9/10/2012
Potensi Pendanaan CSR David Ardhian
Disampaikan pada : Workshop Pengelolaan dan Penggalangan Sumberdaya Mitra ICCO dan Kerk In Actie Jakarta, 14-09-2012
Corporate Social Responsibility (CSR) • Sebuah konsepsi baru di Indonesia (tahun 2000‐an) • Konsepsi dan pengertian tentang CSR masih dipahami beragam Æ terus berkembang • Dalam PRAKTEK berkembang pesat Æ seiring dengan perkembangan berbagai standar internasional dan regulasi tentang CSR • Perhatian besar terhadap CSR karena : (i) perkembangan PMA/PMDN (ii) residual impacts yg timbul (sosial, ekonomi, PMA/PMDN, (ii) residual impacts yg (sosial ekonomi budaya, LH) (iii) jumlah dana CSR yang dikelola makin besar (iv) efektifitas dampak thd masyarakat dan lingkungan
1
9/10/2012
Konsep CSR • “bentuk komitmen dunia usaha untuk berkontribusi bagi pengembangan ekonomi dengan tetap memperhatikan kualitas hidup pekerja dan keluarganya, juga keluarganya, juga masyarakat sekitar serta publik secara umum” (WBCSD, 1995) • “konsepsi mengenai bagaimana perusahaan secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap isu sosial dan lingkungan dalam operasi bisnisnya dan dalam relasi dengan stakeholdernya” (EU Green Paper, framework for CSR, 2001) • “komitmen komitmen perusahaan untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dengan integrasi ekonomi, sosial dan lingkungan dalam menjalankan bisnisnya (WSSD Johanesburg, 2002)
Kritik dan Debat CSR
Kritik kartunis Jonathan Saphiro terhadap Sustainable Development (sumber : Hamman and Acutt, 2003)
2
9/10/2012
Global Standart •
•
•
•
•
UN Global Compact (2000) – In 2000, the United Nations (UN) launched the Global Compact international initiative which everyone (Governments, Organizations, and Companies) can join to. The Global Compact is formed by ten principles in the areas of human rights, labor, the environment and anticorruption. Equator Principle(2006) – The Equator Principles (EPs) are a voluntary set of standards for determining, assessing and managing social and environmental risk in project financing. IFC Performance Standards on Social and Environmental Sustainability (2006) – International Finance Corporation (IFC) applies the Performance Standards to manage social and environmental risks and impacts and to enhance development opportunities in its private sector IAIA (I t IAIA (International Association for Impact Assessment) (2003) ti lA i ti f I tA t) (2003) – IAIA (International Association for Impact Assessment) announced Social Impact Assessment International Principles on May 2003 with aim to standardize social impact assessment implementation around the world. SIA is having aims to analyze, monitor and manage social impact of project implementation GRI (2008) dan ISO 26000 (2010)
Ruang Lingkup CSR
3
9/10/2012
Sasaran CSR • • • •
Membina hubungan baik dengan masyarakat M b ik layanan Memberikan l sosial i l bagi b i masyarakat k t Meningkatkan keberdayaan masyarakat Memandirikan masyarakat
Pola Umum Program CSR Perusahaan CD/CS/CR
Pihak perantara (intermediary agents) spt LSM, Konsultan, Kontraktor Swasta, Perguruan Tinggi
Pembangunan infrastruktur Layanan kebutuhan dasar Pengembangan kapasitas Pengembangan akses dan jaringan Promosi dan pemasaran Pendidikan, Kesehatan, ,p , ekonomi, pertanian, Lingkungan hidup, sosial budaya, etc
Masyarakat (Kelompok Sasaran)
4
9/10/2012
Masalah • • • • • • •
Not sure ‐ “Who” & “What”.. U k Unknown progress.. Never end.. Unpredicted social risk.. Tension to conflict.. p Corruption.. Sustainability ?????
Potensi CSR 1. 2. 3. 4.
Standart CSR – Social Responsibility ISO 26000 Regulasi Pemerintah Kebutuhan penguatan kapasitas CSR Pendanaan yang besar dan lebih menjamin kepastian jangka panjang
5
9/10/2012
1. Standart ISO 26000 7 PRINSIP ISO 26000
Subyek Inti ISO 26000
Akuntabilitas p Transparansi Perilaku Etik Perhatian Kepentingan Stakeholder Ketaatan Hukum Perhatian terhadap Norma Internasional Pemenuhan HAM
ISU ISU yg diusung GERAKAN MASYARAKAT SIPIL Æ VOLUNTARY STANDART
2. Regulasi Pemerintah Terbitnya Undang‐undang (UU) No 40 tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas, pasal 74 mengenai kewajiban melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Memberikan tambahan nilai terhadap aktivitas tanggung jawab sosial yang yang berkembang dengan : • Mengembangkan suatu konsesus terhadap pengertian tanggung jawab sosial dan isunya. • Menyediakan pedoman tentang penerjemahan prinsip‐prinsip menjadi kegiatan kegiatan yang efektif. • Memilah praktek‐praktek terbaik yang sudah berkembang dan disebarluaskan untuk kebaikan komunitas atau masyarakat internasional. UU Penanaman Modal, UU Sektoral : UU Ketanagakerjaan, UU Minerba, UU Gas
CSR di Indonesia : sukarela (soft law) Æ kewajiban (hard law)
6
9/10/2012
3. Penguatan Kapasitas CSR • Demokratisasi, keterbukaan pers dan otonomi daerah Æ terungkap kasus kasus konflik : (i) hubungan masyarakat dan perusahaan (2) hubungan pemerintah daerah dan perusahaan • Konsep CSR yang terus berkembang : – Creating Share Value (diadopsi perusahaan dari Uni Eropa), – Isu Perubahan Iklim dan Rio+ 20 (Green Economy), – MDGs dan Post MDGs 2015 – Peluang untuk mewarnai pada konteks isu nasional : “isu pluralism, local economic development dan ekonomi kreatif, kebebasan informasi publik, etc” • Kebutuhan nyata peningkatan kapasitas teknis dan manajemen : perencanaan, tools fasilitasi/pendampingan, pemetaan sosial, monev, pengelolaan keuangan, knowledge management, marketing etc Statement Menteri BUMN Dahlan Iskan : “ Tahun 2013, CSR BUMN diserahkan kepada pihak kompeten, agar BUMN konsentrasi pada bisnis intinya” (dikutip detik finance, 12 Juni 2012)
Laporan Pengungkapan CSR
Sumber : Studi Perbandingan Pengungkapan CSR di Asia Tenggara (Agri, 2012) Keterangan : • ENV : Environment, P : Product, ENG : Energy, S : Sustainability, HR : Human Resources, ER : External Relations, CI : Community Involvement, OI : Other Info
7
9/10/2012
4. Potensi Pendanaan • Pendanaan CSR dari berbagai perusahaan cenderung meningkat dari tahun ke tahun • Program Program yang didanai yang didanai masih “klasik” klasik pada pada isu pembangunan infrastruktur dan layanan kebutuhan dasar : pendidikan, kesehatan Æ trend menuju isu pemberdayaan jangka panjang (penguatan ekonomi lokal, pertanian, konservasi, sosial budaya etc) • Isu perubahan iklim mendorong Æ peningkatan investasi CSR pada isu lingkungan p g g hidup p • Fenomena kompetisi antar perusahaan dalam “pencitraan” CSR Æ mencari added value dan differensiasi dalam investasi pendanaan
CSR PT. Telkom Perkembangan Dana CSR PT. Telkom
Milyar (Rp) 350
311 288
300 250
205 183
200 150
138
100 50 0 2006
2007
2008
2009
2010
Tahun
Sumber : Diolah dari Sustainability Report PT. Telkom (Ardhian, 2012)
8
9/10/2012
CSR PT. Bank Mandiri Milyar (Rp)
Alokasi Pendanaan CSR PT. Bank Mandiri untuk Program Lingkungan Hidup
Dana CSR PT. Bank Mandiri
350 289
300 250 200
186
175
43,1 M 174,4 M
150 100
76,3 M 2009 2010
50
2011 0 2009
2010
2011
Tahun
Sumber : diolah dari Sustainability Report PT. Bank Mandiri (Ardhian, 2012)
CSR PT. Aneka Tambang Tbk Milyar (Rp)
Dana CSR PT. Aneka Tambang
78
80
60
40
35
39
20
0
2009
2010
2011
Tahun Sumber : Diolah dari Sustainability Report PT. Aneka Tambang (Ardhian, 2012)
9
9/10/2012
CSR PT. Kalbe Farma Dana CSR PT Kalbe Farma 25
19.52
20
15
11.93 10
5
4.89
0
2008
2009
2010
Sumber : Studi Literatur Peningkatan Kepedulian Sosial Perusahaan terhadap Masyarakat dalam Program PKBL di Indonesia (Tobing dan Tarigan, 2011)
CSR PT. Unilever Dana CSR PT. Unilever 25
21.352 20
15.217
15.785
2008
2009
15 10 5 0
2010
Sumber : Studi Literatur Peningkatan Kepedulian Sosial Perusahaan terhadap Masyarakat dalam Program PKBL di Indonesia (Tobing dan Tarigan, 2011)
10
9/10/2012
CSR PT. Newmont Nusa Tenggara Dana CSR PT. NNT (Divestasi) = USD 38 juta
Kab. Sumbawa Barat USD 15,2 juta 40%
Kab Sumbawa USD 7,6 juta 20%
Dana CSR PT. NNT Tahun 2011 = USD 5,4 juta
Prov. NTB USD 15,2 Juta 40%
Infrastruktur
USD 3 juta 56%
USD 2,4 Juta 44%
Community Capacity Building
Sinergi CSR dan CSO, Mungkinkah? Beberapa Kendala : Perbedaan ideologi Hambatan psikologis – persepsi dan stereotype Perbedaan “budaya” organisasi Minimnya akses informasi tentang CSR di kalangan y CSO dan sebaliknya • Masih minim inisiatif untuk membuka ruang dialog dan kerjasama antara “CSO” dan CSR Perusahaan • • • •
11
9/10/2012
Potensi Sinergi • Pendanaan CSR yang cenderung meningkat menjadi “salah satu” dari alternatif pendanaan kegiatan CSO di masa datang • CSR membutuhkan kompetensi “CSO” untuk penguatan kapasitas teknis dan manajemen, ide ide kreatif yang memberi value added bagi keberhasilan CSR, kedalaman dalam penguasaan isu sosial, ekonomi dan lingkungan • Kendala perbedaan ideologi, bisa diatasi dengan memilih CSR dari perusahaan memiliki praktek yang baik (good corporate governance, komitmen terhadap ISO 26000 etc) • CSO mengembangkan kompetensi teknis dan manajemen CBO untuk bisa akses pendanaan langsung ke CSR Perusahaan
Terima Kasih
12