Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
INTEGRATED SAFEGUARDS SEBAGAI ELEMEN POKOK PENANGKAL PROLIFERASI Oleh : Endang Susilowati, PRSGBATAN
ABSTRAK INTEGRATED SAFEGUARDS SEBAGAI ELEMEN POKOK PENANGKAL PROLIFERASI. Pengembangan sistem safeguards International Atomic Energy agency (IAEA) mengalami kemajuan yang sangat berarti. Integrated safeguards hasil integrasi additional protocol ke sistem comprehensive safeguards memberikan IAEA akses fisik dan akses informasi yang sangat luas untuk melakukan verifikasi dan evaluasi terhadap program nuklir negara anggota. Verifikasi dilaksanakan dengan melaksanakan inspeksi normal dan inspeksi mendadak, complementary access, konfirmasi informasi desain fasilitas kesemua fasilitas dan location outside facility (LOF) dan juga ke lokasi lain yang dipandang dapat memberikan informasi berharga dalam mengevaluasi sistem safeguards. Evaluasi terhadap program nuklir negara dilaksanakan secara komprehensif dan terus menerus terhadap keberadaan siklus bahan nuklir, kemampuan industri strategis dan program penelitian dan pengembangan (R&D) yang sedang dilaksanakan. Acquisition path yang diadopsi ke model fisik siklus bahan nuklir telah diidentifikasi dan dikembangkan untuk menangkal proliferasi bahan senjata nuklir yang kemungkinan direncanakan suatu negara. Tulisan ini mengintroduksikan pendekatan integrated safeguards yang apabila dilaksanakan secara efektif, efisien dan komprehensif dapat menangkal proliferasi bahan senjata nuklir yang kemungkinan dikembangkan oleh suatu negara. Sehingga dapat dijamin bahwa bahan dan fasilitas nuklir di negara anggota hanya digunakan untuk maksud damai. ABSTRACT INTEGRATED SAFEGUARDS ACT AS A MAIN TOOL FOR PROLIFERATION RESISTANCE. The International Atomic Energy Agency (IAEA) safeguards system has significantly evolved from traditional safeguards to integrated safeguards. The later having both broader physical access and broader access to information is an integration of the additional protocol to the comprehensive safeguards system. Integrated safeguards approaches to nuclear facilities and loacation outside facilities (LOFs) implemented by doing verification and evaluation to a State nuclear programmes including normal inspection and short notice inspection, complementary access and confirmation of facility design information. Access are also required to any location at the State which the IAEA deems nessecary to gain effectiveness and efficiency. Evaluation to a State’s nuclear programmes is carried out by assessing State’s nuclear fuel cycle including its industrial capability and R&D programmed implemented. Acquisition path adopted to the nuclear fuel cycle physical model have been identified and developed to deter weaponusable nuclera material proliferation. This paper is to introduce integrated safeguards approaches developed and implemented effectively, efficiently and comprehensively able to deter proliferation of nuclear material and facilities planned by member States. Then nuclear material and facilities at member States are assured exclusively just for peaceful purposes.
253
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
yang semakin kompleks karena CSA
BAB I PENDAHULUAN
hanya menitikberatkan pada keakuratan (correctness) bahan dan aktifitas nuklir yang dideklarasikan oleh operator. Bahan dan kegiatan nuklir tersembunyi
LATAR BELAKANG
tidak terjangkau oleh CSA. Peluang
Integrated safeguards adalah suatu pengembangan sistem safeguards tradisional yang diterapkan oleh
menyembunyikan bahan dan aktifitas nuklirnya adalah sangat besar, karena
International Atomic Energy Agency (IAEA) dalam merespon tantangan baru yang muncul mengancam kerja dan keberhasilan nonproliferasi senjata nuklir. Integrated safeguards hanya dapat diterapkan di negara yang menandatangani
pihak operator fasilitas/ negara untuk
Comprehensive
Safeguards Agreement, CSA (INFCIRC/ 153) dan Additional Protocol, AP (INFCIRC/ 540). Pemikiran dan lahirnya integrated safeguards dipicu oleh terungkapnya pengembangan senjata nuklir yang dilaksanakan di Irak dan penyimpangan atas deklarasi awal bahan nuklir oleh Korea Utara pada periode 1991 1992. Ketidakpatuhan kedua negara tersebut merupakan wake up call ke IAEA untuk segera meninjau kembali dan merevisi sistem safeguards tradisional yang telah lama diterapkan. Sistem safeguards tradisional yang tertuang di dalam CSA ternyata tidak mampu mengatasi masalah proliferasi
254
bahan dan aktifitas nuklir yang diverifikasi hanyalah yang ada di fasilitas. Kegiatan nuklir diluar fasilitas tidak akan terdeteksi. Kelemahan kelemahan yang terdapat di sistem safeguards
tradisional tersebut
kemudian ditanggulangi dengan mengembangkan
program
Strengthening Safeguards
yang
merupakan cikal bakal perjanjian additional protocol.
Additional
protocol
memberikan IAEA akses yang lebih luas, tidak hanya ke fasilitas nuklir saja tetapi ke semua lokasi yang dianggap oleh IAEA akan memberikan informasi yang berharga. Verifikasi AP menitik beratkan
kepada
kemungkinan
penyembunyian bahan dan aktifitas nuklir yang dilakukan oleh operator/ negara. Sifat verifikasinya adalah menyeluruh ke program nuklir yang
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
sedang dilaksanakan dan yang
Integrated safeguards dengan
direncanakan negara.
akses fisik dan akses informasi yang
Integrasi AP ke CSA akan
lebih luas dirancang untuk menangkal
menghasilkan verifikasi yang akurat
kegiatan proliferasi suatu negara.
(correctness) dan komprehensif
Informasi yang berasal dari berbagai
(completeness), dalam artian bahwa
macam sumber dievaluasi dan dianalisis
IAEA akan mampu menyimpulkan ada
secara comprehensif dan terus menerus.
tidaknya penyimpangan atas bahan
Model fisik dengan beberapa tingkatan
nuklir yang dideklarasikan dan ada
acquisition path dikembangkan untuk
tidaknya penyembunyian bahan dan
mengelompokkan secara sistimatis
aktifitas nuklir yang tidak
teknologi dan proses pengembangan
dideklarasikan. Kesimpulan positif dari
siklus bahan nuklir, sehingga analisis
kedua kegiatan verifikasi CSA dan AP
dapat dilakukan dengan efektif dan
memampukan IAEA untuk menerapkan
affisien.
integrated safeguards di negara terkait.
dirancang dalam beberapa tingkatan
Acquisition path yang
Apabila suatu negara bermaksud
dapat dijadikan template di dalam
melakukan pengembangan/ proliferasi
menganalisis informasi safeguards.
senjata nuklir maka negara tersebut
Dimulai sejak bahan nuklir ditambang
harus mempunyai infrastruktur yang
sampai bahan nuklir siap menjadi bahan
cukup guna mendukung keberhasilan
senjata nuklir.
rencana proliferasi. Proliferasi dapat
Tulisan ini mengenalkan
dilaksanakan dengan menggunakan
kegiatan integrated safeguards yang
fasilitas nuklir yang sudah ada atau
apabila dilaksanakan secara menyeluruh
secara total independen dari fasilitas
mampu
nuklir
proliferasi senjata nuklir yang dirancang
yang
dideklarasikan.
Kemampuan teknologi, program R&D, ketersedian
industri
strategis,
keberadaan bahan nuklir dan nonnuklir dapat digunakan sebagai indikator untuk memprediksi kegiatan nuklir yang sedang dikembangkan.
255
menghalangi
oleh suatu negara.
program
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
BAB II
perhatian utama IAEA karena fasilitas
PENDEKATAN
tersebut merupakan fasilitas strategis yang di dalam operasinya mampu
INTEGRATED SAFEGUARDS
menghasilkan weapon grade material. Untuk menghalangi dan untuk dapat
Pendekatan
integrated
mendeteksi adanya bahan nuklir yang
safeguards dikembangkan dengan
kemungkinan akan di olah ulang, IAEA
memperhatikan beberapa faktor spesifik
melakukan inspeksi ke reaktor nuklir
siklus bahan nuklir suatu negara,
setiap 3 bulan. Tiga bulan adalah jangka
program nuklirnya meliputi kemampuan
waktu yang diperkirakan dapat
teknologi nuklir, jenis bahan nuklir
digunakan untuk mengkonversi
yang dipunyai serta tindakan/
plutonium yang ada di bahan bakar
penggunaan teknologi safeguards
bekas menjadi bahan senjata nuklir.
modern yang dapat diterapkan untuk memverifikasi kegiatan nuklir.
Dengan
didapatkannya
kesimpulan positif hasil verifikasi CSA
Kesimpulan bahwa negara tidak
dan AP, waktu verifikasi bahan bakar
menyimpangkan bahan nuklir yang
bekas yang sebelumnya dilaksanakan
telah dideklarasikan dan kesimpulan
setiap 3 bulan dikoreksi menjadi setiap
bahwa negara tidak sedang
tahun. Bahan bakar bekas menjadi
menyembunyikan bahan dan aktifitas
perhatian karena di dalam bahan bakar
nuklirnya mengawali pelaksanaan
bekas tertimbun plutonium hasil reaksi
integrated safeguards. Ada perubahan
fisi selama bahan bakar digunakan
kriteria verifikasi antara sistem
untuk operasi reaktor. Plutonium adalah
safeguards
salah satu bahan yang dapat digunakan
traditional CSA dan
integrated safeguards.
pengembangan senjata nuklir.
Verifikasi sistem safeguards
Bahwasanya IAEA tidak
tradisional CSA dilaksanakan dengan
menemukan indikator kegiatan
mengasumsikan bahwasanya negara
penyembunyian bahan dan aktifitas
mempunyai fasilitas olah ulang dan
nuklir khususnya pengkayaan dan
fasilitas pengkayaan uranium yang tidak
proses olah ulang , menambah
dideklarasikan dan tidak terdeteksi.
keyakinan bahwa program nuklir negara
Kedua jenis fasilitas tersebut menjadi
hanya digunakan untuk maksud damai.
256
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
Integrated safeguards telah berhasil
Pengumpulan dan analisis
menaikkan kemampuan IAEA untuk
informasi yang luas merupakan salah
mendeteksi ada/ tidaknya bahan dan
satu faktor untuk dapat memahami
aktifitas nuklir yang disembunyikan
kegiatan nuklir suatu negara secara
sehingga dapat menambah keyakinan
menyeluruh dan jelas. Cakupan dan
positif
keluasan informasi dapat memberikan
kemajuan
program
nonproliferasi.
keyakinan bahwa negara sedang atau
tidak sedang menyembunyikan bahan
kesimpulan
Untuk mempertahankan
positif
safeguards, pendekatan
integrated
dan kegiatan nuklirnya.
safeguards
Informasi berkaitan dengan program
yang dilakukan adalah mengevaluasi terus menerus program nuklir negara. Komponen utama verifikasi meliputi
nuklir yang sedang dilaksanakan meliputi : Kegiatan R&D yang tidak
evaluasi dan analisis informasi,
complementary access, inspeksi
menggunakan bahan nuklir tetapi
mendadak, pemasangan alat pemantau
berkait dengan siklus bahan nuklir yaitu
jarak jauh, meningkatkan kerja sama
: konversi, pengkayaan, fabrikasi bahan
dengan organisasi SPPBN ( Sistem
bakar nuklir, reaktor daya dan reaktor
Pemantauan dan Pengendalian Bahan
riset, kekritisan, proses olah ulang,
Nuklir) tingkat negara. Disamping
akselerator dan pengolahan limbah.
kegiatan tersebut, akuntansi bahan
Kegiatan R&D yang tidak
nuklir tetap menjadi back bone dari
menggunakan bahan nuklir sebagai
integrated safeguards. Pengembangan
contoh
teknologi maju yang telah berhasil
komponen yang berhubungan dengan
mendukung sistem safeguards adalah
siklus bahan nuklir yang mampu
pengambilan sampel lingkungan dan
menghasilkan bahan nuklir (proses
pemasangan sistem pemantau jarak jauh
pengkayaan dan proses olah ulang).
(remote monitoring) yang mampu
Gabungan informasi kegiatan R&D
mendeteksi secara online kegiatan
yang tidak menggunakan bahan nuklir
operator di fasilitas nuklir.
dan yang menggunakan bahan nuklir
adalah
pengembangan
serta informasi semua kegiatan di
Analisis Informasi
fasilitas nuklir akan menambah
257
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
kejelasan program nuklir yang
dilaksanakan oleh negara.
jumlah bahan yang di eksport dan di
Informasi dari jumlah inventori,
Informasi spesifik pada kegiatan
import, yang mana bahan tersebut
operasi di fasilitas yang diidentifikasi/
mengandung uranium atau thorium
dibutuhkan oleh IAEA dengan alasan
yang kualitasnya belum cukup untuk
akan dapat memberikan informasi yang
operasi siklus bahan nuklir. Informasi
efektif di dalam melaksanakan
bahan nuklir yang dibebaskan dari
verifikasi safeguards. Sebagai contoh
verifikasi safeguards yang mana bahan
adalah informasi dini tentang
nuklir tersebut belum sampai pada tahap
penerimaan, pengiriman bahan nuklir,
penggunaan akhir.
informasi pemuatan bahan bakar bekas
di transfer cask. Salah satu kegunaan
peralatan nuklir dan bahan non nuklir
Informasi eksport dan import
informasi tersebut adalah untuk menjadualkan inspeksi mendadak ke
Informasi berkaitan dengan rencana
fasiliats.
program nuklir di masa mendatang,
meliputi :
Informasi yang meliputi uraian,
Rencana pengembangan siklus
isi dan penggunaan setiap gedung yang
ada di kawasan fasilitas atau LOF.
bahan nuklir dan
Tujuan dari pengumpulan informasi ini
pengembangan
adalah untuk menjamin bahwa kegiatan
penyembunyian bahan dan aktifitas
dan kawasan R&D
nuklir tidak di laksanakan di kawasan fasilitas atau LOF.
kawasan
Penjelasan perencanaan kegiatan Hasil evaluasi dan analisis
informasi dijadikan acuan untuk
Informasi lokasi, deskripsi,
memprioritaskan
kegiatan
status, kapasitas produksi tahunan dari
complementary access. Evaluasi
fabrikasi, rakitan dan perawatan atas
informasi dilaksanakan secara iteratif
item khusus yang secara langsung
dan komprehensif dengan tujuan untuk
berhubungan dengan operasi fasilitas
mempertahankan kesimpulan positif
nuklir, LOF dan fasilitas R&D.
integrated safeguards.
Informasi lokasi, status operasi,
kapasitas
produksi
tahunan
penambangan uranium dan thorium.
258
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
dapat dengan mudah menggunakan
Complementary Access (CA) Perluasan
akses
fisik
complementary access digabung dengan akses fisik pada CSA merupakan komponen pokok dalam memperkuat sistem safeguards. access
Complementary
dilaksanakan
untuk
memverifikasi setiap lokasi yang tidak terjangkau oleh inspeksi rutin dan berperan dalam memberikan informasi berharga dalam memverifikasi bahan dan aktifitas nuklir yang disembunyikan Akses fisik dan akses informasi yang luas akan memampukan IAEA untuk memahami program nuklir suatu negara
secara
komprehensif.
Pemahaman ini sangat diperlukan untuk membentuk suatu keyakinan apakah negara sedang/ tidak sedang menyembunyikan bahan dan aktifitas nuklirnya. Perluasan akses juga harus cukup menjamin bahwa kegiatan
bahan, peralatan, teknologi, pekerja dan infrastruktur yang telah ada. Jenis kegiatan CA bersifat acak, berbeda dengan kegiatan inspeksi rutin yang mempunyai kriteria tetap. Kegiatan CA tergantung kepada kebutuhan dan pada prinsipnya kegiatan CA meliputi pengamatan visual, pengambilan sampel usap lingkungan, deteksi tingkat radisi, recorder untuk merekam penjelasan dari operator fasilitas, pengambilan gambar dengan kamera digital, penyegelan, analisa tidak merusak dan penggunaan alat lain yang dipandang layak untuk digunakan. Instalasi limbah nuklir, instalasi penelitian dan pengembangan (R&D), mining and milling, instalasi konversi dan industri merupakan perluasan lokasi yang dapat diverifikasi. Gambar 1 menunjukkan lokasi lokasi yang dapat diakses dengan CSA
penyembunyian tidak dilaksanakan di
dan lokasi tambahan yang dapat diakses
sekitar fasilitas yang dideklarasikan yang mana kegiatan ilegal tersebut Gambar 1: Lokasi CSA dan AP
Equipment manufacture
259
dengan AP.
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
Akses ke kawasan fasilitas
dilakukan dengan cara pengujian tidak
nuklir dan location outside facilities
merusak, pengamatan visual dan
(LOFs) ditujukan untuk memverifikasi
pengambilan sampel usap. Pengujian
dan menjamin tidak adanya bahan dan
catatan
aktifitas nuklir yang disembunyikan dan
dimaksudkan untuk mengetahui jumlah
juga untuk mengkonfirmasi kegiatan di
material yang pada taraf signifikan telah
fasilitas dan LOF pada tahap closed
digunakan atau telah dikirim keluar
down. Lokasi di fasilitas dan LOF yang
kawasan penambangan.
hasil
penambangan
sensitif karena alasan keselamatan dan
Akses ke lokasi penelitian dan
kerahasiaan harus dideklarasikan oleh
pengembangan (R&D), yang dalam
negara ke IAEA sehingga IAEA dapat
kegiatannya menggunakan peralatan
mempertimbangkan cara lain untuk
khusus dan menggunakan bahan non
memverifikasi.
nuklir yang secara langsung digunakan
Akses ke fasilitas nuklir dan
didalam operasi fasilitas nuklir,
LOF serta complemtary access ke
dimaksudkan untuk mengkonfirmasi
sembarang lokasi di kawasan fasilitas
bahwa kegiatan R&D adalah hanya
nuklir dan LOF secara jelas dipahami
untuk mendukung program nuklir
oleh penanggung jawab instalasi.
nasional yang dideklarasikan. Ketidak
Sebaliknya akses ke instalasi milik
cocokan antara kegiatan R&D dan
perusahaan swasta yang tidak
program nuklir nasional akan
menggunakan bahan nuklir tetapi
diperlakukan sebagai anomali yang
kegiatannya berkaitan dengan bidang
perlu tindak lanjut. Demikian juga
pengembangan teknologi nuklir
keberadaan
biasanya sedikit sulit untuk
infrastruktur pendukung, peralatan yang
dilaksanakan, diperlukan sosialisasi
dihasilkan harus ada kaitannya dengan
sejak dini ke perusahan swasta terkait
program industri nasional atau peralatan
guna mempermudah CA pada saat
diproduksi untuk keperluan eksport.
diperlukan.
industri
sebagai
Akses ke lokasi lain, selain
Akses ke penambangan uranium
kawasan fasilitas dan LOF adalah
dan thorium dimaksudkan untuk
kawasan penambangan U dan Th,
mengkonfirmasi kapasitas produksi dan
instalasi limbah dan kawasan R&D,
penggunaannya. Tindakan verifikas
260
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
dilaksanakan untuk pengambilan
tujuan untuk menghalangi dan bahkan
sampel usap lingkungan.
menggagalkan kegiatan ilegal yang
IAEA harus menjelaskan secara
direncanakan oleh operator. Di dalam
rinci ke pihak negara tujuan
kerangka
integrated safeguards,
complementary access. Penjelasan tidak
inspeksi mendadak akan menaikkan
cukup bahwasanya CA dilaksanakan
kemampuan IAEA untuk mendeteksi
hanya untuk menjamin tidak adanya
penyimpangan bahan dan fasilitas
bahan dan aktifitas nuklir yang
nuklir, karena kegiatan ilegal biasanya
disembunyikan, penjelasan lokasi,
dikerjakan dengan terburuburu.
kegiatan dan maksud pelaksanaan CA
Pelaksanaan inspeksi mendadak yang
harus lebih spesifik. CA juga
tidak dapat diprediksi pelaksanaannya
dilaksanakan untuk menyelesaikan
mengakibatkan
apabila ada ketidak cocokan informasi
mempunyai waktu yang cukup
dan kondisi fisik. Dalam hal CA
membenahi kegiatan ilegalnya. Tingkat
dilaksanakan secara independen tidak
kepentingan verifikasi harus seimbang
bersamaan dengan pelaksanaan inspeksi
dengan persyaratan praktis pelaksanaan
rutin, paling lambat dalam rentang
inspeksi mendadak. Sebagai contoh
waktu 24 jam IAEA harus memberikan
adalah rencana verifikasi penerimaan
informasi ke pihak negara perihal
bahan bakar segar di fasilitas reaktor
pelaksanaan CA. Apabila pelaksanaan
nuklir. Jenis verifikasi ini tidak perlu
CA digabung dengan pelaksanaan
dilaksanakan secara mendadak, selama
inspeksi rutin, 2 jam sebelumnya IAEA
bahan bakar belum segera digunakan
harus menginformasikannya ke pihak
untuk operasi teras reaktor. Lain halnya
negara/ fasilitas.
apabila verifikasi dimaksudkan untuk
operator
tidak
mendeteksi undeclared production of
Short Notice Inspection/ Inspeksi
direct use material (Pu), inspeksi
Mendadak
mendadak adalah sangat tepat untuk
Inspeksi mendadak sebenarnya
menggagalkan kegiatan ilegal tersebut.
telah dilaksanakan sejak CSA
Keberadaan operator dan
diterapkan. Sebagian dari beberapa
personil badan pengawas yang
inspeksi rutin yang dijadualkan,
diperlukan untuk mendampingi
dilaksanakan secara mendadak dengan
inspektur IAEA mutlak harus ada.
261
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
Persyaratan ini perlu dipahami dengan
memungkinkan bahwa bahan nuklir
baik karena secara tibatiba inspektur
yang hilang ( U atau Pu) dapat
IAEA akan memberitahu ke badan
dideteksi meskipun dalam tataran yang
pengawas bahwasanya mereka telah
sangat kecil (1012 gram). Biasanya
sampai di bandara dan siap melakukan
pengambilan sampel dilakukan pada
inspeksi mendadak ke suatu fasilitas
daerah permukaan dari peralatan dan
nuklir. Akibat yang berdampak pada
struktur gedung. Untuk menghindari
operator fasilitas adalah bahwa data
cross contamination, penerapkan
akuntansi nuklir beserta data
persyaratan jaminan kualitas yang ketat
pendukungnya harus siap diverifikasi
dilaksanakan pada beberapa tahapan
setiap saat.
kegiatan dimulai dari perencanaan yang
Environmental
Sampling
( Pengambilan Sampel Usap Lingkungan).
matang, pelaksanaan pengambilan sampel, penanganan dan analisis sampel serta evaluasi data.
Pengambilan sampel usap
BAB III
lingkungan merupakan perangkat analisis yang sangat handal untuk
SKENARIO PENANGKALAN
mendeteksi kemungkinan adanya proses
PROLIFERASI
produksi dari fasilitas/ instalasi nuklir yang disembunyikan, khususnya proses produksi bahan nuklir. Kehilangan bahan nuklir yang sedang diproses ke lingkungan sekitar akan terjadi juga meskipun tindakan pencegahan telah dilakukan dengan sangat hatihati. Bahan nuklir yang hilang dapat berbentuk gas, partikel atau aerosol ataupun bentuk padat dan cair. Lebih lanjut bahan nuklir mempunyai sifat sifat yang spesifik, misal sifat keradioaktifannya.
Sifat
ini
262
Bahan senjata nuklir harus diproduksi melalui beberapa tahapan yang terpisah. Masingmasing tahapan dapat dilakukan melalui proses yang berbedabeda. Cara/ jalan yang ditempuh dimulai dari bahan sumber sampai menjadi bahan senjata nuklir biasa disebut acquisition path. Proses yang dilaksanakan di setiap tahapan dapat
diidentifikasi
dengan
mengembangkan model fisik siklus bahan nuklir.
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
Dengan mengkaji siklus bahan
memprediksi rencana program nuklir di
nuklir suatu negara beserta pengalaman
masa mendatang.
tenaga ahlinya, mengkaji infrastruktur
Evaluasi informasi merupakan
industri dan program R&D yang
cornerstone dari pelaksanaan integrated
dijalankan. IAEA dapat memperkirakan
safeguards. Konsistensi informasi yang
acquisition path yang sekiranya akan
diserahkan oleh negara ke IAEA
dipilih oleh negara tersebut jika
dikonfirmasi dengan informasi yang
memang negara bermaksud akan
diperoleh selama inspektur melakukan
mengembangkan senjata nuklir. Karena
verifikasi. Demikian juga informasi dari
kemauan/ niat dan kemampuan
open sources perlu dicek kebenarannya.
merupakan modal utama dalam
Informasi pada tingkat fasilitas dan
merealisasikan suatu rencana.
kegiatan R&D selayaknya harus
Acquisition path diadopsi ke dalam model fisik siklus bahan nuklir dengan tujuan untuk membantu agar berbagai macam informasi yang tersedia dapat dikelompokkan dan
mendukung program nuklir tingkat negara. Analisis Acquisition Path Acquisition path
dianalisis
dengan menghipotesakan apa yang akan
dicatat secara sistematis sehingga
dilakukan terhadap bahan, fasilitas dan
informasi dapat dianalisis dengan efektif dan effisien. Karena dengan mengevaluasi berbagai macam informasi yang tersedia secara komprehensif dan terus menerus dapat memberikan gambaran dan pemahaman yang utuh perihal kemampuan teknologi, scientific dan industri strategis suatu negara di dalam mengoperasikan siklus bahan nuklirnya. Informasi yang disyaratkan di dalam AP termasuk informasi kegiatan R&D
teknologi nuklir yang dideklarasikan jika negara berencana mengembangkan senjata nuklir. Kirakira bahan, fasilitas dan teknologi nuklir yang mana yang perlu diadakan/ diciptakan. Dari hasil pemantauan dan verifikasi apakah ada indikasi adanya bahan/ fasilitas yang disembunyikan berkait dengan bahan dan fasilitas nuklir yang sedang dicari dan jika ada indikasi sejauh mana progresnya. Acquisition path diidentifikasi
dapat dijadikan acuan untuk
berdasar kepada keberadaan siklus bahan nuklir dan kemampuan tambahan 263
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
yang perlu dimiliki suatu negara. Kedua
tujuan untuk menjelaskan dan
faktor tersebut merupakan tumpuan
mencirikan teknologi, proses dan
yang dapat digunakan untuk mengakses
komponen yang digunakan untuk
proliferasi dan sekaligus menjadi dasar
melaksanakan rencana proliferasi.
teknis IAEA untuk mengkaji tindakan
Identifikasi Acquisition Path
safeguards yang dibutuhkan untuk
Acquisition path dikembangkan
menangkalnya. Acquisition path yang dirancang dalam beberapa tingkatan dapat dijadikan template di dalam menganalisis informasi
safeguards.
Dimulai sejak bahan nuklir ditambang sampai bahan nuklir siap menjadi bahan senjata nuklir, diidentifikasi dengan
dalam beberapa tahapan proses. Masingmasing proses dihubungkan satu sama lain dengan aliran bahan nuklir seperti ditunjukkan pada Gambar 2. yang juga merupakan acquisition path tingkat tertinggi atau tingkat negara.
Gambar 2. : Acquisition path tingkat negara Produksi air berat
Mining/milling
Konversi 1
Pengkayaan U
Fabrikasi bahan bakar
Reaktor nuklir
Proses bahan bakar teriradiasi
Konversi 2
Pengembangan senjata nuklir
Seperti terlihat pada gambar 2 bahwa proses pengkayaan uranium dan
Managemen bahan bakar bekas Managemen limbah
R&D
hampir final untuk mencapai proses pengembangan senjata nuklir.
proses bahan bakar teriradiasi (proses
Apabila ditemukan adanya
olah ulang) adalah dua buah proses
komponen, bahan, aktifitas yang merupakan indikator kuat adanya proses pengkayaan uranium atau proses olah
264
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
ulang bahan bakar bekas yang tidak
beberapa jalur atau proses (aquisition
dideklarasikan, IAEA akan segera
path
menanyakan temuannya tersebut ke
kebawah, proses dan teknologi yang
pihak negara.
digunakan akan lebih spesifik.
Identifikasi lebih dini adanya kecenderungan
negara
tingkat fasilitas) Semakin
Keberadaan essential equipment, bahan
untuk
nuklir dan bahan non nuklir menjadi
mengembangkan senjata nuklir dapat
indikator akan adanya proses yang telah
diidentifikasi dari kegiatan R&D yang
dan sedang dilaksanakan. Sebagai
sedang dijalankan
contoh adalah teknologi pengkayaan
Aquisition path tingkat negara kemudian dipecah lagi menjadi
uranium seperti ditunjukkan pada Gambar 3 dibawah
Gambar 3 : Acquisition path tingkat fasiliatas pengkayaan uranium
Setiap tingkatan acquisition
R&D, produk akhir, other observable
path (tingkat fasilitas) tersusun atas 8
dan environmental signature. Gambar 4
elemen dasar meliputi : peralatan yang
menunjukkan 8 elemen dasar
didesain khusus, peralatan yang
acquisition path tingkat fasilitas yang
mempunyai fungsi ganda, bahan nuklir,
tersusun atas delapan elemen dasar
bahan non nuklir, teknologi/ training/
tersebut diatas
265
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
Gambar 4 : Elemen Dasar Acquisition Path
Dengan menggunakan komponen yang
nuklir dapat dideteksi dengan
ada di dalam integrated safeguards
pengambilan sampel usap lingkungan.
yaitu bahwasanya semua unsur siklus
Dengan bantuan model fisik
bahan nuklir diverifikasi, keberadaan
yang mengadopsi acquisition path,
essential equipment dan bahan nuklir
mempermudah penialain informasi
yang sedang digunakan mempunyai
karena informasi dikelompokkan sesuai
kemungkinan yang tinggi untuk dapat
dengan tahapan siklus bahan nuklir
terdeteksi. Verifikasi dimulai sejak
sehingga indikator proliferasi mudah
penambangan uranium sampai limbah
teridentifikasi.
nuklir, masih di tambah lagi dengan pemeriksaan pada
R&D yang
BAB IV
menggunakan bahan nuklir dan R&D
KESIMPULAN
yang tidak menggunakan bahan nuklir. Tak ketinggalan juga pemeriksaan pada
Pelaksanaan
kemampuan sektor industri strategis
integrated
meliputi fabrikasi, eksport dan import.
safeguards yang efektif dan effisien
Keberadaan essential equipment dan
sangat
bahan nuklir yang sedang digunakan
keberhasilan penangkalan tindakan
mempunyai kemungkinan yang tinggi
proliferasi. Pendekatan
untuk dapat terdeteksi. Ceceran bahan
safeguards yang mempunyai cakupan
berkontribusi
terhadap integrated
informasi dan cakupan akses fisik yang
266
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
sangat luas ditambah dengan
International
penggunaan teknologi verifikasi yang
International Atomic Energy
canggih menambah keyakinan dan
Agency“ ViennaAustria
kemampuan IAEA untuk mendeteksi
3.
Safeguards
ZJ.Carlson, V.Bragin
adanya penyimpangan bahan dan
and
aktifitas nuklir
SafeguardsAustralian View and
dideklarasikan
baik yang maupun
yang
Rleslie
Experience“
disembunyikan.
„Integrated
Australian
safeguards and NonProliferation
Fokus utama
integrated
safeguards yaitu evaluasi program
Office 4.
Jill N Cooley „Integrated
nuklir negara secara menyeluruh dan
SafeguardsCurrent Status of
terus menerus memberikan gambaran
Development and Plan for
yang jelas terhadap kemampuan dan
Implementation“ International
kecenderungan suatu negara dalam
Atomic Energy Agency, Vienna
mengembangkan
Austria
siklus
bahan
nuklirnya. Dengan menganalisis dan
Tanya Jawab dan Diskusi
mengidentifikasi acquisition path yang diadopsi ke dalam model fisik siklus
1. Nama Penanya : Gede Sutresna
bahan nuklir, tindakan proliferasi yang
Wijaya (PTAPB BATAN)
sedang dikembangkan suatu negara
Pertanyaan:
mempunyai kemungkinan terdeteksi
Ada kesan safeguards membatasi
kemudian digagalkan.
pengembangan kemajuan teknologi suatu negara terhadap bahanbahan
DAFTAR PUSTAKA
yang disafeguard. Komentar anda? Jawaban:
1.
Liu and S.Morsy „Development of the Physical Model“ International Atomic Energy Agency“ ViennaAustria
2.
Eckhard
Haas
„Proliferation Resistance and 267
Kegiatan safeguards (SG) sama sekali tidak membatasi kemajuan teknologi suatu negara jika teknologi
tersebut
untuk
kepentingan damai. Sebagai contoh dalam melakukan inspeksi, IAEA
Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir, 5 – 6 Agustus 2009
tidak mengintervensi kegiatan Operator. 2. Nama Penanya : Zuhair (PTRKN BATAN) Pertanyaan: Jenis makalah apa saja dari Indonesia yang dicurigai IAEA berkaitan dengan pengembangan senjata nuklir. Jawaban: Pengembangan fasilitas pengkayaan uranium dan olah ulang (reprocessing).
268