UNIVERSITAS INDONESIA
HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP KETERIKATAN KARYAWAN PADA PERUSAHAAN
SKRIPSI
NAMA: RATIH WIDHIARTI NPM: 0906610694
FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN
JAKARTA JULY 2012
Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
UNIVERSITAS INDONESIA
HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP KETERIKATAN KARYAWAN PADA PERUSAHAAN
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
NAMA: RATIH WIDHIARTI NPM: 0906610694
FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN
JAKARTA JULY 2012
Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi ini diajukan oleh: Nama
: Ratih Widhiarti
NPM
: 0906610694
Program Studi
: Manajemen
Judul Skripsi Indonesia
: Hubungan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Keterikatan Karyawan Pada Perusahaan.
Inggris
: The relationship of Corporate Social Responsibility to the Employee Engagement on the Company.
Skripsi ini telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Dewan Penguji
Dosen Pembimbing:
Fahrul Ismaeni S.E., M.H.
(
)
Ketua Dosen Penguji:
Abud Salim M.M.
(
)
Dosen Penguji:
Adi Vithara S.T., M.M., FRM (
)
Ditetapkan di:
Salemba
Tanggal:
12 Juli 2012
Ketua Program Studi Ekstensi Manajemen
Imo Gandakusuma S.E., MBA NIP: 19601003 1 001
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama:
Ratih Widhiarti
NPM:
0906610694
Tanda Tangan: Tanggal:
12 July 2012
Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Ratih Widhiarti
NPM
: 0906610694
Program Studi
: Ekstensi Manajemen
Departemen
: Ekstensi
Fakultas
: Ekonomi
Jenis Karya
: Skripsi
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive RoyaltyFree Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : Hubungan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Keterikatan Karyawan pada Perusahaan beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/ formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di: Jakarta Pada tanggal: 12 July 2012 Yang menyatakan
( Ratih Widhiarti )
Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah Subhanahuwata’ala atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penelitian skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Imo Gandakusuma S.E., MBA selaku ketua program studi ekstensi manajemen, dosen, dan menjadi wadah bagi aspirasi mahasiswa;
2.
Bapak Fahrul Ismaeni S.E., M.H, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini;
3.
Bapak Abud Salim, M.M. selaku ketua dosen penguji yang telah meluangkan waktu dan memberikan banyak pengetahuan pada saat sidang;
4.
Bapak Adi Vithara Purba, ST., M.M., FRM, selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu dan memberikan banyak pengetahuan pada saat sidang;
5.
Mbak Ita (Diah Martha Budiningsih), Corporate Secretary, Bank Mandiri, kakak saya tercinta, atas supportnya yang sangat besar dalam memudahkan saya
mendapatkan akses serta informasi,
dan
membuat
segalanya
memungkinkan bagi saya untuk melaksanakan penelitian di Bank Mandiri; 6.
Ibu Mira Pinanda dan ibu Yuanita, Culture Specialist, Bank Mandiri atas waktu dan kesediaannya memberikan informasi khususnya mengenai Employee involvement in CSR program, serta Ibu Nieke Hediyanti, Human Capital & Strategy, Bank Mandiri, dan segenap karyawan Bank Mandiri kantor pusat atas waktu, bantuan, serta kesediaannya dalam penyebaran dan pengisian kuesioner penelitian saya.
7.
Mama dan keluarga saya yang telah mendukung, mendoakan dan selalu memberi semangat kepada saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. v Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
8.
Trya Chaerani, sahabat saya yang telah banyak membantu dan meluangkan waktu untuk saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Thank you for being my best friend.
9.
Sonya Green, Affandi Faiza, Tri Andi, Aswin W. dan Fajar Adi, sahabatsahabat saya yang selama masa perkuliahan berjuang bersama menyelesaikan tugas-tugas kuliah, dan telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.
10. Teman-teman FEUI – Ekstensi Manajemen seperjuangan yang namanya tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata, saya berharap Allah Subhanahuwata’ala berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan di masa mendatang.
Salemba, 12 July 2012 Ratih Widhiarti
vi Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
ABSTRAK
Nama
: Ratih Widhiarti
Program Studi
: Manajemen
Judul
: Hubungan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Keterikatan Karyawan Pada Perusahaan
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan perusahaan yang memberikan manfaat kepada masyarakat dan lingkungan. Hal ini membantu perusahaan
membangun
reputasi
perusahaan
dimana
dapat
membentuk
keterikatan karyawan (employee engagement) terhadap perusahaan. “Employee involvement in CSR program” merupakan salah satu program CSR Bank Mandiri yang dilaksanakan oleh Bank Mandiri sejak tahun 2011 dimana melibatkan seluruh karyawan Bank Mandiri dengan tujuan diantaranya adalah untuk meningkatkan reputasi perusahaan dan meningkatkan keterikatan karyawan terhadap Bank Mandiri. Penelitian ini merupakan analisa hubungan pelaksanaan program CSR Bank Mandiri “Employee involvement in CSR program” terhadap reputasi Bank Mandiri dan keterikatan karyawan pada Bank Mandiri. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan menggunakan desain penelitian deskriptif – konklusif. Penelitian ini berdasarkan data primer berupa kuesioner yang dikumpulkan dari responden yang kesemuanya merupakan karyawan Bank Mandiri kantor pusat di Jakarta. Structural Equation Model (SEM) diadopsi untuk menganalisis data dan uji hipotesis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa program CSR Bank Mandiri “Employee involvement in CSR program” mempunyai hubungan terhadap reputasi perusahaan namun tidak mempunyai hubungan terhadap keterikatan karyawan.
Kata Kunci: CSR, Corporate Social Responsibility, Reputasi Perusahaan, Keterikatan Karyawan
vii Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
ABSTRACT
Name
: Ratih Widhiarti
Program Study
: Management
Title
: The relationship of Corporate Social Responsibility (CSR) to Employee Engagement on the Company
Corporate Social Responsibility (CSR) is a corporate activity that provides benefits to society and the environment. This helps the company build a reputation which can form the engagement of employees (employee engagement) against the company. “Employee involvement in CSR program” is one of the Bank Mandiri’s CSR programs implemented by Bank Mandiri since 2011, which involves all employees of Bank Mandiri, and the aim of this program are to enhance the corporate reputation and improve employee engagement to Bank Mandiri. This study is an analysis of the relationship of the implementation of the CSR program of Bank Mandiri "Employee involvement in CSR program" to the reputation of Bank Mandiri and employee engagement on Bank Mandiri. The study is a quantitative study, by using descriptive research design conclusive. The research is based on primary data collected in the form of questionnaires from respondents all of whom are employees of Bank Mandiri in Jakarta headquarters. Structural Equation Model (SEM) is adopted to analyze the data and test hypotheses. The results of this study indicate that the CSR program of Bank Mandiri "Employee involvement in CSR program" have the relationship to the corporate reputation but have no relationship to the employee engagement.
Key word: CSR, Corporate Social Responsibility, Corporate Reputation, Employee Engagement
viii Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS................................................... iii LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.............................. iv KATA PENGANTAR........................................................................................... v ABSTRAK............................................................................................................ vii DAFTAR ISI........................................................................................................ ix DAFTAR TABEL................................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang Masalah…...................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah................................................................................ 5 1.3. Tujuan Penelitian.................................................................................... 5 1.4. Manfaat Penelitian.................................................................................. 6 1.5. Batasan Penelitian..................................................................................
6
1.6. Metodologi Penelitian............................................................................
6
1.7. Sistematika Penelitian............................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................
8
2.1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan(CSR)............................................
8
2.2. Reputasi Perusahaan (Corporate Reputation).......................................
9
2.3.Keterikatan Karyawan (Employee Engagement)...................................
9
2.4.Hubungan antara CSR, Reputasi Perusahaan dan Keterikatan Karyawan 10 2.5.Profil Bank Mandiri............................................................................... 12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................18 3.1.Desain Penelitian..................................................................................... 18 3.2. Ruang Lingkup Penelitian....................................................................... 19 ix Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
3.3. Metode Pengumpulan Data..................................................................... 19 3.4. Metode Pengambilan Sample…............................................................. 19 3.5. Model Penelitian..................................................................................... 20 3.6. Variabel dan Hipotesis Penelitian........................................................... 21 3.7. Sistematika Kuesioner............................................................................ 23 3.8. Metode Analisis Data............................................................................. 24 3.8.1. Uji Deskriptif................................................................................. 24 3.8.2. Uji Validitas...................................................................................24 3.8.3. Uji Reliabilitas............................................................................... 25 3.8.4. Uji Hipotesis.................................................................................. 25 3.8.4.1. Confirmatory Factor Analysis (CFA)........................... 28 3.8.4.2. Model Struktural........................................................... 31 3.8.5. Analisa hasil pengujian hipotesis................................................... 33
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN....................................................... 34 4.1. Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas Pre-Test......................................... 34 4.2. Profil Responden................................................................................... 35 4.2.1 Jenis Kelamin............................................................................... 36 4.2.2. Usia.............................................................................................. 36 4.2.3. Lama Bekerja............................................................................... 37 4.2.4. Gaji per Bulan.............................................................................
37
4.3. Analisis Terhadap Output...................................................................... 38 4.3.1. Analisis Hasil Uji Reliabilitas................................................... 38 4.3.2. Analisis Model Pengukuran/CFA............................................. 39 4.3.2.1 Uji Kecocokan Keseluruhan Model.............................. 41 4.3.2.2 Analisis Model Pengukuran.......................................... 42 4.3.3. Analisis Model Struktural......................................................... 46 4.3.1. Uji Kecocokan Keseluruhan Model............................
46
4.3.2. Analisis Hubungan Kausal.........................................
46
4.4. Hasil Pengujian Hipotesis..................................................................... 48 4.5. Keterbatasan Penelitian………………………………………………. 49
x Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................
50
5.1. Kesimpulan........................................................................................... 50 5.2. Saran..................................................................................................... 50 5.2.1. Saran untuk penelitian selanjutnya…………............................
51
5.2.2. Saran untuk manajemen Bank Mandiri.....................................
51
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
53
xi Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Model Penelitian............................................................................ 20 Gambar 4.1. Jenis Kelamin................................................................................. 35 Gambar 4.2. Usia................................................................................................ 35 Gambar 4.3. Lama Bekerja................................................................................. 37 Gambar 4.4. Gaji per Bulan................................................................................ 37 Gambar 4.5. Path Seluruh Variabel Estimates (1) ............................................. 40 Gambar 4.6. Path Seluruh Variabel Estimates (2).............................................. 41 Gambar 4.7. Path Seluruh Variabel t-values....................................................... 43 Gambar 4.8. Path Seluruh Variabel Standardized Solutions............................... 44 Gambar 4.9. Structural Equations dan Reduced Form Equation........................ 46 Gambar 4.10 Model Struktural Standardized Solutions...................................... 48
xii Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.
Operasionalisasi Variabel-variabel Penelitian............................... 21
Tabel 3.2.
Perbandingan ukuran-ukuran GOF................................................ 29
Tabel 4.1.
Hasil Uji Reliabilitas pada pretest................................................. 34
Tabel 4.2.
Hasil Uji Validitas pada variabel CSR pada pretest...................... 35
Tabel 4.3.
Hasil Uji Validitas pada variabel CR pada pretest........................ 35
Tabel 4.4.
Hasil Uji Validitas pada variabel EE pada pretest......................... 35
Tabel 4.5.
Hasil Uji Reliabilitas setelah pretest.............................................. 39
Tabel 4.6.
Hasil Uji Kecocokan Keseluruhan Model..................................... 41
Tabel 4.7.
Uji Validitas Variabel Laten CSR................................................. 43
Tabel 4.8.
Hasil Uji Hubungan Kausal........................................................... 46
Tabel 4.9.
Hasil Pengujian Hipotesis.............................................................. 48
xiii Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Output spss – pre-test....................................................................
55
Lampiran 2. Output spss....................................................................................
59
Lampiran 3. Output lisrel...................................................................................
63
Lampiran 4. Kuesioner......................................................................................
69
xiv Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini tujuan perusahaan yang sekedar mencari keuntungan sudah tidak sesuai lagi. Tujuan perusahaan harus memperhatikan kepentingan pihak lain dan persoalan lingkungan hidup. Peran perusahaan dalam penciptaan kesejahteraan umum
menjadi
sangat
penting.
Oleh
karena
itu
perusahaan
harus
menyeimbangkan antara kepentingan pemegang saham dan kepentingan masyarakat umum. Berbuat baik dan atau agar terlihat baik menjadi sangat penting bagi perusahaan pada dekade terakhir. Hal ini berkembang dan menjadikan yang dikenal dengan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya ditulis CSR) merupakan suatu hal yang penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam rangka mewujudkan keseimbangan antara kepentingan pemegang saham dan kepentingan masyarakat umum. Tiga (3 pilar) CSR, yang dikenal dengan 3P, yaitu profit, people, dan planet, maksudnya adalah tujuan bisnis tidak hanya mencari laba (profit), tetapi juga menyejahterakan orang (people), dan menjamin keberlanjutan hidup planet ini. Konsep dasar CSR pada awalnya dilatarbelakangi oleh motivasi perusahaan yang sifatnya karitatif (philantrophy/charity). Pelaksanaan CSR yang paling umum adalah pemberian bantuan (donasi/charity) kepada masyarakat miskin di sekitar perusahaan beroperasi. CSR pada konsep ini merupakan bentuk kegiatan perusahaan untuk berbuat baik dan atau agar telihat baik. Menurut del Mar Garcia de los Salmones et al. (2005), “CSR is the moral obligations that maximize the positive impact of the firm on its social environment and minimize the negative impact” (CSR adalah kewajiban moral yang memaksimalkan dampak positif perusahaan terhadap lingkungan sosialnya dan meminimalkan dampak negatifnya). Kewajiban moral perusahaan meliputi proteksi lingkungan, hubungan dengan masyarakat lokal, lingkungan kerja, dan donasi/bantuan.
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
2
CSR juga dikenal sebagai tanggung jawab perusahaan, corporate citizenship, bisnis yang bertanggung jawab, bisnis yang berkelanjutan dan keberlanjutan perusahaan. “CSR is the continuing commitment by business to behave ethically and contribute to economic development while improving the quality of life of the workforce and their families as well as of the local community and society at large (Holme & Watts, 2000).” CSR adalah komitmen berkelanjutan dari dunia usaha untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dimana meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja dan keluarga serta masyarakat lokal dan masyarakat pada umumnya. Tujuan CSR adalah untuk memberikan kembali sebagian dari keuntungan perusahaan kepada masyarakat (Lembaga Reputasi, 2010). Meskipun skeptis apakah CSR benar-benar tertanam dalam strategi atau apakah itu hanyalah sebuah tontonan yang terkait dengan kegiatan hubungan masyarakat perusahaan, konsep tanggung jawab sosial perusahaan telah menjadi semakin penting untuk bisnis saat ini dan untuk organisasi-organisasi yang berusaha untuk mempengaruhi industri dan masyarakat pada umumnya. Karena persaingan yang berat dan perhatian publik terhadap tanggung jawab sosial, perusahaan perlu menjadi warga negara yang bertanggung jawab secara sosial untuk bertahan hidup dan untuk mengembangkan bisnis di pasar yang kompetitif saat ini. Selanjutnya
konsep
CSR
mulai
berkembang
pada
bentuk-bentuk
pemberdayaan masyarakat atau yang lebih dikenal dengan istilah community development. Pemberdayaan masyarakat ini dilaksanakan oleh perusahaan, dengan mengacu pada nilai keadilan dan kesetaraan atas kesempatan, pilihan partisipasi, timbal balik, dan kebersamaan. Pada perusahaan yang mempunyai kesadaran sebagai bagian dari masyarakat, dan sekaligus sebagai institusi bisnis, konsep CSR mulai didesain menjadi bagian dari strategi bisnis perusahaan (corporate strategy). (Fajar Mukti, 2010). Di era bisnis masa kini, CSR mulai dikaitkan dengan keterikatan karyawan (employee engagement). Kedua hal ini menjadi semakin penting di dunia bisnis saat ini. Keduanya mempunyai keterkaitan dimana CSR mempunyai dampak positif pada employee engagement suatu perusahaan, dan kedua hal tersebut mempunyai pengaruh pada kinerja perusahaan.
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
3
Keterikatan karyawan (employee engagement) adalah emosi positif karyawan dan keterikatan secara intelektual serta komitmen karyawan untuk kesuksesan organisasi,
yang sebaliknya mempengaruhi karyawan untuk
menerapkan upaya tambahan untuk bekerja sesuai dengan diskresinya (Kore Access, 2008; Gibbons, J. 2006; Towers Perrin, 2005 seperti dikutip dalam Endres & Mancheno-Smoak, 2008). Meskipun keterikatan karyawan merupakan sebuah konsep yang relatif baru yang muncul dalam beberapa tahun terakhir, hal ini telah secara luas dianggap sebagai hal yang penting untuk kesuksesan sebuah bisnis. Perusahaan-perusahaan yang mempunyai kinerja terbaik tahu bahwa tingkat keterikatan karyawan yang tinggi terkait dengan pencapaian tujuan perusahaan, dan membedakan mereka dari pesaing mereka, dan oleh karena itu merupakan hal yang penting untuk menyertakan keterikatan karyawan dalam strategi bisnis (Gallup, 2011). Semakin banyak perusahaan mulai menyadari bahwa keterikatan karyawan yang lebih tinggi dihubungkan dengan berbagai hasil bisnis, seperti layanan pelanggan, meningkatnya produktivitas, retensi, dan keuntungan meningkat. Di satu sisi, memang benar bahwa perusahaan memerlukan CSR agar berbeda dari para pesaingnya; perusahaan yang sukses juga memerlukan CSR untuk membentuk citra dan reputasi perusahaan dimuka publik. Di sisi lain, perusahaan menginginkan keterikatan karyawan karena hal ini berhubungan dengan kinerja bisnis. Ketika berkorelasi bersama-sama, analis bisnis melihat bahwa CSR dapat mempengaruhi keterikatan karyawan sampai batas tertentu. Bahkan, dalam beberapa studi CSR merupakan salah salah satu penyebab utama keterikatan karyawan (Towers Perrin, n.d.). Ada dua alasan yang mungkin menjelaskan korelasi. Pertama, tidak ada keraguan bahwa karyawan merupakan salah satu komponen yang paling penting dalam operasional bisnis korporasi. Sebagai stakeholder dan penonton dari sebuah korporasi, karyawan diwajibkan untuk memahami secara eksplisit visi dan misi korporasi serta strategi perusahaan. Karyawan yang memiliki keterikatan dengan perusahaan dimana dia bekerja dengan penuh semangat dan merasakan hubungan yang mendalam dengan perusahaan (Gallup, 2004 seperti dikutip dalam Endres & Mancheno-Smoak,
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
4
2008) bersedia untuk menyesuaikan diri dengan strategi, misi dan nilai-nilai perusahaan, yang memungkinkan mereka untuk melihat nilai dari pekerjaan mereka dan menganggap diri mereka berkontribusi terhadap tujuan organisasi. CSR umumnya dianggap sebagai hal yang berhubungan dengan misi, visi, nilai dan budaya perusahaan, dan inisiatif CSR dapat mengartikulasikan misi, visi, nilai dan budaya perusahaan dengan cara yang praktis. Perusahaan yang mendukung ide ini, menanamkan CSR ke strategi bisnis mereka. Untuk alasan ini, berarti karyawan yang terkait harus merangkul CSR untuk hubungannya dengan nilainilai dan misi korporasi. Yang kedua, CSR membantu organisasi "memenangkan perang untuk bakat (Bhattacharya & Sen & Korschun, 2008)". Peningkatan jumlah baik karyawan yang ada, dan karyawan potensial tertarik pada perusahaan yang sebagai warga negara bertanggung jawab secara sosial. Bukti yang berkembang menunjukkan bahwa reputasi sebuah organisasi untuk CSR merupakan salah satu fitur yang menarik dan mempertahankan bakat yang luar biasa. Orang hanya ingin bekerja dengan perusahaan yang berbagi nilainilai mereka. Dengan mengetahui bahwa korporasi memberikan kontribusi kepada masyarakat memungkinkan karyawan untuk mencocokkan nilai-nilai mereka dengan nilai-nilai perusahaan dan lebih menyelaraskan diri dengan tujuan organisasi. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat keterikatan karyawan. Di Indonesia, CSR diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007 mengenai kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan. Lebih lanjut, peraturan tentang community development khususnya bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diatur dalam peraturan menteri negara BUMN No. Per-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 mengenai program kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan (selanjutnya ditulis PKBL). PT Bank Mandiri Tbk. (selanjutnya disebut Bank Mandiri) merupakan salah satu BUMN yang telah melaksanakan kegiatan-kegiatan CSR yang meliputi 3 pilar, yaitu Komunitas Mandiri, Edukasi & Kewirausahaan, Fasilitas Ramah Lingkungan. Program-program CSR Bank Mandiri akan menjadi sebuah program yang berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama dan pada akhirnya secara langsung maupun tidak langsung akan memberikan keuntungan bagi semua pihak.
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
5
Program-program CSR ini merupakan salah satu strategi perusahaan (corporate strategy) Bank Mandiri dalam meningkatkan citra baik/reputasi perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan. Sejak tahun 2011, Bank Mandiri mulai melaksanakan program “Employee involvement in CSR program” dimana melibatkan seluruh karyawan Bank Mandiri untuk melaksanakan program CSR tersebut. Hal ini ditujukan agar karyawan mempunyai keterikatan terhadap Bank Mandiri serta mampu meningkatkan reputasi Bank Mandiri. Penelitian ini untuk menganalisa hubungan dan pengaruh pelaksanaan program CSR Bank Mandiri “Employee involvement in CSR program” terhadap reputasi Bank Mandiri dan keterikatan karyawan Bank Mandiri.
1.2. Rumusan Masalah Sehubungan dengan penjelasan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah program CSR “Employee involvement in CSR program” mempunyai hubungan terhadap Reputasi Bank Mandiri? 2. Apakah Reputasi Bank Mandiri mempunyai hubungan terhadap Keterikatan Karyawan Bank Mandiri? 3. Apakah program CSR “Employee involvement in CSR program” mempunyai hubungan terhadap Keterikatan Karyawan Bank Mandiri?
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan penelitian diatas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: 1. Mengetahui apakah program CSR “Employee involvement in CSR program” mempunyai hubungan terhadap Reputasi Bank Mandiri. 2. Mengetahui apakah Reputasi Bank Mandiri hubungan terhadap Keterikatan Karyawan Bank Mandiri. 3. Mengetahui apakah program CSR “Employee involvement in CSR program” mempunyai hubungan terhadap Keterikatan Karyawan Bank Mandiri.
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
6
1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Bank Mandiri, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada Bank Mandiri untuk lebih memahami mengenai peran CSR ketika berhubungan dengan keterikatan karyawan, sehingga dapat mendesain program-program
CSR
dengan
sebaik-baiknya,
dan
memaksimalkan
pencapaian hasil yang diharapkan. 2. Bagi pihak ketiga, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wacana ilmiah mengenai CSR dan keterikatan karyawan dan dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.5. Batasan Penelitian Agar penelitian ini tetap fokus pada tujuan yang telah ditetapkan, berikut ini beberapa hal yang menjadi batasan penelitian ini: 1. Penelitian ini hanya dilakukan pada program CSR Bank Mandiri “Employee involvement in CSR Program” yang dilakukan sejak tahun 2011. 2. Responden/subyek penelitian adalah karyawan Bank Mandiri kantor pusat di Jakarta.
1.6. Metodologi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan menggunakan desain penelitian deskriptif – konklusif. Untuk menguji hubungan dan pengaruh dari program CSR terhadap reputasi perusahaan dan keterikatan karyawan, dalam penelitian ini menggunakan data primer yang didapatkan dari penelitian lapangan (survey) terhadap responden dengan menggunakan kuesioner yang dikumpulkan dari 106 responden yang kesemuanya merupakan karyawan Bank Mandiri kantor pusat di Jakarta. Metode sampling yang digunakan adalah dengan metode convenience sampling. Untuk mengukur konsistensi dan reliabilitas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner terhadap variabelnya digunakan uji reliabilitas dan validitas dengan program SPSS 16.0.
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
7
Sedangkan untuk menguji hipotesis hubungan antar variabel program CSR Bank Mandiri terhadap reputasi perusahaan dan keterikatan karyawan Bank Mandiri menggunakan SEM (Structural Equation Model).
1.7. Sistematika Penelitian Penelitian ini ditulis dalam 5 (lima) bab yang terdiri dari:
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penelitian. Bab Pendahuluan ini akan memberikan gambaran umum mengenai arah penelitian yang akan memandu pembaca dalam memahami permasalahan yang sesungguhnya akan dibahas dalam penelitian ini. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan diuraikan konsep dan teori yang digunakan penulis dalam membuat karya tulis ini berkaitan dengan seluruh permasalahan yang dibahas dalam penelitian, diantaranya mencakup pengertian CSR, reputasi perusahaan dan keterikatan karyawan serta hubungan antara ketiga hal tersebut. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini penulis akan memaparkan mengenai desain penelitian, metode pengumpulan data, model penelitian, hipotesis penelitian, dan prosedur pengolahan data. BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, proses pengolahan data beserta hasil dan analisisnya diuraikan dan dibahas untuk mendapatkan jawaban atas masalah/pertanyaan penelitian. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab terakhir ini, akan disampaikan jawaban atas pertanyaan serta temuan dalam penelitian. Saran terhadap penelitian selanjutnya dan manajemen Bank Mandiri juga akan disampaikan.
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Kebanyakan studi yang dilakukan mengenai CSR menggambarkan hubungannya dengan perilaku pelanggan (consumer behaviour) atau performa keuangan perusahaan (corporate financial performance). Definisi CSR sendiri beragam. Pada penelitian ini mengikuti definisi CSR oleh Mohr et al.(2001) “CSR as a company’s commitment to minimizing or eliminating any harmful influence and maximizing its long-run beneficial impact on society”. CSR merupakan komitmen perusahaan untuk meminimalkan atau menghilangkan segala sesuatu yang berpengaruh buruk atau membahayakan dan memaksimalkan keuntungan jangka panjang pada masyarakat. Harvard Business School menyimpulkan, jika korporasi mengikatkan inisiatif CSR pada nilai-nilai korporasi, korporasi tersebut mempunyai kekuatan untuk meningkatkan rekrutmen karyawan, kepuasan dan retensi (Marquis & Thomason & Tydlaska, 2010). Massachusetts Business Roundtable (MBR)(2009) mendukung ide tersebut dengan mengatakan bahwa CSR mengungkapkan nilainilai perusahaan dengan demikian dapat menjadi bagian dari nilai proposisi karyawan. Johnson dan Johnson, 2006 (seperti dikutip dari buku Corporate Social Responsibility, Nor Hadi, 2011), mendefinikan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) adalah bagaiman cara mengelola perusahaan baik sebagian maupun secara keseluruhan memiliki dampak positif bagi dirinya dan lingkungan. Untuk itu perusahaan harus mampu mengelola bisnis operasinya dengan menghasilkan produk yang berorientasi secara positif terhadap masyarakat dan lingkungannya. Lord Holme dan Richard Watts, 2006, mendefinisikan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi sambil meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja dan keluarganya serta komunitas lokal dan masyarakat luas.
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
9
Ghana, 2006, mendefinisikan CSR adalah tentang pengembangan kapasitas bagi kemungkinan berkelanjutan. CSR menghormati perbedaan budaya dan menemukan peluang
bisnis dalam membangun keterampilan karyawan,
masyarakat dan pemerintah. CSR adalah tentang bisnis memberikan kembali kepada masyarakat. 2.2. Reputasi Perusahaan (Corporate Reputation) Reputasi Perusahaan merupakan imej/citra dan identitas korporasi namun terkait dengan pertimbangan nilai, berkembang selama rentang waktu yang lebih lama pada konsistensinya, ketergantungannya dan kredibilitasnya. Reputasi Perusahaan dapat mempengaruhi konsistensi dan efektifitas dalam meraih karyawan. Ada keyakinan yang kuat bahwa Reputasi Perusahaan dapat mempengaruhi kesuksesan dalam bisnis (Ali & Ali, 2011). Definisi Reputasi Perusahaan seperti dikutip dari jurnal Corporate Reputation Review, Corporate Reputation: the Definitional Landscape. Menurut Barnett, Jermier and Lafferty, 2006, reputasi perusahaan adalah penilaian kolektif pengamat dari sebuah perusahaan berdasarkan penilaian atas dampak keuangan, sosial, dan lingkungan dikaitkan dengan perusahaan dari waktu ke waktu. Sedangkan menurut Fombrun, 2001, reputasi perusahaan adalah representasi kolektif dari tindakan perusahaan di masa lalu beserta hasilnya. Definisi lainnya menyatakan bahwa reputasi perusahaan merupakan sebuah representasi persepsi dari tindakan masa lalu perusahaan dan prospek masa depan (Roberts and Dowling, 2002). 2.3. Keterikatan Karyawan (Employee Engagement) Pada masa kini, korporasi menyadari pentingnya keterikatan karyawan sebagai praktek bisnis yang baik, korporasi tersebut menginginkan tingkat keterikatan karyawan yang tinggi. Oleh karenanya investasi di bidang keuangan dan usaha merupakan hal yang diperlukan untuk mempertahankan dan memperkuat tingkat keterikatan karyawan. Oleh sebab itu, banyak studi yang terkait dengan keterikatan karyawan telah dilaksanakan. Hasilnya meliputi berbagai aspek dalam hal keterikatan karyawan: tren masa kini mengenai keterikatan karyawan, persentase dari karyawan yang terikat/tidak terikat pada perusahaan tertentu atau tenaga kerja secara general; keuntungan dari tingkat
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
10
keterikatan karyawan yang tinggi dan konsekuensi dari rendahnya tingkat keterikatan karyawan; praktek terbaik untuk meningkatkan keterikatan karyawan; dan metode untuk mengukur keterlibatan karyawan (Kular et al, 2008). Pada Bab I, disebutkan bahwa keterikatan karyawan adalah emosi positif karyawan dan keterikatan secara intelektual serta komitmen karyawan untuk kesuksesan organisasi,
yang sebaliknya mempengaruhi karyawan untuk
menerapkan upaya tambahan untuk bekerja sesuai dengan diskresinya (Kore Access, 2008; Gibbons, J. 2006; Towers Perrin, 2005 seperti dikutip dalam Endres & Mancheno-Smoak, 2008). 2.4. Hubungan antara CSR, Reputasi Perusahaan, dan Keterikatan Karyawan Sekarang ini semakin banyak perusahaan melakukan investasi berupa usaha dan uang dalam kegiatan CSR mereka, dan karyawan di tempat kerja saat ini juga memperhatikan reputasi perusahaan untuk CSR. Inisiatif CSR dapat yang berasal dari, visi misi, nilai perusahaan, dan budaya – yang kesemuanya karyawan ingin menjadi bagian dari hal-hal tersebut. Karena itu, sampai batas tertentu CSR dapat memberi pengaruh pada keterikatan karyawan dan menumbuhkan kebanggaan karyawan pada perusahaan. Dalam artikel “Using Corporate Social Responsibility to Win the War for Talent”, hasil dari inisiatif CSR dapat dipandang dalam dua kategori yaitu internal dan eksternal. Hasil internal meliputi tingkat komitmen yang tinggi, moral yang lebih besar, dan dedikasi pada keunggulan dalam tugas pekerjaan dan sebagainya, yang semuanya mengarahkan pada hasil eksternal, yaitu karyawan berkontribusi terhadap tujuan perusahaan (Bhattacharya & Sen & Korschun, 2008). Menurut Max Caldwell (2010), CSR merupakan salah satu faktor yang menguatkan tingkat keterikatan karyawan pada sebuah korporasi. Ide ini bercermin pada salah satu penemuan kunci sebelumnya dimana CSR merupakan salah satu dari 18 hal pemicu keterikatan karyawan (Towers Perrin, n.d.; Right Management, 2009). The Harvard Business School menganjurkan organisasi untuk melibatkan karyawan dalam program CSR karena hal ini merupakan jalan yang efektif untuk
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
11
memenuhi kebutuhan emosional karyawan dan dapat mencapai komitment dan motivasi (Marquis et al., 2010). Coro Strandberg (2009) meneliti peran sumber daya manusia dalam CSR dan menyatakan bahwa karyawan memilih untuk bekerja pada organisasi yang selaras dengan nilai-nilai personal mereka. Oleh karena itu, melibatkan karyawan dalam CSR dapat meningkatkan rekrutmen karyawan dan retensi. MBR (2009) bahkan membuat daftar manfaat spesifik dari melibatkan karyawan pada program CSR termasuk mengikat karyawan pada misi dan visi perusahaan, meningkatkan keahlian/ketrampilan karyawan dan mempekerjakan mereka, serta memberikan kesempatan pada karyawan untuk mengembangkan keahlian/ketrampilan yang baru. MIT Slogan (2009) menambahkan pada daftar manfaat tersebut bahwa menanamkan kebanggaan karyawan pada korporasi dapat meningkatkan kinerja karyawan.
Para penulis juga menemukan bahwa CSR merupakan cara yang
paling efektif ketika karyawan merupakan pelaku yang sesungguhnya, dan perusahaan berlaku sebagai yang membuat segala sesuatunya memungkinkan. Semua penelitian menunjukan bahwa merupakan hal yang menguntungkan untuk melibatkan karyawan pada inisiatif CSR. Semakin besar pengaruh aktivitas CSR terhadap karyawan, semakin besar pula keterikatan karyawan tersebut pada perusahaan, dan pada akhirnya hal tersebut akan meningkatkan produktifitas karyawan. Jika mayoritas karyawan berkomitmen dengan perusahaan dan menunjukan kinerja yang sangat baik, tentuya hal tersebut berpengaruh secara positif pada kinerja perusahaan. Lebih lanjut, CSR sendiri mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan dengan membangun reputasi positif perusahaan dengan stakeholder lainnya seperti pelanggan, investor, pemasok, pemerintah dimana pada akhirnya menghasilkan keputusan yang menguntungkan dari stakeholder tersebut pada perusahaan. Reputasi “berbuat baik” juga memberikan banyak keuntungan yang kompetitif pada perusahaan, dimana berpengaruh secara positif pada kinerja perusahaan. CSR diidentifikasikan sebagai dimensi kunci dari reputasi perusahaan (Schnietz and Epstein, 2005) dimana dapat terlihat jelas dari besarnya pengeluaran yang dikeluarkan untuk aktifitas sosial. CSR inisiatif membuat pelindung reputasi
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
12
yang mencegah dari emosi negatif. Maka dapat disimpulkan bahwa CSR dapat digunakan untuk meningkatkan reputasi perusahaan dalam melakukan hal-hal yang baik. Reputasi Perusahaan merupakan refleksi sebenarnya dari nilai-nilai perusahaan, strategi dan kultur. Reputasi Perusahaan mempengaruhi stakeholder dari perusahaan dan membentuk sikap mereka terhadap perusahaan. Stakeholder dari
perusahaan
termasuk
didalamnya
adalah
karyawan
selain
dari
pelanggan/nasabah dan investor. Karyawan mempunyai komitmen terhadap CSR dengan persepsi yang memungkinkan mereka untuk menyelaraskan minat dan komitmen bagi organisasi. Keterikatan Karyawan merupakan tingkat keterikatan dari emosi dan intelektual karyawan. Ali et al menemukan bahwa ada hubungan dari CSR dan retensi karyawan. Pengaruh CSR merupakan proses dimana keterikatan karyawan terhadap perusahaan di kembangkan dan dipelihara. Karyawan yang mempunyai keterikatan memiliki motivasi dalam bekerja. Karenanya, komitmen adalah tindakan yang mengikat individual terhadap target tertentu. Komitmen dapat membuat hasil yang positif dengan demikian dapat meningkatkan keterikatan karyawan pada perusahaan. 2.5. Profil Bank Mandiri Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah -- yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia -dilebur menjadi Bank Mandiri. Masing-masing dari keempat legacy banks memainkan peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia. Segera setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi secara menyeluruh. Pada saat itu, Bank Mandiri menutup 194 kantor cabang yang saling berdekatan dan rasionalisasi jumlah karyawan dari jumlah gabungan 26,600 menjadi 17,620. Brand Bank Mandiri diimplementasikan ke semua jaringan dan
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
13
seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya. Selain itu, Bank Mandiri berhasil mengimplementasikan core banking system baru yang terintegrasi menggantikan core banking system legacy yang terpisah. Bank Mandiri pada kuartal III tahun 2011 mempekerjakan 27,305 karyawan dengan 1,526 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan 7 kantor cabang/perwakilan/anak perusahaan di luar negeri. Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan jaringan Electronic Data Capture sebanyak 70,616 unit, serta electronic channels yang meliputi Mandiri Mobile, Internet Banking, SMS Banking dan Call Center 14000. Bank Mandiri juga didukung 6 pilar bisnis anak perusahaan yang bergerak di bidang perbankan syariah, pasar modal, pembiayaan, asuransi jiwa, asuransi umum, serta bank fokus di segmen mikro. Adapun Visi dan Misi Bank Mandiri adalah sebagai berikut: Visi: Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif Misi: Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar Mengembangkan sumber daya manusia professional Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder Melaksanakan manajemen terbuka Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan
Bank Mandiri berkomitmen membangun hubungan jangka panjang yang didasari atas kepercayaan baik dengan nasabah bisnis maupun perseorangan. BankMandiri melayani seluruh nasabah dengan standar layanan internasional melalui penyediaan solusi keuangan yang inovatif. Bank Mandiri ingin dikenal karena kinerja, sumber daya manusia dan kerjasama tim yang terbaik. Dengan mewujudkan pertumbuhan dan kesuksesan bagi pelanggan, Bank Mandiri mengambil peran aktif dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan selalu menghasilkan imbal balik yang tinggi secara konsisten bagi pemegang saham. Selain Visi dan Misi, Bank Mandiri mempunyai budaya kerja yang dikenal dengan Budaya TIPCE, yaitu:
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
14
Trust Membangun keyakinan dan sangka baik diantara stakeholders dalam hubungan yang tulus dan terbuka berdasarkan kehandalan. Integrity Setiap saat berpikir, berkata dan berperilaku terpuji, menjaga martabat serta menjunjung tinggi kode etik profesi. Professionalism Berkomitmen untuk be ke rja tuntas d an akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab. Customer Focus Senantiasa
menjadikan
pelanggan
sebagai
mitra
utama
yang
saling
menguntungkan untuk tumbuh secara berkesinambungan. Excellence Mengembangkan dan melakukan perbaikan di segala bidang untuk mendapatkan nilai tambah optimal dan hasil yang terbaik secara terus-menerus.
CSR Bank Mandiri Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) merupakan ujung tombak pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Mandiri. Melalui implementasi CSR yang berkesinambungan, Bank Mandiri ingin meraih keberhasilan bisnis bersama dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Sejak tahun 2007, program CSR Mandiri diselaraskan dengan corporate objective dan dilaksanakan secara terarah, terstruktur dan berkelanjutan serta mampu meningkatkan corporate image dan corporate business secara maksimal. Fokus utama dari program CSR Mandiri adalah untuk mendorong pertumbuhan tingkat kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, secara konsisten Bank Mandiri terus mencari peluang untuk menyempurnakan strategi dan implementasi program CSR Mandiri. Di tahun 2011, strategi CSR Mandiri semakin disempurnakan melalui penetapan tiga pilar kegiatan yaitu:
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
15
1. Kemandirian Komunitas Bertujuan untuk mendorong kemajuan ekonomis suatu kawasan dengan menjadikan masyarakat di kawasan tersebut memiliki kemampuan produksi dan kemampu labaan, meningkatkan pola aktivitas kreatif dan produktif yang akhirnya mewujudkan tatanan masyarakat sejahtera dan mandiri. Pilar ini diimplementasikan melalui program Mandiri Bersama Mandiri. 1. Kemandirian Edukasi dan Kewirausahaan Bertujuan untuk mendukung keberlangsungan pendidikan yang berkualitas di Indonesia dan menciptakan pemimpin di masa depan yang siap dengan persaingan global. Pilar edukasi dan kewirausahaan diimplementasikan melalui program Wirausaha Muda Mandiri dan Mandiri Peduli Pendidikan. 2. Fasilitas Ramah Lingkungan Adalah keinginan Bank Mandiri untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri melalui penyediaan energi terbarukan, penyediaan air bersih dan program penghijauan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lingkungan yang asri dan nyaman.
Selain ketiga pilar utama tersebut, kepedulian Bank Mandiri juga diwujudkan dalam bentuk peningkatan sosial ekonomi masyarakat melalui pembangunan sarana prasarana umum dan sarana ibadah serta penyediaan fasilitas kesehatan. Melalui strategi dan pengembangan berbagai program CSR, diharapkan dapat memberikan manfaat yang semaksimal mungkin bagi masyarakat Indonesia dan bagi perusahaan dengan tercapainya visi CSR Mandiri yaitu Membangun Indonesia yang Mandiri.
Selaras dengan Visi & Misi Bank Mandiri berikut adalah Visi & Misi PKBL Bank Mandiri: Visi Membangun masyarakat Indonesia Mandiri melalui program PKBL sebagai inspirasi guna menjadi lembaga keuangan Indonesia yang progresif dan tumbuh bersama Indonesia.
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
16
Misi Menjadi mitra utama terpercaya bagi pengembangan masyarakat yang mandiri dan sejahtera. 1. Menjalankan program PKBL yang memperkuat strategi Bank Mandiri dengan governance yang terbaik. 2. Menjadi bagian strategi komprehensif branding Bank Mandiri sebagai lembaga keuangan bagi semua stakeholders.
Employee involvement in Corporate Social Responsibility (CSR) program Salah satu programmatic program Bank Mandiri ditahun 2011, Bank Mandiri mulai melaksanakan sebuah program yang melibatkan seluruh karyawan Bank Mandiri yaitu “Employee involvement in Corporate Social Responsibility (CSR) program”. Program ini memberikan kesempatan kepada para karyawan yang ingin menyalurkan ide kreatifnya dalam membantu lingkungan sekitar. Dengan demikian, karyawan bangga akan kegiatannya, dan masyarakat juga bangga akan kehadiran Bank Mandiri. Adapun tujuan dari program “Employee involvement in Corporate Social Responsibility (CSR) program” adalah: 1. Menumbuhkan rasa kepemilikan (sense of ownership) di setiap karyawan atas program yang dijalankannya karena program tersebut merupakan perwujudan dari ide dan kreasinya sendiri. 2. Melalui program tersebut, masyarakat sekitar merasakan manfaat dari keberadaan Bank Mandiri 3. Membangun image Bank Mandiri yang positif 4. Pegawai bangga akan program CSR-nya 5. Meningkatkan engagement pegawai terhadap perusahaan Manajemen Bank Mandiri sangat mendukung keinginan karyawan untuk berbagi terhadap sesama dan juga lingkungan hidup. Sebagai wujud dukungan terhadap kegiatan karyawan, Bank Mandiri memberikan apresiasi atas Program CSR yang dilaksanakan oleh karyawan yang dinilai terbaik dan memenuhi semua kriteria penilaian. Apresiasi tersebut diberikan kepada unit kerja yang dinilai memiliki program terbaik dan memenuhi kriteria penilaian serta keterlibatan
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
17
sebesar 80% dari total karyawan disetiap unit kerja. Penilaian atas Program CSR dilakukan dengan mereview laporan pelaksanaan program CSR sesuai dengan proposal kegiatan serta kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan
sebuah penelitian pemasaran. Desain penelitian memberi serangkaian prosedur yang dibutuhkan dalam rangka untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menstrukturkan dan atau menjawab permasalahan penelitian pemasaran (Malhotra, 2010). Sebuah desain penelitian yang baik akan memastikan bahwa riset pemasaran dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Pada penelitian ini, desain penelitian yang dipilih adalah penelitian konklusif deskriptif (kuantitatif) dengan single cross-sectional. Penelitian konklusif merupakan penelitian yang dirancang untuk membantu pembuat keputusan dalam menentukan, mengevaluasi, dan memilih alternatif tindakan terbaik dalam memecahkan masalah. Tujuan penelitian konklusif adalah untuk menguji hipotesis tertentu dan memeriksa hubungan yang spesifik. Sedangkan penelitian deskriptif merupakan salah satu jenis penelitian konklusif yang bertujuan mendeskripsikan sesuatu, biasanya karakteristik pasar atau fungsifungsinya (Malhotra, 2010). Menurut Whitney (1960) seperti dikutip dari buku Memahami MetodeMetode Penelitian, Prastowo (2011), penelitian deskriptif merupakan pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian ini mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat dan tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasisituasi tertentu, termasuk hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandanganpandangan, serta protes-protes yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dalam suatu fenomena. Desain penelitian deskriptif dibagi menjadi dua yaitu desain penelitian cross-sectional dan desain longitudinal. Ada 2 macam desain penelitian crosssectional yaitu single cross-sectional dan multiple cross-sectional. Pada penelitian ini desain yang digunakan adalah desian penelitian single cross-sectional yaitu di mana satu sampel responden diambil dari target populasi dan informasi yang diperoleh dari sampel hanya satu kali (Malhotra, 2010).
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
19
3.2
Ruang Lingkup Penelitian Obyek penelitian yang dipilih adalah Bank Mandiri, kantor pusat di Jakarta,
dengan ruang lingkup masalah penelitian yaitu program CSR Bank Mandiri tahun 2011 “Employee Involvement in CSR program”. 3.3
Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data
yang dikumpulkan langsung oleh penulis untuk tujuan spesifik yaitu menjawab permasalahan penelitian (Malhotra, 2010). Dalam penelitian ini, data primer dikumpulkan dengan melakukan survey melalui penyebaran kuesioner kepada 106 responden yang merupakan karyawan Bank Mandiri kantor pusat. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner disadur dan dialih bahasa dari jurnal yang dirujuk. Selain kuesioner, data primer juga didapatkan dari pihak Bank Mandiri berupa booklet/brosur program CSR Bank Mandiri yaitu “Employee Involvement in CSR program”. Sementara data-data yang relevan dengan kebutuhan penelitian didapatkan dari buku-buku referensi, jurnal-jurnal penelitian, serta artikel-artikel melalui penelusuran melalui internet. Penulis melakukan pretesting sebelum pengambilan data primer, dengan tujuan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya masalah dalam proses penelitian. Pretesting adalah pengujian kuesioner pada sejumlah kecil sampel responden agar dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang dapat muncul dalam pengisian kuesioner (Malhotra, 2010). Proses ini dilakukan dengan uji pemahaman dari responden terhadap setiap kata-kata dari pertanyaan, susunan, dan layout kuesioner, serta hal-hal penting lainnya (Malhotra, 2010). 3.4 Metode Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling, yaitu teknik sampling dimana setiap responden yang memenuhi kriteria populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Sebaliknya, mereka bergantung pada penilaian pribadi dari penulis (Malhotra, 2010). Ada empat macam metode non probability sampling yaitu convenience sampling, judgemental sampling, quota sampling, dan snowball sampling.
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
20
Dalam penelitian ini metode non probability sampling yang digunakan adalah convenience sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana penulis memilih dari anggota populasi yang mudah dijangkau oleh penulis. Responden biasanya dipilih karena kemudahan untuk ditemui dan kesediaan untuk menjadi responden (Malhotra, 2010). Penulis memutuskan memilih teknik ini karena merupakan teknik yang paling representative mengingat adanya keterbatasan sumber daya dan waktu penelitian yang terbatas. Jumlah sampel minimum yang dibutuhkan dalam pengolahan data yang menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) adalah jumlah item pertanyaan dikalikan lima atau minimal responden yang dibutuhkan adalah 100 responden (Hair et al, 2006). 3.5 Model Penelitian Penelitian ini bersumber pada penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Imran
Ali
dan
Jawaria
Fatima
Ali
(2011)
dalam
jurnalnya
yang
berjudul "Corporate Social Responsibility, Corporate Reputation and Employee Engagement". Penulis menggunakan jurnal tersebut sebagai acuan untuk model penelitian untuk digunakan dalam meneliti apakah program CSR yang dilakukan Bank Mandiri melalui “Employee Involvement in CSR Program” mempunyai hubungan dan pengaruh terhadap keterikatan karyawan dan juga reputasi Bank Mandiri. Adapun model penelitiannya adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Model Penelitian Corporate Social Responsibility Employee Engagement
Corporate Reputation
Sumber: Ali et Ali (2011)
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
21
3.6. Variabel dan Hipotesis Penelitian Berdasarkan model penelitian diatas, terdapat tiga variabel, satu variabel independen yaitu variable Corporate Social Responsibility (CSR), dan dua variabel dependen yaitu variable Corporate Reputation (CR) dan Employee Engagement (EE). Variable CSR dihipotesiskan mempunyai hubungan dan pengaruh terhadap variabel terhadap variabel CR dan variabel EE. Variabel EE juga mempunyai hubungan dan dipengaruhi oleh variabel CR. Keseluruhan indikator diukur dengan menggunakan lima pilihan skala Likert dimana angka 1 berarti “Sangat Tidak Setuju”, angka 2 berarti “Tidak Setuju”, angka 3 berarti “Netral”, angka 4 berarti “Setuju”, dan angka 5 berarti “Sangat Setuju”. Penelitian ini meneliti hubungan struktural dari variabel CSR, CR dan EE. Maka metode Structural Equation Modeling (SEM) digunakan untuk menguji hubungan struktural tersebut. Berikut adalah hipotesis-hipotesis dalam penelitian ini: H1: Program CSR “Employee involvement in CSR program” (CSR) mempunyai hubungan terhadap Reputasi Bank Mandiri (CR) H2: Reputasi Bank Mandiri (CR) mempunyai hubungan terhadap keterikatan karyawan Bank Mandiri (EE) H3: Program CSR “Employee involvement in CSR program” (CSR) mempunyai hubungan terhadap keterikatan karyawan Bank Mandiri (EE)
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel-Variabel Penelitian Variabel Screening
Indikator
Pengukuran
3. Apakah anda pernah ikut berpartisipasi dalam
Nominal
kegiatan CSR di Bank Mandiri? Corporate Social Responsibility (CSR)
1. Saya memperhatikan setiap informasi mengenai
Likert 1-5
program CSR di Bank Mandiri 2. Saya ingin tahu lebih banyak mengenai program CSR di Bank Mandiri
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
22
Variabel
Indikator
Pengukuran
3. Saya merasa lebih berbahagia bekerja di Bank Mandiri setelah ikut berpartisipasi dalam program CSR 4. Saya banyak belajar dari program CSR dan program CSR ini membantu meningkatkan keterampilan saya dalam pekerjaan 5. Saya lebih terikat pada pekerjaan saya setelah saya ikut berpartisipasi dalam program CSR 6. Program CSR Bank Mandiri membuat saya bangga menjadi karyawan Bank Mandiri 7. Saya ingin ikut berpartisipasi dalam program CSR bila ada kesempatan 8. Saya berharap untuk dapat berpartisipasi lebih banyak dalam program CSR Bank Mandiri 9. Saya merasa program CSR tidak saja bermanfaat bagi masyarakat, Bank Mandiri sebagai institusi tetapi juga bermanfaat bagi diri saya pribadi. Corporate Reputation (CR)
1. Saya senang bekerja di Bank Mandiri karena Bank
Likert 1-5
Mandiri mempunyai reputasi yang baik. 2. Bank Mandiri tempat saya bekerja mempunyai reputasi CSR yang baik. 3. Reputasi Bank Mandiri untuk CSR membuat saya bangga menjadi karyawan bank Mandiri. 4. Saya senang dan terlibat dalam pekerjaan karena Bank Mandiri mempunyai reputasi yang baik
Employee
Karena Bank Mandiri mempunyai reputasi CSR yang
Engagement
baik, saya akan tetap terikat pada pekerjaan saya (saya
Likert 1-5
akan tetap bekerja di Bank Mandiri) walaupun jika: 1. Staff senior tidak memperhatikan kesejahteraan karyawan. 2. Saya
tidak
mempunyai
kesempatan
untuk
mengembangkan kemampuan saya bekerja di Bank Mandiri
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
23
Variabel
Indikator
Pengukuran
3. Saya memiliki suara minoritas dalam setiap keputusan yang diambil pada departemen/bagian tempat saya bekerja 4. Saya tidak mempunyai kesempatan untuk peningkatan karir 5. Keuntungan yang diberikan Bank Mandiri tidak memuaskan 6. Bank
Mandiri
tidak
dapat
dengan
cepat
menyelesaikan masalah yang dialami oleh nasabah Bank Mandiri Profil
1. Jenis Kelamin
Responden
2. Usia
Nominal
3. Lama Bekerja 4. Gaji/Pendapatan per bulan
3.7. Sistematika Kuesioner Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner (angket). Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dibuat secara terstruktur dan berisi serangkaian pertanyaan baik berupa lisan maupun tulisan yang harus dijawab oleh responden (Malhotra, 2010). Menurut Supardi (2005), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan secara tertulis yang akan dijawab oleh responden penelitian, agar penulis memperoleh data lapangan/empiris untuk memecahkan masalah penelitian dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Menurut Malhotra, 2010, pertanyaan dalam kuesioner jika dilihat dari strukturnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu unstructured questions dan structured questions. Unstructured questions adalah pertanyaan dimana responden bebas menjawab dalam bahasa mereka sendiri, pertanyaan terbuka dapat membantu penulis untuk mendapat wawasan yang luas. Sedangkan structured questions adalah bentuk pertanyaan dengan berbagai alternatif pilihan atau jawaban. Structured questions dapat berbentuk multiple-choice, dichotomous, atau scales. Dalam multiple-choice questions, penulis menyediakan pilihan jawaban dan responden diminta untuk memilih salah satu atau lebih alternatif jawaban
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
24
yang tersedia. Dichotomous questions adalah bentuk pertanyaan yang hanya memiliki dua alternatif jawaban, seperti ya atau tidak, dan setuju atau tidak setuju. Sedangkan scales merupakan bentuk pertanyaan yang menggunakan skala dalam mengukur dan mengetahui sikap responden terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dari sudut pandang responden. Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan adalah kuesioner dengan structured questions. 3.8. Metode Analisis Data 3.8.1 Uji Deskriptif Uji deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah diperoleh sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan atau mengeneralisasi (Sudiyono, 2004). Dalam penelitian ini digunakan Microsoft Excel untuk menganalisis uji deskriptif. 3.8.2 Uji Validitas Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam pengukuran. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur dan dapat mengungkapkan datadata dari variabel-variabel yang diteliti secara tetap. Pada program SPSS teknik pengujian yang sering digunakan para penulis untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson) dan Corrected Item-Total Correlation. Dalam penelitian ini teknik uji validitas yang digunakan adalah Corrected Item-Total Correlation. Hasil korelasi dilihat pada output ItemTotal Statistic pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Nilai ini dibandingkan dengan nilai r tabel. r tabel dicari pada signifikansi 0.05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n). Pada pre-test, dengan jumlah data (n)=30 maka didapat r tabel sebesar 0.361. Apabila hasil output variabel koefisien korelasi secara keseluruhan lebih dari 0.361 maka setiap pertanyaan dalam kuesioner penelitian memiliki nilai reliabilitas yang baik, valid, dan dapat digunakan dan diteliti lebih lanjut dalam penelitian ini.
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
25
3.8.3 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang, artinya apabila kuesioner tersebut digunakan beberapa kali hasilnya tidak menyimpang jauh dari nilai rata-rata jawaban responden untuk variabel tersebut. Metode yang sering digunakan dalam penelitian untuk uji realibilitas adalah metode Cronbach’s Alpha yaitu model internal consistency score berdasarkan korelasi rerata antara butir-butir ekivalen (Uyanto, 2009). Metode ini cocok untuk digunakan pada skor berbentuk skala (misal 1-5). Apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0.6 maka dapat dinyatakan bahwa variabel tersebut reliabel dan dapat dilanjutkan pada tahap analisis berikutnya. Pada penelitian ini dilakukan pre-testing uji reliabilitas dan validitas pada 30 responden untuk melihat apakah kuesioner yang diberikan reliabel dan valid untuk mengukur apa yang hendak diukur dalam penelitian ini. 3.8.4 Uji Hipotesis Metode yang akan digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Menurut Malhotra, 2010, Structural Equation Modeling (SEM) merupakan suatu prosedur untuk memperkirakan serangkaian hubungan ketergantungan antara serangkaian konsep atau konstruk yang diwakili oleh beberapa variabel yang diukur dan dimasukkan ke dalam sebuah model yang terintegrasi. SEM merupakan teknik menguji dan memperkirakan hubungan sebab-akibat dengan menggunakan kombinasi dari data statistik dan asumsi kualitatif kasualitas (Judea Pearl, 2000). Asumsi kausalitas yang melekat pada model sering kali memiliki implikasi yang tidak benar yang dapat diuji kembali terhadap data (Bollen, 1993). Kline dan Klammer (2001) lebih mendorong penggunaan SEM dibandingkan regresi berganda karena lima alasan sebagai berikut:
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
26
1. SEM memeriksa hubungan di antara variabel-variabel sebagai sebuah unit, tidak seperti regresi berganda yang pendekatannya sedikit demi sedikit (piece meal). 2. Asumsi pengukuran yang andal dan sempurna pada regresi berganda tidak dapat dipertahankan, dan pengukuran dengan kesalahan dapat ditangani dengan mudah oleh SEM. 3. Modification index yang dihasilkan oleh SEM menyediakan lebih banyak isyarat tentang arah penelitian dan pemodelan yang perlu ditindaklanjuti dibandingkan pada regresi. 4. Interaksi juga dapat ditangani oleh SEM 5. Kemampuan SEM dalam menangani non recurcive paths. Pendapat Kline dan Klamer (2001) ini sejalan dengan pendapat Gefen, Straub, dan Boudreau (2000) yang menunjukan beberapa kelebihan SEM dibangdingkan dengan regresi. Wijanto (2008), dalam bukunya yang berjudul Structural Equation Modeling (SEM) menjelaskan bahwa karakteristik SEM terdiri dari 2 model yaitu model variabel laten dan model pengukuran. Karakteristik SEM tersebut diuraikan kedalam komponen-komponen model SEM yang terdiri dari: 2 jenis variabel yaitu variabel laten (latent variable) dan variabel teramati (observed variable) 2 jenis model yaitu model struktural (structural model) dan model pengukuran (measurement model) Seperti dinyatakan diatas, terdapat 2 jenis variable dalam SEM, yaitu: - Variabel Laten Variabel laten merupakan konsep abstrak dan hanya dapat diamati secara tidak langsung dan tidak sempurna melalui efeknya pada variabel teramati. SEM mempunyai dua jenis variabel laten, yaitu eksogen dan endogen. Variabel eksogen selalu muncul sebagai variabel bebas pada semua persamaan yang ada dalam model. Sedangan variabel endogen merupakan variabel yang terikat paling
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
27
sedikit satu persamaan dalam model, meskipun semua persamaan sisanya variavel tersebut adalah variabel bebas. - Variabel Teramati Variabel teramati merupakan variabel yang dapat diamati atau dapat diukur secara empiris dan sering disbut sebagai indikator. Variabel teramati (observed variable) merupakan efek atau ukuran dari variabel-variabel laten. Pada metode survey dengan menggunakan kuesioner, setiap pertanyaan dalam kuesioner mewakili sebuah variabel teramati.
SEM memiliki dua buah model yaitu model pengukuran dan model struktural. - Model pengukuran (measurement model), menggambarkan setiap variabel laten dimodelkan sebagai sebuah faktor yang mendasari
variabel-variabel
teramati
yang
terkait.
Model
pengukuran memodelkan hubungan antara variabel laten dengan variabel-variabel teramati. Hubungan tersebut bersifat reflektif, dimana variabel-variabel teramati merupakan refleksi dari variabelvariabel laten terkait. Lazimnya dalam SEM hubungan ini bersifat con-generic, yaitu satu variabel teramati hanya mengukur satu variabel
laten.
Penetapan
variabel-variabel
teramati
yang
merefleksikan sebuah variabel laten dilakukan berdasarkan substansi dari studi yang bersangkutan. Kemudian model pengukuran berusaha untuk mengkonfirmasi apakah variabelvariabel teramati tersebut memang merupakan refleksi dari sebuah variabel laten. Oleh karena itu, analisis model pengukuran ini disebut juga Confirmatory Factor Analysis (CFA).
- Model struktural (structural model), menggambarkan hubunganhubungan yang ada di antara variabel-variabel laten. Hubunganhubungan ini pada umumnya linier, meskipun perluasan SEM memungkinkan untuk mengikutsertakan non-linier.
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
28
Tahapan-tahapan yang dilakukan dengan metode SEM adalah sebagai berikut: 3.8.4.1. Model Pengukuran/Confirmatory Factor Analysis (CFA) Pertama yang harus diperhatikan pada pengolahan data menggunakan lisrel 8.51 adalah uji fit atau uji validitas yang digunakan untuk mengetahui
apakah
setiap
likert
pada
pertanyaan
dapat
menggambarkan variabel yang diukur secara valid. Ada 2 hal yang harus dianalisa dalam CFA, yaitu (i) Uji kecocokan keseluruhan model pengukuran, dan (ii) Analisa validitas model pengukuran. (i)
Uji kecocokan keseluruhan model pengukuran (goodness of fit - GOF) Uji kecocokan ini dilakukan dengan memeriksa nilai dari Chi-
square dan p-valuenya, RMSEA, standardized RMR, GFI, AGFI, NFI, NNFI, CFI, dan lain-lain yang tercetak sebagai goodness of fit statisticis memenuhi berbagai ukuran-ukuran yang menunjukkan kecocokan yang baik atau tidak. Menurut Wijanto (2008), Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) adalah indeks yang pertama kali diusulkan oleh Steiger dan Lind (1980) dan dewasa ini merupakan salah satu indeks yang formatif dalam SEM. Rumus perhitungan RMSEA:
Nilai RMSEA ≤ 0.05 menandakan close fit, sedangkan 0.05 < RMSEA ≤ 0.08 menunjukkan good fit (Brown and Cudect, 1993). McCallum (1996) mengelaborasi lebih jauh berkaitan dengan cut point
ini dengan menambahkan bahwa nilai RMSEA antara 0.08
sampai 0.10 menunjukkan mediocre (marginal) fit, serta nilai RMSEA > 0.10 menunjukkan poor fit.
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
29
Tabel 3.2 Perbandingan Ukuran-ukuran GOF Ukuran Derajat Kecocokan (GOF)
Tingkat Kecocokan yang bisa diterima
ABSOLUTE-FIT MEASURES Mengikuti uji statistik yang berkaitan dengan persyaratan signifikan. Semakin kecil semakin baik, Diinginkan nilai chi square yang kecil agar H0: ∑=∑ (Ө), tidak ditolak. Non-Certrality Parameter Dinyatakan dalam bentuk spesifikasi ulang dari (NCP) Chi-square. Penilaian didasarkan atas perbandingan dengan model lain. Semakin kecil semakin baik. Scaled NCP (SNCP) NCP yang dinyatakan dalam bentuk rata-rata perbedaan setiap observasi dalam rangka perbandingan antar model. Semakin kecil semakin baik. Goodness-of-Fit Index Nilai berkisar antara 0-1, dengan nilai lebih tinggi (GFI) adalah lebih baik. GFI ≥0.90 adalah good fit, sedang 0.80≤GFI≤0.90 adalah marginal fit. Root Mean Square Residual rata-rata antara matrik (korelasi atau Residuan (RMR) kovarian) teramati dan hasil estimasi. Standardized RMR ≤ 0.05 adalah good fit. Root Mean Square Error Rata-rata perbedaan per degree of freedom yang of Approximation diharapkan terjadi dalam populasi dan bukan (RMSEA) dalam sampel. RMSEA ≤ 0.08 adalah good fit, sedang RMSEA < 0.05 adalah close fit. Expected CrossDigunakan untuk perbandingan antar model. Validation Index (ECVI) Semakin kecil semakin baik. Pada model tunggal, nilai I ECVI dari model yang mendekati nilai saturated ECVI menunjukkan good fit. INCREMENTAL FIT MEASURES Tucker-Lewis Index atau Nilai berkisar antara 0-1, dengan nilai lebih tinggi Non-Normed Fit Index adalah lebih baik. TLI ≥ 0.90 adalah good fit, (TLI atau NNFI) sedang 0.80 ≤ TLI ≤ 090 adalah marginal fit. Normed Fit Index (NFI) Nilai berkisar antara 0-1, dengan nilai lebih tinggi adalah lebih baik. NFI ≥ 0.90 adalah good fit, sedang 0.80 ≤ NFI ≤ 090 adalah marginal fit. Adjusted Goodness of Fit Nilai berkisar antara 0-1, dengan nilai lebih tinggi Index (AGFI) lebih baik. AGFI ≥ 0.90 adalah good fit, sedang 0.80 ≤ AGFI ≤ 090 adalah marginal fit. Relative Fit Index (RFI) Nilai berkisar antara 0-1, dengan nilai lebih tinggi lebih baik. RFI ≥ 0.90 adalah good fit, sedang 0.80 ≤ RFI ≤ 090 adalah marginal fit. Incremental Fit Index Nilai berkisar antara 0-1, dengan nilai lebih tinggi (IFI) lebih baik. IFI ≥ 0.90 adalah good fit, sedang 0.80 ≤ IFI ≤ 090 adalah marginal fit. Comparative Fit Index Nilai berkisar antara 0-1, dengan nilai lebih tinggi (CFI) lebih baik. CFI ≥ 0.90 adalah good fit, sedang 0.80 ≤ CIFI ≤ 090 adalah marginal fit. PARSIMONIOUS FIT MEASURES Parsimonious Goodness of Spesifikasi ulang dari GFI, dimana nilai lebih Fit (PGFI) tinggi menunjukkan parsimoni yang lebih besar. Ukuran ini digunakan untuk perbandingan di antara model-model. Statistic Chi-square (ᵪ2)
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
30
Ukuran Derajat Kecocokan (GOF) Normed Chi-Square
Tingkat Kecocokan yang bisa diterima
Parsimonious Normed Fit Index (PNFI) Akaike Information Criterion (AIC)
Consistent Akaike Information Criterion (CAIC)
Critical “N” (CN)
(ii)
Rasio antara Chi-square dibagi dengan degree of freedom. Nilai yang disarankan: batas bawah:1.0, batas atas 2.0 atau 3.0 dan yang lebih longgar: 5.0 Nilai tinggi menunjukkan kecocokan lebih baik; hanya digunakan untuk perbandingan antar model alternatif. Nilai positif lebih kecil menunjukkan parsimoni lebih baik; digunakan untuk perbandingan antar model. Pada model tunggal, nilai AIC dari model yang mendekati nilai saturated AIC menunjukkan good fit. Nilai positif lebih kecil menunjukkan parsimoni lebih baik; digunakan untuk perbandingan antar model. Pada model tunggal, nilai CAIC dari model yang mendekati nilai saturated CAIC menunjukkan good fit. OTHER GOFI CN ≥ 200 menunjukkan ukuran sampel mencukupi untuk digunakan mengestimasi model. Kecocokan yang memuaskan atau baik.
Analisis validitas model pengukuran Analisis ini dilakukan dengan memeriksa (a) apakah t-value dari
standardized loading factor dari variabel-variabel teramati dalam model harus ≥1.96 (b) standardized loading factor dari variabelvariabel teramati dalam model harus ≥0.70 atau jika kita pilih saran Igbaria et.al. (1997) adalah sebesar ≥0.50. Dalam penelitian ini, nilai cut-off yang kita pilih adalah ≥0.50. Analisis reliabilitas model pengukuran dilakukan dengan menghitung nilai construct reliability (CR) dan variance extracted (VE) dari nilai-nilai standardized loading factors dan error variances melalui rumus-rumus sebagai berikut: Persamaan 1
=
(∑ (∑
)
.
) +∑
.
Persamaan 2
=
∑ ∑
. +∑
.
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
31
Std. loading (standardized loadings) dapat diperoleh secara langsung dari kegiatan LISREL 8.51 dan
adalah measurement error
untuk setiap indikator atau variabel teramati (Fornel dan Larker, 1981). Menurut Wijanto (2008), setelah kecocokan model dan data secara keseluruhan adalah baik, maka langkah berikutnya adalah evaluasi atau uji kecocokan model pengukuran. Evaluasi ini dilakukan terhadap setiap konstruk atau model pengukuran (hubungan antara sebuah variabel laten dengan beberapa variabel teramati/indikator) secara terpisah melalui: - Evaluasi terhadap validitas (validity) dari model pengukuran - Evaluasi terhadap reliabilitas (reliability) dari model pengukuran Menurut Rigdon dan Ferguson (1991), dan Doll, Xia, Torkzadeh (1994), suatu variabel dikatakan mempunyai validitas yang baik terhadap konstruk atau variabel latennya, jika: - Nilai t muatan faktornya (loading factor) lebih besar dari nilai kritis (atau ≥ 1.96 atau untuk praktisnya ≥ 2), dan - Muatan faktor standardnya (standardized loading factors) ≥ 0.70 Menurut Hair et al. (1998), construct reliability (CR) dan variance extracted (VE) dapat mengukur validitas composite reliability measure dan variance extracted measure, suatu variabel dikatakan mempunyai validitas yang baik jika: - Nilai Construct Reliability (CR)-nya ≥ 0.70, dan - Nilai Variance Extracted (VE)-nya ≥ 0.50
3.8.4.2. Model Struktural Model struktural merupakan gambaran konseptual mengenai hubungan antar konstruk yang memiliki persamaan struktural dan biasanya digambarkan dengan diagram visual (Hair, 2006). Bagian ini berhubungan dengan evaluasi terhadap koefisien-koefisien atau
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
32
parameter-parameter yang menunjukkan hubungan kausal atau pengaruh satu variabel laten terhadap variabel laten lainnya. Setelah
melakukan
perhitungan
dan
analisis
terhadap
Confirmatory Factor Analysis (CFA), maka dapat diukur skor laten untuk masing-masing variabel laten, analisis terhadap model struktural mencakup: (i)
Uji Kecocokan Keseluruhan Model Analisis ini digunakan untuk melihat apakah konstruk model
yang digunakan dalam penelitian ini sudah tepat atau belum. Uji kecocokan keseluruhan model struktural dilakukan dengan memeriksa nilai-nilai Chi-Square dan p-value-nya, RMSEA, Standardized RMR, GFI, AGFI, NFI, NNFI, CFI, dan lain-lain yang tercetak sebagai Goodness of Fit Statistics. (ii)
Analisis Hubungan Kausal Setelah menganalisis hubungan dari goodness of fit model
penelitian, analisis berikutnya yang dilakukan adalah dengan melakukan analisis hubungan kausal model. Pengujian statistik untuk hubungan kausal model struktural ini dilakukan dengan tingkat signifikasi 5% sehingga nilai kritis dari t adalah ± 1.96. Terdapat dua analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi hubungan kausal yaitu: a. Nilai t (t-value) dan koefisien persamaan struktural. Melalui t-value dapat dilihat pengaruh antara asatu variabel laten dengan variabel laten lainnya. Ketika t-value ≥ 1.96 dan ≤ -1.96 maka koefisien lintasan persamaan struktural adalah signifikan dan hipotesis penelitian diterima. Sebaliknya jika t-value diantara +1.96
dan –1.96 maka koefisien lintasan persamaan struktural
adalah tidak signifikan dan hipotesis penelitian tidak dapat diterima. b. Koefisien determinan (R2), berfungsi untuk melihat sejauh mana variabel-variabel
independen
dapat
menjelaskan
variabel
dependennya, menurut Joreskog, 1999 (dalam Wijanto, 2008)
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
33
R2 pada persamaan struktural (structural equations) tidak mempunyai interpretasi yang jelas. Untuk menginterpretasikan R2 maka diambil dari reduced from equations.
3.8.5. Analisa Hasil Pengujian Hipotesis Setelah pengolahan data dilakukan, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis apakah hipotesis yang telah dibuat sebelumnya dapat didukung oleh hasil data dari penelitian. Analisis pengujian hipotesis dilakukan dengan tingkat signifikansi 5% sehingga menghasilkan nilai kritis t adalah ± 1.96. Hipotesis diterima apabila nilai t yang didapat ≥ 1.96, sedangkan hipotesis ditolak apabila nilai t yang didapat ≤ 1.96.
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
34
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas Pre-Test Dalam penelitian ini kuesioner disebar kepada 30 responden yang semuanya
merupakan karyawan Bank Mandiri kantor pusat di Jakarta. Selanjutnya dilakukan uji realibilitas terlebih dahulu terhadap variabel-variabel yang ditanyakan untuk mengukur konsistensi internal reliabilitas secara keakuratan dari konstruk pertanyaan pada kuesioner penelitian. Tingkat reliabilitas dari sebuah variabel diukur berdasarkan koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan. Menurut Malhotra (2010), apabila koefisien Alpha yang dihasilkan berada diatas 0.6 maka pertanyaan didalam kuesioner dapat dikatakan reliabel. Tabel 4.1. Hasil Uji Reliabilitas pada pre-test Variabel Corporate Social Responsibility (CSR) Corporate Reputation (CR) Employee Engagement (EE)
Cronbach’s Alpha .922 .761 .861
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber: Output SPSS 16.0 hasil olahan Penulis
Dari tabel diatas, hasil olahan data pre-test menunjukkan bahwa hubungan variabel CSR, CR dan EE secara keseluruhan memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0.6. Hal ini berarti bahwa setiap pertanyaan dalam kuesioner penelitian memiliki nilai reliabilitas yang baik dan dapat digunakan dan diteliti lebih lanjut dalam penelitian ini. Untuk menguji validitas pada pre-test, hasil korelasi dapat dilihat pada output Item-Total Statistic pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Nilai ini dibandingkan dengan nilai r tabel. r tabel dicari pada signifikansi 0.05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n)=30, maka didapat r tabel sebesar 0.361. Dari hasil output variablel CSR, CR, dan EE pada tabel-tabel berikut ini (Tabel 4.2, 4.3, dan 4.4), dapat dilihat bahwa koefisien korelasi secara keseluruhan lebih dari 0.361 maka setiap pertanyaan dalam kuesioner penelitian memiliki nilai reliabilitas yang baik valid dan dapat digunakan dan diteliti lebih lanjut dalam penelitian ini.
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
35
Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas Variabel CSR pada pre-test Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted csr1 csr2 csr3 csr4 csr5 csr6 csr7 csr8 csr9
29.8333 29.7000 30.0333 30.0333 30.1333 29.7333 29.7000 29.5000 29.6000
Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted Total Correlation if Item Deleted 19.937 20.010 18.654 20.102 19.637 21.444 21.872 21.569 21.352
.724 .769 .848 .630 .802 .688 .629 .741 .745
.913 .910 .904 .921 .908 .916 .919 .914 .913
Tabel 4.3. Hasil Uji Validitas Variabel CR pada pre-test Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted cr1 cr2 cr3 cr4
11.8667 12.1667 12.1333 11.8333
Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted Total Correlation if Item Deleted 3.499 3.247 3.154 2.833
.443 .534 .539 .736
.764 .718 .716 .604
Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas Variabel EE pada pre-test Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted ee1 ee2 ee3 ee4 ee5 ee6
4.2
11.1333 11.3667 11.3333 11.3667 11.2667 11.3667
Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted Total Correlation if Item Deleted 12.740 12.171 15.333 12.861 11.651 15.482
.581 .801 .614 .718 .829 .447
.857 .809 .851 .826 .802 .870
Profil Responden Setelah melakukan uji reliabilitas pre-test kepada 30 orang responden
karyawan Bank Mandiri kantor pusat di Jakarta, hasilnya menunjukkan semua pertanyaan reliabel, kemudian penulis melanjutkan penyebaran kuesioner hingga mencapai 106 responden yang semuanya adalah karyawan Bank Mandiri kantor pusat di Jakarta. Profil dari 106 responden pada penelitian ini mencakup jenis kelamin, usia, lama bekerja dan gaji. Semua responden pernah ikut berpartisipasi dalam program CSR. Hal ini disesuaikan dengan relevansinya terhadap penelitian.
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
36
4.2.1 Jenis Kelamin Berikut ini diagram yang menunjukkan profil responden berdasarkan jenis kelamin: Gambar 4.1 Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Perempuan 55%
Laki-Laki 45%
Sumber: hasil pengolahan data dengan microsoft excel
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa komposisi responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini, terdiri dari
48 orang (45%) adalah laki-laki dan
58orang (55%) adalah perempuan. Secara keseluruhan dapat dilihat jumlah reponden perempuan lebih banyak dibandingkan dengan responden lakilaki. 4.2.2 Usia Diagram dibawah ini menunjukkan profil responden berdasarkan usia: Gambar 4.2 Usia
Usia 41th60th 30% 20th-40th 70%
Sumber: hasil pengolahan data dengan microsoft excel
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
37
Dapat kita lihat dari Gambar 4.2 bahwa dari 106 orang responden sebesar 70% atau mayoritas responden berusia 20-40 tahun yaitu sebanyak 74 orang karyawan, dan sebesar 30% atau sebanyak 32 orang karyawan termasuk dalam kelompok umur 40-60 tahun. 4.2.3 Lama Bekerja Diagram dibawah ini menunjukkan profil responden berdasarkan lama bekerja di Bank Mandiri: Gambar 4.3 Lama Bekerja
Sumber: hasil pengolahan data dengan microsoft excel
Gambar 4.3 memberikan deskripsi bahwa dari 106 orang responden sebesar 10% atau 10 orang karyawan telah bekerja pada Bank Mandiri selama kurang dari 1 tahun, 44% atau 47 orang karyawan telah bekerja selama rentang waktu 1-5 tahun, 16% atau 17 orang karyawan telah bekerja selama rentang waktu 5-10 tahun, dan 30% atau 32 orang karyawan telah bekerja selama lebih dari 10 tahun. 4.2.4 Gaji per bulan Diagram berikut ini menunjukkan profil responden berdasarkan besarnya gaji:
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
38
Gambar 4.4 Gaji per bulan >15,000,000 8% 10,000,00115,000,000 15%
Gaji
5,000,00110,000,000 25%
1,000,0005,000,000 52%
Sumber: hasil pengolahan data dengan microsoft excel
Gambar 4.4 memberikan deskripsi bahwa dari 106 orang responden sebesar 52% atau 55 orang mendapatkan gaji per bulan sebesar antara Rp1.000.000Rp5.000.000, 25% atau 26 orang mendapatkan gaji per bulan sebesar antara Rp5.000.000-Rp10.000.000, 15% atau 16 orang mendapatkan gaji per bulan sebesar antara Rp10.000.001-Rp15.000.000, dan sebanyak 8% atau 9 orang mendapatkan gaji per bulan lebih dari Rp15.000.000.
4.3
Analisis Terhadap Output 4.3.1 Hasil Uji Reliabilitas Setelah penulis melakukan pre-test terhadap 30 orang responden dan hasilnya menunjukkan secara keseluruhan variabel yang digunakan adalah reliabel, maka penulis melanjutkan penyebaran kuesioner hingga mencapai 106 responden. Kemudian penulis melakukan kembali uji realiabilitas terhadap variabel laten untuk mengetahui apakah setiap pertanyaan dalam kuesioner dapat menggambarkan variabel laten tersebut. Tingkat validitas dari pertanyaan dapat diukur dengan melihat koefisien Cronbach’s Alpha, jika nilai koefisien Cronbach’s Alpha berada diatas 0.6, maka pertanyaan tersebut reliabel (Malhotra, 2010). Hasil perhitungan Cronbach’s Alpha melalui kegiatan software SPSS 16.0 adalah sebagai berikut:
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
39
Tabel 4.5. Hasil Uji Reliabilitas setelah pre-test Variabel Corporate Social Responsibility (CSR) Corporate Reputation (CR) Employee Engagement (EE)
Cronbach’s Alpha .911 .745 .895
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber: Output SPSS 16.0 hasil olahan Penulis
Dari tabel diatas, ditunjukkan bahwa hasil olahan data setelah pre-test yang menunjukkan bahwa variabel CSR, CR dan EE secara keseluruhan memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0.6 (Malhotra, 2010), maka dapat disimpulkan semua indikator yang digunakan reliabel dan penelitian dapat dilanjutkan.
4.3.2 Analisis Model Pengukuran atau Confirmatory Factor Analysis (CFA) Penulis melanjutkan penelitian dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA) terhadap variabel-variabel CSR, CR dan EE. Analisa pengukuran dengan menggunakan CFA bertujuan untuk memodelkan hubungan antara variabel laten dengan variabel-variabel teramati, kemudian untk mengetahui apakah variabel-variabel teramati tersebut memang merupakan ukuran atau refleksi yang tepat dari variabel latennya. Ada 2 hal yang harus dianalisa dalam CFA, yaitu: 1. Uji kecocokan model pengukuran 2. Analisa validitas model pengukuran Pertama yang harus diperhatikan pada pengolahan data menggunakan lisrel 8.51 adalah uji fit atau uji validitas yang digunakan untuk mengetahui apakah setiap likert pada pertanyaan dapat menggambarkan variabel yang diukur secara valid. Hasil uji fit yang didapatkan penulis pada data yang telah diolah adalah sebagai berikut:
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
40
Gambar 4.5 Path Seluruh Variabel Estimates (1)
Sumber: Hasil pengolahan data Lisrel 8.51
Dari hasil output diatas dapat dilihat bahwa nilai RMSEA sebesar 0.138, nilai tersebut lebih besar dari 0.10 maka dapat dinyatakan poor fit. Karena hasil pengolahan data uji fit pertama kali menunjukkan nilai RMSEA sebesar 0.138 (poor fit) maka penulis melakukan penyelidikan lebih mendalam sehingga ditemukan dua pertanyaan dalam satu variabel yang memiliki nilai chi square sebagai berikut: The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate csr2 csr1 8.2 0.08 csr4 csr3 18.4 0.12 csr5 csr4 8.3 0.09 csr6 csr2 12.4 -0.08 csr7 csr2 13.9 -0.09 csr7 csr6 53.5 0.16 csr8 csr4 12.7 -0.09 csr8 csr5 9.7 -0.08 csr9 csr3 15.5 -0.09 csr9 csr8 40.7 0.14 cr1 csr6 11.5 0.09 ee5 cr3 9.9 -0.08 ee5 cr4 15.8 0.08 ee5 ee1 9.4 0.12 ee5 ee4 12.9 0.12
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
41
ee6 ee6 ee6
ee2 ee3 ee4
9.9 17.3 9.6
0.11 0.15 -0.11
Sehingga setelah dilakukan running data kembali dengan “Set error covariance between csr6 and csr7 to free”, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Gambar 4.6 Path Seluruh Variabel Estimates (2) Sumber: Hasil pengolahan data Lisrel 8.51
Sumber: Hasil pengolahan data Lisrel 8.51
Setelah dilakukan running data yang kedua ternyata nilai RMSEA sebesar 0.120 tidak berbeda jauh dari nilai RMSEA yang pertama, maka dapat dinyatakan hasilnya poor fit (Brown dan Cudeck, 1993). Walaupun demikian penulis tetap melanjutkan penelitian.
4.3.2.1 Uji Kecocokan Keseluruhan Model Uji kecocokan keseluruhan model atau overal model fit berkaitan dengan analisis terhadap GOF statistik yang dihasilkan oleh program. Adapun output dari lisrel 8.51 adalah sebagai berikut: Tabel 4.6. Hasil Uji Kecocokan Keseluruhan Model Ukuran Goodness of Fit (GOF) Chi-Square NCP interval
Tingkat-tingkat Kecocokan Nilai yang kecil p > 0.05 Nilai yang kecil
Hasil Estimasi 387.79 222.25
Tingkat Kecocokan Kurang baik Kurang baik
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
42
Ukuran Goodness of Fit (GOF) RMSEA Expected CrossValidation Index (ECVI) AIC
CAIC
Tingkat-tingkat Kecocokan interval yang sempit RMSEA ≤ 0.08 P ≥ 0.05 Nilai yang kecil dan dekat dengan ECVI saturated Nilai yang kecil dan dekat dengan AIC saturated Nilai yang kecil dan dekat dengan CAIC saturated
Tingkat Kecocokan
Hasil Estimasi (169.42; 282.75)
Kurang baik
0.12 M*= 4.33 S* = 3.62 I* = 14.23 M*= 454.25 S* = 380.00 I* = 1493.84 M*= 608.11 S* = 1076.05 I* = 1563.45
Baik
Baik
Baik
NFI
NFI ≥ 0.90
0.73
Kurang baik
NNFI
NNFI ≥ 0.90
0.78
Kurang baik
CFI
CFI ≥ 0.90
0.81
Kurang baik
IFI
IFI ≥ 0.90
0.82
Kurang baik
RFI
RFI ≥ 0.90
0.69
Kurang baik
CN
CN ≥ 200
52.70
Kurang Baik
GFI
Standardized RMR ≤ 0.05 GFI ≥ 0.90
AGFI
AGFI ≥ 0.90
RMR
0.047
Kurang Baik
0.073
Kurang Baik
0.57
Kurang Baik
Sumber: Hasil pengolahan data Lisrel 8.51
Dari tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa beberapa ukuran GOF menunjukkan kecocokan yang baik sehingga dapat disimpulkan bahwa kecocokan keseluruhan model adalah baik. Wijanto (2008) mengungkapkan bahwa tidak satupun dari ukuran-ukuran GOF secara eksklusif dapat digunakan sebagai dasar evaluasi kecocokan keseluruhan model. 4.3.2.2 Analisis Validitas Model Pengukuran Menurut Wijanto (2008), setelah kecocokan model dan data secara keseluruhan adalah baik, maka langkah berikutnya adalah evaluasi atau uji kecocokan model pengukuran. Evaluasi ini akan kita lakukan terhadap setiap konstruk atau model pengukuran (hubungan antara
sebuah
variabel
laten
dengan
beberapa
variabel
teramati/indikator) secara terpisah melalui:
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
43
- Evaluasi terhadap validitas dari model pengukuran - Evaluasi terhadap reliabilitas dari model pengukuran Analisa model pengukuran akan dilakukan terhadap setiap model pengukuran atau konstruk secara terpisah melalui evaluasi terhadap validitas dan reliabilitas. Menurut Rigdon dan Ferguson (1991), dan Doll, Xia, Torkzadeh (1994), suatu variabel dikatakan mempunyai validitas yang baik terhadap konstruk atau variabel latennya, jika: - Nilai t muatan faktornya (loading factor) lebih besar dari nilai kritis (atau ≥ 1.96 atau untuk praktisnya ≥ 2), dan - Muatan faktor standardnya (standardized loading factors) ≥ 0.70 Menurut Hair et al. (1998), construct reliability dan variance extracted dapat mengukur validitas composite reliability measure dan variance extracted measure, suatu variabel dikatakan mempunyai validitas yang baik jika: - Nilai Construct Reliability (CR)-nya ≥ 0.70, dan - Nilai Variance Extracted (VE)-nya ≥ 0.50 Gambar 4.7 Path Seluruh Variabel t-values
Sumber: Hasil pengolahan data Lisrel 8.51
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
44
Gambar 4.8 Path Seluruh Variabel Standardized Solutions
Sumber: Hasil pengolahan data Lisrel 8.51
a. Variabel Laten CSR Measurement Equations csr1 = 0.42*csr, Errorvar.= 0.30 , R² = 0.37 (0.063) (0.044) 6.69 6.87 csr2 = 0.52*csr, Errorvar.= 0.19 , R² = 0.58 (0.058) (0.031) 9.02 6.34 csr3 = 0.68*csr, Errorvar.= 0.17 , R² = 0.74 (0.063) (0.030) 10.75 5.45 csr4 = 0.61*csr, Errorvar.= 0.25 , R² = 0.60 (0.066) (0.039) 9.19 6.28 csr5 = 0.60*csr, Errorvar.= 0.24 , R² = 0.60 (0.065) (0.038) 9.21 6.27 csr6 = 0.45*csr, Errorvar.= 0.24 , R² = 0.45 (0.059) (0.036) 7.52 6.71
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
45
csr7 = 0.49*csr, Errorvar.= 0.24 , R² = 0.49 (0.061) (0.037) 8.03 6.61 csr8 = 0.41*csr, Errorvar.= 0.22 , R² = 0.43 (0.055) (0.032) 7.34 6.76 csr9 = 0.48*csr, Errorvar.= 0.22 , R² = 0.51 (0.059) (0.034) 8.17 6.59
Berdasarkan hasil output Lisrel 8.51 diatas, dapat dilihat bahwa persamaan pengukuran (measurement equations) untuk variabel-variabel teramati (observed variable) koefisien trust of CSR, masing-masing memiliki nilai t (t-values) sebesar csr1=6.69, csr2=9.02, csr3=10.75, csr4=9.19, csr5=9.21, csr6=7.52, csr7=8.03, csr8=7.34, csr9=0.48. Nilai t yang dihasilkan untuk setiap variabel yang teramati tersebut >1.96 yang berarti bahwa parameter csr1 sampai dengan csr2 valid.
Indikator csr1 csr2 csr3 csr4 csr5 csr6 csr7 csr8 csr9 Total
Tabel 4.7 Uji Validilitas Variabel Laten CSR Construct Variance extracted Reliability SLF Error Nilai Nilai (SLF)2 ∑(SLF)2 (∑SLF)2 CR VE 0.61 0.63 0.3721 0.76 0.42 0.5776 0.86 0.26 0.7396 0.77 0.40 0.5929 0.78 0.40 42.5104 0.9095 0.6084 4.7692 0.5299 0.67 0.50 0.4489 0.70 0.51 0.4900 0.66 0.57 0.4356 0.71 0.49 0.5041 6.52 4.23 42.5104 4.7692
Sumber data hasil olahan Lisrel oleh penulis
Dengan perhitungan pada tabel 4.7 variabel laten CSR dapat diketahui bahwa nilai Construct Reliability (CR) dan Variance Extracted (VE) adalah sebesar sebesar 0.9095 dan 0.5299. Sebuah konstruk mempunyai reliabilitas yang baik jika nilai Construct Reliability (CR)-nya ≥ 0.70 dan nilai Variance Extracted
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
46
(VE)-nya ≥ 0.50. Hal ini dapat diartikan bahwa model pengukuran pada variabel laten CSR mempunyai validilitas yang baik. 4.3.3. Analisa Model Struktural Bagian ini berhubungan dengan evaluasi terhadap koefisien-koefisien atau parameter-parameter yang menunjukkan hubungan kausal atau pengaruh satu variabel laten terhadap variabel laten lainnya. Analisa terhadap model struktural antara lain: 4.3.3.1 Uji kecocokan keseluruhan model Dari Goodness of Fit Statistic hasil output lisrel, bisa dilihat bahwa NFI, NNFI, CFI, IFI, RFI, GFI and AGFI < 90 dan RMSEA > 0.08 yang menunjukkan kecocokan kurang baik, sedangkan SRMR dan p-value menunjukkan kecocokan yang kurang baik. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa kecocokan keseluruhan model adalah kurang baik. 4.3.3.2 Analisa hubungan kausal - Nilai-t dan Koefisien persamaan struktural Structural Equations
Gambar 4.9 Structural Equations dan Reduced Form Equation
cr = 0.72*csr, Errorvar.= 0.48 , R² = 0.52 (0.15) (0.18) 4.76 2.62 ee = - 0.10*cr + 0.019*csr, Errorvar.= 0.99 , R² = 0.0084 (0.18) (0.18) (0.25) -0.57 0.11 4.04
Reduced Form Equations cr = 0.72*csr, Errorvar.= 0.48, R² = 0.52 (0.15) 4.76 ee = - 0.056*csr, Errorvar.= 1.00, R² = 0.0032 (0.11) -0.53 Sumber: Hasil pengolahan data Lisrel 8.51
Pada persamaan struktural (structural equation) gambar 4.10, nilai-t dari koefisien CSR adalah 4.76 > 1.96 yang berarti bahwa
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
47
koefisien CSR (koefisien lintasan CSR ke CR) yaitu 0.72 adalah signifikan. Pada persamaan struktural kedua gambar 4.10, nilai-t dari koefisien CR adalah -0.10 dan absolut (-0.10) < 2, dan nilai-t dari CSR adalah 0.019 < 2. Hal ini berarti koefisien CR (koefisien lintasan CR ke EE), yaitu -0.10 tidak signifikan, dan koefisien CSR (koefisien lintasan CSR ke EE) yaitu 0.019 adalah tidak signifikan. Ikhtisar dari nilai-t dan koefisien persamaan struktural dari hasil output lisrel diatas, bisa dilihat pada tabel 4.8: Tabel 4.8. Hasil Uji Hubungan Kausal No. 1 2 3
Path CSR CR CR EE CSR EE
Estimasi 0.72 -0.10 0.019
Nilai-t 4.76 -0.57 0.11
Kesimpulan signifikan tidak signifikan tidak signifikan
Sumber: Hasil pengolahan data Lisrel 8.51
- R2 (Koefisien Determinasi) Berdasarkan hasil output Lisrel 8.51, dapat dilihat nilai R2 untuk masing-masing
persamaan.
Komponen
nilai
R2
(koefisien
determinasi) berfungsi menunjukkan seberapa jauh variabel independen mampu menjelaskan variabel dependennya. Menurut Joreskog(1999) R2 pada persamaan struktural tidak mempunyai interpretasi yang jelas dan untuk menginterpretasikan R2 seperti pada persamaan regresi, kita harus mengambilnya dari reduced form equation. Dengan demikian analisisnya adalah sebagai berikut: - R2 sebesar 0.52 berarti CSR menjelaskan 52% variance dari CR. Maksudnya adalah 52% dari reputasi perusahaan (CR) terhadap program CSR “Employee involvement in CSR program” dapat dijelaskan oleh kegiatan CSR tersebut. - Sedangkan R2 sebesar 0.032 berarti CSR menjelaskan 3,2% variance dari EE. Hal ini menunjukkan bahwa kurang dari 1%
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
48
dari keterikatan karyawan (EE) terhadap kegiatan “Employee involvement in CSR program” dapat dijelaskan oleh kegiatan CSR tersebut.
4.4
Hasil Pengujian Hipotesis
Gambar 4.10 Model Struktural Standardized Solution
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Hipotesis No. Hipotesis 1.
2.
3.
H1
H2
H3
Deskripsi Program CSR “Employee involvement in CSR program” (CSR) mempunyai hubungan terhadap Reputasi Bank Mandiri (CR) Reputasi Bank Mandiri (CR) mempunyai hubungan terhadap keterikatan karyawan Bank Mandiri (EE) Program CSR “Employee involvement in CSR program” (CSR) mempunyai hubungan terhadap keterikatan karyawan Bank Mandiri (EE)
Standardized Solution
Nilai- t
Kesimpulan
0.72
4.76
Hipotesis Diterima
-0.10
-0.57
Hipotesis Ditolak
0.02
-0.53
Hipotesis Ditolak
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
49
H1: Dari hasil uji t, terlihat bahwa t-value 4.76 > 1.96 maka H1 diterima, dapat diartikan bahwa CSR program memiliki hubungan terhadap Corporate Reputation. Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa Program CSR “Employee involvement in CSR program” mempunyai hubungan yang positif terhadap Reputasi Bank Mandiri . H2: Dari hasil uji t, terlihat bahwa t-value -0.57 < 1.96 maka H2 ditolak, dapat diartikan bahwa Reputasi Bank Mandiri tidak memiliki hubungan terhadap Keterikatan Karyawan Bank Mandiri. Dari hasil tersebut
dapat
dijelaskan
bahwa
Reputasi
Perusahaan
tidak
mempunyai hubungan terhadap Keterikatan Karyawan Bank Mandiri. H3: Dari hasil uji t, terlihat bahwa t-value -0.53 < 1.96 maka H3 ditolak, diartikan bahwa CSR program tidak memiliki hubungan terhadap Keterikatan Karyawan. Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa Program CSR khususnya “Employee involvement in CSR program” tidak mempunyai hubungan terhadap Keterikatan Karyawan Bank Mandiri. 4.5
Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan sebagai berikut: 1. Kegiatan CSR yang diamati dalam penelitian ini hanya satu kegiatan yaitu “Employee Involvement in CSR program”. 2. Responden penelitian ini hanya terbatas di Bank Mandiri kantor pusat di Jakarta.
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Program CSR “Employee involvement in CSR program” (CSR) mempunyai hubungan terhadap Reputasi Bank Mandiri (CR)
2.
Reputasi Bank Mandiri (CR) tidak mempunyai hubungan terhadap keterikatan karyawan Bank Mandiri (EE)
3.
Program CSR khususnya “Employee involvement in CSR program” (CSR) tidak mempunyai hubungan terhadap keterikatan karyawan Bank Mandiri (EE) Dari kesimpulan penelitian diatas, diketahui bahwa variabel program CSR
mempunyai hubungan terhadap variabel Reputasi Perusahaan (Corporate Reputation) tetapi variabel program CSR tidak mempunyai hubungan terhadap keterikatan karyawan (employee engagement) dan variabel Reputasi Perusahaan (corporate reputation) tidak mempunyai hubungan terhadap keterikatan karyawan (employee engagement). Hal ini berarti bahwa program Employee involvement in CSR program belum mencapai hasil yang diinginkan yaitu meningkatkan keterikatan karyawan. Hasil tersebut kemudian menjadi menarik untuk dibahas adalah mengapa hal tersebut dapat terjadi dan apakah hal-hal yang dapat dilakukan oleh manajemen Bank Mandiri guna melihat manfaat dari penelitian tersebut.
5.2 Saran Adanya keterbatasan-keterbatasan pada penelitian ini dan sehubungan dengan kesimpulan dari penelitian ini, penulis menyarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dan saran untuk manajemen Bank Mandiri:
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
51
5.2.1. Saran untuk Penelitian Lanjutan Mengingat keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis menyarankan untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam penelitian lanjutan berdasarkan penelitian ini sebagai berikut: 1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan model ini untuk penelitian pada perusahaan lain, baik yang bergerak dibidang perbankan maupun perusahaan yang bergerak dibidang selain perbankan. 2. Penelitian selanjutnya juga dapat melakukan penelitian dengan memberikan variabel tambahan seperti faktor-faktor lain yang mempengaruhi keterikatan karyawan yang tentu saja harus didukung dengan jurnal. 3. Untuk lebih mengetahui pengaruh dari kegiatan CSR pada keterikatan karyawan, jika memungkinkan penelitian dilakukan pada beberapa perusahaan di Indonesia yang mempunyai program serupa yaitu program CSR yang melibatkan seluruh karyawan.
5.2.2. Saran untuk Manajemen Bank Mandiri Berikut merupakan saran dari penulis kepada Manajemen Bank Mandiri berdasarkan hasil analisis penelitian: 1. Manajemen
dapat
mengembangkan
komunikasi
internal
dan
lebih
mensosialisasikan mengenai manfaat dari keterlibatan karyawan dalam program CSR, memotivasi karyawan sehingga karyawan melaksanakan program CSR tersebut karena senang melakukannya dan menimbulkan kepuasan, sense of ownership, dan kebanggaan pada diri karyawan sehingga dapat menimbulkan keterikatan karyawan pada Bank Mandiri, sehingga program “Employee involvement in CSR progam” bukanlah merupakan kerja tambah diluar fungsi dan tugas karyawan sehari-hari (job description-nya) dan beban tambahan bagi karyawan, melainkan merupakan suatu sarana bagi karyawan untuk menyalurkan ide kreatifnya dalam membantu lingkungan sekitar. Hal ini sejalan dengan tujuan program yang telah ditetapkan Bank Mandiri untuk program Employee involvement in CSR program.
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
52
2. Memberikan reward kepada individu dan bukan hanya unit kerja, serta memasukkan
performa
dari
keterlibatan
karyawan
dalam
employee
involvement in CSR program kedalam KPI (key performance indicator) individu karyawan, sehingga meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksanakan program CSR tersebut. 3. Membentuk tim kerja khusus yang bertanggung jawab sebagai person-incharge dan koordinator di setiap unit kerja dalam melaksanakan kegiatan “Employee involvement in CSR program”. Hal ini untuk memudahkan implementasi yang lebih baik dan untuk mencapai hasil yang maksimal. 4. Untuk lebih mengetahui tanggapan dari karyawan mengenai kegiatan CSR ini, penelitian jika memungkinkan dilakukan kepada seluruh karyawan Bank Mandiri di seluruh Indonesia.
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
53
DAFTAR PUSTAKA
Ali, I. dan Ali, J.F. (2011), Corporate Social Responsibility, Corporate Reputation, and Employee Engagement
Ali, I., Rehman, KU., Ali, SI.,Yousaf, J., dan Zia, Maria (2010), Corporate Social Responsibility Influences, Employee Commitment, and Organizational Performance. African journal of Business Management Vol.4 (12)
Bhattacharya, C.B., Sen, S., and Korschun (2008), D., Using Corporate Social Responsibility to Win the War for Talent, MITSloan Management Review
Bank Mandiri Website (2012), Corporate Info, http://csr.bankmandiri.co.id/
Cramer J., Jonker J., and van der Heijden A (2004). Making Sense of Corporate Social Responsibility. Springer Journal of Business Ethics, Vol. 55, No. 2, Social Dimensions of Organizational Excellence
Eisingerich, AB. And Bhardwaj, G. (2011). Does Social Responsibility Help Protect a Company’s Reputation?. Hollywood: MIT Sloan Management Review Vol.52 No.3
Fajar,
Mukti
ND
(2010),
Tanggung
Jawab
Sosial
Perusahaan
di
Indonesia.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hadi, Nor (2011), Corporate Social Responsibility. Yogyakarta: Graha Ilmu
Ma, Hongyue (2011), The Effects of Corporate Social Responsibility on Employee Engagement. USA: ProQuest LLC
Malhotra, N.K.(2010) Marketing Research An Applied Orientation. New Jersey: Pearson Education
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
54
Wijanto, S.H. (2008) Structural Equation Modeling dengan Lisrel 8.8. Yogyakarta: Graha Ilmu
The Right
Management
(2009),
Employee Engagement – Maximizing
Organizational Performance
Stancu, A., Grigore, GF., and Rosca, MI (2011), The Impact of Corporate Social Responsibility on Employees. International Conference on Information and Finance IPEDR vol.21 (2011) © (2011) IACSIT Press, Singapore
Barnet, ML; Jermier, JM; and Lafferty BA. (2006), Corporate Reputation: The Definitional Landscape, Corporate Reputation Review Vol.9 No.1, https://fcis.vdu.lt/
[email protected]/FOV1-000A97C7/FOV1000AA411/21783245.pdf
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
55
Lampiran 1 Realibity Output SPSS - PRETEST PRE-TEST GET DATA /TYPE=ODBC /CONNECT='DSN=Excel Files;DBQ=C:\Users\acer\Dropbox\FEUI\organized pretest input s.xls;DriverId=1046;MaxBufferSize=2048;PageTimeout =5;' /SQL='SELECT cr1, cr2, cr3, cr4, csr1, csr2, csr3, csr4, csr5, csr6, csr7, csr8, csr9, ee1, ee2, ee3, ee4, ee5, ee6, F20 FROM `Sh eet1$`' /ASSUMEDSTRWIDTH=255. CACHE. EXECUTE. DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT. RELIABILITY /VARIABLES=csr1 csr2 csr3 csr4 csr5 csr6 csr7 csr8 csr9 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
Reliability Notes Output Created Comments Input
Missing Value Handling
13-Jun-2012 06:30:50 Active Dataset Filter Weight Split File N of Rows in Working Data File Matrix Input Definition of Missing
DataSet1 <none> <none> <none> 30 User-defined missing values are treated as missing. Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.
Cases Used
Syntax RELIABILITY /VARIABLES=csr1 csr2 csr3 csr4 csr5 csr6 csr7 csr8 csr9 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL. Resources
Processor Time
00:00:00.015
Elapsed Time
00:00:00.017
[DataSet1]
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
56
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 30
100.0
0
.0
a
Excluded
Total 30 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.922
9 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted csr1 csr2 csr3 csr4 csr5 csr6 csr7 csr8 csr9
Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
29.8333 29.7000 30.0333 30.0333 30.1333 29.7333 29.7000 29.5000 29.6000
19.937 20.010 18.654 20.102 19.637 21.444 21.872 21.569 21.352
.724 .769 .848 .630 .802 .688 .629 .741 .745
.913 .910 .904 .921 .908 .916 .919 .914 .913
RELIABILITY /VARIABLES=cr1 cr2 cr3 cr4 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
Reliability Notes Output Created Comments Input
13-Jun-2012 06:31:50
Active Dataset Filter Weight Split File N of Rows in Working Data File Matrix Input Missing Value Handling Definition of Missing Cases Used
DataSet1 <none> <none> <none> 30 User-defined missing values are treated as missing. Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
57
Syntax
RELIABILITY /VARIABLES=cr1 cr2 cr3 cr4 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
Resources
Processor Time
00:00:00.062
Elapsed Time
00:00:00.025
[DataSet1]
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.761
4
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
cr1
11.8667
3.499
.443
.764
cr2
12.1667
3.247
.534
.718
cr3
12.1333
3.154
.539
.716
cr4
11.8333
2.833
.736
.604
RELIABILITY /VARIABLES=ee1 ee2 ee3 ee4 ee5 ee6 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
Reliability Notes Output Created Comments Input
13-Jun-2012 06:32:51 Active Dataset Filter Weight Split File N of Rows in Working Data File
DataSet1 <none> <none> <none> 30
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
58
Matrix Input Missing Value Handling
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing. Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure. RELIABILITY /VARIABLES=ee1 ee2 ee3 ee4 ee5 ee6 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
Cases Used
Syntax
Resources
Processor Time
00:00:00.015
Elapsed Time
00:00:00.020
[DataSet1]
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid
% 30
a
Excluded Total
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.861
6 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted ee1 ee2 ee3 ee4 ee5 ee6
11.1333 11.3667 11.3333 11.3667 11.2667 11.3667
Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted Total Correlation if Item Deleted 12.740 12.171 15.333 12.861 11.651 15.482
.581 .801 .614 .718 .829 .447
.857 .809 .851 .826 .802 .870
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
59
Lampiran 2 Realibity Output SPSS
OUTPUT SPSS GET DATA /TYPE=ODBC /CONNECT='DSN=Excel Files;DBQ=C:\Users\acer\Desktop\output\input.xls;Dr iverId=1046;MaxBufferSize=2048;PageTimeout=5;' /SQL='SELECT csr1, csr2, csr3, csr4, csr5, csr6, csr7, csr8, csr9, cr1, cr2, cr3, cr4, ee1, ee2, ee3, ee4, ee5, ee6, F20 FROM `in puts$`' /ASSUMEDSTRWIDTH=255. CACHE. EXECUTE. DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT. RELIABILITY /VARIABLES=csr1 csr2 csr3 csr4 csr5 csr6 csr7 csr8 csr9 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
Reliability Notes Output Created Comments
13-Jun-2012 22:37:22
Input
Missing Value Handling
Active Dataset Filter Weight Split File N of Rows in Working Data File Matrix Input
DataSet1 <none> <none> <none>
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing. Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure. RELIABILITY /VARIABLES=csr1 csr2 csr3 csr4 csr5 csr6 csr7 csr8 csr9 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
Cases Used
Syntax
Resources
106
Processor Time
00:00:00.016
Elapsed Time
00:00:00.016
[DataSet1]
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
60
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 106
100.0
0
.0
106
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.911
9
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted csr1 csr2 csr3 csr4 csr5 csr6 csr7 csr8 csr9
30.5094 30.3396 30.6509 30.6226 30.7547 30.3113 30.3302 30.1604 30.2830
Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted Total Correlation if Item Deleted 20.100 19.217 17.944 18.580 18.549 19.435 19.138 20.022 19.272
.542 .713 .805 .702 .725 .695 .718 .641 .714
.912 .900 .893 .901 .899 .902 .900 .905 .900
RELIABILITY /VARIABLES=cr1 cr2 cr3 cr4 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
Reliability Notes Output Created Comments
13-Jun-2012 22:38:28
Input
Missing Value Handling
Active Dataset Filter Weight Split File N of Rows in Working Data File Matrix Input
DataSet1 <none> <none> <none>
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing.
106
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
61
Cases Used
Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure. RELIABILITY /VARIABLES=cr1 cr2 cr3 cr4 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
Syntax
Resources
Processor Time
00:00:00.031
Elapsed Time
00:00:00.016
[DataSet1]
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid
% 106
100.0
0
.0
106
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.745
4 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted cr1 cr2 cr3 cr4
Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
12.1698 12.3019 12.4623 12.1981
2.580 2.784 2.156 2.313
.500 .405 .584 .689
.707 .755 .662 .604
RELIABILITY /VARIABLES=ee1 ee2 ee3 ee4 ee5 ee6 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
Reliability Notes Output Created Comments Input
13-Jun-2012 22:39:27 Active Dataset Filter
DataSet1 <none>
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
62
Missing Value Handling
Weight Split File N of Rows in Working Data File Matrix Input
<none> <none>
Definition of Missing
User-defined missing values are treated as missing. Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.
Cases Used
Syntax
106
RELIABILITY /VARIABLES=ee1 ee2 ee3 ee4 ee5 ee6 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.
Resources
Processor Time
00:00:00.062
Elapsed Time
00:00:00.032
[DataSet1]
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 106
100.0
0
.0
106
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.895
6 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted ee1 ee2 ee3 ee4 ee5 ee6
11.1321 11.3113 11.1887 11.3208 11.2547 11.2925
Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted Total Correlation if Item Deleted 12.459 12.197 13.526 12.753 11.830 13.257
.635 .818 .673 .713 .841 .655
.893 .862 .884 .878 .857 .886
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
63
Lampiran 3 Output Lisrel 8.51 - CFA
DATE: 6/14/2012 TIME: 0:57
L I S R E L 8.51 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2001 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\acer\Desktop\output\data simplis.spj:
Raw data from file data.psf Sample Size = 106 Latent Variables csr cr ee Relationships csr1 csr2 csr3 csr4 csr5 csr6 csr7 csr8 csr9= csr cr1 cr2 cr3 cr4 = cr ee1 ee2 ee3 ee4 ee5 ee6 = ee ee = csr cr cr = csr !Set the Covariances of **** - **** to 0 !Set the Variance of **** o 1.00 !Set Error **** of **** to 0 !Set error covariance between p16 and p15 to free !PSFFile ****.psf Path Diagram Method of Estimation: Maximum Likelihood End of Problem
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
64
Sample Size = 106 Covariance Matrix cr1 cr2 cr3 cr4 ee1 ee2 -------- -------- -------- -------- -------- -------cr1 0.41 cr2 0.15 0.39 cr3 0.18 0.14 0.57 cr4 0.19 0.14 0.33 0.40 ee1 -0.02 -0.05 0.05 0.08 0.98 ee2 -0.10 -0.11 -0.03 -0.06 0.52 0.75 ee3 -0.07 -0.07 -0.02 -0.06 0.30 0.41 ee4 0.01 -0.11 0.01 0.00 0.45 0.48 ee5 -0.02 -0.12 -0.06 0.02 0.62 0.57 ee6 -0.13 -0.09 -0.02 -0.09 0.32 0.48 csr1 0.16 0.12 0.23 0.19 0.09 0.00 csr2 0.11 0.12 0.19 0.20 0.03 0.03 csr3 0.15 0.20 0.33 0.20 0.01 -0.01 csr4 0.15 0.20 0.29 0.21 0.05 0.04 csr5 0.12 0.10 0.29 0.18 0.01 0.04 csr6 0.21 0.09 0.23 0.15 0.02 0.01 csr7 0.19 0.11 0.26 0.19 -0.02 -0.05 csr8 0.16 0.12 0.18 0.16 -0.04 -0.08 csr9 0.16 0.11 0.19 0.16 -0.01 -0.02 Covariance Matrix ee3 ee4 ee5 ee6 csr1 csr2 -------- -------- -------- -------- -------- -------ee3 0.58 ee4 0.36 0.74 ee5 0.39 0.59 0.82 ee6 0.42 0.31 0.43 0.68 csr1 -0.03 0.09 0.04 -0.03 0.48 csr2 -0.06 0.06 -0.03 0.00 0.27 0.47 csr3 -0.05 0.02 -0.07 0.01 0.29 0.36 csr4 -0.05 0.02 -0.04 -0.04 0.30 0.29 csr5 -0.10 0.07 -0.03 -0.07 0.25 0.32 csr6 -0.03 0.03 0.00 0.00 0.16 0.18 csr7 -0.10 -0.02 -0.05 -0.05 0.16 0.20 csr8 -0.12 -0.09 -0.10 -0.04 0.11 0.24 csr9 -0.11 -0.02 -0.07 -0.06 0.14 0.27 Covariance Matrix csr3 csr4 csr5 csr6 csr7 csr8 -------- -------- -------- -------- -------- -------csr3 0.62 csr4 0.46 0.62 csr5 0.41 0.41 0.60 csr6 0.31 0.24 0.25 0.44 csr7 0.34 0.26 0.28 0.38 0.48 csr8 0.25 0.18 0.19 0.23 0.25 0.38 csr9 0.27 0.24 0.29 0.27 0.29 0.33
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
65
Covariance Matrix csr9 -------csr9 0.46
Number of Iterations = 23 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) Measurement Equations
cr1 = 0.36*cr, Errorvar.= 0.29 , R² = 0.31 (0.043) 6.66 cr2 = 0.28*cr, Errorvar.= 0.32 , R² = 0.20 (0.075) (0.046) 3.74 6.91 cr3 = 0.61*cr, Errorvar.= 0.20 , R² = 0.66 (0.11) (0.043) 5.45 4.52 cr4 = 0.51*cr, Errorvar.= 0.13 , R² = 0.67 (0.094) (0.030) 5.46 4.42 ee1 = 0.70*ee, Errorvar.= 0.49 , R² = 0.50 (0.074) 6.59 ee2 = 0.73*ee, Errorvar.= 0.21 , R² = 0.72 (0.089) (0.038) 8.22 5.47 ee3 = 0.53*ee, Errorvar.= 0.30 , R² = 0.48 (0.078) (0.045) 6.75 6.64 ee4 = 0.68*ee, Errorvar.= 0.28 , R² = 0.62 (0.089) (0.045) 7.66 6.15 ee5 = 0.81*ee, Errorvar.= 0.16 , R² = 0.80 (0.094) (0.036) 8.61 4.49 ee6 = 0.57*ee, Errorvar.= 0.35 , R² = 0.48 (0.085) (0.053) 6.74 6.64
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
66
csr1 = 0.40*csr, Errorvar.= 0.32 , R² = 0.34 (0.064) (0.046) 6.32 6.94 csr2 = 0.50*csr, Errorvar.= 0.22 , R² = 0.54 (0.059) (0.033) 8.54 6.55 csr3 = 0.66*csr, Errorvar.= 0.19 , R² = 0.70 (0.064) (0.032) 10.40 5.82 csr4 = 0.58*csr, Errorvar.= 0.28 , R² = 0.55 (0.067) (0.042) 8.70 6.50 csr5 = 0.58*csr, Errorvar.= 0.26 , R² = 0.57 (0.066) (0.040) 8.90 6.45 csr6 = 0.49*csr, Errorvar.= 0.20 , R² = 0.55 (0.057) (0.031) 8.65 6.52 csr7 = 0.53*csr, Errorvar.= 0.20 , R² = 0.59 (0.058) (0.031) 9.12 6.38 csr8 = 0.43*csr, Errorvar.= 0.20 , R² = 0.47 (0.054) (0.030) 7.82 6.71 csr9 = 0.50*csr, Errorvar.= 0.21 , R² = 0.55 (0.058) (0.032) 8.65 6.52
Structural Equations
cr = 0.73*csr, Errorvar.= 0.47 , R² = 0.53 (0.15) (0.18) 4.86 2.66 ee = - 0.099*cr + 0.011*csr, Errorvar.= 0.99 , R² = 0.0084 (0.19) (0.18) (0.25) -0.53 0.060 4.04
Reduced Form Equations cr = 0.73*csr, Errorvar.= 0.47, R² = 0.53 (0.15) 4.86
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
67
ee = - 0.062*csr, Errorvar.= 1.00, R² = 0.0038 (0.11) -0.58
Correlation Matrix of Independent Variables csr -------1.00
Covariance Matrix of Latent Variables cr ee csr -------- -------- -------cr 1.00 ee -0.09 1.00 csr 0.73 -0.06 1.00
Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 149 Minimum Fit Function Chi-Square = 448.14 (P = 0.0) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 446.42 (P = 0.0) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 297.42 90 Percent Confidence Interval for NCP = (237.75 ; 364.72) Minimum Fit Function Value = 4.27 Population Discrepancy Function Value (F0) = 2.83 90 Percent Confidence Interval for F0 = (2.26 ; 3.47) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.14 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.12 ; 0.15) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.00 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 5.03 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (4.46 ; 5.67) ECVI for Saturated Model = 3.62 ECVI for Independence Model = 14.23 Chi-Square for Independence Model with 171 Degrees of Freedom = 1455.84 Independence AIC = 1493.84 Model AIC = 528.42 Saturated AIC = 380.00 Independence CAIC = 1563.45 Model CAIC = 678.63 Saturated CAIC = 1076.05 Normed Fit Index (NFI) = 0.69 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.73 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.60 Comparative Fit Index (CFI) = 0.77 Incremental Fit Index (IFI) = 0.77 Relative Fit Index (RFI) = 0.65
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
68
Critical N (CN) = 46.00
Root Mean Square Residual (RMR) = 0.048 Standardized RMR = 0.088 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.69 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.61 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.54 The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance Between and Decrease in Chi-Square New Estimate ee5 cr3 9.9 -0.08 ee5 cr4 15.8 0.08 ee5 ee1 9.4 0.12 ee5 ee4 12.9 0.12 ee6 ee2 9.9 0.11 ee6 ee3 17.3 0.15 ee6 ee4 9.6 -0.11 csr2 csr1 8.2 0.08 csr4 csr3 18.4 0.12 csr5 csr4 8.3 0.09 csr6 cr1 11.5 0.09 csr6 csr2 12.4 -0.08 csr7 csr2 13.9 -0.09 csr7 csr6 53.5 0.16 csr8 csr4 12.7 -0.09 csr8 csr5 9.7 -0.08 csr9 csr3 15.5 -0.09 csr9 csr8 40.7 0.14 Time used:
0.187 Seconds
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
69
Lampiran 4 Kuesioner Kepada Yth. Responden, Saya, Ratih Widhiarti, adalah mahasiswa tingkat akhir fakultas ekonomi program ekstensi manajemen Universitas Indonesia. Saya membutuhkan bantuan Bapak/Ibu/Saudara untuk menyelesaikan penulisan skripsi saya dengan mengisi kuesioner ini. Bantuan Bapak/Ibu/Saudara sangatlah penting dan saya sangat menghargai bantuan Anda. Penelitian ini merupakan studi akademis mengenai tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) dan hubungannya dengan keterikatan karyawan (employee engagement) “Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Keterikatan Karyawan” – studi kasus program Employee Involvement in CSR pada Bank Mandiri. Penelitian ini untuk mengetahui apakah keterlibatan karyawan dalam program CSR tersebut mempunyai pengaruh terhadap keterikatan karyawan pada Bank Mandiri. Tidak ada jawaban benar atau salah. Tolong berikan tanda centang () pada jawaban yang paling mewakili pikiran atau perasaan Bapak/Ibu/Saudara. Atas partisipasi bapak/Ibu/Saudara, saya ucapkan terima kasih. Hormat saya, Ratih Widhiarti Mahasiswa Universitas Indonesia 1. Apakah anda pernah ikut berpartisipasi dalam kegiatan CSR di Bank Mandiri? Ya Tidak 2. Sampai sejauh manakah anda setuju dengan pernyataan dibawah ini: Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Saya senang bekerja di Bank Mandiri karena Bank Mandiri mempunyai reputasi yang baik
Bank Mandiri tempat saya bekerja mempunyai reputasi CSR yang baik
3. Sampai sejauh manakah anda setuju dengan pernyataan dibawah ini:
Reputasi Bank Mandiri untuk CSR membuat saya bangga menjadi karyawan Bank Mandiri Saya senang dan terlibat dalam pekerjaan karena Bank Mandiri mempunyai reputasi yang baik
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
70
4. Sampai sejauh manakah anda setuju dengan pernyataan di bawah ini: Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Saya memperhatikan setiap informasi mengenai program CSR di Bank Mandiri
Saya ingin tahu lebih banyak mengenai program CSR di Bank Mandiri
Saya merasa lebih berbahagia bekerja di Bank Mandiri setelah ikut berpartisipasi dalam program CSR Saya banyak belajar dari program CSR dan program CSR ini membantu meningkatkan keterampilan saya dalam pekerjaan Saya lebih terikat pada pekerjaan saya setelah saya ikut berpartisipasi dalam program CSR Program CSR Bank Mandiri membuat saya bangga menjadi karyawan pada Bank Mandiri Saya ingin ikut berpartisipasi dalam program CSR bila ada kesempatan Saya berharap untuk dapat berpartisipasi lebih banyak dalam program CSR Bank Mandiri Saya merasa program CSR tidak saja bermanfaat bagi masyarakat, Bank Mandiri sebagai institusi tetapi juga bermanfaat bagi diri saya pribadi
5. Sampai sejauh manakah anda setuju dengan pernyataan di bawah ini: Karena Bank Mandiri mempunyai reputasi CSR yang baik, saya akan tetap terikat pada pekerjaan saya (saya akan tetap bekerja di Bank Mandiri) walaupun jika:
Staff senior di Bank Mandiri tidak memperhatikan kesejahteraan karyawannya
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012
71
Saya tidak mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan saya bekerja di Bank Mandiri Saya memiliki suara minoritas dalam setiap keputusan yang diambil pada departemen/bagian dimana saya bekerja Saya tidak mempunyai kesempatan untuk peningkatan karir Manfaat/keuntungan untuk karyawan yang diberikan Bank Mandiri tidak memuaskan Bank Mandiri tidak dapat dengan cepat menyelesaikan masalah yang dialami oleh nasabah Bank Mandiri
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
DATA PRIBADI 1.
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
2.
Umur
20-40 tahun
41-60 tahun
3.
Gaji
4.
Rp1,000,001,- sd Rp5,000,000,Rp5,000,001,- sd Rp10,000,000, Rp10,000,001,- sd Rp15,000,000, Lebih dari Rp15,000,000,-
Lama Bekerja di Bank Mandiri
Kurang dari 1 th 1 th sd 5 th 5 th sd 10 th Lebih dari 10 th
Terima kasih atas waktu dan partisipasi Anda dalam mengisi kuesioner ini.
Universitas Indonesia Hubungan corporate..., Ratih Widhiarti, FE UI, 2012