IbM QIDIR (QIBLAH DIRECTION) FINDER Muhammad Julius Setiopranoto[1], Eka Maul ana[2], Zainul Abi din[3] [1]
Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya ema il:
[email protected] [2] Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya ema il: eka
[email protected] [3] Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya ema il:
[email protected]
Abstract Tata cara pelaksanaan sholat telah ditetapkan dan salah satunya adalah mengenai arah kiblat (Qiblah Direction) ketika melak sanakan sholat. Melalui kegiatan IbM ini akan diterapkan teknologi Qidir (Qibla Direction). Alat ini mempunyai kelebihan berupa penggunaan teknologi GPS (Global Positioning System) sebagai penunjuk lokasi pengguna berada, sehingga dapat diketahui arah kiblatnya secara tepat walaupun pengguna berada di tempat terpencil sekalipun. Kecanggihan teknologi pada alat ini memberikan kemudahan dan k etelitian yang tinggi bagi penyandang tuna netra dalam mencari arah k iblat dimanapun mereka berada. Aspek kemandirian juga akan didapatkan oleh penyandang tuna netra dalam implementasi teknologi ini.Qidir Finder adalah alat bantu menemukan arah k iblat bagi siswa tunanetra. Alat ini berbentuk sebuah kotak (box) dengan beberapa tombol sederhana, yaitu tombol Power (On/Off), tombol set lokasi, tombol kiblat. Qidir finder dirancang dengan menggunakan Global Positioning System (GPS) Receiver dan sensor magnet CMPS03 digunakan untuk menuntun pengguna sampai tepat menghadap k iblat. Perekaman dan pemutaran ulang suara dilakukan oleh IC suara ISD25120. Dan sebagai pengontrol utama digunakan Mikrokontroler ATmega32. Alat ini dapat memberikan panduan arah k iblat dengan tingkat akurasi sebesar 1°, serta dapat memberikan informasi awal waktu sholat dengan tingkat akurasi hingga satuan detik. Keyword: GPS, arah k iblat, mik rokontroler 1. PENDAHULUAN Salah satu kewajiban yang harus dija lankan oleh umat Islam adalah ibadah sholat yang dilaksanakan sebanyak lima kali setiap harinya. Penentuan waktu pelaksanaannya berdasarkan posisi matahari sebagai acuannya. Dengan acuan tersebut maka dapat disusun suatu perumusan tentang jadwal waktu sholat di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman “Sesungguhnya sholat itu diwajibkan atas orang-orang yang beriman menurut wak tu-waktu yang tertentu” (Q.S. AnNisa : 103) Tata cara pelaksanaan sholat te lah ditetapkan dan salah satunya ada lah mengenai arah kiblat (Qiblah Direction) ketika melaksanakan sholat. Dalam Al-Quran Allah berfirman “Dan dari mana saja kamu keluar (datang), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu
yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-ka li tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. Dan dari mana saja kamu (ke luar), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). Dan agar Kusempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.” (Q.S. Al-Baqoroh : 149-150), sehingga semua orang yang melaksanakan sholat diwajibkan untuk menghadap Ka’bah di Masjidil Haram, Mekkah ketika sholatnyaTidak terkecuali bagi penderita tuna netra, oleh karena itu diperlukan suatu perhatian yang cukup besar untuk masalah ini guna membantu para penderita tuna netra tersebut.
Alat ini mempunyai kelebihan berupa penggunaan teknologi GPS (Global Positioning System) sebagai penunjuk lokasi pengguna berada, sehingga dapat diketahui arah kiblatnya secara tepat walaupun pengguna berada di tempat terpencil sekalipun. Kecanggihan teknologi pada a lat ini memberikan kemudahan dan ketelitian yang tinggi bagi penyandang tuna netra dalam mencari arah kiblat dimanapun mereka berada. Aspek kemandirian juga akan didapatkan oleh penyandang tuna netra dalam implementasi teknologi ini. 2. METODE 2. 1. Implementasi pertama pada mitra kerja adalah diterapkannya alat bantu mela lui pengenalan Qidir Finder bagi siswa tunanetra pada dua lokasi mitra. Dengan penggunaan alat Qidir Finder bagi siswa tunanetra ini proses pencarian arah kiblat dapat dipercepat karena kesulitan siswa tunanetra dalam mencari arah kiblat mela lui tanda- tanda di sekitar dapat diminimalisasi. D isamping itu dengan penggunaan alat Qidir Finder maka siswa dapat mencari arah kiblat secara mandiri. 2. 2. Impleme ntasi ke dua adalah sosialisasi dan seminasi SOP (Standart Operational and Procedure) alat Qidir Finder yang akan diperkenalkan. Tujuannya adalah agar usia guna alat menjadi lebih lama. 2. 3. "Learning by doing" baik dalam pembela jaran rancang bangun alat, penggunaan alat maupun mengenai SOP dari alat Qidir Finder yang akan diperkenalkan, baik bagi para siswa maupun para guru pendamping mitra kerja (UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Netra Malang dan SDLB Negeri Kedungkandang 4 Malang). Tujuan/sasaran akhir dari kegiatan ini adalah agar para siswa tunanetra dan para guru pendamping dapat mengoperasikan, meme lihara dan menggunakan alat Qidir Finder secara benar dan memenuhi kaidah-kaidah teknis. 2. 4. Pada tahapan "Learning by doing" dan keterlibatan secara langsung dari para siswa tunanetra dan para guru pendamping UPT RSCN Malang dan SDLBN Kedungkandang 4 Malang diharapkan mereka akan belajar banyak
tentang berbagai ha l yang berka itan dengan masalah alat Qidir Finder yang kesemuanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para mitra kerja di bidang IPTEKS. 2. 5. "Learning by doing" kedua adalah kegiatan pembela jaran yang me libatkan para mahasiswa dari Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, mengingat bahwa: (1). Implementasi a lat Qidir Finder sesuai dengan disiplin ilmu dan bidang kajian ilmiah yang digelutinya (keteknik-e lektroan) (2). Perlunya ”transfer of knowledge” dan ”transfer of technology” dari perguruan tinggi ke masyarakat, (3) Adanya pembelajaran studi kasus pada kondisi riil di lapangan bagi para mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya dan (4). Para mahasiswa dapat memanfaatkan kegiatan ini sebagai objek praktek kerja lapang dan topik dalam penelitian tugas akhir. 2. 6. Kegiatan diskusi dilakukan sebelum dan selama proses pembela jaran serta saat evaluasi kegiatan. Diskusi dilakukan diantara anggota Tim Pengusul Kegiatan dan antara Tim Pengusul Kegiatan dengan para guru pendamping UPT Rehabilitasi Sosia l Cacat Netra (RSCN) Malang dan SDLBN Kedungkandang 4 Ma lang. D iskusi ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada para guru pendamping dan siswa tunanetra untuk menanyakan berbagai hal tentang keteknik-elektroan dan rancang bangun alat Qidir Finder yang akan diperkenalkan. Melalui diskusi ini diharapkan akan terjadi transfer of knowledge dan transfer of technology di bidang IPTEKS dari tim pengusul kegiatan kepada para guru pendamping dan para siswa tunanetra. 3. HASIL PEMBAHASAN Hasil alat Qidir Finder yang diimplementasikan ke mitra kerja adalah sebagai berikut. 3. 1. Spesifikasi alat Qidir Finder Tegangan 220 volt (alat elektronik dengan desain khusus); Pengisian catudaya baterai 3-4 jam; Sistem 2 jack (jack audio untuk headphone dan jack charger untuk pengisian baterai); Frekuensi 50 hz; Tipe portable.
sudut lebih besar dari sudut acuan maka mikrokontroller mengatur modul suara untuk mengeluarkan bunyi “kiri……..derajat” dan sebaliknya bila sudut pembacaan lebih kecil maka mikrokontroller mengatur modul suara untuk mengeluarkan bunyi “kanan…….. derajat”. Dokumentasi pengujian a lat ditunjukkan da lam Gambar 3.3 – 3.7
Gambar 3.1. Alat Qidir Finder
Gambar 3.3. Gambar Perancangan Hardware
Gambar 3.2. Perancangan alat 3. 2. Pe rancangan alat Perancangan alat dilaksanakan di lab Elektronika, Teknik ELektro Universitas Brawijaya. Kegiatan pada bagian ini diantaranya adalah perancangan sensor kompas, GPS , mikrokontroller dan modul suara. Mikrokontroler yang digunakan dalam a lat ini adalah ATMega8535, mikrokontroler ini dirancang untuk me lakukan pemrosesan data yang diambil dari sensor kompas kemudian diolah dengan program dan dikeluarkan ke loudspeaker oleh modul memori suara/ modul MP3. Perancangan alat ditunjukkan dalam Gambar 3.1-3.2. 3. 3. Tahap pe ngujian alat Pengujian alat dilakukan meliputi pengujian sensor GPS, kompas dan mikrokontroler. Pengujian modul suara dilakukan dengan cara membandingkan ke luaran sudut dari kompas dengan sudut acuan kiblat kota Malang. Bila
Gambar 3.4. Perancangan modul GPS, kompas dan modul suara
Gambar 3.5 Pengujian alat
Gambar 3.6.Pengujian modul ISD
Gambar 3.7. Pengujian keseluruhan
3. 4. Imple me ntasi Qidir di PRSBCN Budi Mulia Malang Implementasi Q idir Finder telah dilaksanakan dalam 2 tahap di UPT RSBCN Budi Mulia Malang pada tanggal 19 November 2013. Pada kegiatan ini tim pelaksana IbM Q idir Finder diterima oleh Kepala UPT RSBCN Budi Mulia Bapak. Berikutnya dilakukan sosia lisasi dan pengenalan alat pada beliau beserta staf pengajar. Kegiatan berikutnya alat Qidir Finder diajarkan penggunaannya kepada siswa UPT RSBCN Budi Mulia Malang, dalam penggunaannya alat ini cukup sederhana sehingga sekali mereka dia jari te lah bisa mengoperasikan dengan ba ik. Pelatihan penggunaan alat Qidir oleh siswa tuna netra ditunjukkan da lam Gambar 3.8- 3.10.
Gambar 3.8. Qidir Finder diuji oleh Kepala UPT RSBCN Budi Mulia Malang
Gambar 3.9. Pelatihan penggunaan Qidir Finder
Gambar 3.10 Pelatihan penggunaan Qidir Finder pada siswa UPT RSBCN Budi Mulia Malang 4. KESIMPULAN 4. 1. Implementasi alat Qidir Finder pada UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Netra Malang telah membantu siswa tunanetra dalam rangka
menemukan arah kiblat secara mandiri sehingga siswa tunanetra dapat menggunakannya kapanpun dan dimanapun. 4. 2. Tersusunnya SOP (Standart Operational and Procedure) alat Qidir pada UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Netra Malang telah meningkatakan pelayanan lembaga/kelompok kerja pendidikan mitra. 5. REFERENSI Anugraha , Rinto. 2009. Cara Menghitung Wak tu Sholat. www.eramuslim.com. Diakses tangga l 24 Nove mber 2009. Anugraha , Rinto. 2009. Kalender Julian, Kalender Gregorian dan Julian Day. www.eramuslim.com. D iakses tangga l 24 November 2009. Anugraha , Rinto. 2009. Segitiga Bola dan Arah Kiblat. www.eramuslim.com. Diakses tangga l 24 November 2009. A tme l. 2003. ATMEG A32 /ATM EG A32 L, 8b it AVR with 32 Kbyte s in Sy stem Programable Flash. www.atmel.com/literatur. Diakses tangga l 14 November 2009. Bejo, Agus. 2008. C & AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mik rokontroler ATMega8535. Yogyakarta: Graha Ilmu. Departemen Agama RI. 2001. Al Quran dan Terjemahnya. Semarang : CV. Asy Syifa’.
DT-AVR Application Note AN-94 GPS Navigator II. http://ucclass.katesystem.com/user/comment/upload/file /AN94.pdf. D iakses tanggal 6 Desember 2009. Electronics Compass Support. 2006. www.superdroidrobots.com. Dia kses ta ngga l 14 N ovember 2009. Elsa , Denica. 2007. Alat Penunjuk Arah Kiblat dan Informasi Wak tu Sholat Bagi Penderita Tuna Netra. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: Jurusan Teknik Elektro FT UB. http://www.robot-e lectronics.co.uk/. tanggal 7 April 2010.
D iakses
http://rukyatulhila l.tripod.com/jadwa lsha lat. Diakses tangga l 15 November 2009. Jadwal Waktu Sholat dan Arah Kiblat untuk Kota Malang. www.masjidjami.com/ja dwal/ja dwalsholat.html. D iakses tanggal 2 Desember 2010. Kurniawan, Wahid Arief. 2003. Perencanaan dan Pembuatan Alat Penunjuk Waktu Sholat dengan Menggunakan Mik rokontroler AT89C51. Skripsi Tidak Diterbitka n. Malang: Jurusan Teknik Elektro FT UB. Philips. 2000. General Magne toresistive Sensors for Magnetic Field Measure men t. www.semiconductors.philips.com. D iakses tanggal 14 N ovember 2009.
Dokumentasi Sosialisasi