HUBUNGAN SOSIAL ANTARA PERUSAHAAN DAN MASYARAKAT RANGE 1 DALAM PERSPEKTIF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SKRIPSI
Disusun oleh : FENITA DWI WINDASARI NIM. 071114054
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA
Semester Gasal Tahun 2014/2015
1
ABSTRAK
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah bentuk konkret kepedulian perusahaan kepada masyarakat sebagai akibat dari berdirinya perusahaan di daerah tersebut. Aplikasi CSR adalah penting untuk menjaga eksistensi perusahaan. Perusahaan dan masyarakat adalah tidak dapat dipisahkan, keduanya memiliki hubungan yang positif, dalam arti, semakin tinggi tingkat kepedulian perusahaan maka semakin baik pula hubungan sosial yang akan terjalin. Studi ini memfokuskan dengan mengetahui respon yang diberikan masyarakat range 1 terhadap program CSR PT. Diametral Involute (DIV) dan dari respon yang diberikan diketahui hubungan sosial yang terjalin antara perusahaan dan masyarakat disekitarnya Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teori yang digunakan yakni teori pemangku kepentingan dan teori pembangunan masyarakat. Informan dalam penelitian berjumlah tujuh informan yang dibagi kedalam empat informan subyek, dan tiga informan non subyek. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan observasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain masyarakat merespon positif atas program CSR yang telah dilakukan oleh PT. DIV, walaupun PT. DIV masih menerima beberapa tuntutan, namun tuntutan yang ditujukan bukanlah tuntutan yang berarti sehingga tidak mengganggu kelangsungan aktivitas produksi perusahaan. Perusahaan berhasil melakukan pendekatan yang baik kepada masyarakat, sehingga hubungan sosial yang terjalin diantara keduanya adalah hubungan harmoni sosial.
Kata kunci : Corporate Social Responsibility, Perusahaan, Masyarakat range 1, Harmoni sosial
2
ABSTRACT
3
PENDAHULUAN
Berdirinya sebuah perusahaan dalam suatu daerah akan menimbulkan berbagai dampak terhadap daerah tersebut. Maka dari itu, perusahaan yang berdiri di suatu daerah diwajibkan untuk memberikan tanggung jawabnya sehubungan dengan kelangsungan hidup masyarakat lokal serta kelestarian lingkungan daerah tersebut. Penulisan ini meneliti mengenai respon masyarakat lokal terkait pemberian treatment oleh salah satu perusahan di kota Jakarta melalui program tanggung jawab sosial atau biasa dikenal dengan konsep Corporate Social Responsibility (CSR) dan mengetahui hubungan yang terjalin antara masyarakat lokal dan perusahaan pasca pemberian treatment. CSR seolah menjadi tren sekarang ini, dimana baik perusahaan besar maupun menengah, perusahaan multinasional, nasional maupun domestik mengklaim bahwa CSR telah diimplementasikan dengan baik. Namun perusahaan nasional kendatinya belum dapat menerapkan seluruh bentuk CSR dengan baik, seperti yang diketahui terdapat tiga bentuk CSR antara lain charity, product dan sustainability. Bagi kebanyakan perusahaan, CSR dianggap sebagai parasit yang dapat membebani biaya perusahaan dan menghambat tujuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Adapun perusahaan yang menerapkan program CSR, perusahaan kerap kali melupakan respon masyarakat lokal sebagai feedback terhadap program CSR yang diberikan.
4
Respon masyarakat adalah penting untuk diketahui karena didalamnya terdapat tuntutan-tuntutan masyarakat. Melalui respon-respon yang diberikan masyarakat lokal atas program CSR yang telah dilakukan, maka perusahaan yang bersangkutan diharapkan dapat mengetahui kebutuhan-kebutuhan masyarakat lokal yang belum terakomodasi dan menjadikannya sebagai prioritas program CSR selanjutnya, sehingga untuk kedepannya program CSR dapat terimplikasi sesuai dengan tujuan akhir program CSR yaitu menciptakan hubungan yang harmoni antara masyarakat lokal dan perusahaan. Tidak dapat dipungkiri memang perusahaan akan mengambil sedikit banyak sumber daya yang ada di lokasi berdirinya perusahaan, maka dari itu melalui Corporate Social Responsibility, perusahaan berbalas budi kepada masyarakat dengan turut mensejahterakan kehidupan masyarakat setempat atau minimal mengembalikan sumber daya yang telah digunakan disamping kepentingan perusahaan untuk mencari keuntungan. Kehadiran perusahaan memang kerap kali memiliki stigma yang negatif, maka dari itu dibutuhkan bentuk nyata yang menunjukan bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat. Karena terdapat hubungan yang positif antara kepedulian perusahaan dengan hubungan sosial perusahaan dan masyarakat, dimana semakin tinggi tingkat kepedulian perusahaan terhadap masyarakat, maka akan semakin baik hubungan sosial yang terjalin diantara keduanya, dan berlaku pula dengan sebaliknya. Perusahaan yang menjadi obyek kajian peneliti adalah PT. Diametral Involute atau yang biasa disingkat dengan PT. DIV merupakan sebuah perusahaan
5
yang berada di bawah naungan Tjokro Group. Adapun alasan peneliti untuk melakukan penelitian mengenai respon masyarakat lokal terhadap program CSR PT. DIV adalah karena perusahaan ini telah berdiri dan aktif cukup lama, yakni sejak tahun 1994 namun dalam praktiknya belum dapat mengimplementasikan seluruh bentuk program-program CSR. Berangkat dari dilema dan kontradiksi yang ada, maka penelitian ini akan memfokuskan permasalahan pada : Bagaimana respon masyarakat range 1 terhadap program CSR santunan anak yatim yang telah diimplementasikan oleh PT. Diametral Involute? Selanjutnya berdasarkan respon yang diberikan, apakah program CSR santunan anak yatim yang telah diimplementasikan oleh PT. Diametral Involute mampu menciptakan hubungan sosial yang harmoni antara masyarakat dan perusahaan? Melihat dari permasalahan yang peneliti lakukan, maka skripsi ini bertujuan
untuk
mengetahui
program
Corporate
Social
Responsibility
diimplementasikan dan diakomodasikan bagi masyarakat setempat dalam menciptakan hubungan yang harmoni terkait dengan respon-respon yang diberikan masyarakat lokal sekitar perusahaan. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dapat dibagi kedalam manfaat akademis dan manfaat praktis. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap kajian Sosiologi, khususnya mengenai Corpoprate Social Responsibility (CSR) dengan melihat bagaimana dampak pelaksanaan program CSR terhadap hubungan yang terjalin antara perusahaan dan masyarakat, dan mengetahui bagaimana program CSR suatu perusahaan memberikan dampak pada daerah
6
disekitarnya. Sementara secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada instansi yang bersangkutan dalam hal ini adalah PT. Diametral Involute untuk dapat mengatasi tuntutan-tuntutan masyarakat lokal yang belum terakomodasi.
KAJIAN TEORITIK
Dalam penelitian ini digunakan Teori Pemangku Kepentingan dan Teori Pembangunan Masyarakat untuk menganalisa permasalahan terkait hubungan sosial yang terjalin antara perusahaan dan masyarakat dari perspektif Corporate Social Responsibility. Teori pemangku kepentingan menjelaskan bahwa suatu perusahaan melalui berbagai kebijakan dan setiap kegiatan operasi yang dilakukannya
memberikan
dampak
kepada
berbagai
kelompok
pelaku
stakeholder, sehingga perusahaan akan menemui tuntutan-tuntutan dari berbagai kelompok untuk memenuhi tanggung jawabnya sehubungan dengan berdirinya perusahaan tersebut. Tuntutan biasa hadir dari masyarakat akibat adanya stigma negatif dari berdirinya suatu perusahaan atau sebagai akibat dari kecumburuan sosial terhadap disparitas yang terjadi disekitar perusahaan. Mengacu pada teori ini, perusahaan harus mampu menerima dan merespon isu-isu sosial khususnya mereka yang berada di wilayah range 1 dan menjadikan tuntutan-tuntutan tersebut sebagai prioritas utama dalam program CSR selanjutnya. Selanjutnya dengan adanya program CSR seharunya dapat meningkatkan hubungan sosial antara perusahaan dan lingkungan sekitar yang
7
terkait, baik internal maupun eksternal serta dapat melakukan evaluasi terhadap perusahaan tersebut karena antara lingkungan sosial dan perusahaan memiliki hubungan yang saling berkesinambungan. Teori yang kedua adalah Community Development Theory atau yang biasa disebut dengan Teori Pembangunan Masyarakat pada dasarnya terdiri dari Pembangunan dan Masyarakat. Pembangunan dapat berarti transformasi atau pergerakan dalam berbagai bidang yang menuju kearah yang lebih baik atau kompleks. Sedangkan Masyarakat dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang berada pada suatu tempat yang didalamnya dibutuhkan suatu interkasi sosial baik yang didasarkan karena kedekatan fisik maupun atas dasar kesamaan kepentingan. Pembangunan masyarakat dalam perspektif CSR adalah upaya perusahaan untuk memperbaiki kondisi sosial, ekonomi, budaya agar lebih baik, dan merupakan salah satu komunikasi persuasif dalam membangun citra perusahaan dimata publiknya. Karena berdirinya suatu perusahaan seringkali memiliki citra yang buruk, dilihat sebagai bentuk yang negatif seperti perusak lingkungan, terpisah dengan masyarakat, dan melihat profit semata, maka dari itu perusahaan yang baik akan berusaha membentuk citra yang baik terhadap masyarakat dengan menerapkan program CSR yang tidak terlepas dari konsep teori pembangunan masyarakat. Salah satu tokoh pakar Community Development, Arthur Dunham melihat Community Development sebagai usaha-usaha yang terorganisasi yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat, dan memberdayakan masyarakat untuk mampu bersatu dan mengarahkan diri sendiri. pembangunan
8
masyarakat dimaksudkan untuk membangun kondisi masyarakat ke arah yang lebih baik, baik dari kondisi lingkungan fisik maupun kondisi personal masyarakat agar mereka selanjutnya lebih mampu untuk mengembangkan kehidupan mereka secara mandiri. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa untuk melaksanakan pembangunan masyarakat dibutuhkan kerja sama antara masyarakat dengan organisasi tertentu seperti badan usaha atau perusahaan. Perusahaan atau badan usaha lainnya dalam hal ini dibutuhkan sebagai pemberi bantuan sekaligus sandaran masyarakat dalam melaksanakan pembangunan, hingga kiranya masyarakat mampu mengembangkan penghidupannya sendiri tanpa bergantung pada badan usaha lagi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kulitatif, yaitu metode penelitian yang melihat fenomena berdasarkan apa adanya bukan berdasarkan fenomena yang seharusnya, penelitian ini mengkaji fenomena berdasarkan dunia informan sebagai pihak yang paling mengetahui. Dalam melihat suatu fenomena, peneliti juga tidak akan lepas dari paradigma, yaitu cara pandang yang menjadi acuan peneliti dalam melihat dirinya dan lingkungan yang kemudian akan membentuk pola pikir dan sikap peneliti terhadap fenomena. Paradigma yang digunakan adalah paradigma definisi sosial. Paradigma definisi sosial yaitu cara pandang yang didasari atas tindakan sosial diri sendiri yang dinilai bermakna bagi dirinya dan diarahkan kepada orang lain. Dalam hal ini, informan adalah pihak yang mampu berkreasi, berinovasi serta sebagai pihak yang paling mengetahui
9
terhadap stimulus. Dengan kata lain paradigma definisi sosial berbicara mengenai makna (meaning) yang diciptakan oleh informan. Penelitian ini dilakukan di beberapa lokasi, antara lain di daerah kampung Pulo Jahe, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Adapun alasan memilih lokasi tersebut adalah karena daerah Pulo Jahe merupakan daerah range 1 yang diutamakan dalam setiap program CSR PT. Diametral Involute, pendapat tersebut juga di dukung oleh lokasi kawasan perindustrian Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) yang berlokasi di Kelurahan Jatinegara. Penelitian lainnya juga dilakukan di PT. Diametral Involute sebagai perusahaan pelaksana program CSR dengan tujuan sebagai crosscheck antara jawaban yang diterima oleh masyarakat lokal dengan jawaban dari PT. Diametral Involute. Penelitian ini menggunakan empat informan subyek dengan didukung tiga informan non subyek yang didasari atas kejenuhan data yang diterima. Penelitian diawali dengan pertemuan peneliti dengan gatekeeper, yaitu orang pertama yang mampu memberi petunjuk tentang siapa yang dapat diwawancarai atau observasi dalam rangka memperoleh informasi tentang obyek penelitian. Gatekeeper dapat menjadi orang pertama yang diwawancarai namun dapat pula menunjuk kepada orang lain yang dirasa lebih paham mengenai kajian penelitian. Peneliti memperoleh informan pertama melalui informasi dari gatekeeper yang merupakan keluarga peneliti. Gatekeeper menunjukan informan non subyek pertama yaitu AL yang dirasa memahami segala bentuk permasalahan yang diteliti. AL merupakan staff wakil manajemen atau kordinator P2K3L PT. Diametral Involute yang biasa menangani perihal masalah tanggung jawab perusahaan baik dari segi analisis
10
dampak lingkungan (amdal) maupun perihal program tanggung jawab sosial kepada masyarakat range 1. Setelah melakukan wawancara dengan AL selanjutnya peneliti mendapat informasi mengenai daerah yang menjadi target sasaran program CSR PT. DIV termasuk data penerima program santunan anak yatim. Atas informasi gatekeeper pula, peneliti menemukan dua informan non subyek selanjutnya yang tinggal di daerah setempat antara lain WB dan EO. Melalui WB kemudian peneliti menemukan tiga informan subyek antara lain DP, AS dan SO yang merupakan kerabat WB. Sedangkan atas informasi EO, peneliti mendapatkan satu informan subyek yaitu YL yang merupakan tetangga EO. Seluruh informan subyek pada penelitian disini adalah masyarakat range 1, dalam hal ini adalah penduduk lokal masyarakat Pulo Jahe yang pernah mendapat bantuan dari program CSR PT. DIV. Kriteria tersebut didasari karena masyarakat yang pernah menerima bantuan CSR PT. DIV adalah pihak yang mengalami kejadian secara langsung sehingga dapat menceritakan sesuai apa yang dialaminya. Setelah peneliti menemukan kediaman masing-masing informan subyek, peneliti langsung melakukan wawancara untuk menemukan jawaban permasalah. Setelah peneliti melakukan wawancara dengan informan subyek, kemudian peneliti melakukan wawancara dengan informan non subyek sebagai pendukung sekaligus crosscheck atas jawaban informan subyek. Informan non subyek pada penelitian ini WB dan EO yang merupakan pegawai PT. DIV yang memiliki andil dalam melaksanakan program CSR. WB dan EO memiliki peran
11
dalam menjembatani PT. DIV dan masyarakat dalam pelaksanaan program CSR. Sehingga WB maupun EO dirasa mampu sedikit banyak mengetahui perihal kehidupan informan subyek walaupun tidak mengalami secara langsung seperti yang dialami oleh informan subyek. Dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain teknik wawancara dan observasi. Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan tanya jawab secara lisan kepada seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya terkait permasalahan yang dikaji. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara (guide interview) yang telah disiapkan agar pertanyaan tidak menyimpang dari garis besar tema penelitian, namun tidak terfokus pada pedoman wawancara, dalam arti membiarkan informan untuk menjawab lebih bebas. Wawancara dilakukan dengan menggunakan bahasa sehari-hari agar tidak ada jarak antara peneliti dengan informan. Observasi adalah pengamatan yang dilakukan dengan melakukan peninjauan
dan
memperhatikan
setiap
fenomena
yang
muncul
dan
mempertimbangkan hubungan setiap aspek dalam fenomena tersebut. Observasi bertujuan sebagai alat re-checking atas setiap jawaban yang terlintas melalui lisan karena observasi tidak hanya terbatas pada menganalisa apa yang kasat mata, namun juga mengamati makna yang ada di balik setiap fenomena yang nampak.
12
PEMBAHASAN
Bentuk Perlakuan antara Perusahaan dengan Stakeholder dari Perspektif Teori Pemangku Kepentingan
Perusahaan Respon
Respon
Stakeholder
Stakeholder
Dampak Positif
Dampak Negatif
Kehadiran perusahaan
Masyarakat
ditengah masyarakat
mengalami
diterima dengan baik.
kecumburan akibat
Perusahaan dapat
disparitas ditengah
melakukan aktivitas
hadirnya perusahaan,
produksi sebaik-
terjadi tuntutan-
baiknya. Masyarakat
tuntutan terhadap
tidak mengalami
perusahaan, aktivitas
disparitas akibat
produksi perusahaan
kehadiran perusahaan.
untuk mecari keuntungan menjadi terganggu.
13
Untuk menciptakan hubungan yang harmonis diantara perusahaan dengan masyarakat, dibutuhkan respon serta tanggapan respon yang konkret dari kedua belah pihak hingga mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Begitu pula sebaiknya, timbal balik respon yang tidak jelas dan terkesan acuh justru dapat menimbulkan konflik yang dapat mengganggu kinerja dan citra perusahaan. Sesuai dengan teori pemangku kepentingan, perusahaan tidak dapat berdiri sendiri, namun membutuhkan pihak-pihak terkait yang mampu menunjang kualitas perusahaan, semakin baik hubungan perusahaan dengan stakeholder maka akan semakin baik citra perusahaan yang terbentuk. Untuk menciptakan hubungan yang baik antara perusahaan dengan stakeholder, perusahaan disarankan memiliki program CSR yang ditujukan untuk masyarakat sekitar. Seperti yang dilkukan oleh PT. Diametral Involute. Sebagai perusahaan yang hadir di tengah masyarakat, PT. DIV berusaha untuk bertanggung jawab dengan peduli dan lebih dekat dengan masyarakat sekitar. PT. DIV kemudian menerapkan beberapa program yang bertujuan untuk masyarakat diantaranya santunan anak yatim dan donor darah yang diharapkan dapat membantu kehidupan masyarakat sekitar sekaligus sebagai ajang untuk mengenalkan PT. DIV kepada lingkungan sekitar kawasan industri. Sementara dilihat dari perspektif Teori pembangunan masyarakat, menyatakan bahwa perusahaan melakukan program-program yang dapat membuat membangun kehidupan masyarakat dari aspek-aspek yang mempengaruhi hidup masyarakat baik langsung maupun tidak langsung seperti ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan masyarakat juga tidak terbatas pada pemberian bantuan
14
yang terus menerus. Esensi dari definisi pembangunan masyarakat adalah sekelompok orang dengan aksi sosial guna meningkatkan segala bidang yang berhubungan dengan kehidupan. Pembangunan masyarakat adalah model pendekatan pembangunan yang berasal dari bawah atau biasa disebut juga dengan bottom up approach, yaitu model pembangunan yang berasal dari masyarakat dengan melibatkan peran masyarakat lokal dan dengan tujuan untuk masyarakat pula. Pembangunan masyarakat dimaksudkan untuk membangun kondisi masyarakat ke arah yang lebih baik, baik dari kondisi lingkungan fisik maupun kondisi personal masyarakat agar mereka selanjutnya lebih mampu untuk mengembangkan kehidupan mereka secara mandiri. Masyarakat dalam teori ini adalah dengan mengutamakan pembangunan masyarakat yang tinggal di daerah rentan atau range 1, karena masyarakat yang berada di daerah range 1 adalah masyarakat yang paling besar terkena dampak negatif perusahaan, sehingga perusahaan dengan kesadarannya harus bertanggung jawab untuk membantu pembangunan masyarakat kembali seperti sebelum perusahaan tersebut hadir di tengah masyarakat. Karena kehadiran perusahaan di tengah masyarakat tidak dapat dipungkiri akan menimbulkan ketidaksetaraan baik sosial maupun ekonomi. Dengan kata lain untuk melaksanakan pembangunan masyarakat dibutuhkan kerja sama antara masyarakat dengan organisasi tertentu seperti badan usaha atau perusahaan. Perusahaan atau badan usaha lainnya dalam hal ini dibutuhkan kesadarannya sebagai pemberi bantuan sekaligus sandaran masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. Adapun masyarakat memiliki peran untuk bekerja sama dan patuh terhadap program-program yang diberikan
15
oleh perusahaan. Teori ini dengan kata lain sangat menghendaki adanya programprogram CSR oleh perusahaan untuk masyarakat sekitar baik dari segi ekonomi, sosial dan budaya selama dapat berdampak pada pembangunan masyarakat, terlebih bila program CSR yang dilakukan bersifat sustainability atau program berkelanjutan yang memberikan dampak jangka panjang pada masyarakat. Hadirnya PT. Diamteral Involute di tengah masyarakat, tidak begitu menimbulkan berbagai dampak maupun tuntutan, karena PT. Diametral Involute berdiri di dalam kawasan industri yang telah dilindungi oleh badan hukum dibantu dengan perlindungan dari pihak development kawasan industri. Walaupun tidak menemui tuntutan masyarakat sebelumnya, namun atas dasar kesadaran sebagai sebuah perusahaan, PT. DIV juga turut merasa bertanggung jawab untuk membantu berkontribusi terhadap kehidupan masyarakat sekitar, khususnya masyarakat yang berada di daerah rawan, atau daerah range 1, yang berada di daerah kampung Pulo Jahe, Jakarta Timur. Melalui program-program berbasis CSR, justru mulai tampak berbagai dampak yang dirasakan oleh PT. Diametral Involute, diantaranya adalah PT. DIV kini mulai mendapat simpati dari masyarakat. Seluruh informan merespon positif akan berdirinya PT. DIV di kawasan industri, Respon masyarakat atas program CSR perusahaan memiliki arti pada hubungan perusahaan dan masyarakat. Apabila perusahaan peduli kepada masyarakat, dan masyarakat juga merespon positif akan kehadiran perusahaan, dan terjadi hubungan timbal balik yang selaras, maka hubungan diantara keduanya akan tercipta hubungan yang harmoni. Sebaliknya apabila masyarakat memberi
16
respon negatif, maka akan dibuktikan dengan masih adanya tuntutan kepada perusahaan
walaupun
perusahaan
telah
berusaha
memberikan
program
kemanusiaan seperti CSR. Walaupun masih menerima tuntutan-tuntutan di masyarakat, justru dari sini lah kepedulian perusahaan terlihat, apabila perusahaan menerima respon masyarakat dengan baik dan menjadikan tuntutan tersebut sebagai prioritas program CSR selanjutnya, maka hubungan yang harmoni antara perusahaan dan masyarakat akan terjalin lebih cepat dibanding tanpa tuntutan, karena dengan adanya tuntutan dan melaui respon terhadap tuntutan yang diterima baik oleh perusahaan, masyarakat akan lebih melihat bahwa terdapat usaha yang besar oleh perusahaan untuk membangun masyarakat sekitar menjadi lebih baik. Dengan kata lain, walaupun program CSR terus dilakukan namun tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat tetap tidak akan menimbulkan keharmonisan, justru program CSR yang dilakukan seperti salah sasaran
KESIMPULAN
Kesimpulan mengenai permasalahan yang diteliti yang dibagi menjadi dua rumusan masalah antara lain mengenai respon masyarakat terhadap program Corporate Social Responsibility PT. Diametral Involute yang telah dilakukan dan berdasarkan respon yang diberikan kemudian melihat hubungan sosial yang terjalin antara perusahaan dan masyarakat range 1.
17
PT. Diametral Involute atau biasa disingkat dengan PT. DIV adalah sebuah perusahaan yang berada di kawasan industri Pulogadung, Jakarta Timur. Hingga penelitian ini dilakukan, PT. DIV belum memiliki divisi khusus untuk menangani perihal aplikasi CSR perusahaan, termasuk dana yang khusus dialokasikan untuk CSR. Walaupun PT. DIV belum memiliki divisi khusus, namun sudah 6 tahun ini PT. DIV melaksanakan beberapa program yang mengarah pada aplikasi konsep CSR. Segala divisi pelaksana dilaksanakan dengan sistem membentuk kepanitiaan, terdapat panitian tetap dan panitia yang dibentuk sesuai dengan konsep program. Adapun yang menjadi panitia tetap dalam setiap program adalah para jajaran petinggi perusahaan atau top manager yang paling memahami konsep dan tujuan program karena top manager adalah yang menyusun dan membentuk termasuk melakukan evaluasi terhadap program. Adapun yang menjadi panitia tidak tetap adalah jajaran karyawan atau pegawai yang berada di posisi low atau middle. Kepanitian yang tidak tetap bersifat fleksibel dan terbuka, dalam arti kepanitiaan dipilih oleh top manager kepada jajaran dibawahnya dan tidak menutup kemungkinan pula bagi masyarakat setempat untuk turut berpartisipasi walaupun tidak secara resmi masuk kedalam struktur kepanitiaan. Sedangkan untuk anggaran dana dalam setiap pelaksanaan program CSR, PT. DIV menerima dana dari sumbangan perusahaan dan swadaya karyawan. Program-program yang telah diaplikasikan oleh PT. DIV antara lain program santunan anak yatim dan program donor darah gratis. Kedua program yang telah dilakukan oleh PT. DIV keduanya dilaksanakan di area kawasan PT. DIV dengan tujuan agar pelaksanaan program dapat dikontrol oleh perusahaan,
18
selain itu dengan terbukanya PT. DIV untuk masyarakat dapat mendekatkan PT. DIV dengan masyarakat sekaligus menjadi ajang promosi bagi PT. DIV kepada masyarakat. PT. DIV melalui program santunan anak yatim belum mampu untuk menciptakan perilaku hidup masyarakat yang mandiri, justru berdasarkan respon yang diberikan, masyarakat dikhawatirkan akan bergantung kepada PT. DIV. Bagi perusahaan kecil dan nasional memang lebih sulit untuk memberikan program CSR yang bersifat berkelanjutan, program yang diaplikasikan mengarah kepada bentuk charity. Walaupun belum mampu memberikan program yang membangun masyarakat, namun PT. DIV telah mampu mengambil simpati masyarakat dan berhasil memberi kesan yang positif dimata masyarakat sekitar sebagai perusahaan yang ramah dan terbuka kepada masyarakat. Berdasarkan respon masyarakat yang positif terhadap aplikasi program CSR yang telah dilakukan oleh PT. DIV, maka dapat dikatakan bahwa hubungan sosial antara PT. Diametral Involute dan masyarakat kampung Pulo Jahe, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung telah mencapai hubungan sosial yang harmoni. Berdasarkan kesimpulan yang dihasilkan, terdapat beberapa saran yang dapat diajukan antara lain PT. Diametral Involute melalui beberapa program CSR yang telah diaplikasikan kepada masyarakat sekitar, menyebab PT. DIV memiliki nilai positif di mata masyarakat. Dengan kata lain, PT. DIV telah mampu melakukan pendekatan yang baik kepada masyarakat dan telah mampu menciptakan hubungan yang harmoni dengan cara mengambil simpati masyarakat. Ketika telah terjalin hubungan sosial yang harmoni, maka akan timbul rasa kepercayaan dari masyarakat terhadap perusahaan. Melalui
19
pendekatan yang telah terjalin dengan baik, PT. DIV selanjutnya diharapkan mampu memberikan program-program dengan aspek sustainability atau berkelanjutan, karena program dengan aspek ini akan berjalan lebih efektif apabila hubungan antara perusahaan dan masyarakat telah terjalin dengan baik. Masyarakat akan lebih mengindahkan program dari perusahaan yang telah dipercaya dan memiliki citra positif. Dengan begitu, PT. DIV diharapkan dapat menciptakan kondisi sosial masyarakat yang lebih sejahtera dan mampu membentuk perilaku hidup masyarakat yang mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
Baxi, C. V dan Prasad Ajit. 2005. Corporate Social Responsibility: Concepts and Cases : the Indian Experience. New Delhi: Excel Books. Phillips, Robert A. 2011. Stakeholder Theory Impact and Prospects. Gloucestershire: Edward Elgar Publishing Limited. Untung, Dr. Hendrik Budi, S.H., C.N., M.M.2008.Corporate Social Responsibility.Jakarta: Sinar Grafika. WIbisono, Yusuf.2007.Membedah Konsep & Aplikasi CSR Corporate Social Responsibility.Gresik: Fascho Publishing. 2013. Statistik Daerah Kecamatan Cakung 2013. Akses tanggal 3 November 2014 pukul 08:45 http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01239MC%20Bab2001.pdf http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/195908261986 031-JAJAT_S_ARDIWINATA/Definisi_Community_Development.pdf. http://jaktimkota.bps.go.id/?hal=publikasi_detil&id=21
20