Judul Judul Program Kreativitas Mahasiswa bidang penelitian (PKM-P) yang disusun adalah “ Integrasi Voice Over Internet Protocol Dengan Learning Management System Server Untuk Sistem Pembelajaran Interaktif “. B. Latar Belakang Teknologi yang berkembang pesat saat ini menyebabkan informasi-informasi pendidikan semakin sering diakses melalui internet. Hal tersebut menuntut institusi-institusi pendidikan untuk dapat memberikan akses informasi dengan mudah dan murah salah satunya dengan audio conferencing antar institusi pendidikan di Indonesia. Kemajuan dunia komunikasi di era sekarang ini membuat teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol) semakin berkembang dan semakin baik dari segi kualitas dan kuantitas. Teknologi percakapan jarak jauh dengan teknologi VoIP pada saat ini sangatlah tepat apabila diselaraskan dengan kemajuan teknologi yang telah ada di Indonesia. Sebuah teknologi tidak lepas dari hasil yang ditawarkan mulai dari segi kemudahan, kepraktisan, kualitas dan keandalan dalam suatu sistem komunikasi dimana hal tersebut hanya dimiliki oleh teknologi VoIP sehingga sangat direkomendasikan untuk melengkapi proses pembelajaran di institusi-institusi dalam negeri. Sedangkan sistem pembelajaran jarak jauh (e-learning) telah berhasil mengambil perhatian banyak pihak, baik dari kalangan akademik maupun bisnis. E-Learning telah membuka cakrawala baru proses belajar mengajar serta meningkatkan kompetensi SDM. Tingginya minat terhadap sistem ini perlu diikuti dengan peningkatan mutu penyelenggaraan dan memberikan inspirasi dan solusi mewujudkan e-learning yang berkualitas. Perkembangan teknologi informasi atau yang dikenal dengan Information and Technology (IT) sudah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pada bidang pendidikan terutamanya di perguruan tinggi, dampak yang muncul ialah kegiatan belajar dan mengajar yang dikenal dengan konsep e-learning. Sesuai dengan perkembangannya akan kebutuhan sistem e-learning yang terintegrasi dan reliable, saat ini banyak aplikasi Learning Management System (LMS) secara komersial maupun opensource yang dikembangkan untuk mendukung sistem pengajaran. LMS merupakan suatu sistem yang mendukung implementasi pembelajaran elektronik (e-learning) dengan menyediakan materi pembelajaran, instruksi-instruksi proses belajar yang dilakukan oleh siswa, materi evaluasi dan hasil proses belajar. Adapun secara umum LMS yang sering digunakan di setiap institusi pendidikan tinggi adalah Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment atau biasa disebut Moodle. Saat ini Moodle sudah digunakan pada lebih dari 150.000 institusi di lebih dari 160 negara di dunia termasuk di Indonesia. Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi General Public License yang dapat mengubah sebuah media pembelajaran ke dalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk ke dalam ruang kelas digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan Moodle, kita dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain. Pada sistem pembelajaran jarak jauh yang menggunakan sistem konten aplikasi LMS juga diperlukan adanya komunikasi antara pengajar dan siswa tanpa harus bertatap muka secara langsung. Hal ini disebabkan karena tidak semua kegiatan pembelajaran dapat dilakukan di dalam kelas. Oleh karena itu, diperlukan adanya media komunikasi antar pengajar dan siswa untuk berkomunikasi dan berdiskusi mengenai materi pembelajaran. Sedangkan Moodle belum memiliki aplikasi atau layanan yang memungkinkan kegiatan berkomunikasi dan berdiskusi pada
pembelajaran jarak jauh (e-learning) sehingga diperlukan aplikasi lain yang dapat melengkapi aplikasi moodle. Salah satu aplikasi yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut salah satunya adalah aplikasi VoIP yang memungkinkan pengajar dan siswa untuk dapat berkomunikasi audio conferencing yaitu saling bertukar informasi mengenai materi pendidikan dan berdiskusi melalui jaringan internet secara bersama-sama (multiuser). Oleh karena itu diperlukan adanya integrasi antara dua aplikasi ini agar dapat dihasilkan sebuah Learning Management System Server yang memiliki fitur yang lengkap. Adanya integrasi tersebut memungkinkan terjadinya pembelajaran interaktif pada institusi pendidikan sehingga kualitas pembelajaran dan pertukaran informasi antar institusi pun meningkat pesat. C. Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. VoIP berbasis web yang seperti apakah yang dapat diterapkan dengan menggunakan aplikasi Learning Management System yang dapat mengkoneksikan PC antar user? 2. Bagaimanakah teknik integrasi yang baik dan mudah untuk menggabungkan aplikasi Voice over Internet Protocol (VoIP) dengan moodle sebagai aplikasi Learning Management System? 3. Bagaimana merancang dan mengimplementasikan jaringan Voice over Internet Protocol (VoIP) dengan aplikasi Moodle pada Learning Management System (LMS)? 4. Bagaimana menguji dan mengkoreksi integrasi Voice over Internet Protocol (VoIP) dengan aplikasi Moodle pada Learning Management System (LMS)? D. Tujuan Tujuan dari program ini adalah sebagai berikut: 1. Menemukan VoIP base server yang dapat diintegrasikan dengan moodle sebagai aplikasi Learning Management System (LMS). 2. Menemukan teknik integrasi aplikasi Voice over Internet Protocol (VoIP) yang baik dan mudah pada aplikasi moodle LMS. 3. Merancang,mengimplementasikan dan mengintegrasikan teknologi VoIP kedalam aplikasi Learning Management System (LMS) untuk pengembangan sistem pembelajaran jarak jauh (e-learning) pada institusi pendidikan. 4. Mengetahui cara menguji dan mengkoreksi integrasi Voice over Internet Protocol (VoIP) dengan aplikasi Moodle pada Learning Management System (LMS).
E. Luaran yang Diharapkan Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yaitu: 1. Diharapkan dapat membangun pondasi lingkungan e-learning terdistribusi pada institusi pendidikan. 2. Penelitian ini dapat dijadikan referensi oleh Perguruan Tinggi lain untuk membangun model penerapan teknologi VoIP yang diintegrasikan dengan aplikasi LMS.
3. Memajukan teknologi yang berkembang dan menerapkannya sebagai wujud nyata dalam mengikuti trend perkembagan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). F. Kegunaan Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Aplikasi yang dibangun dapat memberikan kemudahan antar pengajar dan siswa pada sebuah institusi pendidikan untuk berkomunikasi tanpa bertatap muka secara langsung. 2. Dapat memberikan pilihan metode pembelajaran elektronik yang lebih praktis dengan memanfaatkan integrasi asterisk VoIP dan moodle LMS pada institusi pendidikan. 3. Dapat diimplementasikan untuk memperlancar kegiatan pendidikan antara institusi pendidikan dengan berkomunikasi menggunakan aplikasi Voice Over Internet Protocol dan aplikasi Learning Management System. G. Tinjauan Pustaka 1. Electronic Learning (E-Learning) Dalam era global, mau tidak mau kita harus berhubungan dengan teknologi, khususnya teknologi informasi. Pemanfataan e-learning khususnya internet untuk kegiatan pembelajaran, baik sebagai virtual library atau virtual kampus telah dilaksanakan di seluruh penjuru dunia. Elearning merupakan salah satu media yang dapat dimanfaatkan dalam belajar, terutama belajar mandiri. Hal yang terpenting dalam proses belajar mandiri ialah peningkatan kemauan dan keterampilan siswa/peserta didik dalam proses belajar tanpa bantuan orang lain, sehingga pada akhirnya siswa/peserta didik tidak tergantung pada guru/instruktur, pembimbing, teman, atau orang lain dalam belajar. Tugas guru/instruktur dalam proses belajar mandiri ialah menjadi fasilitator, menjadi orang yang siap memberikan bantuan kepada siswa/peserta didik bila diperlukan. Terutama, bantuan dalam menentukan tujuan belajar, memilih bahan dan media belajar, serta dalam memecahkan kesulitan yang tidak dapat dipecahkan siswa sendiri. Tugas sebagai perancang proses belajar mengharuskan guru untuk mengolah materi ke dalam format sesuai dengan pola belajar mandiri.[1][2] 2. LMS (Learning Management System) Dewasa ini banyak sekali aplikasi-aplikasi di internet yang digunakan untuk berbagai macam keperluan, di antara salah satunya untuk berbagi pengetahuan sehingga dapat digunakan sebagai sistem pembelajaran secara sederhana. Learning Management System memiliki fitur yang tidak hanya mengelola konten pembelajaran tetapi dapat juga digunakan untuk memanajemen hasil penilaian dan evaluasi dari setiap pembelajaran yang tidak dimiliki oleh kebanyakan aplikasi di internet seperti blog dan lain sebagainya.Hal inilah yang membedakan LMS dengan aplikasi lain di internet.[3] Berikut adalah gambar dari fasilitas LMS yaitu: Mengambil bahan ajar via internet
Mengumpulkan tugas via internet
LM S
Berdiskusi dan berkomunikasi dengan pengajar via internet khususnya menggunakan jaringan VoIP
Gambar 1. Fasilitas LMS Peran Learning Management System (LMS) yaitu:
Pengelola
Bahan ajar
Pengajar LMS Siswa
Gambar 2. Peran Learning Management System Peran-peran dalam LMS yaitu: a. Peran Pengelola Peran penelola adalah registrasi pengajar dan siswa serta membuat kelas. b. Peran Pengajar Peran pengajar adalah menyimpan silabi, menyimpan bahan ajar,berinteraksi dengan siswa (forum, email, chat), memberikan tugas,membuat kuis dan ujian, memonitor aktivitas siswa,memberi nilai, mengolah nilai. c. Peran Siswa Peran siswa adalah mengakses silabi, mengakses bahan ajar, berinteraksi dengan siswa dan guru (forum, email, chat),mengumpulkan tugas, mengerjakan kuis dan ujian,melihat hasil penilaian. 3. MOODLE (Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment) Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat mengubah sebuah media pembelajaran ke dalam bentuk web. Moodle juga merupakan sebuah course management system yang digunakan untuk membuat sebuah proses belajar (learning) bisa dilakukan secara online, powerful dan fleksibel. Moodle merupakanprogram aplikasi yang bersifat open source dan free (gratis) di bawahketentuan GPL (General Public License), boleh didistribusikan atau dimodifikasi di bawah ketentuan GNU General Public License bagaimana dipublikasikan oleh Free Software Foundation. Moodle dapat berjalan di atas berbagai web server yang support bahasa pemrograman PHP dan sebuah database. Ia akan berjalan dengan sangat baik di atas web server Apache dengan database MySQL. [5] Moodle dapat disebut sebagai e-learning, karena selain bisa mengelola sebuah proses belajar berlangsung, juga mampu mengelola materi dari pembelajaran. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk ke dalam ruang kelas digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan Moodle, kita dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain.[6]
4. Voice Over Internet Protokol (VOIP) VOIP adalah singkatan dari Voice over Internet Protocol .Sering kita kenal dengan istilah Internet telephony, IP Telephony, atau Digital Phone. Proses pengiriman suara pada VoIP adalah dengan cara pengiriman suara melalui protokol internet (IP). Sehingga dengan teknologi VoIP ini memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telephone biasa. VoIP (Voice over Internet Protocol) merupakan nama lain internet telephony.Internet telephony adalah hardware dan software yang memungkinkan pengguna Internet untuk media transmisi panggilan telepon. Kualitas Internet telephony ini belum sebaik kualitas koneksi telepon langsung. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Dalam komunikasi VoIP, pemakai melakukan hubungan telepon melalui terminal yang berupa PC atau telepon. Terminal akan berkomunikasi dengan gateway melalui telefoni lokal. Hubungan antar gateway dilakukan melalui network IP.Network IP dapat berupa network paket apapun, termasuk ATM, FR, Internet, Intranet, atau line E1. VoIP menawarkan transportasi sinyal yang lebih murah, feature tambahan, dan transparansi terhadap data komputer. Hambatan VoIP saat ini adalah kehandalannya yang di bawah telefoni biasa, dan soal standarisasi yang akan menyangkut masalah interoperabilitas.[4] 5. Asterisk Asterisk adalah aplikasi open source PBX yang memungkinkan komunikasi antar pengguna telepon regular maupun telepon berbasis sip (sip phones). Dalam sebuah PBX setiap telepon umumnya di konfigurasi sebagai sebuah ekstensi, namun menggunakan fitur yang disediakan Asterisk, setiap ekstensi tidak harus terkait dengan pesawat dengan lokasi fisik tertentu. Dengan demikian pengguna dapat memiliki ekstensi atau pesawat dimana saja di permukaan bumi asalkan tersambung ke internet, dan selama ia memiliki data yang terkonfigurasi baik di salah satu server tersambung internet.
5. Web Server Apache Apache merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di Internet. Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi lingkungan UNIX. Namun demikian, pada beberapa versi berikutnya Apache mengeluarkan programnya yang dapat dijalankan di Windows NT. Apache mempunyai program pendukung yang cukup banyak. Hal ini memberikan layanan yang cukup lengkap bagi penggunanya. Fasilitas atau ciri khas dari web server Apache adalah : a. b. c. d. e. f.
Dapat dijadikan pengganti bagi NCSA web server. Perbaikan terhadap kerusakan dan error pada NCSA 1.3 dan 1.4. Apache merespon web client sangat cepat jauh melebihi NCSA. Mampu di kompilasi sesuai dengan spesifikasi HTTP yang sekarang. Apache menyediakan feature untuk multihomed dan virtual server. Kita dapat menetapkan respon error yang akan dikirim web server dengan menggunakan file atau skrip. g. Server apache dapat otomatis berkomunikasi dengan client browsernya untuk menampilkan tampilan terbaik pada client browsernya. Web server Apache secara otomatis menjalankan
h. i. j.
k.
l. m. n. o.
file index.html, halaman utamanya, untuk ditampilkan secara otomatis pada clientnya. Web server Apache mempunyai level-level pengamanan. Apache mempunyai komponen dasar terbanyak di antara web server lain. Ditinjau dari segi sejarah perkembangan dan prospeknya, Apache web server mempunyai prospek yang cerah. Apache berasal dari web server NCSA yang kemudian dikembangkan karena NCSA masih mempunyai kekurangan di bidang kompatibilitasnya dengan sistim operasi lain. Sampai saat ini, web server Apache terus dikembangkan oleh tim dari apache.org. Performasi dan konsumsi sumber daya dari web server Apache tidak terlalu banyak, hanya sekitar 20 MB untuk file-file dasarnya dan setiap daemonnya hanya memerlukan sekitar 950 KB memory per child. Mendukung transaksi yang aman (secure transaction) menggunakan SSL (secure socket layer). Mempunyai dukungan teknis melalui web. Mempunyai kompatibilitas platform yang tinggi. Mendukung third party berupa modul-modul tambahan.
6. Desain dan Implementasi Sistem Integrasi VoIP dengan LMS Server Pada konsep ini, dapat dijelaskan bahwa pengajar dapat melakukan percakapan secara online melalui jaringan internet dengan siswa tanpa harus berada pada satu tempat. Melalui switch, maka pengajar akan terhubung dengan LMS server. Melalui LMS server ini, pengajar akan terhubung dengan VoIP server dan melakukan percakapan dengan siswa. Diharapkan dengan model jaringan seperti ini, skalabilitasnya dapat semakin luas. Pengajar (client) telah terhubung ke sebuah server yang menggunakan software asterisk yang merupakan software opensource untuk VoIP yang bekerja pada sistem operasi Linux. Komputer client1 (pengajar) sudah terinstall moodle (aplikasi LMS) dan asterisk (aplikasi VoIP) dan komputer client2 (siswa) sudah terinstall xlite (sebagai aplikasi VoIP) .Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.[7][8]
Switch
Pengajar
Siswa
LMS Server
VOIP Server
Gambar 3. Konsep Jaringan Integrasi asterisk VoIP dan moodle LMS H. Metode Penelitian
Metode penelitian program ini adalah sebagai berikut : 1. Studi Literatur. Studi literature dilakukan dengan tujuan untuk pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) dalam mengintegrasikan VoIP dengan Moodle sebagai aplikasi LMS untuk sistem pembelajaran jarak jauh pada institusi pendididkan serta membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh sebagai hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut. 2. Instalasi Program Pertama kali yang diinstall adalah Linux 9.04 sebagai dasar sistem operasi. Lalu menginstall aplikasi moodle sebagai basis dasar Learning Management System.Yang terakhir adalah menginstall aplikasi Asterisk. 3. Perencanaan Sistem Membuat perancangan teknologi VoIP yang diintegrasikan pada Moodle sebagai aplikasi LMS, kemudian menentukan tujuan pembuatan sistem dan mengidentifikasikan kendalakendalanya, lalu mempersiapkan usulan penulisan sistem. 4. Persyaratan dan Merumuskan Desain Sistem Tahap ini ditentukan konfigurasi yang dibutuhkan oleh sistem dan metode yang digunakan dalam mengambil keputusan.Mendesain atau merancang perangkat lunak yang termasuk proses, aturan yang digunakan, user interface, susunan menu dan inputan yang dibutuhkan. 5. Penerapan (Implementasi) Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan pada tahap perancangan sistem. 6. Evaluasi (Pengujian) Dilakukan pengujian bagaimana cara pemakaian alat-alat pada sebuah sistem yang telah ada. Proses uji coba ini diperlukan untuk memastikan bahwa sistem ini sudah benar, sesuai karakteristik yang ditetapkan dan tidak ada kesalahan-kesalahan yang terkandung di dalamnya. 7. Pemeliharaan (Maintenance) Selama sistem ini digunakan,kita harus memperhatikan masalah pemeliharaan sistem.Dalam Pemeliharaan sistem dilaksanakan untuk 3 alasan yaitu untuk memperbaiki kesalahan, menjaga kemutakhiran sistem serta meningkatkan sistem. 8. Analisis Analisis tahap ini lebih dalam lagi mengenai sistem, tujuan atau fungsi yang akan dilakukan perencanaan sistem. 9. Penarikan kesimpulan dari hasil analisis. 10. Pembuatan laporan.
Start
Studi Literatur
Instalasi Operating System
Instalasi Moodle (Aplikasi Learning Management System) Instalasi Asterisk (Aplikasi Voice Over Internet Protokol) Perencanaan Sistem Persyaratan dan Merumuskan Desain Sistem
Implementasi Sistem
Pengujian Sistem
Pemeliharaan Sistem Analisis
Kesimpulan
Stop
Gambar 4. Flowchart Metode Penelitian