HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI PELAKSANAAN DIET RENDAH GARAM PADA PASIEN HIPERTENSI DI RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN
NASKAH PUBLIKASI
Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi
Disusun oleh: ISNAIN AGUNG LEGOWO J310121009
PROGRAM STUDI ILMU GIZI JENJANG S1 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI ABSTRAK ISNAIN AGUNG LEGOWO. J 310 121 009 HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI PELAKSANAAN DIET RENDAH GARAM PADA PASIEN HIPERTENSI DI RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN Pendahuluan : Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang jumlah penderitanya setiap tahun selalu bertambah, termasuk di Indonesia. Hal ini diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan tentang penyakit hipertensi, gaya hidup yang tidak sehat termasuk pola makan yang salah dan kurang olah raga. Dukungan keluarga dan motivasi dalam pelaksanaan diet rendah garam juga menjadi faktor penyebab terjadinya penyakit hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan pasien dan dukungan keluarga dengan motivasi pelaksanaan diet rendah garam pada pasien hipertensi di RSUD dr.Soehadi Prijonegoro Sragen. Metode penelitian: jenis dan rancangan penelitian ini adalah obsevasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sesuai kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 34 responden dengan tehnik pengambilan sequential random sampling. Pengumpulan data pengetahuan pasien, dukungan keluarga, dan motivasi pelaksanaan diet rendah garam melalui wawancara dengan mengunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel yaitu uji Rank Spearman. Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik (76,5%), dukungan keluarga yang cukup 67,6% dan motivasi pelaksanaan diet rendah garam yang baik 82,4%. Kesimpulan: Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan pasien dan dukungan keluarga dengan motivasi pelaksanaan diet rendah garam. Kata kunci
:
Kepustakaan :
Pengetahuan pasien, dukungan keluarga dan motivasi pelaksanaan diet rendah garam 41: 1998-2013
NUTRITION DEPARTMENT HEALTH SCIENCE FACULTY MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA Thesis ABSTRACT ISNAIN AGUNG LEGOWO J 310 121 009 THE RELATIONSHIP AMONG PATIENT’S KNOWLEDGE AND FAMILY SUPPORT WITH THE MOTIVATION IN CARRYING OUT THE LOW SALT DIET BY HYPERTENSION PATIENTS IN HOSPITAL OF dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN
Introduction. Hypertension is a degenerative diseases that is increasing every year, including in Indonesia. This is caused by a lack of knowledge about hypertension, unhealthy lifestyle including wrong diet and lack of exercise. In addition, the support of family and motivation in the implementation of a lowsalt diet is also a contributing factor happening diseases of hypertension. Objective. The purpose of this study was to determine the relationship among the patient’s knowledge and family support with the implementation of motivation of low-salt diet for the hypertension patients in hospital of dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Method. The research was an observational with with cross sectional approach. A number of samples in this study were 34 respondents with sequential random sampling. The data knowledge, family support, motivation low-salt diet were collected by interview using a questionnaire. The statistical test used to analyze the relationship among variables were Spearman Rank test. Result. The results showed that most of respondents had a good knowledge (76,5%). The support families of the patients included in the category of fairly (67,6%). The low-salt diet motivation was a good category (82,4%). Conclusion. There is a significant correlation between patients' knowledge and family support with the implementation of a low salt diet motivation. Key words: Knowledge, family support, motivation low-salt diet. Library: 41: 1998-2013
A. PENDAHULUAN Penyakit degeneratif yang
alkohol,
sindrom
metabolik)
dan tidak dapat diubah (ras,
berkembang pesat saat ini
usia,
salah satunya yaitu hipertensi.
(Yulianti
Prevalensi penderita hipertensi
2006).
keturunan, dan
gender)
Sitanggang,
di Asia cukup tinggi (8-18%)
Dalam upaya penurunan
dan di Indonesia (6-15%) yang
tekanan darah dapat dilakukan
terjadi pada orang dewasa dan
dengan
hanya
darah
4%
yang
hipertensi
terkontrol (Salma, 2009). Penyakit
dan
tekanan
faktor
resiko,
mengatur gaya hidup dan obat
hipertensi
merupakan
monitoring
peningkatan
tekanan darah arteri di atas
anti hipertensi (Bangun, 2002; Yulianti
dan
Sitanggang,
2006).
normal yang diakibatkan oleh
Berkaitan
dengan
gangguan mekanisme regulasi
pengaturan gaya hidup yaitu
tekanan darah. JNC 6 dan
mengurangi
WHO
(diet rendah garam) dalam
menyatakan
batas
asupan
garam
tekanan darah yang normal <
penatalaksanaan
130/85 mmHG dan > 140/90
hipertensi sangat diperlukan,
dinyatakan
dan dibutuhkan juga adanya
hipertensi,
diet
sedangkan JNC 7 menyatakan
motivasi
bahwa batas normal tekanan
melakukannya mengingat rasa
darah < 120/80 mmHG, 120 –
makanan yang hambar/tidak
139/ 80-89 mmHG disebut
berasa.
(Bangun,
prehipertensi dan > 130/89
Yulianti
dan
mmHG
2006).
disebut
hipertensi
(Sukendro, 2012). Peningkatan
yang
kuat
untuk
2002;
Sitanggang,
Motivasi akan terlaksana tekanan
bila
seseorang
itu
tahu
darah dapat disebabkan oleh
manfaat yang bisa diambil dan
faktor
diubah
didukung
stress,
kurang
yang
sensitivitas
natrium,
yang
(obesitas, gerak,
rendahnya
dapat
kadar
kalium,
oleh pengetahuan memadai
tentang
hipertensi (Waspadji, 2007). Selain
pengetahuan,
1
dukungan
keluarga
(ayah,ibu
dan
sangat
inti
anak)
diperlukan
juga
hipertensi yang dirawat dan memenuhi
kriteria
inklusi
dalam
yaitu pasien dirawat minimal
upaya meningkatkan motivasi
2 hari perawatan, bersedia
pasien
menjagi
hipertensi
melaksanakan
dalam
diet
subyek
penelitian,
rendah
dapat berkomunikasi verbal
garam (Friedman, 1998) serta
dengan lancar, ditunggui oleh
fasilitas
keluarga dan berusia 40 – 65
kesehatan
dilingkungan
keluarga
juga
tahun serta kriteria esklusi
diharapkan dapat dijalankan
pasien
dengan
Tehnik yang digunakan dalam
optimal
(Soprajitno,
2004; Bangun, 2002).
pulang/meninggal.
pengambilan
Berdasarkan
sampel
yaitu
catatan
sequential random sampling.
medis (CM) RSUD dr. Soehadi
Hasil uji kenormalan data
Prijonegoro Sragen terdapat
dengan
kenaikan
Kolmogorof
hipertensi
jumlah dari
pasien
tahun
2011
menggunakan
menunjukkan
uji
Smirnov, semua tidak
data
sejumlah 374 orang menjadi
berdistribusi
normal
389 pada tahun 2012 dan
maka digunakan uji Rank
tahun 2013 ada peningkatan
Spearman.
menjadi 398 orang. C. HASIL DAN PEMBAHASAN B. METODE PENELITIAN Jenis
dan
penelitian
1. Gambaran
rancangan ini
observasional pendekatan cross
yaitu
Prijonegoro
dr.
responden Gambaran
umum
dengan
responden pada penelitian
sectional.
ini dapat dilihat pada Tabel
Penelitian ini dilakukan di RSUD
umum
1.
Soehadi dari
bulan
November 2013 sampai April 2014. Populasi dari penelitian ini
yaitu
semua
pasien
2
Tabel 1 GambaranUmum Responden Variabel Jumlah Presentase (n) (%) Usia (tahun) 40-50 8 23,5 51-60 19 55,9 61-65 7 20,6 Jenis kelamin Laki-laki 18 52,9 Perempuan 16 47,1 Tingkat Pendidikan SD 13 38,2 SMP 11 32,4 SMA 7 20,6 PT/Dipl 3 8,8 Tingkat Pendapatan < 1 juta 7 20,6 1-2 juta 16 47,1 2.1-3 juta 6 17,6 > 3 juta 5 14,7 Jumlah Anggota Keluarga < 1 orang 1 2,9 3-4 orang 22 64,7 5-6 orang 11 32,4 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa usia responden sebagian besar berusia
51-60
tahun
19
orang
dan
berjenis
berjumlah (55,9%)
jumlah anggota keluarga yang paling banyak 3-4 orang
ada
22
orang
(64,7%). 2. Hasil Penelitian a. Pengetahuan Responden Pengetahuan pada
responden
peneliti-an
memiliki
rentang
ini nilai
terendah 60 dan tertinggi 95 dengan rata-rata/mean 81,18 ± 9,05 dan median 85, serta sebagian besar berpengetahuan
baik
(76,5%), seperti di Tabel 2. Tabel 2 Pengetahuan Responden Pengeth. Jumlah Persentase Responden (n) Baik 26 Cukup 8 Kurang 0 Jumlah 34
(%) 76,5 23,5 0 100
Berdasarkan Tabel 2 di atas
pengetahuan
responden yang baik ini
kelamin laki-laki sebesar
disebabkan
18 orang (52,9%) serta
pengaruh paparan media
berpendidikan
massa
berjumlah
SD 13
orang
(televisi)
menayangkan
(38,2%). Selain itu tingkat
kesehatan
pendapatan
menjaga
responden
karena
yang
mengenai dan
cara
kesehatan,
sebagian besar 1-2 juta
hubungan
ada 16 orang (47,1%) dan
kemasyarakatan
sosial dan
3
pengalaman. Pengetahuan
20,6%, hal ini disebabkan
dipengaruhi faktor
juga
oleh
kurang
internal
dan
dukungan keluarga dalam
eksternal 2002),
(Notoadmojo, dimana
faktor
eksternal
meliputi
maksimalnya
penyampaian mengenai
informasi penyakitnya,
penghargaan/penilaian,
pendiidkan, paparan media
materi dan emosional dari
massa,
anggota keluarga yang lain
ekonomi,
hubungan
sosial
dan
(Caplain dalam Friedman,
pengalaman.
1998)
sehingga
sangat
b. Dukungan Keluarga
perlu
sekali
untuk
Dukungan yang
keluarga
diperoleh
dalam
ditingkatkan
agar
responden
merasa
penelitian
ini
yang
dianggap sebagai bagian
terendah
dengan
nilai
dari keluarga yang juga
22,66 dan tertinggi 48,94,
membutuhkan perhatian.
rata-ratanya
c. Motivasi Pelaksanaan
34,29±5,64
dan median 34,73 serta nilai
dukungan
keluarga
yang
terbanyak
cukup
ada
23
yaitu orang
Diet Rendah Garam Motivasi dalam
responden
pelaksanaan
diet
rendah garam didapatkan
(67,6%) seperti di Tabel 3.
nilai yang terendah 65 dan
Tabel 3 Dukungan Keluarga
tertinggi 100 dengan rata-
Dukungan Jumlah Persentase Keluarga (n) Baik 4 Cukup 23 Kurang 7 Tidak pernah 0 Jumlah 34
rata 88,68 ± 9,24 serta median
(%) 11,8 67,6 20,6 0 100
menunjukkan
dukungan
Motivasi
pelaksanaan diet rendah garam sebagian
responden besar
baik
(82,4%). Ini menunjukan keinginan
Berdasarkan Tabel 3
90.
kuat
dari
responden untuk segera sembuh
dari
sakitnya,
keluarga yang kurang ada
4
seperti terlihat pada Tabel
d. Hubungan
4.
pengetahuan dengan
Tabel 4 Motivasi Pelaksanaan Diet Rendah Garam
motivasi pelaksanaan diet rendah garam. Distribusi
Motivasi Jumlah Persentase (n) (%) Baik 28 82,4 Cukup 6 17,6 Kurang 0 0 Jumlah 34 100
hubungan
pengetahuan
dengan
motivasi pelaksanaan diet menunjukkan
dari
26
responden yang memiliki Robbin mengatakan
(2006)
tingkat pengetahuan dan
bahwa
motivasi yang baik ada
motivasi dapat dipengaruhi
92,3%
oleh
pengetahuan,
yang cukup pengetahuan
pendidikan, latar belakang
dengan motivasi baik ada
keluarga dan lingkungan
50%
responden.
budaya setempat. Selain
Sebaliknya
responden
itu dipengaruhi oleh sikap,
dengan
sosial
pengetahuan
dan
ekonomi, mutu
Rahma
budaya
pelayanan.
dkk
responden
tingkat
7,7%
menyatakan
bahwa
sedangkan
semakin
tingkat
yang
pengetahuan
mengenai
baik
responden, pengetahuan
cukup
50%
semakin
responden,seperti
kepatuhan
/
tingkat
motivasi
/
sikap dalam pelaksanaan diet rendah garam.
dengan
motivasi yang cukup ada
diet rendah garam maka tinggi
dan
motivasi yang cukup ada
(2012)
tinggi
dan
dari
8 terlihat
pada Tabel 5. Tabel 5 Distribusi Motivasi Pelaksanaan Diet Rendah Garam berdasarkan Tingkat Pengetahuan Motivasi ___________ Tingkt Baik cukup total P Penge ___________ tahuan n % n % n % Baik 24 92,3 2 7,7 2 100 0,027* Cukup 4 50 4 50 8 100 *Uji Rank Spearman
5
Hasil uji hubungan tingkat pengetahuan
antara
rumah
dengan
dengan
fasiitas kesehatan, fasilitas
motivasi pelaksanaan diet
kesehatan yang tersedia,
rendah garam didapatkan
dan
hasil nilai p = 0,027, hal ini
/penguat
berarti terdapat hubungan
factor) meliputi dukungan
yang
keluarga yang terdiri dari
bermakna.
penelitian dengan
ini hasil
Hasil serupa
faktor
pendorong (reinforcing
dukungan
informasi,
penelitian
materi, penghargaan dan
Musarofah (2009) tentang
emosional selain sikap dan
hubungan
perilaku
tingkat
pengetahuan
dengan
motivasi
menjalankan
petugas
kesehatan. Pengetahuan
pasien
kemoterapi dalam upaya
rendah
garam
yang
penyembuhan
meliputi
definisi,
tujuan,
kanker
dan
penyakit penelitian
syarat
dan
pelaksanaan
Saputra (2009) mengenai
diet rendah garam secara
motivasi menyusui dengan
tidak
tingkat
berpengaruh
pengetahuan
ibu
tentang ASI.
langsung
motivasi
akan terhadap
pasien
dalam
Green
dalam
pelaksanaan diet rendah
Notoadmojo
(2003)
garam
mengatakan
bahwa
meningkatkan asupan zat
motivasi dipengaruhi oleh
gizi. Dimana asupan zat
faktor
gizi yang terpenuhi secara
predisposisi
(predisposing)
yang
sehingga
langsung
dapat
akan
meliputi pengetahuan yang
meningkatkan
status
termasuk
gizinya
dapat
sikap,
di
dalamnya
kepercayaan,
keyakinan, social budaya,
sehingga
mengendalikan
penyakit
hipertensi yang diderita.
adat istiadat dan tradisi, faktor pemungkin (enabling factor) yang meliputi jarak
6
Tabel 6 Distribusi Motivasi Pelaksanaan Diet Rendah Garam berdasarkan Dukungan Keluarga Motivasi ___________ DuBaik cukup total P kungan ___________ kelg n % n % n % Baik 4 100 0 0 4 100 0,02* Cukup19 82,6 4 17,4 23 100 Kurang 5 71,4 2 28,6 7 100 *Uji Rank Spearman
e. Hubungan dukungan keluarga
dengan
motivasi pelaksanaan diet rendah garam. Distribusi
motivasi
pelaksanaan diet rendah garam
berdasarkan
dukungan
keluarga
didapatkan hasil bahwa motivasi
dan
dukungan
Hasil
uji hubungan antara
dukungan
keluarga
dengan
keluarga yang baik ada 4
motivasi pelaksanaan diet rendah
(100%)
garam
responden,
pada
penelitian
ini
dukungan keluarga yang
didapatkan nilai p = 0,02 (p< 0,5),
cukup
berarti terdapat hubungan yang
dengan
motivasi
yang baik ada 19 (82,5%)
bermakna.
dari
Hasil
ini
sesuai
23
responden,
penelitian Nefo dkk (2013) yaitu
sedangkan
17,4%
ada hubungan yang bermakna
responden terdapat pada
antara
responden
dengan
motivasi
dukungan keluarga dan
melakukan
latihan
motivasi
pasien pasca stroke dan Supardi
dengan
yang
sebaliknya
cukup, dukungan
keluarga
yang
dengan
motivasi
kurang yang
serta
dukungan
Purnomo
keluarga untuk fisik
(2013)
bagi
yang
menyatakan ada hubungan yang bermakna
antara
dukungan
baik ada 5 (71,4%) dari 7
keluarga dengan motivsi klien DM
responden
untuk melakukan latihan fisik.
dan
ada
2
(28,6%) responden yang dukungan
keluarganya
kurang
tapi
motivasi
yang
Pratiwi menyatakan
(2009) bahwa
dukungan
dengan
keluarga sangat diperlukan untuk
cukup,
keberhasilan terapi agar dapat
seperti pada Tabel 6.
mempertahankan
status
kesehatan keluarga. Dukungan keluarga yang meliputi dukungan
7
perhatian,
emosi,
nasehat/
informasi,
motivasi
maupun
pemahaman yang diberikan oleh anggota
keluarga
anggota
yang
lain
D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Tingkat
terhadap
responden
yang
sangatlah
berkategori
baik
dibutuhkan. Dukungan keluarga juga menjadi faktor yang penting yang
mempengaruhi
sejumlah 76,5%. b. Dukungan
motivasi
yang
meningkatkan
lain
mampu
berkategori
cukup ada 67,6%. c. Motivasi
dukungannya
pelaksanaan
diet yang berkategori
sehingga motivasi ketidaktaatan terhadap program diet yang akan
keluarga
yang
kepatuhan, diharapkan anggota keluarga
pengetahuan
baik ada 82,4%. d. Ada hubungan yang
dilakukan lebih dapat dikurangi.
berrmakna
Riset sudah menunjukkan bahwa
tingkat
pengetahuan
apabila
kerjasama
pasien
dengan
keluarga
telah
motivasi
ketaatan
program-program salah
satunya
anggota
terjalin
baik,
motivasi
terhadap
diet
rendah garam
yang
pada pasien hipertensi
program
diet
di RSUD dr. Soehadi
komplikasi
dapat
Prijonegoro Sragen. e. Ada hubungan yang
dikendalikan. f.
pelaksanaan
medis
menjadi lebih berhasil sehingga diharapkan
antara
Keterbatasan Penelitian Keterbatasan
dalam
bermakna
antara
dukungan
keluarga
dengan
motivasi
penelitian ini yaitu responden
pelaksanaan
tidak
dihomogenkan
rendah
garam
pada satu tingkat pendidikan
pasien
hipertensi
tertentu
RSUD
dr.
dapat
dan
waktu
untuk
mendapatkan responden yang homogen terlalu lama.
diet pada di
Soehadi
Prijonegoro Sragen. f.
Pasien mengamalkan
sudah hadis
Nabi maupun isi Al
8
Quran
mengenai
b. Bagi tenaga kesehatan
anjuran mencari ilmu
di
pengetahuan
melakukan
dan
dukungan
puskesmas
perlu
edukasi
keluarga
yang lebih sering dan
serta motivasi dalam
konsisten dalam upaya
berdiet.
mencegah
2. Saran
dengan
a. Bagi
RSUD
Soehadi
dr.
Prijonegoro
(direksi
dan
manajemen)
sangat
memahami
hipertensi cara faktor
pencetusnya dan ilmu pengetahuan cukup
yang memadai
perlu untuk dilakukan
mengenai
penyakit
pembuatan
dan
hipertensi
baik
penetapan
prosedur
tetap
mengenai
penyebab, pencegahan
dan
penyuluhan/konsultasi
pengobatanya melalui
bagi pasien hipertensi
penyuluhan kesehatan
dan
lainya
yang dilakukan pada
dan
saat kegiatan warga
penyakit
secara
rutin
berkelanjutan
serta
mengoptimalkan mengenai
pentingnya
dukungan dalam
keberhasilan
diet
pasien
hipertensi
melalui
konseling
kepada
keluarga
pasien
di
ruang
perawatan dan di poli rawat jalan terutama poli gizi.
(arisan
RT, pertemuan warga).
sosialisasi
keluarga
masyarakat
DAFTAR PUSTAKA Bangun, MHA, 2002, Terapi Jus dan Ramuan Tradisional untuk Hipertensi, , Argomedia Pustaka, Jakarta. Friedman, M.M. 1998, Keperawatan Keluarga, Teori dan Praktek, EGC, Jakarta. Musarofah, S, 2009, Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Motivasi Menjalani, Kemoterapi di Ruang Cendrawasih RSUP dr. Kariadi Semarang, Abstrak,
9
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UNDIP Semarang. Notoadmojo, 2003, Ilmu Kesehatan Mayarakat, Rineka Cipta, Jakarta. Notoadmojo, 2002, Metode Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. Nefo, S.Y., Rejeki, H., Ratnawati, 2013, Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Motivasi untuk Melaksanakan ROM pada Pasien Pasca Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Karanganyar Pekalongan, Abstrak, Fakultas Ilmu Keparawatan Undip Semarang. Pratiwi, Y., 2009, Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Diet pada Pasien Diabetus Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarsono. http://publikasiilmiah, ums, ac.id:8080/bitstream/handle/1 23456789/2992/6_HUBUNGA N%20ANTARA%20DUKUNG AN%20KELUARGA.PDF?seq uence=1 Robbin, S,. 2006, Perilaku Organisasi, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Rahma, E,. Rahman, M.S, Wijiutami, Y,. 2012, Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Diet Rendah Garam terhadap Kepatuhan Pelaksanaan Diet Rendah Garam serta Hubungan Pengetahuan dan
Kepatuhan Diet Rendah Garam Pasien Hipertensi di Poli Jantung RSSA Malang, Abstrak, Program Studi Ilmu Keperawatan FKUB. Sukendro, 2012, Handout Mata Kuliah Patofisiologi , UMS, Surakarta. Salma elsanti, 2009, Panduan Hidup Sehat (Bebas Kolesterol, Stroke, Hipertensi dan Serangan Jantung), Araska, Jogjakarta. Saputro, H,. 2009, Hubungan Pengetahuan Ibu tentang ASI dengan Motivasi Menyusui Bayi di Wilayah Kerja Muara Aman Bengkulu, Abstrak, Fakultas Ilmu Keparawatan Universitas Bengkulu. Supardi dan Purnomo, 2010, Hubungan Dukungan Keluarga dengan Motivasi Klien Diabetus Mellitus untuk Melakukan Latihan Fisik di Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Klaten, Abstrak, Program Studi ilmu Keparawatan Fakultas Kedoteran UNS Surakarta. Waspadji, 2007, Penatalaksanaan DM Terpadu, FKUI, Jakarta. Yulianti dan Sitanggang, 2006, 30 Ramuan Penakluk Hipertensi, Agromedia, Jakarta.
10