Identifikasi Lokasi Prioritas Konservasi di Indonesia Berdasarkan Konektivitas Darat-Laut Christian Novia N. Handayani, Estradivari, Dirga Daniel, Oki Hadian, Khairil Fahmi Faisal, Dicky Sucipto, Puteri Tiara Maulida
[email protected] | www.wwf.or.id
Simposium Nasional Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil 2017
Latar Belakang • Kondisi ekosistem pesisir dipengaruhi oleh ekosistem darat di atasnya melalui aliran sungai maupun kanalkanal.
Sumber: infografis NOAA (http://oceanservice.noaa.gov/facts/coral-pollution.html)
• Kualitas lingkungan daratan di sekitar sungai/kanal mempengaruhi kesehatan ekosistem di pesisir dan biota yang hidup di dalamnya.
Identifikasi Lokasi Prioritas Konservasi di Indonesia Berdasarkan Konektivitas Darat-Laut
-1-
Latar Belakang Perencanaan ruang di laut harus mempertimbangkan perubahan bentang lahan daratan di atasnya. Termasuk dalam merencanakan Kawasan Konservasi Perairan Tujuan Penelitian Menemukan lokasi prioritas konservasi yang mempunyai nilai keanekaragaman hayati tinggi berdasarkan potensi konektivitas antara darat dan laut. Identifikasi Lokasi Prioritas Konservasi di Indonesia Berdasarkan Konektivitas Darat-Laut
-2-
Metode Penelitian Analisis spasial menggunakan pendekatan perencanaan konservasi sistematis dengan Marxan sebagai alat bantu pengambil keputusan. Marxan memberikan banyak alternatif solusi & cukup efektif untuk analisis data yang kompleks dan area kajian yang luas. Menargetkan area-area dengan keanekaragaman hayati tinggi (target konservasi) dengan “biaya pengelolaan” (cost) yang rendah/minimal. Identifikasi Lokasi Prioritas Konservasi di Indonesia Berdasarkan Konektivitas Darat-Laut
-3-
Batasan Penelitian •
Area fokus kajian ini adalah ekosistem di darat dan laut Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Kepulauan Maluku, Papua, Bali dan Nusa Tenggara.
•
Batas laut yang digunakan mencakup 12 mil laut dari garis pantai, disesuaikan dengan wilayah laut kewenangan provinsi sesuai UU No. 23/2014 Pasal 27(3).
•
Data-data yang digunakan berasal dari berbagai referensi baik yang dimiliki oleh WWF maupun dari sumber lain.
•
Periode data hingga Desember 2016.
Identifikasi Lokasi Prioritas Konservasi di Indonesia Berdasarkan Konektivitas Darat-Laut
-4-
Skenario Analisis Marxan bekerja berdasarkan skenario yang dibangun oleh perancang. •
Skenario 1: melindungi 20-30% target konservasi dengan mempertimbangkan seluruh unit perancanaan (status unit perencanaan 0).
•
Skenario 2: melindungi 20-30% target konservasi dengan mempertimbangkan kawasan lindung yang sudah ada memiliki peluang terpilih lebih tinggi (status unit perencanaan 1).
Identifikasi Lokasi Prioritas Konservasi di Indonesia Berdasarkan Konektivitas Darat-Laut
-5-
Target Konservasi
Data terestrial Hutan lahan kering primer, Hutan lahan kering sekunder, Hutan mangrove primer, Hutan mangrove sekunder, Hutan rawa primer, Hutan rawa sekunder, Harimau, Badak, Gajah, Orangutan, Bekantan, Pesut, Pantai peneluran penyu, Area penting untuk burung, Area burung endemik.
Data kelautan Sebaran terumbu karang, Sebaran lamun, Habitat dugong, Daerah pemijahan ikan, Jalur migrasi penyu, Konektivitas larva ikan, lokasi kemunculan lumba-lumba, lokasi kemunculan manta, lokasi kemunculan hiu, lokasi kemunculan paus, lokasi kemunculan hiu paus.
Identifikasi Lokasi Prioritas Konservasi di Indonesia Berdasarkan Konektivitas Darat-Laut
-6-
Cost
Data terestrial Jalan, Tambang, Perkebunan, Pertanian, HTI, Permukiman
Data kelautan Prediksi peningkatan suhu permukaan laut, Sebaran polusi DAS, Tekanan perikanan
Identifikasi Lokasi Prioritas Konservasi di Indonesia Berdasarkan Konektivitas Darat-Laut
-7-
Potensi Keterkaitan Darat-Laut Dilihat berdasarkan nilai unit perencanaan (planning unit) yang bersinggungan. Unit perencanaan yang saling bersinggungan akan mempunyai nilai yang kecil sehingga cost dari total Marxan akan semakin kecil. Area terpilih yang saling bersinggungan antara darat dan laut akan diprioritaskan sebagai area terpilih sebagai lokasi potensial konektivitas darat dan laut.
Identifikasi Lokasi Prioritas Konservasi di Indonesia Berdasarkan Konektivitas Darat-Laut
-8-
Skenario 1
Hasil Analisis
Identifikasi Lokasi Prioritas Konservasi di Indonesia Berdasarkan Konektivitas Darat-Laut
-9-
Skenario 2
Hasil Analisis
Identifikasi Lokasi Prioritas Konservasi di Indonesia Berdasarkan Konektivitas Darat-Laut
-10-
Skenario 1 & 2
Hasil Analisis
Identifikasi Lokasi Prioritas Konservasi di Indonesia Berdasarkan Konektivitas Darat-Laut
-11-
Hasil Analisis Di seluruh Indonesia terdapat 32 lokasi yang teridentifikasi memiliki keanekaragaman hayati tinggi sekaligus memiliki potensi keterkaitan darat - laut Sumatera 5 lokasi, Kalimantan 5 lokasi, Jawa 3 lokasi, Sulawesi 4 lokasi, Bali dan Nusa Tenggara 4 lokasi, Kepulauan Maluku 9 lokasi, Papua 2 lokasi.
Identifikasi Lokasi Prioritas Konservasi di Indonesia Berdasarkan Konektivitas Darat-Laut
-12-
Rekomendasi Meningkatkan efektivitas Kawasan Konservasi pada lokasi-lokasi yang teridentifikasi memiliki nilai keanekaragaman hayati tinggi, yang sudah dikelola dalam sebuah KK. Melakukan pengelolaan pada lokasi-lokasi yang teridentifikasi memiliki keanekaragaman hayati tinggi (termasuk dalam bentuk kawasan konservasi) Identifikasi Lokasi Prioritas Konservasi di Indonesia Berdasarkan Konektivitas Darat-Laut
-13-
WWF IN SHORT +100
+5,000
WWF is in over 100 countries, on 5 continents
WWF has over 5,000 staff worldwide
1961
+5M
WWF was founded In 1961
WWF has over 5 million supporters
Simposium Nasional Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil 2017