HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DAN LOCUS OF CONTROL INTERNAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN WANITA DI UNISMA BEKASI N. D. Iva Prestiana & Abid Marzuki
[email protected],
[email protected]
ABSTRACT Nowadays wives do not just act as a full housewife, but also helps her husband to make a living. Such conditions often affect the conflicts experienced by working mothers. Perceived conflicts working mothers usually can affect relationships with family and relationship with the company. The purpose of this study is to conduct further study on the relationship between dual role conflict and internal locus of control and job satisfaction of the employee. The population used in this study were all employee. Sampling was done by purposive random sampling. Regression analysis through ANOVA test showed no relationship between internal locus of control, dual role conflict, job satisfaction. Keywords: internal locus of control, dual role conflict, job satisfaction
bekerja karyawan perlu mengembangkan diri
PENDAHULUAN
supaya dapat puas dalam bekerja.Kepuasan kerja merupakan perasaan puas dan tidaknya
Latar Belakang Era globalisasi sekarang ini industri organisasi perlu melebarkan sayap untuk mengembangkan perusahaann.Perusahaan yang wajib mengembangkan potensinya tidak hanya di bidang industri, manufaktur maupun jasa yang lain, melainkan organisasi dibidang pendidikan
juga
perlu
mengembangkan
sayapnya.
Proses
untuk
mengembangkan
industri organisasi tersebut perusahaan perlu memperhatikan Sumber Daya yang ada, baik Sumber Daya prasarana dan sarannya maupun Sumber Daya Manusia. Menurut Handoko (1998)
bahwa diantara sumber daya-sumber
daya yang ada sumber daya manusialah yang
seseorang (1997)
dalam
dalam
Application,
bekerja.Menurut
bukunya
Job
Assessment,
Spector
Satisfaction:
Causes,
and
Consequences, kepuasan kerja adalah perasaan seseorang terhadap pekerjaan mereka dan perbedaan aspek pada pekerjaannya.Kepuasan kerja perlu diperhatikan oleh pihak manajemen di perusahaan.Dampak dari ketidak puasan dalam bekerja antara lain dapat mengganggu performa kerja, seperti kebosanan, malas, gangguan
fisik,
kecemasan,
depresi,dan
perilaku kontraproduktif.Oleh karena itu pihak manajemen perlu memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan karyawan puas dan tidak.
paling dapat mempengaruhi maju mundurnya perusahaan. Manusia sangat unik dan dinamis, selalu berubah dengan berjalannya waktu.Dalam
Konflik Peran Ganda Work-family conflict
adalah
sebuah
bentukinterrole conflict dimana tekanan peran
Hubungan Antara Konflik Peran Ganda dan Locus of Control Internal Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan Wanita di UNISMA Bekasi
yang berasal dari pekerjaan dan keluarga saling
bisa melakukan dua atau lebih peran
bertentangan
Beutell,
sekaligus. Tuntutan waktu ini dapat terjadi
1985).Dalam penelitian Prawitasari dengan
tergantung dari lokasi waktu kerja dan
judul Hubungan Work-Family Conflict dengan
kegiatan keluarga yang dipilih berdasarkan
kepuasan kerja padakaryawati berperan jenis
preferensi dan nilai yang dimiliki individu.
(greenhaus
dan
kelamin androgini di PT. Tiga Putera Abadi
2. Strain Based conflict. yaitu ketegangan
Perkasa Cabang Purbalingga menyampaikan
yang dihasilkan oleh salah satu peran
bahwa work-family conflict adalah konflik
membuat seseorang sulit untuk memenuhi
antara keluarga dan pekerjaan.
tuntutan peran lain. Ketegangan yang ditimbulkan akan mempengaruhi kualitas hidup secara
Dimensi Konflik Peran Ganda
keseluruhan. Ketegangan
Menurut Greenhaus & Beutell (dalam
peran ini termasuk stres, tekanan darah
Strong & Devault, 1986) menjelaskan bahwa
meningkat, kecemasan, cepat marah dan
konflik peran ganda memiliki sifat yang
sakit kepala.
bidirectional
dan
multidimensi.
Adapun
3. Behaviour based conflict adalah konflik
bidirectional yang dimaksud terdiri dari:
yang muncul ketika suatu tingkah laku
1. Work-family conflict atau konflik yang
efektif untuk satu peran namun tidak efektif
muncul karena tangungjawab pekerjaan
digunakan untuk peran yang lain. Ketidak
yang mengganggu tanggungjawab terhadap
efektifan tingkah laku inidapat disebabkan
keluarga.
oleh kurangnya kesadaran individu akan
2. Family-work conflict yaitu konflik yang muncul karena tanggungjawab terhadap
akibat dari tingkah lakunya kepada orang lain.
keluarga mengganggu tanggung jawab terhadap pekerjaan.
Dampak Work-Family Conflict
Menurut Greenhaus & Beutell (1985)
Dari hasil jurnal penelitian Prawitasari
multidimensi dari konflik peran ganda dapat
disampaikan bahwa dampak dari work-family
muncul dari masing-masing direction dimana
conflict yang dapat mempengaruhi kepuasan
antara keduanya baik itu work family conflict
kerja, rendahnya kualitas hubungan suami istri,
maupun family-work conflict memiliki 3
munculnya masalah dalam hubungan antara ibu
dimensi, yaitu:
dan anak. Selanjutnya menurut Duxburry &
1. Time Base conflictadalah konflik yang
Higgins (2003) dijelaskan bahwa konflik peran
terjadi karena waktu yang digunakan untuk
ganda yang dialami oleh wanita yang bekerja
memenuhi
dapat
berdampak tidak hanya dirinya sendiri, namun
memenuhi peran lainnya,
juga terhadap keluarga dan perusahaan atau
artinya pada saat yang sama seseorang
instansi tempat ia bekerja. Dalam perusahaan
mengalami konflik peran ganda tidak akan
atau instansi tempat ia bekerja akan dapat
digunakan
satu
peran
Jurnal Soul, Vol .8, No 1, Maret 2015
tidak
35
Novita Dian Iva Prestiana dan Abid Marzuki
menurunkan kepuasan kerja, meningkatnya
Dengan kata lain individu ini secara umum
tingkat stress kerja, meningkatnya beban kerja
beranggapan
dan jumlah jam kerja, dan juga akan dapat
sendirilah seseorang akan menerima positive
meningkatkan
reinforcement
tingkat
absendi
pada
para
karyawan yang terkait.
bahwa
melalui
atau
usahanya
menghindari
negative
reinforcement. Seseorang dengan internal locus of control berhubungan dengan bentuk terhadap
Internal locus of control
lingkungannya.
Definisi Internal Locus of Control
internal
Rotter pada tahun 1954 menerbitkan
Individu yang berorientasi
lebih aktif
menguasai
dan
kehidupan
selalu yang
berusaha dijalaninya
karyanya mengenai teori belajar sosial (social
sehingga seseorang dengan lokus of control
lerning
internal percaya bahwa ia dapat merubah
theory)
yang
berusaha
mengintegrasikan dua aliran penting dalam
lingkungannya
psikologi, yaitu teori-teori yang berorientasi
memuaskan (Coop er & Payne, 1991. dalam
‘reinforcement’
Permatasari, 2011)
dan
teori-teori
yang
berorientasi kognitif. Konsep utama dalam teori ini
adalah
konsep
mengenai
‘locus
beranggapan
control’.Rotter ‘reinforcement’
saja
belum
cukup
yang
dirasakan
tidak
Lau (1998) mengartikan locus of
of
control sebagai kontrol diri yang berkaitan
bahwa
dengan hal-hal yang menyangkut masalah
untuk
perilaku
&
individu
yang
bersangkutan.
menerangkan tingkah laku manusia, kita perlu
Individu dengan kontrol diri yang tinggi akan
juga meninjau proses-proses sentral manusia
melihat
seperti
perilakunya
sikap,
ide,
harapan
dan
lain-
bahwa
ia
mampu
(internal
locus
mengontrol of
control).
lain.‘Reinforcement’ memang diperlukan untuk
Pendapat tersebut didukung oleh Safarino
meningkatkan potensi tinggkah laku, tetapi ini
(1990) yang menyatakan, individu dengan
saja
internal
tidak
mempunyai
cukup.
Individu
keyakinan
akan
juga
harus
kemungkinan
locus
of
control
yakin
bahwa
kesuksesan dan kegagalan yang terjadi dalam
adanya hubungan kausal antara apa yang
hidup
dikerjakan dengan apa yang mengikutinya
dkk,2009).
(Mahdalisa,1988).
tergantung
dari
diri
sendiri
(Aji
Banyak penelitian yang telah dilakukan
Rotter (1954) menambahkan bahwa
dalam bidang locus of control ini. Hasilnya
locus of control adalah harapan umum , atau
antara lain menunjukan bahwa mereka yang
strategi
lebih berorientasi internal cenderung memiliki
kognitif
dimana
individu
dapat
mengevaluasi situasi yang dialaminya. Individu
status
yang memiliki internal locus of control,
kepercayaan diri yang lebih tinggi, aspirasi dan
percaya bahwa mereka dapat mengontrol nasib
harapan yang lebih tinggi, serta keterlibatan
mereka
keras,
yang lebih tinggi terhadap lingkungan dimana
(Moris,1988).
mereka hidup dan cenderung lebih sehat
sendiri
keterampilan
36
dan
melalui pelatihan
kerja
kehidupan
ekonomi
lebih
tinggi,
Jurnal Soul, Vol. 8, No.1, Maret 2015
Hubungan Antara Konflik Peran Ganda dan Locus of Control Internal Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan Wanita di UNISMA Bekasi
(Lao,1978;dalam Mahdalisa,1988). Selain itu
positif terhadap kerja tersebut sedangkan
penelitian lain membuktikan bahwa mereka
karyawan yang tidak puas dengan pekerjaannya
yang internal lebih berhasil mengarahkan fokus
menunjukkan sikap yang negative terhadap
perhatiannya daripada mereka yang eksternal,
pekerjaan
mereka
stimulus-
Mangkunegara,2004:117) menjelaskan bahwa
stimulus yang datang (Wolk & De Cute).
kepuasan kerja adalah perasaan menyokong
Dengan demikian mereka yang internalnya
atau tidak menyokong yang dialami pegawai
lebih sensitive terhadap tugas (Davis&Phares,
dalam bekerja. Selanjutnya menurut Wexley
1967; Lefcourt, Lewis & Silverman,1968;
dan Yuki (dalam Mangkunegara, 2004:117)
Lefcourt& Wine, 1969), mereka yang internal
juga menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah
mulai dapat membiasakan dirinya dengan
cara
pegawai
merasakan
dirinya
atau
sesuatu yang baru (Berggern, Ohman &
pekerjaannnya.
Berdasarkan
uraian
dapat
Fredriksin,1977). Mereka yang internalnya
disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah
tinggi
terhadap
perasaan suka dan tidak suka dari karyawan
pekerjaannya. Dengan perkataan lain internal
terhadap aspek pekerjaan.Perasaan suka dan
melihat lingkungan berada di bawah kontrolnya
tidak suka karyawan terhadap aspek pekerjaan
dan
untuk
di perusahaan ini menjadi bagian yang cukup
mengatasinya (Fished & Taylor,1984;dalam
penting untuk melihat seberapa besar karyawan
Mahdalisa,1988)
nyaman bekerja di perusahaan tersebut.
Kepuasan Kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi
lebih
selektif
dapat
terhadap
berkonsentrasi
mereka
membuat
strategi
Menurut Handoko (1998:193) kepuasan kerja
adalah
menyenangkan
keadaan atau
emosional
tidak
Davis
(dalam
Kepuasan Kerja
yang
menyenangkan
tersebut.Menurut
Menurut Handoko (1998:198) sejumlah
alasan
yang
melatar
ada
belakangi
dengan mana para karyawan memandang
kepuasan kerja karyawan, seperti pengharapan-
pekerjaan mereka. Lebih lanjut menurt Howell
pengharapan
dan Dipboye (dalam Munandar, 2001:350)
penyesuaian yang lebih baik terhadap situasi
menjelaskan bahwa kepuasan kerja adalah hasil
kerja
keseluruhan dari derajat suka atau tidak
berpengalaman. Para karyawan yang lebih
sukanya tenaga kerja terhadap berbagai aspek
muda,
dari pekerjaannya.
terpuaskan, karena berbagai pengharapan yang
Menurut
Robbin
yang
karena
di
lain
lebih
karyawan
pihak
rendah
tersebut
cenderung
dan
lebih
kurang
(2001:139)
lebih tinggi, kurang penyesuaian, dan penyebab
menjelaskan bahwa kepuasan kerja merujuk
lain. Selain itu ukuran organisasi cenderung
pada sikap umum seorang individu terhadap
mempunyai
pekerjaannya.
dengan
Karyawan
dengan
tingkat
kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap yang Jurnal Soul, Vol .8, No 1, Maret 2015
hubungan
kepuasan
secara
berlawanan
kerja.Semakin
besar
organisasi, kepuasan kerja cenderung turun
37
Novita Dian Iva Prestiana dan Abid Marzuki
secara moderat kecuali manajemen mengambil
bekerja
berbagai tindakan korektif.
perekonomian suami maupun untuk aktualisasi
Menurut Mangkunegara (2004:120)
diri
baik
banyak
yang
bertujuan
mengalami
membantu
kendala.Kendala
menjelaskan bahwa ada dua faktor yang
tersebut dapat berasal dari perusahaan maupun
mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu factor
keluarga sendiri.Dampak dari konflik tersebut
yang ada pada diri pegawai dan faktor
berdampak terhadap perasan puas dan tidak
pekerjaannnya:
yaitu
pada pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian
kecerdasan (IQ), kecakapan khusus, umur, jenis
Prawitasari dengan judul hubungan work-family
kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman
conflict dengan kepuasan kerja pada karyawati
kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara
berperan jenis kelamin androgini di PT. Tiga
berfikir, persepsidan sikap kerja. b) Faktor
Putera Abadi Perkasa Cabang Purbalingga
Pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan, struktur
diperoleh hasil: terdapat hubungan negatif yang
organisasi, pangkat (golongan), kedudukan,
signifikan antara work-family conflict dengan
mutu
financial,
kepuasan kerja pada PT. Tiga Putera Abadi
kesempatan promosi jabatan, interaksi social,
Perkasa cabang Purbalingga, dimana work-
dan hubungan kerja.
family conflict mempengaruhi tingkat kepuasan
a)
Faktor
pengawasan,
Banyak
jaminan
mempengaruhi
kerja karyawati PT. Tiga Putera Abadi Perkasa
karyawan puas dan tidak. Karyawan akan
cabang Purbalingga berperan jenis kelamin
merasakan puas dan tidak sangat dipengaruhi
androgini.
oleh
beberapa
hal
Pegawai,
hal
yang
antara
lain:
fasilitas,
Kepuasan
kerja
tidak
hanya
hubungan antar rekan sekerja, kenyaman,
dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu peran
dukungan keluarga dan konsep diri. Seperti
ganda, tetapi kepuasan kerja karyawan juga
dijelaskan oleh Baron & Byrne (1994) ada dua
dipengaruhi oleh faktor internal.Faktor internal
kelompok faktor yang mempengaruhi kepuasan
yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan
kerja. Faktor pertama yaitu faktor organisasi
antara lain konsep diri, pengalaman, dan locus
yang berisi kebijaksanaan perusahaan dan iklim
of control. Seperti dijelaskan oleh Hyatt dan
kerja.Faktor kedua yaitu faktor individual atau
Parawitt (2001) menyatakan bahwa Locus Of
karakteristik karyawan.
Control internal secara signifikan berhubungan
Keadaan keluarga karyawan dalam
dengan tingkat pengalaman untuk perusahaan
penulisan ini adalah dukungan suami dalam
yang cenderung tidak terstruktur, namun tidak
bentuk apapun baik material maupun dukungan
demikian
moril untuk istri.Dalam dekade lama dijelaskan
terstruktur.
bahwa suamilah yang paling berperan dalam
pada
perusahaan
Selanjutnya
lebih
Frucot
Shearon
menjalankan
ibu
kepuasan kerja selain dipengaruhi oleh faktor
rumahtangga penuh.Perjuangan wanita dalam
budaya organisasi, juga dipengaruhi oleh
38
sebagai
menyampaikan
dan
kondisi ekonomi rumah tangga, dan istri profesinya
(1997)
menurut
yang
bahwa
Jurnal Soul, Vol. 8, No.1, Maret 2015
Hubungan Antara Konflik Peran Ganda dan Locus of Control Internal Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan Wanita di UNISMA Bekasi
individualnya, antara lain berupa karakteristik
Manfaat Penelitian
psikologis yaitu locus of control.Locus of
1. Praktis
control menurut Rotter (1954) adalah harapan
a. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat
umum , atau strategi kognitif dimana individu
menambah
dapat
yang
conflict dan kepuasan kerja pada karyawan
dialaminya.Individu yang memiliki internal
wanita di UNISMA. Serta memperdalam
locus of control, percaya bahwa mereka dapat
ilmu pengetahuan di bidang Industri dan
mengontrol nasib mereka sendiri melalui kerja
organisasi
mengevaluasi
situasi
keras, keterampilan dan pelatihan (Moris,1988).
b. Bagi
ilmu
instansi
tentang
terkait
work-family
UNISMA,
hasil
penelitian ini dapat memberikan informasi Rumusan Masalah
mengenai pengaruh work-family conflict
1. Bagaimana karakteristik Konflik peran
terhadap kepuasan kerja pada karyawan
ganda pada karyawan wanita di UNISMA? 2. Bagaimana karakteristik Locus Of Control internal
pada
karyawan
wanita
di
UNISMA?
2. Teoritis Penelitian
ini
memberikan
3. Bagaimana karakteristik kepuasan kerja pada karyawan wanita di UNISMA?
Locus
Of
diharapkan
informasi
bagi
dapat bidang
psikologi industri dan organisasi maupun psikologi keluarga dan memperkaya hasil
4. Bagaimana hubungan antara Konflik peran gandadan
wanita di UNISMA
penelitian yang telah ada dan dapat
Controldengan
memberikan informasi mengenai work-
kepuasan kerja pada karyawan wanita di
family confict. Sehingga menjadi aspek
UNISMA?
yang
harus
diperhitungkan
mengembangkan
suatu
Sumber
dalam Daya
Manusia yang efektif
Tujuan Penelitian 1. Mengetahui karakteristik Konflik peran ganda pada karyawan wanita di UNISMA
METODE PENELITIAN
2. Mengetahui karakteristik Locus Of Control Internal
pada
karyawan
wanita
di
Desain, Waktu dan Subyek Penelitian
UNISMA 3. Mengetahui karakteristik kepuasan kerja pada karyawan wanita di UNISMA.
Desain penelitian ini adalah cross sectional (hubungan dan asosiasi). Pada jenis penelitian
ini,
variabel
independen
dan
4. Mengetahui hubungan antara konflik peran
dependen dinilai secara stimulan pada suatu
ganda dan locus of control internal dengan
saat, jadi tidak ada tindak lanjut dan tentunya
kepuasan kerja pada karyawan wanita di
tidak
UNISMA.
diobservasi pada hari atau pada waktuyang
semua
subyek
penelitian
harus
sama. Akan tetapi baik variabel independen Jurnal Soul, Vol .8, No 1, Maret 2015
39
Novita Dian Iva Prestiana dan Abid Marzuki
maupun variabel dependen dinilai hanya satu
selama bekerja di UNISMA. Wawancara
kali saja. Penelitian ini dilakukan di Universitas
juga dilakukan untuk mengungkap data
Islam “45” di Bekasi dengan jumlah subyek
tentang
100 orang.
permasalahan
karyawati
dalam
mengelola
pekerjaan
maupun
permasalahan dalam keluarganya. 3. Dokumen
Variabel Penelitian
dilakukan
penulis
untuk
1. Variabel bebas Konflik Peran Ganda yaitu
mengumpulkan informasi mengenai jumlah
sebuah bentuk interrole conflict dimana
karyawan wanita di UNISMA. Data tentang
tekanan peran yang berasal dari pekerjaan
jumlah karyawan yang sudah menikah
dan
ataupun yang belum. Data lain yang
keluarga
saling
bertentangan
(greenhaus dan Beutell, 1985).
diperoleh dari dokumen adalah jumlah
2. Variabel bebas Locus Of Control Internal yaitu
Locus
:berhubungan
of
Control
internal
bentuk
terhadap
dengan
karyawan laki dan perempuan baik yang menikah maupun yang sudah menikah. 4.
Kuesioner. Sugiyono (2010), kuesioner
lingkungannya. Individu yang berorientasi
merupakan teknik pengumpulan data yang
internal lebih aktif dan selalu berusaha
dilakukan dengan cara member seperangkat
menguasai kehidupan yang dijalaninya.
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
Mengacu
responden
pada
(Cooper
&
Payne,1991.dalam Permatasari,2011). 3. Variabel terikat
untuk
dijawab.
Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang
Kepuasan kerja yaitu
efisien bila peneliti tahu dengan pasti
kepuasan kerja merujuk pada sikap umum
variabel yang akan diukur dan tahu apa yang
seorang individu terhadap pekerjaannya.
diharapkan dari responden.
Mengacu pada pendapat Robbin.
Penyusunan kuesioner penelitian ini menggunakan skala model likert.Skala likert digunakan untuk mengukur penyesuaian
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan
yang
dalam
dalam
seseorang atau sekelompok orang tentang
menggunakan observasi, wawancara, dokumen
fenomena kepuasan kerja.Dalam penelitian,
dan angket.
fenomena
kepuasan
kerja
ini
telah
untuk mengamati
ditetapkan secara spesifik oleh peneliti,
prilaku karyawan saat bekerja di UNISMA.
yang selanjutnya disebut sebagai variabel
Penulis juga melakukan pengamatan kepada
penelitian (Sugiyono, 2010). Skala likert,
karyawati di UNISMA dalam berangkat
maka variabel yang akan diukur dijabarkan
kerja dan pulang kerja.
menjadi
2. Metode
digunakan
penelitian
diri, lingkungan kerja serta kepuasan kerja
ini
1. Observasi
data
digunakan
digunakan
variabel.
Kemudian
untuk
indikator tersebut dijadikan sebagai titik
menggali data tentang perasaan karyawati
tolak untuk menyusun item-item instrument
40
wawancara
indikator
Jurnal Soul, Vol. 8, No.1, Maret 2015
Hubungan Antara Konflik Peran Ganda dan Locus of Control Internal Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan Wanita di UNISMA Bekasi
yang
dapat
berupa
penyataan
atau
laki-laki berjumlah 149 orang dan karyawan
pertanyaan. Pernyataan dalam kuesioner
dosen
terdiri
dan
karyawan menikah sebanyak 220 orang.Rincian
unfavorable. Unfavorable adalah pernyataan
dengan jumlah dosen di UNISMA sebanyak
pendukung
133 dan jumlah karyawan di UNISMA
dari
skornya
pernyataan
indikator bergerak
favorable
yang 4-3-2-1
pendirian sedangkan
perempuan
berjumlah
107.Jumlah
sebanyak 123 orang.
unfavorable adalah pernyataan yang tidak mendukung
indikatordengan
pemberian
skornya bergerak dari 1-2-3-4.
Uji Hipotesis Hubungan Konflik Peran Ganda, Locus of Control internal dengan
Adapun instrument yang digunakan
Kepuasan Kerja
adalah skala:work interfering family (WIF), dan family interfering work (FIW), Locus
Berdasarkan
hasil
analisis
regresi
Of Control Internal dan skala Kepuasan
melalui uji Anova, ditemukan bahwa nilai
kerja dengandimensi (a) Kerja yang secara
signifikansi antara ketiga variabel adalah
mental menantang, (b) Ganjaran yang
sebesar 0,377 (p>0,05). Artinya, tidak terdapat
pantas, (c) Kondisi kerja yang mendukung,
hubungan antara internal locus of control,
(d) Rekan kerja yang mendukung, (e)
konflik peran ganda, dengan kepuasan kerja.
Kesesuaian kepribadian pekerjaan,
Dengan demikian, maka hipotesis nol diterima. Sedangkan koefisien determinasi ditemukan sebesar
Teknik Analisa Data Analisis karakteristik individu diolah dan dianalis
dengan
Angka
ini
mengandung
pengertian bahwa pengaruh dari internal locus
analisis
of control dan konflik peran ganda adalah
diskriptif. Untuk menguji hubungan antara
sebesar 24,3%, sedangkan 76,7% lainnya
variabel
ditentukan oleh variabel lain.
dengan
menggunakan
0,243.
menggunakan
ujipearson
correlation. Sedangkan untuk menganalisis faktor-faktor
yang
mempengaruhi
Sementara
berdasarkan
hasil
uji
gaya
korelasi, ditemukan bahwa antara variabel
pengasuhan dengan menggunakan uji regresi
internal locus of control dengan kepuasan kerja
berganda.
terdapat
nilai
signifikansi
sebesar
0,711
(p>0,05). Ini berarti tidak terdapat hubungan antara
HASIL PENELITIAN
internal
locus
of
control
dengan
kepuasan kerja. Sedangkan nilai signifikansi antara variabel konflik peran ganda dengan
Karakteristik Subyek Penelitian Seluruh
karyawan
UNISMA
kepuasan kerja adalah sebesar 0,160 (p>0,05),
berjumlah 256, dengan rincian karyawan dosen
yang berarti juga tidak terdapat hubungan
tetap berjumlah 186 orang, karyawan dosen
antara konflik peran ganda dengan kepuasan
kontrak berjumlah 70 orang.Karyawan dosen
kerja.
Jurnal Soul, Vol .8, No 1, Maret 2015
di
41
Novita Dian Iva Prestiana dan Abid Marzuki
Di sisi lain, ditemukan bahwa nilai
Tabel 1Rangkuman Hasil Analisis Regresi
Beta (B) dari internal locus of control adalah
Internal Locus of Control, Konflik Peran
sebesar 0,012, sedangkan nilai B dari konflik
Ganda, dan Kepuasan Kerja
peran ganda adalah sebesar -0,240. Temuan ini bermakna bahwa internal locus of control
Hubungan Antar Variabel
R2
F
Koefisi en Korelas i
0,24 3
1,00 6
-
0,37 7
-
-
0,065
0,71 1
-
-
-0,243
0,16 0
memiliki peran yang lebih baik terhadap peningkatan kepuasan kerja, sedangkan konflik peran
ganda
justru
bersifat
menurunkan
kepuasan kerja. Sementara
berdasarkan
hasil
uji
korelasi, ditemukan bahwa antara variabel internal locus of control dengan kepuasan kerja terdapat
nilai
signifikansi
sebesar
0,711
(p>0,05). Ini berarti tidak terdapat hubungan antara
internal
locus
of
control
dengan
kepuasan kerja. Sedangkan nilai signifikansi antara variabel konflik peran ganda dengan kepuasan kerja adalah sebesar 0,160 (p>0,05), yang berarti juga tidak terdapat hubungan antara konflik peran ganda dengan kepuasan
Internal Locus of Control dan Konflik Peran Ganda Terhadap Kepuasan Kerja Internal Locus of Control Terhadap Kepuasan Kerja Konflik Peran Ganda Terhadap Kepuasan Kerja Diskusi
kerja.
Kepuasan kerja pada karyawati di Di sisi lain, ditemukan bahwa nilai
Beta (B) dari internal locus of control adalah sebesar 0,012, sedangkan nilai B dari konflik peran ganda adalah sebesar -0,240. Temuan ini bermakna bahwa internal locus of control memiliki peran yang lebih baik terhadap peningkatan kepuasan kerja, sedangkan konflik peran
Sig.
ganda
kepuasan kerja.
justru
bersifat
menurunkan
UNISMA
BEKASI
pada
kategori
rendah.Artinya dari sejumlah responden banyak yang
merasakan
tidak
puas
terhadap
perusahaan.Variabel Konflik peran ganda pada karyawati di UNISMA BEKASI pada kategori sedang.Hal
tersebut
dikarenakan
bahwa
karakteristik karyawati di UNISMA terdapat yang mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di rumah maupun yang ada di perusahaan.Tetapi disisi lain terdapat beberapa karyawati yang kurang mampu menyesuaikan diri dengan permasalahan yang terjadi sehingga berpengaruh terhadap kepuasan kerja yang diberikan oleh perusahaan.
42
Jurnal Soul, Vol. 8, No.1, Maret 2015
Hubungan Antara Konflik Peran Ganda dan Locus of Control Internal Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan Wanita di UNISMA Bekasi
Locus
of
control
internal
pada
dengan
karyawati
yang
lain
sehingga
karyawati UNISMA BEKASI pada kategori
berpengaruh terhadap rasa puas dan tidak
sedang.Hal tersebut dikarenakan bahwa selama
puasnya karyawati.
ini
hampir
seluruh
mampu
Hasil analisa variabel konflik peran
mengendalikan diri serta memiliki semangat
ganda dan locus of control internal dengan
untuk berhasil.Namun disisi lain juga terdapat
kepuasan kerjaadalah tidak terdapat hubungan
karyawati yang kurang mampu mengendalikan
antara konflik peran ganda dengan kepuasan
diri, semangat mereka bekerja bukan di
kerja. Dari
karenakan dari dalam diri mereka. Berdasarkan
beberapa karyawati disampaikan bahwa selama
hasil analisa menunjukkan hasil bahwa konflik
ini karyawati bekerja di UNISMA BEKASI
peran ganda dengan kepuasan kerja tidak
hanya sebagai aktualisasi diri. Pada karyawati
memiliki hubungan yang kuat.Akan tetapi dari
lain alasan mereka bekerja karena ingin
hasil analisa menunjukan bahwa terdapat
mendapatkan penghasilan yang cukup guna
perbedaan, bahwa arah konflik peran ganda
membantu suaminya, oleh karena itu karyawati
yang
tersebut cenderung bersikap santai dan cuek
terbesar
karyawati
terjadi
berasal
dari
wawancara mendalam dengan
keluarga.Artinya bahwa konflik peran ganda
terhadap pekerjaannya.
tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja
Seperti
dijelaskan
oleh
Schneider
pada karyawati. Dari wawancara mendalam
(dalam Marsella & Yang, 1983) menemukan
terhadap beberapa karyawati, saat ini mereka
bahwa
memiliki masalah tentang keluarganya, yaitu
berorientasi eksternal, sedangkan pelajar yang
cara
dalam
berasal dari daerah barat lebih berorientasi
keluarganya. Masalah-masalah yang muncul
internal. Lebih lanjut menurut praesti (2011)
pada karyawati tersebut antara lain, cara
menjelaskan
memange waktu apabila memiliki anak yang
menunjukkan orang asia lebih “eksternal”
masik kecil, karena mendapatkan support dari
disbanding orang Amerika. Orang Asia melihat
keluarga
bahwa kesuksesan lebih dipandang produk dari
menyelesaikan
masalah
masalah
tersebut
bisa
teratasi.
Kerjasama antara pasangan bisa terselesaikan.
pelajar
dari
bahwa
daerah
dari
timur
segi
lebih
budaya
faktor eksternal daripada internal.
Karyawati lain menyampaikan bahwa mereka merasa tidak puas terhadap universitas
PENUTUP
dikarenakan gaji yang diberikan kurang sesuai, sementara gaji yang diterima oleh suaminya
A. Simpulan
dirasa masih kurang untuk menghidupi anak-
1. Karakteristik konflik peran ganda berada
anaknya. Karyawati lainnya menyampaikan bahwa fasilitas yang diberikan oleh universitas kurang menunjang kinerja selama ini. Banyak
pada kategori rendah. 2. Karakteristik Locus of control internal berada pada kategori sedang
kepentingan-kepentingan antara karyawati satu Jurnal Soul, Vol .8, No 1, Maret 2015
43
Novita Dian Iva Prestiana dan Abid Marzuki
3. Karakteristik Kepuasan kerja berada pada kategori sedang. 4. Tidak terdapat hubungan antara konflik peran ganda, locus of control internal dengan kepuasan kerja pada karyawati UNISMA BEKASI.
Mangkunegara, A.A. 2001. Manajemen Sumebr Daya Manusia Perusahaan. Rosda Moris,Charles. 1988.Psychology an Introduction. New Jersey :Prentice Hall. Munandar, Ashar Sunyoto. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. UI-Pres Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi PenelitianIlmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
B. Saran 1. Saran Teoritis a. Hasil penelitian ini dapat dikembangkan untuk penelitian lanjutan, khususnya dalam bidang Psikologi Industri dan Organisasi.
Praesti,Putri.2011. Pengaruh Locus of Control terhadap Perilaku Menyontek dalam Pelajaran Matematika pada Siswa si SMPN 5 Tanggerang Selatan.
b. Penelitian selanjutnya yang menggunakan variabel peran ganda, mesti terlebih dahulu
Robbins, Stephen P., 2003. Perilaku Organisasi. Prenhallindo, Jakarta
menguji validitas konstruk dari skala yang Silalahi,2010.Hubungan antara Locus of Control dengan Perilaku Kesehatan.http://repository.usu.ac.id
dibuat, sebelum dipergunakan
2. Saran Praktis a.
Perusahaan
diharapkan
lebih
memperhatikan peran dari locus of control yang dimiliki oleh karyawan, di dalam usaha peningkatan kepuasan kerja karyawan b. Di dalam seleksi karyawan, dapat ditelusuri juga sejauh mana orientasi calon karyawan
yang
bersangkutan,
Smet,Bart.1994.Psikologi :Grasindo.
Kesehatan.Jakarta
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: alfabeta Strong, Bryan & Devault, Christine. 1986. The Marriage and Family Experience. West Publishing Company
apakah
cenderung ke arah keluarga atau karir DAFTAR PUSTAKA Ayudiati.2010. Analisis Pengaruh Locus of Control Terhadap Kinerja dengan Etika Kerja Islami Sebagai Variabel Moderating.Semarang :Undip. Handoko, Hani. 1998. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE Yogyakarta Mahdalisa. 1988. Hubungan antara Internal Locus of Control dengan Sikap Kreatif. Depok. Fakultas Psikologi UI
44
Jurnal Soul, Vol. 8, No.1, Maret 2015