HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN DENGAN KETERAMPILAN LEMPAR LEMBING oleh; Iman Rubiana, M.Pd; Ucu Muhammad Afif, M.Pd.; Sani Gunawan, M.Pd.;
ABSTRAK Penelitian yang akan dilaksanakan bertujuan untuk mengungkap hubungan motivasi berprestasi dengan keterampilan lempar lembing, daya ledak otot lengan dengan keterampilan lempar lembing, hubungan motivasi berprestasi dan daya ledak otot lengan secara bersamaan dengan keterampilan lempar lembing. Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk dijadikan bahan kajian dalam diskusi kelas, seminar dan forum diskusi lainnya yang khusus mengkaji mengenai permasalahan olahraga. Supaya dijadikan bahan diskusi bahkan sampai seminar, peneliti akan melakukan publikasi mengenai penelitian yang akan dilakukan ini. Beberapa cara bisa dilakukan seperti di publikasi di jurnal lokal yang mempunyai ISSN atau jurnal nasional terakreditasi, mengadakan forum diskusi oleh peneliti, seminar, prosiding pada seminar ilmiah baik yang berskala lokal, regional maupun nasional pengayaan bahan ajar, dan bahkan pada saat perkuliahan akan disampaikan pada mahasiswa. Dengan adanya langkah seperti itu, diharapkan penelitian ini bisa bermanfaat bagi praktisi olahraga terutama cabang olahraga Atletik nomor lempar lembing. Hal mendasar yang melandasi penelitian ini adalah untuk memperkaya keilmuan melalui penelitian di bidang olahraga khususnya pada cabang olahraga Atletik nomor lempar lembing. Penelitian ini merupakan penelitian di tahapan dasar sebelum mengambil langkah upaya meningkatkan keterampilan lempar lembing, karena untuk melakukan upaya meningkatkan keterampilan lempar lembing para peneliti harus tahu apa saja yang berkaitan dengan keterampilan lempar lembing baik dari fisik maupun psikis. Dengan adanya penelitian ini diharapkan nantinya akan muncul upayaupaya yang tepat sasaran untuk menyelesaikan masalah di lapangan terkait keterampilan lempar lembing berdasar pada penelitian yang peneliti akan lakukan. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey dengan populasi mahasiswa PJKR Universitas Siliwangi angkatan 2013 yang telah mengikuti dan lulus mata kuliah Atletik II.Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling melalui pengundian, sedangkan jumlah sampel akan berdasar pada tabel jumlah sampel yang dikemukakan oleh Sugiyono. Penelitian akan dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2014 – 20 Nopember 2014 di lapangan Universitas Siliwangi. Kata Kunci : Motivasi Berprestasi, Daya Ledak Otot Lengan, Lempar Lembing
1
2
ABSTRACT Research will be carried out aiming to reveal the relationship achievement motivation and skills javelin, muscle explosive power arm with a javelin skills, achievement motivation relationship and explosive power arm muscles simultaneously with a javelin skills. Another goal of this research is to make an assessment in class discussions, seminars and other discussion forums specifically examine the issues of sports. So be discussed even to the seminar, researchers will carry out publications on this research to be conducted. Several ways can be done as in publications in local journals that have ISSN or journal nationally accredited, held a discussion forum for researchers, seminars, proceedings of the scientific seminar both the scale of local, regional and national enrichment materials, and even at the time of the lecture will be delivered at student. With the move as it is expected that this study could be useful for practitioners of sports especially sports Athletics javelin numbers. The basic point underlying this study is to enrich science through research in the field of sports, especially in sports Athletics javelin numbers. This research is in basic steps before taking a step efforts to improve the skills of javelin, due to efforts to improve the skills of javelin researchers must know what are related to javelin throwing skills both physically and psychologically. Given this research is expected will emerge efforts are targeted to solve problems in the related field javelin skills based on research that researchers will do. The research uses a quantitative approach with survey method with a student population PJKR Siliwangi University who has followed the army in 2013 and graduated courses Athletics II.Pengambilan samples was done by random sampling through the draw, while the sample size will be based on a sample size table proposed by Sugiyono. Research will be conducted on 13 October 2014-20 November 2014 in the field Siliwangi University Keywords : Achievement Motivation , Power Explosive Muscle Arm , Javelin
A. PENDAHULUAN Atletik merupakan olahraga yang sudah ada sejak zaman dulu dan bahkan sudah dilombakan diberbagai pentas olahraga baik ditingkat daerah maupun tingkat nasional bahkan di olimpiade. Sehingga atletik disebut juga sebagai mother of sport (induk olahraga), karena gerakan-gerakan dan nomor yang diperlombakan yang terdapat dalam cabang olahraga atletik merupakan komponen gerak dasar manusia untuk bergerak seperti jalan, lari, lompat dan lempar. Sebagai cabang olahraga yang banyak diperlombakan dalam berbagai pentas olahraga, maka berbagai pihak yang terlibat dalam olahraga atletik berusaha untuk terus meningkatkan prestasinya. Berbagai macam cara dilakukan
3
untuk meningkatkan prestasi olahraga ini, seperti mengadakan pelatihan untuk pelatih, meninjau komponen-komponen kebugaran jasmani yang terkait dengan cabang olahraga atletik melalui sport science, dan penelitian-penelitian yang mengarah pada karakteristik cabang olahraga atletik. Dengan adanya langkah-langkah untuk meningkatkan prestasi atletik tersebut, maka langkah nyata yang dilakukan oleh semua negara adalah memasukan cabang olahraga atletik dalam dunia pendidikan baik di tingkat dasar sampai ke perguruan tinggi pada mata pelajaran pendidikan jasmani dan fakultas keolahragaan. Dalam olahraga atletik terdapat beberapa nomor, diantaranya adalah nomor lempar. Nomor lempar terdiri dari lempar cakram, lontar martil, dan lempar lembing. Lempar lembing merupakan gerak lempar yang terdiri dari 5 fase yaitu awalan, irama, 5 langkah, pengantaran (yang termasuk dalam irama 5 langkah) dan pemulihan. (Dikdik, 2011:98). Gerakan lempar lembing merupakan aktifitas yang dilakukan oleh fisik, akan tetapi manusia terdiri dari komponen fisik dan psikis (jiwa). Dalam melakukan kegiatan fisik bukan hanya tubuh saja yang terlibat, tapi jiwa juga ikut terlibat. Oleh karena itu, kita tidak bisa memisahkan komponen fisik dengan psikis (jiwa). Ketika seseorang melakukan gerakan lempar lembing maka komponen fisik dan psikis bersatu untuk mewujudkan gerakan tersebut, sehingga gerakan lempar lembing bisa terbentuk secara sempurna. Komponen psikis yang terlibat dalam mewujudkan gerakan ada beberapa macam, diantaranya adalah motivasi, percaya diri, emosi, stress, kecemasan dan frustasi. Ketika melakukan gerakan lempar lembing maka dibutuhkan kondisi psikis yang bagus. Sebagai hal mendasar seseorang melakukan gerakan lempar lembing adalah kemauan atau minat melakukan gerakan tersebut. Kemauan tersebut didorong dengan adanya motivasi yang memberikan stimulus atau rangsangan kepada tubuh kita melalui sistem saraf untuk memulai gerakan. Sehingga motivasi bisa menjadi salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya seseorang melakukan gerakan lempar lembing.Akan tetapi, tidak cukup melakukan gerakan lempar lembing hanya dengan memiliki motivasi yang tinggi, harus ditunjang juga dengan komponen kondisi fisik yang bagus.
4
Komponen kondisi fisik yang menunjang dalam melakukan gerakan lempar lembing ada beberapa macam, diantaranya adalah koordinasi, kelentukan dan daya ledak otot. Dari ketiga komponen kondisi fisik tersebut yang berperan dominan adalah daya ledak otot, terutama daya ledak otot lengan karena gerakan lempar dilakukan oleh lengan. Gerakan pada saat melempar harus dilakukan dengan kuat dan cepat sehingga hasil lemparan yang didapat sangat jauh jaraknya, supaya hasil lemparan yang dilakukan maksimal maka dalam melakukan gerakan lempar lembing harus sesuai dengan teknik yang sudah ditentukan. Sebagaimana sudah dijelaskan di paragraph ketiga di atas, bahwa atletik sudah dimasukan ke dalam mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah dan perguruan tinggi pada fakultas keolahragaan sampai ke program studi maka di program studi pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi Universitas Siliwangijuga atletik sudah menjadi mata kuliah wajib untuk diikuti oleh seluruh mahasiswa tingkat 1. Dalam pelaksanaannya banyak sekali mahasiswa yang kurang dalam penguasaan materi atletik, meskipun gerakan yang ada dalam atletik merupakan gerak dasar manusia. Hal ini bisa disebabkan karena beberapa faktor diantaranya adalah kurangnya pengalaman gerak, kondisi psikis yang kurang meskipun didukung dengan fisik yang bagus dan kurangnya kualitas komponen kebugaran jasmani yang dimiliki untuk menunjang aktifitas fisik dalam atletik. Seperti dalam nomor lempar yaitu lempar lembing, gerakan yang dilakukan dalam lempar lembing memang gerakan dasar lempar yang sebenarnya tidak perlu pembelajaran lebih lanjut lagi karena dengan sendirinya gerakan melempar akan terbentuk. Akan tetapi masih banyak mahasiswa yang kurang menguasai teknik lempar lembing, hal ini bisa saja disebabkan karena dalam kehidupan sehari-hari gerak dasar lempar tidak terlalu banyak dilakukan. Berbeda dengan gerak dasar lari, jalan, dan lompat, yang menjadi gerakan penunjang aktifitas sehari-hari. Sebelum melangkah lebih jauh untuk meningkatkan keterampilan gerak lempar lembing, perlu diketahui dulu komponen apa saja yang ada hubungannya dengan keterampilan gerak lempar lembingbaik dari segi fisik maupun psikis, sehingga langkah lanjutan untuk meningkatkan keterampilan gerak lempar lembing tepat sasaran.Berdasar pada permasalahan yang dikemukakan di atas, maka peneliti mencoba mengungkap hubungan komponen psikis yaitu motivasi
5
dan komponen fisik yaitu daya ledak otot lengan dengan keterampilan gerak lempar lembing. B. PROSEDUR PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Menurut Husen Umar (2005:303) pengertian objek penelitian adalahsebagai berikut :“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadiobjek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa jugaditambahkan dengan halhal lain jika dianggap perlu.”Sedangkan menurut Sugiyono (2009:38) pengertian objek penelitianadalah sebagai berikut :“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajaridan kemudian ditarik kesimpulannya.” Objek dari penelitian ini adalah hubungan motivasi berprestasi dan daya ledak otot lengan dengan keterampilan lempar lembing. Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa PJKR Universitas Siliwangi angkatan 2013 yang sudah lulus mengikuti mata kuliah Atletik II, di lapang Universitas Siliwangi. Metode Penelitian Pada penelitian yang penulis lakukan ini, penulis menggunakan metode kuantitatif asosiatif
dengan model survey atau deskriptif, karena variablel-
variabel bebas secara teoretik diyakini independen atau tidak ada variable intervening di antara variabel-variabel bebasnya. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa penelitian ini adalah mengkorelasikan variabel-variabel bebas yang berkorelasi dengan variabel terikat, yang termasuk dalam hal ini adalah hubungan motivasi berprestasi dan daya ledak otot lengan dengan keterampilan lempar lembing. Instrumen Penelitian Instrumen pengambilan data keterampilan lempar lembing terdiri dari 2 macam, yaituinstrumen teknik dan hasil lemparan lembing. Instrumen pengambilan data penilaian teknik menggunakan lembar tes dengan penskoran menggunakan skala likert.
6
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa PJKR Universitas Siliwangi angkatan 2013 yang sudah lulus mata kuliah Atletik II berjumlah 260, sedangkan jumlah sampel disesuaikan dengan tabel rasio populasi dan sampel yang dikemukakan oleh Isaac dan Michael dalam Sugiyono berjumlah 149 pengambilannya dengan cara random sampling. Teknik Pengolahan Data Analisis data menggunakan korelasi ganda, dengan mengkorelasikan variabel-variabel bebas baik secara parsial maupun secara keseluruhan dengan variabel terikat. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : Langkah-langkah yang dilakukan sebelum mengolah data mempergunakan korelasidanregresi, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis. Persyaratan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors dan uji linearitas dengan menggunakan persamaan regresi. Langkah-langkah penghitungan untuk analisis regresi dan korelasi adalah : 1. Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan adalah Uji Lilliefors, bahwa data berdistribusi normal jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari data daftar nilai kritis L untuk uji Lilliefors. a. Untuk pengujian tersebut kita harus menempuh prosedur sebagai berikut : Pengamatan x1, x2,……..xn , dijadikan bilangan baku z 1 , x1– x Zi = ---------S b. Untuk setiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang F ( Zi ) = P ( Z < Zi )
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2,
Zn yang lebih kecil atau
samadenganZi. Jikaproporsi dinyatakan oleh S ( Zi ), makabanyaknya Z1, Z2,……Zn yang < Zi S ( Zi ) = -------------------------------------------N d. Hitung selisih ( Fz i ) - S ( z i ) kemudian tentukan harga mutlaknya.
7
e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.Sebutlahharga terbesar ini Lo. 2. Uji Linearitas Untuk menguji linearitas dengan cara melihat linear tidaknya hubungan variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu : a. Mencari Persamaan Regresi Sederhana Langkah ini dilakukan untuk memperkirakan bentuk hubungan antara variabel X dengan variabel Y dengan bentuk persamaan sebagai berikut : Ŷ= a + b X Dimana : Ŷ = Variabel respon yang diperoleh dari persamaan regresi a = konstanta regresi untuk X = 0 b = koefisien arah regresi yang menentukan bagaimana arah regresi terletak. Koefisien arah a dan b untuk persamaan regresi di atas dapat dihitung dengan rumus berikut : a = (Σy) (Σx1²) – ( ΣX1 ) ( ΣX1Y ) n ( Σx1² ) – ( Σx1 )² b = n ( Σxy ) – ( Σx1 ) ( Σy ) n ( Σx1²) – ( Σx1 ) b. Mencari Koefisien Korelasi Koefisien korelasi antara variabel X1 dengan Y, X2 dengan Y, dapat dicari dengan menggunakan metode Pearson dengan rumus: r=
c. Uji Keberartian Koefisien Korelasi Sebelum koefisien korelasi di atas dipakai untuk mengambil kesimpulan, terlebih dahulu diuji mengenai keberartiannya. Kriteria pengujian : -
Tolak H0 jika t hitung > t tabel, dalam hal lain H0 diterima pada = 0,05. Untuk keperluan uji ini dilakukan dengan menggunakan rumus berikut
8
r√n–2
t:
√ 1 – r² Mencari Koefisien Determinasi Untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap Y dicari dengan jalan mengalikan koefisien korelasi yang sudah dikuadratkan dengan angka 100%. d. Regresi Linear Ganda 1) Mencari persamaan regresi linear ganda dengan cara berikut : Ŷ = a0 + a1X1 + a2X2 Langkah ini dilakukan untuk memperkirakan bentuk hubungan antara variabel X1 dan variabel X2, dengan Y 2) Mencari Koefisien Korelasi Ganda (Ry12) Koefisien korelasi ganda R y12 dicari dengan rumus berikut : √ jk ( Reg ) Σ y² 3) Uji keberartian koefisien korelasi ganda : Hipotesis Statistik : H0 : Ry12 = 0 H0 : Ry12> 0 Kriteria pengujian : Tolak H0 jika F hitung > F tabel, dalam hal lain H0 diterima pada = 0,05 Fhitung dicari dengan menggunakan rumus berikut: F=
R² / K ( 1 – R² ) / n-k-1 )
Keterangan : F = Uji keberartian regresi
k = jumlah variabel bebas
R = Koefisien korelasi ganda n = jumlah sampel F tabel dicari dari daftar distribusi
F dengan dk sebagai pembilang
adalah k atau 3 dan sebagai dk penyebut adalah (n – k– 1) pada = 0.05.
9
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Uji hipotesis hubungan motivasi berprestasi dengan lempar lembing Untuk menguji hipotesis maka dilakukan korelasi data motivasi berprestasi dengan lempar lembing sehingga ditemukan nilai r yang nantinya akan diuji signifikansi korelasi menggunakan uji t. H0:Tidak terdapat hubungan motivasi berprestasi dengan keterampilan lempar lembing H1 :Terdapat hubungan motivasi berprestasi dengan keterampilan lempar lembing Kriteria : Diterima H0 : Jika thitung ≤ ttabel , Ditolak thitung > ttabel Diterima H1 : Jika thitung > ttabel , Ditolak thitung ≤ ttabel Setelah dihitung menggunakan korelasi produk moment maka didapat nilai r=0.82, kemudian diuji t dengan hasil t hitung sebesar=24.9449, nilai tersebut dibandingkan dengan nilai t tabel = 1.9845. berdasarkan data tersebut maka terlihat t hitung > dari pada t tabel sehingga bisa disimpulkan bahwa terdapat hubungan motivasi berprestasi dengan keterampilan lempar lembing. 2. Uji hipotesis hubungan motivasi berprestasi dengan lempar lembing Untuk menguji hipotesis maka dilakukan korelasi data daya ledak otot lengan dengan lempar lembing sehingga ditemukan nilai r yang nantinya akan diuji signifikansi korelasi menggunakan uji t. H0:Tidak terdapat hubungan daya ledak otot lengan dengan keterampilan lempar lembing H1 :Terdapat hubungan daya ledak otot lengan dengan keterampilan lempar lembing Kriteria : Diterima H0 : Jika thitung ≤ ttabel , Ditolak thitung > ttabel Diterima H1 : Jika thitung > ttabel , Ditolak thitung ≤ ttabel Setelah dihitung menggunakan korelasi produk moment maka didapat nilai r=0.81, kemudian diuji t dengan hasil t hitung sebesar=22.7382, nilai tersebut dibandingkan dengan nilai t tabel = 1.9845. berdasarkan data tersebut maka
10
terlihat t hitung > dari pada t tabel sehingga bisa disimpulkan bahwa terdapat hubungan daya ledak otot lengan dengan keterampilan lempar lembing. 3. Uji hipotesis hubungan motivasi berprestasi dan daya ledak otot lengan dengan lempar lembing Untuk menguji hipotesis ini maka dilakukan korelasi data motivasi berprestasi dengan lempar lembing, daya ledak otot lengan dengan lempar lembing dan motivasi berprestasi dengan daya ledak otot lengan sehingga ditemukan nilai ry1,ry2 dan ry1.2 yang nantinya akan diuji signifikansi korelasi menggunakan uji F. H0:Tidak terdapat hubungan motivasi berprestasi dan daya ledak otot lengan secara bersama-sama dengan keterampilan lempar lembing H1 :Terdapat hubungan motivasi berprestasi dan daya ledak otot lengan secara bersama-sama dengan keterampilan lempar lembing Kriteria :
Diterima H0 : Jika Fhitung ≤ Ftabel , Ditolak Fhitung >Ftabel
Diterima H1 : Jika Fhitung >Ftabel , Ditolak Fhitung ≤ Ftabel Setelah dihitung menggunakan korelasi produk moment maka didapat nilai ry1=0.82,ry2=0.81 dan ry1.2=0.70 kemudian dicari nilai R gabungan didapat nilai R=0.88. Setelah didapat nilai R maka diuji dengan uji F, dari hasil penghitungan maka didapat F hitung sebesar=166.48, nilai tersebut dibandingkan dengan nilai F tabel = 3.0902. berdasarkan data tersebut maka terlihat F hitung > dari pada F tabel sehingga bisa disimpulkan bahwa terdapat hubungan motivasi berprestasi dan daya ledak otot lengan secara bersama-sama dengan keterampilan lempar lembing.
11
DAFTAR PUSTAKA Adisasmito, L S. (2007). Mental Juara: Modal Atlet Berprestasi.Jakarta. Rajagrafindo Persada Adi, Winendra. 2008. Seri Olahraga Atletik, Lari, Lompat, Lempar. Yogyakarta. Pustaka Insan Madani. Astuti, Puji. 2013. Pembelajaran Sasaran Lempar Tali Gantung Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Lempar Lembing. Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations. Universitas Negeri Semarang http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr/article/view/434/482 vol 1 no 2 2012. Badriah, Dewi Laelatul. 2009. Fisiologi Olahraga.Bandung. Multazam. Dumang, firmansah. 2013. Meningkatkan Kemampuan Lempar Lembing Melalui Latihan Terus Menerus Pada Siswa Kelas V SDN Hunduhon Kec. Luwuk Timur. Universitas Tadulako http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/PJKR/article/view/1217/913 vol 1 no 1 2013. Depdikbud. 1993. Pedoman Atletik Sekolah Dasar. Dirjen Dikdasmen Direktorat Pendidikan Dasar. Bekerjasama Dengan Kantor Menpora, Jakarta. Husdarta. 2010. Psikologi Olahraga. Bandung. Alfabeta. Jonath, U. 1992. Atletik 2-Lempar dan Lomba Ganda. Jakarta : PT. Rosda Jaya Putra. Prasetya, Adelita Dimas. 2012. Analisis Kinesiologi Teknik Keterampilan Tubuh Pada Olahraga Lempar Lembing. Journal Of Sport Sciences And Fitness. Universitas Negeri Semarang http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf/article/download/1511/1458 vol 1 no 2 2012. Purnomo, Eddy. 2011. Dasar-dasar Gerak Atletik. Yogyakarta : Alfamedia. Rizky, Leo. 2013. Pengembangan Pembelajaran Lempar Lembing Menggunakan Media Roket pada Siswa Kelas IX SMPN 2 Pemalang Tahun Pelajaran 2012/2013. Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations. Universitas Negeri Semarang http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr/article/view/1745/1609 vol 2 no 7 2013. Roji. 2004. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Jakarta. Erlangga.
12
Sari, Rachma Mahanani Puspita. 2013. Pengembangan Media Kayu Jati Berekor dalam Pembelajaran Lempar Lembing pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Sale Kecamatan Sale Kabupaten Rembang Tahun 2012/2013. Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations. Universitas Negeri Semarang http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr/article/view/2468/2266 vol 2 no 11 2013. Sidik, Dikdik Zafar. 2010. Mengajar dan Melatih Atletik. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. Weinberg. Robert S, Daniel G.2003. Foundations of Sport & Exercise Psychology. (third ed).United States: Human Kinetik Widiastuti. 2011. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta : PT. Bumi Timur Jaya. Yuanita,Sari.2011. Tips Menumbuhkan Motivasi dan Percaya Diri Untuk Meraih Kesuksesan.Yogyakarta: Brilliant Books