HUBUNGAN ANTARA SARAPAN PAGI DENGAN TINGKAT KONSENTRASI BELAJAR SISWA DI SDN JATISARI III KECAMATAN SENORI KABUPATEN TUBAN (The Relation Between Breakfast With a Concentration Learning Level of Students at SDN Jatisari III District of Senori Tuban) Mokhamad Nurhadi Prodi S1 Keperawatan STIKES NU Tuban ABSTRAK Dari laporan Balitbang 2011 mengenai survey yang dilakukan Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) pada tahun 2007 bahwa prestasi siswa Indonesia berada diranking ke-36 dari 49 negara. Prestasi belajar sangat erat kaitannya dengan konsentrasi belajar.Konsentrasi belajar dipengaruhisalah satunya oleh kalori sarapan di pagi hari, karena sarapan yang kalorimya cukup dapat memenuhi kebutuhan tubuh sehingga tubuh dapat terus metabolisme yang optimal sebagai bahan bakar bagi otak untuk bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara sarapan pagi dengan tingkat konsentrasi belajar siswa kelas 3, 4, 5 dan 6 di SDN Jatisari III Kecamatan Senori Kabupaten Tuban. Penelitian ini menggunakan desain Analitik korelasional dengan pendekatan waktu crosssectional. Sampel sebanyak 40 responden yang diambil dengan Simple random sampling. Data diambil dengan menggunakan observasi. Sedangkan uji statistik yang digunakan adalah Uji Spearman’s. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan setengahnyasiswa di SDN Jatisari III Kecamatan Senori Kabupaten Tubansarapan sesuai kalori yaitu 20 siswa (50%) dan hampir setengahnya siswa di SDN Jatisari III Kecamatan Senori Kabupaten Tuban mempunyai konsentrasi belajar yang baik yaitu 19 siswa (47,5%). Dari Uji Spearman’s didapatkan hasil p = 0,000 berarti 0,000 < 0,05 dan dapat disimpulkan H0 ditolak artinya ada hubungan antara sarapan pagi dengan tingkat konsentrasi belajar siswa. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sarapan pagi mempengaruhi konsentrasi belajar. sarapan pagi tersebut harus memenuhi 5020 kalori. Diharapkan orang tua, sekolah, dan masyarakat agar tetap memperhatikan kebiasaan sarapan pagi yang baik untuk anaknya, karena dengan sarapan pagi yang cukup kalori akan dapat meningkatkan konsentrasi belajar. Dengan konsentrasi belajar yang baik akan mempengaruhi prestasinya disekolah. Kata Kunci: Sarapan Pagi, KonsentrasiBelajar
ABSTRACT Of Research and Development 2011 report on a survey conducted Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) in 2007 that student achievement Indonesia was ranked as 36th out of 49 countries. Learning achievement is very closely related to the concentration of learning. Concentration learning is influenced in part by calorie breakfast in the morning, since breakfast calories sufficient to meet the needs of the body so that the body can continue optimal metabolism as fuel for the brain to work. The purpose of this study was to determine whether there is a relationship between breakfast with a concentration level of learning students in grades 3, 4, 5 and 6 in the District III SDN Jatisari Senori Tuban. The design of this study Analytical cross-sectional correlational approach to time. A sample of 40 respondents were taken by simple random sampling. Data taken using observation. While the statistical test used was Spearman's test. Based on the results, half of the students in the District III SDN Jatisari Senori Tuban according calorie breakfast with 20 students (50%) and almost half of the students at SDN Jatisari Senori District of Tuban III have good study concentrations were 19 students (47.5%). Of Spearman's test showed significant p = 0.000 0.000 < 0.05 and it can be concluded H0 is rejected it means there is a relationship between breakfast with concentration levels of student learning. From the description above it can be concluded that the breakfast affects learning concentration. The morning breakfast must meet 5020 calories. Expected parents, school, and
218
community to keep attention to the morning breakfast was good habits for their children, because with enough calorie breakfast that will be able to increase the concentration of learning. With good learning concentration will affect school. Keywords: Breakfast, Concentration
mencakup keahlian-keahlian fisik khususnya seperti koordinasi, keseimbangan, ketangkasan, kekuatan, kelenturan dan kecepatan. (Howard Gardner, 2001). Sedangkan menurut survey awal yang dilakukan peneliti pada 10 siswa kelas V di SDN Jatisari III Kecamatan Senori tentang prestasinya dikelas pada Semester awal Tahun Ajaran 2014-2015 didapatkan 5 dari 10 siswa atau (50%) siswa mendapatkan nilai raport antara 60-65, bahkan mendekati nilai dibawah rata-rata, 1 siswa atau (1%) mengatakan nilainya naik, dan 4 siswa atau (40%) mengatakan nilainya tetap tidak ada perubahan. Dari 5 siswa atau (50%) tersebut mengatakan setiap pelajaran sedang berlangsung mereka sering merasa bosan, mengantuk dan ingin cepat-cepat masuk jam istirahat supaya bisa bermain dan membeli jajanan di luar kelas. Semua itu dikarenakan siswa tidak sarapan pagi sebelum berangkat kesekolah. Hal ini disebabkan karena ketidakfahaman orang tua akan kebutuhan gizi pada anak di pagi hari sehingga anak kekurangan kecukupan kalori untuk berfikir dan berdampak pada penurunan konsentrasi belajarnya disekolah. Dua tahun yang lalu program sarapan pagi atau yang disebut Pekan Sarapan Nasional pada tanggal 14-20 Februari 2013 diresmikan oleh pemerintah sebagai Pekan Sarapan Nasional (PESAN). Artinya pemerintah telah bertekad agar masyarakat Indonesia dapat menggunakan sarapan pagi sebagai titik tolak untuk sehat dan cerdas.
PENDAHULUAN Upaya pencapaian sumberdaya manusia yang berkualitas lebih di fokuskan untuk membentuk manusia yangbisamenikmati hidup sehat, mempunyai kesempatan meningkatkan ilmu pengetahuan dan hidup sejahtera. Pencapaian tujuan pendidikan dapat terwujud dengan melakukan proses pembelajaran yang diarahkan untuk merubah perilaku siswa melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengetahui pencapaian pembelajaran yaitu dengan cara melakukan evaluasi hasil belajar yang diperoleh dari prestasi belajar siswa. Dari laporan Balitbang 2011 mengenai survey yang dilakukan Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) pada tahun 2007 bahwa prestasi siswa Indonesia mengalami penurunan yaitu hanya berada diranking ke-36 dari 49 negara. Dalam survey yang berbeda diperoleh hasil bahwa physical quottiens anak Indonesia sangat rendah dibandaingkan Negara Jepang, Thailand, dan Vietnam. Physical quottiens adalah element yang mengukur kemampuan fisik seorang anak dalam melakukan aktivitas dan permainan sesuai dengan kemampuan anak seusianya. Kecerdasan fisik ini antara lain yaitu kemampuan untuk menggunakan seluruh tubuhnya untuk mengekspresikan ide-ide dan perasaan-perasaan atau menggunakan tangan untuk menghasilkan dan menstransformasikan untuk menghasilkan sesuatu. Kecerdasan ini 219
PESAN didukung empat organisasi gizi dan pangan di Indonesia, yaitu Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan (PERGIZI PANGAN), Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), dan Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI). Meskipun sarapan pagi merupakan program Nasional ternyata sebagian masyarakat Indonesia masih belum mengetahui manfaat sarapan pagi dan belum melakukan sarapan pagi sebagai awal aktivitasnya. Begitu pula yang terjadi pada SDN Jatisari III Kecamatan Senori Kabupaten Tuban. Saattidurorgan-organ dalam tubuh ternyata masih beraktivitas. Aktivitas kala tidur itu membutuhkan banyak energi. Energi yang di gunakan pada waktu tidur itu berasal dari cadangan kalori yang tersimpan di dalam tubuh. Bila cadangan energi di dalam tubuh habis, suplaynya ke otak akan berkurang, ini akan membuat tubuh menjadi lemas, kepala pusing, keluar keringat dingin, bahkan tidak sedikit orang yang pinsan karena kekurangan energi di tubuhnya. Selain itu pula daya ingat dan berpikir akan berkurang kemampuannya karena kekurangan energi, hal ini mengakibatkan kemampuan bekerja otak semakin dalam menyelesikan aktivitas hari itu. Untuk itulah di perlukan energi yang cukup sebagai bahan bakar bagi otak untuk berkerja. Untuk menu sarapan lebih diutamakan kandungan gula sebaiknya memenuhi 58%energi (terdiri dari 2/3 gulakompleks dan 1/3 gula cepat terserap). Sedangkan lemak30% (2/3 lemak tidak jenuh dari nabati dan 1/3 asal hewani, ikan dan ternak) darikebutuhan energi harian. Makanan itu di antaranya : Susu, keju, dan yoghurt merupakan sumber protein hewani, kalsium,vitamin A, B2, dan
D, telur, nasi, roti, dan produk sereal merupakan sumber karbohidrat kompleks,vitamin kelompok B, dan mineral(Rahmi, 2007, Bagwel, 2008). Sedangkan pengertian tentang pentingnya sarapan pagi dan juga manfaatnya harus di sosialisasikan kepada siswa dan orang tua agar para orang tua siswa tersebut mengerti akanpentingnya kebutuhan gizi sarapan pagi pada anak untuk proses belajarnya. Hal ini bisa dilakukan dengan cara penyuluhan ke orang tua atau anak dan juga bisa dengan memberikan leaflet tentang makanan yang biasa dikonsumsi untuk menu sarapan pagi. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “hubungan antara sarapan pagi dengan tingkat konsentrasi belajar siswa di SDN Jatisari III Kecamatan Senori Kabupaten Tuban”. METODE DAN BAHAN Penelitian ini merupakan penelitian Analitik Observasional dengan desain Korelasional menggunakan pendekatan Cross sectional Sampel pada penelitian ini berjumlah 40 responden. Metode pengambilan sampel menggunakan simple random sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel (dalam Nursalam, 2008). Alat pengumpul data pada penelitian ini adalahberupa kuesioner.Analisa data penelitian ini menggunakan analisaunivariat dan bivariat. Analisa univariatdigunakan untuk mengetahui karakteristikresponden, dan analisa bivariat untuk mengetahuihubungan antara dua variabel 221
denganmenggunakan dengan alpha<0,05.
uji
spearman
3) Data kelas responden Distribusi responden berdasarkan kelas di SDN Jatisari III Kecamatan Senori kabupaten TubanTahun 2015 No Kelas f % 1 3 6 15% 2 4 13 32,5% 3 5 13 32,5% 6 8 20% 4 40 100 Jumlah
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di SDN Jatisari III, yaitu salah satu sarana pendidikan yang ada di wilayah Desa JatisariKecamatan Senori Kabupaten Tuban. Analisa Univariat Data Umum 1) Jenis kelamin responden Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin di SDN Jatisari III Kecamatan Senori kabupaten TubanTahun 2015 No Jenis f % Kelamin 1 Laki-laki 18 45% 2 Perempuan 22 55% 40 100 Jumlah
Tabel diatasmenunjukkan hampir setengahnya responden (32,5%) adalah kelas4 dan 5. 4) Status gizi responden Distribusi responden berdasarkan status gizi di SDN Jatisari III Kecamatan Senori kabupaten TubanTahun 2015 No Status gizi f % 1 Kurus 12 30% 2 Normal 27 67,5% 3 Gemuk 1 2,5%
Tabel diatas menunjukkan sebagian besar responden (55%) berjenis kelamin perempuan.
Jumlah
2) Umur responden Distribusi responden berdasarkan umur di SDN Jatisari III Kecamatan Senori kabupaten TubanTahun 2015 No Umur f % 1 8-9 tahun 6 15% 2 10-11 27 67,5% tahun 3 12 tahun 7 17,5%
40
100
Tabel diatas menunjukkan sebagian besar responden (67,5%) status gizi normal. Data Khusus 1) Sarapan Pagi Distribusi Responden Berdasarkan Siswa Yang Sarapan Pagi Di SDN Jatisari III Kecamatan Senori Kabupaten Tuban Dari tabel menunjukkan bahwa dari40 siswa didapatkan setengahnyasiswa yang sarapan sesuai kalorisebanyak 20siswa (50%) dan sebagian kecil siswa yang sarapan kurang sesuaikalorisebanyak 8 siswa (20%).
40 100 Jumlah Keterangan: responden didapatkan dari umur terendah 8 tahun dan tertinggi 12 tahun. Tabel diatas menunjukkan sebagian besar responden (67,5%) berusia 1011 tahun. 222
ditolak artinya ada hubungan antara Sarapan Pagi Dengan Tingakat Konsentrasi Belajar Siswa.
2). Tingkat Konsentrasi Belajar Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Konsentrasi Belajar Siswa Di SDN Jatisari III Kecamatan Senori Kabupaten Tuban Dari tabel menunjukkan bahwa dari 40 siswa didapatkan hampir setengahnya siswa yang konsentrasi dalam belajar sebanyak 19siswa (47,5%) dan sebagian kecil siswa yang kurang konsentrasi belajar sebanyak 10siswa (25%).
PEMBAHASAN Karakteristik responden 1) Jenis kelamin Hasil penelitian ini didapatkan bahwa jumlah jenis kelamin responden terbanyak adalah jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 22 responden, sedangkan responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 18 responden. 2) Umur Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah umur terbanyak adalah 10-11 tahun, yaitu sebanyak 27 responden dan yang paling sedikit usia >65 tahun yaitu 3 responden. 3) Data kelas responden Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah kelas terbanyak adalah kelas 4-5, yaitu sama-sama sebanyak 13 responden dan yang paling sedikit adalah kelas 3 yaitu 6 responden. 4) Status gizi responden Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar status gizi responden normal yaitu 27 responden, sedangkan responden dengan status gizi berlebih sebanyak 1 responden.
Analisa Bivariat Hubungan Antara Sarapan Pagi Dengan Tingkat Konsentrasi Belajar Siswa Di SDN Jatisari III Kecamatan Senori Kabupaten Tuban Distribusi Hubungan Antara Sarapan Pagi Dengan Tingkat Konsentrasi Belajar Siswa Di SDN Jatisari III Kecamatan Senori Kabupaten Tuban Dari tabel menunjukkanbahwadari 40 responden, 20 diantaranya melakukan sarapan sesuai kalori dan yang berkonsentrasi belajar baik sebanyak 17 (85%) responden, hasil tersebut lebih besar dari responden yang tidak berkonsentrasi belajar yaitu 0 (0%).Dari 8 responden yang melakukan sarapan kurang sesuai kalori berkonsentrasi belajar kurang yaitu 4 (50%) hasil tersebut lebih tinggi dari responden yang berkonsentrasi belajar baik yaitu 2 (25%) dan yang tidak berkonsentrasi belajar yaitu 2 (25%). Dari 12 responden yang tidak sarapan danyang tidak berkonsentrasi belajaryaitu 10 (83,3%) hasil tersebut lebih tinggi dari responden yang berkonsentrasi belajar baik yaitu 0 (0%). Dengan Uji Spearman’s didapatkan hasil p= 0,000 berarti 0,000< 0,05 dan dapat disimpulkan H0
Identifikasi sarapan pagi pada siswa di SDN Jatisari III Kecamatan Senori Kabupaten Tuban Berdasarkan hasil tabel diatas menunjukkan bahwa dari 40 siswa didapatkan setengahnya siswa yang sarapan sesuai kalori sebanyak 20 siswa (50%) dan sebagian kecil siswa yang sarapan kurang sesuai kalori sebanyak 8 siswa (20%). Sarapan pagi merupakan menu makanan pertama yang dikonsumsi seseorang. Biasanya untuk menu 223
sarapan lebih diutamakan kandungan gula sebaiknya memenuhi 58% energi (terdiri dari 2/3 gula kompleks dan 1/3 gula cepat terserap).Sedangkan lemak 30% (2/3 lemak tidak jenuh dari nabati dan 1/3 asam hewani, ikan dan ternak) dari kebutuhan energi harian. Contoh menu itu antara lain: sepiring nasi dengan telur, daging, sayur, teh manis, bisa diganti dengan sepiring nasi goreng dengan telur dan minuman teh manis atau susu. Bisa juga menu tersebut diganti dengan yang instan antara lain dengan mie rebus atau goreng dengan tambahan daging atau telur dengan minuman teh manis atau susu (Rahmi, 2007, Bagwel, 2008). Berdasarkan hasil observasi sarapan pagi peneliti di SDN Jatisari III Kecamatan Senori, didapatkan masih banyak siswa yang tidak melakukan sarapan pagi. Hal ini menandakan kurangnya pengertian akan pentingnya sarapan pagi yang harus dikonsumsi siswa untuk mendukung aktivitas belajarnya disekolah. Maka perlu dilakukan pemberian pengetahuan tentang pentingnya sarapan pagi kepada siswa dan orang tua melalui berbagai forum yang ada di SDN Jatisari III Kecamatan Senori.
seorang selama periode belajar (Susanto, 2006). Penelitian hampir serupa pernah dilakukan oleh Ahmad Faridi (2005) mengenai hubungan sarapan dengan kadar glukosa darah dan konsentrasi didapatkan dari 80 siswa yang sarapan dan kadar glukosa darahnormal konsentrasinya baik sebanyak 70 siswa. Konsentrasi belajar merupakan salah satu hal mutlak yang harus dimiliki oleh setiap anak sekolah. Berdasarkan observasi peneliti konsentrasi belajar siswa di SDN Jatisari III Kecamatan Senori rata-rata mempunyai konsentrasi belajar yang cukup. Kemampuan konsentrasi yang baik sangat menentukan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk itulah dibutuhkan sarapan pagi yang cukup kalori agar siswa bisa terus berfikir dan berkonsentrasi dengan baik. Analisa hubungan antara sarapan pagi dengan tingkat konsentrasi belajar siswa di SDN Jatisari III Kecamatan Senori Kabupaten Tuban Dari tabel diatas menunjukkanbahwadari 40 responden, 20 diantaranya melakukan sarapan sesuai kalori dan yang berkonsentrasi belajar baik sebanyak 17 (85%) responden, hasil tersebut lebih besar dari responden yang tidak berkonsentrasi belajar yaitu 0 (0%).Dari 8 responden yang melakukan sarapan kurang sesuai kalori berkonsentrasi belajar kurang yaitu 4 (50%) hasil tersebut lebih tinggi dari responden yang berkonsentrasi belajar baik yaitu 2 (25%) dan yang tidak berkonsentrasi belajar yaitu 2 (25%). Dari 12 responden yang tidak sarapan danyang tidak berkonsentrasi belajaryaitu 10 (83,3%) hasil tersebut lebih tinggi dari responden yang berkonsentrasi belajar baik yaitu 0 (0%).
Identifikasi konsentrasi belajar pada siswa di SDN Jatisari III Kecamatan Senori Kabupaten Tuban Berdasarkan hasil tabel diatas menunjukkan bahwa dari 40 siswa didapatkan hampir setengahnya siswa yang berkonsentrasi baik dalam belajar sebanyak 19 siswa (47,5%) dan sebagian kecil siswa yang kurang konsentrasi belajar sebanyak 9 siswa (22,5%). Konsentrasi belajar bisa diartikan dengan pemusatan fikiran, atau terpusatnya perhatian seseorang terhadap informasi yang di peroleh 224
Dengan Uji Spearman’s didapatkan hasil p= 0,000 berarti 0,000 < 0,05 dan dapat disimpulkan H0 ditolak artinya ada hubungan antara Sarapan Pagi Dengan Tingakat Konsentrasi Belajar Siswa. Sarapanpagimempunyaiperanan pentingbagianaksekolahyaituuntukme menuhigizi di pagiharidimanaanakanakberangkatkesekolahdanmempuny aiaktifitas yang sangatpadat di Sekolah. Aktifitas tersebut dapat menghabiskan cadangan energi untuk dibakar. Pada akhirnya otak tidak cukup mendapatkan suplay energi sehingga mengalami kesulitan dalam berfikir dan berkonsentrasi. Apabilaanak-anakterbiasamakanpagi, makaakanberpengaruhterhadapkecerda sanotak, terutamadayaingatanaksehinggadapat mendukungprestasibelajaranakkearah yang lebihbaik. Sarapan pagi merupakan pasokan energi untuk otak yang paling baik agar dapat berkonsentrasi di Sekolah (Nirmala Devi: Gizi Anak Sekolah, 2012). Sarapan pagi sangat berpengaruh terhadap konsentrasi belajar siswa di SDN Jatisari III Kecamatan Senori. Siswa yang melakukan sarapan pagi lebih mampu berfikir dan berkonsentrasi dari pada siswa yang tidak melakukan sarapan pagi. Dengan konsentrasi yang baik siswa dapat meningkatkan prestasinya disekolah.
yaitu 4 (50%) hasil tersebut lebih tinggi dari responden yang berkonsentrasi belajar baik yaitu 2 (25%) dan yang tidak berkonsentrasi belajar yaitu 2 (25%). Dari 12 responden yang tidak sarapan danyang tidak berkonsentrasi belajaryaitu 10 (83,3%) hasil tersebut lebih tinggi dari responden yang berkonsentrasi belajar baik yaitu 0 (0%). Sarapan pagi sangat berpengaruh terhadap konsentrasi belajar siswa di SDN Jatisari III Kecamatan Senori. Siswa yang melakukan sarapan pagi lebih mampu berfikir dan berkonsentrasi dari pada siswa yang tidak melakukan sarapan pagi. Dengan konsentrasi yang baik siswa dapat meningkatkan prestasinya disekolah. SARAN Bagi Sekolah Untuk meningkatkan daya konsentrasi belajar anak disekolah perlu ditingkatkan penyuluhan tentang pentingnya sarapan pagi kepada siswa. Bagi Institusi Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bekal untuk melakukan penelitian selanjutnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar. Bagi Masyarakat Memberi informasi pada orang tua dan siswa tentang pentingnya sarapan pagi dan manfaatnya.
SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Hasil penelitian ini didapatkan dari 40 responden, 20 diantaranya melakukan sarapan sesuai kalori dan yang berkonsentrasi belajar baik sebanyak 17 (85%) responden, hasil tersebut lebih besar dari responden yang tidak berkonsentrasi belajar yaitu 0 (0%).Dari 8 responden yang melakukan sarapan kurang sesuai kalori berkonsentrasi belajar kurang
Bagi Peneliti Dari penelitian yang telah dilakukan akan membantu mengembangkan penelitian selanjutnya tentang faktorfaktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar.
225
pembelajaran). diakses Desember 2014. DAFTAR PUSTAKA Balitbang. 2011. mengenai survey yang dilakukan Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) 2007.
22
Nirmala Devi,: Gizi Anak Sekolah,: 30, 2012. Purnakarya. 2010. Hubungan Status Gizi dan Kebiasaan Sarapan Pagi Dengan Prestasi Belajar. (online) (Sumatra.USU. http://www.google.co.id/url?q= http://repository.usu.ac.id). Diakses 22 Desember 2014
Chairinniza K.Graha. 2008. 100 Questions & Answers. Jenis Makanan Seimbang (online), 16 (1), (http//www.googlebook.com). diakses 22 Desember 2014.
Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas). 2007. Dilakukan Oleh Departemen Kesehatan. (online) (http://www.google.co.id/searc h?_e_pi=7%2CPAGE_ ID10%2C986437). diakses 22 Desember 2014.
Chairinniza K.Graha. 2008. 100 Questions & Answers. Kebutuhan Sarapan Pagi (online), 18 (1), (http//www.googlebook.com). diakses 22 Desember 2014. Gagne. 2011. “The Conditions of Learning (online), 197. (http://dedynovianto.wordpres. com/my-papers/tentangpendidikan/teori-belajar-robertm-gagne). diakses 22 Desember 2014.
Slameto. 2003. Hubungan Status Gizi dan Kebiasaan Sarapan Pagi Dengan Prestasi Belajar. (online) (Sumatra.USU. http://www.google.co.id/url?q= http://repository.usu.ac.id). Diakses 22 Desember 2014
Havighurst dalam Hurlock. 2002. Tugas-tugas Perkembangan Anak Sekolah. Jurnal Ilmu Keperawatan (online), (31), (http//www.googlebook.com). diakses 22 Desember 2014
Sulistyawati. 2013. Hubungan Antara Kebiasaan Sarapan Pagi Dengan Prestasi Belajar Yang Dicapai Dalam Bidang IPA, IPS, Olahraga. Sidoarjo. UWK.
Hidayat, Aziz. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulis Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
WHO (Word Health Organization). 1997. Definisi Anak sekolah. (online) (http://www.google.co.id/searc h?_e_pi=7%2CPAGE_ID10% 2C9864378875). diakses 22 Desember 2014.
Informasi Seputar Kesehatan. http//www.detik.healt.com. Morgan, Gino. 1988. Definisi Belajar. (online) (http://biologilestari.blogspot.com/2013/03/k onsep-belajar-dan-
Wong.
226
2009. Hubungan Kalori Sarapan Dengan Kemampuan Konsentrasi Anak di Usia Sekolah. Study Ilmu
Keperawatan Kedokteran Udayana. Bali.
Fakultas Universitas
59
227