BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 39/07/12/Thn.XIX, 01 Juli 2016
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA SUMATERA UTARA 2015 MENCAPAI 69,51.
1.
Pembangunan manusia di Sumatera Utara pada tahun 2015 mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Tahun 2015, IPM Sumatera Utara mencapai 69,51, tumbuh sebesar 0,93 persen dibandingkan dengan tahun 2014.
IPM Sumatera Utara tahun 2014 dan 2015 masih berstatus “sedang”. Tahun 2015 terdapat 12 kabupaten/kota angka IPM berstatus “tinggi”, sebanyak 17 kabupaten/kota status IPM “sedang” dan 4 kabupaten/kota status IPM “rendah”.
Selama periode 2014 hingga 2015, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Angka harapan hidup tahun 2015 sebesar 68,29 tahun, meningkat 0,25 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,82 tahun, meningkat 0,21 tahun dibandingkan pada 2014. Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 9,03 tahun, meningkat 0,1 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran per kapita disesuaikan (harga konstan 2012) masyarakat telah mencapai Rp9,536 juta pada tahun 2015, meningkat Rp172 ribu dibandingkan tahun sebelumnya.
Perkembangan IPM Sumatera Utara Tahun 2010-2015
Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging people choice). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada tahun 2010. BPS mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru pada tahun 2014 dan melakukan backcasting sejak tahun 2010. IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi. Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 39/07/12/Thn. XIX, 01 Juli 2016
1
mendatang. Standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan melakukan standardisasi dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks. IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian. Secara umum, pembangunan manusia Sumatera Utara terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2015. IPM Sumatera Utara meningkat dari 67,09 pada tahun 2010 menjadi 69,51 pada tahun 2015. Selama periode tersebut, IPM Sumatera Utara rata-rata tumbuh sebesar 0,71 persen per tahun. Selama periode 2014-2015, IPM Sumatera Utara tumbuh 0,93 persen. Pertumbuhan pada periode tersebut lebih tinggi apabila dibandingkan dengan kenaikan pada perode 2013-2014, hanya tumbuh sebesar 0,74 persen. Meskipun selama periode 2010 hingga 2015 IPM Sumatera Utara menunjukkan kemajuan yang besar, status pembangunan manusia Sumatera Utara perlu ditingkatkan. Hingga saat ini, pembangunan manusia Sumatera Utara masih berstatus “sedang”, dan masih sama sejak tahun 2010. Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumatera Utara, 2010-2015
69,51 68,87 68,36 67,09
2010
2.
67,34
67,74
2011
2012
2013
2014
2015
Pencapaian Kapabilitas Dasar Manusia
Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, indeks masing-masing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumatera Utara Menurut Komponen, 2010-2015 Komponen
Satuan
2010
2011
2012
2013
2014
2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Angka harapan hidup saat lahir (AHH)
Tahun
67,46
67,63
67,81
67,94
68,04
68,29
Harapan lama sekolah (HLS)
Tahun
11,82
11,83
11,97
12,41
12,61
12,82
Rata-rata lama sekolah (RLS)
Tahun
8,51
8,61
8,72
8,79
8,93
9,03
Pengeluaran per kapita disesuaikan
Rp 000
9 196
9 231
9 266
9 309
9 391
9 563
67,09
67,34
67,74
68,36
68,87
69,51
0,38
0,59
0,92
0,74
0,93
IPM Pertumbuhan IPM
2
%
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 39/07/12/Thn. XIX, 01 Juli 2016
(8)
A. Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Angka Harapan Hidup saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Sumatera Utara telah berhasil meningkatkan Angka Harapan Hidup saat lahir sebesar 0,83 tahun. Selama periode tersebut, secara rata-rata Angka Harapan Hidup tumbuh sebesar 0,24 persen per tahun. Tahun 2010, Angka Harapan Hidup saat lahir di Sumatera Utara hanya sebesar 67,46 tahun, dan pada tahun 2015 telah mencapai 68,29 tahun. Gambar 2 Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) Sumatera Utara (tahun), 2010-2015
67,63
67,81
67,94
68,04
68,29
67,46
2010
2011
2012
2013
2014
2015
B. Dimensi Pengetahuan Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah dan Ratarata Lama Sekolah. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Harapan Lama Sekolah di Sumatera Utara telah meningkat sebesar 1 tahun, sementara Rata-rata Lama Sekolah meningkat 0,53 tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Harapan Lama Sekolah secara rata-rata tumbuh sebesar 1,64 persen per tahun. Meningkatnya Harapan Lama Sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Tahun 2015, Harapan Lama Sekolah di Sumatera Utara telah mencapai 12,82 yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah di Sumatera Utara tumbuh 1,21 persen per tahun selama periode 2010 hingga 2015. Pertumbuhan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia Sumatera Utara yang lebih baik. Hingga tahun 2015, secara rata-rata penduduk Sumatera Utara usia 25 tahun ke atas telah mengenyam pendidikan hingg kelas IX (SMP kelas III).
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 39/07/12/Thn. XIX, 01 Juli 2016
3
Gambar 3 Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah Sumatera Utara (tahun), 2010-2015
11,82
11,83
11,97
12,41
12,61
12,82
8,51
8,61
8,72
8,79
8,93
9,03
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 2010
2011
2012
2013
2014
2015
C. Dimensi Standard Hidup Layak Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standard hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (harga konstan 2012). Pengeluaran per kapita masyarakat Sumatera Utara pada tahun 2015 mencapai Rp 9,56 juta per tahun. Selama lima tahun terakhir, pengeluaran per kapita disesuaikan masyarakat meningkat sebesar sebesar 0,79 per tahun. Gambar 4 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan di Sumatera Utara (Rp 000), 2010-2015
3.
9.231
9.266
9.309
9.391
9.563
9.196
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Pencapaian Pembangunan Manusia di Tingkat Kabupaten/Kota
Tahun 2015, pencapaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota di Sumatera Utara cukup bervariasi. IPM pada level kabupaten/kota berkisar antara 58,25 (Kabupaten Nias Barat) hingga 78,87 (Kota Medan). Dimensi umur panjang dan hidup sehat, yaitu Angka Harapan Hidup saat lahir berkisar antara 61,58 tahun (Kabupaten Mandailing Natal) hingga 72,29 tahun (Kota Pematangsiantar). Sementara pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah berkisar antara 11,77 tahun (Kabupaten Nias) hingga 14,48 tahun (Kota Padangsidimpuan), serta Rata-rata Lama Sekolah berkisar antara 4,64 tahun (Kabupaten Nias Selatan) hingga 11 tahun (Kota Medan). Sedangkan, pengeluaran per kapita disesuaikan di tingkat provinsi berkisar antara 5,21 juta rupiah per tahun (Kabupaten Nias Barat) hingga 14,19 juta rupiah per tahun (Kota Medan).
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 39/07/12/Thn. XIX, 01 Juli 2016
Kemajuan pembangunan manusia pada tahun 2015 terlihat dari meningkatnya angka IPM, walaupun secara status pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota masih sama dengan tahun 2014. Jumlah kabupaten/kota yang berstatus “sedang” sebanyak 17 kabupaten/kota. Terdapat 12 kabupaten/kota yang berstatus pembangunan manusia “tinggi”, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara, Toba Samosir, Labuhan Batu, Simalungun, Karo, Deli Serdang, serta Kota Sibolga, Pematang Siantar, Tebingtinggi, Medan, Binjai dan Padangsidimpuan. Sementara itu masih terdapat empat kabupaten yang berstatus pembangunan manusia “rendah”, yaitu Kabupaten Nias, Nias Selatan, Nias Utara dan Nias Barat. Gambar 5 IPM Sumatera Utara Menurut Kabupaten/Kota dan Status Pembangunan Manusia, 2015
Sangat Tinggi (>80)
Tinggi (70-80)
Sedang (60-70)
Rendah (<60)
Peningkatan IPM di tingkat provinsi juga tercermin pada level kabupaten/kota. Selama periode 2014 hingga 2015, seluruh kabupaten/kota di Sumatera Utara mengalami peningkatan IPM. Pada periode ini, tercatat tiga kabupaten/kota dengan kemajuan pembangunan manusia paling cepat, yaitu Kota Binjai (1,73%), Kabupaten Nias Selatan (1,66%), dan Kabupaten Dairi (1,60%). Kemajuan pembangunan manusia di Kota Binjai, Kabupaten Nias Selatan dan Kabupaten Dairi didorong oleh dimensi pendidikan. Sementara itu, kemajuan pembangunan manusia di Sumatera Utara selama tahun 2014-2015 tercatat paling lambat di Kabupaten Labuhan Batu (0,25%), diikuti Kabupaten Serdang Bedagai (0,34%) dan Kabupaten Simalungun (0,49%).
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 39/07/12/Thn. XIX, 01 Juli 2016
5
Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Utara, 2014-2015 No
Kabupaten/Kota
(1)
(2)
AHH (tahun)
HLS (tahun)
RLS (tahun)
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (Rp 000)
IPM
2014
2015
2014
2015
2014
2015
2014
2015
2014
2015
Pertumbuhan (%) 2014-2015
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
Capaian
1
Nias
68,87
68,97
11,45
11,77
4,75
4,76
5,980
6,234
57,98
58,85
1,50
2
Mandailing Natal
61,18
61,58
12,57
12,77
7,54
7,63
9,040
9,096
63,42
63,99
0,89
3
Tapanuli Selatan
63,14
63,74
13,04
13,06
8,22
8,27
10,593
10,623
67,22
67,63
0,61
4
Tapanuli Tengah
66,49
66,59
12,21
12,40
7,55
8,02
9,489
9,555
66,16
67,06
1,36
5
Tapanuli Utara
67,25
67,55
13,14
13,19
9,05
9,31
10,964
11,079
70,70
71,32
0,87
6
Toba Samosir
69,04
69,14
13,16
13,18
9,83
10,08
11,250
11,535
72,79
73,40
0,83
7
Labuhan Batu
69,26
69,36
12,56
12,57
8,68
8,75
10,325
10,356
70,06
70,23
0,25
8
Asahan
67,27
67,37
12,15
12,49
7,98
8,32
9,988
10,067
67,51
68,40
1,32
9
Simalungun
70,24
70,34
12,63
12,69
8,70
8,80
10,597
10,728
70,89
71,24
0,49
10
Dairi
67,48
67,78
12,05
12,80
8,59
8,69
9,642
9,708
67,91
69,00
1,60
11
Karo
70,42
70,62
11,89
12,22
9,33
9,50
11,548
11,800
71,84
72,69
1,18
12
Deli Serdang
70,80
71,00
12,11
12,52
9,46
9,48
11,065
11,359
71,98
72,79
1,12
13
Langkat
67,33
67,63
12,69
12,70
7,85
7,92
10,062
10,364
68,00
68,53
0,78
14
Nias Selatan
67,16
67,66
11,48
11,96
4,64
4,64
6,329
6,454
57,78
58,74
1,66
15
Humbang Hasundutan
67,80
68,10
13,13
13,15
8,88
8,90
6,736
6,889
65,59
66,03
0,68
16
Pakpak Barat
64,45
64,85
13,78
13,80
8,39
8,45
7,364
7,496
65,06
65,53
0,73
17
Samosir
69,66
70,26
13,39
13,41
8,57
8,84
7,667
7,698
67,80
68,43
0,93
18
Serdang Bedegai
67,27
67,47
12,29
12,31
8,04
8,08
10,042
10,110
67,78
68,01
0,34
19
Batu Bara
65,50
65,80
11,94
11,96
7,72
7,74
9,370
9,692
65,50
66,02
0,79
20
Padang Lawas Utara
66,40
66,50
11,84
11,87
8,44
8,91
9,171
9,363
66,50
67,35
1,29
21
Padang Lawas
66,01
66,31
12,90
12,91
8,16
8,40
7,910
7,955
65,50
65,99
0,75
22
Labuhan Batu Selatan
68,06
68,09
11,88
12,73
8,67
8,68
10,111
10,319
68,59
69,67
1,58
23
Labuhan Batu Utara
68,50
68,70
11,80
12,12
8,27
8,31
11,147
11,201
69,15
69,69
0,77
24
Nias Utara
68,49
68,59
11,86
12,40
6,05
6,06
5,580
5,627
59,18
59,88
1,18
25
Nias Barat
67,64
67,94
11,87
12,33
5,73
5,74
5,156
5,207
57,54
58,25
1,25
26
Sibolga
67,40
67,70
12,76
13,10
9,83
9,85
10,623
10,765
71,01
71,64
0,89
27
Tanjungbalai
61,40
61,90
12,25
12,40
9,03
9,12
10,133
10,326
66,05
66,74
1,04
28
Pematangsiantar
71,69
72,29
13,97
13,99
10,70
10,73
11,204
11,388
75,83
76,34
0,67
29
Tebing Tinggi
70,04
70,14
12,04
12,23
10,05
10,06
10,918
11,393
72,13
72,81
0,94
30
Medan
72,18
72,28
13,69
13,97
10,88
11,00
13,984
14,191
78,26
78,87
0,78
31
Binjai
71,39
71,59
13,00
13,56
9,77
10,28
10,058
10,098
72,55
73,81
1,73
32
Padangsidimpuan
68,27
68,32
13,95
14,48
10,13
10,47
9,623
9,668
71,88
72,80
1,28
33
Gunungsitoli
70,19
70,29
13,28
13,65
8,17
8,18
6,685
6,742
65,91
66,41
0,76
Sumatera Utara
68,04
68,29
12,61
12,82
8,93
9,03
9,391
9,563
68,87
69,51
0,93
Keterangan : AHH : Angka Harapan Hidup saat lahir HLS : Harapan Lama Sekolah RLS : Rata-rata Lama Sekolah
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 39/07/12/Thn. XIX, 01 Juli 2016
CATATAN TEKNIS I. Penyusunan Indeks Sebelum menghitung IPM, setiap komponen IPM harus dihitung indeksnya. Formula yang digunakan dalam penghitungan indeks komponen IPM adalah sebagai berikut: Indeks Kesehatan 𝐼𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 =
𝐴𝐻𝐻0 − 𝐴𝐻𝐻0𝑚𝑖𝑛 𝐴𝐻𝐻0𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝐴𝐻𝐻0𝑚𝑖𝑛
Indeks Pendidikan 𝐼𝐻𝐿𝑆 =
𝐻𝐿𝑆 − 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝑅𝐿𝑆 =
𝑅𝐿𝑆 − 𝑅𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛 𝑅𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑅𝐿𝑆𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 =
𝐼𝐻𝐿𝑆 + 𝐼𝑅𝐿𝑆 2
Indeks Pengeluaran 𝐼𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 =
ln 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 − ln 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛 ln 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑎𝑘𝑠 − ln 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛
Untuk menghitung indeks masing-masing komponen IPM digunakan batas maksimum dan minimum seperti terlihat dalam tabel berikut. Komponen
Satuan
Min
Max
Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH0)
Tahun
20
85
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Tahun
0
18
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Tahun
0
15
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan
Rupiah
1.007.436
26.572.352
Selanjutnya nilai IPM dapat dihitung sebagai:
𝐼𝑃𝑀 =
3
𝐼𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 × 𝐼𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 × 𝐼𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛
II. Status Pembangunan Manusia Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu tertentu dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Pengelompokkan ini bertujuan untuk mengorganisasikan wilayah-wilayah menjadi kelompok-kelompok yang sama dalam dalam hal pembangunan manusia. 1. Kelompok “sangat tinggi”: IPM ≥ 80 2. Kelompok “tinggi”: 70 ≤ IPM < 80 3. Kelompok “sedang”: 60 ≤ IPM < 70 4. Kelompok “rendah”: IPM < 60
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 39/07/12/Thn. XIX, 01 Juli 2016
7
Informasi lebih lanjut hubungi:
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA Telepon/Fax: 061-8452343/8452773 E-mail:
[email protected] Website: http://sumut.bps.go.id
8
Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 39/07/12/Thn. XIX, 01 Juli 2016