SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V
“Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter” Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013
MAKALAH PENDAMPING
PENDIDIKAN KIMIA (Kode : A-08)
ISBN : 979363167-8
PENERAPAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN MENGELOLA ASESMEN PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA CALON GURU KIMIA Sri Yamtinah*, Ashadi, Haryono, Budi Utami Program Studi Pendidikan Kimia P.MIPA FKIP UNS *Keperluan korespondensi: Telp. (0271) 7654949, Email:
[email protected] ABSTRAK Lesson Study bertujuan untuk melakukan pembinaan profesi pendidik secara berkelanjutan agar terjadi peningkatan keprofesionalan pendidik terus menerus. Prinsip kolegialitas dan mutual learning (saling belajar) diterapkan dalam berkolaborasi ketika melaksanakan kegiatan Lesson Study. Melalui Lesson Study diharapkan proses pembelajaran akan lebih baik dan bermuara pada kualitas pembelajaran akan meningkat. Penelitian ini bertujuan dengan penerapan Lesson Study dapat meningkatkan: (1) keaktifan mahasiswa, yang meliputi keaktifan dalam proses pembelajaran, kerjasama dalam kelompok dan kemampuan melakukan presentasi, (2) kemampuan mengelola asesmen pembelajaran bagi mahasiswa calon guru kimia, yang meliputi kemampuan menyusun kisi-kisi, indikator soal, penulisan soal obyektif, pembuatan rubrik penskoran, penyusunan instrumen aspek psikomotor dan penilaian portofolio. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif melalui penerapan lesson study menggunakan metode pembelajaran diskusi kelompok. Subyek penelitian adalah mahasiswa program studi pendidikan Kimia P.MIPA FKIP UNS semester 4 yang menembuh mata kuliah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Kimia. Data diperoleh melalui metode observasi yang dilakukan oleh teman sejawat yang bertindak sebagai observer dan teknik tes. Data dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). penerapan lesson study dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa calon guru dalam pengelolaan asesmen pembelajaran sebagai bekal untuk menjadi guru pada konsep-konsep: penyusunan kisi-kisi, indikator soal dan penulisan butir soal pada soal obyektif, penentuan validitas dan reliabilitas pada soal obyektif, penentuan validitas dan reliabilitas pada soal uraian, penilaian portofolio; (2). keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran, kerjasama dan interaksi mahasiswa dalam kerja kelompok serta kemampuan mahasiswa dalam melakukan presentasi mengalami peningkatan. Kata Kunci: Lesson Study, asesmen pembelajaran, mutual learning Standar Nasional Pendidikan membawa
PENDAHULUAN Ditetapkannya
Undang-Undang
implikasi
terhadap
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
penyelenggaraan
Pendidikan
pengembangan
Nasional
dan
Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
sistem
pendidikan dan
dan
termasuk
pelaksanaan
kurikulum. Kebijakan pemerintah tersebut
102
ISBN = 979363167-8 mengamanatkan
kepada
setiap
dalam
satuan
menempatkan,
pendidikan dasar dan menengah untuk
menginterpretasikan,
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan
menggunakan informasi secara teknis
Pendidikan (KTSP).
berkaitan dengan pengembangan tes.
Pengembangan KTSP mengacu pada
2.
Guru
harus
dan
memiliki
kemampuan
Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang
merencanakan, mengembangkan dan
merupakan kriteria minimal tentang sistem
menggunakan tes. Untuk itu guru dan
pendidikan
calon guru harus mengenal prinsip-
Negara
di
seluruh
Kesatuan
wilayah
Republik
hukum
prinsip
Indonesia.
pengembangan
teknik
Ruang lingkup SNP meliputi standar: (1) isi,
penilaian seperti mengkonstruksi butir
(2) proses, (3) kompetensi lulusan, (4)
soal,
pendidik dan tenaga kependidikan, (5)
penilaian performansi dan portofolio.
sarana dan prasarana, (6) pengelolaan, (7)
3.
Grondlund
&
Menurut
(1990:5),
penilaian
Linn
memiliki
jawaban,
kemampuan
melaksanakan,
melakukan
penilaian yang telah dibuat.
penilaian pendidikan menjadi salah satu Pendidikan.
pilihan
penskoran serta menafsirkan hasil
Dalam KTSP tersebut nampak bahwa
Nasional
harus
dalam
pembiayaan, dan (8) penilaian pendidikan.
Standar
Guru
menyusun
4.
Guru
harus
memiliki
menggunakan
kemampuan
hasil-hasil
penilaian
merupakan suatu proses yang sistematis
untuk membuat keputusan-keputusan
dan mencakup kegiatan mengumpulkan,
bidang pendidikan.
menganalisis,
serta
menginterpretasikan
5.
Guru
harus
memiliki
kemampuan
informasi untuk menentukan seberapa jauh
mengembangkan prosedur penilaian
seorang siswa atau sekelompok siswa
yang
mencapai tujuan pembelajaran yang telah
informasi penilaian
ditetapkan, baik aspek pengetahuan, sikap
6.
dan keterampilan.
penilaian. Hal
menggunakan
memiliki
kemampuan
penilaian.
dikuasai oleh seorang guru dan tentunya calon
harus
dan
untuk mengkomunikasikan hasil-hasil
Terdapat enam (6) hal yang harus
seorang
Guru
valid
guru ini
terkait
mengingat
Sebagai mata kuliah yang bertugas
dengan
untuk
penilaian
calon
mempersiapkan guru
kimia
dan dalam
membekali penilaian
memainkan peranan penting di sekolah
pendidikan, maka mata kuliah Evaluasi
sehingga guru dan calon guru harus
Proses dan Hasil Belajar Kimia mempunyai
menguasai dengan benar konsep-konsep
peran dan tugas strategis yang cukup
dasar penilaian, yaitu:
berat. Mata kuliah ini memiliki kompetensi
1.
Guru harus mampu memilih prosedur
dasar:
penilaian yang tepat untuk membuat
1.
Menguasai
prinsip
dan
prosedur
keputusan informatif terkait kualitas
asesmen proses dan hasil belajar
prosedur penilaian, sehingga guru dan
peserta didik,
calon guru harus memiliki kemampuan
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
103
ISBN = 979363167-8
2.
3.
melaksanakan
reliabilitas instrumen pada soal obyektif dan
asesmen proses dan hasil belajar
uraian, kelemahan terletak pada tidak
peserta didik,
cermatnya
Memanfaatkan hasil asesmen untuk
validitas dan reliabilitas; (6). Penyusunan
perbaikan pembelajaran.
instrumen aspek psikomotor, kelemahan
Merencanakan
dan
Kompetensi-kompetensi merupakan konsep
rangkuman
dasar
dasar
dari
penilaian
enam yang
(6) telah
memilih
teknik
penentuan
mahasiswa sebagaimana penyusunan soal uraian adalah pada penyusunan rubrik pensekoran;
(7).
Pengetahuan
dan
dirumuskan sebelumnya. Harapan besar
pemahaman tentang penilaian portofolio;
ditumpukan pada mata kuliah ini agar
(8). Keaktifan dalam perkuliahan yang
mahasiswa
calon
masih
pengetahuan
dan
guru
memiliki
keterampilan
dalam
merencanakan dan mengelola asesmen atau
penilaian
pembelajaran
di
rendah
karena
menggunakan metode
pembelajaran
ceramah secara
klasikal. Melihat
kelas.
banyaknya
permasalahan
Namun dari hasil refleksi terhadap mata
pada mata kuliah ini, agar pelaksanaan
kuliah ini dapat dikatakan bahwa pada
Lesson Study memberikan hasil yang baik,
beberapa
maka permasalahan hanya dibatasi pada:
aspek,
memiliki
mahasiswa
kelemahan.
masih
Kelemahan-
1.
Penyusunan
kisi-kisi
instrumen,
kelemahan mahasiswa tersebut terdapat
lengkap dengan perumusan indikator
pada aspek-aspek: (1). Penyusunan kisi-
dan
kisi,
uraian.
umumnya
mahasiswa
memperhatikan Urgensi,
aspek
Keterpakaian,
Kontinuitas
sehingga
kurang
UKRK,
yaitu
Relevansi
dan
seluruh
penulisan
Pelaksanaan
obyektif lesson
dan study
untuk mengatasi permasalahan ini dilakukan
dengan
jalan
latihan
penyusunan indikator dan menulis
materi
diberikan jumlah soal yang sama; (2).
butir
Perumusan
indikator
kelompok
kelemahan
mahasiswa
soal,
soal
umumnya
soal
obyektif besar.
dalam
diskusi
Kelompok
dibagi
tidak
menjadi 2, yaitu kelompok 1 bertugas
memenuhi kaidah ABCD, yaitu Audience,
untuk menyusun indikator soal dan
Behaviour, Condition dan Degree sehingga
kelompok
yang
menuliskan soal.
tertulis
hanya
adalah
Audience
dan
Behaviour saja; (3). Penulisan butir soal, khususnya
pada
jenis
Mahasiswa
memiliki
soal
obyektif.
kelemahan
dalam
2.
2
bertugas
untuk
Penentuan validitas dan reliabilitas instrumen soal obyektif. Pelaksanaan lesson
study
untuk
mengatasi
penyusunan option yang bertindak sebagai
permasalahan ini dilakukan dengan
pengecoh.
latihan
Umumnya
pengecoh
yang
menentukan
validitas
dan
dibuat tidak memiliki makna; (4). Pada
reliabilitas instrumen dalam diskusi
penulisan butir soal uraian, kelemahan
kelompok kecil menggunakan data
mahasiswa adalah pada penyusunan rubrik
yang sudah disiapkan.
pensekoran; (5). Pengujian validitas dan
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
104
ISBN = 979363167-8
3.
Penentuan validitas dan reliabilitas
dituntut
instrumen soal uraian. Pelaksanaan
menguasai
lesson
untuk
study
mengatasi
untuk
latihan
nantinya
menentukan
validitas
dan
Penilaian
konsep-konsep
dan
tentang
menerapkannya mereka
di
dapat
kelas,
agar
melaksanakan
Prinsip-prinsip
dalam
penyusunan
instrumen penilaian yang merupakan bagian Pelaksanaan
materi yang wajib dikuasai mahasiswa calon
mengatasi
guru adalah sebagai berikut: (1). menentukan
permasalahan ini dilakukan dengan
tujuan tes; (2). menentukan kompetensi
diskusi kelas. Mahasiswa berdiskusi
yang akan diujikan; (3). menentukan materi
dalam
untuk
yang diujikan; (4). menetapkan penyebaran
mempelajari konsep-konsep penilaian
butir soal berdasarkan kompetensi, materi,
portofolio, dan dalam diskusi kelas
dan
dosen memimpin untuk menyamakan
bentuk pilihan ganda, uraian; dan tes
persepsi mahasiswa tentang konsep-
praktek); (5). menyusun kisi-kisinya; (6).
konsep penilaian portofolio.
menulis butir soal; (7). memvalidasi butir
Keaktifan mahasiswa dalam proses
soal atau menelaah secara kualitatif; (8).
pembelajaran
Untuk
merakit soal menjadi perangkat tes; (9).
mengatasi permasalahan ini maka
menyusun pedoman penskoran; (10). uji
direncanakan pembelajaran dengan
coba butir soal; (11). analisis butir soal
metode
yang
secara kuantitatif dari data empirik hasil uji
kelas
coba; (12). perbaikan soal berdasarkan
lesson
5.
memahami
penilaian pembelajaran pada siswa kelak.
kelompok kecil menggunakan data yang sudah disiapkan.
dapat
penilaian pembelajaran dan juga berlatih
permasalahan ini dilakukan dengan
reliabilitas instrumen dalam diskusi
4.
untuk
portofolio. untuk
study
kelompok
di
diskusi
dilanjutkan
kecil
kelas.
kelompok
dengan
diskusi
melalui presentasi. Dengan metode ini
bentuk
penilaiannya
(tes
tertulis:
hasil analisis; (13). Pembuatan bank soa
dapat
Subyek kegiatan lesson study adalah
dan
mahasiswa program studi pendidikan kimia
serta
semester IV Tahun pelajaran 2011/2012
untuk
yang menempuh mata kuliah Evaluasi
menyampaikan presentasi di kelas
Proses dan Hasil Belajar Kimia. Jumlah
maupun kemampuan untuk menjadi
mahasiswa yang menempuh mata kuliah ini
peserta diskusi yang aktif.
adalah 53 orang.
diharapkan
mahasiswa
meningkatkan kerjasama memiliki
keaktifan
dalam
kelompok
kemampuan
Kelima permasalahan tersebut terbagi
Pengumpulan data dilakukan dengan
dalam empat (4) kali pelaksanaan open
observasi
lesson serta diakhiri dengan pemberian
sejawat dosen dan tes yang dilakukan
tugas akhir kuliah berupa tugas proyek,
sebagai uji kompetensi. Teknik observasi
yaitu merancang tes, melaksanakan uji
digunakan untuk mendapatkan informasi
coba di sekolah serta melakukan analisis
keaktifan
hasil
mahasiswa dalam pembelajaran kelompok.
ujicoba.
Mahasiswa
calon
guru
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
yang
dilakukan
mahasiswa
dan
oleh
teman
kerjasama
105
ISBN = 979363167-8
Teknik tes digunakan untuk mendapatkan
Tabel 1. Hasil tes pada pembelajaran 1
informasi tentang pemahaman mahasiswa
Rentang
Jumlah
terhadap materi perkuliahan. Instrumen
Skor
Mahasiswa
pengumpul data adalah lembar observasi
≤ 70
31
58,49%
71 – 79
14
26,42%
≥ 80
8
15,09%
dan soal tes. Analisis data dilakukan dengan teknik
Prosentase
deskriptif kualitatif untuk dapat melihat sejauhmana
keberhasilan
setiap
Dapat dilihat pada Tabel 1 bahwa
pembelajaran yang telah dilakukan. Teknik
masih banyak mahasiswa (58,49%) yang
deskriptif digunakan untuk memberikan
memperoleh nilai kurang. Kelemahan pada
gambaran
mahasiswa secara umum jika diperhatikan
tentang
dan
study
pelaksanaan
memberikan
lesson
pemaknaan
dari
penelaahan
secara
kualitatif
dari
terhadap hasil observasi yang dilakukan
jawaban
oleh teman sejawat, dan telaah secara
penyusunan indikator soal dan membuat
kualitatif dimaksudkan untuk memberikan
butir soalnya. Indikator soal masih terlalu
gambaran
umum, sehingga butir soal yang dibuat
lebih
mendalam
tentang
keberhasilan
dan
permasalahan-
permasalahan
yang
ada
selama
pelaksanaan lesson study.
mahasiswa
adalah
pada
tidak spesifik. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat diperoleh bahwa pada umumnya diskusi kelompok sudah cukup
HASIL DAN PEMBAHASAN
baik berjalan. Kerjasama dan interaksi diawali
antar kelompok dan dosen pengampu
dengan kegiatan plan yang bermaksud
sudah terjadi dengan baik, hanya saja pada
untuk mencermati RPP yang telah disusun
beberapa
oleh dosen model. Selain itu kegiatan plan
kelompok yang menempati kursi bagian
juga
belakang
Kegiatan
pembelajaran
dimaksudkan
untuk
1
menyamakan
persepsi di antara dosen model dan para
mahasiswa
masih
terutama
seringkali
pada
melakukan
aktifitas di luar diskusi materi.
komponen-komponen
Kegiatan pembelajaran 2 dilakukan
pembelajaran yang akan menjadi fokus
pada materi penyusunan indikator dan butir
observasi.
soal uraian. Kesulitan mahasiswa pada
observer
terkait
Hasil kegiatan pembelajaran 1 yang
materi
ini
dari
hasil
diperoleh dari tes dapat disajikan pada
pembelajaran-pembelajaran
tabel berikut:
adalah
refleksi
pada
sebelumnya
kesulitan memilih teknik
untuk
menentukan validitas dan reliabilitas, juga kesulitan dalam memahami notasi masingmasing rumus. Kegiatan pembelajaran 2 dilakukan dengan diskusi kelompok sebagaimana pada siklus 1, bedanya adalah pada
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
106
ISBN = 979363167-8 kegiatan pembelajaran 2 ini pembentukan
soal
pasangan kelompok sudah dilakukan sejak
dengan metode diskusi kelompok yang
awal,
sehingga
kelompok
uraian.
Pembelajaran
dilakukan
memungkinkan
kedua
dilanjutkan dengan diskusi kelas. Observasi
melakukan
diskusi
dilakukan pada interaksi antar mahasiswa
presentasi.
dalam kelompok dan dengan dosen. Selain
untuk
sebelum
melakukan
Berdasarkan
observasi
teman
sejawat,
itu
juga
kerjasama
kelompok
dan
diperoleh bahwa diskusi berjalan lebih baik
kemampuan untuk mempresentasikan hasil
dibandingkan
diskusi kelompok pada diskusi kelas.
dengan
pada
kegiatan
pembelajaran 1. Dengan adanya diskusi
Sementara
itu
hasil
tes
kegiatan
antar kelompok pasangan, memungkinkan
pembelajaran 3 dapat disajikan pada Tabel
seluruh anggota masing-masing kelompok
3 sebagai berikut:
untuk aktif dalam interaksi kerja kelompok.
Tabel 3. Hasil tes pada kegiatan
Mahasiswa sudah memiliki kemampuan
pembelajaran 3
untuk
mempresentasikan
hasil
diskusi
Rentang
Jumlah
kelompoknya, meskipun untuk diskusi kelas
Skor
Mahasiswa
dosen
≤ 70
18
33,96%
71 – 79
18
33,96%
≥ 80
17
32,08%
masih
tetap
harus
berperan
dominan. Hasil tes pada kegiatan pembelajaran 2 dapat disajikan pada tabel berikut:
Pada
Tabel
dibandingkan
3
Prosentase
terlihat
dengan
bahwa kegiatan
Tabel 2. Hasil tes pada kegiatan
pembelajaran 1 dan kegiatan pembelajaran
pembelajaran 2
2, maka prestasi mahasiswa pada kegiatan
Rentang
Jumlah
Prosentase
Skor
Mahasiswa
≤ 70
20
37,74%
prosentase mahasiswa yang memperoleh
71 – 79
18
33,96%
nilai ≤ 70 dan meningkatnya prosentase
≥ 80
15
28,30%
mahasiswa yang memperoleh nilai ≥ 70.
pembelajaran 3 mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada menurunnya
Kegiatan pembelajaran ke 4 dilakukan Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa
prosentase
mahasiswa
yang
pada materi penilaian portofolio. Kegiatan pembelajaran
dilakukan
dengan
memperoleh nilai ≤ 70 menurun dibanding
menggunakan metode diskusi kelompok
dengan
1.
untuk membahas konsep-konsep penilaian
Sebaiknya prosentase mahasiswa yang
portofolio. Selanjutnya dosen memandu
memperoleh
meningkat
jalannya diskusi kelas dengan mengajukan
dibandingkan pada kegiatan pembelajaran
pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh
1.
kelompok-kelompok
kegiatan
nilai
pembelajaran
≥
71
Kegiatan open lesson pada kegiatan
Kurangnya
pembelajaran 3 dilakukan pada materi
mahasiswa
penentuan validitas dan reliabilitas pada
berjalan dengan baik.
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
materi
yang yang
membuat
ditunjuk.
dimiliki
diskusi
oleh kurang
107
ISBN = 979363167-8
Hasil tes pada kegiatan pembelajaran 4 ini dapat disajikan sebagai berikut:
80
berangsur-angsur
mengalami
peningkatan dari kegiatan pembelajaran 1, 2, 3, dan 4.
Tabel 4. Hasil tes pada kegiatan
Dari kualitas proses pembelajaran
pembelajaran 4
meliputi
Prosentase
keaktifan
mahasiswa
dalam
dan
kerjasama
kerja
kelompok,
Rentang
Jumlah
Skor
Mahasiswa
≤ 70
15
28,30%
presentasi
71 – 79
17
32,08%
dibandingkan dengan pembelajaran yang
≥ 80
21
39,62%
selama ini dilakukan. Melalui kegiatan
kemampuan
Hasil tes kegiatan pembelajaran 4
lesson
mahasiswa dapat
melakukan
dikatakan
dosen
study
meningkat
pengampu
relatif sama jika dibandingkan dengan
mendapatkan banyak masukan dari teman
kegiatan pembelajaran 3, meskipun tetap
sejawat yang bertindak sebagai observer.
terjadi peningkatan. Namun peningkatan
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
yang ada dapat dikatakan kecil.
lesson study yang dilakukan pada mata
Secara
keseluruhan
mulai
dari
kuliah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar
kegiatan pembelajaran 1 sampai kegiatan
Kimia
pembelajaran 4, hasil tes mahasiswa dapat
kompetensi mahasiswa dalam mengelola
disajikan pada diagram berikut:
asesmen pembelajaran.
Gambar 1. Grafik perbandingan hasil tes
KESIMPULAN DAN SARAN
kegiatan pembelajaran 1, 2, 3, dan 4
telah
dapat
meningkatkan
Dari pelaksanaan lesson study pada mata kuliah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Kimia dapat disimpulkan bahwa: 1.
Penerapan
lesson
dapat
study
meningkatkan kompetensi mahasiswa calon
guru
dalam
pengelolaan
asesmen pembelajaran sebagai bekal untuk menjadi guru pada konsepkonsep:
(1).
Penyusunan
kisi-kisi,
indikator soal dan penulisan butir soal pada soal obyektif; (2). Penentuan validitas dan reliabilitas pada soal
Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa
jumlah
mahasiswa
obyektif; (3). Penentuan validitas dan
yang
reliabilitas
memperoleh nilai ≤ 70 berangsur-angsur mengalami
penurunan
dari
jumlah mahasiswa yang memperoleh nilai ≤
2.
uraian;
(4).
Keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran, kerjasama dan interaksi mahasiswa
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
soal
Penilaian portofolio
kegiatan
pembelajaran 1, 2, 3 dan 4. Sedangkan
pada
dalam
kerja kelompok
108
ISBN = 979363167-8 serta kemampuan mahasiswa dalam melakukan
presentasi
mengalami
peningkatan. Beberapa hal yang dapat disarankan
Pertanyaan : Bagaimana teknis pelaksanaan melibatkan mahasiswa calon guru pada proyek lesson study di sekolah/ di jurusan pendidikan kimia?
berdasarkan pelaksanaan kegiatan lesson study ini adalah: 1.
Perlunya
mahasiswa
menguasai
materi prasyarat sebelum mengikuti perkuliahan Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Kimia
2.
Jawaban : Lesson study belum dilakukan disekolah, masih pada mata kuliah. Jadi belum ada pelibatan mahasiswa dalam lesson study di sekolah. Kegiatan di sekolah adalah kolaborasi dengan guru untuk pelaksanaan assesmen.
Perlu koordinasi yang lebih baik antar pelaksana
lesson
study
sehingga
dapat terselenggara sesuai dengan jadwal yang telah disusun
DAFTAR RUJUKAN [1] Depdiknas. (2009). Pedoman penilaian di kelas. Jakarta: Pusat Penilaian
Nama penanya : F.M Titin S Pertanyaan : Bagaimana kolegalitas dalam pengembangan lesson study di perguruan tinggi? Jawaban : Kolegalitas terjalin pada seluruh tahap yaitu plan-do-see dilakukan bersama antara dosen model dengan dosen observer.
Pendidikan Balitbang Depdiknas [2] Djemari
Mardapi.
Pengembangan berbasis
(2004).
system
Makalah
kompetensi.
disampaikan
pada
Himpunan
penilaian
Seminar
Evaluasi
Pendidikan
Indonesia (HEPI) pada tanggal 26 dan 27 Maret 2004 di Yogyakarta [3] Grondlund, N.E. & Linn, R.L. (1990) Measurement teaching
th
(6
and
evaluation
Ed.).
New
in
York:
MacMillan Publishing Company. [4] Sumadi
Suryabrata
(1998).
Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta:
Direktorat
Pendidikan
Tinggi
Jenderal
Departemen
Pendidikan Nasional
TANYA JAWAB Nama Penanya Nama Pemakalah
: Yayan Karyani : Sri Yamtinah
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
109