JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DENGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA REMAJA HAMIL USIA 15-19 TAHUN (Studi pada Kelurahan Rowosari Kota Semarang) Awanis Farisa Setyarahma*), Martha Irene Kartasurya**), Ronny Aruben**) *)
Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat, FKM UNDIP Semarang **)
Dosen Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat, FKM UNDIP Semarang Email :
[email protected]
Abstract : Adolescent pregnancy need higher food intake than adult pregnant women, because they were still in the growth period. There were many cases (415) of adolescent pregnancy in Rowosari, Semarang in 2015. The purpose of this study was to analyze the association of energy, protein, fat, vitamin B1, vitamin B6, vitamin B12, and calcium adequacy levels and the weight gain among adolescent pregnanciesat Rowosari Village, Semarang. This study was an analytical study with a cross-sectional approach. The subjects were44 pregnant adolescent who were chosen purposively. Data were collected through interviews using structured questionnaires and 2 x 24 hours recalls. Qualitative data were also collected through indepth interviews. Data were analysed by Pearson and Spearman Rank correlation tests. The results showed that the adequacy level of energy was (79.5±8.55)%, protein (70.55±24.88)%, fat (52.3±22.54)%, vitamin B1 (90.9±22.99)%, vitamin B6 (65.9±24.30)%, vitamin B12 (56.8±79.21)% and calsium (59.1±49.83)%. There were correlation between energy adequacy levels (p = 0.000), protein adequacy level (p = 0.040), fat adequacy level (p = 0.032), vitamin B1 adequacy (p = 0.021), vitamin B6 adequacy (p = 0.034), calsiumadequacy levels (p = 0.016) and weight gain. There was no correlation between adequacy levels of vitamin B12 (p = 0.188) and the pregnancy weight gain. It was concluded that there were correlation between adequacy level of energy, protein, fat, vitamin B1, vitamin B6 and calcium with the pregnancy weight gain of adolescent pregnancy. Keyword
: Adequacy level, weight gain, adolescent pregnancy
PENDAHULUAN Remaja
reproduksi.1Masa remaja merupakan
mengalami
perubahan yang mendasar dalam
masa
sikap dan perilaku. Berbagai hal
kehidupan
tersebut mengakibatkan peningkatan
menghubungkan masa kanak-kanak
kerentanan
dan masa dewasa. Pada masa ini
remaja
terhadap
transisi
berbagai macam penyakit terutama
terjadi
yang
perkembangan
kesehatan
berhubungan seksual
dengan
dalam
rentang
manusia
yang
pertumbuhan yang
pesat
dan dari
tubuh termasuk fungsi reproduksi.
dan
158
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Pertumbuhan dan perkembangan ini
berpengaruh terhadap kesehatan ibu
mempengaruhi
hamil.
perubahan
fisik,
Makanan
sangat
penting
mental maupun sosial, sehingga
selama kehamilan karena makanan
masa ini disebut masa-masa kritis
dibutuhkan
2
untuk
dalam
kehidupan
manusia. Salah
anak.
satu
masalah
yang
cukup
kandungan ditentukan oleh makanan
kalangan
ibunya. Jika makanan ibu kurang,
mengkhawatirkan
di
remaja adalah seks pranikah.
3
Kualitas
pertumbuhan anak
dalam
pertumbuhan anak juga kurang. Jika
Wanita hamil membutuhkan
ibu terlampau banyak makan, anak
asupan makanan yang cukup untuk
juga akan tumbuh terlalu besar dan
dirinya dan bayi yang dikandungnya.
tidak sehat.
Ibu
hamil
yang
kekurangan
mengalami
asupan
gizi,
Konsumsi ibu selama hamil
akan
sebaiknya lebih banyak dari sebelum
menyebabkan kelainan pada janin
hamil,
yang dikandungnya. Masalah yang
dikandungnya juga membutuhkan
sering terjadi pada ibu hamil yaitu
makanan,
tidak menyadari adanya peningkatan
makanan yang dikonsumsi harus
kebutuhan
tetap sesuai kebutuhan.5
gizi
selama
masa
kehamilan, serta perilaku gizi yang salah
sehingga
karena
bayi
namun
yang
banyaknya
Asupan energi dan protein
terjadi
mempunyai peranan penting dalam
ketidakseimbangan antara konsumsi
penambahan berat badan, hal ini
dan kebutuhan. Selain itu, sebagian
sejalan
ibu hamil takut mengalami kesulitan
sebelumnya
melahirkan
bahwa
karena
bayi
yang
dengan
penelitian
yang
menyatakan
terdapat
hubungan
yang
dikandung menjadi besar sehingga
signifikan antara asupan energi dan
ibu hamil cenderung mengurangi
protein dengan penambahan berat
konsumsi makanannya. Di beberapa
badan
daerah masih terdapat kebiasaan
kehamilan yang dipilih yaitu pada
pantang/tabu makan sesuatu seperti
usia trimester ketiga karena pada
ikan,
hamil
trimester ketiga para ibu kurang
merupakan
memperhatikan asupan zat gizinya
padahal
selama
makanan
tersebut
sumber
zat
gizi
diperlukan.4Konsumsi sebelum
dan
selama
yang pangan kehamilan
ibu
hamil.6Umur
sehingga
memungkinkan
mereka
kekurangan
makanan
159
pada
yang
untuk asupan
menunjang
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
kesehatan
tetapi
pada
purposive
trimester
sampling.
Sampel
berjumlah 44 remaja hamil.
ketiga ini cenderung ibu mengalami
Variabel
peningkatan nafsu makan dan laju
yang
digunakan
penambahan berat badannya sudah
dalam penelitian ini adalah tingkat
stabil karena sudah memasuki akhir
kecukupan
energi,
tingkat
kehamilan.
kecukupan
protein,
tingkat
Asupan remaja
pada
kecukupan lemak, tingkat kecukupan
mendapat
vitamin B, dan tingkat kecukupan
makanan
hamil
perlu
perhatian karena makanan yang
kalsium.
Pengambilan
dikonsumsi oleh ibu secara langsung
dilakukan
dengan
akan berpengaruh terhadap janin
wawancara
yang dikandungnya serta remaja
recall2x24
jam.
hamil
dilakukan
secara
perlu
untuk
meningkatkan
data
kuesioner,
mendalam
dan
Analisis
data
univariat
dan
asupan gizinya mengingat mereka
bivariat menggunakan uji korelasi
masih
Pearson dan Rank Spearman.
dalam
Sampai
saat
usia ini
pertumbuhan. belum
adanya
penelitian asupan makanan pada
HASIL DAN PEMBAHASAN
remaja hamil. Hal tersebut membuat
1. Analisis Variabel Penelitian
peneliti tertarik untuk melakukan
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan dan Umur Kehamilan Responden
penelitian
mengenai
hubungan
asupan
makanan
dengan
penambahan
berat
badan
pada
remaja hamil usia 15-19 tahun di Kelurahan Rowosari Kota Semarang tahun 2016.
F
%
Pendidikan Terakhir SMP
19
43,2
SMA
25
56,8
Umur Kehamilan 7 Bulan 8 Bulan 9 Bulan
15 24 5
34,1 54,5 11,4
44
100,0
Total
METODE PENELITIAN Tabel
Penelitianinimerupakan
1
menunjukkan
bahwa
penelitian analitik kualitatif dengan
sebagian besar pendidikan terakhir
jenispenelitian observasional melalui
responden adalah SMA, sedangkan
pendekatan cross sectional. Teknik
sebagian
pengambilan
responden adalah 8 bulan.
sampel
adalah
160
besar
umur kehamilan
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Tabel 2 Rata-rata Penambahan Berat badan Responden
Variabel
Min
Maks
Median
SD
Energi (%)
77
115
93,50
8,55
Protein (%)
12,49
108,88
62,40
24,88
Lemak (%)
13,10
111,20
61,45
22,54
bahwa
Vitamin B1
17,86
107,14
46,43
22,99
badan
(%) 25,00
137,50
65,60
24,30
3,80
409,60
86,50
79,21
8,07
170,49
84,25
49,83
Tingkat Kecukupan
Variabel
Min
Maks
Penambahan Berat Badan (kg)
7,40
17,0
Tabel
2
Rata 2 11,4
menunjukkan
penambahan
berat
SD 2,5
Vitamin B6
responden berkisar antara 7,40-17,0
(%)
kg, data penambahan berat badan
Vitamin B12 (%)
berdistribusi normal.
Kalsium (%)
sudah tergolong baik diatas AKG
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Penambahan Berat Badan Responden Kategori Penambahan Berat Badan BB kurang (<12.5 kg)
Frekuensi 34
77,3
BB cukup (≥ 12,5 kg)
10
22,7
Total
44
100
Tabel
3
sebagian
yang dianjurkan.
Jumlah
menunjukkan besar
Tabel 5 Rata-rata Asupan Makanan Responden
%
Kategori Tingkat Kecukupan a. Energi Kurang (<70%) Cukup (>70%<100%) Baik (>100%130%) b. Protein Kurang (<80%) Baik (≥80%100%) c. Lemak Kurang (<80%) Baik (≥80%100%) d. Vitamin B1 Kurang (<77%) Baik (≥77%) e. Vitamin B6 Kurang (<77%) Baik (>77%) f. Vitamin B12 Kurang (<77%) Baik (>77%) g. Calsium Kurang (<77%) Baik (>77%) Total
bahwa
remaja
hamil
memiliki penambahan berat badan yang kurang sebesar 34 responden, dan penambahan berat badan yang cukup sebesar 10 responden.
Tabel 4 Asupan Responden
Makanan
Jumlah Frekuensi % 0 35
0 79,5
9
20,5
31 13
70,5 29,5
21 23
47,7 52,3
40 4
90,9 9,1
29 15
65,9 34,1
19 25
43,2 56,8
18 26 44
40,9 59,1 100
Tabel 4 menunjukkan bahwa rata-
Tabel 5 menunjukkan, bahwa rata-
rata
rata kecukupan protein, vitamin B1,
kecukupan
lemak,
vitamin
energi, B1,
protein,
vitamin
B6,
dan vitamin B6 responden kurang,
vitamin B12 dan kalsium responden
namun kecukupan energi, lemak, 161
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
vitamin B12 dan kalsium tergolong
fisik
baik.
membantu
2. Analisis
Hubungan
Variabel
yang
penelitian
tingkat
hubungan
dalam
sejalan
dengan
ini,
0,975
0,000
Prianto tahun 2006 di Kabupaten
0,311
0,040
Gunungkidul Yogyakarta dan sejalan
0,323
0,032
dengan
0,348
0,021
menyatakan bahwa selama proses
0,321
0,034
kehamilan terjadi peningkatan laju
0,202
0,188
metabolik basal dan penambahan
0,360
0,016
berat badan selama kehamilan.6,8
dengan
teori
yang
ada
yang
b. Hubungan Tingkat Kecukupan
penambahan
Protein dengan Penambahan
Berat Badan
Berat Badan
Hasil menunjukkan
meningkatkan
penelitian yang dilakukan oleh Joko
a. Hubungan Tingkat Kecukupan Energi
sangat
Adanya
Penambahan Berat Badan Koefisien p Korelasi (r) value
Tingkat Kecukupan Energi Tingkat Kecukupan Protein Tingkat Kecukupan Lemak Tingkat Kecukupan Vitamin B1 Tingkat Kecukupan Vitamin B6 Tingkat Kecukupan Vitamin B12 Tingkat Kecukupan Kalsium
akan
kecukupan energi responden.
Bebas dengan Terikat Variabel
cukup
uji
statistik
bahwa
p
Hasil
value
menunjukkan
uji
statistik
bahwa
p
value
sebesar0,000 <0,05 yang berarti
sebesar0,040 <0,05 yang berarti
bahwa
bahwa
ada
kecukupan
hubungan energi
tingkat dengan
ada
kecukupan
hubungan
tingkat
protein
dengan
berat
badan.
penambahan berat badan. Adanya
penambahan
hubungan antara tingkat kecukupan
Berdasarkan
energi dengan penambahan berat
sebagian besar ibu hamil dalam
badan pada penelitian ini karena
penelitian ini menyatakan bahwa
asupan
tidak
makanan yang sering dikonsumsi
dan
adalah makanan yang kaya akan
diimbangi
energi
yang
dengan
baik
olahraga
aktifitas fisik yang cukup. Konsumsi
gizi
hasil
wawancara
protein seperti tahu, tempe, telur, yang
dan
lain-lain.
Namun
kurangnya
mencukupi kebutuhan serta diiringi
variasi
dengan latihan fisik yang ringan
konsumsi sehari-hari menyebabkan
sehingga akan memberi dampak
asupan
7
baik bagi ibu hamil. Adanya aktifitas
makanan
protein
yang
tidak
mereka
tercukupi.
Protein pada ibu hamil berfungsi
162
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
untuk
pertumbuhan
dan
Asupan lemak pada sebagian
plasenta,
besar ibu hamil tergolong baik yaitu
uterus, payudara serta peningkatan
(>80%). Fungsi lemak antara lain :
perkembangan
janin,
volume darah ibu. Hal
8,9,10
sebagai
ini
menunjukan,
sumber
energi,
sumber
asam lemak esensial, alat angkut
responden mengetahui sangat baik
vitamin
bahwa masa hamil adalah masa
protein, memelihara suhu tubuh dan
penting untuk pertumbuhan optimal
sebagai pelindung organ tubuh.
janin dan persiapan persalinan. Oleh karena
penambahan zat-zat
larut
lemak,
Adanya
gizi
menghemat
hubungan
kecukupan
lemak
tingkat dengan
yang berguna untuk kesehatan ibu
penambahan
hamil,
penelitian ini tidak sesuai dengan
pertumbuhan
janin,
saat
berat
badan
pada
persalinan, persiapan menyusui dan
penelitian
tumbuh kembang bayi.
menyatakan tidak ada hubungan
Adanya penelitian
ini,
hubungan
dalam
antara
sejalan
dengan
dengan
sebelumnya
tingkat
yang
konsumsi
lemak
penambahan
berat
11
penelitian yang dilakukan oleh Joko
badan. Hal ini dapat terjadi karena
Prianto tahun 2006 di Kabupaten
responden
Gunungkidul Yogyakarta dan sejalan
makanan yang mengandung banyak
dengan
yang
lemak seperti goreng-gorengan, tahu
menyatakan bahwa selama proses
goreng dan tempe goreng serta
kehamilan terjadi peningkatan laaju
responden banyak mengkonsumsi
metabolik basal dan penambahan
bahan makanan yang mengandung
teori
yang
ada
berat badan selama kehamilan.
6,9
mengkonsumsi
bahan
banyak garam seperti mie instan, kecap, dll sehingga menyebabkan
c. Hubungan Tingkat Kecukupan Lemak
dengan
kenaikan berat badan
Penambahan d. Hubungan Tingkat Kecukupan
Berat Badan Hasil menunjukkan
uji bahwa
Vitamin
statistik p
ada
kecukupan
hubungan lemak
dengan
Penambahan Berat Badan
value
Hasil
sebesar 0,032< 0,05, yang berarti bahwa
B1
menunjukkan
tingkat
uji bahwa
statistik p
value
sebesar 0,021 < 0,05, yang berarti
dengan
bahwa
penambahan berat badan.
163
ada
hubungan
tingkat
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
kecukupan
vitamin
dengan
penting untuk kesehatan tubuh ibu
badan.
dan perkembangan otak serta saraf
Hubungan memiliki korelasi positif
bagi organ tubuh bayi dan untuk
dan kekuatan hubungan kuat.
pembentukan sel darah merah ibu
penambahan
B1
berat
Vitamin B1 berfungsi untuk
dan bayi. Jika ibu hamil kekurangan
mengubah karbohidrat yang telah
vitamin B6, tanda-tanda nya terlihat
masuk ke dalam tubuh menjadi
berupa
gejala
energi. Fungsi ini juga bermanfaat
seperti
orang
untuk ibu hamil, yaitu saat vitamin
kekurangan
B1 masuk ke dalam tubuh, maka
terdapat gatal, luka dan memar kecil
akan menghasilkan energi baru bagi
dibagian sudut bibir.
si
bayi
untuk
sehingga memungkinkan perkembangan
yang
yang
vitamin
Adanya
otak,otot,
awal
mirip
menderita
C,
misalnya
hubungan
dalam
penelitian ini karena asupan vitamin
sistem saraf dan perkembangan
B6
organ lain didalam tubuh.
masih kurang serta pengetahuan
Adanya
hubungan
dalam
yang
dikonsumsi
responden
dan sosial ekonomi mereka masih
penelitian ini karena asupan vitamin
rendah.
B1
f. Hubungan Tingkat Kecukupan
yang
dikonsumsi
responden
masih kurang serta pengetahuan
Vitamin
B12
dengan
dan sosial ekonomi mereka masih
Penambahan Berat Badan
rendah.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa p value sebesar 0,188 >0,05,
e. Hubungan Tingkat Kecukupan Vitamin
B6
yang
dengan
uji
menunjukkan
B12
statistik
bahwa
tidak
ada
dengan
penambahan
berat
badan
value
Tidak adanya hubungan dalam
sebesar 0,034 <0,05, yang berarti
penelitian ini karena asupan vitamin
bahwa
tingkat
B12 yang dikonsumsi responden
dengan
masih kurang serta pengetahuan
ada
kecukupan
p
bahwa
hubungan tingkat kecukupan vitamin
Penambahan Berat Badan Hasil
berarti
hubungan vitamin
B6
penambahan berat badan.
dan sosial ekonomi mereka masih
Vitamin B6 berfungsi untuk menghancurkan
lemak
rendah
didalam
tubuh agar dapat menjadi energi,
164
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
g. Hubungan Tingkat Kecukupan
nafsu dan pola makan yang masih
Kalsium
cenderung belum diperhatikan
dengan
Penambahan
Berat Badan KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa p value sebesar 0,016<0,05,
1. Kesimpulan
yang berarti bahwa ada hubungan
a. Sebagian besar penambahan
tingkat kecukupan kalsium dengan
berat
penambahan berat badan.
kurang,
Adanya penelitian kurang
hubungan ini
karena
asupan
responden
dengan
persentase 77,3%. b. Ada
hubungan
kecukupan
responden
penambahan
kalsium untuk ibu hamil selama
Kelurahan
kehamilan serta pengetahuan dan
=0,975 ; p =0,000)
mereka
masih
c. Ada
rendah.
dengan
berat
pada
ekonomi
tingkat
energi
kurang informasi terkait kebutuhan
sosial
kg
sebanyak 34 orang dari 44
mengkonsumsi
dikarenakan
<12,5
responden
susu. Tingginya angka ibu hamil
kalsium,
yaitu
adalah
penambahan berat badannya
mengkonsumsi
kurang
ibu
dalam
kalsium selama kehamilan seperti
yang
badan
remaja
badan
hamil
di
Rowosari
(r
hubungan
tingkat
kecukupan protein dengan penambahan pada
h. Penyebab
asupan
makanan
remaja
Kelurahan
yang rendah secara kualitatif
berat
hamil
di
Rowosari
(r
=0,311 ; p =0,040)
Dari hasil wawancara mendalam
d. Ada
hubungan
dengan 10 responden remaja hamil
kecukupan
dipilih 5 responden dengan berat
penambahan
badan yang tergolong kurang dan 5
pada
responden dengan berat badan yang
Kelurahan
normal.
=0,323 ; p =0,032)
Dapat
diketahui
badan
bahwa
penyebab asupan makanan yang
e. Ada
tingkat
lemak
dengan
berat
remaja
badan
hamil
di
Rowosari
(r
hubungan
rendah yaitu karena pengetahuan
kecukupan
mereka tentang makanan bergizi
dengan penambahan berat
bagi ibu hamil masih kurang, serta
badan pada remaja hamil di
165
vitamin
tingkat B1
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Kelurahan
Rowosari
(r
dan
=0,348 ; p=0,021) f.
Ada
tingkat
vitamin
B6
responden. 2. Saran
badan pada remaja hamil di Rowosari
a. Remaja
(r
untuk
=0,321 ; p=0,034)
vitamin
B12
mencari
variasi
aktif
informasi
Rowosari
makanan
selama
kehamilan.
badan pada remaja hamil di
b. Peneliti
(r
selanjutnya
diharapkan dapat menggali
=0,202 ; p =0,188) h. Ada
lebih
memperhatikan asupan dan
dengan penambahan berat
Kelurahan
Hamil
tentang asupan gizi dan lebih
g. Tidak ada hubungan tingkat kecukupan
yang
mempengaruhi nafsu makan
dengan penambahan berat
Kelurahan
variasi
makanan
hubungan
kecukupan
kurangnya
lebih dalam lagi mengenai
hubungan
tingkat
kehamilan
remaja
kecukupan kalsium dengan
menggunakan variabel lain
penambahan
yang
pada
berat
remaja
Kelurahan
badan
terdapat
dalam
hamil
di
kerangka teori yang belum
Rowosari
(r
diteliti.
=0,360 ; p =0,016) i.
Penyebab asupan makanan yang rendah pada remaja hamil
yaitu
yang
rendah
kurangnya kader
DAFTAR PUSTAKA
pengetahuan
informasi atau
kesehatan
1.
karena
Daftar
dari 2.
setempat
sehingga
memperhatikan
Suryoputro et al. Faktor-Faktor
Seksual. Jogjakarta : Pustaka Cendekia Press. 2006.
kurang 3.
mempengaruhi
responden
Penduduk
Yang Mempengaruhi Perilaku
baik bagi ibu hamil, sosial yang
Jumlah
Indonesia 2013. Jakarta. 2013.
petugas
mengenai asupan gizi yang
ekonomi
Badan Pusat Statistik (BPS).
Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI. Profil
dalam
Kesehatan
asupan
Indonesia
2000.
Jakarta : Depkes RI. 2001.
makanan selama kehamilan
166
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
4.
Kartasapoetra G, Marsetyo H.
G.
Ilmu Gizi (Korelasi Gizi dan
Kebidanan. Ed 3, Cet. 6. PT
Kesehatan dan Produktifitas
Bina
Kerja). 4th ed. Jakarta: Rineka
Prawirohardjo, Jakarta. 2002.
Cipta; 2003. 5.
10.
Departemen
Gizi
Kesehatan
dan
Masyarakat
Supariasa, Bakri, dan Fajar.
Kesehatan
Masyarakat
Universitas
and late pregnancy in relation
Indonesia. Jakarta: Gizi dan
to weight gain. International
Kesehatan
Journal of Obesity (London).
Masyarakat.
11.
PT
Hamil
di
Kabupaten
Gunungkidul (Karya
Yogyakarta. Tulis
Universitas
Ilmiah).
Gadjah
Mada.
Yogyakarta. 2006. Adam,
Nurlaela.
Tingkat
Hubungan
pendidikan
Pengetahuan
dan dengan
Kekurangan
Energi
Kronis
Ibu
Hamil
pada
Puskesmas
Ampana
Timur
Kecamatan
Ampana
Kota
pada
Kabupaten
Tojo
Una-Una.
2013. Kristiyanasari, Hamil.
W.
Nuha
Gizi
Ibu
Medika,
Yogyakarta. 2010. Prawirohardjo,
S.
A.
AS. O. Maternal diet in early
2007:492–9.
Prianto, J. Hubungan antara
Ibu
9.
Sarwono
Fakultas
dengan Kenaikan Berat Badan
8.
Pustaka
Ilmu
Jakarta. 2002.
Asupan Energi dan Protein
7.
Wiknjosastro.
Penilaian Status Gizi. EGC,
Rajagrafindo Persada. 2007. 6.
H.
B.
Saifuddin, T. Rachimhadi, dan
167