-
~-
lllitiyar, Vo{ume 12 No. 2. Jl_pri{ - Juni 2014
Pem6aca yang budiman,
J
umal I1.(Jffi
Dalam terbitan Volume 12 No. 2, April - [uni 2014 kali ini, dewan redaksi menarnpilkan 12 (dua belas) tulisan dengan paparan isi bahasannya berpijak pada berbagai disiplin ilmu dan pengetahuan yang terinci sebagai berikut:
Di awali dengan tulisan Ahmad Sigit dengan judul "Aplikaii] Teknik Bercerita Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Sistoa Kelas VIII SMA Negeri 19 Moncongloe Kabupaten Maras". Berikutnya menampilkan tulisan Bahtiar M. dengan judul "Penerapun Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (AII) Untuk Meningkaikan Hasil Belajar Pelajaran Sejarali Pada Sistoa Kelas XI SNlA Negeri 12 Makassar". Kemudian tulisan yang berjudul "Peningkatast Hasil Belajar Fisika Sisuia Kelas IX SMP Negeri 32 Makassar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD" oleh Burhan. Menyusul tulisan Erlina dengan judul "Pengaruh. Holding Company Terhadap Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha". Kadariah dengan judul tulisan "Korelasi Hasil Belajar Matematika dan Manajemen Pengelolaan. Kelas Terhadap Motioasi Belajar Sisuia SMA Negeri 1 Patampunua". Selanjutnya tulisan dengan judul "Penggunaan Pendekatan Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) Dalam Meningkatkan Hasil Be/ajar Bahasa Inggris SMK Negeri 6 Makassar" oleh Muh. Arif. Disusul Muhammad Ali A. dengan judul tulisan "Peningkatan. Kemampuan Berbicara Melalui Pelatihan Kepewaraan den.gan Menggunakan Strategi Pemodelan (Modelling) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pinrang". Muin dengan judul tulisan "Meningkatkan. Hasil Belajar Penjas Orkes Melalui Pemberian Kuis Sebelum Pembelajaran Pada Sistoa Kelas XII SMA Negeri 9 Marusu. Kabupaten Maros". Kemudian tulisan yang berjudul "Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Terhadap Kemampuan Servis Dalam Permainan Sepaktakraw Siswa SMA Negeri 10 Makassar" oleh Nurdin. Menyusul tulisan Nurhidaya dengan judul "Peran Perempuan. Dalam Ranah Politik (Studi Tentang Keterlibatan Perempuan Di Dewan Penoakilan Rakyat Daerab Kota Sarong)". Selanjutnya tulisan dengan judul "Pengaruh. Buday a Organisasi dan. Gaya Kepemimpinan. Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi Empiris: Karyawan Administratif Uniuersitas Muhammadiuah Sarong)" oleh Saiful Ichwan, dan terakhir dengan judul tulisan "Pengadaan Tanah. Bagi Pelaksanaan Pembangunan" oleh St. Nurjannah. Merupakan · suatu kebanggaan bagi karni apabila tulisan-tulisan yang disuguhkan berkenan clan bermanfaat bagi para pembaca yang budiman.
i
UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar
!;
I
f
SUSUNAN R&DAKSI dlJRNAh llOft'IYAR UPI'. M.A'l'AImhlARUM.IJll lJNIV&R8HA8 HBGERI .MAEA88AR
Pembantu Rektor Bidang Akademik Universitas Negeri Makassar
P~J~4: Prof. Dr. Rifdan, M.Si Kepala UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar
Dra. Hj. Ny. Chamsiah Ishak, M.Pd. Dra. Ny. Syamsuduha, M.Hum. Drs. Imam Suyitno, M.Si. Drs. Alimin, M.S.
D"'~R~=
Zainal Arifin, S.Pd., M.Pd.
Dr. Subari Yanto, M.Si. Dr. Maddatuang, M.Si . .1 J '
~~~P~#: Aula Lanto Dg. Pasewang Universitas Negeri Makassar [In. Bontolangkasa No. 2 Kampus UNM Gunungsari Baru Makassar 90222 Telepon (0411) 833013 Fax. (0411) 8214065 Kontak Person: 08124215576, 08152501070 e-mail : arifin.zainall
[email protected]
I ::
fi I
I
I
I l
I
I
11
l,
P~#: UPT. Mata Kuliah Urnurn Universitas Negeri Makassar
r
I{litiyar, 'flo{ume 12 No. 2. Jlprif - Juni 2014
(J)jJJFYJ')I(l{IS I
Pengantar Redaksi ii
Daftar Isi 1.
Ahmad Sigit Aplikatif Teknik Bercerita Dalam Meningkatkan Hasil Bclajar Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas VIII SMA Negeri 19 Moncongloe Kabupaten Maros .
2.
Bahtiar M. Penerapan Pembelajaran Aptitude Treatment Meningkatkan Hasil Belajar Pelajaran Sejarah SMA Negeri 12 Makassar . . . . . . . . . . . . . . . .
Interaction (ATI) Untuk Pada Siswa Kelas XI .
Burhan Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD . .
.
3.
5.
8.
10.
11.
38-44
.
45-50
Dalam .
51-60
Muhammad Ali A. Peningkatan Kemarnpuan Berbicara Melalui Pelatihan Kcpemaraan dengan Menggunakan Strategi Pemodelan (Modelling) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pinrang .
61- 76
Muin Meningkatkan Hasil Belajar Penjas Orkes Melalui Pemberian Kuis Sebelum Pembelajaran Pada Siswa Ke las XII SMA Negeri 9 Marusu Kabupaten Maros .
77-84
Nurdin Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Terhadap Kemampuan Servis Dalam Permainan Sepaktakraw Siswa SMA Negeri 10 Makassar .
85-93
Nurhidaya Peran Perempuan Dalam Ranah Politik (Studi Tentang Keterlibatan Perempuan Di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Sorong) , .
94-111
Saiful Ichwan Pengaruh Budaya Organisasi dan Caya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinetja Karyawan (Studi Empiris: Karyawan Adrninistratif Universitas Muhammadiyah Sorong) .
112 -127
St. Nutjannah Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan
128-135
.
Infot aria
ii
24-37
Kelas Terhadap
Muh. Arif Penggtmaan Pendekatan Kooperatif Tipe TFS (Think Pair Share) Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris SMK Negeri 6 Makassar
7.
\
.
Kadariah Korelasi Hasil Belajar Matematika dan Manajemen Pengelolaan Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Patarnpanua
6.
12.
rx SMP Negeri 32 Makassar Melalui
Edina Pengamh Holding Company Terhadap Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha .....
4.
12-23
UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar
.
I
I
I~r,
'V'ofume 12 9fo. 2. .ftpri[- Juni 2014
KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW SISWA SMA NEGERI 10 MAKASSAR Oleh: Nurdin Universitas Terbuka UPBJJ Makassar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) apakah ada koniribusi kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan serois dalam permainan sepaktakraw, 2) apakah ada kontribusi keseimbangan ierhadap kemampuan serois dalam permainan sepaktakraw, 3) apakah ada koniribusi kekuatan otot tungkai dan keseimbangan terhadap kemampuan serois dalam permainan sepaktakraw. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 10 Makassar, secara random diperoleh sampel sebanyak 10 orang. Analisis data digunakan deskriptif dan inferensial. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan; 1) ada kontribusi signifikan kekuatan otot tungkai ierhadap kemampuan servis dalam permainan sepaktakraw ro =0,071 (p
Kekuatan otot tungkai, keseimbangan, sepak takraw
PENDAHULUAN Cabang olahraga sepaktakraw termasuk cabang olahraga yang sangat digernari masyarakat Sulawesi Selatan, karena olahraga ini dapat dimainkan oleh anak-anak dan orang dewasa, baik wanita maupun laki-laki. Hal 11U terbukti dari prestasi olahraga sepaktakraw Sulawesi . Selatan di tingkat nasional bahkan intemasional tergolong cukup tinggi. Namun demikian prestasi olahraga sepaktakraw ini perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan di masa yang akan datang rnengingat Pembinaan dan prestasi sepaktakraw di daerah lain di Indonesia juga semakin tinggi Servis dalam sepaktakraw dilakukan oleh tekong dengan bola lebih 85
servis, dan permainan
awal dilernparkan atau dihantarkan oleh apit baik apit kanan maupun apit kiri sesuai dengan tekong rnenggunakan kaki yang digunakan. Servis dalam permainan sepaktakraw dapat dikatakan dengan sepak mula, sepakan tersebut berupa sepakan dari atas maupun sepakan dari bawah. Ratinus Darwis (1992:61) mengatakan bahwa, "servis merupakan cara ketja yang penting dalam permainan sepaktakraw karena poin atau angka dapat diperoleh regu yang rnelakukan servis". Kegagalan atau kesalahan dalam melakukan servis bukan berarti hilangnya kesempatan regu tersebut untuk mendapatkan poin atau angka tetapi juga menambahkan angka bagi pihak lawan. Untuk dapat melakukan servis dengan baik diperlu-
UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiim
'
I
I~r, kan sikap permulaan yang benar, koordinasi yang baik kekuatan otot tungkai, dan keseimbangan tubuh. Dengan keseimbangan tubuh yang terjaga, koordinasi yang baik dan sikap permulaan yang benar akan menghasilkan sepakan sepakmula yang baik, Deng an kesiapan tersebut tekong dapat mengantisipasi atau memperkirakan seberapa kecepatan bola, tenaga dan penempatan arah bolanya, maka kemungkinan akan menghasilkan servis yang baik. Salah satu upaya untuk meningkatkan pembinaan dan prestasi sepaktakraw adalah melalui pengkajian ilmiah atau penelitian ilmiah antara lain mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung tercapainya prestasi sepaktakraw baik dari sudut fisiologis mau. pun psikologis. Dari sudut fisiologi diketahui bahwa untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam permainan sepaktakraw, berbagai faktor turut menentukan antara lain kekustan, kecepatan, koordinasi, keseimbangan, dan kelentukan yang merupakan kemampuan biornotor dalam tubuh manusia. Kekuatan otot tungkai dan keseimbangan merupakan faktor penting dalam menunjang prestasi sepaktakraw. Untuk memainkan permainan sepaktakraw perlu harus menguasai teknik dasar, antara lain sepak sila. Sepaksila perlu didukung kekuatan otot tungkai · dalam menyepak bola. Pada saat melakukan gerakan menyepak bola tersebut diperlukan pula keseimbangan dinamis agar bola yang disepak dapat lebih · terarah kepada posisi yang diinginkan. Kekuatan otot merupakan komponen kondisi fisik yang sangat penting dalam menunjang komponen fisik lainnya. Kekuatan otot yang dibutuhkan 86
'Vofume 12 !No. 2. )lpri[- Juni 2014
untuk satu cabang olahraga tidak sama dengan cabang olahraga lainnya. Kekuatan otot merupakan basis dari semua komponen kondisi fisik (Harsono, 1988:177). Kemampuan untuk menguasai keseimbangan mulai pada saat mengangkat kaki, mengayun tungkai sepak, perkenaan bola dengan kaki, saat menyepak bola dengan kontrol yang tepat guna-guna menunjang kernampuan service dalam permainan sepaktakraw akan lebih mudah apabila dapat memahami beberapa faktor di atas, sehingga apa yang diharapkan dalam permainan yang merupakan tujuan bersama akan dapat dicapai dengan hasil maksimal. Keseimbangan adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan kemampuan atau ketidakmampuan seseorang untuk memelihara equilibrium, baik yang bersifat statis seperti dalam posisi diam, bisa juga bersifat dinamis seperti pada saat melakukan gerakan lokomotor. Komponen fisik kondisi fisik seperti kekuatan otot tungkai dan keseimbangan diduga sangat menunjang kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakraw. Untuk membuktikan anggapan dasar ini, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul "Kontribusi kekuatan otot tungkai dan keseimbangan ierhadap kemampuan sepaksila dalam permainan sepaktakrau/', RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah ada kontribusi kekuatan otot tungkai terhadap kemarnpuan
UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Ik.fitiyar,
service dalarn · permainan sepaktakraw? 2. Apakah ada kontribusi keseimbangan terhadap kernarnpuan service dalarn permainan sepaktakraw? 3. Apakah ada kontribusi kekuatan otot tungkai dan keseirnbangan terhada p kemarnpuan service dalam permainan sepaktakraw? TINJAUAN PUSTAKA, BERPIKIR, DAN PENELITIAN
KERANGKA HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka 1. Sepaktakrato Permainan sepak takraw dirnainkan di lapangan yang berukuran 13,40 . m kali 6,10 m yang dibagi dua oleh garis dan net (faring) setinggi 1,55 rn dengan lebar 72 cm, dan lubang jaring sekitar 4-5 cm. Bola yang dirnainkan terbuat dari fiber yang dianyarn dengan lingkaran antara 41-43cm. Permainan sepak takraw dilakukan oleh dua regu yang berhadapan di depan lapangan yang dipisahkan oleh net (faring) yang terbentang membelah lapangan menjadi dua bagian. Setiap regu yang berhadapan terdiri atas 3 orang pemain yang bertugas sebagai tekong yang berdiri paling belakang, dua orang lainnya menjadi pemain depan yang berada di sebelah kiri dan kanan. yang disebut apit kiri dan apit kanan. (Depdikbud 2008:5-6). Dengan demikian perlulah bahwa seseorang pemain sepak takraw itu banyak berlatih diri menggunakan kaki atau sepakan. Namun tidak berarti bahwa unsur lain atau kemarnpuan lain tidak perlu atau tidak penting yang dapat 87
o/ofume 12 No. 2. .ft_prif- Juni 2014
diabaikan, faktor-faktor lain pun banyak lagi yang menunjang peningkatan prestasi sepak takraw. Untuk bermain sepak takraw yang baik, seseorang dituntut mempunyai kemampuan atau keterarnpilan yang baik. Kemarnpuan yang dirnaksud adalah kemampuan dasar bermain sepaktakraw. Tanpa kernarnpuan itu seseorang tidak akan bisa bermain. KelI}.ampuan dirnaksud adalah menyepak dengan menggunakan bagian-bagian kaki, memainkan bola dengan kepala (main kepala), dengan dada, dengan paha (memaha), dengan bahu (membahu), dan dengan telapak kaki. Depdikbud (2008:25). 2. Serois Bawah Servis bawah dilakukan dengan cara, pemain berdiri dengan salah satu kaki berada di dalam lingkaran sebagai kaki tumpu, kaki lainnya berada di bagian belakang badan sebagai awalan, salah satu lengan menunjukan permintaan bola yang akan dilarnbungkan oleh apit sebagai pelambung, perkenaan dengan bola saat melakukan servis dengan kaki bagian dalarn bola disepak saat bola dengan ketinggian setinggi lutut, setelah melakukan sepakan, gerakan badan mengikuti lanjutan gerakan sepak dan mendarat dengan mengoper. 3. Serois Atas Servis atas ialah perlakuan permulaan berjalanya permainan yang dilakukan sama seperti servis bawah, pemain berdiri dengan salah satu kaki berada didalam lingkaran sebagai kaki tumpu, kaki lainya berada dibagian belakang badan sebagai awalan, salah
UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
l~t;
satu lengan menunjukkan permintaan bola yang akan dilambungkan oleh apit sebagai pelarnbung, namur. dalam melakukan servis atas tes ini kemarnpuan jangkauan kaki sangat diutamakan untuk mendapatkan hasil servis yang maksimal, perkenaan dengan bola saat melakukan servis dengan kaki Punggung bola disepak saat bola dengan ketinggian di atas net, setelah melakukan sepakan, gerakan badan mengikuti lanjutan gerakan sepak dan mendarat dengan mengoper. Darwis (1992:54). 4. Kekuatan Otot Tungkai Kekuatan adalah kemarnpuan menggerakkan tenaga untuk mengatasi atau menanggulangi tahanan (Kent, 1994). Kekuatan juga didefinisikan sebagai tenaga atau usaha yang digunakan oleh sekelompok otot selama kontraksi maksimal otot tunggal (Darwis dkk, 1995). Kekuatan merupakan kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan (Harsono, 1988). Kekuatan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam unjuk kerja dan sangat menentukan kualitas kondisi fisik seseorang d~ sangat dibutuhkan di hampir semua cabang olahraga, kekuatan adalah kemampuan dari otot atau sekelornpok otot untuk mengatasi tahanan atau beban dalam menjalankan aktifitasnya (Suharno HP, 1985: 24). Harsono (1988:176) menyatakan bahwa kekuatan adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Hal ini disebabkan karena: 1) kekuatan merupa88
o/ofume 12 No. 2. Jlpri[- Juni 2014
kan daya penggerak setiap aktivitas, 2) kekuatan mernegang peranan penting dalam melindungi atlet/orang dari ke-' mungkinan cidera, dan 3) kekuatan dapat mendukung kemampuan kondisi fisik yang Iebih efisien, meskipun banyak aktifitas olahraga yang lebih memerlukan kelincahan, kelentukan, kecepatan, daya ledak dan sebagainya. Namun faktor-faktor tersebut tetap dikombinasikan dengan faktor kekuatan agar memperoleh hasil yang baik. Untuk meningkatkan kekuatan, bentuk latihan yang efektif adalah latihan beban, karena dapat meningkatkan kekuatan, power dan daya tahan (Nossek, 1982). Penambahan beban hendaknya dapat memberikan rangsangan pada otot (Brooks & Faley, 1984). Bentuk latihan isometric, isotonic, dan isokinetik dapat meningkatkan kekuatan otot (Lamb & Fox, 1984).Selain itu latihan kekuatan dilakukan dengan rangsangan yang kuat serta mengaktifkan sebanyak mungkin serabut otot dalam kontraksi tunggal (Nossek, 1982). 5. Keseimbangan Keseimbangan atau stabilitas didefinisikan sebagai suatu keadaan seimbang antara tenaga yang berlawanan. Hal ini merupakan bagian integral setiap tugas gerak dan sering disebut dengan mengontrol sikap 'badan yang merupakan suatu kemampuan untuk memelihara keseimbangan dalam gravitasi dengan menjaga pusat berat bad an. Menurut Amung Ma'rnun (2000:33) mengatakan bahwa, keseimbangan dibagi dalam dua tipe yaitu statis dan dinamis. Keseimbangan statis
UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
I~r, adalah kemampuan untuk memeliahara sikap atau posisi badan ketika tubuh dalam keadaan diam. Keseimbangan dinamis adalah suatu kemampuan untuk memelihara sikap atau posisi badan ketika tubuh sedang bergerak. Sedangkan menurut Baley (1992) keseimbangan tubuh tergantung pada tiga faktor yaitu: 1. Bidang tumpuan. Bidang tumpuan adalah dasar tempat bertumpu atau berpijak tubuh, baik di lantai, tanah, kursi, tali atau tempat lainnya. 2. Letak titik berat tubuh. Berat tubuh manusia terletak kira-kira setinggi sepertiga bagian atas tulang sakrom, kalau tubuh dalam posisi berdiri tegak (berdiri anatomis). 3. Letak garis berat tubuh. Garis berat tubuh adalah garis vertikal yang melalui titik pusat bidang tumpuan. Garis berat ini sering disebut garis gravitasi, sebuah garis vertikal (tegak lurus) imajiner melalui titik berat tubuh. Kemampuan mempertahankan posisi tubuh atau keseimbangan sangat penting bagi penampilan dari kemampuan gerak motor. Keseimbangan itu sangat penting bagi olahraga dinamis yang dibutuhkan perubahan mendadak pada gerakan, seperti pada kemampuan servis dalam permainan sepaktakraw. B. Kerangka Berpikir Berdasarkan tinjauan pustaka, dapat diuraikan kerangka berpikir sebagai berikut, jika seseorang memiliki kekuatan otot tungkai yang tinggi, dan didukung oleh keseimbangan yang baik dan jika keduanya dalam kondisi baik, maka diprediksikan akan rnemiliki kemampuan melakukan servis dalam permainan sepaktakraw yang baik pula. 89
'Vofume 12!No. 2.Jf.pril-Juni2014
C. Hipotesis 1. Ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan melalukan servis dalam permainan sepaktakraw. 2. Ada kontribusi yang signifikan keseimbangan terhadap kernampuan melalukan servis dalam permainan sepaktakraw. 3. Ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot tungkai clan keseimbangan terhadap kemampuan melakukan servis dalam permainan sepaktakraw. METODOLOGI PENELITIAN 1. Variabel penelitian Yang dijadikan varibel dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas: kekuatan otot tungkai clan keseimbangan. b. Variabel terikat: kemampuan servis dalam permainan sepaktakraw. 2. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 10 Makassar yang terdiri dari kelas X, XI, clan XII. b. Sampel Sampel penelitian ini sebanyak 10 orang. Teknik pengambilan sampel digunakan simple random sampling. 3. Pengumpulan Data Data kekuatan otot tungkai diukur dengan menggunakan leg dynamometer, data keseimbangan diukur dengan menggunakan tes keseimbangan dinamis (dynamic balance), sedangkan kemampuan servis dilakukan keterampilan servis.
UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
fllolimu12!No.
l~r, 4. Analisis Data Data dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif untuk rnendapatkan garnbaran umum data penelitian dan analisis inferensial untuk menguji hipotesis penelitian. HASIL PENELITIAN BAHASAN
DAN
PEM-
A. Penyajian Hasil Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Analisis data deskriptif dirnaksudkan untuk mendapatkan gambaran urnurn data penelitian untuk setiap variable. Hasil deskrisi data dapat dilihat pada table 1 berikut. Tabel L Rangkuman Hasil Analisis Deskriptif Setiap Variabel. N 10 10 10
KT KS KMS
Mean 22,30
42,50 12,40
SD 2,00 2,87 1,71
Min 20,00 39,00 10,00
Max 25,00 47,00 15,00
5,00 8,00
2. Uji Normalitas Data Uji norrnalitas data dilakukan untuk rnengetahui apak data penelitian rm berdistribusi normal sebagai prasyarat menerapkan statistic parametrik. Hasil analisis norrnalitas data dapat dilihat pada tabel 2 berikut. Tabel 2. Rangkuman Hasil Analisis Normalitas Data Tiap Variabel.
Tabel 3. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Servis
kit~ l :1o,:1=1 0
Berdasarkan hasil analisis data kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan servis diperoleh nilai Ro = 0,071 (p<0,05), maka Ho ditolak dan Hi diterima, berarti ada kontribusi signifikan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan servis dalam permainan sepaktakraw. Tabel 4. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Keseimbangan Terhadap Kemampuan Servis
]
]
·t!
.8
5 KT KS KMS
<(
0,175 0,169 0,137
ii
s
0..
0,175 0,169 0,119
"'ec"'~
z
-0,137 -0,112 -0,137
N
~
.0 0
&::
~
0,921 0,938 0,992
Normal Normal Normal
· 3. Analisis Regresi Untuk menguji hipotesis pene. litian ini digunakan analisis regresi antara variabel bebas terhadap variable terikat. Rangkuman hasil analisisnya dapat dilihat pada tabel 3,4, dan 5. 90
p
Keterangan
0,135
0,000
Signifikan
KS (X2) KMS(Y)
Berdasarkan hasi analisis data keseimbangan terhadap kemampuan servis diperoleh nilai Ro = 0,135 (p<0,05), .. maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti ada kontribusi signifikan keseimbangan terhadap kemampuan servis dalarn permainan sepaktakraw. Tabel 5. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Ganda Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Terhadap Kemampuan Servis Ro
Fo
p
Keterangan
0,136
0,18
0,000
Signifikan
KS(XI), KM t-(X2~>~---j
0,552 0,534 0,443
Ro
Variabel
Variabel
I
2. ..?tpril-Juni 2014
KMS(Y)
Berdasarkan hasil analisis data kekuatan otot tungkai dan keseimbangan terhadap kemampuan servis diperoleh nilai Ro = 0,135, setelah dilakukan uji signifikansi dengan menggunakan uji F diperoleh Fo = 0, 18 (p<0,05), maka Ho ditolak dan H1 diterima, ber-
UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar
iiiii0iiiiiiiii0iiiiiiiii0iiiiiiiii0iiiiiiiii0iiiiiiiii0iiiiiiiii0iiiiiiiii0iiiiiiiii0iiiiiiiii0iiiiiiiii0iiiiiiiii0iiii
Iijitiyar, 'Vofume 12 No. 2. Jfpri{- Juni 2014 arti ada kontribusi signifikan kekuatan otot tungkai dan keseimbangan terhadap kemarnpuan servis dalarn permainan sepaktakraw. B. Pembahasan 1. Hipotesis pertama, menunjukkan ada kontribusi signifikan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan servis dalam permainan sepaktakraw. Apabila dikaitkan dengan teori dan kerangka pikir, pada dasamya hasil penelitian ini mendukung teori yang mendasarinya. Hal ini dijelaskan bahwa apabila seseorang memiliki kekuatan otot tungkai yang tinggi maka dapat memiliki kernampuan servis sepaktakraw yang tinggi pula. Kekuatan otot tungkai rnerupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan kemarnpuan servis sepaktakraw secara keseluruhan. Di mana kekuatan otot tungkai merupakan daya penggerak setiap aktivitas servis yang dilakukan. 2. Hipotesis kedua, rnenunjukkan ada kontribusi signifikan keseimbangan terhadap kernampuan servis dalarn permainan sepaktakraw. Apabila dikaitkan dengan teori dan kerangka pikir, pada dasamya hasil penelitian ini mendukung teori yang mendasarinya. Hal ini dijelaskan bahwa apabila seseorang memiliki keseimbangan tinggi rnaka dapat memiliki kemampuan servis sepaktakraw yang tinggi pula. Hubungan antara Keseirnbangan dengan Keterarnpilan Servis. Dalam rnencapai prestasi olahraga sepaktakraw sangat diperlukan kondisi fisik yang baik. Salah satu faktor pendukung kondisi fisik yang baik adalah keseirnbangan. Untuk dapat rnelakukan servis dengan 91
pola rangkaian gerakan yang baik sangatlah bergantung terhadap keseimbangan. Jika keseirnbangan dilihat dari posisinya dapat terlihat bahwa akan mudah rnelakukan servis tanpa kehilangan kestabilan tubuh, walaupun pada gerakan servis harus menggunakan satu kaki untuk gerakan servis dan dan satu lagi sebagai kaki tumpu. Dengan dernikian dalam gerakan servis melibatkan .- koordinasi yang baik sebagai usaha untuk rnengontrol semua gerakan. Selain itu keseirnbangan merupakan kernarnpuan untuk mempertahankan sistern neuromuscular tubuh dalam kondisi statis, atau dalam posisi yang efisien pada saat bergerak. Hipotesis ketiga, rnenunjukkan ada kontribusi signifikan kekuatan otot tungkai dan keseimbangan terhadap kemampuan servis dalam perrnainan sepaktakraw. Apabila dikaitkan dengan teori dan kerangka pikir, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori yang mendasarinya. Hal ini dijelaskan bahwa apabila seseorang memiliki secara bersarna-sama kekuatan otot tungkai dan keseirnbangan tinggi maka dapat merniliki kemampuan servis sepaktakraw yang terkontrol dan mampu memanfaatkan kekuatan otot tungkai dan untuk mempertahankan perubahan posisi tubuh tanpa kehilangan keseirnbangan, sehingga pada saat melakukan servis dapat dilakukan dengan seefisien mungkin. Unsur-unsur yang rnenunjang pelaksanaan teknik khusus servis adalah unsur-unsur fisik yang meliputi unsur kekuatan tungkai dan keseirnbangan. Kekuatan tungkai merupakan kebutuhan pada setiap cabang olahraga, demikian juga pada cabang olahraga sepaktakraw khusus-
UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
o/p/iune 12 !No. 2 Jlpril- Juni 2014
I~t; nya pada saat melakukan servis. Olehnya itu bagi mereka yang memiliki kekuatan tungkai dan keseimbangan yang baik, maka kemarnpuan untuk melakukan servis akan lebih mudah diarahkan pada tempat yang diinginkan. Unsurunsur yang menunjang pelaksanaan teknik khusus servis adalah unsurunsur fisik yang meliputi unsur kekuatan tungkai dan keseimbangan. Kekuatan tungkai merupakan kebutuhan pada setiap cabang olahraga, demikian juga pada cabang olahraga sepaktakraw khususnya pada saat melakukan servis. Olehnya itu bagi mereka yang memiliki kekuatan tungkai dan keseimbangan yang baik, maka kemampu.an untuk melakukan servis akan lebih mudah diarahkan pada tempat yang diinginkan. PENUTUP a. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka basil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot tungkai terhadap kemarnpuan servis dalam permainan sepaktakraw. 2. Ada kontribusi yang signifikan keseimbangan terhadap kemampuan servis dalam permainan sepaktakraw. 3. Ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot tungkai dan keseimbangan secara bersama-sama terhadap kemampuan servis dalarn permainansepaktakraw. b. Saran-Saran Adapun saran yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 92
1. Untuk meningkatkan kemampuan servis dalam permainan sepaktakraw, maka perlu lebih dahulu membentuk kekuatan otot tungkai dan keseimbangan seseorang. 2. Kepada para pelatih dan guru olahraga agar hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dalam melatih atau mengajar olahraga sepaktakraw khususnya servis. 3. Untuk keterandalan hasil penelitian ini, masih perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan cakupan yang lebih luas. DAFTARPUSTAKA Baley, James A. 1982. The Athletes Guide: Increasing Strength, Power and Agility. West Nyack, N: Parker Publishing Company Inc. Darwis, Ratinus. 1992. Olahraga Pilihan Sepaktakraw. Jakarta. Ditjen Dikti. P2TK. Fox E et al., 1981. The Physiologi Basis of Physical Education And Athletic, Philadelphia. pp. 270-271, 414415. ___
. 1984. Sport Physiologi. 2nd. Japan: CBS Collage Publishing, pp.224.
Friedrick JA.1969. Principles of Conditioning and Training. Journal of Physical Education, New Jersey Prentice-Hall Inc. pp.52-53, 165167. Halim
Nur Ichsan. 2004. Tes dan Pengukunan Kesegaran ]asmani. Makassar
Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. CV Tambak Kusuma.
UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Ik./itiyar, o/ofume 12 !No. 2. ftpril- Juni 2014 Ma'mum, Amung. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Depdikbud Dirjen Dikti. P2TK. Nossek J. 1982. General Theory of Training
Lagos Nationallnstitute for Sports: Pan African Press Ltd. Pp.76. Panduan. 2005. Penetapan Parameter Tes-
pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar dan Sekolali Khusus Olahragawan. Deputi Peningkatan Prestasi dan lptek Olahraga. Sugiharto. 2003. Adaptasi Fisiologis Tubuh
Terhadap
Dosis
Latihan
Fisik.
Makalah disjikan dalam pelatihan senam aerobic. Laboratorium Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang, pp. 1,4,7. Tola, Ismail. 1998. Pembinaan Sepak Raga dan Sepaktakraw. Ujung Pandang: FPOK IKIP Ujung Pandang.
93
UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii