HUMAN CAPITAL DAN SOCIAL CAPITAL UNTUK MEMENANGKAN PERSAINGAN DI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Esti Margiyanti Utami
[email protected]
Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak Persaingan pasar akan semakin ketat menjelang pemberlakuan Pasar Bebas ASEAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah sebuah agenda integrasi ekonomi negara-negara ASEAN yang bertujuan untuk menghilangkan, jika tidak, meminimalisasi hambatan-hambatan di dalam melakukan kegiatan ekonomi lintas kawasan, misalnya dalam perdagangan barang, jasa, dan investasi. Manusia merupakan aset penting bagi perusahaan. Mereka memiliki modal masing-masing, yaitu modal manusia (human capital) yang berupa keahlian, pengetahuan dan ketrampilan.Untuk menciptakan suatu keunggulan kompetitif memerlukan modal sosial untuk menemukan, memanfaatkandan menggabungkan keterampilan, pengetahuan dan pengalaman individu-individu baik didalam maupun diluar organisasi. Perusahaan harus mampu mendapatkan individu-individu terbaik dengan jaringan terbaik dan mengintegrasikan mereka ke dalam rantai nilai perusahaan. Modal sosial (social capital), baik didalam maupun luar organisasi telah menjadi prasyarat untuk pembelajaran organiasasi, adaptasi, dan kelincahan. Perusahaan dengan hubungan yang lebih baik dalam jaringan industri akan memiliki kemungkinan inovasi yang lebih tinggi. Kata Kunci: human capital, social capital, MEA
meminimalisasi
PENDAHULUAN Persaingan pasar akan semakin ketat menjelang ASEAN
pemberlakuan pada
akhir
Pasar
tahun
Bebas
2015
hambatan-hambatan
di
dalam melakukan kegiatan ekonomi lintas kawasan,
misalnya
dalam
perdagangan
ini.
barang, jasa, dan investasi. Hal ini dilakukan
Indonesia dan negara-negara di wilayah
agar daya saing ASEAN meningkat serta
Asia Tenggara (9 negara anggota ASEAN
bisa menyaingi Cina dan India untuk
lainnya) akan membentuk sebuah kawasan
menarik investasi asing. Penanaman modal
yang terintegrasi yang dikenal sebagai
asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk
ASEAN ECONOMIC COMUNITY (AEC)
meningkatkan
atau di Indonesia dikenal dengan istilah
meningkatkan kesejahteraan. Pembentukan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
pasar
MEA adalah sebuah agenda integrasi ekonomi
negara-negara
ASEAN
yang
tunggal
lapangan
ini
pekerjaan
nantinya
dan
akan
memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara
bertujuan untuk menghilangkan, jika tidak, Esti Margiyanti Utami : Human Capital Dan Social Capital Untuk Memenangkan Persaingan Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
45
lain di seluruh Asia Tenggara sehingga
perusahaan dapat memenangkan persaingan
kompetisi akan semakin ketat.
tersebut ?
MEA
adalah suatu realisasi dari
tujuan akhir terhadap integrasi ekonomi
HUMAN CAPITAL(MODAL MANUSIA) Modal manusia merupakan faktor
yang telah dianut didalam ASEAN Visi 2020 yang berdasarkan atas konvergensi kepentingan para negara-negara anggota ASEAN untuk dapat memperdalam
integrasi
memperluas dan ekonomi
lewat
inisiatif yang ada dan baru dengan memiliki batas waktu yang jelas. Adapun ciri-ciri utama MEA adalah :1) kawasan ekonomi yang sangat kompetitif, 2) memiliki wilayah pembangunan ekonomi yang merata, 3) daerah-daerah akan terintegrasi secara penuh dalam ekonomi global, 4) basis dan pasar produksi tunggal. Ciri-ciri ini akan sangat
memberikan
perusahaan-perusahan
di
Indonesia, MEA menjadi babak awal untuk mengembangkan berbagai strategi. MEA
sisi menjadi peluang yang baik untuk menunjukkan kualitas produknya kepada negara-negara lain secara terbuka, tetapi di sisi yang lain dapat menjadi bumerang perusahaan
tidak
dapat
memanfaatkannya dengan baik. Perusahaan harus meningkatkan daya saingnya, jika tidak mampu bersaing maka perusahaan akan
tergilas
dan
besar
bagi
kemajuan dan perkembangan organisasi. Menurut Becker (1993), modal manusia adalah bahwa
manusia
bukan sekedar
sumber daya namun merupakan modal yang menghasilkan pengembalian (return) dan setiap pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
mengembangkan
kuantitas
modal
kegiatan
investasi.
kualitas
tersebut
dan
merupakan
Menurut
Davenport
(1998), modal manusia sebagai seluruh
diinvestasikan dalam pekerjaan mereka, termasuk juga didalamnya kemampuan, tingkah laku, semangat dan waktu. Stewart (1997) mengatakan bahwa
menjadi peluang sekaligus tantangan : satu
apabila
sumbangan
usaha yang dibawa tenaga kerja untuk
saling berkaitan kuat. Bagi
penting dalam organisasi, karena dapat
mati.
Bagimana
modal manusia merupakan lifeblood dalam modal intelektual, sumber dari inovasi dan kemajuan, tetapi merupakan komponen yang sulit
untuk
diukur.
mencerminkan perusahaan terbaik
Modal
manusia
kemampuan
untuk
kolektif
menghasilkan
berdasarkan
pengetahuan
solusi yang
dimiliki oleh orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut, dimana akan meningkat jika
perusahaan
mampu
menggunakan
Esti Margiyanti Utami : Human Capital Dan Social Capital Untuk Memenangkan Persaingan Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
46
pengetahuan
yang
dimiliki
oleh
karyawannya.
Menurut (1997),
Stockey
(2003)
Edwinson
modal
dan
manusia
merupakan
mendefinisikan
pengetahuan
modal manusia merupakan konsep yang
kemampuan,
menjelaskan
dalam
inovasi. Pengetahuan meliputi pengetahuan
organisasi dan bisnis merupakan aset yang
mengenai teks akademik yang diperoleh
penting dan
melalui
bahwa
manusia
beresensi,
yang
memiliki
individu,
Malone
keahlian,
pendidikan.
pengalaman, kreativitas,
Keahlian
adalah
sumbangan terhadap pengembangan dan
kemampuan
pertumbuhan, sama seperti halnya aset fisik
kemampuan praktikal. Terdapat dua prinsip
misal mesin dan modal kerja. Sikap dan
kunci dalam modal manusia yaitu:
keterampilan
manusia
a. Manusia merupakan aset yang memiliki
memiliki kontribusi terhadap kinerja dan
nilai yang dapat ditingkatkan melalui
produktivitas organisasi. Pengeluaran untuk
investasi. Tujuan dari investasi ini adalah
pelatihan, pengembangan, kesehatan dan
memaksimalkam
nilai
melalui
dukungan adalah investasi, bukan hanya
manajemen
Ketika
nilainya
biaya.
meningkat, kapasitas organisasi dan nilai-
dan
kemampuan
Modal manusia merupakan sesuatu yang melekat dalam diri individu, Menurut Fitzens
(2000),
manusiadapat
pengertian
dijelaskan
sebagai
untuk
dan
nilainya
bekerja/memenuhi
resiko.
akan
meningkat
dan
menguntungkan stakeholder.
modal
b. Kebijakan
suatu
organisasi
modal harus
manusia
dalam
disesuaikan
dengan
kombinasi dari faktor-faktor sebagai berikut:
dukungan organisasi, yaitu visi, misi,
a. Sifat-sifat seseorang yang dibawanya
tujuan dan strategi telah didefinisikan
sejak
lahir
ke
dalam
pekerjaan,
sebagai arahan yang telah dirancang
intelegensi, energi, sikap yang secara
untuk
umum positif, dan komitmen.
dinilai oleh sebuah standar, bagaimana
b. Kemampuan seseorang untuk belajar, bakat, imajinasi, kreatifitas, dan apa yang sering disebut sebagai streetsmart. c. Motivasi
seseorang
untuk
konsep
dapat
modal
diimplementasikan
manusia
ini
dan
dapat
membantu organisasi mencapai visinya. Teori modal manusia menganggap
berbagi
bahwa keuntungan bisnis berkembang dan
informasi dan pengetahuan, semangat tim
berkelanjutan ketika perusahaan mampu
dan orientasi tujuan.
menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan lebih baik
Esti Margiyanti Utami : Human Capital Dan Social Capital Untuk Memenangkan Persaingan Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
47
daripada yang ditawarkan para pesaingnya.
dan sumber daya yang mereka miliki
Dengan kata lain, perusahaan memiliki
(Boxman et.al, 1991)
keunggulan kompetitif. Keunggulan yang
c. Modal sosial dapat didefinisikan secara
berlangsung lama dan berkesinambungan
sederhana
sebagai
selalu berorientasi pada dinamika kebutuhan
tertentu dari nilai-nilai informal atau
pelanggan, Pendekatannya meliputi :
norma
a. Menempatkan modal manusia sebagai
kelompok
bersama
adanya
di
satu
antara
yang
set
anggota
memungkinkan
aset dan pemeran pokok yang unggul
kerjasama antara mereka (Fukuyama
dalam
1997)
menciptakan
kinerja
bisnis
maksimum.
d. Modal sosial adalah sejumlah sumber
b. Cara penghitungan pengelolaan modal manusia dilakukan
adalah
sama
dalam
seperti
pengelolaan
yang
dalam, tersedia melalui, dan berasal dari
modal
jaringan hubungan yang dimiliki oleh
finansial.
individu atau unit sosial. Modal sosial
c. Manajer perusahaan mampu belajar dari pengalamannya keputusan
daya yang aktual dan potensial tertanam
membuat
yang
lebuh
keputusanbaik
secara
progresif.
terdiri dari jaringan dan aset yang dapat dimobilisasi melalui jaringan (Nahapiet dan Ghoshal 1998). Bourdieu
(1986)
mendefinisikan
modal sosial sebagai sumber daya yang SOCIAL CAPITAL (Modal Sosial)
dimiliki seseorang ataupun sekelompok
Banyak ahli mendefinisikan modal sosial (social capital), diantaranya adalah sebagai berikut :
berasal dari suatu struktur sosial tertentu dan kemudian digunakan individu untuk kepentingan mereka. Ini diciptakan oleh dalam
hubungan yang terlembaga dan ada saling mengakui antar anggota yang terlibat di
a. Modal sosial adalah sumber daya yang
perubahan
orang dengan memanfaatkan jaringan, atau
hubungan
antara
individu (Baker, 1990) b. Modal sosial adalah sejumlah orang yang dapat diharapkan memberikan dukungan
dalamnya. Dari definisi tersebut ada dua hal yang perlu
mendapat
perhatian dalam
memahami modal sosial yaitu: 1) sumber daya yang dimiliki seseorang berkaitan dengan keanggotaan dalam kelompok dan jaringan sosial. Besarnya modal sosial yang dimiliki
seseorang
tergantung
pada
kemampuan orang tersebut memobilisasi hubungan dan jaringan dalam kelompok
Esti Margiyanti Utami : Human Capital Dan Social Capital Untuk Memenangkan Persaingan Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
48
atau dengan orang lain di luar kelompok. 2)
permasalahan yang dihadapi mereka
kualitas hubungan antar aktor lebih penting
(Brehm & Rahn, 1997)
daripada
hubungan
dalam
kelompok.
b.
Modal
sosial
merupakan
jaringan
Bourdieu melihat bahwa jaringan sosial
hubungan sosial yang mempengaruhi
tidak bersifat alami, melainkan dibentuk
perilaku individual dan mempengaruhi
melalui strategi investasi yang berorientasi
pertumbuhan ekonomi (Pennar, 1997)
kepada pelembagaan hubungan kelompok
c.
Modal sosial merupakan informasi,
yang dapat dipakai sebagai sumber untuk
kepercayaan,
meraih keuntungan.
melekat
Menurut Coleman (1988), modal sosial mencakup dua hal yaitu :1) modal
norma-norma
dalam
jaringan
yang sosial
(Woolcock, 1998) d.
Modal sosial adalah kumpulan dari
sosial mencakup aspek tertentu dari struktur
hubungan yang aktif di antara manusia:
sosial. ; dan 2) modal sosial memfasilitasi
rasa saling percaya, saling pengertian,
pelaku (aktor) bertindak dalam struktur
kesamaan nilai dan perilaku yang
tersebut. Kedua
mengikat
unsur tersebut akan
anggota
dalam
sebuah
bergabung dalam satu struktur sosial guna
jaringan kerja dan komunitas yang
memfasilitasi aktivitas bersama. Melalui
memungkinkan
aspek
(Cohen dan Prusak, 2001)
struktur
sosial
memungkinkan
adanya
kerjasama
individu yang berinteraksi menciptakan
Dari definisi tersebut dapat dijelaskan
nilai-nilai baru untuk mencapai kepentingan
bahwa modal sosial akan semakin kuat
bersama dari pihak-pihak yang melakukan
apabila sebuah komunitas atau organisasi
hubungan.
memiliki jaringan kerjasama, baik secara
Beberapa ahli juga mendefinisikan
internal
komunitas/organisasi,
atau
modal sosial dengan menekankan pada
hubungan kerjasama yang bersifat antar
aspek jaringan sosial yang diikat oleh
komunitas/organisasi. Jaringan kerjasama
kepemilikan informasi, rasa percaya, saling
yang sinergetik yang merupakan modal
memahami, dan kesamaan nilai, dan saling
sosial akan memberikan banyak manfaat
mendukung.
bagi kehidupan bersama.
a.
Modal sosial adalah jaringan kerjasama di antara
warga
memfasilitasi
masyarakat
pencarian
solusi
Modal
sosial
merupakan
fitur
yang
organisasi sosial seperti jaringan, norma,
dari
dan kepercayaan sosial yang memfasilitasi koordinasi dan kerjasama untuk saling
Esti Margiyanti Utami : Human Capital Dan Social Capital Untuk Memenangkan Persaingan Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
49
menguntungkan (Putnam 1995).
Modal
Kepercayaan sosial dapat timbul dari
sosial bukan sebatas hubungan interaksi
norma timbal balik dan jaringan sosial.
yang melibatkan faktor perilaku orang
Keterikatan
tertentu saja, tetapi juga dapat melibatkan
masyarakat
pada
individu dalam kelompok-kelompok yang
memberikan
hubungan
membentuk suatu jaringan sosial. Hal ini
dalam satu kesepakatan aturan yang
berarti bahwa, modal sosial mencirikan dua
dipedomani dan dilakukan. Hal ini akan
dimensi yaitu 1) komponen struktural, yang
mempermudah anggota dalam mengenal
terdiri
dan
dari
jaringan
sosial,
asosiasi,
dan
membentuk
kepatuhan
anggota
norma
sosial
timbal
kelompok
balik
jaringan
partisipasi; dan 2) komponen kognitif, yang
sosial. Fukuyama (1997) mengemukakan
terdiri dari norma, kepercayaan, hubungan
kepercayaan didasarkan pada harapan
timbal balik (Wu,et.al., 2012).
bahwa
Definisi modal sosial oleh Putnam
orang
atau
organisasi
akan
bertindak dengan cara yang diharapkan
(1995) mengacu pada tiga komponen :
atau dijanjikan, dan mempertimbangkan
a. Jaringan sosial, yang memungkinkan
kepentingan orang lain. Kepercayaan
terjadinya koordinasi dan komunikasi
merupakan salah satu kunci komponen
Manusia
tidak
modal sosial. Modal sosial terbentuk
pernah
dalam dapat
kehidupannya hidup
sendiri
karena
karena adanya kemampuan yang timbul
makhluk
sosial
yang
dari prevalensi kepercayaan di dalam
lain.
Guna
masyarakat atau bagian-bagian tertentu
memenuhi kebutuhan hidup manusia
dari itu. Berbagai tindakan kolektif yang
menjalin interaksi antar individu dan atau
didasari atas saling mempercayai akan
kelompok. Adanya interaksi tersebut
meningkatkan
akan membentuk kelompok-kelompok
dalam membangun kemajuan bersama.
merupakan membutuhkan
orang
sosial, perwujudan kelompok sosial ini
c. Norma-norma,
partisipasi
yang
masyarakat
saling
berbagi
tercipta melalui jaringan sosial. Dengan
diantara kelompok dalam jaringan sosial
kata lain, adanya jaringan sosial akan
sehingga
menciptakan kelompok sosial.
peraturan dan sanksi.
b. Kepercayaan, yang berimplikasi pada saling
percaya
masyarakat
dalam
kehidupan
Norma
memungkinkan
merupakan
kesatuan
pedoman
bagi
perilaku dan tindakan seseorang atau kelompok
atau
masyarakat.
biasanya terbentuk atas dasar
Norma hasil
Esti Margiyanti Utami : Human Capital Dan Social Capital Untuk Memenangkan Persaingan Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
50
kesepakatan anggota-anggota kelompok
juga mekanisme yang menghubungkan
atau masyarakat dan tercipta karena
mereka dengan luar organisasi.
adanya interaksi dalam kelompok atau
b.
Social Norms
masyarakat. Pelanggaran akan norma
Social
biasanya dikenakan sanksi yang telah
kepercayaan umum yang memfasilitasi
disepakati
anggota untuk mengkomunikasikan ide-
dalam
kelompok
atau
masyarakat. Diantara
tiga
norms
merupakan
sistem
ide mereka dan membuat pemahaman komponen
modal sosial
tersebut, komponen kepercayaan sebagai
bersama (Adler and Kwon, 2000) c.
Identity
komponen penting dari norma-norma yang
Identity terjadi ketika individu melihat
dibangun dari jaringan sosial (Qianhong,
bahwa dirinya sebagai bagian dari orang
2004). Woolcock dan Narayan (1999) juga
lain atau kelompok (Nahapiet and
mengemukakan bahwa ciri penting modal
Ghoshal, 1998)
sosial adalah kepercayaan dan hubungan timbal balik yang dibangun dalam proses
d.
interaksi tersebut.
Ini timbul dari interaksi positif yang
Fukuyama (1997)
mendefinisikan
terjadi antara individu-individu dalam
modal sosial sebagai serangkaian nilai-nilai atau norma-norma informal yang dimiliki bersama
Obligation and Expectation
diantara
para
anggota
suatu
jaringan. (Lesser, 2000) e.
Moral Infrastructure Moral
infrastructure
merupakan
kelompok masyarakat yang memungkinkan
struktur atau jaringan yang disediakan
terjalinnya
oleh organisasi
Definisi
kerjasama ini
lebih
diantara
mereka.
menekankan
pada
karakteristik yang melekat pada diri individu
mendorong norma-
norma dalam organisasi. Penekanan
modal
sosial
adalah
yang melekat pada diri individu manusia
membangun jaringan (networks) dan adanya
yang terlibat dalam sebuah interaksi sosial.
pemahaman norma bersama. Namun perlu
Modal
sosial
terdiri
dari
lima
disadari pemahaman norma bersama belum
dimensi, yaitu :
cukup menjamin kerjasama antar individu
a.
karena bisa saja ada yang tidak taat (moral
Information Channels Information
channels
merupakan
hazard). Oleh karena itu dibutuhkan sanksi
jaringan sosial dalam organisasi dan
sosial yabg bersifat informal sehingga kualitas hubungan dan interaksi sosial tetap
Esti Margiyanti Utami : Human Capital Dan Social Capital Untuk Memenangkan Persaingan Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
51
terjaga
dengan
sosial
tidak erat dan rekan kerja. Hubungan ini
terjadi
terjadi antara anggota suatu kelompok
penyimpangan terhadap norma yang ada
dengan kelompok lain dan bukan
(Coleman, 1998;Iyer, 2005).
hubungan
dimaksudkan
baik.
Sanksi
agar
tidak
dengan
sesama
anggota
Modal sosial dibedakan menjadi tiga
dalam kelompok yang sama. Pada
macam (Woolcock dan Narayan, 1999),
hubungan ini, kekuatan hubngan tidak
yaitu:
terlalu kuat namun ada kesempatan
a.
Bonding Social Capital (modal sosial
untuk
yang bersifat mengikat)
hubungan.
Bonding social capital adalah ikatan
kepercayaan
modal
menunjukkan
norma-norma umum dalam masyarakat
hubungan orang-orang dalam situasi
dibanding pengalaman pribadi masing-
mirip seperti keluarga dekat, kelompok
masing individu. Dengan latar belakang
etnik, kelompok keagamaan, teman
yang
dekat, dan tetangga. Pada situasi ini,
pemecahan masalah harus dilakukan
hubungannya sangat tertutup, kuat, dan
secara bersama-sama (Scheffert, et.al.,
interaksi
2008).
sosial
yang
hubungan
berkali-kali.
Hubungan interaksi tersebut dibangun antar
b.
anggota
yang
memiliki
c.
dapat
menjalin
Pada
kelompok
dibangun
berbeda
keeratan
maka
atas
ini, dasar
kegiatan
dan
Linking Social Capital(modal sosial yang menghubungkan)
kepercayaan kuat serta latar belakang
Linking social capital adalah ikatan
yang sama sehingga proses interaksi
modal sosial yang menjangkau orang-
akan berjalan dengan sangat mudah
orang yang sangat berbeda, bahkan
(Scheffert,
2008).Karakteristik
berada diluar komunitasnya. Bentuk ini
utama bonding social capital adalah
biasanya memberikan akses kepada
potensi kekuasaannya berkaitan erat
organisasi
dengan besaran kelompok.
membantu
Bridging Social Capital(modal sosial
sumberdaya
yang bersifat menjembatani)
perubahan. Ikatan modal sosial ini
Bridging Social Capitalyaitu ikatan
biasanya
dihubungkan
modal sosial yang melibatkanhubungan
pemerintah,
bank ataupun
diantara orang-orang yang tidak dekat
penyandang dana yang ada didalam atau
dan berbeda seperti, persahabatan yang
diluar masyarakat. Pada kelompok ini,
et.al.,
atau
sistem
yang
akan
masyarakat
memperolah
untuk
mendapatkan
dengan lembaga
Esti Margiyanti Utami : Human Capital Dan Social Capital Untuk Memenangkan Persaingan Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
52
kepercayaan terhadap pimpinan akan
masing-masing, yaitu modal manusia yang
sangat berdampak pada interaksi yang
berupa
terjalin.
ketrampilan. Untuk memenuhi kebutuhan
Kepercayaan
diindikasikan mendengar
dari
pimpinan
pemimpin
kebutuhan,
keahlian,
sumber daya manusia, perusahaan harus
memberikan
membuat analisis kebutuhan sumber daya manusia.
masyarakat (Scheffert, et.al., 2008).
mendapatkan
harus
mampu
individu-individu
terbaik
sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi
didasarkan pada proposisi bahwa jaringan
yang telah ditentukan tersebut. Ketika modal
hubungan dalam kelompok dan tanpa
manusia masih berada pada tingkat individu
kelompok merupakan sumber daya yang
maka
berharga
untuk 1986).
sosial
Perusahaan
terutama
(Bourdieu,
modal
dan
yang
perhatian, dan berkomitmen terhadap
Teori
pengetahuan
belum
berarti
apa-apa
bagi
anggota
kelompok
perusahaan. Individu-individu akan bernilai
Sumber
daya
bagi
ini
perusahaan
ketika
mereka
ditafsirkan sebagai modal, tertanam dalam
dikombinasikan dengan yang lain untuk
jaringan saling mengenal dan mengakui
menghasilkan suatu kontribusi tertentu bagi
(Nahapiet & Ghosal, 1998). Modal sosial
perusahaan.
demikian merupakan nilai yang melekat
Untuk
memenangkan
persaingan
dalam hubungan manusia. Ini berarti bahwa
tidak cukup lagi hanya mengelola sumber
modal sosial merupakan input sumberdaya
daya individu. Perusahaan harus mengelola
yang memfasilitasi produksi, tetapi tidak
hubungan
dikonsumsi atau digunakan dalam proses
perusahaan.
produksi (Coleman, 1994). Hal ini juga
keunggulan kompetitif memerlukan modal
menyiratkan bahwa modal sosial merupakan
sosial untuk menemukan, memanfaatkandan
aspek organisasi sosial dan secara mendasar
menggabungkan keterampilan, pengetahuan
milik kelompok, komunitas atau masyarakat.
dan pengalaman individu-individu didalam
BAGAIMANA
MEMENANGKAN
PERSAINGAN ? a. Modal Sosial (Social Capital) Dalam Perusahaan Manusia merupakan aset penting bagi perusahaan. Mereka memiliki modal
antar Untuk
maupun
sumber-sumber
daya
menciptakan
suatu
diluar
baik
organisasi.
Kombinasi antara modal manusia dan modal sosial inilah yang kemudian diintegrasikan ke dalam rantai nilai perusahaan untuk menghasilkan excellent return. Perusahaan
merupakan kumpulan
individu yang bekerjasama untuk mencapai
Esti Margiyanti Utami : Human Capital Dan Social Capital Untuk Memenangkan Persaingan Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
53
tujuan bersama. Perusahaan harus mampu memfasilitasi
individu-individu
dengan
b. Modal Sosial (Social Capital) Antar Perusahaan
membangun dan memelihara modal sosial
Perkembangan
dan
perubahan
yang baik di perusahaan. Berbagai upaya
lingkungan berjalan begitu cepat sehingga
harus dilakukan perusahaan agar proses
perusahaan
interaksi antar individu bisa berjalan dengan
dengan
baik dan mampu menghasilkan sesuatu yang
mempertahankan
bernilai yang akan membawa kemajuan
tentunya organisasi akan membutuhkan
perusahaan.
organisasi lain. Oleh karena itu, perusahaan
Kebijakan-kebijakan
perusahaan harus mampu individu-individu
mengarahkan
cepat
harus
mampu pula.
mampu
meresponnya Untuk
dapat
kelangsungan
hidup
membangun
jaringan
bekerjasama
hubungan sosial dengan yang lainnya.
mencapai tujuan bersama. Kegiatan-kegiatan
Jaringan sosial (bisnis) harus dibangun baik
baik
diantara pemasok, pemerintah, pesaing, dan
formal
untuk
harus
maupun
informal
perlu
ditingkatkan sehingga terjalin kedekatan dan
pelanggan.
Semakin
kebersamaan
perusahaan,
maka
sebagai
satu
kesatuan
luas
akan
hubungan
semakin
luas
perusahaan. Suasana yang demikian akan
jaringan sosial/bisnis dan semakin tinggi
dapat mendorong individu-individu bekerja
pula nilai perusahaan tersebut. Adanya
secara optimal sehingga berkinerja tinggi.
jaringan
Perusahaan apabila
dapat
individu-individu
berkembang mau
hubungan
memungkinkan
mereka
yang untuk
baik saling
berbagi
berinteraksi, bekerjasama, serta bertukar
informasi dan pengetahuan. Kemauan untuk
informasi, pengetahuan, dan sumber daya
berbagi dengan individu yang lain harus
lainnya.
didasari oleh kepercayaan. Informasi dan
Sebuah perusahaan harus bekerja
pengetahuan yang dimiliki oleh individu-
sama dengan perusahaan/organisasi lain
individu tersebut akan menghasilkan sesuatu
untuk mencapai kesuksesan yang lebih
yang bernilai jika dikombinasikan dengan
besar. Kerjasama ini dapat diwujudkan
yang
milik
dalam sebuah aliansi strategis (strategic
perusahaan. Dengan demikian, kepercayaan
alliance), atau dalam sebuah penggabungan
baik antar individu maupun individu dan
(merger) perusahaan. Modal sosial adalah
perusahaan harus terus dibangun dan dijaga.
dasar bagi terbentuknya sinergi di dalam
lainnya
sehingga
menjadi
melaksanakan tugas perusahaan. Dengan bersinergi dapat diperoleh hasil kerja yang Esti Margiyanti Utami : Human Capital Dan Social Capital Untuk Memenangkan Persaingan Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
54
lebih besar, jika dibandingkan dengan
jaringan bisnis mereka. Namun, sayangnya
bekerja sendiri.
banyak
juga
anggota
yang
mencoba
Dalam upaya membangun sebuah
terhubung dengan sebanyak mungkin orang,
perusahaan yang kompetitif peranan modal
entah mereka mengenal atau tidak. Dalam
sosial semakin banyak. Dalam era informasi
situs
yang ditandai semakin berkurangnya kontak
menciptakan hubungan dan data palsu.
tersebut,
banyak
juga
yang
berhadapan muka (face to face ), modal sosial sebagai bagian dari modal akan
PENUTUP Untuk
semakin menonjol peranannya. Penciptaan modal sosial dalam dan antar perusahaan telah banyak didukung oleh kemajuan teknologi. Salah satu layanan jaringan sosial yang
sangat
populer
saat
ini
adalah
facebook. Layanan tersebut memungkinkan orang-orang melacak jaringan bisnis atau sosial mereka dengan menyediakan tempat bagi mereka untuk bertemu secara online dan berhubungan dengan kolega dan temanteman mereka. Namun, hal ini juga bisa mendatangkan
beberapa
permasalahan.
Pertama, mereka berada diluar perlindungan perusahaan. Karir karyawan dan contact informasi tidak harus di share dalam situs tersebut. Kedua, situs ini dipantau oleh pesaing. Karyawan dan juga perusahaan harus berhati-hati, informasi apa yang di share pada publik melalui jaringan sosial
memenangkan
perusahaan
harus
mampu
membangun modal sosial yang baik, baik di dalam maupun diluar perusahaan. Modal sosial memegang peranan penting dalam menciptakan suatu keunggulan kompetitif perusahaan.Modal
sosial,
baik
didalam
maupun luar perusahaan telah menjadi prasyarat
untuk
learning
organization,
adaptability, dan agility.Perusahaan dengan hubungan yang lebih baik dalam jaringan industri akan memiliki kemungkinan inovasi yang lebih tinggi, pendapatan yang lebih tinggi
dan
kesempatan
untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dalam inovasi industri yang berjalan dengan cepat. Penciptaan modal sosial dalam dan antar perusahaan telah banyak didukung oleh kemajuan
teknologi
dengan
berbagai
layanan jaringan sosial yang memungkinkan
tersebut. Tidak sedikit, jaringan sosial dalam situs tersebut adalah sangat akurat, yang mampu
persaingan,
dapat
memfasilitasi
orang-orang
untuk
hubungan
antara
individu dan/atau melacak jaringan bisnis atau sosial mereka. DAFTAR PUSTAKA
mengembangkan
Esti Margiyanti Utami : Human Capital Dan Social Capital Untuk Memenangkan Persaingan Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
55
Adler, P. and Kwon, S. 2000. Social Capital: The Good, The Bad, and The Ugly. In E. Lesser (Ed.). Knowledge and Social Capital : Foundations and Applications. Butterworth– Heinemann. Baker, W. 1990. Market Networks and Corporate Behavior. American Journal of Sociology. 96:589-625 Becker, Gary. 1993. Human Capital : A Theoritical and Empirical Analysis with Special Reference to Education (3rd ed). Chicago : The University of Chicago Press Bourdieau, P. 1986. The Forms of Capital.In. J. Richardson (Ed), Handbook of Theory and Research for Sociology of Education. Pp.241-58. New York: Greenwood Press Boxman, E.A.W., De Graaf, P.M., & Flop, H.D. 1991. The Impact Social and Human Capital on The Income Attainment of Dutch Managers. Social Networks. 13. 51-73. Coleman, J. 1988. Social Capital in The Creation of Human Capital. American Journal of Sociology. 94 (5) : S95S120 Dakhli, Mourad. and Clercq, Dirk De. 2004. Human Capital, Social Capital, and Innovation: A Multi-country Study. Entrepreneurship 7 Regional Development. 16. 107-128 Davenport, T.O. 1999. Human Capital : What It Is and Why People Invest It. Jossey-Bass: San Fransisco
Edvinsson, L. and Malone, M.S. 1997. Intelectual Capital: Realizing Your company’s True Value by Finding Its Hidden Roots. New York Happercollins Fitz-ent, Jac. 2000. The ROI of Human Capital. American Management Association Fukuyama, Francis. 1997. Social CapitalThe Tanner Lectures on Human Values. Brasenose College Oxford Fukuyama, Francis. 1997. Social Capital and The Modern Capitalist Economy : Creating a High Trust Workplace. Stern Business Magazine. 4 (1) Iyers
and Weeks, M. 2005. Social Interactions, Reproductive Externalities and Fertility Behaviour in Kenya Mimeo, Faculty of Economics, University of Cambridge, Cambridge
Krebs, Valdis. 2008. Social Capital: The Key Success for The 21st Century Organizations. IHRIM Journal. Vol XII Number 5 Lesser, E. 2000. Knowledge and Social Capital: Foundations and Application. Butterworth-Heinemann Nahaphiet, J. And Ghoshal, S. 1998. Social Capital, Intellectual Capital and The Organizational Advantage. Academy of Management Review. Vol 23. Pp.242266 Putnam, R. 1995. Tuning in, tuning out: The Strange Disappearance of Social Capital in America. Political Science and Politics, 28 (4): 664-683
Drucker, P.F. 1993. Post Capitalist Society. New York Herpercollins Publishers Esti Margiyanti Utami : Human Capital Dan Social Capital Untuk Memenangkan Persaingan Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
56
Putnam, R. D. 1995. Bowling Alone : America’s Declining Social Capital. Journal of Democracy. 6(1) :65-78 Stewart, T.A. 1997. Intelellectual Capital : The Wealth of Organizations. New York: Currency/Doubleday Stockey, 2003, Human Capital A Self Assessment Checklist For Agengey Leader-office Of The Controller General.
Esti Margiyanti Utami : Human Capital Dan Social Capital Untuk Memenangkan Persaingan Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
57
Esti Margiyanti Utami : Human Capital Dan Social Capital Untuk Memenangkan Persaingan Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Volume 11, No.3, Agustus 2015 - Segmen Jurna Manajemen Dan Bisnis |Edisi Khusus Era MEA
58