung 20 buah 9. Ac Dinding 9 buah 10. Ac Confenti 4 buah 11. Lampu Biasa 15 buah 12. Lampu Gantung Sedang 1 buah 13. Lampu Gantung Besar 1 buah 14. Alat Pengeras Suara 5 buah 15. Speaker 12 buah 16. Cermin 1 buah 17. Mukenah 60 buah 18. Al185 buah Sumber: Masjid Jamik An-Nur Sekayu. Tahun 2016, data diolah. Dari Tabel 3. di atas dapat dilihat pencatatan mengenai Inventaris yang ada di Masjid
Juni 2017
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
dimiliki masjid walaupun dalam bentuk pelaporan yang masih sederhana.
Jamik An-Nur dilakukan dengan pencatatan seperti
Bentuk laporan keuangan yang telah
pada tabel, untuk pengawasan terhadap sumber
dibuat oleh bendahara merupakan satu bentuk
daya yang diinventariskan dan memantau kondisi
pertanggungjawaban
kelayakan sumber daya inventaris. Namun, sulit
masyarakat bukan untuk menunjukkan adanya sifat
untuk mengukur nilai asset yang dimiliki masjid.
riya dan sombong karena menyampaikan siapa dan
Masjid Jamik An-Nur berupaya menyajikan dan
berapa
melaporkan laporan keuangan serta asset yang
pencatatan laporan keuangan Masjid Jamik An-Nur
jumlah
yang
yang
dilakukan
disumbangkan.
kepada
Seperti
yang dapat dilihat pada Tabel 4, di bawah ini : Tabel 4. Keadaan Posisi Kas Masjid Jamik An-Nur Sekayu Periode : April 2015 Tanggal
Penerimaan
1/04/2015
Saldo Kas Bulan Lalu
Rupiah
Pengeluaran
8.500.000
petugas
800.000
Petugas jumat (4x) Takmir masjid PLN 24/04/2015 PDAM 5.533,000 Infaq anak-anak 10 buah lampu Alm.H. Yazid bin Philip 42W 5.000.000 Senen (untuk 8 Pembersih lantai, d orang) 15 bh. Alterjemahan dan tafsiriah Jumlah Jumlah 197.995.000 Penerimaan penerimaan Jumlah Pengeluaran Saldo Kas Sumber: Masjid Jamik An-Nur Sekayu. Tahun 2016, data diolah.
2.000.000 300.000 5.081.000 172.000 680.000
Infaq Adiwijaya (alm) bin Suid
3.519.000 5.805.000 4.783.000 500.000
Honor masjid Honor
Rupiah
petugas
3/04/2015 10/04/2015 17/04/2015 23/04/2015
172.855.000
Tanggal
300.000 3.000.000 197.995.000 20.835.000 177.162.000
53
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Vol VI, No I, Januari
Juni 2017
Dari Tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa bendahara masjid mencatatat nama donatur dan
akses positif bagi keuangan masjid. Dengan adanya
jumlah sumbangan yang memberikan sumbangan
informasi pertanggungjawaban mengenai sumber-
kepada Masjid Jamik An-Nur. Meskipun sebagian
sumber penerimaan atau penyumbang ternyata
masyarakat yang kurang pemahamannya terhadap
mendorong
pentingnya
menyumbangkan
peran
akuntansi
beranggapan
donatur
untuk
sebagian
kembali
dananya
untuk
penyampaian pendapatan keuangan masjid yang
kepentingan masjid, termasuk jamaah yang tadinya
didapat dari donatur yang namanya dicantumkan
tidak menyumbang ikut menyumbangkan sebagian
dalam laporan keuangan hanya unuk pencitraan
dananya melalui pengurus masjid.
donatur atau memiliki sifat riya. Namun bendahara Masjid Jamik An-Nur
E. SIMPULAN DAN SARAN
menjelaskan tujuan dari laporan keuangan yang
Berdasarkan
uraian
maka
dsimpulkan
pembahasan
dibuat oleh Masjid Jamik An-Nur Sekayu adalah
diatas
untuk menyediakan informasi keuangan yang akan
sebelumnya maka pada bab ini Penulis menarik
digunakan oleh pengguna laporan keuangan dalam
simpulan serta membuat saran-saran yang kiranya
mengambil keputusan bagi pihak-pihak tertentu.
dapat bermanfaat bagi Masjid Jamik An-Nur
Penyebab utama penggunaan akuntansi dalam
Sekayu.
rangka menyampaikan laporan keuangan masjid
E.1. Simpulan
dilakukan oleh bendahara Masjid Jamik An-Nur Sekayu
karena
kebutuhan
masyarakat
akan
dapat
dan
Berdasarkan
pembahasan
dalam
bab
sebelumnya
dengan ini penulis menarik kesimpulan :
pertanggungjawaban dan keterbukaan lebih banyak
1. Akuntabilitas pada Masjid Jamik An-Nur
daripada masyarakat yang berpendapat laporan
Sekayu yaitu, ditinjau dari akuntabilitas hukum
keuangan menunjukan sifat riya, serta menjaga
dan kejujuran belum adanya peraturan secara
kekhawatiran akan adanya kecurigaan. Karena
resmi hanya merujuk pada aturan hukum
kondisi sosial jamaah dan masyarakat yang
kebiasaan organisasi melalui pertemuan atau
memiliki kecenderungan curiga dan tidak percaya
rapat pengurus dengan periode waktu yang
terhadap pengurus masjid. Sehingga untuk menjaga
tidak ditentukan. Akuntabilitas program pada
kredibilitas
masjid
Masjid Jamik An-Nur Sekayu adanya komitmen
menyadari pentingnya peran akuntansi dalam
dari para pengurus masjid untuk mewujudkan
memperbaiki pengelolaan keuangan masjid dan
visi
meningkatkan kegiatan keagamaan di masjid. Hal
pengelolaan masjid. Akuntabilitas proses pada
tersebut dilakukan karena sumber dana dari
Masjid Jamik An-Nur sekayu belum adanya
aktifitas pengelolaan masjid diperoleh dari donator
kesesuaian antara realisasi kegiatan dengan
yang kemudian dipertanggungjawabkan dalam
rencana awal, sehingga sulit untuk mengukur
bentuk
Selajutnya
keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian
diinformasikan kepada jamaah sebelum sholat
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
masjid
laporan
maka
pengurus
keuangan.
dan
misi
yang
dijadikan
pedoman
Akuntabilitas kebijakan pada Masjid Jamik Ansederhana, dengan pencatatan penerimaan dan
Nur
Sekayu
yaitu,
pengeluaran dan diumumkan sebelum pelaksanaan
pertanggungjawaban
kebijakan para
mengenai
pengurus
masjid
54
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Vol VI, No I, Januari
hanya dilakukan secara lisan, namun tetap
1.
Juni 2017
Adanya suatu peraturan yang tertulis sebagai
adanya kesepakatan dan pertimbangan seluruh
ketentuan
pengurus dan data tidak didokumentasikan
penyelenggaraan pelayanan, karena dengan
sehingga
begitu
kadangkala
penerapannya
tidak
yang
mengatur
organisai
dalam
mempunyai
ketentuan
jelas
dalam
konsisten. Akan tetapi pengurus Masjid Jamik
peraturan
An-Nur
penyelenggaraannya supaya lebih terarah.
telah
berupaya
pertanggungjawabnya
menyampaikan kepada
publik,
2.
walaupun tingkat akuntabelnya kurang.
yang
Mendorong para
pengurus
masjid
untuk
membuat bentuk metode pengelolaan lebih
2. Transparansi yang dilakukan oleh pengurus
baik dan mudah dipahami oleh semua pihak
Masjid Jamik An-Nur Sekayu diantaranya,
yang bersangkutan seperti para pengurus
memberikan kemudahan kepada pihak luar
masjid dan jamaah masjid.
yang membutuhkan mengenai informasi hasil kinerja
keuangan
Tetap menjaga amanah dan tanggungjawab
Penyampaian
yang diberikan para jamaah dengan mengelola
informasi laporan keuangan dilakukan secara
keuagan masjid secara transparan dan akses
tertulis
yang mudah untuk mengetahui pengelolaan
dan
masjid.
3.
disampaikan
melalui
media
informasi langsung setiap setelah sholat jumat. 3. Pengurus telah melakukan pencatatan keuangan
apa saja yang telah dilakukan para pengurus masjid.
di Masjid Jamik An-Nur Sekayu dapat menjadi bukti aliran kas masjid dan juga sebagai bukti kinerja
para
pengurus
pertanggungjawaban
atas
dalam
amanah
yang
diberikan. Dengan pencatatan yang baik maka diharapkan semua jamaah dapat memahami catatan yang dibuat dan menghindari hal-hal negatif yang mungkin terjadi.
Pengelolaan
yang dipakai oleh pengurus masjid Jamik AnNur yaitu, mencatat aliran kas masuk dan aliran kas
keluar
menghasilkan
lalu
dijumlahkan
jumlah
saldo.
untuk
Walaupun
pencatatan masih sederhana namun dapat berjalan
dengan
baik
dan
tidak
pernah
ditemukan masalah., tetapi dalam prakteknya para
pengurus
tetap
bertanggungjawab
(akuntabilitas) dengan apa yang dikerjakan dan terbuka (transparansi) dalam hal pencatatan dan pelaporan. E.2. Saran Adapun saran-saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
55
Jurnal ACSY Politeknik Sekayu
Vol VI, No I, Januari
Juni 2017
DAFTAR PUSTAKA
Azzizy, Qodri. 2014. membangun Fondasi Ekonomi Umat Melalui Dana Umat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Bastian, Indra. 2007. Akuntansi Lembaga Swadaya Masyarakat dan Partai Politik. Jakarta : Salemba Empat. Effendi, Arief Muh. 2009. the Power Of Good Corporate Governance Teori dan Implementasi. Jakarta : Salemba Empat. Erliana. 2008. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Halim, Abdul dan Syam Kusufi, Muhammad. 2012. Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik dari Anggaran hingga Laporan Keuangan dari Pemerintah hingga Tempat Ibadah. Jakarta : Salemba Empat. Mahsun, Mohamad. 2008. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : BPFE. Mardiasmo. 2010. Akuntansi Yogyakarta : ANDI.
Sektor
Publik.
Randa, Fransiskus. 2011. AkuntabilitasOrganisasi Agama. Yogyakarta : LkiS. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Teknik Analisis Data dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sutedi,
Andrian. 2011. Good Corvorate Governance. Jakarta : Grafika Offset.
Triyuwono. Iwan. 2008. Organisasi dan Akuntansi Syariah. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
56