IV. PATOLOGI KEBUNTINGAN
BERBAGAI KELAINAN DAPAT TERJADI SELAMA MASA KEBUNTINGAN DAN MENGGANGGU KELANCARAN KEGIATAN REPRODUKSI TERNAK. KELAINANKELAINAN TERSEBUT DAPAT TERJADI MULAI DARI FERTILISASI SAMPAI MENJELANG KELAHIRAN.
ABNORMALITAS FERTILISASI DAN KEBUNTINGAN 1. PERPINDAHAN OVUM DARI SUATU OVARIUM KE UTERUS YANG BERLAWANAN SISI TERJADI SEKITAR 1% SAPI. PADA KONDISI INI CL KEBUNTINGAN TERLETAK PADA SATU OVARIUM, SEDANGKAN EMBRYO ATAU FOETUS TERLETAK PADA UTERUS DISISI LAIN DARI OVARIUM TERSEBUT. MEKANISME PERPINDAHAN OVUM INTRAUTERIN BELUM DIKETAHUI, TETAPI MUNGKIN MELIBATKAN AKTIFITAS MUSKULER DINDING UTERUS DAN PELUMASAN OLEH SEKRESI UTERUS.
2. SUPERFECUNDATIO , TERJADI PADA HEWAN BETINA YANG BEROVULASI DUA ATAU LEBIH OVA SELAMA SATU PERIODE ESTRUS DAN BERKOPULASI DENGAN DUA ATAU LEBIH PEJANTAN SELAMA PERIODE TERSEBUT DAN SETIAP OVUM DIBUAHI OLEH SPERMATOZOA DARI SETIAP PEJANTAN. KONDISI INI DIPERKIRAKAN DARI SEJARAH PERKAWINAN DAN DAPAT DIBUKTIKAN PADA WAKTU KELAHIRAN DIMANA SETIAP ANAK MENYERUPAI SETIAP PEJANTAN AYAHNYA. SUPERFECUNDATIO SERING TERJADI PADA HEWAN MULTIPARA, JARANG PADA UNIPARA, TETAPI SUDAH PERNAH DILAPORKAN TERJADI PADA SAPI FH DAN HEREFORD.
3. SUPERFOETATIO, TERJADI JIKA SEEKOR BETINA YANG SEDANG BUNTING MENGALAMI ESTRUS, DIKAWINKAN LAGI DAN TERJADI KONSEPSI KE DUA DALAM UTERUS YANG SUDAH MENGANDUNG FOETUS HIDUP. KEADAAN INI JARANG TERJADI PADA SAPI DAN KERBAU. NAMPAKNYA WALAUPUN TERJADI OVULASI DAN PERKAWINAN SEWAKTU BUNTING, SPERMATOZOA TDK DAPAT MELEWATI SERVIX YANG TERTUTUP DAN TERSUMBAT RAPAT. KALAUPUN OVUM DAPAT DIBUAHI DAN MENCAPAI UTERUS, DAERAH ENDOMETRIUM KEDUA CORNUA UMUMNYA SUDAH DIGUNAKAN OLEH EMBRYO ATAU FOETUS YANG PERTAMA
4. KEBUNTINGAN DI LUAR UTERUS, DITANDAI OLEH OVUM YG TELAH DIBUAHI, EMBRYO ATAU FOETUS YG TELAH MEMBANGUN HUBUNGAN NUTRITIF DENGAN ORGAN ATAU TENUNAN LAIN SELAI DARI ENDOMETRIUM DAN TELAH MENGALAMI PERKEMBANGAN EMBRYIOLOGIK YG CUKUP MANTAP PADA LOKASI INI. KEBUNTINGAN EKSTRAUTERIN YG SEJATI DIMANA SELURUH PERKEMBANGAN EMBRYO ATAU FOETUS SEJAK SEMULA TERJADI DI DAERAH ABDOMEN PERNAH DILAPORKAN PADA MANUSIA, TETAPI TDK PADA HEWAN PIARA. KEBUNTINGAN EKSTRA UTERIN YG PALSU ATAU SEKUNDER KADANG-KADANG DITEMUKAN PADA TERNAK; DALAM HAL INI OVUM YG TELAH DIBUAHI, EMBRYO ATAU FOETUS MEMBENTUK HUBUNGAN PLACENTAL SECARA NORMAL DENGAN ENDOMETRIUM , DAN FOETUS MENCAPAI SUATU UKURAN YG NYATA , TETAPI KEMUDIAN KELUAR DARI RONGGA UTERUS DAN PINDAH KE RONGGA PERUT ATAU VAGINA. PADA KEBUNTINGAN VAGINAL, FOETUS TURUN MELALUI CERVIX. PADA KEBUNTINGAN DI DALAM RONGGA PERUT, FOETUS KELUAR MELALUI RUPTURA UTERUS KARENA BERBAGAI SEBAB. FOETUS TERSEBUT MATI DAN BERSAMA SELUBUNGNYA DILIPUTI SECARA STERIL SEPERTI BENDA ASING DI BAGIAN VENTRAL RONGGA PERUT. KEADAAN INI SULIT DIDIAGNOSIS DAN BARU TERLIHAT SESUDAH HEWAN DIPOTONG.
TERATOLOGI ADALAH BAGIAN DARI EMBRYOLOGI DAN PATOLOGI YANG BERHUBUNGAN ABNORMAL DAN SALAH BENTUK INDIVIDU SEBELUM LAHIR. PERKEMBANGAN OVUM, EMBRYO ATAU FOETUS SECARA TERATOLOGIK DAPAT BERAKHIR KEMATIAN ATAU MALFORMASI INDIVIDU ANTENATAL.
ANOMALI ATAU MALFORMASI GENETIK ANOMALI GENETIK YG BERSIFAT LETAL ATAU SEMI LETAL PADA SAPI MELIPUTI : 1. ACHONDROPLASIA, ATAU BENTUK KERDIL ATAU BULLDOG BANYAK DITEMUKAN PADA SAPI HEREFORD, AYRSHIRE DAN ANGUS. TIPE YG UMUM DITEMUKAN ADALAH ANAK KERDIL BRACHYCEPHALIK PADA HEREFORD DENGAN KEPALA YG PENDEK DAN LEBAR, KEPALA DEPAN YG MENONJOL, RAHANG SALAH LETAK, PERUT MEMBUNCIT, LEMAH DAN MUDAH TERSERANG TIMPANI DAN DISTOKIA. TIPE INI DIANGGAP DISEBABKAN OLEH SUATU GEN RESESIF AUTOMOSAL DENGAN BEBERAPA MODIFIKASI . MENURUT DEV DAN LASLEY (1969) SAPI KERDIL DAN SAPI NORMAL MEMPUNYAI HORMON PERTUMBUHAN DENGAN KADAR YG SAMA DALAM PLASMA DARAH. HAL INI BERARTI BAHWA KEKERDILAN MUNGKIN DISEBABKAN KARENA KEGAGALAN ORGAN SASARAN UNTUK MERESPON TERHADAP HORMON PERTUMBUHAN.
2. EPITHELIOGENESIS IMPERFECTA, ADALAH SUATU KONDISI DIMANA KULIT TDK TERBENTUK, UMUMNYA PADA KAKI DIBAWAH SIKU DAN LUTUT SERTA PADA MONCONG, TELINGA, LIDAH DAN SELAPUT LENDIR. KELAINAN INI PERNAH DITEMUKAN PADA SAPI FH, AYRSHIRE, JERSEY, BROWN SWISS DAN SHORTHORN. 3. HYPOTRICHOSIS, CONGENITA, ATAU ALOPECIA ADALAH SUATU KELAINAN RESESIF YG DITANDAI DENGAN TIDAK ADANYA BULU DALAM BERBAGAI TINGKATAN PADA SAPI FH DAN HEREFORD. 4. ICHTYOSIS CONGENITA, DITANDAI OLEH TIDAK ADANYA RAMBUT DAN EPIDERMIS YG TEBAL DAN BERSISIK SERTA KULIT YANG TINGGAL DISEKITAR LUBANG-LUBANG TUBUH. HAL INI DISEBABKAN OLEH GEN AUTOMOSAL RESESIF TUNGGAL PADA SAPI BROWN SWISS. 5. ACROTERIASIS CONGINETA ATAU AMELAI DAN HEMIMELIA PADA SAPI FH DAN BROWN SWISS, DITANDAI KAKAI YG PENDEK , TAK BERBENTUK ATAU SEPERTI DIAMPUTASI.
6. ANKILOSIS, HIDROPS, KEMATIAN DAN MUMIFIKASI FOETUS PADA BULAN TERAKHIR MASA KEBUNTINGAN TELAH DILAPORKAN PADA SAPI RED DANISH DAN DISEBABKAN OLEH SEPASANG GEN AUTOMOSAL TUNGGAL. 7. DEGENERASI DAN HYPOPLASIA CEREBELLUM, TERLIHAT PADA HEREFORD, GUERNSEY DAN FH DAN MUNGKIN BERSIFAT RESESIF AUTOMOSAL. 8. HYDROCHEPALUS ATAU KEPALA YG BERISI CAIRAN DITEMUKAN PADA SAPI FH, HEREFORD DAN AYRSHIRE. ANAK SAPI YG LAHIR TDK DAPAT MENYUSU SECARA BAIK DAN MATI DALAM BEBERAPA HARI. KEPALA DAPAT MEMBESAR ATAU BERUKURAN NORMAL TETAPI BAGIAN KEPALA DAN OTAK MEMPERLIHATKAN VENTRIKEL YG MEMBESAR. KEADAAN INI KADANG-KADANG DIHUBUNGKAN DENGAN HIDRAMNIO, KEKERDILAN DAN KADAR ZAT TEMBAGA YANG TINGGI DALAM HATI. HAL INI DISEBABKAN OLEH GEN AUTOMOSAL RESESIF DAN DAPAT PULA DISEBABKAN OLEH PENYAKIT VIRAL BLUE TONGUE (LIDAH BIRU).
9. ATRESIA ANI ATAU LIANG DUBUR YANG TERTUTUP TELAH PADA SAPI FH DAN ANGUS. 10.HERNIA CEREBRALIS, DITANDAI DENGAN ADANYA LUBANG PADA TULANG-TULANG FRONTAL DAN PARIETAL DENGAN KELAINAN SISTEM SYARAF, MASA KEBUNTINGAN YG LAMA DAN DISTOKIA PADA SAPI FH. 11.HYPERTHROFI MUSCULER (DOUBLE MUSCLING) DITANDAI OLEH RENDAHNYA DEPOSIT LEMAK, TULANG RINGAN, KULIT TIPIS DAN URAT DAGING YG BESAR. KELAINAN INI PADA SAPI FH , HEREFORD, ANGUS DAN CHAROLAIS. 12.HERNIA UMBILICALIS, SERING DITEMUKAN PADA SAPI FH DAN DISEBABKAN OLEH SATU ATAU BEBERAPA PASANG GEN AUTOSOMAL RESESIF. KONDISI INI SERING TERLIHAT PADA HEWAN BETINA TETAPI TDK BERSIFAT SEX LINKED 13.OSTHEOARTHRITIS DAN SALAH LETAK PINGGUL, TERDAPAT PADA SAPI FH, JERSEY DAN HEREFORD. KEMUNGKINAN KONDISI INI BERSIFAT DOMINAN DAN TERLIHAT PADA HEWAN DEWASA YG BERUMUR 5 S/D 13 TH.
ANOMALI NON GENETIK ATAU DEFEK KONGINETAL ATAU MONSTER TERDAPAT DALAM BANYAK TIPE DAN DERAJAT. APABILA SALAH BENTUK HANYA MELIPUTI SATU ORGAN ATAU SATU BAGIAN TUBUH DISEBUT ANOMALI; APABILA KELAINAN BENTUK BERSIFAT MENYELURUH DISEBUT MONSTER. APABILA KELAINAN YG SAMA SERING TERJADI PADA INDIVIDUINDIVIDU YG MASIH ADA HUBUNGAN DARAHNYA, KEMUNGKINAN BESAR DISEBABKAN KARENA FAKTOR GENETIK. AKAN TETAPI BEBERAPA KELAINAN DIDALAM SUATU KELOMPOK TERNAK DISEBABKAN OLEH FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN YG SULIT DITELUSURI. KEBANYAKAN ANOMALI NON GENETIK SAMA DENGAN KELAINAN GENETIK DAN DISEBUT PHENOCOPY. ANOMALI ATAU MONSTER NON GENETIK DISEBABKAN OLEH BERBAGAI MACAM FAKTOR LINGKUNGAN YANG DISEBUT TERATOGEN. FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN TERSEBUT DAPAT MEMPENGARUHI FUNGSI GENE DAN MENYEBABKAN KELAINAN.
PERIODE KEPEKAAN YG TINGGI ADALAH PERIODE AWAL PERKEMBANGAN EMBRYONAL. ZIGOTE TDK BEGITU PEKA TERHADAP TERATOGEN SELAMA PERIODE OVUM DAN BLASTULA ATAU PERIODE FOETUS DIBANDINGKAN DENGAN PADA PERIODE EMBRYO DAN ORGANOGENESIS, TERUTAMA PADA TENGAHAN PERTAMA PERIODE TERSEBUT BERAKHIR.
FAKTOR-FAKTOR TERATOGENIK MELIPUTI : 1. DEFISIENSI PAKAN, TERMASUK KEKURANGAN VITAMIN A DAN E, RIBOFLAVIN DAN VITAMIN LAINNYA, DEFISIENSI MINERAL SEPERTI JODIUM DAN MANGAN, DAN ASAM-ASAM AMINO TRYPTOPHAN. HYPERVITAMINOSIS A DAN E DAPAT JUGA MENYEBABKAN ANOMALI. 2. GANGGUAN ENDOKRIN. PADA TERNAK SEPERTI DIABETES, THYROID KURANG BERFUNGSI, DAN PEMBERIAN PREPARAT ACTH, INSULIN, ANDROGEN, PROGESTERON, ESTROGEN DAN THYROXIN DALAM JUMLAH BERLEBIHAN DAPAT MENYEBABKAN KELAINAN PADA EMBRYO. 3. FAKTOR-FAKTR FISIK SEPERTI PENURUNAN TEKANAN ATMOSFER, SUHU TERLALU RENDAH ATAU TERLALU TINGGI DAN KEKURANGAN OKSIGEN. 4. RADIASI KARENA SINAR X ATAU ZAT-ZAT RADIOAKTIF. 5. OBAT ATAU ZAT-ZAT KIMIA SEPERTI THALIDOMIDA, KININE, SULFONAMIDA, TETRACYCLIN, STREPTOMYCIIN, SALVARSAN, TEMBAGA, AIR RAKSA, NIKOTIN, KARBON TETRACHLORIDA, SELENIUM, FLUOR, AZOSERIN, TRYPAN BIRU, HISTAMIN, RESERPIN, ERGOT, GALAKTOSA DAN SENYAWA DARI TANAMAN TERTENTU SEPERTI VERATRUM CALIFORNICUM. 6. INFEKSI SEPERTI VIRUS DIARHEA ATAU VIRUS PENYAKIT MUKOSA PADA SAPI, SEPERTI CAMPAK PADA WANITA. 7. OVA YANG MENUA, KARENA OVULASI TERLAMBAT ATAUPUN UMUR INDUK DAN PEJANTAN YG TUA.