HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR MALAM DENGAN KREATIVITAS VERBAL PADA MAHASISWA TEKNIK ARITEKTUR
Erwin Sudirman Fuad Nashori
INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur malam dengan kreativitas verbal pada mahasiswa Teknik Arsitektur. Dugaan awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara kualitas tidur malam dengan kreativitas verbal pada mahasiswa Teknik Arsitektur. Semakin tinggi kualitas tidur malam, maka kreativitas verbalnya semakin tinggi. Sebaliknya semakin rendah kualitas tidur malamnya, maka kreativitas verbalnya semakin rendah. Subjek penelitian adalah mahasiswa Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia. Jumlah subjek penelitian ini adalah 100. Teknik pengambilan data penelitian yang digunakan adalah yaitu Tes Kreativitas merupakan alat ukur yang disusun oleh Munandar (1977) yang berjumlah 6 sub tes dimana setiap sub tes terdiri dari 4 aitem, mengacu pada aspek-aspek kreativitas seperti kelancaran berfikir yang digunakan oleh Munandar (1977) dan Skala Kualitas Tidur malam dari Nashori (2004) yang berjumlah 37 aitem, mengacu pada aspek-aspek kualitas tidur seperti nyenyak selama tidur yang digunakan oleh Nashori (2004). Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas SPSS 10.0 for windows xp, untuk menguji apakah ada hubungan positif antara kualitas tidur dengan kraetivitas verbal. Korelasi Product Moment menunjukkan korelasi sebesar Rxy = 0,163 p= 0,105 (p>0,05), yang artinya tidak ada hubungan positif antara kualitas tidur dengan kreativitas verbal pada mahasiswa Teknik Arsitektur. Jadi hipotesis ditolak. Kata kunci: Kreativitas verbal, kualitas tidur malam
2
A. PENGANTAR
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME memiliki perbedaanperbedaan keunggulan apabila dibandingkan dengan makhluk hidup ciptaan Tuhan YME yang lain. Manusia dikaruniai akal untuk berfikir di samping memiliki fisik yang sempurna. Akal yang dimiliki manusia tersebut sangat membantu
di
dalam
mempertahankan
hidupnya.
Koentjaraningrat
(Zulkarnain,1997) mengemukakan bahwa melalui pembentukan gagasan dan konsep yang matang serta menentukan tindakan alternatif yang dapat bermanfaat, manusia dapat menciptakan segala hal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal tersebut kemudian akan melahirkan kebudayaan yang terdiri dari berbagai sistem yang digunakan manusia untuk mengatasi keterbatasannya, baik sebagai individu maupun sebagai anggota dari suatu masyarakat. Manusia di dalam menggunakan akalnya berusaha untuk dapat mengatur kehidupannya agar kebutuhannya terpenuhi. Selain itu interaksi antara manusia di dalam suatu masyarakat akan sangat mendukung pula terjadinya suatu perubahan. Menurut Soekanto (Sinambela, 1993), salah satu penyebab perubahan tersebut adalah adanya penemuan-penemuan baru atau inovasi sumbangan kreatif yang berupa ide-ide baru, penemuan baru dan teknologi baru. Disebutkan oleh Munandar (1999) akan memberikan pengaruh terhadap kesejahteraan dan kejayaan suatu masyarakat dan negara. Adanya penemuan baru itu tidak terlepas dari adanya kreativitas dari individu. Lubart (dalam Zimbardo, dkk, 1999; Cahyono, 2002) mengemukakan bahwa kreativitas merupakan suatu kemampuan seseorang di dalam menghasilkan ide-ide maupun produk baru dan sesuai dengan
3
tuntutan keadaan, di mana ide-ide maupun produk tersebut dibutuhkan. Kemampuan itu dapat diterima dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar sebagai sesuatu yang wajar dan bukan sesuatu yang aneh dan tidak masuk akal, apabila ide-ide atau produk baru yang dihasilkan dianggap mampu memenuhi kebutuhan. Orang yang kreatif akan memiliki sikap, pemikiran dan perilaku kreatif apabila kemampuannya dipupuk sejak dini karena kreativitas merupakan suatu proses. Dalam kehidupan ini kreativitas sangatlah penting dikarenakan kreativitas merupakan kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia. Kreativitas merupakan suatu perwujudan dari diri individu, suatu karya kreatif sebagai hasil kreativitas seseorang dapat menimbulkan suatu kepuasan pribadi yang tak terhingga. Dalam teori kebutuhan Maslow (Rosalina, 2004) disebutkan bahwa dalam perwujudan diri manusia, kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang memiliki fungsi penuh. Dari sini terlihat bahwa kreativitas penting untuk mengembangkan semua bakat dan keterampilan individu pengembangan prestasi hidupnya. Kreativitas ikut di pengaruhi oleh kualitas tidurnya yang baik. Hal ini dikarenakan dengan adanya tidur yang baik dan cukup akan ikut memulihkan, meremajakan dan memberikan energi pada tubuh dan otak. Hal ini dinyatakan oleh Maas (2002) pada proses tidur jika diberi waktu yang cukup dan lingkungan yang tepat akan dapat menghasilkan tenaga yang luar biasa. Dengan tidur dapat memulihkan, meremajakan dan memberikan energi pada tubuh dan otak, sepertiga hidup kita yang seharusnya dilewati dengan tidur akan berpengaruh besar terhadap dua pertiga bagian lainnya dalam hal kewaspadaan,
4
energi, suasana hati, berat badan, persepsi, daya ingat, daya fikir, kecepatan reaksi, produktifitas, kinerja, keterampilan komunikasi, kreativitas keselamatan dan kesehatan prima. 1. Kreativitas Chandra (Zulkarnain, 1997) menegaskan bahwa kreativitas adalah kemampuan mental dan berbagai jenis keterampilan khas manusia yang dapat melahirkan pengungkapan yang unik, berbeda, orisinal, sama sekali baru, indah, efisien, tepat sasaran dan tepat guna. Munandar (1999) juga mengatakan bahwa kreativitas merupakan bakat yang secara potensial dimiliki oleh setiap orang, yang dapat diidentifikasi dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat. Menurut Maslow (Schultz, 1995; Daruma, 1997) kreativitas merupakan suatu sifat yang akan diharapkan seseorang dari pengaktualisasi diri. Mereka adalah asli, inventif dan inovativ, meskipun tidak selalu dalam pengertian menghasilkan suatu karya seni. Kreativitas lebih merupakan suatu sikap, suatu ungkapan kesehatan psikologis dan lebih mengenai cara bagaimana kita mengamati dan bereaksi terhadap dunia dan bukan mengenai hasil-hasil yang sudah selesai dari suatu karya seni. Menurut Torrance, Hilgard dan Atkinson, Weisberg dan Springer (dalam Gandadiputra, 1982; Sinambela, 1993) menyatakan bahwa ada beberapa hal yang dapat kita lihat mengenai orang-orang yang kreatif yaitu : a. Percaya pada kemampuan dirinya dalam menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapinya
5
b. Tidak tergantung pada orang lain, dan lebih percaya pada hasil pikirannya sendiri. c. Mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan pribadi d. Mampu menguasai diri sendiri dan secara emosional nampak lebih matang dan dewasa (Alfred de Vito dalam Munandar, 1978) Aspek-aspek kreativitas yang digunakan mengacu pada aspek-aspek kreativitas yang digunakan oleh Munandar (1977), yaitu : (a) kelancaran berfikir, (b) keluwesan berfikir, (c) elaborasi pikiran, (d) keaslian berfikir. Alat ukur kreativitas berupa tes kreativitas verbal rancangan Munandar. Tes ini terdiri dari 6 subtes dan tiap subtes terdiri dari empat pernyataan. Alasan dipilihnya tes kreativitas verbal karena manusia pada umumnya apabila ia mendapatkan suatu ide-ide yang baru maka penyampaian ide tersebut yang pertama kali yaitu melalui verbal atau bahasa. 2. Kualitas Tidur Mass (Nashori, 2004) mendefinisikan tidur sebagai suatu keadaan dimana kesadaran seseorang menjadi turun, namun aktivitas otak tetap memainkan peran yang luar biasa dalam mengatur fungsi pencernaan, aktivitas jantung dan pembuluh darah, serta fungsi kekebalan, dalam memberi energi pada tubuh dan pemprosesan kognitif, termasuk dalam penyimpanan, penataan, dan pembacaan informasi yang disimpan dalam otak, serta perolehan informasi saat terjaga. Sebagaimana makan, bernafas, dan kebutuhan seksual, tidur juga merupakan salah satu kebutuhan fisiologis manusia yang harus dipenuhi (Sawyer, 2004).
6
Tidur mempunyai fungsi restoratif, yaitu fungsi pemulihan kembali bagian-bagian tubuh yang lelah, merangsang pertumbuhan, serta pemeliharaan kesehatan tubuh (Mass, 2002). Mass (2002) menyatakan proses tidur, jika diberi waktu yang cukup dan lingkungan yang tepat akan menghasilkan tenaga yang luar biasa. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tidur dapat memulihkan, meremajakan, dan memberikan energi bagi tubuh dan otak. Ia juga menyatakan, tidur yang baik dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Neri dkk. (Sawyer, 2004) menyatakan, kurang tidur dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan kerusakan otak, bahkan kematian. Beberapa peneliti meyakini bahwa tidur REM menjalankan fungsi restoratif untuk otak, sedangkan tidur nonREM manjalankan fungsi restoratif untuk tubuh (Sawyer, 2004). Khaviri (1999) menjelaskan bahwa tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia. Tidur yang buruk, sebaliknya, dapat mengakibatkan kelelahan, mudah tersinggung, mudah marah dan depresi klinis. Kaplan dan Sadock (1997) menyatakan, periode kekurangan tidur yang panjang, terkadang menyebabkan disorganisasi ego, halusinasi dan waham. Ia juga menyatakan, orang yang kekurangan tidur REM mungkin menunjukan sikap mudah tersinggung dan letargi (merasa kehilangan energi dan antusiasme). Aspek-aspek kualitas tidur yang digunakan mengacu pada aspek kualitas tidur yang digunakan oleh Nashori (2004), yaitu : (a) nyenyak selama tidur, (b) waktu tidur minimal enam jam, (c) tidur lebih awal dan bangun lebih awal, (d) merasa segar setelah bangun tidur, (e) tidak bermimpi buruk.
7
3. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian sebelumnya yang telah meneliti kreativitas adalah Sinambela (1993) yang menemukan bahwa ada hubungan antara minat membaca dengan kreativitas pada siswa-siswi kelas II SMP Negeri 5 Yogyakarta, Daruma A, R (1997) yang meneliti Hubungan antara taraf intelegensi, kepercayaan diri dan pendidikan orang tua dengan kreativitas siswa.
Diana, R (1999) yang
meneliti Hubungan antara religiusitas dan kreativitas siswa sekolah menengah umum. Penelitian tentang kualitas tidur dilakukan oleh Nashori (2004) yang meneliti Hubungan kualitas tidur dengan kendali diri mahasiswa. Dengan demikian sepanjang pengetahuan penulis belum pernah ada peneliti yang meneliti tentang hubungan antara kualitas tidur dengan kreativitas pada mahasiswa.
B. METODE PENELITIAN Subjek penelitian adalah mahasiswa jurusan Teknik Arsitektur fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia yang berumur antara 18 – 25 tahun. Jumlah subjek penelitian yang digunakan adalah 100. Teknik pengambilan data penelitian yang digunakan adalah Tes Kreativitas verbal merupakan alat ukur yang disusun oleh Munandar (1977) yang berjumlah 6 sub tes dimana setiap sub tes terdiri dari 4 aitem, mengacu pada aspek-aspek kreativitas seperti kelancaran berfikir yang digunakan oleh Munandar (1977) dan Skala Kualitas Tidur dari Nashori (2004) yang berjumlah 37 aitem, mengacu pada
8
aspek-aspek kualitas tidur seperti nyenyak selama tidur yang digunakan oleh Nashori (2004). Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas program SPSS 10.0 for window xp, untuk menguji apakah ada hubungan positif antara kualitas tidur dengan kreativitas verbal.
C. HASIL PENELITIAN Dari hasil penelitian yang dilakukan, hasil Kriteria Kategori tes Kreativitas Verbal dan Kriteria Kualitas Tidur dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2.
Tabel 1 Kriteria Kategori Tes Kreativitas Verbal Skor X > 162.58 108.72 < X = 162.58 54.86 < X = 108.72 1 < X = 54.86 X=1
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah 10 19 41 25 5
Prosentase 10% 19% 41% 25% 5%
Jumlah 8 21 41 25 5
Prosentase 8% 21% 41% 25% 5%
Tabel 2 Kriteria Kategori Skala Kualitas Tidur Skor X > 110 101 < X = 110 93 < X = 110 85 < X = 93 X = 93
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Hasil analisis Uji product Spearman antara kualitas tidur dan kreativitas verbal menunjukkan bahwa nilai Rxy = 0,163 p= 0,105 (p>0,05). Berdasarkan dugaan awal yang diajukan bahwa ada hubungan positif antara kualitas tidur
9
dengan kreativitas pada mahasiswa, maka melihat hasil analisis koefisien korelasi Rxy =0,163, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan positif antara kualitas tidur dengan kreativitas verbal pada mahasiswa teknik arsitektur. Sehingga dengan kata lain hipotesa ditolak.
D. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan Produst Moment, diperoleh hasil bahwa nilai Rxy = 0,163 p= 0,105 (p>0,05). Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara kualitas tidur dengan kreativitas verbal pada mahasiswa teknik arsitektur ditolak. Kualitas dalam kegiatan tidur ini seringkali diabaikan, karena yang seringkali terjadi adalah individu lebih mengejar banyaknya jam tidur. Pemenuhan tidur yang hanya mengejar jam tidur memang berpengaruh positif dalam memberikan rasa kebugaran dan kesegaran namun sebaliknya, menyebabkan kerja otak dalam keadaan tidur dalam penyimpanan, penataan dan pembacaan informasi serta perolehan informasi saat terjaga penyimpanan, penataan dalam keadaan tidur dan pembacaan informasi serta perolehan informasi saat terjaga menjadi tidak maksimal. Meskipun hasil analisis statistik deskriptif diketahui bahwa tingkat kualitas tidur dalam taraf sedang dan tingkat kreativitas subjek penelitian berada dalam taraf sedang, namun hasil uji Product Spearman menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan di antara tingkat kualitas tidur dan tingkat kreativitas subjek penelitian. Hal ini disebabkan kualitas tidur tidak mengungkapkan aspek siklus
10
tidur padahal peranan hal-hal tersebut pada fungsi tidur sangatlah besar. Untuk aspek pemenuhan tidur yang optimal yang menyebabkan kerja otak lebih maksimal seharusnya lebih ditekankan. Perilaku manusia mengikuti sejumlah siklus yang dibedakan menurut skala waktunya, dan salah satunya adalah siklus tidur yang termasuk ritme ultradian yang berlangsung kurang dari satu hari. Siklus tidur sendiri terbagi menjadi empat tahap siklus tidur pasif atau tidak aktif dan satu tahap siklus tidur aktif (Jarvis, 2006).
E. KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif yang antara kualitas tidur dengan kreativitas verbal pada mahasiswa teknik arsitektur.
F. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini , maka peneliti mengajukan saran-saran. Bagi peneliti selanjutnya, Dalam mengungkapkan kreativitas pada mahasiswa teknik Arsitektur sebaiknya lebih menggunakan Tes Kreativitas Figural dari pada Tes Kreativitas Verbal karena berdasarkan observasi pada umumnya mahasiswa Teknik Arsitektur lebih sering menghabiskan waktu tidurnya pada waktu pagi, siang atau sore hari karena pada malam hari mereka lebih sering menghabiskan waktunya sampai pagi hari dengan mengerjakan semua tugas-tugas yang di berikan oleh dosen-dosennya. Dan juga hendaknya lebih memilih subjek yang memperhatikan, memiliki keteraturan dan menghargai waktu tidurnya pada
11
malam hari di bandingkan subjek yang menghabiskan waktunya di malam hari dengan melakukan berbagai aktivitas.
12
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Edisi Ketiga Cetakan Pertama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cahyono, N. K. 2002. Hubungan antara minat membaca komik Jepang dengan kreativitas pada siswa siswi SD kota Yogyakarta. Intisari Skripsi (tidak diterbitkan) Jogjakarta. Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.
Chaplin, C. 1995. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : Penerbit Rajawali Pers.
Diana, R. 1999. Hubungan antara religiusitas dan kreativitas siswa sekolah menengah umum. Psikologika No 7. Tahun III. 5 – 23.
Daruma, A. R. 1997. Hubungan antara taraf intelegensi, kepercayaan diri dan pendidikan orang tua dengan kreativitas siswa. Tesis (Tidak diterbitkan). Jogjakarta. Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Jarvis, Matt. 2006. Teori-teori Psikologi:Pendekatan Modern Untuk Memahami Perilaku, Perasaan dan Pikiran Manusia, Bandung Penerbit Nusamedia.
Kapalan dan Sadock. 1997. Sinopsis Psikiatri. Jilid 2. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Khavari, Khalil A. 2000. Spiritual Intelligence. Ontario. White Mountain Publication.
Rosalina, E. 2004. Sikap kreatif pada siswa sekolah dasar model pembelajaran satu arah dan model pembelajaran Learning by doing. Skripsi (tidak diterbitkan) Jogjakarta. Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.
Sawyer, Tiffoney L. 2004. The Effects of Reversing Sleep-Wake Cycles on Mood States, Sleep, and Fatigue On The Crew of The USS John C. Stennis. Thesis. Naval Postgraduate School. Theses.nps.navy.mil.
13
Sinambela, N. L. 1993. Hubungan minat membaca dengan kreatifitas pada siswasiswi kelas II SMP Negeri 5 Jogjakarta. Skripsi (tidak diterbitkan). Jogjakarta. Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Zulkarnain. 1997. Kontrol diri dan kreativitas kerja. Skripsi. (tidak diterbitkan). Jogjakarta. Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
14
IDENTITAS PENULIS
Nama
: Erwin Sudirman
Alamat
: Jl Kaliurang Km 5,8 CT I No 32 A Sarimulyo. Sleman Yogyakarta
No. Telp
: 7001937, 0817 411 3557
15
NASKAH PUBLIKASI
Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Uniersitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi sebagian Dari Syaratsyarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Disahkan Pada Tanggal ___________________
Dosen Pembimbing
H. Fuad Nashori S., S. Psi., M. Si., Psi