| Majalah Unesa | Nomor 38 Tahun XI | Januari - Februari 2010 |
Daftar Isi what’s up? Dasar perwakilan itu ialah tenaga yang kuat dan yang memberi warna aliran istimewa kepada orang Indonesia kepada susunan tata negara. Perwakilan tidak saja menguatkan persekutuan hukum adat dalam tata negara bagian bawah tetapi juga pedoman dalam keinginan bangsa sekarang dalam menyusun tata negara bagian tengah dan bagian atas. Suatu negara Indonesia yang akan dibentuk tentulah tidak menjadi sambungan jiwa tata negara rakyat apabila perwakilan tidak dipakai. Pidato Muh. Yamin dalam Rapat Besar Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29 Mei 1945 di atas selaras dengan suasana Unesa sekarang. Mengapa demikian? Baca selengkapnya di segmen Berita Khusus halaman 4. Tentu Anda masih ingat dengan prestasi anak bangsa yang mengharumkan nama Unesa di ajang bergengsi nasional pertengahan bulan tahun lalu. Kemenangan bagi Tim Robot Unesa yang mengusung Dewo menjuarai Kontes Robot Nasional di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, dalam kategori Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) divisi Expert Battle. Buah dari kemenangan itu akan mengantar tim robot Unesa menuju perlombaan bergengsi kancah internasional di Trinity College Hartford, Connecticut, Amerika pada 10-11 April 2010. Bagaimana ceritanya? Baca di segmen Sorot halaman 9. S a a t i t u , kesegaran pagi nampak di wajah cerah Ibu-Ibu Darma Wanita Unesa (26/1). Bagaimana tidak, d u k u n g a n masyarakat terhadap program pemerintah tentang Peraturan Kepres No. 24 Tahun 2008 tentang Hari Menanam Pohon merupakan momentum stategis bagi Ibu-Ibu Darma Wanita Unesa untuk turut berperan aktif dalam mengantisipasi perubahan iklim global, degradasi, serta defontrasi kerusakan lingkungan yang mengakibatkan penurunan produktivitas alam dan kelestarian lingkungan. Baca selengkapnya di S eputar U nesa halaman 16.
1
“Good Luck!!!”
index Warna Pilrek: Meraba Formula Ideal Demokrasi Kampus _____1
Berita Utama PILREK: Demokrasi dalam Masyarakat dan Lingkungan Ilmiah? _____2
Berita Khusus Merajut Asa, Sivitas Akademika Unesa Pilih Tiga Calon Pemimpinnya ____________________________________4
Iinfo Unesa Prodi S3 Pendidikan Sains di Pascasarjana _____________7 Teknologi Pendidikan Melebarkan Sayap _______________7 Safari SMA I Kesmben Jombang ke Unesa ______________8 Kunjungan dari Kota Pelajar _________________________8
Sorot Bravo Dewo Go to Amerika __________________________9 PLPG dan PPG Tingkatkan Kualitas Guru ______________10
Seputar Unesa Seminar PPG FIS, Bantu Guru Lebih Dekat dengan Unesa _12 Taat Hukum Melalui UU No.22 Tahun 2009 _____________14 Kripik Biji Durian Wujud Bakti Masyarakat UKKI Unesa ____15 On the Spot!: Tumbuhkan Sikap Hidup "Sayang Lingkungan" Melalui Kegiatan Penanaman Pohon di Kampus _________16 Diskusi Terbuka Bersama Pakde Karwo ________________18 Menambah Wawasan dan Mengadopsi Yang Baik ________19 Seks sebelum Menikah, NO WAY! ____________________19
Info Sehat Tolak Angin Cara Orang Pintar _______________________21
sampul depan: Tiga Calon Rektor Unesa Terpilih 2010 (kika: Dr. Mustaji, M.Pd., Prof. Dr. H. Hari Setiono, M.Pd., dan Prof. Dr. H. Muchlas Samani, M.Pd.) dan (inset) Ibu Endah Supratno dan Ibu Catrin Sulastyo saat penanaman pohon di kampus Unesa Lidah Wetan. Background: Gedung Rektorat Unesa 2010. sampul belakang: Jejak Rekam Kegiatan Unesa bulan Januari - Februari 2010. website unesa: http://www.unesa.ac.id, website humas: http://humas.unesa.ac.id, blog humas: http://seputarunesa.blogspot.com, email humas:
[email protected]
Majalah Unesa Nomor 38 Tahun XI Januari - Februari 2010
PELINDUNG Prof. Dr. H. Haris Supratno. (Rektor) PENASIHAT Prof. Dr. Budi Djatmiko, M.Pd. (Pembantu Rektor I) Prof. Dr. I Nyoman Adika, M.S. (Pembantu Rektor III) PENANGGUNG JAWAB Dr. Nurhasan, M.Kes. (Pembantu Rektor II) PEMIMPIN UMUM Drs. Budiarso, S.H., M.M. (Kepala BAU & K) PEMIMPIN REDAKSI Drs. Heru Siswanto, M.Si. SEKERTARIS REDAKSI Drs. H. Didik Purnomo M.M. REDAKTUR AHLI Dr. Suhartono, M.Pd Warju, S.Pd., M.T. REDAKTUR PELAKSANA Sudiarto Dwi Basuki, S.H. Dwi Sudarmanto, S.E., M.M. DESAIN DAN TATA LETAK Wahyu Rukmo Sulistyo, S.T. FOTOGRAFER Jarot Budi Jatmoko, S.Sos. REPORTER Bayu Dwi Nurwicaksono. (FBS) Herlina M. Arief. (FBS) Fithri Amaliyah (FMIPA) Wahyu Nurul Hidayati (FIS) Putri Diyanti (FIP) Alfanita Zuraida (FBS) ADMINISTRASI Supi’ah, SE. Hibowo DISTRIBUTOR Sutiyono, S.H. DITERBITKAN OLEH Humas Universitas Negeri Surabaya ISSN 1411 - 397X Alamat Redaksi : Humas Unesa Gd. F4 - Kampus Ketintang Surabaya - 60231 Telp : (031) 8280009 Psw 124 Fax : (031) 8280804
Warna
Sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, kelembagaan demokrasi negara kita, baik pada tingkatan suprastruktur maupun infrastruktur telah ada. Namun dalam sejarahnya, pilar-pilar demokrasi tersebut belum berfungsi secara efektif seperti diharapkan dalam sistem pemerintahan demokrasi yang stabil. Memang budaya demokrasi dan kepercayaan terhadap pentingnya proses demokrasi bukanlah kondisi yang dapat muncul dalam hitungan tahun apalagi bulan, melainkan hitungan dekade bahkan abad. Kondisi itu pun terjadi di lingkup perguruan tinggi. Hal itu terjadi karena tradisi untuk memahami latar belakang historis dan kultural konsensus nasional tidak menjadi bagian dari upaya membangun budaya demokrasi di kampus. Di sisi lain kampus berperan sebagai lembaga sosialisasi nilai-nilai budaya demokrasi yang menjadi miniatur masyarakat madani. Beberapa waktu lalu, kita telah menjalani pesta demokrasi kampus empat tahunan, yakni pemilihan rektor. Dalam praktiknya, pranata politik dijadikan wacana perdebatan, bahkan kaidah-kaidah hukum dasar yang di perguruan tinggi mapan dijadikan orientasi bersama, di kita diperdebatkan. Konklusi logis yang dapat ditarik dari dinamika pelaksanaan pilrek dikaitkan dengan pendidikan politik di kampus itu ada dua sasaran utama, yaitu (1) membantu sivitas akademika dalam mengetahui batas hak dan tanggung jawab sebagai bagian dari masyarakat kampus, (2) menjadikan sivitas akademika turut serta membangun sistem demokrasi yang stabil. Sivitas akademika dikatakan dewasa secara politik
jika ia memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang sejarah kampus dalam konteks sejarah perkembangan pendidikan, hukum-hukum dasar kampus, konvensi-konvensi dan konsesus nasional yang berlaku, struktur dan proses politik kontemporer yang sedang berlangsung serta latar belakangnya. Empat pijakan itu dapat memengaruhi tumbuhnya sikap dan perilaku politik sivitas akademika yang diharapkan dapat melahirkan manusia Indonesia yang demokratis, patriotik, etis, menjunjung tinggi hak asasi manusia, dan bermoral serta bertanggung jawab. Jika empat pijakan itu dipahami dan ditaati sivitas akademika, maka peran kampus dalam ikut mendukung proses pembelajaran demokrasi sesuai dengan sistem politik demokrasi yang stabil berdasarkan Pancasila dan aturan yang berlaku dapat tercapai dan implikasinya terhadap demokrasi negara bangsa pun akan tampak nyata. Proses pilrek yang unik di kampus kita, yakni gabungan praktik demokrasi langsung dan tak langsung. Demokrasi langsung dalam bentuk jaring aspirasi mahasiswa, dosen, karyawan. Demokrasi tak langsung bentuk forum senat. Mari kita maknai proses pilrek itu sebagai formula ideal sistem demokrasi kampus dan bagian dari pembelajaran politik dan demokrasi kontemporer terkini di lingkup perguruan tinggi. Akhirnya redaksi hanya bisa berpesan bahwa siapapun yang akan menjadi pemimpin kita di institusi tercinta ini, mari kita hargai dan dukung bersama demi kemajuan Unesa. Redaksi
Majalah Unesa Nomor 38 Tahun XI Januari - Februari 2010
2
Berita Utama
acara/jarot/dok.humas
ASPIRASI: Para calon rektor Unesa di acara Penjaringan Aspirasi Bakal Calon Rektor Unesa (11/1).
Dalam sistemnya ada dua macam demokrasi yaitu demokrasi berdasarkan titik berat yang menjadi perhatian dan demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak rakyat. Demokrasi berdasarkan titik berat yang menjadi perhatian kemudian dibagi lagi menjadi tiga bagian penting yaitu demokrasi formal yang menjunjung tinggi persamanaan di bidang politik tanpa menghilangkan perbedaan di bidang ekonomi; demokrasi materiil yang menjunjung tinggi bidang ekonomi tanpa menghilangkan perbedaan di bidang politik; dan demokrasi gabungan yang menjunjung tinggi persamaan dalam bidang politik dan ekonomi. Berdasarkan cara penyaluran kehendak rakyat, demokrasi juga dibedakan menjadi tiga yaitu demokrasi langsung, demokrasi perwakilan, dan demokrasi perwakilan dengan sistem referendum. Demokrasi langsung yaitu rakyat secara langsung mengemukakan kehendaknya dalam rapat yang dihadiri oleh seluruh rakyat. Hal ini dijalankan apabila negara berpenduduk sedikit dan berwilayah tidak luas. Demokrasi perwakilan adalah demokrasi di mana rakyat menyalurkan kehendak dalam memilih wakil-wakilnya untuk duduk dalam perwakilan rakyat. Sedangkan demokrasi perwakilan dengan sistem referendum merupakan gabungan antara demokrasi langsung dan perwakilan. Rakyat memilih wakil mereka untuk duduk dalam Dewan Perwakilan Rakyat, tetapi dewan ini dikontrol oleh pengaruh rakyat dengan sistem referendum dan inisiatif rakyat. Dalam perkembangan demokrasi saat ini dapat diperoleh tiga gambaran yakni yang melaksanakan kekuasaan negara demokrasi adalah wakil rakyat terpilih di mana rakyat yakin bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan oleh
3
Majalah Unesa Nomor 38 Tahun XI Januari - Februari 2010
wakil rakyat dalam melaksanakan kekuasaan negara; cara melaksanakan kekuasaan negara demokrasi ialah senantiasa mengingat kehendak dan keinginan rakyat; dan kekuasaan negara demokrasi yang boleh dilaksanakan mungkin untuk memperoleh hasil yang diinginkan oleh rakyat asal tidak meyimpang dari dasar pokok demokrasi. Menganut sistem demokrasi, Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan sebuah sarana demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di pemerintahan. Dalam pelaksanaannya, Pemilu dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung berarti rakyat secara langsung memilih wakil-wakilnya yang akan duduk di badanbadan perwakilan rakyat. Sedangkan dalam pemilihan secara tidak langsung atau bertingkat berarti memilih dulu wakilnya (senat) kemudian wakilnya itulah yang akan duduk di badanbadan perwakilan rakyat. DEMOKRASI PANCASILA DALAM MASYARAKAT & LINGKUNGAN ILMIAH Dalam demokrasi dikenal demokrasi pancasila yang merupakan demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan negara Indonesia yang diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur pancasila. Demokrasi ini memiliki tujuh prinsip yaitu persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia; keseimbangan antara hak dan kewajiban; pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, dan orang lain; mewujudkan rasa keadilan sosial, pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat, mengutamakan persatuan dan kekeluargaan; serta menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
acara/jarot/dok.humas
Berita Utama
AYO PILIH: Pemilihan rektor Unesa terasa hingga lini terbawah, suasana salah satu sudut di TPS Kantor Pusat saat pemilihan calon rektor berlangsung.
akademik yang memungkinkan dosen menyampaikan pikiran dan pendapat di PT yang bersangkutan sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan; otonomi keilmuan merupakan kegiatan keilmuan yang berpedoman pada norma dan kaidah keilmuan yang harus ditaati oleh sivitas akademika. Dalam konsep wawasan almamater dinyatakan bahwa tatakrama pergaulan di dalam lingkungan PT dan kampus didasarkan atas asas kekeluargaan serta menjunjung tinggi keselarasan demi keseimbangan yang sesuai dengan pandangan pancasila.
acara/jarot/dok.humas
WAJAH DEMOKRASI KAMPUS DALAM PILREK Salah satu suasana ilmiah pun diperlihatkan setiap PT selama empat tahun sekali, yaitu pemilihan rektor. Pemilihan rektor adalah sebuah wujud demokrasi yang didengung-dengungkan di lingkungan kampus. Pemilihan rektor juga merupakan wujud kepedulian sivitas akademika untuk memilih pemimpin yang dapat meneruskan cita-cita mereka.
DEMO MAHASISWA: Masih perlukah berdemo bila di kampus sudah ada sistem demokrasi?
Di PT, pancasila merupakan sebuah paradigma kehidupan kampus sebagai masyarakat ilmiah. Karena itu kampus juga merupakan lembaga ilmiah di mana masyarakatnya memiliki sifat ingin mengetahui segala fenomena yang ada, dengan melakukan pengkajian secara ilmiah yang diperoleh dari kebenaran yang terkaji sesuai metode ilmu pengetahuan. Dalam perannya, PT merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan nasional yang mempunyai peran penting dalam pembangunan masyarakat. PT pun mempunyai tiga tugas utama yang dikenal dengan tri dharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Moelyadi menyatakan bahwa sebagai masyarakat ilmiah kampus mempunyai ciri-ciri antara lain kritis; obyektif; kreatif dan komunikatif; analitis; terbuka untuk menerima kritik, menghargai waktu dan prestasi ilmiah/akademik; bebas dari prasangka; kesejawatan/kemitraan khususnya dalam sivitas akademika; bebas dari prasangka; kesejawatan/kemitraan khususnya di antara sivitas akademika; dialogis; memiliki dan menjunjung tinggi norma dan etika akademik serta tradisi ilmiah; dinamis; berorientasi ke depan. Dengan suasana ilmiahnya, maka kampus juga memerlukan suatu jenis kebebasan. Syarbaini mengatakan bahwa kebebasan akademik dan otonomi keilmuan sebagaimana diatur dalam PP No. 30 tahun 1990 adalah kebebasan akademik yang dimiliki anggota akademik secara bertanggung jawab dan mandiri melaksanakan kegiatan akademik yang terkait dengan pendidikan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; kebebasan mimbar akademik berlaku sebagai bagian dari kebebasan
Dalam pasal 29 PP 60/199 menyebutkan bahwa pasal 29, pemimpin PT sebagai penaggung jawab utama pada PT, di samping melakukan arahan serta kebijaksanaan umum, juga menetapkan peraturan, norma, tolok ukur penyelenggara pendidikan tinggi atas dasar keputusan senat PT. Sedangkan dalam pasal 30, disebutkan bahwa senat PT merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi pada PT bersangkutan. Kaitannya dengan pemilihan rektor, maka senat PT memiliki tugas pokok untuk memberikan pertimbangan kepada penyelenggara PT berkenaan dengan calon-calon yang diusulkan untuk diangkat menjadi rektor/ ketua/direktur PT dan dosen yang dicalonkan memangku jabatan akademik di atas lektor (pasal 30 ayat 2 butir g). Kemudian di dalam pasal 39 ayat satu disebutkan rektor universitas/institut yang diselenggarakan oleh pemerintah diangkat dan diberhentikan presiden atas usul menteri, menteri lain atau pimpinan lembaga pemerintah lain setelah mendapat pertimbangan senat universitas/institut yang bersangkutan. Melihat pada aturan yang dimaksud adalah bahwa rektor diangkat oleh presiden atas usulan menteri dengan pertimbangan senat universitas yang bersangkutan. Lantas pertanyaannya adalah berkaca pada pemilihan umum yang scope-nya lebih luas, pemilihan umum itu dapat dilakukan dengan baik. Mengapa lingkungan kampus yang scope-nya lebih sempit daripada sebuah negara ini tidak bisa menggelar Pemilu secara langsung? Hal pertama yang harus diperhatikan adalah bahwa pemilihan rektor yang ada di PT itu mengacu pada pasal yang telah disebutkan, Pilrek harus selaras dengan PP. Yang kedua, pemilihan rektor juga mengusung pemilihan langsung, yaitu memberikan kesempatan kepada sivitas akademika untuk memilih wakil mereka yang akan dikirim ke senat dengan adanya jaring aspirasi. Jadi pemilihan rektor di PT masih melibatkan sivitas akademikanya untuk menentukan wakil mereka. Akhirnya pilrek yang melibatkan segenap akademika di lingkungan kampus merupakan wujud demokrasi. Mengapa? karena menggabungkan dua sistem dalam pemilihan umum yaitu sistem langsung dan tidak langsung. Pemilihan rektor juga diharapkan dapat menjadi sebuah proses pembelajaran demokrasi di kampus. (Alfanita Zuraida)
Majalah Unesa Nomor 38 Tahun XI Januari - Februari 2010
4
http://rainbowwing.wordpress.com/2010/03/09/muhammad-yamin/
Berita Khusus
Muhammad Yamin, 23 Agustus 1903 - 17 Oktober 1962.
Pidato Muh. Yamin dalam Rapat Besar Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29 Mei 1945 di atas selaras dengan suasana Unesa sekarang. Sivitas akademika Unesa memilih wakilnya untuk memimpin kampus LPTK ini. Tentunya, rektor terpilihlah yang akan menjadi wakil sekaligus penyambung lidah mereka, mendengarkan aspirasi mereka agar Unesa berubah menjadi universitas yang tak hanya memunyai nama yang indah tetapi juga mendunia. Menelusuri kegiatan penjaringan aspirasi bakal calon rektor (bacarek) Unesa untuk masa bakti 2010-2014 ibarat perjalanan berujung batas yang menemukan akhir, yakni terpilihnya Rektor Unesa. Bursa pemilihan Rektor Unesa dimulai sejak enam dosen mendaftar sebagai bacarek pada pendaftaran yang dibuka sejak (2/1). Mereka menjalani beberapa tahap sebelum diusulkan ke Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) sebagai calon. Enam pendaftar itu ialah Drs. Bernard Djawa, M.Pd. (Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan), Drs. FX Sri Sadewo, M.Si. (Ketua Prodi Sosiologi), Prof. Dr. Hari Setijono, M.Pd. (Sekretaris Senat Unesa), Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd. (Direktur Ketenagaan Dirjen Dikti dan Dosen Fakultas Teknik), Dr. Ketut Prasetyo, M.Pd. (Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial), dan Dr. Mustaji, M.Pd. (Sekretaris Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan). Ketua penjaringan bacarek Unesa, Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd. menyatakan enam nama tersebut akan disosialisasikan dengan cara menempelkan gambar-gambar bakal calon di kampus, baik melalui poster, pamflet, baliho, spanduk, maupun 5
Majalah Unesa Nomor 38 Tahun XI Januari - Februari 2010
website. Sosialisasi, lanjutnya berlangsung mulai hari Rabu (6/1) hingga Senin (11/1). Pada 11 Januari malam, semua gambar dibersihkan. Pada (11/1), keenam bacarek itu menyampaikan visi dan misi mereka secara langsung di hadapan sivitas akademika Unesa dalam acara dialog sosialisasi penjaringan bacarek. Dalam diskusi sekaligus sosialisasi itu, keenam bacarek diberikan waktu sekitar enam menit untuk menyampaikan visi dan misi mereka dengan dipandu slide yang telah mereka buat. Setelah itu, setiap bacarek harus menjawab pertanyaan dari sivitas akademika yang meliputi empat unsur yaitu senat, dosen, tenaga administrasi, dan mahasiswa. Pada (13/1) diadakan penjaringan aspirasi bacarek. Penjaringan aspirasi bacarek tersebut diadakan di setiap unit kerja Unesa yang meliputi fakultas, pascasarjana, biro administrasi, akademik, dan keuangan kantor pusat Unesa. “Panitia menyiapkan 24.054 kertas suara dengan rincian kertas untuk mahasiswa sebanyak 22.714, dosen 831, dan karyawan sebanyak 509. Selain itu panitia juga telah menyiapkan segala instrument untuk memperlancar penjaringan aspirasi seperti kotak suara, lembar penilaian, dan amplop suara,” jelas panitia pemilihan carek yang diketuai oleh Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd. di waktu dan tempat berbeda. Dalam penjaringan aspirasi tersebut, para aspiran diberikan sebuah kertas untuk menulis nomor urut bacarek. Karena tidak ada nama dan foto bacarek, maka sebelumnya para aspiran harus mengetahui nomor urut cabarek pilihan mereka. Selain itu untuk menentukan bacarek yang tepat untuk dipilih,
Berita Khusus Berikut ini adalah profil ketiga carek tersebut:
acara/jarot/dok.humas
Prof. Dr. H. Muchlas Samani, M.Pd.
ASPIRASI: Salah satu sudut TPS di FMIPA. Mahasiswapun memberikan hak suaranya untuk memilih calon rektor mereka.
acara/jarot/dok.humas
figure/jarot/dok.humas
KEBERSAMAAN: Keenam bacarek dan civitas akademika Unesa bernyanyi bersama seusai acara penjaringan aspirasi bakal calon rektor.
sebelumnya para aspiran juga harus mengetahui visi dan misi keenam bacarek tersebut. Setelah diadakan penghitungan suara, dari total 7.568 suara yang masuk, 3.620 suara memilih Prof. Dr. H. Muchlas Samani, M.Pd. disusul Prof. Dr. H. Hari Setijono, M.Pd sebesar 1.813 suara, Dr. Drs. Mustaji, M.Pd. sebesar 662 suara, Drs. FX. Sri Sadewo, M.Si. sebesar 367 suara, Drs. Bernard Djawa M.Pd. sebesar 351 suara, dan Dr. Ketut Prasetyo M.S sebesar 350 suara. Sedangkan sisa suara sebesar 95 dinyatakan tidak sah oleh panitia. Pada (20/1), senat mengundang bacarek untuk mengikuti rapat senat sekaligus memaparkan visi dan misi mereka masingmasing. Dalam rapat itulah yang akan menentukan empat bacarek terpilih, kemudain dikerucutkan menjadi tiga nama. Selain itu pada tanggal tersebut panitia penjaringan juga akan menyerahkan hasil rekapitulasi aspirasi sivitas akademika Unesa sebagai masukan bagi senat. Setelah berhasil digodok oleh senat, dengan berbagai pertimbangan akhirnya terpilih tiga nama carek dari enam bacarek. Mereka adalah Prof. Dr. H. Hari Setijono, M.Pd, Prof. Dr. H. Muchlas Samani, M.Pd, Dr. Drs. Mustaji, M.Pd. Berkas mereka kini tengah dirim ke Jakarta yang selanjutknya akan dipilih satu orang yang akan menjadi Rektor Unesa oleh Presiden yang diwakili Mendiknas.
Pria yang pernah menjadi Ketua Dewan Mahasiswa IKIP Surabaya (setingkat BEM universitas) pada tahun 1977-1978 ini telah mempunyai pengalaman bertaraf nasional. Pengalaman kerjanya juga menghasilkan berbagai inovasi. Inovasi-inovasi itu di antaranya, ketika ia menjadi PR IV mendapatkan R u s u n a w a , mengembangkan Continuing Education dengan Pemkot Surabaya grand design pendidikan Jatim, kerja sama dengan Kutai Timur dan pelatihan guru dan pengembangan sekolah unggulan serta dengan Polda Jatim dalam seleksi calon taruna Akpol. Ketika menjadi Direktur Ketenagaan Ditjen Dikti, inovasi yang dihasilkan antara lain mengembangkan sertifikasi guru (200.000 orang/tahun), sertifikasi dosen (12.000 orang/tahun), beasiswa dosen S2/S3 ke luar negeri (1694 orang/tahun), Sandwich mahasiswa S3 ke luar negeri (1225 orang), academic recharging bagi dosen ke luar negeri (286 orang), beasiswa BIDIK MISI bagi lulusan SLTA dari keluarga kurang mampu dan dibiayai sampai lulus S1/D4 (20.000 orang/tahun). Dan ketika menjadi Konsultan Ditjen Dikdasmen Depdiknas, inovasi yang dihasilkan adalah mengembangkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), dan pendidikan life skill. Pria yang juga pernah menjabat sebagai advisory board member ASEM life long learning hubungan sosial Copenhagen, Denmark ini mengusung tujuh program pengembangan Unesa, tiga di antaranya adalah meningkatkan efektivitas perkuliahan yang didukung oleh penyiapan pola perkuliahan yang terprogram dengan didukung sarana yang baik. Untuk mendukung itu dikembangkan e-learning yang terpadu dengan e-library, dengan memanfaatkan Gerbang Literatur Indonesia dan jejaring perpustakaan/sumber-sumber lainnya; sebagai LPTK mengambil peran aktif dan strategis dalam penyiapan guru masa depan, dengan bekerja sama dengan Ditjen Dikti, Ditjen PMPTK, dan Pemda Provinsi/kabupaten/kota untuk Pendidikan Profesi Guru (Prajabatan) dan pembinaan guru dalam jabatan dalam mengembangkan Continuing Profesional Teacher Development; mengembangkan jejaring internasional, dengan menjadi anggota aktif Asia University network dan USIndonesia Teacher College (USINTEC). Dengan jejaring tersebut Unesa akan dapat melakukan penelitian bersama, tukar menukar dosen dan mahasiswa dengan universitasuniversitas di Asia dan LPTK di Amerika Serikat. Majalah Unesa Nomor 38 Tahun XI Januari - Februari 2010
6
Berita Khusus “Menjadikan Unesa sebagai universitas sentral, sain, seni, dan sport (S4) dengan pengembangan aneka disiplin ilmu, seni, dan olahraga yang berbasis pada karakteristik masyarakat ilmiah (scientific society), insan religius (religiously human), dan hubungan dialogis (dialogical interaction) dalam kerangka perwujudan kemandirian dan kualitas sebagai World Class University” adalah visi yang diusung pria kelahiran Pasuruan, 60 tahun yang lalu ini pada pencalonan dirinya menjadi carek Unesa.
Dengan motto Excellent Academic Atmosphere, pria kelahiran Tuban, Jatim ini mempunyai visi untuk menjadikan Unesa sebagai lembaga bermutu dan modern di tingkat daerah pada tahun 2010, nasional pada tahun 2012, maupun di tingkat Asia pada tahun 2014. Sedangkan misinya adalah menyeleng-garakan pendidikan untuk menyiapkan tenaga kependidikan dan nonkependidikan yang berdaya saing tinggi, mengembangkan teori pendidikan yang inovatif dan aplikatif untuk dijadikan landasan bagi kebijakan pendidikan nasional, menyelenggarakan layanan pengabdian kepada masyrakat secara profesional dalam rangka ikut serta memecahkan masalah nasional khususnya dalam bidang pendidikan, mengembangkan dan mengokohkan jejaring dan kemitraan terutama bidang pendidikan pada tingkat daerah, nasional, regional, maupun internasional.
Bapak yang pernah menjabat sebagai PR II Unesa (20002006), Deputi Peningkatan Prestasi dan Iptek Olahraga Menpora RI (2005-2009), serta Direktur Sport Science dan Kolam Renang Unesa (2000-sekarang) menjadikan pengalaman itu sebagai modal berharga bila mungkin terpilih untuk memimpin universitas yang mengubah namanya menjadi Universitas Negeri Surabaya pada tahun 1999 ini. Sepuluh program pengembangan Unesa pun telah direncanakan. Tiga di antaranya ialah revisi dan rekstrukturisasi kurikulum berdasarkan kajian epistimologis di setiap bidang ilmu dan tuntutan kebutuhan pragmatis di setiap bidang kerja; peningkatan profesionalitas tenaga akademik dengan perluasan kesempatan studi lanjut minimal sampai jenjang S2 sesuai dengan bidang keilmuannya, serta pengurusan kepangkatan sesuai dengan prestasinya; pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran seperti laboratorium, studio, sanggar, bengkel, perpustakaan, dan sebagainya untuk mendukung tercapainya penyelenggaraan pendidikan dalam menghasilkan tenaga kependidikan dan nonkependidikan yang berkompetensi dan berkompetisi unggul di dalamnya. Berbagai prestasi pun diraih oleh pria yang meraih gelar doktornya di Unesa ini. Prestasi-prestasi itu di antaranya piagam penghargaan dari Gubernur Jatim sebagai penyelenggara Pekan Olah Raga Nasional XV tahun 2000 di Jatim, tanda jasa dari Presiden RI atas pengabdiannya sebagai pegawai negeri selama 30 tahun, dan penanggung jawab penyelenggara PON XVII tahun 2008 di Kalimantan Timur.
figure/jarot/dok.humas
Dr. Mustaji, M.Pd.
figure/jarot/dok.humas
Prof. Dr. H. Hari Setijono, M.Pd.
Mengabdi sebagai dosen Unesa dari 1988 sampai sekarang, pria berkumis ini mempunyai empat program pengembangan Unesa 2010-2014 yaitu membina dan mengembangkan mahasiswa untuk menjadi ilmuwan, tenaga kependidikan dan non kependidikan yang beriman, bertaqwa, profesional, berkompetensi tinggi dan berwawasan kebangsaan; mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga, seni terutama; mendukung pengembangan kehidupan sosial, budaya, dan pendidikan dengan berperan sebagai kekuatan moral yang mandiri; serta mendukung pembagunan masyarakat yang religius, demokratis, cinta damai, cinta ilmu, dan bermartabat. Lantas siapakah dari ketiga pria hebat ini yang akan memimpin Unesa? Siapa pun yang akan memimpin Unesa pastinya harus menjadikan Unesa lebih baik dari masa ke masa. Sebagai sivitas akademika Unesa pun, kita memunyai kewajiban untuk memajukan universitas yang berproses menuju WCU ini dengan kapasitas dan kemampuan kita masing-masing, tentunya juga mendukung perjuangan rektor terpilih kelak. Inilah sebuah rajutan asa sivitas akademika untuk menjadi universitas berkelas dunia, salah satunya dengan menempatkan wakil terbaiknya.
Education is a social process. Education is growth. Education is not a preparation for life; education is life itself. John Dewey (October 20, 1859 – June 1, 1952) was an American philosopher, psychologist, and educational reformer. 7
Majalah Unesa Nomor 38 Tahun XI Januari - Februari 2010
(Alfanita dan Putri)
Info Unesa PRODI S3 PENDIDIKAN SAINS DI PASCASARJANA
TEKNOLOGI PENDIDIKAN MELEBARKAN SAYAP
Program Pascasarjana Unesa (PPs) membuat gebrakan baru di tahun ajaran 2009-1010 dengan membuka prodi S3 Pendidikan Sains. Pembukaan prodi ini sebenarnya sudah dicanangkan sejak lama dan akhirnya bisa terwujud. Di Indonesia bagian timur, hanya Unesa yang baru membuka prodi ini. Unesa patut berbangga, karena bisa menjadi pilihan bagi mahasiswa yang berkeinginan meneruskan pendidikannya di bidang Pendidikan Sains.
Perkembangan ilmu dan teknologi yang diperoleh dari pendidikan merupakan salah satu hasil produktivitas manusia. Di samping itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki implikasi yang luas dalam kehidupan manusia sehingga diharapkan manusia manusia tersebut dapat mengambil manfaatnya secara optimal, mereduksi implikasi negatif yang ada, serta mengambil manfaat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak mungkin dilakukan oleh semua manusia dalam kapasitas dan waktu yang sama. Keterbatasan manusia dan waktu tersebut menuntut adanya spesialisasi.
Pada penerimaan tahap pertama ini hanya dilakukan seleksi sebatas proposal, rekomendasi dari Instansi yang terkait, karya ilmiah yang pernah ditulis, Indeks Prestasi komulatif (IPK), dan sertifikat bahasa Inggris. Semakin meningkatnya jumlah lulusan S2 Pendidikan Sains, semakin meningkatnya permintaan agar segera dibentuknya prodi S3 Pendidikan Sains. Hal inilah yang membuat Prof. Dr. Leny Yuanita, M.Kes. dan rekan-rekan membulatkan tekad untuk melahirkan Prodi S3 Pendidikan Sains ini. Untuk membentuk prodi ini bukan hanya bermodalkan tekad, tetapi karena secara kualitas memang pascasarjana telah mampu untuk itu. Baik buku-buku penunjang, kelas, dosen-dosen pengajar, fasilitas mengajar, perangkat ajar dan sebagainya dirasa telah memenuhi. Sebanyak sepuluh guru besar dan sembilan doktor siap memberikan ilmunya. Pada tahun ajaran kedua dan seterusnya pascasarjana telah memprogramkan TPA (Tes Potensi Akademik) sebagai seleksi tahapan berikutnya. “Unesa akan menuju Riset University sehingga diharapkan sekali bagi lulusan S-3-nya mampu membuat temuan baru dan penelitian yang orisinil.”ujar Prof. Dr. Leny Yuanita, M.Kes., Ketua Prodi Sains. Saat ini sudah sebelas mahasiswa yang diterima sebagai mahasiswa Prodi S3 Pendidikan Sains. Mahasiswa yang sudah terdaftar adalah dari Universitas Negeri Malang (UM), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Tulungagung, Universitas Negeri Jember (Unej), Universitas Adi Buana (Unipa), dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Tentu saja angka sebelas ini akan terus meningkat seiring perkembangan Prodi S3 Pendidikan Sains di dunia pendidikan saat ini. Dengan terlahirnya prodi S3 Pendidikan Sains ini membawa harapan semua pihak agar bisa mengembangkan Sains by design sebagai motto dari Sains sebagai ilmu dan terapan. “sains by design mengembangkan budi pekerti, moral pendidikan, interpersonal dan kecerdasan di balik kompetensi lainnya.”ungkap Bu Leny sambil tersenyum. Kurikulum yang dirancang memang telah disesuaikan dengan bidang yang telah ditekuni oleh mahasiswa sebelumnya. Pada semester awal, mahasiswa mengambil mata kuliah umum yang diprogram oleh seluruh mahasiswa dari jurusan yang berbeda. Setelah berjalan beberapa semester, akan dilakukan pengambilan mata kuliah yang disesuaikan dengan bidang masing-masing. Hal ini diberikan supaya pengetahuan yang didapat oleh mahasiswa tidak terkotak-kotak oleh bidang tertentu, karena di prodi S3 Sains ini membentuk pendidik yang berkompeten di bidang Sains secara terintegrasi dan terpadu. PPs Unesa menyelenggarakan program sertifikasi yang bertujuan meningkatkan profesionalitas perserta melalui pengambilan mata kuliah sesuai dengan kurikulum yang diminati namun mempertimbangkan waktu yang dimiliki oleh mahasiswa sehingga fleksibel berdasarkan kebutuhan dan kesempatan. Semoga Prodi S3 Sains ini bisa memberikan banyak sumbangsih bagi dunia pendidikan Indonesia kita. (Masruhah)
Dalam mewujudkan tatanan masyarakat informasi dengan segala perkembangan yang terjadi akibat era globalisasi yang telah memberikan pengaruh kepada persaingan yang makin ketat dan tajam, maka diperlukan peningkatan daya saing dan keunggulan dalam berbagai sektor usaha, baik industri maupun jasa. Oleh karena itu, upaya peningkatan kemampuan dan kompetensi sumber daya manusia menjadi suatu hal yang tidak bisa ditawar lagi. Sesuai kebutuhan itu, Jurusan Teknologi Pendidikan (TP) saat ini melebarkan sayapnya dengan membuka program studi S2 Teknologi Pendidikan di Pascasarjana untuk alumni maupun para peminat teknologi dan pendidikan. Program studi ini telah dibuka pendaftarannya sejak 20 Januari 2010. Dan ternyata prodi baru ini banyak diminati oleh para alumni TP, seperti penjelasan Dr. Mustadji, M.Pd., selaku Kaprodi S2 TP, “Peminatnya saat ini sudah ada empat orang, padahal pendaftaran baru dibuka.” Kapasitas penerimaan mahasiswa minimal 15 orang dan maksimal 30 orang dengan tenaga pengajar dari beberapa dosen senior FIP di antaranya Prof. Dr. H. Muhari, Prof. Dr. Yatim Riyanto, M.Pd., Prof. Dr. Munoto, M.Pd., Prof. Dr. Lutfiyah Nurlela, M.Pd., Prof. Dr. Siti Masitoh, M.Pd., dan beberapa dosen senior lainnya. Bagi yang berminat dengan prodi baru ini, informasi tentang pendaftaran telah dipromosikan, baik dari brosur, website (www.tp.ac.id), ikatan alumni, maupun mitra kerja jurusan TP selama ini seperti BPMTV, dll. Beban studi program Magister TP PPs Unesa ini sebesar 40 SKS yang dijadwalkan selama empat semester dan dapat ditempuh dalam 4-10 semester termasuk penyusunan tesis. Jika biasanya perkuliahan dimulai dari semester gasal, berbeda dengan prodi baru ini. Perkuliahan pada kelas pertama dimulai semester genap yang rencana jam perkuliahan hanya pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu. “Untuk jam perkuliahan sore hari disesuaikan dengan jadwal para mahasiswa yang kebanyakan bekerja pada pagi harinya,” papar Dr. Mustadji, M.Pd. yang tanggal lahirnya (5 Oktober) tepat dengan dikeluarkannya SK Dirjen Dikti untuk prodi baru ini. Struktur kurikulum yang didesain pun linear dengan misi prodi ini, salah satunya menyiapkan calon teknolog yang mampu mengembangkan TP, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran berkualitas, serta mengembangkan sistem pembelajaran sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi, dan komunikasi. Karena itu, pada semester pertama mahasiswa akan menempuh beberapa mata kuliah dasar yang sesuai dengan kebutuhan tersebut di antaranya metode penelitian, landasan pendidikan, teknologi pendidikan, psikologi pembelajaran, pengembangan kurikulum, serta penulisan karya ilmiah. Pada semester selanjutnya ada beberapa mata kuliah yang mencirikan TP di antaranya pengembangan media pembelajaran, asesmen pembelajaran, pengelolaan sumber belajar, desain pembelajaran, desain pesan pembelajaran, dan mata kuliah lainnya sebagai pendukung penyusunan tesis.
Majalah Unesa Nomor 38 Tahun XI Januari - Februari 2010
8
Info Unesa Sesuai dengan visinya yaitu mengembangkan ilmu teknologi pendidikan, menghasilkan teknolog pendidikan yang handal dan mampu bersaing pada tingkat nasional dan internasional, serta inovatif dalam pengembangan dan pemecahan masalah pendidikan, diharapkan out put yang dihasilkan adalah para teknolog pendidikan yang mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran secara inovatif. (Putri Diyanti)
Unesa namun juga mengenalkan Unesa dengan prestasi yang dimilikinya. Hal ini dimaksudkan agar siswa yang berprestasi menjadi tertarik, sehingga nantinya Unesa mendapatkan bibit-bibit unggul yang berprestasi. (Putri Diyanti)
SAFARI SMAN I KESAMBEN JOMBANG KE UNESA
Beberapa pekan lalu (1/2), Jurusan Kimia Unesa dikagetkan oleh serombongan mahasiswa dari kota pelajar. Kunjungan dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini diterima dengan baik. Mereka ditempatkan di ruang media Jurusan Kimia. Kedua universitas mulai menunjukkan kelebihan dari jurusan masing-masing. Unesa mendahului satu langkah di depan UNY dalam hal pembentukan prodi Pendidikan Kimia SBI mulai tahun 2006. Program Studi Pendididkan Kimia SBI masih dicanangkan oleh pihak Jurusan Kimia UNY dan akan berdiri kira-kira dua tahun mendatang.
Beberapa siswa beserta empat guru dari SMAN 1 Kesamben Jombang berkunjung ke Unesa (25/1) untuk mengetahui informasi terkait sistem penerimaan mahasiswa baru di Unesa. Pada kesempatan itu, Prof. Dr. Budi Jatmiko (PR 1) tidak hanya menjelaskan sistem penerimaan mahasiswa baru di Unesa, melainkan juga menceritakan sejarah singkat tentang pergantian nama IKIP menjadi Unesa, prestasi-prestasi yang telah diraih Unesa pada 2009 lalu, serta sosialisasi penerimaan mahasiswa baru melalui jalur PMDK Bidik Misi. Membicarakan tentang penerimaan mahasiswa melalui jalur PMDK, dalam sambutan koordinator BK SMAN 1 Kesamben Jombang, Syaiful Bakhri menyampaikan kekecewaannya terhadap Unesa. Pasalnya, sekolah yang memiliki tradisi safari universitas sejak tahun 2003 ini, tahun lalu mengirimkan 18 siswanya untuk mengikuti PMDK Prestasi di Unesa namun tidak satu pun siswa yang lolos seleksi tersebut. Namun hal ini diluruskan oleh PR1, bahwa seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur PMDK Prestasi ini benar-benar mengadakan filter bagi para calon mahasiswa yang berkualitas. Dalam sosialisasi tentang jalur PMDK Beasiswa Bidik Misi ini, PR 1 menjelaskan beberapa syarat penting untuk para calon pendaftar, di antaranya siswa yang berprestasi namun tidak mampu secara ekonomi. Hal ini merupakan misi pemerintah dalam memberikan bantuan kepada para siswa yang memiliki prestasi dan ingin melanjutkan jenjang pendidikan di perguruan tinggi namun tidak memiliki biaya. ”Dan kebetulan Unesa mendapatkan jatah 400 mahasiswa, untuk jurusan apa saja masih belum ditetapkan pagunya karena masih menunggu hasil dari pendaftaran dan jurusan apa saja yag paling diminati,” papar Prof. Dr. Budi Jatmiko saat dikonfirmasi pada akhir kunjungan tersebut. Mempunyai prestasi akademik atau kurikuler, ko-kurikuler, maupun ekstrakurikuler yang diketahui oleh kepala sekolah, merupakan salah satu syarat dalam PMDK Beasiswa Bidik Misi tersebut. Prestasi pun diperhitungkan, di antaranya pendaftar harus memiliki prestasi kurikuler dengan peringkat 25% terbaik di kelas, sedangkan prestasi pada kegiatan ko-kurikuler minimal peringkat ke-3 di tingkat kab./kota dan harus linear dalam arti sesuai dengan jurusan yang dipilih. Nantinya mahasiswa yang diterima melalui PMDK Beasiswa Bidik Misi ini akan dibiayai oleh pemerintah. Delapan semester untuk program S1 dan enam semester untuk program D3. Serta, biaya hidup mahasiswa saat berkuliah 500.000/bulan. Jika disinggung tentang kunjungan, bukan hanya sekolah-sekolah yang berkunjung ke Unesa, namun Unesa juga memiliki program promosi kunjungan ke sekolah-sekolah yang ada di Jawa Timur yang diagendakan mulai tanggal 2 s.d. 12 Februari 2010 oleh PR 1. “Kita akan promosi Unesa ke seluruh pelosok Jawa Timur, beberapa kabupaten yang ada di Jawa Timur bahkan hingga ke Banyuwangi karena tidak semua orang di sana kuliah di Universitas Negeri Jember, Unesa pun diminati di sana,” ujar bapak berkumis ini. Saat ditanyai terkait tujuan program itu, beliau menjelaskan bahwa target dari kegiatan ini tidak hanya menarik minat para siswa untuk berkuliah di 9
Majalah Unesa Nomor 38 Tahun XI Januari - Februari 2010
KUNJUNGAN DARI KOTA PELAJAR
Study banding ini diharapkan membawa banyak pengaruh bagi Unesa. Banyak hal yang bisa diambil dari UNY seperti pengadaan prodi bagi daerah-daerah pelosok. Hal ini bisa menguntungkan bagi pihak Pemerintah Daerah dan Unesa. Selain pengalaman, dosen-dosen tidak perlu mengadakan pembinaan bagi guru-guru di daerah pelosok. Kita mengambil putra daerah setempat untuk menimba ilmu di Unesa. Setelah mereka kembali diharapkan bisa mengabdi di daerah asal. Hal seperti ini sudah diterapkan oleh UNY beberapa tahun yang lalu. Di antaranya beberapa daerah yang sudah MoU dengan UNY adalah Landak, Halmahera Selatan, Bangkayang. “Ide-ide seperti ini mungkin bisa dikembangkan di Jurusan Kimia,” ujar Pak Lutfi, Kajur Kimia Unesa. Lesson study yang pernah dilakukan oleh UNY, UPI, dan UM pada tahun 2007 yang merupakan rujukan kerja sama dengan Bangladesh dan Vietnam akan segera terealisasikan di UNY. “Sebenarnya UNY sudah tertinggal satu tahun dari UM dan UPI dalam merealisasikan hasil kerja sama. Hal itu karena UNY terhalang pembangunan infrastruktur pascabencana gempa beberapa tahun silam,” tutur Pak Heru, guru pendamping UNY seraya tertawa di dalam forum. Lesson study yang akhir-akhir ini pernah diadakan oleh Unesa dan bekerja sama dengan Sampoerna Foundation dipercaya dapat membina 300 guru SMP seSurabaya. Perserta studi banding UNY-Unesa itu begitu menikmati serangkaian acara. Tawa lepas dari peserta forum menghiasi pertemuan sore itu. Persiapan untuk menyambut kedatangan rombongan mahasiswa dari kota pelajar itu terhitung cepat dan dapat berlangsung dengan baik. Beberapa laboratorium telah disiapkan oleh mahasiswa. Mereka berbagi tugas menggiring rombongan ke beberapa laboratorium seperti yang ditugaskan. Antusias peserta terlihat sekali. Gerimis yang turun pun tidak mengurangi semangat mereka. Kunjungan universitas ini dalam rangka melakukan mata kuliah pembelajaran 'Kunjungan Industri'. Sebelum berkunjung ke Unesa, peserta mampir ke PT. Petrokimia Gresik. Kunjungan industri dan universitas ini bisa memberikan ilmu pengetahuan dan gambaran tentang pendidikan di universitas lain yang berkenaan dengan program studi yang diampunya. Langkah UNY untuk menjadi World Class University (WCU) semakin bergerak cepat. “Yang penting ada perubahan dari hari demi hari. Saya hanya bisa mengusahakan apa yang terbaik yang dapat saya lakukan hari ini,” ucap Pak Pranjoto, dosen pembimbing UNY dengan bijaknya. Semua pihak berharap studi banding ini bisa membawa manfaat yang besar bagi kedua universitas. “Yah, semoga tahun depan kita bisa jalankan beberapa proyek kita untuk mengirim mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia Internasional untuk PPL ke Malaysia, Singapura, Australia, atau Brunei Darussalam,” tambah Pak Lutfi dengan optimis. (Masrukah)
BRAVO DEWO
Sorot
Lakukan Semuanya dengan Teknologi & Doa, GO TO AMERIKA Untuk Meraih Kemenangan Yang Hakiki. Tentu Anda masih ingat dengan prestasi anak bangsa yang mengharumkan nama Unesa di ajang bergengsi nasional pertengahan bulan tahun lalu. Kemenangan bagi Tim Robot Unesa yang mengusung Dewo menjuarai Kontes Robot Nasional di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, dalam kategori Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) divisi Expert Battle. Buah dari kemenangan itu akan mengantar tim robot Unesa menuju perlombaan bergengsi kancah internasional di Trinity College Hartford, Connecticut, Amerika pada 10-11 April 2010. Guna menindaklanjuti hal ini, Samsul Huda, salah satu anggota perwakilan tim robot menghadiri technical meeting di Jakarta (2/2) bersama Syarifudin Juri dan Pembantu Rektor III Unesa, I Nyoman Adika. Tidak ada keberhasilan dan kesuksesan yang lepas dari campur tangan Tuhan. Menyatukan teknologi dan religi, itulah konsep utama yang mereka terapkan. Konsep itu telah menumbuhkan motivasi dalam diri mereka, mengumpulkan segenap tenaga, waktu, dan pikiran untuk menggenggam kemenangan berukitnya di negeri paman Sam. Kondisi ini mendapat respon positif dari berbagai pihak, baik dari jurusan, fakultas, maupun universitas yang mensupport penuh. Rencananya lima orang dari dua puluh anggota tim robot Unesa yang akan diterbangkan ke Amerika antara lain: Samsul Huda, Januar Arief, R., M. Khamim Munir, Mustikadewi Prihastuti, dan Della Sagita Husada. Guna mendukung kinerja tim robot Unesa, bantuan finansial telah digulirkan. Total bantuan yang diperoleh dari Rektorat sebesar 300 juta. Dana ini sudah turun 100% dan sebagian telah dimanfaatkan guna pembelian bahan utama pembuatan robot baru dan keperluan alat-alat robot lainnya, seperti peralatan dan material termasuk sensor, motor servo dan vexta. Sementara itu, pihak universitas juga telah menyediakan laboratorium baru sebagai tempat pembuatan robot yang sebelumnya dikerjakan di laboratorium mekatronika jurusan Teknis Mesin. Ini salah satu bentuk dukungan lainnya agar robot yang dihasilkan labih sempurna. Dengan adanya laboratorium ini, diharapkan kerja tim robot bisa maksimal, meski sebenarnya masih terkendala ruangan untuk melakukan trial. “Saat ini, kesiapan teknis tim robot telah mencapai skala persiapan 60%, hal itu dikarenakan masih menunggu material yang inden di Singapura. Target penyelesaian robot diharapkan sudah terpenuhi pada 12 Pebruari 2010, karena pada Maret sebisa mungkin video robot baru sudah bisa dikirim ke Dikti,” papar salah satu Pembina tim robot, Agung Prijo Budijono saat ditemui di ruang kerjanya.. Tidak hanya tekun dalam meracik alat-alat robot yang kecil nan rumit tersebut, kesiapan rohani mereka pun ternyata tidak kalah pentingnya. Mereka mengaku dan meyakini bahwa recharge rohani sangat penting yang menjadi dasar dari segala keberhasilan. Setiap hari mereka melakukan istighosah dan olah rohani. “Hal ini penting agar kita tetap tawadu' dan menjadi manusia yang lebih taat kepada-Nya. Prinsip itulah yang mereka teguhkan sampai detik ini,” tambahnya. Selain berkompetisi dalam ajang KRCI, seperti sebelumnya, tahun ini tim robot Unesa juga membuat robot untuk berlaga pada kategori Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) dengan konsep tari pendet dari Bali yang merupakan ikon besar Indonesia ke kancah Internasional. Selain kategori Expert Battle, nantinya tim robot juga akan menyertakan robot beroda dan berkaki. Untuk itu, telah dilakukan penambahan jumlah personil tim anggota robot yang baru. Ketua Laboratorium Mekatronika Jurusan Teknik Mesin juga mengatakan bahwa nama-nama robot baru pun sudah disiapkan. Tidak hanya sekedar
Agung Prijo Budijono
nama namun penamaan ini sungguh filosofis. Untuk robot beroda dikancah nasional mereka menamainya B-Mo, sedangkan Barca adalah andalan mereka setelah Dewo. Nama ini sebenarnya berarti Berkah. “Sengaja dinamakan demikian karena menyesuaikan dengan logat orang-orang barat dan memudahkan para suporter untuk berteriak “Barca!!! Barca!!!” yang secara tidak langsung mereka turut mendoakan kami untuk memohon berkah kepada Tuhan. Sementara Gen IT (baca genit) khusus mereka dedikasikan agar tetap tampil menawan dan memiliki estetika yang tinggi. “Yang terakhir adalah Welling, yang berarti peringatan. Artinya bahwa kita sesungguhnya sedang dalam peringatan Tuhan. Lebih sulit memulai suatu langkah dari pujian daripada cacian, jika kita tidak cermat, maka kita akan kalah, “ paparnya menekaskan. Point terpenting lainnya adalah keberanian mengemas organisasi. Suatu tim tidak akan sukses tanpa keahlian itu. “Satu orang penakut ditambah satu orang penakut sama dengan dua orang pemberani”. Inti sarinya adalah kebisaan mengisi dan melengkapi satu sama lain, sebab koherensi sikap saling mengisi itulah yang mampu menciptakan keberanian. Intinya jangan pernah takut untuk memulai sesuatu meski sulit, tapi tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini jika Tuhan sudah berkehendak. Yakin pasti bisa!!! Teamwork itulah yang paling dibutuhkan dalam sebuah tim, bukan egoisme individu. Tidak ada pahlawan, yang hanyalah tim. Dari situlah baru dapat diketahui bahwa kehebatan itu memang bersinergis dengan kedekatan kita dengan Tuhan. Persiapan yang tinggal selangkah lagi rampung ini, menimbulkan optimisme dikalangan tim robot Unesa. Harapannya suatu saat Unesa bisa menjadi tuan rumah pelaksana kontest robot berskala nasional. Lakukan semuanya dengan teknologi doa dan sholat bukan semenamena mengagung-agungkan teknologi. Indikatornya adalah apapun keadaannya harus tetap taat. Lebih dari itu kontest bergengsi internasional ini dapat menuju ketaqwaan yang hakiki. Bercermin dari prestasi Dewo, kita pasti bisa dan semoga ini menjadi prestasi yang menjanjikan ke depan bahwa Unesa adalah LPTK pertama yang menyelenggarakan kontes robot. Semoga!! (Wahyu Nurul Hidayati)
Majalah Unesa Nomor 38 Tahun XI Januari - Februari 2010
10
Sorot
Program Latihan Pendidikan Guru (PLPG) menjadi salah satu program pemerintah yang harus diikuti oleh guru untuk lebih meningkatkan kualitasnya dalam mengajar, dan menjadi seorang guru yang profesional dalam mendidik anak didiknya. Begitu juga dengan Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang bertujuan meningkatkan kualitas guru.
Program Latihan Pendidikan Guru (PLPG) dan Pendidikan Profesi Guru (PPG), dua program yang sama-sama memiliki tujuan dasar yaitu meningkatkan kualitas guru. Namun sebagian masyarakat banyak yang belum paham dan mengerti, apa PPG dan PLPG serta bagaimana perbedaannya? Saat dikonfirmasi ternyata PPG dan PLPG memiliki arti dan fungsi yang jauh berbeda. Menurut Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Drs. I Nyoman Sudarka, M. S., PLPG dan PPG memiliki perbedaan yang benar-benar jauh. PLPG diperuntukkan kepada guru-guru yang tidak lolos sertifikasi sedangkan PPG adalah syarat wajib bagi lulusan sarjana muda khususnya di bidang pendidikan yang ingin menjadi seorang guru yang profesional. Perlu digaris bawahi bahwa PPG ini hanya diperuntukkan pada lulusan S1 yang ingin menjadi guru. Karena nantinya syarat untuk pengangkatan sebagai guru yang guru tersebut harus sudah mengikuti PPG. Di FIP sendiri ada beberapa jurusan yang berpotensi untuk pemrograman PPG di antaranya PGSD, BK, PAUD, dan PLB karena nantinya lulusan dari prodi tersebut sudah jelas arahnya menuju kepada keguruan. Keberhasilan dapat dilihat pada PPG yang telah dilaksanakan di PGSD. Dengan pembiayaan penuh oleh pemerintah, 40 mahasiswa yang berasal dari NTB sudah lulus dalam PPG. Namun untuk PPG selanjutnya akan dibuka pendaftaraan, dan biaya ditanggung sendiri oleh peserta PPG. Jadi PPG ini ditujukan untuk semua lulusan dari segala jurusan yang ingin menjadi guru,baik lulusan sarjana pendidikan maupun nonpendidikan. Sementara itu Dr. Suyatno, M.Pd., salah satu dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa PPG awalnya adalah program cadangan untuk yang belum jadi guru. Kemudian sesuai perkembangan pendidikan, PPG menjadi pendidikan profesi bagi lulusan kependidikan maupun yang non-kependidikan yang tidak memerlukan portofolio. Setelah ikut PPG, lulusan nonkependidikan diharapkan mengikuti matrikulasi. Beliau juga menjelaskan bahwa matrikulasi adalah sejumlah mata kuliah yang wajib diikuti oleh peserta program PPG yang sudah dinyatakan lulus seleksi untuk memenuhi kompetensi akademik bidang studi maupun kompetensi akademik kependidikan sebelum mengikuti program PPG. Sedangkan PLPG adalah diklat bagi guru yang tidak lolos penilaian portofolio dengan mendapatkan skor kurang dari
11 Majalah Unesa Nomor 38 Tahun XI Januari - Februari 2010
850. Selanjutnya, untuk memperoleh sertifikat profesi guru harus lulus PLPG. Tidak jauh berbeda dengan Dekan FIP maupun salah satu dosen di Unesa, ada pendapat dari salah satu staf pengajar di SMAN 1 Krian, Drs. Suharyono Az tentang PLPG. Ia berpendapat bahwa di dalam proses kegiatan PLPG itu setiap guru akan dijadikan satu tim yang hanya terdiri atas guru-guru yang mengajar bidang studi yang sama, dan mendapatkan materi pengetahuan lain selain untuk meningkatkan kualitas guru, juga memperoleh materi penguasaan sub bidang, pengarahan terhadap teknologi pendidikan, peraturan pemerintah terhadap pendidikan, dan peraturan menteri pendidikan. Staf pengajar pada mata pelajaran ini juga menyampaikan kesannya saat mengikuti PLPG. “Mengikuti PLPG itu sangat menyenangkan, selain kabarnya akan mendapatkan tunjangan sertifikasi juga memperoleh banyak pengetahuan yang baru dan pastinya teman-teman yang baru juga,” ucap Drs. Suharyono Az sambil tersenyum. Salah satu peserta PLPG di Tuban ini juga berharap agar PLPG diperuntungkan untuk guru-guru swasta yang memang membutuhkan wawasan yang lebih luas tentang kualitas sebagai seorang guru. Bukan sebuah rahasia bahwa dasar hukum usulan tentang program PPG prajabatan adalah dari Program Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 8 Tahun 2009. Sedangkan dasar Unesa sebagai penyelenggara PPG diatur dalam izin peneyelenggaraan program studi berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 6/Dikti/Kep/2007 Tanggal 2 April 2007. Untuk memberikan pencerahan berkait dengan PPG, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) menyelenggarakan seminar yang mengupas tuntas terkait PPG ini (17/1). Dalam seminar tersebut dibicarakan bahwa menjadi peserta didik yang akan mengikuti PPG tentu tidaklah mudah. Tetapi guru dan calon guru bisa menyiapkan diri dari sekarang. Namun hal ini sebanding dengan kualitas guru profesional yang ingin dicapai, sebagaimana tujuan diadakannya PPG. Beberapa kriteria guru ke depan adalah guru diwajibkan
Sorot memiliki potensi dasar yang memadai, mempunyai basis keilmuwan yang kuat, mau belajar terus pebelajar cepat yang inovatif, open minded, dan ICT Literacy. PPG menekankan akuisis teaching skill. “Tidak cukup penyapan diri saja, para pendidik pun perlu memperoleh pembinaan berkelanjutan melalui CPTD yaitu continue, professional, teaching, dan development,” papar Muchlas Samani yang saat itu menjadi salah satu pembicara di seminar tersebut. Hal tersebut penting mengingat apa yang dilakukan guru memiliki tanggung jawab besar di dunia dan di akhirat. Dalam seminar tersebut dicontohkan negara Singapura, di negeri Singa tersebut guru mengikuti CPTD sebayak 90 jam per tahun secara terprogram, sedangkan di Amerika Serikat sebagai penjaminan mutu, guru secara periodik harus resertifikasi. Upaya ini mungkin saja efektif jika diberlakukan di Indonesia, tetapi sekali lagi, negeri ini masih berbenah. Dan kitalah yang harus memulainya sejak dini, apalagi dengan persaingan perdagangan bebas 2010 yang sudah mulai berjalan. Ketua Dikti itu juga menambahkan bahwa quota guru PPG yang akan diperoleh diidealkan dengan guru yang diperlukan oleh suatu daerah agar tidak ada guru lulusan PPG yang tidak medapat pekerjaan. Satu hal penting yang perlu dicatat adalah bahwa tidak secara otomatis guru yang sudah bersertifikat lantas mendapat tunjanagn profesi. Tunjangan profesi hanya akan diperoleh jika guru tersebut lolos dalam usulan yang telah diberikan oleh sekolah yang bersangkutan. Bagaimana mendaftar sebagai peserta didik PPG? “Proses seleksi peserta didik nantinya akan dilakukan oleh Program Studi atau Jurusan di bawah koordinasi LPTK penyelenggara, dan bagi calon peserta yang lolos seleksi akan dilaporkan kepada Dirjen Dikti untuk mendapatkan nomor registrasi program PPG. Struktur kurikulum PPG yang digunakan sama, baik yang bagi lulusan S-1 kependidikan maupun. Struktur kurikulumnya meliputi pengemasan materi bidang studi untuk pembelajaran bidang studi yang mendidik (student specific pedagogic) dan PPL kependidikan,” tekas Ketut. Lebih lanjut, Pembantu Dekan I FIS tersebut juga menyatakan bahwa quota kelas akan dibatasi sebanyak 25 orang dengan tujuan agar berkualitas, menyesuaikan anggaran kabupaten yang menyelengarakan, dan pemerataan distribusi guru. Workshop pengembangan perangkat pembelajaran dilakukan pada semester petama senangyak 20 SKS, kemudian dilanjutkan dengan pemantapan Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang ditempuh sebanyak 18. Ketika program workshop sedang berlangsug, para peserta didik juga diharapkan untuk mengetahui kondisi sekolah yang kelak akan dijadikan sebagai tempat melangsungkan PPL.
yang sesuai ditambah matrikulasi, (d) S-1/D-IV non-kependidikan yang serumpun ditambah matrikulasi, dan (e) S-1 Psikologi untuk PAUD atau SD ditambah matrikulasi. Kecuali, untuk lulusan nonLPTK yang mengambil akta IV karena dianggap sudah tidak relevan. Matrikulasi yang dimaksud adalah semacam semester pendek yang disesuaikan dengan mata kuliah PPG. Sejauh ini jumlah sekolah mitra Unesa yang bersyarat minimal akreditasi B sejumlah 166 sekolah yang terbagi atas: TK= 19 sekolah, SD= 24 sekolah, SMP= 26 sekolah, SMA= 46 sekolah, SMK= 36 sekolah, SLB= 7 sekolah, dan Luar Sekolah= 8 sekolah. Sekolah-sekolah inilah yang akan menjadi tempat uji kinerja waktu PPL setelah menjalani uji kompetensi dalam bentuk ujian tulis. Ujian akhir PPG akan dinilai oleh pengguna lulusan atau asosiasi guru. Guru yang bersertifikat berkolaborasi dengan dosen untuk menangani PPG di LPTK. Hal ini juga menjadi aturan baru bagi guru studi sekolah mitra Unesa, bahwa hanya guru-guru yang sudah tersertifikasi yang boleh menjadi guru pamong. Secara teknis beban kerja yang diberikan sebanyak 24 jam pelajaran atau setara dengan 12 SKS. Guru sementara bisa mengikuti PPG melalui portofolio sebagai bukti kinerja. Ternyata PPG sudah ada sebelumnya, tetapi jenisnya prajabatan untuk SD yang terpencil dan sudah ditentukan. Bagi guru yang sudah mengajar bisa ke sekolah. Mengenai biaya yang diperlukan untuk PPG belum ada kepastian, namun biayanya berkisar antara 5-15 juta. Nominal yang hampir setara degan studi lanjut S-2. Akan tetapi jumlah tersebut nantinya bergantung pada program dan jurusan yang diikuti calon peserta PPG. Ketentuan ini didasarkan oleh keperluan karena perkuliahan dilakukan dengan cara workshop. Istilahnya, guru atau calon guru yang akan mendaftarkan ke program IPS, Jurusan Pendidikan Sejarah misalnya, biayanya lebih murah dibandingkan dengan pendaftar program IPA Jurusan Bologi yang membutuhkan lebih banyak biaya guna kegiatan workshop-nya. PPG memang belum bisa dilakukan di daerah karena dikhawatirkan quality control yang dilakukan tidak bisa secara optimal. PPG merupakan kontrak LPTK untuk membuktikan kepada masyarakat apakah masih mampu mencetak guru yang berkualitas. Apalagi baru-baru ini ITB telah membuka program pengajaran untuk Kimia dan Biologi. Inilah tugas berat kita, oleh karena itu sudah sepatutnya kita ikut serta menyukseskan PPG yang dicanangkan oleh pemerintah ini. (Putri, Wahyu, Ayu, Yuneni)
Berbagai jalur profesi guru dapat ditempuh bagi calon pendaftar. Jalur profesi guru tersebut dibagi menjadi tiga kategori, yaitu melalui portofolio, pendidikan dalam jabatan bagi guru atau Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pendidikan prajabatan yang nonkependidikan. Kualifikasi akademik peserta didik PPG antara lain: (a) S-1 kependidikan yang sesuai, (b) S-1 kependidikan yang serumpun ditambah matrikulasi, (c) S-1/D-IV non-kependidikan Majalah Unesa Nomor 38 Tahun XI Januari - Februari 2010
12
Seputar Unesa
Nampaknya, kegencaran perbaikan kualitas guru di Indonesia semakin meningkat. Hal ini turut didukung penuh oleh Unesa sebagai LPTK terkemuka di Jawa Timur, khususnya pada acara seminar Program Profesi Guru (PPG) yang diselenggarakan oleh FIS (17/1). Sebagai pembicara adalah Muchlas Samani dan Ketut Prasetya. Tampak begitu rapi dalam deretan duduk berbanjar, para peserta dan sekelompok guru TK berseragam batik asal Ngawi mewarnai seminar yang ditunggu-tunggu para guru dan calon guru di Indonesia. Seminar yang bertema “Mencari Kualitas Bukan Kuantitas“ dalam faktanya ternyata memancing banyak guru untuk memperoleh kejelasannya, menghilangkan wacanawacana di masyarakat yang cukup membuat kepala pusing. Terbukti sebanyak 330 peserta yang terdiri dari para guru dan mahasiswa se-Jawa Timur ini membludak dari yang dianggarkan oleh panitia. PPG INFORMATIF: Prof. Muchlas Samani (kiri) dan Dr. Ketut Prasetya (tengah) selaku pembicara dalam Seminar "Mencari Kualitas, Bukan Kuantitas" memberikan informasi dan penjelasan seputar PPG yang sedang marak dibicarakan. yang sampai hari ini masih simpang siur di kalangan masyarakat, dalam seminar ini diharapkan mampu menginformasikan dan memberikan menekankan akuisisi teaching skill. eksplanasi sedetail mungkin. “Tidak cukup penyiapan diri saja, para pendidik pun perlu Kehadiran ajang menuju guru yang profesional ini, tidak dilakukan pembinaan berkelanjutan melalui CPTD yaitu terlepas dengan adanya MGMP yang merupakan partner continue, profesional, teaching, dan development," papar dalam PPG. Dasar hukum usulan Program Peraturan Menteri Muchlas Samani. Hal ini penting mengingat apa yang dilakukan Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.8 Tahun 2009 guru mmilki tanggung jawab besar pula di dunia dan di akhirat. tentang program pendidikan profsi guru prajabatan. Di Singapura misalnya, guru mengikuti CPTD sebayak 90 jam Sedangkan dasar Unesa sebagai penyelenggara PPG diatur pertahun secara terprogram, sedangkan di Amerika Serikat dalam izin peneyelenggaraan program studi berasarkan Surat sebagai penjaminan mutu, guru secara periodik harus Keputusan Direktur Jenderal Pndidikan Tinggi Departemen resertifikasi. Upaya ini mungkin saja efektif jika diberlakukan di Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: Indonesia, tetapi sekali lagi, negeri ini masih berbenah. Dan 6/Dikti/Kep/2007 Tanggal 2 April 2007. kitalah yang harus memulainya sejak dini, apalagi rongrongan perdagangan bebas 2010 sudah mulai berjalan. Menjadi peserta didik yang akan mengikuti PPG tentu tidaklah mudah. Tetapi guru dan calon guru bisa menyiapkan diri dari Ketua Dikti itu juga menambahkan bahwa quota guru PPG yang sekarang. Rasanya hal ini sebanding dengan kualitas guru akan diperoleh diidealkan dengan guru yang diperlukan oleh profesional yang ingin dicapai sebagaimana tujuan suatu daerah agar tidak ada guru lulusan PPG yang tidak diadakannya PPG. Beberapa kriteria guru ke depan adalah medapat pekerjaan. Satu hal penting yang perlu dicatat adalah guru diwajibkan memiliki potensi dasar yang memadai, bahwa tidak secara otomatis guru yang sudah bersertifikat mempunyai basis keilmuwan yang kuat, mau belajar terus, pelantas akan mendapat tunjangan profesi. Tunjangan profesi belajar cepat yang inovatif, open minded, dan ICT Literacy. hanya akan diperoleh jika guru tersebut lolos dalam usulan Program Profesi Guru atau yang lebih dikenal dengan (PPG) yang telah disahkan oleh sekolah yang bersangkutan. 13 Majalah Unesa Nomor 38 Tahun XI Januari - Februari 2010
Seputar Unesa
non-LPTK yang mengambil akta IV karena dianggap sudah tidak relevan. Matrikulasi yang dimaksud adalah semacam semester pendek yang disesuakan denga mata kuliah PPG. Sejauh ini jumlah sekolah mitra Unesa yang bersyarat minimal akreditasi B sejumlah 166 sekolah yang terbagi atas: TK=19 sekolah, SD=24 sekolah, SMP=26 sekolah, SMA= 46 sekolah, SMK= 36 PENUH: Peserta seminar yang mayoritas adalah tenaga pengajar yang siap untuk mengikuti program PPG memenuhi sekolah, SLB=7 sekolah dan LUAR ruang auditorium FIS Kampus Ketintang. SEKOLAH=8 sekolah. Sekolah-sekolah inilah yang akan menjadi tempat uji kinerja waktu PPL setelah menjalani uji kompetensi dalam Bagaimana mendaftar sebagai peserta didik PPG? “Proses bentuk uji tulis. Ujian akhir PPG akan dinilai oleh pengguna selekesi peserta didik nantinya akan dilakukan oleh Program lulusan atau asosiasi guru. Guru yang bersertifikat Studi atau Jurusan di bawah koordinasi LPTK penyelenggara berkolaborasi dengan dosen untuk menangani PPG di LPTK. dan bagi calon peserta yang lolos seleksi akan dilaporkan Hal ini juga pada akhirnya menjadi aturan baru bagi guru studi kepada Dirjen Dikti untuk mendapatkan nomor registrasi sekolah mitra Unesa, bahwa hanya guru-guru yang sudah program PPG. Struktur kurikulum PPG yang digunakan sama, tersertifikai yang boleh menjadi guru pamong. baik yang bagi lulusan S-1 kependidikan maupun nonkpedidikan. Struktur kurikulumnya meliputi pengemasan Secara teknis beban kerja yang diberikan sebanyak 24 jam materi bidang studi untuk pembelajaran bidang studi yang pelajaran atau setara dengan 12 sks.. Guru sementara bisa mendidik (student specific pedagogic) dan PPL kependidikan,” mengikuti PPG melalui portofolio sebagai document bukti tekas Ketut. kinerja. Ternyata PPG sudah ada sebelumnya, tetapi jenisnya prajabatan untuk SD yang terpencil dan sudah ditentukan. Bagi Lebih lanjut, Pembantu Dekan I FIS tersebut juga menyatakan guru yang sudah mengajar bisa angsung ke sekolah. bahwa quota kelas akan dibatasi sebanyak 25 orang tujuannya agar berkualitas, menyesuaikan anggaran kabupaten yang Mengenai biaya yang diperlukan untuk PPG belum ada menyelengarakan dan pemerataan distribusi guru. Workshop kepastian, namun diperkiakan biayanya berkisar antara 5-15 pengembangan perangkat pembelajaran dilakukan pada juta. Nominal yang hampir setara degan studi lanjut S-2. Akan semester petama senangyak 20 sks, kemudian dilanjutkan tetapi jumlah tersebut nantinya tergatung pada program dan dengan pemantapan Program Pengalaman Lapangan atau jurusan yang diikuti bagi calon peserta PPG. Ketentuan ini PPL yang ditempuh senanyak 18 sks. Ketika program didasarkan oleh keperluan karena perkuliahan dilakukan workshop sedang berlangsug, para peserta didik juga dengan cara workshop. Istilahnya, guru atau calon guru yang diharapkan untuk setidaknya mengetahui kondisi sekolah yang akan mendaftarkan ke program IPS, jurusan Pendidikan kelak akan dijadikan sebagai tempat melangsungkan PPL. Sejarah misalnya, biayanya lebih murah dibandingkan dengan pendaftar program IPA Jurusan Bologi yang membutuhkan Berbagai jalur profesi guru dapat ditempuh bagi calon lebih banyak biaya guna kegiatan workshopnya. pendaftar. Jalur profesi guru tersebut dibagi menjadi tiga kategori, yaitu melalui portofolio, pendidikan dalam jabatan PPG memang belum bisa dilakukan di daerah karena bagi guru atau Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pendidikan dikhawatirkan qulity control yang dilakukan tidak bisa secara prajabatan yang nonkependidikan. Kualifikasi akademik optimal. PPG merupakan kontrak LPTK untuk membuktikan peserta didik PPG anatra lain: (a) S-1 kependidikan yang kepada masyarakat apakah masih mampu mencetak guru yang sesuai, (b) S-1 kependidikan yang serumpun ditambah berkualitas. Apalagi baru-baru ini ITB telah membuka program matrikulasi, (c) S-1/D-IV nonkependidikan yang sesuai pengajaran untuk kimia dan biologi. Inilah tugas berat kita, oleh ditambah matrikulasi, (d) S-1/D-IV nonkependidikan yang karena itu sudah sepatutnya kita ikut serta mensukseskan PPG serumpun ditambah matrikulasi, dan (e) S-1 Psikologi untuk yang dicanangkan oleh pemerintah ini. Unesa jaya!!! Kita pasti PAUD atau SD ditambah matrikulasi. Kecuali untuk lulusan bisa!!! (Wahyu Nurul Hidayati)
Majalah Unesa Nomor 38 Tahun XI Januari - Februari 2010
14
Gemerlap sinar lampu kistal di Ballroom Sheraton Hotel pagi itu nampak begitu serasi dengan padanan warna coklat dan hijau yang dikenakan oleh jajaran TNI Polri se-Jawa Timur (21/1). Nampak juga anggota DPR RI Komisi V Adji Masait yang duduk di deretan terdepan. Tak hanya itu, beberapa hadirin dari kalangan sivitas akademika juga turut hadir. Salah satu yang beruntung yaitu Unesa. Mereka semua akan berperanserta dalam mensosialisasikan UU No. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan yang diselenggarkan oleh tim terpadu tingkat pusat.
pasang plat nomor, denda 500/dua bulan penjara; (f) melanggar marka jalan, denda 500/dua bulan penjara; dan (g) terlibat kecelakaan dan sengaja tidak berhenti atau menolong, atau tidak melaporkan kecelakaan ke kepolisian tanpa alasan yang patut denda 75 juta/penjara tiga tahun. Sosialisasi dibuka Kapolda Jatim, Irjen Pol Pratiknyo dan beberapa pembicaranya antara lain: anggota komisi V DPR RI Drs. Joseph A Nae Soi, MM; direktur lalu lintas Babinkam Polri Brigjen Pol Djoko Susilo, S.H. M.Si; perwakilan Depkumham Dra. Susy Susilowati ,SH,. MH; perwakilan Deperindag Roswaty, perwakilan Ristek Prof. Dr. Ir. Carunia Firdaus; perwakilan Dephub Ir. Hotma P Simanjutak, serta dari Departemen Pekerjaan Umum Chaerul Taher. Banyak hal yang menjadi perbincangan dalam sosialisasi, tetapi kebanyakan menyorti aturan belok kiri ketika mengendara di jalan raya. Saat ini aturan yang berlaku adalah megikuti rambu yang ada. Hal ini dilakukan guna mengamankna pengguna jalan (pedestrian) agar tidak tertubruk ketika melintas atau menyeberang di jalan raya. Beberapa aturan baru juga diberlakukan seperti pemakaian SIM elektronik. SIM ini sama dengan SIM pada umumya hanya saja SIM elektronik lebih efisien ketika melakukan administrasi saat pelanggaran lalu lintas.
Sebenarnya UU ini sudah lama disahkan oleh pemerintah pada Februari tahun lalu. Akan tetapi masih banyak masyarakat kita yang masih belum tahu pasti bagaimana aturannya. Apalagi isu-isu yang mncul dimasyarakat menjadikan aturan ini menjadi bias. UndangUndang baru ini berisi aturan dan sanksi pelanggraan yang lebih detail. Mulai tentang perkeretaapian, penerbangan, dan pelayaran. Agar segera bisa diterapkan, harus segera dibuatkan peraturan pemerintah (PP) dan peraturan kepolisisan.
Misalnya, SIM elektronik hanya cukup digesek layaknya kartu ATM yang menandakan bahwa seseorang tersebut tercatat secara otomatis melakukan pelanggaran. Setelah itu SIM bisa diambil kembali. Cukup mudah djika diandingkan menggunakan SIM lama yng pasti akan ditahan oleh pihak berwajib, dan baru dapat diambil kembal ketika selesai megikuti masa sidang. Namun yang perlu digarisbawahi bahwa pelanggar tetap harus melaksakan sidang guna memepertangung-jawabkan perbuatannya.
Beberapa jajaran aparat telah disipakan untuk hal tersebut. Guna mendukung kesuksesan sosialisasi, telah dipasang baliho-baliho besar berisikan informasi dan peringatan sanksi pelanggaran lalu lintas yang dipasang di pinggir jalan raya. Bentuk-bentuk pelanggaran antara lain: (a) tidak pakai helm standart, denda 250/satu bulan penjara; (b) tidak bawa STNK yang sah, denda 500/dua bulan penjara; (c) Tidak bawa SIM, denda 250/satu bulan penjara; (d) balapan liar, denda 3 juta/satu tahun penjara; (e) tidak
“Diharapkan Undang-Undang ini akan memberikan banyak manfat bagi bangsa kita,” kata Ketua Pusat Tim Terpadu H. Hardi Soesilo disela-sela pidatonya. Tidak hanya itu, sebagai warga Negara yang baik, seharusnya kita bisa menanamkan kesadaran hukum dalam diri pribadi kita sejak dini dan ikut sert berperan aktif membantu upaya pemerintah dalam penegakan hukum di Indonesia.
15 Majalah Unesa Nomor 38 Tahun XI Januari - Februari 2010
(Wahyu Nurul Hidayati)
Tidak ada yang bisa menandingi ciptaan Tuhan. Berderet-deret barisan pepohonan coklat, durian, dan kopi berjajar rapi di sepanjang jalanan berkelok menuju desa Carangwulung, Wonosalam. Begitu juga untaian buah rambutan dengan buahnya yang merah merona yang menyembul di antara hijau daunnya mempercantik mata kita. Eksotis!!! Suatu keadaan istimewa menyambut kedatangan mahasiswa Unit Kegiatan Kerohaniyahan Islam (UKKI) Unesa. Mereka akan mengikuti Bakti Karya Mahasiswa (BKM) ke-22 selama sepuluh hari di sana, sejak 23 Januari-2 Pebruari 2010. Rombongan yang terdiri dari 90 peserta itu dingkut oleh mesin kotak besar milik militer untuk memudahkan akses transportasi yang lumayan licin dan berkelok tajam. Tidak seperti biasanya, siang itu balai desa Carangwulung sudah berhiaskan ucapan selamat datang dan simbolik pembukaan BKM yang akan dibuka oleh Pembantu Rektor III Unesa, Prof. I Nyoman Adika, sepulang dari pelatihan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di Batu selepas siang. Ruang persegi beratap joglo berhias karpet hijau itu pun sudah dipersiapkan sejak pagi. Rencananya ruang rapat kepala desa itu akan digunakan sebagai tempat utama kegiatan akbar dari pos-pos yang tersebar di enam dusun. Para mahasiswa disebar dalam 6 pos yaitu di dusun Carangwulung, Gondang, Banyon, Bangun Rejo, Segunung, dan Ngeseng, . Masing-masing pos ditempati 10-15 orang mahasiswa yang dipimpin oleh seorag ketua di bawah coordinator pos inti. Derma kegiatan yang dilakukan sangat variatif, mulai dari penyuluhan pola hidup sehat, pengobatan massal tanpa biaya, dan kesehatan ibu dan balita, hingga pelatihan pembelajaran kreatif untuk anak-anak tingkat Sekolah Dasar, Taman Kanak-Kanak, dan PAUD. Yang tidak kalah penting adalah pelatihan pembuatan kripik biji durian. “Jenis pelatihan yang dilakukan selalu berbeda setiap tahun, disesuaikan dengan potensi yang ada di daerah, “ papar salah satu Pembina UKKI Unesa, Drs. Husni Abdullah. Pembuatan kripik biji durian ini, sebenarnya sangat sederhana sebagaimana pembuatan kripik pada umumnya. Bedanya bahan dasarnya berasal dari biji-biji buah durian. Hanya masyarakat di sana belum tahu bagaimana pemanfaatan biji durian menjadi olahan yang bernilai ekonomis. Fakta ini diakui oleh kepala desa Carangwulung, M. Arief, bahwa memang tingkat sumber daya manusia masyarakatnya masih tergolong rendah. “Oleh karena itu, saya senang sekali dengan kedatangan para mahsiswa. Semoga
waktu yang singkat tersebut dapat dioptimalkan semaksimal mungkin,” imbuhnya disela-sela pidatonya. Cara yang sederhana dalam pembuatan kripik biji durian cukup diminati warga. Bahan-bahan yang diperlukan cukup mudah didapt, apalagi pada musim-musim durian seperti sekarang ini. Bahan utama yang perlu disiapkan, tentu saja biji buah durian, gula, minyak goreng, dan air saja. Biji buah durian terlebih dahulu dibersihkan, kemudian dikupas kulitnya dan diiris tipis. Sementara itu gula dilarutkan ke dalam air. Setelah larut, masukkan irisan biji buah durian ke dalam larutan gula. Tunggulah beberapa menit, lalu goreng hingga kecoklatan, dan tiriskan. Selanjutnya, kripik biji buah durian bisa langsung dinikmati dalam keadaan dingin. Untuk hasil yang lebih gurih, hanya cukup ditambahkan garam atau penyerap masakan. Tips praktis yang bisa langsung dipraktikkan di rumah. Tidak hanya nikmat, tetapi biji buah durian ini juga bergizi. Setiap 100gr biji buah durian, ternyata mengandung 67gr air, 28,3gr lemak, 2,5gr karbohidrat, 2,5gr protein, 1,4gr serat, energi sebesar 520 kJ, vitamin B1, B2,C dan kalium, kalsium, serta fosfor. Sepuluh hari yang sarat kegiatan tidak menyurutkan semangat mahasiswa karena mereka mendapat duungan sepenuhnya dari masyarkat desa. Terbukti, warga yang terlibat dalam berbagai kegiatan turut berpartisipasi aktif, terutama anak-anak. Potensi anak-anak juga dikembangkan melalui Festival Anak Sholeh (FAS). Mereka didandani layaknya da'i cilik, mengikuti lomba cerdas cermat, bersholawat, LRII, tartil, menata huruf hijaiyah, dan mewarnai gambar-gambar Islami yang memang tujuan utamanya adalah menanamkan kereligiusan beragama sejak dini. Tidak mudah melatih anak-anak dalam waktu singkat seperti itu, tetapi sebagai calon pendidik, para mahasiswa telah dapat membuktikan kemampuannya dengan kesuksesan dan kelancaran anak-anak dam FAS. Warga juga dilibatkan dalam permainan voli antar dusun. Maka terjadilah keseimbangan antara kesehatan jasmani dan rohani. Di akhir kegiatan diselenggarakan pengajian akbar untuk lebih mengakrabkan warga dan mahasiswa serta menjalin silaturahim yang lebih erat. Semoga UKKI khususnya dan Unesa uumnya mampu menciptakan atmosfer-atmosfer baru yang labih bermanfaat sebagaimana yang sudah diberikan kepada masyarakat selama ini. Amiiiinn. (Wahyu Nurul Hidayati)
Majalah Unesa Nomor 38 Tahun XI Januari - Februari 2010
16
1
Saat itu, kesegaran pagi nampak di wajah cerah IbuIbu Darma Wanita Unesa (26/1). Bagaimana tidak, dukungan masyarakat terhadap program pemerintah tentang Peraturan Kepres No. 24 Tahun 2008 tentang Hari Menanam Pohon merupakan momentum strategis bagi Ibu-Ibu Darma Wanita Unesa untuk turut berperan aktif dalam mengantisipasi perubahan iklim global, degradasi, serta defontrasi kerusakan lingkungan yang mengakibatkan penurunan produktivitas alam dan kelestarian lingkungan.
17 Majalah Unesa Nomor 38 Tahun XI Januari - Februari 2010
2
3
Acara yang diselenggarakan pada akhir Januari tersebut terlihat lebih meriah mekipun di balik itu semua peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut kurang lebih hanya seratus orang, padahal Bu Endah Haris Supratno, istri Rektor Unesa mengatakan bahwa banyak Ibu-Ibu Darma Wanita yang di undang. Namun beliau memaklumi karena ibu-ibu yang di undang sebagian besar sibuk bekerja.
4
Ibu Endah selanjutnya mengatakan bahwa latar belakang terlaksananya kegiatan tanam pohon ini adalah pertama, kegiatan tersebut masih dalam peringatan lustrum Unesa ke 45 Unesa, kedua adalah karena melihat situasi kampus Lidah Wetan yang masih gersang. Maka, Bu Endah memberikan apresiasi kepada PLN yang telah bersedia bekerja sama untuk turut menghijaukan Kampus Lidah Wetan sehingga dapat menambah oksigen masyarakat di lingkungan Kampus Unesa Lidah Wetan dan menjadikan proses belajar mengajar terasa lebih menyejukkan. Setelah sambutan dari Bu Endah Haris Supratno, Ibu Ketua PI PLN Catrin Sulastyo menambahkan bahwa partisipasi penghijauan dengan 700 tanam pohon di lingkungan Lidah Wetan yang terdiri atas pohon mangga, sukun, trembesi dan sono dapat mengurangi Global Warming. Yel-yel yang diberikan saat itu ”Unesa Go Green” adalah awal untuk menindaklanjuti penghijauan dengan turut memonitor kegiatan yang juga merupakan imbauan bagi semua masyarakat. Tanggapan oleh Bu Catrin jika tanam pohon tersebut hanya bisa dijadikan pohon asuh saja melalui proses pertumbuhan pohon-pohon saat itu saja, tidak sebagai tindak lanjut penggantian monitoring terhadap masyarakat Lidah Wetan.
5 Keterangan Gambar: 1. Ibu Endah Haris Supratno dan Ibu Catrin Sulastyo mengawali penanaman pohon pertama sebagai simbol peresmian kegiatan penanaman pohon di kampus. 2. Foto bersama ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Unesa dan Dharma Wanita PLN di lingkungan Gedung SSFC. 3. SEMANGAT: Terik matahari tak melemahkan semangat ibu-ibu Dharma Wanita PLN. 4. SENANG: Dengan penanaman pohon di lingkungan kampus Unesa dapat mempererat tali silaturahim. 5. GO GREEN: Hijau lingkungan, hijau seragam dan tentunya hijau hatinya juga dong.. :) 6. ACTION: Ibu-ibu foto aksi bersama setelah acara penanaman pohon, "keep the spirit, mam!"
Informasi lebih lanjut adalah: tentang unit sosial yang dimiliki PLN yaitu CSR (Corporate Sosial Responsibility). Data tersebut terdiri atas tiga yaitu pertama melalui ”One Man One Tree” dengan selamatkan bumi penghijauan dan reboisasi untuk keseimbangan ekosistem dan ekologi lingkungan, kedua adalah program Anak Asuh (masyarakat kelistrikan), dan ketiga, Genematrik (Generasi Hemat Listrik).
6 Saran beliau, kegiatan menanam pohon secara terus menerus sangat diperlukan untuk mengurangi pemanasan global. Hari menanam pohon Indonesia yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia kiranya dapat menyadarkan semua komponen masyarakat serta membangun kesadaran diri dalam menanam dan memelihara pohon secara berkesinambungan. Sehingga hasil di masa mendatang benar-benar memberi manfaat yang besar dalam memperbaiki lingkungan hidup. (Yuneni dan Ayu)
Majalah Unesa Nomor 38 Tahun XI Januari - Februari 2010
18
Seputar Unesa
DISKUSI TERBUKA
BERSAMA PAKDE KARWO
Unesa (6/2) mengadakan diskusi terbuka dengan Gubernur Jawa Timur, hari itu adalah hari yang membahagiakan bagi kepengurusan perdana BEM Universitas Negeri Surabaya. Bagaimana tidak, acara itu menjadi ajang kesempatan bagi mahasiswa Unesa untuk mengutarakan suara. Melihat mahasiswa sebagai Agent of Change dan Agent Of Control, wajar kiranya banyak peserta diskusi yang mempertanyakan berbagai hal berdasar apa yang mereka rasakan tentang masalah yang ada di dalam masyarakat Jawa Timur. Beberapa pertanyaan mereka adalah tentang upaya peningkatan pelaksanaan pembangunan terhadap mahasiswa; aktualisasi bagi pendidikan dalam bidang moral; SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) yang sangat diskriminatif; bagaimana penanganan korupsi (P2SEM), fee Bank Jatim 70 miliar KPK; apa dampak terbesar dari Bank Century, bagi rakyat di Jawa Timur; kesejahteraan profesi guru dengan melihat profesi guru sebagai profesi kedua setelah pengusaha; cara yang efektif untuk membantu para pengemis; kehawatiran terhadap pengunjung Lapindo terhadap lumpur, dan beberapa pertanyaan lain yang berkenaan dengan kesejarteran masyarakat. Patut diacungi jempol, pertanyaan-pertanyaan dari peserta diskusi tersebut dijawab dengan baik oleh Bapak Gubernur. Saat ditanya, Dr. H. Sukarwo, M. Hum mengatakan bahwa beliau sangat mengapresiasi pertanyaan peserta. Beliau memahami bahwa mahasiswa dalam kancah pendidikan yang di dalamnya memiliki disiplin ilmu yang baik yang membahas tentang peristiwa-peristiwa yang ada di dalam permasalahan Jawa Timur. Beliau pun setuju
19 Majalah Unesa Nomor 38 Tahun XI Januari - Februari 2010
dengan pernyataan Rektor Unesa pada saat sambutan mengenai adanya Sumber Daya Manusia yang baik di lingkungan Unesa akan memunculkan lulusan-lulusan yang berkualitas. Berdasarkan rangkuman diskusi terbuka tersebut, Gubernur Jatim menjelaskan bahwa awal kepengurusan beliau dengan Gus Ipul dimulai dari titik nol yaitu Berdasarkan hasil BPS tahun 2008 Oktober yang diresmikan akhir Desember 2008. Kesepakatan berbagai program yang dibuat yang memiliki tiga inti yaitu: Pemerintahan, yang masternya adalah pelayanan publik; program sosial, intinya adalah pendidikan kegiatan di dalamnya permasalahan-permasalahan kamitasi dsb; dan bidang ekonomi, prinsip dasarnya adalah bagaimana nilai tambah yang kredibel, sehingga nilai tambah petani naik di pertanian. Rektor Unesa mengharap, di samping silaturahmi, kebasaan Gubernur Jatim melangkahkan kaki di perguruan tinggi di Jawa Timur akan memberikan semangat lebih kepada mahasiswa melalui jalinan kerja sama dengan Unesa. Sehingga APBD yang diberikan Gubernur untuk Universitas Negeri Surabaya akan meningkatkan SDM dalam memunculkan lulusan Unesa yang berkualitas. Prof. Dr. Haris Supratno mengatakan bahwa selama ini Unesa sudah bekerja sama dengan Kabupaten Lamongan dengan memberikan bantuan banyak di Unesa. Hal tersebut adalah contoh bagaimanakah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. (Yuneni)
Seputar Unesa
MENAMBAH WAWASAN
DAN MENGADOPSI YANG BAIK
1
2 Keterangan Gambar: 1. Drs. Suwanto, M.Si., Kepala Dinas Pendidikan selaku promotor dalam progam School Visit ke Curtin University memberikan arahan dan tips-tips kepada peserta program School Visit. 2. Prof. Haris Supratno memberikan cinderamata kepada perwakilan peserta School Visit.
Jumat (12/2), riuh ramai mahasiswa S2 memadati sebuah ruangan cukup besar yang berukuran kurang lebih 4x10 meter. Sekitar satu jam mahasiswa S2 RSBI Prodi Pendidikan Matematika, Pendidikan Sains dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tersebut menunggu pembukaan pelepasan mereka. Beberapa saat kemudian dari arah pintu masuk aula Pascasarjana Unesa Gedung K.9 tampak rektor Unesa Prof. Dr. H. Haris Supratno yang didampingi pejabat Unesa, Pembantu Rektor III Prof. Dr. I Nyoman Adika, M.S., dan Prof. I. Ketut Budayasa, Ph.D., Direktur PPS Unesa, serta Drs. Suwanto, M.Si., Kepala Dinas Pendidikan selaku promotor dalam progam School Visit ke Curtin University kali ini. Mahasiswa S2 berjumlah 114 orang yang berasal dari berbagai SMP dan SMA/SMK ini akan diberangkatkan ke Curtin University, Perth Australia selama dua pekan sebagai bentuk realisasi kurikulum Progam Pascasarjana Unesa. Pemberangkatan dilakukan dalam enam gelombang yang dimulai pada 14 Februari 2010 dan sampai 16 Mei 2010 dengan setiap gelombang berjumlah 20 mahasiswa. Prof. I. Ketut Budayasa, Ph.D. menginformasikan progam school visit ini sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. ”Progam ini dipersiapkan mulai Januari 2009”, ungkap beliau. Australia dipilih dalam progam ini dikarenakan negeri kangguru tersebut menyambut dengan sangat baik progam ini. Prof. Dr. H. Haris Supratno dan Drs. Suwanto, M.Si. yang turut memberi sambutan dalam acara ini berpesan supaya kunjungan ke luar negeri ini dimanfaatkan untuk menambah wawasan dan mengadopsi yang baik agar dapat menjawab persaingan global yakni teknologi, manajemen, dan sumber daya manusia (SDM). (Fithri Amaliyah).
Dr. H. Boyke Nugraha, Sp. OG, MARS
Lagu Cinta Terlarang yang dipopulerkan The Virgin tersebut, kali ini (14/2), dinyanyikan oleh Dr. Boyke di awal seminar nasional yang diselenggarakan BEMJ-PLS FIP yang bertema 'Pentingya Pendidikan Keluarga dan Pendidikan Seks Pranikah'. Acara ini menghadirkan para pembicara di antaranya Dr. H. Boyke Nugraha, Sp. OG, MARS, dan Dr. Muhammad Usman, AFK. Seminar yang menghadirkan Rema Voice ini diadakan di Gedung Sawunggaling Unesa Lidah Wetan. Diawali dengan performance khusus Dr. Boyke, sapaan Ginekolog yang juga konsultan seks ini, dia menjelaskan tentang seks sehat.
Setelah menyanyikan lagu karya The Virgin tersebut, dengan suaranya yang khas dia mengatakan, “Seks hanya dilakukan setelah menikah, seks yang dilakukan sebelum menikah adalah cinta terlarang, seperti lagu yang saya bawakan tadi”. Kemudian dia menjelaskan beberapa hal penting yang harus diperhatikan bagi para remaja yang sedang pacaran, terutama bagi para mahasiswa yang hadir. Tidak hanya berbicara tentang pergaulan bebas yang sedang update, dia mengkisahkan pengalaman pribadinya sebagai seorang ayah yang mendidik anak-anaknya yang sedang Majalah Unesa Nomor 38 Tahun XI Januari - Februari 2010
20
Seputar Unesa memasuki usia remaja. Dia menjelaskan bahwa masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan berbagai pengenalan dan petualangan hal-hal baru seagai bekal untuk mengisi kehidupan mereka kelak. Di saat remajalah proses menjadi manusia dewasa berlangsung. Pengalaman manis, pahit, sedih, gembira, lucu, bahkan menyakitkan akan dialami dalam rangka mencari jati diri. Sayangnya, banyak di antara remaja yang tidak sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya menyenangkan justru dapat menjerumuskan. Rasa ingin tahu dari para remaja tidak jarang kurang disertai pertimbangan rasional akan akibat lanjut dari suatu perbuatan. Daya tarik persahabatan antar kelompok, rasa ingin dianggap sebagai manusia dewasa, kaburnya nilai-nilai moral yang dianut, kurangnya kontrol dari pihak yang lebih tua (dalam hal ini orang tua), berkembangnya naluri seks akibat matangnya alatalat kelamin sekunder, ditambah kurangnya informasi mengenai seks dari media massa yang tdak sesuai dengan norma yang dianut, menyebabkan keputusan-keputusan yang diambil mengenai masalah cinta dan seks begitu kompleks dan menimbulkan gesekan-gesekan dengan orang tua ataupun lingkungan keluarga. Dia juga menjelaskan beberapa kota besar amat menjanjikan kemudahan bagi kaum muda. Diskotik, pusat perbelanjaan, dan pusat-pusat hiburan merupakan ajang pertemuan kaum muda dengan segala pernak-perniknya. Kehidupan yang penuh gejolak tersebut seringkali membuat remaja terjebak dalam perilaku seks bebas bahkan menyimpang. Cinta dan seks merupakan salah satu masalah terbesar remaja di mana pun berada. Kehamilan remaja, pengguguran kandungan, kasus putus sekolah, pernikahan usia muda, perceraian, penyakit kelamin, penyalahgunaan obat merupakan akibat buruk petualangan cinta dan seks yang salah di saat remaja. Tidak jarang masa depan mereka yang penuh harapan hancur berantakan karena masalah cinta dan seks. Dari beberapa penjelasan itu, dia menyarankan pada para remaja yang hadir di seminar siang itu untuk berpacaran yang sehat dan bebas AIDS. Karena, sesuatu hal yang mustahil melarang remaja untuk melakukan interaksi dengan lawan jenis. Proses interaksi yang lebih lanjut diwujudkan dengan berpacaran merupakan hal yang wajar dan baik bagi pengembangan aspek kematangan emosional remaja itu sendiri. Namun, harus ada rambu-rambu yang dipasang agar tidak terjadi hal-hal yang berlebihnan, apalagi sampai melakukan hubungan seksual dan terjadi kehamilan yang tidak diinginkan dan pada akhirnya mengambil jalan pintas dengan menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah abortus”. Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatn untuk tumbuh. Hal ni tentunya merugikan bagi pihak perempuan. Untuk itu, Dr. Boyke juga memberikan sedikit pengetahuan terkait tentang apa saja akibat dari free sex, di antaranya Penyakit Menular Seksual (PMS) dan aborsi yang berakibat kematian bagi si wanita. “Kalaupun janin yang akan digugurkan gagal untuk gugur, maka akibatnya adalah cacat bagi janin,” ungkap Dr. Boyke. Membicaraka PMS seperti setali tiga uang dengan kanker serviks (kanker mulut rahim) yang 21 Majalah Unesa Nomor 38 Tahun XI Januari - Februari 2010
mengakibatkan kematian bagi wanita. “ Hati-hati dengan kanker serviks, jangan berganti-ganti pasangan seks karena tidak hanya AIDS tetapi kanker serviks juga mulai mengancam banyak wanita. Kalau wanitanya tidak berganti-ganti tapi yang laki-laki melakukannya, sama juga bohong, saya tidak setuju dengan adanya poligami karena itu juga bisa membuat si wanita kena penyakit kelamin,” papar dokter yang juga pernah main film ini. Paparan tersebut rupanya menjadi pemicu perdebatan di seminar tersebut. Pasalnya, pembicara kedua, Dr. Muhammad Usman, AFK, membahas tentang Pendidikan Keluarga secara Islami. Awalnya beliau membicarakan tentang beberapa tahapan membentuk keluarga secara Islam, diawali dengan Ta'aruf yang artinya saling mengenali diri masing-masing, proses ini dilakukan pada pasangan yang belum menikah untuk dapat mengenali pribadi masing-masing calon pasangan kemudian dengan khitbah yaitu meminang, maksudnya menampakkan keinginan menikah terhadap seorang perempuan tertentu dengan memberitahu perempuan yang dimaksud. Kemudian beliau juga menerangkan tentang anjuran menikah, membangun pilar keluarga sakinah, keluarga pengemban dakwah, mengatasi problem keluarga, serta mendidik anak taat syariah. Kemudian dia juga menjelaskan tentang hukum berpoligami menurut ajaran Islam. Dia membantah tentang apa yang telah dipaparkan Dr. Boyke, berpoligami menurut Dr. Usman merupakan sunah Rasulullah. Mari kita lihat lagi sejarah hukum awal poligami. Bukankah dulu Rasulullah melakukan poligami dalam rangka menyelamatkan janda-janda yang suaminya menjadi korban perang agar tidak telantar? Padahal dulu image janda juga sangat buruk di mata masyarakat, sehingga dengan menikahi janda, Rasul membuktikan bahwa janda juga manusia, seseorang yang perlu diselamatkan. Satu-satunya istri yang bukan janda adalah Aisyah, yang proses pernikahannya juga istimewa karena ia adalah wanita pilihan Allah bagi Rasul. Apa jadinya mereka jika tidak menikah lagi, siapa yang akan memberi nafkah pada mereka (pada saat itu yang berdagang di pasar adalah laki-laki, jadi yang bekerja ya laki-laki. Mungkin sudah lain dengan kondisi di sini sekarang, di mana janda juga bisa survive karena gerak di ruang publik tidak terbatasi). Maka para sahabat juga mengikuti jejak Rasul dengan berpoligami, menyelamatkan janda yang lain. Jadi maksud awal diaturnya masalah poligami adalah untuk kepentingan sosial. Dan ingat, Rasul menikah lagi pada saat Khadijah telah meninggal bertahun-tahun sebelumnya. Jika memang alasan berpoligami sama halnya dengan alasan Rasulullah berpoligami, maka dalam ajaran Islam memang diperbolehkan. Namun setiap orang boleh memiliki pemikiran dan pandangan tersendiri mengenai hal itu dan yang terpenting adalah menjaga kesehatan. Mari kita peduli dengan tubuh kita, sayangi diri sendiri dan hindari free sex. Itulah tujuan utama diselenggarakan seminar nasional ini untuk para remaja khususnya para mahasiswa Unesa agar bisa open mind terhadap peragulan di sekitarnya dan mem-filter mana yang baik dan buruk melaui wacana seperti seminar yang diselenggrakan oleh BEMJ PLS ini. (Putri Diyanti)
Info Sehat
Suhu udara sering berganti. Pagi dan malam hari yang biasanya dingin menjadi terasa sangat panas. Perubahan cuaca yang drastis ini tentu membuat tubuh harus beradaptasi dengan cuaca. Untuk itu dibutuhkan stamina yang prima atau fit. Jika tidak, tubuh menjadi kurang dapat beradaptasi. Inilah yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit terutama bagi mereka yang sering bekerja keras dan kurang beristirahat. Penyakit yang sering menyerang tubuh di musim pancaroba atau musim peralihan ini, salah satunya adalah masuk angin. Beberapa orang sangat rentan terhadap perubahan cuaca. Hampir semua orang menyalahkan sang “angin” sehingga istilah “masuk angin” digunakan karena ada angin yang masuk ke dalam tubuh. Jika kita begadang, tidurnya singkat maka angin akan masuk ke tubuh. Akibatnya kita bisa masuk angin pada saat bangun tidur. Sebenarnya di istilah kedokteran, tidak ada istilah “masuk angin”. Cuaca yang dingin dapat menimbulkan mekanisme “vasoconstricion” dimana terjadi penyempitan pembuluh darah, hal ini mekanisme untuk menghambat pengeluaran panas berlebihan dari tubuh, sehingga tidak terjadi hipotermi. Vasokonstriksi (penyempitan) pembuluh darah ini yang dapat mengakibatkan peredaran darah di tubuh kurang lancar, sehingga hasil metabolisme, dan asam laktat terakumulasi pada otot-otot akibatnya pegal-pegal dan seluruh tubuh tidak enak. Selain itu,cuaca yang dingin juga mengakibatkan “perlambatan dari gerak peristaltik saluran cerna kita“, sehingga gas yang ada di saluran cerna tertampung, hal ini dapat menjadikan perut kembung dan terasa penuh. Menurut Dr. Anies, sebenarnya masuk angin merupakan sekumpulan gejala yang diakibatkan oleh adanya gangguan pada sistem tubuh manusia. Pada umumnya, sistem tubuh yang terganggu adalah sistem pencernaan, sistem pernafasan, serta sistem peredaran darah dan jantung. “Tapi ada kalanya gangguan itu terjadi pada satu sistem saja, meskipun kadang ada juga yang mengenai pada sistem, “ jelas dokter umum asal Semarang ini. Beberapa gejala seperti kembung, mual, dan gangguan pencernaan kadang di salah artikan sebagai gejala masuk angin. Misalnya pada orang-orang yang banyak mengkonsumsi makanan penimbul gas (seperti kubis atau kacang). Rasa tak enak yang disebabkan terjadinya penumpukan gas pada lambung, kerap dengan mudah di sebut masuk angin oleh orang tersebut. Bagi yang telah mengalami gejala tersebut, ada beberapa tips yang sebaiknya dilakukan dan dihindari, diantaranya : 1. Minum obat-obatan; jika Anda mengalami gejala maag dapat meminum obat anti asam lambung. Bila ada gejala demam dapat minum obat paracetamol. Sedangkan bila ada gejala ketegangan otot bisa meminum obat relaksasi otot seperti myonal. 2. Minum jamu; jamu atau obat yang wes..ewes..ewes..bablas angine, hanya berfungsi mengeluarkan udara dalam saluran pencernaan (jadi sering buang gas), dan menghangatkan badan karena banyak mengandung jahe, royal jelly, dll. Tapi hindari mengkonsumsi jamujamu yang berkasiat untuk menghilangkan pegal-pegal karena banyak yang mengandung steroid dan obat penghilang sakit non steroid (NSAID), yang dapat mengakibatkan banyak komplikasi lain, seperti: sakit lambung, bahkan sampai lambungnya bocor. 3. Jaga makanan dengan asupan nutrisi seimbang (4 sehat 5 sempurna). Kurangi konsumsi makanan berlemak, perbanyak konsumsi buah dan sayuran serta kurangi makanan yang
mengandung banyak gas seperti kol dan sawi. 4. Lakukan olahraga yang melibatkan aktifitas fisik minimal 3 kali seminggu dengan durasi minimal 30 menit setiap sesi. 5. Istirahat yang cukup, lakukan istirahat tidur selama 6-8 jam sehari. Dan yang penting sesuaikan pakaian yang Anda kenakan dengan suhu lingkungan di luar tubuh. Hindari kontak langsung udara luar dengan kulit. Terlebih bila suhu sedang dingin. 6. Untuk yang mengendarai sepeda motor, jagalah pusar. Bila melakukan perjalanan jauh dengan kendaraan bermotor tempelkan koyo dipusar. Fungsinya bukan untuk menghalau angin, tetapi agar pusar tidak dingin, ini ada kaitannya dengan meningkatnya asam lambung. 7. Minumlah, minuman yang hangat sebelum dan sesudah makan. Jangan biasakan minum air es..Ini juga bisa meningkatkan asam lambung dan lama-lama bisa jadi maag, perlu dicatat bahwa penyakit maag bukan hanya disebabkan karena sering telat makan tetapi juga bisa karena faktor ini. 8. Puasa, inilah misteri kehebatan puasa. Jika sering berpuasa maka asam lambung tetap terjaga. Artinya lambung jarang bekerja sehingga asam lambung yang dikeluarkan untuk memproses makanan juga jarang dikeluarkan berlebihan. Tapi ingat, kalau buka puasa jangan terlalu kenyang karena itu sama saja dan jangan biasakan buka puasa, minum yang terlalu dingin. 9. Hindari Kerokan, karena kerokan sebenarnya untuk memecahkan kapiler-kapiler darah, sehingga terasa enak karena pembuluh darah kembali melebar namun badan akan rusak berat, serta tahukah Anda, kenapa orang yang kebiasaan dipijat dan dikerok seperti kecanduan? Hal itu dikarenakan tubuh akan mengeluarkan zat “endorfin” sejenis morfin namun endogen (dihasilkan tubuh), sebagai mekanisme pertahanan terhadap rasa nyeri. Bagi Anda yang ingin tubuh tetap fit dan menolak angin nakal masuk ke tubuh Anda, berikut ini beberapa jurus tolak angin agar tubuh tetap fit di tengah cuaca yang kurang bersahabat : 1. Konsumsi makanan bergizi. Daya tahan tubuh yang baik selain membutuh makanan yang cukup jumlahnya, juga harus memenuhi semua unsur gizi yang dibutuhkan tubuh yaitu: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Istirahat yang cukup. Tidur 6-8 jam sehari. Kurang istirahat dapat menurunkan daya tahan tubuh kita. 2. Sempatkan berolahraga secara rutin minimal 3 kali seminggu selama 30 menit. 3. Konsumsi minuman sulpemen yang tepat. Sebagian besar orang sulit memenuhi kebutuhan gizi harian dengan diet yang seimbang, sehingga suplemen penambah stamina diperlukan terutama di musim pancaroba. Pilih minuman penambah stamina yang benar-benar mengandung vitamin B yang lengkap yang diperlukan untuk menjaga stamina tubuh seperti vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B8 dan B12. 4. Kelola stres dengan baik. Hanya dengan belajar mengelolanya secara tepat, kita dapat terhindar dari dampak negatif stres seperti sulit tidur, nafsu makan berkurang yang pada akhirnya mempengaruhi daya tahan tubuh kita. 5. Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas sehari. 6. Menjaga kebersihan makanan dan minuman. 7. Bila terjadi keluhan yang serius, segera konsultasi ke dokter. Lakukan tips diatas secara rutin dan berkelanjutan maka kita akan terhindar dari angin-angin nakal yang masuk ke dalam tubuh kita. (Putri Diyanti, berbagai sumber)
Majalah Unesa Nomor 38 Tahun XI Januari - Februari 2010
22