HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KEMOTERAPI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN
Manuscript
Oleh : MOHAMAD ROZIKIN NIM. G2A212018
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2014
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Manuscript dengan judul
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KEMOTERAPI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN
Telah diperiksa dan disetujui untuk dipublikasikan
Semarang, Februari 2014
Pembimbing I
Amin Samiasih, S.Kp, M.Si, Med
Pembimbing II
Ns. Pawestri, S.Kep, M.Kes
ii
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Motivasi Kemoterapi Pasien Kanker Payudara Di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan Rozikin, Amin Samiasih 2, Pawestri 3 1 Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fikkes UNIMUS 2 Dosen Keperawatan Komunitas Fikkes 3 Dosen Keperawatan Komunitas Fikkes Abstrak Kanker payudara membutuhkan suatu pengobatan. Pengobatan yang dilakukan pada penderita kanker payudara meliputi pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi dan bioterapi. Pengobatan kanker payudara dibutuhkan semangat tinggi untuk sembuh, dukungan keluarga, doa dan keyakinan untuk sembuh. Motivasi penderita kanker payudara dalam menjalani kemoterapi akan membantu individu dalam menghadapi masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan motivasi kemoterapi pasien kanker payudara di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan teknik angket. Hasil uji statistik diperoleh ρ value sebesar 0,000 dan korelasi spearmn rank sebesar 0,652, yang berarti terdapat hubungan yang sedang antara dukungan keluarga dengan motivasi kemoterapi pada pasien kanker payudara di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Perawat sebaiknya melibatkan anggota keluarga terutama suami dan pasien kanker payudara untuk terlibat dalam pengobatan kanker payudara termasuk kemoterapi agar dapat memberikan dukungan yang baik pada pasien dan lebih termotivasi dalam menjalani kemoterapi. Kata kunci
: Dukungan keluarga, motivasi, kemoterapi
Abstract Breast cancer need a treatment. Treatment undertaken in breast cancer patients includes surgery, radiation therapy, chemotherapy and bioterapi. Breast cancer treatment required high spirit to heal, family support, pray and confidence to cure. Motivation of breast cancer patients in chemotherapy will help him to encountering problem. This research aimed to find out relationship family support with kemoterapi motivation of breast cancer patients in chemothetrapy at Kraton Hospital Pekalongan. Design of this study was descriptive correlation with cross sectional approach. Data collecting tool used questionnaire with a survey technique. The results showed there was a moderate relationship between family support with motivation of breast cancer patients in chemotherapy at Kraton Hospital Pekalongan. Statistical test results was obtained ρ value = 0,000 and spearmn rank correlation = 0,652. Nurse should involve family member, especially husband and himself to be involved in the treatment of breast cancer including chemotherapy that can provide the best support for the patients thus more motivated to walk on chemotherapy. Key Words
: Family Support, Motivation, Chemotherapy
PENDAHULUAN Prevalensi penderita kanker di Indonesia mencapai 4,3 orang per 1.000 penduduk, dengan jumlah penduduk 237,6 juta jiwa pada tahun 2010 penderita kanker di Indonesia diperkirakan 1,02 juta jiwa (Kompas, 2012).
iii
Kanker payudara membutuhkan suatu pengobatan. Pengobatan yang dilakukan pada penderita kanker payudara meliputi pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi dan bioterapi. Kemoterapi, yaitu penggunaan obat-obat sitotoksik dalam terapi kanker (Otto, 2005). Pasien yang menjalani kemoterapi harus melakukan secara rutin sesuai anjuran dokter untuk mengawasi status kanker dan perkembangan terapi secara lebih detail dan akurat. Pengobatan kanker payudara dibutuhkan semangat tinggi untuk sembuh, dukungan keluarga, doa dan keyakinan untuk sembuh (Harmanto, 2006). Motivasi penderita kanker payudara dalam menjalani kemoterapi akan membantu individu dalam menghadapi masalah. Data pasien kanker payudara di klinik onkologi RSUD Kraton Pekalongan tahun 2011 sebanyak 54 pasien, terdiri dari 13 orang (24,07%) menjalani kemoterapi kurang dari standar (< 6 kali) sehingga disebut sebagai pasien yang berhenti atau drop out dari tindakan kemoterapi dan 41 orang (75,93%) lebih dari standar (≥ 6 kali). Hal ini menunjukkan masih ada pasien yang tidak patuh dalam menjalankan kemoterapi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan motivasi pasien kanker payudara dalam menjalani kemoterapi di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Manfaat penelitian adalah sebagai masukan bagi rumah sakit untuk dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat kebijakan dalam asuhan keperawatan pasien dengan kemoterapi untuk melibatkan keluarga agar pasien termotivasi menjalani terapi. METODE Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif, pendekatan yang digunakan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah penderita kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan pada bulan Maret 2013. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Dari hasil penelitian dapat diketahui berdasarkan umur terdapat 86,7% responden yang berumur 20-35 tahun atau termasuk dalam usia reproduksi sehat. Berdasarkan tingkat pendidian diketahui 55,6% responden pendidikan dasar, 55,6% tidak bekerja, 91,1% berstatus menikah dan 82,2% mempunyai pendapatan < 1 juta.
iv
a. Dukungan Keluarga pada Pasien Kanker Payudara Dukungan keluarga pada pasien kanker payudara diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga pada Pasien Kanker Payudara di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan tahun 2013 (n=45) Dukungan Keluarga
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Kurang
23
51,1
Baik
22
48,9
Total
45
100 %
b. Motivasi Kemoterapi pada Pasien Kanker Payudara Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Motivasi Kemoterapi pada Pasien Kanker Payudara di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan Tahun 2013 (n=45) Motivasi Kemoterapi
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Kurang
25
55,6
Baik
20
44,4
Total
45
100 %
Analisa Bivariat Peneliti sebelum melakukan analisa bivariat melakukan uji normalitas terhadap hasil penelitian meliputi variabel dukungan keluarga dan motivasi kemoterapi dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk (n=45) Variabel
Signifikansi
Keterangan
Dukungan Keluarga
0,000
Tidak normal
Motivasi Kemoterapi
0,004
Tidak normal
Hasil uji normalitas shapiro-wilk data hasil penelitian dukungan keluarga diperoleh value sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti distribusi data penelitian tidak normal dan motivasi kemoterapi diperoleh value sebesar 0,000 < 0,05, yang berarti distribusi data penelitian tidak normal. Peneliti melakukan uji transformasi normalitas hasil penelitian, namun setelah dilakukan transfromasi hasil uji normalitas hasil
v
penelitian tetap berdistribusi tidak normal sehingga analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji spearman rank. Hasil korelasi spearman rank diperoleh nilai rs sebesar 0,652. Hal ini berarti terdapat hubungan yang sedang antara dukungan keluarga dengan motivasi kemoterapi pada pasien kanker payudara di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan dan mempunyai arah hubungan yang positif. Hal ini berarti semakin baik dukungan keluarga yang diberikan pada pasien kanker payudara maka semakin baik motivasi kemoterapi pada pasien kanker payudara. 1. Dukungan Keluarga pada Pasien Kanker Payudara Dukungan keluarga yang kurang dapat diatasi bantuan perawat dalam melibatkan anggota keluarga selama pasien menjalani kemoterapi dan memberikan informasi. Hal ini sesuai dengan Sunaryo (2004) yang menyatakan bahwa salah satu cara yang dapat diterapkan dalam memberikan motivasi yaitu memotivasi dengan identifikasi (motivating by identification on egoinvoiremen), yaitu cara memotivasi dengan menanamkan kesadaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan keluarga terhadap pasien kanker payudara dalam menjalani kemoterapi adalah kurang. Hal ini diketahui dari distribusi frekuensi yaitu 57,8% responden dilarang menjalani kemoterapi oleh keluarga. Sebagian besar responden (80%) menyatakan keluarga tidak mendoakan agar sembuh setelah menjalani kemoterapi. Terdapat 48,9% responden yang menyatakan keluarga merasa repot karena penyakit yang diderita oleh responden. Dukungan keluarga adalah dukungan yang diberikan oleh keluarga yang terdiri dari atas informasi atau nasihat verbal dan non verbal (Gottieb, 1983, dikutip Smet, 1994, dalam Nursalam & Kurniawati 2007). Hal ini sesuai dengan Ratna (2010) yang menyatakan bahwa dukungan merupakan faktor penting yang dibutuhkan seseorang ketika menghadapi masalah (kesehatan). 2. Motivasi Kemoterapi Pasien Kanker Payudara Pasien kanker payudara yang mempunyai motivasi yang kurang disebabkan kurangnya motivasi ekstrinsik seperti tingkat pendidikan yang rendah sehingga sulit menerima informasi tentang kemoterapi bagi pasien dan mencoba pengobatanpengobatan alternatif yang tidak menimbulkan efek samping yang menyakitkan bagi
vi
pasien seperti mual, muntah, kulit kering dan menghitam. Motivasi adalah sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, dorongan dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan, harapan dan cita-cita dan penghormatan atas diri, lingkungan yang baik serta kegiatan yang menarik (Uno 2007, dalam Nursalam 2005). Hasil penelitian tentang motivasi menjalani kemoterapi menunjukkan bahwa 51,1% motivasi responden dikarenakan responden merasa sebagai manusia maka harus mencoba semua cara agar penyakit sembuh termasuk dengan kemoterapi. Masih ada 46,7% responden yang termotivasi menjalani kemoterapi karena disarankan oleh kerabat untuk menjalani kemoterapi agar cepat sembuh. Terdapat 68,9% responden yang termotivasi menjalani kemoterapi karena perawat selalu mengingatkan jadwal kemoterapi. Pasien yang mempunyai motivasi yang baik akan patuh dalam menjalani kemoterapi. Hal ini sesuai dengan penelitian Nurwasiah (2012) yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien kanker payudara dalam menjalani kemoterapi adalah motivasi. 3. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Motivasi Kemoterapi Pasien Kanker Payudara di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan Hasil korelasi spearman rank diperoleh value sebesar 0,000< 0,05. yang berarti ada hubungan dukungan keluarga dengan motivasi kemoterapi pasien kanker payudara di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Hasil korelasi spearman rank diperoleh nilai r sebesar 0,652. Hal ini berarti terdapat hubungan yang sedang antara dukungan keluarga dengan motivasi kemoterapi pada pasien kanker payudara di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Dukungan keluarga sangat memegang peranan penting dalam menyelesaikan masalah kesehatan dalam keluarga. Dukungan yang diberikan keluarga dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan meningkatkan motivasi pasien kanker payudara untuk melakukan kemoterapi.
Hal ini sesuai dengan Stuart & Sundeen (1995 dalam Tamher &
Noorkasiani, 2005) yang menyatakan bahwa dukungan dari keluarga merupakan unsur terpenting dalam membantu individu menyelesaikan masalah. Apabila ada dukungan, rasa percaya diri akan bertambah dan motivasi untuk menghadapi masalah yang terjadi akan meningkat.
vii
PENUTUP Terdapat hubungan yang signifikan dukungan keluarga dengan motivasi kemoterapi pasien kanker payudara di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan dengan ρ value sebesar 0,000 dan korelasi spearmn rank sebesar 0,652, yang berarti terdapat hubungan yang sedang antara dukungan keluarga dengan motivasi kemoterapi pada pasien kanker payudara di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan.
Bagi rumah sakit sebaiknya dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi memperhatikan aspek psikologis dengan melibatkan keluarga dalam konseling sehingga keluarga dapat memberikan dukungan yang baik bagi pasien untuk menjalani kemoterapi sehingga termotivasi untuk menjalani kemoterapi sesuai dengan jadwal dan anjuran dokter.
KEPUSTAKAAN Harmanto, N. (2006). Menu Aman & Sehat Bagi Penderita Kanker. Jakarta : AgroMedia Pustaka. Kurniawati & Nursalam 2007, Asuhan Keperawatan pada Pasien, Salemba Medika, Jakarta Nursalam. (2005). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Nurwasiah. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Pasien Kanker Menjalankan Program Kemoterapi Di Gedung A, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. http://psik-umj.ac.id Otto, S. (2005). Buku Saku Keperawatan Onkologi. Jakarta : EGC Ratna, W. (2010). Sosiologi dan Antropologi Kesehatan dalam Persepektif Ilmu Keperawatan, Yogyakarta : Pustaka Rihama. Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC. Tamher & Noorkasiani, (2009). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta : PT. Salemba Medika.
viii