III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1
Objek Penelitian
3.1.1
Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah telur yang dihasilkan
puyuh turunan hasil persilangan warna bulu coklat dengan hitam. Jumlah telur yang diteliti pada penelitian ini adalah sebanyak 50 butir per minggu dengan total 200 butir telur.Jumlah telur tersebut sudah diseleksi dan dipilih hanya telur utuh yang bersih dan dikoleksi selama 4 hari dari puyuh yang barumur 8-11 minggu.
3.1.2
Peralatan penelitian
Adapun peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Egg tray digunakan untuk menyimpan telur 2. Spidol digunakan untuk memberikan tanda pada telur. 3. Alat tulis digunakan untuk mencatat data penelitian. 4. Timbangan digital digunakan untuk menimbang bobot telur. 5. Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang dan lebar telur (shape index). 6. Tisue untuk lap telur yang sudah dilakukan uji specific grafity 7. Garam untuk larutan uji specific gravity 8. Ember berisi larutan garam bercampur air digunakan untuk mengukur specific gravity (berat jenis)telur. 9. Lactodensimeteruntuk mengukur konsentrasi garam dalam air. 10. Kalkulator dan laptop digunakan untuk menghitung dan penyimpanan data hasil pengukuran telur.
17 11. Kamera digunakan untuk dokumentasi kegiatan penelitian.
3.1.3
Kandang Kandang induk puyuh yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 set
kandang koloni dengan system cage yang berukuran p x l x t = 100 cm x 60 cm x 40 cm, terdiri dari 4 cage yang diisi sebanyak 30 ekor per cage.
3.1.4
Ransum Penelitian Ransum yang digunakan pada saat penelitian adalah berbentuk mash dan
kandungan nutrient ransum penelitian dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 1. Analisis Kandungan Nurien Ransum Penelitian dan Keperluan Nutrisi Puyuh Fase Layer Zat Makanan Ransum Kebutuhan Nutrisi** Kadar air (%)* 13,00 10,00 – 14,00 Protein kasar (%)*** 22,49 17,00 – 20,00 Lemak kasar (%)* 4,00 7,00 Serat kasar (%)* 7,00 7,00 Kalsium (%)* 3,25 – 4,00 4,00 Phosphor (%)* 0,60 0,60 Energi Metabolis (Kkal/kg)*** 2450,7 2700 - 2900 Sumber(*) : PT. New Hope Indonesia. 2016. Sumber(**) : SNI, 2008. Sumber(***) : Hasil Analisis di Laboratorium Nutrisi Ternak Unggas dan Non Ruminansia, 2016. Keterangan : Energi Metabolis didapat dari Energi Bruto x 0,7.
3.2
Metode Penelitian Penelitian menggunakan metode deskriptif dan pengambilan sampel
dilakukan dengan metode purposive sampling.
Waktu pengumpulan telur
dilakukan selama 4 periode pengumpulan, masing-masing periode berselang
18 selama 1 minggu. Variabel yang diamati dalam penelitian kualitas telur puyuh turunan hasil persilangan meliputi bobot telur, Shape index (panjangdan lebar), dan specific grafity.
3.2.1
Prosedur Penelitian Adapun prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1) Pengumpulan telur dari induk puyuh turunan hasil persilangan warna bulu hitam dan coklat dari kandang Pusat Pembibitan
PuyuhFakultas
Peternakan Universitas Padjadjaran dan disimpan diatas Egg tray. 2) Pembersihan terhadap telur-telur yang kotor. 3) Seleksi telur puyuh persilangan warna bulu hitam dengan coklat berdasarkan keutuhan dan kebersihan telur. 4) Penandaan telur dengan nomor menggunakan spidol permanen untuk memudahkan dalam melakukan penelitian. 5) Penimbangan untuk mengetahui berat telur dengan menggunakan timbangan digital. 6) Mengukur konsentrasi garam dalam air menggunakan Lactodensimeter. 7) Pengukuran panjang dan lebar telur dengan menggunakan jangka sorong untuk mengetahui bentuk telur (shape index) telur. 8) Membuat larutan garam yang digunakan untuk mengukur specific gravity dari mulai yang memiliki specific gravity 1,050 sampai 1,080 dengan peningkatan 0,005. Pengukuran berat jenis ini memakai Lactodensimeter yang dicelupkan ke dalam air yang ada di dalam ember. Bila belum sesuai
19 dengan nilai yang diinginkan maka garam di tambahkan kembali. Kemudian buat larutan yang lainnya sampai ada tujuh ember. 9) Telur dimasukkan ke dalam air garam dengan tingkat kadar garam yang berbeda mulai dari larutan garam yang terencer (specific gravity-nya rendah) sampai yang cukup tinggi. 10) Teluryang sudah diketahui nilai specific grafity-nyakemudian diambil dari dalam ember larutan dan di lap menggunakan tissue dan diletakkan kembali di atas Egg tray. 11) Mencatat semua data yang didapat dari hasil pengamatan 12) Mengolah data yang terkumpul dari hasil pengamatan.
3.2.2
Peubah yang diamati Peubah yang diamati dalam pengamatan kualitas eksterior telur puyuh
turunan hasil persilangan warna bulu coklat dengan hitam ini adalah sebagai berikut: 1. Bobot telur (gram) Pengukuran bobot telur dilakukan dengan cara menimbang telur yang sudah diberi tanda dengan menggunakan timbangan digital. 2. Shape index (Index) Shape index atau bentuk telur dihitung dengan cara mengukur panjang dan lebar telur dengan menggunakan jangka sorong. Rumus Shape index adalah sebagai berikut: (
) (
)
20
3. Specific gravity Specific gravity pengukurannya dengan cara memasukkan telur kedalam ember yang sudah berisi larutan garam. Ada enam ember yang berbeda ukuran berat jenisnya atau kadar garamnya yaitu 1,050, 1,055, 1,060, 1,065, 1,070, 1,075, dan 1,080. Pertama telur dimasukkan kedalam ember yang paling rendah berat jenisnya atau larutan garam yang paling rendah, Apabila masih tenggelam maka pindahkan ke ember selanjutnya dan terus lakukan hingga telur itu melayang atau terapung di salah satu ember, maka nilai Specific gravity telur tersebut adalah yang tertera di ember itu.
3.2.3
Analisis Statistik Pengolahan data dilakukan dengan menganalisis data menggunakan
analisis statistika deskriptif terhadap populasi telur puyuh turunan hasil persilangan warna bulu coklat dan hitam, menurut Sudjana (2005) adalah sebagai berikut: 1. Rata-rata untuk data kuantitatif yang dihitung dengan jalan membagi jumlah nilai data telur oleh banyaknya data.
Keterangan ̅
= Rata-rata
∑
= Jumlah data x ke i
n
= Jumlah data
21
2. Simpangan Baku atau Standar Deviasi Simpangan baku adalah akar dari ragam. Ragam merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individu terhadap rata-rata populasi, rumusnya adalah
Keterangan S
= Simpangan Baku
∑
= Nilai data ke-i
̅ n
= Rata - rata = Banyak data
3. Koefisien variasi Koefisien variasi tidak bergantung pada satuan yang digunakan, karena dapat dipakai untuk membandingkan variasi relative beberapa kumpulan data dengan satuan yang berbeda.Rumusnya, dinyatakan dalam persen.
Keterangan KV
= Koefisien Variasi
S
= Simpangan Baku
̅
= Rata-rata