HUBUNGAN PEMBESARAN PROSTAT JINAK DENGAN KEJADIAN BATU KANDUNG KEMIH DI RSUP H ADAM MALIK TAHUN 2012-2014
Oleh : MUHAMMAD REYHAN 120100129
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015
HUBUNGAN PEMBESARAN PROSTAT JINAK DENGAN KEJADIAN BATU KANDUNG KEMIH DI RSUP H ADAM MALIK TAHUN 2012-2014
KARYA TULIS ILMIAH “Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran”
MUHAMMAD REYHAN 120100129
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015
ii
Universitas Sumatera Utara
ii
ABSTRAK Pembesaran prostat jinak atau disebut Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) merupakan penyakit yang sering diderita pada kelompok usia lanjut. Pembesaran jaringan prostat akan menekan uretra dan sewaktu-waktu akan menyumbat uretra. Hal ini mengakibatkan urin menjadi tertahan di dalam kandung kemih sehingga menjadi urin residu yang akan menimbulkan keadaaan statis sehingga mendukung timbulnya endapan batu di kandung kemih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara BPH dengan kejadian batu kandung kemih. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan variabel kategorik dan menggunakan studi cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan September – November 2015 di Instalasi Rekam Medik RSUP H Adam Malik. Populasi sampel ialah pasien dengan keluhan Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS) dalam periode 2 tahun. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Total sampel penelitian ini sebanyak 140 sampel. Instrumen penelitian yang digunakan berupa data sekunder yaitu dari status rekam medis pasien dengan keluhan LUTS. Data yang diperoleh dianalisis dengan program SPSS dan menggunakan uji statistik chi square. Dari 140 sampel didapatkan 69,3 % proporsi BPH dan 30,7 % untuk non – BPH. Persentase batu kandung kemih diperoleh sebesar 15,5 % dari seluruh pasien BPH. Hasil uji statistik chi square didapatkan nilai p sebesar 0.085 yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pembesaran prostat Jinak dengan kejadian batu kandung kemih. Data menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penyakit pembesaran prostat jinak dengan kejadian batu kandung kemih sehingga Ho gagal ditolak. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode yang berbeda dan variabel yang lebih signifikan seperti pH urin dan volume residu urin.
Kata Kunci
: BPH, batu kandung kemih, stasis urin
Universitas Sumatera Utara
iii
ABSTRACT Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) is a disease that commonly suffered the elderly group. Enlargement of the prostate tissue compresses the urethra and at a certain time will clog the urethra. This resulted the urine to be retained in the bladder to become urine residue that will cause static and favor the appearance of sedimentary stones in the bladder. This study aims to determine the relationship between the incidence of BPH with bladder calculi. This research is analytic with categorical variables and using cross-sectional study. The study was conducted in September-November 2015 Installation Medical Record H Adam Malik Central Hospital. The sample population was patients with Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS) complaint within a period of 2 years. Sampling was collected by simple random sampling. This study has a total of 140 samples. The research instrument used in the form of secondary data from the status of medical records of patients with symptoms of LUTS. Data were analyzed with SPSS and using the chi-square test. Of the 140 samples researchers obtained, 69.3% was the proportion of BPH and 30.7% for non - BPH. The percentage of bladder stones was 15.5% of all BPH patients. Results of chi-square test p value is 0.085, which means that there is no significant relationship between benign prostate hyperplasia with the incidence of bladder stones. The data showed that there is no significant relationship between benign prostate hyperplasia with the incidence of bladder stones so that Ho fail tobe rejected. Further research needs to be done with different methods and variables that is more significant that is the pH of the urine and residual urine volume.
Keywords
: BPH, bladder calculi, urinary stasis
Universitas Sumatera Utara
iv
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas petunjuk, rahmat, dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini, sebagai salah satu syarat untuk persetujuan pelaksanaan penelitian demi memperoleh kelulusan sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Adapun tujuan penulisan proposal karya tulis ilmiah ini adalah untuk melihat hubungan menyangkut penelitian yang akan dilaksanakan berdasarkan landasan pemikiran yang logis. Proposal penelitian ini berjudul “Hubungan Pembesaran Prostat Jinak dengan Kejadian Batu Kandung Kemih pada Pasien Pembesaran Prostat Jinak di RSUP Haji Adam Malik tahun 2012-2014”. Dalam penyelesaian proposal penelitian ini, penulis menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada : 1. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak dr. Bungaran Sihombing, Sp.U, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberi banyak arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik. 3. Ibu dr. Ida Nensi Gultom, Sp PD selaku Penguji 1 atas masukan, kritik dan saran yang telah diberikan demi terselesaikannya karya tulis ilmiah ini dengan baik. 4. Ibu dr. Lily Irsa, Sp A selaku Penguji 2 atas masukan, kritik dan saran yang telah diberikan demi terselesaikannya karya tulis ilmiah ini dengan baik. 5. Bapak dr. Dasril Efendi, Sp.PD-KGEH dan Ibu Drg. Oktavia Dewi, MKes. selaku orang tua serta keluarga besar yang telah memberikan dukungan, nasehat, dan doa restu selama menuntut ilmu dan menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini. 6. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
v
Universitas Sumatera Utara atas bimbingan selama perkuliahan dalam penulisan proposal karya tulis ilmiah ini. 7. Pihak-pihak lain yang ikut mendukung proses pembuatan karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata “sempurna”, untuk itu saya selaku penulis sangat berharap kepada seluruh pihak agar dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata, semoga proposal karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan bahan pembelajaran kepada kita semua.
Medan, 31 Mei 2015
Muhammad Reyhan 120100129
Universitas Sumatera Utara
vi
DAFTAR ISI Lembar Pengesahan................................................................................................i Abstrak....................................................................................................................ii Kata Pengantar......................................................................................................iv DAFTAR ISI..........................................................................................................vi DAFAR TABEL....................................................................................................ix DAFTAR GAMBAR..............................................................................................x DAFTAR SINGKATAN.......................................................................................xi DAFTAR ISTILAH.............................................................................................xii DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xvii BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1 1.1. Latar Belakang......................................................................................1 1.2. Rumusan Masalah.................................................................................2 1.3. Tujuan Penelitian...................................................................................2 1.4. Manfaat Penelitian.................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prostat....................................................................................................4 2.1.1. Anatomi Prostat......................................................................4 2.1.2. Histologi Prostat.....................................................................6 2.1.3. Fisiologi Prostat......................................................................6 2.2. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)....................................................7 2.2.1. Etiologi...................................................................................7 2.2.2. Patogenesis.............................................................................8 2.2.3. Gejala Klinis...........................................................................9 2.2.4. Diagnosis..............................................................................10 2.3. Batu Kandung Kemih (Vesicolithiasis)...............................................12
Universitas Sumatera Utara
vii
2.3.1. Teori Pembentukan Batu......................................................12 2.3.2. Klasifikasi.............................................................................14 2.3.3. Gejala dan Diagnosis............................................................15 2.4. Batu Kandung Kemih dan Pembesaran Prostat...................................16
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL................17 3.1. Kerangka Konsep Penelitian...............................................................17 3.2. Variabel dan Definisi Operasional......................................................17 3.3. Hipotesis..............................................................................................19
BAB 4 METODE PENELITIAN........................................................................20 4.1. Jenis Penelitian....................................................................................20 4.2. Waktu dan Tempat Penelitian.............................................................20 4.2.1. Waktu Penelitian..................................................................20 4.2.2. Tempat Penelitian.................................................................20 4.3. Populasi dan Sampel Penelitian..........................................................20 4.3.1. Populasi penelitian...............................................................20 4.3.2. Sampel Penelitian.................................................................21 4.3.3. Kriteria Inklusi.....................................................................22 4.3.4. Kriteria Eksklusi...................................................................22 4.4. Teknik Pengumpulan Data..................................................................22 4.5. Pengolahan dan Analisis Data.............................................................22
BAB 5 HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN.........................................23
Universitas Sumatera Utara
viii
5.1. Hasil Analisa Data...............................................................................23 5.1.1. Deskripsi Data Penelitian.....................................................23 5.1.2. Proporsi Penderita BPH........................................................24 5.1.3. Distribusi Frekuensi Pasien BPH Berdasarkan Usia............24 5.1.4. Proporsi Penderita Batu Kandung Kemih............................25 5.1.5. Distribusi Frekuensi Pasien Batu Kandung Kemih Berdasarkan Usia....................................................25 5.1.6. Frekuensi Penderita BPH disertai Batu pada Kandung Kemih..................................................................26 5.1.7. Distribusi Frekuensi Pasien BPH disertai Batu Kandung Kemih Berdasarkan Usia............................27 5.1.8. Hasil Analisis Statistik.........................................................28 5.2. Pembahasan.........................................................................................28
BAB 6 KESIMPULAN dan SARAN..................................................................32 7.1.Kesimpulan..........................................................................................32 7.2. Saran....................................................................................................32 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................34 LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
ix
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel
Keterangan Tabel
Halaman
Tabel 2.1.
International Prostate Symptom Score (IPSS)
11
Tabel 3.1.
Definisi Operasional Penelitian
17
Tabel 5.1.
Data Dasar
23
Tabel 5.2.
Proporsi Pasien BPH
24
Tabel 5.3.
Distribusi Frekuensi Penderita BPH Berdasarkan Usia
24
Tabel 5.4.
Proporsi Penderita Batu Kandung Kemih
25
Tabel 5.5.
Distribusi Frekuensi Penderita Batu Kandung Kemih
26
Berdasarkan Usia Tabel 5.6.
Frekuensi Penderita BPH disertai Batu pada Kandung
26
Kemih Tabel 5.7.
Distribusi Frekuensi Penderita BPH disertai Batu Kandung
27
Kemih Berdasarkan Usia Tabel 5.8.
Tabel 2x2
28
Universitas Sumatera Utara
x
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Keterangan Gambar
Halaman
Gambar 2.1.
Letak Kelenjar Prostat
4
Gambar 2.2.
Anatomi Zona-Zona Prostat
5
Gambar 3.1.
Kerangka Konsep
17
Gambar 4.1.
Alur Penelitian
21
Gambar
Universitas Sumatera Utara
xi
DAFTAR SINGKATAN
AUA
: American Urological Association
BPH
: Benign Prostatic Hyperplasia
BPE
: Benign Prostate Enlargement
BOO
: Bladder Outlet Obstruction
LUTS
: Lower Urinary Tract Symptoms
RSUP
: Rumah Sakit Umum Pusat
DRE
: Digital Rectal Examination
DHT
: Dehydrotestosterone
IPSS
: International Prostate Symptom Score
ISK
: Infeksi Saluran Kemih
USG
: Ultrasonography
PSA
: Prostate-Specific-Antigen
TRUS
: Trans-Rectal-Ultrasonography
pH
: potentia hydrogenii
IVP
: Intravenous Pyelogram
IPP
: Intravesical Prostatic Protrusion
SPSS
: Statistic Package for Social Science
Universitas Sumatera Utara
xii
DAFTAR ISTILAH Asymptomatic
: Tidak bergejala / gejala yang tidak muncul.
AUA (IPSS) Symptom Score
: Kuesioner berisi 8 pertanyaan untuk menilai gejala – gejala yang mengarah ke BPH.
Benign Prostate Enlargement
: Pembesaran jaringan prostat secara makroskopis.
Benign Prostatic Hyperplasia
: Hiperplasia jinak jaringan prostat yang ditentukan secara mikroskopis.
Bladder neck
: Sekelompok otot-otot yang menghubungkan kandung kemih dan uretra.
Bladder Outlet Obstruction
: Penyumbatan di dasar kandung kemih yang mengurangi atau mencegah aliran urin ke uretra.
Bowel gas
: Gas di saluran cerna yang tampak dalam pemeriksaan radiologi.
Chi-square
: Pengukuran untuk menganalisis secara statistik untuk melihat hubungan antara dua variabel kategorik.
Compliance
: Kapasitas pengisian (dalam hal ini kandung kemih).
Cross- sectional
: Desain penelitian dengan pengukuran variabel yang dilakukan satu saat, hanya satu kali.
Crystalline growth
: Pertumbuhan kristal menjadi ukuran yang lebih besar (dalam pembentukan batu kemih).
Universitas Sumatera Utara
xiii
Cystoscopy
: Alat berbentuk pipa digunakan untuk memeriksa bagian dalam kandung kemih dan ureter.
Digital Rectal Examination
: Pemeriksaan colok dubur dengan menggunakan jari pemeriksa untuk mendeteksi adanya benjolan, pengerasan, atau kondisi abnormal lain pada jaringan prostat.
Diverticulum
: Sebuah kantung yang timbul disebabkan oleh gangguan dari lapisan otot organ yang berongga (dalam hal ini kandung kemih).
False capsule
: Kumpulan nodul-nodul jaringan hiperplastik prostat yang membentuk suatu kapsul.
Fatigue
: Hilangnya kekuatan atau daya kontraktilitas otot disebabkan akumulasi asam laktat.
Fisher-Exact
: Metode penghitungan statistik untuk melihat keterkaitan antara dua variabel kategorik dalam ukuran sampel yang kecil.
Fixed particle growth
: Pertumbuhan kristal pembentuk batu yang telah terfiksasi di epitel pelapis menjadi partikel yang lebih besar.
Flow rate
: Volume urin yang dikeluarkan tiap satuan detik (ml/s)
Universitas Sumatera Utara
xiv
Free particle growth
: Pertumbuhan kristal batu kemih di lumen saluran kemih tanpa harus melekat di epitel pelapis saluran kemih.
Frequency
: Miksi dalam interval kurang dari 2 jam sehari.
Growth factor
: Faktor pertumbuhan (dalam hal ini jaringan prostat).
Incomplete bladder emptying
: Kandung kemih yang tidak sepenuhnya dikosongkan ketika miksi.
Intermittency
: Pancaran urin yang terputus-putus ketika sedang miksi.
Intravesical Prostatic-Protrusion
: Pembesaran prostat yang sudah menonjol kedalam lumen kandung kemih.
Lattice
: Susunan-susunan molekul secara geometris pada kristal (dalam hal ini kristal pembentuk batu).
Lower Urinary Tract Symptoms
: Sekelompok gejala/keluhan yang terdiri dari keluhan berkemih, keluhan penyimpanan urin, dan keluhan setelah berkemih.
Migrant
: Perpindahan / migrasi (dalam hal ini batu saluran kemih)
Nocturia
: Terbangun ketika sedang tidur pada malam hari untuk miksi.
Universitas Sumatera Utara
xv
Prostate Specific Antigen (PSA)
: Suatu antigen atau tumor marker yang dilepaskan oleh prostat dan ditemukan dalam konsentrasi tinggi di darah pasien kanker prostat
Pseudostratified columnar epithelium
: Epitel selapis berbentuk silindris yang tampak seperti berlapis-lapis disebabkan letak nukleus sel yang berbeda-beda.
Radiolucent
: Bersifat melewatkan sinar x yang tampak seperti bayangan gelap pada film.
Residual urine
: Urin yang tersisa di dalam kandung kemih setelah miksi atau berkemih.
Shockwave Lithotripsy
: Teknik yang menggunakan getaran dari gelombang suara energi tinggi yang dapat difokuskan ke area yang sangat kecil untuk memecah benda-benda padat seperti batu saluran kemih.
Slow stream
: Pancaran urin yang lemah ketika miksi.
Statistic Package for Social Science (SPSS)
: Suatu program berbasis Windows yang dapat digunakan untuk mengentri dan menganalisis data secara statistik yang dapat dipresentasikan dalam bentuk tabel atau grafik.
Universitas Sumatera Utara
xvi
Storage symptoms
: Gejala - gejala yang timbul pada fase penyimpanan urin di dalam kandung kemih.
Straining
: Mengedan ketika ingin memulai berkemih.
Trans-Rectal Ultrasonography (TRUS)
: Teknik pengiriman gelombang ultrasonik melalui dinding rektum yang digunakan untuk melihat prostat pria dan jaringan sekitarnya.
USG (Ultrasonography)
: Pencitraan untuk melihat struktur di dalam tubuh dengan merekam pantulan getaran gelombang ultrasonik ke dalam jaringan tubuh
Urgency
: Keluhan miksi yang sangat mendesak untuk dikeluarkan.
Urinary casts
: Partikel-partiel silindris yang yang berada di urin dan dapat dideteksi secara mikroskopis melalui tes urinalisis.
Voiding symptoms
: Gejala-gejala yang timbul ketika sedang berkemih.
Withdrawal
: Menyingkirkan dari tubuh (dalam hal ini hormon androgen)
Universitas Sumatera Utara
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I
Daftar Riwayat Hidup
LAMPIRAN II
Izin Komisi Etik
LAMPIRAN III
Izin Penelitian
LAMPIRAN IV
Tabel Hasil Analisis Data
LAMPIRAN V
Data Induk
Universitas Sumatera Utara