No. 40/06/51/Th. I , 15 Juni 2016
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015
1.
Pembangunan manusia pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Bali. Pada tahun 2015, IPM Provinsi Bali telah mencapai 73,27. Angka ini meningkat sebesar 0,79 poin dibandingkan dengan IPM Provinsi Bali pada tahun 2014 yang sebesar 72,48.
Pada tahun 2015, pembangunan manusia di Provinsi Bali masih berstatus “TINGGI”, masih sama dengan statusnya pada tahun 2014. IPM Provinsi Bali pada tahun 2015 tumbuh sebesar 1,09 persen dibandingkan tahun 2014.
Selama periode 2014 hingga 2015, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Di tahun 2015 bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 71,35 tahun, meningkat 0,16 tahun dibandingkan tahun 2014. Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,97 tahun, meningkat 0,33 dan untuk penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 8,26 tahun, meningkat 0,15 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran per kapita disesuaikan (harga konstan 2012) masyarakat telah mencapai Rp. 13,08 juta rupiah pada tahun 2015, atau mengalami peningkatan sebesar Rp 248 ribu rupiah dibandingkan tahun 2014.
Perkembangan IPM Provinsi Bali Tahun 2010-2015
Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging people choice). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada tahun 2010. BPS mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru pada tahun 2014 dan melakukan backcasting sejak tahun 2010. IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi. Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 40/06/51/Th. I, 15 Juni 2016
1
IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan melakukan standardisasi dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks. IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian. Secara umum, pembangunan manusia Provinsi Bali terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2015. IPM Provinsi Bali meningkat dari 70,10 pada tahun 2010 menjadi 73,27 pada tahun 2015. Selama periode tersebut, IPM Provinsi Bali rata-rata tumbuh sebesar 0,90 persen per tahun. Pada periode 2014-2015, IPM Provinsi Bali tumbuh 1,09 persen. Pertumbuhan pada periode tersebut lebih tinggi apabila dibandingkan dengan kenaikan pada perode 2013 - 2014, hanya tumbuh sebesar 0,53 persen. Selama periode 2010 hingga 2015 IPM Provinsi Bali menunjukkan kemajuan yang besar dengan status pembangunan manusia dikategorikan . Sejak tahun tahun 2010 status pembangunan ini tidak mengalami perubahan. Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Bali, 2010-2015
74.00
73.27 72.09
71.62
72.48
70.87
71.00
70.10
68.00 2010
2.
2011
2012
2013
2014
2015
Pencapaian Kapabilitas Dasar Manusia
Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, indeks masing-masing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Bali Menurut Komponen, 2010-2015 Komponen
Satuan
2010
2011
2012
2013
2014
2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Angka harapan hidup saat lahir (AHH)
Tahun
70.61
70.78
70.94
71.11
71.20
71.35
Harapan lama sekolah (HLS)
Tahun
11.71
12.12
12.26
12.40
12.64
12.97
Rata-rata lama sekolah (RLS)
Tahun
7.74
7.77
8.05
8.10
8.11
8.26
Pengeluaran per kapita disesuaikan
Rp Juta
12.07
12.31
12.53
12.74
12.83
13.08
70.10
70.87
71.62
72.09
72.48
73.27
1.09
1.07
0.65
0.53
1.09
IPM Pertumbuhan IPM
2
%
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 40/06/51/Th. I, 15 Juni 2016
A.
Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat
Angka Harapan Hidup saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Provinsi Bali telah berhasil meningkatkan Angka Harapan Hidup saat lahir sebesar 0,74 tahun. Selama periode tersebut, secara ratarata Angka Harapan Hidup tumbuh sebesar 0,21 persen per tahun. Pada tahun 2010, Angka Harapan Hidup saat lahir di Provinsi Bali hanya sebesar 70,61 tahun, dan pada tahun 2015 telah mencapai 71,35 tahun. Gambar 2 Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) Provinsi Bali, 2010-2015 (Tahun)
70.61
2010
B.
70.94
70.78
2011
2012
71.11
2013
71.20
2014
71.35
2015
Dimensi Pengetahuan
Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Harapan Lama Sekolah di Provinsi Bali telah meningkat sebesar 1,26 tahun, sementara Rata-rata Lama Sekolah meningkat 0,52 tahun. Gambar 3 Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah Provinsi Bali Tahun 2010 2015 (Tahun)
12.97
12.12
12.26
12.40
12.64
7.74
7.77
8.05
8.10
8.11
8.26
2010
2011
2012
2013
2014
2015
12.00
11.71
8.00
4.00
Harapan Lama Sekolah
Rata-rata Lama Sekolah
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 40/06/51/Th. I, 15 Juni 2016
3
Selama periode 2010 hingga 2015, Harapan Lama Sekolah secara rata-rata tumbuh sebesar 2,16 persen per tahun. Meningkatnya Harapan Lama Sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Di tahun 2015, Harapan Lama Sekolah di Provinsi Bali telah mencapai 12,97 yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah di Provinsi Bali tumbuh 1,34 persen per tahun selama periode 2010 hingga 2015. Pertumbuhan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia Provinsi Bali yang lebih baik. Hingga tahun 2015, secara rata-rata penduduk Provinsi Bali usia 25 tahun ke atas telah mengenyam pendidikan hingg kelas VII (SMP kelas II).
C.
Dimensi Standard Hidup Layak
Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standard hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (harga konstan 2012). Pada tahun 2015, pengeluaran per kapita masyarakat Provinsi Bali mencapai Rp 13,08 juta per tahun. Selama lima tahun terakhir, pengeluaran per kapita disesuaikan masyarakat rata-rata meningkat sebesar 200,96 ribu per tahun. Gambar 4 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan Provinsi Bali Tahun 2010 - 2015 (Rp 000) 14,000
12,074
12,307
12,530
12,738
12,831
2013
2014
13,078
11,000
8,000 2010
3.
2011
2012
2015
Pencapaian Pembangunan Manusia di Tingkat Provinsi
Pada tahun 2015, pencapaian pembangunan manusia di tingkat provinsi cukup bervariasi. IPM pada level kabupaten berkisar antara 64,68 (Karangasem) hingga 82,24 (Denpasar). Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, Angka Harapan Hidup saat lahir berkisar antara 69,48 (Karangasem) hingga 74,31 tahun (Badung). Sementara pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah berkisar antara 11,36 tahun (Bangli) hingga 13,75 tahun (Denpasar), serta Rata-rata Lama Sekolah berkisar antara 5,42 tahun (Karangasem) hingga 11,02 tahun (Denpasar). Sedangkan, pengeluaran per kapita di tingkat provinsi berkisar antara 9,56 juta rupiah per tahun (Karangasem) hingga 18,85 juta rupiah per tahun (Denpasar).
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 40/06/51/Th. I, 15 Juni 2016
Tidak banyak yang berubah dari peringkat pembangunan manusia baik di level kabupaten/kota maupun Provinsi. Status IPM masih sama dengan tahun 2014 kecuali untuk Kabupaten Buleleng yang . Dilihat dari tahun 2010 hanya Kota Denpasar yang mengalami Di tahun 2015 klasifikasi IPM Kabupaten/K Klungkung, Bangli dan Karangasem yang berstatus sedang Gambar 5 IPM Provinsi Bali Menurut Provinsi dan Status Pembangunan Manusia, 2015
Peningkatan IPM di tingkat provinsi juga tercermin pada level kabupaten/kota. Selama periode 2014 hingga 2015, seluruh provinsi mengalami peningkatan IPM. Pada periode ini, tercatat tiga provinsi dengan kemajuan pembangunan manusia paling cepat, yaitu Kabupaten Jembrana(1,44%), Kabupaten Buleleng (1,26%), dan Kabupaten Tabanan (1,19%). Kemajuan pembangunan manusia di Jembrana didorong oleh dimensi pendidikan, sementara di Kabupaten Buleleng lebih dikarenakan perbaikan standar hidup layak. Sementara itu, kemajuan pembangunan manusia di Kabupaten Bangli (0,75%) dan Kota Denpasar (0,72%) tercatat paling lambat di Provinsi Bali selama tahun 2014-2015. Diantara kedua wilayah ini yang cukup mendapat perhatian adalah Kabupaten Bangli dimana IPM-nya merupakan salah satu yang terendah dengan pertumbuhan yang juga sangat rendah. Wilayah dengan IPM yang tinggi dan pertumbuhan yang baik selama tahun 2014 dan 2015 adalah Kabupaten Badung.
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 40/06/51/Th. I, 15 Juni 2016
5
Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Provinsi, 2014-2015 AHH (tahun)
Provinsi
HLS (tahun)
Pengeluaran per Kapita (Rp 000)
RLS (tahun)
IPM Capaian
Pertumbuhan (%)
2014
2015
2014
2015
2014
2015
2014
2015
2014
2015
2014-2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
BALI
71.20
71.35
12.64
12.97
8.11
8.26
12.83
13.08
72.48
73.27
1.09
Jembrana
71.39
71.43
11.48
11.88
7.30
7.54
10.94
11.17
68.67
69.66
1.44
Tabanan
72.64
72.74
12.04
12.47
7.91
8.07
13.49
13.67
72.68
73.54
1.19
Badung
74.30
74.31
13.00
13.45
9.29
9.44
16.08
16.41
77.98
78.86
1.12
Gianyar
72.78
72.84
13.06
13.35
8.28
8.49
13.38
13.58
74.29
75.03
0.99
Klungkung
69.91
70.11
12.57
12.85
6.90
6.98
10.50
10.71
68.30
68.98
1.00
Bangli
69.44
69.54
11.15
11.36
6.38
6.41
10.47
10.65
65.75
66.24
0.75
Karangasem
69.18
69.48
11.81
12.11
5.39
5.42
9.40
9.56
64.01
64.68
1.05
Buleleng
70.71
70.81
12.01
12.37
6.66
6.77
12.25
12.59
69.16
70.03
1.26
Kota Denpasar
73.71
73.91
13.46
13.75
10.96
11.02
18.60
18.85
81.65
82.24
0.72
(1)
Keterangan : AHH : Angka Harapan Hidup saat lahir HLS : Harapan Lama Sekolah RLS : Rata-rata Lama Sekolah
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 40/06/51/Th. I, 15 Juni 2016
CATATAN TEKNIS I.
Sumber Data o o
Angka Harapan Hidup saat lahir: Sensus Penduduk 2010 (SP-2010), Proyeksi Penduduk, Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS). Angka Harapan Lama Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah dan Pengeluaran Perkapita Disesuaikan: Survei Sosial Ekonomi Nasional dan (SUSENAS)
II. Penyusunan Indeks Sebelum menghitung IPM, setiap komponen IPM harus dihitung indeksnya. Formula yang digunakan dalam penghitungan indeks komponen IPM adalah sebagai berikut: Indeks Kesehatan Indeks Pendidikan
Indeks Pengeluaran ( (
)
( )
) (
)
Untuk menghitung indeks masing-masing komponen IPM digunakan batas maksimum dan minimum seperti terlihat dalam tabel berikut. Komponen
Satuan
Min
Max
Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH0)
Tahun
20
85
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Tahun
0
18
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Tahun
0
15
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan
Rupiah
1.007.436
26.572.352
Selanjutnya nilai IPM dapat dihitung sebagai:
√ III. Status Pembangunan Manusia Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu tertentu dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengorganisasikan wilayahwilayah menjadi kelompok-kelompok yang sama dalam dalam hal pembangunan manusia. 1. Kelompok “sangat tinggi”: IPM ≥ 80 2. Kelompok “tinggi”: 70 ≤ IPM < 80 3. Kelompok “sedang”: 60 ≤ IPM < 70 Berita Resmi Provinsi Bali No. 40/06/51/Th. I, 15 Juni 2016 4. Kelompok “rendah”: IPM Statistik < 60
7
Informasi lebih lanjut hubungi: Didik Nursetyohadi, SST., M.Agb. Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Bali Telepon: 0361-238159, Fax: 0361-238162 E-mail:
[email protected]