HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2015 Lini Nur Amalia, Priyanto, Sri Wahyuni Email :
[email protected] Program Studi DIV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK Latar Belakang: Kanker payudara di Indonesia adalah penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia. Sampai sekarang, belum diketahui faktor utama apa yang menjadi penyebab utama kanker payudara. Obesitas menjadi salah satu faktor resiko terjadinya kanker payudara yang kejadiannya terus meningkat tiap tahunnya. Tujuan: Mengetahui hubungan obesitas dengan kejadian kanker payudara di RSUD Kota Semarang Tahun 2015. Metode: Desain penelitian dalam penelitian ini adalah Observasional Analitik Case Control dengan menggunakan pendekatan retrospective, data diambil dari data rekam medis RSUD Kota Semarang. Kasus adalah wanita usia subur yang menggunakan KB Suntik 3 Bulan, IUD dan KB alamiah yang bertempat tinggal di wilayah Kota Semarang yang mengalami kanker payudara. Kontrol adalah wanita usia subur yang menggunakan KB Suntik 3 Bulan, IUD dan KB alamiah yang bertempat tinggal di wilayah Kota Semarang yang tidak mengalami kanker payudara. Pada penelitian ini terdiri dari 46 orang kasus dan 189 orang control yang dianalisis. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil: Kasus yang mengalami obesitas yaitu 105 orang (44,7%) dan kontrol sebanyak 130 orang (55,3%). Persentase obesitas pada kasus lebih tinggi yaitu 63,0% (29 orang) dibandingkan dengan persentase obesitas pada kontrol yaitu 40,2% (76 orang) dengan p-value 0,009 < α 0,05 dan OR = 2,536 (95% CI=1,304 - 4,935). Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara obesitas dengan kejadian kanker payudara. Wanita yang obesitas mempunyai peluang 2,536 untuk terkena kanker payudara dibandingkan wanita yang tidak obesitas. Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut disarankan untuk para wanita agar tetap menjaga berat badan idealnya serta menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari kanker payudara.
Kata Kunci
: Obesitas, Kanker Payudara
The Correlation Between Obesity and Breast Cancer at Semarang General Hospital in 2015 Lini Nur Amalia, Priyanto, Sri Wahyuni Email :
[email protected] Diploma IV of Midwifery Study Program Ngudi Waluyo School of Health ABSTRACT Background: Breast cancer has the highest prevalence among other cancers in Indonesia. Until now, it’s major factors is not know yet. Obesity is one of the risk factors of breast cancer which is increasing every year. Objective: To know the correlation between obesity and breast cancer at Semarang General Hospital in 2015. Method: The design of this research was Observasional Analitic Case Control with retrospective approach. The cases were fertile age women who used 3-month contraceptive injection, IUD and natural contraceptive living in Semarang. The control is were similar with the cases but had no breast cancer. This research was containing 46 cases and 189 controls that can be analyzed. Data analysis used the Chi-square test. Result: The results show that the obesity cases are 104 people (44,7%) and the controls are 130 people (55,3%). Persentase between obesity case are 63,0% (29 orang) higher than persentase obesity control are 40,2% (76 orang) with p-value 0,009 < α 0,05 and OR = 2,536 (95% CI=1,304 - 4,935). Conclusion: There is a significant correlation between obesity and breast cancer. Obese women have 2,536 opportunities for developing brest cancer than women who are not obese. Based on the results of this study it is suggested to the women to maintain their ideal weight and a healthy lifestyle in order to avoid breast cancer.
Keywords: Obesity, Breast Cancer
PENDAHULUAN Kanker payudara adalah suatu penyakit yang di sebabkan karena adanya pertumbuhan berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel (jaringan) payudara (Kumalasari, 2012). Data WHO ( World Health Organization ) menunjukkan bahwa penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Berdasarkan estimasi jumlah penderita kanker, Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan estimasi penderita kanker terbanyak, yaitu sekitar 68.638 dan 62.230 orang. Kasus penyakit kanker yang ditemukan di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 sebesar 11.341 kasus. Kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia dan kasus tertinggi kedua ditemukan di Jawa Tengah yakni 4.206 kasus (37,09 %) (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2012). WHO (2015) mengungkapkan bahwa lebih dari 30 % kematian akibat kanker dapat dicegah dengan memodifikasi atau menghindari faktor resiko utama yang salah satunya adalah kelebihan berat badan atau obesitas. Obesitas berasal dari faktor perilaku/ gaya lainnya yang menjadi faktor resiko terjadinya kanker payudara. Dr. Colditz dan Bokhle dari Washington University School of Medicine juga mengemukakan bahwa menghindari kenaikan berat badan serta Obesitas akan mencegah 25-32% resiko terjadinya kanker payudara (Colditz dan Bokhle, 2015). Menurut Kristy dan Evan (2014) dalam buku Obesity and Breast Cancer The Role Of Dysregulated Estrogen Metabolishm mengatakan bahwa Resiko kanker payudara memiliki korelasi yang kuat antara obesitas. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Non Eksperimen dengan desain penelitian Observasional Analitic Case Control dengan menggunakan pendekatan retrospective. Angka kejadian kanker payudara di RSUD Kota Semarang Tahun 2015 adalah 173 orang. Dengan menggunakan tehnik pengambilan sampel yaitu dengan purposive sampling yang digunakan untuk memperoleh sampel kasus maupun control.
Untuk mengurangi bias pada hasil penelitian dilakukan dengan menentukan kriteria inklusi dan eksklusi pada kelompok sampel kasus diantaranya: a.
Kriteria Inklusi 1) Wanita yang menerima perawatan di ruang rawat inap RSUD Kota Semarang karena menderita kanker payudara pada bulan Januari 2015 sampai Desember 2015 2) Wanita Usia Subur ( usia 15 - 49 tahun ) 3) Wanita yang sudah terdiagnosa mengalami kanker payudara stadium I dan II 4) Wanita yang menggunakan Kontrasepsi Alamiah, KB suntik 3 bulan dan IUD.
b.
Kriteria Eksklusi 1) Penderita kanker payudara yang telah mengalami metastasis. 2) Pasien yang tidak memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan dalam rekam medis miliknya seperti alamat, umur, berat badan, tinggi badan dan dignosa penyakit yang diderita. 3) Wanita yang menggunakan KB suntik 1 bulan dan pil KB. Salah satu cara untuk mendapatkan control yang baik ialah dengan melakukan
matching pada umur Kriteria kelompok kontrol dalam penelitian ini diantaranya: a.
Kriteria Inklusi 1) Wanita yang menerima perawatan di ruang rawat inap RSUD Kota Semarang pada bulan Januari 2015 sampai Desember 2015. 2) Wanita yang menderita penyakit tidak menular selain penyakit kanker seperti DM, PPOK, Asma bronchial dan penyakit jantung yang di rawat di RSUD Kota Semarang pada bulan Januari 2015 sampai Desember 2015. 3) Wanita Usia Subur ( usia 15 - 49 tahun ) 4) Wanita yang bertempat tinggal di wilayah Kota Semarang 5) Wanita yang menggunakan Kontrasepsi Alamiah, KB suntik 3 bulan dan IUD.
b.
Kriteria Eksklusi 1) Pasien yang sedang dirawat di ruang UGD dan ICU 2) Wanita yang menggunakan KB suntik 1 bulan dan pil KB.
3) Pasien yang tidak memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan dalam rekam medis miliknya seperti alamat, umur, berat badan, tinggi badan dan diagnosa penyakit yang diderita. Peneliti memperoleh sampel kasus sebanyak 46 orang dan sampel kontrol sebanyak 169 orang yang telah memenuhi syarat inklusi dan eksklusi serta sangat tepat digunakan karena memenuhi jumlah sampel minimal yang dibutuhkan. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square atau uji Fisher sebagai alternatifnya (α=0,05) dan dihitung menggunakan analisis Odd Ratio (OR). HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini digunakan sampel sebanyak 235 orang dengan karakteristik yang digunakan untuk matching yaitu umur. Berikut akan digambarkan obesitas pada kasus dan kontrol pada penelitian ini. Tabel 1. Karakteristik Responden Karakteristik
Kasus
Kontrol
n
(%)
n
(%)
a. 15 – 18 b. 19 – 22 c. 23 – 26
10 12
4,3
8
4,2
26
5,1 11,1
10 21
5,3 11,1
d. 27 – 30 e. 31 – 34
65 51
27,7 21,7
52 41
27,5 21,7
f. 35 – 37 g. 38 – 41
23 29
h. 42 – 45 i. 46 – 49 Total Alat kontrasepsi
15 4 46
9,8 12,3 6,4
18 24 12
9,5 12,7 6,3
1,7 100,0
3 189
1,6 100,0
a. Suntik 3 bulan b. IUD c. Alamiah Total
17 27 2 46
35,0 58,7 4,4 100,0
52 125 12 189
27,5 66,1 6,4 100,0
Umur (tahun)
Berdasarkan tabel 1. dapat diketahui bahwa kasus maupun kontrol terbanyak berada pada kelompok umur 27 – 30 tahun. Persentase kelompok umur antara kasus dan
kontrol sebanding. Berdasarkan alat kontrasepsi yang digunakan diketahui bahwa IUD adalah jenis alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh kelompok kasus maupun kontrol. Tabel 2. Distribusi Frekuensi responden berdasarkan kejadian kanker payudara di RSUD Kota Kota Semarang tahun 2015 Kejadian kanker payudara
Frekuensi
Persentase (%)
Kanker payudara
46
19,6
Tidak Kanker payudara
189
80,4
Jumlah
235
100,0
Berdasarkan tabel 2. dapat diketahui bahwa dari 235 sampel yang digunakan dalam penelitian di RSUD Kota Semarang sebagian besar tidak mengalami kanker payudara sejumlah 189 orang (80,4%), sedangkan yang kanker payudara sebanyak 46 orang (19,6%). Tabel 3. Distribusi Frekuensi responden berdasarkan obesitas di RSUD Kota Kota Semarang tahun 2015 Obesitas
Frekuensi
Persentase (%)
Obesitas
105
44,7
Tidak Obesitas
130
55,3
Jumlah
235
100,0
Berdasarkan tabel 3. dapat diketahui bahwa responden yang mengalami obesitas dari 235 sampel yang digunakan sebagian besar tidak mengalami obesitas sejumlah 55,3% (130 orang), sedangkan yang Obesitas sebanyak 44,7% (105 orang). Tabel 4. Hubungan Obesitas dengan Kejadian Kanker Payudara di RSUD Kota Semarang tahun 2015 Kejadian Kanker Payudara Kasus Obesitas
Kontrol
p-value
f
%
f
%
Ya
29
63,0
76
40,2
Tidak
17
37,0
113
59,8
Jumlah
46
100
189
100
OR (95% CI)
0,009
2,536 (1,304 - 4,935)
Berdasarkan tabel 4. dapat diketahui bahwa persentase obesitas pada responden yang mengalami kanker payudara lebih tinggi yaitu 63,0% (29 orang) dibandingkan dengan persentase obesitas pada responden yang tidak mengalami kanker payudara yaitu 40,2% (76 orang). Persentase tidak obesitas pada responden yang tidak mengalami kanker payudara lebih tinggi yaitu 59,8% (113 orang) dibandingkan dengan persentase tidak obesitas pada responden yang mengalami kanker payudara yaitu 37,0% (17 orang). Hasil analisis menggunakan SPSS dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh nilai p-value = 0,009 sehingga p-value < 0,05 hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara obesitas dengan kejadian kanker payudara di RSUD Kota Semarang Tahun 2015. Nilai OR (Odd Ratio) yaitu 2,536 sehingga OR > 1 artinya, wanita yang obesitas mempunyai peluang 2,536 kali untuk mengalami kanker payudara dibandingkan wanita yang tidak obesitas. Hal ini berkaitan dengan hormone estrogen yang dihasilkan oleh sel lemak. Semakin banyak sel lemak seseorang, akan semakin tinggi pula kadar estrogen dalam tubuhnya. Hormon estrogen berlebih dalam tubuh ini akan memicu pertumbuhan sel kanker pada payudara sehingga meningkatkan resiko terkena kanker payudara (Misnadiarly, 2007). Sebuah hasil penelitian yang dipublikasikan oleh Science Translation Medicine menunjukkan bahwa obesitas mempengaruhi perubahan pada konsistensi jaringan payudara yang berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan kanker payudara. Ketika matriks ekstraseluler mengeras dan kaku maka hal ini akan menciptakan keadaan optimal untuk pertumbuhan sel kanker (Seo, Bo Ri, dkk, 2015). Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang menyatakan bahwa ada peningkatan resiko terkena kanker payudara pada wanita dengan Body Mass Index yang besar, resiko pada kegemukan akan meningkat karena meningktanya sintesis estrogen pada timbunan lemak yang berpengaruh terhadap proses proliferasi jaringan payudara (Balasubramaniam dkk, 2013). hasil penelitian ini juga selaras dengan penelitian Nani di Rumah Sakit Pertamina Cilacap (2009) yang menyatakan bahwa salah satu variabel bebas yang berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara adalah riwayat kegemukan (obesitas).
Faktor resiko kanker payudara hampir seluruhnya berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan estrogen yang tidak terpakai dan tersisa dalam tubuh ataupun estrogen yang tidak diimbangi dengan progesteron (Mulyani, 2013). Dr. Colditz dan Bokhle dari Washington University School of Medicine juga mengemukakan bahwa menghindari kenaikan berat badan serta Obesitas akan mencegah 25-32% resiko terjadinya kanker payudara (Colditz dan Bokhle, 2015). Menurut Kristy dan Evan (2014) dalam buku Obesity and Breast Cancer The Role Of Dysregulated Estrogen Metabolishm mengatakan bahwa Resiko kanker payudara memiliki korelasi yang kuat antara obesitas (Kristy dan Evan, 2014). Bentuk tubuh penderita obesitas juga berhubungan dengan kejadian kanker payudara. Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa wanita obesitas tipe buah apel (apple shaped) jika dibandingkan dengan wanita obesitas tipe buah pear memiliki resiko lebih tinggi mengalami kanker payudara (Komen, 2015).
PENUTUP Ada hubungan yang signifikan antara obesitas dengan kejadian kanker payudara di RSUD Kota Semarang tahun 2015. Wanita yang obesitas mempunyai peluang 2,536 untuk mengalami kanker payudara dibandingkan wanita yang tidak obesitas Penderita obesitas dapat menghindari terjadinya kanker payudara dengan menerapkan pola makan yang baik dengan diet dan meningkatkan konsumsi serat yang nantinya berperan dalam proses penyerapan hormone estrogen berlebih dalam tubuh. Perubahan pada pola makan dan aktivitas menjadi penyebab utama terjadinya obesitas yang mengakibatkan terjadinya kanker payudara. Dampak dari hal tersebut memang sulit untuk dihindarkan kecuali dengan cara menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menghindari obesitas dengan mengatur dan menjaga pola makan sehat dan seimbang serta rutin melakukan aktivitas fisik.
DAFTAR PUSTAKA Anggorowati, Lindra. 2013. Faktor Resiko Kanker Payudara Wanita di RSUD Kudus. Junal Kesehatan Masyarakat. 8 (2):121-126
Anothaisintawee, T., et.al. 2013. Risk Factors of Breast Cancer: A Systematic Review and Meta-Analysis. Asia Pac J Public Health, 23(2) Balasubramaniam, S.M., Rotti, S.B., & Vivekanandam, S. 2013. Risk Factors Of Female Breast Carcinoma: A Case Control Study At Puducherry. Indian J Cancer. 50(1):65-70. Brown, Kristy A. & Simpson, Evan R.. 2014. Obesity and Breat Cancer The Role Of Dysregulated Estrogen Metabolishm. Australia : Springer Chlebowski, R.T. 2009. Breast Cancer after Use of Estrogen plus Progestin in Postmenopausal Women. The New England Journal of Medicine,360(6) Cholditz, Graham dan Kari Bohlke. 2015. Preventing Breast Cancer Now By Acting On What We Already Know. Washington DC: Journal NPJ Breast Cancer Published on 22 Juli 2015 Dahlan, M. Sopiyudin. 2010. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam. Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012. Dinkes Provinsi Jawa Tengah Farvid, Maryam, dkk. 2015. Dietary Fiber Intake in Young Adults and Breast Cancer Risk. American Academy Of Pediatric Handayani, Lestari, dkk. 2012. Menaklukkan Kanker Serviks Dan Kanker Payudara Dengan 3 Terapi Alami. Jakarta: Agromedia Pustaka Irwin, M.L., dkk. 2012. Physical Activity and Survival in Postmenopausal Women with Breast Cancer : Results from the Women’s Health Initiative. NIH Public Access Author Manuscript Cancer Prev Res (Phila): PMC James, O. et al, 2006. Obesity: Etiology Modern Nutrition in Health and Disease. Philadelphia: Lippincoti William and Walkins Kementerian Kesehatan RI. 2015. InfoDATIN: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta Komen, Susan G. 2015. Overweigh, Obesity and Breast Cancer. Retrieved from http://www5.komen.org/BreastCancer/OverweightWeightgain.html Kristy A. Brown dan Evan R. Simpson. 2014. Obesity And Breast Cancer: The Role Of Dysregulated Estrogen Metabolism. Australia: Springer
Kumalasari, Intan & Andhayanto, Iwan. 2012. Kesehatan Reproduksi
Untuk
Mahasiswa Kebidanan Dan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Nani, D. 2009. Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara di Rumah Sakit Pertamina Cilacap. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4 (2) Juli 2009
Maria Sirait, Anna, dkk. 2009. Hubungan Kontrasepsi Pil Dengan Tumor/ Kanker Payudara di Indonesia. Majalah kedokteran Indonesia, Vol.59 No.8, Agustus 2009 Misnadiarly. 2007. Obesitas Sebagai Factor Resiko Beberapa Penyakit. Jakarta: Pustaka Obor Populer. Mulyani, Nina Siti dan Nuryani. 2013. Kanker Payudara dan PMS pada Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. 2013. Metode Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika. Prawirohardjo Sarwono. 2008. Ilmu Kandungan. Edisi 2. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Seo, Bo Ri, dkk. 2015. Obesity-Dependent Changes In Interstitial ECM Mechanics Promote Breast Tumorigenesis. Science Translation Medicine, Vol. 7 Issue. 301 Shapiro, Samuel, dkk. 2000. Risk of Breast Cancer in Relation to the Use of Injectable Progestogen Contraceptives and Combined Estrogen/Progestogen Contraceptive. American Journal Epidemiologi Vol.151 (4) Sirait, Anna Maria, dkk. 2009. Hubungan Kontrasepsi Pil dengan Tumor/ Kanker Payudara di Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia, Vol. 59 No. 8 Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Apfabet Sumanto, Agus. 2009. Tetap Langsing dan sehat dengan terapi diet. Jakarta: Argo Media Pustaka World Cancer Research Fund dan American Institute For Cancer Research. 2007. Food, Nutrition, Physical Activity, and Prevention Of Cancer: A Global Persepective. Washington DC: AICR