J(OMUNIIUSI INSTRUl(SIONAL DALAM PENGAJARAN AGAMA TERHADAP ANAI( TUNA GRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NUR ABADI JAGAl(ARSA JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh MAHYUDI
204051002836
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 HJ 2008 M
KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM PELAJARAN AGAMA TERHADAP ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NUR ABADI JAGAKARSAJAKARTASELATAN
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh:
Mahyudi
204051002836
DiBawah
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1429 H/2008 M
PENGESAHANPANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM PENGAJARAN AGAMA TERHADAP ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NUR ABADI JAGAKARSA JAKARTA SELATAN" telah
diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 19 Juni 2008. Skripsi ini telah diterirna sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sa1jana Ilmu Sosial Islam (S.Sos. I) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta, 19 Juni 2008 Sidang Muuaqasyah Ketua Merangkap Anggota,
Sekretaris Merangkap Anggota,
"\
Dr. 1ef Subhan, M.A NIP : 150 262 442
ra. Hj. Musfirah NIP : 150 299 324
urlaily, M.A
Anggota, Penguji I
Penguji II,
Dra. Armawati Arbi, M.Si NIP: 150 246 288
Dra. H' s ati Jamil M.Hum. NIP : 150 244 766
KATAPENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, sehingga penyusun skripsi ini dapat di selesaikan, shalawat se11a salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang yang membawa Visi dan Misi, ajaran islam sehingga mengantarkan kita kepada nalar islam yang di Ridhai Allah SWT, beserta para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.l). satu Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam pada Fakultas Dakwah dan komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakaita. Selanjutnya kami dalam proses penyusunan skripsi banyak masalah yang dihadapi penulis, namlijl dengan adanya bimbingan dan motivasi serta, berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu izinkanlah penulis pada kesempatan ini menghaturkan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya, kepada semua pihak yang telah membatu dalain penyelesaian skripsi ini baik langsung maupun tidak langsung, khususnya kepada:
1.
Bapak Dr. H. Murodi. M.A. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
2.
Pudek l. Pudek II, Pudek III
3.
Ibu Ketua Jurusan KP! Non Reguler !bu Hj. Asriati Jamil, M.Hum, dan Sekertaris !bu Hj. Musfirah Nurlaily, M.A
4.
Bapak Ketua Jurusan KP! Bapak Wahidin Saputra, M.A dan Sekertaris Jurusan KPI !bu Umi Musyarofah, M.A, sekaligus Dosen Pembimbing
Skripsi Bapak Drs. Masran, M.A, terima kasih saran dan petunjuknya, semoga Allah memabalas dengan kebaikan berlimpah. 5.
Kepada Seluruh Dosen-dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah mengajarkan penulis dengan ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6.
Pimpinan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidatullah Jakarta, Perpustakaan Dakwah dan Komunikasi telah mendirikan Fasilitas Perpustakaan kepada penulis sebagai reperensi dalam penulisan skripsi.
7.
Kepada Pimpinan Yayasan dan Kepala Sekolah SLB Nur Abadi , !bu Hj. Syilvia Djumnadijaja. Dan ibu Syamhartati, serta !bu Umi Martina selaku guru agama, yang telah meluangkan waktunya dan membantu penulis mencari data didalam penulisan skripsi.
8.
Seluruh Keluarga, khususnya Ayahanda H, Muhammad. H.A, dan Ibunda Tercinta Maimunah yang telah mendo'a kan penulis dan memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Abang Dodi, Abang Rusdian, S.T, Kakak Meli, Kakak Neneng, dan keponakan Ku Ihsam Sarni Rabbani, yang selalu memberikan motivasi, semoga Allah membalas pahala yang berlipat ganda.
9.
Teman-teman Mahasiswa UIN, Abay, Andiaz, Agin, Agus, Bastian, Bang Sanif, Culo, Dado, Eni, Eti, Dimas, Haris, Ika, Koneng, Imam, Irul (Lempong), Roby, Rona!, Tedi, Umar, dan semuanya yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan.
I 0.
Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini akhimya penulis hanya bisa berdo'a agar apa yag telah di berikan kepada penulis, mendapat balasan disisi Allah .. Amien ........ .
Jakarta, Juni 2008
Penulis
DAFTARISI ABSTRAK ................................................................................... .i KATA PENGANTAR..................................................................... .ii DAFTAR ISL ................................................................................. v BAR I
: PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah ....................................................... I B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... 2 C. Tujuan Penelitian............................................................. .3 D. Manfuat Penelitian ............................................................ 4 E. Metode Penelitian ............................................................. 4 F. Tinjauan Pustaka ...............................................................5 G. Sistematika Penulisan ......................................................... 7
BAB II : KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL A. Komunikasi Instruksional.. .................................................. 9 B. Komunikasi Instruksional Dalam Kegiatan Belajar Mengajar ........ .13 1. Pengertian Akhlak ........................................................ 13 2. kondisi Psikologis Anak Tuna Grahita ................................ .17 C. Penerapan Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Anak Tuna Grahita ........................................................................ 22
BAB III : GAMBARAN UMUM SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NUR ABADI A. Sejarah Berdirinya Sekolah Luar Biasa Nur Abadi. .................... 23 B. Visi dan Misi Sekolah Luar Biasa Nur Abadi.. ......................... 27 C. Struktur Organisasi Sekolah Luar Biasa Nur Abadi.. .................. .39
BAB IV: ANALISA DATA DAN KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM PENGAJARAN AGAMA TERHADAP ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NUR ABADI A. Komunikasi lnsruksional Dalam Pengajaran Agama Terhadap SiswaSiswi Kelas IV SLB Nur Abadi, ......................................... .31 B. Faktor Pendukung Dalam Penyampaian Pesan Dikelas IV Terhadap Anak Tuna Grahita .......................................................... 55 C. Faktor Penghambat Dalam Penyampaian Pesan Di Kelas IV terhadap Anak Tuna Grahita .......................................................... 56
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................... 57 B. Saran-saran ................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 59 LAMPIRAN ................................................................................. 60
BABI PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, disadari atau tidak berkomunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Karena sejak manusia lahir sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. Gerak dan tangis pertama pada saat di lahirkan adalah suatu tanda komunikasi. 1 Secara sempit komunikasi diartikan sebagai pesan yang dikirimkan seseorang kepada satu atau lebih penerima dengan maksud sadar untuk mengetahui tingkah laku si penerima pesan. Dalam setiap bentuk komunikasi setidaknya dua orang saling mengirimkan lambang-lambang yang memilki makna tertentu lambang-lambang tertentu bisa bersifat Verbal berupa katakata, atau bersifat Non Verbal berupa ekpresi atau ungkapan tertentn dan gerak tubuh.2 Perlu disadari bahwa pesan komunikasi sangat diperlukan dalam kehidupan bersosialisasi, bahkan pada bidang pendidikan. Seseorang Guru harus dibekali dengan Ilmu komunikasi agar apa yang disampaikan dapat menjadi efektif dan murid dapat memahami pelajaran dengan mudah. Komunikasi dalam dunia pendidikan sebagai komunikasi Instruksional salah satunya untuk meningkatkan kualitas berpikir pada pelajar (murid) dalam situasi Instruksional Terterkondisi. Misalnya disamping guru sanggup
1
Wic\jaja, komunikasi dan hubungan masyarakat, (Jakarta: sinar Grafika Offset, 1993). Cet. Ke-3, h. I). 2 Dr. A. Supratiknya, Komunikasi Antar Pribadi, (Yogyakarta: Kanisius, 1995). Cet. Ke-I, h. 30)
2
mengajar atau memberikan lnstruksi kepada pelajar, juga memiliki metode dalam penyampaian pesan kepada pelajar (murid). Komunikasi lnstruksional ini lebih mengarah kepada Pendidikan dan Pelajaran, bagaimana seorang Guru (pengajar) memiliki kerja sama kepada muridnya sehingga pesan atau lnstruksi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh komunikan (murid) fungsi komunikasi selain mendidik juga membimbing. 3 Dan menanamkan nilai-nilai agama pada anak, karena setiap Orang Tua pasti menginginkan anaknya shaleh dan shaleha yang bisa memberikan kebahagian dunia dan akhirat. Oleh karena itu Penedidikan sangat penting, untuk mengubah sikap dan tingkah laku seorang anak yang mengalami Gangguan Saraf (saldt mental), karena orang yang mengalami cacat mental (Tuna grahit) akan sulit berpikir tentang kemungkinannya.4 Dengan demikian penulis mengangkat sebuah Judul "KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM PELAJARAN AGAMA TERHADAP ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NUR ABADI JAGAKARSA JAKARTA SELATAN".
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang di atas, maka peneliti membatasi dalam permasalahan penelitian ini terhadap Anak Tuna grahita kelas IV, Dalam Mata 3
Sutaryo, Sosiofogi Komunikasi, (Yogyakarta: PT. Arti lntaran, 2005), cet. Ke-I, h,26) Cindy Singer dan Sheryl Gurrentz, Menangani Gangguan Manik-Depresit Pada Anak, (Jakarta: PT: Buana llmu Populer kelompok Gramedia, 2007). Cet. Ke-I, h. 10).
4
3
Pelajaran Pendidikan Agama, Yang melalui Saluran Verbal dan Non Verbal dan Peneliti Tidak Meneliti Efek Komunikan dan peneliti tidak meneliti Khalayak (Komunikan). tetapi peneliti hanya meneliti Komunikator (Guru). Sesuai dengan fokus dan pembatasan diatas, maka untuk lebih Sistematisnya Permasalahan dapat pula dirumuskan sebagai berikut : I. Bagaimana pelaksanaan komunikasi instruksional dalam pengajaran agama terhadap siswa-siswi kelas IV SLB Nur Abadi di Kelas 2. Faktor apa saja yang mendukung pelaksanaan komunikasi instruksional dalam pengajaran agama siswa-siswi tuna grahita kelas IV 3. Faktor apa saja yang menghambat komunikasi instruksional dalam penyampaian pesan pengajaran agama terhadap siswa-siswi kelas IV
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, malrn ada beberapa tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini, yaitu: I. Untuk mengetahui pelaksanaan komunikasi instruksional dalam pengajaran agama terhadap siswa IV tuna grahita di SLB Nur Abadi 2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendukung komunikasi instruksional dalam pengajaran agama terhadap anak tuna grahita kelas IV di sekolah luar biasa Nur Abadi 3. Untuk mengetahui faktor penghambat komunikasi guru dengan murid dalam menyampaikan pesan pelajaran agama terhadap siswa kelas IV SLB di sekolah luar biasa Nur Abadi
4
D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis untuk memenuhi persyaratan penulisan skripsi, guna mencapai gelar Saijana Ilmu Sosial Islam (S.Sos. I) 2. Secara Praktis selain untuk mengetahui komunikasi instruksional di sekolah luar biasa nur abadi jagakarsa, peneliti juga berharap dapat memberikan masukan kepada tenaga pengajar (guru) agar komunikasi instruksional yang dilakukan berjalan dengan baik dan efektif
E. Metode Penelitian Adapun metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah Kualitatif Deskriftif, yaitu: Suatu penelitian yang dilakukan secara langsung, berupaya mencari data berupa kata-kata baik tulisan maupun lisan. Data-data yang sudah terkumpul dianalisa secara mendalam. 1. Dan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran agama kelas IV sekolah luar biasa Nur Abadi dan yang menjadi Objek dalam penelitian ini adalah cara guru menerapkan komunikasi instruksional terhadap anak tuna grahita Kelas IV SLB Nur Abadi 2. Tahap Pengumpulan Data a. Observasi Observasi, adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang di selidiki, 50bservasi dilakukan untuk memperoleh data tentang komunikasi instruksional dalam pengajaran
5
Hadi Sutrisno, Metodologi Research 11, (Yogyakarta: Andi Offset, 1992), Cet ke-21, h.136
5
agama didalam kelas, selama delapan kali pertemuan di sekolah luar biasa Nur Abadi Jagakarsa Jakarta Selatan. b. Interview Interview dilakukan untuk memperoleh informasi tentang Faktorfaktor yang berkaitan dengan komunikasi instruksional yang te1jadi didalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolab luar biasa khususnya didalam mengajarkan pengajaran agama terhadap anak kelas IV penyandang cacat mental.(Tuna grabita) dan untuk memperoleh imformasi yang dibutuhkan untuk mengumpulkan
data , peneliti
memeberikan beberapa pertanyaan yang sudah dipersiapkan. interview yang dilakukan kepada guru bidang study pelajaran agama. c. Dokumentasi. Dokumentasi dilakukan guna mencari data yang berkaitan dengan penelitian
komunikasi
instruksional
didalam
pembinaan akhlak
disekolah luar biasa (SLB) Nur Abadi Jagakarsa, seperti buku-buku dan arsip-arsip lainnya yang ada disekolah tersebut. 3. Teknik Pengolahan Data Data-data yang terkumpul akan dianalisa dan dianalisis dengan cara mengunakan tabel, yang menggambarkan hasil penelitian baik secara tulisan maupun lisan.
F. Tinjauau Pustaka Dalam penulisan skripsi ini peneliti telah melakukan penelusuran terhadap judul-judul yang ada di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta,
6 l l\
khususnya di perpustakaan dakwah. Adapun Judul-judul yang ada di perpustakaan dakwah sebagai berikut: 1. Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Bahasa Asing Di Pondok Pesantren Daarul Mutaqin Tanggerang" Dengan peneliti ISKANDAR dari Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Tahun 2007, adapun yang menjadi pennasalahan didalam Penelitiannya adalah berfokus pada komunikasi instruksional dalam pengajaran bahasa asing yaitu bahasa arab dan bahasa inggris di pondok pesantren darul muttaqin tanggerang 2. Komunikasi Instuksional Di Lembaga Pendidikan Mubaligb Al-Azbar. Dengan peneliti ERIC SAPUTRA, Jurusan komunikasi dan Penyiaran Islam tahun 2006. Adapun peneliti membatasi penelitian pada komunikasi instruksional dilembaga pendidikan muballigh al-azhar ajaran 2006-2007, yang menjadi Subjek Penelitianya adalah Pendidikan Mubaligh Al-Azhar, dan sedangkan yang menjadi Objek penelitiannya adalah komunikasi lnstruksional Dilembaga Pendidikan Al-Azhar. 3. Pengarub Komunikasi Instruksional Terbadap Keberbasilan Belajat Di Mts Al-Ihwaniyah Pondok Aren Tanggerang. Dengan Nama Peneliti HELMI FIRDAUS, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam tahun 2007 Didalam
penelitian
tersebut,
penulis
membatasi
pada
pelaksanaan
komunikasi yang dilakukan Oleh Guru terhadap murid dalarn proses belajar mengajar pada nata pelajaran ppkn di Mts Al-Ihwaniyah 4. komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Agama Islam Di Sekolab Dasar Al-lkhlas Cipete Jakarta Selatan. Dengan nama peneliti AHMAD FALIH tahun 2007. penulis membatasi masalah pada komunikasi
7
instruksional yang dilakukan oleh dua guru, pada mata pelajaran Agama Islam di SDI AL-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan. Walaupun yang diteliti hampir sama tetapi peneliti mencoba melakukan pada sasaran penelitiannya yang berbeda, yaitu pada penulisan skripsi ini penulis membatasinya pada "Kom1111ikasi Instruksional Dalam Pelajaran Agama Terhadap Anak Tuna grahita Di Sekolah Luar Biasa Nur Abadi Jagakarsa". Dengan menggunakan metode kualitatifDeskriftif.
G. Sistematika Penulisau Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diuraikan dalam penulisan ini, maka penulis membagi sistematika penulisan kedalam lima Bab. Dimana masing-masing bab dibagi kedalam sub-sub dengan penulisan sebagai berikut: BABI
:Pendahuluan Memuat: Latar Belakang Masalah, Tujuan Penelitia, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Tinjauan Pustaka, Dan Sistematika Penulisan
BAB II
:Komunikasi
Instruksional
Memuat
Pengertian
Komunikasi
Instruksional, Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Agama Dikelas IV, Penerapan Komunikasi Jnstruksional dalam Pengajaran Agama Terhadap Anak Tuna grahita BAB II
:Gambaran Umum Sekolah Luar Biasa (SLB), Memuat: Sejarah Berdirinya Sekolah Luar Biasa, Visi dan Misi Sekolah Luar Biasa Nur Abad,i dan Struktur Organisasi Sekolah Luar Biasa
8
BAB IV
:Analisa Data Komunikasi Instruksional TerhadapSiswa-siswi Tuna grahita, Memuat: Komuniksi Instruksional Dalam Pelajaran agama Terhadap Anak Dikelas IV, Dan Faktor Pendukung Dalam Penyampaian Pesan dikelas IV Terhadap Anak Tuna grahita, Dan Faktor Penghambat Dalam Penyampaian Pesan dikelas IV Terhadap Anak Tuna grahita
BABV
:Penutup: Memuat: Kesimpulan Dan Saran
BABU KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL
A. Pe11gertia11 Komu11ikasi Instruksio11al Komu11ikasi
Instruksional terdiri
dari
dua kata
yang Pertama
Komunikasi dan yang kedua lnstruksional. lsttilah Komunikasi secara bahasa berasal dari bahasa Inggris yaitu Communication yang diambil dari akar kata bahasa latin Communicare yang berartti "Pemberitahuan" atau "Pertukaran Pikiran". Kata tersebut mempunyai tunman kata Communis yang mempunyai arti "sama" artinya "Sama arti" dan "Sama Makna". Komunikasi juga bisa diartikan sebagai pengumuman, penerang, penjelas, Penyuluhan,
lnstruksi, Perintah, Nasihat, Bujukan,
Rayuan, dan sebagainya. 1 Wilbur Schramm, dalam urainya mengatakan bahwa sebenarnya, Definisi Komunikasi berasal dari bahasa latin "Communis, Common", bilamana kita mengadakan komunikasi, itu artinya kita mencoba berbagi informasi, Ide, atau Sikap jadi Esensi dari Komunikasi itu adalah menjadikan si pengirim dapat berhubungan bersama dengan si penerima, guna menyampaikan isi pesan.2 Sedangkan Komunikasi menurut Terminologi adalah suatu proses penyampaian
peryataan
oleh
seseorang
kepada
orang
lain
untuk
memberitahukan atau untuk merubah sikap, pendapat, serta prilaku, baik yang
1
Onong Uchjana Effendy, Hubungan masyarakat Suatu Studi Komunikasi, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. 2002), Cet. Ke-6. h. 48 2 T. A. LatihiefRosyidi, Dasar-dasar Retorika Komunikasi dan leformasi, (Medan; 1985), h.48
10
secara langsung maupun yang tidak langsung, atau secara Verbal Atau Non Verbal. 3 Si Geml Berry, mengatakan bahwa Komunikasi adalah perundingan. Dengan
komunikasi
orang
memperoleh
Pengetahuan,
Informasi
dan
Pengalaman.4 Dan menurut Suharsiui Arikunto, Komunikasi adalah " Suatu Proses dimana pesan disampaikan oleh penyampaian pesan kepada penerima pesan. 5 Pesan tersebut dapat berupa perasaan atau berupa pengajaran yang bertujuan untuk mengubah dan mempengaruhi Pengetahuan, Pemikiran serta penanpilan dan tingkah laku Komunikan (Penerima Pesan). Untuk lebih memahami pengertian komunikasi, tepatlah apa yang dikatakan Harold Lasswel dalam karyana " The Structure and Function Of Communication In Society", bahwa cara yang baik untuk menjawab pertanyaan
sebagai berikut: "who sqys what in which cainel whom with what Eeffect?" Pradigma lasswel diatas menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima Unsur sebagai jawaban dari pertannya tersebut, yakni; Komunikator, pesan, komunikan, media dan Efek. Jadi pada dasarnya lasswel menyatakan bahwa Komunikasi adalah Proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek.6
3
Onong Uchjana Effendy, Komunikasi teri dan Praktek, (Banadung: PT. Remaja Rosdakarya. 2001), Cet. Ke-15, h. 6 4 H.A. W Widjaja, I/mu Komunikasi Pengantar Studi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), Cet. Ke-2, h. !5
5
Suharsini AriKunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Tegno/ogi dan Kejujuran (Jakarta:
PT. Raja Grafindo, 1992), Cet. Ke-2, h. 207. 6 Onong Uchjana Effendy, //mu Komunikasi dan Praktek, (Bandung: PT:Rosdakarya, 2001). Cet. Ke-14, h.10
12
Istilah pengajaran adalah proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan. Dari penge1tian diatas dapat disimpulkan kegiatan pengajaran,
10
perbuatan apapun metode yang digunakan dalam pengajaran juga diartikan suatu usaha yang bersifat sadar atau t1tjuan sistematis terarah pada perubahan tingkah laku menuju kedewasaan anak didik, tingkah laku. Arti belajar lebih menitik beratkan bahan belajar atau materi yang akan disampaikan atau diajarka oleh guru. Dengan Pengertian lain, informasi yang mengandung pesan belajar itulah yang diutamakan . namun, apabila diamati lebih jauh, disampaikan atau tidak oleh guru, yang dinamakannya pembelajaran tetap, karena sebenarnya ia adalah benda mati, berupa sederatan informasi yang bisa berarti apabila digunakan. 11 K.H. Dewntarn juga menjelaskan bahwa pengajaran itu adalah bagian dari pendidikan dan menyatakan pengajaran Onder Wijs itu tidak lain dan tidak bukan ialah salah satu bagian dari pendidikan. Jelasnya bahwa pengajaran adalah bagian dari pendidikan dengan cara memberi ilmu atau pengetahuan. Para ahli pendidikan telah mencoba merumuskan batasan pengertian tentang pengajaran, diantaranya seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Hasan Langgulung bahwa pengajaran adalah Pemindahan pengetahuan dari seseorang yang mempunyai pengetahuan kepada orang lain yang belum mengetahui. 12
io
Departmen Pndidikan clan kebudayan, Ka1nus Besar bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
1995), Cet. Ke-7. h.7 11 Mudhofir, Telmologi Intruksional, (Bandung: PT. Rosdakarya, 1990), Cet. Ke-.h. 9 12 Hasan Lnggulung, Pendidilwn dan Peradaban Islam (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1983). Cet> Ke-#, h. 3
13
Jadi Komunikasi lnstruksional dalam bentuk ini Komunikasi yang dibangun oleh guru dalam suatu proses pengajaran dan pembelajaran artinya yaitu Kemampuan tenaga pengajar dalam menggambarkan, menerangkan materi-materi atau pesan didalam kelas terhadap peserta didik, dengan maksud untuk mempengaruhi tingkah laku peserta didiknya.
B. Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Agama Terbadap Anak Tuna grabita Kelas IV Di SLB Nur Abadi .• 1. Pe11gertia11 Akblak
Akhlak Secara Etimologi adalah Bentuk Jama dari "Khuluk" yang berarti Bu di Pekerti, Perangai, Tingkah laku atau Tabiat. 13 • Sedangkan Akhlak secara terminologi ada beberapa pendapat yang memberikan pengertian Diantaranya: I. Men11rut Zakiyab Daradjat "Akhlak adalah kelakuan yang timbul dari
hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, Perasan, Bawan dan kebiasan yang menyatu, yang membentuk suatu kesatuan tindakan Akhlak yang di taati dalam kenyataan hidup sehingga dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
13
14
Louis Ma'ruf, Al-Munjid Fi'al-Lughah wa a/-1'/am, (Beirut: Baral-Masrif, 1989), Cet. Ke-28, h. 164 14 Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Seka/ah, (Jakarta: Ruhama, 1995), Cet. Ke-2. h. IO
14
2. Meuurt Ibuu Maskawih yang di kutip dari Drs. Sudarsouo mengatakan "Akhlak adalah suatu kondisi jiwa yang memberikan dorongan perbuatanperbuatan yang sebelum melakukan tanpa pikiran dan tanpa perhitungan.
15
3. Dan Menurut Istilah banyak di kemukakan Oleh para ulama Antara lain yang dikemukakan oleh Imam Al-Ghazali. "Akhlak adalah suatu sifat yang tertanan dalam jiwa (Manusia). Maka jika sifat tersebut melakukan tindakan atau perbuatan yang gampang, tanpa melalui maksud untuk memikirkan (lebih Lama). Maka jika sifat tersebut melahirkan tindakan yang terpuji menurut ketentuan akal dan norma agama Maka Akhlak tersebut dinamakan Akhlak yang baik dan terpuji. Dan akan tetapi jika mana kala Ia melahirkan tindakan yang jahat, maka Akhlak tersebut dinamakan Akhlak yang tercela atau akhlak yang buruk.
16
Jadi, Pengertian- pengertian Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam didalam diri kita , yang menjadikan Kepribadian atau tingkah laku Seseorang didalam melakukan suatu tindakan Baik atau Buruk maka Itu Dinamakan Akhlak. Pendidikan
untuk
anak-anak
yang
dengan
kebutuha
khusus
membutuhkan suatu pola layanan tersendiri, khususnya bagi anak-anak dengan hendaya perkembangan. Hendaya perkembangan mengacu pada suatu kondisi te1tentu adanya hendaya intelegensi dan fungsi adaftif, menunjukan bagi masalah dengan kasus-kasus dapat disebabkan oleh adanya keabnomalan
15
Sudarsono, Etika Islam Tentang Kenkalan Remqja, (Jakarta: Sima Aksara, 1989), Cet. Ke- l,h. 129 16 Wahyudin, Akhiok don Tasawuj, (Jakarta: Kokom Mulia, 1999), Cet. Ke- 3, h. 4
15
genetik, kerusakan pada otak sebelum atau saat dilahirkan, atau kemunduran fungsi otak pada kanak-kanak usia dini Setiap pembelajaran dikelas ideal bersifat individual, namun pada umumnya hat tersehut berkaitan dengan dua hat yaitu, kesulitan menyusun program pembelajaran yang sesuia dengan kebutuhan"setiap peserta didik dan'kebutuhan"setiap peserta didik."sebenamya dapat dilihat dari melalui observasi guru kelas secara langsung atau dari hasil asesmen yang berkaitan dengan karakteristik khusus tersebut seorang guru dapat mencari dan menyusun strategi pembelajaran dengan mengunakan intervensi khusus sehingga kegiatan belajar-mengajar tidak mengalami kejenuhan dan kehilangan bentuk sasaran akhir. Pengetahuan guru tentang perkembangan, kemampuan, dan kelemahan fungsional peserta didiknya mengharuskan seorang guru untuk mempu menyususn progran1 kegiatan belajar-mengajar yang bersifat individual, terutama dengan memanfaatklan media pola Gerak Irama yang disesuaikan dengan kondisi dan karakteritik khusus peserta didik. Dengan gerak Irama ini, diharapkan pembelajaran mengarah pada hal-hal yang menyenangkan dan tidak menjenuhkan. Selain itu dengan program pembelajaran berbasis Gerak Irama, pembelajaran dapat lebih diarahkan pada pemberian treatment atau Intervensi khusus, sehingga dapat lebih memanipulasi alat atau media, sumber bahan, serta situasi lingkungan sekolah .. Program pembelajaran yang berisiskan intenvensi khusus berupa pola gerak irama diharapkan dapat memberikan penguatan atau penurunan suatu prilaku tertentu sebagai sasaran utama, karena gerak irania dapat dipakai sebagai
16
wahana guru kelas dalam upaya menjembatani kesulitan-kesulitan peserta didik, penguasan materi pembelajaran yang akan diajarkan melalui kegiatankegiatan kreatifitas yang esensial yang berkaitan dengan pola gerak dan olah tubuh secara alami. Oleh karena itu, gerak irama merupakan: 1.
Alat bagi perkembangan fisik dan gerak peserta didik yang mempunyai hendaya gerak, emosi atau daya nalar,
2.
Alat
yang
dapat
dipakai
sebagai"pelicin"saat
pembelajaran
mengalami')alan buntu"atau tidak berjalan sesuai dengan harapan dan tujuan pembelajaran, 3.
llmu
gerak
irama
menyajikan
dapat''menyatukan"secara
berbagai
sistematis
bentuk
dalam
kegiatan
seluruh
yang
kegiatan
pembelajaran, tidak terkecuali terhadap peserta didik yang berkesulitan belajar, serta. 4.
Alat belajar yang mampu mengembangkan potensi kemampuan, membebaskan kesulitan peserta didik, mengabtarasikan, serta membentuk pengalama-pengalaman baru atau wawasan diri yang bersifat positif setiap peserta didik. Dan selain itu juga seorang Komunikator harus mempunyai tahapan-
tahapan dalam Proses mengajar, harus memiliki hubungan serat dengan Strategi mengajar. Maksudnya setiap pengguna strategi dengan pengguna strategi mengajar merupakan suatu rangkaian yang utuh dalam tahapan-tahapan mengajar. I.
Adapun Tahapan dalam Proses Belajar Mengajar Guru (Komunikator), Yaitu: Tahap Prainstruksional Yaitu: langkaha persiapan yang ditempuh
17
guru pada saat mulai memasuki kelas hendak mengajar. Pada tahap ini Guru dianjurkan untuk memeriksa kehadiran sswa, kondisi elas dan kondisi peralatan. 2.
Tahap Instruksional Yaitu tahap inti dalam proses belajar. Pada tahap ini guru menyampaikan pelajaran ( pokok bahasan) yang sudah sudah disusun lengkapdengan persiapan model, metode dan strategi yang cocok.
3.
Tahap Evaluasi dan tahap lanjut yaitu tahap terakhir proses belajar mengajar, tahap ini mereupakan tahap guru melakukan penilaian keberhasilan belajar siswa yang berlangsung, pada saat Instruksional berlangsung. Tujuannnya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan. Guru ini dianjurkan Untuk memberitahukan pokok bahasan yang akan diajarkan kepada siswa pada pertemuan berikutnya. 17
Jadi, didalam proses belajar mengajar guru harus bisa menguasai kondisi didalam kelas agar didalam kegiatan belajat mengajar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan baik. 18
2. Kondisi Psikologis Anak Tuna Grahita
Secara etimologi, tuna berarti "kurang, tidak memiliki, rugi"sedangkan grahita adalah "cacat pikiran, Iemah daya tanggapnya." 19
17
Muhibbin Syah, Psyko/ogi Pendidikan dengan Pendidikan Baru, (Bandung: PT. Rcmaja Rosdakarya, 1995). Cet 1. hal, 218 18 Prof. Dr. Bandi Delphic, MA.,S.E. Pembeljaran Anak Tunagrahita, (Bandung, PT. Refika Aditama 2006), Cet. Ke-1, h. 7-9
18
Dan secara terminology istilah yang digunakan untuk menyebutkan anak yang
mempunyai
kemampuan
intelektual
dibawah
rata-rata.
Dalam
kepustakaan bahasa asing digunakan istilah-istilah mental retardation, mentally retarded, mental deficiency, mental delektive.
Istilah tersebut sesungguhnya memiliki arti yang sama yang menjelaskan kondisi anak yang kecerdasannya jauh dibawah rata-rata dan ditandai oleh keterbatasan inteligensi dan ketidak cakapan dalam interaksi sociat.20
Singgih D. Gnnarsa mengemukakan bahwa"kemampuan intelek yang kurang dari pada anak lainnya seiring disebut dengan istilah lemah Otak. Sebaliknya istilah lemah otak diganti dengan Retardasi Mental atau Perkembnagn Mental yang terhambat.21 Retardasi mental adalah fungsi intelektual umum dibawah rata-rata disertai dengan ketidak mampuan beradaptasi dengan tuntutan lingkungan, dengan muncul selama masa pertumbuhan ..22 Diantara klasikal subnonnal dan nmmal masih terdapat kategori tingkat intelegensi yang disebut sebagai Borderline atau garis-garis (IQ antara 66 - 79 menurut Wechsler atau IQ antara 70 - 80 menurut Terman), diatas klasikasi borderline adalah kelompok induvidu yang dikategorikan sebagai"anak bodoh"
atau agak normal", dan kelompok normal sampai selanjutnya pada batas intelegensi superior. 19
Syamsul Nizar, Pengantar Dasar~Dasr Pe111ikiran Penidikan lslnza, (Jakarta, Gaya Media
Pratama, 2001) H.121-122 19 Dra. Hj. T. Sutjihati Somantri, M.Si.,psi. Psikologi Anak Luar biasa. (Bandung, PT.Rafika Aditama.2006). Cet. Ke-2.h. 103 21 Singgi D.Gunarsa, Psikologi Anak Bermasa/ah, (Jakarta, Gunung Mulia, 1998) Cet.Ke-8. h. 133 22 A. Supratiknya, Mengenal Prilaku Abnormal. (Yogyakarta: Kanisius, 2000).h. 76.
19
Dalam kelompok fungsi intelektual subnormal terdapat gradasi atau tingkatan-tingkatannya. Terman membagi tingkat intelegensi subnormal yang lebih rendah dari pada borderline kedalam tiga gradasi, yaitu: Moron (moronO
IQ antara 50 - 70
Imbesi! (Imbecile)
IQ antara 25 - 50
Idiot (Idiot)
IQ di bawah 25
Kecendrungan untuk meninggalkan garadasi semacam itu (Kolb, 1968) dan menggunakan system gradasi yang dianut oleh APA (America Psyikologycal Association) yang menempatkan tingkat retardasi mental mulai
dari borderline sampai pada yang paling parah, yaitu propound (Coleman & Bruen, Jr., 1972). Secara lebih lengkap gradasi tersebut diuraikan berikut:
a. Retardasi Mental Borderline (IQ: 68- 83) Memiliki tingkat Intelegensi yang kurang normal dibandingkan dengan umumnya tingkat intelektual individu lain dan memiliki kemmpuan terbatas untuk dapat memahami kemampuan ide-ide yang kompleks serta mengeneralisasikan apa yang telah mereka pelajari. Kekurangan mereka biasanya tampak pada performansi motorik. Dalam hal ini mereka tampak normal dan kebanyakan mampu memyesesuaikan diri dengan baik dalam masyarakat. b.. Retardasi Mental Ringan (IQ : 52-67) Klasifikasi mental ringan (mild) diberikan kepada orang dewasa yang tingkat intelektual setara dengan tingkat anak-anak usia sampai 11 tahun. Bila dilihat dari penyesesuian sosialnya mereka masih tampak normal akan tetapi mereka tidak punya daya imajinasi dan daya pertimbangan sebagaimana yang seharusnya dimiliki oleh seorang dewasa pada umumnya c. Retardasi mental menengah (IQ : 36-51) Mereka akan mengalami kesulitan berfikir dalam menghadapi sesuatu, baik mempelajari kecakap-cakapan dasar maupun mempelajari keterampilan khusus. Daya abstraksinya dan imajimasinya sangat terbatas. Secara fisik biasanya mereka mempunya cacat tnbuh dan koordinasinya geraknya sangat buruk sehingga tampak dengan kaku dalam melakukan segala sesuatu. d. Retardasi Mental Berat (IQ 20-35) Penderita Retardasi Mental Berat (severe), yang tingkat intelegensinya berada antara IQ = 20 dan IQ = 35 hidupnya sangat bergantungan pada orang lain. Mereka mengalami hambatan dalam perkembangan kemampuan
20
gerak dan bicara serta mengalami cacat indra. Mereka masih mungkin dilatih menguasai keterampilan sederhana guna menolong diri sendiri namun hasilnya Tidak akan banyak, dalam melakukan tugasnya yang sederhanapun mereka masih perlu diawasi. e. Retardasi Mental Parah (IQ < 20) Penderita retardasi parah biasanya mempunyai kemampuan yang sangat terbatas, sehingga mereka sangat sulit untuk mengemukakan perasaan dan berkomunikasi dengan orang Iainsecra baik, dan biasanya mereka hanya berdiam diri.23 Tuna grahita, atau keterbelakangan mental , atau lemah pikiran sebenarnya bisa disebabkan oleh factor-faktor tertentu. Faktor-faktor terjadinya Tuna grahita itu diantaranya sebagai berikut: I. Faktor Genetic Kromosom
Yaitu kelainan kromosom tertentu yang mengakibatkan kelainan metabolik yang selanjutnya mempengaruhi perkembnagna otak secara negative dan melahirkan retardasi mental 2. Faktor Infeksi dan Keracunan Faktor ini bisa terjadi pada waktu bayi dalam kandungan maupun sesudah dilahirkan. Juga dikarenakan Obat-obatan yang dikonsumsi oleh ibu yang tidak sesuai dan berakibat buruk bagi cabang si bayi. 3. Prematuritas dan Trauma Fisik Bayi yang lahir secara prematur yang dengan berat badan yang ringan/kurang, biasanya memiliki gangguang pada syaraf dan otak. Cedera fisik pada bayi saat dilahirkan bisa menyebabkan gangguan pada otak.24 4. Kekurangan pada protein pada bayi dalam kandungan maupun sesudab melahirkan dapat mengakibatkan retardasi mental, dan radiasi otak.
23
Drs. Saifuddin Azwar, MA, Psyiko/ogi Intelegensi, (Yogyakarta: Pustaka Pclajar Offset, 1996), Cet. Ke- l, ha!. 145-148 24 A. Supratiknya, Mengenal Prilaku Abnormal, (yogyakarta: . 200010. h. 79
22
pada dua factor, yang pertarna factor dari dalarn (Keluarga), dan yang kedua factor dari luar (lingkungan)
C. Penerapan
Komuuikasi
Instruksional
Dalam
Pengajarau
Dikelas
Terhadap Anak T1111a grahita Dalarn penerapan Kornunikasi Instruksional dalarn kelas guru harus rnengetahui
"keberadaan" peserta didik, yang diperlukan suatu asesmen
dengan menggunakan
lntrurnen
Observasi tertentu,
Misalnya dengan
menggunakan Intrurnen Observasi yang disusun oleh Geddes Dolores dengan nama Geddes Psychomotor Inventary (GP!). Hal ini bertujuan untuk rnengetahui
"keberadaan"
peserta
didik
bersangkutan
agar
program
pembelajaran yang rnenitik beratan pada kegiatan dapat disusun sesuai dengan "kemampuan" setiap peserta didik. Setelah "keberadaan" peserta didik diketahui, maka guru kelas menyususun program pembelajaran yang dapat menjadikan wahana bagi "Penyembuhan"
kelainan
prilaku
peserta
didik.
Sehingga
didalam
pembelajaran dapat sesuai dengan tujuan yang diharapkan, yaitu adanya perubahan didalam prilaku kearah positif dari setiap prilaku peserta didik atau murid.26 Oleh
karena
itu,
Penerapan
Komunikasi
lnstruksional
didalam
pembelajaran akan melibatkan program pembelajaran yang lebih menekankan pada perubahan, fungsi pembelajaran dan kebutuhan setiap individu. Model Penerapan semacam ini dikenal dengan Model Pembel(\jaran Secara Alami. 26
Prof. Dr. Bandi Delphie, MA.. SE.Op. cit,. h. 22-23
23
Penerapan model ini dapat meningkatkan kompetensi di beberapa segi, melipui; kemampuan bekerja, dan dapat mempersiapkan siswa untuk melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi, mampu menata rumah tangga, mampu memanfaatkan waktu yang luang, kesehatan fisik dan mental, dan hubungan pribadi dengan pribadi lainnya (Cronin & Patton, 1993 dalam Smith, et al, 2002:265). Para ahli pendidikan menyebutkan model pembelajaran secara alami akan lebih
komprehensif,
mempersiapkan keterampilan
karena
kecakapan
social
ini hidup
membuat kegiatan (like
skills
berkaitan dengan
preparation).
(social Skills Training), dan
latihan
Latihan fokasional
(Vocasional Training), Smith, et al, 2002:265).27 Jadi: Penerapan komunikasi Instruksinal didalam pengajaran, Seorang Guru harus lebih mengetahui keadan lingkungan didalam kelas karena seorang guru harus harus mampu mngetahuan kemampuan setiap murid, agar didalam proses kegiatan belajar mengajar berlangsung murid (Komunikan) mampu menerima dan mengerta pesan yang di sampaikan oleh guru (Komunikator) agar pesan yang disampaikan berjalan dengan apa tujuan yang diharapakan.
27
Ibid. h.70
BABIIl GAMBARAN UMUM SLB NUR ABADI JAGAKARSA
A. Sejarah Berdirinya Sekolah Lna Biasa (SLB) Nur Abadi
1. Latarbelakang Berdirinya SLB Nur Abadi Sekolah Luar Biasa (SLB) Nur Abadi adalah salah satu sekolah yang berada di sekitar Jagakarsa Jakaita selatan, yang mambantu memperhatikan pendidikan bagi Anak Tuna Grahita yang berada di lingkungan jagakarsa.. Anak penyandang cacat mental atau Tuna Grahita sudah ada sejak lama. Meskipun demikian. Selama bertahun-tahun fakta tersebut hanya menjadi perhatian Individu dan kelompok-kelompok kecil dan belum menjadi perhatian public. Munculnya
Pemahaman
akan
keseriusan
masalah
tentang
anak
penyandang cacat Mental juga di ikuti berkembangnya pemahaman mengenai kenyataan masih sangat lemahnya pendidikan Di Indonesia. Apa lagi bagi anak Tuna Grahita. kualitas pendidikan bagi bangsa hams segera tewujud, secara bertahap dilaksanakan mengacu pada undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang system pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional yang mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan yang menengah di susun oleh satuan Pendidikan dengan mengacu pada Standar isi (S 1) dan dan Standar Kompetensi kelulusan (SKL) serta berpanduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
24
Tujuan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
yang
neragam dan telah disesuaikan dengan keadaan sekolah diharapkan akan mencapai tujuan pendidikan nasional, karena sekolah akan berusaha semaksimal mungkin untuk de bekali peserta didik. Akhirnya ada seorang Ibu yang bertempat di jagakarsa yang mempunyai anak Tuna Grahita yang memikirkan akan pendidikan bagi anaknya, akhirnya Beliu bermintat mendirikan sekolahan yang khususnya untuk mendidik anakanak yang memiliki kekurangan. Akhirnya
pada minat tersebut tercapai
tanggal, 20 januari 1988, Sekolah Luar Biasa didirikan dan yang diberi Nama SLB Nur Abadi. Dan kata Nur Abadi tersebut berasal dari nama Anaknya yang meninggal di waktu masih dalam kandungan. Diatas Tanah seluar 1.400 M, Sekolah Luar Biasa Nur Abadi di bangun seperti sekolah pada Umumnya yang memiliki 14 Kelas, Satu Ruang Kantor Yayasan dan Satu Ruang Kepala Sekolah, Satu Ruang Guru, Satt1 Ruang Mushalah, Satu Ruang AuLa yang berfimgsi melatih keterampilan yang cukup Mulai dari diajarkan Menjahit, menari hingga diajarkannya membuat bungabungaan dan membuat barang-barang antik dan lain sebagainya, guna membantu anak agar terampil, Satu Ruang Bina diri yang berfungsi Membina dan Merawat Tubuh Seperti dari Mengajarkan cara-cara mamakai baju yang benar hingga merawat dan membersihkan tubuh, Satu Ruang Khusus yang berfungsi melatih pendengaran bagi anak yang memiliki kekurangan didalam pendengaran (Tuna Rungu), dan Satu Ruang Perpustakaan. 1
1
Dra. Syan1hartati, Kepala sekolah, Wawancara Pribadi, Jaka~ 2008
25
Sekolah luar Biasa Nur Abadi mempunyai Struktur Kurikulum akan tetapi ada perbedaan yang bersifat spesifik dengan sekolah Dasar rsguler yaitu ditambahkan dengan Program Khusu Yaitu Program Bina diri. Dan pada pada struktur kurikulum terdiri dari mata pelajaran yang harus ditempuh dalam satu jenjang pendidikan SDLB-C selam 8 tahun. Sekolah Luar Biasa Nur Abadi memeliki Kriteria dalam kenaikan kelas apabila sekolah dalam suatu rapat dewan Guru berdasrkan pengamatan Standart Ketuntasan Belajar, Sikap/Budi pekerti, disiplin.. dan bagi peserta didil yang tidak naik harus mengulang dikelas nya. Ketentuan tersebut di perhalus agar anak tidak berkecil hati dengan cara menulis naik kelas yang sama dengan tanda tertentu, Misalnya dari tingkat 5 ke tingkat 6.
2. Tnjnan Berdirinya Sekolah Luar Biasa (SLB) Nur Abadi Jagakarsa I. tujuan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pngetahuan, kepribadian, Akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mendiri dan mengikuti pendidikan lebih laajut. 2. Untuk Memajukan Mutu Pendidikan dan Perluasan Kesempatan Belajar Bagi Anak Tuna Grahita sehingga mereka dapat membekali diri untuk dapat mandiri dan partisipasi dalam proses Pembangunan Bangsa dan Negara 3. Untuk Membantu Masyarakat yang ada disekitamya Khususnya bagi para Orang tua yang Mempunyai Anak Tuna Grahita
27
11
Ruang Tata Usaha
! Ruang
12
Dapur
1 Ruang. >
B. Visi dan Misi Sekolah Luar Biasa (SLB) NUR ABADi
a. Visi Menjadikan SLB B-C yang Dipercaya Masyarakat Untuk Melayani
).>
Pendidikan Bagi Anak Tuna Grahita (Keterbelakangan Mental)
J.> lngin Menghasilkan Lulusan Yang Berkepribadian dan dapat Mandiri di Masyarakat b. Misi l>- Menyiapkan anak didik menjadi generasi yang memiliki Iman dan
Taqwa kepada truhan yang maha essa ).>
Meningkatkan Sumber Daya Anak Didik Yang Berpengetahuan dan Berkepribadian Mandiri dan Bermasa Depan Yang Baik.
).>
Menjadikan
Anak Didik Yang
Mampu
Bersosialisasi
Dengan
Masyarakat Sesuai Dengan Kemampuan. ).>
Dengan Propesional kita Didik dan Kembangkan Kemampuan Anak Secara Optimal .4
,.__ h _, ,'\
'
3
Ibid ..
4
Somber, Brosur SLB Nur Abadi Jagakarsa. Jakarta, 2008
-
'"\
30
Keterangan : I.
Pimpinan Yayasan
Hj. SYLVIA DJUMNADIJAJA
2.
Kepala Sekolah
Dra. SYAMHARTATI
3
Wakil Kepa;a Sekolah
Drs. SUGIMEN
4
Managemen SLB
Dra. SYAMHARTATI
5
Komite SLB
Drs. SARNO
6
Managemen Kelas
Drs. SUGIMEN
7
Tata Usaha
ERLISA NURYANTI
8
Kesiswaan
B. Dra. PURWANINGSIH C. SUTARTINI. S.Pd.
9
Humas
B. ANA SUPRIANTI C.NAFSIAH
10
Program Khusus
B. RUM ASTIN! C. WIDI ASTUTI
11
Program Pilihan
B. Dra. ARISTINA C.MARIATU
12
Guru-guru
13
Murid
BAB IV ANALISIS DATA KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL DALAM PELAJARAN AGAMA TERHADAP ANAK TUNA GRAffiTA DISEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NURABADI
Bab lni Merupakan Bab Pembahasan Mengenai Pelaksanaan Kmunikasi lnstruksional Dalam Pengajaran Agama disekolah luar biasa (SLB) Nur Abadi jagakarsa Jakarta selatan. Dalam penulisan bab ini. Merupakan basil penelitian langsung,
penulis
menemukan
data-data
tentang
pelaksanaan
kmunikasi
lnstruksional dalam pengajaran agama disekolah luar bisa nur abadi dalam pembinaan akhlak anak tuna grahita kelas IV
A. Komunikasi Instruksional Dalam Pengajaran Agama Terliadap Anak Kelas IV SLB Nur Abadi. Pengajaran agama di SLB Nur Abadi, adalah untuk membina akhlak anak Tuna grahita. Pengajaran agama di Sekolah Luar Biasa Nur Abadi menggunakan metode klasikal dan Individual. Metode pengajaran klasikal adalah menjelaskan materi pembelajaran dengan cara penyampaian pelajaran di depan kelas atau dengan cara berceramah. metode yang digunakan sama dengan metode pengajaran yang diterapkan disekolah pada umumnya, akan tetapi di dalam penyampaiannya yang berbeda-beda. Kalau di sekolah umum lain. Guru menjelaska materi pelajaran hanya satu atau dua kali penyampaian, akan tetapi di sekolah luar
32
biasa Nur Abadi mempunyai perberbeda dengannya. Disekolah luar biasa ini seorang guru menjelaskan pelajaran tidak cukup untuk satu atau dua kali menjelaskan tetapi berulang-ulang kali menjelaskan, dan dipertegas dengan alat Bantu ketika menjelaskannya, agar apa yang di sampaikan komunikator (guru bisa dipahami dan dimengerti oleh komunikan atau anak didik). Kurikulum yang digunakan disekolah luar biasa menggunakan kurikulum yang sama dengan sekolah setingkat pada umumnya yaitu kurikulum 1994, akan tetapi ada perbedaan di saat penyampaian pelajaran yaitu gaya bahasa penyampaiannya. Di dalam penyampaian pesan, seorang komunikator (Guru) SLB menggunakan tata bahasa yang sederhana bahasa yang bisa di mengerti oleh anak tuna grahita, agar apa yang dijelaskan bisa dipahami dan di mengerti. Dan disamping itu juga seorang guru harus pandai mengguasai kondisi sikis dan pisikis anak tuna grahita dan harus pandai menguasai kelas agar di dalam proses kegiatan pembelajaran, bisa terkendali sesuai dengan tujuan Dan yang kedau yaitu dengan cara Individual, metode pengajaran dengan cara Individual. Adalah Mengajarkan anak didik dengan cara perorangan,yaitu untuk mengetahui tingkat kemampuan, dan kelemahan anak didik, tingkat Intelegensi anak Tuna grahita. Karena itu sangat mempengaruhi untuk menaikan atau tidaknya seorang anak didik tersebut kedalam tingkat yang lebih tinggi, seorang guru (komunikator) mengetahuainya dengan cara memberikan ulangan atau Tes harian atau semesteran dengan cara individual, karena kemampuan anak tuna grahita yang satu dengan yang lain mempunyai perbedaan dalam tingkat Intelegensi. Oleh karena itu pada saat ulangan seorang guru memberikan Soal yang berbeda-beda dengan yang lain .
34
Pesan
Verbal
disampaikan
yang Sifat-sifat terpuji yang pertama: Hidnp Bersih Sebagai seorang muslim laki-laki dan muslim perempuan di
hamskan untuk me1tjaga
kebersihan, karena menurut agama islam kebersihan mempakan bagian dari Iman. Jika kita
menjaga
kebersihan
temtama
kita
menjaga kebersihan diri kita masing-masing (tubuh kita), contohnya menggosok Gigi, rajin mandi maka itu berarti kita punya Iman. Orang yang punya iman maka ia akan disayang Allah. "Gum bertanya Kepada Siswa" Siapa yang mau di sayang Allah ? kalau kamu mau di sayang Allah berarti hams menjaga kebersihan. Contohnya tidak boleh duduk dan tiduran di atas lantai kelas .. kan kata Allah barang siapa yang menjaga kebersihan maka ia akan di sayang-Nya.
Dan yang kedua sifat terpnji yaitu Jujnr. Jujur adalah kebenaran atau suatu kebenaran. Kebenaran itu suatu kebaikan. Jika kita jujur kepada orang Tua, guru, dan Teman-teman. Maka orang yang berada di dekat kita akan sayang kepada kita. Dan yang paling sayang kepada kita adalah Allah. "kemudian Gum Agama bercerita Nabi Muhammad SAW"
Yang ketiga, kasih Sayang Kasih sayang adalah Suka kepada orang lain, temtama, kita hams sayang kepada Kedua
36
cara penyampaian isi materi dengan cara berceramah (klasikal), dan di samping itu juga di dalam proses penyampaiaan pesan, seorang gum harus mempertegas penjelasannya, dengan menggerakan tangannya, agar apa yang di sampaikan guru bisa di pahami oleh anak didik.
2
Sebelum guru memulai pelajaran semua murid di suruh untuk membaca do'a terlebih dahulu, dan setelah selesai membaca do'a, guru mengabsen siswa satu persatu. Dan setelah itu gurupun langsung menerangkan pelajaran didepan kelas dan semua siswa harus memperhatikan, dan dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung anak ada salah seorang anak yang buang air besar di celana, akhirnya pelajaran berhenti sejenak dan guru pun langsung membawa ke kamar mandi. Dan setelah selesai merapihkan, guru pun langsung melajutkan pelajaran. Dan pelajaranpun berakhir setelah terdengar suara bel berbunyi pergantian jam pelajaran selanjutnya, sebelum guru meninggal kan kelas, guru. mengucapkan salam kepada anak-anaknya
Tabel 2 Hasil Observasi Didalam Kcgiatan Belajar Mengajar Di SLB Nor Abadi
Hari/ Tauggal : 4 April 2008 Waktu Pcmbukaan
Materi : Akblak Sifat-sifat Terpuji
: 07-00_ 09-30
a. assalamu' alaikum .. b. selamat pagi anak-anak
2
Umi Martina, Guru Agama SLB. Wa1vancara Pribadi .Jaka~ 28 Maret 2008
39
Di dalam kegiatan belajar menegajar, seorang guru harus mempunyai taktik untuk menyampaikan pelajaran kepada Anak tuna grahita contonya, harus bisa mengemas pesan yang dapat dipahami anak didik oleh karena itu di dalam menjelaskan materi guru harus mempertegas dengan komunikasi Non Verbal yaitu dengan menggerakkan tangannya dan tingkah laku guru harus bisa membuat nyaman kondisi Komunikan (Murid) agar ia tetap semangat mendengarkan pelajaran.3 Didalam kegiatan belajar mengajar di tabel ke 3 adalh mengulang pelajaran minggu kemrin, gurupun menerangkan kembali pelajaran tersebut, dan disaat guru sedang menerangkan pelajaran adalah dari salah seorang anak yang bercekcok omong, dan guru pun langsung memarahinya dan mereka pun langsung saling menyalah-nyalahi, setelah itu guru langsung menerangkan kembali. Dan bunyi belpun sudah terdengar gurupun langsung bersiap-siap menyuruh anak-anak untuk merapihkan buku pelajaran agama. Dan taklupa seorang guru menyuruh menbaca do' a.
Tabel3 Hasil Observasi Didalam Kegiatan Belajar Mengejar Di SLB Nnr Abadi
Pembukaan
a. Assalamu'alaikum b. Ayo duduk yang mpih karena kita mau berdo'a.
3
Umi Marlina, Guru agama SLB. Wawancara Pribadi. Jakarta, 4 April 2008
40
Hari/tanggal
:Jnm'at, 11 April Materi: Akhlak Sifat-sifat Terpnji 2008
Waktu
: 07-00_09-30
Pesan Verbal didalam menjelaskan pelajaran
l.Hidup Bersih Hidup bersih adalah orang yang selalu menjaga
kebersihan,
kebersihahan
menjaga
diperuntukkan
untuk
menjaga tubuh kita agar tetap bersih dan terhindar
dari
penyakit,
menjaga
kebersihan contohnya: terutama yang ada didalam diri kita adalah menjaga kebersihan tubuh. Dengan cara rajin mandi yang teratur, menggosok gigi, dan tidak boleh main kotor-kotoran contohnya tidak boleh duduk di lantai sekolah palagi tiduran di lantai. Kalau badan kita kotor maka kita akan mudah sakit. Dan didalam agama islam pun mengajarkan bahwa kita harus selalu menjaga kebersihan. Karena kebersihan adalah sebagian dari Iman.
2.Jujur "guru bertanya kepada murid kelas" apa yang dimaksud dengan jujur? Siapa yang masih ingat apa itu arti jujur? J uj ur adalah menegakkan kebenaran. Kebenaran itu harus tertanam di dalam diri masing-nasing. Jika kita mempunyai sifat
yang jujur,
maka
kita
akan
disenangi oleh orang lain .. dan kita pun
41
dihargai oleh orang lain. Contohnya kita tidak boleh mengakui barang milik orang lain. Contohnya Pulpen teman kita, tidak boleh kita akui kalau itu milik kita. 3. kasih sayang kasih sayang adalah kasih dan sayang kepada orang lain, sayang kepada orang lain. itu akan menciptakan keakraban diri kita dengan orang lain. contonya teman kita sedang kesulitan dan kita tidak boleh mentertawakannya, akan tetapi kita harus membantunya asalkan membantu
dengan
jalan
untuk
kebaikkan.
Karna
agama
islam
mengajarkan
tuk
saling
menolong
sesama. Tidak boleh saling meajahatjahati. Orang yang senang berbuat jahat itu temannya setan orang temannya setan nanti akan masuk neraka. "guru be11anya kepada anak didik" siapa yang mau masuk neraka? Kalau tidak mau masuk neraka bera1ti kita hams sayang dengan orang lain. orang yang senang dengan orang lain akan masuk Surga. 4. Rajin Rajin adalah orang yang Giat. Contonya sebagai seorang pelajar disuruh untuk belajar,
contonya yang belum
bisa
membaca harus rajin belajar membaca, dan siapa yang belum bisa menulis,
42
maka iakan akan rajin belajar menulis. Karena kata Allah siapa yang ilmunya banyak maka ia akan di tinggikan deratnya. Dan dia akan dicitai oleh Allah Penutup
Guru
langsung
mengucapkan
mengucapkan salam kepada anak-anak dan mengikatkan kepada anak-anak tentang pelajaran yang akan dating. Pesan
Non
Verbal
penyampaiam pesan
dalam guru dengan memperagakan bagai mana cara membersihkan tubuh yang baik, dan memberikan contohnya dengan menggerakkan kedua tangannya ..
Komunikasi lnstruksional didalam mengajarkan Akhlak sifat-sifat terpuji, bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku Anak Tuna garahita, agar mereka paham dan menge1ti contonya Hidup bersih, itu merupakan tujuan untuk membina diri anak agar mereka tahu merawat tubuh itu adalah bagaian dari iman. Dan didalam penyampaian materi mereka tidak cukup dengan bahasa Verbal saja, mereka hams di dampingi dengan Bahasa Non Verbal, agar apa yang disampaikan oleh Komunikator bisa tersampaikan dengan baik dan di mengerti isi pesan yang di sampaikan. 4 Didalam proses pembelajaran diatas seorang guru mengulang pelajaran yang minggu kemarin karena didalam penyampaian pesan yang dilakukan kepada anak tuna grahita membutuhkan berulang-kali dalam menjelaskan, dan setelah itu seorang guru memberikan ulangan atau tes harian kepada siswa 4
Umi Marlina, Guru Agama SLB. Wawancara Pribadi. Jakarta, 11 April 2008
43
dengan menggunakan metode Individual yaitu dengan memanggil anak satu persatu dan mereka di berikan beberapa pertanyaan. Karena itu yang dilakukan guru untuk mengetahui apakah mereka paham atau tidak tentang pelajaran yang disampaikan guru. Dan disaat ulang sedang berlangsung murid kelas malah asik untuk bermain bersama, bukan nya memperhatikan.
Tabel 4 Observasi Didalam Kegiatan Belajar Mengajar Di SLB Nur Abadi
Hari/ta11ggal : Jum'at 18 April Materi : Melak11kkan Dzikir Setelall 2008 Wakt11 Pembukaan
Sil al at
' : (07-00_09-30) a. Assalamu 'alaikum b. Dah baca do'a belom
c. Sekarang kita lanjutkan pelajaran yang berjudul melakukan dzikir setelah shalat. Jangan ada yang berisik. Pesan Verbal dalam penyampaian Berzikir pelajaran
adalah
berasal
dari
kata
Zikrullah yang berarti Inga! kepada Allah. Karena segala sesuatu yang ada didalam dunia ini adalah ciptaan Allah. Contonya: bumi, langit matahari, bulan, bintang, manusia (kita), pepohonan dan lain-lainnya itu semua ciptaan Allah . Oleh karena itu kita harus selalu ingat kepada Allah.
44
contohnya
Berzikir
kepada
Allah
adalah. Dengan membaca berlstigfar Bertasbih, Tahmid, Takbir, dan Tahlil. !tu semua merupakan sarana untuk mendekatkandiri kepada Allah. Dengan tujuan
mengharapkan
Ridha
Allah,
kalau Allah ridha maka Nikmat yang diberikan kepada kita setiapa saat akan di tambah. Coba kita membaca Lafazd Istigfar bersama-sama. Astagfirullah (a)
La
illaha ilia huwal qowyyumu wa atubu illaih 3x beulang-ulang Yang artinya;
saya mohon ampun
kepada Allah yang maha besar, yang tidak lain melainkan Dia (Allah), yang senantiasa
yang
sedang
mengurus
sesuatu dengan sendirinya, dan saya bertaubat kepada-Nya. Jadi anak-anak jika kita melakukan kesalahan
atau
kehilapan,
yang
disangaja maupun yang tidak disengaja. maka kita hams memohon ampun agar apa yang kit aperbuat diampuninya. Penutup
Ya dab sekarang jangan berisik dan jang lupa belajar ya dirumah Sebelum kita selesaikan pelajaran ini kita ucapkan hamdalah
Pesan Verbal Dalam penyampaian
Memperagakan tangannya,
dengan yang
gerakan mengajarkan
bagaimana cara berdo'a atau meminta
45
I ampun kepada Allah Komunikasi Instruksional di dalam pelajaran Berzikir setelah Shalat yang dilakukan di Musllah, agar apa yang di ajarkan dapat di mengerti dan dipahamii oleh anak didik, dengan cara memperaktekkan bacaan Istigfar dan bagai mana ccara mengucapkannya, itu harus di tuntun satu persatu peserta anak didik. 5 Didalam pelajaran berzikir setelah shalat guru menerangkan dan langsung memperaktekkan, karena mengajarkan pelajarannya di lakukan didalam mushlah dan semua murid tidak boleh berisik dan bercanda mereka di tuntun satu persatu cara melakukannya dan berzikirnya. Tabel5 Observasi Didalam Kegiatan Belajar Mengajar Di SLB Nnr Abadi
Hariffanggal : Jnm'at. 25 April Materi : Melakulrnn Dzikir Setelah 2008 Waktn Pembukaan
Shalat : 07-00_09-30
a.
assalamu'alaikum anak-anak
b.
berdo'a dulu ya, sebelum memulai pelajaran
c.
semua denganrkan jangan bersik, karena ibu mau mengabsen kalian
5
Umi Marlina, Guru Agama SLB, Wawancara Pribadi. Jakarta, l8 April 2008
46
d.
sekarang kita mengulang pelajaran yang
kemarin
yang
be1judul,
berzikir setelah shalat Pesan Verbal dalam penyampaian Berzikir Adalah Cara Untuk Ingat pelajaran
Kepada Allah Swt, Dengan Begitu Kita Akan
Mensyukuri
Nikmat-Nikmat
Allah Yang Diberikan Kepada Kita Setiap Saat. Dengan Begitu Kita Tidak Boleh Sombong Dengan Sesama, Yaitu Harus Sayang Menyayangi Satu Dengan Yang Lain. Sebagai Manusia Kita Tak Luput Dari Kesalahan Yang di perbuat, baik yang disengaja maupun yang tidak Disengaja, Oleh Karena !tu Kita Hams Segera memohon ampun kepada Allah, agar Di ampuni segala kesalahan yang kita perbuat.
Dengan
cara
membaca
kalimat Istigfar, kalimat Tasbih, kalimat Tahmid dan Takbir. Penutup
Baik anak karena bel sudah berbunyi maka kita tutup pelajaran ini dengan menbaca hamdalah. Dan jangan lupa belajar membaca dan menulis dirumah
Pesan
non
Verbal
penyampaian pesan
dalam Dengan
gerakan
tangannya,
mengajarkan bagaimana cara
yang berdo'a
atau meminta ampun kepada Allah
Komunikasi Instruksional di dalam pelajaran Berzikir setelah Shalat yang dilakukan di Musllah, agar apa yang di sampaikan dapat di mengerti dan
47
dipahami oleh anak didik, olah karena itu pengajaran dilakukan di dalam mushllah agar apa yang di pelajari, bisa langsung mempraktekkan, yaitu: mengajarkan, bagaimana cara duduknya dan bagaimana bacaan-bacaannya. Contohnya bacaan lstigfar dan bagaimana ccara mengucapkannya, itu harus di tuntun satu persatu peserta anak didik. 6 Dalam proses pembelajaran yang dilakukan di dalam tabel 5 adalah mengulang pelajaran dzikir sehabis shalat dan murut di tuntut untuk melakukannya di dalam mushalah, meskipun mereka sulit untuk diatur, akan tetapi merekan tetap di haruskan mempelajarinya. Tabel 6 Observasi Langsung Didalam Kegiatan Belajar Mengajar Di SLB Nur Abadi
Hariffanggal
: 2 Mei 2008
Waktn
:07:00_09:30
Pembukaan
Materi: Berzikir setelah Shalat
a. assalamu'alaikum anak-anak b. berdo'a dulu ya, sebelum memulai pelajaran c. semua denganrkan jangan bersik, karena ibu mau mengabsen kalian d. sekarang kita mengulang pelajaran yang
kemarin
yang
Berzikir setelah shalat
6
Umi Marlina, Guru Agama SLB, Wmvancara Pribadi. Jakarta, 25 April 2008
berjudul,
48
Pesan Verbal penyampaian pesan
Berzikir
adalah
berasal
dari
kata
Zikrullah yang berarti Ingat kepada Allah. Karena segala sesuatu yang ada didalam dunia ini adalah ciptaan Allah. Contonya: bumi, langit matahari, bulan, bintang, manusia (kita), pepohonan dan lain-lainnya itu semua ciptaan Allah . Dan contoh bacaan Berzikir adalah. berlstigfar Bertasbih, Tahmid, Takbir, dan Tahlil. !tu semua merupakan sarana untuk mendekatkandiri kepada Allah. Dengan tujuan
mengharapkan
Ridha
Allah,
kalau Allah ridha maka Nikmat yang diberikan kepada kita setiapa saat akan di tambah. Coba kita membaca Lafazd lstigfar bersama-sama. Astagfirullah (a)
La
illalia ilia huwal qowyyumu wa atubu illaih 3x beulang-ulang Yang artinya;
saya mohon ampun
kepada Allah yang maha besar, yang tidak lain melainkan Dia (Allah), yang senantiasa
yang
sedng
mengurus
sesuatu dengan sendirinya, dan saya bertaubat kepada-Nya. Jadi anak-anak jika kita melakukan kesalahan atau kehilapan, maka kita harus memohon ampun agar apa yang kit aperbuat diampuninya. Penutup
Ya dah sekarang jangan berisik dan jang
49
lupa belajar ya dirumah Sebelmn kita selesaikan pelajaran ini kita ucapkan hamdalah Pesan
Non
Verbal
dalam Memperagakan
penyampaian Pesan
tangannya,
dengan yang
gerakan
mengajarkan
bagaimana cara berdo'a atau meminta ampun kepada Allah
Komunikasi Instruksional dalam pengajaran Berzikir setelah sholat, dilakukan dengan cara berulang-ulang agar anak didik bisa benar-benar memahami pelajaran tersebut dan lancar didalam membaca-bacaan kalimatkalimat Zikir setelah shalat.. 7 Seorang guru mempraktekkan baca-baca dan tata cara berzikir yang dilakukan sehabis shalat, dan setelah itu murid murid di suruh memperagakan atau memperaktekkan cara yang tadi di ajarkan guru, karena ini mengulang pelajaran mingu kemarin. Makanya guru memperaktekannya hanya sekali saja, semua siswa di suruh untuk melakukannya dan mengingat baca-bacaanya.
Tabel 7 Observasi Didalang Kegiatan Belajar Mengajar
Di SLB Nur Abadi
Hariffanggal : 23 Mei 2008 Waktu
7
Materi : do'a-do'a setelab sbalat
: 07-00_ 09-30
Umi Marlina, Guru Agama SLB, Wawancara f>ribadi. Jakarta, 2 Mei 2008
50
Pembukaan
a. assalamu'alaikum b. gima dah di pelajari di rumah ga carabaca zikir c. sebelum kita melanjutkan kepokok bahasan yang baru, ibu akan mengabsen kalian
Pesan Verbal dalam penyampaian
Berdo'a wajib hukumnya bagi setiap
pesan
ornag Islam baik itu laki-laki maupun Perempuan dan setiap melakukan Do'a hendaknya sehabis melakukan shalat, dan
sebelum
meninggalkan
tempat
shalat. Dan berdo'a hanya mengaharap Ridha dari Allah SWT.semata. do'ado'a tersebut berupa Do'a memohon ampun dan do'a dimohon kelamatan dunia dan akhirat. Berdo'a mohon Ampun adalah berdo'a agar kesalahan yang kita perbuat, yang disengaja maupun yang tidak disengaja, karena setiop manusia tidak luput dari kesalahan-kesalahan. Oleh karena itu sebagai manusia yang beriman, diwajibkan Berdo'a kepadaNya. Contohnya dengan membaca,:
51
Rabbighfirli wa Ii wa lidayya war hamhuma kama rabbayani sagira (n). waljami'u mu'minina wal mu;minati wal muslimina wal muslimati al ahya I minhum wal amwat (i). wa ta ba'a bai na nawa bai nahum bi! kahirat (I). Rabbigfir war ham wa anta khairur ra himin (i). wa la haula wa la quwwata ilia billahi aliyyil azim (i) .. Yang artinya "ya tuhanku. Ampunilah segala dosaku dan dosa ibu bapakku, kasihanilah mereka seperti mereka mengasihaniku selama aku dalam pemeliharaan mereka diwaktu kecil. Ampunilah dosa orangorang mulanin, baik laki-lak maupun perempuan. Baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia. Dan jadikanlah hubungan kami dengan kaum muslimin selalu dalam keadaan baik' "ya
tuhan
ku
ampunilah
dan
kasihanilah, hanya engkau yang maha pengasih tidak ada daya dan kekuatan, kecuali pada Allah yang maha tinggi lagi maha besar". Penutup
Baik anak karena be! sudah berbunyi maka kita tutup pelajaran ini dengan menbaca hamdalah. Dan jangan lupa belajar membaca dan menulis dirumah, dan
jangan
lupa
shalat
dan
52
memperaktekkan bacaan zikir yang tadi ya. Pesan Non Verbal Penyampaian
Guru sambil mempraktekkan bagaimana
Verbal
cara
duduk
setelah
shalat,dan
memperaktekkan cara berdo' a, sambil mengangkat kedua tangan.
Komunikasi lnstruksional dalam penyampaian materi do'a-do'a setelah shalat, dan di samping itu juga seorang guru harus memperaktekkan terlebih dahulu agar apa yang di sampaikan dapat di pahami oleh anak didik. 8 Didalam mempelajari do'a-do'a setelah melakukan shalat, seorang guru menerangkan pelajaran dengan perlahan-lahan dan jelas agar bacaan yang di bacakan oleh guru dapat di pahami dan di menge1ti, oleh karena itu semua murid di suruh untuk memperhatikan dan tidak boleh berlari-larian apalagi berisik.
Tabel 8
Observasi Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Di SLB Nnr Abadi
Hari/ta11ggal
:Jum'at, 30 Mei
Materi :, Do'a-do'a setelah Shalat.
2008 Waktu Pembukaan
: 07-00 - 09-30 a. assalamu'alaikum b. berdo'a
c. hari i11i kita aka11 mempelajari
8
Umi Marlina ,Guru Aga1na SLB. Wmvancara Pribadi. Jakarta 23 mei 2008
53
do-a-do'a setelab sltalat
Pesan verbal dalam penyampaian
Berdo'a wajib hukumnya bagi setiap
pesan
orang Islam baik itu laki-laki maupun Perempuan dan setiap melakukan Do'a hendaknya sehabis melakukan shalat, dan
sebelum
meninggalkan
tempat
shalat. Dan berdo'a hanya mengaharap Ridha dari Allah SWT.semata. do'ado'a tersebut berupa Do'a memohon ampun dan do'a dimohon kelamatan dunia dan akhirat. Berdo'a mohon Ampun adalah berdo'a agar kesalahan yang kita perbuat, yang disengaja maupun yang tidak disengaja, karena setiop manusia tidak luput dari kesalahan-kesalahan. Dan Do'a keselamatan adalah berdo'a memohon untuk di berikan keselamatan Dunia dan akhirat.dan di jauhkan dari api neraka. Oleh karena itu sebagai manusia yang beriman, diwajibkan Berdo'a kepadaNya. Dan kalau kemarin kita belajar Do'a Mohon Ampun Kepada Allah. Maka sekarang kita belajar Berdo'a untuk di berikan keselamatan Dunia dan akhirat. Yaitu: Rabbana a tina fid dun ya hasanataw wafil akhirati hasanataw waqina aza ban nar (i).
54
Yang artinya' ya tuhan kami, berikanlah kami keselamatan di dunia dan akhirat, dan di jauhkanlah kami dari azab neraka." (Amien)
Penutup
Baik anak karena be! sudah berbunyi maka kita tutup pelajaran ini dengan menbaca hamdalah. Dan jangan lupa belajar membaca dau menulis dirumah, dan
jangan
lupa
shalat
dan
memperaktekkan bacaan zikir yang tadi ya. Pesan non Verbal dalam
Guru agama yang sedang menerangkan
penyampaian pesan
sambil memperagakan dengan gaya dan gerakan
kedua
tangannya
untuk
memberikan contoh kepada anak didik.
Komunikasi dalam penyampaian pelajaran kepada anak tuna grahita harus mempunyai kesabaran didalam menjelaskan materi kepadanya, karena mereka mempunyai Intelegensi yang rendah, untuk menenggapi atau merespon pelajaran oleh karena itu, penjelasan guru harus diulang-ulang, agar ia paham dan mengerti do' a setelah Shalat.
.9
Jadi. Komunikasi lnstruksional dalam pengajaran Agama di sekolah luar biasa adalah bertujuan untuk membinan akhlak Anak Tuna grahita. Dan didalam proses penyampaian berlangsung pesan harus dikemas dengan bahasa yang sederhana, agar apa yang disampaikan dapat dipahami.
9
Umi Marlina ,Guru Agama SLB. Wawancara Pribadi. Jakarla.30 mei 2008
56
3. Adanya kerja sama yang baik antara pengurus sekolah dengan guru dalam mendidik Anak tuna grahita. 10
C. Faktor Penghambat Dalam Penyampaian Pesan Dikelas IV Terhadap Anak Tuna Grahita. Faktor penghabat yang terjadi disekolah luar biasa di
saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung adalah. Adanya peserta didik yang belum bisa membaca dan menulis, dan disamping itu juga adanya peserta didik yang mempunyai semangat yang rendah untuk belajar, dan sulitnya untuk di atur di dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung .. dan ada salah satu dari peserrta didik yang selalu mengikuti tingkah laku guru yang sedang menjelaskan pelajaran. !tu membuat hambatan yang terjadi didalam penyampaian. Menjelaskan
materi
pelajaran
kepada
Anak
Tuna
grahita
itu
mrmbutuhkan untuk berulang-ulang kali dalam me1tjelaskannya. Dan tak cukup dengan bahasa Verbal dalam menjelaskan pelajaran tersebut, akan tetapi harus di Bantu dengan bahasa Non Verbal. Dalam penyampaian. Agar mereka cepat tanggap dan paham, tentang apa yang di jelaskan Oleh karena itu, didalam Komunikasi Instruksional berlangsung seorang Guru harus mempunyai kesabaran yang penuh dalam menangani problem yang terjadi di saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.. 11
10
11
Umi Marlina, Guru Agam SLB. "Wawancara pribadi'".Jakarta, 2 Mei 2008 Umi Mar1ina, Guru Agam SLB. "WmPancarapribadi".Jakarta, Mei 2008
58
B. Saran-saran Setelah penulis mengambil kesimpulan maka peneliti ingin memberikan beberapa saran-saran sebagai bahan masukkan dan bahan pertimbangan pada pihak SLB Nur Abadi jagakarsa. Yaitu: I. Kepada Pimpinan Sekolah Luar Biasa (SLB) Nur Abadi, hendaknya harus
meningkatkan didalam mendidik dan membina Akhlak Siswa-siswi tuna grahita agar berprilaku baik yang bisa di terima oleh masyarakat dengan baik. 2. dalam membina akhlak siswa hendaknya, jangan memakai kekerasan. 3. Lebih ditingkatkannya dalam membina Akhlak Siswa-siswi. 4. Kepada para Orang Tua, Hendaknya, ikut membina dan membimbing akhlak anak tuna grahita, dan jangan menyerahkan sepenuhnya kepada guru sekolahnya saja. Akan tetapi harus sating membantu satu sama lain.
59
DAFTAR PUSTAKA Anwa Desi,Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya; Amelia. 2005) Azwar
Sayfuddin, Psykologi Offset, 1996). Cet. Ke-1
Intelegensi,
(Yogyakarta:
Pustaka
Pelajar
Departemen Pendidikan dan Kebudayan, Kamus Besar Bahasa I11donesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995) .Cet. ke-7 Delphie Bandi, Pembelajaran Anak tuna graltita, (Bandung: PT. Rafika Aditama, 2006). Cet. Ke- I Effendy Onong Uchjana, H11b11nga11 Masyarakat Suatu Study Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2002), Cet. Ke-6 --------------------------------. Komunikasi Teori Da11 Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 200 l ), Cet. Ke-15 --------------------------------.---I/mu Komunikasi Da11 Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 200 I), Cet. Ke-14
Grorentz Singerl Cindy, Me11e11ga11i Ganggua11 Depresit Pada A11ak, (Jakarta: PT. Buana Ilmu Populer Kelompok Gramedia, 2007). Cet. Ke-I Gunarsa singgi.D, Psykologi A11ak Bermasalah, (Jakarta: Gunung Mulia, 1998). Cet. Ke-8 Hamalik Oemar, Pere11ca11aa11 Pe11gajara11 Berdasrka11 System, ( Jakarta; Bumi Aksara, 2005) Cet. Ke-4 Kartini Kunto, Bimbingan Bagi Anak Dan Remaja Bermasalall, (Jakarta: Rajawali Perss, 1991 ). Kunto Ari Suharsini, Organisasi dan Administrasi Pe11didikan Tegnologi dan Kejujul'lm. (Jakarta: PT. Raja Grafindi, 1992). Cet. Ke-2 Langgulung Hasan, Pendidikan Da11 Peradaba11 Islam. (Jakarta: Pustaka, AlHusna, 1983), cet. Ke-3 Mudhofir, Teg11ologi Instruksio11al, (Bandung: PT. Rosdakarya, 1990). Cet. KeMa'amf, Baral-masrif, I 989). Cet. Ke-28 Nizar Syamsul, Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 200 I). Cet> KeRosidy Latihief. T.A, Dasar-dasar Retorika Komunikasi.dan /nformasi. (Medan: 1985)
60
Somatri Sutjihati, T, Psyikologi Anak Luar Biasa, (Bandung: PT. Rafika Aditama.2006).Cet. Ke-2 Supratiknya. A ..Komunikasi Amar Pribadi. (Yogyakarta: Karnisius, 1995). Cet. Ke-I. ------------------, Mengenal Prilaku Abnormal. (Yogyakarta: Kanisius, 2000).
Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pe11didika11 Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995). Cet. Ke-1 Sutaryo, Sosiologi Komw1ikasi, (Yogyakarta: Arti Intaran, 2005). Cet. Ke- 1. Sutrisno Hadi, Metodoligi Research 11. (yogyakarta: Andi offset, !992). Cet. Ke21.
Wahyudi, Akhlak dan tasawuf, (Jakarta; Kokom Mulia, 1999). Cet. Ke-3 Widjaja. H.A.W, I/mu Komunikasi Pengantar Study. (Jakarta; Rineka Cipta. 2000), cet. Ke-2
----------------------, Kom1111ikasi da11 Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 1993). Cet. Ke-3. Yusup Pawit M, Komunikasi Pendidikan Dan Komu11ikasi Instruksio11al, (Jakarta: Balai Pustaka 1995- Cet. Ke-1
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI PROGRAM NON REGULE.R r. H ..Juanda No. 95 Ciputat
1or: Un.Ol/F.5/KM.01.3/471/2008 p. : l (satu) Proposal : Bimbing::
Tclcpon/Fax: 7432728/74703580
Jakarta, 27 Februari 2008
Kepada Y th. : Drs. Has:w1, M.A Do;;en Fakultas Dakw:1h dan Komunikasi UJN Syarif Hidayatullah .Jakarta
Assalam11 'claikum Wr. fVb. Bersama ini kami kirimkan kepada saudara sebuah juclul berikuc oul line skripsi yang diajukan oleh 111ahasiwa Program Non Reguler Fakultas Dakwah clan Komunikasi UIN Syarif Hiclayatlillah Jakarta, clengan data sebagai berikut:
Nan1a
Mahyucli NIM : 204051002836 .Jurusa:1 : Komunikasi clan Penyiaran Islam .Juclul Skripsi : Komunikasi Intruksional Dalam Pcmbinaan Akhlak Terhadap Pcnyandang Cacat Mental di Sckolah Luar Biasa (SLB) Nur Abac!i Jagalrnrsa Jakarta Sclatan. Penuh harapan kami kirany:i Saudara berseclia untuk membimbing mahasiswa tersebut clalam penyusunan clan penyclesaian skripsi dalam waktu 6 bulan ( 27 l'cbruari - 22 Agustus 2008 ) Atas perhatian clan kesediaan Saudara, kami ucapkan terirna kasih.
Wassalamu 'a/aikum Wr. Wb.,
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI PROGRAM NON REGULER Tclcpon/Fax: 7432728174703580
·. H. Juanda No. 95 Ciputat
Jakar1a, 28 Maret 2008
or: Un. 011".5/KM 01.3/869/2008 ).
: Observasi/risel Kepada Yth.:
di
Assalamu 'alaikum Wr. Wb. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerangkan bahwa inahasiswa di bawah ini: Nama Tempat,tgl lahir NIM Jurusan Program
Mahyu
Bennaksud mengadakan wawancara/riset untuk bahan penulisan skripsi yang berjci'dul
"Komunikasi Intruksional Dalam Pembinaan Akhlak Terhadap
Penyandang Cacat Mental di Sckolah Luar Biasa (SLB) Nur Abadi Jagakarsa Jal{arta Selatan " Untuk melcngkapi data yang berkaitan dcngan judul skripsi di atas, kami mohon kcpada Bapak/lbu agar kiranya
\Va\vancara/riset terseb11t. Atas kcscdiaan I3apak/lbu, karni ucapkan tcrirna kasih.
Wassa/amu ·ataikum Wr. Wb.,
SLB. B·C. NUK ABADI JI. R. Jagakarsa 1/17
Telp. 7874768, 7270214 Jakarta Selatan
No. : 073/SLB-NNVI/2008 Lamp. : Satu bendel Hal : Surat Keteraugan Selesai Riset
lakarta, 3 Juni 2008
Kcpada Yth. : Dckan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif 1-Iidayatullah
Dengan hormat, Bersama ini Kepa!a SLB Nur Abadi menerangkan bahwa : Hama
:MAHYUDI
NIM
: 204051002836
Fakultas
: Dakwah dan Komunikasi
Ju:·usan
: Komunikasi Penyiaran Islam
Telah selesai melakukan riset/penelitian di Sekolah Luar Biasa (SLB) Nur Abaai, Jagakarsa, Jakarta Se Iatan dari tanggal : 2 7 Maret sampai dengan 30 Mei 2008.
Demikian yang dapat kami sampaikan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
WAWANCARA Nam a
: Ora. SYAMHARTATI
Jabatan
: KEPALA SEKOLAH
Tanggal
: 27 Maret 2008
Tempat
: RUANO KEPALA SEKOLAH
T.: Kapan Berdirinya Sekolah Luar Biasa Nur Abadi ?
J. Berdirinya sekolah luar biasa ini, pada tanggal 20 januar; 1998. T. Apa maksud dan tujuannya didirikannya slb ini Bu? J.
Maksud dan tujuan, didirikannya SLB Nur Abadi ini. Ka:nu bisa lihai di Arsip atau Dokurnen karni.
T. Apa Visi dan Misi sekolah luar biasa Nur Abadi ini Bu?
J. Visi dan Misi sekolah luar biasa Nur Abadi in, Kamu bisa lih?t di Brosui karni. T. Mengapa Sekolah Luar Biasa ini di berinarna Nur Abadi Bu ? J. Sekolah luar biasa ini diberi narna Nur Abadi karena itu berasal dari nama anak yang punya sekolah ini, yang rneninggal di wakt11 rnasih dalarn kandungan. T. Bu. Apakah SLB ini sengaja di dirikan atau secara kebeulan saja?
J.
:Sekolah SLB ini sengaja didirikan oleh ibu Hj. Sylvia Djurnnadijaja, karena beliau rnernpunyai anak. Tuna grahita. Makanya beliau rnendirikan sekolah luar biasa untuk rnerndidik anak tuna grahita ..
T. Ada berapa rnacarn anak tuna grahitu di SLB ini Bt!?
J. Anak Tuna garahita di SLB ini, ada dua macam, yang pertama Tuna grahita C (Ringan) dan Tuna grahita CI (Sedang). T. Maksud dari Tuna grahita Ringan itu apa bu? J.
Tingkat Tuna grahita C (Ringan) adalah Anak tuna grahita yang dilihat dari fisiknya sama dengan anak yang normal. Akan tell.pi mereka mempunyai kemampuan Intelengensinya yang membedakan. Anak Tuna grahita Ringan bisa dikatakan, Anak mampu didik, mampu latih, ada kemungkinan mampu membaca dan menulis,
T. Dan kalau CI (Sedang) bu?
J. kalau CI (Sedang) adalah, anak Tuna grahita mampu Ictih, tetapi anak Tuna grahita sedang ini tak mampu menulis dan memtaca. T. Bagaimana metode pengajaran yang dilakukan didalam proses kegiatan belajar mengajar di SLB ini bu?
J. Maksudnya .... ? T. Begini bu, kan metode ada dua macam, ada metode langsung dan metode tidak langsung bu?
J. Oh ... Metode pengajatan disini menggunakan metode Klasikal dan Individual T. Apa yang dimaksud dengan pengajaran Klasikal bu?
J. Yang di maksud dengan Klasikal adalah cara mengajar dengan cara Ceramah atau menjelaskan langsung didepan kelas. Dan kemampuan siswa hampir sama. T. Dan yang di maksud dengan pengajran Individual Bu?
J. Individual adalah mengajarkan langsung kepada satu persatu anak ciidik.
T. Oh .. Ya bu bagaimana dengan Kurikulum yang di gunakan di sekohh SLB ini.
J. Maksudnya, Mas? T. Maksud saya, Apakah sama Kurikulum sekolah luar !Jiasa (SLB) sarna dengan Kurikulum sekolah umumnya yang lain contohnya SD gitu bu?
.J. Sekolah luar biasa (SLB Nur Abadi ini menggunakan Kurikulum SDLB, SMPLB DAN SMALB Tahun 2004, dengan mengunakan KTSP (Kurikulum Tingkat Saluan Pendidikan) sebagai acuan pengajaran guru. Tetapi kurikulum tidak berbeda dengan sekolah um um lainya, hanyn didalam bahasa penyampaiannya saja yang di sederhanakan, karena bahasa buku itu terlalu tinggi untuk dimengerti oleh anak tuna1< tuna grahita.
ceritanya yang berkenaan dengan penjelasan tersebut. Contohnya pelajaran tentang Akhlak Terpuji yang sayajelaskan tentang kisi:h nabi. Dan dengan begitu mereka akan senang dan semanga( dan biasiinya anak tuna grahita lebih senang belajar apabila didalam mencrangkan ada alat bantu atau praktek, contohnya pelajaran tentang Shaiat, dan pelajaran tersebut, dilakukan dimushallah langsung dan ajarka.1 'ltau dituntun satu persatu Anak didik cara shalat. T
:Bagaimana cara ibu mengadakan pendekatan, kepada anak tuna grahita?
J
;Saya harus benar-benar mengerti tentang keadaan sifat orangnya yang terlebih dahulu, ada yang di dekati dan kita perhatikan mereka nurut apa kata saya, bahklan ada yang sebaliknya (sambil menunjuk kearah salah satu anak) itu yang duduk di belakang, anak itu saya pernah dekati, eh malah kepala saya di pukul dan saya di dorong sangat k'3ras, karena mereka merasa orang yang berada di dekatnya dan berbicara dengan nya ia beranggapan teman sebayanya
T
: Dan kalau ibu memberikan Ulangan, apakal1 dengan cara ditulis dipapan tulis atau bagaimana Bu?
J
:Aduh. Mas Yudi, tahu ga? (sambil menunjuk kearah papan tulis) menulis satu baris saja mcreka butuh waktu setengah jam. Dar. lagi pula kemampuan anak yang satu dengan yang lainnya kan berbeda, kan ada anak tuna grahita Ringan (C) dan Tuna grahita Sedang (Cl)
T
: Nah. Kalau terjadi seperti itu bagaimana, !bu memberikan Ulangannya, kepada Anak Tuna grah ita. ?
J
: Ya. kalau disaat ulangan, dengan cara individual,
T
:Caranya bagaimana bu,?
J
:Ya. Saya panggil satu persatu kedepan dan saya berikan pertanya kepada mereka, lalu mereka tinggal memilihjawaban A, B, C. itu punjuga tidak sekali saya membacakan soal, tetapi berulang-ulang kali saya bacakan untuk satu nomor hingga mereka paham pertanyannyu.
Narasumber
Guru Agama SLB Umi Marlina