Erudio ( Journal of Educational Innovation), Volume 5, Nomor 2, Juni 2017 e-ISSN : 2549 – 8673
1
IMPLEMENTASI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI DESCRIPTIVE TEXT DENGAN IMAGINARY VISUALIZATION DAN COLLABORATIVE APPROACH Riski Lestiono English Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muhammadiyah Malang;
[email protected]
ABSTRAK Dalam studi ini, Lesson Study (LS) diimplementasikan pada Mata kuliah Reading Comprehension III.Lesson Study (LS) ini mengangkat pokok bahasan descriptive texs (teks deskripsi) yang memuat banyak sekali ungkapan yang menggambarkan suatu objek: kata sifat (adjectives) serta majas (figurative speeches) untuk mencapai tujuan deskripsi secara hidup (vivid description). Descriptive text mengasah mahasiswa untuk mampu memiliki imaginasi visual yang hidup (lively visual imagination) tentang objek yang digambarkan dalam balutan bahasa. Kegiatan LS yang dilakukan sebanyak 2 openlessons (pengulangan tahap Plan, Do, dan See) ini semuanya diarahkan pada peningkatan kemampuannya dalam memahami bacaan, dalam hal ini descriptive text, menguasai kosa kata baru dalam Bahasa Inggris yang berkaitan dengan topik bacaan, menggambarkan deskripsi secara verbal di dalam bacaan menjadi deskripsi visual (gambar) yang berdampak positif pada minat dan ketertarikan mahasiswa dalam pembelajaran, serta menganalisis berbagai macam majas (figurative speeches). Aktifitas dilaksanakan dengan collaborative approach di mana siswa bekerja secara berkelompok untuk menyelesaikan project sesuai tema teks deskripsi. Pada akhir pembelajaran, mahasiswa mampu mencapai tujuan pembelajaran yaitu pemahaman, memvisulakan deskripsi dalam bacaan, serta menganalisis berbagai macam majas (figurative speeches) yang mewarnai descriptive text. Akhirnya, studi ini merekomedasikan formulasi integrasi LS pada setiap desain pembelajaran. Kata kunci: Lesson study, lively visual imagination, collaborative approach
PENDAHULUAN Di dalam Bahasa Inggris terdapat 4
Listening productive
dan
Reading.
skills
Sebaliknya,
menekankan
pada
(empat) macam keterampilan yang perlu
menghasilan ujaran secara aktif dalam
diasah.
Bahasa Inggris, dan mencakup keterampilan
Keterampilan
(skills)
tersebut
dikelompokkan dalam dua kubu besar, yaitu
Speaking
receptive skills
productive skills.
kemampuan bahasa ini dikembangkan dan
menekankanpada
dilatihkan kepada semua mahasiswa di
pemahamaan akan ujaran dalam Bahasa
prodi Pendidikan Bahasa Inggris pada 2
Inggris,
tahun pertama pendidikan di universitas,
Receptive
dan
skills
dan
mencakup
keterampilan
dan
Writing
[1].
Keempat
2
Riski Lestiono, Implementasi Lesson Study untuk Meningkatan Kemampuan Memahami …
secara lebih detail ditawarkan pada 4 semester pertama dalam masa kuliah. Reading
Comprehension
Sesuai dengan silabus yang telah dirancang oleh prodi Pendidikan Bahasa
III
Inggris, setelah menempuh mata kuliah ini
merupakan salah satu mata kuliah wajib
diharapkan mahasiswa mampu memahami
yang ditawarkan pada mahasiswa di Prodi
dengan baik tentang berbagai macam jenis
Pendidikan Bahasa Inggris. Mata kuliah ini
bacaan (texts), mampu mengidentifikasi
disajikan pada semester III dengan 2 mata
gagasan utama, ide pokok, serta topik,
kuliah
pra-syarat,
yaitu
Reading
detail, keterkaitan atau hubungan antar
dan
Reading
kalimat
dan
Comprehension II. Bobot mata kuliah ini
between
sentences
adalah 4 sks dimana mahasiswa akan
menguasai kosa kata, menganalisis majas
menghadiri 2 ṕertemuan dalam 1 minggu,
(figurative
speeches),
serta
masing-masing pertemuan
mendeteksi
rhetorical
structure
Comprehension
I
dialokasikan
selama 2 x 50 menit. Mata
paragraf and
(relationships paragraphs),
mampu dari
bacaan yang dibahas [2]. Secara lebih
kuliah
Reading
kerucut, pembelajaran ini diarahkan pada
Comprehension III ini memiliki fokus
pembahasan descriptive text serta melatih
untuk mereview beberapa pokok bahasan
keterampilan
bacaan dengan berbagai macam tipe/genre,
menyelesaikan dan menjawab pertanyaan
seperti
tentang pemahaman akan isi bacaan (text
expository,
description,
argumentation,
narration,
dalam
lain
comprehension). Kegiatan perkuliahan ini
sebagainya. Kesemua pokok bahasan teks
tidak hanya membekali mahasiswa secara
tersebut
saat
kognitif saja namun juga diarahkan pada
mahasiswa masih menempuh pendidikan
kegiatan yang menyeluruh. Hal ini sejalan
di sekolah lanjutan tingkat pertama dan
dengan
atas. Namun, mereka hanya diperkenalkan
pembelajaran
pada konsep dasar serta generic structure
keseluruhan unsur kognitif, afektif, dan
sederhana. Dalam mata kuliah Reading
psikomotor.
telah
Comprehension
dan
mahasiswa
diperkenalkan
III
ini,
mahasiswa
gagasan harus
bahwa
proses
meliputi
kegiatan
Secara umum, hakekat pembelajaran
ditantang dan dibekali dengan jenis teks
harus
terjadinya
interaksi
antara
serupa namun dengan tingkat kesulitan
mahasiswa dengan lingkungannya agar
kosa kata (vocabulary) yang lebih tinggi
terjadi perubahan tingkah laku yang lebih
dan jumlah kata yang lebih banyak.
baik [3].Jika dihubungkan pembelajaran
Erudio ( Journal of Educational Innovation), Volume 5, Nomor 2, Juni 2017 e-ISSN : 2549 – 8673
3
Bahasa Inggris (English Lesson) yang
Dengan berdasarkan pertimbangan
dominan pada kegiatan kognitif, maka
pemikiran tersebut di atas, kegiatan Lesson
pembelajaran Bahasa Inggris merupakan
Study
proses berpikir yang disertai dengan
Comprehension
aktivitas afektif maupun fisik.
bagaimana
Memang disadari bahwa selama ini
untuk
mata
kuliah
III
diarahkan
meningkatkan
mahasiswa
Reading
dalam
pada
kemampuan
memahami
teks
Pembelajaran Bahasa Inggris secara umum
deskriptif, menguasai kosa kata kunci
lebih banyak melatih, mengasah, dan
dalam bacaan, memvisualkan deskripsi
melibatkan
verbal
demikian,
kegiatan pelibatan
kognitif.Namun afektif
maupun
dalam
teks
deskriptif,
dan
menganalisis majas (figurative languages)
psikomotorik juga tidak bisa ditinggalkan.
baik
Kreatifitas, ketrampilan praktek bahasa
Komunikasi secara lisan mapun tertulis ini
(particular
juga diarahkan pada aktifitas kelompok
utterances),
menumbuhkan
secara
lisan
maupun
menekankan
tertulis.
rasa percaya diri mahasiswa (enhancing
untuk
kemampuan
students’ confidence), kemampuan dan
collaborative learning mahasiswa.
keluwesan dalam melakukan kerja sama (collaborative ketangkasan
flexibility), dalam
serta
bergerak
dan
beraktifitas (psychomotoric skills) juga hal yang
tidak
bisa
ditinggalkan.
Hasil
berpikir, hasil kreasi di dalam Bahasa Inggris
semua
tidak
METODOLOGI
jarang
harus
Terdapat
1
Comprehension
III,
kelas yaitu
Reading kelas
H,
mahasiswa semester 3 pada tahun ajaran 2015/2016 di Program Studi Pendidikan Bahasa
Inggris.
Dengan
dipilihnya
disampaikan kepada orang lain baik secara
pengampu
lisan maupun dengan tulisan. Oleh karena
Comprehension III sebagai mata kuliah
itu, pembelajar Bahasa Inggris perlu
untuk LS maka harus dipilih satu kelas
mengasah
untuk
untuk dijadikan kelas pelaksanaan kegiatan
mengkomunikasikan hasil berpikir tersebut
ini.Pemilihan kelas ini dilakukan dengan
dan dalam hal ini adalah presentation
cara yang sangat sederhana yaitu berdasar
skills.Presentation skills dilatih pula dalam
jadwal kuliah yang paralel.Mata kuliah
pembelajaran dengan menugasi mahasiswa
Reading Comprehension III ini berbobot 4
menjelaskan dan mengelaborasi temuan
sks.
dan hasil kerja mereka di depan kelas.
ṕertemuan dalam 1 minggu, masing-
kemampuan
mata
Mahasiswa
kuliah
akan
Reading
menghadiri
2
Riski Lestiono, Implementasi Lesson Study untuk Meningkatan Kemampuan Memahami …
4
masing pertemuan dialokasikan selama 2
mengobservasi,
hasil
x 50 menit. Pada semester tersebut,
pembelajaran [5]. Oleh karena itu, sangat
kegiatan
bijak
perkuliahan
Reading
dan
jika
melaporkan
seorang
pendidik
Comprehension III dilaksanakan pada jam
mengimplementasikan
ke 3-4 pada hari Jumat dan jam ke 3-4
integrasikan
pada hari Senin. Dengan pertimbangan
peningkatkan
waktu yang efisien tersebut maka kelas
keprofesionalan guru. Implementasi LS
yang ditunjuk adalah kelas H. Jumlah
melalui beberapa tahap, yaitu perencanaan
mahasiswa dalam mata kuliah Reading
(plan), pelaksanaan (do) dan refleksi (see)
Comprehension III kelas H ini adalah 30
[6].
mahasiswa.
menggunakan dua siklus kegiatan inti
Pendekatan yang digunakan dalam
LS
Kegiatan
dan untuk
mengmendorong
kompetensi
ini
dan
dilakukan
dengan
tersebut.
studi ini adalah Lesson Study (LS). Lesson
Dalam setiap kegiatan plan dibahas
Study merupakan terjemahan langsung dari
tentang perencanaan pembelajaran yang
bahasa Jepang jugyokenkyu, yang berasal
telah dibuat oleh dosen model. Dosen
dari dua kata jugyo yang berarti lesson atau
model diberi kesempatan pertama untuk
pembelajaran, dan kenkyu yang berarti
menyajikan perencanaan yang telah d ibuat
study atau research atau pengkajian [4]. LS
dan selanjutnya dosen lain dalam satu tim
merupakan profesi
sebuah
pendidik
pembelajaran
model
pembinaan
memberikan
melalui
pengkajian
sesuai dengan metode, media, pembagian
secara
kolaboratif
dan
waktu
guna
masukan
secara
ketercapaian
spesifik
kemampuan
berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip
peningkatan kemampuan berkomunikasi
kolegialitas dan mutual learning untuk
mahasiswa.
membangun
LS
disempurnakan oleh dosen model maka
belajar
pada hari berikutnya, sesuai jadwal,
mendesain
komunitas
belajar.
komunitas
Setelah
perencanaan
(learningsociety) yang secara konsisten
perencanaan
dan sistematis melakukan perbaikan diri,
implementasi ini, dosen model sebagai
pada tataran individual maupun manajerial.
pengajarnya sedangkan dosen yang lain (3-
Selain
LSadalah
4 dosen) sebagai observer. Fokus observasi
itu,
tersedianya pembelajaran
keunggulan
diimplementasikan.
Saat
sebuah
kondisi
dimana
adalah pada penguasaan kelas oleh dosen
dapat
dilakukan
secara
pengampu serta partisipasi aktif mahasiswa
kolaboratif dan berkesinambungan dalam
di kelas
hal
tertulis.Perekaman data selain dilakukan
merencanakan,
melaksanakan,
baik secara
lisan
maupun
Erudio ( Journal of Educational Innovation), Volume 5, Nomor 2, Juni 2017 e-ISSN : 2549 – 8673
5
oleh observer juga dilakukan dengan
dalam
menggunakan
ini
menguasai kosa kata kunci dalam bacaan,
digunakan sebagai alat untuk menghindari
memvisualkan deskripsi verbal dalam teks
hilangnya informasi yang mungkin belum
deskriptif,
sempat terekam oleh observer untuk
(figurative languages) baik secara lisan
nantinya diamati dalam tahap berikutnya
maupun
dalam rangkaian LSini.
pengampu juga diamati untuk memastikan
video
Setelah
camera.Hal
kegiatan
do,
keesokan
memahami
dan
deskriptif,
menganalisis
tertulis,
kemampuan
teks
majas
kecakapan
dalam
dosen
mendorong
harinya, dilaksanakan kegiatan see. Hal ini
perkembangan kreatifitas, afektif, dan
dilakukan
merasa
psikomotor mahasiswa, yang meliputi
membutuhkan waktu lebih panjang untuk
ketrampilan praktek bahasa (particular
menonton kembali hasil rekaman via video
utterances), menumbuhkan rasa percaya
camera sebelum nantinya menyampaikan
diri
komentar dan masukan terkait kegiatan
confidence), kemampuan dan keluwesan
pembelajaran yang telah dilakukan pada
dalam
hari sebelumnya. Dalam kegiatan see,
(collaborative
dikaji beberapa catatan tentang segala
ketangkasan
kejadian
beraktifitas (psychomotoric skills).
karena
penting
perkuliahan.
observer
selama
Observer
kegiatan
mahasiswa
(enhancing
melakukan
menekankan
students’
kerja
flexibility), dalam
sama serta
bergerak
dan
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan
pengamatan pada kegiatan perkuliahan
see,
masukan-masukan
ditindaklanjuti
yang memfasilitasi mahasiswa memahami
dalam perancangan pembalajaran untuk do
teks deskriptif (descriptive text) Down a
pada tahap yang selanjutnya. Siklus ini
Coal Mine yang merupakan teks di bidang
dilakukan sampai dengan see yang kedua.
industri pertambangan (mining industry). HASIL DAN PEMBAHASAN
Teks bidang ini dirasa sangat menantang karena
tidak
sangat
kehidupan
mahasiswa
karenanya,
observer
dengan
seksama
dengan
Kegiatan LS ini direncanakan sejak
sehari-hari.Oleh
awal perkuliahan namun pelaksanaannya
dekat perlu
menyimak
bagaimana
dosen
dilakukan
setelah
Tengah
Semester
pelaksanaan
Ujian
(UTS).Beberapa
pengampu meramu kegiatan pembelajaran
mahasiswa yang menempuh mata kuliah
untuk mencapai tujuan pembelajaran teks
Reading Comprehension III kelas H telah
deskriptif
diinformasikan tentang adanya kegiatan
yang
telah
dirancang
sebelumnya. Selain penguasaan mahasiswa
LSini.
Namun,
mahasiswa
tidak
memahami secara rinci rangkaian kegiatan
Riski Lestiono, Implementasi Lesson Study untuk Meningkatan Kemampuan Memahami …
mata
kuliah
6
yang akan mereka tempuh. Secara natural,
kompetensi
dosen pengampu telah menginformasikan
silabus, tujuan pembelajaran, indikator,
bahwa tidak akan ada rekayasa apapun
metode
yang secara signifikan menyimpang dari
teknik
kegiatan perkuliahan yang telah dijalani,
perkuliahan, teknik evaluasi (assessment
namun hanya akan ada beberapa observer
technique),
dan kamera yang mengamati dan merekam
observasi.
pembelajaran,
berdasarkan
alokasi
pembelajaran, serta
waktu,
bahan/materi
penyiapan
lembar
kegiatan pembelajaran. Hal ini dirasa
Secara rinci, 10 menit pertama
sangat perlu untuk disampaikan sebagai
tahap plan ini dimulai dengan presentasi
early notification agar mahasiswa dapat
dosen
tetap mengikuti jadwal perkuliahan sesuai
Pembelajaran
apa yang telah dirancang tanpa merasa
ditampilkan melalui layar LCD sehingga
khawatir, takut, dan aneh.
dapat dicermati secara jelas. Selain itu,
model
tentang (Lesson
Rencana
Plan)
yang
Seperti dijelaskan di atas bahwa
RPP tersebut juga diprint serta dicopy
kegiatan LS pada mata kuliah Reading
untuk dibagikan pada semua tim LS
Comprehension III ini dilakukan dalam
dengan tujuan mempermudah pengamatan
dua siklus.Secara lebih rinci, kegiatan
detail dan menuliskan komentar yang akan
plan-do-see
diketengahkan.
di
masing-masing
siklus
dibahas sebagai berikut.
Setelah
dosen
model
mempresentasikan RPP-nya, maka secara bergiliran, dengan bantuan moderator, para
Open Lesson 1
tim LS menangggapi dan mengajukan
Perencanaan (Plan)
pertanyaan kepada dosen model untuk
Materi plan pertama adalah tentang
ditanggapi. Proses tanya jawab dan diskusi
classicaldescriptive text “Down a Coal
berjalan
Mine” yang disadur dari Buku Progressive
menginsiprasi. Beberapa kesepakatan dan
Comprehension for the Certificate karya
ketidaksepakatan telah dikemukakan dalam
Howe, D.H.
forum ini. Kesemuanya dengan tujuan
Pembuatan
and D. Heapy (1972). perencanaan
secara
lancer
dan
sangat
pembelajaran
mencari titik temu yang ditujukan untuk
(RPP) untuk materi tersebut disiapkan oleh
perbaikan Rencana Pembelajaran (Lesson
dosen
LS
Plan) yang akan diimplementasikan oleh
guna
dosen model. Dengan sangat positif, dosen
menyempurnakan RPP tersebut. Kegiatan
model menanggapi dan merevisi beberapa
plan
kekurangan yang telah dikemukakan oleh
model.
mengevaluasi ini
Selanjutnya, bersama-sama
membahas
tentang
tim
standar
Erudio ( Journal of Educational Innovation), Volume 5, Nomor 2, Juni 2017 e-ISSN : 2549 – 8673
7
para tim LSdalam tahap plan ini. Pada
dosen model, balajar memahami setiap
akhir
moderator
informasi detail (detailed information)
mempersilahkan notulen untuk membacakan
yang ditampilkan dalam teks deskriftif
hasil diskusi pada tahap plan yang nantinya
tersebut.
kegiatan
ini,
akan dijadikan acuan oleh dosen model dalam merevisi
dan
Pembelajaran
menyempurnakan yang
telah
Rencana
disusun
Mahasiswa mendiskusikan jawaban untuk
secara
pertanyaan
yang
berkaitan
dengan penguasaan kosa kata dalam
matang dan terperinci.
Bahasa Inggris (vocabulary building questions).Dalam hal ini, mahasiswa
Pelaksanaan (Do)
diajak Dalam Implementasi tahap do ini,
sinonim
(synonymy) dari setiap kata kunci
dosen model memulai kelas dengan mereview materi pada beberapa pertemuan
menemukan
tersebut.
Mahasiswa ditugasi untuk membentuk
sebelumnya. Materi yang telah dibahas
kelompok dengan teman di dalam
meliputi beberapa jenis bacaan (text types)
kelas tersebut.
seperti
expository,
description,
argumentation,
narration,
dan
lain
diberi tugas oleh dosen model untuk
sebagainya.
mengubah deskripsi verbal dalam
Pada tahap whilst-teaching, dosen
bacaan Down a Coal Mine menjadi
model memanfaat 75 menit yang telah
gambar (vividdescriptive picture) yang
dialokasikan untuk melakukan tahapan
secara rinci mewakili informasi dan
pembelajaran dengan poin rincian sebagai
kondisi pertambangan di bawah tanah
berikut:
(khususnya informasi yang dimuat
Mahasiswa, dengan difasilitasi oleh
pada baris 10 sampai 20 dalam teks
dosen
tersebut).
model,
ditugasi
untuk
menterjemahkan atau mendefinisikan beberapa kosa kata dan ekspresi yang sulit atau baru (new and difficult English vocabularies and expressions) dalam bacaan yang berjudul “Down a Coal Mine” dalam bidang industri pertambangan (mining industry).
Mahasiswa, di dalam setiap kelompok,
Mahasiswa, dengan dipandu
Dosen model memfoto gambar yang telah
dibuat
oleh
masing-masing
kelompok dengan digital camera. Kemudian,
dosen
model
dengan
segera mengcopy foto tersebut pada laptopnya untuk dapat dipresentasikan oleh setiap kelompok melalui LCD
oleh
Projector secara bergiliran.
8
Riski Lestiono, Implementasi Lesson Study untuk Meningkatan Kemampuan Memahami …
dengan rencana.
Dosen model memberikan feedback terhadap
gambar
dan
presentasi
ii.
sempat
mahasiswa.
Mahasiswa, menjawab pemahaman
Ada satu kegiatan inti yang tidak terlaksana,
yaitu
kelompok,
mendiskusikan soal-soal tentang
pertanyaan
tentang
teks deskriptif, karena keterbatasan
terhadap
bacaan
waktu.
dalam
iii.
(comprehension questions).
Komunikasi secara lisan dan tulis dalam
Sebelum mengakhiri perkuliahan
Bahasa
Inggris
juga
pada pertemuan kali ini, dosen model
dilakukan oleh setiap kelompok
mengajak mahasiswa melakukan refleksi
sebelum
tentang apa yang telah dipelajari oleh
presentasi kerja dalam kelompok
mahasiswa. Setelah itu, dosen model
yang tersebar di kelas.
membantu
mahasiswa
menyimpulkan
iv.
mahasiswa
melakukan
Mahasiswa tampak sangat antusias
materi pembelajaran, sebelum akhirnya
dalam
memvisualkan
deskripsi
mengakhiri kelas dengan salam.
verbal bacaan menjadi gambar yang akan dipresentasikan. v.
Refleksi (See) Setelah
proses
do,
Masih ada satu atau dua mahasiswa yang
kegiatan
terkadang
dilanjutkan dengan refleksi (see). Refleksi
memperhatikan,
lebih
sigap
diarahkan
pada
keterlaksanaan
dosen
tidak
namun mampu
dengan menarik
perencanaan yang telah dibuat. Refleksi
kembali mahasiswa tersebut untuk
pada tahap see ini dimaksudkan untuk
fokus dalam materi pembelajaran.
melihat best practices serta segala sesuatu
vi.
Tahap refleksi ini menuangkan
yang bisa dilakukan guna perbaikan proses
kesimpulan bahwa tidak selamanya
do pada siklus berikutnya. Proses see ini
pembelajaran berpusat pada guru
diawali dengan menonton secara bersama
(teacher-centered classroom) itu
video hasil rekaman pada tahap do yang
buruk, namun juga dirasa perlu jika
dilakukan sehari sebelumnya, yaitu pada
mahasiswa
hari Jumat. Berdasar hasil pengamatan tim
pendampingan dan perhatian lebih.
selama mengobservasi kegiatan do yang
vii.
memerlukan
Tingkat kesulitan teks juga perlu
pertama ini diperoleh beberapa hal penting
dipertimbangkan agar mahasiswa
sebagai berikut.
tidak merasa kesulitan. Namun, hal
i.
Proses perkuliahan sudah sesuai
ini
bisa
disiasati
dengan
Erudio ( Journal of Educational Innovation), Volume 5, Nomor 2, Juni 2017 e-ISSN : 2549 – 8673
9
mempresentasikan beberapa kata
technique), serta serta penyiapan lembar
kunci (key vocabularies) sebelum
observasi. Sebagai tambahan, plan pada
membahas teks (previewing).
siklus
kedua
ini juga
mengelaborasi
kesepakatan dan masukan dari siklus sebelumnya.Beberapa
Open Lesson 2
Model perencanaan plan siklus kedua ini serupa dengan perencanaan pada siklus pertama.
dan
ketidaksepakatan telah dihimpun dalam
Perencanaan (Plan)
yang
kesepakatan
Rencana
pembelajaran
dibuat oleh dosen model dan selanjutnya didiskusikan secara bersama-sama dengan timlesson study. Materi plan kedua masih sama yaitu tentang classicaldescriptive text “Down a Coal Mine” yang disadur dari Buku Progressive Comprehension for the Certificate karya Howe, D.H. and D.
forum. Kesemuanya dengan tujuan untuk perbaikan Rencana Pembelajaran (Lesson Plan) yang akan diimplementasikan oleh dosen model. Pada akhir kegiatan ini, moderator mempersilahkan notulen untuk membacakan hasil diskusi pada tahap plan yang nantinya akan dijadikan acuan oleh dosen
model
dalam
merevisi
dan
menyempurkanan Rencana Pembelajaran yang telah disusun.
Heapy (1972) [7]. Namun, pada siklus kedua
ini,
fokus
pembelajaran
lebih
Pelaksanaan (Do) Serupa dengan pelaksanaan do pada
diarahahkan pada pembahsan dan analisis majas (figurative speeches) yang pada umumnya
mewarnai
dan
mencirikan
descriptive text.Pembuatan perencanaan pembelajaran (RPP) untuk materi tersebut disiapkan oleh dosen model. Selanjutnya, tim LS mengevaluasi bersama-sama guna menyempurnakan RPP tersebut. Masih serupa dengan kegiatan plan pada siklus
siklus pertama, dalam implementasi tahap do ini, dosen model memulai kelas mereview materi pada beberapa pertemuan sebelumnya. Materi yang telah dibahas terkait dengan beberapa informasi detail yang dideskripsikan pada teks Down a Coal Mine
berdasarkan silabus, tujuan pembelajaran, indikator, metode pembelajaran, alokasi waktu, teknik pembelajaran, bahan/materi perkuliahan, teknik evaluasi (assessment
telah
dibahas
pada
pertemuan sebelumnya. Pada tahap whilst-teaching tahapan
pertama, kegiatan plan ini membahas tentang standar kompetensi mata kuliah
dan
do siklus 2 ini, dosen model memanfaat 75 menit yang telah dialokasikan untuk melakukan tahapan pembelajaran dengan poin rincian sebagai berikut:
Mahasiswa,
dengan
dipandu
oleh
10
Riski Lestiono, Implementasi Lesson Study untuk Meningkatan Kemampuan Memahami …
dosen
model, mereview beberapa
konsep
dasar
majas
mencakup beberapa aspek sebagai
(figurative
berikut:
speeches) yang meliputi metaphor,
a. Type of Figurative Speech:
simile,
b. Points of Comparison:
personification,
hyperbole,
irony, understatement, dan paradox yang
biasanya
mewarnai
teks
deskriptif.
model,
menganalisa
mengidentifikasi (figurative
beberapa
kesulitan
majas
dalam
(figurative
speeches) dengan mengunjungi setiap
terdapat pada bacaan Down a Coal
kelompok yang tersebar di dalam
Mine.
kelas.
Mahasiswa
speeches)
mengalami
yang
menemukan
(figurative
beberapa speeches)
dan
majas
berdasarkan
Mahasiswa mempresentasikan hasil analisis mereka.
Dosen model memberikan feedback
tipenya (typology).
terhadap hasil yang dipresentasikan
Mahasiswa diminta memperhatikan
oleh mahasiswa.
power
Dosen model membantu mahasiswa yang
menyebutkan
c. Implied Meaning
Mahasiswa, dengan diarahkan dosen majas
Aspects:
point
yang
Sebelum mengakhiri perkuliahan
mempresentasikan beberapa contoh
pada pertemuan kali ini, dosen model
majas (figurative speeches) yang telah
mengajak mahasiswa melakukan refleksi
mereka identifikasi.
tentang apa yang telah dipelajari oleh
Mahasiswa
slides
bersama
dosen model
mahasiswa. Setelah itu, dosen model
mendiskusikan dan menanalisis salah
membantu
satu
materi pembelajaran. Mahasiswa diminta
majas
(figurative
speeches)
mahasiswa
menyimpulkan
sebagai contoh dan model.
menyelesaikan analisis majas (figurative
Mahasiswa membentuk kelompok.
speeches) yang belum sempat terselesaikan
Dosen model membagikan worksheet
di kelas untuk dikerjakan di rumah.
yang
Akhirnya, dosen model mengakhiri kelas
memuat
speeches)
untuk
majas
(figurative
dianalisis
dalam
dengan salam penutup.
kelompok.
Mahasiswa, dalam setiap kelompok,
Refleksi (See)
ditugasi untuk menganalisis majas
Setelah
(figurative
speeches).
Analisis
proses
do,
kegiatan
dilanjutkan dengan refleksi (see). Seperti
Erudio ( Journal of Educational Innovation), Volume 5, Nomor 2, Juni 2017 e-ISSN : 2549 – 8673
pada siklus sebelumnya, refleksi juga lebih
tersebut
diarahkan
mengunjungi
pada
keterlaksanaan
11
dengan
secara
aktif
mereka
yang
perencanaan yang telah dibuat. Proses see
menghadapi kesulitan dalam kerja
siklus keduaini diawali dengan menonton
kelompok.
secara bersama video hasil rekaman pada tahap
do
sebelumnya,
yang yaitu
dilakukan pada
hari
vi.
Mahasiswa
akan
lebih
mudah
sehari
memahami analisis dan penggunaan
Senin.
majas
(figurative
speeches)
jika
Berdasar hasil pengamatan tim selama
dosen model membantu memberikan
mengobservasi kegiatan do yang kedua ini,
contoh dalam kehidupan mahasiswa
ada beberapa catatan penting sebagai
sehari-hari.
berikut. i. ii.
iii.
vii.
Tahap refleksi ini menyimpulkan
Proses perkuliahan sesuai dengan
bahwa mahasiswa terfasilitasi untuk
rencana.
meningkatkan pemahaman mereka
Mahasiswa tampak sangat semangat
terhadap materi perkuliahan dengan
dalam menganalisis majas (figurative
pendekatan collaborative approach
speeches) dengan penyajian yang
yang mendesain mahasiswa bekerja
menarik.
dalam kelompok.
Perkuliahan pada tahap kedua ini lebih attractive karena dosen model banyak
sekali
KESIMPULAN DAN SARAN
memberikan
Setidaknya ada tiga hal kunci dan
pertanyaan pancingan. iv.
Masih ada satu atau dua mahasiswa yang
terkadang
memperhatikan,
namun
tidak dengan
menceritakan sedikit joke, dosen mampu menarik kembali mahasiswa tersebut untuk fokus ke dalam materi Masih ada satu atau dua mahasiswa yang terkadang tidak mengerti cara menganalisis
diri mahasiswa yaitu kemampuan berpikir secara kognitif, afektif dan psikomotorik. Selain
penguasaan
mahasiswa
dalam
memahami teks deskriptif, menguasai kosa kata kunci dalam bacaan, memvisualkan deskripsi verbal dalam teks deskriptif, dan
pembelajaran. v.
penting yang perlu dikembangakan pada
majas
(figurative
menganalisis majas (figurative languages) baik
secara
memperoleh
mampu
afektif,
mahasiswa
maupun
tertulis,
mahasiswa juga perlu didorong untuk
speeches). Namun, dosen model membantu
lisan
dan
perkembangan psikomotor
kreatifitas, mereka.
Kemampuan tersebut meliputi ketrampilan
Riski Lestiono, Implementasi Lesson Study untuk Meningkatan Kemampuan Memahami …
praktek bahasa (particular utterances),
observer.
menumbuhkan
merekomedasikan
mahasiswa
rasa
percaya
(enhancing
diri
Akhirnya,
studi
dibuatnya
12 ini sebuah
students’
formulasi integrasi LS pada setiap desain
confidence), kemampuan dan kecakapan
pembelajaran dalam upaya pengembangan
dalam
sama
profesionalisme
serta
dikemas dalam proses pembelajaran secara
melakukan
(collaborative ketangkasan
kerja
flexibility), dalam
bergerak
dan
tenaga pendidik yang
kolaboratif dan berkelanjutan.
beraktifitas (psychomotoric skills). Perencanaan yang matang oleh dosen model dan masukan dari para tim LStelah menghasilkan pembelajaran yang menarik di kelas. Pelajaran berharga yang dapat dipetik dari proses ini meliputi: a) dengan teknik pembelajaran khusus untuk descriptive text yang menugasi mahasiswa memvisualkan bacaan
deskripsi verbal dalam
menjadi
gambar
imajinatif,
mahasiswa sangat menikmati dan tertarik dalam
pembelajaran,
collaborative
b)
approach
pendekatan
menumbuhkan
kepercayaan diri dan kecakapan hubungan interpersonal
mahasiswa,
implementasi
kegiatan
pembelajaran,
selain
serta LS
c)
dalam
sebagai
upaya
mengaktifkan mahasiswa, berdampak pada dosen untuk dapat melakukan review terhadap
kinerja
pengembangan mahasiswa
serta
mereka
sendiri dan
kemampuan
akademik
menumbuhkan
sikap
berhati-hati dan bertanggung jawab dalam belajar. Hal ini sangat mungkin karena LS akan diobservasi dan direfleksi bersamasama oleh mahasiswa maupun oleh dosen
DAFTAR PUSTAKA [1] Brown, H. Douglas. (2000).Principles of Language Learning and Teaching. New York: Pearson Education. [2] Tim Dosen Prodi Bahasa Inggris FKIP UMM. (2010). Silabus Mata Kuliah. Malang: FKIP UMM. [3] Mulyasa E. (2005), Menjadi Guru Professional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. [4] Hendayana, S., dkk. (2006). Lesson Study: Suatu Strategi untuk Meningkatkan Keprofesionalan Pendidikan (Pengalaman IMSTEPJICA). Bandung: UPI Press. [5] Susilo, Herawati., dkk. (2009). Lesson Study Berbasis Sekolah. Malang: Bayumedia Publishing. [6] Syamsuri & Ibrahim. (2010). Pembelajaran Lesson Study. Malang: UM Press. [7] Howe, D.H. and D. Heapy. (1972). Progressive Comprehension for the Certificate. London: Oxford University Press.